You are on page 1of 7

KONTRAK KERJA WAKTU TERTENTU

Nomor: /IX/ PSI/PKWT/2016

Pada hari ini, tanggal bulan September tahun Dua Ribu Enam Belas
( - 09 - 2016) yang bertanda tangan dibawah ini:
1. Nama : RACHMAD FAHMI SAPUTRO, S.Sos.
Jabatan : Direktur Utama
Dalam hal ini bertindak pada jabatannya tersebut di atas, dari dan karenanya, untuk serta atas
nama PT. PUTRA SAMUDRA INDONESIA, yang berkedudukan di Jalan Kartini Nomor 15
Dusun Bangkok Rt/ Rw: 02/01, Desa Klampisan Kecamatan Kandangan Kabupaten Kediri,
untuk selanjutnya disebut----------------------------------------------------------------- PIHAK PERTAMA

2. Nama : PANUT AHMADI


Jenis Kelamin : LAKI - LAKI
Tempat, tgl. Lahir : KEDIRI, 12 JULI 1976
Alamat : DS. SUMBEREJO – JOHO KEC. NGASEM KAB. KEDIRI
No KTP : 3578031207760003
Dalam hal ini bertindak atas nama diri sendiri, untuk selanjutnya disebut--------- PIHAK KEDUA

PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA untuk selanjutnya dalam Perjanjian ini disebut “PARA
PIHAK”.

Para Pihak telah setuju dan sepakat satu sama lain untuk mengadakan Perjanjian Kerja, dengan
syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan sebagai berikut :

Pasal 1
DASAR HUKUM
PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA bersepakat bahwa Kontrak Kerja ini didasarkan pada
hubungan Hukum Perdata, khususnya Pasal 1320 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata dengan
segala akibatnya menurut hukum, dan karenanya melepaskan segala norma-norma
ketenagakerjaan, khususnya Keputusan Menteri Tenaga Kerja RI Nomor 100/MEN/VI/2004
tentang Pelaksanaan Perjanjian Kerja Waktu Tertentu.

Pasal 2
LINGKUP PEKERJAAN
1. PIHAK PERTAMA dengan ini memberikan pekerjaan kepada PIHAK KEDUA dan PIHAK
KEDUA telah setuju serta bersedia menerima pekerjaan yang diberikan oleh PIHAK
PERTAMA untuk dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab guna kepentingan PIHAK
PERTAMA;
2. Pada saat Kontrak Kerja ini ditandatangani, PIHAK KEDUA dipekerjakan sebagai Staff
Training And Recruitment pada perusahaan PT. Putra Samudra Indonesia dan PIHAK
KEDUA bersedia dipindahtugaskan pada bagian lain atau ditempat lain. Sesuai dengan
kebutuhan PT. PUTRA SAMUDRA INDONESIA;
3. Untuk saat ini lingkup pekerjaan PIHAK KEDUA adalah melakukan segala bentuk pekerjaan
training and recruitment di lingkungan PT. Putra Samudra Indonesia;

1
Pasal 3
JANGKA WAKTU KONTRAK KERJA
1. Para Pihak bersepakat mengadakan Kontrak Kerja untuk jangka waktu 1 (Satu) tahun terhitung
sejak tanggal 05 September 2016 dan akan berakhir pada tanggal 05 September 2017
2. Apabila PIHAK KEDUA mengakhiri masa kontrak ini secara sepihak sebelum jangka waktu
yang telah di sepakati, maka PIHAK KEDUA wajib mengganti rugi sejumlah nominal uang
sesuai dengan gaji pokok di kali dengan sisa masa kontrak yang belum dilalui
3. Apabila PIHAK KEDUA mengakhiri masa kontrak ini secara sepihak sebelum jangka waktu
yang telah disepakati, maka semua gaji pokok dan semua tunjangan PIHAK KEDUA
dinyatakan hangus atau hilang
4. Apabila PIHAK PERTAMA bermaksud akan memperpanjang Kontrak Kerja ini, dalam waktu
selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari sebelum masa Kontrak Kerja berakhir maka PIHAK
PERTAMA akan menawarkan maksudnya tersebut kepada PIHAK KEDUA dan apabila PIHAK
KEDUA menyetujui maksud PIHAK PERTAMA tersebut, Para Pihak akan mengadakan
Kontrak Kerja dengan syarat-syarat kerja yang akan dituangkan dalam Perjanjian Kerja baru;
5. PIHAK PERTAMA tidak berkewajiban untuk mengangkat PIHAK KEDUA menjadi Karyawan
tetap.

