Professional Documents
Culture Documents
Disusun oleh
XI IPA 2
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan
inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ilmiah tentang limbah dan
manfaatnya untuk masyarakat.
Makalah ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan
makalah ini.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari
segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami
menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ilmiah tentang limbah dan manfaatnya untuk
masyarakan ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
BAB II PEMBAHASAN
B. Masalah kependudukan
Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Mobilitas/Migrasi adalah perpindahan penduduk dengan tujuan untuk menetap dari suatu
tempat ke tempat lain melewati batas administratif (migrasi internal) atau batas negara (migrasi
internasional). Dengan kata lain migrasi diartikansebagai perpindahan yang relatif permanen dari
suatu daerah (negara) ke daerah (negara) lain. migran menurut dimensi waktu adalah orang yang
berpindah ke tempat lain dengan tujuan menetap dalam waktu enam bulan atau lebih. Migran
sirkuler (migrasi musiman) adalah orang yang berpindah tempat tetapi tidak brmaksud menetap di
tempat tujuan.
B. Rumusan Masalah
PEMBAHASAN
Mobilitas/Migrasi adalah perpindahan penduduk dengan tujuan untuk menetap dari suatu
tempat ke tempat lain melewati batas administratif (migrasi internal) atau batas negara (migrasi
internasional). Dengan kata lain migrasi diartikansebagai perpindahan yang relatif permanen dari
suatu daerah (negara) ke daerah (negara) lain. migran menurut dimensi waktu adalah orang yang
berpindah ke tempat lain dengan tujuan menetap dalam waktu enam bulan atau lebih. Migran
sirkuler (migrasi musiman) adalah orang yang berpindah tempat tetapi tidak brmaksud menetap di
tempat tujuan.
Migran Sirkuler biasanya adalah orang yang masih mempunyai keluarga atau ikatan dengan
tempat asalnya seperti kuli bangunan dan pengusaha warung tegal yang sehari-harinya mencari
nafkah di kota dan pulang ke kampungnya ssetiap bulan atau beberapa bulan sekali. Migran ulang-
alik (commuter) adalah orang yang pergi meninggalkan tempat tinggalnya secara teratur (setiap hari
atau setiiap minggu) pergi ke tempat lain untuk bekerja, berdagang, sekolah, atau untuk kegiatan-
kegiatan lainnya, dan pulang ke tempat asalnya secara teratur pula. Migran ulang-alik biasanya
menyebabkan jumlah penduduk di tempat tujuan lebih banyak pada waktu tertentu, misalnya pada
siang hari.
Jenis-Jenis migrasi
1. Migrasi Internasional
Migrasi intenasional adalah perpindahan penduduk dari satu negara ke negara lain. Migrasi
internasional terdiri dari:
a. Imigrasi yaitu migrasi yang merupakan masuknya penduduk ke suatu negara. Orang yang melakukan
imigrasi disebut imigran.
b. Emigrasi yaitu migrasi yang merupakan keluarnya penduduk suatu negara. Orang yang melakukan
emigrasi disebut emigran.
2. Migrasi Nasional
Migrasi nasional yaitu perpindahan yang terjadi di dalam satu negara misalnya antar propinsi
atau antar kota dalam propinsi. Migrasi Nasional terdiri dari:
a. Urbanisasi
Urbanisasi adalah perpindahan penduduk dari desa ke kota. Orang yang melakukan
urbanisasi disebut urban. Kota-kota besar yang biasanya dituju oleh para urban adalah Jakarta,
Bandung,dan Surabaya. faktor-faktor yang memengaruhi urbanisasi ada dua yaitu faktor pendorong
dari desa dan faktor penarik dari kota.
d) tersedianya berbagai jenis fasilitas seperti fasilitas pendidikan, perumahan, kesehatan, penerangan,
hidup dan transportasi; dan
e) adanya aktivitas-aktivitas di kota besar, seperti tempat hiburan dan pusat kebudayaan lainnya.
Urbanisasi memiliki dampak negatif dan dampak positif bagi desa yang ditinggalkan serta
menimbulkan dampak negatif bagi kota yang dituju.
c. pembangunan terhambat.
Untuk menghindari dampak negatif dari urbanisasi, maka harus dilakukan upaya untuk
menanggulanginya. Usaha pemerintah untuk mengurangi terjadinya peningkatan urbanisasi di kota
adalah:
4. meningkatkan kegiatan industri kecil di desa untuk menyerap tenaga kerja lebih banyak,
b. Transmigrasi
3. Daerah rawan bencana alam, seperti banjir, gempa, gunung meletus, dan lain-lain.
3) Jenis-jenis Transmigrasi
c) Transmigrasi bedol desa: transmigrasi yang dilakukan oleh seluruh penduduk desa beserta aparatur
pemerintah desa. Semua harta benda yang ditinggalkan penduduk mendapat ganti rugi dari
pemerintah. Transmigrasi ini dilaksanakan karena daerah asal transmigran terkena proyek penting
dari pemerintah. Contoh dari program trasmigrasi bedol desa adalah penduduk Wonogiri dan
Kedungombo, Jawa Tengah yang terkena proyek Waduk Gajah Mungkur dan ditransmigrasikan ke
Sitiung (Sumatra Barat).
d) Trasmigrasi spontan: transmigrasi yang dilaksanakan atas kesadaran dan kemauan sendiri.
