You are on page 1of 151

Keperawatan 1

LAMPIRAN
STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN (SAK)

Standar Asuhan Keperawatan Tahun 2021


RSUD Asih Husada Kota Banjar
Keperawatan 2

PELAYANAN KEPERAWATAN
PROTAP PERENCANAAN
KEPERAWATAN
Masalah Keperawatan

RSUD ASIH HUSADA


KOTA BANJAR Hipertermi
Nomor : 01 / SAK / 2021 Revisi 0 Tanggal : Maret 2021 Halaman : 1/2

PENGERTIAN :
Suhu tubuh meningkat di atas rentang normal tubuh

Keadaan dimana seorang individu mengalami peningkatan suhu tubuh di atas 37,8 0C peroral, 37,50C
peraxila atau 38,80C per rektal karena faktor eksternal , dan/atau tergantung standar alat pengukur suhu
yang digunakan.

PENYEBAB :
1. Dehidrasi
2. Terpapar lingkungan panas
3. Proses Penyakit (mis. Infeksi, kanker)
4. Ketidaksesuaian pakaian dengan suhu lingkungan
5. Peningkatan laju metabolism
6. Respon Trauma
7. Aktivitas berlebihan
8. Penggunaan Inkubator

Gejala dan Tanda Mayor


Subjektif (tidak tersedia)
Objektif – suhu tubuh diatas nilai normal

Gejala dan Tanda Minor


Subjektif (tidak tersedia)
Objektif – kulit merah, kejang, takikardi, takipnea, kulit terasa hangat
TUJUAN :
Termoregulasi (Pengaturan suhu tubuh agar tetap berada pada rentang normal)
Ekspektasi : Membaik
Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama………………
Maka [Luaran Keperawatan] [Ekspektasi]dengan kriteria hasil :
Contoh : Setelah dilakukan intervensi selama 3 jam, maka Termoregulasi Membaik dengan kriteria hasil
Suhu tubuh membaik (batas normal), Mengigil menurun, kulit merah menurun

Kriteria Hasil :
Meningkat, cukup meningkat, sedang, cukup menurun, menurun
Menggigil 1 2 3 4 5
Kulit merah 1 2 3 4 5
Kejang 1 2 3 4 5
Akrosisianosis 1 2 3 4 5
Konsumsi Oksigen 1 2 3 4 5
Piloeneksi 1 2 3 4 5
Vasokonstriksi perifer 1 2 3 4 5
Kutis memorata 1 2 3 4 5
Pucat 1 2 3 4 5
Takikardi 1 2 3 4 5
Takipnea 1 2 3 4 5

Standar Asuhan Keperawatan Tahun 2021


RSUD Asih Husada Kota Banjar
Keperawatan 3

Bradikardi 1 2 3 4 5
Dasar kuku sianotik 1 2 3 4 5
Hipoksia 1 2 3 4 5
Memburuk, cukup memburuk, sedang, cukup membaik, membaik
Suhu tubuh 1 2 3 4 5
Suhu kulit 1 2 3 4 5
Kadar glukosa darah 1 2 3 4 5
Pengisisan kapiler 1 2 3 4 5
Ventilasi 1 2 3 4 5

Diagnosa keperawatan :
Masalah berhubungan dengan Penyebab dibuktikan dengan Tanda/Gejala
Contoh :
- Hipertermi berhubungan dengan dehidrasi dibuktikan dengan suhu tubuh diatas nilai normal

Tindakan Keperawatan :
Observasi
- Identifikasi penyebab hipertermia (mis. Dehidrasi, terpapar lingkungan panas, penggunaan
incubator)
- Monitor suhu tubuh
- Monitor kadar elektrolit
- Monitor haluaran urine Monitor intake dan output cairan setiap ….. jam
- Monitor komplikasi akibat hipertermia
- Monitor tekanan darah, frekuensi pernafasan dan denyut nadi ….. jam
- Observasi status hidrasi klien (mukosa bibir, turgor kulit, ubun-ubun, kelopak mata, dan
pengisian kapiler (Capillary Refill Time/CRT))
Terapeutik
- Sediakan lingkungan yang dingin
- Longgarkan atau lepaskan pakaian
- Basahi dan kipasi permukaan tubuh
- Berikan cairan oral
- Ganti linen setiap hari atau lebih sering jika mengalami hyperhidrosis (keringat berlebih)
- Lakukan pendinginan eksternal(mis. Selimut hipotermia atau kompres dingin pada dahi, leher,
dada, abdomen aksila)
- Hindari pemberian antipiretik atau aspirin
- Berikan oksigen, jika perlu
- Berikan kompres hangat (jika suhu lebih dari 38,50C/ axilla)
- Berikan kompres dingin (jika suhu kurang dari 38,50C/ axilla)
- Motivasi dan berikan minum sesuai dengan kebutuhan cairan (40-60 cc/Kg BB/24 jam), jika tidak
ada kontraindikasi
- Pertahankan ventilasi udara yang cukup di ruangan
- Lakukan tepid sponge jika suhu di atas 38,80C
Edukasi
- Anjurkan tirah baring
- Ajarkan cara mengompres dengan benar
- Jelaskan pentingnya asupan cairan untuk mempertahankan suhu tubuh yang normal
- Anjurkan dan jelaskan pentingnya pakaian yang tipis dan menyerap keringat
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian cairan dan elektrolit intravena, jika perlu
- Anjurkan tirah baring
- Pertahankan cairan intra vena sesuai kebutuhan
- Berikan antipiretik sesuai program
- Berikan terapi untuk penyebab demam sesuai program
UNIT TERKAIT :
Masalah ini dapat ditemukan di seluruh jenis ruang perawatan

DOKUMEN TERKAIT

Standar Asuhan Keperawatan Tahun 2021


RSUD Asih Husada Kota Banjar
Keperawatan 4

Format Pengkajian Keperawatan dan Lembar Pencatatan Asuhan Keperawatan

PELAYANAN KEPERAWATAN
PROTAP PERENCANAAN
KEPERAWATAN
Masalah Keperawatan

RSUD ASIH HUSADA Bersihan Jalan Nafas


KOTA BANJAR Tidak Efektif

Nomor : 02 / SAK / 2021 Revisi 0 Tanggal : Maret 2021 Halaman : 1/3

PENGERTIAN :
Ketidakmampuan untuk membersihkan sekresi atau obstruksi jalan nafas untuk mempertahankan jalan
napas tetap paten

PENYEBAB :
Fisiologis
1. Spasme jalan nafas
2. Hipersekresi jalan nafas
3. Disfungsi neuromuskuler
4. Benda asing dalam jalan nafas
5. Adanya jalan napas buatan
6. Sekresi yang tertahan
7. Hiperplasia dinding jalan napas
8. Proses Infeksi
9. Respon alergi
10. Efek agen farmakologis (mis. Anastesi)
Situasional
1. Merokok aktif
2. Merokok pasif
3. Terpajan polutan
Gejala dan Tanda Mayor
Subjektif (tidak tersedia)
Objektif :
1. Batuk tidak efektif
2. Tidak mampu batuk
3. Sputum berlebih
4. Mengi, wheezing dan/atau ronkhi kering

Gejala dan Tanda Minor


Subjektif :
1. Dispnea
2. Sulit Bicara
3. Ortopnea
Objektif :
1. Gelisah
2. Sianosis
3. Bunyi napas menurun
4. Frekuensi napas berubah(di luar batas normal=> normal dewasa 16-24x/menit, bayi 30-60
x/menit)
5. Pola napas berubah

Standar Asuhan Keperawatan Tahun 2021


RSUD Asih Husada Kota Banjar
Keperawatan 5

TUJUAN :
Bersihan Jalan Nafas (kemampuan membersihkan sekret atau obstruksi jalan napas untuk
mempertahankan jalan napas tetap paten)
Ekspektasi : Meningkat
Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama………………
Maka [Luaran Keperawatan] [Ekspektasi]dengan kriteria hasil :
Contoh : Setelah dilakukan intervensi selama 3 jam, maka Bersihan jalan nafas meningkat dengan kriteria
hasil batuk efektif meningkat, produksi sputum menurun, mengi menurun

Kriteria Hasil:

Menurun Cukup Menurun Sedang Cukup Meningkat Meningkat


Batuk efektif 1 2 3 4 5

Meningkat Cukup Meningkat Sedang Cukup Menurun Menurun


Produksi sputum 1 2 3 4 5
Mengi 1 2 3 4 5
Wheezing 1 2 3 4 5
Mekonium 1 2 3 4 5
(pada neonatus)

Memburuk Cukup Memburuk Sedang Cukup Membaik Membaik


Dispnea 1 2 3 4 5
Ortopnea 1 2 3 4 5
Sulit Bicara 1 2 3 4 5
Sianosis 1 2 3 4 5
Gelisah 1 2 3 4 5
Frekuensi napas 1 2 3 4 5
Pola napas 1 2 3 4 5

Diagnosa keperawatan :
Masalah berhubungan dengan Penyebab dibuktikan dengan Tanda/Gejala
Contoh :
- Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan spasme jalan nafas dibuktikan dengan
Mengi

Intervensi Keperawatan:
Manajemen Jalan Nafas
Definisi : Mengidentifikasi dan mengelola kepatenan jalan napas

Tindakan :
Observasi
- Monitor pola napas (frekuensi, kedalaman, usaha napas)
- Monitor bunyi napas tambahan (mis, gurgling, mengi, wheezing, ronkhi kering)
- Monitor sputum (jumlah, warna, aroma)
Terapeutik
- Pertahankan kepatenan jalan napas dengan head-tilt dan chin-lift (jaw-thrust jika curiga trauma
servikal)
- Posisikan semi-Fowler atau Fwler
- Berikan minum hangat
- Lakukan fisioterapi dada, jika perlu
- Lakukan penghisapan lender kurang dari 15 detik
- Lakukan hiperoksigenasi sebelum penghisapan endotrakeal
- Keluarkan sumbatan benda padat dengan forsep McGill

Standar Asuhan Keperawatan Tahun 2021


RSUD Asih Husada Kota Banjar
Keperawatan 6

- Berikan oksigen, jika perlu


- Observasi pengembangan dada, kedalaman dan kemudahan bernafas, dan auskultasi bunyi paru
(napas)
- Monitor tekanan darah, frekuensi pernafasan dan denyut nadi
- Perhatikan batuk yang berlebihan, meningkatnya dispnea, adanya sekret /ronkhi
- Anjurkan/Bantu/Berikan untuk minum air hangat
- Atur posisi yang nyaman sesuai kebutuhan
- Bantu klien untuk latihan batuk efektif bila memungkinkan
- Lakukan fisioterapi dada sesuai indikasi : Postural drainase, clapping dan vibrasi (chest therapy)
- Observasi lokasi selang endotrakeal tube/gudel dan fiksasi dengan hati-hati
- Observasi adanya sekret pada selang Endotrakeal tube/gudel, ganti gudel jika diperlukan
Edukasi
- Anjurkan asupan cairan 2000 ml/hari, jika tidak kotraindikasi
- Ajarkan Teknik batuk efektif
- Ajarkan kepada klien tentang teknik napas dalam dan batuk efektif untuk memudahkan keluarnya
sekret.
- Jelaskan kepada klien/keluarga tentang pentingnya perubahan pada sputum, seperti warna,
karakter, jumlah dan bau dan laporkan setiap perubahan yang terjadi kepada petugas kesehatan
- Jelaskan penggunaan peralatan pendukung dengan benar (misalnya, oksigen, pengisapan,
spirometer, inhaler, dan intermittent positive pressure breathing [IPPB]).
- Instruksikan kepada klien dan keluarga kepada rencana perawatan di rumah (misalnya,
pengobatan, hidrasi, nebulisasi, peralatan, drainase postural, tanda dan gejala komplikasi,
sumber-sumber di komunitas).

Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian bronkodilator, ekspektoran, mukoliti, jika perlu
- Berikan oksigen lembab sesuai indikasi
- Monitor hasil pemeriksaan analisa gas darah
- Lakukan bronchial washing jika dibutuhkan

UNIT TERKAIT :
Masalah ini dapat ditemukan di seluruh jenis ruang perawatan

DOKUMEN TERKAIT :
Format Pengkajian Keperawatan dan Lembar Pencatatan Asuhan Keperawatan

Standar Asuhan Keperawatan Tahun 2021


RSUD Asih Husada Kota Banjar
Keperawatan 7

PELAYANAN KEPERAWATAN
PROTAP PERENCANAAN
KEPERAWATAN
Masalah Keperawatan

RSUD ASIH HUSADA


KOTA BANJAR
Pola Nafas Tidak Efektif
Nomor : 03 / SAK / 2021 Revisi 0 Tanggal : Maret 2021 Halaman : 1/3

PENGERTIAN :
Inspirasi dan/atau ekspirasi yang tidak memberikan ventilasi adekuat

PENYEBAB :
1. Depresi pusat pernapasan
2. Hambatan upaya napas (mis. Nyeri saat bernapas, kelemahan otot pernapasan)
3. Deformitas dinding dada
4. Deformitas tulang dada
5. Gangguan neuromuskular
6. Gangguan neurologis (mis. Elektroensefalogram [EEG] positif, cedera kepala, gangguan kejang)
7. Imaturitas neurologis
8. Penurunan energi
9. Obesitas
10. Posisi tubuh yang menghambat ekpansi paru
11. Sindrom hipoventilasi
12. Kerusakan inervasi diafragma (kerusakan saraf C5 ke atas)
13. Cedera pada medulla spinalis
14. Efek agen farmakologis
15. Kecemasan
Subjektif
1. Dispnea
Objektif
1. Penggunaan otot bantu pernapasan
2. Fase ekspirasi memanjang
3. Pola napas abnormal (mis. Takipnea, bradypnea, hiperventilasi, kussmaul, Cheyne-stokes)

Subjektif
1. Ortopnea
Objektif
1. Pernapasan pursed-lip
2. Pernapasan cuping hidung
3. Diameter thoraks anterior-posterior meningkat
4. Ventilasi semenit menurun
5. Kapasitas vital menurun
6. Tekanan ekspirasi menurun
7. Tekanan inspirasi menurun
8. Ekskursi dada berubah

Kondisi Klinis Terkait


1. Depresi sistem saraf pusat
2. Cedera Kepala
3. Trauma thoraks
4. Gulian barre syndrome
5. Mutiple sclerosis
6. Myasthenia gravis
7. Stroke

Standar Asuhan Keperawatan Tahun 2021


RSUD Asih Husada Kota Banjar
Keperawatan 8

8. Kuadiplegia
9. Intoksikasi Alkohol

TUJUAN :
Pola nafas
Inspirasi dan/atau ekspirasi yang memberikan ventilasi adekuat
Ekspektasi : membaik
Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama………………
Maka [Luaran Keperawatan] [Ekspektasi]dengan kriteria hasil :
Contoh : Setelah dilakukan intervensi selama 3 jam, maka Pola nafas membaik dengan kriteria hasil
frekuensi nafas membaik, kedalaman nafas membaik, dyspnea menurun

Kriteria Hasil :
Menurun Cukup Menurun Sedang Cukup Meningkat Meningkat
Ventilasi semenit 1 2 3 4 5
Kapasitas vital 1 2 3 4 5
Diameter thoraks anterior- 1 2 3 4 5
posterior
Tekanan ekspirasi 1 2 3 4 5
Tekanan inspirasi 1 2 3 4 5

Meningkat Cukup Meningkat Sedang Cukup Menurun Menurun


Dispnea 1 2 3 4 5
Penggunaan otot bantu napas 1 2 3 4 5
Pemanjangan fase ekspirasi 1 2 3 4 5
Ottopnea 1 2 3 4 5
Pernapasan pursed-lip 1 2 3 4 5
Pernapasan cuping hidung 1 2 3 4 5

Memburuk Cukup Memburuk Sedang Cukup membaik Membaik


Frekuensi napas 1 2 3 4 5
Kedalaman napas 1 2 3 4 5
Ekskursi dada 1 2 3 4 5

Diagnosa keperawatan :
Masalah berhubungan dengan Penyebab dibuktikan dengan Tanda/Gejala
Contoh :
- Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan Kecemasan dibuktikan dengan Takipnea

Intervensi Keperawatan:
Manajemen Jalan Nafas
Definisi : Mengidentifikasi dan mengelola kepatenan jalan napas

Tindakan :
Observasi
- Monitor pola napas (frekuensi, kedalaman, usaha napas)
- Monitor bunyi napas tambahan (mis, gurgling, mengi, wheezing, ronkhi kering)
- Monitor sputum (jumlah, warna, aroma)
- Observasi adanya sianosis
Terapeutik
- Pertahankan kepatenan jalan napas dengan head-tilt dan chin-lift (jaw-thrust jika curiga trauma
servikal)
- Atur posisi yang nyaman sesuai indikasi, Posisikan semi-Fowler atau Fowler
- Berikan minum hangat
- Lakukan fisioterapi dada, jika perlu
- Lakukan penghisapan lender kurang dari 15 detik

Standar Asuhan Keperawatan Tahun 2021


RSUD Asih Husada Kota Banjar
Keperawatan 9

- Lakukan hiperoksigenasi sebelum penghisapan endotrakeal


- Keluarkan sumbatan benda padat dengan forsep McGill
- Berikan oksigen, jika perlu
- Pertahankan oksigen aliran rendah sesuai indikasi dan spesifikkan kecepatan aliran
- Bantu klien untuk latihan batuk efektif bila memungkinkan
- Kaji ulang penyebab gagal pernafasan
- Auskultasi bunyi paru secara periodik, catat kualitas bunyi nafas, wheezing, ekspirasi memanjang
dan observasi kesimetrisan gerakan dada
- Tentukan lokasi dan luasnya krepitasi di tulang dada
- Pastikan bahwa pernafasan selaras dengan ventilator dan tidak ada perlawanan (Fighting)
- Pasang dan isi balon fiksasi Endotrakeal tube dengan tepat
- Siapkan alat resusitasi dekat dengan klien lakukan ventilasi manual jika diperlukan

Edukasi
- Anjurkan asupan cairan 2000 ml/hari, jika tidak kotraindikasi
- Ajarkan Teknik batuk efektif
- Ajarkan dan anjurkan nafas dalam melalui abdomen selama periode distres pernafasan
- Ajarkan kepada klien dan keluarga teknik relaksasi dan imajinasi terbimbing (imaginary guidance)
untuk meningkatkan pola pernafasan
- Diskusikan mengenai perencanaan perawatan di rumah

Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian bronkodilator, ekspektoran, mukoliti, jika perlu
- Berikan oksigen lembab sesuai indikasi
- Monitor hasil pemeriksaan analisa gas darah
- Lakukan bronchial washing jika dibutuhkan
- Setting ventilator dan sesuaikan pola ventilator dengan kondisi klien
- Observasi konsentrasi O2 (FiO2) yang diberikan
- Catat tekanan dan monitor gelombang tekanan jalan nafas
- Jamin kelembaban dan temperatur udara inspirasi dan cek secara berkala
- Set dan cek alarm ventilator
- Berikan terapi medikamentosa sesuai program

UNIT TERKAIT :
Masalah ini dapat ditemukan di seluruh jenis ruang perawatan

DOKUMEN TERKAIT :
Format Pengkajian Keperawatan dan Lembar Pencatatan Asuhan Keperawatan

Standar Asuhan Keperawatan Tahun 2021


RSUD Asih Husada Kota Banjar
Keperawatan 10

PELAYANAN KEPERAWATAN
PROTAP PERENCANAAN
KEPERAWATAN
Masalah Keperawatan

RSUD ASIH HUSADA


KOTA BANJAR
Gangguan Pertukaran Gas
Nomor : 04 / SAK / 2021 Revisi 0 Tanggal : Maret 2021 Halaman : 1/3

PENGERTIAN :
Kelebihan atau kekurangan oksigenasi dan/atau eleminasi karbondioksida pada membrane alveolus-kapiler

PENYEBAB
1. Ketidakseimbangan ventilasi-perfusi
2. Perubahan membrane alveolus-kapiler
Gejala dan Tanda Mayor
Subjektif
1. Dispnea
Objektif
1. PCO2 meningkat/menurun
2. PO2 menurun
3. Takikardi
4. pH arteri meningkat/menurun
5. Bunyi napas tambahan
Subjektif
1. Pusing
2. Penglihatan kabur
Objektif
1. Sianosis
2. Diaforesis
3. Gelisah
4. Napas cuping hidung
5. Pola napas abnormal(cepat/lambat, regular/ireguler, dalam/dangkal)
6. Warna kulit abnormal (mis. Pucat, kebiruan)
7. Kesadaran menurun

Kondisi Klinis Terkait


1. Penyakit paru obstruktif kronis (PPOK)
2. Gagal jantung kongestif
3. Asma
4. Pneumonia
5. Tuberkulosis paru
6. Penyakit membrane hialin
7. AsfiksiaPersistent pulmonary hypertension of newborn (PPHN)
8. Prematuritas
9. Infeksi saluran napas
TUJUAN :
Pertukaran Gas : Oksigenasi dan/atau eliminasi karbondioksida pada membrane alveolus-kapiler dalam
batas normal
Ekspektasi : meningkat
Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama………………
Maka [Luaran Keperawatan] [Ekspektasi]dengan kriteria hasil :
Contoh : Setelah dilakukan intervensi selama 3 jam, maka Pertukaran gas meningkat dengan kriteria hasil

Standar Asuhan Keperawatan Tahun 2021


RSUD Asih Husada Kota Banjar
Keperawatan 11

tingkat kesadaran meningkat, gelisah menurun, dyspnea menurun

Kriteria Hasil :
Menurun Cukup Menurun Sedang Cukup Meningkat Meningkat
Tingkat kesadaran 1 2 3 4 5

Meningkat Cukup Meningkat Sedang Cukup Menurun Menurun


Dispnea 1 2 3 4 5
Bunyi napas tambahan 1 2 3 4 5
Pusing 1 2 3 4 5
Penglihatan kaburDiaforesis 1 2 3 4 5
Gelisah 1 2 3 4 5
Napas cuping hidung 1 2 3 4 5

Memburuk Cukup Memburuk Sedang Cukup Membaik Membaik


PCO2 1 2 3 4 5
PO2 1 2 3 4 5
Takikardi 1 2 3 4 5
pH arteri 1 2 3 4 5
Sianosis 1 2 3 4 5
Pola napas 1 2 3 4 5
Warna kulit 1 2 3 4 5

Diagnosa keperawatan :
Masalah berhubungan dengan Penyebab dibuktikan dengan Tanda/Gejala
Contoh :
- Gangguan Pertukaran Gas berhubungan dengan Ketidakseimbangan ventilasi-perfusi dibuktikan
dengan PO2 menurun

Intervensi Keperawatan:
Pemantauan Respirasi, Terapi Oksigen, dll
Definisi : Mengumpulkan dan menganalisis data untuk memastikan kepatenan jalan napas dan keefektifan
pertukaran gas

Tindakan Keperawatan :
Observasi
- Observasi status pernafasan secara periodik, catat adanya perubahan pada usaha dan tingkatan
hipoksia
- Observasi adanya sianosis
- Monitor frekuensi, irama, kedalaman, dan upaya napas
- Monitor pola napas (seperti bradypnea, takipnea, hiperventilasi, kussmaul, Cheyne-Stokes, Biot,
ataksik)
- Monitor kemampuan batuk efektif
- Monitor adanya produksi sputum
- Monitor adanya sumbatan jalan napas
- Palpasi kesimetrisan ekspansi paru
- Auskultasi bunyi napas
- Monitor saturasi oksigen
- Monitor nilai AGD
- Monitor hasil x-ray toraks
- Monitor keseimbangan intake dan output cairan
- Monitor kepatenan selang Water Seal Drainage (WSD)
- Monitor keluaran WSD dan lakukan penggantian botol WSD dengan benar

Terapeutik
- Atur interval pemantauan respirasi sesuai kondisi pasien
- Dokumentasikan hasil pemantauan

Standar Asuhan Keperawatan Tahun 2021


RSUD Asih Husada Kota Banjar
Keperawatan 12

- Catat kualitas bunyi nafas, wheezing, ekspirasi memanjang dan observasi kesimetrisan gerakan
dada
- Auskultasi irama dan bunyi jantung
- Bantu klien untuk beristirahat dengan menjaga ketenangan lingkungan
- Posisikan klien pada posisi yang nyaman sesuai indikasi
- Ajarkan dan motivasi klien untuk melakukan pernafasan mulut/bibir (pursed lip)

Edukasi
- Jelaskan tujuan dan prosedur pemantauan
- Informasikan hasil pemantuan, jika perlu
- Ajarkan kepada klien teknik bernafas dan relaksasi
- Ajarkan teknik batuk efektif
- Jelaskan penggunaan alat bantu yang diperlukan (Oksigen, suction dll)

Tindakan Kolaborasi :
- Berikan oksigen lembab sesuai indikasi
- Awasi/batasi pemberian cairan oral maupun parenteral
- Setting ventilator dan sesuaikan ventilator dengan kondisi klien
- Observasi konsentrasi O2 (Fi O2 ) yang diberikan
- Lakukan pemeriksaan AGD
- Monitor Rontgen paru secara berkala
- Berikan terapi medikamentosa sesuai program
- Berikan nebulizer sesuai program tiap jam 8 jam (SKF Anak)
- Kolaborasi dengan rehabilitasi medik untuk melakukan fisiotherapi dada setiap hari (SKF Anak)
-
UNIT TERKAIT :
Masalah ini dapat ditemukan di seluruh jenis ruang perawatan

DOKUMEN TERKAIT :
Format Pengkajian Keperawatan dan Lembar Pencatatan Asuhan Keperawatan

Standar Asuhan Keperawatan Tahun 2021


RSUD Asih Husada Kota Banjar
Keperawatan 13

PELAYANAN KEPERAWATAN
PROTAP PERENCANAAN
KEPERAWATAN
Masalah Keperawatan

RSUD ASIH HUSADA


KOTA BANJAR
Kekurangan Volume
Cairan(Hipovolemia)
Nomor : 05 / SAK / 2021 Revisi 0 Tanggal : Maret 2021 Halaman : 1/3

PENGERTIAN :
Penurunan volume cairan intravaskuler, interstisial, dan/atau intraseluler

PENYEBAB :
1. Kehilangan cairan aktif
2. Kegagalan mekanisme regulasi
3. Peningkatan permeabilitas kapiler
4. Kekurangan intake cairan
5. Evaporasi
Gejala dan Tanda Mayor
Subjektif
(tidak tersedia)
Objektif
1. Frekuensi nadi meningkat
2. Nadi teraba lemah
3. Tekanan darah menurun
4. Tekanan nadi menyempit
5. Turgo kulit menurun
6. Membran mukosa kering
7. Volume urin menurun
8. Hematrokit meningkat
Gejala dan Tanda Minor
Subjektif
1. Merasa lemah
2. Mengeluh haus
Objektif
1. Pengisian vena menurun
2. Status mental berubah
3. Suhu tubuh meningkat
4. Konsentrasi urin meningkat
5. Berat badan turun tiba-tiba
Kondisi klinis terkait
1. Penyakit Addison
2. Trauma/perdarahan
3. Luka bakar
4. AIDS
5. Penyakit Crohn
6. Muntah
7. Diare
8. Kolitis ulseratif
9. Hipoalbuminemia

Standar Asuhan Keperawatan Tahun 2021


RSUD Asih Husada Kota Banjar
Keperawatan 14

TUJUAN :
Status cairan : Kondisi volume cairan intravaskuler, interstesiel, dan/atau intraseluler
Ekspektasi : Membaik
Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama………………
Maka [Luaran Keperawatan] [Ekspektasi]dengan kriteria hasil :
Contoh : Setelah dilakukan intervensi selama 3 jam, maka Status cairan membaik dengan kriteria hasil
turgor kulit meningkat, frekuensi membaik, tekanan darah membaik, tekanan nadi membaik, output urine
meningkat

Kriteria Hasil :
Menurun, Cukup Menurun, Sedang, Cukup Meningkat, Meningkat
Kekuatan Nadi 1 2 3 4 5
Turgoe Kulit 1 2 3 4 5
Output urine 1 2 3 4 5
Pengisian vena 1 2 3 4 5
Meningkat, Cukup Meningkat, Sedang, Cukup Menurun, Menurun
Ortopnea 1 2 3 4 5
Dispnea 1 2 3 4 5
Paroxysmal nocturnal dyspnea (PND) 1 2 3 4 5
Edema anasarca 1 2 3 4 5
Edema perifer 1 2 3 4 5
Berat Badan 1 2 3 4 5
Distensi vena jugularis 1 2 3 4 5
Suara napas tambahan 1 2 3 4 5
Kongesti paru 1 2 3 4 5
Perasaan lemah 1 2 3 4 5
Keluhan haus 1 2 3 4 5
Konsentrasi urine 1 2 3 4 5
Memburuk, Cukup Memburuk, Sedang, Cukup Membaik, Membaik
Frekuenasi nadi 1 2 3 4 5
Tekanan darah 1 2 3 4 5
Tekanan nadi 1 2 3 4 5
Membran mukosa 1 2 3 4 5
Jugular Venous Pressure (JVP) 1 2 3 4 5
Kadar Hb 1 2 3 4 5
Kadar Ht 1 2 3 4 5
Central Venous Pressure 1 2 3 4 5
Refluks hepatojugular 1 2 3 4 5
Berat badan 1 2 3 4 5
Hepatomegali 1 2 3 4 5
Oliguria 1 2 3 4 5
Intake cairan 1 2 3 4 5
Status mental 1 2 3 4 5
Suhu tubuh 1 2 3 4 5

Diagnosa keperawatan :
Masalah berhubungan dengan Penyebab dibuktikan dengan Tanda/Gejala
Contoh :
- Hipovolemia berhubungan dengan Kekurangan Intake cairan dibuktikan dengan Membran
mukosa kering, turgor kulit menurun

Intervensi Keperawatan:

Standar Asuhan Keperawatan Tahun 2021


RSUD Asih Husada Kota Banjar
Keperawatan 15

Manajemen Hipovolemia, dll


Definisi : Mengidentifikasi dan mengelola penurunan volume cairan intravaskuler

Tindakan Keperawatan :
Observasi
- Periksa tanda dan gejala hypovolemia (mis. Frekuensi nadi meningkat, nadi teraba lemah, tekanan
darah menurun, tekanan nadi menyempit, turgor kulit menurun, membrane mukosa kering,
volume urin menurun, hematrokit meningkat, haus, lemah)
- Observasi Tanda-tanda Vital tiap ….. jam
- Monitor intake dan output cairan
- Observasi warna dan jumlah urin, perhatikan bila urin output (dewasa: 0,5 – 1,0 cc/Kg BB/jam,
anak: 1 – 2 cc / kg BB/ jam)
- Monitor kehilangan cairan melalui drainase luka, selang, diare, perdarahan dan muntah
- Monitor elektrolit serum dan osmolaritas urin dan catat nilai abnormal
- Monitor temperature setiap 2 jam (SKF Anak)

Terapeutik
- Hitung kebutuhan cairan
- Berikan posisi modified Trendelenburg
- Berikan asupan cairan oral
- Motivasi dan berikan minum sesuai dengan kebutuhan cairan (40-50 cc/Kg BB/24 jam), jika tidak
ada kontraindikasi
- Timbang berat badan setiap hari
- Identifikasi faktor-faktor yang berkontribusi terhadap bertambah buruknya dehidrasi Hentikan
adanya perdarahan(SKF PD)
- Berikan minum sesuai jadwal (ASI adlib minimal 10x sehari) (SKF Anak)
- Pertahankan pemberian therapy intravena sesuai program bila ada indikasi, meningkatnya
temperature, meningkatnya konsentrasi urine, dan cairan hilang berlebih (SKF Anak)
- Ukur CVP secara berkala bila klien terpasang CVP

Edukasi
- Anjurkan memperbanyak asupan cairan oral
- Anjurkan menghindari perubahan posisi mendadak
- Jelaskan pentingnya kebutuhan jumlah, jenis, dan cara pemberian cairan sesuai indikasi

Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian cairan IV isotonis (mis, NACL, RL)
- Kolaborasi pemberian cairan IV hipotonis (mis, glukosa 2,5 %, NaCL 0,4 %)
- Kolaborasi pemberian cairan koloid (mis. Albumin, Plasmanate)
- Kolaborasi pemberian produk darah
- Pasang kateter urin
- Monitor hasil pemeriksaan laboratorium: Hb, Ht, elektrolit dan AGD
- Berikan terapi medikamentosa sesuai program

UNIT TERKAIT :
Masalah ini dapat ditemukan di seluruh jenis ruang perawatan

DOKUMEN TERKAIT :
Format Pengkajian Keperawatan dan Lembar Pencatatan Asuhan Keperawatan

Standar Asuhan Keperawatan Tahun 2021


RSUD Asih Husada Kota Banjar
Keperawatan 16

PELAYANAN KEPERAWATAN
PROTAP PERENCANAAN
KEPERAWATAN
Masalah Keperawatan

RSUD ASIH HUSADA


KOTA BANJAR
Intoleransi Aktivitas
Nomor : 06 / SAK / 2021 Revisi 0 Tanggal : Maret 2021 Halaman : 1/3
PENGERTIAN :
Ketidakcukupan energi untuk melakukan aktivitas sehari-hari
PENYEBAB
1. Ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen
2. Tirah baring
3. Kelemahan
4. Imobilitas
5. Gaya hidup monoton

Gejala dan Tanda Mayor


Subjektif
1. Mengeluh Lelah

Objektif
1. Frekuensi jantung meningkat >20 % dari kondisi istirahat

Gejala dan Tanda Minor


Subjektif
1. Dispnea saat/setelah aktivitas
2. Merasa tidak nyaman setelah beraktivitas
3. Merasa lemah

Objektif
1. Tekanan darah berubah > 20 % dari kondisi istirahat
2. Gambaran EKG menunjukan aritmia saat/setelah aktivitas
3. Gambaran EKGmenunjukan iskemia
4. Sianosis

Kondisi Klinis Terkait


1. Anemia
2. Gagal jantung kongestif
3. Penyakit jantung koroner
4. Penyakit katup jantung
5. Aritmia
6. Penyakit paru obstruktif kronis (PPOK)
7. Gangguan metabolik
8. Gangguan muskuloskeletal

TUJUAN :
Toleransi Aktivitas
Definisi : Respon fisiologis terhadap aktivitas yang membutuhkan tenaga
Ekspektasi : Meningkat

Standar Asuhan Keperawatan Tahun 2021


RSUD Asih Husada Kota Banjar
Keperawatan 17

Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama………………


Maka [Luaran Keperawatan] [Ekspektasi] dengan kriteria hasil :
Contoh : Setelah dilakukan intervensi selama 3 jam, maka Toleransi aktivitas Meningkat dengan kriteria
hasil Frekuensi nadi cukup menurun, saturasi oksigen sedang, keluhan lelah sedang, perasaan lemah
sedang
Kriteria Hasil :
Menurun Cukup Menurun Sedang Cukup Meningkat Meningkat
Frekuensi nadi 1 2 3 4 5
Saturasi Oksigen 1 2 3 4 5
Kemudahan dalam 1 2 3 4 5
melakukan aktivitas sehari-hari
Kecepatan berjalan 1 2 3 4 5
Jarak berjalan 1 2 3 4 5
Kekuatan tubuh bagian atas 1 2 3 4 5
Kekuatan tubuh bagian bawah 1 2 3 4 5
Toleransi dalam menaiki tangga 1 2 3 4 5

Meningkat Cukup Meningkat Sedang Cukup Menurun Menurun


Keluhan Lelah 1 2 3 4 5
Dispnea saat aktivitas 1 2 3 4 5
Dispnea setelah aktivitas 1 2 3 4 5
Perasaan lemah 1 2 3 4 5
Aritmia saat aktivitas 1 2 3 4 5
Aritmia setelah aktivitas 1 2 3 4 5
Sianosis 1 2 3 4 5

Memburuk Cukup memburuk Sedang Cukup Membaik Membaik


Warna kulit 1 2 3 4 5
Tekanan darah 1 2 3 4 5
Frekuensi napas 1 2 3 4 5
EKG Iskemia 1 2 3 4 5

Diagnosa keperawatan :
Masalah berhubungan dengan Penyebab dibuktikan dengan Tanda/Gejala
Contoh :
- Intoleransi aktivitas berhubungan dengan Ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan
oksigen dibuktikan dengan Sianosis

