You are on page 1of 13

PRAKTIKUM 1

JARINGAN DASAR: JARINGAN EPITEL, JARINGAN


IKAT, JARINGAN OTOT DAN JARINGAN SARAF
A. Capaian Pembelajaran (Learning Outcomes)
Mahasiswa memahami struktur dan fungsi bermacam-macam jaringan dasar yang
membangun tubuh hewan vertebrata, meliputi jaringan epitel, jaringan ikat, jaringan
otot dan jaringan saraf.
B. Kompetensi yang Diharapkan
1. Mahasiswa mampu menunjukkan jaringan epitel pada preparat yang diamati.
2. Mahasiswa mampu menentukan jenis jaringan epitel pada preparat yang diamati.
3. Mahasiswa mampu menentukan nama organ tepat ditemukannya jenis
jaringan epitel tertentu.
4. Mahasiswa mampu menunjukkan jaringan ikat pada preparat yang diamati.
5. Mahasiswa mampu menentukan jenis jaringan ikat biasa pada preparat yang diamati.
6. Mahasiswa mampu menganalisis struktur tulang kompak dari preparat yang diamati.
7. Mahasiswa mampu menganalisis bermacam-macam struktur rawan dari preparat
yang diamati.
8. Mahasiswa mampu membedakan jaringan otot dengan jaringan dasar lainnya pada
preparat yang diamati.
9. Mahasiswa mampu menganalisis struktur jaringan otot polos, otot lurik, dan otot
jantung pada preparat yang diamati.
10. Mahasiswa dapat membedakan jaringan saraf dengan jaringan dasar lainnya pada
preparat yang diamati.
11. Mahasiswa dapat menunjukan sel saraf (neuron) pada preparat yang diamati.
12. Mahasiswa dapat menunjukkan sel-sel neuroglia pada preparat yang diamati.
C. Objek Pengamatan
Preparat histologi dari berbagai organ tubuh hewan.
D. Teori Dasar
Jaringan epitel membatasi permukaan bebas (rongga-rongga) di dalam tubuh
dan menutupi permukaan tubuh. Misalnya kulit, ditutupi oleh epitelium yang dikenal
sebagai epidermis; saluran pencernaan makanan berikut turunan-turunannya,
lumennya dibatasi oleh epitelium. Jaringan epitel dibangun oleh sel yang sejenis,
tersusun selapis atau berlapis-lapis dengan adesi yang kuat antar sel, sehingga
membangun lembaran- lembaran sel. Epitel mempunyai permukaan bebas atau apeks
yang berbatasan dengan lumen atau lingkungan dan permukaan yang bertumpu pada
membran basal yang disebut permukaan basal. Membran basal terdiri dari lamina basal
yang amorf, yang berbatasan dengan epitelium dan suatu lamina retikular yang terdiri
dari serabut-serabut kolagen tipe IV. Penanaman jaringan epitel ditentukan oleh
jumlah lapisan sel dan bentuk sel epitel yang menyusunnya. Epitel Selapis, terdiri
dari: (1) Epitel selapis pipih (squamosa), (2) Epitel selapis kubus (cuboid), (3) Epitel
selapis silindris (columnar). Epitel Berlapis, terdiri dari: (1) Epitel berlapis pipih, (2)
Epitel berlapis kubus, (3) Epitel berlapis kolumnar, (4) Epitel transisional (dapat
beralih bentuk), dan (5) Epitel berlapis kolumnar palsu (semu) bersilia.

Laboratorium Departemen Biologi FMIPA UNP 1


Gambar 1. Jenis-jenis Jaringan Epitel.

Laboratorium Departemen Biologi FMIPA UNP 2


Jaringan ikat dibangun oleh dua komponen utama, yaitu: 1) komponen seluler, 2)
matriks ektraseluler (dibangun oleh substansi dasar yang amorf dan serabut-serabut). Pada
praktikum ini akan diamati jaringan ikat biasa (reguler), jaringan ikat dengan sifat khusus,
jaringan penyokong (rawan dan tulang), dan darah.
Pada jaringan ikat biasa (regular connective tissue), ditemukan sel-sel antara lain:
fibroblast, fibrosit, eosinofil, histiosit, sel lemak, mast cell, sel plasma, dan kromatofora.
Serabut-serabut jaringan ikat baru akan tampak jelas bila diwarnai dengan pewarna
tertentu. Macam-macam serabut jaringan ikat adalah sebagai berikut: serabut kolagen,
serabut elastin, dan serabut retikulin. Serabut kolagen akan terlihat jelas dengan pewarna
Fast Green, sedangkan serabut elastin tampak berwarna coklat dengan pewarna Orcein,
dan serabut retikulin yang diwarnai dengan garam perak akan tampak berwarna hitam.
Serabut- serabut retikulin ini bercabang-cabang dan beranastomose.
Ada dua macam jaringan ikat biasa, yaitu: jaringan ikat kendur dan jaringan ikat
padat (jaringan ikat kencang). Pada jaringan ikat kendur serabut-serabut yang
membangun- nya tampak halus dan jarang. Macam dan jumlah sel yang terdapat
didalamnya relatif banyak. Jaringan ikat padat serabut yang membangunnya terdapat
sebagai berkas-berkas dan tersusun rapat-rapat terutama serabut kolagen. Selain itu jumlah
dan jenis sel yang dijumpai sedikit (pada umumnya hanya terdapat fibroblast dan
histiosit). Jaringan ikat padat ada dua jenis yaitu: jaringan padat tidak teratur dan jaringan
ikat padat teratur. Pada jaringan ikat padat tak teratur, misalnya stratum retikulare dermis
kulit, berkas-berkas serabut tersusun ke segala arah. Jaringan ikat padat teratur, contohnya
tendon, serabut-serabut kolagen tampak tersusun sejajar. Diantara berkas-berkas serabut
kolagen yang tersusun sejajar, tampak deretan-deretan sel fibroblast.

