Professional Documents
Culture Documents
LAMPIRAN
STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN (SAK)
PELAYANAN KEPERAWATAN
PROTAP PERENCANAAN
KEPERAWATAN
Masalah Keperawatan
PENGERTIAN :
Suhu tubuh meningkat di atas rentang normal tubuh
Keadaan dimana seorang individu mengalami peningkatan suhu tubuh di atas 37,8 0C peroral, 37,50C
peraxila atau 38,80C per rektal karena faktor eksternal , dan/atau tergantung standar alat pengukur suhu
yang digunakan.
PENYEBAB :
1. Dehidrasi
2. Terpapar lingkungan panas
3. Proses Penyakit (mis. Infeksi, kanker)
4. Ketidaksesuaian pakaian dengan suhu lingkungan
5. Peningkatan laju metabolism
6. Respon Trauma
7. Aktivitas berlebihan
8. Penggunaan Inkubator
Kriteria Hasil :
Meningkat, cukup meningkat, sedang, cukup menurun, menurun
Menggigil 1 2 3 4 5
Kulit merah 1 2 3 4 5
Kejang 1 2 3 4 5
Akrosisianosis 1 2 3 4 5
Konsumsi Oksigen 1 2 3 4 5
Piloeneksi 1 2 3 4 5
Vasokonstriksi perifer 1 2 3 4 5
Kutis memorata 1 2 3 4 5
Pucat 1 2 3 4 5
Takikardi 1 2 3 4 5
Takipnea 1 2 3 4 5
Bradikardi 1 2 3 4 5
Dasar kuku sianotik 1 2 3 4 5
Hipoksia 1 2 3 4 5
Memburuk, cukup memburuk, sedang, cukup membaik, membaik
Suhu tubuh 1 2 3 4 5
Suhu kulit 1 2 3 4 5
Kadar glukosa darah 1 2 3 4 5
Pengisisan kapiler 1 2 3 4 5
Ventilasi 1 2 3 4 5
Diagnosa keperawatan :
Masalah berhubungan dengan Penyebab dibuktikan dengan Tanda/Gejala
Contoh :
- Hipertermi berhubungan dengan dehidrasi dibuktikan dengan suhu tubuh diatas nilai normal
Tindakan Keperawatan :
Observasi
- Identifikasi penyebab hipertermia (mis. Dehidrasi, terpapar lingkungan panas, penggunaan
incubator)
- Monitor suhu tubuh
- Monitor kadar elektrolit
- Monitor haluaran urine Monitor intake dan output cairan setiap ….. jam
- Monitor komplikasi akibat hipertermia
- Monitor tekanan darah, frekuensi pernafasan dan denyut nadi ….. jam
- Observasi status hidrasi klien (mukosa bibir, turgor kulit, ubun-ubun, kelopak mata, dan
pengisian kapiler (Capillary Refill Time/CRT))
Terapeutik
- Sediakan lingkungan yang dingin
- Longgarkan atau lepaskan pakaian
- Basahi dan kipasi permukaan tubuh
- Berikan cairan oral
- Ganti linen setiap hari atau lebih sering jika mengalami hyperhidrosis (keringat berlebih)
- Lakukan pendinginan eksternal(mis. Selimut hipotermia atau kompres dingin pada dahi, leher,
dada, abdomen aksila)
- Hindari pemberian antipiretik atau aspirin
- Berikan oksigen, jika perlu
- Berikan kompres hangat (jika suhu lebih dari 38,50C/ axilla)
- Berikan kompres dingin (jika suhu kurang dari 38,50C/ axilla)
- Motivasi dan berikan minum sesuai dengan kebutuhan cairan (40-60 cc/Kg BB/24 jam), jika tidak
ada kontraindikasi
- Pertahankan ventilasi udara yang cukup di ruangan
- Lakukan tepid sponge jika suhu di atas 38,80C
Edukasi
- Anjurkan tirah baring
- Ajarkan cara mengompres dengan benar
- Jelaskan pentingnya asupan cairan untuk mempertahankan suhu tubuh yang normal
- Anjurkan dan jelaskan pentingnya pakaian yang tipis dan menyerap keringat
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian cairan dan elektrolit intravena, jika perlu
- Anjurkan tirah baring
- Pertahankan cairan intra vena sesuai kebutuhan
- Berikan antipiretik sesuai program
- Berikan terapi untuk penyebab demam sesuai program
UNIT TERKAIT :
Masalah ini dapat ditemukan di seluruh jenis ruang perawatan
DOKUMEN TERKAIT
PELAYANAN KEPERAWATAN
PROTAP PERENCANAAN
KEPERAWATAN
Masalah Keperawatan
PENGERTIAN :
Ketidakmampuan untuk membersihkan sekresi atau obstruksi jalan nafas untuk mempertahankan jalan
napas tetap paten
PENYEBAB :
Fisiologis
1. Spasme jalan nafas
2. Hipersekresi jalan nafas
3. Disfungsi neuromuskuler
4. Benda asing dalam jalan nafas
5. Adanya jalan napas buatan
6. Sekresi yang tertahan
7. Hiperplasia dinding jalan napas
8. Proses Infeksi
9. Respon alergi
10. Efek agen farmakologis (mis. Anastesi)
Situasional
1. Merokok aktif
2. Merokok pasif
3. Terpajan polutan
Gejala dan Tanda Mayor
Subjektif (tidak tersedia)
Objektif :
1. Batuk tidak efektif
2. Tidak mampu batuk
3. Sputum berlebih
4. Mengi, wheezing dan/atau ronkhi kering
TUJUAN :
Bersihan Jalan Nafas (kemampuan membersihkan sekret atau obstruksi jalan napas untuk
mempertahankan jalan napas tetap paten)
Ekspektasi : Meningkat
Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama………………
Maka [Luaran Keperawatan] [Ekspektasi]dengan kriteria hasil :
Contoh : Setelah dilakukan intervensi selama 3 jam, maka Bersihan jalan nafas meningkat dengan kriteria
hasil batuk efektif meningkat, produksi sputum menurun, mengi menurun
Kriteria Hasil:
Diagnosa keperawatan :
Masalah berhubungan dengan Penyebab dibuktikan dengan Tanda/Gejala
Contoh :
- Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan spasme jalan nafas dibuktikan dengan
Mengi
Intervensi Keperawatan:
Manajemen Jalan Nafas
Definisi : Mengidentifikasi dan mengelola kepatenan jalan napas
Tindakan :
Observasi
- Monitor pola napas (frekuensi, kedalaman, usaha napas)
- Monitor bunyi napas tambahan (mis, gurgling, mengi, wheezing, ronkhi kering)
- Monitor sputum (jumlah, warna, aroma)
Terapeutik
- Pertahankan kepatenan jalan napas dengan head-tilt dan chin-lift (jaw-thrust jika curiga trauma
servikal)
- Posisikan semi-Fowler atau Fwler
- Berikan minum hangat
- Lakukan fisioterapi dada, jika perlu
- Lakukan penghisapan lender kurang dari 15 detik
- Lakukan hiperoksigenasi sebelum penghisapan endotrakeal
- Keluarkan sumbatan benda padat dengan forsep McGill
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian bronkodilator, ekspektoran, mukoliti, jika perlu
- Berikan oksigen lembab sesuai indikasi
- Monitor hasil pemeriksaan analisa gas darah
- Lakukan bronchial washing jika dibutuhkan
UNIT TERKAIT :
Masalah ini dapat ditemukan di seluruh jenis ruang perawatan
DOKUMEN TERKAIT :
Format Pengkajian Keperawatan dan Lembar Pencatatan Asuhan Keperawatan
PELAYANAN KEPERAWATAN
PROTAP PERENCANAAN
KEPERAWATAN
Masalah Keperawatan
PENGERTIAN :
Inspirasi dan/atau ekspirasi yang tidak memberikan ventilasi adekuat
PENYEBAB :
1. Depresi pusat pernapasan
2. Hambatan upaya napas (mis. Nyeri saat bernapas, kelemahan otot pernapasan)
3. Deformitas dinding dada
4. Deformitas tulang dada
5. Gangguan neuromuskular
6. Gangguan neurologis (mis. Elektroensefalogram [EEG] positif, cedera kepala, gangguan kejang)
7. Imaturitas neurologis
8. Penurunan energi
9. Obesitas
10. Posisi tubuh yang menghambat ekpansi paru
11. Sindrom hipoventilasi
12. Kerusakan inervasi diafragma (kerusakan saraf C5 ke atas)
13. Cedera pada medulla spinalis
14. Efek agen farmakologis
15. Kecemasan
Subjektif
1. Dispnea
Objektif
1. Penggunaan otot bantu pernapasan
2. Fase ekspirasi memanjang
3. Pola napas abnormal (mis. Takipnea, bradypnea, hiperventilasi, kussmaul, Cheyne-stokes)
Subjektif
1. Ortopnea
Objektif
1. Pernapasan pursed-lip
2. Pernapasan cuping hidung
3. Diameter thoraks anterior-posterior meningkat
4. Ventilasi semenit menurun
5. Kapasitas vital menurun
6. Tekanan ekspirasi menurun
7. Tekanan inspirasi menurun
8. Ekskursi dada berubah
8. Kuadiplegia
9. Intoksikasi Alkohol
TUJUAN :
Pola nafas
Inspirasi dan/atau ekspirasi yang memberikan ventilasi adekuat
Ekspektasi : membaik
Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama………………
Maka [Luaran Keperawatan] [Ekspektasi]dengan kriteria hasil :
Contoh : Setelah dilakukan intervensi selama 3 jam, maka Pola nafas membaik dengan kriteria hasil
frekuensi nafas membaik, kedalaman nafas membaik, dyspnea menurun
Kriteria Hasil :
Menurun Cukup Menurun Sedang Cukup Meningkat Meningkat
Ventilasi semenit 1 2 3 4 5
Kapasitas vital 1 2 3 4 5
Diameter thoraks anterior- 1 2 3 4 5
posterior
Tekanan ekspirasi 1 2 3 4 5
Tekanan inspirasi 1 2 3 4 5
Diagnosa keperawatan :
Masalah berhubungan dengan Penyebab dibuktikan dengan Tanda/Gejala
Contoh :
- Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan Kecemasan dibuktikan dengan Takipnea
Intervensi Keperawatan:
Manajemen Jalan Nafas
Definisi : Mengidentifikasi dan mengelola kepatenan jalan napas
Tindakan :
Observasi
- Monitor pola napas (frekuensi, kedalaman, usaha napas)
- Monitor bunyi napas tambahan (mis, gurgling, mengi, wheezing, ronkhi kering)
- Monitor sputum (jumlah, warna, aroma)
- Observasi adanya sianosis
Terapeutik
- Pertahankan kepatenan jalan napas dengan head-tilt dan chin-lift (jaw-thrust jika curiga trauma
servikal)
- Atur posisi yang nyaman sesuai indikasi, Posisikan semi-Fowler atau Fowler
- Berikan minum hangat
- Lakukan fisioterapi dada, jika perlu
- Lakukan penghisapan lender kurang dari 15 detik
Edukasi
- Anjurkan asupan cairan 2000 ml/hari, jika tidak kotraindikasi
- Ajarkan Teknik batuk efektif
- Ajarkan dan anjurkan nafas dalam melalui abdomen selama periode distres pernafasan
- Ajarkan kepada klien dan keluarga teknik relaksasi dan imajinasi terbimbing (imaginary guidance)
untuk meningkatkan pola pernafasan
- Diskusikan mengenai perencanaan perawatan di rumah
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian bronkodilator, ekspektoran, mukoliti, jika perlu
- Berikan oksigen lembab sesuai indikasi
- Monitor hasil pemeriksaan analisa gas darah
- Lakukan bronchial washing jika dibutuhkan
- Setting ventilator dan sesuaikan pola ventilator dengan kondisi klien
- Observasi konsentrasi O2 (FiO2) yang diberikan
- Catat tekanan dan monitor gelombang tekanan jalan nafas
- Jamin kelembaban dan temperatur udara inspirasi dan cek secara berkala
- Set dan cek alarm ventilator
- Berikan terapi medikamentosa sesuai program
UNIT TERKAIT :
Masalah ini dapat ditemukan di seluruh jenis ruang perawatan
DOKUMEN TERKAIT :
Format Pengkajian Keperawatan dan Lembar Pencatatan Asuhan Keperawatan
PELAYANAN KEPERAWATAN
PROTAP PERENCANAAN
KEPERAWATAN
Masalah Keperawatan
PENGERTIAN :
Kelebihan atau kekurangan oksigenasi dan/atau eleminasi karbondioksida pada membrane alveolus-kapiler
PENYEBAB
1. Ketidakseimbangan ventilasi-perfusi
2. Perubahan membrane alveolus-kapiler
Gejala dan Tanda Mayor
Subjektif
1. Dispnea
Objektif
1. PCO2 meningkat/menurun
2. PO2 menurun
3. Takikardi
4. pH arteri meningkat/menurun
5. Bunyi napas tambahan
Subjektif
1. Pusing
2. Penglihatan kabur
Objektif
1. Sianosis
2. Diaforesis
3. Gelisah
4. Napas cuping hidung
5. Pola napas abnormal(cepat/lambat, regular/ireguler, dalam/dangkal)
6. Warna kulit abnormal (mis. Pucat, kebiruan)
7. Kesadaran menurun
Kriteria Hasil :
Menurun Cukup Menurun Sedang Cukup Meningkat Meningkat
Tingkat kesadaran 1 2 3 4 5
Diagnosa keperawatan :
Masalah berhubungan dengan Penyebab dibuktikan dengan Tanda/Gejala
Contoh :
- Gangguan Pertukaran Gas berhubungan dengan Ketidakseimbangan ventilasi-perfusi dibuktikan
dengan PO2 menurun
Intervensi Keperawatan:
Pemantauan Respirasi, Terapi Oksigen, dll
Definisi : Mengumpulkan dan menganalisis data untuk memastikan kepatenan jalan napas dan keefektifan
pertukaran gas
Tindakan Keperawatan :
Observasi
- Observasi status pernafasan secara periodik, catat adanya perubahan pada usaha dan tingkatan
hipoksia
- Observasi adanya sianosis
- Monitor frekuensi, irama, kedalaman, dan upaya napas
- Monitor pola napas (seperti bradypnea, takipnea, hiperventilasi, kussmaul, Cheyne-Stokes, Biot,
ataksik)
- Monitor kemampuan batuk efektif
- Monitor adanya produksi sputum
- Monitor adanya sumbatan jalan napas
- Palpasi kesimetrisan ekspansi paru
- Auskultasi bunyi napas
- Monitor saturasi oksigen
- Monitor nilai AGD
- Monitor hasil x-ray toraks
- Monitor keseimbangan intake dan output cairan
- Monitor kepatenan selang Water Seal Drainage (WSD)
- Monitor keluaran WSD dan lakukan penggantian botol WSD dengan benar
Terapeutik
- Atur interval pemantauan respirasi sesuai kondisi pasien
- Dokumentasikan hasil pemantauan
- Catat kualitas bunyi nafas, wheezing, ekspirasi memanjang dan observasi kesimetrisan gerakan
dada
- Auskultasi irama dan bunyi jantung
- Bantu klien untuk beristirahat dengan menjaga ketenangan lingkungan
- Posisikan klien pada posisi yang nyaman sesuai indikasi
- Ajarkan dan motivasi klien untuk melakukan pernafasan mulut/bibir (pursed lip)
Edukasi
- Jelaskan tujuan dan prosedur pemantauan
- Informasikan hasil pemantuan, jika perlu
- Ajarkan kepada klien teknik bernafas dan relaksasi
- Ajarkan teknik batuk efektif
- Jelaskan penggunaan alat bantu yang diperlukan (Oksigen, suction dll)
Tindakan Kolaborasi :
- Berikan oksigen lembab sesuai indikasi
- Awasi/batasi pemberian cairan oral maupun parenteral
- Setting ventilator dan sesuaikan ventilator dengan kondisi klien
- Observasi konsentrasi O2 (Fi O2 ) yang diberikan
- Lakukan pemeriksaan AGD
- Monitor Rontgen paru secara berkala
- Berikan terapi medikamentosa sesuai program
- Berikan nebulizer sesuai program tiap jam 8 jam (SKF Anak)
- Kolaborasi dengan rehabilitasi medik untuk melakukan fisiotherapi dada setiap hari (SKF Anak)
-
UNIT TERKAIT :
Masalah ini dapat ditemukan di seluruh jenis ruang perawatan
DOKUMEN TERKAIT :
Format Pengkajian Keperawatan dan Lembar Pencatatan Asuhan Keperawatan
PELAYANAN KEPERAWATAN
PROTAP PERENCANAAN
KEPERAWATAN
Masalah Keperawatan
PENGERTIAN :
Penurunan volume cairan intravaskuler, interstisial, dan/atau intraseluler
PENYEBAB :
1. Kehilangan cairan aktif
2. Kegagalan mekanisme regulasi
3. Peningkatan permeabilitas kapiler
4. Kekurangan intake cairan
5. Evaporasi
Gejala dan Tanda Mayor
Subjektif
(tidak tersedia)
Objektif
1. Frekuensi nadi meningkat
2. Nadi teraba lemah
3. Tekanan darah menurun
4. Tekanan nadi menyempit
5. Turgo kulit menurun
6. Membran mukosa kering
7. Volume urin menurun
8. Hematrokit meningkat
Gejala dan Tanda Minor
Subjektif
1. Merasa lemah
2. Mengeluh haus
Objektif
1. Pengisian vena menurun
2. Status mental berubah
3. Suhu tubuh meningkat
4. Konsentrasi urin meningkat
5. Berat badan turun tiba-tiba
Kondisi klinis terkait
1. Penyakit Addison
2. Trauma/perdarahan
3. Luka bakar
4. AIDS
5. Penyakit Crohn
6. Muntah
7. Diare
8. Kolitis ulseratif
9. Hipoalbuminemia
TUJUAN :
Status cairan : Kondisi volume cairan intravaskuler, interstesiel, dan/atau intraseluler
Ekspektasi : Membaik
Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama………………
Maka [Luaran Keperawatan] [Ekspektasi]dengan kriteria hasil :
Contoh : Setelah dilakukan intervensi selama 3 jam, maka Status cairan membaik dengan kriteria hasil
turgor kulit meningkat, frekuensi membaik, tekanan darah membaik, tekanan nadi membaik, output urine
meningkat
Kriteria Hasil :
Menurun, Cukup Menurun, Sedang, Cukup Meningkat, Meningkat
Kekuatan Nadi 1 2 3 4 5
Turgoe Kulit 1 2 3 4 5
Output urine 1 2 3 4 5
Pengisian vena 1 2 3 4 5
Meningkat, Cukup Meningkat, Sedang, Cukup Menurun, Menurun
Ortopnea 1 2 3 4 5
Dispnea 1 2 3 4 5
Paroxysmal nocturnal dyspnea (PND) 1 2 3 4 5
Edema anasarca 1 2 3 4 5
Edema perifer 1 2 3 4 5
Berat Badan 1 2 3 4 5
Distensi vena jugularis 1 2 3 4 5
Suara napas tambahan 1 2 3 4 5
Kongesti paru 1 2 3 4 5
Perasaan lemah 1 2 3 4 5
Keluhan haus 1 2 3 4 5
Konsentrasi urine 1 2 3 4 5
Memburuk, Cukup Memburuk, Sedang, Cukup Membaik, Membaik
Frekuenasi nadi 1 2 3 4 5
Tekanan darah 1 2 3 4 5
Tekanan nadi 1 2 3 4 5
Membran mukosa 1 2 3 4 5
Jugular Venous Pressure (JVP) 1 2 3 4 5
Kadar Hb 1 2 3 4 5
Kadar Ht 1 2 3 4 5
Central Venous Pressure 1 2 3 4 5
Refluks hepatojugular 1 2 3 4 5
Berat badan 1 2 3 4 5
Hepatomegali 1 2 3 4 5
Oliguria 1 2 3 4 5
Intake cairan 1 2 3 4 5
Status mental 1 2 3 4 5
Suhu tubuh 1 2 3 4 5
Diagnosa keperawatan :
Masalah berhubungan dengan Penyebab dibuktikan dengan Tanda/Gejala
Contoh :
- Hipovolemia berhubungan dengan Kekurangan Intake cairan dibuktikan dengan Membran
mukosa kering, turgor kulit menurun
Intervensi Keperawatan:
Tindakan Keperawatan :
Observasi
- Periksa tanda dan gejala hypovolemia (mis. Frekuensi nadi meningkat, nadi teraba lemah, tekanan
darah menurun, tekanan nadi menyempit, turgor kulit menurun, membrane mukosa kering,
volume urin menurun, hematrokit meningkat, haus, lemah)
- Observasi Tanda-tanda Vital tiap ….. jam
- Monitor intake dan output cairan
- Observasi warna dan jumlah urin, perhatikan bila urin output (dewasa: 0,5 – 1,0 cc/Kg BB/jam,
anak: 1 – 2 cc / kg BB/ jam)
- Monitor kehilangan cairan melalui drainase luka, selang, diare, perdarahan dan muntah
- Monitor elektrolit serum dan osmolaritas urin dan catat nilai abnormal
- Monitor temperature setiap 2 jam (SKF Anak)
Terapeutik
- Hitung kebutuhan cairan
- Berikan posisi modified Trendelenburg
- Berikan asupan cairan oral
- Motivasi dan berikan minum sesuai dengan kebutuhan cairan (40-50 cc/Kg BB/24 jam), jika tidak
ada kontraindikasi
- Timbang berat badan setiap hari
- Identifikasi faktor-faktor yang berkontribusi terhadap bertambah buruknya dehidrasi Hentikan
adanya perdarahan(SKF PD)
- Berikan minum sesuai jadwal (ASI adlib minimal 10x sehari) (SKF Anak)
- Pertahankan pemberian therapy intravena sesuai program bila ada indikasi, meningkatnya
temperature, meningkatnya konsentrasi urine, dan cairan hilang berlebih (SKF Anak)
- Ukur CVP secara berkala bila klien terpasang CVP
Edukasi
- Anjurkan memperbanyak asupan cairan oral
- Anjurkan menghindari perubahan posisi mendadak
- Jelaskan pentingnya kebutuhan jumlah, jenis, dan cara pemberian cairan sesuai indikasi
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian cairan IV isotonis (mis, NACL, RL)
- Kolaborasi pemberian cairan IV hipotonis (mis, glukosa 2,5 %, NaCL 0,4 %)
- Kolaborasi pemberian cairan koloid (mis. Albumin, Plasmanate)
- Kolaborasi pemberian produk darah
- Pasang kateter urin
- Monitor hasil pemeriksaan laboratorium: Hb, Ht, elektrolit dan AGD
- Berikan terapi medikamentosa sesuai program
UNIT TERKAIT :
Masalah ini dapat ditemukan di seluruh jenis ruang perawatan
DOKUMEN TERKAIT :
Format Pengkajian Keperawatan dan Lembar Pencatatan Asuhan Keperawatan
PELAYANAN KEPERAWATAN
PROTAP PERENCANAAN
KEPERAWATAN
Masalah Keperawatan
Objektif
1. Frekuensi jantung meningkat >20 % dari kondisi istirahat
Objektif
1. Tekanan darah berubah > 20 % dari kondisi istirahat
2. Gambaran EKG menunjukan aritmia saat/setelah aktivitas
3. Gambaran EKGmenunjukan iskemia
4. Sianosis
TUJUAN :
Toleransi Aktivitas
Definisi : Respon fisiologis terhadap aktivitas yang membutuhkan tenaga
Ekspektasi : Meningkat
Diagnosa keperawatan :
Masalah berhubungan dengan Penyebab dibuktikan dengan Tanda/Gejala
Contoh :
- Intoleransi aktivitas berhubungan dengan Ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan
oksigen dibuktikan dengan Sianosis
PROSEDUR :
Intervensi Keperawatan
Manajemen Energi
Definisi: Mengidentifikasi dan mengelola penggunaan energi untuk mengatasi atau mencegah kelelahan
dan mengoptimalkan proses pemulihan
Tindakan Keperawatan :
Observasi
- Identifikasi gangguan fungsi ……….yang mengakibatkan kelelahan
- Monitor kelelahan fisik dan……………
- Monitor pola dan jam tidur
- Monitor lokasi dan ketidaknyamanan selama melakukan aktivitas
- Observasi Tanda-tanda vital setiap .... jam
Terapeutik
- Sediakan lingkungan nyaman dan rendah stimulus (mis. Cahaya, suara, kunjungan)
- Lakukan latihan rentang gerak pasif dan/atau aktif
- Berikan aktivitas distraksi yang menenangkan
- Fasilitas duduk di sisi tempat tidur, jika tidak dapat berpindah tau berjalan
Kolaborasi
- Kolaborasi dengan ahli gizi tentang cara meningkatkan asupan makanan
- Berikan pengobatan nyeri sebelum aktivitas
- Kolaborasikan dengan rehabilitasi medik untuk program aktivitas
- Kolaborasi dengan ahli gizi untuk meningkatkan asupan makanan tinggi energi
UNIT TERKAIT :
Masalah ini dapat ditemukan di seluruh jenis ruang perawatan