PROSEDUR :
Intervensi Keperawatan
Manajemen Energi
Definisi: Mengidentifikasi dan mengelola penggunaan energi untuk mengatasi atau mencegah kelelahan
dan mengoptimalkan proses pemulihan

Tindakan Keperawatan :
Observasi
- Identifikasi gangguan fungsi ……….yang mengakibatkan kelelahan
- Monitor kelelahan fisik dan……………
- Monitor pola dan jam tidur
- Monitor lokasi dan ketidaknyamanan selama melakukan aktivitas
- Observasi Tanda-tanda vital setiap .... jam

Terapeutik
- Sediakan lingkungan nyaman dan rendah stimulus (mis. Cahaya, suara, kunjungan)
- Lakukan latihan rentang gerak pasif dan/atau aktif
- Berikan aktivitas distraksi yang menenangkan
- Fasilitas duduk di sisi tempat tidur, jika tidak dapat berpindah tau berjalan

Standar Asuhan Keperawatan Tahun 2021


RSUD Asih Husada Kota Banjar
Keperawatan 18

- Bantu/fasilitasi aktivitas klien di tempat tidur :


- Mandikan klien 2 kali sehari
- Ganti pakaian setiap hari dan bila kotor
- Suapi klien makan
- Miringkan klien setiap 2 jam
- Lakukan masase di daerah yang tertekan dan beri pelembab
- Lakukan latihan pasif pada ekstremitas 2 kali sehari jika diperlukan
- Kaji respon klien setiap melakukan aktivitas. Bila terjadi peningkatan suhu tubuh, batasi aktivitas
- Libatkan keluarga dalam memenuhi kebutuhan klien
- Bimbing klien untuk mandiri secara bertahap
Edukasi
- Anjurkan tirah baring
- Anjurkan melakukan aktivitas secara bertahap
- Anjurkan menghubungi perawat jika tanda dan gejala kelelahan tidak berkurang
- Ajarkan strategi koping untuk mengurangi kelelahan
- Ajarkan kepada keluarga cara perawatan klien secara bertahap sesuai dengan kemampuan klien

Kolaborasi
- Kolaborasi dengan ahli gizi tentang cara meningkatkan asupan makanan
- Berikan pengobatan nyeri sebelum aktivitas
- Kolaborasikan dengan rehabilitasi medik untuk program aktivitas
- Kolaborasi dengan ahli gizi untuk meningkatkan asupan makanan tinggi energi

UNIT TERKAIT :
Masalah ini dapat ditemukan di seluruh jenis ruang perawatan

DOKUMEN TERKAIT :
Format Pengkajian Keperawatan dan Lembar Pencatatan Asuhan Keperawatan

Standar Asuhan Keperawatan Tahun 2021


RSUD Asih Husada Kota Banjar
Keperawatan 19

PELAYANAN KEPERAWATAN
PROTAP PERENCANAAN
KEPERAWATAN
Masalah Keperawatan

RSUD ASIH HUSADA


KOTA BANJAR
Perfusi Perifer Tidak Efektif
Nomor : 07 / SAK / 2021 Revisi 0 Tanggal : Maret 2021 Halaman : 1/3

PENGERTIAN :
Penurunan sirkulasi darah pada level kapiler yang dapat mengganggu metabolisme tubuh

PENYEBAB :
1. Hiperglikemia
2. Penurunan konsentrasi hemoglobin
3. Peningkatan tekanan darah
4. Kekurangan volume cairan
5. Penurunan aliran arteri dan/atau vena
6. Kurang terpapar informasi tentang faktor pemberat (mis. Merokok, gaya hidup monoton, trauma,
obesitas, asupan agram, imobilitas)
7. Kurang terpapar informasi tentang proses penyakit (mis. Diabetes melitus, hiperlipidema)
8. Kurang aktivitas fisik
Gejala dan Tanda Mayor
Subjektif
(tidak tersedia)
Objektif
1. Pengisian kapiler > 3 detik
2. Nadi perifer menurun atau tidak teraba
3. Akral teraba dingin
4. Warna kulit pucat
5. Turgor kulit menurun
Gejala dan Tanda Minor
Subjektif
1. Parastesia
2. Nyeri ekstremitas (klaudikasi intermiten)
Objektif
1. Edema
2. Penyembuhan luka lambat
3. Indeks ankle-brachial < 0,90
4. Bruit femoral

Kondisi Klinis Terkait


1. Tromboflebitis
2. Diabetes melitus
3. Anemia
4. Gagal jantung kongestif
5. Kelainan jantung kongenital
6. Trombosis arteri
7. Varises
8. Trombosis vena dalam

Standar Asuhan Keperawatan Tahun 2021


RSUD Asih Husada Kota Banjar
Keperawatan 20

9. Sindrom kompartemen

TUJUAN :
Perfusi Perifer
Definisi:
Keadekuatan aliran darah pembuluh darah distal untuk menunjang fungsi jaringan
Ekspektasi : Meningkat
Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama………………
Maka [Luaran Keperawatan] [Ekspektasi] dengan kriteria hasil :
Contoh : Setelah dilakukan intervensi selama 3 jam, maka Perfusi Perifer Meningkat dengan kriteria hasil
denyut nadi perifer sedang, warna kulit pucat sedang, turgor kulit cukup membaik

Kriteria Hasil
Menurun Cukup Menurun Sedang Cukup Meningkat Meningkat
Denyut nadi perifer 1 2 3 4 5
Penyembuhan luka 1 2 3 4 5
Sensasi 1 2 3 4 5

Meningkat Cukup Meningkat Sedang Cukup Menurun Menurun


Warna kulit pucat 1 2 3 4 5
Edema perifer 1 2 3 4 5
Nyeri ekstremitas 1 2 3 4 5
Parastesia 1 2 3 4 5
Kelemahan otot 1 2 3 4 5
Kram otot 1 2 3 4 5
Bruit femoralis 1 2 3 4 5
Nekrosis 1 2 3 4 5

Memburuk Cukup Memburuk Sedang Cukup Membaik Membaik


Pengisisan kapiler 1 2 3 4 5
Akral 1 2 3 4 5
Turgor kulit 1 2 3 4 5
Tekanan darah sistolik 1 2 3 4 5
Tekanan darah diastolik 1 2 3 4 5
Tekanan arteri rata-rata 1 2 3 4 5
Indeks ankle-brachial 1 2 3 4 5

Diagnosa keperawatan :
Masalah berhubungan dengan Penyebab dibuktikan dengan Tanda/Gejala
Contoh :
- Perfusi Perifer Tidak Efektif berhubungan dengan Hiperglikemia dibuktikan dengan Pengisisan
kapiler > 3 detik

Intervensi Keperawatan
Perawatan Sirkulasi dan lainnya
Definisi: Mengidentifikasi dan merawat area local dengan keterbatasan sirkulasi perifer

Tindakan :
Observasi
- Periksa sirkulasi perifer (mis. Nadi perifer, edema, pengisian apiler warna, suhu, ankle-brachial
index)
- Identifikasi faktor risiko gangguan sirkulasi (mis. Diabetes, perokok, orang tua, hipertensi, dan kadar
kolesterol tinggi)
- Monitor panas, kemerahan, nyeri, atau bengkak pada ekstremitas)

Standar Asuhan Keperawatan Tahun 2021


RSUD Asih Husada Kota Banjar
Keperawatan 21

- Monitor tekanan darah, frekuensi pernafasan dan denyut nadi


- Observasi tanda-tanda peningkatan Tekanan Intra Kranial (TIK)
- Monitor status hidrasi dan intake/output cairan setiap … jam
- Monitor hasil laboratorium yang terkait dengan etiologi gangguan perfusi
- Perhatikan adanya keluhan nyeri dada, palpitasi, sakit kepala.
- Observasi tingkat kesadaran dengan Glasgow’s Coma Scale (GCS)
- Observasi adanya hipotensi postural (SKF Neuro)
- Observasi adanya oedema(SKF Neuro)
- Monitor adanya perubahan suhu(SKF Neuro)
- Monitor kondisi fontanel (SKF Anak
Terapeutik
- Hindari pemasangan infus atau pengambilan darah di area keterbatasan perfusi
- Hindari pengukuran tekanan darah pada ekstremitas dengan keterbatsan perfusi
- Hindari penekanan dan pemasangan tourniquet pada area yang cedera
- Lakukan pencegahan infeksi
- Lakukan perawatan kaki dan kuku
- Lakukan Hidrasi
- Pertahankan tirah baring dengan posisi kepala lebih tinggi 15o -30o jika tidak ada kontraindikasi
- Catat ukuran, bentuk, kesamaan, dan reaksi pupil terhadap cahaya
- Tentukan factor yang berhubungan dengn keadaan tertentu yang menyebabkan penurunan perfusi
jaringan (SKF Neuro)
- Atur suhu lingkungan sesuai dengan indikasi (SKF Neuro)
- Ubah posisi klien secara teratur (ROM) (SKF Neuro)
- Ukur lingkar kepala setiap 8 jam (SKF Anak)
- Atur posisi miring kearah yang tidak dilakukan tindakan operasi (SKF Anak)
- Menjaga posisi kepala tetap sejajar dengan tempat tidur untuk menghindari pengurangan tekanan
intracranial yang tiba-tiba (SKF Anak)
- Pertahankan terpasangnya kondisi shunt tetap baik. Jika kondisi shunt tidak baik, maka segera
untuk berkolaborasi untuk pengangkatan dan penggantian shunt (SKF Anak)
- Lakukan pemijitan pada selang shunt untuk menghindari sumabatan pada awalnya (SKF Anak)
- Hindari aktivitas yang meningkatkan tekanan intra kranial (batuk, mengedan, menangis)

Edukasi
- Anjurkan berhenti merokok
- Anjurkan berolahraga rutin
- Anjurkan mengecek air mandi untuk menghindari kulit terbakar
- Anjurkan menggunakan obat penurun tekanan darah, antikoagulan, dan penurun kolesterol, jika
perlu
- Anjurkan minum obat pengontrol tekanan darah secara teratur
- Anjurkan menghindari penggunaan obat penyekat beta
- Anjurkan melakukan perawatan kulit yang tepat (mis. Melembabkan kulit kering pada kaki)
- Anjurkan program rehabilitasi vascular
- Ajarkan program diet untuk memperbaiki sirkulasi (mis. Rendah lemak jenuh, minyak ikan omega 3)
- Informasikan tanda dan gejala darurat yang harus dilaporkan (mis. Rasa sakit yang tidak hilang saat
istirahat, luka tidak sembuh, hilangnya rasa)

Tindakan Kolaborasi
- Berikan oksigen lembab sesuai program
- Berikan terapi medikamentosa sesuai program
- Berikan tranfusi sesuai program

UNIT TERKAIT :
Masalah ini dapat ditemukan di seluruh jenis ruang perawatan

DOKUMEN TERKAIT :

Standar Asuhan Keperawatan Tahun 2021


RSUD Asih Husada Kota Banjar
Keperawatan 22

Format Pengkajian Keperawatan dan Lembar Pencatatan Asuhan Keperawatan

PROTAP PERENCANAAN
KEPERAWATAN
Masalah Keperawatan

RSUD ASIH HUSADA


KOTA BANJAR Defisit Nutrisi

Nomor : 08 / SAK / 2021 Revisi 0 Tanggal : Maret 2021 Halaman : 1/3

PENGERTIAN :
Asupan nutrisi tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan metabolisme

PENYEBAB :
1. Ketidakmampuan menelan makanan
2. Ketidakmampuan mencerna makanan
3. Ketidakmampuan mengabsorbsi nutrient
4. Peningkatan kebutuhan metabolisme
5. Faktor ekonomi (mis. Finansial tidak mencukupi)
6. Faktor psikologis (mis. Stres, keengganan untuk makan)

Gejala dan Tanda Mayor


Subjektif
(tidak tersedia)
Objektif
1. Berat badan menurun minimal 10% di bawah rentang ideal
Gejala dan Tanda Minor
Subjektif
1. Cepat kenyang setelah makan
2. Kram/nyeri abdomen
3. Nafsu makan menurun
Objektif
1. Bisisng usus hiperaktif
2. Otot pengunyah lemah
3. Otot menelan lemah
4. Membran mukosa pucat
5. Sariawan
6. Serum albumin turun
7. Rambut rontok berlebihan
8. Diare
Kondisi Klinis Terkait
1. Stroke
2. Parkinson
3. Mobius syndrome
4. Cerebral palsy
5. Cleft lip
6. Cleft palate
7. Amyotropic lateral sclerosis
8. Kerusakan neuromuscular
9. Luka Bakar
10. Kanker
11. Infeksi
12. AIDS

Standar Asuhan Keperawatan Tahun 2021


RSUD Asih Husada Kota Banjar
Keperawatan 23

13. Penyakit Crohn’s


14. Enterokolitis
15. Fibrosis kistik
TUJUAN :
Status Nutrisi
Definisi
Keadekuatan asupan nutrisi untuk memenuhi kebutuhan metabolisme
Ekspektasi : Membaik
Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama………………
Maka [Luaran Keperawatan] [Ekspektasi] dengan kriteria hasil :
Contoh : Setelah dilakukan intervensi selama 3 jam, maka Status Nutrisi Membaik dengan kriteria hasil
porsi makanan yg dihabiskan cukup menurun, nafsu makan cukup memburuk

Kriteria Hasil :
Menurun Cukup Menurun Sedang Cukup Meningkat Meningkat
Porsi makanan yang dihabiskan 1 2 3 4 5
Kekuatan otot pengunyah 1 2 3 4 5
Kekuatan otot menelan 1 2 3 4 5
Serum albumin 1 2 3 4 5
Verbalisasi keinginan untuk 1 2 3 4 5
meningkatkan nutrisi
Pengetahuan tentang pilihan 1 2 3 4 5
makanan yang sehat
Pengetahuan tentang pilihan 1 2 3 4 5
minuman yang sehat
Pengetahuan tentang standar 1 2 3 4 5
asupan nutrisi yang tepat
Penyiapan dan penyimpanan 1 2 3 4 5
makanan yang aman
Penyiapan dan penyimpanan 1 2 3 4 5
minuman yang aman
Sikap terhadap makanan/ 1 2 3 4 5
minuman sesuai dengan
tujuan kesehatan
Meningkat Cukup Meningkat Sedang Cukup Menurun Menurun
Perasaan cepat kenyang 1 2 3 4 5
Nyeri abdomen 1 2 3 4 5
Sariawan 1 2 3 4 5
Rambut rontok 1 2 3 4 5
Diare 1 2 3 4 5

Memburuk Cukup memburuk Sedang Cukup Membaik Membaik


Berat Badan 1 2 3 4 5
Indeks Massa Tubuh (IMT) 1 2 3 4 5
Frekuensi makan 1 2 3 4 5
Nafsu makan 1 2 3 4 5
Bising usus 1 2 3 4 5
Tebal lipatan kulit trisep 1 2 3 4 5
Membran Mukosa 1 2 3 4 5

Diagnosa keperawatan :
Masalah berhubungan dengan Penyebab dibuktikan dengan Tanda/Gejala
Contoh :
- Defisit Nutrisi berhubungan dengan Ketidakmampuan menelan makanan dibuktikan dengan Otot
pengunyah lemah

Standar Asuhan Keperawatan Tahun 2021


RSUD Asih Husada Kota Banjar
Keperawatan 24

INTERVENSI KEPERAWATAN

Manajemen Nutrisi dan lainnya

Definisi : Mengidentifikasi dan mengelola asupan nutrisi yang seimbang

Tindakan
Observasi
- Identifikasi status nutrisi
- Identifikasi alergi dan intoleransi makanan
- Identifikasi makanan yang disukai
- Identifikasi kebutuhan kalori dan jenis nutrient\Identifikasi perlunya penggunaan selang nasogastric
- Monitor asupan makanan
- Monitor berat badan
- Monitor hasil pemeriksaan laboratorium
- Kaji ulang faktor yang menyebabkan anoreksia, mual/muntah
- observasi derajat kesulitan menelan

Terapeutik
- Lakukan oral hyigiene sebelum makan, jika perlu
- Fasilitasi menentukan pedoman diet (mis. Piramida makanan)
- Sajikan makanan secara menarik dan suhu sesuai
- Berikan makanan tinggi serat untuk mencegah konstipasi
- Berikan makanan tinggi kalori dan tinggi protein
- Berikan suplemen makanan, jika perlu
- Hentikan pemberian makan melalui selang nasogastric jika asupan oral dapat ditoleransi
- Berikan makanan dalam keadaan hangat
- Berikan makan porsi kecil tapi sering
- Hindari prosedur invasif sebelum makan
- Timbang Berat Badan (BB) secara berkala
- Berikan makanan per sonde sesuai program
Edukasi
- Anjurkan posisi duduk, jika mampu
- Ajarkan diet yang diprogramkan
- Jelaskan pada klien dan keluarga mengenai jenis nutrisi yang sesuai dan pentingnya nutrisi bagi
tubuh klien

Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian medikasi sebelum makan (mis. Pereda nyeri, antiemetic), jika perlu
- Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori dan jenis nutrient yang dibutuhkan, jika
perlu
- Berikan nutrisi parenteral atau albumin per IV sesuai program
- Berikan terapi medika mentosa sesuai program
- Konsultasikan dengan ahli gizi tentang kebutuhan kalori harian
- Pasang NGT sesuai program medis
- Monitor hasil laboratorium khususnya albumin, Hb, globulin

UNIT TERKAIT :
Masalah ini dapat ditemukan di seluruh jenis ruang perawatan

DOKUMEN TERKAIT :
Format Pengkajian Keperawatan dan Lembar Pencatatan Asuhan Keperawatan

Standar Asuhan Keperawatan Tahun 2021


RSUD Asih Husada Kota Banjar
Keperawatan 25

PELAYANAN KEPERAWATAN
PROTAP PERENCANAAN
KEPERAWATAN
Masalah Keperawatan

RSUD ASIH HUSADA Perubahan Nutrisi Lebih dari


KOTA BANJAR Kebutuhan Tubuh/ Berat Badan
Lebih
Nomor : 09 / SAK / 2021 Revisi 0 Tanggal : Maret 2021 Halaman : 1/3

PENGERTIAN :
Akumulasi lemak berlebih atau abnormal yang tidak sesuai dengan usia dan jenis kelamin

PENYEBAB :
1. Kurang aktivitas fisik harian
2. Kelebihan konsumsi gula
3. Gangguan kebiasaan makan
4. Gangguan persepsi makan
5. Kelebihan konsumsi alkohol
6. Penggunaan energi kurang dari asupan
7. Sering mengemil
8. Sering memakan makanan berminyak/berlemak
9. Faktor keturunan (mis. Distribusi jaringan adiposa, pengeluaran energi, aktivitas lipase lipoprotein,
sintesis lipid, lipolisis)
10. Penggunaan makanan formula atau makanan campuran (pada bayi)
11. Asupan kalsium rendah (pada anak-anak)
12. Berat badan bertambah cepat (selama masa anak-anak, selama masa bayi, termasuk minggu
pertama, 4 bulan pertama, dan tahun pertama)
13. Makanan padat sebagai sumber makanan utama pada usia < 5 bulan

Gejala dan Tanda Mayor


Subjektif
(tidak tersedia)

Objektif
1. IMT > 25 kg/m2 (pada dewasa) atau berat dan Panjang badan lebih dari presentil 95 (pada anak < 2
tahun) atau IMT pada presentil ke 85 – 95 (pada anak 2-18 tahun)

Gejala dan Tanda Minor


Subjektif

(tidak tersedia)
Objektif
1. Tebal lipatan kulit trisep > 25 mm

Kondisi Klinis Terkait


1. Gangguan genetik
2. Faktor Keturunan
3. Hipotiroid
4. Diabetes melitus maternal

Standar Asuhan Keperawatan Tahun 2021


RSUD Asih Husada Kota Banjar
Keperawatan 26

TUJUAN :
Berat Badan
Definisi
Akumulasi bobot tubuh sesuai dengan usia dan jenis kelamin
Ekspektasi : Membaik
Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama………………
Maka [Luaran Keperawatan] [Ekspektasi] dengan kriteria hasil :
Contoh : Setelah dilakukan intervensi selama 3x24 jam, maka Berat Badan Membaik dengan kriteria hasil
Berat Badan cukup memburuk

Kriteria Hasil :
Memburuk Cukup Memburuk Sedang Cukup Membaik Membaik
Berat Badan 1 2 3 4 5
Tebal lipatan kulit 1 2 3 4 5
Indeks massa tubuh 1 2 3 4 5

Diagnosa keperawatan :
Masalah berhubungan dengan Penyebab dibuktikan dengan Tanda/Gejala
Contoh :
- Berat Badan Lebih berhubungan dengan Kurang aktivitas fisik harian
dibuktikan dengan IMT > 25 kg/m2

Intervensi Keperawatan :
Konseling Nutrisi
Definisi :
Memberikan bimbingan dalam melakukan modifikasi asupan nutrisi

Tindakan
Observasi
- Identifikasi kebiasaan makan dan perilaku makan yang akan diubah
- Identifikasi kemajuan modifikasi diet secara regular
- Monitor intake dan output cairan, nilai hemoglobin, tekanan darah, kenaikan berat badan, dan
kebiasan membeli makanan
- Kaji faktor yang berkaitan dengan kenaikan berat badan klien

Terapeutik
- Bina hubungan teurapeutik
- Sepakati lama waktu pemberian konseling
- Tetapkan tujuan jangka pendek dan jangka Panjang yang realistis
- Gunakan standar nurtisis sesuai program diet dalam mengevaluasi kecukupan asupan makanan
- Pertimbangkan faktor-faktror yang mempengaruhi pemenuhan kebutuhan gizi (mis. Usia, tahap
pertumbuhan dan perkembangan penyakit)
- Bantu klien untuk menyesuaikan diit dengan gaya hidup dan tingkat aktivitas
- Ajarkan pola nutrisi dan pola aktivitas yang sesuai untuk klien
- Lakukan penimbangan berat badan secara berkala
Edukasi
- Informasikan perlunya modifikasi diet (mis, penurunan atau penambahan berat badan, pembatasan
natrium atau cairan, pengurangan kolesterol)
- Jelaskan program gizi dan persepsi pasien terhadap diet yang diprogramkan)
- Kolaborasi
- Rujuk pada ahli gizi, jika perlu
- Jelaskan pada klien dan keluarga jenis nutrisi yang sesuai

Tindakan Kolaborasi :
- Berikan terapi medikamentosa sesuai program

Standar Asuhan Keperawatan Tahun 2021


RSUD Asih Husada Kota Banjar
Keperawatan 27

- Konsultasikan dengan ahli gizi tentang jenis dan pola diit yang sesuai dengan klien

UNIT TERKAIT :
Masalah ini dapat ditemukan di seluruh jenis ruang perawatan

DOKUMEN TERKAIT :
Format Pengkajian Keperawatan dan Lembar Pencatatan Asuhan Keperawatan

Standar Asuhan Keperawatan Tahun 2021


RSUD Asih Husada Kota Banjar
Keperawatan 28

PELAYANAN KEPERAWATAN

PROTAP PERENCANAAN KEPERAWATAN

Masalah Keperawatan

RSUD ASIH HUSADA


KOTA BANJAR Gangguan
Mobilitas Fisik
Nomor : 10 / SAK / 2021 Revisi 0 Tanggal : Maret 2021 Halaman : 1/3

PENGERTIAN :
Keterbatasan dalam gerakan fisik dari satu atau lebih ekstremitas secara mandiri
Tingkat 1: Memerlukan penggunaan peralatan atau alat bantu
Tingkat 2: Memerlukan bantuan dari orang lain untuk pertolongan, pengawasan, atau pengajaran.
Tingkat 3: Memerlukan bantuan dari orang lain dan peralatan/alat bantu.
Tingkat 4: Ketergantungan; tidak berpatisipasi dalam aktivitas.

Penyebab:
1. Kerusakan integritas struktur tulang
2. Perubahan metabolism
3. Ketidakbugaran fisik
4. Penurunan massa otot
5. Penurunan kekuatan otot
6. Keterlambatan perkembangan
7. Kekakuan sendi
8. Kontraktur
9. Malnutrisi
10. Gangguan muskulokeletal
11. Gangguan neuromuskular
12. Indeks masa tubuh diatas persentil ke -75 sesuai usia
13. Efek agen farmakologis
14. Program pembatasan gerak
15. Nyeri
16. Kurang terpapar informasi tentang aktivitas fisik
17. Kecemasan
18. Gangguan kognitif
19. Keengganan melakukan pergerakan
20. Gangguan sensoripersepsi

Gejala dan Tanda Mayor


Subjektif
1. Mengeluh sulit menggerakkan ekstremitas
Objektif
1. Kekuatan otot menurun
2. Rentang gerak (ROM) menurun

Gejala dan Tanda Minor


Subjektif
1. Nyeri saat bergerak
2. Enggan melakukan pergerakan
3. Merasa cemas saat bergerak
Objektif
1. Sendi kaku
2. Gerakan tidak terkoordinasi

Standar Asuhan Keperawatan Tahun 2021


RSUD Asih Husada Kota Banjar
Keperawatan 29

3. Gerakan terbatas
4. Fisik lemah
Kondisi Klinis Terkait :
1. Stroke
2. Cedera medulla spinalis
3. Trauma
4. Fraktur
5. Osteoarthritis
6. Ostemalasia
7. Keganasan

TUJUAN :
Mobilitas Fisik
Definisi
Kemampuan dalam gerakan fisik dari satu atau lebih ekstremitas secara mandiri
Ekspektasi : Meningkat
Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama………………
Maka [Luaran Keperawatan] [Ekspektasi] dengan kriteria hasil :
Contoh : Setelah dilakukan intervensi selama 2x24 jam, maka Mobilitas Fisik Meningkat dengan kriteria hasil
pergerakan ekstremitas cukup menurun, rentang gerak (ROM) cukup menurun, nyeri sedang

Kriteria Hasil :
Menurun Cukup menurun Sedang Cukup Meningkat Meningkat

Pergerakan ekstremitas 1 2 3 4 5
Kekuatan otot 1 2 3 4 5
Rentang gerak (ROM) 1 2 3 4 5

Meningkat Cukup Meningkat Sedang Cukup Menurun Menurun


Nyeri 1 2 3 4 5
Kecemasan 1 2 3 4 5
Kaku sendi 1 2 3 4 5
Gerakan tidak terkoordinasi 1 2 3 4 5
Gerakan tebatas 1 2 3 4 5
Kelemahan fisik 1 2 3 4 5

Diagnosa keperawatan :
Masalah berhubungan dengan Penyebab dibuktikan dengan Tanda/Gejala
Contoh :
- Gangguan Mobilitas Fisik berhubungan dengan Kerusakan Integritas Struktur Tulang
dibuktikan dengan Nyeri saat gerak

Intervensi Keperawatan :
Dukungan Mobilisasi
Definisi : Memfasilitasi pasien untuk meningkatkan aktivitas pergerakan fisik
Tindakan Keperawatan :
Observasi
- Identifikasi adanya nyeri atau keluhan fisik lainnya
- Identifikasi toleransi fisik melakukan pergerakan
- Monitor frekuensi jantung dan tekanan darah sebelum memulai mobilisasi
- Monitor kondisi umum selama melakukan mobilisasi
- Observasi kemampuan klien dan keadaan fungsional serta kerusakan yang terjadi
- Observasi integritas kulit dan perhatikan adanya kemerahan, iskemia jaringan
- Observasi respon emosional terhadap ketidakmampuan atau keterbatasan

Terapeutik

Standar Asuhan Keperawatan Tahun 2021


RSUD Asih Husada Kota Banjar
Keperawatan 30

- Fasilitasi aktivitas mobilisasi dengan alat bantu (mis. Pagar tempat tidur)
- Fasilitasi melakukan pergerakan jika perlu
- Libatkan keluarga untuk membantu pasien dalam meningkatkan pergerakan
- fasilitasi kebutuhan untuk alat-alat bantu aktivitas (kursi roda, kruk dll)
- Dukung dan fasilitasi pergerakan awal dan kegiatan sehari-hari
- Berikan reinforcement positif pada saat melakukan aktivitas
- Pertahankan pengaman tempat tidur terpasang dan jika memungkinkan tempat tidur dalam posisi rendah
- Ubah posisi setiap 2 jam atau sesuai kebutuhan
- Pertahankan ektremitas bawah dalam posisi fungsional untuk mencegah Foot Drop
- Lakukan latihan rentang gerak aktif/pasif (ROM) pada keseluruhan ekstremitas jika memungkinkan
- Berikan perawatan kulit seperti masase dengan pelembab
- Ganti linen dan pakaian basah dengan segera

Edukasi
- Jelaskan tujuan dan prosedur mobilisasi
- Anjurkan melakukan mobilisasi dini
- Ajarkan mobilisasi sederhana yang harus dilakukan (mis. Duduk di tempat tidur, duduk di sisi tempat tidur,
pindah dari tempat tidur ke kursi)
- Ajarkan cara penggunaan alat bantu
- Jelaskan bahaya imobilitas kepada klien dan keluarganya
- Ajarkan kepada klien dan keluarga terkait dengan lingkungan rumah yang aman bagi klien (lantai tidak licin,
kamar mandi terdapat pegangan, dll.)
- Jelaskan dan motivasi klien tentang pentingnya mengungkapkan perasaan, kekuatan, kelemahan dan
kekhawatirannya

UNIT TERKAIT :
Masalah ini dapat ditemukan di seluruh jenis ruang perawatan

DOKUMEN TERKAIT :
Format Pengkajian Keperawatan dan Lembar Pencatatan Asuhan Keperawatan

Standar Asuhan Keperawatan Tahun 2021


RSUD Asih Husada Kota Banjar
Keperawatan 31

PELAYANAN KEPERAWATAN

PROTAP PERENCANAAN KEPERAWATAN

Masalah Keperawatan

RSUD ASIH HUSADA


KOTA BANJAR
Penurunan Curah Jantung
Nomor : 10 / SAK / 2021 Revisi 0 Tanggal : Maret 2021 Halaman : 1/4

PENGERTIAN :
Ketidakadekuatan jantung memompa darah untk memenuhi kebutuhan metabolism tubuh

Penyebab :
1. Perubahan irama jantung
2. Perubahan frekuensi jantung
3. Perubahan kontraktilitas
4. Perubahan preload
5. Perubahan afterload
Gejala dan Tanda Mayor
Subjektif
1. Perubahan irama jantung
1) Palpitasi
2. Perubahan preload
1) Lelah
3. Perubahan afterload
1) Dispnea
4. Perubahan kontraktilitas
1) Paroxysmal nocturnal dyspnea (PND)
2) Ortopnea
3) Batuk
Objektif
1. Perubahan irama jantung
1) Bradikardia/takikardia
2) Gambaran EKG aritmia atau gangguan konduksi
2. Perubahan preload
1) Edema
2) Distensi vena jugularis
3) Central venous pressure (CVP) meningkat/menurun
4) Hepatomegali
3. Perubahan afterload
1) Tekanan Darah Meningkat/menurun
2) Nadi perifer teraba lemah
3) Capillary refill time . 3 detik
4) Oliguria
5) Warna kulit pucat dan/atau sianosis
4. Perubahan kontraktilitas
1) Terdengar suara jantung S3 dan/atau S4
2) Ejection fraction (EF) menurun

Standar Asuhan Keperawatan Tahun 2021


RSUD Asih Husada Kota Banjar
Keperawatan 32

Gejala dan Tanda Minor


Subjektif
1. Perubahan preload
(tidak tersedia)
2. Perubahan afterload
(tidak tersedia)
3. Perubahan kontraktilitas
(tidak tersedia)
4. Perilaku/emosional
1) Cemas
2) Gelisah
Objektif
1. Perubahan preload
1) Murmur jantung
2) Berat badan bertambah
3) Pulmonary artery wedge pressure (PAWP) menurun
2. Perubahan afterload
1) Pulmonary vascular resistance (PVR)
2) Systemic vascular resitance (SVR) meningkat/menurun
3. Perubahan kontraktilitas
1) Cardiac index (CI) menurun
2) Left ventricular stroke work ndex (LVSWI) menurun
3) Stroke volume index (SVI) menurun
4. Perilaku/emosional
Kondisi Klinis Terkait
1. Gagal jantung kongestif
2. Sindrom koroner akut
3. Stenosis mitral
4. Regurgitasi mitral
5. Stenosis aorta
6. Regurgitasi aorta
7. Stenosis trikuspidal
8. Regurgitasi trikuspidal
9. Stenosis pulmonal
10. Regurgitasi pulmonal
11. Aritmia
12. Penyakit jantung bawaan

TUJUAN :
Curah jantung
Definisi
Keadekuatan jantung memompa darah untuk memenuhi kebutuhan metabolism tubuh
Ekspektasi : Meningkat
Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama………………
Maka [Luaran Keperawatan] [Ekspektasi] dengan kriteria hasil :
Contoh : Setelah dilakukan intervensi selama 1x24 jam, maka Curah Jantung Meningkat dengan kriteria hasil kekuatan
nadi perifer cukup menurun, tekanan darah sedang, palpitasi sedang

Kriteria Hasil :
Menurun Cukup Menurun Sedang Cukup Meningkat Meningkat
Kekuatan nadi perifer 1 2 3 4 5
Ejection fraction (EF) 1 2 3 4 5

Standar Asuhan Keperawatan Tahun 2021


RSUD Asih Husada Kota Banjar
Keperawatan 33

Cardiac index (CI) 1 2 3 4 5

Left venricular stroke work 1 2 3 4 5


index (LVSWI)
Stroke volume index (SVI) 1 2 3 4 5

Meningkat Cukup Meningkat Sedang Cukup Menurun Menurun


Palpitasi 1 2 3 4 5
Bradikardia 1 2 3 4 5
Takikardia 1 2 3 4 5
Gambaran EKG aritmia 1 2 3 4 5
Lelah 1 2 3 4 5
Edema 1 2 3 4 5
Distensi vena jugularis 1 2 3 4 5
Dispnea 1 2 3 4 5
Oliguria 1 2 3 4 5
Pucat/sianosis 1 2 3 4 5
Paroxysmal nocturnal 1 2 3 4 5
dyspnea (PND)
Ortopnea 1 2 3 4 5
Batuk 1 2 3 4 5
Suara jantung S3 1 2 3 4 5
Suara jantung S4 1 2 3 4 5
Murmur jantung 1 2 3 4 5
Berat badan 1 2 3 4 5
Hepatomegali 1 2 3 4 5
Pulmonaryvascular resistance 1 2 3 4 5
(PVR)
Systemic vascular resitance 1 2 3 4 5

Memburuk Cukup Memburuk Sedang Cukup Membaik Membaik


Tekanan Darah 1 2 3 4 5
Capillary refill time (CRT) 1 2 3 4 5
Pulmonary artery wedge 1 2 3 4 5
pressure (PAWP)
Central venous pressure 1 2 3 4 5

Diagnosa keperawatan :
Masalah berhubungan dengan Penyebab dibuktikan dengan Tanda/Gejala
Contoh :
- Penurunan curah jantung berhubungan dengan Perubahan irama jantung
dibuktikan dengan Bradikardia/Takikardia

Intervensi Keperawatan :
Perawatan Jantung, dan lainnya
Definisi : Mengidentifikasi, merawat dan membatasi komplikasi akibat ketidakseimbangan antara suplai dan konsumsi
oksigen miokard
Tindakan Keperawatan :
Observasi
- Identifikasi tanda/gejala primer penurunan curah jantung (meliputi dyspnea, kelelahan, edema, ortpnea,
paroxysmal nocturnal dyspnea, peningkatan CVP
- Identifikasi tanda/gejala sekunder penurunan curah jantung (meliputi peningkatan berat badan, hepatomegaly,
distensi vena jugularis, palpitasi, rinkhi basah, oliguria, batuk, kulit pucat)
- Monitor tekanan darah (termasuk tekanan darah ortostatik, jika perlu)
- Monitor intake dan output cairan
- Monitor berat badan setiap hari pada waktu yang sama

