Professional Documents
Culture Documents
Full Text
Full Text
SKRIPSI
Oleh :
NOVVY ANGGRAENNY
NIM 101611133232
HALAMAN JUDUL
UNIVERSITAS AIRLANGGA
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
PROGRAM SARJANA
PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT
SURABAYA
2019
i
PENGESAHAN
Mengesahkan
Universitas Airlangga
Fakultas Kesehatan Masyarakat
Tim Penguji:
SKRIPSI
Oleh:
NOVVY ANGGRAENNY
NIM 101611133232
Menyetujui,
Pembimbing,
Dr. Diah Indriani, S.Si., M.Si Dr. Atik Choirul Hidajah, dr., M.Kes
NIP 197605032002122001 NIP 196811021998022001
iii
Novvy Anggraenny
NIM 101611133232
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala
rahmat dan karunia-Nya sehingga dapat terselesaikannya Skripsi dengan judul
"HUBUNGAN MEROKOK DENGAN TEKANAN DARAH PADA AWAK
KAPAL DI WILAYAH KERJA KKP KELAS III PALANGKARAYA” sebagai
salah satu persyaratan akademis dalam rangka menyelesaikan pendidikan S1 di
Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga.
Dalam skripsi ini dijabarkan bagaimana usia, riwayat keluarga hipertensi,
status merokok, lama merokok, jumlah rokok yang dikonsumsi dan jenis rokok
dengan tekanan darah pada awak kapal
Pada kesempatan ini disampaikan terimakasih dan penghargaan yang
setinggi-tingginya kepada Dr. Santi Martini, dr., M.Kes, selaku dosen
pembimbing yang telah memberikan petunjuk, koreksi serta saran hingga
terwujudnya skripsi ini.
Terimakasih dan penghargaan juga disampaikan pula kepada yang terhormat :
1. Prof. Dr. Tri Martiana, dr., M.S., selaku Dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Airlangga
2. Dr. Diah Indriani, S.Si., M.Si, selaku Koordinator Program Studi S1 Kesehatan
Masyarakat Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga.
3. Dr. Atik Choirul Hidajah, dr., M.Kes., selaku Ketua Departemen Epidemiologi
Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga.
4. Seluruh dosen di Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga
5. Kepala Kantor dan seluruh staff Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III
Palangkaraya
6. Orang tua saya dan seluruh keluarga yang telah memberikan dukungan dan doa
untuk studi saya.
7. Kepada suami saya tercinta, terimakasih untuk pengertian dan dukungannya.
8. Semua pihak yang telah turut membantu dalam proses penyusunan skripsi ini.
Semoga Tuhan Yang Maha Esa memberkati dan melindungi kita semua dan
semoga skripsi ini berguna baik bagi diri kami sendiri maupun pihak lain yang
memanfaatkan.
ABSTRAK
Kata kunci : Tekanan darah sistolik, tekanan darah diastolik, perilaku merokok,
dan awak kapal
vi
ABSTRACT
The increase in blood pressure is one of the main risk factors that leads
coronary heart and vascular disease. Smoking becomes one of risk factor leads
hypertension. It is a global problem that is very dangerous for health. Indonesia is
the third most cigarette consumption which more than 225,700 death in 2015
because of the diseases tobacco causes. This study is aimed at analysing the
correlation between smoking and blood pressure on the ship crews in the third
class Palangkaraya working area.
This study used observational analytic using a cross sectional research
design. All of the ship crew population were selected on November 2018 in the
third class working area of the major KKP office. There were 54 people who
fulfilled the inclusion criteria for this study. Data collection ilvolved blood
pressure measurement and interview, which related to smoking habits. Data
analysis used the calculation of Prevalance Ratio value.
