You are on page 1of 11

KASUS PENEMBAKAN MAHASISWA KAMPUS

TRISAKTI
D

Oleh :

Kelompok 3

 Ratu Masayu Yusuf


 Tulus Manduru
 Mariana
 JuliaMan duru

SMK NEGERI 1 KUTACANE


ACEH TENGGARA 2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA sehingga makalah ini dapat
tersusun hingga selesai . Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan
dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi maupun
pikirannya.

Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para
pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah agar
menjadi lebih baik lagi.

Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin masih banyak
kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang
membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

                                                                                      
PENDAHULUAN
BAB 1

I.1.Latar Belakang Masalah

Hak merupakan unsur normatif yang melekat pada diri setiap manusia yang dalam penerapannya
berada pada ruang lingkup hak persamaan dan hak kebebasan yang terkait dengan interaksinya
antara individu atau dengan instansi. Hak juga merupakan sesuatu yang harus diperoleh. Masalah
HAM adalah sesuatu hal yang sering kali dibicarakan dan dibahas terutama dalam era reformasi
ini. HAM lebih dijunjung tinggi dan lebih diperhatikan dalam era reformasi dari pada era
sebelum reformasi. Perlu diingat bahwa dalam hal pemenuhan hak, kita hidup tidak sendiri dan
kita hidup bersosialisasi dengan orang lain. Jangan sampai kita melakukan pelanggaran HAM
terhadap orang lain dalam usaha perolehan atau pemenuhan HAM pada diri kita sendiri. Dan
pemerintah mengupayakan agar hak-hak tersebut di miliki oleh warganya.

I.2.Identifikasi Masalah

Dalam makalah ini penulis mengidentifikasi masalah sebagai berikut:


1. Upaya Pencegahan Pelanggaran Hak Asasi Manusia di Indonesia
2. Pengakuan dan Upaya Menegakkan Hak Asasi Manusia di Indonesia
3. Upayah Pemerintah dalam Penegakan HAM
4. Pemerintah Masih Harus Bekerja Keras dalam Penegakan HAM

1.3.Batasan Masalah

Agar masalah pembahasan tidak terlalu luas dan lebih terfokus pada masalah dan tujuan dalam
hal ini pembuatan makalah ini, maka dengan ini penyusun membatasi masalah hanya pada ruang
lingkup HAM.
Contoh Kasus Pelanggaran Hak Asasi Manusia

Pelanggaran HAM (Hak asasi Manusia) di Indonesia & dunia, contohnya di Indonesia banyak
kasus-kasus pelanggaram HAM yang kini pelum diusut sampai tuntas, hal ini tentu saja menjadi
perhatian kita semua untuk belajar dari sejarah mengenai contoh-contoh kasus pelanggaran
HAM baik itu di Indonesia atau yang terdapat di berbagai negara agar tidak terulang di hari
kemudian. 
Coba kita bayangkan betapa kejamnya negara kita dahulu disaat HAM ibarat tulisan dan nama
saja yang tak berfungsi apa-apa. Tentu kita semua tidak ingin berada di masa tersebut yang
terdapat banyak pelanggaran-pelanggaran HAM baik yang ringan maupun yang berat. Apalagi
jika saat ini HAM sama seperti dulu, tentu banyak macam-macam kasus pelanggaran HAM di
sekitar kita, jadi beruntunglah kita sekarang ini HAM (Hak Asasi Manusia) kini telah hadir, telah
kuat, dan dapat menjaga kita semua. 

Banyak Contoh Kasus Pelanggaran-Pelanggaran HAM, menjadi pelajaran untuk tidak terjadi


lagi dengan intensif kebijakan pemerintah akan ketegasannya menjaga Hak Asasi Manusia
(HAM). Bukti kebijakan-kebijakan menjaga Hak Asasi Manusia tidak terjadinya pelanggaran-
pelanggaran HAM dapat dilihat dari kurangnya kasus pelanggaran HAM yang terjadi sekarang
ini.