Standar Asuhan Keperawatan Tahun 2021


RSUD Asih Husada Kota Banjar
Keperawatan 34

- Monitor saturasi oksigen’Monitor keluhan nyeri dada (mis. Intensitas, lokasi, radiasi, durasi, presivitasi yang
mengurangi nyeri)
- Monitor EKG 12 sadapan
- Monitor aritmia (kelainan irama dan frekuensi)
- Monitor nilai laboratorium jantung (mis. Elektrolit, enzim jantung, BNP, NTpro-BNP)
- Monitor fungsi alat pacu jantung
- Periksa tekanan darah dan frekuensi nadi sebelum dan sesudah aktivitas
- Periksa tekanan darah dan frekuensi nadi sebelum pemberian obat (mis. Beta blocker, ACE, inhibitor, calcium
channel blocker, digoksin)
- Observasi bunyi jantung dan perhatikan adanya bunyi jantung abnormal, nadi dan iramanya
- Observasi adanya keluhan nyeri dada dan palpitasi
- Observasi respon verbal melambat, mudah terangsang, agitasi, gangguan memori, bingung atau penurunan
fungsi neurosensori
- Observasi toleransi klien terhadap aktivitas dan sesuaikan terhadap kemampuan klien
- Monitor tekanan darah dan denyut nadi, RR, suhu tubuh dan adanya keringat dingin
- Monitor urin output, jumlah, warna dan karakteristiknya
- Monitor urin output, jumlah, warna dan karakteristiknya (keluaran antara 0,5 – 2 ml/kg bergantung pada usia)
(SKF Anak)
Terapeutik
- Posisikan pasien semi fowler atau fowler dengan kaki ke bawah atau posisi nyaman
- Berikan diet jantung yang sesuai (mis. Batasi asupan kafein, natrium, kolesterol, dan makanan tinggi lemak)
- Gunakan stocking elastis atau pneumatic intermiten, sesuai indikais
- Fasilitasi pasien dan keluarga untuk modifikasi gaya hidup sehat
- Berikan terapi relaksasi untuk mengurangi stress, jika perlu
- Berikan dukungan emosional dan spiritual
- Berikan oksigen untuk mempertahankan saturasi oksigen >94%
- Berikan posisi dengan kepala lebih tinggi 30o dan bedrest
- Berikan dukungan psikis bagi klien dan keluarga untuk mengurangi kecemasan
- Lakukan penilaian pengisian kapiler (capilary refill)
- Berikan periode istirahat yang sering dan periode tidur tanpa gangguan(SKF Anak)
- Anjurkan dan fasilitasi permainan dan aktivitas yang tenang sesuai usia, kondisi dan kemampuan(SKF Anak)
- Evaluasi respon klien terhadap terapi oksigen
Edukasi
- Anjurkan berkativitas fisik sesuai toleransi
- Anjurkan beraktivitas fisik secara bertahap
- Anjurkan berhenti merokok
- Ajarkan pasien dan keluarga mengukur berat badan harian
- Ajarkan pasien dan keluarga mengukur intake dan output cairan harian
- Berikan informasi teknik penurunan stres, tujuan tindakan keperawatan dan tindakan lain yang perlu diketahui
oleh klien.
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian antiaritmia, jika perlu
- Rujuk ke prigram rehabilitasi jantung
- Berikan oksigen lembab sesuai program
- Berikan terapi medikamentosa sesuai program
- Monitor hasil pemeriksaan AGD dan elektrolit
- Monitor EKG Serial

UNIT TERKAIT :
Masalah ini dapat ditemukan di seluruh jenis ruang perawatan

DOKUMEN TERKAIT :
Format Pengkajian Keperawatan dan Lembar Pencatatan Asuhan Keperawatan

Standar Asuhan Keperawatan Tahun 2021


RSUD Asih Husada Kota Banjar
Keperawatan 35

PELAYANAN KEPERAWATAN

PROTAP PERENCANAAN KEPERAWATAN

Masalah Keperawatan

RSUD ASIH HUSADA Konstipasi


KOTA BANJAR

Nomor : 11 / SAK / 2021 Revisi 0 Tanggal : Maret 2021 Halaman : 1/3

PENGERTIAN :
Penurunan defekasi normal yang disertai pengeluaran feses sulit dan tidak tuntas serta feses kering dan banyak

PENYEBAB
Fisiologis
1. Penurunan motilitas gastrointestinal
2. Ketidakadekuatan pertumbuhan gigi
3. Ketidakcukupan diet
4. Ketidakcukupan asupan serat
5. Ketidakcukupan asupan cairan
6. Aganglionik (mis. Penyakit Hircsrung)
7. Kelemahan otot abdomen
Psikologis
1. Konfusi
2. Depresi
3. Gangguan emosional
Situasional
1. Perubahan kebiasaan makan (mis. Jenis makanan, jadwal makanan)
2. Ketidakadekuatan toileting
3. Aktivitas fisik harian kurang dari yang dianjurkan
4. Penyalahgunaan laksatif
5. Efek agen farmakologis
6. Ketidakteraturan kebiasaan defekasi
7. Kebiasaan menahan dorongan defekasi
8. Perubahan lingkungan

Gejala dan Tanda Mayor


Subjektif
1. Defekasi kurang dari 2 kali seminggu
2. Pengeluaran feses lama dan sulit
Objektif
1. Feses keras
2. Peristaltik usus menurun

Gejala dan Tanda Minor


Subjektif
1. Mengejan saat defekasi
Objektif
1. Distensi abdomen
2. Kelemahan umum
3. Teraba massa pada rektal

Standar Asuhan Keperawatan Tahun 2021


RSUD Asih Husada Kota Banjar
Keperawatan 36

Kondisi klinis Terkait :


1. Lesi/cedera pada medulla spinalis
2. Spina bifida
3. Stroke
4. Sklerosis multiple
5. Penyakit Parkinson
6. Demensia
7. Hiperparatiroidisme
8. Hipoparatiroidisme
9. Ketidakseimbangan elektrolit
10. Hemoroid
11. Obesitas
12. Pasca operasi obtruksi bowel
13. Kehamilan
14. Pembesaran prostat
15. Abses rektal
16. Fisura anorektal
17. Striktura anorektal
18. Prolaps rektal
19. Rektokel
20. Tumor
21. Penyakit Hircsprung
22. Impaksi feses

TUJUAN :
Eliminasi Fekal
Definisi : Proses defekasi normal yang disertai dengan pengeluaran feses mudah dan kosistensi, frekuensi serta bentuk
feses normal
Ekspektasi : Membaik
Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama………………
Maka [Luaran Keperawatan] [Ekspektasi] dengan kriteria hasil :
Contoh : Setelah dilakukan intervensi selama 1x24 jam, maka Eliminasi Fekal Membaik dengan kriteria hasil control
pengeluaran feses cukup menurun, keluhan defekasi lama dan sulit sedang, konsistensi feses sedang

Kriteria Hasil :
Menurun Cukup menurun Sedang Cukup Meningkat Meningkat
Kontrol pengeluaran feses 1 2 3 4 5
Meningkat Cukup Meningkat Sedang Cukup Menurun Menurun
Keluhan defekasi lama dan 1 2 3 4 5
sulit
Mengejan saat defekasi 1 2 3 4 5
Distensi abdomen 1 2 3 4 5
Teraba massa pada rektal 1 2 3 4 5
Urgency 1 2 3 4 5
Nyeri abdomen 1 2 3 4 5
Kram abdomen 1 2 3 4 5

Memburuk Cukup Memburuk Sedang Cukup Membaik Membaik


Konsistensi feses 1 2 3 4 5
Frekuensi defekasi 1 2 3 4 5
Peristaltik usus 1 2 3 4 5

Diagnosa keperawatan :
Masalah berhubungan dengan Penyebab dibuktikan dengan Tanda/Gejala
Contoh :
- Konstipasi berhubungan dengan Ketidakcukupan asupan serat

Standar Asuhan Keperawatan Tahun 2021


RSUD Asih Husada Kota Banjar
Keperawatan 37

dibuktikan dengan Feses keras

INTERVENSI KEPERAWATAN
Manajemen Ekliminasi Fekal
Definisi : Mengidentifikasi dan mengelola gangguan pola eliminasi fekal
Tindakan Keperawatan :
Observasi
- Identifikasi masalah usus dan penggunaan obat pencahar
- Identifikasi pengobatan yang berefek pada kondisi gastrointestinal
- Monitor buang air besar (mis. Warna, frekuensi, konsistensi, volume)
- Monitor tanda dan gejala diare, konstipasi, atau impaksi
- Terapeutik
- Berikan air hangat setelah makan
- Jadwalkan waktu defekasi bersama pasien
- Sediakan makanan tinggi serat
Edukasi
- Jelaskan jenis makanan yang membantu meningkatkan keteraturan peristaltik usus
- Anjurkan mencatat warna, frekuensi, konsistensi, volume feses
- Anjurkan meningkatkan aktifitas fisik, sesuai toleransi
- Anjurkan pengurangan asupan makanan yang meningkatkan pembentukan gas
- Anjurkan mengkonsumsi makanan yang mengandung tinggi serat
- Anjurkan meningkatkan asupan cairan, jika tidak ada kontraindikasi
- Motivasi minum sedikitnya 2 L (8-10 gelas) sehari jika tidak ada kontraindikasi
- Anjurkan mobilisasi bertahap jika tidak ada kontraindikasi
- Anjurkan minum air hangat 30 menit sebelum makan
- Auskultasi Bising Usus
- Tetapkan waktu reguler untuk eliminasi
- Ajarkan klien berbaring ditempat tidur atau duduk di kursi dan tekuk satu lutut ke arah dada bergantian (10-20
kali setiap lutut) tiga sampai empat kali sehari
- Ajarkan klien untuk duduk di kursi atau berbaring di tempat tidur dan balikkan badan dari sisi ke sisi (30-40 kali)
enam sampai sepuluh kali sehari
- Ajarkan pentingnya diet seimbang
Kolaborasi

- Kolaborasi pemberian obat supositoria anal, jika perlu


- Kolaborasi pemberian therapi sesuai program
- Kolaborasi dengan ahli gizi tentang diet tinggi serat

UNIT TERKAIT :
Masalah ini dapat ditemukan di seluruh jenis ruang perawatan
DOKUMEN TERKAIT :
Format Pengkajian Keperawatan dan Lembar Pencatatan Asuhan Keperawatan

Standar Asuhan Keperawatan Tahun 2021


RSUD Asih Husada Kota Banjar
Keperawatan 38

PELAYANAN KEPERAWATAN

PROTAP PERENCANAAN KEPERAWATAN

Masalah Keperawatan

RSUD ASIH HUSADA Kelebihan volume cairan/Hipervolemia


KOTA BANJAR

Nomor : 12 / SAK / 2021 Revisi : Tanggal : Maret 2021 Halaman : 1/3

PENGERTIAN :
Peningkatan volume cairan intravascular, interstisial, dan/atau intraselular

PENYEBAB :
1. Gangguan mekanisme regulasi
2. Kelebihan asupan cairan
3. Kelebihan asupan natrium
4. Gangguan alira balik vena
5. Efek agen farmakologis (mis. Kortikosteroid, chlorpropamide, tolbutamide, vincristine,
tryptilinescarbamazepine)

Gejala dan Tanda Mayor


Subjektif
1. Ortopnea
2. Dispnea
3. Paroxymal nocturnal dyspnea (PND)
Objektif
1. Edema anasarka dan/atau edema perifer
2. Berat Badan meningkat dalam waktu singkat
3. Jugular Venous Pressure (JVP) dan/atau Central Venous Pressure (CVP) meningkat
4. Refleks hepatojugular positif

Gejala dan Tanda Minor


Subjektif
(tidak tersedia)
Objektif
1. Distensi vena jugularis
2. Terdengar suara napas tambahan
3. Hepatomegali
4. Kadar Hb/Ht turun
5. Oliguria
6. Intake lebih banyakdari output (balans cairan positif)
7. Kongesti paru
Kondisi Klinis Terkait
1. Penyakit Ginjal: gagal ginjal akut/kronis, sindrom nefrotik
2. Hipoalbuminemia
3. Gagal jantung kongestif
4. Kelainan hormone
5. Penyakit Hati (mis. Sirosis, asites, kanker hati)
6. Penyakit vena perifer (mis. varises vena, thrombus vena, plebitis)
7. Imobilitas

Standar Asuhan Keperawatan Tahun 2021


RSUD Asih Husada Kota Banjar
Keperawatan 39

TUJUAN :
Status cairan : Kondisi volume cairan intravaskuler, interstesiel, dan/atau intraseluler
Ekspektasi : Membaik
Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama………………
Maka [Luaran Keperawatan] [Ekspektasi] dengan kriteria hasil :
Contoh : Setelah dilakukan intervensi selama 2x24 jam, maka Status Cairan Membaik dengan kriteria hasil turgor kulit
cukup menurun, keluhan haus cukup meningkat, tekanan darah sedang, membrane mukosa sedang

Kriteria Hasil :
Menurun, Cukup Menurun, Sedang, Cukup Meningkat, Meningkat
Kekuatan Nadi 1 2 3 4 5
Turgor Kulit 1 2 3 4 5
Output urine 1 2 3 4 5
Pengisian vena 1 2 3 4 5
Meningkat, Cukup Meningkat, Sedang, Cukup Menurun, Menurun
Ortopnea 1 2 3 4 5
Dispnea 1 2 3 4 5
Paroxysmal nocturnal dyspnea (PND) 1 2 3 4 5
Edema anasarca 1 2 3 4 5
Edema perifer 1 2 3 4 5
Berat Badan 1 2 3 4 5
Distensi vena jugularis 1 2 3 4 5
Suara napas tambahan 1 2 3 4 5
Kongesti paru 1 2 3 4 5
Perasaan lemah 1 2 3 4 5
Keluhan haus 1 2 3 4 5
Konsentrasi urine 1 2 3 4 5
Memburuk, Cukup Memburuk, Sedang, Cukup Membaik, Membaik
Frekuenasi nadi 1 2 3 4 5
Tekanan darah 1 2 3 4 5
Tekanan nadi 1 2 3 4 5
Membran mukosa 1 2 3 4 5
Jugular Venous Pressure (JVP) 1 2 3 4 5
Kadar Hb 1 2 3 4 5
Kadar Ht 1 2 3 4 5
Central Venous Pressure 1 2 3 4 5
Refluks hepatojugular 1 2 3 4 5
Berat badan 1 2 3 4 5
Hepatomegali 1 2 3 4 5
Oliguria 1 2 3 4 5
Intake cairan 1 2 3 4 5
Status mental 1 2 3 4 5
Suhu tubuh 1 2 3 4 5

Diagnosa keperawatan :
Masalah berhubungan dengan Penyebab dibuktikan dengan Tanda/Gejala
Contoh :
- Kelebihan volume cairan/Hipervolemia berhubungan dengan Kelebihan asupan natrium
dibuktikan dengan Edema anasarka dan/atau edema perifer

INTERVENSI KEPERAWATAN :
Manajemen Hipervolemia dan yang lainnya
Definisi : Mengidentifikasi dan mengelola kelebihan volume cairan intravaskuler dan ekstraseluler serta mencegah

Standar Asuhan Keperawatan Tahun 2021


RSUD Asih Husada Kota Banjar
Keperawatan 40

terjadinya komplikasi
Tindakan :
Observasi
- Periksa tanda dan gejala hipevolemia (mis. ortopnea, dyspnea, edema, JVP/CVP meningkat, reflex
hepatojugular positif, suara napas tambahan)
- Identifikasi penyebab hypervolemia
- Monitor status hemodinamik (mis. frekuensi jantung, tekanan darah, MAP, CVP, PAPA, PCWP, CO, CI), jika
tersedia
- Monitor intake dan output cairan
- Monitor tanda hemokonsentrasi (mis. kadar natrium, BUN, hematrokrit, berat jenis urine)
- Monitor tanda peningkatan tekanan onkotik plasma (mis. kadar protein dan albumin meningkat)
- Monitor kecepatan infus secara ketat
- Monitor efek samping diuretik ( mis. hipotensi ortortostatik, hypovolemia, hipokalemia, hiponatremia)

Terapeutik
- Timbang berat badan setiap hari pada waktu yang sama
- Batasi asupan cairan dan garam
- Tinggikan kepala tempat tidur 30-40°
- Auskultasi bunyi nafas secara periodik
- Ubah posisi pasien secara teratur (sedikitnya setiap 2 jam)
- Pertahankan duduk atau tirah baring dengan posisi semi fowler selama fase akut
- Hindari plester pada daerah yang edema bila mungkin
- Evaluasi terjadinya takipneu, dispneu, dan peningkatan usaha pernafasan
- Pertahankan ekstremitas yang edema setinggi di atas jantung (kecuali kontraindikasi karena gagal jantung)
- Kaji asupan diet dan kebiasaan yang dapat menunjang retensi cairan (mis. Asupan garam)
- Pertahankan pembatasan asupan cairan sesuai indikasi
- Palpasi hepatomegali, catat keluhan nyeri abdomen kuadran kanan atas
- Ukur pitting edema setiap hari
- Timbang berat badan setiap hari
- Ukur lingkar abdomen sesuai indikasi
- Pantau kulit terhadap tanda luka tekan (dekubitus)

Edukasi
- Anjurkan melapor jika haluaran urin,0,5 ml/kg/jam dalam 6 jam
- Anjurkan melapor jika BB bertambah >1 kg dalam sehari
- Ajarkan cara mengukur dan mencatat asupan dan haluaran cairan
- Ajarkan cara membatasi cairan

Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian diuretik
- Kolaborasi penggantian kehilangan kalium akibat diuretik
- Koalborasi pemberian continuos renal replacement therapy (CRRT), jika perlu
- Berikan terapi sesuai program
- Pertahankan cairan atau pembatasan natrium sesuai indikasi
- Kolaborasi dengan ahli gizi
- Pantau photo thorax

UNIT TERKAIT :
Masalah ini dapat ditemukan di seluruh jenis ruang perawatan

DOKUMEN TERKAIT :
Format Pengkajian Keperawatan dan Lembar Pencatatan Asuhan Keperawatan

Standar Asuhan Keperawatan Tahun 2021


RSUD Asih Husada Kota Banjar
Keperawatan 41

PELAYANAN KEPERAWATAN
PROTAP PERENCANAAN
KEPERAWATAN
Masalah Keperawatan

RSUD ASIH HUSADA


KOTA BANJAR
Risiko Infeksi
Nomor : 13/ SAK / 2021 Revisi 0 Tanggal : Maret 2021 Halaman : 1/3

PENGERTIAN :
Beresiko mengalami peningkatan terserang organisme patogenik

FAKTOR RESIKO :

1. Penyakit kronis (mis. diabetes melitus)


2. Efek prosedur invasive
3. Malnutrisi
4. Peningkatan paparan organisme pathogen lingkungan
5. Ketidakadekuatan pertahanan tubuh primer:
1) Gangguan peristaltic
2) Kerusakan integritas kulit
3) Perubahan sekresi pH
4) Penurunan kerja siliaris
5) Ketuban pecah lama
6) Ketuban pecah sebelum waktunya
7) Merokok
8) Status cairan tubuh
6. Ketidakadekuatan pertahanan tubuh sekunder :
1) Penurunan hemoglobin
2) Imununosupresi
3) Leukopenia
4) Suresi respon inflamasi
5) Vaksinasi tidak adekuat
Kondisi Klinis Terkait
1. AIDS
2. Luka bakar
3. Penyakit paru obstruktif kronis
4. Diabetes melitus
5. Tindakan invasif
6. Kondisi penggunaan terapi steroid
7. Penyalahgunaan obat
8. Ketuban Pecah sebelum Waktunya (KPSW)
9. Kanker
10. Gagal ginjal
11. Imunosupresi
12. Lymphedema
13. Leukositopenia
14. Gangguan fungsi hati

Standar Asuhan Keperawatan Tahun 2021


RSUD Asih Husada Kota Banjar
Keperawatan 42

TUJUAN :
Tingkat Infeksi
Definisi : Derajat infeksi berdasarkan observasi atau sumber informasi
Ekspektasi : Menurun
Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama………………
Maka [Luaran Keperawatan] [Ekspektasi] dengan kriteria hasil :
Contoh : Setelah dilakukan intervensi selama 2x24 jam, maka Tingkat infeksi Menurun dengan kriteria hasil
demam sedang, nyeri sedang, bengkak sedang

Kriteria Hasil
Menurun Cukup Menurun Sedang Cukup Meningkat Meningkat
Kebersihan tangan 1 2 3 4 5
Kebersihan badan 1 2 3 4 5
Nafsu Makan 1 2 3 4 5

Meningkat Cukup Meningkat Sedang Cukup Menurun Menurun


Demam 1 2 3 4 5
Kemerahan 1 2 3 4 5
Nyeri 1 2 3 4 5
Bengkak 1 2 3 4 5
Vesikel 1 2 3 4 5
Cairan berbau busuk 1 2 3 4 5
Sputum berwarna hijau 1 2 3 4 5
Drainase purulent 1 2 3 4 5
Piuria 1 2 3 4 5
Periode malaise 1 2 3 4 5
Periode menggigit 1 2 3 4 5
Letargi 1 2 3 4 5
Gangguan kognitif 1 2 3 4 5

Memburuk Cukup Memburuk Sedang Cukup Membaik Membaik


Kadar sel darah putih 1 2 3 4 5
Kultur darah 1 2 3 4 5
Kultur urine 1 2 3 4 5
Kultur sputum 1 2 3 4 5
Kultur area luka 1 2 3 4 5
Kultur feses 1 2 3 4 5
Kadar sel darah putih 1 2 3 4 5

Diagnosa keperawatan :
Masalah dibuktikan dengan Faktor Risiko
Contoh :
- Resiko infeksi dibuktikan dengan Penyakit kronis (mis. diabetes melitus)

INTERVENSI KEPERAWATAN :
Pencegahan Infeksi dan yang lainnya
Definisi : Mengidentifikasi dan menurunan risiko terserang organisme patogenik
Tindakan:
Observasi
- Monitor tanda dan gejala infeksi local dan sistemik
- Kaji ulang adanya riwayat penggunaan obat imunosupresi : kortikosteroid atau agen antineoplastik
- Observasi keadaan luka dan pemasangan alat invasif
- Observasi tanda-tanda infeksi
o Kemerahan, bengkak, peningkatan nyeri, drainase purulen dari area insisi, dan alat invasif
o Peningkatan suhu tubuh
o Sekret respirasi berwarna kuning, atau kuning kehijauan yang menunjukkan adanya infeksi
saluran pernafasan

Standar Asuhan Keperawatan Tahun 2021


RSUD Asih Husada Kota Banjar
Keperawatan 43

PELAYANAN KEPERAWATAN
PROTAP PERENCANAAN
KEPERAWATAN
Masalah Keperawatan

RSUD ASIH HUSADA


KOTA BANJAR
Termoregulasi Tidak Efektif
Nomor : 14/ SAK / 2021 Revisi 0 Tanggal : Maret 2021 Halaman : 1/3

PENGERTIAN :
Keadaan fluktuasi suhu tubuh klien antara hipotermia dan hipertermia.

PENYEBAB :

1. Stimulasi pusat termoregulasi hipotalamus


2. Flukrtuasi suhu lingkungan
3. Proses penyakit (mis. infeksi)
4. Proses penuaan
5. Dehidrasi
6. Ketidaksesuaian pakaian untuk suhu lingkungan
7. Peningkatan kebutuhan oksigen
8. Perubahan laju metabolism
9. Suhu lingkungan ekstrem
10. Ketidakadekuatan suplai lemak subkutan
11. Berat bada ekstem
12. Efek agen farmakologis (mis. sedasi)
Gejala dan Tanda Mayor
Subjektif
(tidak tersedia)
Objektif
1. Kulit dingin/hangat
2. Menggigil
3. Suhu tubuh fluktuatif
Gejala dan Tanda Minor
Subjektif
(tidak tersedia)
Objektif
1. Piloereksi
2. Pengisian kapiler . 3 detik
3. Tekanan darah meningkat
4. Pucat
5. Frekuensi napas meningkat
6. Takikardia
7. Kejang
8. Kulit kemerahan
9. Dasar kuku sianotik
Kondisi Klinis Terkait
1. Cedera medulla spinalis
2. INfeksi/sepsis
3. Pembedahan
4. Cedera otak akut
5. Trauma

Standar Asuhan Keperawatan Tahun 2021


RSUD Asih Husada Kota Banjar
Keperawatan 44

TUJUAN :
Termoregulasi
Definisi: Pengaturan suhu tubuh agar tetap berada pada rentang normal
Ekspektasi : Membaik
Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama………………
Maka [Luaran Keperawatan] [Ekspektasi] dengan kriteria hasil :
Contoh : Setelah dilakukan intervensi selama 3 jam, maka Termoregulasi Membaik dengan kriteria hasil
Menggigil cukup meningkat, takikardi sedang, suhu tubuh sedang, tekanan darah sedang

Kriteria Hasil :
Meningkat Cukup Meningkat Sedang Cukup Menurun Menurun
Menggigil 1 2 3 4 5
Kulit merah 1 2 3 4 5
Kejang 1 2 3 4 5
Akrosianosis 1 2 3 4 5
Konsumsi oksigen 1 2 3 4 5
Piloereksi 1 2 3 4 5
Vasokonstriksi perifer 1 2 3 4 5
Kulit memorata 1 2 3 4 5
Pucat 1 2 3 4 5
Takikardi 1 2 3 4 5
Takipnea 1 2 3 4 5
Bradikardi 1 2 3 4 5
Dasar kuku sianotik 1 2 3 4 5
Hipoksia 1 2 3 4 5

Memburuk Cukup Memburuk Sedang Cukup Membaik Membaik


Suhu tubuh 1 2 3 4 5
Suhu kulit 1 2 3 4 5
Kadar glukosa darah 1 2 3 4 5
Pengisian kapiler 1 2 3 4 5
Ventilasi 1 2 3 4 5
Tekanan darah 1 2 3 4 5

Diagnosa keperawatan :
Masalah berhubungan dengan Penyebab dibuktikan dengan Tanda/Gejala
Contoh :
- Termoregulasi Tidak Efektif berhubungan dengan Proses Penyakit (mis. infeksi) dibuktikan dengan
Suhu tubuh fluktuatif

INTERVENSI KEPERAWATAN :

Edukasi Termoregulasi
Definisi : Mengajarkan pasien untuk mendukung keseimbangan antara produksi panas, mendapatkan panas,
dan kehilangan panas.
Tindakan Keperawatan :
Observasi
- Identifikasi kesiapan dan kemampuan menerima infomasi
Terapeutik
- Sediakan materi dan media Pendidikan kesehatan
- Jadwalkan Pendidikan kesehatan sesuai kesepakatan
- Berikan kesempatan untuk bertanya
Edukasi
- Ajarkan kompres hangat jika demam
- Ajarkan cara pengukuran suhu
- Anjurkan penggunaan pakaian yang dapat menyerap keringat

Standar Asuhan Keperawatan Tahun 2021


RSUD Asih Husada Kota Banjar
Keperawatan 45

PELAYANAN KEPERAWATAN
PROTAP PERENCANAAN
KEPERAWATAN
Masalah Keperawatan

RSUD ASIH HUSADA


KOTA BANJAR Menyusui Tidak Efektif

Nomor : 15 / SAK / 2021 Revisi 0 Tanggal : Maret 2021 Halaman : 1/3

PENGERTIAN :
Kondisi dimana ibu dan bayi mengalami ketidakpuasan atau kesukaran pada proses menyusui

PENYEBAB :

Fisiologis
1. Ketidakadekuatan suplai ASI
2. Hambatan pada neonatus (mis. prematuritas, sumbing)
3. Anomali payudara ibu (mis. putting yang masuk ke dalam)
4. Ketidakadekuatan refleks oksitosin
5. Ketidakadekuatan refleks menghisap bayi
6. Payudara bengkak
7. Riwayat operasi payudara
8. Kelahiran kembar
Situasional
1. Tidak rawat gabung
2. Kurang terpapar informasi tentang pentingnya menyususi dan/atau metode menyusui
3. Faktor budaya
Gejala dan Tanda Mayor
Subjektif
1. Kelelahan maternal
2. Kecemasan maternal
Objektif
1. Bayi tidak mampu melekat pada payudara ibu
2. ASI tidak menetes/memancar
3. BAK bayi kurang dari 8 kali dalam 24 jam
4. Nyeri dan/atau lecet terus menerus setelah minggu kedua

Gejala dan Tanda Minor


Subjektif
(tidak tersedia)
Objektif

Standar Asuhan Keperawatan Tahun 2021


RSUD Asih Husada Kota Banjar
Keperawatan 46

1. Intake bayi tidak adekuat


2. Bayi menghisap tidak terus-enerus
3. Bayi menangis saat disusui
4. Bayi rewl dan menangis terus dalam jam-jam pertama setelah menyusui
5. Menolak untuk menghisap
Kondisi Klinis Terkait
1. Abses payudara
2. Mastitis
3. Carpal tunnel syndrome

TUJUAN :
Status Menyusui
Definisi :
Kemampuan memberikan ASI secara langsung dari payudara kepada bayi dan anak untuk memenuhi
kebutuhan nutirisi
Ekspektasi : Membaik
Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama………………
Maka [Luaran Keperawatan] [Ekspektasi] dengan kriteria hasil :
Contoh : Setelah dilakukan intervensi selama 1x24 jam, maka Status Menyusui Membaik dengan kriteria
hasil perlekatan bayi pada payudara ibu sedang, tetesan/pancaran ASI sedang, Suplai ASI adekuat sedang,
Bayi rewel cukup menurun

Kriteria Hasil :
Menurun Cukup Menurun Sedang Cukup Meningkat Meningkat
Perlekatan bayi pada 1 2 3 4 5
payudara ibu
Kemampuan ibu 1 2 3 4 5
memposisikan bayi
dengan benar
Miksi bayi lebih dari 8 kali/ 1 2 3 4 5
24 jam
Berat badan bayi 1 2 3 4 5
Tetesan/pancaran ASI 1 2 3 4 5
Suplai ASI adekuat 1 2 3 4 5
Putting tidak lecet setelah 1 2 3 4 5
2 minggu melahirkan
Kepercayaan diri ibu 1 2 3 4 5
Bayi tidur setelah menyusui 1 2 3 4 5
Payudara ibu kosong setelah 1 2 3 4 5
menyusu
Intake bayi 1 2 3 4 5

Hisapan bayi 1 2 3 4 5

Meningkat Cukup Meningkat Sedang Cukup Menurun Menurun


Lecet pada puting 1 2 3 4 5
Kelelahan maternal 1 2 3 4 5
Kecemasan maternal 1 2 3 4 5
Bayi rewel 1 2 3 4 5
Bayi menangis setelah 1 2 3 4 5
Menyusu

Diagnosa keperawatan :

Standar Asuhan Keperawatan Tahun 2021


RSUD Asih Husada Kota Banjar
Keperawatan 47

Masalah berhubungan dengan Penyebab dibuktikan dengan Tanda/Gejala


Contoh :
Menyusui Tidak Efektif berhubungan dengan Ketidakadekuatan suplai ASI dibuktikan dengan ASI
tidak menetes/memancar

INTERVENSI KEPERAWATAN :
Konseling menyusui dan lainnya
Definisi : Memberikan bimbingan teknik menyusui yang tepat dalam pemberian makanan bayi
Tindakan :
Observasi
- Identifikasi keaadaan emosional ibu saat akan dilakukan konseling menyusui
- Identifikasi keinginan dan tujuan menyusui
- Identifikasi permasalahan yang ibu alami selama proses menyusui
- Monitor kemampuan bayi menghisap
- Monitor integritas kulit sekitar puting susu

Terapeutik
- Gunakan Teknik mendengarkan aktif (mi. duduk sama tinggi; dengarkan permasalahan ibu)
- Berikan pujian terhadap perilaku ibu yang benar
- Ukur berat badan dengan alat dan pakaian yan sama setiap hari
- Lakukan kontak ibu dengan bayi secepatnya untuk memberikan kesempatan pemberian ASI dalam
2 jam pertama setelah lahir
- Bantu ibu untuk menyusukan bayinya
- Dorong pemberian ASI sesering mungkin min. 8-10 kali dalam 24 jam
- Bila bayi tidak mampu menghisap atau puting tidak keluar lakukan pemompaan dan berikan ASI
dengan sendok kecil
- Bila ASI banyak, anjurkan untuk memompa dan menyimpannya dalam lemari es
- Dorong ibu untuk beristirahat secara teratur
- Motivasi ibu untuk mengkonsumsi makanan yang bergizi (SKF Anak)

Edukasi
- Ajarkan Teknik menyusui yang tepapt sesuai kebutuhan ibu
- Ajarkan 4 (empat) posisi menyusui dan perlekatan (lacth on) dengan benar
- Ajarkan perawatan payudara antepartum dengan mengkompres dengan kapas yang telah diberikan
minyak kelapa
- Ajarkan perawatan payudara postpartum (mis. memerah ASI, pijat payudara, pijat oksitosin)
- Ajarkan pada ibu cara perawatan payudara dan pemberian ASI kepada bayi (menyusui) dengan
benar
- Jelaskan pentingnya nutrisi dan cairan bagi ibu menyusui
- Anjurkan pada ibu untuk memakai bra yang menyokong payudara dengan bahan menyerap
keringat
- Ajarkan ibu untuk pemijatan payudara tiap 2x dalam sehari (SKF Anak)

Tindakan Kolaborasi
- Berikan susu formula jika hanya diperlukan sebagai jalan terakhir pemberian nutrisi pada bayi
- Berikan terapi medikamentosa sesuai program

UNIT TERKAIT :
Masalah ini dapat ditemukan di seluruh jenis ruang perawatan

Standar Asuhan Keperawatan Tahun 2021


RSUD Asih Husada Kota Banjar
Keperawatan 48

DOKUMEN TERKAIT :
Format Pengkajian Keperawatan dan Lembar Pencatatan Asuhan Keperawatan

PELAYANAN KEPERAWATAN
PROTAP PERENCANAAN
KEPERAWATAN
Masalah Keperawatan

RSUD ASIH HUSADA


KOTA BANJAR
Diare
Nomor : 16/ SAK / 2021 Revisi 0 Tanggal : Maret 2021 Halaman : 1/3

PENGERTIAN :
Pengeluaran feses yang sering, lunak dan tidak berbentuk

PENYEBAB :
Fisiologis
1. Inflamasi gastrointestinal
2. Iritasi gastrointestinal
3. Proses infeksi
4. Malabsorpsi
Psikologis
1. Kecemasan
2. Tingkat stress tinggi
Situasional
1. Terpapar kontaminan
2. Terpapar toksin
3. Penyalahgunaan laksatif
4. Penyalahgunaan zat
5. Program pengobatan (Agen tiroid nalgesik, pelunak feses, ferosulfat, antasida, cimetidine dan
antibiotok)
6. Perubahan air dan makanan
7. Bakteri pada air
Gejala dan Tanda Mayor
Subjektif
(tidak tersedia)
Objektif
1. Defekasi lebih dari tiga kali dalam 24 jam
2. Feses lembek atau cair
Gejala dan tanda Minor
Subjektif
1. Urgency
2. Nyeri/kram abdomen

Standar Asuhan Keperawatan Tahun 2021


RSUD Asih Husada Kota Banjar
Keperawatan 49

Objektif
1. Frekuensi peristaltik meningkat
2. Bising usus hiperaktif

Kondisi klinis Terkait


1. Kanker kolon
2. Diverrticulitis
3. Iritasi usus
4. Crohn’s disease
5. Ulkus peptikum
6. Gastritis
7. Spasme kolon
8. Kolitis ulseratif
9. Hipertiroidisme
10. Demam typoid
11. Malaria
12. Sigelosis
13. LKolera
14. Disentri
15. Hepatitis

TUJUAN :
Eliminasi Fekal
Definisi : Proses defekasi normal yang disertai dengan pengeluaran feses mudah dan kosistensi, frekuensi
serta bentuk feses normal
Ekspektasi : Membaik
Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama………………
Maka [Luaran Keperawatan] [Ekspektasi] dengan kriteria hasil :
Contoh : Setelah dilakukan intervensi selama 1x24 jam, maka Eliminasi Fekal Membaik dengan kriteria hasil
Keluhan defekasi lama dan sulit cukup menurun, konsistensi feses cukup membaik

Kriteria hasil :
Menurun Cukup Menurun Sedang Cukup Meningkat Meningkat
Kontrol Pengeluaran feses 1 2 3 4 5
Meningkat Cukup Meningkat Sedang Cukup Menurun Menurun
Keluhan defekasi lama dan sulit 1 2 3 4 5
Mengejan saat defekasi 1 2 3 4 5
Distensi Abdomen 1 2 3 4 5
Teraba massa pada rektal 1 2 3 4 5
Urgency 1 2 3 4 5
Nyeri abdomen 1 2 3 4 5
Kram abdomen 1 2 3 4 5
Memburuk Cukup Memburuk Sedang Cukup Membaik Membaik
Konsistensi feses 1 2 3 4 5
Frekuensi defekasi 1 2 3 4 5
Peristaltik usus 1 2 3 4 5

