Professional Documents
Culture Documents
3659 10145 1 PB
3659 10145 1 PB
sis
a
Volume 2, Nomor 3, Agustus 2017
Jurn
wa
www.jim.unsyiah.ac.id/FISIP
FISIP
sis
a
Volume 2, Nomor 3, Agustus 2017
Jurn
wa
www.jim.unsyiah.ac.id/FISIP
FISIP
PENDAHULUAN
Pada era yang modern ini, gaya hidup maysarakat sudah
mengedepankan gaya hidup yang prestise, yaitu gaya hidup yang serba
instan. Masyarakat kontemporer adalah masyarakat yang tidak dapat
terlepas dari teknologi. Perkembangan teknologi yang demikian pesat
membuat kehidupan masyarakat seakan-akan tidak dapat terpisah
dengan teknologi, selalu melibatkan teknologi canggih dan modern dalam
kehidupannya. Menurut Mochtar Lubis, teknologi modern sangat dapat
mempercepat tempo kehidupan, komunikasi menjadi serba lebih cepat.
Apabila terlambat, maka dia akan menjadi ketinggalan dan akan kalah
dengan persaingan.
Instagram merupakan suatu media sosial dimana kita sebagai
pengguna aktif media sosial tersebut dapat meng-edit dan mem-posting
foto atau video kehalaman utama Instagram. Foto dan video yang
dibagikan akan terpampang di feed pengguna lain yang menjadi follower
kita. Sistem pertemanan di Instagram sendiri menggunakan istilah
sis
a
Volume 2, Nomor 3, Agustus 2017
Jurn
wa
www.jim.unsyiah.ac.id/FISIP
FISIP
sis
a
Volume 2, Nomor 3, Agustus 2017
Jurn
wa
www.jim.unsyiah.ac.id/FISIP
FISIP
TINJAUAN PUSTAKA
Penelitian ini menggunakan teori Uses and Gratification sebagai teori
utama yang digagas oleh Blumer dan Katz, mengemukakan bahwa
individu sebagai pengguna media memainkan peran aktif untuk memilih
dan menggunakan media tersebut. Pengguna media adalah khalayak aktif
dalam proses komunikasi. Para pengguna media yang aktif itu berusaha
mencari sumber media yang paling cocok untuk memenuhi
kebutuhannya. Konsumen media mempunyai kebebasan untuk
memutuskan lewat media mana yang akan mereka pakai dan bagaimana
dampak media tersebut bagi dirinya. (dalam Nuruddin, 2007:192).
Menurut Kriyantono (2006:206) Teori uses and Gratifications
berangkat dari pandangan bahwa komunikasi (khususnya media massa)
tidak mempunyai kekuatan khalayak. Khalayak pada dasarnya
menggunakan media massa berdasarkan motif-motif tertentu. Media
berusaha untuk memenuhi kebutuhan khalayak, jika kebutuhan khalayak
telah terpenuhi maka media tersebut disebut media yang efektif. Dari
berbagai pendapat para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa teori uses
and gratification adalah para pengguna media adalah audiens aktif dan
mempunyai banyak pilihan alternatif dalam menentukan media mana
yang harus dipilih untuk memenuhi kepuasan kebutuhannya. Pengguna
media ini bebas memanfaatkan berbagai media yang sesuai dan cocok
dengan hal yang dibutuhkannya. Selain itu, setiap orang juga memiliki
tingkat pemanfaatan media yang berbeda-beda. Media hanyalah untuk
memenuhi kebutuhan khalayaknya.
Kaitan teori ini dengan penelitian yang akan dilakukan ialah
mahasiswa/khalayak yang menggunakan media sosial instagram
memainkan peran yang aktif untuk menggunakan media sosial tersebut.
Mahasiswa/khalayak bebas mencari informasi yang tersaji di instagram,
sis
a
Volume 2, Nomor 3, Agustus 2017
Jurn
wa
www.jim.unsyiah.ac.id/FISIP
FISIP
sis
a
Volume 2, Nomor 3, Agustus 2017
Jurn
wa
www.jim.unsyiah.ac.id/FISIP
FISIP
sis
a
Volume 2, Nomor 3, Agustus 2017
Jurn
wa
www.jim.unsyiah.ac.id/FISIP
FISIP
METODE PENELITIAN
Adapun lokasi penelitian ini Penelitian ini dilakukan dikota Banda
Aceh, Tepat nya di Fakultas Sosial dan Politik, Jurusan Ilmu Komunikasi.
