Professional Documents
Culture Documents
Setewaty
Setewaty
SKRIPSI
Oleh:
Rizky Setiawati
NIM 3201414053
JURUSAN GEOGRAFI
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2019
ii
iii
iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
―Jika perjuanganmu makin berat, jangan pernah lupakan mimpi yang kamu miliki
PERSEMBAHAN
Tanpa mengurangi rasa syukur kepada Allah SWT, skripsi ini saya persembahkan
untuk
2. Kedua orang tua yang saya cintai, Bapak Teguh Setiadi dan Alm. Ibu Sri
v
SARI
Setiawati, Rizky. 2018. Kesiapsiagaan Sekolah dalam Menghadapi Bencana
Gempa Bumi di SMP Negeri se-Kecamatan Kawunganten Kabupaten Cilacap
Tahun 2018. Jurusan Geografi FIS UNNES. Pembimbing Dr. Tjaturrahono BS,
M.Si.
vi
ABSTRACT
vii
PRAKATA
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
kelancaran dan kemudahan kepada peneliti sehingga peneliti dapat menyusun dan
menyelesaikan skripsi yang berjudul “Kesiapsiagaan Sekolah dalam Menghadapi
Bencana Gempa Bumi di SMP Negeri se-Kecamatan Kawunganten Kabupaten
Cilacap Tahun 2018”. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk
memperoleh gelar Sarjana Pendidikan.
Terima kasih peneliti ucapkan kepada semua pihak yang telah membantu
dalam penyusunan skripsi ini khususnya kepada:
viii
ix
DAFTAR ISI
x
5. Alat dan Teknik Pengumpulan Data .......................................................... 37
6. Validitas dan Reliabilitas Alat ................................................................... 38
7. Teknik Analisis Data.................................................................................. 40
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...................................... 47
1. Gambaran Umum Objek Penelitian ........................................................... 47
2. Hasil Penelitian .......................................................................................... 55
a. Kesiapsiagaan Sekolah Menghadapi Bencana Gempa Bumi..................... 55
3. Pembahasan................................................................................................ 66
BAB V PENUTUP................................................................................................ 76
1. Simpulan .................................................................................................... 76
2. Saran........................................................................................................... 77
LAMPIRAN.......................................................................................................... 80
xi
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3. 1 Populasi Penelitian............................................................................... 34
Tabel 3. 2 Sampel Penelitian................................................................................. 35
Tabel 3. 3 Kategori kesiapsiagaan sekolah dalam menghadapi bencana gempa
bumi ...................................................................................................................... 41
Tabel 3. 4 Kategori parameter pengetahuan dan sikap ......................................... 42
Tabel 3. 5 Kategori parameter kebijakan dan panduan......................................... 43
Tabel 3. 6 Kategori parameter rencana tanggap darurat ....................................... 44
Tabel 3. 7 Kategori parameter system peringatan dini ......................................... 44
Tabel 3. 8 Kategori parameter mobilitas sumber daya ......................................... 45
Tabel 4. 1 Jumlah siswa SMP Negeri 1 Kawunganten ....................................... 49
Tabel 4. 2 Jumlah guru dan tenaga kependidikan SMP Negeri 1 Kawunganten.. 50
Tabel 4. 3 arana dan Prasarana SMP Negeri 1 Kawunganten............................... 50
Tabel 4. 4 Jumlah siswa SMP Negeri 2 Kawunganten ......................................... 51
