You are on page 1of 2

Penilaian Dokumen Andal dan RKL-RPL”Rencana Kegiatan Pembangunan Dan Peningkatan

Jalan Ruas Bajo – Kadundung, Ruas Kadundung – Rante Balla, Dan Ruas Kadundung –
Boneposi Sepanjang 35,47 Km Di Kabupaten Luwu Provinsi Sulawesi Selatan”

Komentar: Prof. Supratman

1. Luas dan Status Kawasan Hutan: bertambah luas? Pasrikan dokumen Izin Pinjam Pakai
Kawasan Hutan selesai.

Apakah laporan studi ini sdh memasukkan luas yg sesungguhnya? Kalau belum, berarti
jumlah sampel harus ditambah, mengikuti metode/intensitas sampling.

2. Sebaiknya jangan hanya prakiraan dampak lokal (pada lokasi proyek) yang dianalisis tetapi
juga dipetakan sebaran dampaknya, terhadap seluruh wilayah potensial terdampak. Sehingga
tindakan pengelolaan lingkungan yang direncanakan lebih konprehensif sebaran dampaknya.

Misalnya: Dampak lingkungan yang dikelola berupa: Hilangnya vegetasi, ini tdk hanya terkait dgn flora fauna di lokasi
jalan, tetapi juga terkait dgn erosi, sedimentasi, aliran permukaan, flora faunasendiri, dan dampak sosial ekonomi
masyarakat lokal dan wilayah.

3. Data fisik, khususnya iklim, sebaiknya menggunakan data seri. Sebaiknya data curah hujan jgn hanya
data satu tahun (Tabel 3.1), tapi minimal 5 - 10 tahun sehingga trendnya bisa dianalisis sebagai dasar
memprediksi curah hujan ke depan pada saat operasionalisasi proyek. Ini perlu ada analisis prediksi
curah hujan pada saat proyek operasional.

4. Data vegetasi: jgn hanya frekwensi, kerapatan, indeks, tetapi juga data tentang potensi hutan (HHK dan
HHBK. Ini penting, karena terkait dgn kewajiban kepada negara pada saat penebangan.

5. Halaman III.44. Berdasarkan Tabel 3.19. menunjukkan nilai indeks keragaman (H’) tingkat pohon
sebesar 3,02 yang tergolong keragaman tinggi. Jenis vegetasi tingkat pohon yang memiliki indeks nilai
penting tertinggi adalah beringin (Ficus benjamina) dengan nilai 11,76; malapao (Buchanania
arborescens) dengan nilai 8,99 dan Dao (Dracontamelon dao) dengan nilai 8,71. Hal ini
menunjukkan spesies tersebut merupakan spesies yang mendominasi pada tingkat pohon.

Saran: dalam dokiumen Baca dokumen RKL- RPPL program2nya diarahkan kepada upaya untuk
menjaga keberlanjutan karakter vegetasi ini. Jadi dokumen RPL-RKL ini sdh memuat program2
strategik tapi spesifik, bukan program2 yg bersifat umum.

6. Halaman III.45. Tabel 3.19. Nilai Dominansi, Dominansi Relatif, Kerapatan, Kerapatan Relatif,
Frekuensi, Frekuensi Relatif, Indeks Nilai Penting, dan Indeks Keragaman Jenis Tingkat Pohon yang
terdapat pada Wilayah Studi, tdk ada symbol yg melekat pada setiap jenis vegetasi yaitu simbol: +:
endemik, *

Analisis Tabel: 3.19 sd Tabel 3.22:


Contoh Kerapatan: Pohon: 880 + Tiang 1780 + Pancang 7720 + Semai dan Herba 79000 =
89.380. Berarti rapat sekali ya? Kalau lihat gambar 3.15 Flora pada areal hutan sepertinya tdk
sepadat ini?

Kalau lihat struktur vegetasi pada gambar 3.6 maka lokasi inventatisasinya adalah hutan alam
(kurva J terbalik). Betulkah?

Pada Gambnar 3.13, 3.14. dam 3.15 menunjukkan flora pada areal perkebunan, areal
permukiman, dan pada areal hutan. Tapi, dalam table 3.19 s.d. 3.21 informasi table adalah
menurut struktur vegetasi, bukan lagi menurut areal. Bisakah struktur vegetasi yang
ditaunjukkan adalah struktur vegetasi pada setuap areal? Misalnya struktur vegetasi pada areal
hutan, sehingga intervensi manajemennya nanti dalam dokumen RKP- RPL akan berbeda
mengacu kepad struktur vegetasi pada saat ini.

Saran: struktur vegetasi dibedakan menurut status lahan (kebun, permukiman, hutan)

7. Saran: Strategi vegetasi adalah: buat Greeen Belt jalan melalui Pendekatan institusional yaitu
kerjasama dengan instansi yang berkepentingan dan berkaitan dengan pengelolaan lingkungan Strategi
ini untuk intervensinya adalah satu paket: revegetasi; perlindungan flora fauna, pencegahan
banjir dan erosi, terganggunya stabilitas lereng, dan longsor. Jgn semuanya tindakan teknis, tetapi satu paket dengan
tindakan vegetative (dokumen RKL-RPL).

Kenapa satu paket? Karena kalau revegetasi gagal, maka fauna tergangu habitanya, dpt berdampak kepada fauna senditi
dan juga berdampak banjir, erosi, longsr, dan sosial ekonomi ke masyarakat di sekitar.

You might also like