You are on page 1of 11

PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KAJEN


Jalan Raya Karangsari Karanganyar Pekalongan 51182
Telp. IGD : (0285) 385230, Info : 385231, Fax (0285) 385229
Email : rsudkajen@pekalongankab.go.id

PERJANJIAN KERJASAMA
ANTARA
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KAJEN
KABUPATEN PEKALONGAN
DENGAN
dr. ARIF DHARMAWAN, Sp.OG

Nomor : 415.4 / 17.1 / 2022

Pada hari Senin, tanggal Sepuluh bulan Januari tahun Dua Ribu Dua Puluh Dua (10 - 02 - 2022), kami
yang bertandatangan di bawah ini :

I. Rumah Sakit Umum Daerah Kajen Kabupaten Pekalongan, berkedudukan di Jalan Raya Karangsari
Karanganyar Kabupaten Pekalongan, dalam hal ini diwakili oleh dr. Imam Prasetyo, M.Kes,
dalam kedudukannya sesuai dengan Keputusan Bupati Nomor 821.2 / 888 / 2021 tentang
Pengangkatan dalam Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama, Jabatan Administrator dan Jabatan
Pengawas di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Pekalongan sebagai Direktur Rumah Sakit
tersebut, dan oleh karenanya bertindak untuk dan atas nama yang selanjutnya disebut sebagai
PIHAK PERTAMA.

II. Nama : dr. ARIF DHARMAWAN, Sp.OG


NIP : 19730606 201406 1 001
Pangkat, Gol : Penata, (III/c)
Jabatan : Dokter Spesialis Obsgyn
Selanjutnya disebut sebagai PIHAK KEDUA.

Sebelumnya kedua belah pihak menerangkan hal-hal sebagai berikut :

Bahwa PIHAK PERTAMA adalah pengelola Rumah Sakit sebagaimana tersebut di atas dengan segala
sarana, prasarana serta manajemen yang memenuhi persyaratan sebagai sebuah rumah sakit, yang
dalam hal ini bertindak sebagai pemberi kerja.
Bahwa PIHAK KEDUA adalah Dokter Spesialis Obsgyn yang memenuhi persyaratan akademis sesuai
dengan standar yang berlaku dan telah memiliki Surat Tanda Registrasi (STR) yang diterbitkan Konsil
Kedokteran Indonesia (KKI) serta Surat Ijin Praktik (SIP) dari Dinas Kesehatan yang sah dan masih
berlaku untuk melakukan pelayanan serta tindakan medis sesuai dengan bidang keahliannya, dan dalam
hal ini bertindak sebagai tenaga kerja.

Kedua pihak dengan ini bersepakat untuk mengadakan hubungan kerja dan saling mengikatkan diri
dengan suatu perjanjian kerja dalam waktu tertentu.

Pasal 1
DEFINISI DAN RUANG LINGKUP PERJANJIAN

(1) Dalam perjanjian ini yang dimaksud dengan :


1. DOKTER adalah tenaga medis yang melakukan dan memberikan pelayanan medis rawat jalan
dan rawat inap serta tindakan medis sesuai dengan “Clinical Privilege” yang dimilikinya.
2. “Clinical Privilege” adalah kewenangan dokter untuk melakukan suatu / sekelompok
tindakan medis tertentu sesuai dengan yang ditetapkan oleh rumah sakit berdasarkan proses
kredensial yang dilakukan oleh komite medis.
3. Komite Medis adalah perangkat rumah sakit untuk menerapkan tata kelola klinis (clinical
governance) agar staf medis di rumah sakit terjaga profesionalismenya melalui mekanisme
kredensial, penjagaan mutu profesi medis, dan pemeliharaan etika dan disiplin profesi medis.
4. Jasa Medis adalah sejumlah uang sebagai kompensasi profesional atas tindakan medis yang
diberikan oleh seorang dokter kepada pasien.

(2) PIHAK PERTAMA menerima PIHAK KEDUA dan PIHAK KEDUA bersedia untuk bekerjasama
dengan PIHAK PERTAMA dalam kedudukan sebagai dokter, dengan cara PIHAK KEDUA akan
melakukan pelayanan medis dan atau pelayanan kesehatan lainnya sesuai dengan lingkup
kredensial yang ditetapkan oleh Komite Medik PIHAK PERTAMA, dengan menggunakan
fasilitas dan sumber daya yang disediakan oleh PIHAK PERTAMA.