Tabel 4. 5 Jumlah guru dan tenaga pendidik SMP Negeri 2 Kawunganten ......... 51
Tabel 4. 6 Sarana dan Prasarana di SMP Negeri 2 Kawunganten ........................ 52
Tabel 4. 7 Jumlah siswa di SMP Negeri 3 Kawunganten ..................................... 52
Tabel 4. 8 Jumlan guru dan tenaga kependidikan di SMP N 3 Kawunganten...... 53
Tabel 4. 9 Sarana dan Prasarana di SMP Negeri 3 Kawunganten ........................ 53
Tabel 4. 10 Jumlah siswa SMP Negeri 4 Satu Atap Kawunganten ...................... 54
Tabel 4. 11 Jumlah guru dan tenaga kependidikan SMP Negeri 4 Satu Atap
Kawunganten ........................................................................................................ 55
Tabel 4. 12 Sarana dan Prasarana SMP Negeri 4 Satu Atap Kawunganten ......... 55
Tabel 4. 13 Hasil Analisis Variabel Kebijakan dan Panduan ............................... 58
Tabel 4. 14 Hasil Analisis Variabel Rencana Tanggap Darurat ........................... 59
Tabel 4. 15 Hasil Analisis Variabel Sistem Peringatan Dini ................................ 61
Tabel 4. 16 Hasil Analisis Variabel Mobilitas Sumber Daya ............................... 62
Tabel 4. 17 Hasil Analisis Kesiapsiagaan sekolah menghadapi bencana gempa
bumi ...................................................................................................................... 63
xii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 4. 5 Unit Kesehatan Sekolah (UKS) untuk posko kesehatan saat terjadi
bencana.................................................................................................................. 72
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
103 Lampiran 9 Hasil Tes Pengetahuan Siswa , Guru, dan Tendik.................... 104
xiv
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
bencana alam yang tinggi seperti letusan gunung api, banjir, gempa bumi,
2003 terdapat 403 bencana yang terjadi, sedangkan pada tahun 2017 (per
yang diakibatkan oleh peristiwa yang disebabkan oleh alam seperti gempa
bumi, tsunami, gunung meletus, banjir, kekeringan angin topan, dan tanah
1
diperlukan upaya-upaya antisipasi dengan mitigasi bencana khususnya
pada daerah yang memiliki tingkat bahaya tinggi dan memiliki tingkat
terdiri dari gempa tektonik, gempa vulkanik, gempa runtuhan dan gempa
buatan (Setyowati, dkk, 2016:1). Jenis gempa yang akan dibahas dalam
2
Cilacap sudah banyak mengalami bencana gempa bumi. Tercatat pada
tahun 2010, gempa bumi terjadi di barat daya Cilacap berkekuatan 5,4 SR
5,7 SR dengan kedalaman 10 km, dan gempa bumi yang terakhir terjadi
pada saat itu yang mengalami kerusakan terparah saat gempa bumi terjadi
kerusakan terparah karena lokasinya yang dekat dengan pusat gempa salah
3
merupakan salah satu kecamatan yang mengalami kerusakan terparah pada
saat gempa yang terjadi di Kabupaten Cilacap pada tahun 2017 lalu.
tanggung jawab dari semua warga sekolah baik itu guru, siswa, dan juga
diakukan di sekolah karena sekolah menjadi salah satu tempat yang rentan
dan memiliki risiko tinggi apabila gempa bumi terjadi pada jam sekolah.
Hal ini dikarenakan pada jam tersebut, banyak siswa dan guru yang sedang
4
risiko bencama. Kesiapsiagaan yang dilakukan di sekolah juga dapat
bencana maupun situasi terdapat potensi bencana (Suhada, dkk, 2014: 10).
sekolah yang mengalami kerusakan pada saat gempa bumi tahun 2017
kemarin adalah SMP Negeri 2 Kawunganten dan SMP Negeri 4 Satu Atap
Kawunganten yaitu berupa retak pada tembok pada saat gempa bumi
rusaknya sarana dan prasarana seperti meja dan kursi pada ruangan kelas
tersebut dan kaca pada salah satu ruagan pecah akibat gempa. Penelitian
dengan kerusakan terparah dan lokasinya yang dekat dengan pusat gempa.
5
dalam Menghadapi Bencana Gempa Bumi di SMP Negeri se-Kecamatan
2. Rumusan Masalah
3. Tujuan Penelitian
4. Manfaat Penelitian
a. Manfaat Teoritis
bumi.