Ada dua pengelompokan faktor-faktor yang menyebabkan seseorang melakukan migrasi, yaitu faktor
pendorong (push factors) dan faktor penarik (pull factors)
a. adanya rasa superior di tempat yang baru atau kesempatan memasuki lapangan pekerjaan
c. keadaan lingkungan yang menyenangkan (iklim, perumahan, sekolah dan fasilitas lainnya)
e. Adanya aktivitas di kota besar sebagai daya tarik bagi orang-orang dari desa.
Adanya migrasi lokal (urbanisasi, transmigrasi) maupun internasional memberikan dampak positif
dan negatif bagi daerah yang ditinggalkan maupun daerah tujuan.
1) Dampak Positif
kepadatan penduduk. Dampak ini memberikan akibat berkurangnya tekanan penduduk di wilayah
padat.
Migrasi biasanya dilakukan oleh penduduk antara lain dengan tujuan untuk pemenuhan kebutuhan
dengan mencari pekerjaan. Pengangguran yang tadinya menumpuk di daerah
asal migrasi, akan menjadi berkurang. Akibatnya, kesejahteraan penduduk wilayah tersebut pun bisa
terangkat.
2) Dampak Negatif
Meskipun memberi dampak positif yang cukup signifikan bagi daerah yang ditinggalkan, ternyata hal
tersebut juga diikuti dengan munculnya dampak negatif.
a) Berkurangnya tenaga kerja muda dan penggerak pembangunan, karena pada umumnya sebagian
besar penduduk yang melakukan migrasi adalah penduduk usia kerja.
b) Stabilitas keamanan yang menurun, akibat banyaknya penduduk muda yang melakukan
migrasi.
c) Wilayah yang ditinggal pada umumnya merupakan wilayah agraris di mana setiap hari
lahan pertaniannya belum tentu digarap. Jika menunggu musim panen tiba para penggarap
akan berkurang.
b. Terjadi percampuran budaya antara penduduk pribumi dan pendatang yang pada akhirnya dapat
membentuk budaya baru.
F. MASALAH KEPENDUDUKAN
Penduduk dalam suatu negara menjadi faktor terpenting dalam pelaksanaan pembangunan karena
menjadi subjek dan objek pembangunan. Manfaat jumlah penduduk yang besar:
· Mempertahankan keutuhan negara dari ancaman yang berasal dari bangsa lain.
Selain manfaat yang diperoleh, ternyata negara Indonesia yang berpenduduk besar, yaitu nomor 4 di
dunia menghadapi masalah yang cukup rumit yaitu:
· Penyediaan lapangan kerja, sarana dan prasarana kesehatan dan pendidikan serta fasilitas sosial
lainnya. Dengan kemampuan dana yang terbatas masalah ini cukup sulit diatasi, oleh karena itu
pemerintah menggalakkan peran serta sektor swasta untuk mengatasi masalah ini.
Selain di Jawa ketimpangan persebaran penduduk terjadi di Irian Jaya dan Kalimantan. Luas
wilayah Irian Jaya 21,99% dari luas Indonesia, tetapi jumlah penduduknya hanya 0,92% dari seluruh
penduduk Indonesia. Pulau Kalimantan luasnya 28,11% dari luas Indonesia, tetapi jumlah
penduduknya hanya 5% dari jumlah penduduk Indonesia.
Akibat dari tidak meratanya penduduk, yaitu luas lahan pertanian di Jawa semakin sempit.
Lahan bagi petani sebagian dijadikan permukiman dan industri. Sebaliknya banyak lahan di luar Jawa
belum dimanfaatkan secara optimal karena kurangnya sumber daya manusia. Sebagian besar tanah
di luar Jawa dibiarkan begitu saja tanpa ada kegiatan pertanian. Keadaan demikian tentunya sangat
tidak menguntungkan dalam melaksanakan pembangunan wilayah dan bagi peningkatan pertahanan
keamanan negara.
b) Sungai-sungai tercemar karena dijadikan tempat pembuangan sampah baik oleh masyarakat
maupun dari pabrik-pabrik industri.