Pasal 4
GAJI
1. Selama Kontrak Kerja ini berlangsung, PIHAK KEDUA akan menerima imbalan jasa berupa
Gaji dari PIHAK PERTAMA, yang akan diberikan setiap bulan yaitu sebesar Rp. .....................,-
(.......................................................................)
2. PIHAK KEDUA mendapatkan gaji masa orientasi selama ........ (..........) bulan yaitu sebesar
Rp. ............................................,- (...........................................)
3. Penyerahan Gaji dilakukan oleh PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA pada setiap akhir
bulan, setelah PIHAK KEDUA memberikan jasa atau melakukan pekerjaannya sesuai yang
disepakati dalam Perjanjian Kerja ini;
4. PIHAK KEDUA tidak mendapat Tunjangan Hari Raya Keagamaan (THR) dari PIHAK
PERTAMA;
5. Apabila ada keterlambatan pemberian gaji oleh PIHAK PERTAMA karena suatu hal, maka
PIHAK KEDUA tidak diperkenankan memprotes atau sampai berbuat anarki kepada PIHAK
PERTAMA
6. Hitungan lembur yang diperoleh oleh PIHAK KEDUA adalah Rp. ....................,-/ jam

Pasal 5
BANTUAN KESEHATAN
PIHAK PERTAMA tidak memberikan bantuan pemeliharaan kesehatan dan pengobatan kepada
PIHAK KEDUA beserta keluarganya.

Pasal 6
WAKTU KERJA
PIHAK PERTAMA mempunyai kewenangan untuk menentukan waktu kerja yang akan
dilaksanakan oleh PIHAK KEDUA, dan PIHAK KEDUA mengakui serta bersedia untuk mentaati
pengaturan waktu kerja yang berlaku di Perusahaan tempat PIHAK KEDUA bekerja.

2
Pasal 7
TIDAK HADIR
1. Dalam hal PIHAK KEDUA tidak masuk bekerja tanpa alasan dan bukti yang sah maka
dinyatakan sebagai mangkir dan akan dilakukan pemotongan gaji;

2. Apabila PIHAK KEDUA tidak masuk bekerja karena sakit, maka hal yang demikian harus
dibuktikan dengan surat keterangan dokter yang disampaikan kepada PIHAK PERTAMA pada
kesempatan pertama PIHAK KEDUA masuk bekerja;

3. Apabila PIHAK KEDUA tidak masuk bekerja karena sakit, maka hal yang demikian harus
dibuktikan dengan surat keterangan dokter yang disampaikan kepada PIHAK PERTAMA pada
kesempatan pertama PIHAK KEDUA masuk bekerja;
4. PIHAK KEDUA dapat diberikan ijin meninggalkan pekerjaan dengan tetap mendapatkan upah
dalam hal keperluan penting dan sangat mendesak setelah mendapatkan ijin tertulis dari
PIHAK PERTAMA. Kepentingan tersebut adalah :
1. PIHAK KEDUA menikah selama 3 hari.
2. Istri PIHAK KEDUA melahirkan selama 2 hari.
3. Anak sah PIHAK KEDUA menikah selama 2 hari.
4. Kematian istri / suami / anak PIHAK KEDUA selama 2 hari.
5. Kematian orang tua / mertua atau SaudaraKandung PIHAK KEDUA selama 2 hari.
6. Khitanan anak, atau pembaptisan suami /Istri / anak PIHAK KEDUA selama 2 hari.
7. Anggota keluarga dalam satu rumah meninggal dunia selama 1 hari.
5. a. Dalam hal PIHAK KEDUA tidak masuk selama 2 (dua) hari kerja berturut-turut tanpa
keterangan/ bukti yang sah, maka pada hari kedua tersebut PIHAK PERTAMA wajib
memanggil secara resmi dan tertulis agar PIHAK KEDUA pada hari ketiga masuk bekerja
dengan memberikan keterangan/ bukti yang sah mengenai ketidakhadirannya tersebut;
b. Apabila setelah dipanggil PIHAK KEDUA tetap tidak hadir, maka pada hari ke 4 (empat)
ketidakhadirannya PIHAK PERTAMA wajib sekali lagi melakukan pemanggilan secara resmi
dan tertulis agar pada hari kelima PIHAK KEDUA masuk bekerja dan memberikan
keterangan/ bukti yang sah mengenai ketidakhadirannya itu;
6. Apabila sampai dengan hari ke 5 (lima) PIHAK KEDUA tetap tidak hadir dan tidak memberikan
keterangan/ bukti yang sah serta telah dipanggil oleh PIHAK PERTAMA sebanyak 2 (dua) kali
sebagaimana dimaksud dalam ayat (3) diatas, maka tanpa tindakan hukum apapun oleh
PIHAK PERTAMA, keadaan ini dianggap sebagai pernyataan sikap bahwa PIHAK KEDUA
secara sepihak telah mengakhiri Kontrak Kerja ini;
7. Dalam hal PIHAK KEDUA melakukan tindakan sebagai dimaksud dalam ayat (3) maka PIHAK
PERTAMA tidak mempunyai kewajiban apapun terhadap PIHAK KEDUA.

