You are on page 1of 9

MAKALAH

ALIRAN – ALIRAN EPISTEMOLOGI

KELOMPOK 1 :

Ahmad Zaini Ar Rahmah

Aminullah Aulia Rahmi

Aida

Asiah

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI)

2021
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah senantiasa kami panjatkan kehadiran Allah SWT.
yang atas rahmat-Nya dan karunianya kami dapat menyelesaikan
makalah ini tepat pada waktunya. Adapun tema dari makalah ini adalah
“Aliran – Aliran Epistemologi”.

Pada kesampatan ini kami mengucapkan terima kasih yang sebesar –


besarnya kepada dosen mata kuliah Filsafat Umum yang telah
memberikan tugas terhadap kami. Kami juga ingin mengucapkan terima
kasih kepada pihak–pihak yang turut membantu dalam makalah ini.

Kami jauh dari sempurna Dan ini merupakan langkah yang baik dari
studi yang sesungguhnya. Oleh karena itu, keterbatasan waktu dan
kemampuan kami, maka kritik dan saran yang membangun senantiasa
kami harapkan semoga makalah ini dapat berguna bagi saya pada
khususnya dan pihak lain yang berkepentingan pada umumnya

Kuala Kapuas, November 2021


DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL…………………………………… i
KATA PENGANTAR………………………………… ii
DAFTAR ISI…………………………………………. iii
BAB I PENDAHULUAN……………………………... 1
• A. Latar Belakang………………………………..….... 2
• B. Rumusan Masalah…………………………….....… 2
• C. Tujuan Penulisan…………………………………... 3
BAB II PEMBAHASAN…………………………….... 4
• A. Pengertian Epistemologi………….…………….…. 5
• B. Landasan Epistemologi……………….………….... 5
• C. Epistemologi Menurut Pandangan Beragam Aliran
Filsafat Dunia…………………………………………... 6
BAB III PENUTUP…………………………………… 7
• Kesimpulan………………………………………….... 8
• Saran……………………………………………...…... 8
DAFTAR PUSTAKA……………………………….… 9
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Manusia hidup didunia tidak hanya memerlukan kebutuhan pokok saja. Akan
tetapi manusia juga memerlukan informasi untuk mengetahui keadaan di lingkungan
sekitar mereka. Dalam upaya untuk memperoleh informasi, manusia seringkali
melakukan komunikasi ataupun cara-cara lain yang bisa digunakan. Salah satu informasi
yang didapat dari komunikasi adalah pengetahuan. Pengetahuan sangat diperlukan bagi
kehidupan manusia karena dapat memberikan manfaat yang sangat besar bagi kehidupan.
Dalam mencari pengetahuan, tak jarang manusia harus mempelajari Epistemologi.
Epistemologi disebut juga sebagai teori pengetahuan karena mengkaji seluruh tolok ukur
ilmu-ilmu manusia, termasuk ilmu logika dan ilmu-ilmu manusia yang bersifat gamblang,
merupakan dasar dan pondasi segala ilmu dan pengetahuan.
Sejak semula, epistemologi merupakan salah satu bagian dari filsafat sistematik
yang paling sulit. Sebab epistemologi menjangkau permasalahan-permasalahan yang
membentang luas, sehingga tidak ada sesuatu pun yang boleh disingkirkan darinya.
Selain itu pengetahuan merupakan hal yang sangat abstrak dan jarang dijadikan
permasalahan ilmiah di dalam kehidupan sehari-hari. Pengetahuan biasanya diandaikan
begitu saja. Oleh sebab itu, perlu diketahui apa saja yang menjadi dasar-dasar
pengetahuan yang dapat digunakan manusia untuk mengembangkan diri dalam mengikuti
perkembangan informasi yang pesat.