Pasal 2
JANGKA WAKTU PERJANJIAN

Perjanjian ini berlaku mulai tanggal 01 Januari 2022 saampai dengan 31 Desemebr 2022 sebagaimana
ditentukan di dalam pasal 14 perjanjian ini.
Pasal 3
HUBUNGAN KERJA

(1) Bahwa sebagaimana halnya kedudukan PIHAK KEDUA sebagai dokter spesialis
tetap/blud/mitra di tempat PIHAK PERTAMA, maka segala ketentuan yang berlaku di tempat
PIHAK PERTAMA berlaku juga bagi PIHAK KEDUA, termasuk Standar Pelayanan Medis yang
ada ditempat PIHAK PERTAMA, disamping juga peraturan perundang-undangan yang lain yang
dibuat dan dikeluarkan oleh lembaga yang berwenang.
(2) Khusus di dalam manajemen dan pertanggungjawabannya, maka dalam melaksanakan perjanjian
kerja ini, kedua pihak terikat pada hubungan manajemen sebagai berikut :
1. Bahwa, secara administratif PIHAK KEDUA berada di bawah pengelolaan dan tanggung jawab
PIHAK PERTAMA.
2. Bahwa, secara fungsional PIHAK KEDUA berada di bawah pengawasan dan tanggung jawab
PIHAK PERTAMA.

Pasal 4
WAKTU / JADWAL KERJA

PIHAK KEDUA setuju mengikuti dan mentaati ketentuan-ketentuan jam kerja yang berlaku di
perusahaan PIHAK PERTAMA, yaitu :
(1) PIHAK KEDUA setuju melaksanakan pekerjaan dan tugasnya setiap hari kerja, sesuai dengan
jadwal.
(2) Pembagian jam kerja sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) pasal ini termasuk di dalamnya
kegiatan-kegiatan yang berhubungan :
a. Bidang Pelayanan Medis.
b. Bidang Pendidikan dan Pelatihan.
c. Bidang Penelitian dan Pengembangan Rumah Sakit.
(3) Disamping jam kerja termaksud di dalam ayat (1) dan (2) tersebut diatas PIHAK KEDUA juga
berkewajiban untuk senantiasa mengikuti pertemuan yang ditetapkan oleh dan atas undangan
Direksi atau pihak yang mewakili.

Pasal 5
PERSYARATAN PELAKSANAAN PROFESI

(1) Dalam melaksanakan perjanjian ini PIHAK KEDUA senantiasa berada dalam keadaan sehat fisik
dan mental, memiliki kecakapan profesional sesuai dengan bidang spesialisasi / keahliannya,
serta melakukan pelayanan dan tindakan medis dalam batas-batas “Clinical Privilege” yang
ditetapkan baginya oleh rumah sakit.
(2) Dalam hal PIHAK PERTAMA masih membutuhkan tenaga PIHAK KEDUA, maka setelah
melewati batas usia 60 tahun kepada PIHAK KEDUA masih dapat diberi kesempatan untuk
bekerja di tempat PIHAK PERTAMA, sebagai dokter bila sumber daya pelayanan spesialistik
belum terpenuhi.
(3) PIHAK KEDUA memiliki Surat Tanda Registrasi (STR) yang diterbitkan Konsil Kedokteran
Indonesia (KKI) serta Surat Ijin Praktik (SIP) dari Dinas Kesehatan yang sah dan masih
berlaku untuk melakukan pelayanan serta tindakan medis sesuai dengan bidang keahliannya,
dan PIHAK KEDUA setuju untuk memperlihatkan dan memberikan salinan / copy untuk
disimpan oleh PIHAK PERTAMA, dokumen yang menyangkut keahliannya/spesialisasinya
yang diterbitkan oleh Institusi Pendidikan dan Kolegium / Organisasi Profesi kepada PIHAK
PERTAMA.
(4) PIHAK KEDUA setuju untuk mematuhi putusan Komite Medis PIHAK PERTAMA dalam
menetapkan keadaan sebagaimana tercantum dalam ayat (1) tersebut di atas.

