Professional Documents
Culture Documents
Penggunaan Media Belajar Dalam Upaya Meningkatkan Hasil Pembelajaran Di Sekolah Oleh: Nina Herlina Abstrak
Penggunaan Media Belajar Dalam Upaya Meningkatkan Hasil Pembelajaran Di Sekolah Oleh: Nina Herlina Abstrak
Pendahuluan
Hasil pembelajaran merupakan salah satu indikator yang menunjukan keberhasilan guru
dalam melaksanakan pembelajaran. Kegiatan pembelajaran dikatakan berhasil, apabila
keseluruhan siswa atau mayoritasnya mencapai nilai ketuntasan minimal yang telah
ditentukan. Sebaliknya, pembelajaran dikatakan tidak berhasil jika sebagian siswa atau
mayoritasnya tidak mencapai nilai ketuntasan minimal yang ditentukan.
Landasan Teori
Secara etimologis Kata media berasal dari bahasa Latin medius yang secara harfiah
berarti ‘tengah’, ‘perantara’ atau ‘pengantar’. Dalam bahasa Arab, media adalah
perantara atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan. Dalam pendangan
umum media pemebelajaran dapat diartikan sebagai alat bantu proses belajar mengajar.
Selanjutnya Briggs (1977) dalam bukunya mengatakan bahwa media
pembelajaran adalah sarana fisik untuk menyampaikan isi/materi pembelajaran seperti :
buku, film, video dan sebagainya
Media pembelajaran sebenarnya memiliki banyak jenis yang dapat digunakan guru
dapal proses pembelajaran di kelas. Jenis media pembelajaran dapat berupa media
sederhana, media kompleks, media alam, dan media buatan manusia. Namun demikian
dalam proses pembelajaran tidak semua media dapat digunakan guru. Penggunaannya
bergantung pada kebutuhan materi serta kebutuhan konsep pemahaman yang
diharapkan dipahami oleh siswa.
Dalam penjelasan sebelumnya telah disinggung bahwa tidak semua media pembelajaran
dapat digunakan dalam proses pembelajaran. Penggunaanya tentu didasarkan penalaran
guru dalam menilai kebutuhan materi dan pemahaman siswa terhadap konsep yang akan
diajarkan. Untuk itu penting bagi guru untuk tepat dalam memilih media pembelajaran
yang akan digunakan. Dalam pemilihan penggunaan media pembelajaran, Edgar Dale
memperkenalkan prinsip-prinsip penggunaan media pembelajaran yang kemudian
dikenal dengan prinsip Kerucut Pengalaman (Cone of Experience).
Dalam Prinsipnya tersebut Edgar Dale melukiskan bahwa semakin konkrit siswa
mempelajari bahan pelajaran, maka semakin banyaklah pengalaman yang didapatkan.
Tetapi sebaliknya, jika semakin abstrak siswa mempelajari bahan pelajaran maka
semakin sedikit pula pengalaman yang akan didapatkan oleh siswa. Lebih jauh dapat
dikatakan bahwa dengan penggunaan media pembelajaran yang lebih konkrit atau
dengan pengalaman langsung, maka pesan (informasi) pada proses pembelajaran yang
disampaikan guru kepada siswa akan tersampaikan dengan baik. Akan tetapi sebaliknya
jika penggunaan media pembelajaran semakin abstrak maka pesan (informasi) akan sulit
untuk diterima, dicerna dan dipahami oleh siswa.