Professional Documents
Culture Documents
JIGIM Jeana Maramis, November 2019
JIGIM Jeana Maramis, November 2019
ABSTRAK
Pendahuluan : Kebersihan gigi dan mulut adalah bersihnya rongga mulut, gigi dan lidah,
serta bebasnya gigi dan mulut dari semua kotoran atau sisa-sisa makanan. Promosi kesehatan
adalah suatu kegiatan atau usaha menyampaikan pesan kesehatan kepada masyarakat,
kelompok, atau individu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas promosi
kesehatan menggunakan media leaflet terhadap kebersihan gigi dan mulut siswa kelas VIII
SMP Negeri 1 Sangkub Kabupaten Bolaang Mongondow Utara. Metode : Jenis penelitian
yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Quasi Eksperimental dengan rancangan One
Group pretest posttest. Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei 2019 dan berlokasi di SMP
Negeri 1 Sangkub Kabupaten Bolaang Mongondow Utara. Cara pengambilan sampel yaitu
total sampling, dengan jumlah sampel 50 responden. Instrumen penelitian menggunakan
format pemeriksaan OHIS dan media leaflet. Data yang diperoleh kemudian ditabulasi dan
untuk melihat efektivitas promosi kesehatan menggunakan media leaflet terhadap kebersihan
gigi dan mulut dengan menggunakan uji Paired Sample t Test. Hasil : Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa sebelum diberikan promosi kesehatan menggunakan media leaflet
didapatkan kriteria OHIS yang paling banyak yaitu kriteria sedang dan sesudah diberi
perlakuan kriteria OHIS menjadi baik. Berdasarkan hasil analisa statistik melalui uji Paired
Sample t Test pada tingkat kemaknaan 95 % (α=0.05) diperoleh nilai p= 0.000 (p<0.05).
Maka dapat disimpulkan bahwa promosi kesehatan dengan menggunakan media leaflet
memiliki efektivitas terhadap kebersihan gigi dan mulut.
ABSTRACT
Introduction : Tooth and mouth hygiene is the cleanliness of the oral cavity, teeth and
tongue, as well as free teeth and mouth from all impurities or food debris. Health promotion
is an activity or effort to deliver health messages to the public, groups, or individuals. This
study aims to determine the effectiveness of health promotion using leaflet media on dental
and oral hygiene of Grade VIII students of SMP Negeri 1 Sangkub, North Bolaang
Mongondow Regency. Methods : The type of research used in this study is Quasi
Experimental with One Group pretest posttest design. This research was conducted in May
2019 and located in SMP Negeri 1 Sangkub North Bolaang Mongondow Regency. The
sampling method is total sampling, with a total sample of 50 respondents. The research
instrument used the OHIS examination format and leaflet media. The data obtained were then
tabulated and to see the effectiveness of health promotion using leaflet media on dental and
oral hygiene using the Paired Sample t Test. Result : The results of this study indicate that
before being given health promotion using leaflet media, the most OHIS criteria were found,
the moderate criteria and after being treated OHIS criteria became good. Based on the results
of statistical analysis through the Paired Sample t Test at a significance level of 95% (α =
Media promosi kesehatan adalah Deposit atau lapisan yang menumpuk pada
semua sarana atau upaya untuk permukaan gigi dapat dikelompokkan
menampilkan pesan atau informasi yang menjadi acquired pellicle, material alba,
ingin disampaikan oleh komunikator, baik debris makanan, plak gigi, dental stain dan
itu melalui media cetak, elektronika, (TV, kalkulus.2
Radio, Komputer, dan sebagainya) dan
media luar ruang, sehingga sasaran dapat Mengukur kebersihan gigi dan mulut
meningkat pengetahuannya yang akhirnya merupakan upaya untuk menentukan
diharapkan dapat berubah perilakunya ke keadaan kebersihan gigi dan mulut
arah positif terhadap kesehatan.7 seseorang. Pada umumnya untuk
mengukur kebersihan gigi dan mulut
Tujuan atau alasan mengapa media digunakan suatu indeks. Indeks adalah
sangat diperlukan didalam pelaksanaan suatu angka yang menunjukkan keadaan