DOKUMEN TERKAIT :
Format Pengkajian Keperawatan dan Lembar Pencatatan Asuhan Keperawatan
PELAYANAN KEPERAWATAN
PROTAP PERENCANAAN
KEPERAWATAN
Masalah Keperawatan
PENGERTIAN :
Penurunan sirkulasi darah pada level kapiler yang dapat mengganggu metabolisme tubuh
PENYEBAB :
1. Hiperglikemia
2. Penurunan konsentrasi hemoglobin
3. Peningkatan tekanan darah
4. Kekurangan volume cairan
5. Penurunan aliran arteri dan/atau vena
6. Kurang terpapar informasi tentang faktor pemberat (mis. Merokok, gaya hidup monoton, trauma,
obesitas, asupan agram, imobilitas)
7. Kurang terpapar informasi tentang proses penyakit (mis. Diabetes melitus, hiperlipidema)
8. Kurang aktivitas fisik
Gejala dan Tanda Mayor
Subjektif
(tidak tersedia)
Objektif
1. Pengisian kapiler > 3 detik
2. Nadi perifer menurun atau tidak teraba
3. Akral teraba dingin
4. Warna kulit pucat
5. Turgor kulit menurun
Gejala dan Tanda Minor
Subjektif
1. Parastesia
2. Nyeri ekstremitas (klaudikasi intermiten)
Objektif
1. Edema
2. Penyembuhan luka lambat
3. Indeks ankle-brachial < 0,90
4. Bruit femoral
9. Sindrom kompartemen
TUJUAN :
Perfusi Perifer
Definisi:
Keadekuatan aliran darah pembuluh darah distal untuk menunjang fungsi jaringan
Ekspektasi : Meningkat
Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama………………
Maka [Luaran Keperawatan] [Ekspektasi] dengan kriteria hasil :
Contoh : Setelah dilakukan intervensi selama 3 jam, maka Perfusi Perifer Meningkat dengan kriteria hasil
denyut nadi perifer sedang, warna kulit pucat sedang, turgor kulit cukup membaik
Kriteria Hasil
Menurun Cukup Menurun Sedang Cukup Meningkat Meningkat
Denyut nadi perifer 1 2 3 4 5
Penyembuhan luka 1 2 3 4 5
Sensasi 1 2 3 4 5
Diagnosa keperawatan :
Masalah berhubungan dengan Penyebab dibuktikan dengan Tanda/Gejala
Contoh :
- Perfusi Perifer Tidak Efektif berhubungan dengan Hiperglikemia dibuktikan dengan Pengisisan
kapiler > 3 detik
Intervensi Keperawatan
Perawatan Sirkulasi dan lainnya
Definisi: Mengidentifikasi dan merawat area local dengan keterbatasan sirkulasi perifer
Tindakan :
Observasi
- Periksa sirkulasi perifer (mis. Nadi perifer, edema, pengisian apiler warna, suhu, ankle-brachial
index)
- Identifikasi faktor risiko gangguan sirkulasi (mis. Diabetes, perokok, orang tua, hipertensi, dan kadar
kolesterol tinggi)
- Monitor panas, kemerahan, nyeri, atau bengkak pada ekstremitas)
Edukasi
- Anjurkan berhenti merokok
- Anjurkan berolahraga rutin
- Anjurkan mengecek air mandi untuk menghindari kulit terbakar
- Anjurkan menggunakan obat penurun tekanan darah, antikoagulan, dan penurun kolesterol, jika
perlu
- Anjurkan minum obat pengontrol tekanan darah secara teratur
- Anjurkan menghindari penggunaan obat penyekat beta
- Anjurkan melakukan perawatan kulit yang tepat (mis. Melembabkan kulit kering pada kaki)
- Anjurkan program rehabilitasi vascular
- Ajarkan program diet untuk memperbaiki sirkulasi (mis. Rendah lemak jenuh, minyak ikan omega 3)
- Informasikan tanda dan gejala darurat yang harus dilaporkan (mis. Rasa sakit yang tidak hilang saat
istirahat, luka tidak sembuh, hilangnya rasa)
Tindakan Kolaborasi
- Berikan oksigen lembab sesuai program
- Berikan terapi medikamentosa sesuai program
- Berikan tranfusi sesuai program
UNIT TERKAIT :
Masalah ini dapat ditemukan di seluruh jenis ruang perawatan
DOKUMEN TERKAIT :
PROTAP PERENCANAAN
KEPERAWATAN
Masalah Keperawatan
PENGERTIAN :
Asupan nutrisi tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan metabolisme
PENYEBAB :
1. Ketidakmampuan menelan makanan
2. Ketidakmampuan mencerna makanan
3. Ketidakmampuan mengabsorbsi nutrient
4. Peningkatan kebutuhan metabolisme
5. Faktor ekonomi (mis. Finansial tidak mencukupi)
6. Faktor psikologis (mis. Stres, keengganan untuk makan)
Kriteria Hasil :
Menurun Cukup Menurun Sedang Cukup Meningkat Meningkat
Porsi makanan yang dihabiskan 1 2 3 4 5
Kekuatan otot pengunyah 1 2 3 4 5
Kekuatan otot menelan 1 2 3 4 5
Serum albumin 1 2 3 4 5
Verbalisasi keinginan untuk 1 2 3 4 5
meningkatkan nutrisi
Pengetahuan tentang pilihan 1 2 3 4 5
makanan yang sehat
Pengetahuan tentang pilihan 1 2 3 4 5
minuman yang sehat
Pengetahuan tentang standar 1 2 3 4 5
asupan nutrisi yang tepat
Penyiapan dan penyimpanan 1 2 3 4 5
makanan yang aman
Penyiapan dan penyimpanan 1 2 3 4 5
minuman yang aman
Sikap terhadap makanan/ 1 2 3 4 5
minuman sesuai dengan
tujuan kesehatan
Meningkat Cukup Meningkat Sedang Cukup Menurun Menurun
Perasaan cepat kenyang 1 2 3 4 5
Nyeri abdomen 1 2 3 4 5
Sariawan 1 2 3 4 5
Rambut rontok 1 2 3 4 5
Diare 1 2 3 4 5
Diagnosa keperawatan :
Masalah berhubungan dengan Penyebab dibuktikan dengan Tanda/Gejala
Contoh :
- Defisit Nutrisi berhubungan dengan Ketidakmampuan menelan makanan dibuktikan dengan Otot
pengunyah lemah
INTERVENSI KEPERAWATAN
Tindakan
Observasi
- Identifikasi status nutrisi
- Identifikasi alergi dan intoleransi makanan
- Identifikasi makanan yang disukai
- Identifikasi kebutuhan kalori dan jenis nutrient\Identifikasi perlunya penggunaan selang nasogastric
- Monitor asupan makanan
- Monitor berat badan
- Monitor hasil pemeriksaan laboratorium
- Kaji ulang faktor yang menyebabkan anoreksia, mual/muntah
- observasi derajat kesulitan menelan
Terapeutik
- Lakukan oral hyigiene sebelum makan, jika perlu
- Fasilitasi menentukan pedoman diet (mis. Piramida makanan)
- Sajikan makanan secara menarik dan suhu sesuai
- Berikan makanan tinggi serat untuk mencegah konstipasi
- Berikan makanan tinggi kalori dan tinggi protein
- Berikan suplemen makanan, jika perlu
- Hentikan pemberian makan melalui selang nasogastric jika asupan oral dapat ditoleransi
- Berikan makanan dalam keadaan hangat
- Berikan makan porsi kecil tapi sering
- Hindari prosedur invasif sebelum makan
- Timbang Berat Badan (BB) secara berkala
- Berikan makanan per sonde sesuai program
Edukasi
- Anjurkan posisi duduk, jika mampu
- Ajarkan diet yang diprogramkan
- Jelaskan pada klien dan keluarga mengenai jenis nutrisi yang sesuai dan pentingnya nutrisi bagi
tubuh klien
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian medikasi sebelum makan (mis. Pereda nyeri, antiemetic), jika perlu
- Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori dan jenis nutrient yang dibutuhkan, jika
perlu
- Berikan nutrisi parenteral atau albumin per IV sesuai program
- Berikan terapi medika mentosa sesuai program
- Konsultasikan dengan ahli gizi tentang kebutuhan kalori harian
- Pasang NGT sesuai program medis
- Monitor hasil laboratorium khususnya albumin, Hb, globulin
UNIT TERKAIT :
Masalah ini dapat ditemukan di seluruh jenis ruang perawatan
DOKUMEN TERKAIT :
Format Pengkajian Keperawatan dan Lembar Pencatatan Asuhan Keperawatan
PELAYANAN KEPERAWATAN
PROTAP PERENCANAAN
KEPERAWATAN
Masalah Keperawatan
PENGERTIAN :
Akumulasi lemak berlebih atau abnormal yang tidak sesuai dengan usia dan jenis kelamin
PENYEBAB :
1. Kurang aktivitas fisik harian
2. Kelebihan konsumsi gula
3. Gangguan kebiasaan makan
4. Gangguan persepsi makan
5. Kelebihan konsumsi alkohol
6. Penggunaan energi kurang dari asupan
7. Sering mengemil
8. Sering memakan makanan berminyak/berlemak
9. Faktor keturunan (mis. Distribusi jaringan adiposa, pengeluaran energi, aktivitas lipase lipoprotein,
sintesis lipid, lipolisis)
10. Penggunaan makanan formula atau makanan campuran (pada bayi)
11. Asupan kalsium rendah (pada anak-anak)
12. Berat badan bertambah cepat (selama masa anak-anak, selama masa bayi, termasuk minggu
pertama, 4 bulan pertama, dan tahun pertama)
13. Makanan padat sebagai sumber makanan utama pada usia < 5 bulan
Objektif
1. IMT > 25 kg/m2 (pada dewasa) atau berat dan Panjang badan lebih dari presentil 95 (pada anak < 2
tahun) atau IMT pada presentil ke 85 – 95 (pada anak 2-18 tahun)
(tidak tersedia)
Objektif
1. Tebal lipatan kulit trisep > 25 mm
TUJUAN :
Berat Badan
Definisi
Akumulasi bobot tubuh sesuai dengan usia dan jenis kelamin
Ekspektasi : Membaik
Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama………………
Maka [Luaran Keperawatan] [Ekspektasi] dengan kriteria hasil :
Contoh : Setelah dilakukan intervensi selama 3x24 jam, maka Berat Badan Membaik dengan kriteria hasil
Berat Badan cukup memburuk
Kriteria Hasil :
Memburuk Cukup Memburuk Sedang Cukup Membaik Membaik
Berat Badan 1 2 3 4 5
Tebal lipatan kulit 1 2 3 4 5
Indeks massa tubuh 1 2 3 4 5
Diagnosa keperawatan :
Masalah berhubungan dengan Penyebab dibuktikan dengan Tanda/Gejala
Contoh :
- Berat Badan Lebih berhubungan dengan Kurang aktivitas fisik harian
dibuktikan dengan IMT > 25 kg/m2
Intervensi Keperawatan :
Konseling Nutrisi
Definisi :
Memberikan bimbingan dalam melakukan modifikasi asupan nutrisi
Tindakan
Observasi
- Identifikasi kebiasaan makan dan perilaku makan yang akan diubah
- Identifikasi kemajuan modifikasi diet secara regular
- Monitor intake dan output cairan, nilai hemoglobin, tekanan darah, kenaikan berat badan, dan
kebiasan membeli makanan
- Kaji faktor yang berkaitan dengan kenaikan berat badan klien
Terapeutik
- Bina hubungan teurapeutik
- Sepakati lama waktu pemberian konseling
- Tetapkan tujuan jangka pendek dan jangka Panjang yang realistis
- Gunakan standar nurtisis sesuai program diet dalam mengevaluasi kecukupan asupan makanan
- Pertimbangkan faktor-faktror yang mempengaruhi pemenuhan kebutuhan gizi (mis. Usia, tahap
pertumbuhan dan perkembangan penyakit)
- Bantu klien untuk menyesuaikan diit dengan gaya hidup dan tingkat aktivitas
- Ajarkan pola nutrisi dan pola aktivitas yang sesuai untuk klien
- Lakukan penimbangan berat badan secara berkala
Edukasi
- Informasikan perlunya modifikasi diet (mis, penurunan atau penambahan berat badan, pembatasan
natrium atau cairan, pengurangan kolesterol)
- Jelaskan program gizi dan persepsi pasien terhadap diet yang diprogramkan)
- Kolaborasi
- Rujuk pada ahli gizi, jika perlu
- Jelaskan pada klien dan keluarga jenis nutrisi yang sesuai
Tindakan Kolaborasi :
- Berikan terapi medikamentosa sesuai program
- Konsultasikan dengan ahli gizi tentang jenis dan pola diit yang sesuai dengan klien
UNIT TERKAIT :
Masalah ini dapat ditemukan di seluruh jenis ruang perawatan
DOKUMEN TERKAIT :
Format Pengkajian Keperawatan dan Lembar Pencatatan Asuhan Keperawatan
PELAYANAN KEPERAWATAN
Masalah Keperawatan
PENGERTIAN :
Keterbatasan dalam gerakan fisik dari satu atau lebih ekstremitas secara mandiri
Tingkat 1: Memerlukan penggunaan peralatan atau alat bantu
Tingkat 2: Memerlukan bantuan dari orang lain untuk pertolongan, pengawasan, atau pengajaran.
Tingkat 3: Memerlukan bantuan dari orang lain dan peralatan/alat bantu.
Tingkat 4: Ketergantungan; tidak berpatisipasi dalam aktivitas.
Penyebab:
1. Kerusakan integritas struktur tulang
2. Perubahan metabolism
3. Ketidakbugaran fisik
4. Penurunan massa otot
5. Penurunan kekuatan otot
6. Keterlambatan perkembangan
7. Kekakuan sendi
8. Kontraktur
9. Malnutrisi
10. Gangguan muskulokeletal
11. Gangguan neuromuskular
12. Indeks masa tubuh diatas persentil ke -75 sesuai usia
13. Efek agen farmakologis
14. Program pembatasan gerak
15. Nyeri
16. Kurang terpapar informasi tentang aktivitas fisik
17. Kecemasan
18. Gangguan kognitif
19. Keengganan melakukan pergerakan
20. Gangguan sensoripersepsi
3. Gerakan terbatas
4. Fisik lemah
Kondisi Klinis Terkait :
1. Stroke
2. Cedera medulla spinalis
3. Trauma
4. Fraktur
5. Osteoarthritis
6. Ostemalasia
7. Keganasan
TUJUAN :
Mobilitas Fisik
Definisi
Kemampuan dalam gerakan fisik dari satu atau lebih ekstremitas secara mandiri
Ekspektasi : Meningkat
Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama………………
Maka [Luaran Keperawatan] [Ekspektasi] dengan kriteria hasil :
Contoh : Setelah dilakukan intervensi selama 2x24 jam, maka Mobilitas Fisik Meningkat dengan kriteria hasil
pergerakan ekstremitas cukup menurun, rentang gerak (ROM) cukup menurun, nyeri sedang
Kriteria Hasil :
Menurun Cukup menurun Sedang Cukup Meningkat Meningkat
Pergerakan ekstremitas 1 2 3 4 5
Kekuatan otot 1 2 3 4 5
Rentang gerak (ROM) 1 2 3 4 5
Diagnosa keperawatan :
Masalah berhubungan dengan Penyebab dibuktikan dengan Tanda/Gejala
Contoh :
- Gangguan Mobilitas Fisik berhubungan dengan Kerusakan Integritas Struktur Tulang
dibuktikan dengan Nyeri saat gerak
Intervensi Keperawatan :
Dukungan Mobilisasi
Definisi : Memfasilitasi pasien untuk meningkatkan aktivitas pergerakan fisik
Tindakan Keperawatan :
Observasi
- Identifikasi adanya nyeri atau keluhan fisik lainnya
- Identifikasi toleransi fisik melakukan pergerakan
- Monitor frekuensi jantung dan tekanan darah sebelum memulai mobilisasi
- Monitor kondisi umum selama melakukan mobilisasi
- Observasi kemampuan klien dan keadaan fungsional serta kerusakan yang terjadi
- Observasi integritas kulit dan perhatikan adanya kemerahan, iskemia jaringan
- Observasi respon emosional terhadap ketidakmampuan atau keterbatasan
Terapeutik
- Fasilitasi aktivitas mobilisasi dengan alat bantu (mis. Pagar tempat tidur)
- Fasilitasi melakukan pergerakan jika perlu
- Libatkan keluarga untuk membantu pasien dalam meningkatkan pergerakan
- fasilitasi kebutuhan untuk alat-alat bantu aktivitas (kursi roda, kruk dll)
- Dukung dan fasilitasi pergerakan awal dan kegiatan sehari-hari
- Berikan reinforcement positif pada saat melakukan aktivitas
- Pertahankan pengaman tempat tidur terpasang dan jika memungkinkan tempat tidur dalam posisi rendah
- Ubah posisi setiap 2 jam atau sesuai kebutuhan
- Pertahankan ektremitas bawah dalam posisi fungsional untuk mencegah Foot Drop
- Lakukan latihan rentang gerak aktif/pasif (ROM) pada keseluruhan ekstremitas jika memungkinkan
- Berikan perawatan kulit seperti masase dengan pelembab
- Ganti linen dan pakaian basah dengan segera
Edukasi
- Jelaskan tujuan dan prosedur mobilisasi
- Anjurkan melakukan mobilisasi dini
- Ajarkan mobilisasi sederhana yang harus dilakukan (mis. Duduk di tempat tidur, duduk di sisi tempat tidur,
pindah dari tempat tidur ke kursi)
- Ajarkan cara penggunaan alat bantu
- Jelaskan bahaya imobilitas kepada klien dan keluarganya
- Ajarkan kepada klien dan keluarga terkait dengan lingkungan rumah yang aman bagi klien (lantai tidak licin,
kamar mandi terdapat pegangan, dll.)
- Jelaskan dan motivasi klien tentang pentingnya mengungkapkan perasaan, kekuatan, kelemahan dan
kekhawatirannya
UNIT TERKAIT :
Masalah ini dapat ditemukan di seluruh jenis ruang perawatan
DOKUMEN TERKAIT :
Format Pengkajian Keperawatan dan Lembar Pencatatan Asuhan Keperawatan
PELAYANAN KEPERAWATAN
Masalah Keperawatan
PENGERTIAN :
Ketidakadekuatan jantung memompa darah untk memenuhi kebutuhan metabolism tubuh
Penyebab :
1. Perubahan irama jantung
2. Perubahan frekuensi jantung
3. Perubahan kontraktilitas
4. Perubahan preload
5. Perubahan afterload
Gejala dan Tanda Mayor
Subjektif
1. Perubahan irama jantung
1) Palpitasi
2. Perubahan preload
1) Lelah
3. Perubahan afterload
1) Dispnea
4. Perubahan kontraktilitas
1) Paroxysmal nocturnal dyspnea (PND)
2) Ortopnea
3) Batuk
Objektif
1. Perubahan irama jantung
1) Bradikardia/takikardia
2) Gambaran EKG aritmia atau gangguan konduksi
2. Perubahan preload
1) Edema
2) Distensi vena jugularis
3) Central venous pressure (CVP) meningkat/menurun
4) Hepatomegali
3. Perubahan afterload
1) Tekanan Darah Meningkat/menurun
2) Nadi perifer teraba lemah
3) Capillary refill time . 3 detik
4) Oliguria
5) Warna kulit pucat dan/atau sianosis
4. Perubahan kontraktilitas
1) Terdengar suara jantung S3 dan/atau S4
2) Ejection fraction (EF) menurun
TUJUAN :
Curah jantung
Definisi
Keadekuatan jantung memompa darah untuk memenuhi kebutuhan metabolism tubuh
Ekspektasi : Meningkat
Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama………………
Maka [Luaran Keperawatan] [Ekspektasi] dengan kriteria hasil :
Contoh : Setelah dilakukan intervensi selama 1x24 jam, maka Curah Jantung Meningkat dengan kriteria hasil kekuatan
nadi perifer cukup menurun, tekanan darah sedang, palpitasi sedang
Kriteria Hasil :
Menurun Cukup Menurun Sedang Cukup Meningkat Meningkat
Kekuatan nadi perifer 1 2 3 4 5
Ejection fraction (EF) 1 2 3 4 5
Diagnosa keperawatan :
Masalah berhubungan dengan Penyebab dibuktikan dengan Tanda/Gejala
Contoh :
- Penurunan curah jantung berhubungan dengan Perubahan irama jantung
dibuktikan dengan Bradikardia/Takikardia
Intervensi Keperawatan :
Perawatan Jantung, dan lainnya
Definisi : Mengidentifikasi, merawat dan membatasi komplikasi akibat ketidakseimbangan antara suplai dan konsumsi
oksigen miokard
Tindakan Keperawatan :
Observasi
- Identifikasi tanda/gejala primer penurunan curah jantung (meliputi dyspnea, kelelahan, edema, ortpnea,
paroxysmal nocturnal dyspnea, peningkatan CVP
- Identifikasi tanda/gejala sekunder penurunan curah jantung (meliputi peningkatan berat badan, hepatomegaly,
distensi vena jugularis, palpitasi, rinkhi basah, oliguria, batuk, kulit pucat)
- Monitor tekanan darah (termasuk tekanan darah ortostatik, jika perlu)
- Monitor intake dan output cairan
- Monitor berat badan setiap hari pada waktu yang sama
- Monitor saturasi oksigen’Monitor keluhan nyeri dada (mis. Intensitas, lokasi, radiasi, durasi, presivitasi yang
mengurangi nyeri)
- Monitor EKG 12 sadapan
- Monitor aritmia (kelainan irama dan frekuensi)
- Monitor nilai laboratorium jantung (mis. Elektrolit, enzim jantung, BNP, NTpro-BNP)
- Monitor fungsi alat pacu jantung
- Periksa tekanan darah dan frekuensi nadi sebelum dan sesudah aktivitas
- Periksa tekanan darah dan frekuensi nadi sebelum pemberian obat (mis. Beta blocker, ACE, inhibitor, calcium
channel blocker, digoksin)
- Observasi bunyi jantung dan perhatikan adanya bunyi jantung abnormal, nadi dan iramanya
- Observasi adanya keluhan nyeri dada dan palpitasi
- Observasi respon verbal melambat, mudah terangsang, agitasi, gangguan memori, bingung atau penurunan
fungsi neurosensori
- Observasi toleransi klien terhadap aktivitas dan sesuaikan terhadap kemampuan klien
- Monitor tekanan darah dan denyut nadi, RR, suhu tubuh dan adanya keringat dingin
- Monitor urin output, jumlah, warna dan karakteristiknya
- Monitor urin output, jumlah, warna dan karakteristiknya (keluaran antara 0,5 – 2 ml/kg bergantung pada usia)
(SKF Anak)
Terapeutik
- Posisikan pasien semi fowler atau fowler dengan kaki ke bawah atau posisi nyaman
- Berikan diet jantung yang sesuai (mis. Batasi asupan kafein, natrium, kolesterol, dan makanan tinggi lemak)
- Gunakan stocking elastis atau pneumatic intermiten, sesuai indikais
- Fasilitasi pasien dan keluarga untuk modifikasi gaya hidup sehat
- Berikan terapi relaksasi untuk mengurangi stress, jika perlu
- Berikan dukungan emosional dan spiritual
- Berikan oksigen untuk mempertahankan saturasi oksigen >94%
- Berikan posisi dengan kepala lebih tinggi 30o dan bedrest
- Berikan dukungan psikis bagi klien dan keluarga untuk mengurangi kecemasan
- Lakukan penilaian pengisian kapiler (capilary refill)
- Berikan periode istirahat yang sering dan periode tidur tanpa gangguan(SKF Anak)
- Anjurkan dan fasilitasi permainan dan aktivitas yang tenang sesuai usia, kondisi dan kemampuan(SKF Anak)
- Evaluasi respon klien terhadap terapi oksigen
Edukasi
- Anjurkan berkativitas fisik sesuai toleransi
- Anjurkan beraktivitas fisik secara bertahap
- Anjurkan berhenti merokok
- Ajarkan pasien dan keluarga mengukur berat badan harian
- Ajarkan pasien dan keluarga mengukur intake dan output cairan harian
- Berikan informasi teknik penurunan stres, tujuan tindakan keperawatan dan tindakan lain yang perlu diketahui
oleh klien.
