You are on page 1of 33

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN

PEKERJAAN PENINGKATAN JALAN BAAD – SENEGI


1,62 KM (SOIL SEMENT)

Disusun oleh Kelompok X :


David lindung Kurniawan Sitompul
(2018 22 201 042)
Bagas Satrio Santoso
(2018 22 201 058)

JURUSAN TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUSAMUS
MERAUKE
2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena

dengan rahmat dan karunia – Nya, kami dapat menyelesaikan Laporan Kegiatan

Praktek Kerja Lapangan (PKL) yang telah dilaksanakan mulai tanggal 26 April

sampai dengan 26 Juli 2021 di kantor Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan

Ruang Kabupaten Merauke (khususnya di Bidang Bina Marga).

Dengan diadakanya Praktek Kerja Lapangan (PKL), Mahasiswa

diharapkan mampu mencapai tujuan yang diingankan. Diantaranya mahasiswa

mampu mengenal dunia kerja dan mampu menerapkan materi yang didapat dari

kampus dan dapat diterapkan di dunia kerja. Dalam menyelesaikan laporan ini

penulis banyak mendapat bantuan dan bimbingan dari Dosen Pembimbing dan

Pembimbing Lapangan. Dengan segala kerendahan hati penulis ingin

menyempaikan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada

Dosen Pembimbing dan semua yang telah membantu dan membimbing penulis

dalam proses penyusunan laporan ini hingga dapat terselesaikan dengan baik.

Akhir kata semoga penulisan Laporan Praktek Kerja Lapangan ini dapat

bermanfaat bagi kita semua. Dan demi kesempurnaan laporan ini maka saran-

saran dan koreksi dari semua pihak diharapkan, terimakasih.

Merauke, Juli 2021

Kelompok X

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................i
1. BAB I PENDAHULUAN................................................................................................1
1.1 Latar belakang praktek kerja lapangan...............................................................1
1.2 Rumusan Laporan...............................................................................................2
1.3 Tujuan................................................................................................................2
1.4 Sistematika Penulisan.........................................................................................3
2. BAB II KAJIAN PUSTAKA.............................................................................................4
2.1 Tinjauan Pustaka................................................................................................4
2.2 Landasan Teori...................................................................................................5
2.2.1 Pekerjaan Timbunan...................................................................................5
2.2.2 Pekerjaan pembentukan badan jalan...........................................................5
2.2.3 Pekerjaan Perkerasan Soil Semen...............................................................6
2.2.4 Prime Coat (Lapisan Pengikat)...................................................................7
2.2.5 HRS Lataston.............................................................................................8
3. BAB III GAMBARAN UMUM INSTANSI.....................................................................10
3.1 Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan
Ruang 10
3.2 Seksi Bidang Bina Marga..................................................................................13
3.3 Tugas dan Fungsi Bidang Bina Marga...............................................................14
4. BAB IV PEMBAHASAN..............................................................................................15
4.1 WAKTU PELAKSANAAN.....................................................................................15
4.2 PERLENGKAPAN KEGITAN PKL..........................................................................15
4.3 LINGKUP KERJA PRAKTEK LAPANGAN (PKL).....................................................16
4.3.1 Bidang Bina Marga...................................................................................16
4.3.2 Prosedur Kerja Lapangan :........................................................................16
4.3.3 Hambatan pekerjaan dilapangan...............................................................20
5. BAB V KESIMPULAN.................................................................................................29

ii
5.1 Kesimpulan.......................................................................................................29
5.2 Saran................................................................................................................29

iii
1. BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang praktek kerja lapangan

Universitas Musamus adalah salah satu kampus negeri di ujung timur

Indonesia. Tepatnya berada di Kabupaten Merauke yaitu salah satu daerah

perbatasan RI – PNG Universitas Musamus berkembang dengan cepat fasilitas

yang mulai memadai untuk mendukung para mahasiswa untuk menimba ilmu di

kampus ini.

Universitas Musamus sendiri banyak mendukung kagiatan – kegiatan yang

dilakukan para mahasiswa khususnya dengan adanya program mata Kuliah

Praktek Kerja Lapangan (PKL) kita dapat mengetahui dan terjun langsung melihat

pengaplikasian ilmu yang didapat di kampus dan mampu diterapkan di lapangan.