Sebelum membahas mengenai contoh-contoh kasus pelanggaran HAM, tahukah anda


mengenai Pengertian HAM (Hak Asasi Manusia)menurut Undang-Undang No. 39 Tahun
1999, HAM adalahseperangkat hak yang melekat pada hakekat dan keberadaan manusia sebagai
makhlukh Tuhan Yang Maha Esa dan merupakan Anugerah-Nya yang wajib dihormati,
dijunjung tinggi dan dilindungi oleh negara, hukum, pemerintah, dan setiap orang demi
kehormatan serta perlindungan harkat dan martabat manusia. Menurut Pasal 9 UU No. 39 Tahun
1999 mengenai macam-macam hak dasar manusia adalah sebagai berikut..

 Hak atas kesejahteraan 


 Hak untuk hidup 
 Hak mengembangkan diri 
 Hak atas rasa aman 
 Hak berkeluarga dan melanjutkan keterunan 
 Hak atas kebebasan pribadi 
 Hak atas memperoleh keadilan 
 Hak atas wanita 
 Hak anak 
 Hak turut serta dalam pemerintahan

Bentuk-Bentuk Pelanggaran HAM 

Bentuk pelanggaran-pelanggaran HAM yang biasa didapati masyarakat antara lain: 

 Diskriminasi adalah pembatasan, pelecehan, dan pengucilan yang dilakukan langsung


atau tidak langsung yang didasarkan pada perbedaan manusia baik itu etni, agama, suku
dan ras.  
 Penyiksaan adalah perbuatan yang menimbulkan rasa sakit atau penderitaan baik itu
jasmani maupun rohani 

Bentuk pelanggaran-pelanggaran HAM berdasarkan jenisnya antara lain 


a. Bentuk pelanggaran HAM bersifat berat 

 Pembunuhan massal (genisida) 


 Penghilangan orang secara paksa 
 Pembunuhan sewenang-wenang
 Perbudakan atau diskriminasi secara sistematis

b. Bentuk pelanggarna HAM bersifat ringan

 Pencemaran nama baik 


 Pemukulan 
 Menghalangi orang untuk mengekspresikan pendapatnya
 Penganiayaan
 Menghilangkan nyawa orang lain 

Misteri Penembakan Mahasiswa Trisakti 12 Mei 1998


Baca Selengkapnya Di Artikel "Misteri Penembakan Mahasiswa Trisakti 12 Mei
1998", 

Saat pulang ke hotel menjelang petang, semua baik-baik saja. Mahasiswa dan polisi sama-sama
balik kanan. Tetapi, berita yang ia baca menyebut dalam beberapa jam terakhir polisi melepas
tembakan ke arah mahasiswa di kampus Trisakti. Koleganya dari Reuters yang ia hubungi
membenarkan berita itu. Tak ambil sela, Parry bergegas menuju Rumah Sakit Sumber Waras di
mana para korban penembakan dirawat. Rumah sakit yang berjarak hanya beberapa ratus meter
dari kampus Trisakti itu dipenuhi mahasiswa. Suasana begitu muram. Beberapa mahasiswa
berkerumun, membicarakan sesuatu dengan suara pelan. Beberapa mahasiswa tampak terluka
akibat bentrok dengan polisi. Lainnya terlihat menangisi sesuatu. “Reporter berkerumun di
sekeliling seorang perempuan, saat dia membacakan daftar empat nama, seluruhnya pria,
mahasiswa Trisakti yang tertembak mati dua jam yang lalu: Hendriawan, Hafidin Royan, Hery
Hartanto, Elang Mulya Lesmana,” tulis Parry dalam bukunya, Zaman Edan: Indonesia di
Ambang Kekacauan (2008: 196-197). Di sebuah ruang khusus, ia menyaksikan jasad keempat
mahasiswa itu. Ia sempat mengabadikan foto Hery dan Hendrawan sebelum diminta keluar
ruangan. Di koridor rumah sakit Parry bertemu seorang diplomat luar negeri yang ia kenal dan
kemudian mereka terlibat pembicaraan. Si diplomat menunjukkan dua selongsong peluru kepada
Parry. Satu peluru karet berujung tumpul yang biasa digunakan aparat membubarkan
demonstrasi. Satu lagi peluru tampak berbeda, mulut selongsongnya agak bergerigi. Dalam
bukunya, Parry mencatat kata-kata si diplomat kepadanya, “Yang satu kosong—yang satu peluru
tajam. Ini bukti. Mereka menembakkan peluru tajam” (hlm. 198). Kronologi Peristiwa
Demonstrasi dan aksi keprihatinan mahasiswa telah merebak di Jakarta dan beberapa kota di
Indonesia sejak Maret 1998. Tak jarang pula aksi-aksi mahasiswa itu berujung ricuh. Sepanjang
April eskalasinya kian naik diikuti beberapa kasus penculikan aktivis. Namun, sampai saat itu
nama Universitas Trisakti adalah minor. Hampir tak ada berita di media-media besar ibu kota
yang memperhatikan aksi mahasiswa Trisakti. Bisa jadi mahasiswa Trisakti ikut pula dalam
demonstrasi gabungan, tapi sejauh ini mereka tak dikenal.

