Professional Documents
Culture Documents
Makalah Imunoserologi Lanjut S.TR TLM
Makalah Imunoserologi Lanjut S.TR TLM
Pemeriksaan Laboratorium Asai Berlabel Enzim (Metode Elisa Untuk Infeksi Hepatiti
s)
Untuk memenuhi salah satu tugas dari mata kuliah Imunoserologi Lanjut
Disusun oleh :
TAHUN 2021
Kata Pengantar
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya se
hingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Pemeriksaan Laboratorium
Asai Berlabel Enzim (Metode Elisa Untuk Infeksi Hepatitis) ini tepat pada waktunya. Ada
pun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas praktikum dari Bapa
k Depri Ardiansyah, SKM pada mata kuliah Imunoserologi Lanjut. Selain itu, makalah ini jug
a bertujuan untuk menambah wawasan tentang pemeriksaan Pemeriksaan Laboratorium Asai
Berlabel Enzim (Metode Elisa Untuk Infeksi Hepatitis) bagi para pembaca dan juga bagi pen
ulis.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebag
ian pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan makalah ini.
Penulis
ii
Daftar Isi
Kata Pengantar ii
Daftar Isi iii
Bab 1. Pendahuluan 1
A. Latar belakang 1
B. Rumusan masalah 1
C. Tujuan 2
D. Manfaat 2
Bab 2. Pembahasan 3
A. Definisi Imunoglobulin E (IgE) 3
B. Reaksi alergi 3
C. Gejala reaksi 4
D. Pemeriksaan Immunoglobulin E Metode ECLIA 4
Bab 3. Penutup 7
A. Simpulan 7
B. Saran 7
Daftar pustaka 8
Latihan soal 9
Bukti screenshoot perkuliahan 12
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
IgE merupakan Imunoglobulin E yang kadarnya dapat meningkat pada infeksi
cacing. IgE juga berhubungan dengan reaksi alergi. Alergi merupakan bagian dari
reaksi hipersensitivitas yaitu respon imun yang berlebihan terhadap suatu antigen atau
alergen dikenal dengan istilah hipersensitivitas tipe I. Hipersensitivitas tipe I adalah
reaksi hipersensitivitas yang terjadi ketika antigen berikatan dengan antibodi
immunoglobulin E (IgE) pada permukaan sel mast yang menyebabkan sel mast
mengalami degranulasi dan mengeluarkan beberapa mediator inflamasi. Alergen yang
terlibat di reaksi hipersensitivitas ini merupakan antigen spesifik yang pada individu
normal tidak menunjukan gejala klinis, namun beberapa individu merespon substansi
tersebut dengan memproduksi sejumlah besar IgE dan mengakibatkan terjadinya
berbagai manisfestasi klinis alergi.
Manifestasi klinis alergi terjadi tergantung rute masuknya alergen ke dalam
tubuh manusia dan lokasi sel mast yang telah berikatan dengan IgE untuk suatu
alergen spesifik tertentu (sel mast yang telah tersensitisasi). Manifestasi klinis alergi
tersebut terjadi diakibatkan adanya kecenderungan genetik untuk reaksi
hipersensitivitas yang dikenal dengan istilah atopi. Istilah atopi sering digunakan
untuk menggambarkan penyakit yang berhubungan dengan IgE. Individu atopik
memiliki kecenderungan bawaan untuk menghasilkan antibodi IgE terhadap alergen
spesifik dan memiliki manifestasi klinis penyakit atopik seperti rinitis alergi, asma
dan dermatitis atopik. Pada individu atopik, respon terhadap alergen terjadi secara
berlebihan, selain memiliki kadar serum antibodi IgE yang tinggi, juga tes kulit (skin
prick test) positif terhadap ekstrak alergen.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang diatas maka dapat dirumuskan masalah sebagai
berikut.
1. Apa Definisi dari Immunoglobulin E (IgE)
2. Bagaimanakah Reaksi Alergi?
3. Apa Gejala dari Reaksi?
4. Bagaimana Pemeriksaan Immunoglobulin E Metode ECLIA?
1
C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah yang ada maka tujuan dari penulisan makalah ini
adalah sebagai berikut.