Pasal 6
HAK DAN KEWAJIBAN

Di dalam melaksanakan perjanjian ini, kedua pihak mempunyai hak dan kewajiban masing-masing
yang harus dilaksanakan dan ditaati sebagai berikut :

A. PIHAK PERTAMA
Mempunyai hak-hak dan kewajiban-kewajiban sebagai berikut :
HAK-HAK :
1. Menetapkan / menentukan luasnya ruang lingkup dan batasan-batasan ketentuan
penyelenggaraan pelayanan kesehatan termasuk norma perilaku kerja di tempat PIHAK
PERTAMA dengan tetap mengindahkan dan berlandaskan pada etika profesi dan standar
profesi medis.
2. Menetapkan / menentukan pengaturan dan pembagian jam kerja yang harus dipatuhi dan
dilaksanakan oleh PIHAK KEDUA.
3. Membatalkan perjanjian ini apabila ternyata PIHAK KEDUA melakukan hal-hal yang
melanggar peraturan yang berlaku di tempat PIHAK PERTAMA, seperti yang dimaksud dalam
pasal 3 ayat 1 atau melakukan tindakan-tindakan yang dapat merugikan kepentingan PIHAK
PERTAMA secara langsung atau tidak langsung.
4. Apabila timbul perbedaan pendapat antara PIHAK PERTAMA dengan PIHAK KEDUA dalam
bidang medis, maka setelah mendengar pertimbangan dari Komite Medis yang ada di tempat
PIHAK PERTAMA, maka PIHAK PERTAMA berhak merubah dan/atau membatalkan
perjanjian kerja sama ini.
5. Melakukan pemotongan Pajak Penghasilan atas penghasilan PIHAK KEDUA berupa
honorarium yang diperoleh dari pasien yang dirawat PIHAK KEDUA di tempat PIHAK
PERTAMA, sesuai dengan Peraturan Perpajakan yang berlaku.
KEWAJIBAN-KEWAJIBAN :
1. Membayar / memberikan honorarium dan atau kompensasi jasa profesional lainnya kepada
PIHAK KEDUA yang bekerja untuk dan ditempat PIHAK PERTAMA sebagaimana ditentukan
di dalam pasal 7 perjanjian ini dan atau perjanjian-perjanjian lain yang mungkin dibuat
kemudian berdasarkan syarat-syarat yang disepakati kedua pihak.
2. Menyediakan tempat rawat jalan dan rawat inap yang layak serta sarana dan prasarananya bagi
pasien yang ditangani PIHAK KEDUA, sesuai dengan standar pelayanan kesehatan yang
diterapkan dalam rumah sakit PIHAK PERTAMA.
3. Memberikan ijin berupa “Clinical Privilege” kepada PIHAK KEDUA untuk melakukan
tindakan medis termasuk pelayanan rawat jalan dan rawat inap di tempat PIHAK PERTAMA
sesuai dengan ketetapan Direktur berdasarkan pertimbangan Komite Medis, dimana ijin
termaksud diberikan dalam bentuk tertulis dan harus diserahkan pada PIHAK KEDUA
selambat-lambatnya dalam waktu 1 (satu) minggu setelah perjanjian ini ditandatangani.
4. Menghormati standar profesi medik sesuai “Clinical Privilege” yang diberikan kepada PIHAK
KEDUA.
5. Memberikan kesempatan hak cuti dan atau ijin kerja kepada PIHAK KEDUA sebagaimana
halnya ketentuan-ketentuan yang berlaku di dalam peraturan yang mengatur mengenai hal
tersebut, dan kebijakan perusahaan PIHAK PERTAMA.