Gambar 2. Sel-sel dan Serabut-serabut Jaringan Ikat

Gambar 3. Jaringan Ikat Padat

Laboratorium Departemen Biologi FMIPA UNP 3


Jaringan ikat dengan sifat khusus antara lain jaringan lemak dan jaringan retikuler.
Jaringan lemak terutama dibangun oleh sel-sel lemak. Selain itu terdapat pula serabut kolagen,
fibroblast, leukosit, makrofag, dan kaya akan pembuluh darah. Jaringan retikuler terdiri dari
anyaman serabu-serabut retikulin yang argyrofilik dan sel retikuler yang mirip fibroblast. Sel
retikuler ada yang fagositik dan berfungsi sebagai penyaring. Jaringn retikuler dapat dijumpai
di sekeliling pembuluh darah yang kecil di hati, limpa, nodus limfa, dan sumsum tulang.
Jaringan penyokong yaitu rawan dan tulang. Fungsi jaringan rawan adalah sebagai
jaringan penyokong yang lentur (fleksibel). Sama seperti jaringan ikat, jaringan rawan
terdiri dari kondrosit (sel rawan), serabut dan substansi dasar yang kaya dengan
proteoglikan dan glikoprotein. Substansi ekstraseluler yang banyak jumlahnya disebut
matriks rawan dan rongga-rongga tempat sel rawan disebut lakuna. Rawan tidak
mempunyai pembuluh darah dan saraf. Makanan diperoleh secara difusi dari kapiler dalam
jaringan ikat di sekelilingnya. Ada 3 jenis rawan: rawan hialin (paling banyak terdapat),
rawan elastin, dan rawan serabut. Rawan hialin terdapat pada saluran pernapasan
(laring, trakea, bronkus), ujung ventral rusuk dan pada persendian tulang. Dalam
keadaan segar, rawan ini berwama kebiru- biruan dan tembus cahaya (hialin). Rawan ini
diselaputi oleh jaringan ikat yang disebut perikondrium. Bagian yang dekat pada rawan
mengandung banyak kondroblast yang berperan dalam tumbuh aposisi dari rawan.
Tumbuh sebagai hasil pembelahan kondrosit di bagian tengah rawan disebut tumbuh
interstial. Kondroblast dan kondrosit dari rawan yang sedang tumbuh memperlihatkan
nukleolus yang jelas, sitoplasma yang basofilik dengan retikulum endoplasma kasar
yang banyak dan alat golgi yang menonjol. Komponen utama matriks yang amorf adalah
glikosaminoglikan terdiri dari dua golongan utama: asamhialuronat dan sejenis
proteoglikan. Komponen serabut dari matriks adalah serabut
kolagen yang membangun 40% dari berat kering rawan hialin.
Rawan elastin dapat dijumpai misalnya di daun telinga, epiglotis. Matriksnya
selain mengandung serabut kolagen, mengandung banyak sekali serabut elastin.
Mempunyai perikondrium. Dalam keadaan segar, berwarna kekuning-kuningan.
Rawan serabut dapat ditemukan di diskus intervertebralis, simfisis pubis dan pada
pelekatan ligamen dengan tulang. Dibandingkan dengan dua jenis rawan lainnya, rawan
serabut relatif mempunyai matriks yang banyak sekali jumlahnya dan mengandung banyak
sekali serabut kolagen jenis I. rawan serabut tidak mempunyai perikondrium.