Diagnosa keperawatan :
Masalah berhubungan dengan Penyebab dibuktikan dengan Tanda/Gejala
Contoh :
Diare berhubungan dengan Proses Infeksi dibuktikan dengan Feses lembek atau cair

INTERVENSI KEPERAWATAN :
Manjemen Diare dan lainnya
Definisi:
Mengidentifikasi dan mengelola diare dan dampaknya
Tindakan :

Standar Asuhan Keperawatan Tahun 2021


RSUD Asih Husada Kota Banjar
Keperawatan 50

Observasi
- Identifikasi penyebab diare (mis. inflamasi gastrointestinal, iritasi gastrointestinal, proses infeksi,
malabsorpsi, ansietas, stress, efek oabt-obatan, pemberian botol susu)
- Identifikasi riwayat pemberian makan
- Identifikasi gejala invaginasi (mis. tangisan keras, kepucatan pada bayi)
- Monitor warna, volume, frekuensi, dan konsistensi tinja
- Monitor tanda dan gejala hypovolemia (mis. takikardia, nadi teraba lemah, tekanan darah turun,
turgor kulit turun, mukosa mulut kering, CRT melambat, BB menurun)
- Monitor iritasi dan ulserasi kulit di daerah perianal
- Monitor jumlah pengeluaran diare
- Monitor keamanan penyiapan makanan
- Observasi keadaan umum dan TTV
- Observasi status hidrasi
- Observasi intake dan output setiap 8 jam
- Observasi dan catat frekuensi defekasi, karakteristik dan jumlah
Terapeutik
- Berikan asupan cairan oral (mis. larutan garam gula, oralit, Pedialyte. Renalyte)
- Pasang jalur intravena
- Berikan cairan intravena (mis. ringerasetat, ringer laktat), jika perlu
- Ambil sampel darah untuk pemeriksaan darah lengkap dan elektrolit
- Ambil sampel fese untuk kultur, jika perlu
- Auskultasi bising usus dan catat frekuensinya
- Identifikasi makanan dan cairan yang mencetuskan diare
- Mulai masukan per oral secara bertahap
- Anjurkan klien untuk meningkatkan intake cairan per oral

Edukasi
- Anjurkan makanan porsi kecil dan sering secara bertahap
- Anjurkan menghindari makanan pembentuuk gas, pedas, dan mengandung laktosa
- Anjurkan melanjutkan pemberian ASI
- Jelaskan hal-hal yang perlu diketahui klien mengenai penyebab, pencegahan dan cara mengatasi
diare

Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian obat antimotilitas (mis. loperamide, difenoksilat)
- Kolaborasi pemberian obat antispasmodic/spasmolitik (mis. papaverine, ekstrak belladonna,
mebeverine)
- Kolaborasi pemberian obat pengeras feses (mis. atapulgit, smektit, kaolin-pektin)
- Pemberian terapi cairan parenteral
- Berikan terapi medikamentosa sesuai program
- Lakukan pemeriksaan laboratorium (Hemoglobin, Hematokrit, Leukosit, Trombosit, Ureum,
Kreatinin, Elektrolit) sesuai program
- Konsultasikan dengan ahli gizi dalam pemberian diit secara bertahap

UNIT TERKAIT :
Masalah ini dapat ditemukan di seluruh jenis ruang perawatan

DOKUMEN TERKAIT :
Format Pengkajian Keperawatan dan Lembar Pencatatan Asuhan Keperawatan

Standar Asuhan Keperawatan Tahun 2021


RSUD Asih Husada Kota Banjar
Keperawatan 51

PELAYANAN KEPERAWATAN
PROTAP PERENCANAAN
KEPERAWATAN
Masalah Keperawatan

RSUD ASIH HUSADA


KOTA BANJAR Gangguan Integritas
Kulit/Jaringan
Nomor : 17/ SAK / 2021 Revisi 0 Tanggal : Maret 2021 Halaman : 1/4

PENGERTIAN :
Kerusakan kulit (dermis dan/atau epidermis) atau jaringan (membrane mukosa, kornea, fasia,otot, tendon,
tulang, kartilago, kapsul sendi dan/atau ligament)

PENYEBAB :

1. Perubahan sirkulasi
2. Perubahan status nutrisi (kelebihan atau kekurangan)
3. Kekurangan/Kelebihan volume cairan
4. Penurunan mobilitas
5. Bahan kima iritatif
6. Suhu lingkungan yang ekstrem
7. Faktor mekanis (mis. penekanan pada tonjolan tukang, gesekan)atau faktor elektris
(elektrodiatermi, energi listrik bertegangan tinggi)
8. Efek samping terapi radiasi
9. Kelembaban
10. Proses penuaan
11. Neuropati perifer
12. Perubahan pigmentasi
13. Perubahan hormonal
14. Kurang terpapar informasi tentang upaya mempertahankan/melindungi integritas jaringan
Gejala dan Tanda Mayor
Subjekti
(tidak tersedia)
Objektif
1. Kerusakan jaringan dan/atau lapisan kulit
Gejala dan Tanda Minor
Subjektif
(tidak tersedia)
Objektif
1. Nyeri

Standar Asuhan Keperawatan Tahun 2021


RSUD Asih Husada Kota Banjar
Keperawatan 52

2. Perdarahan
3. Kemerahan
4. Hematoma
Kondisi Klinis Terkait
1. Imobilisasi
2. Gagal jantung kongestif
3. Gagal Ginjal
4. Diabetes Melitus
5. Imunodefisiensi (mis. AIDS)

TUJUAN :
Integritas Kulit dan Jaringan
Definisi :
Keutuhan kulit (dermis dan/atau epidermis) atau jaringan (membrane mukosa, kornea, fasia, otot, tendon,
tulang, kartilago, kapsul sendi dan/atau ligament)
Ekspektasi : Meningkat
Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama………………
Maka [Luaran Keperawatan] [Ekspektasi] dengan kriteria hasil :
Contoh : Setelah dilakukan intervensi selama 1x24 jam, maka Integritas Kulit dan Jaringan Meningkat
dengan kriteria hasil Hidrasi sedang, kerusakan lapisan kulit sedang, nyeri sedang, suhu kulit sedang

Kriteria Hasil :
Menurun Cukup Menurun Sedang Cukup Meningkat Meningkat
Elastisitas 1 2 3 4 5
Hidrasi 1 2 3 4 5
Perfusi Jaringan 1 2 3 4 5
Meningkat Cukup Meningkat Sedang Cukup Menurun Menurun
Kerusakan jaringan 1 2 3 4 5
Kerusakan lapisan kulit 1 2 3 4 5
Nyeri 1 2 3 4 5
Perdarahan 1 2 3 4 5
Kemerahan 1 2 3 4 5
Hematoma 1 2 3 4 5
Pigmentasi abnormal 1 2 3 4 5
Jaringan parut 1 2 3 4 5
Nekrosis Abrasi kornea 1 2 3 4 5
Memburuk Cukup Memburuk Sedang Cukup Membaik Membaik
Suhu kulit 1 2 3 4 5
Sensasi 1 2 3 4 5
Tekstur 1 2 3 4 5
Pertumbuhan rambut 1 2 3 4 5

Diagnosa keperawatan :
Masalah berhubungan dengan Penyebab dibuktikan dengan Tanda/Gejala
Contoh :
Gangguan Integritas Kulit/Jaringan berhubungan dengan Perubahan sirkulasi dibuktikan dengan
Kemerahan

INTERVENSI KEPERAWATAN
Perawatan Integritas Kulit dan lainnya
Definisi :
Mengidentifikasi dan merawat kulit untuk menjaga keutuhan, kelembaban dan mencegah perkembangan

Standar Asuhan Keperawatan Tahun 2021


RSUD Asih Husada Kota Banjar
Keperawatan 53

mikroorganisme

Tindakan Keperawatan :
Observasi
- Identifikasi penyebab gangguan integritas kulit (mis. perubahan sirkulasi, perubahan status
nutrisi,penurunan kelembaban, suhu lingkungan ektrem, penurunan mobilitas)
- Kaji dan inspeksi adanya kemerahan, pembengkakan, tanda-tanda dehisen atau eviserasi pada
daerah insisi
- Inspeksi luka pada setiap perawatan luka
- Lokasi, luas dan ekdalaman luka
- Karakteristik serta adanya eksudat, kekeantalan, warna dan bau
- Ada atau tidaknya granulasi/epitelisasi
- Ada/tidaknya jaringan nekrotik
- Ada atau tidaknya tanda-tanda infeksi luka lokal ( nyeri, edema, pruritus, indurasi, hangat, bau
busuk, eskar, dan eksudat)
- Ada atau tidaknya undermining dan pembentukan saluran sinus
- Observasi faktor risiko yang dapat menyebabkan kerusakan kulit (misal, ketidakmampuan bergerak,
hilangnya kendali usus/berkemih, gizi buruk dan kesadaran mental rendah)
- Inspeksi keadaan kulit setiap 4 sampai 6 jam (SKF Anak)
- Observasi adanya ruam, lecet pada kulit
- Observasi terjadinya tanda-tanda awal terjadinya kerusakan kulit

Terapeutik
- Ubah posisi tiap 2 jam jika tirah baring
- Lakukan pemijatan pada aera penonjolan tulang, jika perlu
- Bersihkan perineal dengan air hangat, terutama selama periode diare
- Gunakan produk berbahan petrlium atau minyak pada kulit kering
- Gunakan produk berbahan ringan/alami dan hipoalergik pada kulit sensitive
- Hindari produk berbahan dasar alkohol ada kulit kering
- Lakukan perawatan luka secara rutin dengan memperhatikan prinsip-prinsip steril
- Hindarkan luka terkontaminasi dan pertahankan kelembabannya
- Bersihkan dari daerah bersih ke kotor dengan menggunakan kassa/kapas steril
- Bersihkan sekitar ujung drain dengan gerakan berputar dari pusat ke luar
- Gunakan cairan antiseptik jika diperlukan
- Buang debris dan bekas plester yang merekat
- Lakukan perawatan pada tempat masuknya infus, vena sentral jika diperlukan
- Lakukan perawatan ulkus jika diperlukan
- Lakukan perawatan ulkus jika diperlukan (SKF Anak)
- Atur dan merubah posisi setiap 2 jam atau sesuai kondisi (SKF Anak)
- Pertahankan kebersihan tubuh klien setiap hari dan pengalas tempat tidur (SKF Anak)
- Pertahankan kuku klien tetap pendek, menjelaskan pada klien untuk tidak menggaruk rash (SKF
Anak)
- Gunakan lotion bila kulit kering, berikan obat antipuritus topical dan anestesi topical (SKF Anak)
- Bersihkan bulu mata klien dengan air hangat untuk mengangkat secret atau krusta (SKF Anak)
- Support daerah yang edema dengan bantal (SKF Anak)
- Anjurkan pasien menggunakan pelembab kulit, menghindari mandi dengan sabun keras dan mandi
berlebihan (SKF PD)
- Anjurkan penggunaan ikatan fosfat dan penurunan diet fosfor (jeroan, ikan, produk susu, padi-
padian, biji-bijian, kacang-kacangan, produk telur) (SKF PD)
- Identifikasi sumber penekanan dan friksi ( misalnya gips, tempat tidur, pakaian, dll)
- Bersihkan daerah bokong dan anus setiap selesai buang air besar atau air kecil
- Mandikan bayi dengan sabun yang lembut/sabun bayi (SKF Anak)
- Gunakan pengalas yang lembut (SKF Anak)
- Gunakan pelindung atau popok daerah genital (SKF Anak)
- Ganti segera pakaian/popok bila basah
- Gunakan kasur khusus penurun tekanan pada daerah tubuh yang menonjol (Prominence)
- Lakukan perubahan posisi (miring kanan-kiri) setiap 1- 2 jam secara teratur dengan hati-hati

Standar Asuhan Keperawatan Tahun 2021


RSUD Asih Husada Kota Banjar
Keperawatan 54

- Penuhi kebutuhan nutrisi klien


- Ganti sprei dengan segera jika basah dan pertahankan sprei dalam keadaan kering, bersih, dan
tidak kusut
- Lakukan perawatan kulit (massage) pada daerah yang tertekan

Edukasi
- Anjurkan menggunakan pelembab (mis. lotio, serum)
- Anjurkan minumair yang cukup
- Anjurkan meningkatkan asupan nutrisi
- Anjurkan meningkatakan asupan buah dan sayur
- Anjurkan menghindari terppar suhu ektrem
- Anjurkan menggunakan tabir surya SPF minimal 30 saat berada di luar rumah
- Anjurkan mandi dan menggunakan sabun secukupnya
- Ajarkan cara perawatan perianal setiap selesai buang air besar
- Ajarkan cara mobilisasi perubahan posisi
- Ajarkan individu untuk menjaga kebersihan kulit (SKF PD)

Kolaborasi
- Rujuk ke ahli inkontinensia, jika perlu
- Berikan terapi medikamentosa sesuai indikasi

UNIT TERKAIT :
Masalah ini dapat ditemukan di seluruh jenis ruang perawatan

DOKUMEN TERKAIT :
Format Pengkajian Keperawatan dan Lembar Pencatatan Asuhan Keperawatan

Standar Asuhan Keperawatan Tahun 2021


RSUD Asih Husada Kota Banjar
Keperawatan 55

PELAYANAN KEPERAWATAN
PROTAP PERENCANAAN
KEPERAWATAN
Masalah Keperawatan

RSUD ASIH HUSADA


KOTA BANJAR
Nyeri Akut
Nomor : 18 / SAK / 2021 Revisi 0 Tanggal : Maret 2021 Halaman : 1/3

PENGERTIAN :
Pengalaman sensorik atau emosional yang berkaitan dengan kerusakan jaringan actual atau fungsional,
dengan onset mendadak atau lambat dan berintensitas ringan hingga berat yang berlangsung kurang dari 3
bulan

Penyebab
1. Agen pencedera fisiologis (mis. inflamasi, iskemia, neoplasma)
2. Agen pencedera kimiawi (mis. terbakar, bahan kimia iritan)
3. Agen pencedera fisik (mis. abses, amputasi, terbakar, terpotong, mengangkat berat, prosedur
operasi, trauma, latihan fisik berlebihan)
Gejala dan Tanda Mayor
Subjektif
1. Mengeluh nyeri
Objektif
1. Tampak meringis
2. Bersikap protektif (mis. waspada, posisi menghindari nyeri)
3. Gelisah
4. Frekuensi nadi meningkat
5. Sulit tidur
Gejala dan Tanda Minor
Subjektif
(tidak tersedia)
Objektif
1. Tekanan darah meningkat
2. Pola napas berubah
3. Nafsu makan berubah
4. Proses berfikir terganggu
5. Menarik diri
6. Berfokus pada diri sendiri
7. Diaforesis
Kondisi Klinis Terkait
1. Kondisi pembedhan

Standar Asuhan Keperawatan Tahun 2021


RSUD Asih Husada Kota Banjar
Keperawatan 56

2. Cedera traumatis
3. Infeksi
4. Sindrom koroner akut
5. Glaukoma

TUJUAN :
Tingkat Nyeri
Definisi :
Pengalaman sensorik atau emosional yang berkaitan dengan kerusakan jaringan aktual atau fungsional,
dengan onset mendadak atau lambat dan barintesitas ringan hingga berat dan konstan.
Ekspektasi : Menurun
Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama………………
Maka [Luaran Keperawatan] [Ekspektasi] dengan kriteria hasil :
Contoh : Setelah dilakukan intervensi selama 1x24 jam, maka Tingkat Nyeri Menurun dengan kriteria hasil
keluhan nyeri cukup menurun, gelisah cukup menurun, meringis cukup menurun, frekuensi nadi cukup
membaik

Kriteria Hasil :
Menurun Cukup Menurun Sedang Cukup Meningkat Meningkat
Kemampuan menuntaskan aktivitas 1 2 3 4 5
Meningkat Cukup Meningkat Sedang Cukup Menurun Menurun
Keluhan nyeri 1 2 3 4 5
Meringis 1 2 3 4 5
Sikap protektif 1 2 3 4 5
Gelisah 1 2 3 4 5
Kesulitan tidur 1 2 3 4 5
Menarik diri 1 2 3 4 5
Berfokus pada diri sendiri 1 2 3 4 5
Diaforesis 1 2 3 4 5
Perasaan depresi (tertekan) 1 2 3 4 5
Perasaan takut mengalami 1 2 3 4 5
cedera berulang
Anoreksia 1 2 3 4 5
Perineum terasa tertekan 1 2 3 4 5
Uterus teraba membulat 1 2 3 4 5
Ketegangan otot 1 2 3 4 5
Pupil dilatasi 1 2 3 4 5
Muntah 1 2 3 4 5
Mual 1 2 3 4 5

Memburuk Cukup Memburuk Sedang Cukup Membaik Membaik


Frekuensi nadi 1 2 3 4 5
Pola napas 1 2 3 4 5
Tekanan darah 1 2 3 4 5
Proses berpikir 1 2 3 4 5
Fokus 1 2 3 4 5
Fungsi berkemih 1 2 3 4 5
Perilaku 1 2 3 4 5
Nafsu makan 1 2 3 4 5
Pola tidur 1 2 3 4 5

Diagnosa keperawatan :
Masalah berhubungan dengan Penyebab dibuktikan dengan Tanda/Gejala
Contoh :
Nyeri Akut berhubungan dengan Agen pencedera fisik (mis. abses dll) dibuktikan dengan tampak
meringis, gelisah

Standar Asuhan Keperawatan Tahun 2021


RSUD Asih Husada Kota Banjar
Keperawatan 57

INTERVENSI KEPERAWATAN
Manajemen Nyeri dan yang lainnya
Definisi :
Mengidentifikasi dan mengelola pengalaman sensorik atau emosional yang berkaitan dengan kerusakan
jaringan atau fungsional dengan onset mendadak atau lambat dan berinteraksi ringan g=hingga berat dan
konstan
Tindakan Keperawatan :
Observasi
- Identifikasi lokasi, karakterisktik, durasi, frekuensi, kualitas, intensitas nyeri
- Identifikasi skala nyeri
- Identifikasi respons nyeri non verbal
- Identifikasi faktor yang memperberat dan memperingan nyeri
- Identifikasi pengaruh nyeri pada kualitas hidup
- Monitor keberhasilan terapi komplementer yang sudah diberikan
- Monitor efek samping penggunaan analgetik
- Nilai tingkat nyeri, catat lokasi, intensitas dan lamanya nyeri
- Observasi faktor yang meningkatkan dan mengurangi nyeri

Terapeutik
- Berikan Teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa nyeri (mis. TENS, hypnosis, kupresur, terapi
music, biofeedback, terapi pijat, aromaterapi, Teknik imajinasi terbimbing, kompres hangat/dingin,
terapi bermain)
- Kontrol lingkungan yang memperberat rasa nyeri (mis. suhu ruangan, pencahayaan. Kebisingan)
- Fasilitas istirahat dan tidur
- Pertimbangkan jenis dan sumber nyeri dalam pemilihan strategi meredakan nyeri
- Berikan posisi yang nyaman
- Berikan Posisi Head Up 15˚-30˚ (SKF Neuro)
- Kendalikan faktor lingkungan yang dapat mempengaruhi respon klien terhadap ketidaknyamanan
(suhu, cahaya dan kegaduhan)
- Anjurkan teknik relaksasi dan distraksi lainnya untuk menurunkan intensitas nyeri (Mendengar
musik, mengungkapkan rasa nyeri, imajinasi terbimbing, membaca buku/koran dll)
- Berikan kompres hangat/ dingin, dan masase
- Berikan kompres es jika memungkinkan

Edukasi
- Jelaskan penyebab, periode, dan pemicu nyeri
- Jelaskan strategi meredakan nyeri
- Anjurkan memonitor nyeri secara mandiri
- Anjurkan menngunakan analgetik secara tepat
- Anjurkan Teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa nyeri
- Ajarkan manajemen nyeri dengan benar (relaksasi nafas dalam, mendengarkan musik, imajinasi
terbimbing, distraksi, dll)

Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian analgetik. Jika perlu
- Berikan Therapi Oksigen sesuai dengan program
- Pertahankan pemberian analgetik sesuai program

UNIT TERKAIT :
Masalah ini dapat ditemukan di seluruh jenis ruang perawatan

DOKUMEN TERKAIT :
Format Pengkajian Keperawatan dan Lembar Pencatatan Asuhan Keperawatan

Standar Asuhan Keperawatan Tahun 2021


RSUD Asih Husada Kota Banjar
Keperawatan 58

PELAYANAN KEPERAWATAN
PROTAP PERENCANAAN
KEPERAWATAN
Masalah Keperawatan

RSUD ASIH HUSADA


KOTA BANJAR Ansietas

Nomor : 19 / SAK / 2021 Revisi 0 Tanggal : Maret 2021 Halaman : 1/3

PENGERTIAN :
Kondisi emosi dan pengalaman subyektif individu terhadap objek yang tidak jelas dan spesifik akibat
antisipasi bahaya yang memungkinkan individu melakukan tindakan untuk menghadapi ancaman

PENYEBAB
1. Krisis situasional
2. Kebutuhan tidak terpenuhi
3. Krisis maturasional
4. Ancaman terhadap konsep diri
5. Ancaman terhadap kematian
6. Kekhawatiran mengalami kegagalan
7. Disfungsi system keluarga
8. Hubungan orang tua- anak tidak memuaskan
9. Faktor keturunan (temperamen mudah teragitasi sejak lahir)
10. Penyalahgunaan zat
11. Terpapar bahaya lingkungan (mis. toksin, polutan, dan lain-lain
12. Kurang terpapar informasi
Gejala dan Tanda Mayor
Subjektif
1. Merasa bingung
2. Merasa khawatir dengan akibat dari kondisi yang dihadapi
3. Suliot berkonsentrasi
Objektif
1. Tampak gelisah
2. Tampak tegang
3. Sulit tidur
Gejala dan Tanda Minor
Subjektif
1. Mengeluh pusing
2. Anoreksia
3. Palpitasi

Standar Asuhan Keperawatan Tahun 2021


RSUD Asih Husada Kota Banjar
Keperawatan 59

4. Merasa tidak berdaya


Objektif
1. Frekuensi napas meningkat
2. Frekuensi nadi meningkat
3. Tekanan darah meningkat
4. Diaforesis
5. Tremor
6. Muka tampak pucat
7. Suara bergetar
8. Kontak mata buruk
9. Sering berkemih
10. Berorientasi pada masa lalu

Kondisi Klinis Terkait


1. Penyakit kronis progresif (mis. kanker, penyakit autoimun)
2. Penyakit akut
3. Hospitalisasi
4. Rencana operasi
5. Kondisi diagnosis penyakit belum jelas
6. Penyakit neurologis
7. Tahap tumbuh kembang

TUJUAN :
Tingkat Ansietas
Definisi :
Kondisi emosi dan pengalaman subyektif terhadap objek yang tidak jelas dan spesifik akibat antisipasi
bahaya yang memungkinkan individu melakukan tindakan untuk menghadapi ancaman
Ekspektasi : Menurun
Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama………………
Maka [Luaran Keperawatan] [Ekspektasi] dengan kriteria hasil :
Contoh : Setelah dilakukan intervensi selama 1x3 jam, maka Tingkat Ansietas Menurun dengan kriteria hasil
perilaku gelisah cukup menurun, perilaku tegang cukup menurun, frekuensi nadi menurun, pucat menurun

Kriteria Hasil :
Meningkat Cukup Meningkat Sedang Cukup menurun Menurun
Verbalisai kebingungan 1 2 3 4 5
Verbalisasi khawatir akibat 1 2 3 4 5
kondisi yang dihadapi
Perilaku gelisah 1 2 3 4 5
Perilaku tegang 1 2 3 4 5
Keluhan pusing 1 2 3 4 5
Anoreksia\Palpitasi 1 2 3 4 5
Frekuensi pernapasan 1 2 3 4 5
Frekuensi nadi 1 2 3 4 5
Tekanan darah 1 2 3 4 5
Diaforesis 1 2 3 4 5
Tremor 1 2 3 4 5
Pucat 1 2 3 4 5
Memburuk Cukup Memburuk Sedang Cukup Membaik Membaik
Konsentrasi 1 2 3 4 5
Pola tidur 1 2 3 4 5
Perasaan keberdayaan 1 2 3 4 5
Kontak mata 1 2 3 4 5
Pola berkemih 1 2 3 4 5
Orientasi 1 2 3 4 5

Diagnosa keperawatan :

Standar Asuhan Keperawatan Tahun 2021


RSUD Asih Husada Kota Banjar
Keperawatan 60

Masalah berhubungan dengan Penyebab dibuktikan dengan Tanda/Gejala


Contoh :
Ansietas berhubungan dengan Krisis situasional dibuktikan dengan tampak gelisah, tampak tegang

INTERVENSI KEPERAWATAN :
Reduksi Ansietas dan lainnya
Definisi :
Meminimalkan kondisi individu dan pengalaman subyektif terhadap objek yang tidak jelas dan spesifik
akibat antisipasi bahaya yang memungkinkan individu melakukan tindakan untuk menghadapo ancaman

Tindakan:
Observasi
- Identifikasi saat tingkat ansietas berubah (mis. kondidi, waktu, stressor)
- Identifikasi kemampuan mengambil keputusan
- Monitor tanda-tanda ansietas (verbal dan nonverbal)
Terapeutik

- Ciptakan suasana terapeutik untuk menumbuhkan kepercayaan


- Temani pasien untuk mengurangi kecemasan, jika memungkinkan
- Pahami situasi yang membuat ansietas
- Dengarkan dengan penuh perhatian
- Gunakan pendekatan yang tenang dan meyakinkan
- Tempatkan barang pribadi yang memberikan kenyamanan
- Motivasi mengidentifikasi situasi yang memicu kecemasan
- Diskusikan perencanaan realistis tentang peristiwa yang akan datang
- Validasi sumber rasa cemas. Sediakan informasi yang akurat dan faktual
- Berikan petunjuk/penjelasan yang sederhana pada klien yang tenang. Tinjau lingkungan yang sesuai
kebutuhan
- Kontrol stimulus eksternal
- Catat ekspresi yang berbahaya/perasaan tidak tertolong preokupasi dengan antisipasi
perubahan/kehilangan
- Sediakan waktu kunjungan oleh petugas sebelum tindakan jika memungkinkan. Diskusikan hal-hal
yang harus diantisipasi yang dapat menakutkan/menjadi perhatian klien, misalnya masker, IV, cuff
TD, elektroda,bovie pad, suara autoklaf
- Identifikasi tingkat rasa cemas yang mengharuskan dilakukannya penundaan prosedur tindakan
- Beritahu klien kemungkinan dilakukannya anastesi lokal atau spinal dimana rasa pusing atau
mengantuk mungkin saja terjadi. Anastesi ini mungkin saja membutuhkan lebih banyak obat-obat
sedatif dan akan diberikan jika dibutuhkan dan bahwa penggunaan tirai operasi akan menghalangi
pandangan dari ruang operasi
- Perkenalkan staf kepada klien pada waktu pergantian petugas
- Sesuaikan jadwal tindakan, identifikasi klien dan tanda tangan persetujuan tindakan
- Beri kesempatan klien untuk berdoa
Edukasi
- Jelaskan prosedur, termasuk sensasi yang mungkin dialami
- Informasikan secara factual mengenai diagnosis, pengobatan, dan prognosis
- Anjurkan keluarga untuk tetap bersama pasien, jika perlu
- Anjurkan melakukan kegiatan yang tidak kompetitif, sesuai kebutuhan
- Anjurkan mengungkapkan perasaan dan persepsi
- Latih kegiatan pengalohan untuk mengurangio ketegangan
- Latih penggunaan mekanisme pertahanan diri yag tepat
- Latih Teknik relaksasi
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian obat antiansietas, jika perlu
- Rujuk pada perawatan oleh rohaniawan/spiritual. Spesialis klinis perawat psikiatri, konseling
psikiatri jika diperlukan
- Berikan obat sesuai petunjuk, misalnya zat-zat sedatif, hipnotis; transquilizer IV
- Diskusikan penundaan/penangguhan tindakan dengan dokter, anestesiologis, klien dan keluarga

Standar Asuhan Keperawatan Tahun 2021


RSUD Asih Husada Kota Banjar
Keperawatan 61

sesuai dengan kebutuhan

UNIT TERKAIT :
Masalah ini dapat ditemukan di seluruh ruangan perawatan

DOKUMEN TERKAIT :
Format Pengkajian Keperawatan dan Lembar Pencatatan Asuhan Keperawatan

PELAYANAN KEPERAWATAN
PROTAP PERENCANAAN
KEPERAWATAN
Masalah Keperawatan

RSUD ASIH HUSADA Defisit Pengetahuan tentang


KOTA BANJAR (Spesifikkan)

Nomor : 20 / SAK / 2021 Revisi 0 Tanggal : Maret 2021 Halaman : 1/4

PENGERTIAN :
Ketiadaan atau kurangnya informasi kognitif yang berkaitan dengan topik tertentu

PENYEBAB
1. Keterbatasan kognitif
2. Gangguan fungsi kognitif
3. Kekeliruan mengikuti anjuran
4. Kurang terpapar infromasi
5. Kurang minat dalam belajar
6. Kurang mampu mengingat
7. Ketidaktahuan menemukan sumber informasi
Gejala dan Tanda Mayor
Subjektif
1. Menanyakan masalah yang dihadapi
Objektif
1. Menunjukan perilaku tidak sesuai anjuran
2. Menunjukan persepsi yang keliru terhadap masalah
Gejala dan Tanda Minor
Subjektif
(tidak tersedia)
Objektif
1. Menjalani pemeriksaan yang tidak tepat
2. Menunjukan perilaku berlebihan (mi. apatis, bermusuhan, agitasi hysteria)
Kondisi klinis Terkait
1. Kondisi klinis yang baru dihadapi oleh klien
2. Penyakit akut
3. Penyakit kronis
Keterangan
Doagnosis ini dispesifikka berdasarkan topik tertentu, yaitu :
1. Gaya hidup sehat
2. Keamanan diri
3. Keamanan fisik anak

Standar Asuhan Keperawatan Tahun 2021


RSUD Asih Husada Kota Banjar
Keperawatan 62

4. Kehamilan dan persalinan


5. Kesehatan maternal pasca persalinan
6. Kesehatan maternal prekonsepsi
7. Keterampilan psikomotorik
8. Konservasi energi
9. Latihan toiletting
10. Manajemen arthritis rheumatoid
11. Manajemen asma
12. Manajemen berat badan
13. Manajemen demensia
14. Manajemen depresi
15. Manajemen disritmia
16. Manajemen gagal jantung
17. Manajemen gangguan lipid
18. Manajemen gangguan makan
19. Manajemen hipertensi
20. Manajemen kanker
21. Manajemen nyeri
22. Manajemen osteoporosis
23. Manajemen penyakit akut
24. Manajemen penyakit arteri perifer
25. Manajemen penyakit ginjal
26. Manajemen penyakit jantung
27. Manajemen penyakit kronis
28. Manajemen penyakit paru obstruktif kronis
29. Manajemen pneumonia
30. Manajemen proses penyakit
31. Manajemen sklerosis multipel
32. Manajemen stroke
33. Manajemen waktu
34. Manajemen penyakit jantung coroner
35. Medikasi
36. Mekanika tubuh
37. Menyusui
38. Menyusui dengan botol
39. Nurtisi bayi/anak
40. Pencegahan jatuh
41. Pencegahan kanker
42. Pencegahan konsepsi
43. Pencegahan stroke
44. Pencegahan trombus
45. Pengontrolan penggunaan zat
46. Peningkatan fertilitas
47. Peran menjadi orang tua
48. Perawatan bayi
49. Perawatan kaki
50. Perawatan ostomi
51. Perilaku sehat
52. Program aktivitas
53. Program diet
54. Program latihan
55. Prosedur tindakan
56. Seks aman
57. Seksualitas
58. Stimulus bayi dan anak

TUJUAN :

Standar Asuhan Keperawatan Tahun 2021


RSUD Asih Husada Kota Banjar
Keperawatan 63

Tingkat Pengetahuan
Definisi
: Kecukupan informasi kognitif yang berkaitan dengan topik tertentu
Ekspektasi : Meningkat
Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama………………
Maka [Luaran Keperawatan] [Ekspektasi] dengan kriteria hasil :
Contoh : Setelah dilakukan intervensi selama 1x3 jam, maka Tingkat Pengetahuan Meningkat dengan
kriteria hasil kemampuan menjelaskan pengetahuan tentang suatu topik cukup meningkat, persepsi keliru
tentang masalah cukup menurun.

Kriteria Hasil :
Menurun Cukup Menurun Sedang Cukup Meningkat Meningkat
Perilaku sesuai anjuran 1 2 3 4 5
Verbalisasi minta dalam 1 2 3 4 5
belajar
Kemampuan menjelaskan 1 2 3 4 5
pengetahuan tentang
suatu topik
Kemampuan menggambarkan 1 2 3 4 5
pengalaman sebelumnya
yang sesuai dengan topik
Perilaku sesuai dengan 1 2 3 4 5
pengetahuan

Meningkat Cukup Meningkat Sedang Cukup menurun Menurun


Pertanyaan tentang masalah 1 2 3 4 5
yang dihadapi
Persepsi yang keliru 1 2 3 4 5
terhadap masalah
Menjalani pemeriksaan yang 1 2 3 4 5
tidak tepat

Memburuk Cukup Memburuk Sedang Cukup Membaik Membaik


Perilaku 1 2 3 4 5

Diagnosa keperawatan :
Masalah berhubungan dengan Penyebab dibuktikan dengan Tanda/Gejala
Contoh :
Defisit Pengetahuan tentang kehamilan dan persalinan berhubungan dengan Kurang terpapar
informasi dibuktikan dengan Menunjukan persepsi yang keliru terhadap masalah

INTERVENSI KEPERAWATAN
Edukasi Kesehatan dan yang lainnya
Definisi :
Mengajarkan pengelolaan faktor risiko penyakit dan perilaku hidup bersih serta sehat

Tindakan :
Observasi
- Identifikasi kesiapan dan kemampuan menerima informasi
- Identifikasi faktor-faktor yang dapat meningkatkan dan menurunkan motivasi perilaku hidup bersih
dan sehat
Terapeutik
- Sediakan materi danmedia Pendidikan kesehatn
- Jadwalkan Pendidikan kesehatan seuai kesepakatan
- Berikan kesempatan untuk bertanya

Standar Asuhan Keperawatan Tahun 2021


RSUD Asih Husada Kota Banjar
Keperawatan 64

- Kaji tingkat pengetahuan tentang masalah yang spesifik (kondisi/situasi, prognosis, kebutuhan
pengobatan, prosedur tindakan
- Berikan informasi tentang kondisi/situasi, prognosis, kebutuhan pengobatan, prosedur tindakan
yang akan dilakukan
- Kaji tingkat pengetahuan pasien dan keluarga tentang fungsi ginjal, penyakit, alasan untuk dialisis
dan harapan untuk pemulihan (SKF PD)
- Kaji kemampuan dan kesiapan untuk belajar (SKF PD)
- Berikan informasi yang sesuai untuk kesiapan dan kemampuan belajar termasuk fungsi-fungsi
utama, tanda dan gejala yang berhubungan dengan kehilangan fungsi ginjal, tujuan rencana
pengobatan termasuk dialisis (SKF PD)

Edukasi
- Jelaskan faktor risiko yang dapat mempengaruhi kesehatan
- Ajarkan perilaku hidup bersih dan sehat
- Ajarkan strategi yang dapt digunakan untuk meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat
- Berikan pendidikan kesehatan tentang kondisi/situasi, prognosis, kebutuhan pengobatan, prosedur
tindakan yang akan dilakukan
- Berikan penjelasan tentang prosedur hemodialisa (SKF PD)
Tindakan Kolaborasi :
- Kolaborasi pemberian therapi sesuai program (SKF PD)
- Kolaborasi dengan ahli gizi (SKF PD)

UNIT TERKAIT :
Masalah ini dapat ditemukan di seluruh ruangan perawatan.