Pasal 8
HAK DAN KEWAJIBAN
1. PIHAK PERTAMA berhak untuk:
a) Memberikan peringatan atau memberhentikan PIHAK KEDUA tanpa kompensasi apapun
juga, jika PIHAK KEDUA melakukan hal-hal sebagaimana yang tersebut dibawah ini, yakni:
1) Pelanggaran Sedang :
 Merokok didalam lokasi perusahaan;
 Tidak respek terhadap Kepala HRD serta staff yang lain ketika bertemu;
2) Pelanggaran Berat :
 Memberikan keterangan palsu pada saat kontrak kerja waktu tertentu ini diadakan;
 Mabuk, madat, memakai obat bius ditempat kerja;
 Meninggalkan pos pada saat jam jaga;
 Tidur pada saat jaga pos;
 Melakukan perbuatan asusila ditempat kerja atau dalam lokasi perusahaan;

3
 Melakukan tindakan kejahatan, misalnya: mencuri, menggelapkan, menipu,
memperdagangkan barang terlarang, baik didalam/ diluar lingkungan perusahaan.
 Melakukan penganiayaan, menghina secara kasar atau mengancam PIHAK PERTAMA
dan keluarganya atau teman sejawat/sekerja;
 Dengan sengaja atau kecerobohannya merusak, merugikan atau membiarkan barang
milik PIHAK PERTAMA atau teman sekerjanya rusak / dalam keadaan membahayakan;
 Membongkar rahasia PIHAK PERTAMA atau mencemarkan nama baik pimpinan
Perusahaan atau keluarganya yang seharusnya dirahasiakan, kecuali untuk kepentingan
negara;
 Tidak masuk atau alpha selama 2 hari berturut-turut di Hari Besar/ Siaga 1, tidak masuk
selama 3 hari berturut-turut pada hari biasa
 Segala bentuk provokasi yang merugikan PIHAK PERTAMA yang dilakukan oleh yang
memprovokator maupun yang terprovokator;
 Tidak datang ke kantor selama 3 (tiga) hari berturut-turut setelah dilakukan pemanggilan
secara patut, maka aka ditarik dari perusahaan dimana PIHAK KEDUA ditempatkan.
b) Memberikan Surat Peringatan kepada PIHAK KEDUA jika melanggar ketentuan Peraturan
Perusahaan, apabila SP3 telah dilayangkan maka yang bersangkutan akan ditarik secara
sepihak oleh managemen PT. PSI;
c) Menerima dan membawa Ijasah pendidikan terakhir (dokumen pribadi/ KTP asli) milik
PIHAK KEDUA dengan tujuan sebagai jaminan atas kinerja PIHAK KEDUA sesuai dengan
yang telah disepakati dalam Kontrak Kerja Waktu Tertentu ini;
d) Memberhentikan atau menarik atau menilai kinerja PIHAK KEDUA, berdasarkan hasil
evaluasi kerja yang dilakukan oleh Divisi HRD atauTnR.
2. PIHAK PERTAMA berkewajiban untuk:
a) Memberikan pembinaan dan pengarahan kepada PIHAK KEDUA;
b) Memberikan gaji sesuai dengan ketentuan Pasal 4 dalam Kontrak Kerja Waktu Tertentu ini;
c) Melaksanakan evaluasi secara berkala tentang perkembangan PIHAK KEDUA;
d) Menyimpan secara patut ijasah pendidikan terakhir milik PIHAK KEDUA yang digunakan
sebagai jaminan atas biaya Administrasi, Pembinaan, Seragam dan lain-lain sesuai dengan
yang telah disepakati dalam Kontrak Kerja Waktu Tertentu ini.
e) Menyerahkan kembali ijasah pendidikan terakhir (dokumen pribadi/ KTP asli) milik PIHAK
KEDUA setelah biaya Administrasi, Pembinaan, Seragam dan lain-lain LUNAS.
3. PIHAK KEDUA berhak untuk:
a) Memperoleh bimbingan atau pengarahan untuk menunjang pelaksanaan tugasnya;
b) Memperoleh gaji sesuai dengan ketentuan Pasal 4 dalam Kontrak Kerja Waktu Tertentu ini;
c) Mengetahui hasil evaluasi yang dilakukan secara berkala oleh PIHAK PERTAMA;
d) Menerima kembali ijasah pendidikan terakhir milik PIHAK KEDUA yang digunakan sebagai
jaminan atas biaya Administrasi, Pembinaan, Seragam dan lain-lain sesuai dengan yang
telah disepakati dalam Kontrak Kerja Waktu Tertentu ini.
4. PIHAK KEDUA berkewajiban untuk:
a) Melaksanakan seluruh tugas dan perintah yang diberikan oleh PIHAK PERTAMA dengan
sebaik-baiknya dan penuh tanggung jawab;
b) Menjaga kebersihan, kesehatan, ketertiban dan kerapian tempat, peralatan kerja dan asset
milik Perusahaan;
c) Segera melaporkan kepada PIHAK PERTAMA apabila ia mengetahui bahwa dalam
lingkungan Perusahaan terdapat usaha-usaha yang bertentangan dengan hukum yang
dilakukan oleh orang yang bertujuan merugikan, menghilangkan dan/atau merusak asset
Perusahaan;