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian antiaritmia, jika perlu
- Rujuk ke prigram rehabilitasi jantung
- Berikan oksigen lembab sesuai program
- Berikan terapi medikamentosa sesuai program
- Monitor hasil pemeriksaan AGD dan elektrolit
- Monitor EKG Serial
UNIT TERKAIT :
Masalah ini dapat ditemukan di seluruh jenis ruang perawatan
DOKUMEN TERKAIT :
Format Pengkajian Keperawatan dan Lembar Pencatatan Asuhan Keperawatan
PELAYANAN KEPERAWATAN
Masalah Keperawatan
PENGERTIAN :
Penurunan defekasi normal yang disertai pengeluaran feses sulit dan tidak tuntas serta feses kering dan banyak
PENYEBAB
Fisiologis
1. Penurunan motilitas gastrointestinal
2. Ketidakadekuatan pertumbuhan gigi
3. Ketidakcukupan diet
4. Ketidakcukupan asupan serat
5. Ketidakcukupan asupan cairan
6. Aganglionik (mis. Penyakit Hircsrung)
7. Kelemahan otot abdomen
Psikologis
1. Konfusi
2. Depresi
3. Gangguan emosional
Situasional
1. Perubahan kebiasaan makan (mis. Jenis makanan, jadwal makanan)
2. Ketidakadekuatan toileting
3. Aktivitas fisik harian kurang dari yang dianjurkan
4. Penyalahgunaan laksatif
5. Efek agen farmakologis
6. Ketidakteraturan kebiasaan defekasi
7. Kebiasaan menahan dorongan defekasi
8. Perubahan lingkungan
TUJUAN :
Eliminasi Fekal
Definisi : Proses defekasi normal yang disertai dengan pengeluaran feses mudah dan kosistensi, frekuensi serta bentuk
feses normal
Ekspektasi : Membaik
Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama………………
Maka [Luaran Keperawatan] [Ekspektasi] dengan kriteria hasil :
Contoh : Setelah dilakukan intervensi selama 1x24 jam, maka Eliminasi Fekal Membaik dengan kriteria hasil control
pengeluaran feses cukup menurun, keluhan defekasi lama dan sulit sedang, konsistensi feses sedang
Kriteria Hasil :
Menurun Cukup menurun Sedang Cukup Meningkat Meningkat
Kontrol pengeluaran feses 1 2 3 4 5
Meningkat Cukup Meningkat Sedang Cukup Menurun Menurun
Keluhan defekasi lama dan 1 2 3 4 5
sulit
Mengejan saat defekasi 1 2 3 4 5
Distensi abdomen 1 2 3 4 5
Teraba massa pada rektal 1 2 3 4 5
Urgency 1 2 3 4 5
Nyeri abdomen 1 2 3 4 5
Kram abdomen 1 2 3 4 5
Diagnosa keperawatan :
Masalah berhubungan dengan Penyebab dibuktikan dengan Tanda/Gejala
Contoh :
- Konstipasi berhubungan dengan Ketidakcukupan asupan serat
INTERVENSI KEPERAWATAN
Manajemen Ekliminasi Fekal
Definisi : Mengidentifikasi dan mengelola gangguan pola eliminasi fekal
Tindakan Keperawatan :
Observasi
- Identifikasi masalah usus dan penggunaan obat pencahar
- Identifikasi pengobatan yang berefek pada kondisi gastrointestinal
- Monitor buang air besar (mis. Warna, frekuensi, konsistensi, volume)
- Monitor tanda dan gejala diare, konstipasi, atau impaksi
- Terapeutik
- Berikan air hangat setelah makan
- Jadwalkan waktu defekasi bersama pasien
- Sediakan makanan tinggi serat
Edukasi
- Jelaskan jenis makanan yang membantu meningkatkan keteraturan peristaltik usus
- Anjurkan mencatat warna, frekuensi, konsistensi, volume feses
- Anjurkan meningkatkan aktifitas fisik, sesuai toleransi
- Anjurkan pengurangan asupan makanan yang meningkatkan pembentukan gas
- Anjurkan mengkonsumsi makanan yang mengandung tinggi serat
- Anjurkan meningkatkan asupan cairan, jika tidak ada kontraindikasi
- Motivasi minum sedikitnya 2 L (8-10 gelas) sehari jika tidak ada kontraindikasi
- Anjurkan mobilisasi bertahap jika tidak ada kontraindikasi
- Anjurkan minum air hangat 30 menit sebelum makan
- Auskultasi Bising Usus
- Tetapkan waktu reguler untuk eliminasi
- Ajarkan klien berbaring ditempat tidur atau duduk di kursi dan tekuk satu lutut ke arah dada bergantian (10-20
kali setiap lutut) tiga sampai empat kali sehari
- Ajarkan klien untuk duduk di kursi atau berbaring di tempat tidur dan balikkan badan dari sisi ke sisi (30-40 kali)
enam sampai sepuluh kali sehari
- Ajarkan pentingnya diet seimbang
Kolaborasi
UNIT TERKAIT :
Masalah ini dapat ditemukan di seluruh jenis ruang perawatan
DOKUMEN TERKAIT :
Format Pengkajian Keperawatan dan Lembar Pencatatan Asuhan Keperawatan
PELAYANAN KEPERAWATAN
Masalah Keperawatan
PENGERTIAN :
Peningkatan volume cairan intravascular, interstisial, dan/atau intraselular
PENYEBAB :
1. Gangguan mekanisme regulasi
2. Kelebihan asupan cairan
3. Kelebihan asupan natrium
4. Gangguan alira balik vena
5. Efek agen farmakologis (mis. Kortikosteroid, chlorpropamide, tolbutamide, vincristine,
tryptilinescarbamazepine)
TUJUAN :
Status cairan : Kondisi volume cairan intravaskuler, interstesiel, dan/atau intraseluler
Ekspektasi : Membaik
Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama………………
Maka [Luaran Keperawatan] [Ekspektasi] dengan kriteria hasil :
Contoh : Setelah dilakukan intervensi selama 2x24 jam, maka Status Cairan Membaik dengan kriteria hasil turgor kulit
cukup menurun, keluhan haus cukup meningkat, tekanan darah sedang, membrane mukosa sedang
Kriteria Hasil :
Menurun, Cukup Menurun, Sedang, Cukup Meningkat, Meningkat
Kekuatan Nadi 1 2 3 4 5
Turgor Kulit 1 2 3 4 5
Output urine 1 2 3 4 5
Pengisian vena 1 2 3 4 5
Meningkat, Cukup Meningkat, Sedang, Cukup Menurun, Menurun
Ortopnea 1 2 3 4 5
Dispnea 1 2 3 4 5
Paroxysmal nocturnal dyspnea (PND) 1 2 3 4 5
Edema anasarca 1 2 3 4 5
Edema perifer 1 2 3 4 5
Berat Badan 1 2 3 4 5
Distensi vena jugularis 1 2 3 4 5
Suara napas tambahan 1 2 3 4 5
Kongesti paru 1 2 3 4 5
Perasaan lemah 1 2 3 4 5
Keluhan haus 1 2 3 4 5
Konsentrasi urine 1 2 3 4 5
Memburuk, Cukup Memburuk, Sedang, Cukup Membaik, Membaik
Frekuenasi nadi 1 2 3 4 5
Tekanan darah 1 2 3 4 5
Tekanan nadi 1 2 3 4 5
Membran mukosa 1 2 3 4 5
Jugular Venous Pressure (JVP) 1 2 3 4 5
Kadar Hb 1 2 3 4 5
Kadar Ht 1 2 3 4 5
Central Venous Pressure 1 2 3 4 5
Refluks hepatojugular 1 2 3 4 5
Berat badan 1 2 3 4 5
Hepatomegali 1 2 3 4 5
Oliguria 1 2 3 4 5
Intake cairan 1 2 3 4 5
Status mental 1 2 3 4 5
Suhu tubuh 1 2 3 4 5
Diagnosa keperawatan :
Masalah berhubungan dengan Penyebab dibuktikan dengan Tanda/Gejala
Contoh :
- Kelebihan volume cairan/Hipervolemia berhubungan dengan Kelebihan asupan natrium
dibuktikan dengan Edema anasarka dan/atau edema perifer
INTERVENSI KEPERAWATAN :
Manajemen Hipervolemia dan yang lainnya
Definisi : Mengidentifikasi dan mengelola kelebihan volume cairan intravaskuler dan ekstraseluler serta mencegah
terjadinya komplikasi
Tindakan :
Observasi
- Periksa tanda dan gejala hipevolemia (mis. ortopnea, dyspnea, edema, JVP/CVP meningkat, reflex
hepatojugular positif, suara napas tambahan)
- Identifikasi penyebab hypervolemia
- Monitor status hemodinamik (mis. frekuensi jantung, tekanan darah, MAP, CVP, PAPA, PCWP, CO, CI), jika
tersedia
- Monitor intake dan output cairan
- Monitor tanda hemokonsentrasi (mis. kadar natrium, BUN, hematrokrit, berat jenis urine)
- Monitor tanda peningkatan tekanan onkotik plasma (mis. kadar protein dan albumin meningkat)
- Monitor kecepatan infus secara ketat
- Monitor efek samping diuretik ( mis. hipotensi ortortostatik, hypovolemia, hipokalemia, hiponatremia)
Terapeutik
- Timbang berat badan setiap hari pada waktu yang sama
- Batasi asupan cairan dan garam
- Tinggikan kepala tempat tidur 30-40°
- Auskultasi bunyi nafas secara periodik
- Ubah posisi pasien secara teratur (sedikitnya setiap 2 jam)
- Pertahankan duduk atau tirah baring dengan posisi semi fowler selama fase akut
- Hindari plester pada daerah yang edema bila mungkin
- Evaluasi terjadinya takipneu, dispneu, dan peningkatan usaha pernafasan
- Pertahankan ekstremitas yang edema setinggi di atas jantung (kecuali kontraindikasi karena gagal jantung)
- Kaji asupan diet dan kebiasaan yang dapat menunjang retensi cairan (mis. Asupan garam)
- Pertahankan pembatasan asupan cairan sesuai indikasi
- Palpasi hepatomegali, catat keluhan nyeri abdomen kuadran kanan atas
- Ukur pitting edema setiap hari
- Timbang berat badan setiap hari
- Ukur lingkar abdomen sesuai indikasi
- Pantau kulit terhadap tanda luka tekan (dekubitus)
Edukasi
- Anjurkan melapor jika haluaran urin,0,5 ml/kg/jam dalam 6 jam
- Anjurkan melapor jika BB bertambah >1 kg dalam sehari
- Ajarkan cara mengukur dan mencatat asupan dan haluaran cairan
- Ajarkan cara membatasi cairan
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian diuretik
- Kolaborasi penggantian kehilangan kalium akibat diuretik
- Koalborasi pemberian continuos renal replacement therapy (CRRT), jika perlu
- Berikan terapi sesuai program
- Pertahankan cairan atau pembatasan natrium sesuai indikasi
- Kolaborasi dengan ahli gizi
- Pantau photo thorax
UNIT TERKAIT :
Masalah ini dapat ditemukan di seluruh jenis ruang perawatan
DOKUMEN TERKAIT :
Format Pengkajian Keperawatan dan Lembar Pencatatan Asuhan Keperawatan
PELAYANAN KEPERAWATAN
PROTAP PERENCANAAN
KEPERAWATAN
Masalah Keperawatan
PENGERTIAN :
Beresiko mengalami peningkatan terserang organisme patogenik
FAKTOR RESIKO :
TUJUAN :
Tingkat Infeksi
Definisi : Derajat infeksi berdasarkan observasi atau sumber informasi
Ekspektasi : Menurun
Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama………………
Maka [Luaran Keperawatan] [Ekspektasi] dengan kriteria hasil :
Contoh : Setelah dilakukan intervensi selama 2x24 jam, maka Tingkat infeksi Menurun dengan kriteria hasil
demam sedang, nyeri sedang, bengkak sedang
Kriteria Hasil
Menurun Cukup Menurun Sedang Cukup Meningkat Meningkat
Kebersihan tangan 1 2 3 4 5
Kebersihan badan 1 2 3 4 5
Nafsu Makan 1 2 3 4 5
Diagnosa keperawatan :
Masalah dibuktikan dengan Faktor Risiko
Contoh :
- Resiko infeksi dibuktikan dengan Penyakit kronis (mis. diabetes melitus)
INTERVENSI KEPERAWATAN :
Pencegahan Infeksi dan yang lainnya
Definisi : Mengidentifikasi dan menurunan risiko terserang organisme patogenik
Tindakan:
Observasi
- Monitor tanda dan gejala infeksi local dan sistemik
- Kaji ulang adanya riwayat penggunaan obat imunosupresi : kortikosteroid atau agen antineoplastik
- Observasi keadaan luka dan pemasangan alat invasif
- Observasi tanda-tanda infeksi
o Kemerahan, bengkak, peningkatan nyeri, drainase purulen dari area insisi, dan alat invasif
o Peningkatan suhu tubuh
o Sekret respirasi berwarna kuning, atau kuning kehijauan yang menunjukkan adanya infeksi
saluran pernafasan
PELAYANAN KEPERAWATAN
PROTAP PERENCANAAN
KEPERAWATAN
Masalah Keperawatan
PENGERTIAN :
Keadaan fluktuasi suhu tubuh klien antara hipotermia dan hipertermia.
PENYEBAB :
TUJUAN :
Termoregulasi
Definisi: Pengaturan suhu tubuh agar tetap berada pada rentang normal
Ekspektasi : Membaik
Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama………………
Maka [Luaran Keperawatan] [Ekspektasi] dengan kriteria hasil :
Contoh : Setelah dilakukan intervensi selama 3 jam, maka Termoregulasi Membaik dengan kriteria hasil
Menggigil cukup meningkat, takikardi sedang, suhu tubuh sedang, tekanan darah sedang
Kriteria Hasil :
Meningkat Cukup Meningkat Sedang Cukup Menurun Menurun
Menggigil 1 2 3 4 5
Kulit merah 1 2 3 4 5
Kejang 1 2 3 4 5
Akrosianosis 1 2 3 4 5
Konsumsi oksigen 1 2 3 4 5
Piloereksi 1 2 3 4 5
Vasokonstriksi perifer 1 2 3 4 5
Kulit memorata 1 2 3 4 5
Pucat 1 2 3 4 5
Takikardi 1 2 3 4 5
Takipnea 1 2 3 4 5
Bradikardi 1 2 3 4 5
Dasar kuku sianotik 1 2 3 4 5
Hipoksia 1 2 3 4 5
Diagnosa keperawatan :
Masalah berhubungan dengan Penyebab dibuktikan dengan Tanda/Gejala
Contoh :
- Termoregulasi Tidak Efektif berhubungan dengan Proses Penyakit (mis. infeksi) dibuktikan dengan
Suhu tubuh fluktuatif
INTERVENSI KEPERAWATAN :
Edukasi Termoregulasi
Definisi : Mengajarkan pasien untuk mendukung keseimbangan antara produksi panas, mendapatkan panas,
dan kehilangan panas.
Tindakan Keperawatan :
Observasi
- Identifikasi kesiapan dan kemampuan menerima infomasi
Terapeutik
- Sediakan materi dan media Pendidikan kesehatan
- Jadwalkan Pendidikan kesehatan sesuai kesepakatan
- Berikan kesempatan untuk bertanya
Edukasi
- Ajarkan kompres hangat jika demam
- Ajarkan cara pengukuran suhu
- Anjurkan penggunaan pakaian yang dapat menyerap keringat
PELAYANAN KEPERAWATAN
PROTAP PERENCANAAN
KEPERAWATAN
Masalah Keperawatan
PENGERTIAN :
Kondisi dimana ibu dan bayi mengalami ketidakpuasan atau kesukaran pada proses menyusui
PENYEBAB :
Fisiologis
1. Ketidakadekuatan suplai ASI
2. Hambatan pada neonatus (mis. prematuritas, sumbing)
3. Anomali payudara ibu (mis. putting yang masuk ke dalam)
4. Ketidakadekuatan refleks oksitosin
5. Ketidakadekuatan refleks menghisap bayi
6. Payudara bengkak
7. Riwayat operasi payudara
8. Kelahiran kembar
Situasional
1. Tidak rawat gabung
2. Kurang terpapar informasi tentang pentingnya menyususi dan/atau metode menyusui
3. Faktor budaya
Gejala dan Tanda Mayor
Subjektif
1. Kelelahan maternal
2. Kecemasan maternal
Objektif
1. Bayi tidak mampu melekat pada payudara ibu
2. ASI tidak menetes/memancar
3. BAK bayi kurang dari 8 kali dalam 24 jam
4. Nyeri dan/atau lecet terus menerus setelah minggu kedua
TUJUAN :
Status Menyusui
Definisi :
Kemampuan memberikan ASI secara langsung dari payudara kepada bayi dan anak untuk memenuhi
kebutuhan nutirisi
Ekspektasi : Membaik
Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama………………
Maka [Luaran Keperawatan] [Ekspektasi] dengan kriteria hasil :
Contoh : Setelah dilakukan intervensi selama 1x24 jam, maka Status Menyusui Membaik dengan kriteria
hasil perlekatan bayi pada payudara ibu sedang, tetesan/pancaran ASI sedang, Suplai ASI adekuat sedang,
Bayi rewel cukup menurun
Kriteria Hasil :
Menurun Cukup Menurun Sedang Cukup Meningkat Meningkat
Perlekatan bayi pada 1 2 3 4 5
payudara ibu
Kemampuan ibu 1 2 3 4 5
memposisikan bayi
dengan benar
Miksi bayi lebih dari 8 kali/ 1 2 3 4 5
24 jam
Berat badan bayi 1 2 3 4 5
Tetesan/pancaran ASI 1 2 3 4 5
Suplai ASI adekuat 1 2 3 4 5
Putting tidak lecet setelah 1 2 3 4 5
2 minggu melahirkan
Kepercayaan diri ibu 1 2 3 4 5
Bayi tidur setelah menyusui 1 2 3 4 5
Payudara ibu kosong setelah 1 2 3 4 5
menyusu
Intake bayi 1 2 3 4 5
Hisapan bayi 1 2 3 4 5
Diagnosa keperawatan :
INTERVENSI KEPERAWATAN :
Konseling menyusui dan lainnya
Definisi : Memberikan bimbingan teknik menyusui yang tepat dalam pemberian makanan bayi
Tindakan :
Observasi
- Identifikasi keaadaan emosional ibu saat akan dilakukan konseling menyusui
- Identifikasi keinginan dan tujuan menyusui
- Identifikasi permasalahan yang ibu alami selama proses menyusui
- Monitor kemampuan bayi menghisap
- Monitor integritas kulit sekitar puting susu
Terapeutik
- Gunakan Teknik mendengarkan aktif (mi. duduk sama tinggi; dengarkan permasalahan ibu)
- Berikan pujian terhadap perilaku ibu yang benar
- Ukur berat badan dengan alat dan pakaian yan sama setiap hari
- Lakukan kontak ibu dengan bayi secepatnya untuk memberikan kesempatan pemberian ASI dalam
2 jam pertama setelah lahir
- Bantu ibu untuk menyusukan bayinya
- Dorong pemberian ASI sesering mungkin min. 8-10 kali dalam 24 jam
- Bila bayi tidak mampu menghisap atau puting tidak keluar lakukan pemompaan dan berikan ASI
dengan sendok kecil
- Bila ASI banyak, anjurkan untuk memompa dan menyimpannya dalam lemari es
- Dorong ibu untuk beristirahat secara teratur
- Motivasi ibu untuk mengkonsumsi makanan yang bergizi (SKF Anak)
Edukasi
- Ajarkan Teknik menyusui yang tepapt sesuai kebutuhan ibu
- Ajarkan 4 (empat) posisi menyusui dan perlekatan (lacth on) dengan benar
- Ajarkan perawatan payudara antepartum dengan mengkompres dengan kapas yang telah diberikan
minyak kelapa
- Ajarkan perawatan payudara postpartum (mis. memerah ASI, pijat payudara, pijat oksitosin)
- Ajarkan pada ibu cara perawatan payudara dan pemberian ASI kepada bayi (menyusui) dengan
benar
- Jelaskan pentingnya nutrisi dan cairan bagi ibu menyusui
- Anjurkan pada ibu untuk memakai bra yang menyokong payudara dengan bahan menyerap
keringat
- Ajarkan ibu untuk pemijatan payudara tiap 2x dalam sehari (SKF Anak)
Tindakan Kolaborasi
- Berikan susu formula jika hanya diperlukan sebagai jalan terakhir pemberian nutrisi pada bayi
- Berikan terapi medikamentosa sesuai program
UNIT TERKAIT :
Masalah ini dapat ditemukan di seluruh jenis ruang perawatan
DOKUMEN TERKAIT :
Format Pengkajian Keperawatan dan Lembar Pencatatan Asuhan Keperawatan
PELAYANAN KEPERAWATAN
PROTAP PERENCANAAN
KEPERAWATAN
Masalah Keperawatan
PENGERTIAN :
Pengeluaran feses yang sering, lunak dan tidak berbentuk
PENYEBAB :
Fisiologis
1. Inflamasi gastrointestinal
2. Iritasi gastrointestinal
3. Proses infeksi
4. Malabsorpsi
Psikologis
1. Kecemasan
2. Tingkat stress tinggi
Situasional
1. Terpapar kontaminan
2. Terpapar toksin
3. Penyalahgunaan laksatif
4. Penyalahgunaan zat
5. Program pengobatan (Agen tiroid nalgesik, pelunak feses, ferosulfat, antasida, cimetidine dan
antibiotok)
6. Perubahan air dan makanan
7. Bakteri pada air
Gejala dan Tanda Mayor
Subjektif
(tidak tersedia)
Objektif
1. Defekasi lebih dari tiga kali dalam 24 jam
2. Feses lembek atau cair
Gejala dan tanda Minor
Subjektif
1. Urgency
2. Nyeri/kram abdomen
Objektif
1. Frekuensi peristaltik meningkat
2. Bising usus hiperaktif
TUJUAN :
Eliminasi Fekal
Definisi : Proses defekasi normal yang disertai dengan pengeluaran feses mudah dan kosistensi, frekuensi
serta bentuk feses normal
Ekspektasi : Membaik
Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama………………
Maka [Luaran Keperawatan] [Ekspektasi] dengan kriteria hasil :
Contoh : Setelah dilakukan intervensi selama 1x24 jam, maka Eliminasi Fekal Membaik dengan kriteria hasil
Keluhan defekasi lama dan sulit cukup menurun, konsistensi feses cukup membaik
Kriteria hasil :
Menurun Cukup Menurun Sedang Cukup Meningkat Meningkat
Kontrol Pengeluaran feses 1 2 3 4 5
Meningkat Cukup Meningkat Sedang Cukup Menurun Menurun
Keluhan defekasi lama dan sulit 1 2 3 4 5
Mengejan saat defekasi 1 2 3 4 5
Distensi Abdomen 1 2 3 4 5
Teraba massa pada rektal 1 2 3 4 5
Urgency 1 2 3 4 5
Nyeri abdomen 1 2 3 4 5
Kram abdomen 1 2 3 4 5
Memburuk Cukup Memburuk Sedang Cukup Membaik Membaik
Konsistensi feses 1 2 3 4 5
Frekuensi defekasi 1 2 3 4 5
Peristaltik usus 1 2 3 4 5
Diagnosa keperawatan :
Masalah berhubungan dengan Penyebab dibuktikan dengan Tanda/Gejala
Contoh :
Diare berhubungan dengan Proses Infeksi dibuktikan dengan Feses lembek atau cair
INTERVENSI KEPERAWATAN :
Manjemen Diare dan lainnya
Definisi:
Mengidentifikasi dan mengelola diare dan dampaknya
Tindakan :
Observasi
- Identifikasi penyebab diare (mis. inflamasi gastrointestinal, iritasi gastrointestinal, proses infeksi,