Khusus di jurusan Teknik Sipil PKL adalah salah satu bagian terpenting

dalam proses untuk mengembangkan diri sebelum menuju ke dunia kerja bahkan

dari hasil Praktek Kerja Lapangan kadang juga dapat membantu para mahasiswa

khususnya dibidang Teknik Sipil untuk menyelesaikan Tugas Akhir mereka.

Teknik Sipil tidak terlepas dari yang namanya penerapan ilmu dilapangan

banyak masalah – masalah yang terjadi di lapangan karena kurangnya pemahaman

tentang teori dan hasil laboratorium. Dengan adanya Praktek Kerja Lapangan kita

sebagai mahasiswa dapat mengenal hal – hal yang lebih misalnya penggunaan alat

1
– alat di alboratorium bagi yang melakukan proses Praktek Kerja Lapangan di

Laboratorium.

Sebagai seorang mahasiswa teknik sipil Praktek Kerja Lapangan adalah

salah satu tantangan contohnya dalam mengawasi sebuah pekerjaan di lapangan

seperti pembangunan jalan kuhusunya struktur perkerasan pada badan jalan yang

dimana harus di perhatikan proses pekerjaannya agar dapat memberi hasil yang

baik agar para pengguna dapat menikmati hasil kerja dengan nyaman untuk

melewati jalan tersebut.

1.2 Rumusan Laporan

Berdasarkan latar belakang diatas maka disusun rumusan laporan sebagai

berikut :

1. Melakukan pekerjaan Praktek Kerja Lapangan (PKL) seusuai dengan

spesifikasi, teknis, gambar pekerjaan, dan laporan lapangan,.

2. Melaporkan hasil pekerjaan yang diikuti.

1.3 Tujuan

Adapun tujuan Penulisan laporan Praktek Kerja Lapangan (PKL) ini , yaitu:

1. Mengikuti proses pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan prosedur PKL

untuk menyelesaikan mata kuliah tersebut.

2
2. Membuat laporan Praktek Kerja Lapangan sesuai dengan pekerjaan

yang diikuti.

1.4 Sistematika Penulisan

Adapun sistematika yang penulis buat yaitu :

BAB I : Pendahuluan

1.1 Latar belakang


1.2 Rumusan Laporan
1.3 Tujuan
1.4 Sistematika Penulisan

BAB II : Kajian Pustaka

2.1 Tinjauan Pustaka


2.2 Landasan Teori

BAB III : Gambaran Umum Instansi

BAB IV : Hasil Kerja dan Pembahasan

BAB V : Kesimpulan dan Saran

Lampiran - Lampiran :

Lampiran 1. Surat Pengantar ke kantor

Lampiran 2. Absensi lapangan

Lampiran 3. Lembar Kegiatan Harian

Lampiran 4. Lembar Nilai Pembimbing lapangan

Lampiran 5. Dan Lembar – Lembar Penting Lainnya

3
2. BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Tinjauan Pustaka

Proses pembangunan jalan ini bersumberkan dana alokasi khusus

(DAK) TA. 2021. Proses pelelangan dilakukan untuk mendapatkan

pemenang yang ditunjuk sebagai pelaksana pekerjaan, setelah didapat

pemenang lelang maka pekerjaan dapat dilaksanakan sesuai dengan

dokumen kontrak , syarat – syarat yang dilengkapi untuk menunjang

adminitrasi yang diminta oleh pihak kantor.

pembangunan jalan ruas baad – senegi sepanjang 1620 m

menggunakan konstruksi perkerasan soil cement, yang prosesnya dimulai

dengan tahap proses penimbunan badan jalan dengan timbunan tanah

pilihan direksi lapangan melakukan control untuk material penimbunan

badan jalan sesuai dengan ketentuan dalam kontrak yang sudah disetujui

oleh pihak kontraktor.

Sebagai seorang engginer wajib mengetahui beberapa

komponen – komponen pendukung dalam proses pelaksanaan pekerjaan

jalan yang dibangun dari pengawasan pekerjaan awal sesuai waktu PKL

yang di ikuti.