This study has revealed that 77.8% of respondents were smoking, with PR
value of age (0,75); family history (0,00); smoking behavior (2,85); smoking
period was 11-39 years (4,20), smoking period was 1-10 years (1,90), number of
cigarettes are > 11 stick/day (2,00), number of cigarettes were 1-10 stick/day
(4,00); non-filter cigarette type (0,00); filter cigarette type (2,92) with systolic
blood pressure reveals that there was assosiation between smoking and systolic
blood pressure. PR value of age (0,28); family history (0,00); smoking behavior
( 2.00); smoking period was 11-39 years (1,41); smoking period was 1-10 years
(2,40); number of cigarettes were > 11 stick/day (1,50); number of cigarettes were
1-10 stick/day (2,66); non-filter cigarette type (0,00); filter cigarette type (2,04)
with diastolic blood pressure reveals that there was assosiation between smoking
and diastolic blood pressure.
From this study, it can be concluded that there was assosiation between
smoking and blood pressure, smoking increased blood pressure either systolic and
dyastolic
vii
DAFTAR ISI
Halaman
viii
ix
BAB VI PEMBAHASAN.................................................................................... 58
6.1 Hubungan Karaksteriktik dengan tekanan darah ............................. 58
6.1.1 Hubungan Karaksteriktik usia dengan tekanan darah sistolik
dan diastolik. ...........................................................................58
6.1.2 Hubungan Karaksteriktik riwayat keluarga dengan tekanan
darah sistolik dan diastolik. .....................................................59
6.2.Hubungan merokok dengan tekanan darah ....................................... 61
6.2.1.Hubungan merokok dengan tekanan darah sistolik dan
diastolik ...................................................................................61
6.2.2 Hubungan lama merokok dengan tekanan darah sistolik dan
diastolik ...................................................................................63
6.2.3 Hubungan jumlah rokok dengan tekanan darah sistolik dan
diastolik ...................................................................................65
6.2.4 Hubungan jenis rokok dengan tekanan darah sistolik. ............66
BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................... 68
7.1 Kesimpulan ....................................................................................... 68
7.2 Saran ................................................................................................. 69
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 71
LAMPIRAN ......................................................................................................... 76
DAFTAR GAMBAR
xi
DAFTAR TABEL
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
1 Surat Penelitian........................................................................ 76
2 Sertifikat Layak Etik................................................................ 78
3 Inform Consent ....................................................................... 79
4 Kuesoner.................................................................................. 80
5 Leaflet...................................................................................... 81
6 Hasil epi info............................................................................ 82
7 Photo Kegiatan......................................................................... 97
xiv
xv
BAB I
PENDAHULUAN
global pada orang-orang yang berusia kurang dari 70 tahun yaitu sekitar
seperti kanker, jantung dan paru obstruktif kronik, serta penyakit kronik
terjadi adalah penyakit jantung koroner (PJK) sebesar 43% dari total
7,4 juta dan terus mengalami peningkatan (WHO, 2015), sedangkan data
juta kematian, sekitar 12,8 % dari total kematian setiap tahunnya (WHO,
2015).
didiagnosis nakes dan minum obat hipertensi) dari 7,6 persen tahun 2007
tahun adalah sebesar 25,8 % dan penyakit hipertensi merupakan salah satu
Kalimantan Tengah pada tahun 2016 merupakan salah satu daerah yang
angka penderita hipertensi yang cukup tinggi yaitu 24,79 % (Dinkes Prov
Kalteng, 2017).
kasus merujuk pada kriteria diagnosis JNC VII 2003, yaitu hasil
pengukuran tekanan darah sistolik ≥140 mmHg dan atau tekanan darah
hipertensi ada yang dapat diperbaiki dan ada yang tidak dapat diperbaiki.