6
b. Manfaat Praktis
5. Batasan Istilah
a. Kesiapsiagaan
2013:129).
b. Sekolah
sekolah yaitu guru, siswa kelas VIII, dan tendik di SMP Negeri 1
7
c. Bencana gempa bumi
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Deskripsi Teoritis
a. Kesiapsiagaan
diperhatikan:
2) Sumberdaya
9
3) Koordinasi
4) Kesiapan
pada kehidupan manusia dari segi materi, ekonomi, atau lingkungan dan
(Sofyatiningrum, 2009:19).
10
Menurut Peraturan Kepala Badan Nasional Penanggulangan
masyarakat yang disebabkan oleh factor alam dan non-alam maupun factor
peristiwa non alam contohnya gempa bumi, gunung meletus, dan putting
beliung. Bencana akibat ulah manusia yaitu bencana yang disebabkan oleh
bencana yang diakibatkan oleh gabungan antara perilaku alam dan ulah
11
dalam perladangan, Melarang penambangan batu di daerah
12
oleh lembaga yang berwenang (UU 24/2007) atau Upaya
Bencana).
13
: pangan, sandang, tempat tinggal sementara, kesehatan,
dan rekonstruksi.
14
pelayanan kesehatan, rekonsiliasi dan resolusi konflik,
15
proses pengamatan dan analisis tentang bencana yang terjadi baik itu dari
(Kristanti, 2013:14):
berisiko bencana.
16
kebencanaan khususnya pada daerah yang telah ditetapkan menjadi daerah
kebencanaan adalah:
terjadinya bencana.
c. Gempa Bumi
oleh tumbukan lempeng, patahan aktif, aktivitas gunung api atau runtuhan
batuan (UU Nomor 24 Tahun 2007). Gempa bumi terjadi karena adanya
17
Menurut Suharjanto (2013) Gempa bumi merupakan getaran yang
bersifat alamiah, yang terjadi pada lokasi tertentu, dan sifatnya tidak
berkelanjutan.
bumi yang disebabkan oleg tumbukan antar lempeng, aktivitas gunung api,
jiwa yang terjadi karena tertimpa reruntuhan bangunan dan juga hilangnya
meletus.
18
Sebelum gempa bumi terjadi biasanya muncul tanda-tanda ataupun
tanda tersebut terjadi, gempa datang pada waktu yang tidak bisa
1) Awan tornado
tornado ini tidak selalu menandakan bahwa akan terjadi gempa bumi.
menjadi tidak jelas dan lampu dalam keadaan menyala walaupun tidak
19
Menurut Wicaksono, Willy (2007), tips yang dilakukan apabila
3) Apabila sedang berada diluar ruangan, carilah tempat yang aman yang
6) Memeriksa diri sendiri apakah ada yang terluka dan lindungilah diri
yaitu:
20
2) Tidak dapat berdiri dengan posisi yang tegak atau berjalan pada saat
gempa terjadi.
2) Kebijakan
bencana.
3) Perencanaan Kesiapsiagaan
21
Bertujuan untuk menjamin adanya tindakan cepat dan tepat pada saat
kerusakan harta benda. Oleh karena itu perlu adanya sebuah simulasi
terjadi.
22
(lokasi dan kondisi
bangunan.
- Motivasi komunitas
Sikap terhadap sekolah untuk
risiko bencana kesiapsiagaan
mengantisipasi terjadinya
bencana.
2 Kebijakan dan Kebijakan - Adanya kebijakan
Panduan pendidikan dan panduan
untuk kesiapsiagaan
bencana.
- Tersedianya fakta/ data
pelaksanaan kebijakan
pendidikan bencana.
- Tersedianya back-up
Pemenuhan dokumen-dokumen penting
Kebutuhan Dasar sekolah.
- Tersedianya data tentang
alokasi kebutuhan dasar.
