You are on page 1of 7

Isu Strategis dan Rekomendasi Strategis

Sanitasi Kabupaten Sumbawa


Dalam Dokumen SSK

Tim POKJA AMPL BM KABUPATEN SUMBAWA


DISAMPAIKAN PADA:

COACHING CLINIC 1 PPSP NTB


Tanggal, 23-24 Agustus 2021
Isu Strategis dan Tantangan Pengelolaan Air Limbah
Domestik Kab. Sumbawa
 Terdapat lebih kurang 8,10% Masyarakat yang Buang Air
Sembarangan (Instrumen SSK, 2021- STBM 2020)
 Akses sanitasi (air limbah domestik) aman baru mencapai 3,17% dan
akses sanitasi Layak 85.60% (Instrumen SSK, 2021 & STBM Tahun
2020)
 Masih rendahnya peran serta masyarakat dan swasta dalam
pembangunan sarana dan prasarana Air Limbah Domestik
 Belum optimalnya peran pemerintah desa melalui pemanfaatan dana
desa dalam pengelolaan Air Limbah Domestik di perdesaan
Isu Strategis dan Tantangan Pengelolaan Air Limbah domestik
Kab. Sumbawa
 Belum tersusunnya peraturan regulasi tentang Pengelolaan Air Limbah Domestik
 Belum ada sarana pengolahan (IPLT)
 Sarana Air Limbah Domestik Setempat (SPALDS) Tangki septick yang terbangun
Sesuai standar masih Minim yaitu 775 SR (data tahun 2018- 2020).
 Sarana Air Limbah Domestik Terpusat (SPALD-T) skala permukiman yg
terbangun masih minim 75 unit dgn cakupan Layanan 3275 SR (Data DPUPR)
 Belum terbentuk Lembaga Operator Pengelola Air Limbah Domestik
 Terbatasnya SDM untuk mengelola Air Limbah Domestik
 Koordinasi antar OPD terkait untuk pengelola Air Limbah Domestik belum optimal
 Belum optimalnya Komitmen Kepala Daerah dalam Pengelola Air Limbah
Domestik (Rendahnya Alokasi Pendanaan APBD II Untuk Pengelolaan Air Limbah
Domestik)
Isu Strategis dan Tantangan Persampahan Kab. Sumbawa
 Pengurangan sampah masih sangat minim 0,1% (data TPS 3R & Bank sampah ) dan
Target pengurangan sampah 20% ditahun 2024 .dan JAKSTRADA tahun 2024 (26%)
 Penanganan persampahan Perkotaaj (pengangkutan ke TPA baru mencapai 47,7, %
(Data DLH). Target Jakstrada tahun 2024 (67%)
 Belum optimalnya Tata Kelola TPA Raberas ( masih terjadi kebakaran sampah-
Penimbunan belum dilaksanakan secara rutin).
 TPA Lekong masih di kelola dengan Open Dumping
 Minimnya sarana dan prasarana persampahan (pengangkutan 18 unit, alat berat 3 unit utk
2 TPA, Kontainer 25 unit)
 Belum optimalnya kegiatan bank sampah yang terbentuk (15 unit Bank sampah)
 Belum terbentuknya TPS 3R sebagai wadah untuk mereduksi sampah
 Belum terbentuknya TPST kecamatan yang tidak bisa dijangkau oleh layanan TPA (Kec.
Lunyuk, Kec. Orong Telu, Kec. Ropang, Kec. Lenangguar, Kec. Lantung, kec. Plampang,
Kec. Labangka, kec. Maronge, kec. Empang dan Kec. Tarano).
 Penanganan sampah perkotaan Sumbawa 55,05% & Belum terlayani 44,95% (Data DLH,
2020)
Isu Strategis dan Tantangan Persampahan Kab. Sumbawa
 Kesadaran masyarakat dalam penanganan sampah rumah tangga
sangat minim
 Keterlibatan pihak swasta dalam penangan sampah di Kabupaten
Sumbawa masih minim ( yang tercatat hanya PT. Newmont)
 Terdapat gap kebutuhan dan ketersediaan anggaran pengelolaan
sampah cukup besar
 Regulasi yang tersusun (Perda & Perbup) belum tersosialisasikan
 Mandat perda persampahan belum semuanya tersusun dalam
peraturan teknis (Peraturan Bupati)
REKOMENDASI STRATEGIS
 Penyusunan Regulasi dan Kelembagaan Air Limbah Domestik
 Percepatan Pembangunan IPLT
 Percepatan Pembangunan Tangki Septick Aman melalui APBD II Hibah Air
Limbah, DAK maupun dengan Dana ZISWAF
 Persiapan dan Implementasi Program LLTT ASN dan Masyarakat
 Peningkatan Porsi Anggaran Sanitasi untuk 5 tahun kedepan (Air Limbah
Domestk & Persampahan) termasuk anggaran Operasional dan pemeliharaan
 PembangunanTPS 3R
 Pembentukan Bank Sampah ditiap Desa/Kelurahan untuk mempercepat proses
Pengurangan Sampah.
 Peningkatan kualitas penanganan TPA Raberas
 Percepatan Pembangunan TPA “ Lekong” menjadi sanitary Landfill/Controlled
Landfill untuk melayani Zona 2 (Kecamatan Alas, Alas Barat, Beur, Utan & Rhee)
REKOMENDASI STRATEGIS
 Penyediaan Sarana dan Prasarana pengelolaan Sampah (Sarana
Pengangkutan, Sarana Pengumpulan dan sarana pengolahan)
 Pembangunan TPST untuk kecamatan-kecamatan yang belum
terlayani oleh TPA (10 Kecamatan)
 Peningkatan Kerjasama & Koordinasi Lintas OPD terkait
 Peningkatan Komitmen terhadap pembangunan sanitasi sebagai layanan
dasar dan kewajiban daerah.
 Peningkatan Kapasitas Pengelola Persampahan ( UPTD/Lembaga
Operator)

You might also like