Faktor yang tidak dapat diperbaiki adalah usia, jenis kelamin dan
kanak-kanak, remaja dan dewasa dan mencapai nilai rata-rata 140 mmHg
untuk tekanan darah sistolik pada usia 70 tahun. Pada usia dini tidak
terdapat bukti nyata adanya perbedaan tekanan darah antara pria dan
wanita namun pada usia remaja, pria cenderung mulai menunjukan nilai
rata-rata yang lebih tinggi dari wanita dan semakin jelas pada usia dewasa
kesehatan, secara global di tahun 2015 sebanyak 942 juta laki-laki dan
negara dengan konsumsi rokok paling besar adalah China, India dan
orang anak usia 10- 14 tahun dan 53.248.000 orang usia 15 tahun ke atas
keluarga secara khusus dan negara secara global, data BPJS Kesehatan
dalam rentang waktu 2014 – 2016 yaitu sebesar 12,1 triliun (BPJS
Kesehatan, 2017).
diteliti oleh Istiqomah dan Rochmah (2016) pada pasien hipertensi dengan
status PBI JKN yaitu pasien JKN yang iuran kepesertaannya ditanggung
674.980,00.
bekerja atau dipekerjakan di atas kapal oleh pemilik atau operator kapal
41,6 % awak kapal yang diperiksa memiliki tekanan darah sistolik ≥140
mmHg dan atau tekanan darah diastolik ≥90 mmHg (KKP Palangkaraya,
2018).
yang diakibatkan faktor yang dapat dirubah seperti salah satunya, perilaku
konsumsi alkohol dan merokok. Salah satu faktor yang tidak dapat diubah
perempuan (Putra dan Ulfah, 2016). Hal ini juga dapat dilihat berdasarkan
hasil Riskesdas tahun 2013 bahwa kejadian hipertensi pada usia 15-17
sebesar 6,0 % dan perempuan 4,7%. Faktor lain yang tidak dapat diubah
kejadian hipertensi ditemukan lebih tinggi pada usia >35 tahun dari pada
tahun 2007 adalah 34,2 % menjadi 36,3 % tahun 2013. Jumlah batang
rokok yang dihisap dalam sehari secara nasional adalah 12,3 batang/hari
yang diteliti oleh Jena dan Purohit (2017) menyebutkan bahwa status
angka penderita hipertensi pada usia ≥18 tahun adalah 22,16 % dan di
Kalteng, 2017). Masalah tekanan darah yang di atas nilai normal juga
ditemui pada awak kapal yang diperiksa dalam kegiatan surveilans Kantor
yaitu ditemukan 41,6 % dari seluruh awak kapal yang diperiksa pada
periode tersebut yaitu memiliki tekanan darah sistolik ≥140 mmHg dan
terkena penyakit tidak menular dan juga pada kelompok pekerja yang
tekanan darah.
tekanan darah.
a. Bagi Peneliti
lebih lanjut
10
d. Responden
komunitas.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
seluruh tubuh melewati pembuluh darah, yaitu bilik kiri jantung yang
jantung ini terdiri dari dua tahap, yaitu tahap memompa dan fase istirahat.
Pada fase tahap memompa yang sering dikenal dengan istilah sistolik
2.2 Hipertensi
dimana tekanan darah sistolik ≥140 mmHg dan tekanan darah diastolik
≥90 mmHg. Peningkatan tekanan darah dalam waktu lama akan dapat
11
12
ginjal, otak (stroke) yang tinggi ini bila tidak terdeteksi sejak dini dan
suatu organ target seperti stroke (bila yang diserang otak), penyakit
jantung koroner (untuk pembuluh darah jantung). Dengan target pada otak
2017).
13
(Sobel, 1998).
batuk, sesak dan kanker paru, selain itu bahan toksik yang masuk
darah cepat kaku dan mudah spasme, sel-sel darah lebih gampang
14
sebagai berikut:
1. Hipertensi Esensial
15
hipertensi.
2. Hipertensi sekunder
Faktor risiko hipertensi ada yang dapat dirubah dan yang tidak
dapat dirubah. Faktor risiko yang dapat dirubah adalah yaitu faktor usia,
genetik (keturunan) dan jenis kelamin, dan faktor yang dapat dirubah
(Bustan, 2007).