4
2.2 Landasan Teori

2.2.1 Pekerjaan Timbunan

 Komposisi Material

Urugan Pilihan

 Peralatan

Excavator

Dump truk

Motor Grader

Water Tanker

Vibrator Roller

 Proses Pelaksanaan

Pelaksanaan pekerjaan timbunan pilihan dimulai dengan pemilihan

material yang digunakan dimana di uji dahulu melalui laboratorium.

Kegiatan timbunan pilihan ini mencakup pengadaan, pengangkutan ,

pengahamparan dan pemadatan.

2.2.2 Pekerjaan pembentukan badan jalan

 Komposisi Material

Urugan Pilihan

 Peralatan

Excavator

Dump truk

Motor Grader

5
Water Tanker

Vibrator Roller

 Proses Pelaksanaan

Pelaksanaan pembentukan badan jalan untuk membuat pekerjaan proses

pembauatan jalan menjadi mudah alat yang digunakan motor grader dan

juga setelah terbentuk akan dipadatkan mengunakan vibratory Roller.

2.2.3 Pekerjaan Perkerasan Soil Semen

 Material

Tanah timbun

Semen

 Peralatan

Dump truk

Motor Grader

Water Tanker

Vibrator Roller

Soil Stabilizer

 Proses Pelakasanaan

Tahap pekerjaan soil sement meliputi tahapan pemerikasaan karakteristik

material dan pengujian laboratorium untuk memperoleh job mix design

dan komposisi semen dan tanah yang akan dipakai. Tahap selanjutnya

adalah melakukan pelaksanaan pekerjaan soil semen, yang dimana badan

jalan yang akan ditangani dipersiapkan terlebih dahulu, dengan

6
memperhatikan kebersihan lahan pekerjaan dari kotoran-kotoran yang

dapat merusak mutu dari soil semen yang dihasilkan. Setelah badan jalan

yang akan dikerjakan soil semen siap maka selanjutnya akan dimobolisasi

material semen sesuai jumlah kebutuhan panjang pekerjaan yang

direncanakan. Semen diangkut dengan menggunkan Dump Truck ke

lokasi pekerjaan kemudian semen diturunkan dan dihampar sesuai jumlah

komposisi JMF per 1 meter. Setelah semen ditabur / dihampar sampai rata

maka selanjutnya alat soil Stabilizer mencampur tanah dan semen sesuai

dengan ketebalan rencana yang diinginkan. Setelah pencampuran soil

dilaksanakan maka selanjutnya akan segera dipadatkan dengan

menggunakan Vibrator Roller sesuai dengan jumlah lintasan yang

disetujui dari hasil trial tes yang dilakukan sebelumnya. Setelah itu hasil

pemadapan akan dirapikan dengan Motor Grader yang kemudian akan

dipadatkan kembali sebagai finishing oleh Vibrator Roller.

2.2.4 Prime Coat (Lapisan Pengikat)

 Material

Aspal

Kerosene

 Peralatan

Asphalt Sprayer

 Proses Pelakasanaan

7
Pada permukaan lapisan pondasi tanah / agregat yang telah dikerjakan

akan diberikan lapisan resap pengikat sebelum dikerjakan lapisan penutup

aspal HRS Lataston pada permukaannya. Lapis resap pengikat merupakan

lapisan dari cairan aspal dan minyak tanah yang dicampur sesuai dengan

syarat keperluan yang telah ditentukan. Pelaksanaan pekerjaan lapis resap

pengikat biasanya dilakukan beberapa jam sebelum pekerjaan lapis

permukaan aspal dikerjakan.

