You are on page 1of 3

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Kafein merupakan senyawa kimia alkaloid atau stimulan alami yang setara
dengan amfetamin, kokain, dan heroin sebab bekerja dengan cara yang sama yaitu
menstimulasi kerja otak. Selain itu kafein juga dapat menyebabkan adiksi jika
dikonsumsi secara rutin dan jika dikonsumsi secara berlebihan akan memberikan
dampak buruk bagi kesehatan. Di Indonesia sendiri konsumsi kopi yang merupakan
salah satu jenis minuman mengandung kadar kafein tinggi terus meningkat setiap
tahunnya dan telah banyak juga orang yang adiksi terhadap kafein terutama adiksi
pada minuman kopi. Pada dasarnya jika adiksi ini tidak diatasi maka akan berisiko
mengancam kesehatan dan akan mengganggu kegiatan sehari-hari. Dari data yang
penulis kumpulkan banyak yang ingin mengatasi adiksinya terhadap kopi. Akan
tetapi, terdapat keterbatasan informasi terkait cara mengatasi adiksi akibat kafein
pada kopi dan informasi yang tersedia merupakan artikel-artikel yang banyak
menggunakan bahasa medis sehingga sulit dipahami. Karena itulah penulis
menemukan solusi yaitu dengan membuat media informasi tentang mengatasi
adiksi terhadap kafein pada kopi melalui beberapa tips-tips praktikal dan dengan
bahasa sehari-hari agar dapat lebih mudah dimengerti sehingga orang yang telah
adiksi terhadap kafein dapat mengurangi dosis konsumsi kafein untuk mencegah
dampak buruk lebih lanjut terhadap kesehatan.

Berdasarkan hal tersebut, penulis membuat perancangan media informasi


dalam bentuk website yang disesuaikan pada kebiasaan dan media yang sering
digunakan oleh para target dalam mengakses informasi sehari-hari. Penulis
membuat perancangan dengan konsep website sebagai panduan atas solusi
mengatasi adiksi akibat kafein pada kopi yang dimulai dari informasi tentang
mengatasi adiksi itu sendiri hingga informasi penunjang seputar kafein dan kopi.
Penulis juga menggunakan ilustrasi sebagai aset visual khususnya pada konten

103
informasi mengenai solusi dari mengatasi adiksi kafein dengan penggunaan bahasa
sehari-hari agar lebih sesuai dengan target audiens. Dari hal ini, penulis berharap
agar para pengguna website mendapatkan informasi sesuai dengan kebutuhan para
pengguna terkait dengan mengatasi adiksi kopi dan dapat memahaminya dengan
baik sehingga media informasi yang telah penulis rancang menjadi bermanfaat
untuk para pengguna website.

5.2 Saran

Berikut adalah beberapa saran dari hasil penelitian penulis yaitu saran dari
ketua sidang, dewan sidang dan saran dari penulis sendiri.

A) Saran dari ketua sidang dan penguji

1) Memperjelas User Experience dari website mengenai fungsi dari website.

2) Mempertimbangkan tentang penitikberatan gender karakter pada desain


website sehingga tidak menempatkan satu tendensi opini yang dimana akan
menggiring para user ke fokus satu sisi gender saja.

3) Mempertimbangkan tentang hubungan ataupun korelasi antara karakter


pada website yaitu dokter yang berhubungan dengan kesehatan dan dengan
kopi yang berhubungan dengan barista.

4) Memperhatikan penelitian terhadap fenomena barista ataupun pembisnis


dibidang kopi yang memiliki tujuan sebaliknya dari topik penulis yaitu
membangun adiksi karena itu diperlukannya strategi agar media yang tersedia
bersifat persuasif dan tidak polemik antara penikmat dan pebisnis kopi.

5) Mempertimbangkan hubungan antara lifestyle dengan kebiasaan para


pengkonsumsi kopi yang berhubungan dengan alasan seseorang
mengkonsumsi minuman kopi. Korelasikan antara penikmat kopi dan juga
lifestyle orang-orang yang mengonsumsi kopi karena trendy.

6) Konten informasi mengenai solusi mengatasi adiksi kopi dapat diulik dan
dikembangkan lagi dari segi metode ataupun tips-tips informasi yang

104
diberikan sehingga manfaat dari informasi yang telah dirancang dapat
tersampaikan dengan jelas.

B) Saran dari penulis

Penulis ingin menyampaikan beberapa saran untuk para mahasiswa Desain


Komunikasi Visual yang nantinya akan melakukan perancangan desain
khususnya media informasi saat mengambil mata kuliah Tugas Akhir.

1) Pengumpulan data dan berbagai kebutuhan informasi dari target menjadi


hal yang sangat penting agar analisis perancangan juga baik.

2) Memiliki minat dan juga pemahaman dasar terkait dengan topik yang akan
dipilih dan dilengkapi dengan riset agar perencanaan menjadi maksimal.
Dengan memperhatikan hal-hal tersebut, penelitian pada perancangan yang
dilakukan akan ditemukan sebuah solusi yang tepat dalam menyelesaikan
permasalahan yang ditemukan pada target.

3) Melibatkan lebih banyak narasumber untuk mengumpulkan data dari


berbagai sudut pandang yang berbeda untuk mendapatkan informasi yang
lebih jelas, detail dan terperinci terkait permasalah dari penelitian.

4) memastikan bahwa konten yang dipaparkan pada perancangan telah


mendapatkan izin dari pihak yang bersangkutan untuk disebarluaskan.

105

You might also like