Faktor risiko hipertensi ada yang tidak dapat dirubah dan yang
1. Keturunan
16
2. Jenis Kelamin
3. Umur
17
usia 45- 54 sebesar 35,6 % dan semakin besar pada usia 55-64
sebesar 45,9 %.
1. Obesitas
3 23 – 27 25-27 Kegemukan
18
2. Pola makan
19
3. Merokok
20
(Mukono, 2002).
hal tersebut dapat dilihat secara jelas dari lama merokok, jenis
a. Lama merokok
tahun.
21
b. Jenis rokok
4. Konsumsi alkohol
22
23
5. Aktivitas Fisik
1. Ketahanan (endurance)
per minggu).
24
2. Kelenturan (flexibility)
3. Kekuatan (strenght)
25
1. Nahkoda
Perikanan;
26
diperlukan;
Pengawas Perikanan;
Perikanan;
Perikanan;
ABK;
27
Perikanan;
bagian deck;
Perikanan;
28
Perikanan bersandar;
diantaranya adalah:
Pengawas Perikanan;
29
Pengawas Perikanan;
n. Tugas jaga di deck pada waktu kapal berlayar dan pada waktu
kapal di pelabuhan.
30
ditimbulkan dari alam seperti badai, ada kapal tenggelam dan lain
sebagainya;
7. Juru Mudi I, Juru Mudi II, dan Juru Mudi III merupakan pembantu
31
perwira;
g. Tugas jaga di deck pada waktu kapal berlayar dan pada waktu
kapal di pelabuhan
h. nn
Perikanan;
32
deck lainnya;
makanan yang dikonsumsi oleh awak kapal diantaranya adalah telur, mie
yang tahan lama. Makanan yang disediakan oleh petugas dapur di kapal
akan dikonsumsi bersama oleh semua awak kapal selama mereka bekerja
pasal 391 disebutkan bahwa awak kapal tidak boleh mambawa atau
33
BAB III
KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENELITIAN
hipertensi baik dari faktor yang dapat dirubah dan faktor yang tidak dapat
dirubah, pada penelitian ini peneliti hanya akan meneliti beberapa faktor saja
yaitu faktor usia dan riwayat keluarga/genetik dari faktor yang tidak dapat
34
35
dirubah sedangkan untuk faktor yang dapat dirubah adalah faktor perilaku
merokok.
darah.
BAB IV
METODE PENELITIAN
Populasi penelitian adalah awak kapal yang ada di wilayah kerja KKP
Palangkaraya bagian induk pada bulan November 2018. Jumlah awak kapal
karakteristik kapal yang tidak dapat diprediksi kapan dan berapa yang akan
bulannya yaitu total dalam satu tahun dibagi 12 bulan, didapatakan untuk
4.3.1 Responden
November 2018.
36
37
a. Kriteria Inklusi
henti dan secara kumulatif 150 menit selama lima hari dalam
satu minggu)
pemeriksaan.
disediakan di kapal.
(berdasarkan wawancara).
(berdasarkan wawancara).
38
November 2018.
a. Variabel terikat
b. Variabel bebas
39
sistolik<140
mmHg
2 Terikat: Adalah data Data primer, dengan Ordinal
Tekanan pengukuran melakukan
darah tekanan darah pengukuran tekanan
diastolik diastolik awak darah kepada awak
kapal yang kapal.Hasil
dilakukan oleh Tim dinyatakan dengan
Survelians KKP normal dan tinggi.
Palangkaraya yang Dinyatakan tinggi(di
nilai tekanan darah atas normal) apabila
diastolik ≥90 sesuai dengan JNC
mmHg atau yang < VII 2003 yaitu
90 mmHg a. Tekanan darah
diastolik ≥ 90
mmHg.
b. Tekanan darah
diastolik < 90
mmHg.