B. PIHAK KEDUA
Mempunyai hak-hak dan kewajiban-kewajiban sebagai berikut :
HAK-HAK :
1. Mendapat honorarium dan atau pembayaran kompensasi profesional lainnya dari PIHAK
PERTAMA atas hasil kerja PIHAK KEDUA yang bekerja untuk dan di tempat PIHAK
PERTAMA sebagaimana ditentukan di dalam pasal 7 perjanjian ini dan atau perjanjian-
perjanjian lain yang mungkin dibuat kemudian berdasarkan syarat-syarat yang disepakati kedua
pihak.
2. Memperoleh “Clinical Privilege” tertentu dari PIHAK PERTAMA untuk melakukan tindakan
medis termasuk pelayanan rawat jalan dan rawat inap di tempat PIHAK PERTAMA sesuai
dengan ketetapan Direktur berdasarkan pertimbangan Komite Medis.
3. Menjalankan cuti/ijin, dengan pemberitahuan tertulis terlebih dahulu kepada PIHAK
PERTAMA, dan menunjuk dokter pengganti yang mempunyai keahlian di bidang yang sama
yang memiliki Surat Ijin Praktik (SIP) dan telah terikat di dalam perjanjian dengan PIHAK
PERTAMA, untuk menggantikan PIHAK KEDUA di dalam memberi pelayanan medis
terhadap pasien PIHAK KEDUA di tempat PIHAK PERTAMA, sedemikian rupa diusahakan
oleh PIHAK KEDUA sehingga tugas dan pekerjaan PIHAK KEDUA tetap terselenggara di
tempat PIHAK PERTAMA.
KEWAJIBAN-KEWAJIBAN :
1. Memperlihatkan dan memberikan salinan / copy untuk disimpan oleh PIHAK PERTAMA,
dokumen yang menyangkut keahliannya / spesialisasinya dan dokumen yang membuktikan
kewenangan melakukan pekerjaan sebagai dokter di bidang keahliannya sebagaimana diatur
dalam pasal 5 ayat (3) perjanjian ini.
2. Mengikuti dan mentaati peraturan yang berlaku di rumah sakit PIHAK PERTAMA, termasuk
pembagian jam kerja, kebijakan, visi, misi, tata tertib dan prosedur yang ditentukan PIHAK
PERTAMA.
3. Datang ke tempat PIHAK PERTAMA setiap saat dalam hal diperlukan atau dalam keadaan-
keadaan mendesak untuk kepentingan pasien yang dirawat PIHAK KEDUA, dan/atau pasien
yang dikonsultasikan PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA, dan senantiasa bersedia
dihubungi oleh petugas PIHAK PERTAMA untuk hal-hal yang berkaitan dengan perawatan
pasien yang berada dalam tanggungjawab PIHAK KEDUA.
4. Mematuhi semua Keputusan Komite Medis yang di rumah sakit PIHAK PERTAMA dan wajib
melaksanakan semua keputusan tersebut dengan baik dan segera.
5. Menanggung Pajak Penghasilan atas pendapatan honorarium merawat pasien yang diperoleh
dari PIHAK PERTAMA yang akan dipotong oleh PIHAK PERTAMA sesuai dengan ketentuan
yang diatur dalam Surat Edaran Dirjen Pajak No. SE-51/PJ.43/1995 tertanggal 14 Nopember
1995 tentang Pemotongan Pph Pasal 21 Atas Honorarium Dokter yang Praktik di Rumah Sakit
atau peraturan lain yang mungkin ada yang mengatur hal yang sama.
6. Mematuhi norma etika kedokteran dan menghormati norma etika rumah sakit yang berlaku di
Indonesia serta ketentuan sebagaimana dimaksud di dalam pasal 3 perjanjian ini yang telah
ditetapkan dan diterbitkan PIHAK PERTAMA.
7. Melaksanakan profesi sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh organisasi profesinya serta
melaksanakan tindakan medik dalam batas-batas “Clinical Privilege” yang dimilikinya.
8. Senantiasa meningkatkan kualitas pelayanan medis yang diberikannya dengan mendapatkan
bantuan pembiayaan dari PIHAK PERTAMA baik sebagian maupun seluruhnya dengan cara-
cara melaksanakan kegiatan sebagai berikut :
a. Melakukan transfer knowledge dengan mengadakan pelatihan, seminar atau inhouse
training.
b. Presentasi dalam pertemuan ilmiah.
c. Terlibat dalam pelaksanaan audit medis di tempat PIHAK PERTAMA sesuai dengan
ketentuan komite medis.
d. Mengikuti kursus, pelatihan, pertemuan ilmiah sesuai profesinya dan kebutuhan PIHAK
PERTAMA.
Pasal 7
HONORARIUM DAN KOMPENSASI PROFESIONAL