Gambar 3. Bermacam-macam Jenis Rawan

Laboratorium Departemen Biologi FMIPA UNP 4


Jaringan tulang dibangun oleh kumpulan sel-sel tulang (osteosit), serabut kolagen,
dan substansi dasar yang amorf dengan matriks yang termineralisasi. Disamping osteosit,
dijumpai pula osteoblast yang mensintesis komponen organik matriks dan osteoklast yang
merupakan sel raksasa berinti banyak dengan fungsi sebagai perombak tulang. Karena
matriks tulang mengalami kalsifikasi, maka pertukaran metabolit antara osteosit dan
kapiler darah berlangsung melalui saluran halus pada matriks tulang yang disebut
kanalikuli. Matriks tulang terdiri dari keping-keping atau pelat-pelat matriks yang disebut
lamella tulang (pada tulang pipa berupa lamella havers), bahan anorganik merupakan
sekitar 50% dari berat kering matriks tulang. Terdapat dua jenis tulang: tulang kompak dan
tulang bunga karang (tulang spongiosa). Tulang kompak diselaputi oleh jaringan ikat yang
disebut periosteum yang dekat matriks tulang lebih seluler dan vaskuler. Permukaan
tulang yang membatasi rongga sumsum dilapisi oleh endosteum yang lebih tipis daripada
periosteum. Periosteum maupun endosteum mempunyai kemampuan untuk membentuk
tulang baru.

Gambar 5. Struktur Jaringan Tulang Kompak


Jaringan darah merupakan modifikasi jaringan ikat, terdiri dari sel-sel darah dan
plasma darah. Jaringan darah berfungsi untuk mengangkut oksigen dan nutrisi ke sel-sel
tubuh dan mengangkut sampah metabolisme ke ginjal dan paru-paru. Darah juga berfungsi
mengangkut elemen-elemen seluler dari sistem imun dan beberapa dalam homeostasis
tubuh. Sel darah terdiri dari eritrosit, leukosit, dan trombosit. Eritrosit berdiameter 7-8 µm
dengan tebal tepi 2 µm dan bikonkaf. Jumlahnya 5 juta per mikro liter darah pada pria dan
4,5-5 juta per mikro liter darah pada wanita. Eritrosit kaya akan hemoglobin yang mempu-
nyai kemampuan tinggi mengikat oksigen dan karbondioksida. Leukosit digolongkan
dalam dua kelompok: (1) Granulosit; terdiri dari neutrofil, eosinofil dan basofil, (2)
agranulosit; terdiri dari limfosit dan monosit.

Gambar 6. Apusan Darah yang Memperlihatkan Sel-sel darah


Laboratorium Departemen Biologi FMIPA UNP 5
Gambar 7. Macam-macam Leukosit

Jaringan otot berfungsi untuk pergerakan, terdapat tiga jenis otot berdasarkan
sifat, morfologi dan fungsinya, yaitu: otot polos, otot rangka, dan otot jantung.
Jaringan otot polos terdiri dari sel-sel otot yang berbentuk kumparan (gelendong),
tersebar luas dalam sistem radiovaskular, pencernaan makanan, urogenital, dan
pernapasan. Otot rangka dibangun oleh berkas-berkas serabut otot yang berinti banyak
dan serabut otot tersebut menggambarkan garis-garis melintang. Otot jantung seperti
halnya otot rangka sel- selnya yang panjang seperti serabut memperlihatkan garis-garis
melintang. Pada tempat pertemuan sel jantung dijumpai keping interkalar (diskus
interkalaris), suatu struktur yang khas bagi otot jantung. Semua sel otot dapat
berkontraksi karena mengandung protein aktin dan myosin.

Gambar 8. Gambar Skematis Jenis-jenis Jaringan Otot


(Sumber: www.anatomyofthefoot.com)

Laboratorium Departemen Biologi FMIPA UNP 6


Gambar 9. Fotomikrograf Bermacam-macam Jaringan Otot

Jaringan saraf dibangun oleh sel-sel saraf (neuron) dengan struktur yang sangat
bervariasi. Fungsinya menghantarkan impuls saraf. Selain neuron, dalam jaringan saraf
terdapat pula beberapa jenis sel glia (neuroglia). Sel-sel neuroglia adalah: Astrosit
(astrosit serabut dan astrosit protoplastik), oligodendrosit, dan microglia yang berfungsi
menyokong dan melindungi neuron dan juga berfungsi memberi nutrisi.
Neuron terdiri dari badan sel (perikarion) dan juluran-juluran sel yang disebut
akson dan dendrit. Akson biasanya tunggal, sedangkan dendrit memiliki jumlah yang
banyak. Dendrit berfungsi menerima impuls dan menghantarkannya ke badan sel ke sel
yang lain (sel saraf, otot, dan kelenjar) bagian distal akson biasanya bercabang-cabang
membentuk pohon akhir (arboration terminal). Akson diawali oleh suatu bagian berbentuk
piramid yang disebut akson hillock. Aksoplasma (sitoplasma akson) terutama mengandung
mitokondria, neurofilamen, dan mikrotubul. Akson diselaputi oleh myelin.
Sinapsis merupakan tempat interaksi secara anatomis dan fungsional antara
neuron. Tidak terdapat kesinambungan sitoplasmik antara neuron pada sinapsis, tetapi
terdapat segresi neuron oleh neurolemma. Ujung akson menggelembung disebut boutons,
kaya akan mitokondria, dan vesikula sinaptik yang berdiameter 40-65 nm. Pada Gb. 10
diperlihatkan fotomikrograf jaringan saraf, dan pada Gb. 11 diperlihatkan neuron dengan
bagian- bagiannya.