2.2.5 HRS Lataston

 Material

Agregat 5 – 10 & 10 – 15

Agregat 0 – 5

Pasir Halus

Semen

Aspal

 Peralatan

Excavator

AMP

Dump Truk

Genset

Asphalt Finisher

Tandem Roller

P.tire Roller

8
 Proses Pelaksanaan

Campuran HRS Lataston yang digunakan disesuaikan dangan spesifikasi

yang disyratakan dari hasil pengujian laboratorium. Hal yang paling

penting diperhatikan adalah suhu pemanasan yang harus dikontrol secara

cermat untuk memastikan kualitas campuran. Campuran HRS diproduksi

dengan menggunakan Asphalt Mixing Plant sesuai komposisi yang telah

ditetapkan kemudian diangkut ke lokasi penghamparan dengan

menggunakan Dump Truck. Penghamparan dilakukan menggunakan

Asphalt Finisher yang dimulai dari tepi bagian pengaspalan dan ke bagian

As jalan. Proses pemadatan dilaksanakan segera setelah penghamparan

dengan menggunakan Tandem Roller dan Pneumatic Tire Roller dengan

jumlah lintasan pemadatan yang mencukupi sampai memperoleh ketebalan

yang direncanakan.

9
3. BAB III

GAMBARAN UMUM INSTANSI

3.1 Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi Dinas Pekerjaan

Umum dan Penataan Ruang

Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Merauke

dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 13 Tahun 2018 tentang

Perubahan Atas Peraturan Daerah Nomor 7 Tahun 2016 tentang Pembentukan

dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Merauke. Sedangkan tugas dan

fungsinya diuraikan dalam Peraturan Bupati Merauke Nomor 94 Tahun 2018

tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Pekerjaaan Umum dan Penataan

Ruang, dengan struktur organisasi lengkap terdiri dari :

1. Kepala Dinas

2. Sekretaris, meliputi :

 Sub Bagian Program dan Pelaporan;

 Sub Bagian Umum dan Kepegawaian;

 Sub Bagian Keuangan dan Asset.

3. Bidang Pengelolaan Sumber Daya Air, terdiri dari :

 Seksi Perencanaan Teknis Sumber Daya Air;

 Seksi Pelaksanaan Sumber Daya Air;

 Seksi Operasi dan Pemeliharaan Sumber Daya Air.

10
4. Bidang Bina Marga :

 Seksi Perencanaan Teknis dan Evaluasi;

 Seksi Pembangunan Jalan dan Jembatan;

 Seksi Pemeliharaan Jalan dan Jembatan.

5. Bidang Cipta Karya, terdiri dari :

 Seksi Perencanaan dan Pengendalian;

 Seksi Pengembangan SPAM dan PLP;

 Seksi Penataan Bangunan.

6. Bidang Tata Ruang, terdiri dari :

 Seksi Pengaturan dan Pembinaan;

 Seksi Pengendalian;

 Seksi Penertiban.

7. Bidang Bina Konstruksi, terdiri dari :

 Seksi Pengaturan;

 Seksi Pemberdayaan;

 Seksi Pengawasan.

8. UPTD

9. Jabatan Fungsional

Struktur organisasi tersebut sampai dengan saat ini tidak memiliki

Kelompok Jabatan Fungsional dan Unit Pelaksana Teknis Dinas yang

mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Pemerintah Daerah sesuai

dengan keahlian dan kebutuhan.

11
STRUKTUR ORGANISASI DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG KABUPATEN MERAUKE

KEPALA

KELOMPOK SEKRETARIAT
JABATAN
FUNGSIONAL

SUB BAGIAN SUB BAGIAN SUB BAGIAN


UMUM DAN KEUANGAN PROGRAM DAN
KEPEGAWAIAN DAN ASSET PELAPORAN

BIDANG BIDANG BIDANG BIDANG BIDANG


PENGELOLAAN CIPTA KARYA BINA KONSTRUKSI TATA RUANG
BINA MARGA
SUMBER DAYA AIR

SEKSI PERENCANAAN SEKSI PERENCANAAN SEKSI PERENCANAAN SEKSI PENGATURAN SEKSI PENGATURAN DAN
TEKNIS & EVALUASI TEKNIS SUMBER DAYA DAN PENGENDALIAN PEMBINAAN
AIR

SEKSI PEMBANGUNAN SEKSI PELAKSANAAN SEKSI PEMBANGUNAN SEKSI PEMBERDAYAAN SEKSI PENGENDALIAN
JALAN DAN JEMBATAN SUMBER DAYA AIR SPAM DAN PLP