1. Untuk Mengetahui Definisi dari Immunoglobulin E (IgE).
2. Untuk Mengetahui Bagaimana Reaksi Alergi.
3. Untuk Mengetahui apa Gejala dari Reaksi.
4. Untuk Mengetahui Bagaimana Proses Pemeriksaan Immunoglobulin Metode
ECLIA.
D. Manfaat
1. Bagi penulis
Menambah pengetahuan dan keterampilan penulis mengenai materi pemeriksaan
IgE dengan menggunakan metode ECLIA.
2. Bagi mahasiswa
Sebagai sumber referensi materi mengenai penulis mengenai materi pemeriksaan
IgE dengan menggunakan metode ECLIA.
3. Bagi institusi
Menambah perbendaharaan makalah mengnai pemeriksaan IgE dengan
menggunakan metode ECLIA.
2
BAB II
PEMBAHASAN
C. Gejala Reaksi
3
Alergi bisa bersifat ringan atau berat. Kebanyakan reaksi terdiri dar
i mata berair, mata terasa gatal dan kadang bersin. Pada reaksi yang ekstrim bisa terj
adi gangguan pernafasan, kelainan fungsi jantung dan tekanan darah yang sangat rend
ah, yang menyebabkan syok. Reaksi jenis ini disebut anafilaksis, yang bisa terjadi pad
a orang-orang yang sangat sensitif, misalnya segera setelah makan makanan atau oba
t- obatan tertentu atau setelah disengat lebah, dengan segera menimbulkan gejala.
D. Pemeriksaan Immunoglobulin E Metode ECLIA
Uji diagnostik yang dapat digunakan untuk mendeteksi hipersensitivitas tipe I
adalah teskulit atau Skin Prick Test (tusukan dan intradermal) dan ELISA untuk meng
ukur IgE total danantibodi IgE spesifik terhadap allergen (antigen tertentu penyebab a
lergi) yang dicurigai, IgE Test Strip serta ECLIA untuk mendeteksi penyakit alergi da
n infeksi parasit. Peningkatan kadar IgE merupakan salah satu penanda terjadinya aler
gi akibat hipersensitivitas pada bagian yang tidak terpapar langsung oleh alergen. Na
mun, peningkatan IgE juga dapat dikarenakan beberapapenyakit non-atopik seperti inf
eksi cacing danmieloma.
ECLIA merupakan kependekan dari Electro Chemiluminescence Immuno Assa
y. ECLIA menggunakan teknologi tinggi yang memberi banyak keuntungan dibandin
gkan dengan metode lain. Pada metode ini menggunakan prinsip sandwich dan kompe
titif. Pada metode ECLIA yang menggunakan metode kompetitif dipakai untuk menga
nalisis substrat yang mempunyai berat molekul yang kecil seperti estradiol dan proges
teron. Sedangkan prinsip sandwich digunakan untuk substrat dengan berat molekul ya
ng besar seperti prolaktin, LH, dan testosteron. Metode ECLIA ini menggunakan
ruthenium(II) tris(bipyridyl) [Ru(bpy)3 2+ ] sebagai label, bereaksi dengan
tripropilamine (TPA) pada permukaan elektroda pada panjang gelombang 620 nm.
I. Prinsip
4
Emisi chemiluminescent akan diukur oleh photomultiplier dan hasil ditentukan
menggunakan kurva kalibrasi.
II. Metode
Sandwich ECLIA
III. Bahan
Serum
IV. Reagen
V. Alat
5
monoklonal spesifik β-CrossLap yang telah dilabel dengan
kompleks ruthenium membentuk kompleks.
b. Inkubasi kedua: setelah pembahan mikropartikel yang dilapisi
oleh streptavadin terjadi kompleks antigen antibodi melalui
interaksi biotin dan streptavadin.
c. Gabungan reaksi ini diaspirasikan kedalam sel pengukur
elektrokimia dimana substansi yang tidak terikat dicuci dan
kemudian dipindahkan oleh buffer procell, sedangkan kompleks
imun yang terbentuk ditangkap secara magnetis. Aplikasi dari
voltase ke elektroda kemudia menginduksi emisi cahaya
chemiluminesence yang diukur dengan photomultiper.
6. Hasil akan tertera pada komputer yang tersambung dengan alat sebagai
kurva. Jumlah total IgE dalam sampel pasien sebanding dengan jumlah
unit cahayarelatif (RLUs) yang terdeteksi oleh sistem.