Meskipun telah mengalami perbaikan, tetapi kualitas kesehatan penduduk Indonesia masih
tergolong rendah. Indikator untuk melihat kualitas kesehatan penduduk adalah dengan melihat:
· Angka Kematian
Angka kematian yang tinggi menunjukkan tingkat kesehatan penduduk yang rendah. Angka
harapan hidup yang tinggi menunjukkan tingkat kesehatan penduduk yang baik. Kualitas kesehatan
penduduk tidak dapat dilepaskan dari pendapatan penduduk. Semakin tinggi pendapatan penduduk
maka pengeluaran untuk membeli pelayanan kesehatan semakin tinggi. Penduduk yang
pendapatannya tinggi dapat menikmati kualitas makanan yang memenuhi standar kesehatan.
· Pendapatan perkapita penduduk rendah, sehingga orang tua/penduduk tidak mampu sekolah atau
berhenti sekolah sebelum tamat.
· Ketidakseimbangan antara jumlah murid dengan sarana pendidikan yang ada seperti jumlah kelas,
guru dan buku-buku pelajaran. Ini berakibat tidak semua anak usia sekolah tertampung belajar di
sekolah.
· Masih rendahnya kesadaran penduduk terhadap pentingnya pendidikan, sehingga banyak orang
tua yang tidak menyekolahkan anaknya.
Dampak yang ditimbulkan akibat dari rendahnya tingkat pendidikan terhadap pembangunan
adalah :
· Rendahnya penguasaan teknologi maju, sehingga harus mendatangkan tenaga ahli dari negara
maju. Keadaan ini sungguh ironis, di mana keadaan jumlah penduduk Indonesia besar, tetapi tidak
mampu mencukupi kebutuhan tenaga ahli yang sangat diperlukan dalam pembangunan.
·
Perumahan kumuh sebagai dampak permasalahan kependudukan
Rendahnya tingkat pendidikan mengakibatkan sulitnya masyarakat menerima hal-hal yang baru. Hal
ini tampak dengan ketidakmampuan masyarakat merawat hasil pembangunan secara benar,
sehingga banyak fasilitas umum yang rusak karena ketidakmampuan masyarakat memperlakukan
secara tepat. Kenyataan seperti ini apabila terus dibiarkan akan menghambat jalannya
pembangunan.
Meskipun tidak termasuk negara miskin, jumlah penduduk Indonesia yang hidup di bawah
garis kemiskinan cukup besar. Sebanyak 37,5juta penduduk Indonesia hidup di bawah garis
kemiskinan menurut standard yang ditetapkan PBB. Kemakmuran berbanding lurus dengan kualitas
SDM. Semakin tinggi kualitas SDM penduduk, semakin tinggi pula tingkat kemakmurannya. Banyak
negara yang miskin sumber daya alam tetapi tingkat kemakmuran penduduknya tinggi. Indonesia
dikenal sebagai negara yang kaya sumber daya alam.
Dengan pendapatan perkapita yang masih rendah berakibat penduduk tidak mampu
memenuhi berbagai kebutuhan hidupnya, sehingga sulit mencapai manusia yang
sejahtera.Pendapatan per kapita rendah juga berakibat kemampuan membeli (daya beli) masyarakat
rendah, sehingga hasil-hasil industri harus disesuaikan jenis dan harganya. Bila hasil industri terlalu
mahal tidak akan terbeli oleh masyarakat. Hal ini akan mengakibatkan industri sulit berkembang dan
mutu hasil industri sulit ditingkatkan.Penduduk yang mempunyai pendapatan perkapita rendah juga
mengakibatkan kemampuan menabung menjadi rendah.Bila kemampuan menabung rendah,
pembentukan modal menjadi lambat, sehingga jalannya pembangunan menjadi tidak lancar.
Secara nasional pertumbuhan penduduk Indonesia masih relatif cepat, walaupun ada
kecenderungan menurun. Antara tahun 1961 – 1971 pertumbuhan penduduk sebesar 2,1 %
pertahun, tahun 1971 – 1980 sebesar 2,32% pertahun, tahun 1980 – 1990 sebesar 1,98% pertahun,
dan periode 1990 – 2000 sebesar 1,6% pertahun.Penurunan pertumbuhan penduduk ini tentunya
cukup menggembirakan, hal ini didukung oleh pelaksanaan program keluarga berencana di seluruh
tanah air.
Keluarga berencana merupakan suatu usaha untuk membatasi jumlah anak dalam keluarga,
demi kesejahteraan keluarga.Dalam program ini setiap keluarga dianjurkan mempunyai dua atau
tiga anak saja atau merupakan keluarga kecil.
Dengan terbentuknya keluarga kecil diharapkan semua kebutuhan hidup anggota keluarga
dapat terpenuhi sehingga terbentuklah keluarga sejahtera.Dari uraian di atas jelaslah bahwa
Program Keluarga Berencana mempunyai dua tujuan pokok yaitu:
a. Menurunkan angka kelahiran agar pertambahan penduduk tidak melebihi kemampuan peningkatan
produksi.