SEKSI PEMELIHARAAN SEKSI OPERASI DAN SEKSI PENATAAN SEKSI PENGAWASAN SEKSI PENERTIBAN
JALAN & JEMBATAN PEMELIHARAAN SUMBER BANGUNAN
DAYA AIR

UPTD

12
3.2 Seksi Bidang Bina Marga

Kepala Bidang Bina Marga : LEO PATRIA MOGOT, ST.,MT

a. Seksi Pembangunan Jalan dan Jembatan

Kepala Seksi : Anthonius M. Kara, ST

Anggota : Usman, A.Md.T

b. Seksi Perencanaan Teknis dan Legel

Kepala Seksi : Elyzabeth R.K. Sitompul, ST

Anggota : Daniel Stepanus Rosely, A.Md.T

c. Seksi Pemeliharaan Jalan dan Jembatan

Kepala Seksi : Victor Mangihut Hatigoran , ST

Anggota : Janter Sinaga, A.Md.T

Susunan Direksi Lapangan Pekerjaan Jalan Ruas Baad – Senegi :

PPK
LEO PATRIA MOGOT, ST.,MT

PPATK
Elyzabeth R.K. Sitompul, ST KONSUILTAN PENGAWAS

PT. MITRA ARCITAMA


KONSULTAN

CHANDRA KURNIAWAN
DIREKSI LAPANGAN

Daniel Stepanus Rosely, A.Md.T Usman, A.Md.T

13
3.3 Tugas dan Fungsi Bidang Bina Marga

Bidang Bina Marga mempunyai tugas melaksanakan

pengkajian dan atau bahan perumusan kebijakan, melaksanakan

pengendalian dan pembinaan adminstrasi teknis bidang bina marga

yang meliputi perencanaan teknis dan evaluasi, pembangunan jalan dan

jembatan serta pemeliharaan jalan dan jembatan.

Dalam melaksanakan tugas tersebut, Bidang Bina Marga

menyelenggarakan fungsi :

a. Pengkajian bahan perumusan kebijakan teknis bidang Bina Marga

yang meliputi perencanaan teknis dan evaluasi, pembangunan

jalan dan jembatan serta pemeliharaan jalan dan jembatan;

b. Pengkajian bahan rencana dan program kerja bidang bina marga

yang meliputi perencanaan teknis dan leger jalan, pembangunan

jalan dan jembatan serta pemeliharaan jalan dan jembatan;

c. Pengkajian bahan bimbingan teknis di bidang bina marga yang

meliputi perencanaan teknis dan evaluasi, pembangunan jalan dan

jembatan serta pemeliharaan jalan dan jembatan.

d. Pengendalian administrasi dan teknis di bidang bina marga yang

meliputi perencanaan teknis dan evaluasi, pembangunan jalan dan

jembatan serta pemeliharaan jalan dan jembatan.

14
4. BAB IV

PEMBAHASAN

4.1 WAKTU PELAKSANAAN

Kegiatan PKL dilaksanakan mulai dari tanggal 26 April – 26 Juli 2021,

setiap hari kerja pada hari senin – jumat dari jam 07:30 -15:30 WIT. Di tempat

PKL kami mendapat pengalaman yang kami tidak dapatkan dilingkungan kampus.

Melalui kegiatan praktek ini kami juga melihat proses – proses pengerjaan sebuah

pekerjaan proyek dan mendapatkan ilmu lapangan yang sangat penting sebelum

terjun kedunia kerja. Banyak masukan yang di beri oleh bapak/ibu pendamping di

kantor dari pengalaman – pengalaman kerja hingga membantu mahasiswa yang

praktek untuk menemukan judul – judul tugas akhir.

4.2 PERLENGKAPAN KEGITAN PKL

Untuk perlengkapan yang digunakan untuk melakukan praktek kerja

lapangan di Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang khusus nya Bidang Bina

Marga antara lain:

a) Laptop

Digunakan untuk membantu menginput data – data perhitungan

RAB dan menggambar menggunakan software Autocad.

b) Alat Tulis

Digunakan untuk mempermudah mencatat tugas yang diberikan oleh

pembimbing kantor dan melaksanakannya.