DOKUMEN TERKAIT :
Format Pengkajian Keperawatan dan Lembar Pencatatan Asuhan Keperawatan

Standar Asuhan Keperawatan Tahun 2021


RSUD Asih Husada Kota Banjar
Keperawatan 65

PELAYANAN KEPERAWATAN
PROTAP PERENCANAAN
KEPERAWATAN
Masalah Keperawatan

RSUD ASIH HUSADA


KOTA BANJAR
Risiko Cedera
Nomor : 021 / SAK / 2021 Revisi 0 Tanggal : Maret 2021 Halaman : 1/4

PENGERTIAN :
Beresiko mengalami bahaya atau kerusakan fisik yang menyebabkan seseorang tidak lagi sepenuhnya sehat
atau dalam kondisi baik

Faktor Risiko
Eksternal
1. Terpapar pathogen
2. Terpapar zat kimia toksik
3. Terpapar agen nasokomial
4. Ketidakamanan transportasi
Internal
1. Ketidaknormalam profil darah
2. Perubahan orientasi afektif
3. Perubahan sensasi
4. Disfungsi autoimun
5. Disfungsi biokimia
6. Hipoksia jaringan
7. Kegagalan mekanisme pertahanan tubuh
8. Malnutrisi
9. Perubahan fungsi psikomotor
10. Perubahan fungsi kognitif
Kondisi Klinis Terkait
1. Kejang
2. Sinkop
3. Vertigo
4. Gangguan penglihatan
5. Gangguan pendengaran
6. Penyakit Parkinson
7. Hipotensi
8. Kelainan nervus vestibularis
9. Retardasi mental

TUJUAN :
Tingkat Cedera

Standar Asuhan Keperawatan Tahun 2021


RSUD Asih Husada Kota Banjar
Keperawatan 66

Definisi
Keparahan dari cedera yang diamati atau dilaporkan
Ekspektasi : Menurun
Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama………………
Maka [Luaran Keperawatan] [Ekspektasi] dengan kriteria hasil :
Contoh : Setelah dilakukan intervensi selama 1x24 jam, maka Tingkat Cedera Menurun dengan kriteria hasil
kejadian cedera cukup menurun, pola istirahat/tidur cukup membaik

Kriteria Hasil :
Menurun Cukup Menurun Sedang Cukup Meningkat Meningkat
Toleransi aktivitas 1 2 3 4 5
Nafsu makan 1 2 3 4 5
Toleransi makanan 1 2 3 4 5

Meningkat Cukup Meningkat Sedang Cukup Menurun Menurun

Kejadian cedera 1 2 3 4 5
Luka/lecet 1 2 3 4 5
Ketegangan otot 1 2 3 4 5
Fraktur 1 2 3 4 5
Perdarahan 1 2 3 4 5
Ekspresi wajah kesakitan 1 2 3 4 5
Agitasi 1 2 3 4 5
Iritabilitas 1 2 3 4 5
Gangguan mobilitas 1 2 3 4 5
Gangguan kognitif 1 2 3 4 5

Memburuk Cukup Memburuk Sedang Cukup Membaik Membaik


Tekanan darah 1 2 3 4 5
Frekuensi nadi 1 2 3 4 5
Frekuensi napas 1 2 3 4 5
Denyut jantung apical 1 2 3 4 5
Denyut jantung radialis 1 2 3 4 5
Pola istirahat/tidur 1 2 3 4 5

Diagnosa keperawatan :
Masalah dibuktikan dengan Faktor Risiko
Contoh :
Risiko Cedera dibuktikan dengan Perubahan fungsi kognitif
INTERVENSI KEPERAWATAN
Pencegahan Cedera dan yang lainnya
Definisi
Mengidentifikasi dan menurunkan risiko mengalami bahaya atau kerusakan fisik

Tindakan
Observasi
- Identifikasi area lingkungan yang berpotensi menyebabkan cedera
- Identifikasi obat yang berpotensi menyebabkan cedera
- Identifikasi kesesuaian alas kaki atau stoking elastis pada ekstremitas bawah
Terapeutik
- Sediakan pencahayaan yang memadai
- Gunakan lampu tidur selama jam tidur
- Sosialisasikan pasien dan kelurga dengan lingkungan ruang rawat ( mis. pengguanan telepon,
tempat tidur, penerangan ruangan dan lokasi kamar mandi)
- Gunakan alas lantai jika beresiko mengalami cedera serius
- Sediakan alas kaki antislip
- Sediakan pispot atau urinal untuk eliminasi di tempat tidur, jika perlu
- Pastikan bel panggilan atau telepon mudah dijangkau

Standar Asuhan Keperawatan Tahun 2021


RSUD Asih Husada Kota Banjar
Keperawatan 67

- Pastikan barang-barang pribadi mudah dijangkau


- Pertahankan posisi tempat tidur di posisi terendah saat digunakan
- Pastikan roda tempat tidur atau kursi oda dalam kondisi terkunci
- Gunakan pengaman tempat tidur atau kursi roda dalam kondisi terkunci
- Gunakan pengaman tempat tidur sesuai dengan kebijakan fasilitas pelayanan kesehatan
- Pertimbangkan penggunaan alarm elektronik pribadi atau alrm sensor pada tempat tidur atau kursi
- Diskusikan menegnai latihan dan terapi fisik yang diperlukan
- Diskusikan mengenai alat bantu mobilitas yang sesuai (mis. tongkat atau alat bantu jalan)
- Diskusikan bersama anggota keluarga yang dapat mendampingi pasien
- Tingkatkan frekuensi observasi dan pengawasan pasien, sesuai kebutuhan

Edukasi
- Jelaskan alasan intervensi pencegahan jatuh ke pasien dan keluarga
- Anjurkan berganti posisi secara perlahan dan duduk selama beberapa menit sebelum berdiri

Tindakan Keperawatan lainnya :


- Konfirmasikan identitas
- Kaji adanya alergi
- Kaji adanya alergi (ya/tidak); jika ya, implementasikan tindakan penatalaksanaan alergi
- Pastikan prosedur pembedahan, area pembedahan
- Pastikan persetujuan atas tindakan yang akan dilakukan
- Kaji tingkat kesadaran (sadar penuh, sedasi, disorientasi, tertidur, mengantuk, tidak berespon)
- Kaji adanya kebutuhan khusus
- Kaji adanya penggunaan alat bantu (alat bantu dengar, pacemaker)
- Kaji kulit klien (hangat, kering, dingin, lembab, adanya taco atau tindik, dan lain-lain)
- Kaji adanya penggunaan drain, kateter, implant (jenis dan lokasi), alat intravena (lokasi, ukuran dan
jenis), port implant (jenis dan lokasi, kateter epidural)
- Catat adanya gangguan sensori (ketidakmampuan pembatasan, ketidakmampuan berkomunikasi,
gangguan pendengaran, penglihatan, dll)
- Kaji status kardiopulmonal (trakeostomi, ETT, WSD, respirasi [regular, usaha nafas, temuan lain]
review preoperatif BP, dan nadi, risiko DVT/PE [tidak ada, rendah, sedang, tinggi]), edema perifer
(tidak tampak, tampak [lokasi, lainnya]); riwayat reaksi anestesi (ya/tidak); jika ya, jelaskan.
- Kaji status musculoskeletal (tidak ada pembatasan, riwayat pembedahan yang mempengaruhi
posisi, adanya traksi, paralysis, batasan ROM, amputasi, penggunaan alat bantu, lainnya)
- Lengkapi pengkajian tambahan sesuai kondisi klien
- Review dan evaluasi checklist preoperative
- Evaluasi tanda dan gejala
- Evaluasi tanda dan gejala cedera pada kulit dan jaringan terkait prosedur pernindahan
- Gunakan alat pengaman (sabuk pengaman)
- Gunakan pengaman untuk melindungi dari cedera elektrik
- Elektrocautery (nomor unit, mode [mono/bipolar], pad lot, petugas yang memasang) :
- Torniket : (tipe, ukuran, lokasi, nomor unit, tekanan cuff, petugas yang melaksanakan, waktu
pemasangan dan pelepasan)
- Alat kompresi : (petugas yang memasang, melepas)
- Gunakan pengaman untuk melindungi dari cedera akibat laser
- Lakukan pemeriksaan yang dibutuhkan Dokter bedah yang melakukan tindakan
- Tuliskan nama, gelar petugas yang melakukan pemeriksaan
- Pertahankan lingkungan steril selama penusukan (SKF PD)
- Meminimalisir adanya udara saat akses(SKF PD)
- Palpasi getaran distal(SKF PD)
- Auskultasi untuk desiran(SKF PD)
- Perhatikan warna darah dan/atau pemisahan sel dan serum sebelumnya(SKF PD)
- Evaluasi keluhan nyeri, tebas, atau kesemutan; perhatikan pembengkakan ekstremitas distal pada
jalan masuk(SKF PD)
- Hindari trauma pada pirau(SKF PD)
- Kaji kulit sekitar akses vaskuler, perhatikan kemerahan, pembengkakan, hangat lokal, eksudat, nyeri
tekan(SKF PD)

Standar Asuhan Keperawatan Tahun 2021


RSUD Asih Husada Kota Banjar
Keperawatan 68

- Hindari kontaminasi pada sisi akses(SKF PD)


- Awasi suhu, perhatikan adanya demam, menggigil, dan hipotensi(SKF PD)
- Hindari anak dari benda yang membahayakan: jatuh (SKF Anak)
- Perhatikan anak saat beraktifitas (SKF Anak)
- Beri istirahat bila anak lelah (SKF Anak)
- Gunakan alat pengaman bila diperlukan (SKF Anak)
- Bila ada kejang, pasang alat pengaman dimulut agar lidah tidak tergigit (SKF Anak)
- Lakukan suctioning bila perlu (SKF Anak)
- Kaji hyperbilirubin tiap 4 jam dan catat (SKF Anak)
- Berikan fototherapi sesuai program (SKF Anak)
- Antisipasi kebutuhan transfuse tukar (SKF Anak)
- Monitor hasil laboratorium: bilirubin, hb, ht (SKF Anak)

Tindakan Kolaborasi :
- Berikan oksigen lembab sesuai program
- Berikan terapi sesuai program
- Beritahu dokter dan/atau lakukan prosedur penghilangan pembekuan bila terdapat bukti
kehilangan potensi pirau (SKF PD)

UNIT TERKAIT :
Masalah ini dapat ditemukan di ruang lain dengan pemindahan

DOKUMEN TERKAIT :

Format Pengkajian Keperawatan dan Lembar Pencatatan Asuhan Keperawatan

Standar Asuhan Keperawatan Tahun 2021


RSUD Asih Husada Kota Banjar
Keperawatan 69

PELAYANAN KEPERAWATAN
PROTAP PERENCANAAN
KEPERAWATAN
Masalah Keperawatan

RSUD ASIH HUSADA


KOTA BANJAR
Kejang Demam
Nomor : 022 / SAK / 2021 Revisi 0 Tanggal : 19 Desember 2020 Halaman : 1/2

PENGERTIAN :
Malfungsi singkat dari sistem listrik otak yang terjadi karena muatan neuron kortikal yang disebabkan
demam.

TUJUAN :
Mengatasi masalah kejang
Kriteria :
o Pasien tidak mengalami kejang
o Tidak terjadi cedera karena kejang

RUANG LINGKUP/BATASAN :

Diagnosa Keperawatan :
o Resiko Kejang ulang berhubungan dengan peningkatan suhu tubuh, perubahan perfusi jaringan serebral
o Risiko tinggi cedera berhubungan dengan kejang

KEBIJAKAN :
Standar Asuhan Keperawatan Departemen Kesehatan tahun 1998
Standar Pelayanan Keperawatan di ICU Departemen Kesehatan tahun 2006
Pedoman Penerapan Proses Keperawatan di Rumah Sakit (Departemen Kesehatan, 1994)
Manual Mutu Klausul 7.5.1 Pengendalian Pelayanan Kesehatan

PROSEDUR :

Tindakan Keperawatan :
o Monitor status pernafasan
o Monitor status neurologis
o Kaji penyebab kejang
o Lakukan kewaspadaan kejang seperti menggunakan jalan nafas buatan, peralatan penghisap lendir, dan
pasang penghalang tempat tidur
o Bantu klien tidur dengan posisi ekstensi kepala, bila klien mulai muntah bantu berbaring miring di
tempat tidur atau lantai, singkirkan barang-barang dari area tempat tidur
o Jangan meletakan sesuatu di mulut klien
o Jangan melakukan restrain atau pengikatan, temani klien

Standar Asuhan Keperawatan Tahun 2021


RSUD Asih Husada Kota Banjar
Keperawatan 70

Pendidikan Kesehatan
o Ajarkan kepada keluarga cara mencegah kejang : tatalaksana demam
o Ajarkan kepada keluarga tentang penanganan pertama pada saat kejang

Tindakan Kolaborasi :
o Berikan oksigen lembab
o Berikan obat antikonvulsan
o Berikan obat antipiretik
UNIT TERKAIT :
Masalah ini dapat ditemukan di ruang lain dengan pemindahan

DOKUMEN TERKAIT :
Format Pengkajian Keperawatan dan Lembar Pencatatan Asuhan Keperawatan

Standar Asuhan Keperawatan Tahun 2021


RSUD Asih Husada Kota Banjar
Keperawatan 71

LAMPIRAN
STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN JIWA
(SAK JIWA)

Standar Asuhan Keperawatan Tahun 2021


RSUD Asih Husada Kota Banjar
Keperawatan 72

PELAYANAN KEPERAWATAN
PROTAP PERENCANAAN DISAHKAN OLEH DIREKTUR
KEPERAWATAN RSUD ASIH HUSADA

Masalah Keperawatan
RSUD ASIH HUSADA
KOTA BANJAR
Hj. WIWIK NURSANTI, dr., M.MKes
Harga Diri Rendah NIP. 19690816 20070 2 016
Nomor : 15 / SAK / 2020 Revisi 0 Tanggal : 19 Desember 2020 Halaman : 1/3

PENGERTIAN :
Harga Diri Rendah : Perasaan diri/ evaluasi diri negatif yang berkembang sebagai respon terhadap
hilangnya atau berubahnya perawatan diri seseorang yang sebelumnya mempunyai evaluasi diri positif.

Harga Diri Rendah Kronis : Perasaan diri/ evaluasi diri negatif atau merasa tidak mampu yang berlangsung
dalam rentang waktu lama

TUJUAN :
Klien dapat :
o Mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang dimiliki.
o Menilai kemampuan yang dapat digunakan
o Menetapkan /memilih kegiatan yang sesuai dengan kemampuan.
o Melatih kegiatan yang sudah dipilih, sesuai kemampuan
o Merencanakan kegiatan yang sudah di latihnya.

Keluarga dapat merawat klien dengan harga diri rendah di rumah dan menjadi sistem pendukung yang
efektif bagi klien.

Kriteria :
Setelah ….x pertemuan klien dapat mengidentifikasi kemampuan aspek positif yang dimiliki,
memiliki kemampuan yang dapat di gunakan , memilih kegiatan sesuai kemampuan, melakukan
kegiatan yang sudah di pilih dan merencanakan kegiatan yang sudah di latih

Setelah…..x pertemuan :
o Diharapkan keluarga mengidentifikasi kemampuan yang dimiliki klien.
o Menyediakan fasilitas untuk klien melakukan kegiatan.
o Mendorong klien melakukan pasien
o Memuji klien saat pasien dapat melakukan kegiatan
o Membantu melatih klien
o Membantu menyusun jadwal kegiatan klien
o Membantu perkembangan klien

Standar Asuhan Keperawatan Tahun 2021


RSUD Asih Husada Kota Banjar
Keperawatan 73

RUANG LINGKUP/BATASAN :

Diagnosa Keperawatan :
Gangguan Konsep diri : Harga diri rendah

KEBIJAKAN :
Standar Asuhan Keperawatan Departemen Kesehatan tahun 1998
Standar Pelayanan Keperawatan di ICU Departemen Kesehatan tahun 2006
Pedoman Penerapan Proses Keperawatan di Rumah Sakit (Departemen Kesehatan, 1994)
Manual Mutu Klausul 7.5.1 Pengendalian Pelayanan Kesehatan

PROSEDUR :

Tindakan Keperawatan :

A. Klien

Strategi Pelaksanaan (Sp) 1


1. Identifikasi kemampuan positif yang dimiliki klien.
a. Diskusikan bahwa klien masih memiliki sejumlah kemampuan dan aspek positif seperti
kegiatan pasien di rumah adanya keluarga dan lingkungan terdekat pasien.
b. Beri pujian yang realistis dan hindarkan setiap kali bertemu dengan klien penilaian yang
negatif.
2. Nilai kemampuan yang dapat di lakukan saat ini.
a. Diskusikan dengan klien kemampuan yang masih di gunakan saat ini.
b. Bantu klien menyebutkannya dan memberi penguatan terhadap kemampuan diri yang di
ungkapkan klien.
c. Perlihatkan respon yang kondusif dan menjadi pendengar yang aktif.
3. Pilih kemampuan yang akan di latih
a. Diskusikan dengan klien beberapa aktifitas yang dapat dilakukan dan dipilih sebagai kegiatan yang
akan pasien lakukan sehari-hari.
b. Bantu klien menetapkan aktifitas mana yang dapat klien lakukan secara mandiri
o Aktifitas yang memerlukan bantuan minimal dari keluarga, dan
o Aktifitas apa saja yang perlu bantuan penuh dari keluarga atau lingkungan terdekat klien
o Beri contoh cara pelaksanaan aktifitas yang dapat dilakukan klien
o Susun bersama klien dan saat aktifitas atau kegiatan sehari-hari klien
4. Nilai kemampuan pertama yang telah dipilih.
a. Diskusikan dengan klien untuk menetapkan urutan kegiatan (yang sudah dipilih klien) yang akan
dilatihkan.
b. Bersama klien dan keluarga memperagakan beberapa kegiatan yang akan dilakukan klien
c. Berikan dukungan dan pujian yang nyata sesuai kemajuan yang diperlihatkan klien
5. Masukan dalam jadwal kegiatan klien
a. Beri kesempatan pada klien untuk mencoba kegiatan yang telah dilatihkan
b. Beri pujian atas aktifitas/kegiatan yang dapat dilakukan klien setiap hari.
c. Tingkatkan kegiatan sesuai dengan tingkat toleransi dan perubahan setiap aktifitas
d. Susun daftar aktifitas yang sudah di latihkan bersama klien dan keluarga.
e. Berikan kesempatan mengungkapkan perasaannya setelah pelaksanaan kegiatan
f. Yakinkan bahwa keluarga mendukung setiap aktifitas yang dilakukan klien

Strategi Pelaksanaan (Sp). 2


1. Evaluasi kegiatan yang lalu (Sp1 )
2. Memilih kemampuan kedua yang dapat dilakukan
3. Melatih kemampuan yang dipilih
4. Masukan dalam jadwal kegiatan klien

Strategi Pelaksanaan (Sp). 3


1. Evaluasi kegiatan yang lalu ( Sp 1 & Sp 2 )

Standar Asuhan Keperawatan Tahun 2021


RSUD Asih Husada Kota Banjar
Keperawatan 74

2. Memilih kemampuan ketiga yang dapat dilakukan


3. Masukan dalam jadwal kegiatan klien

B. Keluarga

Strategi Pelaksanaan (Sp) 1


1. Identifikasi masalah yang dirasakan dalam merawat klien
2. Jelaskan proses terjadinya HDR
3. Menjelaskan tentang cara merawat klien
4. Bermain peran dalam merawat klien HDR
5. Susun RTL keluarga / jadwal keluarga untuk merawat klien

Strategi Pelaksanaan (Sp) 2


1. Evaluasi kemampuan Sp 1
2. Latih keluarga langsung ke klien
3. Susun RTL keluarga / jadwal keluarga untuk merawat klien

Strategi Pelaksanaan (Sp) 3


1. Evaluasi kemampuan keluarga
2. Evaluasi kemampuan klien
3. RTL keluarga :
 Follow Up
 Rujukan

Tindakan Kolaborasi :
o Berikan terapi sesuai program

UNIT TERKAIT :
Masalah ini dapat ditemukan di seluruh jenis ruang perawatan

DOKUMEN TERKAIT :
Format Pengkajian Keperawatan dan Lembar Pencatatan Asuhan Keperawatan

Standar Asuhan Keperawatan Tahun 2021


RSUD Asih Husada Kota Banjar
Keperawatan 75

PELAYANAN KEPERAWATAN
PROTAP PERENCANAAN DISAHKAN OLEH DIREKTUR
KEPERAWATAN RSUD ASIH HUSADA

Masalah Keperawatan
RSUD ASIH HUSADA
KOTA BANJAR
Hj. WIWIK NURSANTI, dr., M.MKes
Isolasi Sosial NIP. 19690816 20070 2 016
Nomor : 16 / SAK / 2020 Revisi 0 Tanggal : 19 Desember 2020 Halaman : 1/3

PENGERTIAN :
Pengalaman kesendirian dari seseorang individu dan diterima sebagai perlakuan dari orang lain serta
sebagai kondisi yang negatif atau mengancam.

TUJUAN :
o Mengatasi masalah isolasi sosial dan meningkatkan keterlibatan sosial..
o Keluarga mampu merawat pasien isolasi sosial di rumah

Kriteria :

Setelah .…x pertemuan klien dapat:


o membina hubungan saling percaya
o menyadari penyebab isolasi sosial.
o Keuntungan dan kerugian berinteraksi dengan orang lain.
o Melakukan interaksi dengan orang lain secara secara bertahap.

Setelah ..x pertemuan keluarga mampu menjelaskan tentang :


o Masalah isolasi sosial dan dampaknya pada klien
o Penyebab isolasi sosial
o Sikap keluarga untuk membantu pasien mengatasi isolasi sosialnya
o Pengobatan yang berkelanjutan dan mencegah putus obat.
o Tempat rujukan dan fasilitas kesehatan yang tersedia bagi klien

RUANG LINGKUP/BATASAN :
Masalah Keperawatan :
Isolasi Sosial

KEBIJAKAN :
Standar Asuhan Keperawatan Departemen Kesehatan tahun 1998
Standar Pelayanan Keperawatan di ICU Departemen Kesehatan tahun 2006
Pedoman Penerapan Proses Keperawatan di Rumah Sakit (Departemen Kesehatan, 1994)
Manual Mutu Klausul 7.5.1 Pengendalian Pelayanan Kesehatan

PROSEDUR :
Tindakan Keperawatan :

A. Klien
Strategi Pelaksanaan (Sp) 1
1. Identifikasi penyebab
a. Siapa yang satu rumah dengan klien ?
b. Siapa yang dekat dengan klien ? apa sebabnya ?
c. Siapa yang tidak dekat dengan klien apa sebabnya ?
2. Keuntungan dan kerugian berinteraksi dengan orang lain.

Standar Asuhan Keperawatan Tahun 2021


RSUD Asih Husada Kota Banjar
Keperawatan 76

a. Tanyakan pendapat klien tentang kebiasaan berinteraksi dengan orang lain.


b. Tanyakan apa yang menyebabkan pasien tidak ingin berinteraksi dengan orang lain.
c. Diskusikan keuntungan bila klien memiliki banyak teman dan bergaul akrab dengan mereka.
d. Diskusikan kerugian bila klien hanya mengurung diri dan tidak bergaul dengan orang lain.
e. Jelaskan pengaruh isolasi sosial terhadap kesehatan fisik klien
3. Latih berkenalan
a. Jelaskan kepada klien cara berinteraksi dengan orang lain
b. Berikan contoh cara berinteraksi dengan orang lain
c. Beri kesempatan klien mempraktikkan cara berinteraksi dengan orang lain yang di lakukan di
hadapan perawat.
d. Mulailah bantu klien berinteraksi dengan satu orang teman / anggota keluarga.
e. Bila klien sudah menunjukan kemajuan tingkatkan jumlah interaksi dengan 2, 3, 4 orang dan
seterusnya.
f. Beri pujian untuk setiap kemajuan interaksi yang telah dilakukan oleh klien
g. Siap mendengarkan ekspresi perasaan klien setelah berinteraksi dengan orang lain, mungkin klien
akan mengungkapkan keberhasilan atau kegagalannya, beri dorongan terus menerus agar klien
tetap semangat meningkatkan interaksinya.
4. Masukan jadwal kegiatan klien

Strategi Pelaksanaan (Sp) 2


1. Evaluasi Sp 1
2. Latihan berhubungan sosial secara bertahap untuk klp (klien & keluarga/ tetangga).
3. Masukan jadwal kegiatan klien

Strategi Pelaksanaan (Sp) 3


1. Evaluasi Sp 1 dan 2
2. Latih ADL ( beberapa kegiatan sehari-hari ), cara berbicara
3. Masukan jadwal kegiatan klien

Strategi Pelaksanaan (Sp) 4


1. Evaluasi Sp 1, 2, 3
2. Latihan ADL ( beberapa kegiatan sehari-hari yang lain ), cara berbicara
3. Masukan jadwal kegiatan klien

C. Keluarga
Strategi Pelaksanaan (Sp) 1
1. Identifikasi masalah yang dihadapi keluarga dalam merawat klien
2. Penjelasan isolasi sosial
3. Cara merawat klien isoalsi sosial
4. Latih ( simulasi )
5. RTL keluarga / jadwal keluarga untuk merawat klien

Strategi Pelaksanaan (Sp) 2


1. Evaluasi Sp 1
2. Latih ( langsung ke klien )
3. RTL keluarga / jadwal keluarga untuk merawat klien

Strategi Pelaksanaan (Sp) 3


1. Evaluasi Sp 1 dan 2
2. Latih ( langsung ke klien )
3. RTL keluarga / jadwal keluarga untuk merawat klien

Strategi Pelaksanaan (Sp) 4


1. Evaluasi kemampuan keluarga
2. Evaluasi kemampuan klien
3. Rencana tindak lanjut keluarga :
o Follow Up

Standar Asuhan Keperawatan Tahun 2021


RSUD Asih Husada Kota Banjar
Keperawatan 77

o Rujukan

Tindakan Kolaborasi :
o Berikan terapi sesuai program

UNIT TERKAIT :
Masalah ini dapat ditemukan di seluruh jenis ruang perawatan

DOKUMEN TERKAIT :
Format Pengkajian Keperawatan dan Lembar Pencatatan Asuhan Keperawatan

Standar Asuhan Keperawatan Tahun 2021


RSUD Asih Husada Kota Banjar
Keperawatan 78

PELAYANAN KEPERAWATAN
PROTAP PERENCANAAN DISAHKAN OLEH DIREKTUR
KEPERAWATAN RSUD ASIH HUSADA

Masalah Keperawatan
RSUD ASIH HUSADA
KOTA BANJAR
Hj. WIWIK NURSANTI, dr., M.MKes
Halusinasi NIP. 19690816 20070 2 016
Nomor : 17 / SAK / 2020 Revisi 0 Tanggal : 19 Desember 2020 Halaman : 1/3

PENGERTIAN :
Salah satu gangguan jiwa dimana klien mengalami gangguan sensori persepsi; merasakan sensasi palsu
berupa suara, penglihatan, pengecapan, perabaan atau penghidu. Klien akan merasakan stimulus yang
sebenarnya tidak ada.

TUJUAN :
o Klien Mengenali halusinasi yang di alaminya
o Klien dapat mengontrol halusinasinya
o klien mengikuti progrm pengobatan secara optimal
o Keluarga dapat merawat pasien di rumah dan menadi sistem pendukung yang efektif untuk klien

Kriteria :
o Setelah …..x pertemuan klien dapat menyebutkan isi, waktu, frekuensi, situasi pencetus,
perasaan dan mampu memperagakan cara dalam mengontrol halusinasi
o Setelah …..x pertemuan klien mampu menyebutkan kegiatan yang sudah dilakukan dan mampu
memperagakan cara bercakap – cakap dengan orang lain
o Setelah ……x pertemuan klien mampu mnyebutkan kegiatan yang sudah dilakukan dan mampu
menuat jadwal kegiatan sehari – hari dan mampu memperagakannya
o Setelah ……x pertemuan klien mampu mnyebutkan kegiatan yang sudah dilakukan dan mampu
menyebutkan manfaat dari program pengobatan
o Setelah ……x pertemuan keluarga mampu menjelaskan tentang halusinasi
o Setelah ……x Pertemuan keluarga mampu menyebutkan kegiatan yang sudah dilakukan dan
mampu memperagakan cara merawat klien serta mampu membuat RTL
o Setelah ……x pertemuan keluarga mampu menyebutkan kegiatan yang sudah dilakukan dan
mampu melaksanakan Follow Up rujukan

RUANG LINGKUP/BATASAN :

Diagnosa Keperawatan :
Gangguan Sensori Persepsi : Halusinasi .....................

KEBIJAKAN :
Standar Asuhan Keperawatan Departemen Kesehatan tahun 1998
Standar Pelayanan Keperawatan di ICU Departemen Kesehatan tahun tahun 2006
Pedoman Penerapan Proses Keperawatan di Rumah Sakit (Departemen Kesehatan, 1994)
Manual Mutu Klausul 7.5.1 Pengendalian Pelayanan Kesehatan

Standar Asuhan Keperawatan Tahun 2021


RSUD Asih Husada Kota Banjar
Keperawatan 79

PROSEDUR :

Tindakan Keperawatan :
A. Klien
Strategi Pelaksanaan (Sp) 1
1. Bantu klien mengenal halusinasi :
o Isi
o Waktu terjadinya
o Frekuensi
o Situasi Pencetus
o Perasaan saat terjadi halusinasi
2. Latih Mengontrol halusinasi dengan cara menghardik
Tahapan tindakannya meliputi :
o Menjelaskan cara menghardik halusinasi
o Memperagakan cara menghardik
o Meminta klien memperagakan ulang
o Memantau penerapan cara ini, beri penguatan perilaku klien
3. Memasukan dalam jadwal kegiatan klien

Strategi Pelaksanaan (Sp) 2


1. Evaluasi kegiatan yang lalu (SP 1)
2. Melatih berbicara / bercakap dengan orang lain saat halusinasi muncul
3. Masukan dalam jadwal kegiatan klien

Strategi Pelaksanaan (Sp) 3


1. Evaluasi Kegiatan yang lalu (SP. 1 & 2 )
2. Melatih kegiatan agar halusinasi tidak muncul:
Tahapannya :
o Menjelaskan pentingnya aktivitas yang teratur u/ mengatasi halusinasi
o Mendiskusikan aktivitas yang biasa dilakukan oleh klien
o Melatih pasien melakukan aktivitas
o Menyusun jadwal aktivitas sehari-hari sesuai dengan aktivitas yang telah dilatih (dari bangun pagi
sampai tidur malam)
o Memantau pelaksanaan jadwal kegiatan, berikan penguatan terhadap perilaku klien yang positif

Strategi Pelaksanaan (Sp) 4


1. Evaluasi Kegiatan yang lalu (SP. 1, 2 & 3 )
2. Tanyakan program pengobatan.
o Jelaskan pentingnya penggunaan obat pd gangguan jiwa.
o Jelaskan akibat bila tidak digunakan sesuai program
o Jelaskan akibat bila putus obat
o Jelaskan cara mendapatkan obat / berobat
3. Jelaskan prinsip pengobatan (5 B)
4. Latih pasien minum obat
5. Masukan dalam jadwal

B. Keluarga

Strategi Pelaksanaan (Sp) 1


1. Identifikasi masalah keluarga dalam merawat klien
2. Jelaskan tentang halusinasi
 Pengertian halusinasi
 Jenis halusinasi yang dialami klien
 Tanda & gejala halusinasi
 Cara merawat pasien halusinasi ( cara berkomunikasi, pemberian obat & pemberian aktivitas

Standar Asuhan Keperawatan Tahun 2021


RSUD Asih Husada Kota Banjar
Keperawatan 80

kpd klien)
 Sumber-sumber pelayanan kesehatan yang bisa dijangkau

3. Bermain peran cara merawat


4. Rencana tindak lanjut keluarga , jadwal keluarga u/ merawat klien

Strategi Pelaksanaan (Sp. 2


1. Evaluasi kemampuan keluarga (SP. 1)
2. Latih keluarga merawat klien
3. RTL keluarga / jadwal keluarga untuk merawat klien

Strategi Pelaksanaan (Sp) 3


1. Evaluasi kemampuan keluarga
2. Evaluasi Kemampuan klien
3. RTL keluarga :
o Follow Up
o Rujukan

Tindakan Kolaborasi :
o Berikan terapi sesuai program

UNIT TERKAIT :
Masalah ini dapat ditemukan di seluruh jenis ruang perawatan

DOKUMEN TERKAIT :
Format Pengkajian Keperawatan dan Lembar Pencatatan Asuhan Keperawatan

Standar Asuhan Keperawatan Tahun 2021


RSUD Asih Husada Kota Banjar
Keperawatan 81

PELAYANAN KEPERAWATAN
PROTAP PERENCANAAN DISAHKAN OLEH DIREKTUR
KEPERAWATAN RSUD ASIH HUSADA

Masalah Keperawatan
RSUD ASIH HUSADA
KOTA BANJAR
Hj. WIWIK NURSANTI, dr., M.MKes
Perilaku kekerasan (PK) NIP. 19690816 20070 2 016
Nomor : 18 / SAK / 2020 Revisi 0 Tanggal : 19 Desember 2020 Halaman : 1/3

PENGERTIAN :
Membahayakan Orang lain, Risiko : Perilaku individu yang menunjukkan bahwa dia dapat secara fisik, emosi
dan/ atau seksual berbahaya pada orang lain.

Membahayakan Diri sendiri, Risiko : Perilaku individu yang menunjukkan bahwa dia dapat secara fisik, emosi
dan/ atau seksual berbahaya pada dirinya sendiri.

Perilaku kekerasan adalah nyata melakukan kekerasan, ditujukan pada diri sendiri/ orang lain secara verbal

maupun non verbal dan pada lingkungan.