Pada hasil survei awal, banyaknya dari mahasiswa yang mempunyai
aplikasi Instagram dan terdaftar di aplikasi Instagram. Pendekatan
penelitian yang digunakan dalam penelitian ini ialah pendekatan
kualitatif. Penelitian kualitatif adalah prosedur penelitian yang
menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata atau lisan dari orang-orang
dan perilaku yang dapat diamati (Moleong, 2004:3). Tujuannya adalah
untuk menjelaskan sedalam-dalamnya fenomena yang terjadi melalui
pengumpulan data sedalam-dalamnya (Kriyantono, 2007:34). Dalam
penelitian ini, metode penelitian yang digunakan adalah metode
deskriptif. Metode deskriptif adalah penelitian yang dilakukan hanya
berdasarkan fakta yang ada (Sudaryanto, 1993:62).
Subjek penelitian adalah sesuatu yang sangat penting kedudukannya
didalam penelitian, subjek penelitian harus ditata sebelum peneliti siap
untuk mengumpulkan data, subjek penelitian dapat berupa benda, hal
atau orang (Arikunto, 2000:152). Dengan demikian subjek penelitian pada
umumnya manusia atau apa saja yang menjadi urusan manusia. Oleh
sebab itu maka subjek atau informan dalam penelitian ini adalah
mahasiswa yang menggunakan Instagram. Informan dalam penelitian ini
dipilih dengan menggunakan teknik Purposive. Purposive adalah teknik
penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2011:68).
Objek penelitian adalah variabel penelitian, yaitu sesuatu yang
merupakan inti dari problematika penelitian (Arikunto, 2000:29). Dalam
penelitian ini, yang menjadi objek adalah apa motivasi mahasiswa untuk
bergabung dimedia sosial instagram.
Berikut nama-nama informan:
No Nama Angkatan
1 Hidayatullah 2011
2 Yudha Pranata 2012
3 Riska Amalia 2013
4 Zulfandi 2014
5 Dea Melli Ridwan 2015
6 Shinta Kurnianingtias 2016
sis
a
Volume 2, Nomor 3, Agustus 2017
Jurn
wa
www.jim.unsyiah.ac.id/FISIP
FISIP
sis
a
Volume 2, Nomor 3, Agustus 2017
Jurn
wa
www.jim.unsyiah.ac.id/FISIP
FISIP
sis
a
Volume 2, Nomor 3, Agustus 2017
Jurn
wa
www.jim.unsyiah.ac.id/FISIP
FISIP
aktualisasi diri, motif hiburan dan motif bisnis. Dari segi pengetahuan
tentang Instagram sebagai media sosial untuk mengabadikan foto terbaik,
sebagai media hiburan untuk bisa melihat gaya hidup orang lain, dapat
memperkuat hubungan sosial dengan masyarakat dan menjadi media
untuk mengisi waktu luang. Sebelum berbagi foto melalui Instagram, para
informan telah memiliki konsep tentang citra diri yang ingin mereka
sampaikan melalui Instagram tanpa mengubah identitas asli mereka.
Melalui Instagram, salah satu indikator yang menunjukkan eksistensi
informan melalui like atau banyaknya follower.
Instagram merupakan media sosial yag tidak terpaku hanya untuk
eksis melainkan banyak kegunaan Instagram yang kita manfaat kan selain
eksis berupa penyaluran hobi, bisnis, dan memperkenalka budaya-budaya
di Indonesia. Kehadiran instagram kiranya membuat bangsa Indonesia
lebih dewasa dan berpikir lebih matang. Instagram juga bukan tempat
ajang memfitnah satu sama lain, melainkan sebagai alat untuk silaturahmi
antara pengguna Instagram. Foto-foto yang dimuat di instagram
sebaiknya menonjolkan budaya Indonesia, bukan bangga dengan budaya
asing dan jangan bersifat vulgar.
DAFTAR PUSTAKA