15
4.3 LINGKUP KERJA PRAKTEK LAPANGAN (PKL)

4.3.1 Bidang Bina Marga

Adapun lingkup kerja selama melakukan PKL di Bidang Bina Marga

adalah sebagai berikut:

 Melakukan pengawsan dan melihat proses pengerjaan dan melakukan

pengecekan hasil perkejaan. (pembangunan jalan Ruas Baad – Senegi

sepanjang 1.62 Km).

Pengerjaan yang dilakukan pada ruas baad – senegi merupakan pekerjaan yang

dilaksanakan oleh pihak kontraktor PT. Djaja Abadi Tunas Merauke. Adapun

beberapa tahapan pengerjaan :

4.3.2 Prosedur Kerja Lapangan :

 Pembentukan badan jalan

Pekerjaan ini mencakup penyiapan, penggarukan, dan pemadatan

permukaan tanah dasar untuk penghamparan timbunan sebagai dasar untuk bahu

jalan. Kemiringan akhir dan elevasi bahu jalan setelah pemadatan tidak boleh ada

2 cm lebih tinggi atau 3 cm lebih rendah dari yang ditentukan atau disetujui.

Kemiringan melintang bahu jalan yang direncanakan adalah 4% dimana

perkerasan diberi lapis lindung dan 6% dimana perkerasan tanpa lapis pelindung,

permukaan akhir bahu jalan tidak boleh berbeda lebih dari 1% terhadap

kemiringan melintang dan tridak boleh lebih tinggi atau lebih rendah 1 cm

terhadap ujung permukaan disekitarnya.

16
 Penimbunan/Leveling Lapis Pondasi Bawah (LPB) dan Lapis

Pondasi Atas (LPA)dan

Pekerjaan ini terdiri dari penggalian, pengangkutan, penempatan dan

pemadatan tanah atau bahan berbutir, yang disetujui untuk membentuk

dimensi timbunan sesuai dengan garis, kelandaian dan elevasi penampang

melintang yang ditentukan atau disetujui. Pekerjaan timbunan mencakup

timbunan tanah pilihan (selected material).Timbunan pilihan digunakan

sebagai penopang (capping layer) untuk meningkatkan daya dukung tanah

dasar dan sebagai dasar untuk lapis Pondasi Atas (LPA) jalan. Bahan-bahan

urugan harus dipilih dari sumber-sumber yang disetujui oleh Direksi.

Pengujian klasifikasi tanah halus dilaksanakan atas perintah Direksi. Urugan

yang diklasifikasikan sebagai timbunan biasa akan terdiri dari galian bahan

tanah atau bahan berbutir yang disetujui oleh Direksi sebagai bahan yang

cocok untuk digunakan dalam pekerjaan. Urugan yang diklasifkasikan sebagai

Urugan pilihan terdiri dari bahan tanah atau bahan batu yang memenuhi

persyarataan untuk Urugan tanggul biasa diatas dan juga jika diuji untuk CBR

Laboratorium akan memiliki nilai minimum 10%.

17
Jika sudah sesuai maka akan dilakukan pemadatan dengan mobilisasi dump

truck ke area pekerjaan dan akan dilakukan proses pekerjaan pembentukan

badan jalan dengan menggunakan alat motor grader dan vibrator roller.

 Pekerjaan Perkerasan Soil Semen

Tahap pekerjaan soil sement meliputi tahapan pemerikasaan karakteristik

material dan pengujian laboratorium untuk memperoleh job mix design dan

komposisi semen dan tanah yang akan dipakai. Tahap selanjutnya adalah

melakukan pelaksanaan pekerjaan soil semen, yang dimana badan jalan yang akan

ditangani dipersiapkan terlebih dahulu, dengan memperhatikan kebersihan lahan

pekerjaan dari kotoran-kotoran yang dapat merusak mutu dari soil semen yang

dihasilkan. Setelah badan jalan yang akan dikerjakan soil semen siap maka

selanjutnya akan dimobolisasi material semen sesuai jumlah kebutuhan panjang

pekerjaan yang direncanakan. Semen diangkut dengan menggunkan Dump Truck

ke lokasi pekerjaan kemudian semen diturunkan dan dihampar sesuai jumlah

komposisi JMF per 1 meter. Setelah semen ditabur / dihampar sampai rata maka

selanjutnya alat soil Stabilizer mencampur tanah dan semen sesuai dengan

ketebalan rencana yang diinginkan. Setelah pencampuran soil dilaksanakan maka

selanjutnya akan segera dipadatkan dengan menggunakan Vibrator Roller sesuai

dengan jumlah lintasan yang disetujui dari hasil trial tes yang dilakukan

sebelumnya. Setelah itu hasil pemadapan akan dirapikan dengan Motor Grader

yang kemudian akan dipadatkan kembali sebagai finishing oleh Vibrator Roller.