Variabel Bebas
40
a. Data Primer
b. Data Sekunder
41
Palangkaraya
a. Editing
b. Scoring
c. Entry
d. Tabulasi
e. Analisis Data
BAB V
HASIL PENELITIAN
yaitu: Wilayah Kerja Pelabuhan Laut Pulang Pisau, Wilayah Kerja Pelabuhan
Laut Pegatan, Wilayah Kerja Pelabuhan Laut Kuala Kapuas, Wilayah Kerja
Penelitian ini dilakukan pada seluruh awak kapal pada bulan November
2018 yang ada di wilayah kerja KKP kelas III Palangkaraya bagian kantor
42
43
induk. Awak kapal yang diperiksa adalah 74 orang dan yang memenuhi
tahun dan yang paling tua adalah 62 tahun dengan rata-rata usia adalah
30,5 tahun dan modus adalah 21 tahun. Kelompok usia yang paling
44
3 menurut jumlah rata-rata rokok yang dikonsumsi per hari yaitu 11- 20
yang paling besar adalah yang berjumlah 11- ≥20 batang/hari yaitu
sebesar 57,1 %.
45
dinkonsumsi yaitu rokok non filter, rokok filter dan tidak meorokok.
sebesar 75,9 %.
pada usia ≥ 19 Tahun yaitu sebesar 52,4 % dan usia 6-18 tahun adalah
47,6%. Berdasarkan tabel 5.7 responden yang mulai merokok usia 6-18
tahun dan usia ≥ 19 tahun adalah sama besar memiliki tekanan darah
46
untuk tekanan darah diastolik (TDD) ≥90 mmHg adalah pada kelompok
yaitu yang tekanan darah sistolik(TDS) ≥140 mmHg dan TDS <140
responden memilik tekanan darah sistolik ≥90 mmHg dan lebih lengkap
Diastolik
paling besar pada kelompok usia 18-35 tahun yaitu sebesar 72,7%.
47
36-62 tahun dengan yang usia 18-35 tahun adalah 0,75 artinya
tahun.
paling besar adalah kelompok usia 18-35 tahun yaitu sebesar 87,5%
dan nilai Prevalence Ratio (PR) untuk responden yang memiliki usia
36-62 tahun adalah 0,28 artinya responden yang berusia 36-62 tahun
48
dan Diastolik
49
≥ 90 mmHg.
merokok mempunyai risiko memiliki TDS ≥ 140 mmHg 2,8 kali lebih
50
merupakan yang paling besar yaitu 16,7% dan nilai Prevalence Ratio
5.4.2 Hubungan Lama Merokok dengan Tekanan Darah Sistolik dan Diastolik
11- 39 tahun dengan yang telah merokok 1-10 tahun adalah 2,20
51
risiko memiliki TDS ≥ 140 mmHg 2,2 kali lebih besar dibandingkan
dengan orang yang telah merokok 1-10 tahun. Nilai Prevalence Ratio
(PR) untuk responden yang telah merokok 11- 39 tahun dengan yang
39 tahun mempunyai risiko memiliki TDS ≥ 140 mmHg 4,2 kali lebih
tahun dengan yang tidak merokok adalah 1,90 artinya responden yang
mmHg 1,9 kali lebih besar dibandingkan dengan orang yang tidak
merokok.
52
mempunyai risiko memiliki TDD ≥90 mmHg 0,5 kali lebih besar
tahun dengan yang tidak merokok adalah 1,41 artinya responden yang
mmHg 1,4 kali lebih besar dibandingkan dengan orang yang tidak
merokok 1-10 tahun dengan yang tidak merokok adalah 2,40 artinya
TDD ≥ 90mmHg 2,4 kali lebih besar dibandingkan dengan orang yang
tidak merokok.
53
mengkonsumsi 1-10 batang rokok per hari yaitu sebesar 33,3%. Nilai
mempunyai risiko memiliki TDS ≥140 mmHg 0,5 kali lebih besar
54
Ratio (PR) untuk responden yang merokok 1-10 batang/hari adalah 4,00
mmHg 0,5 kali lebih besar dibandingkan dengan orang yang merokok
merokok > 11 tahun dengan yang tidak merokok adalah 1,50 artinya
55
tekanan darah distolik ≥90 mmHg 1,5 kali lebih besar dibandingkan
dengan orang yang tidak merokok. Nilai Prevalence Ratio (PR) untuk
risiko memiliki tekanan darah distolik ≥90 mmHg 2,6 kali lebih besar
5.4.4 Hubungan jenis rokok yang dikonsumsi dengan tekanan darah sistolik
dan diastolik.