TUJUAN :
Klien
o Mengidentifikasi penyebab dan tanda perilaku kekerasan
o Menyebutkan jenis perilaku kekerasan yang pernah dilakukan
o Menyebutkan akibat dari perilaku kekrasan yang dilakukan
o Menyebutkan cara mengontrol perilaku kekerasan
o Mengontrol perilaku kekerasannya secara fisik, spiritual, sosial dan dengan terapi psikofarmaka
o Keluarga dapat merawat klien dirumah

Kriteria :
o Setelah …x pertemuan klien dapat menyebutkan penyebab, tanda, gejala dan akibat
perilaku kekerasan serta mampu memperagan cara fisik untuk mengontrol perilaku kekerasan
o Setelah …x pertemuan klien mampu menyebutkan kegiatan yang sudah dialkukan dan
mampu memperagakan cara sosial/verbal untuk mengontrol perilaku kekerasan
o Setelah …x pertemuan klien mampu menyebutkan kegiatan yang sudah dialkukan dan
mampu memperagakan cara spritual untuk mengontrol cara perilaku kekerasan
o Setelah …x pertemuan klien mampu menyebutkan kegiatan yang sudah dilakukan dan
mampu memperagakan cara patuh obat
o Setelah …x pertemuan keluarga mampu menjelaskan penyebab, tanda/gejala, akibat dan
cara merawat klien serta mampu memperagakan cara merawat
o Setelah …x pertemuan keluarga mampu menyebutkan kegiatan yang sudah dilakukan dan
mampu merawat serta dapat membuat RTL
o Setelah …x pertemuan keluarga mampu menyebutkan kegiatan yang sudah dilakukan dan
mampu merawat serta dapat membuat RTL
o Setelah …x pertemuan keluarga mampu melaksanakan Follow Up dan Rujukan serta
mampu menyebutkan kegiatan yang sudah dilakukan

Standar Asuhan Keperawatan Tahun 2021


RSUD Asih Husada Kota Banjar
Keperawatan 82

RUANG LINGKUP/BATASAN :

Masalah Keperawatan :
Perilaku kekerasan

KEBIJAKAN :
Standar Asuhan Keperawatan Departemen Kesehatan tahun 1998
Standar Pelayanan Keperawatan di ICU Departemen Kesehatan tahun 2006
Pedoman Penerapan Proses Keperawatan di Rumah Sakit (Departemen Kesehatan, 1994)
Manual Mutu Klausul 7.5.1 Pengendalian Pelayanan Kesehatan

PROSEDUR :

Tindakan Keperawatan :

A. klien

Strategi Pelaksanaan (Sp) 1


1. Identifikasi penyebab, tanda dan gejala serta akibat perilaku kekerasan
2. Latih cara fisik 1 (Tarik nafas dalam)
3. Masukan dalam jadwal

Strategi Pelaksanaan (Sp) 2


1. Evaluasi kegiatan yang lalu (S.P. 1)
2. Latih cara fisik 2 (Pukul kasur / bantal)
3. Masukan dalam jadwal
Strategi Pelaksanaan (Sp) 3
1. Evaluasi kegiatan yang lalu (S.P. 1 & 2)
2. Latih secara sosial / verbal :
o Menolak dengan baik
o Meminta dengan baik
o Mengungkapakan dengan baik
3. Masukan dalam jadwal

Strategi Pelaksanaan (Sp) 4


1. Evaluasi kegiatan yang lalu (S.P. 1, 2 & 3)
2. Latih secara spritual:
o Berdoa
o Sholat
3. Masukkan dlm jadwal

Strategi Pelaksanaan (Sp) 5


1. Evaluasi kegiatan yang lalu (sp. 1, 2, 3 & 4)
2. Latih Patuh obat
o Minum obat secara teratur dengan prinsip 5B
o Susun jadwal minum obat secara teratur
3. Masukan dalam jadwal

B. Keluarga

Strategi Pelaksanaan (Sp) 1


1. Identifikasi masalah yang dirasakan kelg. Dalam merawat pasien
2. Jelaskan tentang PK dari :
o Penyebab
o Akibat
o Cara merawat
3. Latih 2 cara merawat

Standar Asuhan Keperawatan Tahun 2021


RSUD Asih Husada Kota Banjar
Keperawatan 83

4. RTL kelg. / jadwal untuk merawat klien

Strategi Pelaksanaan (Sp) 2


1. Evaluasi SP. 1
2. Latih (simulasi) 2 cara lain untuk merawat klien
3. Latih langsung ke pasien
4. RTL kelg / Jadwal kelg. Untuk merawat klien

Strategi Pelaksanaan (Sp) 3


1. Evaluasi SP. 1 & 2
2. Latih langsung ke pasien
3. RTL kelg / Jadwal kelg. Untuk merawat klien

Strategi Pelaksanaan (Sp) 4


1. Evaluasi SP. 1, 2 & 3
2. Latih langsung ke klien
3. RTL
o Follow Up
o Rujukan

Tindakan Kolaborasi :
o Berikan terapi sesuai program

UNIT TERKAIT :
Masalah ini dapat ditemukan di seluruh jenis ruang perawatan

DOKUMEN TERKAIT :
Format Pengkajian Keperawatan dan Lembar Pencatatan Asuhan Keperawatan

Standar Asuhan Keperawatan Tahun 2021


RSUD Asih Husada Kota Banjar
Keperawatan 84

PELAYANAN KEPERAWATAN
PROTAP PERENCANAAN DISAHKAN OLEH DIREKTUR
KEPERAWATAN RSUD ASIH HUSADA

Masalah Keperawatan
RSUD ASIH HUSADA
KOTA BANJAR
Hj. WIWIK NURSANTI, dr., M.MKes
Waham NIP. 19690816 20070 2 016
Nomor : 19 / SAK / 2020 Revisi 0 Tanggal : 19 Desember 2020 Halaman : 1/3

PENGERTIAN :
Suatu keyakinan yang salah yang dipertahankan secara kuat/ terus menerus namun tidak sesuai dengan
kenyataan.

TUJUAN :
klien dapat :
o Berorientasi kepada realitas secara bertahap
o Mampu berinteraksi dengan orang lain dan lingkungan
o Menggunakan obat dengan prinsip 6 benar

Kriteria :
o Setelah …x pertemuan klien dapat memenuhi kebutuhannya
o Setelah …x pertemuan klien mampu menyebutkan kegiatan yang sudah dilakukan dan
mampu menyebutkan serta memilih kemampuan yang dimiliki
o Setelah …x pertemuan klien dapat menyebutkan kegiatan yang sudah dilakukan dan
mampu memilih kemampuan lain yang dimiliki
o Setelah …x pertemuan keluarga mampu mengidentifikasi masalah dan mampu
menjelaskan cara merawat klien
o Setelah ….x pertemuan keluarga mampu menyebutkan kegiatan yang sesuai dilakukan dan
mampu memperagakan cara merawat klien
o Setelah …x pertemuan keluarga mampu mengidentifikasi masalah dan mampu
menjelaskan cara merawat klien

RUANG LINGKUP/BATASAN :

Diagnosa Keperawatan :
Gangguan proses pikir : waham

KEBIJAKAN :
Standar Asuhan Keperawatan Departemen Kesehatan tahun 1998
Standar Pelayanan Keperawatan di ICU Departemen Kesehatan 2006
Pedoman Penerapan Proses Keperawatan di Rumah Sakit (Departemen Kesehatan, 1994)
Manual Mutu Klausul 7.5.1 Pengendalian Pelayanan Kesehatan

PROSEDUR :

Tindakan Keperawatan :

i. Klien

Strategi Pelaksanaan (Sp) 1


1. Identifikasi kebutuhan pasien
2. Bicara konteks realita (tidak mendukung atau membantah waham pasien)

Standar Asuhan Keperawatan Tahun 2021


RSUD Asih Husada Kota Banjar
Keperawatan 85

3. Latih klien untuk memenuhi kebutuhannya


4. Masukkan dalam jadwal kegiatan
Strategi Pelaksanaan (Sp) 2
1. Evaluasi kegiatan yang lalu (SP. 1)
2. Identifikasi potensi / kemampuan yang dimiliki
3. Pilih dan latih potensi / kemampuan yang dimiliki
4. Masukkan dalam jadwal kegiatan
Strategi Pelaksanaan (Sp) 3
1. Evaluasi kegiatan yang lalu (SP. 1 & 2)
2. Pilih kemampuan yang dapat dilakukan
3. Pilih dan latih potensi kemampuan lain yang dimiliki
4. Masukan dalam jadwal kegiatan
Strategi Pelaksanaan (Sp) 4
1. Evaluasi kegiatan yang lalu (sp. 1, 2 & 3)
2. Latih Patuh obat
o Minum obat secara teratur dengan prinsip 5B
o Susun jadwal minum obat secara teratur
3. Masukan dalam jadwal

ii. Keluarga
Strategi Pelaksanaan (Sp) 1
1. Identifikasi masalah keluarga dalam merawat pasien
2. Jelaskan proses terjadinya waham
3. Jelaskan tentang cara merawat pasien waham
4. Latih (stimulasi) cara merawat
5. RTL keluarga/ jadwal merawat pasien

Strategi Pelaksanaan (Sp) 2


1. Evaluasi kegiatan yang lalu (SP. 1 )
2. Latih keluarga cara merawat ( langsung ke klien)
3. RTL keluarga

Strategi Pelaksanaan (Sp) 3


1. Evaluasi kemampuan keluarga
2. Evaluasi Kemampuan klien
3. RTL Keluarga :
o Follow Up
o Rujukan

Tindakan Kolaborasi :
o Berikan terapi sesuai program

UNIT TERKAIT :
Masalah ini dapat ditemukan di seluruh jenis ruang perawatan

DOKUMEN TERKAIT :
Format Pengkajian Keperawatan dan Lembar Pencatatan Asuhan Keperawatan

Standar Asuhan Keperawatan Tahun 2021


RSUD Asih Husada Kota Banjar
Keperawatan 86

PELAYANAN KEPERAWATAN
PROTAP PERENCANAAN DISAHKAN OLEH DIREKTUR
KEPERAWATAN RSUD ASIH HUSADA

Masalah Keperawatan Hj. WIWIK NURSANTI, dr., M.MKes


RSUD ASIH HUSADA NIP. 19690816 20070 2 016
KOTA BANJAR KURANG PERAWATAN DIRI

Nomor : Terbit : Tanggal : Halaman :


PENGERTIAN :
Kurang perawatan diri adalah ketidakmampuan atau penurunan kemampuan individu untuk melakukan atau
menyelesaikan aktifitas kehidupan sehari-hari dalam hal merawat diri; yang meliputi kebersihan diri/mandi,
makan, berpakaian/berhias dan toileting {Buang Air Besar (BAB)/Buang Air Kecil (BAK)} akibat kerusakan
pada fungsi motorik atau kognitif.

TUJUAN :
Pasien mampu :
1. Menjaga dan melakukan tindakan kebersihan diri secara mandiri
2. Berhias sesuai dengan kondisi
3. Makan secara mandiri
4. Melakukan toileting (BAB/BAK) secara mandiri
Keluarga Mampu :
Merawat anggota keluarga yang mengalami masalah kurang perawatan diri

Kriteria :
Setelah … pertemuan, pasien dapat menjelaskan pentingnya :
- Kebersihan diri
- Berdandan/ berhias
- Makan
- BAB/ BAK
- Dan mampu melakukan cara merawat diri
Setelah … pertemuan, keluarga mampu :
Meneruskan melatih pasien dan mendukung agar kemampuan pasien dalam perawatan dirinya meningkat;

RUANG LINGKUP/BATASAN :
Diagnosa Keperawatan :
Kurang Perawatan Diri
KEBIJAKAN :

PROSEDUR :
Tindakan Keperawatan :
PASIEN
SP1
1. Identifikasi :
- Kebersihan diri
- Berdandan
- Makan
- BAB/ BAK
2. Jelaskan pentingnya kebersihan diri
3. Jelaskan alat dan cara kebersihan diri
4. Masukan dalam jadwal kegiatan pasien.

Standar Asuhan Keperawatan Tahun 2021


RSUD Asih Husada Kota Banjar
Keperawatan 87

SP2
1. Evaluasi SP1
2. Jelaskan pentingnya berdandan
3. Latih cara berdandan
a. Untuk pasien laki-laki meliputi cara
- Berpakaian
- Menyisir rambut
- Bercukur
b. Untuk pasien perempuan
- Berpakaian
- Menyisir rambut
- Berhias
4. Masukan dalam jadwal kegiatan pasien

SP3
1. Evaluasi kegiatan SP1 dan 2
2. Jelaskan cara dan alat makan yang benar
- Jelaskan cara mempersiapkan makan
- Jelaskan cara merapihkan peralatan makan
3. Latih kegiatan makan
4. Masukan dalam jadwal kegiatan pasien

SP4
1. Evaluasi kemampuan pasien yang lalu (SP1, SP2 dan 3)
2. Latih cara BAB dan BAK yang baik
- Menjelaskan tempat BAB/ BAK yang sesuai
- Menjelaskan cara membersihkan diri setelah BAB/ BAK

KELUARGA
SP1
1. Identifikasi masalah dalam merawat pasien dengan masalah :
- Kebersihan diri
- Berdandan
- Makan
- BAB/ BAK
2. Jelaskan deficit perawatan diri
3. Jelaskan cara merawat
- Kebersihan diri
- Berdandan
- Makan
- BAB/ BAK
4. Bermain peran cara merawat
5. Rencana tindak lanjut keluarga/ jadwal untuk merawat
Tindakan Kolaborasi :
Berikan terapi sesuai program
UNIT TERKAIT :
Masalah ini dapat ditemukan di seluruh jenis ruang perawatan
DOKUMEN TERKAIT :
Format Pengkajian Keperawatan dan Lembar Pencatatan Asuhan Keperawatan

Standar Asuhan Keperawatan Tahun 2021


RSUD Asih Husada Kota Banjar
Keperawatan 88

PELAYANAN KEPERAWATAN
PROTAP PERENCANAAN DISAHKAN OLEH DIREKTUR
KEPERAWATAN RSUD ASIH HUSADA

Masalah Keperawatan
RSUD ASIH HUSADA Hj. WIWIK NURSANTI, dr., M.MKes
KOTA BANJAR Risiko NIP. 19690816 20070 2 016
Bunuh Diri

Nomor : Terbit : Tanggal : Halaman :


PENGERTIAN :
Bunuh diri adalah keadaan berisiko untuk menyakiti diri sendiri atau melakukan
tindakan yang dapat mengancam kehidupan.

TUJUAN :
a). Pasien mendapat perlindungan dari lingkungannya
b). Pasien dapat mengungkapkan perasaanya
c). Pasien dapat meningkatkan harga dirinya
d). Pasien dapat menggunakan cara penyelesaian masalah yang baik

RUANG LINGKUP/BATASAN :
Diagnosa Keperawatan :
Risiko Bunuh Diri
KEBIJAKAN :
Surat Keputusan Kepala Rumah Sakit No.

PROSEDUR :
Tindakan Keperawatan :
SP 1
1. Identifikasi benda-benda yang dapat membahayakan pasien
2. Amankan benda-benda yang dapat membahayakan pasien
3. Lakukan kontrak treatment
4. Ajarkan cara mengendalikan dorongan bunuh diri
5. Latih cara mengendalikan dorongan bunuh diri
SP 2
1. Identifikasi aspek positif
2. Dorong pasien untuk berfikir positif terhadap diri
3. Dorong pasien untuk menghargai diri sebagai individu yang berharga
SP 3
1. Identifikasi pola koping yang biasa diterapkan pasien
2. Nilai pola koping yang biasa dilakukan
3. Identifikasi pola koping yang konstruktif
4. Dorong pasien memilih pola koping yang konstruktif
5. Anjurkan pasien menerapkan pola koping yang konstruktif dalam kegiatan harian
SP4
1. Buat rencana masa depan yang realistis bersama pasien
2. Identifikasi cara mencapai rencana masa depan

Standar Asuhan Keperawatan Tahun 2021


RSUD Asih Husada Kota Banjar
Keperawatan 89

Pendidikan Kesehatan

Tindakan Kolaborasi :
o Berikan terapi sesuai program

UNIT TERKAIT :
Masalah ini dapat ditemukan di seluruh jenis ruang perawatan

DOKUMEN TERKAIT :
Format Pengkajian Keperawatan dan Lembar Pencatatan Asuhan Keperawatan

Standar Asuhan Keperawatan Tahun 2021


RSUD Asih Husada Kota Banjar
Keperawatan 90

PELAYANAN KEPERAWATAN
PROTAP PERENCANAAN DISAHKAN OLEH DIREKTUR
KEPERAWATAN RSUD ASIH HUSADA

Koping individu tidak efektif:


RSUD ASIH HUSADA belum mampu mengatasi
KOTA BANJAR keinginan menggunakan NAPZA Hj. WIWIK NURSANTI, dr., M.MKes
NIP. 19690816 20070 2 016
Nomor : Terbit : Tanggal : Halaman :
PENGERTIAN :
Penggunaan NAPZA adalah perilaku individu yang berulang-ulang menggunakan NAPZA, dan apabila
dikurangi/dihentikan akan timbul gejala putus zat dan keinginan yang sangat kuat untuk menggunakan
NAPZA kembali. NAPZA singkatan dari Narkotika, Alkohol, Psikotropika dan Zat Adiktif lainnya
TUJUAN :
Pasien :
1. Pasien mengatasi gejala putus zat (NAPZA)
2. Pasien mengenali dampak penggunaan NAPZA
3. Pasien meningkatkan motivasi berhenti menggunakan NAPZA
4. Pasien mengontrol keinginan menggunakan NAPZA
5. Pasien meningkatkan kemampuan menyelesaikan masalah
6. Pasien mengubah gaya hidup
Keluarga :
1. Keluarga mengenal masalah
2. Keluarga meningkatkan motivasi pasien untuk berhenti
3. Keluarga menjelaskan cara merawat pasien NAPZA
4. Keluarga mengidentifikasi kondisi pasien yang perlu di rujuk

Kriteria :

RUANG LINGKUP/BATASAN :
Diagnosa Keperawatan :
Koping individu tidak efektif: belum mampu mengatasi keinginan menggunakan NAPZA

KEBIJAKAN :
Surat Keputusan Kepala Rumah Sakit No.

PROSEDUR :
Tindakan Keperawatan :
1. Diskusikan dampak NAPZA bagi kehidupan pasien
a) Kehidupan sebelum menggunakan NAPZA
b) Dampak bagi kesehatan, kehidupan sosial/pendidikan/pekerjaan, secara ekonomi dan hukum
c) Harapan pasien untuk kehidupan sekarang dan masa yang akan datang setelah tahu dampaknya
2. Diskusikan cara meningkatkan motivasi berhenti
a. Hal-hal positif yang masih dipunyai pasien
b. Latih pasien untuk mensyukuri keadaannya tersebut
1) Sebutkan lebih sering hal-hal yang membuat Anda merasa lebih baik (latihan afirmasi)
2) Sebutkan berulang-ulang keinginan untuk berhenti (latihan afirmasi)
3. Diskusikan cara mengontrol keinginan menggunakan NAPZA
a. Menghindar, mengalihkan dan menolak
b. Latih pasien mengontrol keinginan menggunakan NAPZA
1) Menghindar : tidak ke tempat pengguna NAPZA
2) Mengalihkan : aktivitas positif dan menyenangkan

Standar Asuhan Keperawatan Tahun 2021


RSUD Asih Husada Kota Banjar
Keperawatan 91

3) Menolak : katakan ”tidak” pada NAPZA


4. Diskusikan cara menyelesaikan masalah yang sehat
a. Mengenali situasi berisiko tinggi untuk menggunakan NAPZA : emosi negatif, konflik pribadi,
tekanan sosial/kelompok
b. Mengenali cara pasien menyelesaikan masalah : menggunakan NAPZA
c. Untung rugi cara tersebut digunakan
d. Tawarkan cara sehat untuk menyelesaikan masalah
1) Secara verbal : katakan secara jujur perasaan sendiri dan harapan agar sikap orang lain lebih
baik menanggapi masalah pasien
2) Secara fisik : jalan-jalan, rileksasi, aktifitas positif
3) Secara sosial : cari bantuan orang lain untuk menyelesaikan masalah
4) Secara spiritual : mengadukan masalah kepada Tuhan dan menyakini bahwa akan ada bantuan
dari YANG MAHA KUASA
e. Latih pasien menggunakan cara menyelesaikan masalah yang sehat
f. Anjurkan pasien minum obat dengan prinsip 5 benar yaitu, benar nama pasien, nama obat, dosis,
cara penggunaan, dan waktu minum obat.
5. Diskusikan gaya hidup yang sehat
a. Makan dan BAK/BAB secara teratur
b. Bekerja dan tidur secara teratur
c. Menjaga kebersihan diri
d. Latih pasien mengubah gaya hidup
1) Tentukan aktivitas sehari-hari dan hobi
2) Buat jadual aktivitas
3) Tentukan pelaksanaan jadual aktivitas
Keluarga :
1. Diskusikan masalah keluarga dalam merawat pasien
2. Diskusikan tentang NAPZA
a. Penyebab, tanda/gejala, dampak ketergantungan NAPZA
b. Tahapan penyembuhan pasien (pencegahan, pengobatan dan pemulihan)
3. Diskusikan cara merawat
a. Perilaku pengguna NAPZA (berbohong, mencuri, manipulatif)
b. Cara meningkatkan motivasi pasien
c. Bantu pasien mengurangi keinginan menggunakan NAPZA : menghindar dan mengalihkan
d. Anjurkan memberi pujian kepada pasien yang berhenti menggunakan NAPZA
e. Mengawasi minum obat
f. Latih cara merawat pasien
4. Diskusikan kondisi pasien yang perlu dirujuk
a. Intoksikasi berat, misalnya penurunan kesadaran, jalan sempoyongan, persepsi terganggu,
kehilangan pengendalian diri, curiga yang berlebihan, melakukan kekerasan sampai menyerang
orang lain
b. Gejala putus zat (NAPZA), misalnya nyeri, mual muntah, susah tidur, gelisah, tangan gemetar,
cemas berat, depresi (murung berkepanjangan)

Tindakan Kolaborasi :
Berikan terapi sesuai program.
UNIT TERKAIT :
Masalah ini dapat ditemukan di seluruh jenis ruang perawatan
DOKUMEN TERKAIT :
Format Pengkajian Keperawatan dan Lembar Pencatatan Asuhan Keperawatan

Standar Asuhan Keperawatan Tahun 2021


RSUD Asih Husada Kota Banjar
Keperawatan 92

LAMPIRAN
STANDAR ASUHAN KEBIDANAN (SAK)

Standar Asuhan Keperawatan Tahun 2021


RSUD Asih Husada Kota Banjar
Keperawatan 93

PELAYANAN KEBIDANAN
PROTAP PERENCANAAN DISAHKAN OLEH DIREKTUR RSUD ASIH
KEBIDANAN HUSADA
Masalah Kebidanan

RSUD ASIH HUSADA


KOTA BANJAR

PERSALINAN
KALA II
Hj. WIWIK NURSANTI, dr., M.MKes
Nip. 19690816 20070 2 016
Nomor : / SAK. KEB / 2020 Revisi Tanggal : Halaman :
PENGERTIAN :
Proses pengeluaran bayi serta persyaratan untuk kala II ( pembukaan lengkap,portio tidak teraba).

TUJUAN :
- Persalinan yang bersih dan aman untuk ibu dan bayi
- Menurunnya komplikasi seperi perdarahan post partum, asfiksia neonatarum, trauma jalan lahir

Kriteria :
Kala II berlangsung selama 1 jam pada mulitipara dan 2 jam pada nulipara

RUANG LINGKUP/BATASAN :
DIAGNOSA KEBIDANAN :
 Ny….. usia ...... tahun, G....P….A…..hamil......minggu parturient aterm kala II

KEBIJAKAN :
Standar pelayanan kebidanan
Standar Manajemen Asuhan Kebidanan
Buku acuan nasional pelayanan kesehatan maternal dan neonatal,2002 pedoman unpad
Pedoman Penerapan Proses Keperawatan Di Rumah Sakit ( Departemen Kesehatan, 1994 )
Manual Mutu Klausul 7.5.1 Pengendalian Pelayanan Kesehatan

PROSEDUR :

Tindakan Kebidanan :
 Observasi keaadan umum dan tanda – tanda vital
 Beri penjelasan tentang keadaan pasien serta tindakan yang akan dilakukan
 Mengobservasi kesejahteraan janin,his dan kemajuan persalinan
 Pertolongan persalinan normal yang aman dengan aseptik dan antiseptik
 Menganjurkan untuk makan dan minum
 Mempersiapkan perlengkapan ibu dan bayi

Standar Asuhan Keperawatan Tahun 2021


RSUD Asih Husada Kota Banjar
Keperawatan 94

 Meletakkan alas bokong


 Melahirkan bagian presentasi : kepala atau bokong
 Memeriksa lilitan tali pusat
 Melahirkan bahu dan badan bayi dengan teknik sanggah susur
 Menilai bayi baru lahir
 Melakukan IMD
 Ajarkan teknik relaksasi
 Beri Dukungan moril

Tindakan Kolaborasi :
 Bila ada penyulit dalam persalinan rujuk sesuai dengan SAK persalinan Macet

Pendidikan Kesehatan :
 Memberikan pendidikan kesehatan tentang teknik meneran yang efektif
 Pemenuhan nutrisi
 Personal higiene
 Hidrasi

UNIT TERKAIT :
Ruang kebidanan

DOKUMEN TERKAIT :
Format Pengkajian Keperawatan dan Lembar Pencatatan Asuhan Keperawatan/Kebidanan

Standar Asuhan Keperawatan Tahun 2021


RSUD Asih Husada Kota Banjar
Keperawatan 95

PELAYANAN KEBIDANAN
PROTAP PERENCANAAN DISAHKAN OLEH DIREKTUR RSUD ASIH
KEBIDANAN HUSADA
Masalah Kebidanan

RSUD ASIH HUSADA


KOTA BANJAR

PERSALINAN
KALA III Hj. WIWIK NURSANTI, dr., M.MKes
Nip. 19690816 20070 2 016
Nomor : / SAK. KEB / 2020 Revisi Tanggal : Halaman :
PENGERTIAN :
Kala uri / pengeluaran plasenta segera setelah bayi lahir, tidak ditangani secara pasif ( menunggu tanda – tanda lepasnya
plasenta ) tetapi dengan manajemen aktif, plasenta dilahirkan secara aktif

TUJUAN :
- Menurunkan terjadinya perdarahan yang hilang pada persalinan kala III
Kriteria :
- Tidak terjadi atonia uteri
- Tidak terjadi retensio plasenta
- Tidak terjadi perderahan post partum yang abnormal

RUANG LINGKUP/BATASAN :
DIAGNOSA KEBIDANAN :
 Ny…., usia ....tahun, .P….A…..partus maturus.........dengan kala III

KEBIJAKAN :
Standar pelayanan kebidanan
Standar Manajemen Asuhan Kebidanan
Buku acuan nasional pelayanan kesehatan maternal dan neonatal,2002 pedoman unpad
Pedoman Penerapan Proses Keperawatan Di Rumah Sakit ( Departemen Kesehatan, 1994 )
Manual Mutu Klausul 7.5.1 Pengendalian Pelayanan Kesehatan

PROSEDUR :

Tindakan Kebidanan :
 Observasi keaadan umum dan tanda – tanda vital
 Ajarkan teknik relaksasi
 Dukungan moril
 Beri penjelasan tentang keadaan pasien serta tindakan yang akan dilakukan

Standar Asuhan Keperawatan Tahun 2021


RSUD Asih Husada Kota Banjar
Keperawatan 96

 Memeriksa janin kedua


 Menjelaskan pada klien mengenai keadaanya saat ini dan prosedur tindakan yang akan dilakukan
 Memberikan oksitosin dalam 2 menit setelah kelahiran bayi untuk merangsang berkontraksi sehingga
mempercepat pelepasan plasenta
 Melakukan peregangan tali pusat terkendali disertai tindakan dorso kranial yang dilakukan oleh tangan satunya
 Memindahkan klem pada jarak 5 – 10 cm di depan vulva, untuk menghindari terjadinya terputusnya tali pusat

Tindakan Kolaborasi :
 Bila ada penyulit dalam persalinan kala III rujuk ke retensio plasenta

Pendidikan Kesehatan :
-
UNIT TERKAIT :
Ruang kebidanan

DOKUMEN TERKAIT :
Format Pengkajian Keperawatan dan Lembar Pencatatan Asuhan Keperawatan/Kebidanan

Standar Asuhan Keperawatan Tahun 2021


RSUD Asih Husada Kota Banjar
Keperawatan 97

PELAYANAN KEBIDANAN
PROTAP PERENCANAAN DISAHKAN OLEH DIREKTUR
KEBIDANAN RSUD ASIH HUSADA

Masalah Kebidanan
RSUD ASIH HUSADA
KOTA BANJAR
Ketidaknyamanan Fisiologis Hj. WIWIK NURSANTI, dr., M.MKes
Pada Masa Nifas NIP. 19690816 20070 2 016
Nomor : 001 / SAK. KEB / 2020 Revisi 0 Tanggal : 19 Desember 2020 Halaman : 1/2

PENGERTIAN :
Keadaan dimana seorang wanita yang telah melahirkan mengalami perubahan dan merasakan sesuatu yang
tidak biasa dirasakan dan bersifat fisiologis

TUJUAN :

Mengatasi masalah yang terjadi pada masa post partum


Kriteria :
o Ketidaknyamanan fisiologis dapat ditoleransi
o Kontraksi uterus baik
o Pengeluaran lochea normal
o BAK kurang dari 6 jam post partum dan BAB kurang dari 3 hari
o ASI lancar pada hari ke-3 post partum

RUANG LINGKUP/BATASAN :

Diagnosa Kebidanan :
Diagnosa kebidanan yang berhubungan dengan ketidakyamanan pada masa nifas adalah :
Ny...G….P...A ..jam/hari/minggu Post partum dengan ketidaknyaman fisiologis

KEBIJAKAN :
Standar Asuhan Keperawatan Departemen Kesehatan tahun 1998
Standar Pelayanan Keperawatan di ICU Departemen Kesehatan 2006
Standar Manajemen Asuhan Kebidanan
Pedoman Penerapan Proses Keperawatan di Rumah Sakit (Departemen Kesehatan, 1994)
Manual Mutu Klausul 7.5.1 Pengendalian Pelayanan Kesehatan

PROSEDUR :

Tindakan Kebidanan :
o Mengobservasi masa peurperium
o Menganjurkan untuk mobilisasi secara bertahap
o Memberikan penjelasan kepada klien bahwa apa yang dirasakan klien adalah hal wajar dan normal
o Melakukan perawatan perineum dengan pencegahan infeksi seperti vulva higiene
o Menyarankan untuk tidak menahan BAB dan BAK

Pendidikan Kesehatan :
o Penyuluhan kesehatan tentang ketidaknyamanan pada masa nifas dan cara mengatasinya
o Penyuluhan tentang kebutuhan ibu masa nifas yang meliputi kebutuhan gizi, perawatan payudara,
perawatan perineum.

Standar Asuhan Keperawatan Tahun 2021


RSUD Asih Husada Kota Banjar
Keperawatan 98

Tindakan Kolaborasi :
o Terapi antibiotik dan analgetik sesuai prosedur
o Terapi pencahar bila diperlukan

UNIT TERKAIT :
Ruang perawatan kebidanan

DOKUMEN TERKAIT :

Format Pengkajian Keperawatan dan Lembar Pencatatan Asuhan Keperawatan/Kebidanan

Standar Asuhan Keperawatan Tahun 2021


RSUD Asih Husada Kota Banjar
Keperawatan 99

PELAYANAN KEBIDANAN
PROTAP PERENCANAAN DISAHKAN OLEH DIREKTUR
KEBIDANAN RSUD ASIH HUSADA
Masalah Kebidanan
RSUD ASIH HUSADA
KOTA BANJAR Post Partum
Hj. WIWIK NURSANTI, dr., M.MKes
Dengan Retensio Urin
NIP. 19690816 20070 2 016
Nomor : 002 / SAK. KEB / 2020 Revisi 0 Tanggal : 19 Desember 2020 Halaman : 1/1

PENGERTIAN :
Keadaan dimana seorang klien yang telah melahirkan mengalami kesulitan untuk BAK secara spontan.
TUJUAN :
Agar klien dapat BAK dengan spontan
Kriteria :
o Klien dapat BAK spontan
o Kandung kemih kosong

RUANG LINGKUP/BATASAN :

DIAGNOSA KEBIDANAN :
Diagnosa kebidanan yang berhubungan dengan Retensio urine adalah :
o Ny…G...P...A ..jam/hari/minggu Post partum dengan Retensio urine

KEBIJAKAN :
Standar Asuhan Keperawatan Departemen Kesehatan tahun 1998
Standar Pelayanan Keperawatan di ICU Departemen Kesehatan tahun 2006
Standar Manajemen Asuhan Kebidanan
Pedoman Penerapan Proses Keperawatan di Rumah Sakit (Departemen Kesehatan, 1994)
Manual Mutu Klausul 7.5.1 Pengendalian Pelayanan Kesehatan

PROSEDUR :

Tindakan Kebidanan :
o Menganjurkan untuk mobilisasi
o Menganjurkan klien untuk BAK sebelum 6 jam post partum
o Menganjurkan untuk banyak minum
o Melakukan bladder training dan menstimulasi keinginan berkemih (rangsangan dengan air )

Tindakan Kolaborasi :
o Melakukan Kateterisasi
o Memberikan Terapi sesuai dengan advis
o Kolaborasi dengan spesialis rehabilitasi medik

Pendidikan kesehatan :
o Penyuluhan kesehatan tentang pentingnya mobilisasi

UNIT TERKAIT :
Ruang perawatan kebidanan

Standar Asuhan Keperawatan Tahun 2021


RSUD Asih Husada Kota Banjar
Keperawatan 100

DOKUMEN TERKAIT :
Format Pengkajian Keperawatan dan Lembar Pencatatan Asuhan Keperawatan/Kebidanan

PELAYANAN KEBIDANAN
PROTAP PERENCANAAN DISAHKAN OLEH DIREKTUR
KEBIDANAN RSUD ASIH HUSADA
Masalah Kebidanan

RSUD ASIH HUSADA


KOTA BANJAR
Pembengkakan Payudara Hj. WIWIK NURSANTI, dr., M.MKes
Pada Masa Nifas NIP. 19690816 20070 2 016

Nomor : 003 / SAK. KEB / 2020 Revisi 0 Tanggal : 19 Desember 2020 Halaman : 1/1

PENGERTIAN :
Keadaan dimana seorang klien yang telah melahirkan mengalami gangguan akibat akumulasi air susu dan
meningkatnya vaskularitas dan kongesti.