4
d) Menyerahkan secara sukarela Ijasah pendidikan terakhir (dokumen pribadi/ KTP asli) milik
PIHAK KEDUA sebagai jaminan atas kinerja PIHAK KEDUA sesuai dengan yang telah
disepakati dalam Kontrak Kerja Waktu Tertentu ini;
e) Tunduk dan patuh terhadap seluruh kebijakan dan keputusan yang telah diterbitkan oleh
PIHAK PERTAMA (management PT. PUTRA SAMUDRA INDONESIA).
5. Apabila PIHAK KEDUA menyalahi aturan yang telah ditetapkan / SOP diperusahaan rekanan
maka PIHAK KEDUA akan dikenakan sanksi tegas berupa penerbitan SP ( surat peringatan )
sampai dengan pemberhentian kerja oleh managemen PT PUTRA SAMUDRA INDONESIA
6. Apabila terjadi kesalahan atau kecerobohan atau kelalaian kerja dari PIHAK KEDUA ( tenaga
kerja) dan menimbulkan kerugian secara finansial maka ganti rugi atas yang ditimbulkan
tersebut akan dibebankan sepenuhnya kepada PIHAK KEDUA ( tenaga kerja ).
7. Managemen PT PUTRA SAMUDRA INDONESIA hanya akan membantu menjembatani dan
memberikan dukungan secara moral terhadap PIHAK KEDUA apabila terjadi klaim dari pihak
rekanan yang diakibatkan karena kelalaian, kecerobohan dan kesalahan PIHAK KEDUA
(tenaga kerja ).
8. PIHAK PERTAMA tidak berkewajiban memberikan tunjangan hari raya (THR), BPJS
Ketenagakerjaan, BPJS Kesehatan dan tunjangan kesejahteraan lainnya.