`
Gambar 10. Fotomikrograf Jaringan Saraf

Laboratorium Departemen Biologi FMIPA UNP 7


Gambar 11. Sel Saraf (Neuron) beserta Bagian-bagiannya
(Sumber: www.kln.ac.lk)

E. Cara Kerja
1. Siapkan mikroskop cahaya dengan preparat awetan jaringan hewan yang sesuai
untuk pengamatan jaringan epitel, jaringan ikat, jaringan otot, dan jaringan saraf.
2. Amati masing-masing preparat yang disediakan, untuk mengamati jenis-jenis
jaringan dasar.
3. Gunakan pembesaran yang lebih kecil terlebih dahulu (lensa objektif 10x) agar
tampak keseluruhan atau sebagian besar objek.
4. Setelah didapatkan bayangan objek, fokuskan pengamatan ke jaringan dasar yang
akan diamati dengan menggunakan pembesaran yang lebih tinggi (lensa objektif
40x, jika memungkinkan, gunakan pembesaran yang lebih tinggi lagi.
5. Gambarkan hasil pengamatan pada kolom yang telah disediakan dengan
mengguna- kan pensil dan pensil warna. Berikanlah keterangan pada hasil
pengamatan anda.

Laboratorium Departemen Biologi FMIPA UNP 8


F. Lembar Pengamatan
1. Jaringan Epitel

Jaringan Epitel Selapis Pipih Jaringan Epitel Selapis Kubus Objek:


Objek: …………………………………….. ……………………………………..
Perbesaran: ………………. Perbesaran: ……………….

Jaringan Epitel Selapis Silindris Jaringan Epitel Berlapis Pipih Objek:


Objek: …………………………………….. ……………………………………..
Perbesaran: ………………. Perbesaran: ……………….

Jaringan Epitel Berlapis Kubus Jaringan Epitel Berlapis Silindris Objek:


Objek: …………………………………….. ……………………………………..
Perbesaran: ………………. Perbesaran: ……………….

Laboratorium Departemen Biologi FMIPA UNP 9


Jaringan Epitel Berlapis Semu Bersilia Jaringan Epitel Transisional Objek:
Objek: …………………………………….. ……………………………………..
Perbesaran: ………………. Perbesaran: ……………….

2. Jaringan Ikat

Jaringan Ikat Longgar Jaringan Ikat Padat Teratur Objek:


Objek: …………………………………….. ……………………………………..
Perbesaran: ………………. Perbesaran: ……………….

Jaringan Ikat Padat Tidak Teratur Jaringan Lemak (Adiposa) Objek:


Objek: …………………………………….. ……………………………………..
Perbesaran: ………………. Perbesaran: ……………….

Laboratorium Departemen Biologi FMIPA UNP 10


Jaringan Retikuler Jaringan Rawan Hialin Objek:
Objek: …………………………………….. ……………………………………..
Perbesaran: ………………. Perbesaran: ……………….

Jaringan Rawan Elastin Jaringan Rawan Serabut Objek:


Objek: …………………………………….. ……………………………………..
Perbesaran: ………………. Perbesaran: ……………….

Jaringan Tulang Kompak Jaringan Darah Objek:


Objek: …………………………………….. ……………………………………..
Perbesaran: ………………. Perbesaran: ……………….

Laboratorium Departemen Biologi FMIPA UNP 11


3. Jaringan Otot

Jaringan Otot Rangka Jaringan Otot Jantung Objek:


Objek: …………………………………….. ……………………………………..
Perbesaran: ………………. Perbesaran: ……………….

Jaringan Otot Polos Sebuah Serabut Otot Lurik Objek:


Objek: …………………………………….. ……………………………………..
Perbesaran: ………………. Perbesaran: ……………….

Sebuah Serabut Otot Jantung Sebuah Serabut Otot Polos Objek:


Objek: …………………………………….. ……………………………………..
Perbesaran: ………………. Perbesaran: ……………….

Laboratorium Departemen Biologi FMIPA UNP 12


4. Jaringan Saraf

Objek: …………………………………….. Objek:……………………………………..


Perbesaran: ………………. Perbesaran: ……………….

Kesimpulan praktikum hari ini:

Paraf Asisten Praktikum: Nilai:

Laboratorium Departemen Biologi FMIPA UNP 13

You might also like