promosi kesehatan antara lain: klinis yang didapat pada waktu dilakukan
a. Media dapat mempermudah pemeriksaan, dengan cara mengukur luas
penyampaian informasi dari permukaan gigi yang ditutupi oleh
b. Media dapat menghindari kesalahan plak maupun kalkulus, dengan demikian
persepsi angka yang diperoleh berdasarkan
c. Dapat memperjelas informasi penilaian yang objektif. Mengukur
d. Media dapat mempermudah pengertian kebersihan gigi dan mulut, Green and
e. Mengurangi komunikasi yang Vermilion menggunakan indek yang
verbalistik dikenal dengan Oral Hygiene Index
f. Dapat menampilkan objek yang tidak Simplified (OHI-S). Untuk mengukur
bisa di tangkap dengan mata kebersihan gigi dan mulut seseorang,
Green and Vermillion memilih enam
Menurut Suiraoka & Suparisa permukaan gigi indeks tertentu yang cukup
(2012) Leaflet adalah selembar kertas yang dapat mewakili segmen depan maupun
dilipat-lipat, berisi tulisan cetak dan belakang dari seluruh pemeriksaan gigi
beberapa gambar tertentu tentang suatu yang ada dalam rongga mulut. Gigi-gigi
topik khusus untuk sasaran dan tujuan yang dipilih sebagai gigi indeks beserta
tertentu. Ukuran umumnya 20 X 30 cm, permukaan indeks yang dianggap
dengan jumlah tulisan umumnya 200-400 mewakili tiap segmen adalah:
kata, secara umum berisi garis-garis besar a. Gigi 16 pada permukaan bukal
penyuluhan dan isi harus dapat ditangkap b. Gigi 11 pada permukaan labial
dengan sekali baca. leaflet biasanya c. Gigi 26 pada permukaan bukal
diberikan setelah pelajaran atau d. Gigi 36 pada permukaan lingual
penyuluhan selesai dilaksanakan atau e. Gigi 31 pada permukaan labial
dapat pula diberikan sewaktu penyuluhan f. Gigi 46 pada permukaan lingual
berlangsung untuk memperkuat ide yang Skor OHIS diperoleh dengan cara
disampaikan.5 menjumlahkan skor debris indeks dan
kalkulus indeks: OHIS = Debris Indeks +
Kebersihan gigi dan mulut adalah Kalkulus Indeks. OHIS mempunyai
bebasnya gigi dan mulut dari sisa makanan kriteria tersendiri, yaitu mengikuti
dan kuman-kuman yang merusak gigi. ketentuan sebagai berikut:
a. Baik (good, jika nilainya antara 0,0-1,2 Negeri 1 Sangkub Kabupaten Bolaang
b. Sedang (fair), jika nilainya antara 1,3- Mongondow Utara dapat dilihat pada
3,0 Tabel 2 berikut ini:
c. Buruk (poor), jika nilainya antara 3,1-
6,0. 2 Tabel 2. Distribusi Responden
Berdasarkan Golongan Umur
METODE Umur Jumlah Persentase
Jenis penelitian yang akan digunakan (Tahun) Siswa (%)
dalam penelitian ini yaitu penelitian Quasi 13 16 33,3
Eksperimental dengan rancangan “One 14 25 52,1
Group Pretest Posttest”. Teknik sampel 15 7 14,6
yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Total 48 100
total populasi (total sampling) yang
Data pada Tabel 2, menunjukkan bahwa
berjumlah 48 siswa kelas VIII SMP Negeri
jumlah responden yang paling banyak
1 Sangkub Kabupaten Bolaang
terdapat pada umur 14 tahun (52,1%)
Mongondow Utara. Pelaksanaan penelitian
kemudian responden yang umur 13 tahun
dilakukan pada bulan Mei minggu ke
(33,3%) serta umur 15 tahun (14,6%).
empat tahun 2019. Analisa data dalam
penelitian ini menggunakan uji statistik 3. Distribusi responden berdasarkan
Paired Sample t Test. golongan umur siswa kelas VIII SMP
HASIL Negeri 1 Sangkub Kabupaten Bolaang
Mongondow Utara dapat dilihat pada
1. Distribusi responden berdasarkan jenis Tabel 3 di bawah ini:
kelamin siswa kelas VIII SMP Negeri 1
Sangkub Kabupaten Bolaang Tabel 3. Distribusi Responden
Mongondow Utara dapat dilihat pada Berdasarkan Golongan Umur
Tabel 1 di bawah ini: Umur Jumlah Persentase
(Tahun) Siswa (%)
Tabel 1. Distribusi Responden 13 16 33,3
Berdasarkan Jenis Kelamin 14 25 52,1
Jenis Jumlah Persentase 15 7 14,6
Kelamin Siswa (%) Total 48 100
Laki-laki 24 50
Perempuan 24 50 Data pada Tabel 3, menunjukkan bahwa
Total 48 100 jumlah responden yang paling banyak
terdapat pada umur 14 tahun (52,1%)
Pada Tabel 1 di atas menunjukkan kemudian responden yang umur 13 tahun
bahwa antara responden perempuan dan (33,3%) serta umur 15 tahun (14,6%).