PIHAK PERTAMA akan memberikan dan PIHAK KEDUA akan mendapatkan honorarium dan atau
kompensasi lainnya atas hasil kerja dan jasa-jasa profesi yang dilakukan PIHAK KEDUA atas
pelayanan medis kepada pasien di tempat PIHAK PERTAMA berdasarkan perjanjian ini, yang bentuk,
besar dan cara pembayarannya akan diatur kemudian di dalam lampiran tersendiri yang tetap
merupakan bagian dan kesatuan yang tak terpisahkan dari perjanjian ini.

Pasal 8
PAJAK

Berdasarkan status dan kedudukan PIHAK KEDUA di rumah sakit PIHAK PERTAMA sebagai
dokter, maka PIHAK KEDUA berkewajiban untuk menanggung Pajak Penghasilan atas pendapatan
yang diperoleh dari PIHAK PERTAMA dan PIHAK PERTAMA akan melakukan pemotongan Pajak
Penghasilan PIHAK KEDUA tersebut sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam peraturan
perundang-undangan di bidang perpajakan.

Pasal 9
KOMITE MEDIK

Berdasarkan Surat Keputusan Direktur Nomor 445 / 8.2 / 2022 tanggal 3 Januari 2022 tentang
Perubahan Atas Keputusan Direktur RSUD Kajen Nomor : 445/20 Tahun 2020 Tentang Pembentukan
Komite Medik RSUD Kajen Kabupaten Pekalongan Periode 2020-2023, Komite Medik berada di
bawah kewenangan sepenuhnya dari dan bertanggung jawab kepada Direktur, yang salah satu
fungsinya adalah untuk memberi masukan-masukan kepada PIHAK PERTAMA yang berisi usulan-
usulan, pertimbangan-pertimbangan dan atau penilaian-penilaian atas pelaksanaan perjanjian ini.

Pasal 10
TATA CARA DAN PROSEDUR PELAYANAN MEDIS

(1) PIHAK KEDUA setuju untuk ikut serta menyusun berbagai prosedur pelayanan medis yang
sesuai dengan standar profesi spesialisasinya bersama-sama dengan komite medis PIHAK
PERTAMA dan mematuhi prosedur pelayanan medis dalam melakukan tindakan medis dan
merawat pasien di tempat PIHAK PERTAMA.
(2) PIHAK PERTAMA setuju untuk memberikan fasilitas dan kemudahan kepada PIHAK
KEDUA dalam rangka menyusun berbagai prosedur pelayanan medis sebagaimana dimaksud
dalam ayat (1).
Pasal 11
SYARAT-SYARAT PENGGUNAAN ALAT-ALAT MEDIK
DAN OBAT-OBATAN

(1) PIHAK KEDUA setuju tidak membawa dan atau menggunakan alat-alat medik dari luar rumah
sakit PIHAK PERTAMA tanpa persetujuan tertulis dari PIHAK PERTAMA.
(2) Dalam hal PIHAK PERTAMA menyetujui penggunaan alat-alat medik yang dibawa oleh
PIHAK KEDUA untuk digunakan di tempat PIHAK PERTAMA maka segala akibat yang
timbul termasuk pembiayaannya akan disepakati secara tersendiri oleh kedua pihak diluar
perjanjian ini secara tertulis.
(3) Kedua pihak setuju bertanggung jawab atas akibat yang timbul dari penggunaan alat-alat medik
tersebut termasuk pembiayaannya sesuai kesepakatan kedua pihak sebagaimana tercantum
dalam ayat (2).
(4) PIHAK KEDUA setuju untuk tidak membawa dan atau menggunakan obat-obatan, bahan
farmasi, dan bahan kimia lainnya dari luar rumah sakit PIHAK PERTAMA tanpa persetujuan
tertulis dari PIHAK PERTAMA.
(5) Dalam hal PIHAK PERTAMA menyetujui penggunaan obat-obatan, bahan farmasi, dan bahan
kimia lainnya yang dibawa oleh PIHAK KEDUA untuk digunakan di tempat PIHAK
PERTAMA, maka segala akibat yang timbul termasuk pembiayaannya akan disepakati secara
tersendiri oleh kedua pihak di luar perjanjian ini secara tertulis.
(6) Kedua pihak setuju untuk bertanggung jawab atas akibat yang timbul dari penggunaan obat-
obatan, bahan farmasi, dan bahan kimia lainnya dari luar Rumah Sakit PIHAK PERTAMA
tersebut termasuk pembiayaannya sesuai kesepakatan kedua pihak sebagaimana tercantum
dalam ayat (2).