TUJUAN :
Mengatasi masalah yang terjadi pada pembengkakan payudara masa post partum
Kriteria :
o Suhu dalam batas normal
o ASI keluar lancar
o Payudara tidak tegang dan tidak kemerahan

RUANG LINGKUP/BATASAN :

DIAGNOSA KEBIDANAN :
Diagnosa kebidanan yang berhubungan dengan ketidakyamanan pada masa nifas adalah :
o Ny...G… P...A.. jam/hari/minggu Post partum dengan Pembengkakan payudara

KEBIJAKAN :
Standar Asuhan Keperawatan Departemen Kesehatan tahun 1998
Standar Pelayanan Keperawatan di ICU Departemen Kesehatan tahun 2006
Standar Manajemen Asuhan Kebidanan
Pedoman Penerapan Proses Keperawatan di Rumah Sakit (Departemen Kesehatan, 1994)
Manual Mutu Klausul 7.5.1 Pengendalian Pelayanan Kesehatan

PROSEDUR :
Tindakan Kebidanan :
o Mengobservasi TTV
o Perawatan payudara : Kompres hangat dan lakukan massase sesuai tahapan
o Menganjurkan ibu untuk memberikan ASI kepada bayinya

Tindakan Kolaborasi :
o Terapi analgetik sesuai advis
o Terapiantipiretik sesuai advis

Pendidikan kesehatan :
o Penyuluhan kesehatan tentang Perawatan payudara pada masa nifas

UNIT TERKAIT :
Ruang perawatan kebidanan

Standar Asuhan Keperawatan Tahun 2021


RSUD Asih Husada Kota Banjar
Keperawatan 101

DOKUMEN TERKAIT :
Format Pengkajian Keperawatan dan Lembar Pencatatan Asuhan Keperawatan/Kebidanan
PELAYANAN KEBIDANAN
PROTAP PERENCANAAN DISAHKAN OLEH DIREKTUR
KEBIDANAN RSUD ASIH HUSADA
Masalah Kebidanan

RSUD ASIH HUSADA


KOTA BANJAR
Hj. WIWIK NURSANTI, dr., M.MKes
Luka Operasi Terinfeksi NIP. 19690816 20070 2 016
Nomor : 004 / SAK. KEB / 2020 Revisi 0 Tanggal : 19 Desember 2020 Halaman : 1/1

PENGERTIAN :
Keadaan dimana individu mengalami atau berisiko terhadap perubahan struktur jaringan epidermis dan
dermis akibat infeksi

TUJUAN :
Membantu klien untuk memelihara dan memperbaiki struktur jaringan yang mengalami perubahan
Kriteria :
o Luka operasi baik
o Keluhan nyeri berkurang
o Tidak terdapat pengeluaran cairan dari luka operasi

RUANG LINGKUP/BATASAN :

DIAGNOSA KEBIDANAN :

Diagnosa kebidanan adalah :


o Ny...G.. P...A ..... jam/hari/minggu Post SC dengan luka operasi terinfeksi

KEBIJAKAN :
Standar Asuhan Keperawatan Departemen Kesehatan tahun 1998
Standar Pelayanan Keperawatan di ICU Departemen Kesehatan tahun 2006
Standar Manajemen Asuhan Kebidanan
Pedoman Penerapan Proses Keperawatan di Rumah Sakit (Departemen Kesehatan, 1994)
Manual Mutu Klausul 7.5.1 Pengendalian Pelayanan Kesehatan

PROSEDUR :

Tindakan Kebidanan :
o Monitor tanda – tanda penyembuhan luka
o Melakukan perawatan luka operasi aseptik dan antiseptik.... kali perhari
o Mencatat keluaran dari luka dan jenis keluaran

Tindakan kolaborasi:
o Terapiantibiotik
o Penjahitan ulang luka operasi

UNIT TERKAIT :
Ruang perawatan kebidanan

Standar Asuhan Keperawatan Tahun 2021


RSUD Asih Husada Kota Banjar
Keperawatan 102

DOKUMEN TERKAIT :
Format Pengkajian Keperawatan dan Lembar Pencatatan Asuhan Keperawatan/Kebidanan

PELAYANAN KEBIDANAN
PROTAP PERENCANAAN DISAHKAN OLEH DIREKTUR
KEBIDANAN RSUD ASIH HUSADA
Masalah Kebidanan

RSUD ASIH HUSADA


KOTA BANJAR
Hj. WIWIK NURSANTI, dr., M.MKes
Nyeri Luka Operasi NIP. 19690816 20070 2 016

Nomor : 005 / SAK. KEB / 2020 Revisi 0 Tanggal : 19 Desember 2020 Halaman : 1/1

PENGERTIAN :
Keadaan dimana klien mengalami dan mengeluh adanya rasa tidak nyaman yang hebat atau sensasi yang
tidak menyenangkan pada luka operasi

TUJUAN :
Mengurangi rasa nyeri dan atau menghilangkan rasa nyeri
Kriteria :
o Tanda – tanda vital dalam batas normal
o Keluhan nyeri berkurang

RUANG LINGKUP/BATASAN :

DIAGNOSA KEBIDANAN :

Diagnosa kebidanan adalah :


Ny...G.. P...A ..... jam/hari/minggu Post SC dengan Nyeri luka operrasi

KEBIJAKAN :
Standar Asuhan Keperawatan Departemen Kesehatan tahun 1998
Standar Pelayanan Keperawatan di ICU Departemen Kesehatan tahun 2006
Standar Manajemen Asuhan Kebidanan
Pedoman Penerapan Proses Keperawatan di Rumah Sakit (Departemen Kesehatan, 1994)
Manual Mutu Klausul 7.5.1 Pengendalian Pelayanan KesehatanPROSEDUR :

Tindakan Kebidanan :
o Mengkaji tanda – tanda vital
o Mengajarkan teknik relaksasi untuk mengurangi rasa nyeri
o Mengatur posisi yang dapat mengurangi rasa nyeri

Tindakan Kolaborasi :
o Terapi analgetik sesuai protap

UNIT TERKAIT :
Ruang perawatan kebidanan

DOKUMEN TERKAIT :
Format Pengkajian Keperawatan dan Lembar Pencatatan Asuhan Keperawatan/Kebidanan

Standar Asuhan Keperawatan Tahun 2021


RSUD Asih Husada Kota Banjar
Keperawatan 103

PELAYANAN KEBIDANAN
PROTAP PERENCANAAN DISAHKAN OLEH DIREKTUR
KEBIDANAN RSUD ASIH HUSADA
Masalah Kebidanan

RSUD ASIH HUSADA


KOTA BANJAR

Hiperemesis Gravidarum (HEG) Hj. WIWIK NURSANTI, dr., M.MKes


NIP. 19690816 20070 2 016
Nomor : 006 / SAK. KEB / 2020 Revisi 0 Tanggal : 19 Desember 2020 Halaman : 1/1

PENGERTIAN :
Pada wanita hamil < 12 minggu adanya mual muntah berlebih sehingga aktivitas sehari – hari terganggu

TUJUAN :
Mencegah mual muntah berlebih sehingga terpenuhinya kebutuhan nutrisi pada ibu hamil
Kriteria :
o Mual dan muntah berkurang
o Tidak terdapat keton dalam urine

RUANG LINGKUP/BATASAN :

DIAGNOSA KEBIDANAN :
Diagnosa kebidanan adalah :
o Ny...G...P...A ..,Hamil.....minggu dengan HEG

KEBIJAKAN :
Standar Asuhan Keperawatan Departemen Kesehatan tahun 1998
Standar Pelayanan Keperawatan di ICU Departemen Kesehatan tahun 2006
Standar Manajemen Asuhan Kebidanan
Pedoman Penerapan Proses Keperawatan di Rumah Sakit (Departemen Kesehatan, 1994)
Manual Mutu Klausul 7.5.1 Pengendalian Pelayanan Kesehatan

PROSEDUR :

Tindakan Kebidanan :
o Mengobservasi tanda – tanda vital
o Menciptakan lingkungan yang nyaman dan tenang
o Menganjurkan klien untuk makan dengan porsi kecil tapi sering

Tindakan Kolaborasi :
o Pemberian cairan perparenteral dengan antiemetik dan pemberian vitamin B sesuai protap

Pendidikan Kesehatan :
o Memberikan Penjelasan bahwa mual dan muntah pada kehamilan merupakan proses fisiologis
o Mengajarkan klien mengenai pentingnya nutrisi pada ibu hamil dengan HEG

Standar Asuhan Keperawatan Tahun 2021


RSUD Asih Husada Kota Banjar
Keperawatan 104

UNIT TERKAIT :
Ruang perawatan kebidanan

DOKUMEN TERKAIT :
Format Pengkajian Keperawatan dan Lembar Pencatatan Asuhan Keperawatan/Kebidanan
PELAYANAN KEBIDANAN
PROTAP PERENCANAAN DISAHKAN OLEH DIREKTUR
KEBIDANAN RSUD ASIH HUSADA
Masalah Kebidanan

RSUD ASIH HUSADA


KOTA BANJAR
Hj. WIWIK NURSANTI, dr., M.MKes
Abortus NIP. 19690816 20070 2 016
Nomor : 007 / SAK. KEB / 2020 Revisi 0 Tanggal : 19 Desember 2020 Halaman : 1/2

PENGERTIAN :
Perdarahan yang terjadi pada kehamilan < 20 minggu atau berat janin < 500 gram (Mansjoer,2000).

TUJUAN :
Menghentikan perdarahan dan infeksi
Kriteria :
o Perdarahan berhenti
o Infeksi tidak terjadi
o Sisa hasil konsepsi dapat dikeluarkan

RUANG LINGKUP/BATASAN :

DIAGNOSA KEBIDANAN :
Diagnosa kebidanan yang berhubungan dengan ketidaknyamanan pada masa nifas adalah :
o Ny...G....P...A.., hamil....minggu dengan abortus.......

KEBIJAKAN :
Standar Asuhan Keperawatan Departemen Kesehatan tahun 1998
Standar Pelayanan Keperawatan di ICU Departemen Kesehatan tahun 2006
Standar Manajemen Asuhan Kebidanan
Pedoman Penerapan Proses Keperawatan di Rumah Sakit (Departemen Kesehatan, 1994)
Manual Mutu Klausul 7.5.1 Pengendalian Pelayanan Kesehatan

PROSEDUR :

Tindakan Kebidanan :
Penanganan :
o Mengobservasi tanda-tanda vital ( tekanan darah, nadi, suhu, respirasi)
o Menjelaskan tentang hasil pemeriksaan
o Informed consent untuk setiap tindakan yang akan dilakukan
o Mengobservasi perdarahan
o Mengobservasi tanda-tanda infeksi
o Menangani abortus sesuai dengan jenisnya

Standar Asuhan Keperawatan Tahun 2021


RSUD Asih Husada Kota Banjar
Keperawatan 105

Penanganan
Jenis
Aktif Pasif
Abortus Imminens Perdarahan terus menerus : Perdarahan berhenti :
- Nilai kondisi janin dengan USG - Tirah baring dan obat
- Jika baik, tirah baring dan penguat kandungan
pemberian penguat kehamilan - Lakukan asuhan antenatal
seperti biasa
- Observasi perdarahan
Abortus Insipiens UK < 16 minggu : UK < 16 minggu :
- Evakuasi dengan AVM - Beri uterotonika sesuai
(Aspirasi Vakum Manual) protap
- Segera persiapkan untuk
pengeluaran hasil konsepsi

UK > 16 minggu : UK > 16 minggu :


- Tunggu ekspulsi spontan - Pemberian infus dicampur
- Evakuasi hasil konsepsi dengan uterotonika sesuai
protap untuk membantu
ekspulsi hasil konsepsi
Abortus Inkomplit Perdarahan banyak, UK < 16 Perdarahan sedikit, UK , 16
minggu : minggu :
- Beri uterotonika - Evakuasi secara digital
- AVM atau curet tajam - Beri uterotonika
- Curet tajam
Perdarahan sedikit UK > 16
minggu:
- Beri uterotonika agar terjadi
ekspulsi konsepsi
- Evakuasi sisa hasil konsepsi
Abortus Komplit Beri uterotonika - Observasi perdarahan
- Beri tablet penambah darah
dan antibiotik`
Pengelolaan Pasca Curetage
o Mengobservasi keadaan umum dan tanda – tanda vital
o Mengobservasi perdarahan dan kontraksi uterus
o Memberi tranfusi
o Mengajarkan teknik relaksasi dan distraksi
o Mengatur posisi yang nyaman
o Vulva hygiene
o Mengobservasi tanda – tanda infeksi

Pendidikan kesehatan :
o Penyuluhan kesehatan dan kontrasepsi pasca keguguran
o Berikan pendidikan kesehatan tentang nutrisi ibu hamil dan tanda bahaya pada kehamilan

Tindakan Kolaborasi :
o Melakukan kuretase oleh dokter spesialis obstertri dan ginekologi Evakuasi buah kehamilan /
Kuretase
o USG

Standar Asuhan Keperawatan Tahun 2021


RSUD Asih Husada Kota Banjar
Keperawatan 106

o Pemeriksaan laboratorium
o Therapi sesuai dengan intruksi dokter

UNIT TERKAIT :
Ruang perawatan kebidanan

DOKUMEN TERKAIT :
Format Pengkajian Keperawatan dan Lembar Pencatatan Asuhan Keperawatan/Kebidanan
PELAYANAN KEBIDANAN
PROTAP PERENCANAAN DISAHKAN OLEH DIREKTUR RSUD ASIH
KEBIDANAN HUSADA
Masalah Kebidanan

RSUD ASIH HUSADA


KOTA BANJAR Termasuk abortus

Hj. WIWIK NURSANTI, dr., M.MKes


MISSED ABORTION Nip. 19690816 20070 2 016

Nomor : / SAK. KEB / 2020 Revisi Tanggal : Halaman :

PENGERTIAN :

Perdarahan pada kehamilan muda yang disertai dengan retensi hasil konsepsi yang telah mati hingga 8 minggu atau lebih .

TUJUAN :
Menghentikan perdarahan dan infeksi

Kriteria :
 Perdarahan berhenti
 Infeksi tidak terjadi

RUANG LINGKUP/BATASAN :

DIAGNOSA KEBIDANAN :
Diagnosa kebidanan yang berhubungan dengan missed abortion adalah :
 Ny……, usia ....... thn, G…..P….A…..Hamil…..minggu…..dengan Missed Abortion

KEBIJAKAN :
Standar Asuhan Keperawatan Departemen Kesehatan tahun 1998
Standar Pelayanan Keperawatan di ICU Departemen Kesehatan tahun 2006
Standar Manajemen Asuhan Kebidanan
Pedoman Penerapan Proses Keperawatan Di Rumah Sakit ( Departemen Kesehatan, 1994 )
Manual Mutu Klausul 7.5.1 Pengendalian Pelayanan Kesehatan

PROSEDUR :
Tindakan Kebidanan :
 Observasi keaadan umum dan tanda – tanda vital
 Perdarahan
 Informed consent tentang keadaan pasien dan kehamilannya, tindakan yang akan dilakukan
 Lakukan persiapan untuk tindakan curet
Tindakan Kolaborasi :
 Pemberian premedikasi sebelum tindakan evakuasi kehamilan
 Curettage
 USG

Pendidikan Kesehatan :

Standar Asuhan Keperawatan Tahun 2021


RSUD Asih Husada Kota Banjar
Keperawatan 107

 Penyuluhan kesehatan tentang penggunaan kontrasepsi pasca curetase


 Personal hygiene

UNIT TERKAIT :
Ruang perawatan kebidanan

DOKUMEN TERKAIT :
Format Pengkajian Keperawatan dan Lembar Pencatatan Asuhan Keperawatan/Kebidanan
PELAYANAN KEBIDANAN
PROTAP PERENCANAAN DISAHKAN OLEH DIREKTUR
KEBIDANAN RSUD ASIH HUSADA
Masalah Kebidanan

RSUD ASIH HUSADA


KOTA BANJAR
Kehamilan Ektopik Terganggu Hj. WIWIK NURSANTI, dr., M.MKes
(K.E.T.) NIP. 19690816 20070 2 016

Nomor : 008 / SAK. KEB / 2020 Revisi 0 Tanggal : 19 Desember 2020 Halaman : 1/1

PENGERTIAN :
Kehamilan dengan implantasi terjadi di luar endometrium kavum uteri

TUJUAN :
Mengatasi komplikasi
Kriteria :
o Shock tidak terjadi
o Perdarahan teratasi
o Nyeri berkurang
o Tanda – tanda vital dalam batas normal

RUANG LINGKUP/BATASAN :

DIAGNOSA KEBIDANAN :

Diagnosa kebidanan adalah :


Ny...G....P...A ..Hamil.....minggu KE/KET

KEBIJAKAN :
Standar Asuhan Keperawatan Departemen Kesehatan tahun 1998
Standar Pelayanan Keperawatan di ICU Departemen Kesehatan tahun 2006
Standar Manajemen Asuhan Kebidanan
Pedoman Penerapan Proses Keperawatan di Rumah Sakit (Departemen Kesehatan, 1994)
Manual Mutu Klausul 7.5.1 Pengendalian Pelayanan Kesehatan

PROSEDUR :

Tindakan Kebidanan :
o Memperbaiki keadaan umum ( Observasi TTV, Pemberian Oksigen, Cairan parenteral )
o Menjelaskan prosedur tindakan yang akan dilakukan
o Mengosongkan kandung kemih
o Melakukan periksa dalam : nyeri goyang portio dan adneksa
o Mengkaji tingkat rasa nyeri

Standar Asuhan Keperawatan Tahun 2021


RSUD Asih Husada Kota Banjar
Keperawatan 108

o Menganjurkan teknik relaksasi dan distraksi


o Melakukan Hb serial
o Menyiapkan pasien untuk dilakukan Douglas Pungtie (DP)
o Posisikan pasien setengah duduk
o Memberikan O2 binasal

o Tindakan Pra Operasi


o Memperbaiki keadaan umum (Observasi TTV, Pemberian Oksigen, Cairan parenteral)
o Menjelaskan dan menyiapkan prosedur tindakan yang akan dilakukan
o Memperhatikan Rehidrasi
o Mengkaji tingkat rasa nyeri
o Mengajarkan teknik relaksasi dan distraksi
o Pengaturan posisi pasien senyaman mungkin
o Memberikan oksigen

o Tindakan post operasi


o Mengobservasi keadaan umum dan tanda – tanda vital
o Mengobservasi tanda – tanda akut abdomen
o Mengobservasi kebutuhan cairan
o Mengajarkan mobilisasi dini
o Perawatan luka operasi memperhatikan teknik aseptik dan antiseptik

Tindakan Kolaborasi :
o USG
o Douglas Fungsi
o Operasi
o Pemberian antibiotik dan analgetik
o Pemberian tranfusi sesuai program

UNIT TERKAIT :
Ruang perawatan kebidanan

DOKUMEN TERKAIT :
Format Pengkajian Keperawatan dan Lembar Pencatatan Asuhan Keperawatan/Kebidanan

Standar Asuhan Keperawatan Tahun 2021


RSUD Asih Husada Kota Banjar
Keperawatan 109

PELAYANAN KEBIDANAN
PROTAP PERENCANAAN DISAHKAN OLEH DIREKTUR
KEBIDANAN RSUD ASIH HUSADA
Masalah Kebidanan

RSUD ASIH HUSADA


Hj. WIWIK NURSANTI, dr.,
KOTA BANJAR
Mola Hidatidosa M.MKes
NIP. 19690816 20070 2 016
Nomor : 009 / SAK. KEB / 2020 Revisi 0 Tanggal : 19 Desember 2020 Halaman : 1/1

PENGERTIAN :
Kehamilan abnormal dimana hampir seluruh villi Chorealisnya mengalami perubahan hidrofik.
TUJUAN :
Mengurangi perdarahan dan mengatasi komplikasi
Kriteria :
o Perdarahan teratasi
o Komplikasi tidak terjadi

RUANG LINGKUP/BATASAN :

DIAGNOSA KEBIDANAN :
Diagnosa kebidanan yang berhubungan dengan Mola hidatidosa adalah :
o Ny...G...P...A ..hamil...minggu dengan Mola hidatidosa

KEBIJAKAN :
Standar Asuhan Keperawatan Departemen Kesehatan tahun 1998
Standar Pelayanan Keperawatan di ICU Departemen Kesehatan tahun 2006
Standar Manajemen Asuhan Kebidanan
Pedoman Penerapan Proses Keperawatan di Rumah Sakit (Departemen Kesehatan, 1994)
Manual Mutu Klausul 7.5.1 Pengendalian Pelayanan Kesehatan

PROSEDUR :
Tindakan Kebidanan :
o Memperbaiki keadaan umum ( Observasi TTV, Pemberian Oksigen, Cairan parenteral )
o Menjelaskan prosedur tindakan yang akan dilakukan
o Mengobservasi Perdarahan dan tanda-tanda syok
o Mempersiapkan untuk tindakan curetase
o Mengatur posisi yang nyaman

Tindakan Kolaborasi :
o USG
o Curetase dan pemeriksaan PA
o Pemeriksaan beta HCG pasca curetase

Pendidikan kesehatan :
Penyuluhan kesehatan tentang Penggunaan kontrasepsi pasca curetase

UNIT TERKAIT :
Ruang perawatan kebidanan

Standar Asuhan Keperawatan Tahun 2021


RSUD Asih Husada Kota Banjar
Keperawatan 110

DOKUMEN TERKAIT :
Format Pengkajian Keperawatan dan Lembar Pencatatan Asuhan Keperawatan/Kebidanan
PELAYANAN KEBIDANAN
PROTAP PERENCANAAN DISAHKAN OLEH DIREKTUR
KEBIDANAN RSUD ASIH HUSADA
Masalah Kebidanan

RSUD ASIH HUSADA


KOTA BANJAR
Hj. WIWIK NURSANTI, dr.,
Plasenta Previa M.MKes
NIP. 19690816 20070 2 016
Nomor : 010 / SAK. KEB / 2020 Revisi 0 Tanggal : 19 Desember 2020 Halaman : 1/1
PENGERTIAN :
Plasenta yang letaknya abnormal, yaitu pada segmen bawah uterus sehingga dapat menutupi sebagian
atau seluruh jalan lahir

TUJUAN :
Mengurangi dan menghindari perdarahan kehamilan serta kematian janin dalam rahim
Kriteria :
o Perdarahan teratasi
o Kematian janin tidak terjadi
RUANG LINGKUP/BATASAN :
DIAGNOSA KEBIDANAN :
Diagnosa kebidanan adalah :
o Ny...G....P...A ..,Hamil....minggu dengan PPT/PPl/PPM
KEBIJAKAN :
Standar Asuhan Keperawatan Departemen Kesehatan tahun 1998
Standar Pelayanan Keperawatan di ICU Departemen Kesehatan tahun 2006
Standar Manajemen Asuhan Kebidanan
Pedoman Penerapan Proses Keperawatan di Rumah Sakit (Departemen Kesehatan, 1994)
Manual Mutu Klausul 7.5.1 Pengendalian Pelayanan Kesehatan
PROSEDUR :
Tindakan Kebidanan :
o Memperbaiki keadaaan umum klien ( Observasi TTV, Pemberian Oksigen, Cairan parenteral )
o Menganjurkan klien untuk tirah baring
o Mengobservasi kesejahteraan janin
o Terapi Ekspektatif : Apabila UK >28 minggu dan < 36 minggu dan keadaan ibu baik serta perdarahan
berhenti atau sedikit. Perawatan tirah baring dan perbaiki keadaan umum.
o Terapi Aktif : jika perdarahan banyak atau berulang tidak mengukur usia kehamilan. Serta usia
kehamilan cukup bulan, ada tanda-tanda inpartu, dilakukan terminasi kehamilan.
Tindakan kolaborasi :
1. USG
2. Operasi
3. Therapi tokolitik dan kortikosteroid pada kehamilan > 28 minggu dan < 36 minggu
UNIT TERKAIT :
Ruang perawatan kebidanan

DOKUMEN TERKAIT :
Format Pengkajian Keperawatan dan Lembar Pencatatan Asuhan Keperawatan/Kebidanan

Standar Asuhan Keperawatan Tahun 2021


RSUD Asih Husada Kota Banjar
Keperawatan 111

PELAYANAN KEBIDANAN
PROTAP PERENCANAAN DISAHKAN OLEH DIREKTUR
KEBIDANAN RSUD ASIH HUSADA
Masalah Kebidanan

RSUD ASIH HUSADA


Hj. WIWIK NURSANTI, dr.,
KOTA BANJAR
Solutio Plasenta M.MKes
NIP. 19690816 20070 2 016
Nomor : 011 / SAK. KEB / 2020 Revisi 0 Tanggal : 19 Desember 2020 Halaman : 1/1

PENGERTIAN :
Lepasnya plasenta dari tempat melekatnya yang normal pada uterus sebelum janin dilahirkan

TUJUAN :
Mengurangi rasa nyeri dan menghindari komplikasi seperti infeksi, kematian janin, perdarahan
Kriteria :
o TTV dalam batas normal
o DJJ dalam batas normal
o Rasa nyeri berkurang
o Infeksi tidak terjadi
o Kematian janin tidak terjadi
o Perdarahan teratasi

DIAGNOSA KEBIDANAN :
Diagnosa kebidanan adalah :
o Ny...G...P...A ..,Hamil.....minggu dengan Solutio plasenta

KEBIJAKAN :
Standar Asuhan Keperawatan Departemen Kesehatan tahun 1998
Standar Pelayanan Keperawatan di ICU Departemen Kesehatan tahun 2006
Standar Manajemen Asuhan Kebidanan
Pedoman Penerapan Proses Keperawatan di Rumah Sakit (Departemen Kesehatan, 1994)
Manual Mutu Klausul 7.5.1 Pengendalian Pelayanan Kesehatan

PROSEDUR :
Tindakan Kebidanan :
o Memperbaiki keadaaan umum klien ( Observasi TTV, Pemberian Oksigen, Cairan parenteral )
o Mengobservasi kesejahteraan janin
o Menangani perdarahan
o Terapi Ekspektatif : bila ada perbaikan ( perdarahan berhenti, kontraksi uterus tidak ada, janin
hidup) dengan tirah baring, atasi anemia, USG lalu tunggu persalinan spontan
o Terapi aktif bila ada perburukan ( perdarahan terus menerus, uterus berkontraksi) lakukan
terminasi kehamilan
o Persalinan diharapkan dapat terjadi dalam 3 jam (umumnya dapat pervaginam)
o Menjelaskan mengenai keadaan klien saat ini dan prosedur tindakan yang akan dilakukan

Tindakan Kolaborasi :
o USG
o Terminasi kehamilan
o Partus pervaginam dilakukan apabila:
 Janin hidup, gawat janin, pembukaan lengkap bagian terendah didasar panggul,
amniotomi (jika ketuban belum pecah) kemudian percepat kala II dengan ekstraksi
vakum atau forcep

Standar Asuhan Keperawatan Tahun 2021


RSUD Asih Husada Kota Banjar
Keperawatan 112

 Janin telah meninggal dan pembukaan serviks > 2 cm, dilakukan amniotomi (jika
ketuban belum pecah) kemudian akselerasi dengan 5 unit oxitosin dalam dekstrose
5% atau RL, tetesan diatur sesuai dengan kondisi kontraksi uterus (progresif)
o Seksio sesarea dilakukan apabila
 Janin hidup, gawat janin, tetspi persalinan pervaginam tidak dapat dilakukan dengan
segera

UNIT TERKAIT :
Ruang perawatan kebidanan

DOKUMEN TERKAIT :
Format Pengkajian Keperawatan dan Lembar Pencatatan Asuhan Keperawatan/Kebidanan

Standar Asuhan Keperawatan Tahun 2021


RSUD Asih Husada Kota Banjar
Keperawatan 113

PELAYANAN KEBIDANAN
PROTAP PERENCANAAN DISAHKAN OLEH DIREKTUR
KEBIDANAN RSUD ASIH HUSADA
Masalah Kebidanan

RSUD ASIH HUSADA


Hj. WIWIK NURSANTI, dr.,
KOTA BANJAR
Retensio Plasenta M.MKes
NIP. 19690816 20070 2 016
Nomor : 012 / SAK. KEB / 2020 Revisi 0 Tanggal : 19 Desember 2020 Halaman : 1/1

PENGERTIAN :

Tertahannya atau belum lahirnya plasenta hingga atau melebihi waktu 30 menit setelah bayi lahir

TUJUAN :
Mengeluarkan plasenta dan menghindari komplikasi
Kriteria :
o Plasenta lahir
o Perdarahan teratasi
o Infeksi tidak terjadi

RUANG LINGKUP/BATASAN :

DIAGNOSA KEBIDANAN :
Diagnosa kebidanan adalah :
o Ny...G…. P...A .., Post partum.....jam dengan Retensio plasenta

KEBIJAKAN :
Standar Asuhan Keperawatan Departemen Kesehatan tahun 1998
Standar Pelayanan Keperawatan di ICU Departemen Kesehatan tahun 2006
Standar Manajemen Asuhan Kebidanan
Pedoman Penerapan Proses Keperawatan di Rumah Sakit (Departemen Kesehatan, 1994)
Manual Mutu Klausul 7.5.1 Pengendalian Pelayanan Kesehatan

PROSEDUR :
Tindakan Kebidanan :
o Memperbaiki keadaaan umum klien ( Observasi TTV, Pemberian Oksigen, Cairan parenteral )
o Menjelaskan mengenai keadaan klien saat ini dan prosedur tindakan yang akan dilakukan
o Melakukan manual plasenta
o Pemberian utero tonika
o Ajarkan teknik relaksasi
o Pertahankan pemberian cairan parenteral
o Berikan Dukungan moril

Tindakan Kolaborasi :
o Pemberian antibiotik
o Pemberian oksigen
o Pemberian cairan parenteral

Standar Asuhan Keperawatan Tahun 2021


RSUD Asih Husada Kota Banjar
Keperawatan 114

o Curetase

Pendidikan Kesehatan :
 Pemenuhan nutrisi dan hidrasi
 Personal higiene
UNIT TERKAIT :
Ruang perawatan kebidanan

DOKUMEN TERKAIT :
Format Pengkajian Keperawatan dan Lembar Pencatatan Asuhan Keperawatan/Kebidanan

Standar Asuhan Keperawatan Tahun 2021


RSUD Asih Husada Kota Banjar
Keperawatan 115

PELAYANAN KEBIDANAN
PROTAP PERENCANAAN DISAHKAN OLEH
KEBIDANAN DIREKTUR RSUD ASIH
Masalah Kebidanan HUSADA

RSUD ASIH HUSADA


KOTA BANJAR

BLIGHTED OVUM Hj. WIWIK NURSANTI, dr.,


M.MKes
Nip. 19690816 20070 2
016
Nomor : / SAK. KEB / 2020 Revisi Tanggal : Halaman :

PENGERTIAN :
Suatu kondisi dimana hasil konsepsi ( sel telur yang telah dibuahi ) terimplantasi pada dinding rahim, tapi
embrio-nya tidak tumbuh atau bahkan tidak terbentuk sama sekali ( kehamilan kosong )

TUJUAN :
Menghentikan perdarahan dan infeksi

Kriteria :
 Perdarahan berhenti
 Infeksi tidak terjadi

RUANG LINGKUP/BATASAN :

DIAGNOSA KEBIDANAN :
Diagnosa kebidanan yang berhubungan dengan blighted ovum adalah :
 Ny……, usia .......thn, G…..P….A…..Hamil…..minggu…..dengan Blighted Ovum

KEBIJAKAN :
Standar Asuhan Keperawatan Departemen Kesehatan tahun 1998
Standar Pelayanan Keperawatan di ICU Departemen Kesehatan tahun 2006
Standar Manajemen Asuhan Kebidanan
Pedoman Penerapan Proses Keperawatan Di Rumah Sakit ( Departemen Kesehatan, 1994 )
Manual Mutu Klausul 7.5.1 Pengendalian Pelayanan Kesehatan
Pedoman Penerapan Proses Keperawatan Di Rumah Sakit ( 2010 )

Standar Asuhan Keperawatan Tahun 2021


RSUD Asih Husada Kota Banjar
Keperawatan 116

PROSEDUR :

Tindakan Kebidanan :
 Observasi keaadan umum dan tanda – tanda vital
 Obsevasi perdarahan
 Monitor hasil laboratorium : Hb, leukosit,hematokrit,trombosit dan test kehamilan
 Berikan penjelasan tentang keadaan pasien dan kehamilannya, serta tindakan yang akan
dilakukan
 Lakukan persiapan untuk tindakan curet
Tindakan Kolaborasi :
 Pemeriksaan labarotorium
 Pemberian premedikasi sebelum tindakan evakuasi kehamilan
 curettage
 USG

Pendidikan Kesehatan :
 Penyuluhan kesehatan tentang penggunaan kontrasepsi pasca curetase
 Personal higiene

UNIT TERKAIT :
Ruang kebidanan

DOKUMEN TERKAIT :
Format Pengkajian Keperawatan dan Lembar Pencatatan Asuhan Keperawatan/Kebidanan

PELAYANAN KEBIDANAN
PROTAP PERENCANAAN DISAHKAN OLEH DIREKTUR
KEBIDANAN RSUD ASIH HUSADA

Standar Asuhan Keperawatan Tahun 2021


RSUD Asih Husada Kota Banjar
Keperawatan 117

Masalah Kebidanan

RSUD ASIH HUSADA


Atonia Uteri Hj. WIWIK NURSANTI, dr., M.MKes
KOTA BANJAR
NIP. 19690816 20070 2 016
Nomor : 013 / SAK. KEB / 2020 Revisi 0 Tanggal : 19 Desember 2020 Halaman : 1/2
PENGERTIAN :
Tidak adanya kontraksi uterus setelah bayi dan plasenta lahir

TUJUAN :
Uterus berkontraksi dengan kuat untuk mengurangi perdarahan
Kriteria :
o Kontraksi uterus kuat
o Perdarahan < 500 cc
o Tidak terjadi syok hemoragik

RUANG LINGKUP/BATASAN :

DIAGNOSA KEBIDANAN :
Diagnosa kebidanan adalah :
o Ny...G…. P...A .., Post partum.....jam dengan atonia uteri

KEBIJAKAN :
Standar Asuhan Keperawatan Departemen Kesehatan tahun 1998
Standar Pelayanan Keperawatan di ICU Departemen Kesehatan tahun 2006
Standar Manajemen Asuhan Kebidanan
Pedoman Penerapan Proses Keperawatan di Rumah Sakit (Departemen Kesehatan, 1994)
Manual Mutu Klausul 7.5.1 Pengendalian Pelayanan Kesehatan

PROSEDUR :
Tindakan Kebidanan :
o Perbaiki keadaaan umum klien (Observasi TTV, Pemberian Oksigen, Cairan parenteral)
o Jelaskan prosedur yang akan dilakukan
o Perbaiki kontraksi uterus dengan tindakan massase uterus, kompresi bimanual ekternal, kompresei
bimanual internal, Kompresi aorta abdominalis
o Ssiapkan darah (ke bank darah) untuk persiapan transfuse
o Ambil sample darah untuk cek laboratorium post partum
o Monitor intake output cairan
o Perbaiki status Hidrasi klien
o Berikan dukungan moril

Tindakan Kolaborasi :
o Pemasangan tampon utero vagina
o Terapi antibiotik dan uterotonika
o Histerektomi
o Pemberian transfuse

UNIT TERKAIT :
Ruang perawatan kebidanan

Standar Asuhan Keperawatan Tahun 2021


RSUD Asih Husada Kota Banjar
Keperawatan 118

DOKUMEN TERKAIT :
Format Pengkajian Keperawatan dan Lembar Pencatatan Asuhan Keperawatan/Kebidanan

PELAYANAN KEBIDANAN
PROTAP PERENCANAAN DISAHKAN OLEH DIREKTUR
KEBIDANAN RSUD ASIH HUSADA

Standar Asuhan Keperawatan Tahun 2021


RSUD Asih Husada Kota Banjar
Keperawatan 119

Masalah Kebidanan

RSUD ASIH HUSADA


Sisa Plasenta Hj. WIWIK NURSANTI, dr., M.MKes
KOTA BANJAR
NIP. 19690816 20070 2 016
Nomor : 015 / SAK. KEB / 2020 Revisi 1 Tanggal : 19 Desember 2020 Halaman : 1/1

Standar Asuhan Keperawatan Tahun 2021


RSUD Asih Husada Kota Banjar
Keperawatan 120

PELAYANAN KEBIDANAN
PROTAP PERENCANAAN DISAHKAN OLEH DIREKTUR
KEBIDANAN RSUD ASIH HUSADA
Masalah Kebidanan

RSUD ASIH HUSADA


KOTA BANJAR
Post Partum Dengan Hj. WIWIK NURSANTI, dr., M.MKes
Hipertensi (Gestasional) NIP. 19690816 20070 2 016
Nomor : 016/ SAK. KEB / 2020 Revisi 0 Tanggal : 19 Desember 2020 Halaman : 1/1

PENGERTIAN : Tekanan darah meninggi saat hamil tidak disertai protein urine sampai 12 minggu persalinan

TUJUAN :
Menurunkan tekanan darah
Kriteria :
o TD dalam batas normal
o Protein urine negatif
o Oedema Tidak ada
o Tidak menggangu kehamilan

RUANG LINGKUP/BATASAN :

DIAGNOSA KEBIDANAN :
Diagnosa kebidanan adalah :
o Ny...G...P...A ..,Hamil ....minggu dengan Hipertensi kehamilan

KEBIJAKAN :
Standar Asuhan Keperawatan Departemen Kesehatan tahun 1998
Standar Pelayanan Keperawatan di ICU Departemen Kesehatan tahun 2006
Standar Manajemen Asuhan Kebidanan
Pedoman Penerapan Proses Keperawatan di Rumah Sakit (Departemen Kesehatan, 1994)
Manual Mutu Klausul 7.5.1 Pengendalian Pelayanan Kesehatan

PROSEDUR :
Tindakan Kebidanan :
o Tirah baring
o Observasi TTV
o Observasi kesejahteraan janin
o Monitor protein urin

Tindakan Kolaborasi :
o Memberikan Terapi antihipertensi
o Konsultasi ke spesialis penyakit dalam melalui spesialis obstetric dan ginekologi

Pendidikan kesehatan
Penyuluhan tentang nutrisi pada ibu hamil dengan hipertensi

UNIT TERKAIT :
Ruang perawatan kebidanan

DOKUMEN TERKAIT :

Standar Asuhan Keperawatan Tahun 2021


RSUD Asih Husada Kota Banjar
Keperawatan 121

Format Pengkajian Keperawatan dan Lembar Pencatatan Asuhan Keperawatan/Kebidanan

Standar Asuhan Keperawatan Tahun 2021


RSUD Asih Husada Kota Banjar
Keperawatan 122

PELAYANAN KEBIDANAN
PROTAP PERENCANAAN DISAHKAN OLEH DIREKTUR
KEBIDANAN RSUD ASIH HUSADA
Masalah Kebidanan

RSUD ASIH HUSADA


KOTA BANJAR
Hj. WIWIK NURSANTI, dr.,
Pre Eklamsi / Eklamsi M.MKes
NIP. 19690816 20070 2 016
Nomor : 017 / SAK. KEB / 2020 Revisi 0 Tanggal : 19 Desember 2020 Halaman : 1/2

PENGERTIAN :
Penyakit hipertensi pada kehamilan yang disertai dengan protein urine terjadi usia kehamilan > 20 minggu

TUJUAN :
Menghindari terjadinya Kejang
Kriteria :
o TD Dalam batas normal
o Protein urine positif 1 atau negatif
o Kejang tidak terjadi

RUANG LINGKUP/BATASAN :

DIAGNOSA KEBIDANAN :
Diagnosa kebidanan adalah :
o Ny...G...P...A ..,Hamil ....minggu dengan PER/PEB/Eklamsi

KEBIJAKAN :
Standar Asuhan Keperawatan Departemen Kesehatan tahun 1998
Standar Pelayanan Keperawatan di ICU Departemen Kesehatan tahun 2006
Standar Manajemen Asuhan Kebidanan
Pedoman Penerapan Proses Keperawatan di Rumah Sakit (Departemen Kesehatan, 1994)
Manual Mutu Klausul 7.5.1 Pengendalian Pelayanan Kesehatan

PROSEDUR :
Tindakan Kebidanan :

Standar Asuhan Keperawatan Tahun 2021


RSUD Asih Husada Kota Banjar
Keperawatan 123

Jenis Penanganan
PER UK<37 minggu :
- Observasi TTV, Protein urine, Kondisi janin
- Bedrest dan isolasi
- Berikan obat anti hipertensi
UK > 37 minggu :
- Jika ada tanda-tanda inpartu, pantau persalinan secara normal
- Jika tidak ada tanda-tanda inpartu, terminasi kehamilan
PEB UK < 37 minggu
- Tempatkan klien di ruang isolasi
- Observasi TTV, Protein urine/24 jam, kondisi janin
- Observasi tanda-tanda inpending eklamsi
- Berikan obat anti hipertensi
- Berikan obat kortikosteroid 2x24 jam sesuai protap
- Antikonvulsan dalam waktu 2x24 jam, bila tidak menunjukan tanda-
tanda perbaikan, terminasi kehamilan dilakukan tanpa
memperhitungkan umur kehamilan (konservatif dianggap gagal)
- Pemberian infus
- Observasi keseimbangan cairan
UK > 37 minggu
- Tempatkan klien di ruang isolasi
- Observasi TTV, Protein urine/24 jam, kondisi janin
- Observasi tanda-tanda inpending eklamsi
- Berikan obat kortikosteroid 2x24 jam sesuai protap
- Berikan antikonvulsan sesuai protap
- Jika ada tanda – tanda inpartu, persalinan kala 2 diperpendek dengan
ekstraksi vacum atau forseps, jika gagal dilakukan SC
- Jika tidak ada tanda-tanda inpartu, terminasi kehamilan
Eklamsi - Pemberian Oksigen
- Kurangi risiko aspirasi
- Pemberian anti konvulsan sesuai protap
- Lakukan terminasi kehamilan 6 jam pasca kejang tanpa memandang
umur kehamilan

Tindakan Kolaborasi :
o Therapi antihipertensi
o Terminasi kehamilan

UNIT TERKAIT :
Ruang perawatan kebidanan

DOKUMEN TERKAIT :
Format Pengkajian Keperawatan dan Lembar Pencatatan Asuhan Keperawatan/Kebidanan

Standar Asuhan Keperawatan Tahun 2021


RSUD Asih Husada Kota Banjar
Keperawatan 124

PELAYANAN KEBIDANAN
PROTAP PERENCANAAN DISAHKAN OLEH DIREKTUR
KEBIDANAN RSUD ASIH HUSADA
Masalah Kebidanan

RSUD ASIH HUSADA


KOTA BANJAR
Hj. WIWIK NURSANTI, dr., M.MKes
Gawat Janin NIP. 19690816 20070 2 016
Nomor : 018 / SAK. KEB / 2020 Revisi 0 Tanggal : 19 Desember 2020 Halaman : 1/1

PENGERTIAN :
Syok yang terjadi pada janin dalam kehamilan

TUJUAN :
Menghindari kematian janin
Kriteria :
o Denyut Jantung Janin (DJJ) 120-160 kali per menit
o Air ketuban jernih
o Bayi lahir dengan APGAR SCORE ≥ 8

RUANG LINGKUP/BATASAN :

DIAGNOSA KEBIDANAN :
Diagnosa kebidanan adalah :
o Ny...G...P...A ..,Hamil ....minggu dengan Gawat janin

KEBIJAKAN :
Standar Asuhan Keperawatan Departemen Kesehatan tahun 1998
Standar Pelayanan Keperawatan di ICU Departemen Kesehatan tahun 2006
Standar Manajemen Asuhan Kebidanan
Pedoman Penerapan Proses Keperawatan di Rumah Sakit (Departemen Kesehatan, 1994)
Manual Mutu Klausul 7.5.1 Pengendalian Pelayanan Kesehatan

PROSEDUR :
Tindakan Kebidanan :
o Observasi keaadan umum dan tanda – tanda vital
o Observasi DJJ
o Observasi kesejahteraan janin
o Klien dibaringkan miring kiri
o Resusitasi intra uterin : Anjurkan klien untuk miring kiri, Berikan oksigen, berikan RL
o Bila demam beri paracetamol
o Ajarkan teknik relaksasi dan distraksi diantara dua kontraksi
o Beri Dukungan moril
o Hentikan pemberian infus oksitosin
o Menjelaskan prosedur tindakan yang akan dilakukan

Standar Asuhan Keperawatan Tahun 2021


RSUD Asih Husada Kota Banjar
Keperawatan 125

Tindakan Kolaborasi :
 Terminasi Kehamilan : 1. Per vaginam : persalinan dengan tindakan : VE / FE
2. Per Abdominan : SC

Pendidikan Kesehatan :
 Pemenuhan nutrisi dan Hidrasi
 Personal higiene
UNIT TERKAIT :
Ruang perawatan kebidanan

DOKUMEN TERKAIT :
Format Pengkajian Keperawatan dan Lembar Pencatatan Asuhan Keperawatan/Kebidanan

Standar Asuhan Keperawatan Tahun 2021


RSUD Asih Husada Kota Banjar
Keperawatan 126

PELAYANAN KEBIDANAN
PROTAP PERENCANAAN DISAHKAN OLEH DIREKTUR
KEBIDANAN RSUD ASIH HUSADA
Masalah Kebidanan

RSUD ASIH HUSADA


KOTA BANJAR
Hj. WIWIK NURSANTI, dr., M.MKes
Ketuban Pecah Dini (KPD) NIP. 19690816 20070 2 016

Nomor : 019 / SAK. KEB / 2020 Revisi 0 Tanggal : 19 Desember 2020 Halaman : 1/1

PENGERTIAN :
Robeknya selaput korioamnion dalam kehamilan setelah kehamilan berusia lebih dari 22 minggu, dan
pembukaan servik kurang dari 3 cm, selama 6 jam sebelum proses persalinan.