malabsorpsi, ansietas, stress, efek oabt-obatan, pemberian botol susu)
- Identifikasi riwayat pemberian makan
- Identifikasi gejala invaginasi (mis. tangisan keras, kepucatan pada bayi)
- Monitor warna, volume, frekuensi, dan konsistensi tinja
- Monitor tanda dan gejala hypovolemia (mis. takikardia, nadi teraba lemah, tekanan darah turun,
turgor kulit turun, mukosa mulut kering, CRT melambat, BB menurun)
- Monitor iritasi dan ulserasi kulit di daerah perianal
- Monitor jumlah pengeluaran diare
- Monitor keamanan penyiapan makanan
- Observasi keadaan umum dan TTV
- Observasi status hidrasi
- Observasi intake dan output setiap 8 jam
- Observasi dan catat frekuensi defekasi, karakteristik dan jumlah
Terapeutik
- Berikan asupan cairan oral (mis. larutan garam gula, oralit, Pedialyte. Renalyte)
- Pasang jalur intravena
- Berikan cairan intravena (mis. ringerasetat, ringer laktat), jika perlu
- Ambil sampel darah untuk pemeriksaan darah lengkap dan elektrolit
- Ambil sampel fese untuk kultur, jika perlu
- Auskultasi bising usus dan catat frekuensinya
- Identifikasi makanan dan cairan yang mencetuskan diare
- Mulai masukan per oral secara bertahap
- Anjurkan klien untuk meningkatkan intake cairan per oral
Edukasi
- Anjurkan makanan porsi kecil dan sering secara bertahap
- Anjurkan menghindari makanan pembentuuk gas, pedas, dan mengandung laktosa
- Anjurkan melanjutkan pemberian ASI
- Jelaskan hal-hal yang perlu diketahui klien mengenai penyebab, pencegahan dan cara mengatasi
diare
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian obat antimotilitas (mis. loperamide, difenoksilat)
- Kolaborasi pemberian obat antispasmodic/spasmolitik (mis. papaverine, ekstrak belladonna,
mebeverine)
- Kolaborasi pemberian obat pengeras feses (mis. atapulgit, smektit, kaolin-pektin)
- Pemberian terapi cairan parenteral
- Berikan terapi medikamentosa sesuai program
- Lakukan pemeriksaan laboratorium (Hemoglobin, Hematokrit, Leukosit, Trombosit, Ureum,
Kreatinin, Elektrolit) sesuai program
- Konsultasikan dengan ahli gizi dalam pemberian diit secara bertahap
UNIT TERKAIT :
Masalah ini dapat ditemukan di seluruh jenis ruang perawatan
DOKUMEN TERKAIT :
Format Pengkajian Keperawatan dan Lembar Pencatatan Asuhan Keperawatan
PELAYANAN KEPERAWATAN
PROTAP PERENCANAAN
KEPERAWATAN
Masalah Keperawatan
PENGERTIAN :
Kerusakan kulit (dermis dan/atau epidermis) atau jaringan (membrane mukosa, kornea, fasia,otot, tendon,
tulang, kartilago, kapsul sendi dan/atau ligament)
PENYEBAB :
1. Perubahan sirkulasi
2. Perubahan status nutrisi (kelebihan atau kekurangan)
3. Kekurangan/Kelebihan volume cairan
4. Penurunan mobilitas
5. Bahan kima iritatif
6. Suhu lingkungan yang ekstrem
7. Faktor mekanis (mis. penekanan pada tonjolan tukang, gesekan)atau faktor elektris
(elektrodiatermi, energi listrik bertegangan tinggi)
8. Efek samping terapi radiasi
9. Kelembaban
10. Proses penuaan
11. Neuropati perifer
12. Perubahan pigmentasi
13. Perubahan hormonal
14. Kurang terpapar informasi tentang upaya mempertahankan/melindungi integritas jaringan
Gejala dan Tanda Mayor
Subjekti
(tidak tersedia)
Objektif
1. Kerusakan jaringan dan/atau lapisan kulit
Gejala dan Tanda Minor
Subjektif
(tidak tersedia)
Objektif
1. Nyeri
2. Perdarahan
3. Kemerahan
4. Hematoma
Kondisi Klinis Terkait
1. Imobilisasi
2. Gagal jantung kongestif
3. Gagal Ginjal
4. Diabetes Melitus
5. Imunodefisiensi (mis. AIDS)
TUJUAN :
Integritas Kulit dan Jaringan
Definisi :
Keutuhan kulit (dermis dan/atau epidermis) atau jaringan (membrane mukosa, kornea, fasia, otot, tendon,
tulang, kartilago, kapsul sendi dan/atau ligament)
Ekspektasi : Meningkat
Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama………………
Maka [Luaran Keperawatan] [Ekspektasi] dengan kriteria hasil :
Contoh : Setelah dilakukan intervensi selama 1x24 jam, maka Integritas Kulit dan Jaringan Meningkat
dengan kriteria hasil Hidrasi sedang, kerusakan lapisan kulit sedang, nyeri sedang, suhu kulit sedang
Kriteria Hasil :
Menurun Cukup Menurun Sedang Cukup Meningkat Meningkat
Elastisitas 1 2 3 4 5
Hidrasi 1 2 3 4 5
Perfusi Jaringan 1 2 3 4 5
Meningkat Cukup Meningkat Sedang Cukup Menurun Menurun
Kerusakan jaringan 1 2 3 4 5
Kerusakan lapisan kulit 1 2 3 4 5
Nyeri 1 2 3 4 5
Perdarahan 1 2 3 4 5
Kemerahan 1 2 3 4 5
Hematoma 1 2 3 4 5
Pigmentasi abnormal 1 2 3 4 5
Jaringan parut 1 2 3 4 5
Nekrosis Abrasi kornea 1 2 3 4 5
Memburuk Cukup Memburuk Sedang Cukup Membaik Membaik
Suhu kulit 1 2 3 4 5
Sensasi 1 2 3 4 5
Tekstur 1 2 3 4 5
Pertumbuhan rambut 1 2 3 4 5
Diagnosa keperawatan :
Masalah berhubungan dengan Penyebab dibuktikan dengan Tanda/Gejala
Contoh :
Gangguan Integritas Kulit/Jaringan berhubungan dengan Perubahan sirkulasi dibuktikan dengan
Kemerahan
INTERVENSI KEPERAWATAN
Perawatan Integritas Kulit dan lainnya
Definisi :
Mengidentifikasi dan merawat kulit untuk menjaga keutuhan, kelembaban dan mencegah perkembangan
mikroorganisme
Tindakan Keperawatan :
Observasi
- Identifikasi penyebab gangguan integritas kulit (mis. perubahan sirkulasi, perubahan status
nutrisi,penurunan kelembaban, suhu lingkungan ektrem, penurunan mobilitas)
- Kaji dan inspeksi adanya kemerahan, pembengkakan, tanda-tanda dehisen atau eviserasi pada
daerah insisi
- Inspeksi luka pada setiap perawatan luka
- Lokasi, luas dan ekdalaman luka
- Karakteristik serta adanya eksudat, kekeantalan, warna dan bau
- Ada atau tidaknya granulasi/epitelisasi
- Ada/tidaknya jaringan nekrotik
- Ada atau tidaknya tanda-tanda infeksi luka lokal ( nyeri, edema, pruritus, indurasi, hangat, bau
busuk, eskar, dan eksudat)
- Ada atau tidaknya undermining dan pembentukan saluran sinus
- Observasi faktor risiko yang dapat menyebabkan kerusakan kulit (misal, ketidakmampuan bergerak,
hilangnya kendali usus/berkemih, gizi buruk dan kesadaran mental rendah)
- Inspeksi keadaan kulit setiap 4 sampai 6 jam (SKF Anak)
- Observasi adanya ruam, lecet pada kulit
- Observasi terjadinya tanda-tanda awal terjadinya kerusakan kulit
Terapeutik
- Ubah posisi tiap 2 jam jika tirah baring
- Lakukan pemijatan pada aera penonjolan tulang, jika perlu
- Bersihkan perineal dengan air hangat, terutama selama periode diare
- Gunakan produk berbahan petrlium atau minyak pada kulit kering
- Gunakan produk berbahan ringan/alami dan hipoalergik pada kulit sensitive
- Hindari produk berbahan dasar alkohol ada kulit kering
- Lakukan perawatan luka secara rutin dengan memperhatikan prinsip-prinsip steril
- Hindarkan luka terkontaminasi dan pertahankan kelembabannya
- Bersihkan dari daerah bersih ke kotor dengan menggunakan kassa/kapas steril
- Bersihkan sekitar ujung drain dengan gerakan berputar dari pusat ke luar
- Gunakan cairan antiseptik jika diperlukan
- Buang debris dan bekas plester yang merekat
- Lakukan perawatan pada tempat masuknya infus, vena sentral jika diperlukan
- Lakukan perawatan ulkus jika diperlukan
- Lakukan perawatan ulkus jika diperlukan (SKF Anak)
- Atur dan merubah posisi setiap 2 jam atau sesuai kondisi (SKF Anak)
- Pertahankan kebersihan tubuh klien setiap hari dan pengalas tempat tidur (SKF Anak)
- Pertahankan kuku klien tetap pendek, menjelaskan pada klien untuk tidak menggaruk rash (SKF
Anak)
- Gunakan lotion bila kulit kering, berikan obat antipuritus topical dan anestesi topical (SKF Anak)
- Bersihkan bulu mata klien dengan air hangat untuk mengangkat secret atau krusta (SKF Anak)
- Support daerah yang edema dengan bantal (SKF Anak)
- Anjurkan pasien menggunakan pelembab kulit, menghindari mandi dengan sabun keras dan mandi
berlebihan (SKF PD)
- Anjurkan penggunaan ikatan fosfat dan penurunan diet fosfor (jeroan, ikan, produk susu, padi-
padian, biji-bijian, kacang-kacangan, produk telur) (SKF PD)
- Identifikasi sumber penekanan dan friksi ( misalnya gips, tempat tidur, pakaian, dll)
- Bersihkan daerah bokong dan anus setiap selesai buang air besar atau air kecil
- Mandikan bayi dengan sabun yang lembut/sabun bayi (SKF Anak)
- Gunakan pengalas yang lembut (SKF Anak)
- Gunakan pelindung atau popok daerah genital (SKF Anak)
- Ganti segera pakaian/popok bila basah
- Gunakan kasur khusus penurun tekanan pada daerah tubuh yang menonjol (Prominence)
- Lakukan perubahan posisi (miring kanan-kiri) setiap 1- 2 jam secara teratur dengan hati-hati
Edukasi
- Anjurkan menggunakan pelembab (mis. lotio, serum)
- Anjurkan minumair yang cukup
- Anjurkan meningkatkan asupan nutrisi
- Anjurkan meningkatakan asupan buah dan sayur
- Anjurkan menghindari terppar suhu ektrem
- Anjurkan menggunakan tabir surya SPF minimal 30 saat berada di luar rumah
- Anjurkan mandi dan menggunakan sabun secukupnya
- Ajarkan cara perawatan perianal setiap selesai buang air besar
- Ajarkan cara mobilisasi perubahan posisi
- Ajarkan individu untuk menjaga kebersihan kulit (SKF PD)
Kolaborasi
- Rujuk ke ahli inkontinensia, jika perlu
- Berikan terapi medikamentosa sesuai indikasi
UNIT TERKAIT :
Masalah ini dapat ditemukan di seluruh jenis ruang perawatan
DOKUMEN TERKAIT :
Format Pengkajian Keperawatan dan Lembar Pencatatan Asuhan Keperawatan
PELAYANAN KEPERAWATAN
PROTAP PERENCANAAN
KEPERAWATAN
Masalah Keperawatan
PENGERTIAN :
Pengalaman sensorik atau emosional yang berkaitan dengan kerusakan jaringan actual atau fungsional,
dengan onset mendadak atau lambat dan berintensitas ringan hingga berat yang berlangsung kurang dari 3
bulan
Penyebab
1. Agen pencedera fisiologis (mis. inflamasi, iskemia, neoplasma)
2. Agen pencedera kimiawi (mis. terbakar, bahan kimia iritan)
3. Agen pencedera fisik (mis. abses, amputasi, terbakar, terpotong, mengangkat berat, prosedur
operasi, trauma, latihan fisik berlebihan)
Gejala dan Tanda Mayor
Subjektif
1. Mengeluh nyeri
Objektif
1. Tampak meringis
2. Bersikap protektif (mis. waspada, posisi menghindari nyeri)
3. Gelisah
4. Frekuensi nadi meningkat
5. Sulit tidur
Gejala dan Tanda Minor
Subjektif
(tidak tersedia)
Objektif
1. Tekanan darah meningkat
2. Pola napas berubah
3. Nafsu makan berubah
4. Proses berfikir terganggu
5. Menarik diri
6. Berfokus pada diri sendiri
7. Diaforesis
Kondisi Klinis Terkait
1. Kondisi pembedhan
2. Cedera traumatis
3. Infeksi
4. Sindrom koroner akut
5. Glaukoma
TUJUAN :
Tingkat Nyeri
Definisi :
Pengalaman sensorik atau emosional yang berkaitan dengan kerusakan jaringan aktual atau fungsional,
dengan onset mendadak atau lambat dan barintesitas ringan hingga berat dan konstan.
Ekspektasi : Menurun
Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama………………
Maka [Luaran Keperawatan] [Ekspektasi] dengan kriteria hasil :
Contoh : Setelah dilakukan intervensi selama 1x24 jam, maka Tingkat Nyeri Menurun dengan kriteria hasil
keluhan nyeri cukup menurun, gelisah cukup menurun, meringis cukup menurun, frekuensi nadi cukup
membaik
Kriteria Hasil :
Menurun Cukup Menurun Sedang Cukup Meningkat Meningkat
Kemampuan menuntaskan aktivitas 1 2 3 4 5
Meningkat Cukup Meningkat Sedang Cukup Menurun Menurun
Keluhan nyeri 1 2 3 4 5
Meringis 1 2 3 4 5
Sikap protektif 1 2 3 4 5
Gelisah 1 2 3 4 5
Kesulitan tidur 1 2 3 4 5
Menarik diri 1 2 3 4 5
Berfokus pada diri sendiri 1 2 3 4 5
Diaforesis 1 2 3 4 5
Perasaan depresi (tertekan) 1 2 3 4 5
Perasaan takut mengalami 1 2 3 4 5
cedera berulang
Anoreksia 1 2 3 4 5
Perineum terasa tertekan 1 2 3 4 5
Uterus teraba membulat 1 2 3 4 5
Ketegangan otot 1 2 3 4 5
Pupil dilatasi 1 2 3 4 5
Muntah 1 2 3 4 5
Mual 1 2 3 4 5
Diagnosa keperawatan :
Masalah berhubungan dengan Penyebab dibuktikan dengan Tanda/Gejala
Contoh :
Nyeri Akut berhubungan dengan Agen pencedera fisik (mis. abses dll) dibuktikan dengan tampak
meringis, gelisah
INTERVENSI KEPERAWATAN
Manajemen Nyeri dan yang lainnya
Definisi :
Mengidentifikasi dan mengelola pengalaman sensorik atau emosional yang berkaitan dengan kerusakan
jaringan atau fungsional dengan onset mendadak atau lambat dan berinteraksi ringan g=hingga berat dan
konstan
Tindakan Keperawatan :
Observasi
- Identifikasi lokasi, karakterisktik, durasi, frekuensi, kualitas, intensitas nyeri
- Identifikasi skala nyeri
- Identifikasi respons nyeri non verbal
- Identifikasi faktor yang memperberat dan memperingan nyeri
- Identifikasi pengaruh nyeri pada kualitas hidup
- Monitor keberhasilan terapi komplementer yang sudah diberikan
- Monitor efek samping penggunaan analgetik
- Nilai tingkat nyeri, catat lokasi, intensitas dan lamanya nyeri
- Observasi faktor yang meningkatkan dan mengurangi nyeri
Terapeutik
- Berikan Teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa nyeri (mis. TENS, hypnosis, kupresur, terapi
music, biofeedback, terapi pijat, aromaterapi, Teknik imajinasi terbimbing, kompres hangat/dingin,
terapi bermain)
- Kontrol lingkungan yang memperberat rasa nyeri (mis. suhu ruangan, pencahayaan. Kebisingan)
- Fasilitas istirahat dan tidur
- Pertimbangkan jenis dan sumber nyeri dalam pemilihan strategi meredakan nyeri
- Berikan posisi yang nyaman
- Berikan Posisi Head Up 15˚-30˚ (SKF Neuro)
- Kendalikan faktor lingkungan yang dapat mempengaruhi respon klien terhadap ketidaknyamanan
(suhu, cahaya dan kegaduhan)
- Anjurkan teknik relaksasi dan distraksi lainnya untuk menurunkan intensitas nyeri (Mendengar
musik, mengungkapkan rasa nyeri, imajinasi terbimbing, membaca buku/koran dll)
- Berikan kompres hangat/ dingin, dan masase
- Berikan kompres es jika memungkinkan
Edukasi
- Jelaskan penyebab, periode, dan pemicu nyeri
- Jelaskan strategi meredakan nyeri
- Anjurkan memonitor nyeri secara mandiri
- Anjurkan menngunakan analgetik secara tepat
- Anjurkan Teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa nyeri
- Ajarkan manajemen nyeri dengan benar (relaksasi nafas dalam, mendengarkan musik, imajinasi
terbimbing, distraksi, dll)
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian analgetik. Jika perlu
- Berikan Therapi Oksigen sesuai dengan program
- Pertahankan pemberian analgetik sesuai program
UNIT TERKAIT :
Masalah ini dapat ditemukan di seluruh jenis ruang perawatan
DOKUMEN TERKAIT :
Format Pengkajian Keperawatan dan Lembar Pencatatan Asuhan Keperawatan
PELAYANAN KEPERAWATAN
PROTAP PERENCANAAN
KEPERAWATAN
Masalah Keperawatan
PENGERTIAN :
Kondisi emosi dan pengalaman subyektif individu terhadap objek yang tidak jelas dan spesifik akibat
antisipasi bahaya yang memungkinkan individu melakukan tindakan untuk menghadapi ancaman
PENYEBAB
1. Krisis situasional
2. Kebutuhan tidak terpenuhi
3. Krisis maturasional
4. Ancaman terhadap konsep diri
5. Ancaman terhadap kematian
6. Kekhawatiran mengalami kegagalan
7. Disfungsi system keluarga
8. Hubungan orang tua- anak tidak memuaskan
9. Faktor keturunan (temperamen mudah teragitasi sejak lahir)
10. Penyalahgunaan zat
11. Terpapar bahaya lingkungan (mis. toksin, polutan, dan lain-lain
12. Kurang terpapar informasi
Gejala dan Tanda Mayor
Subjektif
1. Merasa bingung
2. Merasa khawatir dengan akibat dari kondisi yang dihadapi
3. Suliot berkonsentrasi
Objektif
1. Tampak gelisah
2. Tampak tegang
3. Sulit tidur
Gejala dan Tanda Minor
Subjektif
1. Mengeluh pusing
2. Anoreksia
3. Palpitasi
TUJUAN :
Tingkat Ansietas
Definisi :
Kondisi emosi dan pengalaman subyektif terhadap objek yang tidak jelas dan spesifik akibat antisipasi
bahaya yang memungkinkan individu melakukan tindakan untuk menghadapi ancaman
Ekspektasi : Menurun
Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama………………
Maka [Luaran Keperawatan] [Ekspektasi] dengan kriteria hasil :
Contoh : Setelah dilakukan intervensi selama 1x3 jam, maka Tingkat Ansietas Menurun dengan kriteria hasil
perilaku gelisah cukup menurun, perilaku tegang cukup menurun, frekuensi nadi menurun, pucat menurun
Kriteria Hasil :
Meningkat Cukup Meningkat Sedang Cukup menurun Menurun
Verbalisai kebingungan 1 2 3 4 5
Verbalisasi khawatir akibat 1 2 3 4 5
kondisi yang dihadapi
Perilaku gelisah 1 2 3 4 5
Perilaku tegang 1 2 3 4 5
Keluhan pusing 1 2 3 4 5
Anoreksia\Palpitasi 1 2 3 4 5
Frekuensi pernapasan 1 2 3 4 5
Frekuensi nadi 1 2 3 4 5
Tekanan darah 1 2 3 4 5
Diaforesis 1 2 3 4 5
Tremor 1 2 3 4 5
Pucat 1 2 3 4 5
Memburuk Cukup Memburuk Sedang Cukup Membaik Membaik
Konsentrasi 1 2 3 4 5
Pola tidur 1 2 3 4 5
Perasaan keberdayaan 1 2 3 4 5
Kontak mata 1 2 3 4 5
Pola berkemih 1 2 3 4 5
Orientasi 1 2 3 4 5
Diagnosa keperawatan :
INTERVENSI KEPERAWATAN :
Reduksi Ansietas dan lainnya
Definisi :
Meminimalkan kondisi individu dan pengalaman subyektif terhadap objek yang tidak jelas dan spesifik
akibat antisipasi bahaya yang memungkinkan individu melakukan tindakan untuk menghadapo ancaman
Tindakan:
Observasi
- Identifikasi saat tingkat ansietas berubah (mis. kondidi, waktu, stressor)
- Identifikasi kemampuan mengambil keputusan
- Monitor tanda-tanda ansietas (verbal dan nonverbal)
Terapeutik
UNIT TERKAIT :
Masalah ini dapat ditemukan di seluruh ruangan perawatan
DOKUMEN TERKAIT :
Format Pengkajian Keperawatan dan Lembar Pencatatan Asuhan Keperawatan
PELAYANAN KEPERAWATAN
PROTAP PERENCANAAN
KEPERAWATAN
Masalah Keperawatan
PENGERTIAN :
Ketiadaan atau kurangnya informasi kognitif yang berkaitan dengan topik tertentu
PENYEBAB
1. Keterbatasan kognitif
2. Gangguan fungsi kognitif
3. Kekeliruan mengikuti anjuran
4. Kurang terpapar infromasi
5. Kurang minat dalam belajar
6. Kurang mampu mengingat
7. Ketidaktahuan menemukan sumber informasi
Gejala dan Tanda Mayor
Subjektif
1. Menanyakan masalah yang dihadapi
Objektif
1. Menunjukan perilaku tidak sesuai anjuran
2. Menunjukan persepsi yang keliru terhadap masalah
Gejala dan Tanda Minor
Subjektif
(tidak tersedia)
Objektif
1. Menjalani pemeriksaan yang tidak tepat
2. Menunjukan perilaku berlebihan (mi. apatis, bermusuhan, agitasi hysteria)
Kondisi klinis Terkait
1. Kondisi klinis yang baru dihadapi oleh klien
2. Penyakit akut
3. Penyakit kronis
Keterangan
Doagnosis ini dispesifikka berdasarkan topik tertentu, yaitu :
1. Gaya hidup sehat
2. Keamanan diri
3. Keamanan fisik anak
TUJUAN :
Tingkat Pengetahuan
Definisi
: Kecukupan informasi kognitif yang berkaitan dengan topik tertentu
Ekspektasi : Meningkat
Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama………………
Maka [Luaran Keperawatan] [Ekspektasi] dengan kriteria hasil :
Contoh : Setelah dilakukan intervensi selama 1x3 jam, maka Tingkat Pengetahuan Meningkat dengan
kriteria hasil kemampuan menjelaskan pengetahuan tentang suatu topik cukup meningkat, persepsi keliru
tentang masalah cukup menurun.
