You are on page 1of 2

BAB 2

TINJAUAN PUSAKA

DIABETES
2.1 PENGERTIAN DIABETES
Diabetes adalah suatu kondisi dimana kadar glukosa atau gula darah meningkat atau di atas batas
normal.Glukosa menumpuk di dalam darah akibat tidak diserap sel tubuh dengan baik sehingga
dapat menimbulkan berbagai gangguan organ tubuh.

Menurut WHO, Diabetes Melitus (DM) pengertian penyakit diabetes adalah suatu gangguan
metabolisme kronis dengan multi etiologi yang ditandai dengan tingginya kadar gula darah disertai
dengan gangguan metabolisme karbohidrat, lipid dan protein sebagai akibat dari insufisiensi fungsi
tiinsulin.

2.2 Kluwih
Kluwih (Artocarpus camansi) adalah nama sejenis pohon tanaman keras yang buahnya memiliki kulit
keras dan berduri. Buah kluwih mirip dengan buah sukun. Jika sukun memiliki kulit yang halus dan
tidak berbiji, kluwih memiliki kulit yang berduri (seperti durian) dan memiliki biji.Kluwih memiliki
nama lokal dalam Bahasa sunda kulur atau timbul. Dalam Bahasa Aceh, tanaman ini disebut kulu.
Dalam Bahasa Jawa, tanaman ini disebut kulur, kelur, kulor, atau kuror.Spesies ini pertama kali
dideskripsikan dalam buku Flora de Filipinas : Según el sistema sexual de Linneo (1837) oleh ahli
botani Spanyol, Francisco Manuel Blanco, menggunakan spesimen dari Filipina. Nama latin camansi
berasal dari nama lokal tanaman ini dalam bahasa Tagalog, yaitu kamansi

2.2.1 Klasifikasi Kluwih


Devisio : Spermatophyta Sub divisio : Angiospermae Classis : Dicotyledoneae Subclasis :
Monoclamydeae Apetalae Ordo : Urticales Famili : Moraceae Genus : Artocarpus Spesies :
Artocarpus altilis Park. Fsb. Sinonim : Artocarpus communis J.R. G. A. incisa Thumb. Nama Umum :
Kluwih Syamsuhidayat dan Hutapea, 1994 b. Nama Daerah Kluwih Sumatera : Gomu Melayu, Kulu
Aceh, Kulur Batak, Kalawi Minangkabau, Kaluwih Lampung. Jawa : Kelewih Sunda, Kluwih Jawa, Kolor
Madura. Bali : Kalewih Bali. Nusa Tenggara : Kolo Bima, Lakuf Timor. Sulawesi : Gamasi Makasar,
Kuloro Selayar, Ulo Bugis. Maluku : Limes, Umasi Seram, Dolai Halmahera. Sutijopitopo, 1992

2.2.2 Kandungan Kluwih


Penelitian menganalisis kandungan senyawa flavonoid pada ekstrak diklorometana daun tanaman
keluwih (A. camansi). Ekstrak diperoleh melalui proses maserasi simplisia dengan pelarut
diklorometana pa selama 2 x 24 jam. Ekstrak yang dihasilkan difraksinasi menggunakan kromatografi
kolom dan hasil fraksi dianalisis kandungan senyawa flavonoid menggunakan metode kromatografi
lapis tipis menggunakan senyawa standar (kalkon). Hasil penelitian menunjukkan dari 7 fraksi ekstrak
diklorometana daun A. camansi terdapat 5 fraksi yang positif mengandung senyawa flavonoid, fraksi
yang memberikan uji senyawa flavonoid terbanyak terdapat pada fraksi yang diperoleh pada
perbandingan eluen n-heksana:DCM= 5:5 yang diduga sebagai senyawa golongan kalkon.
2.2.3 Manfaat Kluwih
Salah satu tanaman yang dapat dijadikan alternatif pengobatan diabetes adalah daun kluwih. Daun
kluwih memiliki kandungan flavonoid yang diduga berperan secara signifikan meningkatkan aktifitas
enzim antioksidan dan mampu meregenerasi sel-sel β pankreas yang rusak sehingga defisiensi
insulin dapat diatasi. Daun kluwih diketahui mengandung artocarpine, salah satu senyawa dari
golongan flavoniod yang diduga berefek hipoglikemik. Flavonoid yang terkandung di dalam
tumbuhan diduga juga dapat memperbaiki daya kerja reseptor insulin, sehingga memberikan efek
yang menguntungkan pada keadaan DM. Berdasarkan hasil uji diperoleh ekstrak etanol daun kluwih
dengan dosis 50 mg/kgBB memiliki persen penurunan kadar glukosa darah terbesar yaitu 68,99%
dengan persentase kerusakan pankreas terkecil yaitu 4,06%.

Nama : 1.HANNA ANIFA(16)


2.LAILA MAULINA SALMA(18)
XI IPA 1

You might also like