Professional Documents
Culture Documents
Modul Acara Ii Pengenalan Batuan Geofis 2022
Modul Acara Ii Pengenalan Batuan Geofis 2022
B. Tujuan Praktikum:
Adapun tujuan dari praktikum kali ini yaitu:
1. Mahasiswa dapat mengetahui apa yang dimaksud dengan batuan beku, sedimen
dan metamorf serta proses terbentuknya.
2. Mahasiswa dapat mengetahui struktur dan tekstur pada pendeskripsian batuan
beku, sedimen dan metamorf.
3. Mahasiswa dapat mendeskripsikan batuan beku, sedimen dan metamorf secara
makroskopis dan dapat menentukan nama batuan tersebut.
D. Tinjauan Pustaka:
1. Definisi Batuan Beku, Sedimen, Metamorf dan Proses Terbentuknya
➢ Batuan beku atau igneous rocks (dari bahasa latin ignis, yang berarti api)
adalah jenis batuan yang terbentuk dari magma yang mendingin dan
mengeras, dengan atau tanpa proses kristalisasi, baik di bawah permukaan
sebagai batuan intrusif (plutonik) maupun di atas permukaan sebagai batuan
ekstrusif (vulkanik). Umumnya, proses pelelehan terjadi oleh salah satudari
proses-proses berikut yaitu kenaikan temperatur, penurunan tekanan, atau
perubahan komposisi (Zuhdi, 2019).
➢ Batuan sedimen adalah batuan yang terbentuk karena proses diagnesis dari
material batuan lain yang sudah mengalami sedimentasi. Sedimentasi ini
meliputi proses pelapukan, pelapukan, transportasi, dan deposisi. Proses
pelapukan yang terjadi dapat berupa pelapukan fisik maupun kimia. Proses
pelapukan dan transportasi dilakukan oleh media air dan angin. Proses
deposisi dapat terjadi jika energi transport sudah tidak mampu lagi
mengangkut partikel tersebut (Zuhdi, 2019).
➢ Batuan metamorf adalah batuan yang dihasilkan dari perubahan–
perubahan fundamental batuan yang sebelumnya telah ada. Proses metamorf
terjadi dalam keadaan padat dengan perubahan kimiawi dalam batas-batas
tertentu saja dan meliputi proses– proses rekristalisasi, orientasi, dan
LABORATORIUM EKSPLORASI MINERAL
PRAKTIKUM GEOLOGI FISIK
adalah pembagian batuan beku berdasarkan bentuk batuan beku dan proses
kejadiannya, yang terbagi menjadi beberapa bagian seperti berikut (Graha,
1987):
a. Masif, apabila tidak menunjukkan adanya fragmen batuan lain yang tertanam
dalam tubuhnya.
b. Pillow lava atau lava bantal, merupakan struktur yang dinyatakan pada batuan
ekstrusi tertentu , yang dicirikan oleh masa berbentuk bantal dimana ukuran
dari bentuk ini adalah umumnya 30 - 60 cm dan jaraknya berdekatan pada
Columnar Joint, struktur yang ditandai oleh kekar-kekar yang tertanam secara
tegak lurus arah aliran.
c. Vesikuler, merupakan struktur batuan beku ekstrusi yang ditandai dengan
lubang – lubang sebagai akibat pelepasan gas selama pendinginan.
d. Skoria, adalah struktur batuan yang sangat vesikuler (banyak lubang
gasnnya).
e. Amigdaloidal, struktur dimana lubang-lubang keluar gas terisi oleh mineral –
mineral sekunder seperti Zeolit, Karbonat, dan bermacam silika.
f. Xenolith, struktur yang memperlihatkan adanya suatu fragmen batuan yang
masuk atau tertanam ke dalam batuan beku. Struktur ini terbentuk sebagai
akibat peleburan tidak sempurna.
g. Autobreccia, struktur pada lava yang memperlihatkan fragmen-fragmen dari
lava itu sendiri.
LABORATORIUM EKSPLORASI MINERAL
PRAKTIKUM GEOLOGI FISIK
Berikut ini merupakan struktur yang umum ditemukan pada batuan sedimen,
diantaranya adalah sebegai berikut (Benyamin, 2009).
a. Bedding atau struktur berlapis. Struktur ini merupakan ciri khas batuan
sedimen yang memperlihatkan susunan lapisan-lapisan pada batuan sedimen
dengan ketebalan setiap lapisan ≥ 1 cm.
b. Cross bedding memperlihatkan struktur perlapisan yang saling memotong.