56
menggunakan rokok filter adalah 0,00 artinya jenis rokok non filter
TDS ≥140 mmHg lebih dari 2,9 kali dibandingkan dengan orang yang
tidak merokok.
57
menggunakan rokok filter adalah 0,00 artinya jenis rokok non filter
risiko memiliki tekanan darah diastolik ≥90 mmHg lebih dari 2 kali
BAB VI
PEMBAHASAN
diastolik.
untuk responden yang memiliki usia 36-62 tahun dengan yang usia
18-35 tahun dengan tekanan darah sistolik adalah 0,75 dan nilai
tahun dengan yang usia 18-35 tahun dengan tekanan darah diastolik
adalah 0,28 berarti ada hubungan antara usia dengan tekanan darah
ditemukan lebih tinggi pada usia >35 tahun dari pada kelompok usia
58
59
diastolik.
60
diastolik ≥90 mmHg. Alasan lain yang dapat menjawab hal tersebut
namun bila mereka melakukan aktivitas fisik yang cukup setiap hari
hari (Suiraoka,2012).
61
merokok mempunyai risiko memiliki TDS ≥ 140 mmHg 2,8 kali lebih
62
hubungan antara merokok dan tekanan darah sistolik dan diastolik pada
siswa SMK N 1 Padang dengan hasil stitistik nilai p = 0,150. Hal yang
mmHg pada perokok ringan, sebesar 3,8 mmHg pada perokok sedang
Martini (2014) menyebutkan hal yang serupa yaitu tidak ada hubungan
yang signifikan antara merokok dengan tekanan darah pada pasien yang
dan kanker paru, selain itu bahan toksik yang masuk ke dalam
63
6.2.2 Hubungan lama merokok dengan tekanan darah sistolik dan diastolik
11- 39 tahun dengan yang lama merokok 1-10 tahun adalah 2,00, untuk
mempunyai risiko memiliki TDS ≥ 140 mmHg 4,2 kali lebih besar
Ratio (PR) untuk responden yang merokok 1-10 tahun dengan yang
tidak merokok adalah 1,90 artinya responden yang merokok 1-10 tahun
64
mempunyai risiko memiliki TDD ≥140 mmHg 1,9 kali lebih besar
11- 39 tahun dengan yang tidak merokok adalah 1,41 artinya responden
mmHg 1,4 kali lebih besar dibandingkan dengan orang yang tidak
1-10 tahun dengan yang tidak merokok adalah 2,40 artinya responden
mmHg 2,4 kali lebih besar dibandingkan dengan orang yang tidak
hipertensi yang terbesar adalah yang lama merokok selama 33-58 tahun
dan 1-17 tahun sebesar 17,3%. Tisa K (2012) juga mengatakan ada
65
(2014) menyebutkan hal yang berbeda dengan hasil penelitian ini yaitu
6.2.3 Hubungan jumlah rokok dengan tekanan darah sistolik dan diastolik
tahun dengan yang tidak merokok adalah 2,00 artinya responden yang
≥140 mmHg 4 kali lebih besar dibandingkan dengan orang yang tidak
merokok.
batang per hari filter dengan yang tidak merokok adalah 2,048, artinya
TDD ≥90 mmHg lebih dari 2 kali dibandingkan dengan orang yang
darah diastolik.