Contoh Kasus Pelanggaran HAM di Sekolah 

 Guru membeda-bedakan siswanya di sekolah berdasarkan dari kekayaan, kepintaran, dan


perilakunya. 
 Siswa mengejek, menghina atau membuli siswa lain 
 Siswa memalak atau menganiaya siswa lain 
 Siswa melakukan tawuran pelajar ke teman sekolahnya ataupun dengan siswa sekolah
lain 
 Guru memberikan sanksi/hukuman ke siswanya secara fisik seperti menendang,
mencubit, memukul. 

Contoh Kasus Pelanggaran HAM (Hak Asasi Manusia) di Indonesia 

1. Contoh Kasus Pelanggaran HAM (Hak Asasi Manusia) di Indonesia: Kasus


Tanjung Priok (1984)
Kasus pelanggaran HAM. Bermula dari warga Tanjung Priok, Jakarta Utara berdemonstrasi
yang rusuh antara warga dengan kepolisian dan anggota TNI yang mengakibatkan sejumlah
warga tewas dan luka-luka. Peristiwa yang terjadi tanggal 12 September 1984. Sejumlah
warga dan aparat militer dialidi atas tuduhan pelanggaran Hak Asasi Manusia. Peristiwa ini
dilatar belakang pada masa Orde Baru.

2. Contoh Kasus Pelanggaran HAM (Hak Asasi Manusia) di Indonesia: Kasus


Pembunuhan TKW, Marsinah 
Marsinah merupakan tenaga kerja di  PT. Catur Putra Surya (CPS) di Porong, Sidoarjo, Jawa
imur. Latar belakang peristiwa tersebut adalah ketika Marsinah dan teman-temannya unjuk
rasa, yang menuntuk kenaikan upah buruh tanggal 3 dan 4 Mei 1993. Masalah tersebut
semakin bertambah runyam ketika Marsinah menghilang dan tidak diketahui oleh rekannya,
dan sampai akhirnya tanggal 8 Mei 1993 Marsinah ditemukan meninggal dunia. Mayatnya
ditemukan di hutan Dusun Jegong, Kecamtan Wilangan, Nganjuk, Jawa Timur dengan
tanda-tanda bekas penyiksaan. Berdasarkan hasil otopsi, diketahui bahwa Marsinah
meninggal karena penganiayaan berat.

3. Contoh Kasus Pelanggaran HAM (Hak Asasi Manusia) di Indonesia: Peristiwa Aceh


(1990)
Peristiwa Aceh terjadi sejak tahun 1990 yang memakan korban baik di pihak aparat maupun
penduduk sipil yang tidak berdosa. Peristiwa Aceh tersebut diduga dari unsur politik dimana
terdapat pihak-pihak tertentu yang berkeinginan Aceh untuk merdeka.