Pasal 9
DISIPLIN
1. PIHAK KEDUA wajib mengetahui dan bersedia mengikuti Peraturan dan Tata Tertib yang
ditetapkan oleh PIHAK PERTAMA.
a. PIHAK KEDUA tidak diperkenankan untuk melimpahkan tugas yang dibebankan
kepadanya kepada pihak lain tanpa ijin dan sepengatahuan dari PIHAK PERTAMA;
b. PIHAK KEDUA tidak diperbolehkan menggunakan barang-barang milik Perusahaan untuk
kepentingan diluar tugas yang telah ditetapkan oleh PIHAK PERTAMA;
c. PIHAK KEDUA dengan alasan dan cara apapun juga dilarang keras menggunakan uang
dan/atau barang-barang lain yang dipercayakan kepadanya guna kepentingan di luar tugas
yang telah ditetapkan dan/atau untuk kepentingan pribadi;
d. Dengan alasan apapun juga PIHAK KEDUA dilarang meminjamkan uang kepada teman
sekerja dengan tujuan mencari keuntungan pribadi;
e. PIHAK KEDUA dilarang berdagang dalam lingkungan Perusahaan dengan tujuan untuk
memperkaya diri pribadi atau pihak lain di luar kepentingan Perusahaan;
f. PIHAK KEDUA tidak diperkenankan menerima imbalan dalam bentuk dan cara apapun
juga dari pihak lain yang secara langsung maupun tidak langsung dapat merugikan
Perusahaan, sehubungan dengan fungsi, jabatan dan tugas yang diembannya;
g. PIHAK KEDUA bertanggung jawab atas hilang atau rusaknya barang-barang milik
Perusahaan sebagai akibat dari kelalaian, kesengajaan atau kecerobohannya;

h. PIHAK KEDUA dilarang mencari tahu informasi terkait PIHAK PERTAMA dari rekanan
i. PIHAK KEDUA dilarang menyebar informasi terkait PIHAK PERTAMA ke rekanan
j. PIHAK KEDUA dilarang melakukan pelanggaran terhadap ketentuan yang diatur dalam
Pasal ini dan/atau pelanggaran lain yang bobotnya setara pelanggaran pada Pasal ini;
2. Terhadap PIHAK KEDUA yang terbukti melakukan pelanggaran atas salah satu atau lebih
disiplin seperti dimaksud dalam ayat (1) Pasal ini, PIHAK PERTAMA dapat menjatuhkan
sanksi sesuai berat ringannya pelanggaran dan akibatnya.

5
Pasal 10
BERAKHIRNYA KONTRAK KERJA
1. Kontrak Kerja ini demi hukum akan berakhir karena alasan-alasan :
a. Berakhirnya jangka waktu Kontrak Kerja sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 Kontrak
Kerja ini;
b. PIHAK KEDUA meninggal dunia;
c. PIHAK KEDUA dalam waktu 3 (tiga) hari berturut-turut tidak masuk kerja (mangkir) tanpa
dapat menunjukkan bukti yang sah dan jelas, serta telah 2 (dua) kali dipanggil oleh PIHAK
PERTAMA, akan tetapi tidak hadir (tidak ada respon);
d. Apabila diantara para pihak terjadi kesepakatan pengakhiran hubungan kerja sebelum
masa Kontrak Kerja berakhir;
e. PIHAK KEDUA melakukan kesalahan/pelanggaran berat;
f. Telah dilayangkan/ diterbitkan SP3 (Penarikan/ Pemberhentian) hubungan kerja oleh
PIHAK PERTAMA.
2. Dikategorikan sebagai kesalahan/pelanggaran berat sebagaimana dimaksud dalam Ayat 1
huruf e di atas adalah sebagai berikut :
a. Pada saat Kontrak Kerja ini dilangsungkan memberikan keterangan yang tidak benar atau
dipalsukan sehingga dapat menimbulkan kerugian bagi PIHAK PERTAMA;
b. Melakukan penipuan, pencurian dan/atau penggelapan barang/uang milik PIHAK
PERTAMA atau Perusahaan atau milik rekan sekerja;
c. Mabuk, madat, memakai obat bius dan/atau narkoba atau menyalahgunakan obat-obatan
perangsang lainnya di tempat kerja yang dilarang oleh peraturan perundang-undangan;
d. Melakukan perbuatan asusila dan/atau melakukan perjudian di tempat kerja;
e. Melakukan tindakan kejahatan misalnya mengintimidasi dan/atau menipu PIHAK
PERTAMA atau Perusahaan atau rekan sekerja;
f. Memperdagangkan barang-barang terlarang baik di dalam dan/atau di luar lingkungan
Perusahaan;
g. Menganiaya, mengancam secara fisik atau mental, menghina secara kasar PIHAK
PERTAMA atau Perusahaan atau rekan sekerja;
h. Membujuk PIHAK PERTAMA atau rekan sekerja atau melakukan sesuatu perbuatan yang
bertentangan dengan hukum atau kesusilaan serta peraturan yang berlaku;
i. Secara ceroboh atau sengaja merusak, merugikan atau membiarkan dalam keadaan
bahaya barang milik Perusahaan;
j. Secara ceroboh atau sengaja membiarkan diri atau rekan sekerja dalam keadaan bahaya;
k. Membongkar atau membocorkan rahasia Perusahaan dan/atau mencemarkan nama baik
PIHAK PERTAMA atau Perusahaan yang seharusnya dirahasiakan, kecuali untuk
kepentingan negara;
l. Segala bentuk perbuatan makar atau secara sengaja bersama-sama tidak masuk kerja
dengan alasan apapun, yang dapat merugikan perusahaan PT. Putra Samudra Indonesia
akan diberhentikan secara sepihak tanpa adanya tuntutan apapun;
m. Apabila terjadi hal seperti pada Pasal 10 ayat (2) huruf l, maka perusahaan PT. Putra
Samudra Indonesia akan menghitung kerugian yang ditimbulkan oleh PIHAK KEDUA dan
PIHAK KEDUA wajib membayar jumlah nilai kerugian yang ditafsir oleh PT. Putra Samudra
Indonesia;
n. Meninggalkan tempat kerja pada saat jam kerja lebih dari 5 menit dengan alasan apapun;
o. Tidur pada saat jam kerja;
p. Melakukan kesalahan apapun setelah mendapat peringatan terakhir yang masih berlaku.
3. Dalam hal Kontrak Kerja ini berakhir karena PIHAK KEDUA melakukan kesalahan/pelanggaran
berat, maka PIHAK PERTAMA tidak mempunyai kewajiban hukum apapun terhadap PIHAK
KEDUA;
4. Dalam hal PIHAK PERTAMA tidak lagi memperpanjang hubungan kerja berdasarkan Kontrak
Kerja ini maka dengan alasan, bentuk dan cara apapun serta melalui pihak manapun PIHAK