66
ada hubungan antara jumlah rokok yang dihisap setiap hari dengan
filter dengan yang tidak merokok adalah 2,92 artinya responden yang
filter dengan yang tidak merokok adalah 2,04, artinya responden yang
merokok. Hal ini menujukan ada hubungan antara jenis rokok yang
Namun untuk jenis non filter dan rokok filter tidak terdapat hubungan
dengan nilai Prevalence Ratio (PR) untuk responden yang merokok non
67
filter dengan yang merokok filter adalah 0,00 artinya tidak ada
non filter dengan kejadian hipertensi dengan nilai p= 0,673. Sartik dkk.,
(2017) juga menyatakan tidak ada hubungan anatara jenis rokok dengan
dimana hasil penelitiannya jenis rokok yang digunakan yaitu rokok non
Pada penelitian ini hasilnya tidak ada hubungan antara jenis rokok
jenis non filter hanya 1 orang saja. Hasil untuk jenis rokok filter dengan
BAB VII
KESIMPULAN DAN SARAN
7.1 Kesimpulan
tahun dan yang paling tua adalah 62 tahun yang sebagian besar responden
berada pada uisa 18-35 tahun sebesar 66,7 % dan semua responden adalah
laki-laki.
orang (5,6%).
tahun dan jenis rokok yang dikonsumsi hampir seluruhnya adalah rokok non
filter (97,6%).
4. Responden dengan tekanan darah sistolik ≥140 mmHg sebanyak 20,4% dan
5. Usia merupakan faktor risiko dengan tekanan darah sistolik ≥140 mmHg
tekanan darah tekanan darah sistolik ≥140 mmHg dan tekanan darah
7. Merokok adalah faktor risiko tekanan darah sistolik ≥140 mmHg dan
68
69
8. Lama merokok 11-39 tahun dan 1-10 tahun berisiko memiliki tekanan
darah sistolik ≥140 mmHg. Lama merokok 11-39 tahun dan 1-10 tahun
10. Jenis rokok filter merupakan faktor risiko terhadap tekanan darah sistolik
7.2 Saran
1. Bagi Masyararakat
tekanan darah tersebut seperti penyakit jantung, gagal ginjal, stroke dan
lain-lain.
seminar atau penyuluhan yang melibatkan agen kapal beserta awak kapal
70
3. Peneliti Lain
topik ini
DAFTAR PUSTAKA
Depkes RI. (2003). Pedoman Teknis Terapi Gizi Medis. Jakarta: Binkesmas Depkes
RI.
Depkes RI. (2008). Riset kesehatan Dasar 2007. Jakarta: Badan Penelitian dan
Pengembangan Depertemen Kesehatan RI.
Drope, J., Schluger, N., Cahn, Z., Hamill, S., Islami, F., Liber, A., Nargis,N.,.
(2018). The Tobacco Atlas. Atlanta: American Cancer Society and Vital.
Atlanta: The American Cancer Society, Inc.
71
72
Fitria, M. Amin, G., Khaira, N. (2015). Studi Retrospektif Faktor Risiko Perokok
Pada Penderita Hipertensi Di Wilayah kerja Puskemas Peukan Bada
Kabupaten Aceh besar Tahun 2014. Jurnal Kesehatan Ilmiah Nasuwakes,
8(1), 14-22.
Gumus, A., Kayhan, S., Cinarka, H., Sahin, U. (2013). he Effect of Cigarette
Smoking on Blood Pressure and Hypertension. Advances in Bioscience and
Clinical Medicine, 1(1), 6-11.
Iswahyuni, S. (2017). Hubungan Antara Aktivitas Fisik dan Hipertensi Pada Lansia.
PROFESI, 14(2), 1-4.
Janah, M., Martini, S. (2017). Hubungan Antara Paparan Asap Rokok Dengan
Kejadian Hipertensi. JURNAL MANAJEMEN KESEHATAN Yayasan RS.
Dr. Soetomo, 3, 1-13.
Jugal, K., Gupta, N., Kohli, C., Kumar, N. (2016). Prevalence of Hypertension and
Determination of its risk Factor in Rural Delhi. Hindawi Publishing
Corporation, International Journal of Hypertension, 1-6.