Kriteria Hasil :
Menurun Cukup Menurun Sedang Cukup Meningkat Meningkat
Perilaku sesuai anjuran 1 2 3 4 5
Verbalisasi minta dalam 1 2 3 4 5
belajar
Kemampuan menjelaskan 1 2 3 4 5
pengetahuan tentang
suatu topik
Kemampuan menggambarkan 1 2 3 4 5
pengalaman sebelumnya
yang sesuai dengan topik
Perilaku sesuai dengan 1 2 3 4 5
pengetahuan
Diagnosa keperawatan :
Masalah berhubungan dengan Penyebab dibuktikan dengan Tanda/Gejala
Contoh :
Defisit Pengetahuan tentang kehamilan dan persalinan berhubungan dengan Kurang terpapar
informasi dibuktikan dengan Menunjukan persepsi yang keliru terhadap masalah
INTERVENSI KEPERAWATAN
Edukasi Kesehatan dan yang lainnya
Definisi :
Mengajarkan pengelolaan faktor risiko penyakit dan perilaku hidup bersih serta sehat
Tindakan :
Observasi
- Identifikasi kesiapan dan kemampuan menerima informasi
- Identifikasi faktor-faktor yang dapat meningkatkan dan menurunkan motivasi perilaku hidup bersih
dan sehat
Terapeutik
- Sediakan materi danmedia Pendidikan kesehatn
- Jadwalkan Pendidikan kesehatan seuai kesepakatan
- Berikan kesempatan untuk bertanya
- Kaji tingkat pengetahuan tentang masalah yang spesifik (kondisi/situasi, prognosis, kebutuhan
pengobatan, prosedur tindakan
- Berikan informasi tentang kondisi/situasi, prognosis, kebutuhan pengobatan, prosedur tindakan
yang akan dilakukan
- Kaji tingkat pengetahuan pasien dan keluarga tentang fungsi ginjal, penyakit, alasan untuk dialisis
dan harapan untuk pemulihan (SKF PD)
- Kaji kemampuan dan kesiapan untuk belajar (SKF PD)
- Berikan informasi yang sesuai untuk kesiapan dan kemampuan belajar termasuk fungsi-fungsi
utama, tanda dan gejala yang berhubungan dengan kehilangan fungsi ginjal, tujuan rencana
pengobatan termasuk dialisis (SKF PD)
Edukasi
- Jelaskan faktor risiko yang dapat mempengaruhi kesehatan
- Ajarkan perilaku hidup bersih dan sehat
- Ajarkan strategi yang dapt digunakan untuk meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat
- Berikan pendidikan kesehatan tentang kondisi/situasi, prognosis, kebutuhan pengobatan, prosedur
tindakan yang akan dilakukan
- Berikan penjelasan tentang prosedur hemodialisa (SKF PD)
Tindakan Kolaborasi :
- Kolaborasi pemberian therapi sesuai program (SKF PD)
- Kolaborasi dengan ahli gizi (SKF PD)
UNIT TERKAIT :
Masalah ini dapat ditemukan di seluruh ruangan perawatan.
DOKUMEN TERKAIT :
Format Pengkajian Keperawatan dan Lembar Pencatatan Asuhan Keperawatan
PELAYANAN KEPERAWATAN
PROTAP PERENCANAAN
KEPERAWATAN
Masalah Keperawatan
PENGERTIAN :
Beresiko mengalami bahaya atau kerusakan fisik yang menyebabkan seseorang tidak lagi sepenuhnya sehat
atau dalam kondisi baik
Faktor Risiko
Eksternal
1. Terpapar pathogen
2. Terpapar zat kimia toksik
3. Terpapar agen nasokomial
4. Ketidakamanan transportasi
Internal
1. Ketidaknormalam profil darah
2. Perubahan orientasi afektif
3. Perubahan sensasi
4. Disfungsi autoimun
5. Disfungsi biokimia
6. Hipoksia jaringan
7. Kegagalan mekanisme pertahanan tubuh
8. Malnutrisi
9. Perubahan fungsi psikomotor
10. Perubahan fungsi kognitif
Kondisi Klinis Terkait
1. Kejang
2. Sinkop
3. Vertigo
4. Gangguan penglihatan
5. Gangguan pendengaran
6. Penyakit Parkinson
7. Hipotensi
8. Kelainan nervus vestibularis
9. Retardasi mental
TUJUAN :
Tingkat Cedera
Definisi
Keparahan dari cedera yang diamati atau dilaporkan
Ekspektasi : Menurun
Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama………………
Maka [Luaran Keperawatan] [Ekspektasi] dengan kriteria hasil :
Contoh : Setelah dilakukan intervensi selama 1x24 jam, maka Tingkat Cedera Menurun dengan kriteria hasil
kejadian cedera cukup menurun, pola istirahat/tidur cukup membaik
Kriteria Hasil :
Menurun Cukup Menurun Sedang Cukup Meningkat Meningkat
Toleransi aktivitas 1 2 3 4 5
Nafsu makan 1 2 3 4 5
Toleransi makanan 1 2 3 4 5
Kejadian cedera 1 2 3 4 5
Luka/lecet 1 2 3 4 5
Ketegangan otot 1 2 3 4 5
Fraktur 1 2 3 4 5
Perdarahan 1 2 3 4 5
Ekspresi wajah kesakitan 1 2 3 4 5
Agitasi 1 2 3 4 5
Iritabilitas 1 2 3 4 5
Gangguan mobilitas 1 2 3 4 5
Gangguan kognitif 1 2 3 4 5
Diagnosa keperawatan :
Masalah dibuktikan dengan Faktor Risiko
Contoh :
Risiko Cedera dibuktikan dengan Perubahan fungsi kognitif
INTERVENSI KEPERAWATAN
Pencegahan Cedera dan yang lainnya
Definisi
Mengidentifikasi dan menurunkan risiko mengalami bahaya atau kerusakan fisik
Tindakan
Observasi
- Identifikasi area lingkungan yang berpotensi menyebabkan cedera
- Identifikasi obat yang berpotensi menyebabkan cedera
- Identifikasi kesesuaian alas kaki atau stoking elastis pada ekstremitas bawah
Terapeutik
- Sediakan pencahayaan yang memadai
- Gunakan lampu tidur selama jam tidur
- Sosialisasikan pasien dan kelurga dengan lingkungan ruang rawat ( mis. pengguanan telepon,
tempat tidur, penerangan ruangan dan lokasi kamar mandi)
- Gunakan alas lantai jika beresiko mengalami cedera serius
- Sediakan alas kaki antislip
- Sediakan pispot atau urinal untuk eliminasi di tempat tidur, jika perlu
- Pastikan bel panggilan atau telepon mudah dijangkau
Edukasi
- Jelaskan alasan intervensi pencegahan jatuh ke pasien dan keluarga
- Anjurkan berganti posisi secara perlahan dan duduk selama beberapa menit sebelum berdiri
Tindakan Kolaborasi :
- Berikan oksigen lembab sesuai program
- Berikan terapi sesuai program
- Beritahu dokter dan/atau lakukan prosedur penghilangan pembekuan bila terdapat bukti
kehilangan potensi pirau (SKF PD)
UNIT TERKAIT :
Masalah ini dapat ditemukan di ruang lain dengan pemindahan
DOKUMEN TERKAIT :
PELAYANAN KEPERAWATAN
PROTAP PERENCANAAN
KEPERAWATAN
Masalah Keperawatan
PENGERTIAN :
Malfungsi singkat dari sistem listrik otak yang terjadi karena muatan neuron kortikal yang disebabkan
demam.
TUJUAN :
Mengatasi masalah kejang
Kriteria :
o Pasien tidak mengalami kejang
o Tidak terjadi cedera karena kejang
RUANG LINGKUP/BATASAN :
Diagnosa Keperawatan :
o Resiko Kejang ulang berhubungan dengan peningkatan suhu tubuh, perubahan perfusi jaringan serebral
o Risiko tinggi cedera berhubungan dengan kejang
KEBIJAKAN :
Standar Asuhan Keperawatan Departemen Kesehatan tahun 1998
Standar Pelayanan Keperawatan di ICU Departemen Kesehatan tahun 2006
Pedoman Penerapan Proses Keperawatan di Rumah Sakit (Departemen Kesehatan, 1994)
Manual Mutu Klausul 7.5.1 Pengendalian Pelayanan Kesehatan
PROSEDUR :
Tindakan Keperawatan :
o Monitor status pernafasan
o Monitor status neurologis
o Kaji penyebab kejang
o Lakukan kewaspadaan kejang seperti menggunakan jalan nafas buatan, peralatan penghisap lendir, dan
pasang penghalang tempat tidur
o Bantu klien tidur dengan posisi ekstensi kepala, bila klien mulai muntah bantu berbaring miring di
tempat tidur atau lantai, singkirkan barang-barang dari area tempat tidur
o Jangan meletakan sesuatu di mulut klien
o Jangan melakukan restrain atau pengikatan, temani klien
Pendidikan Kesehatan
o Ajarkan kepada keluarga cara mencegah kejang : tatalaksana demam
o Ajarkan kepada keluarga tentang penanganan pertama pada saat kejang
Tindakan Kolaborasi :
o Berikan oksigen lembab
o Berikan obat antikonvulsan
o Berikan obat antipiretik
UNIT TERKAIT :
Masalah ini dapat ditemukan di ruang lain dengan pemindahan
DOKUMEN TERKAIT :
Format Pengkajian Keperawatan dan Lembar Pencatatan Asuhan Keperawatan
LAMPIRAN
STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN JIWA
(SAK JIWA)
PELAYANAN KEPERAWATAN
PROTAP PERENCANAAN DISAHKAN OLEH DIREKTUR
KEPERAWATAN RSUD ASIH HUSADA
Masalah Keperawatan
RSUD ASIH HUSADA
KOTA BANJAR
Hj. WIWIK NURSANTI, dr., M.MKes
Harga Diri Rendah NIP. 19690816 20070 2 016
Nomor : 15 / SAK / 2020 Revisi 0 Tanggal : 19 Desember 2020 Halaman : 1/3
PENGERTIAN :
Harga Diri Rendah : Perasaan diri/ evaluasi diri negatif yang berkembang sebagai respon terhadap
hilangnya atau berubahnya perawatan diri seseorang yang sebelumnya mempunyai evaluasi diri positif.
Harga Diri Rendah Kronis : Perasaan diri/ evaluasi diri negatif atau merasa tidak mampu yang berlangsung
dalam rentang waktu lama
TUJUAN :
Klien dapat :
o Mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang dimiliki.
o Menilai kemampuan yang dapat digunakan
o Menetapkan /memilih kegiatan yang sesuai dengan kemampuan.
o Melatih kegiatan yang sudah dipilih, sesuai kemampuan
o Merencanakan kegiatan yang sudah di latihnya.
Keluarga dapat merawat klien dengan harga diri rendah di rumah dan menjadi sistem pendukung yang
efektif bagi klien.
Kriteria :
Setelah ….x pertemuan klien dapat mengidentifikasi kemampuan aspek positif yang dimiliki,
memiliki kemampuan yang dapat di gunakan , memilih kegiatan sesuai kemampuan, melakukan
kegiatan yang sudah di pilih dan merencanakan kegiatan yang sudah di latih
Setelah…..x pertemuan :
o Diharapkan keluarga mengidentifikasi kemampuan yang dimiliki klien.
o Menyediakan fasilitas untuk klien melakukan kegiatan.
o Mendorong klien melakukan pasien
o Memuji klien saat pasien dapat melakukan kegiatan
o Membantu melatih klien
o Membantu menyusun jadwal kegiatan klien
o Membantu perkembangan klien
RUANG LINGKUP/BATASAN :
Diagnosa Keperawatan :
Gangguan Konsep diri : Harga diri rendah
KEBIJAKAN :
Standar Asuhan Keperawatan Departemen Kesehatan tahun 1998
Standar Pelayanan Keperawatan di ICU Departemen Kesehatan tahun 2006
Pedoman Penerapan Proses Keperawatan di Rumah Sakit (Departemen Kesehatan, 1994)
Manual Mutu Klausul 7.5.1 Pengendalian Pelayanan Kesehatan
PROSEDUR :
Tindakan Keperawatan :
A. Klien
B. Keluarga
Tindakan Kolaborasi :
o Berikan terapi sesuai program
UNIT TERKAIT :
Masalah ini dapat ditemukan di seluruh jenis ruang perawatan
DOKUMEN TERKAIT :
Format Pengkajian Keperawatan dan Lembar Pencatatan Asuhan Keperawatan
PELAYANAN KEPERAWATAN
PROTAP PERENCANAAN DISAHKAN OLEH DIREKTUR
KEPERAWATAN RSUD ASIH HUSADA
Masalah Keperawatan
RSUD ASIH HUSADA
KOTA BANJAR
Hj. WIWIK NURSANTI, dr., M.MKes
Isolasi Sosial NIP. 19690816 20070 2 016
Nomor : 16 / SAK / 2020 Revisi 0 Tanggal : 19 Desember 2020 Halaman : 1/3
PENGERTIAN :
Pengalaman kesendirian dari seseorang individu dan diterima sebagai perlakuan dari orang lain serta
sebagai kondisi yang negatif atau mengancam.
TUJUAN :
o Mengatasi masalah isolasi sosial dan meningkatkan keterlibatan sosial..
o Keluarga mampu merawat pasien isolasi sosial di rumah
Kriteria :
RUANG LINGKUP/BATASAN :
Masalah Keperawatan :
Isolasi Sosial
KEBIJAKAN :
Standar Asuhan Keperawatan Departemen Kesehatan tahun 1998
Standar Pelayanan Keperawatan di ICU Departemen Kesehatan tahun 2006
Pedoman Penerapan Proses Keperawatan di Rumah Sakit (Departemen Kesehatan, 1994)
Manual Mutu Klausul 7.5.1 Pengendalian Pelayanan Kesehatan
PROSEDUR :
Tindakan Keperawatan :
A. Klien
Strategi Pelaksanaan (Sp) 1
1. Identifikasi penyebab
a. Siapa yang satu rumah dengan klien ?
b. Siapa yang dekat dengan klien ? apa sebabnya ?
c. Siapa yang tidak dekat dengan klien apa sebabnya ?
2. Keuntungan dan kerugian berinteraksi dengan orang lain.
C. Keluarga
Strategi Pelaksanaan (Sp) 1
1. Identifikasi masalah yang dihadapi keluarga dalam merawat klien
2. Penjelasan isolasi sosial
3. Cara merawat klien isoalsi sosial
4. Latih ( simulasi )
5. RTL keluarga / jadwal keluarga untuk merawat klien
o Rujukan
Tindakan Kolaborasi :
o Berikan terapi sesuai program
UNIT TERKAIT :
Masalah ini dapat ditemukan di seluruh jenis ruang perawatan
DOKUMEN TERKAIT :
Format Pengkajian Keperawatan dan Lembar Pencatatan Asuhan Keperawatan
PELAYANAN KEPERAWATAN
PROTAP PERENCANAAN DISAHKAN OLEH DIREKTUR
KEPERAWATAN RSUD ASIH HUSADA
Masalah Keperawatan
RSUD ASIH HUSADA
KOTA BANJAR
Hj. WIWIK NURSANTI, dr., M.MKes
Halusinasi NIP. 19690816 20070 2 016
Nomor : 17 / SAK / 2020 Revisi 0 Tanggal : 19 Desember 2020 Halaman : 1/3
PENGERTIAN :
Salah satu gangguan jiwa dimana klien mengalami gangguan sensori persepsi; merasakan sensasi palsu
berupa suara, penglihatan, pengecapan, perabaan atau penghidu. Klien akan merasakan stimulus yang
sebenarnya tidak ada.
TUJUAN :
o Klien Mengenali halusinasi yang di alaminya
o Klien dapat mengontrol halusinasinya
o klien mengikuti progrm pengobatan secara optimal
o Keluarga dapat merawat pasien di rumah dan menadi sistem pendukung yang efektif untuk klien
Kriteria :
o Setelah …..x pertemuan klien dapat menyebutkan isi, waktu, frekuensi, situasi pencetus,
perasaan dan mampu memperagakan cara dalam mengontrol halusinasi
o Setelah …..x pertemuan klien mampu menyebutkan kegiatan yang sudah dilakukan dan mampu
memperagakan cara bercakap – cakap dengan orang lain
o Setelah ……x pertemuan klien mampu mnyebutkan kegiatan yang sudah dilakukan dan mampu
menuat jadwal kegiatan sehari – hari dan mampu memperagakannya
o Setelah ……x pertemuan klien mampu mnyebutkan kegiatan yang sudah dilakukan dan mampu
menyebutkan manfaat dari program pengobatan
o Setelah ……x pertemuan keluarga mampu menjelaskan tentang halusinasi
o Setelah ……x Pertemuan keluarga mampu menyebutkan kegiatan yang sudah dilakukan dan
mampu memperagakan cara merawat klien serta mampu membuat RTL
o Setelah ……x pertemuan keluarga mampu menyebutkan kegiatan yang sudah dilakukan dan
mampu melaksanakan Follow Up rujukan
RUANG LINGKUP/BATASAN :
Diagnosa Keperawatan :
Gangguan Sensori Persepsi : Halusinasi .....................
KEBIJAKAN :
Standar Asuhan Keperawatan Departemen Kesehatan tahun 1998
Standar Pelayanan Keperawatan di ICU Departemen Kesehatan tahun tahun 2006
Pedoman Penerapan Proses Keperawatan di Rumah Sakit (Departemen Kesehatan, 1994)
Manual Mutu Klausul 7.5.1 Pengendalian Pelayanan Kesehatan
PROSEDUR :
Tindakan Keperawatan :
A. Klien
Strategi Pelaksanaan (Sp) 1
1. Bantu klien mengenal halusinasi :
o Isi
o Waktu terjadinya
o Frekuensi
o Situasi Pencetus
o Perasaan saat terjadi halusinasi
2. Latih Mengontrol halusinasi dengan cara menghardik
Tahapan tindakannya meliputi :
o Menjelaskan cara menghardik halusinasi
o Memperagakan cara menghardik
o Meminta klien memperagakan ulang
o Memantau penerapan cara ini, beri penguatan perilaku klien
3. Memasukan dalam jadwal kegiatan klien
B. Keluarga
kpd klien)
Sumber-sumber pelayanan kesehatan yang bisa dijangkau
Tindakan Kolaborasi :
o Berikan terapi sesuai program
UNIT TERKAIT :
Masalah ini dapat ditemukan di seluruh jenis ruang perawatan
DOKUMEN TERKAIT :
Format Pengkajian Keperawatan dan Lembar Pencatatan Asuhan Keperawatan
PELAYANAN KEPERAWATAN
PROTAP PERENCANAAN DISAHKAN OLEH DIREKTUR
KEPERAWATAN RSUD ASIH HUSADA
Masalah Keperawatan
RSUD ASIH HUSADA
KOTA BANJAR
Hj. WIWIK NURSANTI, dr., M.MKes
Perilaku kekerasan (PK) NIP. 19690816 20070 2 016
Nomor : 18 / SAK / 2020 Revisi 0 Tanggal : 19 Desember 2020 Halaman : 1/3
PENGERTIAN :
Membahayakan Orang lain, Risiko : Perilaku individu yang menunjukkan bahwa dia dapat secara fisik, emosi
dan/ atau seksual berbahaya pada orang lain.
Membahayakan Diri sendiri, Risiko : Perilaku individu yang menunjukkan bahwa dia dapat secara fisik, emosi
dan/ atau seksual berbahaya pada dirinya sendiri.
Perilaku kekerasan adalah nyata melakukan kekerasan, ditujukan pada diri sendiri/ orang lain secara verbal
TUJUAN :
Klien
o Mengidentifikasi penyebab dan tanda perilaku kekerasan
o Menyebutkan jenis perilaku kekerasan yang pernah dilakukan
o Menyebutkan akibat dari perilaku kekrasan yang dilakukan
o Menyebutkan cara mengontrol perilaku kekerasan
o Mengontrol perilaku kekerasannya secara fisik, spiritual, sosial dan dengan terapi psikofarmaka
o Keluarga dapat merawat klien dirumah
Kriteria :
o Setelah …x pertemuan klien dapat menyebutkan penyebab, tanda, gejala dan akibat
perilaku kekerasan serta mampu memperagan cara fisik untuk mengontrol perilaku kekerasan
o Setelah …x pertemuan klien mampu menyebutkan kegiatan yang sudah dialkukan dan
mampu memperagakan cara sosial/verbal untuk mengontrol perilaku kekerasan
o Setelah …x pertemuan klien mampu menyebutkan kegiatan yang sudah dialkukan dan
mampu memperagakan cara spritual untuk mengontrol cara perilaku kekerasan
o Setelah …x pertemuan klien mampu menyebutkan kegiatan yang sudah dilakukan dan
mampu memperagakan cara patuh obat
o Setelah …x pertemuan keluarga mampu menjelaskan penyebab, tanda/gejala, akibat dan
cara merawat klien serta mampu memperagakan cara merawat
o Setelah …x pertemuan keluarga mampu menyebutkan kegiatan yang sudah dilakukan dan
mampu merawat serta dapat membuat RTL
o Setelah …x pertemuan keluarga mampu menyebutkan kegiatan yang sudah dilakukan dan
mampu merawat serta dapat membuat RTL
o Setelah …x pertemuan keluarga mampu melaksanakan Follow Up dan Rujukan serta
mampu menyebutkan kegiatan yang sudah dilakukan
RUANG LINGKUP/BATASAN :
Masalah Keperawatan :
Perilaku kekerasan
KEBIJAKAN :
Standar Asuhan Keperawatan Departemen Kesehatan tahun 1998
Standar Pelayanan Keperawatan di ICU Departemen Kesehatan tahun 2006
Pedoman Penerapan Proses Keperawatan di Rumah Sakit (Departemen Kesehatan, 1994)
Manual Mutu Klausul 7.5.1 Pengendalian Pelayanan Kesehatan
PROSEDUR :
Tindakan Keperawatan :
A. klien
B. Keluarga
Tindakan Kolaborasi :
o Berikan terapi sesuai program
UNIT TERKAIT :
Masalah ini dapat ditemukan di seluruh jenis ruang perawatan
DOKUMEN TERKAIT :
Format Pengkajian Keperawatan dan Lembar Pencatatan Asuhan Keperawatan
PELAYANAN KEPERAWATAN
PROTAP PERENCANAAN DISAHKAN OLEH DIREKTUR
KEPERAWATAN RSUD ASIH HUSADA
Masalah Keperawatan
RSUD ASIH HUSADA
KOTA BANJAR
Hj. WIWIK NURSANTI, dr., M.MKes
Waham NIP. 19690816 20070 2 016
Nomor : 19 / SAK / 2020 Revisi 0 Tanggal : 19 Desember 2020 Halaman : 1/3
PENGERTIAN :
Suatu keyakinan yang salah yang dipertahankan secara kuat/ terus menerus namun tidak sesuai dengan
kenyataan.