Terbentuk karena pengaruh perubahan energi ataupun arah arus pada saat
sedimentasi berlangsung.
c. Graded bedding memiliki ciri-ciri ukuran butir penyusun batuan sedimen yang
berbentuk gradual atau gradiasi, dimana semakin keatas ukuran butir akan
semakin halus. Proses pembentukkan butiran yang lebih besar terendapkan
terlebih dahulu sedangkan yang halus terendapkan kemudian.
d. Lamination merupakan struktur perlapisan (bedding) dengan ketebalan
masing- masing lapisan berukuran > 1 cm.
e. Inverted graded bedding, struktur ini memperlihatkan perubahan gradual atau
gradiasi yang semakin kebawah semakin halus.
f. Slump merupakan salah satu struktur batuan sedimen yang berbentuk lipatan
kecil meluncur kebawah karena adanya suatu pengangkatan pada suatu
lapisan yang belum terkonsolidasi sempurna.
g. Load cast merupakan struktur batuan sedimen yang berupa lekukan di
permukaan ataupun bentukan tidak beraturan karena pengaruh suatu beban
diatas batuan
h. Flute cast merupakan suatu struktur batuan sedimen yang berupa gerusan
dipermukaan lapisan batuan karena pengaruh suatu arus.
i. Wash out adalah kenampakan struktur batuan sedimen sebagai hasil dari
erosi tiba- tiba karena pengaruh suatu arus kuat pada permukaannya.
j. Stromatolite adalah struktur lapisan dengan susunan berbentuk lembaran
mirip terumbu yang terbentuk sebagai hasil dari aktivitas cianobakteria.
k. Tool marks, struktur ini hampir sama dengan flute cash namun bentuk
gerusan pada permukaan atau lapisan batuan sedimen diakibatkan oleh
LABORATORIUM EKSPLORASI MINERAL
PRAKTIKUM GEOLOGI FISIK
- Augen
Suatu struktur batuan metamorf juga seperti struktur flaser, hanya lensa-
lensanya terdiri dari butir-butir felspar, dalam masa dasar yang lebih
halus.
3. Tekstur Batuan beku, sedimen dan metamorf
a. Tingkat kristalisasinya
- Holokristalin, yaitu batuan beku yang hampir seluruhnya disusun oleh
Kristal
- Hipokristalin, yaitu batuan beku yang tersusun oleh kristal dan gelas.
- Hololialin, yaitu batuan beku yang hampir seluruhnya tersusun oleh gelas
b. Ukuran butiran
- faneritik, yaitu batuan beku yang hampir seluruhmya tersusun oleh
mineral- mineral yang berukuran kasar.
- Porfiritik, yaitu batuan beku yang tersusun atas mineral yangberukuran
kasar dan halus.
- Aphanitik, yaitu batuan beku yang hampir seluruhnya tersusun oleh
mineral berukuran halus.
c. Bentuk Kristal
Bentuk Kristal Ketika pembekuan magma, mineral-mineral yang terbentuk
pertamakali biasanya berbentuk sempurna sedangkan yang terbentuk terakhir
biasanya mengisi ruang yang ada sehingga bentuknya tidak sempurna.
Bentuk mineral yang terlihat melalui pengamatan mikroskop yaitu:
- Euhedral, yaitu bentuk kristal yang sempurna
- Subhedral, yaitu bentuk kristal yang kurang sempurna
- Anhedral, yaitu bentuk kristal yang tidak sempurna.
d. Berdasarkan kombinasi bentuk kristalnya Berdasarkan kombinasi bentuk
kristalnya yakni :
- Unidiomorf (Automorf), yaitu sebagian besar kristalnya dibatasioleh
bidang
- kristal atau bentuk kristal euhedral (sempurna)
LABORATORIUM EKSPLORASI MINERAL
PRAKTIKUM GEOLOGI FISIK
- Kristalin, Tekstur ini terdiri dari kristal-kristal yang interlocking, yaitu kristal-
kristal yang saling mengunci datu dengan yang lain.
- Amorf, Tekstur ini terdiri dari mineral-mineral yang tidak membentuk kristal-
kristal atau amorf (non-klastik) umumnya berukuran lempung atau koloid
contohnya adlaah rijang masif.
F. Langkah Kerja
Adapun Langkah kerja dalam ptaktikum ini sebagai berikut:
1. Menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan dalam praktikum.
2. Mengamati objek praktikum (sampel batuan).
3. Mengambil dokumentasi batuan atau objek praktikum beserta pembandingnya.
4. Melakukan deskripsi mineral sesuai dengan lembar deskripsi yang telah disediakan.
5. Ulangi langkah 2 – 4 untuk objek praktikum lainnya.
LABORATORIUM EKSPLORASI MINERAL
PRAKTIKUM GEOLOGI FISIK
G. Daftar Pustaka
“SELAMAT BELAJAR”