laki-laki memiliki jumlah yang sama yaitu
4. Distribusi responden berdasarkan
24 responden (50%).
kriteria OHIS sebelum promosi
kesehatan menggunakan media leaflet
2. Distribusi responden berdasarkan
dapat dilihat pada Tabel 4 berikut ini :
golongan umur siswa kelas VIII SMP
dan mulut siswa Sekolah Dasar. kriteria sedang dan sesudah diberi
Peningkatan pengetahuan seseorang dapat perlakuan kriteria OHIS menjadi baik,
dilakukan dengan cara menyebarkan dimana pada penelitian ini menggunakan
pesan, menanamkan keyakinan sehingga tingkat kemaknaan 95 % (α=0.05) dan
masyarakat tidak saja sadar, tahu dan diperoleh nilai p= 0.000 (p< 0.05).
mengerti, tetapi juga mau dan bisa
melakukan suatu anjuran yang ada
hubungannya dengan kesehatan khususnya
SARAN
kesehatan gigi dan mulut.8
Berdasarkan uji statistik tentang
1. Bagi Siswa, hendaknya dapat menjaga
efektivitas promosi kesehatan
kebersihan gigi dan mulut secara teratur
menggunakan media leaflet terhadap
dengan menyikat gigi minimal 2x sehari
kebersihan gigi dan mulut pada responden
dengan waktu yang tepat yaitu pagi
dengan tingkat kemaknaan 95 % (α =
sesudah sarapan dan malan sebelum
0,05) diperoleh nilai signifikan p = 0.000
tidur, mengurangi makanan yang manis
(nilai p <0,05). Hasil ini menyatakan
dan mudah melekat serta rajin
bahwa adanya perbedaan yang signifikan
memeriksakan kesehatan gigi dan mulut
antara nilai OHIS sebelum dan sesudah
ke puskesmas atau dokter gigi setiap 6
pemberian leaflet pada responden. Dengan
bulan sekali
demikian, maka Ho ditolak dan Hı
2. Bagi sekolah, dapat menggunakan
diterima, ini berarti bahwa promosi
media leaflet sebagai media perantara
kesehatan gigi dan mulut dengan
dalam proses belajar mengajar serta
menggunakan leaflet sangat membantu
dapat meningkatkan kerjasama dengan
dalam meningkatkan pengetahuan
puskesmas yang ada diwilayah setempat
responden, sehingga upaya untuk merubah
untuk memberikan promosi kesehatan
perilaku seseorang atau kelompok
gigi lewat kegiatan UKGS yang ada
masyarakat dalam menjaga kebersihan gigi
dalam hal meningkatkan derajat
dan mulut dapat terlaksana dengan baik.
kesehatan gigi dan mulut.
Hasil penelitian sejalan dengan
penelitian yang dilakukan oleh Hermawan,
dkk (2015), yang menyatakan bahwa
DAFTAR PUSTAKA
terdapat perbedaan yang bermakna antara
debris indeks sebelum dan sesudah
1. Kemenkes RI. (2012). Pedoman
dilakukan promosi kesehatan dengan
Usahan Kesehatan Gigi Sekolah di
leaflet tentang menyikat gigi pada murid SMP dan SMA atau
SD Negeri Poigar. 9 yang Sederajat. Jakarta
2. Putri, M.H. 2011.Ilmu Pencegahan
Penyakit Keras dan Jaringan
KESIMPULAN Pendukung Gigi.EGC. Jakarta
Berdasarkan hasil penelitian yang 3. Isro’in, L, & Andarmoyo, S. (2012).
dilakukan, maka dapat dismpulkan bahwa Personal Hygiene. GRAHA ILMU.
sebelum diberikan promosi kesehatan Yogyakarta
menggunakan media leaflet didapatkan
kriteria OHIS yang paling banyak yaitu