TUJUAN :
klien dapat :
o Berorientasi kepada realitas secara bertahap
o Mampu berinteraksi dengan orang lain dan lingkungan
o Menggunakan obat dengan prinsip 6 benar
Kriteria :
o Setelah …x pertemuan klien dapat memenuhi kebutuhannya
o Setelah …x pertemuan klien mampu menyebutkan kegiatan yang sudah dilakukan dan
mampu menyebutkan serta memilih kemampuan yang dimiliki
o Setelah …x pertemuan klien dapat menyebutkan kegiatan yang sudah dilakukan dan
mampu memilih kemampuan lain yang dimiliki
o Setelah …x pertemuan keluarga mampu mengidentifikasi masalah dan mampu
menjelaskan cara merawat klien
o Setelah ….x pertemuan keluarga mampu menyebutkan kegiatan yang sesuai dilakukan dan
mampu memperagakan cara merawat klien
o Setelah …x pertemuan keluarga mampu mengidentifikasi masalah dan mampu
menjelaskan cara merawat klien
RUANG LINGKUP/BATASAN :
Diagnosa Keperawatan :
Gangguan proses pikir : waham
KEBIJAKAN :
Standar Asuhan Keperawatan Departemen Kesehatan tahun 1998
Standar Pelayanan Keperawatan di ICU Departemen Kesehatan 2006
Pedoman Penerapan Proses Keperawatan di Rumah Sakit (Departemen Kesehatan, 1994)
Manual Mutu Klausul 7.5.1 Pengendalian Pelayanan Kesehatan
PROSEDUR :
Tindakan Keperawatan :
i. Klien
ii. Keluarga
Strategi Pelaksanaan (Sp) 1
1. Identifikasi masalah keluarga dalam merawat pasien
2. Jelaskan proses terjadinya waham
3. Jelaskan tentang cara merawat pasien waham
4. Latih (stimulasi) cara merawat
5. RTL keluarga/ jadwal merawat pasien
Tindakan Kolaborasi :
o Berikan terapi sesuai program
UNIT TERKAIT :
Masalah ini dapat ditemukan di seluruh jenis ruang perawatan
DOKUMEN TERKAIT :
Format Pengkajian Keperawatan dan Lembar Pencatatan Asuhan Keperawatan
PELAYANAN KEPERAWATAN
PROTAP PERENCANAAN DISAHKAN OLEH DIREKTUR
KEPERAWATAN RSUD ASIH HUSADA
TUJUAN :
Pasien mampu :
1. Menjaga dan melakukan tindakan kebersihan diri secara mandiri
2. Berhias sesuai dengan kondisi
3. Makan secara mandiri
4. Melakukan toileting (BAB/BAK) secara mandiri
Keluarga Mampu :
Merawat anggota keluarga yang mengalami masalah kurang perawatan diri
Kriteria :
Setelah … pertemuan, pasien dapat menjelaskan pentingnya :
- Kebersihan diri
- Berdandan/ berhias
- Makan
- BAB/ BAK
- Dan mampu melakukan cara merawat diri
Setelah … pertemuan, keluarga mampu :
Meneruskan melatih pasien dan mendukung agar kemampuan pasien dalam perawatan dirinya meningkat;
RUANG LINGKUP/BATASAN :
Diagnosa Keperawatan :
Kurang Perawatan Diri
KEBIJAKAN :
PROSEDUR :
Tindakan Keperawatan :
PASIEN
SP1
1. Identifikasi :
- Kebersihan diri
- Berdandan
- Makan
- BAB/ BAK
2. Jelaskan pentingnya kebersihan diri
3. Jelaskan alat dan cara kebersihan diri
4. Masukan dalam jadwal kegiatan pasien.
SP2
1. Evaluasi SP1
2. Jelaskan pentingnya berdandan
3. Latih cara berdandan
a. Untuk pasien laki-laki meliputi cara
- Berpakaian
- Menyisir rambut
- Bercukur
b. Untuk pasien perempuan
- Berpakaian
- Menyisir rambut
- Berhias
4. Masukan dalam jadwal kegiatan pasien
SP3
1. Evaluasi kegiatan SP1 dan 2
2. Jelaskan cara dan alat makan yang benar
- Jelaskan cara mempersiapkan makan
- Jelaskan cara merapihkan peralatan makan
3. Latih kegiatan makan
4. Masukan dalam jadwal kegiatan pasien
SP4
1. Evaluasi kemampuan pasien yang lalu (SP1, SP2 dan 3)
2. Latih cara BAB dan BAK yang baik
- Menjelaskan tempat BAB/ BAK yang sesuai
- Menjelaskan cara membersihkan diri setelah BAB/ BAK
KELUARGA
SP1
1. Identifikasi masalah dalam merawat pasien dengan masalah :
- Kebersihan diri
- Berdandan
- Makan
- BAB/ BAK
2. Jelaskan deficit perawatan diri
3. Jelaskan cara merawat
- Kebersihan diri
- Berdandan
- Makan
- BAB/ BAK
4. Bermain peran cara merawat
5. Rencana tindak lanjut keluarga/ jadwal untuk merawat
Tindakan Kolaborasi :
Berikan terapi sesuai program
UNIT TERKAIT :
Masalah ini dapat ditemukan di seluruh jenis ruang perawatan
DOKUMEN TERKAIT :
Format Pengkajian Keperawatan dan Lembar Pencatatan Asuhan Keperawatan
PELAYANAN KEPERAWATAN
PROTAP PERENCANAAN DISAHKAN OLEH DIREKTUR
KEPERAWATAN RSUD ASIH HUSADA
Masalah Keperawatan
RSUD ASIH HUSADA Hj. WIWIK NURSANTI, dr., M.MKes
KOTA BANJAR Risiko NIP. 19690816 20070 2 016
Bunuh Diri
TUJUAN :
a). Pasien mendapat perlindungan dari lingkungannya
b). Pasien dapat mengungkapkan perasaanya
c). Pasien dapat meningkatkan harga dirinya
d). Pasien dapat menggunakan cara penyelesaian masalah yang baik
RUANG LINGKUP/BATASAN :
Diagnosa Keperawatan :
Risiko Bunuh Diri
KEBIJAKAN :
Surat Keputusan Kepala Rumah Sakit No.
PROSEDUR :
Tindakan Keperawatan :
SP 1
1. Identifikasi benda-benda yang dapat membahayakan pasien
2. Amankan benda-benda yang dapat membahayakan pasien
3. Lakukan kontrak treatment
4. Ajarkan cara mengendalikan dorongan bunuh diri
5. Latih cara mengendalikan dorongan bunuh diri
SP 2
1. Identifikasi aspek positif
2. Dorong pasien untuk berfikir positif terhadap diri
3. Dorong pasien untuk menghargai diri sebagai individu yang berharga
SP 3
1. Identifikasi pola koping yang biasa diterapkan pasien
2. Nilai pola koping yang biasa dilakukan
3. Identifikasi pola koping yang konstruktif
4. Dorong pasien memilih pola koping yang konstruktif
5. Anjurkan pasien menerapkan pola koping yang konstruktif dalam kegiatan harian
SP4
1. Buat rencana masa depan yang realistis bersama pasien
2. Identifikasi cara mencapai rencana masa depan
Pendidikan Kesehatan
Tindakan Kolaborasi :
o Berikan terapi sesuai program
UNIT TERKAIT :
Masalah ini dapat ditemukan di seluruh jenis ruang perawatan
DOKUMEN TERKAIT :
Format Pengkajian Keperawatan dan Lembar Pencatatan Asuhan Keperawatan
PELAYANAN KEPERAWATAN
PROTAP PERENCANAAN DISAHKAN OLEH DIREKTUR
KEPERAWATAN RSUD ASIH HUSADA
Kriteria :
RUANG LINGKUP/BATASAN :
Diagnosa Keperawatan :
Koping individu tidak efektif: belum mampu mengatasi keinginan menggunakan NAPZA
KEBIJAKAN :
Surat Keputusan Kepala Rumah Sakit No.
PROSEDUR :
Tindakan Keperawatan :
1. Diskusikan dampak NAPZA bagi kehidupan pasien
a) Kehidupan sebelum menggunakan NAPZA
b) Dampak bagi kesehatan, kehidupan sosial/pendidikan/pekerjaan, secara ekonomi dan hukum
c) Harapan pasien untuk kehidupan sekarang dan masa yang akan datang setelah tahu dampaknya
2. Diskusikan cara meningkatkan motivasi berhenti
a. Hal-hal positif yang masih dipunyai pasien
b. Latih pasien untuk mensyukuri keadaannya tersebut
1) Sebutkan lebih sering hal-hal yang membuat Anda merasa lebih baik (latihan afirmasi)
2) Sebutkan berulang-ulang keinginan untuk berhenti (latihan afirmasi)
3. Diskusikan cara mengontrol keinginan menggunakan NAPZA
a. Menghindar, mengalihkan dan menolak
b. Latih pasien mengontrol keinginan menggunakan NAPZA
1) Menghindar : tidak ke tempat pengguna NAPZA
2) Mengalihkan : aktivitas positif dan menyenangkan
Tindakan Kolaborasi :
Berikan terapi sesuai program.
UNIT TERKAIT :
Masalah ini dapat ditemukan di seluruh jenis ruang perawatan
DOKUMEN TERKAIT :
Format Pengkajian Keperawatan dan Lembar Pencatatan Asuhan Keperawatan
LAMPIRAN
STANDAR ASUHAN KEBIDANAN (SAK)
PELAYANAN KEBIDANAN
PROTAP PERENCANAAN DISAHKAN OLEH DIREKTUR RSUD ASIH
KEBIDANAN HUSADA
Masalah Kebidanan
PERSALINAN
KALA II
Hj. WIWIK NURSANTI, dr., M.MKes
Nip. 19690816 20070 2 016
Nomor : / SAK. KEB / 2020 Revisi Tanggal : Halaman :
PENGERTIAN :
Proses pengeluaran bayi serta persyaratan untuk kala II ( pembukaan lengkap,portio tidak teraba).
TUJUAN :
- Persalinan yang bersih dan aman untuk ibu dan bayi
- Menurunnya komplikasi seperi perdarahan post partum, asfiksia neonatarum, trauma jalan lahir
Kriteria :
Kala II berlangsung selama 1 jam pada mulitipara dan 2 jam pada nulipara
RUANG LINGKUP/BATASAN :
DIAGNOSA KEBIDANAN :
Ny….. usia ...... tahun, G....P….A…..hamil......minggu parturient aterm kala II
KEBIJAKAN :
Standar pelayanan kebidanan
Standar Manajemen Asuhan Kebidanan
Buku acuan nasional pelayanan kesehatan maternal dan neonatal,2002 pedoman unpad
Pedoman Penerapan Proses Keperawatan Di Rumah Sakit ( Departemen Kesehatan, 1994 )
Manual Mutu Klausul 7.5.1 Pengendalian Pelayanan Kesehatan
PROSEDUR :
Tindakan Kebidanan :
Observasi keaadan umum dan tanda – tanda vital
Beri penjelasan tentang keadaan pasien serta tindakan yang akan dilakukan
Mengobservasi kesejahteraan janin,his dan kemajuan persalinan
Pertolongan persalinan normal yang aman dengan aseptik dan antiseptik
Menganjurkan untuk makan dan minum
Mempersiapkan perlengkapan ibu dan bayi
Tindakan Kolaborasi :
Bila ada penyulit dalam persalinan rujuk sesuai dengan SAK persalinan Macet
Pendidikan Kesehatan :
Memberikan pendidikan kesehatan tentang teknik meneran yang efektif
Pemenuhan nutrisi
Personal higiene
Hidrasi
UNIT TERKAIT :
Ruang kebidanan
DOKUMEN TERKAIT :
Format Pengkajian Keperawatan dan Lembar Pencatatan Asuhan Keperawatan/Kebidanan
PELAYANAN KEBIDANAN
PROTAP PERENCANAAN DISAHKAN OLEH DIREKTUR RSUD ASIH
KEBIDANAN HUSADA
Masalah Kebidanan
PERSALINAN
KALA III Hj. WIWIK NURSANTI, dr., M.MKes
Nip. 19690816 20070 2 016
Nomor : / SAK. KEB / 2020 Revisi Tanggal : Halaman :
PENGERTIAN :
Kala uri / pengeluaran plasenta segera setelah bayi lahir, tidak ditangani secara pasif ( menunggu tanda – tanda lepasnya
plasenta ) tetapi dengan manajemen aktif, plasenta dilahirkan secara aktif
TUJUAN :
- Menurunkan terjadinya perdarahan yang hilang pada persalinan kala III
Kriteria :
- Tidak terjadi atonia uteri
- Tidak terjadi retensio plasenta
- Tidak terjadi perderahan post partum yang abnormal
RUANG LINGKUP/BATASAN :
DIAGNOSA KEBIDANAN :
Ny…., usia ....tahun, .P….A…..partus maturus.........dengan kala III
KEBIJAKAN :
Standar pelayanan kebidanan
Standar Manajemen Asuhan Kebidanan
Buku acuan nasional pelayanan kesehatan maternal dan neonatal,2002 pedoman unpad
Pedoman Penerapan Proses Keperawatan Di Rumah Sakit ( Departemen Kesehatan, 1994 )
Manual Mutu Klausul 7.5.1 Pengendalian Pelayanan Kesehatan
PROSEDUR :
Tindakan Kebidanan :
Observasi keaadan umum dan tanda – tanda vital
Ajarkan teknik relaksasi
Dukungan moril
Beri penjelasan tentang keadaan pasien serta tindakan yang akan dilakukan
Tindakan Kolaborasi :
Bila ada penyulit dalam persalinan kala III rujuk ke retensio plasenta
Pendidikan Kesehatan :
-
UNIT TERKAIT :
Ruang kebidanan
DOKUMEN TERKAIT :
Format Pengkajian Keperawatan dan Lembar Pencatatan Asuhan Keperawatan/Kebidanan
PELAYANAN KEBIDANAN
PROTAP PERENCANAAN DISAHKAN OLEH DIREKTUR
KEBIDANAN RSUD ASIH HUSADA
Masalah Kebidanan
RSUD ASIH HUSADA
KOTA BANJAR
Ketidaknyamanan Fisiologis Hj. WIWIK NURSANTI, dr., M.MKes
Pada Masa Nifas NIP. 19690816 20070 2 016
Nomor : 001 / SAK. KEB / 2020 Revisi 0 Tanggal : 19 Desember 2020 Halaman : 1/2
PENGERTIAN :
Keadaan dimana seorang wanita yang telah melahirkan mengalami perubahan dan merasakan sesuatu yang
tidak biasa dirasakan dan bersifat fisiologis
TUJUAN :
RUANG LINGKUP/BATASAN :
Diagnosa Kebidanan :
Diagnosa kebidanan yang berhubungan dengan ketidakyamanan pada masa nifas adalah :
Ny...G….P...A ..jam/hari/minggu Post partum dengan ketidaknyaman fisiologis
KEBIJAKAN :
Standar Asuhan Keperawatan Departemen Kesehatan tahun 1998
Standar Pelayanan Keperawatan di ICU Departemen Kesehatan 2006
Standar Manajemen Asuhan Kebidanan
Pedoman Penerapan Proses Keperawatan di Rumah Sakit (Departemen Kesehatan, 1994)
Manual Mutu Klausul 7.5.1 Pengendalian Pelayanan Kesehatan
PROSEDUR :
Tindakan Kebidanan :
o Mengobservasi masa peurperium
o Menganjurkan untuk mobilisasi secara bertahap
o Memberikan penjelasan kepada klien bahwa apa yang dirasakan klien adalah hal wajar dan normal
o Melakukan perawatan perineum dengan pencegahan infeksi seperti vulva higiene
o Menyarankan untuk tidak menahan BAB dan BAK
Pendidikan Kesehatan :
o Penyuluhan kesehatan tentang ketidaknyamanan pada masa nifas dan cara mengatasinya
o Penyuluhan tentang kebutuhan ibu masa nifas yang meliputi kebutuhan gizi, perawatan payudara,
perawatan perineum.
Tindakan Kolaborasi :
o Terapi antibiotik dan analgetik sesuai prosedur
o Terapi pencahar bila diperlukan
UNIT TERKAIT :
Ruang perawatan kebidanan
DOKUMEN TERKAIT :
PELAYANAN KEBIDANAN
PROTAP PERENCANAAN DISAHKAN OLEH DIREKTUR
KEBIDANAN RSUD ASIH HUSADA
Masalah Kebidanan
RSUD ASIH HUSADA
KOTA BANJAR Post Partum
Hj. WIWIK NURSANTI, dr., M.MKes
Dengan Retensio Urin
NIP. 19690816 20070 2 016
Nomor : 002 / SAK. KEB / 2020 Revisi 0 Tanggal : 19 Desember 2020 Halaman : 1/1
PENGERTIAN :
Keadaan dimana seorang klien yang telah melahirkan mengalami kesulitan untuk BAK secara spontan.
TUJUAN :
Agar klien dapat BAK dengan spontan
Kriteria :
o Klien dapat BAK spontan
o Kandung kemih kosong
RUANG LINGKUP/BATASAN :
DIAGNOSA KEBIDANAN :
Diagnosa kebidanan yang berhubungan dengan Retensio urine adalah :
o Ny…G...P...A ..jam/hari/minggu Post partum dengan Retensio urine
KEBIJAKAN :
Standar Asuhan Keperawatan Departemen Kesehatan tahun 1998
Standar Pelayanan Keperawatan di ICU Departemen Kesehatan tahun 2006
Standar Manajemen Asuhan Kebidanan
Pedoman Penerapan Proses Keperawatan di Rumah Sakit (Departemen Kesehatan, 1994)
Manual Mutu Klausul 7.5.1 Pengendalian Pelayanan Kesehatan
PROSEDUR :
Tindakan Kebidanan :
o Menganjurkan untuk mobilisasi
o Menganjurkan klien untuk BAK sebelum 6 jam post partum
o Menganjurkan untuk banyak minum
o Melakukan bladder training dan menstimulasi keinginan berkemih (rangsangan dengan air )
Tindakan Kolaborasi :
o Melakukan Kateterisasi
o Memberikan Terapi sesuai dengan advis
o Kolaborasi dengan spesialis rehabilitasi medik
Pendidikan kesehatan :
o Penyuluhan kesehatan tentang pentingnya mobilisasi
UNIT TERKAIT :
Ruang perawatan kebidanan
DOKUMEN TERKAIT :
Format Pengkajian Keperawatan dan Lembar Pencatatan Asuhan Keperawatan/Kebidanan
PELAYANAN KEBIDANAN
PROTAP PERENCANAAN DISAHKAN OLEH DIREKTUR
KEBIDANAN RSUD ASIH HUSADA
Masalah Kebidanan
Nomor : 003 / SAK. KEB / 2020 Revisi 0 Tanggal : 19 Desember 2020 Halaman : 1/1
PENGERTIAN :
Keadaan dimana seorang klien yang telah melahirkan mengalami gangguan akibat akumulasi air susu dan
meningkatnya vaskularitas dan kongesti.
TUJUAN :
Mengatasi masalah yang terjadi pada pembengkakan payudara masa post partum
Kriteria :
o Suhu dalam batas normal
o ASI keluar lancar
o Payudara tidak tegang dan tidak kemerahan
RUANG LINGKUP/BATASAN :
DIAGNOSA KEBIDANAN :
Diagnosa kebidanan yang berhubungan dengan ketidakyamanan pada masa nifas adalah :
o Ny...G… P...A.. jam/hari/minggu Post partum dengan Pembengkakan payudara
KEBIJAKAN :
Standar Asuhan Keperawatan Departemen Kesehatan tahun 1998
Standar Pelayanan Keperawatan di ICU Departemen Kesehatan tahun 2006
Standar Manajemen Asuhan Kebidanan
Pedoman Penerapan Proses Keperawatan di Rumah Sakit (Departemen Kesehatan, 1994)
Manual Mutu Klausul 7.5.1 Pengendalian Pelayanan Kesehatan
PROSEDUR :
Tindakan Kebidanan :
o Mengobservasi TTV
o Perawatan payudara : Kompres hangat dan lakukan massase sesuai tahapan
o Menganjurkan ibu untuk memberikan ASI kepada bayinya
Tindakan Kolaborasi :
o Terapi analgetik sesuai advis
o Terapiantipiretik sesuai advis
Pendidikan kesehatan :
o Penyuluhan kesehatan tentang Perawatan payudara pada masa nifas
UNIT TERKAIT :
Ruang perawatan kebidanan
DOKUMEN TERKAIT :
Format Pengkajian Keperawatan dan Lembar Pencatatan Asuhan Keperawatan/Kebidanan
PELAYANAN KEBIDANAN
PROTAP PERENCANAAN DISAHKAN OLEH DIREKTUR
KEBIDANAN RSUD ASIH HUSADA
Masalah Kebidanan
PENGERTIAN :
Keadaan dimana individu mengalami atau berisiko terhadap perubahan struktur jaringan epidermis dan
dermis akibat infeksi
TUJUAN :
Membantu klien untuk memelihara dan memperbaiki struktur jaringan yang mengalami perubahan
Kriteria :
o Luka operasi baik
o Keluhan nyeri berkurang
o Tidak terdapat pengeluaran cairan dari luka operasi
RUANG LINGKUP/BATASAN :
DIAGNOSA KEBIDANAN :
KEBIJAKAN :
Standar Asuhan Keperawatan Departemen Kesehatan tahun 1998
Standar Pelayanan Keperawatan di ICU Departemen Kesehatan tahun 2006
Standar Manajemen Asuhan Kebidanan
Pedoman Penerapan Proses Keperawatan di Rumah Sakit (Departemen Kesehatan, 1994)
Manual Mutu Klausul 7.5.1 Pengendalian Pelayanan Kesehatan
PROSEDUR :
Tindakan Kebidanan :
o Monitor tanda – tanda penyembuhan luka
o Melakukan perawatan luka operasi aseptik dan antiseptik.... kali perhari
o Mencatat keluaran dari luka dan jenis keluaran
Tindakan kolaborasi:
o Terapiantibiotik
o Penjahitan ulang luka operasi
UNIT TERKAIT :
Ruang perawatan kebidanan
DOKUMEN TERKAIT :
Format Pengkajian Keperawatan dan Lembar Pencatatan Asuhan Keperawatan/Kebidanan
PELAYANAN KEBIDANAN
PROTAP PERENCANAAN DISAHKAN OLEH DIREKTUR
KEBIDANAN RSUD ASIH HUSADA
Masalah Kebidanan
Nomor : 005 / SAK. KEB / 2020 Revisi 0 Tanggal : 19 Desember 2020 Halaman : 1/1
PENGERTIAN :
Keadaan dimana klien mengalami dan mengeluh adanya rasa tidak nyaman yang hebat atau sensasi yang
tidak menyenangkan pada luka operasi
TUJUAN :
Mengurangi rasa nyeri dan atau menghilangkan rasa nyeri
Kriteria :
o Tanda – tanda vital dalam batas normal
o Keluhan nyeri berkurang
RUANG LINGKUP/BATASAN :
DIAGNOSA KEBIDANAN :
KEBIJAKAN :
Standar Asuhan Keperawatan Departemen Kesehatan tahun 1998
Standar Pelayanan Keperawatan di ICU Departemen Kesehatan tahun 2006
Standar Manajemen Asuhan Kebidanan
Pedoman Penerapan Proses Keperawatan di Rumah Sakit (Departemen Kesehatan, 1994)
Manual Mutu Klausul 7.5.1 Pengendalian Pelayanan KesehatanPROSEDUR :
Tindakan Kebidanan :
o Mengkaji tanda – tanda vital
o Mengajarkan teknik relaksasi untuk mengurangi rasa nyeri
o Mengatur posisi yang dapat mengurangi rasa nyeri
Tindakan Kolaborasi :
o Terapi analgetik sesuai protap
UNIT TERKAIT :
Ruang perawatan kebidanan
DOKUMEN TERKAIT :
Format Pengkajian Keperawatan dan Lembar Pencatatan Asuhan Keperawatan/Kebidanan
PELAYANAN KEBIDANAN
PROTAP PERENCANAAN DISAHKAN OLEH DIREKTUR
KEBIDANAN RSUD ASIH HUSADA
Masalah Kebidanan
PENGERTIAN :
Pada wanita hamil < 12 minggu adanya mual muntah berlebih sehingga aktivitas sehari – hari terganggu
TUJUAN :
Mencegah mual muntah berlebih sehingga terpenuhinya kebutuhan nutrisi pada ibu hamil
Kriteria :
o Mual dan muntah berkurang
o Tidak terdapat keton dalam urine
RUANG LINGKUP/BATASAN :
DIAGNOSA KEBIDANAN :
Diagnosa kebidanan adalah :
o Ny...G...P...A ..,Hamil.....minggu dengan HEG
KEBIJAKAN :
Standar Asuhan Keperawatan Departemen Kesehatan tahun 1998
Standar Pelayanan Keperawatan di ICU Departemen Kesehatan tahun 2006
Standar Manajemen Asuhan Kebidanan
Pedoman Penerapan Proses Keperawatan di Rumah Sakit (Departemen Kesehatan, 1994)
Manual Mutu Klausul 7.5.1 Pengendalian Pelayanan Kesehatan
PROSEDUR :
Tindakan Kebidanan :
o Mengobservasi tanda – tanda vital
o Menciptakan lingkungan yang nyaman dan tenang
o Menganjurkan klien untuk makan dengan porsi kecil tapi sering
Tindakan Kolaborasi :
o Pemberian cairan perparenteral dengan antiemetik dan pemberian vitamin B sesuai protap
Pendidikan Kesehatan :
o Memberikan Penjelasan bahwa mual dan muntah pada kehamilan merupakan proses fisiologis
o Mengajarkan klien mengenai pentingnya nutrisi pada ibu hamil dengan HEG
UNIT TERKAIT :
Ruang perawatan kebidanan
DOKUMEN TERKAIT :
Format Pengkajian Keperawatan dan Lembar Pencatatan Asuhan Keperawatan/Kebidanan
PELAYANAN KEBIDANAN
PROTAP PERENCANAAN DISAHKAN OLEH DIREKTUR
KEBIDANAN RSUD ASIH HUSADA
Masalah Kebidanan
PENGERTIAN :
Perdarahan yang terjadi pada kehamilan < 20 minggu atau berat janin < 500 gram (Mansjoer,2000).