B.Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Epistemologi ?
2. Bagaimana ruang lingkup Epistimologi ?
3. Apa saja aliran- aliran yang ada dalam Epistemologi ?
4. Bagaimana pengaruh Epistemologi terhadap peradaban manusia ?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian Epistemologi
2. Untuk mengetahui ruang lingkup Epistemoligi
3. Untuk mengetahui aliran-aliran yang ada dalam Epistemologi
4. Untuk mengetahui pengaruh epistemologi bagi kehidupan
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Epistemologi
Epistemologi atau teori pengetahuan ialah cabang filsafat yang berurusan dengan
hakikat dan lingkup pengetahuan, pengandaian-pengandaian, dan dasar-dasarnya serta
pertanggung jawaban atas pernyataan mengenai pengetahuan yang dimiliki. Secara
linguistik kata “Epistemologi” berasal dari bahasa Yunani yaitu: kata “Episteme” dengan
arti pengetahuan dan kata “Logos” berarti teori, uraian, atau alasan.
Epistemologi dapat diartikan sebagai teori tentang pengetahuan yang dalam
bahasa Inggris dipergunakan istilah theory of know ledge. Istilah epistemologi secara
etimologis diartikan sebagai teori pengetahuan yang benar dan dalam bahasa Indonesia
disebut filsafat pengetahuan. Secara terminology epistemology adalah teori mengenai
hakikat ilmu pengetahuan atau ilmu filsafat tentang pengetahuan.
Masalah utama dari epistemologi adalah bagaimana cara memperoleh
pengetahuan, Sebenarnya seseorang baru dapat dikatakan berpengetahuan apabila telah
sanggup menjawab pertanyaan-pertanyaan epistemologi. Artinya pertanyaan
epistemologi dapat menggambarkan manusia mencintai pengetahuan. Makna
pengetahuan dalam epistemologi adalah nilai tahu manusia tentang sesuatu sehingga ia
dapat membedakan antara satu ilmu dengan ilmu yang lainnya.

a. Epistemologi Menurut Para Ahli


1. Abdul Munir Mulkan; Segala macam bentuk aktivitas dan pemikiran manusia yang
selalu mempertanyakan dari mana asal muasal ilmu pengetahuan itu diperoleh.
2. Mujamil Qomar; Bagian ilmu filsafat yang secara khusus mempelajari dan menentukan
arah dan kodrat pengetahuan.
3. Anton Bakker; Cabang filsafat yang berurusan mengenai ruang lingkup serta hakikat
pengetahuan.
4. Achmad Charris Zubair; Suatu ilmu yang secara khusus mempelajari dan
mempersoalkan secara dalam mengenai apa itu pengetahuan, dari mana pengetahuan itu
diperoleh serta bagaimana cara memperolehnya.
5. Jujun S. Suria Sumantri; Arah berpikir manusia dalam menemukan dan memperoleh
suatu ilmu pengetahuan dengan menggunakan kemampuan rasio.

b. Objek dan Tujuan Epistemologi.


Kehidupan masyarakat sehari-hari, tidak jarang pemahaman objek disamakan
dengan tujuan, sehingga pengertiannya menjadi rancu bahkan kabur. Jika diamati secara
cermat, sebenarnya objek tidak sama dengan tujuan. Objek sama dengan sasaran
sedangkan tujuan hampir sama dengan harapan. Meskipun berbeda, tetapi antara objek
dan tujuan memiliki hubungan yang berkesinambungan, sebab objeklah yang
mengantarkan tercapainya tujuan.
Sebagai sub sistem filsafat, epistemology atau teori pengetahuan yang untuk
pertama kali digagas oleh Plato ini memiliki objek tertentu. Objek epistemology ini
menurut Jujun S. Suria suamantri berupa “segenap proses yang terlibat dalam usaha kita
untuk memperoleh pengetahuan.” Proses untuk memperoleh pengetahuan inilah yang
menjadi sasaran teori pengetahuan dan sekaligus berfungsi mengantarkan tercapainya
tujuan, sebab sasaran itu merupakan suatu tahap perantara yang harus dilalui dalam
mewujudkan tujuan. Tanpa suatu sasaran, mustahil tujuan bisa terealistis, sebaliknya
tanpa suatu tujuan, maka sasaran menjadi tidak terarah sama sekali.. Jacques Martain
mengatakan, “ tujuan epistemologi bukanlah hal yang utama untuk menjawab pertanyaan,
apakah saya dapat tahu, tetapi untuk menemukan syarat-syarat yang memungkinkan saya
dapat tahu. “Hal ini menunjukkan, bahwa tujuan epistemologi bukan untuk memperoleh
pengetahuan kendati pun keadaan ini tak bisa dihindari akan tetapi yang menjadi pusat
perhatian dari tujuan epistemologi adalah hal lebih penting dari itu, yaitu ingin memiliki
potensi untuk memperoleh pengetahuan.
Rumusan tujuan epistemologi tersebut memiliki makna strategis dalam dinamika
pengetahuan. Rumusan tersebut menumbuhkan kesadaran seseorang bahwa jangan
sampai kita puas dengan sekedar memperoleh pengetahuan, tanpa disertai dengan cara
atau bekal untuk memperoleh pengetahuan, sebab keadaan memperoleh pengetahuan
melambangkan sikap pasif, sedangkan cara memperoleh pengetahuan melambangkan
sikap dinamis.