Pasal 12
RAHASIA PERUSAHAAN

(1) PIHAK KEDUA berkewajiban untuk, dengan alasan apapun, merahasiakan semua informasi
perihal rumah sakit PIHAK PERTAMA, baik yang diperoleh PIHAK KEDUA secara langsung
maupun tidak langsung, baik selama kontrak ini berlangsung maupun setelah perjanjian ini
berakhir.
(2) Kerahasiaan informasi sebagaimana dimaksud di dalam ayat (1) pasal ini dapat meliputi, tetapi
tidak terbatas pada, segala peristiwa yang terjadi di tempat PIHAK PERTAMA, antara lain
manajemen perusahaan, keadaan keuangan, personalia perusahaan, klien/pasien, dokumen dan
prosedur pengoperasian usaha PIHAK PERTAMA dan atau hal-hal lainnya yang secara umum
dikatagorikan sebagai rahasia rumah sakit dalam arti seluas-luasnya.
(3) PIHAK KEDUA setuju untuk tidak menyalin atau meng”copy” seluruh atau sebagian baik secara
mekanik, elektronik, atau dengan jalan apapun sebagian atau semua dokumen milik PIHAK
PERTAMA.
Pasal 13
LARANGAN DAN SANKSI

Di dalam melaksanakan perjanjian ini PIHAK KEDUA terikat untuk mematuhi dan menghindari
larangan-larangan sebagaimana tercantum dibawah ini, yang berakibat dapat dijatuhi sanksi pemutusan
perjanjian secara sepihak oleh PIHAK PERTAMA, yakni :
1. Melanggar peraturan-peraturan, persyaratan-persyaratan, prosedur serta disiplin kerja yang
ditetapkan dan berlaku di rumah sakit PIHAK PERTAMA, baik yang khusus diatur di dalam
perjanjian ini maupun yang dibuat sebagai ketentuan tatalaksana hubungan kerja harian,
termasuk, tetapi tidak terbatas pada Buku Pedoman Pelayanan Medik.
2. Membawa dan atau menggunakan alat-alat medis, obat-obatan, bahan farmasi, dan bahan kimia
lainnya dari luar rumah sakit PIHAK PERTAMA tanpa persetujuan tertulis dari PIHAK
PERTAMA.
3. Membawa dan atau menggunakan tenaga kesehatan untuk membantu PIHAK KEDUA di dalam
melaksanakan pelayanan medik dan atau pelayanan kesehatan lainnya di tempat PIHAK
PERTAMA dari luar rumah sakit PIHAK PERTAMA kecuali dalam keadaan darurat dengan
kewajiban melaporkan hal tersebut kepada PIHAK PERTAMA dalam waktu 1 x 24 jam.
4. Menyalin atau meng”copy” seluruh atau sebagian baik secara mekanik, elektronik, atau dengan
jalan apapun sebagian atau semua dokumen milik PIHAK PERTAMA.
5. Membuka/membocorkan informasi yang merupakan rahasia rumah sakit PIHAK PERTAMA,
baik secara langsung maupun tidak langsung, dalam bentuk dan cara apapun.