VII. Sensitivitas
Sensitivitas pemeriksaan : 0,25 ng/mL
VIII. Interpretasi Hasil
a. Dewasa : < 100 IU/mL
b. Neonatus : < 1.5 IU/mL
c. < 1 tahun : <15 IU/mL
d. 1-5 tahun : <60 IU/mL
e. > 5-9 tahun : <90 IU/mL
f. >9-15 tahun : <200 IU/mL
BAB III
6
PENUTUP
A. Simpulan
Immunoglobulin E (IgE) adalah suatu antibodi yang diproduksi oleh sel B dan
sangat berperan pada reaksi alergi terutama pada hipersensitivitas tipe 1. Reaksi alergi
digunakan untuk menunjukkan adanya reaksi yang melibatkan antibodi IgE
(immunoglobulin E). Alergi bisa bersifat ringan atau berat. Kebanyakan
reaksi terdiri dari mata berair, mata terasa gatal dan kadang bersin. Uji diagnostik
yang dapat digunakan untuk mendeteksi hipersensitivitas tipe I adalah ECLIA yaitu
untuk mendeteksi penyakit alergi dan infeksi parasit. Peningkatan kadar IgE
merupakan salah satu penanda terjadinya alergi akibat hipersensitivitas pada bagian
yang tidak terpapar langsung oleh alergen. Pada metode ini menggunakan prinsip
sandwich dan kompetitif. Pada metode ECLIA yang menggunakan metode kompetitif
dipakai untuk menganalisis substrat yang mempunyai berat molekul yang kecil seperti
estradiol dan progesteron. Sedangkan prinsip sandwich digunakan untuk substrat
dengan berat molekul yang besar seperti prolaktin, LH, dan testosteron.
B. Saran
Daftar Pustaka
7
Naibaho, Karen Ronita,dkk. 2019. Pemeriksaan IgE Total. Diakses melalui https://pdfcoffee.c
om/makalah-imun-ig-e-total-pdf-free.html 19 Maret 2021.
http://bppsdmk.kemkes.go.id/pusdiksdmk/wpcontent/uploads/2018/09/Imunoserologi_SC.pdf
http://eprints.undip.ac.id/50855/3/Tri_Setya_Ningrum_22010112130119_Lap.KTI_Bab2.pdf
LATIHAN SOAL
8
1. Antibodi spesifik yang muncul karena adanya reaksi alergi adalah antibodi...
a. IgE
b. IgG
c. IgA
d. IgM
e. Semuanya benar
a. Penambahan konjugat
b. Pengeraman
c. Pencucian
A. Darah
B.Serum
C.Plasma
D.Cairan sendi
E.Urin
A. 620 nm
B. 540 nm
C. 720 nm
D. 1080 nm
E. 520 nm
9
5. Hasil akhir dari pemeriksaan Ig E adalah :
E. Terbentuk cahaya
6. suatu antibodi yang diproduksi oleh sel B dan sangat berperan pada reaksi alergi terutama
pada hipersensitivitas tipe 1, yaitu berbagai penyakit alergi, seperti asma, sinusitis, rhinitis,
alergi makanan, dan tipe tertentu dari urtikaria kronis dan dermatitis atopik disebut...
A. Immunoglobilin E (IgE)
B. Immunoglobulin G (IgE)
C. Immunoglobulin A (IgA)
D. Immunoglobulin M (IgM)
E. Immnunoglobulin D (IgD)
7. Kebanyakan reaksi terdiri dari mata berair, mata terasa gatal dan kadang bersin. Pada
reaksi yang ekstrim bisa terjadi gangguan pernafasan, kelainan fungsi jantung dan tekanan
darah yang sangat rendah, yang menyebabkan syok. Reaksi jenis ini disebut …
A. Oksidasi
B.Anafilaksis
C.Hipersensitivitas
D. Fermentasi
E. Xantoprotein
8. Berapakah kadar normal serum IgE pada orang yang bebas alergi adalah.....
10
C. Lebih dari 200 IU/ml
A. Asma
B. Flu
C. Hepatitis
D. DBD
E. Aterosklerosis
10. Zat asing yang masuk ke dalam tubuh jika menempel pada sel mast akan ditangkap oleh
IgE dan menyebabkan keluarnya zat yang disebut....
A. Urtikaria
B. histamin
C. Atopik
D. Alergika
E. Alergen
11
12