- Tersedianya dokumen—
dokumen, peralatan penting
Peralatan dan sekolah dan tempat
Perlengkapan penyimpana aman.
23
- Tersedianya alamat dan
no. telepon fasilitas penting
- Adanya akses terhadap
Fasilitas-fasilitas fasilitas penting.
penting (Rumah
Sakit, Polisi, PAM,
PLN, Telkom) - Adanya akses terhadap
pendidikan kesiapsiagaan
bencana.
Latihan dan - Frekuensi latihan dan
Simulasi simulasi.
4 Sistem Peringatan Tradisional yang Adanya akses terhadap
Bencana berlaku secara sumber informasi
turun temurun peringatan bencana
tradisional atau local.
Tersedianya prosedur
Diseminasi distribusi informasi
peringatan dan peringatan bencana.
mekanisme
- Jumlah guru dan siswa
Latihan dan yang telah dilatih.
simulasi - Frekuensi latihan dan
simulasi.
Adanya keterlibatan
Komunikasi dan seekolah dalam jaringan
Koordinasi antar kesiapsiagaan.
Stakeholder yang
relevan
Jumlah guru dan urid yang
Sumber Daya dilatih untuk kesiapsiagaan
24
Manusia dan pengelolaan tanggap
darurat bencana.
ISDR, 2006.
25
2. Kerangka Berpikir
masyarakat. Bencana terdiri dari bencana alam, bencana non alam, dan
yang terjadi karena adanya factor dari alam salah satu contohnya adalah
bencana gempa bumi. Gempa bumi terjadi karena adaya tumbukan antar
gempa bumi, maka perlu adanya kesiapsiagaan yang dimulai sejak dini
yaitu dimulai dari sekolah karena sekolah menjadi salah satu tempat yang
yang ada di sekolah melibatkan seluruh warga sekolah yaitu siswa, guru,
memil lima indicator yang harus terpenuhi yaitu pengetahuan dan sikap,
26
Bencana alam
Sekolah
Bersama-sama dalam
sekolah siaga bencana
27
3. Kajian Penelitian yang Relevan
Teknik
No Pengarang Judul Tujuan Analisis Hasil Penelitian
Data
1 Solpin Kesiapsiagaan Mengidentifi Deskriptif SMA Negeri 1
Faedah Sekolah dalam kasi Kuantitatif Wedi termasuk
(2016) Menghadapi kesiapsiagaan dalam kategori
Bencana dalam hamper siap
Gempa Bumi menghadpai dengan
di SMA N 1 bencana perolehan nilai
Wedi gempa bumi indeks 61,38%.
Kabupaten Komponen
Klaten sekolah
memperoleh
indeks 61,966%
masu dalam
kategori hamper
siap dibuktikan
dengan adanya
peralatan yang
dapat
menangkap
informasi
tentang
peringatan
bencana melalui
simulasi. Indeks
kesiapsiagaan
guru 60,18%
masuk kategori
hamper siap
sedangkan
kesiapsiagaan
siswa 66, 34%
masuk kategori
siap.
2 Agustian Kesiapsiagaan Menghasilka Deskriptif - Pemahaman
Deny A. Guru SMA N n informasi Kualitatif guru tentang
(2017) 1 Prambanan mengenai bencana gempa
dalam pemahaman bumi relative
Menghadapi guru SMA N baik dengan
Bencana 1 Prambanan jawabanyang
Gempa Bumi tentang cenderung
bencana mengarah pada
gempa bumi jawaban sangat
melalui cara sesuai atau
28
berpikir dengan
ORID persentase
(Objective, 83,81%.
Refective, - Kesiapsiagaan
Interpretative guru dalam
, dan menghadapi
Decision) dan bencana gempa
Kesiapsiagaa bumi
n guru SMA dikategorikan
N1 siap dengan
Prambanan nilai indeks
dalam 71,9%.
menghadapi
bencana
gempa bumi
melalui
parameter
pengetahuan
dan sikap,
rencana
tanggap
darurat,
system
peringatan
dini,
mobilitas
sumber daya.