18
 Pekerjaan Prime Coat (Lapisan Pengikat)

pada permukaan lapisan pondasi tanah / agregat yang telah

dikerjakan akan diberikan lapisan resap pengikat sebelum dikerjakan

lapisan penutup aspal HRS Lataston pada permukaannya. Lapis resap

pengikat merupakan lapisan dari cairan aspal dan minyak tanah yang

dicampur sesuai dengan syarat keperluan yang telah ditentukan.

Pelaksanaan pekerjaan lapis resap pengikat biasanya dilakukan

beberapa jam sebelum pekerjaan lapis permukaan aspal dikerjakan.

 Pekerjaan lapisan perkerasan HRS Lataston

Campuran HRS Lataston yang digunakan disesuaikan dangan

spesifikasi yang disyratakan dari hasil pengujian laboratorium. Hal

yang paling penting diperhatikan adalah suhu pemanasan yang harus

dikontrol secara cermat untuk memastikan kualitas campuran.

Campuran HRS diproduksi dengan menggunakan Asphalt Mixing

Plant sesuai komposisi yang telah ditetapkan kemudian diangkut ke

lokasi penghamparan dengan menggunakan Dump Truck.

Penghamparan dilakukan menggunakan Asphalt Finisher yang dimulai

dari tepi bagian pengaspalan dan ke bagian As jalan. Proses pemadatan

dilaksanakan segera setelah penghamparan dengan menggunakan

Tandem Roller dan Pneumatic Tire Roller dengan jumlah lintasan

19
pemadatan yang mencukupi sampai memperoleh ketebalan yang

direncanakan.

4.3.3 Hambatan pekerjaan dilapangan

Terjadi keterlambatan dalam mobilisasi alat pekerjaan sehingga membuat

waktu pekerjaan menjadi terlambat. Dalam proses pembngunan jalan ruas baad –

senegi merupakan ruas jalan utama bagi perushaan – perusahaan yang berada

disekitar wilayah tersebut sehingga ini menyebabkan proses pekerjaan yang

kurang efektif pada saat proses pekerjaan penimbunan badan jalan dikarenakan

mobil – mobil perusahaan yang masih melewati area badan jalan yang dibangun.

20
DOKUMENTASI

 Dokumentasi Proses pembuatan/ Penimbunan Badan jalan

21
 Proses pengecekan Ketebalan Timbunan oleh Tim Direksi

22
23
 Proses Pengerjaan lapisan Pondasi Soil – cement

24
25
 Proses pengaspalan penyiraman prime coat dan
penghamparan HRS LATASTON

26
27
28
5. BAB V

KESIMPULAN

5.1 Kesimpulan

Dari hasil praktek kerja lapangan yang kami lakukan dalam waktu

tiga bulan di kantor dinas pekerjaan umum dan penataan ruang khususnya

dibidang bina marga dapat kami simpulkan pekerjaan yang kami amati

sudah berjalan dengan prosedur yang sudah dianjurkan oleh direksi kantor

namun dalam proses pekerjaan tersebut terdapat beberapa kendala seperti

kendala alat yang mengalami trouble sehingga terjadi keterlambatan dalam

proses pengerjaan nya yang dilakukan oleh pihak kontraktor PT. Djaja

Abadi Tunas Merauke.

5.2 Saran

Adapun Saran yang kami punya utntuk proses pengerjaan jalan ruas Baad

– Senegi sebagai berikut :

Lebih memperhatikan proses mobilisasi alat agar tidak terjadi kendala

dalam proses pengerjaan.

29

You might also like