Oleh karena dampak yang dirasakan cukup besar maka perlu ada upaya untuk meratakan
penyebaran penduduk di tiap-tiap daerah.Upaya-upaya tersebut adalah:
a) Pemerataan pembangunan.
b) Penciptaan lapangan kerja di daerah-daerah yang jarang penduduknya dan daerah pedesaan.
b) Perbaikan lingkungan hidup dengan cara mengubah perilaku sehat penduduk, serta melengkapi
sarana dan prasarana kesehatan.
Berbagai upaya telah ditempuh oleh pemerintah dalam mengatasi masalah pendidikan.
Usaha-usaha pemerintah untuk meningkatkan pendidikan di Indonesia yaitu:
c) Pelaksanaan program wajib belajar pendidikan dasar 9 tahun yang telah dimulai tahun ajaran
1994/1995.
d) Pemberian bea siswa kepada pelajar dari keluarga tidak mampu tetapi berprestasi di sekolahnya.
h) Penyediaan fasilitas pendidikan yang lebih lengkap dan merata di semua daerah di Indonesia.
i) Penciptaan kurikulum pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan pasar tenaga kerja
j) Peningkatan kualitas tenaga pengajar (guru dan dosen) di lembaga pendidikan milik pemerintah
l) Mempelopori riset dan penemuan baru dalam bidang IPTEK di lembaga- lembaga pemerintah
· Pendapatan/penghasilan negara masih rendah, walaupun Indonesia kaya sumber daya alam tetapi
belum mampu diolah semua untuk peningkatan kesejahteraan penduduk.
· Jumlah penduduk yang besar dan pertambahan yang cukup tinggi setiap tahunnya.
· Tingkat teknologi penduduk masih rendah sehingga belum mampu mengolah semua sumber daya
alam yang tersedia.
Oleh karena itu upaya menaikan pendapatan perkapita, pemerintah melakukan usaha:
b) Meningkatkan kemampuan bidang teknologi agar mampu mengolah sendiri sumber daya alam
yang dimiliki bangsa Indonesia.
e) Memperluas lapangan kerja agar jumlah pengangguran tiap tahun selalu berkurang.
f) Penciptaan perangkat hukum yang menjamin tumbuh dan berkembang- nya usaha/investasi, baik
PMDN ataupun PMA.
g) Optimalisasi peranan BUMN dalam kegiatan perekonomian, sehingga dapat lebih banyak
menyerap tenaga kerja.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Mobilitas/Migrasi adalah perpindahan penduduk dengan tujuan untuk menetap dari suatu
tempat ke tempat lain melewati batas administratif (migrasi internal) atau batas negara (migrasi
internasional). Dengan kata lain migrasi diartikansebagai perpindahan yang relatif permanen dari
suatu daerah (negara) ke daerah (negara) lain. migran menurut dimensi waktu adalah orang yang
berpindah ke tempat lain dengan tujuan menetap dalam waktu enam bulan atau lebih. Migran
sirkuler (migrasi musiman) adalah orang yang berpindah tempat tetapi tidak brmaksud menetap di
tempat tujuan.
DAFTAR PUSTAKA
Badan Pusat Statistik. 2010.Hasil Sensus Penduduk Indonesia Tahun 2010. Jakarta: Badan Pusat Statistik:
Republik Indonesia
BKKBN. 2013. Profil Kependudukan dan Pembangunan di Indonesia tahun 2013. Jakarta: BKKBN
Soegimo, Dibyo., dkk. 2009. Geografi untuk SMA/MA kelas XI. Jakarta: Pusbuk Depdiknas
Sumardi., dkk. 2009. Geografi 2 Lingkungan Fisik dan Sosial, Jakarta: Pusbuk Depdiknas
Utoyo, Bambang. 2009. Geografi: Membuka Cakrawala Dunia untuk Kelas XI. Jakarta: Pusbuk Depdiknas
Yosepana, Sandra. Belajar Efektif Geografi untuk Kelas XI SMA. Jakarta: Pusbuk Depdiknas
http://bumiindonesiapertiwi.blogspot.com/2013/07/permasalahan-kependudukan-di-indonesia_3.html
http://bumiindonesiapertiwi.blogspot.com/2013/07/upaya-upaya-mengatasi-permasalahan_3.html
http://sabangsampaimeraoke.wordpress.com/masalah-kependudukan-dan-solusinya/
http://mutiahand.blogspot.com/2013/10/masalah-kependudukan-dan-upaya.html
https://ringkasanbukugeografi.blogspot.co.id/2016/01/mobilitas-penduduk-dan-pengendaliannya.html