TUJUAN :
Menghindari pengeluaran cairan ketuban
Kriteria :
o Tidak ada pengeluaran cairan ketuban pada jalan lahir
o Tes lakmus negatif

RUANG LINGKUP/BATASAN :

DIAGNOSA KEBIDANAN :
Diagnosa kebidanan adalah :
Ny...G...P...A ..,Hamil ....minggu dengan KPD

KEBIJAKAN :
Standar Asuhan Keperawatan Departemen Kesehatan tahun 1998
Standar Pelayanan Keperawatan di ICU Departemen Kesehatan tahun 2006
Standar Manajemen Asuhan Kebidanan
Pedoman Penerapan Proses Keperawatan di Rumah Sakit (Departemen Kesehatan, 1994)
Manual Mutu Klausul 7.5.1 Pengendalian Pelayanan Kesehatan

PROSEDUR :
Tindakan Kebidanan :
o Tirah baring
o Mengobservasi kesejahteraan janin
o Memantau pengeluaran cairan
o Memberikan Terapi kortikosteroid pada umur kehamilan > 28 minggu dan < 36 minggu
o Cegah infeksi
o Motivasi untuk bersikap tenang dan berpikir positif
o Berikan lingkungan yang nyaman dan tenang
o Bantu klien untuk BAB dan BAK di tempat tidur
o Bantu klien untuk personal hygiene di tempat tidur

Tindakan Kolaborasi :
o USG
o Terapi antibiotik

Standar Asuhan Keperawatan Tahun 2021


RSUD Asih Husada Kota Banjar
Keperawatan 127

o Berikan therapy antibiotic dan kortikosteroir sesuai presedur


o Pengelolaan KPD : Konservatif atau aktif

Konservatif :
Pengelolaan konservatif dilakukan jika tidak ada penyulit pada ibu dan bayi mau pun janin, pada
umur kehamilan 28 – 36 minggu, dirawat selama 2 hari.
Selama perawatan dilakukan :
o Observasi kemungkinan adanya amnionitis/ tanda-tanda infeksi
o Ibu : suhu : > 38°C, tachicardia ibu, leukositosis, tanda infeksi intra uterin, rasa nyeri pada rahim, sekret
vagina purulen.
o Janin : tachicardia janin
o Pengawasan timbulnya tanda – tanda persalinan
o Pemberian Antibiotik
o USG
o Beri kortikosteroid

Aktif :
o Dillakukan pada umur kehamilan 20 – 28 minggu dan ≥ 37 mgg
o Timbulnya tanda – tanda persalinan
o Gawat Janin
o

Tindakan Kolaborasi :
o USG
o Terapi antibiotik

UNIT TERKAIT :
Ruang perawatan kebidanan

DOKUMEN TERKAIT :
Format Pengkajian Keperawatan dan Lembar Pencatatan Asuhan Keperawatan/Kebidanan

Standar Asuhan Keperawatan Tahun 2021


RSUD Asih Husada Kota Banjar
Keperawatan 128

PELAYANAN KEBIDANAN
PROTAP PERENCANAAN DISAHKAN OLEH DIREKTUR
KEBIDANAN RSUD ASIH HUSADA
Masalah Kebidanan

RSUD ASIH HUSADA


KOTA BANJAR
Gemeli (Kembar) Hj. WIWIK NURSANTI, dr., M.MKes
NIP. 19690816 20070 2 016
Nomor : 020 / SAK. KEB / 2020 Revisi 0 Tanggal : 19 Desember 2020 Halaman : 1/1

PENGERTIAN :
Kehamilan lebih dari satu janin.

TUJUAN :
Menghindari terjadinya komplikasi kehamilan dan persalinan
Kriteria :
o Komplikasi tidak terjadi (Tidak terjadi perdarahan pasca persalinan, Tidak terjadi partus prematurus,
Tidak terjadi preeklmpsia/eklampsia, Tidak terjadi malpresentasi)
o Proses persalinan berjalan lancar

RUANG LINGKUP/BATASAN :

DIAGNOSA KEBIDANAN :
Diagnosa kebidanan adalah :
o Ny...G...P...A ..,Hamil ....minggu dengan Gemeli

KEBIJAKAN :
Standar Asuhan Keperawatan Departemen Kesehatan tahun 1998
Standar Pelayanan Keperawatan di ICU Departemen Kesehatan tahun 2006
Standar Manajemen Asuhan Kebidanan
Pedoman Penerapan Proses Keperawatan di Rumah Sakit (Departemen Kesehatan, 1994)
Manual Mutu Klausul 7.5.1 Pengendalian Pelayanan Kesehatan

PROSEDUR :
Tindakan Kebidanan :
o Observasi kesejahteraan janin
o Observasi kesejahteraan ibu
o observasi keadaan umum dan tanda – tanda vital
o Observasi kemajuan persalinan
o Menjelaskan prosedur tindakan yang akan dilakukan
o Bila posisi janin memungkinkan dapat lahir secara per vaginam, siapkan proses persalinan beserta
penangangan komplikasi yang mungkin terjadi
o Bila posisi janin tidak memungkinkan dapat lahir secara per vaginam siapkan tindakan Sectio Caesaria
(SC)
o Beri dukungan moril

Tindakan Kolaborasi :
o Persalinan pervaginam

Standar Asuhan Keperawatan Tahun 2021


RSUD Asih Husada Kota Banjar
Keperawatan 129

o USG
o SC

Pendidikan Kesehatan :
- Pemenuhan nutrisi dan Hidrasi
- Personal higiene

UNIT TERKAIT :
Ruang perawatan kebidanan

DOKUMEN TERKAIT :
Format Pengkajian Keperawatan dan Lembar Pencatatan Asuhan Keperawatan/Kebidanan

Standar Asuhan Keperawatan Tahun 2021


RSUD Asih Husada Kota Banjar
Keperawatan 130

PELAYANAN KEBIDANAN
PROTAP PERENCANAAN DISAHKAN OLEH DIREKTUR
KEBIDANAN RSUD ASIH HUSADA
Masalah Kebidanan

RSUD ASIH HUSADA


KOTA BANJAR
Hj. WIWIK NURSANTI, dr., M.MKes
Persalianan Kurang Bulan NIP. 19690816 20070 2 016
Nomor : 021 / SAK. KEB / 2020 Revisi 0 Tanggal : 19 Desember 2020 Halaman : 1/1

PENGERTIAN :
Persalinan pada umur kehamilan , 37 minggu atau BBBL antara 500-2499 gram.

TUJUAN :
Menghindari terjadinya komplikasi pada persalinan dan bayi
Kriteria :
o Persalinan kurang dari 37 minggu tidak terjadi
o Berat Badan Lahir (BBL) lebih dari 2500 gram
o Persalinan berjalan lancer

RUANG LINGKUP / BATASAN :

DIGANOSA KEBIDANAN
Diagnosa kebidanan adalah :
o Ny...G...P...A ..,Hamil ....minggu Inpartu kala .....dengan persalinan kurang bulan

KEBIJAKAN :
Standar Asuhan Keperawatan Departemen Kesehatan tahun 1998
Standar Pelayanan Keperawatan di ICU Departemen Kesehatan tahun 2006
Standar Manajemen Asuhan Kebidanan
Pedoman Penerapan Proses Keperawatan di Rumah Sakit (Departemen Kesehatan, 1994)
Manual Mutu Klausul 7.5.1 Pengendalian Pelayanan Kesehatan

PROSEDUR :
Tindakan Kebidanan :
o Memperbaiki keadaaan umum klien ( Observasi TTV, Pemberian Oksigen, Cairan parenteral )
o Observasi kemajuan persalinan
o Beri penjelasan tentang keadaan pasien serta tindakan yang akan dilakukan
o Mengobservasi kesejahteraan janin
o Pertolongan persalinan dengan aseptik dan anti septik

o Ajarkan teknik relaksasi dan distraksi saat ada kontraksi


o Beri Dukungan moril

Tindakan Kolaborasi :

Standar Asuhan Keperawatan Tahun 2021


RSUD Asih Husada Kota Banjar
Keperawatan 131

 Pemberian kortikosteroid
 Pemberian tokolitik
Pendidikan Kesehatan :
 Pemenuhan nutrisi
 Personal higiene
 Hidrasi

UNIT TERKAIT :
Ruang perawatan kebidanan

DOKUMEN TERKAIT :
Format Pengkajian Keperawatan dan Lembar Pencatatan Asuhan Keperawatan/Kebidanan

Standar Asuhan Keperawatan Tahun 2021


RSUD Asih Husada Kota Banjar
Keperawatan 132

PELAYANAN KEBIDANAN
PROTAP PERENCANAAN DISAHKAN OLEH DIREKTUR
KEBIDANAN RSUD ASIH HUSADA
Masalah Kebidanan

RSUD ASIH HUSADA


KOTA BANJAR
Kehamilan Lewat Waktu Hj. WIWIK NURSANTI, dr.,
(Serotinus) M.MKes
NIP. 19690816 20070 2 016
Nomor : 022 / SAK. KEB / 2020 Revisi 0 Tanggal : 19 Desember 2020 Halaman : 1/1

PENGERTIAN :
Kehamilan yang berlangsung 42 minggu atau lebih.

TUJUAN :
Menghindari terjadinya komplikasi persalinan dan gawat janin
Kriteria :
o UK < 42 minggu
o Janin sehat

RUANG LINGKUP / BATASAN :


DIAGNOSA KEBIDANAN
Diagnosa kebidanan adalah :
o Ny...G...P...A ..,Hamil ....minggu dengan serotinus

KEBIJAKAN :
Standar Asuhan Keperawatan Departemen Kesehatan tahun 1998
Standar Pelayanan Keperawatan di ICU Departemen Kesehatan tahun 2006
Standar Manajemen Asuhan Kebidanan
Pedoman Penerapan Proses Keperawatan di Rumah Sakit (Departemen Kesehatan, 1994)
Manual Mutu Klausul 7.5.1 Pengendalian Pelayanan Kesehatan

PROSEDUR :
Tindakan Kebidanan :
o Mengobservasi kesejahteraan janin
o Pertolongan persalinan dengan aseptik dan antiseptik

Tindakan kolaborasi :
o USG
o Terminasi
o SC

UNIT TERKAIT :
Ruang perawatan kebidanan

DOKUMEN TERKAIT :
Format Pengkajian Keperawatan dan Lembar Pencatatan Asuhan Keperawatan/Kebidanan

Standar Asuhan Keperawatan Tahun 2021


RSUD Asih Husada Kota Banjar
Keperawatan 133

PELAYANAN KEBIDANAN
PROTAP PERENCANAAN DISAHKAN OLEH DIREKTUR
KEBIDANAN RSUD ASIH HUSADA
Masalah Kebidanan

RSUD ASIH HUSADA


KOTA BANJAR
Hj. WIWIK NURSANTI, dr.,
Persalinan Lama / PARTUS M.MKes
MACET NIP. 19690816 20070 2 016
Nomor : 023 / SAK. KEB / 2020 Revisi 0 Tanggal : 19 Desember 2020 Halaman : 1/1

PENGERTIAN :
Persalinan yang terjadi bila fase laten lebih dari 8 jam, persalinan telah berlangsung 12 jam atau lebih tanpa
kelahiran bayi, dilatasi serviks di kanan garis waspada pada partograf

TUJUAN :
o Menghindari komplikasi pada persalinan
o menurunkan angka kematian dan kesakitan ibu / bayi akibat partus lama

Kriteria :
o Persalinan terjadi sebelum melewati garis waspada
o Persalinan terjadi dengan aman
o Bayi sehat ibu selamat

RUANG LINGKUP / BATASAN :

DIAGNOSA KEBIDANAN
Diagnosa kebidanan adalah :
o Ny...G...P...A ..,hamil....minggu inpartu kala.....dengan persalinan lama akibat.....

KEBIJAKAN :
Standar Asuhan Keperawatan Departemen Kesehatan tahun 1998
Standar Pelayanan Keperawatan di ICU Departemen Kesehatan tahun 2006
Standar Manajemen Asuhan Kebidanan
Pedoman Penerapan Proses Keperawatan di Rumah Sakit (Departemen Kesehatan, 1994)
Manual Mutu Klausul 7.5.1 Pengendalian Pelayanan Kesehatan

PROSEDUR :
Tindakan Kebidanan :
o Observasi keaadan umum dan tanda – tanda vital
o Observasi kesejahteraan janin
o Observasi tanda-tanda gawat janin (mengacu pada SAK gawat janin
o Observasi kemajuan persalinan
o Menjelaskan tentang keadaan pasien dan kehamilannya, tindakan yang akan dilakukan
o Menyiapkan lingkungan yang aman dan nyaman untuk dilakukan tindakan yang akan dilakukan

Standar Asuhan Keperawatan Tahun 2021


RSUD Asih Husada Kota Banjar
Keperawatan 134

o Ajarkan teknik relaksasi dan distraksi diantara 2 his

Standar Asuhan Keperawatan Tahun 2021


RSUD Asih Husada Kota Banjar
Keperawatan 135

o Ajarkan teknik mengedan yang efektif

Standar Asuhan Keperawatan Tahun 2021


RSUD Asih Husada Kota Banjar
Keperawatan 136

Tindakan Kolaborasi :

Standar Asuhan Keperawatan Tahun 2021


RSUD Asih Husada Kota Banjar
Keperawatan 137

o Terminasi persalinan dengan tindakan

Standar Asuhan Keperawatan Tahun 2021


RSUD Asih Husada Kota Banjar
Keperawatan 138

Diagnosis Jenis Penanganan


Persalinan palsu / Observasi apakah ada infeksi saluran kemih atau ketuban
belum in partu pecah.
Jika tidak ada anjurkan rawat jalan
Fase laten Inersia uteri - CPD tidak ada
memanjang - Pecahkan ketuban
- Akselerasi persalinan
- Jika tidak ada kemajuan SC
CPD - SC
- Bila bayi mati lakukan kraniotomi atau embriotomi
Obstruksi kepala - Bayi hidup dan pembukaan lengkap serta penurunan
(Partus macet) kepala 1/5 dilakukan Ekstraksi vakum
- Bayi hidup, pembukaan lengkap, kepala bayi tinggi,
lakukan SC
- Bayi mati lakukan kraniotomi atau embriotomi
Malpresentasi Posisi Oksiput - Jika ada tanda – tanda persalinan macet atau gawat
atau malposisi Posterior janin, lakukan SC
- Jika ketuban utuh, Amniotomi
- Pembukaan belum lengkap dan tidak ada tanda
obstruksi, lakukan akselerasi persalinan
Presentasi dahi - Janin hidup segera SC
- Janin mati, pembukaan serviks:
- Tidak lengkap, lakukan SC
- Lengkap. Lakukan kraniotomi
Presentasi Muka Posisi dagu posterior :
- Pembukaan lengkap,lahir SC
- Pembukaan belum lengkap, dan macet lahir SC
- Janin mati, kraniotomi
Posisi dagu anterior :
- Pembukaan lengkap, persalinan spontan
- Kemajuan lambat, akselerasi persal;inan
- Kepala tidak turun lakukan ekstraksi cunam
Presentasi - Perubahan posisi persalinan ibu dengan knee-chest atau
Ganda trendelenburg
(majemuk) - Jika gagal, lakukan SC
Presentasi - Kaji pelviks skor dan berat janin
Bokong - Bila memungkinkan lahirkan secara spontan dengan
prasat sesuai protap.
- Bila pelviks skor dan BB janin tidak memungkinkan untuk
dilakukan partus pervaginam, lakukan SC
Kala II lama - CPD tidak ada
- Tidak ada penurunan kepala tidak lebih dari 1/5, lakukan
di atas simfisis pubis atau bagian tulang kepala di stasion
0, lakukan EV
- Kepala diantara 1/5 – 3/5 diatas simfisis pubis,lakukan
EV
- Kepala lebih dari 3/5 di atas simfisis pubis, tulang
belakang distation -2 , lakukan SC
Distosia bahu - Perubahan posisi persalinan dengan perasat Mc.Roberts
- Penekanan di daerah suprapubis untuk melepaskan
bahu depan janin yang tersangkut dibawah simfifis
Standar Asuhan Keperawatan Tahun 2021
- Jika tidak berhasil, raih humerus dari lengan belakang,
RSUD Asih Husada Kota Banjar
gerakan lengan janin ke arah dadanya
Keperawatan 139

PELAYANAN KEBIDANAN
PROTAP PERENCANAAN DISAHKAN OLEH DIREKTUR RSUD
KEBIDANAN ASIH HUSADA
Masalah Kebidanan

RSUD ASIH HUSADA


KOTA BANJAR

INTRA UTERINE FETAL DEATH Hj. WIWIK NURSANTI, dr., M.MKes


( IUFD ) Nip. 19690816 20070 2 016
Nomor : / SAK. KEB / 2020 Revisi Tanggal : Halaman :

PENGERTIAN :
Keadaan tidak adanya tanda-tanda kehidupan janin dalam kandungan baik pada usia kehamilan lebih dari
20 minggu.

TUJUAN :

Standar Asuhan Keperawatan Tahun 2021


RSUD Asih Husada Kota Banjar
Keperawatan 140

Menghindari komplikasi yang ditimbulkan seperti perdarahan dan infeksi

Kriteria :
 Perdarahan tidak terjadi
 Infeksi tidak terjadi

RUANG LINGKUP/BATASAN :
DIAGNOSA KEBIDANAN :
 Ny……G…..P….A…..Hamil…..minggu…..dengan IUFD

KEBIJAKAN :
Standar Asuhan Keperawatan Departemen Kesehatan tahun 1998
Standar Pelayanan Keperawatan di ICU Departemen Kesehatan tahun 2006
Standar Manajemen Asuhan Kebidanan
Pedoman Penerapan Proses Keperawatan Di Rumah Sakit ( Departemen Kesehatan, 1994 )
Manual Mutu Klausul 7.5.1 Pengendalian Pelayanan Kesehatan
PROSEDUR :

Tindakan Kebidanan :
 Observasi keadan umum dan tanda – tanda vital
 Kaji tanda-tanda kehidupan janin
 Monitor hasil laboratorium
 Observasi kemajuan persalinan
 Observasi tanda-tanda infeksi
Tindakan Kolaborasi :
 Pemberian premedikasi sebelum tindakan evakuasi kehamilan
 Curettage
 USG

Pendidikan Kesehatan :
Penyuluhan kesehatan tentang penggunaan kontrasepsi pasca curetase

UNIT TERKAIT :
Ruang perawatan kebidanan

DOKUMEN TERKAIT :
Format Pengkajian Keperawatan dan Lembar Pencatatan Asuhan Keperawatan/Kebidanan

Standar Asuhan Keperawatan Tahun 2021


RSUD Asih Husada Kota Banjar
Keperawatan 141

PELAYANAN KEBIDANAN
PROTAP PERENCANAAN KEBIDANAN DISAHKAN OLEH DIREKTUR RSUD ASIH
HUSADA
Masalah Kebidanan

RSUD ASIH HUSADA


KOTA BANJAR

KISTA OVARIUM Hj. WIWIK NURSANTI, dr., M.MKes


Nip. 19690816 20070 2 016
Nomor : / SAK. KEB / 2020 Revisi Tanggal : Halaman :
PENGERTIAN :
Kantung berisi cairan yang berkembang dalam ovarium wanita. Hal ini terjadi ketika folikel gagal untuk melepaskan
telurnya, cairan tetap tinggal dan membentuk kista ( > 4 cm )

TUJUAN :
Menghindari Terjadinya Komplikasin Akibat Kista Ovarium
Kriteria :
- Tidak terjadi perdarahan

- Rasa nyeri dan kram perut berkurang

- Tidak terjadi peradangan tuba dan ovarium

- Tidak terjadi pembesaran kista

RUANG LINGKUP/BATASAN :
DIAGNOSA KEBIDANAN :
Ny…., usia.......tahun, dengan kista ovarium

KEBIJAKAN :

Standar Asuhan Keperawatan Tahun 2021


RSUD Asih Husada Kota Banjar
Keperawatan 142

Standar pelayanan kebidanan


Standar Manajemen Asuhan Kebidanan
Buku acuan nasional pelayanan kesehatan maternal dan neonatal,2002 pedoman unpad
Pedoman Penerapan Proses Keperawatan Di Rumah Sakit ( Departemen Kesehatan, 1994 )
Manual Mutu Klausul 7.5.1 Pengendalian Pelayanan Kesehatan

PROSEDUR :

Tindakan Kebidanan :
- Beri penjelasan pada klien mengenai keadaan yang di alami dan prosedur tindakan yang akan dilakukan
- Kaji tingkat rasa nyeri rujuk ke SAK Nyeri
- Observasi tanda – tanda vital
- Memenuhi kebutuhan hidrasi dan nutrisi
- Dukungan moril
- Pre op : rujuk ke SAK Resiko Injury
- Post Op : Rujuk Ke Sak : Resiko Kekurangan Volume Cairan Dan Resiko infeksi.
- Anjurkan mobilisasi dini

Tindakan Kolaborasi :
 Pemberian terafi
 USG

Pendidikan Kesehatan :
 Memberikan pendidikan kesehatan tentang nutrisi yang sehat
 Memberikan pendidikan kesehatan tentang perawatan luka
 Memberikan pendidikan kesehatan tentang mobilisasi dini

UNIT TERKAIT :
Ruang kebidanan

DOKUMEN TERKAIT :
Format Pengkajian Keperawatan dan Lembar Pencatatan Asuhan Keperawatan/Kebidanan

Standar Asuhan Keperawatan Tahun 2021


RSUD Asih Husada Kota Banjar
Keperawatan 143

PROTAP PERENCANAAN DISAHKAN OLEH DIREKTUR RSUD ASIH


KEBIDANAN HUSADA
Masalah Kebidanan

RSUD ASIH HUSADA


KOTA BANJAR

Ketidaksesuaian antara kepala janin


dan panggul ibu
(CPD) Hj. WIWIK NURSANTI, dr., M.MKes
Nip. 19690816 20070 2 016
Nomor : / SAK. KEB / 2020 Revisi Tanggal : Halaman :
PENGERTIAN :
Tidak ada kesesuaian antara kepala janin dengan bentuk dan ukuran panggul ibu sehingga dapat menimbulkan distosia
pada persalinan

TUJUAN :
- Menghindari terjadinya komplikasi akibat CPD

Kriteria :
 Tidak terjadi ruftur uteri
 Tidak terjadi partus lama
 Jika letak sungsang : tidak terjadi after coming head

RUANG LINGKUP/BATASAN :
DIAGNOSA KEBIDANAN :
Ny…..,…..tahun, G…..P…..A……. gravid/parturient………minggu dengan CPD

KEBIJAKAN :
Standar pelayanan kebidanan
Standar Manajemen Asuhan Kebidanan
Buku acuan nasional pelayanan kesehatan maternal dan neonatal,2002 pedoman unpad
Pedoman Penerapan Proses Keperawatan Di Rumah Sakit ( Departemen Kesehatan, 1994 )

Standar Asuhan Keperawatan Tahun 2021


RSUD Asih Husada Kota Banjar
Keperawatan 144

Manual Mutu Klausul 7.5.1 Pengendalian Pelayanan Kesehatan


PROSEDUR :

Tindakan Kebidanan :
 Pemeriksaan taksiran berat badan janin
 Pemeriksaan panggul luar dengan jangka panggul

 Pemeriksaan panggul dalam dengan Vaginal Touch


 Dukungan moril
 Memberitahu keadaan ibu dan janin

Tindakan Kolaborasi :
 Periksa panggul
 SC
 USG

Pendidikan Kesehatan :
-
UNIT TERKAIT :
Ruang kebidanan

DOKUMEN TERKAIT :
Format Pengkajian Keperawatan dan Lembar Pencatatan Asuhan Keperawatan/Kebidanan

Standar Asuhan Keperawatan Tahun 2021


RSUD Asih Husada Kota Banjar
Keperawatan 145

PELAYANAN KEBIDANAN
PROTAP PERENCANAAN DISAHKAN OLEH DIREKTUR RSUD ASIH
KEBIDANAN HUSADA
Masalah Kebidanan

RSUD ASIH HUSADA


KOTA BANJAR

MENOMETRORAGIA
Hj. WIWIK NURSANTI, dr., M.MKes
Nip. 19690816 20070 2 016
Nomor : / SAK. KEB / 2020 Revisi Tanggal : Halaman :
PENGERTIAN :
Perdarahan haid yang lebih banyak dari normal / lebih lama dari normal ( lebih dari 8 hari )

TUJUAN :
Menghentikan perdarahan pervaginam

Kriteria :
 Perdarahan berhenti
 HB normal ≥ 8 gr/dl
 Keadaan umum baik
 TTV dalam batas normal
 Tidak terjadi komplikasi

RUANG LINGKUP/BATASAN :
DIAGNOSA KEBIDANAN :
Ny…..tahun dengan menometroragi

KEBIJAKAN :
Standar pelayanan kebidanan
Standar Manajemen Asuhan Kebidanan
Buku acuan nasional pelayanan kesehatan maternal dan neonatal,2002 pedoman unpad

Standar Asuhan Keperawatan Tahun 2021


RSUD Asih Husada Kota Banjar
Keperawatan 146

Pedoman Penerapan Proses Keperawatan Di Rumah Sakit ( Departemen Kesehatan, 1994 )


Manual Mutu Klausul 7.5.1 Pengendalian Pelayanan Kesehatan
PROSEDUR :

Tindakan Kebidanan :
 Memperbaiki keadaan umum klien ( observasi TTV, pemberian oksigen, cairan parenteral )
 Menjelaskan prosedur yang akan dilakukan
 Mengobservasi perdarahan
 Bila terjadi perdarahan aktif, rujuk ke SAK : kekurangan volume cairan dan gangguan perfusi jaringan perifer.
 Tirah baring
 Memantau pengeluaran pervaginam

Tindakan Kolaborasi :
 Tranfusi darah
 Antibiotic dan uterotonika
 USG
 Kuretase dan PA

Pendidikan Kesehatan :
Memberikan pendidikan kesehatan tentang nutrisi yang seimbang

UNIT TERKAIT :
Ruang kebidanan

DOKUMEN TERKAIT :
Format Pengkajian Keperawatan dan Lembar Pencatatan Asuhan Keperawatan/Kebidanan

Standar Asuhan Keperawatan Tahun 2021


RSUD Asih Husada Kota Banjar
Keperawatan 147

PROTAP PERENCANAAN DISAHKAN OLEH DIREKTUR RSUD ASIH


KEBIDANAN HUSADA
Masalah Kebidanan

RSUD ASIH HUSADA


KOTA BANJAR

MIOMA UTERI
Hj. WIWIK NURSANTI, dr., M.MKes
Nip. 19690816 20070 2 016
Nomor : / SAK. KEB / 2020 Revisi Tanggal : Halaman :
PENGERTIAN :
Neoplasma jinak yang berasal dari otot uterus dan jaringan ikat
TUJUAN :
Menghindari terjadinya komplikasi

Kriteria :
- Perdarahan tidak ada
- Tidak ada rasa nyeri
- Tidak terjadi perlengketan pada organ di rongga panggul

RUANG LINGKUP/BATASAN :
DIAGNOSA KEBIDANAN :
Ny…..,…..tahun,dengan mioma uteri

KEBIJAKAN :
Standar pelayanan kebidanan
Standar Manajemen Asuhan Kebidanan
Buku acuan nasional pelayanan kesehatan maternal dan neonatal,2002 pedoman unpad
Pedoman Penerapan Proses Keperawatan Di Rumah Sakit ( Departemen Kesehatan, 1994 )
Manual Mutu Klausul 7.5.1 Pengendalian Pelayanan Kesehatan

Standar Asuhan Keperawatan Tahun 2021


RSUD Asih Husada Kota Banjar
Keperawatan 148

PROSEDUR :

Tindakan Kebidanan :
- Observasi keadaan umum dan TTV
- Bila disertai perdarahan dan syok, rujuk pada SAK kekurangan volume cairan
- Bila disertai anemia ( Hb turun) rujuk ke SAK gangguan perfusi jaringan perifer
- Obsercasi cairan infus ( intake dan output ) atasi anemia
- Bila disetai rasa nyeri atasi rasa nyeri , rujuk ke SAK Nyeri
- Kaji rasa nyeri

Tindakan Kolaborasi :

- USG
- Laparoskopi
- Laparatomi

Pendidikan Kesehatan :
- Pemberian gizi TKTP
- Personal higiene

UNIT TERKAIT :
Ruang kebidanan

DOKUMEN T,ERKAIT :
Format Pengkajian Keperawatan dan Lembar Pencatatan Asuhan Keperawatan/Kebidanan

Standar Asuhan Keperawatan Tahun 2021


RSUD Asih Husada Kota Banjar
Keperawatan 149

PROTAP PERENCANAAN DISAHKAN OLEH DIREKTUR RSUD ASIH


KEBIDANAN HUSADA
Masalah Kebidanan

RSUD ASIH HUSADA


KOTA BANJAR

DUB ( DISFUNGSIONAL UTERUS


Hj. WIWIK NURSANTI, dr., M.MKes
BLEDDING )
Nip. 19690816 20070 2 016
Nomor : / SAK. KEB / 2020 Revisi Tanggal : Halaman :
PENGERTIAN :
Perdarahan abnormal dari uterus (lama, frekuensi, jumlah) yang terjadi di dalam dan di luar siklus haid, tanpa kelainan
organ, hematologi dan kehamilan dan merupakan kelainan poros hipotalamus-hipofise-ovarium

TUJUAN :
Menghentikan perdarahan dan mencegah anemia

Kriteria :
 Perdarahan berhenti
 Anemia tidak terjadi

RUANG LINGKUP/BATASAN :
DIAGNOSA KEBIDANAN :
Ny…..,…..tahun, dengan DUB

KEBIJAKAN :
Standar pelayanan kebidanan
Standar Manajemen Asuhan Kebidanan
Buku acuan nasional pelayanan kesehatan maternal dan neonatal,2002 pedoman unpad

Standar Asuhan Keperawatan Tahun 2021


RSUD Asih Husada Kota Banjar
Keperawatan 150

Pedoman Penerapan Proses Keperawatan Di Rumah Sakit ( Departemen Kesehatan, 1994 )


Manual Mutu Klausul 7.5.1 Pengendalian Pelayanan Kesehatan
PROSEDUR :

Tindakan Kebidanan :
 Rujuk ke SAK kekurangan volume cairan dan gangguan perfusi jaringan perifer
 Beri Dukungan moril
 Lakukan Informed consent

Tindakan Kolaborasi :
 Pemeriksaan hematologi
 Pemeriksaan hormone reproduksi
 Biopsy, kuret bila tidak ada kontraindikasi
 USG
 Terafi hormonal

Pendidikan Kesehatan :
Memberikan pendidikan kesehatan tentang nutrisi yang bergizi
UNIT TERKAIT :
Ruang kebidanan

DOKUMEN TERKAIT :
Format Pengkajian Keperawatan dan Lembar Pencatatan Asuhan Keperawatan/Kebidanan

Standar Asuhan Keperawatan Tahun 2021


RSUD Asih Husada Kota Banjar
Keperawatan 151

Standar Asuhan Keperawatan Tahun 2021


RSUD Asih Husada Kota Banjar

You might also like