73
Kemenkes RI. (2012). Buletin Jendela Data dan Informasi Kesehatan. Volume 2.
Semester 2. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI.
Kemenkes RI. (2013). Riset kesehatan Dasar 2013. Jakarta: Badan Penelitian dan
Pengembangan Kemeterian Kesehatan RI.
KKP KLS III Palangkaraya. (2017). Profil KKP KLS III Palangkaraya Tahun
2017. Palangkaraya: KKP KLS III Palangkaraya.
Lita. (2017). Faktor Risiko Hipertensi Di Wilayah Kerja Puskesmas Harapan Jaya
Pekanbaru. Scientia Jurnal Farmasi dan Kesehatan, 7(2), 159-160.
Mahmudah, S., Maryusman, T., Arini, F. A., Malkan, I. (2016). Hubungan Gaya
Hidup dan Pola Makan Dengan Kejadian Hipertensi Pada Lansia di
Kelurahan Sawangan Baru Kota Depok Tahun2015. Biomedika, 8(2), 39-
47.
74
Nabila, F. S., Sukohar , A., Setiawan , G. (2017). Terapi Pengganti Nikotin sebagai
Upaya Menghentikan Kebiasaan Merokok. Majority, 6(3), 158-162.
Pusdatin Kemenkes RI. (2014). Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan
RI :HIPERTENSI. Jakarta: Kemenkes RI.
Setyanda, Y. O., Demi, S., Lestari, Y. (2015). Hubungan Merokok dengan Kejadian
Hipertensi pada Laki- Laki Usia 35-65 Tahun di Kota Padang. Jurnal
Kesehatan Andalas, 4(2), 434-440.
Sunil Kumar Jena, dkk. (2017). Smoking status and its effect on blood pressure.
CHRISMED Journal of Health and Research, Vol 4 , 14-18.
75
76
LAMPIRAN
Lampiran 1
77
78
Lampiran 2
79
Lampiran 3
80
Lampiran 4
81
Lampiran 5
82
Lampiran 6
Umur
KeluargaHT
Merokok
lamarokok3
83
Usiamulairokok
84
Jumlahrokok
tdsistole1
tddiastole1
85
86
87
88
Lama merokok1-10 tahun dan tidak merokok dengan tekanan darah sistolik
Lama merokok1-10 tahun dan tidak merokok dengan tekanan darah diastolik
89
Lama merokok11-39 tahun dan tidak merokok dengan tekanan darah sistolik
Lama merokok11-39 tahun dan tidak merokok dengan tekanan darah diastolik
90
Lama merokok 11-39 tahun dan 1-10 tahun dengan tekanan darah sistolik
Lama merokok11-39 tahun dan 1-10 tahun dengan tekanan darah diastolik
91
Jumlah rokok >11 btg/hari dan 1-10 batang/hari dengan tekanan darah sistolik
Jumlah rokok >11 batang dan 1-10 btg/hari dg tekanan darah diastolik
92
Jumlah rokok >11 btg/hari dan tidak merokok dengan tekanan darah sistolik
Jumlah rokok >11 btg/hari dan tidak merokok dengan tekanan darah diastolik
93
Jumlah rokok 1-10 btg/hari dan tidak merokok dengan tekanan darah sistolik
Jumlah rokok 1-10 btg/hari dan tidak merokok dengan tekanan darah diastolik
94
Hubungan jenis rokok non filter dengan filter dan tekanan darah sistolik
Hubungan jenis rokok non filter dengan filter dan tekanan darah diastolik
95
Hubungan jenis rokok filter dengan tidak merokok dan tekanan darah sistolik
Hubungan jenis rokok filter dengan tidak merokok dan tekanan darah diastolik
96
Hubungan jenis rokok non filter dengan tidak merokok dan tekanan darah sistolik
Hubungan jenis rokok non filter dengan tidak merokok dan tekanan darah diastolik
97
Lampiran 7
Photo Kegiatan
98