6
KEDUA tidak berhak menuntut pemberian uang pesangon, uang penghargaan masa kerja
dan/atau tuntutan-tuntutan lain dari PIHAK PERTAMA.

Pasal 11
PEMUTUSAN KONTRAK KERJA SECARA SEPIHAK
1. Apabila PIHAK KEDUA mengundurkan diri sebelum masa Kontrak Kerja yang telah disepakati
berakhir, PIHAK KEDUA wajib membayar Ganti Rugi kepada PIHAK PERTAMA sebesar Gaji
Pekerja sampai dengan batas Kontrak Kerja Waktu Tertentu berakhir.
2. PIHAK PERTAMA dapat memutus kontrak kerja secara sepihak apabila PIHAK KEDUA tidak
patuh dan tidak tunduk pada peraturan yang telah dibuat oleh PIHAK PERTAMA tanpa
adanya tuntutan apapun dari PIHAK KEDUA.

Pasal 12
PERJANJIAN TAMBAHAN (ADDENDUM)
Dalam pelaksanaan Kontrak Kerja ini, Para Pihak dapat mengadakan kesepakatan mengenai hal-
hal yang belum cukup diatur dalam Kontrak ini melalui Perjanjian Tambahan (Addendum).
Perjanjian Tambahan ini merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dengan Kontrak Kerja
ini.

PASAL 13
PENYELESAIAN PERSELISIHAN
1. Apabila di kemudian hari terdapat perbedaan dalam penafsiran dan pelaksanaan kesepakatan
ini maka para pihak bersepakat untuk menyelesaikan perbedaan tersebut secara kekeluargaan
dan musyawarah untuk mencapai mufakat;
2. Apabila upaya kekeluargaan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) tidak tercapai maka Para
Pihak telah sepakat untuk menyelesaiakan di Panitera Pengadilan Negeri Kabupaten Kediri.

----------------------------------------------------- DEMIKIANLAH -------------------------------------------------------

Kesepakatan kerja ini di buat di Kantor PT. PUTRA SAMUDRA INDONESIA. Setelah kesepakatan
ini dibaca dengan seksama dan dimengerti, kemudian disahkan dengan ditandatangani secara
sempurna dalam keadaan sadar tanpa paksaan dari pihak siapapun, oleh Para Pihak pada hari
dan tanggal yang tersebut di awal Kontrak Kerja ini.

PIHAK PERTAMA, \ PIHAK KEDUA,

MATRAI
6000

RACHMAD FAHMI SAPUTRO, S.Sos. PANUT AHMADI

You might also like