3 Ananto Kesiapsiagaan Mengevaluas Deskriptif Kesiapsiagaan
Aji (2015) Masyarakat i Presentase masyarakat desa
dalam kesiapsiagaan Welahan dan
Menghadapi masyarakat Desa Ketileng
Bencana Kecamatan Singolelo pada
Banjir Welahan tahap pra
Bandang di dalam bencana
Kecamatan menghadapi tergolong
Welahan bencana rendah, bahkan
Kabupaten banjir, baik menurut
Jepara pada saat pra narasumber
bencana, (perangkat desa)
ketika tergolong sangat
bencana, dan rendah. Pada
setelah tahap bencana
bencana (tanggap
terjadi darurat) dan
pasca bencana
tergolong
29
sedang.
4 Nur Kesiapsiagaan - Mengetahui Deskriptif - Kesiapsiagaan
Faizah R. Bencana tingkat Kuantitatif siswa SMP N 2
(2016) Gempa Bumi kesiapsiagaan Imogiri dala
pada Siswa siswa SMP menghadapi
SMP Siaga Siaga bencana gempa
Bencana di Bencana bumi masuk
Kabupaten dalam pada kategori
Bantul (SMP menghadapi ―siap‖.
Negeri 2 bencana - Upaya sekolah
Imogiri) gempa bumi. meningkatkan
- Mengetahui kesiapsiagaan
upaya yang siswa
dilakukan dilaksanakan
sekolah untuk melalui
meningkatka berbagai
n program.
kesiapsiagaan
siswa dalam
menghadapi
bencana
gempa bumi.
5 Fadli Identifikasi - Mengetahui Deskriptif Pengetahuan
Suhada, Kesiapsiagaan kesiapsiagaan Kualitatif dan
Khairuddi Komunitas dan kesiapsiagaan
n, M. Sekolah SMA pengetahuan komunitas
Dirmansya Negeri 2 Kluet komunitas sekolah
h (2014) Utara dalam sekolah terhadap
Menghadapi terhadap bencana gempa
Bencana bencana bumi dan
Gempa Bumi gempa bumi tsunami sudah
dan Tsunami dan tsunami. termasuk
- Mengetahui kategori baik.
kesiapsiagaan Dengan nilai
sarana dan rata-rata
prasarana pengetahuan
komunitas komunitas
sekolah skolah terhadap
terhadap bencana adalah
bencana 61,41%, dan
gempa bumi rata-rata
dan tsunami. kesiapsiagaan
59,89%, serta
sarana dan
prasarana dalam
menghadapi
30
bencana juga
sudah memiliki
saluran telepon
dan jaringan
internet, namun
belum ada
tempat
pelindung.
6 Rizky Kesiapsiagaan - Mengetahui Deskriptif - Kesiapsiagaan
Setiawati Sekolah dalam kesiapsiagaan Kuantiatif sekolah dalam
(2018) Menghadapi sekolah menghadapi
Bencana dalam bencana gempa
Gempa Bumi menghadapi bumi di SMP
di SMP Negeri bencana Negeri 1
se-Kecamatan gempa bui. Kawunganen
Kawunganten - Upaya masuk kedalam
Kabupaten sekolah kategori Sangat
ilacap Tahun dalam Siap dengan
2018 meningkatka persentase
n sebanyak 91%,
kesiapsiagaan di SMP N 2
menghadapi Kawunganten
bencana masuk kedalam
gempa bumi kategori Siap
dengan
persentase
sebanyak 71%.,
di SMP Negeri
3 Kawunganten
masuk kedalam
kategori Siap
dengan
persentase
68%., di SMP N
4 Satu Atap
Kawunganten
masuk kategori
Siap dengan
persentase
sebanyak 63%.