TUJUAN :
Menghentikan perdarahan dan infeksi
Kriteria :
o Perdarahan berhenti
o Infeksi tidak terjadi
o Sisa hasil konsepsi dapat dikeluarkan
RUANG LINGKUP/BATASAN :
DIAGNOSA KEBIDANAN :
Diagnosa kebidanan yang berhubungan dengan ketidaknyamanan pada masa nifas adalah :
o Ny...G....P...A.., hamil....minggu dengan abortus.......
KEBIJAKAN :
Standar Asuhan Keperawatan Departemen Kesehatan tahun 1998
Standar Pelayanan Keperawatan di ICU Departemen Kesehatan tahun 2006
Standar Manajemen Asuhan Kebidanan
Pedoman Penerapan Proses Keperawatan di Rumah Sakit (Departemen Kesehatan, 1994)
Manual Mutu Klausul 7.5.1 Pengendalian Pelayanan Kesehatan
PROSEDUR :
Tindakan Kebidanan :
Penanganan :
o Mengobservasi tanda-tanda vital ( tekanan darah, nadi, suhu, respirasi)
o Menjelaskan tentang hasil pemeriksaan
o Informed consent untuk setiap tindakan yang akan dilakukan
o Mengobservasi perdarahan
o Mengobservasi tanda-tanda infeksi
o Menangani abortus sesuai dengan jenisnya
Penanganan
Jenis
Aktif Pasif
Abortus Imminens Perdarahan terus menerus : Perdarahan berhenti :
- Nilai kondisi janin dengan USG - Tirah baring dan obat
- Jika baik, tirah baring dan penguat kandungan
pemberian penguat kehamilan - Lakukan asuhan antenatal
seperti biasa
- Observasi perdarahan
Abortus Insipiens UK < 16 minggu : UK < 16 minggu :
- Evakuasi dengan AVM - Beri uterotonika sesuai
(Aspirasi Vakum Manual) protap
- Segera persiapkan untuk
pengeluaran hasil konsepsi
Pendidikan kesehatan :
o Penyuluhan kesehatan dan kontrasepsi pasca keguguran
o Berikan pendidikan kesehatan tentang nutrisi ibu hamil dan tanda bahaya pada kehamilan
Tindakan Kolaborasi :
o Melakukan kuretase oleh dokter spesialis obstertri dan ginekologi Evakuasi buah kehamilan /
Kuretase
o USG
o Pemeriksaan laboratorium
o Therapi sesuai dengan intruksi dokter
UNIT TERKAIT :
Ruang perawatan kebidanan
DOKUMEN TERKAIT :
Format Pengkajian Keperawatan dan Lembar Pencatatan Asuhan Keperawatan/Kebidanan
PELAYANAN KEBIDANAN
PROTAP PERENCANAAN DISAHKAN OLEH DIREKTUR RSUD ASIH
KEBIDANAN HUSADA
Masalah Kebidanan
PENGERTIAN :
Perdarahan pada kehamilan muda yang disertai dengan retensi hasil konsepsi yang telah mati hingga 8 minggu atau lebih .
TUJUAN :
Menghentikan perdarahan dan infeksi
Kriteria :
Perdarahan berhenti
Infeksi tidak terjadi
RUANG LINGKUP/BATASAN :
DIAGNOSA KEBIDANAN :
Diagnosa kebidanan yang berhubungan dengan missed abortion adalah :
Ny……, usia ....... thn, G…..P….A…..Hamil…..minggu…..dengan Missed Abortion
KEBIJAKAN :
Standar Asuhan Keperawatan Departemen Kesehatan tahun 1998
Standar Pelayanan Keperawatan di ICU Departemen Kesehatan tahun 2006
Standar Manajemen Asuhan Kebidanan
Pedoman Penerapan Proses Keperawatan Di Rumah Sakit ( Departemen Kesehatan, 1994 )
Manual Mutu Klausul 7.5.1 Pengendalian Pelayanan Kesehatan
PROSEDUR :
Tindakan Kebidanan :
Observasi keaadan umum dan tanda – tanda vital
Perdarahan
Informed consent tentang keadaan pasien dan kehamilannya, tindakan yang akan dilakukan
Lakukan persiapan untuk tindakan curet
Tindakan Kolaborasi :
Pemberian premedikasi sebelum tindakan evakuasi kehamilan
Curettage
USG
Pendidikan Kesehatan :
UNIT TERKAIT :
Ruang perawatan kebidanan
DOKUMEN TERKAIT :
Format Pengkajian Keperawatan dan Lembar Pencatatan Asuhan Keperawatan/Kebidanan
PELAYANAN KEBIDANAN
PROTAP PERENCANAAN DISAHKAN OLEH DIREKTUR
KEBIDANAN RSUD ASIH HUSADA
Masalah Kebidanan
Nomor : 008 / SAK. KEB / 2020 Revisi 0 Tanggal : 19 Desember 2020 Halaman : 1/1
PENGERTIAN :
Kehamilan dengan implantasi terjadi di luar endometrium kavum uteri
TUJUAN :
Mengatasi komplikasi
Kriteria :
o Shock tidak terjadi
o Perdarahan teratasi
o Nyeri berkurang
o Tanda – tanda vital dalam batas normal
RUANG LINGKUP/BATASAN :
DIAGNOSA KEBIDANAN :
KEBIJAKAN :
Standar Asuhan Keperawatan Departemen Kesehatan tahun 1998
Standar Pelayanan Keperawatan di ICU Departemen Kesehatan tahun 2006
Standar Manajemen Asuhan Kebidanan
Pedoman Penerapan Proses Keperawatan di Rumah Sakit (Departemen Kesehatan, 1994)
Manual Mutu Klausul 7.5.1 Pengendalian Pelayanan Kesehatan
PROSEDUR :
Tindakan Kebidanan :
o Memperbaiki keadaan umum ( Observasi TTV, Pemberian Oksigen, Cairan parenteral )
o Menjelaskan prosedur tindakan yang akan dilakukan
o Mengosongkan kandung kemih
o Melakukan periksa dalam : nyeri goyang portio dan adneksa
o Mengkaji tingkat rasa nyeri
Tindakan Kolaborasi :
o USG
o Douglas Fungsi
o Operasi
o Pemberian antibiotik dan analgetik
o Pemberian tranfusi sesuai program
UNIT TERKAIT :
Ruang perawatan kebidanan
DOKUMEN TERKAIT :
Format Pengkajian Keperawatan dan Lembar Pencatatan Asuhan Keperawatan/Kebidanan
PELAYANAN KEBIDANAN
PROTAP PERENCANAAN DISAHKAN OLEH DIREKTUR
KEBIDANAN RSUD ASIH HUSADA
Masalah Kebidanan
PENGERTIAN :
Kehamilan abnormal dimana hampir seluruh villi Chorealisnya mengalami perubahan hidrofik.
TUJUAN :
Mengurangi perdarahan dan mengatasi komplikasi
Kriteria :
o Perdarahan teratasi
o Komplikasi tidak terjadi
RUANG LINGKUP/BATASAN :
DIAGNOSA KEBIDANAN :
Diagnosa kebidanan yang berhubungan dengan Mola hidatidosa adalah :
o Ny...G...P...A ..hamil...minggu dengan Mola hidatidosa
KEBIJAKAN :
Standar Asuhan Keperawatan Departemen Kesehatan tahun 1998
Standar Pelayanan Keperawatan di ICU Departemen Kesehatan tahun 2006
Standar Manajemen Asuhan Kebidanan
Pedoman Penerapan Proses Keperawatan di Rumah Sakit (Departemen Kesehatan, 1994)
Manual Mutu Klausul 7.5.1 Pengendalian Pelayanan Kesehatan
PROSEDUR :
Tindakan Kebidanan :
o Memperbaiki keadaan umum ( Observasi TTV, Pemberian Oksigen, Cairan parenteral )
o Menjelaskan prosedur tindakan yang akan dilakukan
o Mengobservasi Perdarahan dan tanda-tanda syok
o Mempersiapkan untuk tindakan curetase
o Mengatur posisi yang nyaman
Tindakan Kolaborasi :
o USG
o Curetase dan pemeriksaan PA
o Pemeriksaan beta HCG pasca curetase
Pendidikan kesehatan :
Penyuluhan kesehatan tentang Penggunaan kontrasepsi pasca curetase
UNIT TERKAIT :
Ruang perawatan kebidanan
DOKUMEN TERKAIT :
Format Pengkajian Keperawatan dan Lembar Pencatatan Asuhan Keperawatan/Kebidanan
PELAYANAN KEBIDANAN
PROTAP PERENCANAAN DISAHKAN OLEH DIREKTUR
KEBIDANAN RSUD ASIH HUSADA
Masalah Kebidanan
TUJUAN :
Mengurangi dan menghindari perdarahan kehamilan serta kematian janin dalam rahim
Kriteria :
o Perdarahan teratasi
o Kematian janin tidak terjadi
RUANG LINGKUP/BATASAN :
DIAGNOSA KEBIDANAN :
Diagnosa kebidanan adalah :
o Ny...G....P...A ..,Hamil....minggu dengan PPT/PPl/PPM
KEBIJAKAN :
Standar Asuhan Keperawatan Departemen Kesehatan tahun 1998
Standar Pelayanan Keperawatan di ICU Departemen Kesehatan tahun 2006
Standar Manajemen Asuhan Kebidanan
Pedoman Penerapan Proses Keperawatan di Rumah Sakit (Departemen Kesehatan, 1994)
Manual Mutu Klausul 7.5.1 Pengendalian Pelayanan Kesehatan
PROSEDUR :
Tindakan Kebidanan :
o Memperbaiki keadaaan umum klien ( Observasi TTV, Pemberian Oksigen, Cairan parenteral )
o Menganjurkan klien untuk tirah baring
o Mengobservasi kesejahteraan janin
o Terapi Ekspektatif : Apabila UK >28 minggu dan < 36 minggu dan keadaan ibu baik serta perdarahan
berhenti atau sedikit. Perawatan tirah baring dan perbaiki keadaan umum.
o Terapi Aktif : jika perdarahan banyak atau berulang tidak mengukur usia kehamilan. Serta usia
kehamilan cukup bulan, ada tanda-tanda inpartu, dilakukan terminasi kehamilan.
Tindakan kolaborasi :
1. USG
2. Operasi
3. Therapi tokolitik dan kortikosteroid pada kehamilan > 28 minggu dan < 36 minggu
UNIT TERKAIT :
Ruang perawatan kebidanan
DOKUMEN TERKAIT :
Format Pengkajian Keperawatan dan Lembar Pencatatan Asuhan Keperawatan/Kebidanan
PELAYANAN KEBIDANAN
PROTAP PERENCANAAN DISAHKAN OLEH DIREKTUR
KEBIDANAN RSUD ASIH HUSADA
Masalah Kebidanan
PENGERTIAN :
Lepasnya plasenta dari tempat melekatnya yang normal pada uterus sebelum janin dilahirkan
TUJUAN :
Mengurangi rasa nyeri dan menghindari komplikasi seperti infeksi, kematian janin, perdarahan
Kriteria :
o TTV dalam batas normal
o DJJ dalam batas normal
o Rasa nyeri berkurang
o Infeksi tidak terjadi
o Kematian janin tidak terjadi
o Perdarahan teratasi
DIAGNOSA KEBIDANAN :
Diagnosa kebidanan adalah :
o Ny...G...P...A ..,Hamil.....minggu dengan Solutio plasenta
KEBIJAKAN :
Standar Asuhan Keperawatan Departemen Kesehatan tahun 1998
Standar Pelayanan Keperawatan di ICU Departemen Kesehatan tahun 2006
Standar Manajemen Asuhan Kebidanan
Pedoman Penerapan Proses Keperawatan di Rumah Sakit (Departemen Kesehatan, 1994)
Manual Mutu Klausul 7.5.1 Pengendalian Pelayanan Kesehatan
PROSEDUR :
Tindakan Kebidanan :
o Memperbaiki keadaaan umum klien ( Observasi TTV, Pemberian Oksigen, Cairan parenteral )
o Mengobservasi kesejahteraan janin
o Menangani perdarahan
o Terapi Ekspektatif : bila ada perbaikan ( perdarahan berhenti, kontraksi uterus tidak ada, janin
hidup) dengan tirah baring, atasi anemia, USG lalu tunggu persalinan spontan
o Terapi aktif bila ada perburukan ( perdarahan terus menerus, uterus berkontraksi) lakukan
terminasi kehamilan
o Persalinan diharapkan dapat terjadi dalam 3 jam (umumnya dapat pervaginam)
o Menjelaskan mengenai keadaan klien saat ini dan prosedur tindakan yang akan dilakukan
Tindakan Kolaborasi :
o USG
o Terminasi kehamilan
o Partus pervaginam dilakukan apabila:
Janin hidup, gawat janin, pembukaan lengkap bagian terendah didasar panggul,
amniotomi (jika ketuban belum pecah) kemudian percepat kala II dengan ekstraksi
vakum atau forcep
Janin telah meninggal dan pembukaan serviks > 2 cm, dilakukan amniotomi (jika
ketuban belum pecah) kemudian akselerasi dengan 5 unit oxitosin dalam dekstrose
5% atau RL, tetesan diatur sesuai dengan kondisi kontraksi uterus (progresif)
o Seksio sesarea dilakukan apabila
Janin hidup, gawat janin, tetspi persalinan pervaginam tidak dapat dilakukan dengan
segera
UNIT TERKAIT :
Ruang perawatan kebidanan
DOKUMEN TERKAIT :
Format Pengkajian Keperawatan dan Lembar Pencatatan Asuhan Keperawatan/Kebidanan
PELAYANAN KEBIDANAN
PROTAP PERENCANAAN DISAHKAN OLEH DIREKTUR
KEBIDANAN RSUD ASIH HUSADA
Masalah Kebidanan
PENGERTIAN :
Tertahannya atau belum lahirnya plasenta hingga atau melebihi waktu 30 menit setelah bayi lahir
TUJUAN :
Mengeluarkan plasenta dan menghindari komplikasi
Kriteria :
o Plasenta lahir
o Perdarahan teratasi
o Infeksi tidak terjadi
RUANG LINGKUP/BATASAN :
DIAGNOSA KEBIDANAN :
Diagnosa kebidanan adalah :
o Ny...G…. P...A .., Post partum.....jam dengan Retensio plasenta
KEBIJAKAN :
Standar Asuhan Keperawatan Departemen Kesehatan tahun 1998
Standar Pelayanan Keperawatan di ICU Departemen Kesehatan tahun 2006
Standar Manajemen Asuhan Kebidanan
Pedoman Penerapan Proses Keperawatan di Rumah Sakit (Departemen Kesehatan, 1994)
Manual Mutu Klausul 7.5.1 Pengendalian Pelayanan Kesehatan
PROSEDUR :
Tindakan Kebidanan :
o Memperbaiki keadaaan umum klien ( Observasi TTV, Pemberian Oksigen, Cairan parenteral )
o Menjelaskan mengenai keadaan klien saat ini dan prosedur tindakan yang akan dilakukan
o Melakukan manual plasenta
o Pemberian utero tonika
o Ajarkan teknik relaksasi
o Pertahankan pemberian cairan parenteral
o Berikan Dukungan moril
Tindakan Kolaborasi :
o Pemberian antibiotik
o Pemberian oksigen
o Pemberian cairan parenteral
o Curetase
Pendidikan Kesehatan :
Pemenuhan nutrisi dan hidrasi
Personal higiene
UNIT TERKAIT :
Ruang perawatan kebidanan
DOKUMEN TERKAIT :
Format Pengkajian Keperawatan dan Lembar Pencatatan Asuhan Keperawatan/Kebidanan
PELAYANAN KEBIDANAN
PROTAP PERENCANAAN DISAHKAN OLEH
KEBIDANAN DIREKTUR RSUD ASIH
Masalah Kebidanan HUSADA
PENGERTIAN :
Suatu kondisi dimana hasil konsepsi ( sel telur yang telah dibuahi ) terimplantasi pada dinding rahim, tapi
embrio-nya tidak tumbuh atau bahkan tidak terbentuk sama sekali ( kehamilan kosong )
TUJUAN :
Menghentikan perdarahan dan infeksi
Kriteria :
Perdarahan berhenti
Infeksi tidak terjadi
RUANG LINGKUP/BATASAN :
DIAGNOSA KEBIDANAN :
Diagnosa kebidanan yang berhubungan dengan blighted ovum adalah :
Ny……, usia .......thn, G…..P….A…..Hamil…..minggu…..dengan Blighted Ovum
KEBIJAKAN :
Standar Asuhan Keperawatan Departemen Kesehatan tahun 1998
Standar Pelayanan Keperawatan di ICU Departemen Kesehatan tahun 2006
Standar Manajemen Asuhan Kebidanan
Pedoman Penerapan Proses Keperawatan Di Rumah Sakit ( Departemen Kesehatan, 1994 )
Manual Mutu Klausul 7.5.1 Pengendalian Pelayanan Kesehatan
Pedoman Penerapan Proses Keperawatan Di Rumah Sakit ( 2010 )
PROSEDUR :
Tindakan Kebidanan :
Observasi keaadan umum dan tanda – tanda vital
Obsevasi perdarahan
Monitor hasil laboratorium : Hb, leukosit,hematokrit,trombosit dan test kehamilan
Berikan penjelasan tentang keadaan pasien dan kehamilannya, serta tindakan yang akan
dilakukan
Lakukan persiapan untuk tindakan curet
Tindakan Kolaborasi :
Pemeriksaan labarotorium
Pemberian premedikasi sebelum tindakan evakuasi kehamilan
curettage
USG
Pendidikan Kesehatan :
Penyuluhan kesehatan tentang penggunaan kontrasepsi pasca curetase
Personal higiene
UNIT TERKAIT :
Ruang kebidanan
DOKUMEN TERKAIT :
Format Pengkajian Keperawatan dan Lembar Pencatatan Asuhan Keperawatan/Kebidanan
PELAYANAN KEBIDANAN
PROTAP PERENCANAAN DISAHKAN OLEH DIREKTUR
KEBIDANAN RSUD ASIH HUSADA
Masalah Kebidanan
TUJUAN :
Uterus berkontraksi dengan kuat untuk mengurangi perdarahan
Kriteria :
o Kontraksi uterus kuat
o Perdarahan < 500 cc
o Tidak terjadi syok hemoragik
RUANG LINGKUP/BATASAN :
DIAGNOSA KEBIDANAN :
Diagnosa kebidanan adalah :
o Ny...G…. P...A .., Post partum.....jam dengan atonia uteri
KEBIJAKAN :
Standar Asuhan Keperawatan Departemen Kesehatan tahun 1998
Standar Pelayanan Keperawatan di ICU Departemen Kesehatan tahun 2006
Standar Manajemen Asuhan Kebidanan
Pedoman Penerapan Proses Keperawatan di Rumah Sakit (Departemen Kesehatan, 1994)
Manual Mutu Klausul 7.5.1 Pengendalian Pelayanan Kesehatan
PROSEDUR :
Tindakan Kebidanan :
o Perbaiki keadaaan umum klien (Observasi TTV, Pemberian Oksigen, Cairan parenteral)
o Jelaskan prosedur yang akan dilakukan
o Perbaiki kontraksi uterus dengan tindakan massase uterus, kompresi bimanual ekternal, kompresei
bimanual internal, Kompresi aorta abdominalis
o Ssiapkan darah (ke bank darah) untuk persiapan transfuse
o Ambil sample darah untuk cek laboratorium post partum
o Monitor intake output cairan
o Perbaiki status Hidrasi klien
o Berikan dukungan moril
Tindakan Kolaborasi :
o Pemasangan tampon utero vagina
o Terapi antibiotik dan uterotonika
o Histerektomi
o Pemberian transfuse
UNIT TERKAIT :
Ruang perawatan kebidanan
DOKUMEN TERKAIT :
Format Pengkajian Keperawatan dan Lembar Pencatatan Asuhan Keperawatan/Kebidanan
PELAYANAN KEBIDANAN
PROTAP PERENCANAAN DISAHKAN OLEH DIREKTUR
KEBIDANAN RSUD ASIH HUSADA
Masalah Kebidanan
PELAYANAN KEBIDANAN
PROTAP PERENCANAAN DISAHKAN OLEH DIREKTUR
KEBIDANAN RSUD ASIH HUSADA
Masalah Kebidanan
PENGERTIAN : Tekanan darah meninggi saat hamil tidak disertai protein urine sampai 12 minggu persalinan
TUJUAN :
Menurunkan tekanan darah
Kriteria :
o TD dalam batas normal
o Protein urine negatif
o Oedema Tidak ada
o Tidak menggangu kehamilan
RUANG LINGKUP/BATASAN :
DIAGNOSA KEBIDANAN :
Diagnosa kebidanan adalah :
o Ny...G...P...A ..,Hamil ....minggu dengan Hipertensi kehamilan
KEBIJAKAN :
Standar Asuhan Keperawatan Departemen Kesehatan tahun 1998
Standar Pelayanan Keperawatan di ICU Departemen Kesehatan tahun 2006
Standar Manajemen Asuhan Kebidanan
Pedoman Penerapan Proses Keperawatan di Rumah Sakit (Departemen Kesehatan, 1994)
Manual Mutu Klausul 7.5.1 Pengendalian Pelayanan Kesehatan
PROSEDUR :
Tindakan Kebidanan :
o Tirah baring
o Observasi TTV
o Observasi kesejahteraan janin
o Monitor protein urin
Tindakan Kolaborasi :
o Memberikan Terapi antihipertensi
o Konsultasi ke spesialis penyakit dalam melalui spesialis obstetric dan ginekologi
Pendidikan kesehatan
Penyuluhan tentang nutrisi pada ibu hamil dengan hipertensi
UNIT TERKAIT :
Ruang perawatan kebidanan
DOKUMEN TERKAIT :
PELAYANAN KEBIDANAN
PROTAP PERENCANAAN DISAHKAN OLEH DIREKTUR
KEBIDANAN RSUD ASIH HUSADA
Masalah Kebidanan
PENGERTIAN :
Penyakit hipertensi pada kehamilan yang disertai dengan protein urine terjadi usia kehamilan > 20 minggu
TUJUAN :
Menghindari terjadinya Kejang
Kriteria :
o TD Dalam batas normal
o Protein urine positif 1 atau negatif
o Kejang tidak terjadi
RUANG LINGKUP/BATASAN :
DIAGNOSA KEBIDANAN :
Diagnosa kebidanan adalah :
o Ny...G...P...A ..,Hamil ....minggu dengan PER/PEB/Eklamsi
KEBIJAKAN :
Standar Asuhan Keperawatan Departemen Kesehatan tahun 1998
Standar Pelayanan Keperawatan di ICU Departemen Kesehatan tahun 2006
Standar Manajemen Asuhan Kebidanan
Pedoman Penerapan Proses Keperawatan di Rumah Sakit (Departemen Kesehatan, 1994)
Manual Mutu Klausul 7.5.1 Pengendalian Pelayanan Kesehatan
PROSEDUR :
Tindakan Kebidanan :
Jenis Penanganan
PER UK<37 minggu :
- Observasi TTV, Protein urine, Kondisi janin
- Bedrest dan isolasi
- Berikan obat anti hipertensi
UK > 37 minggu :
- Jika ada tanda-tanda inpartu, pantau persalinan secara normal
- Jika tidak ada tanda-tanda inpartu, terminasi kehamilan
PEB UK < 37 minggu
- Tempatkan klien di ruang isolasi
- Observasi TTV, Protein urine/24 jam, kondisi janin
- Observasi tanda-tanda inpending eklamsi
- Berikan obat anti hipertensi
- Berikan obat kortikosteroid 2x24 jam sesuai protap
- Antikonvulsan dalam waktu 2x24 jam, bila tidak menunjukan tanda-
tanda perbaikan, terminasi kehamilan dilakukan tanpa
memperhitungkan umur kehamilan (konservatif dianggap gagal)
- Pemberian infus
- Observasi keseimbangan cairan
UK > 37 minggu
- Tempatkan klien di ruang isolasi
- Observasi TTV, Protein urine/24 jam, kondisi janin
- Observasi tanda-tanda inpending eklamsi
- Berikan obat kortikosteroid 2x24 jam sesuai protap
- Berikan antikonvulsan sesuai protap
- Jika ada tanda – tanda inpartu, persalinan kala 2 diperpendek dengan
ekstraksi vacum atau forseps, jika gagal dilakukan SC
- Jika tidak ada tanda-tanda inpartu, terminasi kehamilan
Eklamsi - Pemberian Oksigen
- Kurangi risiko aspirasi
- Pemberian anti konvulsan sesuai protap
- Lakukan terminasi kehamilan 6 jam pasca kejang tanpa memandang
umur kehamilan
Tindakan Kolaborasi :
o Therapi antihipertensi
o Terminasi kehamilan
UNIT TERKAIT :
Ruang perawatan kebidanan
DOKUMEN TERKAIT :
Format Pengkajian Keperawatan dan Lembar Pencatatan Asuhan Keperawatan/Kebidanan
PELAYANAN KEBIDANAN
PROTAP PERENCANAAN DISAHKAN OLEH DIREKTUR
KEBIDANAN RSUD ASIH HUSADA
Masalah Kebidanan
PENGERTIAN :
Syok yang terjadi pada janin dalam kehamilan
TUJUAN :
Menghindari kematian janin
Kriteria :
o Denyut Jantung Janin (DJJ) 120-160 kali per menit
o Air ketuban jernih
o Bayi lahir dengan APGAR SCORE ≥ 8
RUANG LINGKUP/BATASAN :
DIAGNOSA KEBIDANAN :
Diagnosa kebidanan adalah :
o Ny...G...P...A ..,Hamil ....minggu dengan Gawat janin
KEBIJAKAN :
Standar Asuhan Keperawatan Departemen Kesehatan tahun 1998
Standar Pelayanan Keperawatan di ICU Departemen Kesehatan tahun 2006
Standar Manajemen Asuhan Kebidanan
Pedoman Penerapan Proses Keperawatan di Rumah Sakit (Departemen Kesehatan, 1994)
Manual Mutu Klausul 7.5.1 Pengendalian Pelayanan Kesehatan
PROSEDUR :
Tindakan Kebidanan :
o Observasi keaadan umum dan tanda – tanda vital
o Observasi DJJ
o Observasi kesejahteraan janin
o Klien dibaringkan miring kiri
o Resusitasi intra uterin : Anjurkan klien untuk miring kiri, Berikan oksigen, berikan RL
o Bila demam beri paracetamol
o Ajarkan teknik relaksasi dan distraksi diantara dua kontraksi
o Beri Dukungan moril
o Hentikan pemberian infus oksitosin
o Menjelaskan prosedur tindakan yang akan dilakukan
Tindakan Kolaborasi :
Terminasi Kehamilan : 1. Per vaginam : persalinan dengan tindakan : VE / FE
2. Per Abdominan : SC
Pendidikan Kesehatan :
Pemenuhan nutrisi dan Hidrasi
Personal higiene
UNIT TERKAIT :
Ruang perawatan kebidanan
DOKUMEN TERKAIT :
Format Pengkajian Keperawatan dan Lembar Pencatatan Asuhan Keperawatan/Kebidanan
PELAYANAN KEBIDANAN
PROTAP PERENCANAAN DISAHKAN OLEH DIREKTUR
KEBIDANAN RSUD ASIH HUSADA
Masalah Kebidanan
Nomor : 019 / SAK. KEB / 2020 Revisi 0 Tanggal : 19 Desember 2020 Halaman : 1/1
PENGERTIAN :
Robeknya selaput korioamnion dalam kehamilan setelah kehamilan berusia lebih dari 22 minggu, dan
pembukaan servik kurang dari 3 cm, selama 6 jam sebelum proses persalinan.