Pasal 14
BERAKHIRNYA PERJANJIAN

(1) Perjanjian ini akan berakhir dalam hal-hal :


a) Berakhirnya jangka waktu perjanjian sebagaimana diatur dalam pasal 2 perjanjian ini.
b) PIHAK KEDUA melanggar ketentuan tentang larangan yang berakibat dijatuhinya sanksi
diputuskannya secara sepihak perjanjian ini oleh PIHAK PERTAMA sebagaimana diatur di
dalam pasal 14 perjanjian ini dan atau tidak memenuhi salah satu atau lebih kewajiban
sebagaimana ditentukan di dalam pasal 6 perjanjian ini.
c) PIHAK KEDUA mengakhiri perjanjian kerjasama ini sebelum jangka waktu perjanjian ini
berakhir, dengan alasan apapun, dengan terlebih dahulu menyampaikan pemberitahuan secara
tertulis kepada PIHAK PERTAMA dan PIHAK PERTAMA memberikan persetujuannya.
d) Dalam hal di luar kemampuannya, PIHAK PERTAMA tidak dapat lagi mengusahakan
pengoperasian rumah sakit PIHAK PERTAMA.

(2) Dalam hal perjanjian akan berakhir sebagaimana diatur dalam ayat (1) sub a) tersebut diatas,
maka PIHAK KEDUA akan memberitahukannya secara tertulis kepada PIHAK PERTAMA
paling lambat 1 (satu) bulan sebelum berakhirnya perjanjian ini.
(3) Dalam hal PIHAK KEDUA bermaksud untuk memperpanjang / memperbaharui perjanjian, maka
permohonan tersebut akan disampaikan kepada PIHAK PERTAMA bersama-sama dengan surat
pemberitahuan sebagaimana dimaksud di dalam ayat (2) tersebut di atas dan dalam hal PIHAK
PERTAMA setuju untuk memperpanjang perjanjian ini, maka dalam waktu 2 minggu Kedua
Pihak akan menandatangani Addendum Perpanjangan Perjanjian.
Dalam hal PIHAK PERTAMA tidak bermaksud memperpanjang perjanjian, maka PIHAK
PERTAMA akan memberitahukan PIHAK KEDUA secara tertulis dalam waktu paling lambat 1
(satu) minggu setelah menerima pemberitahuan dari PIHAK KEDUA.

(4) Dalam hal terjadi keadaan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1 sub d) pasal ini, maka PIHAK
PERTAMA akan memberitahukan hal tersebut kepada PIHAK KEDUA secara tertulis.

(5) Dalam hal terjadi FORCE MAJEURE seperti bencana alam, revolusi, pemberontakan atau
tindakan/kebijakan pemerintah yang mengubah secara drastis keadaan sosial masyarakat serta
nilai materi dan jasa, maka tidak diperlukan pemberitahuan terlebih dahulu oleh kedua belah
pihak untuk menghentikan pengoperasian dan atau pelayanan kesehatan dari rumah sakit PIHAK
PERTAMA, dan oleh karena itu demi hukum perjanjian ini berakhir.

(6) PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA setuju untuk tidak saling menuntut hak apapun akibat
terhentinya pengoperasian rumah sakit PIHAK PERTAMA akibat keadaan sebagaimana
tercantum dalam ayat (1) sub d), dan ayat (5) pasal ini.

Pasal 15
PENYELESAIAN PERSELISIHAN

Dalam hal terjadi perselisihan diantara kedua pihak di dalam melaksanakan perjanjian ini, maka kedua
pihak bersepakat untuk menyelesaikannya terlebih dahulu dengan cara musyawarah, namun apabila
dengan cara tersebut tetap tidak diperoleh kesepahaman pendapat dan penyelesaian, maka kedua pihak
sepakat untuk menyelesaikannya melalui panitia penyelesaian perselisihan perburuhan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku di bidang ketenagakerjaan.

Pasal 16
DOMISILI

Di dalam melaksanakan perjanjian ini serta segala sesuatu akibat yang ditimbulkannya, kedua pihak
sepakat untuk memilih domisili hukum yang tetap di Kantor Departemen Tenaga Kerja Kabupaten
Pekalongan.
Pasal 17
PENUTUP

Perjanjian ini dibuat dan ditandatangani pada hari dan tanggal sebagaimana tercantum pada bagian
awal perjanjian ini, dengan tanpa ada paksaan dari pihak manapun.

Kajen, 3 Januari 2022


PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA

dr. IMAM PRASETYO, M.Kes dr. ARIF DHARMAWAN, Sp.OG.


Direktur RSUD Kajen Dokter Spesialis Obsgyn

You might also like