4. Contoh Kasus Pelanggaran HAM (Hak Asasi Manusia) di Indonesia: Peristiwa


Penembakan Peristiwa Trisakti 
Kasus penembakan mahasiswa Trisakti merupakan sebagian kasus penempakan para
mahasiswa yang sedang berdemonstrasi oleh anggota polisi dan militer. Peristiwa trisakti
dilatar belakangi dari demonstrasi mahasiswa trisakti ketika Indonesia mengalami Krisis
Finansial Asia tahun 1997 menuntut presiden Soeharto mundur dari jabatannya. Dikabarkan,
peristiwa ini terdapat puluhan mahasiswa mengalami luka-luka, sebagian meninggal dunia
karena ditembak peluru oleh anggota polisi dan militer.
5. Contoh Kasus Pelanggaran HAM (Hak Asasi Manusia) di Indonesia: Kasus
Pembunuhan Munir Said Thalib 
Munir Said Thalib merupakan aktivis HAM yang pernah menangani kasus-kasus
pelanggaran HAM. Munir lahir di Malang, 8 Desember 1965 dan meninggal 7 September
2004 di dalam pesawat Garuda Indonesia dalam perjalanan menuju Amsterdam, Belanda.
Banyak berita yang bermunculan, bahwa Munir meninggal di bunung dalam pesawat,
serangan jantung sampai dengan diracuni. Namun, sebagian orang percaya bahwa Munir
meninggal karena diracuni dengan Arsenikum di makanan atau minuman saat dalam
pesawat. Kasus yang sampai sekarang diajukan ke Amnesty Internasional dan masih
diproses. Di Tahun 2005, Seorang piot Garuda yakni Pollycarpus Budihari Priyanto dijatuhi
hukuman 14 Tahun penjara karena terbuktih tersangka pembunuhan Munir yang sengaja
menaruh Arsenik di makanan munir dan meninggal di pesawat.

6. Contoh Kasus Pelanggaran HAM (Hak Asasi Manusia) di Indonesia: Peristiwa Bom
Bali 
Peristiwa bom bali terjadi karena aksi terorisme terbesar di Indonesia di tahun 2002. Bom
diledakkan di kawasan Legian Kuta oleh sekelompok jaringan teroris. Peledakan bom
tersebut memakan korban meninggal dunia sebanyak 202 orang baik turis asing hingga
warga lokal yang berada di sekitar lokasi. Akibat dari peristiwa ini, memicu tindakan
terorisme dan membuat panik seluruh warga Indonesia.

7. Contoh Kasus Pelanggaran HAM (Hak Asasi Manusia) di Indonesia: Pembantaian


Rawagede 
Pembantaian Rawagede merupakan pelanggaran HAM yang terjadi penembakan dan
pembunuhan penduduk kampung Rawagede (sekarang Desa Balongsari, Rawamerta,
Karawang, Jawa Barat) oleh tentara Belanda tanggal 9 Desember 1945 bersamaan dengan
Agresi Militer Belanda I. Akibatnya puluhan warga sipil terbunuh oleh tentara Belanda yang
kebanyakan dibunuh tanpa alasan yang jelas. Tanggal 14 September 2011, Pengadilan Den
Haaq menyatakan pemerintah Belanda bersalah dan harus bertanggung jawab dengan
membayar ganti rugi kepada para keluarga korban pembantaian Rawagede.

8. Contoh Kasus Pelanggaran HAM (Hak Asasi Manusia) di Indonesia: Penculikan


Aktivis 
Kasus penculikan aktivis dan penghilangan secara paksa para aktivis pro demokrasi.
Terdapat 23 aktivis pro demokrasi diculik, disiksa dan menghilang, walaupun terdapat satu
orang terbunuh, 9 aktivis dilepaskan dan 13 aktivis masih belum diketahui keberadaannya
sampai sekarang. Diyakini bahwa mereka diculik dan disiksa oleh anggota Militer.