- Upaya yang
dilakukan tiap
sekolah untuk
meningkatkan
kesiapsiagaan
adalah
31
meningkatkna
kualitas sumber
daya manusia
dan mengkatkan
fasilitas yang
mendukung
kesiapsiagaan
sekolah dalam
menghadapi
bencana.
32
Penelitian yang dilakukan oleh Rahmawati, Nur Faizah (2016) yang
penelitian yang dilakukan oleh Suhada, Fadli dkk (2014) yang berjudul
berbeda. Selain itu juga subjek atau sampel yang dijadikan penelitian juga
berbeda.
33
BAB V
PENUTUP
1. Simpulan
disimpulkan bahwa:
76
2. Saran
bencana.
kebencanaan.
77
DAFTAR PUSTAKA
78
Rahmawati, Nur Faizah. 2016. Kesiapsiagaan Bencana Gempa Bumi pada Siswa
SMP SIaga Bencana di Kabupaten Bantul (SMP N 2 Imogiri).Artikel.
Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta.
Seni, Wildan, Nazli Ismail, dan Ismail AB. 2013. Pendidikan Mitigasi Bencana
Berbasis Lingkungan Masyarakat terhadap Jalur Evakuasi Gempa Bumi
Berpotensi Tsunami (Studi Kasus Kecamatan Kuta Alam Kota Banda
Aceh).Jurnal Biotik.Volume 1.Nimor 2. Hal 67-136.
Setiyaji, Arif, Sunarko, dan Satyanta Parman. 2017. Pelaksanaan Program
Sekolah Siaga Bencana di SMA Negeri 1 Doro Pekalongan Tahun 2016.
Edu Geography. Volume 5.Nomor 1. Hal 8-17.
Setyowati, Dewi Liesnoor, Isti Hidayah, Juhadi, Tjaturahono BS, Ananto Aji, M.
Aryono, Arif Widianto, dan Satya Budi N. 2016. Panduan Pengurangan
Risiko Bencana (PRB) Sekolah. Semarang: Swadaya Manunggal.
Sopaheluwakan, Jan. 2006. Kajian Kesiapsiagaan dalam Mengantisipasi Bencana
Gempa Bumi dan Tsunami. Jakarta: LIPI-UNESCO/ ISDR.
Sugiyono, 2015.Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung:
CV Alfabeta.
Suharjanto. 2013. Rekayasa Gempa. Yogyakarta: Penerbit Kepel Perss.
Suhada, Fadli, Khairudin, dan M. Dirmansyah. 2014. Identifikasi Kesiapsiagaan
Komunitas Sekolah SMA Negeri 2 Kluet Utara dalam Menghadpai
Bencana Gempa Bumi dan Tsunami. Jurnal Ilmu Kebencanaan. Volume
1.Nomor 2. Hal 9-15.
Suharini, Erni, Dewi Liesnoor S, dan Edi Kurniawan. 201. Pembelajaran
Kebencanaan Bagi Masyarakat di Daerah Rawan Bencana Banjir DAS
Beringin Kota Semarang.Jurnal Forum Ilmu Sosial.Volume 42.Nomor 2.
Hal 184-195.
Sofyatiningrum, Etty. 2009. Modul Ajar Pengintegrasian Pengurangan Risiko
Gempa Bumi. Jakarta: Pusat Kurikulum Badan Penelitian dan
Pengembangan Kementerian Pendidikan Nasional.
Wiarto, Giri. 2017. Tanggap Darurat Bencana Alam. Yogyakarta: Goysen
Publishing.
Wicaksono, Willy. 2007. Pedoman Menghadapi Bencana Gempa Bumi dan
Tsunami. Jakarta: Ikreasi.
Yahya, Gutama Putra, Erni Suharini, dan Saptono Putro. 2017. Kesiapsiagaan
Masyarakat dalam Menghadapi Bencana Banjir di Desa Soditan
Kecamatan Lasem KAbupaten Rembang Tahun 2017.Artikel. Semarang:
Universitas Negeri Semarang.
79