B. Landasan Epistemologi
Landasan epistemology ilmu disebut metode ilmiah, yaitu cara yang dilakukan
ilmu dalam menyusun pengetahuan yang benar. Metode ilmiah merupakan prosedur
dalam mendapatkan pengetahuan yang disebut ilmu. Jadi, ilmu pengetahuan merupakan
pengetahuan yang di dapatkan lewat metode ilmiah. Tidak semua pengetahuan disebut
ilmiah, sebab ilmu merupakan pengetahuan yang cara mendapatkannya harus memenuhi
syarat-syarat tertentu. Syarat-syarat yang harus dipenuhi agar suatu pengetahuan bisa
disebut ilmu yakni tercantum dalam metode ilmiah.

C. Epistemologi Menurut Pandangan Beragam Aliran Filsafat Dunia


1. Epistemologi Rasionalisme
Rasionalisme merupakan sebuah paham / teori / aliran yang menyatakan bahwa suatu
kebenaran harus didasari oleh pikiran yang logis, bukti yang nyata, dan harus melalui
analisis yang berdasarkan rasio, fakta, dan ide-ide yang bias dinalar oleh akal pikiran
manusia. Atau secara sederhananya yaitu berpikir sesuai dengan akal pikiran. Dan
tokoh dalam aliran ini yaitu Plato, Rene Descrates, dan Nicolas Malebranche.
2. Epistemologi Empirisme
Empirisme merupakan sebuah teori yang menyatakan bahwa semua pengetahuan
yang didapat didasari oleh suatu pengalaman. Suatu teori yang menyatakan bahwa
suatu pengetahuan harus berdasarkan data-data empiris (misalnya melalui penelitian,
eksperimen, analisis, dll). Tokoh dalam aliran ini adalah John Locke.

3. Epistemologi Kritisme
Kritisisme yaitu suatu aliran yang menjadi jembatan antara aliran rasionalisme
dan empirisme. Karena pada aliran kritisisme ini berupaya untuk memperoleh suatu
pengetahuan tanpa berpihak kepada rasionalisme atau empirisme, atau dengan kata
lain dengan menggabungkan kedua aliran tersebut. Yang pada dasarnya kedua aliran
tersebut saling melengkapi. Tokoh yang menggagas aliran ini adalah Immanuel Kant.

4. Epistemologi Eksistensialisme
Fenomenologi adalah sebuah teori yang membahas atau mengkaji tentang suatu
yang mulai menampakkan diri; atau dapat diartikan sebagai sesuatu yang sedang
menunjukkan gejala. Tokoh yang mencetuskan aliran ini yaitu Edmund Husserl.

5. Epistemologi Positivisme
Positivisme adalah suatu paham atau teori yang dalam mencari kebenaran harus
didasarkan oleh kejadian yang benar-benar terjadi atau dapat diartikan seperti ini,
suatu teori yang meyakini bahwa satu-satunya pengetahuan yang benar adalah
pengetahuan yang didasarkan oleh pengalaman yang benar-benar terjadi. Tokoh yang
menjadi pencetus aliran ini yaitu Auguste Comte.
BAB III
PENUTUPAN
A. Kesimpulan
Pengetahuan dapat diperoleh melalui beberpa hal yaitu:
1. Pengetahuan diperoleh dari akal, yakni pengetahuan yang
didapatkan melalui proses berpikir yang logis sehingga dapat
diterima oleh akal. Dari sini memunculkan aliran rasionalisme.
2. Pengetahuan diperoleh dari pengalaman, yakni pengetahuan
baru muncul ketika indera manusia menimba pengalaman
dengan cara melihat dan mengamati berbagai kejadian dalam
kehidupan, jadi ketika manusia lahir benar-benar dalam keadaan
yang bersih dan suci dari apapun. Aliran yang mempunyai
paham ini adalah aliran empirisme.
3. Pengetahuan diperoleh dari intuisi, yakni pengetahuan yang
bersifat personal, dan hanya orang-orang tertentu yang
mendapatkan pengetahuan ini.

B. Saran
Manusia dalam berbuat tentunya terdapat kesalahan yang sifatnya
tersilap dari yang telah ditetapkan atau seharusnya. Apalagi dalam
kegiatan menyusun makalah ini. Untuk itu, penulis harapkan dari
pembaca, mohon kritik dan sarannya guna perbaikkan penyusunan
selanjutnya.

You might also like