TUJUAN :
Menghindari pengeluaran cairan ketuban
Kriteria :
o Tidak ada pengeluaran cairan ketuban pada jalan lahir
o Tes lakmus negatif
RUANG LINGKUP/BATASAN :
DIAGNOSA KEBIDANAN :
Diagnosa kebidanan adalah :
Ny...G...P...A ..,Hamil ....minggu dengan KPD
KEBIJAKAN :
Standar Asuhan Keperawatan Departemen Kesehatan tahun 1998
Standar Pelayanan Keperawatan di ICU Departemen Kesehatan tahun 2006
Standar Manajemen Asuhan Kebidanan
Pedoman Penerapan Proses Keperawatan di Rumah Sakit (Departemen Kesehatan, 1994)
Manual Mutu Klausul 7.5.1 Pengendalian Pelayanan Kesehatan
PROSEDUR :
Tindakan Kebidanan :
o Tirah baring
o Mengobservasi kesejahteraan janin
o Memantau pengeluaran cairan
o Memberikan Terapi kortikosteroid pada umur kehamilan > 28 minggu dan < 36 minggu
o Cegah infeksi
o Motivasi untuk bersikap tenang dan berpikir positif
o Berikan lingkungan yang nyaman dan tenang
o Bantu klien untuk BAB dan BAK di tempat tidur
o Bantu klien untuk personal hygiene di tempat tidur
Tindakan Kolaborasi :
o USG
o Terapi antibiotik
Konservatif :
Pengelolaan konservatif dilakukan jika tidak ada penyulit pada ibu dan bayi mau pun janin, pada
umur kehamilan 28 – 36 minggu, dirawat selama 2 hari.
Selama perawatan dilakukan :
o Observasi kemungkinan adanya amnionitis/ tanda-tanda infeksi
o Ibu : suhu : > 38°C, tachicardia ibu, leukositosis, tanda infeksi intra uterin, rasa nyeri pada rahim, sekret
vagina purulen.
o Janin : tachicardia janin
o Pengawasan timbulnya tanda – tanda persalinan
o Pemberian Antibiotik
o USG
o Beri kortikosteroid
Aktif :
o Dillakukan pada umur kehamilan 20 – 28 minggu dan ≥ 37 mgg
o Timbulnya tanda – tanda persalinan
o Gawat Janin
o
Tindakan Kolaborasi :
o USG
o Terapi antibiotik
UNIT TERKAIT :
Ruang perawatan kebidanan
DOKUMEN TERKAIT :
Format Pengkajian Keperawatan dan Lembar Pencatatan Asuhan Keperawatan/Kebidanan
PELAYANAN KEBIDANAN
PROTAP PERENCANAAN DISAHKAN OLEH DIREKTUR
KEBIDANAN RSUD ASIH HUSADA
Masalah Kebidanan
PENGERTIAN :
Kehamilan lebih dari satu janin.
TUJUAN :
Menghindari terjadinya komplikasi kehamilan dan persalinan
Kriteria :
o Komplikasi tidak terjadi (Tidak terjadi perdarahan pasca persalinan, Tidak terjadi partus prematurus,
Tidak terjadi preeklmpsia/eklampsia, Tidak terjadi malpresentasi)
o Proses persalinan berjalan lancar
RUANG LINGKUP/BATASAN :
DIAGNOSA KEBIDANAN :
Diagnosa kebidanan adalah :
o Ny...G...P...A ..,Hamil ....minggu dengan Gemeli
KEBIJAKAN :
Standar Asuhan Keperawatan Departemen Kesehatan tahun 1998
Standar Pelayanan Keperawatan di ICU Departemen Kesehatan tahun 2006
Standar Manajemen Asuhan Kebidanan
Pedoman Penerapan Proses Keperawatan di Rumah Sakit (Departemen Kesehatan, 1994)
Manual Mutu Klausul 7.5.1 Pengendalian Pelayanan Kesehatan
PROSEDUR :
Tindakan Kebidanan :
o Observasi kesejahteraan janin
o Observasi kesejahteraan ibu
o observasi keadaan umum dan tanda – tanda vital
o Observasi kemajuan persalinan
o Menjelaskan prosedur tindakan yang akan dilakukan
o Bila posisi janin memungkinkan dapat lahir secara per vaginam, siapkan proses persalinan beserta
penangangan komplikasi yang mungkin terjadi
o Bila posisi janin tidak memungkinkan dapat lahir secara per vaginam siapkan tindakan Sectio Caesaria
(SC)
o Beri dukungan moril
Tindakan Kolaborasi :
o Persalinan pervaginam
o USG
o SC
Pendidikan Kesehatan :
- Pemenuhan nutrisi dan Hidrasi
- Personal higiene
UNIT TERKAIT :
Ruang perawatan kebidanan
DOKUMEN TERKAIT :
Format Pengkajian Keperawatan dan Lembar Pencatatan Asuhan Keperawatan/Kebidanan
PELAYANAN KEBIDANAN
PROTAP PERENCANAAN DISAHKAN OLEH DIREKTUR
KEBIDANAN RSUD ASIH HUSADA
Masalah Kebidanan
PENGERTIAN :
Persalinan pada umur kehamilan , 37 minggu atau BBBL antara 500-2499 gram.
TUJUAN :
Menghindari terjadinya komplikasi pada persalinan dan bayi
Kriteria :
o Persalinan kurang dari 37 minggu tidak terjadi
o Berat Badan Lahir (BBL) lebih dari 2500 gram
o Persalinan berjalan lancer
DIGANOSA KEBIDANAN
Diagnosa kebidanan adalah :
o Ny...G...P...A ..,Hamil ....minggu Inpartu kala .....dengan persalinan kurang bulan
KEBIJAKAN :
Standar Asuhan Keperawatan Departemen Kesehatan tahun 1998
Standar Pelayanan Keperawatan di ICU Departemen Kesehatan tahun 2006
Standar Manajemen Asuhan Kebidanan
Pedoman Penerapan Proses Keperawatan di Rumah Sakit (Departemen Kesehatan, 1994)
Manual Mutu Klausul 7.5.1 Pengendalian Pelayanan Kesehatan
PROSEDUR :
Tindakan Kebidanan :
o Memperbaiki keadaaan umum klien ( Observasi TTV, Pemberian Oksigen, Cairan parenteral )
o Observasi kemajuan persalinan
o Beri penjelasan tentang keadaan pasien serta tindakan yang akan dilakukan
o Mengobservasi kesejahteraan janin
o Pertolongan persalinan dengan aseptik dan anti septik
Tindakan Kolaborasi :
Pemberian kortikosteroid
Pemberian tokolitik
Pendidikan Kesehatan :
Pemenuhan nutrisi
Personal higiene
Hidrasi
UNIT TERKAIT :
Ruang perawatan kebidanan
DOKUMEN TERKAIT :
Format Pengkajian Keperawatan dan Lembar Pencatatan Asuhan Keperawatan/Kebidanan
PELAYANAN KEBIDANAN
PROTAP PERENCANAAN DISAHKAN OLEH DIREKTUR
KEBIDANAN RSUD ASIH HUSADA
Masalah Kebidanan
PENGERTIAN :
Kehamilan yang berlangsung 42 minggu atau lebih.
TUJUAN :
Menghindari terjadinya komplikasi persalinan dan gawat janin
Kriteria :
o UK < 42 minggu
o Janin sehat
KEBIJAKAN :
Standar Asuhan Keperawatan Departemen Kesehatan tahun 1998
Standar Pelayanan Keperawatan di ICU Departemen Kesehatan tahun 2006
Standar Manajemen Asuhan Kebidanan
Pedoman Penerapan Proses Keperawatan di Rumah Sakit (Departemen Kesehatan, 1994)
Manual Mutu Klausul 7.5.1 Pengendalian Pelayanan Kesehatan
PROSEDUR :
Tindakan Kebidanan :
o Mengobservasi kesejahteraan janin
o Pertolongan persalinan dengan aseptik dan antiseptik
Tindakan kolaborasi :
o USG
o Terminasi
o SC
UNIT TERKAIT :
Ruang perawatan kebidanan
DOKUMEN TERKAIT :
Format Pengkajian Keperawatan dan Lembar Pencatatan Asuhan Keperawatan/Kebidanan
PELAYANAN KEBIDANAN
PROTAP PERENCANAAN DISAHKAN OLEH DIREKTUR
KEBIDANAN RSUD ASIH HUSADA
Masalah Kebidanan
PENGERTIAN :
Persalinan yang terjadi bila fase laten lebih dari 8 jam, persalinan telah berlangsung 12 jam atau lebih tanpa
kelahiran bayi, dilatasi serviks di kanan garis waspada pada partograf
TUJUAN :
o Menghindari komplikasi pada persalinan
o menurunkan angka kematian dan kesakitan ibu / bayi akibat partus lama
Kriteria :
o Persalinan terjadi sebelum melewati garis waspada
o Persalinan terjadi dengan aman
o Bayi sehat ibu selamat
DIAGNOSA KEBIDANAN
Diagnosa kebidanan adalah :
o Ny...G...P...A ..,hamil....minggu inpartu kala.....dengan persalinan lama akibat.....
KEBIJAKAN :
Standar Asuhan Keperawatan Departemen Kesehatan tahun 1998
Standar Pelayanan Keperawatan di ICU Departemen Kesehatan tahun 2006
Standar Manajemen Asuhan Kebidanan
Pedoman Penerapan Proses Keperawatan di Rumah Sakit (Departemen Kesehatan, 1994)
Manual Mutu Klausul 7.5.1 Pengendalian Pelayanan Kesehatan
PROSEDUR :
Tindakan Kebidanan :
o Observasi keaadan umum dan tanda – tanda vital
o Observasi kesejahteraan janin
o Observasi tanda-tanda gawat janin (mengacu pada SAK gawat janin
o Observasi kemajuan persalinan
o Menjelaskan tentang keadaan pasien dan kehamilannya, tindakan yang akan dilakukan
o Menyiapkan lingkungan yang aman dan nyaman untuk dilakukan tindakan yang akan dilakukan
Tindakan Kolaborasi :
PELAYANAN KEBIDANAN
PROTAP PERENCANAAN DISAHKAN OLEH DIREKTUR RSUD
KEBIDANAN ASIH HUSADA
Masalah Kebidanan
PENGERTIAN :
Keadaan tidak adanya tanda-tanda kehidupan janin dalam kandungan baik pada usia kehamilan lebih dari
20 minggu.
TUJUAN :
Kriteria :
Perdarahan tidak terjadi
Infeksi tidak terjadi
RUANG LINGKUP/BATASAN :
DIAGNOSA KEBIDANAN :
Ny……G…..P….A…..Hamil…..minggu…..dengan IUFD
KEBIJAKAN :
Standar Asuhan Keperawatan Departemen Kesehatan tahun 1998
Standar Pelayanan Keperawatan di ICU Departemen Kesehatan tahun 2006
Standar Manajemen Asuhan Kebidanan
Pedoman Penerapan Proses Keperawatan Di Rumah Sakit ( Departemen Kesehatan, 1994 )
Manual Mutu Klausul 7.5.1 Pengendalian Pelayanan Kesehatan
PROSEDUR :
Tindakan Kebidanan :
Observasi keadan umum dan tanda – tanda vital
Kaji tanda-tanda kehidupan janin
Monitor hasil laboratorium
Observasi kemajuan persalinan
Observasi tanda-tanda infeksi
Tindakan Kolaborasi :
Pemberian premedikasi sebelum tindakan evakuasi kehamilan
Curettage
USG
Pendidikan Kesehatan :
Penyuluhan kesehatan tentang penggunaan kontrasepsi pasca curetase
UNIT TERKAIT :
Ruang perawatan kebidanan
DOKUMEN TERKAIT :
Format Pengkajian Keperawatan dan Lembar Pencatatan Asuhan Keperawatan/Kebidanan
PELAYANAN KEBIDANAN
PROTAP PERENCANAAN KEBIDANAN DISAHKAN OLEH DIREKTUR RSUD ASIH
HUSADA
Masalah Kebidanan
TUJUAN :
Menghindari Terjadinya Komplikasin Akibat Kista Ovarium
Kriteria :
- Tidak terjadi perdarahan
RUANG LINGKUP/BATASAN :
DIAGNOSA KEBIDANAN :
Ny…., usia.......tahun, dengan kista ovarium
KEBIJAKAN :
PROSEDUR :
Tindakan Kebidanan :
- Beri penjelasan pada klien mengenai keadaan yang di alami dan prosedur tindakan yang akan dilakukan
- Kaji tingkat rasa nyeri rujuk ke SAK Nyeri
- Observasi tanda – tanda vital
- Memenuhi kebutuhan hidrasi dan nutrisi
- Dukungan moril
- Pre op : rujuk ke SAK Resiko Injury
- Post Op : Rujuk Ke Sak : Resiko Kekurangan Volume Cairan Dan Resiko infeksi.
- Anjurkan mobilisasi dini
Tindakan Kolaborasi :
Pemberian terafi
USG
Pendidikan Kesehatan :
Memberikan pendidikan kesehatan tentang nutrisi yang sehat
Memberikan pendidikan kesehatan tentang perawatan luka
Memberikan pendidikan kesehatan tentang mobilisasi dini
UNIT TERKAIT :
Ruang kebidanan
DOKUMEN TERKAIT :
Format Pengkajian Keperawatan dan Lembar Pencatatan Asuhan Keperawatan/Kebidanan
TUJUAN :
- Menghindari terjadinya komplikasi akibat CPD
Kriteria :
Tidak terjadi ruftur uteri
Tidak terjadi partus lama
Jika letak sungsang : tidak terjadi after coming head
RUANG LINGKUP/BATASAN :
DIAGNOSA KEBIDANAN :
Ny…..,…..tahun, G…..P…..A……. gravid/parturient………minggu dengan CPD
KEBIJAKAN :
Standar pelayanan kebidanan
Standar Manajemen Asuhan Kebidanan
Buku acuan nasional pelayanan kesehatan maternal dan neonatal,2002 pedoman unpad
Pedoman Penerapan Proses Keperawatan Di Rumah Sakit ( Departemen Kesehatan, 1994 )
Tindakan Kebidanan :
Pemeriksaan taksiran berat badan janin
Pemeriksaan panggul luar dengan jangka panggul
Tindakan Kolaborasi :
Periksa panggul
SC
USG
Pendidikan Kesehatan :
-
UNIT TERKAIT :
Ruang kebidanan
DOKUMEN TERKAIT :
Format Pengkajian Keperawatan dan Lembar Pencatatan Asuhan Keperawatan/Kebidanan
PELAYANAN KEBIDANAN
PROTAP PERENCANAAN DISAHKAN OLEH DIREKTUR RSUD ASIH
KEBIDANAN HUSADA
Masalah Kebidanan
MENOMETRORAGIA
Hj. WIWIK NURSANTI, dr., M.MKes
Nip. 19690816 20070 2 016
Nomor : / SAK. KEB / 2020 Revisi Tanggal : Halaman :
PENGERTIAN :
Perdarahan haid yang lebih banyak dari normal / lebih lama dari normal ( lebih dari 8 hari )
TUJUAN :
Menghentikan perdarahan pervaginam
Kriteria :
Perdarahan berhenti
HB normal ≥ 8 gr/dl
Keadaan umum baik
TTV dalam batas normal
Tidak terjadi komplikasi
RUANG LINGKUP/BATASAN :
DIAGNOSA KEBIDANAN :
Ny…..tahun dengan menometroragi
KEBIJAKAN :
Standar pelayanan kebidanan
Standar Manajemen Asuhan Kebidanan
Buku acuan nasional pelayanan kesehatan maternal dan neonatal,2002 pedoman unpad
Tindakan Kebidanan :
Memperbaiki keadaan umum klien ( observasi TTV, pemberian oksigen, cairan parenteral )
Menjelaskan prosedur yang akan dilakukan
Mengobservasi perdarahan
Bila terjadi perdarahan aktif, rujuk ke SAK : kekurangan volume cairan dan gangguan perfusi jaringan perifer.
Tirah baring
Memantau pengeluaran pervaginam
Tindakan Kolaborasi :
Tranfusi darah
Antibiotic dan uterotonika
USG
Kuretase dan PA
Pendidikan Kesehatan :
Memberikan pendidikan kesehatan tentang nutrisi yang seimbang
UNIT TERKAIT :
Ruang kebidanan
DOKUMEN TERKAIT :
Format Pengkajian Keperawatan dan Lembar Pencatatan Asuhan Keperawatan/Kebidanan
MIOMA UTERI
Hj. WIWIK NURSANTI, dr., M.MKes
Nip. 19690816 20070 2 016
Nomor : / SAK. KEB / 2020 Revisi Tanggal : Halaman :
PENGERTIAN :
Neoplasma jinak yang berasal dari otot uterus dan jaringan ikat
TUJUAN :
Menghindari terjadinya komplikasi
Kriteria :
- Perdarahan tidak ada
- Tidak ada rasa nyeri
- Tidak terjadi perlengketan pada organ di rongga panggul
RUANG LINGKUP/BATASAN :
DIAGNOSA KEBIDANAN :
Ny…..,…..tahun,dengan mioma uteri
KEBIJAKAN :
Standar pelayanan kebidanan
Standar Manajemen Asuhan Kebidanan
Buku acuan nasional pelayanan kesehatan maternal dan neonatal,2002 pedoman unpad
Pedoman Penerapan Proses Keperawatan Di Rumah Sakit ( Departemen Kesehatan, 1994 )
Manual Mutu Klausul 7.5.1 Pengendalian Pelayanan Kesehatan
PROSEDUR :
Tindakan Kebidanan :
- Observasi keadaan umum dan TTV
- Bila disertai perdarahan dan syok, rujuk pada SAK kekurangan volume cairan
- Bila disertai anemia ( Hb turun) rujuk ke SAK gangguan perfusi jaringan perifer
- Obsercasi cairan infus ( intake dan output ) atasi anemia
- Bila disetai rasa nyeri atasi rasa nyeri , rujuk ke SAK Nyeri
- Kaji rasa nyeri
Tindakan Kolaborasi :
- USG
- Laparoskopi
- Laparatomi
Pendidikan Kesehatan :
- Pemberian gizi TKTP
- Personal higiene
UNIT TERKAIT :
Ruang kebidanan
DOKUMEN T,ERKAIT :
Format Pengkajian Keperawatan dan Lembar Pencatatan Asuhan Keperawatan/Kebidanan
TUJUAN :
Menghentikan perdarahan dan mencegah anemia
Kriteria :
Perdarahan berhenti
Anemia tidak terjadi
RUANG LINGKUP/BATASAN :
DIAGNOSA KEBIDANAN :
Ny…..,…..tahun, dengan DUB
KEBIJAKAN :
Standar pelayanan kebidanan
Standar Manajemen Asuhan Kebidanan
Buku acuan nasional pelayanan kesehatan maternal dan neonatal,2002 pedoman unpad
Tindakan Kebidanan :
Rujuk ke SAK kekurangan volume cairan dan gangguan perfusi jaringan perifer
Beri Dukungan moril
Lakukan Informed consent
Tindakan Kolaborasi :
Pemeriksaan hematologi
Pemeriksaan hormone reproduksi
Biopsy, kuret bila tidak ada kontraindikasi
USG
Terafi hormonal
Pendidikan Kesehatan :
Memberikan pendidikan kesehatan tentang nutrisi yang bergizi
UNIT TERKAIT :
Ruang kebidanan
DOKUMEN TERKAIT :
Format Pengkajian Keperawatan dan Lembar Pencatatan Asuhan Keperawatan/Kebidanan