9.Penyebab Pelanggaran HAM Faktor-faktor apa yang dapat menyebabkan


pelanggaran HAM : – Faktor Internal, yaitu dorongan untuk melakukan pelanggaran HAM
yang berasal dari diri pelaku pelanggar HAM – Faktor Eksternal, yaitu faktor-faktor di luar
diri manusia yang mendorong seseorang atau kelompok orang melakukan pelanggaran HAM
Penyebab timbulnya pelanggaran HAM di Indonesia – sikap egois atau terlalu
mementingkan diri sendiri – rendahnya kedaran HAM – sikap tidak toleran –
penyalahgunaan kekuasaan – penyalahgunaan teknologi – ketidaktegasan aparat penegak
hukum – kesenjangan sosial dan ekonomi yang tinggi Pelanggaran HAM terjadi karena : –
tidak memahami bahwa harkat, derajat dan martabat manusia itu mulia – tidak menyadari
bahwa manusia itu harus saling menghormati, menghargai, membantu, bekerja sama, bukan
untuk saling membunuh, menyiksa, menculik dll

 Upaya Penegakan Hak Asasi manusia

1. Upaya Pemerintah dalam menegakan HAM


Penegakkan HAM itu penting dilakukan di Indonesia :
– agar negara Indonesia tidak termasuk negara ‘unwillingness state’ yaitu negara
yang tidak mempunyai kemauan menegakkan HAM
– agar tercipta keamanan, ketentraman, kedamaian, kebahagian dan kesejahteraan
dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara
Upaya pemerintah dalam menegakkan Hak Asasi Manusia :
a. Pembentukan Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM)
– Tanggal 7 Juni 1993
– Berfungsi sebagai lembaga pengkajian, penelitian, penyuluhan, pementauan dan
mediasi HAM
b. Pembentukan Instrumen HAM
– UUD Negara RI 1945 pasal 28A-28J tentang HAM
– Tap MPR No XVII/MPR/1998 tentang HAM
– UU No 30 Tahun 1999 tentang HAM
– UU No 26 Tahun 2000 tentang Pengadilan HAM
– UU No 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak
c. Pembentukan Pengadilan HAM
– Berdasarkan UU No 26 Tahun 2000
Bertugas dan berwenang memeriksa dan memutus perkara pelanggran hak asasi
manusia berat
2. Upaya Penanganan Kasus Pelanggaran HAM
Upaya penangan berbagai kasus pelanggaran HAM di Indonesia :
a. Melalui upaya pencegahan pelanggran HAM
– Menegakkan supremasi hukum dan demokrasi
– Meningkatkan kualitas pelayanan publik
– Meningkatkan penyebarluasan prinsip-prinsip HAM
– Meningkatkan pengawasan masyarakat dll
b. Melalui upaya Pengadilan HAM
Berdasarkan UU No 26 Tahun 2000, proses penyelidikan terhadap pelanggaran
HAM berat dilakukan oleh Komanas HAM, kemudian berkasnya diserahkan
kepada Jaksa Agung sebagai penyidik. Proses penuntutan perkara pelanggaran
HAM berat dilakukan oleh Jaksa Agung, kemudian diputuskan oleh Pengadilan
HAM yang dilakukan oleh 5 Majelis Hakimpaling lama 180 hari
Cara berpartisifasi dalam menegakkan HAM :
– Mempelajari instrumen-instrumen HAM yang berlaku
– Menghormati, menghargai keberadaan dan keberagaman setiap manusia
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN

HAM dapat diartikan sebagai hak dasar yang dibawa manusia sejak lahir, sebagai anugerah
Tuhan Yang Maha Esa, dan tidak dapat diganggu gugat atau dicabut oleh siapapun juga dan
tanpa hak dasar itu manusia akan kehilangan harkat dan martabat kemanusiaannya sebagai
manusia. Dalam pelaksanaanya, Hak Asasi Manusia (HAM) dibagi atas berbagai jenis, yaitu hak
asasi pribadi / personal right, hak asasi politik / political right, hak azasi hukum / legal equality
right, hak azasi ekonomi / property rigths, hak asasi peradilan / procedural rights, hak asasi sosial
budaya / social culture right. HAM di Indonesia tercermin dalam landasan hukum penegakanya,
yaitu landasan idiil, landasan konstitusiona, landasan operasional. Kasus pelanggaran HAM baik
berat maupun ringan tidak bisa dihindarkan dalam berbagai bidang kehidupan, temasuk di
bidang pendidikan. Salah satu contoh kasus HAM ringan yang terjadi di dunia pendidikan yang
begitu kontroversial adalah kasus yang terjadi si sebuah SMA di Pangkal Pinang tahun 2010 lalu.
Kasus tersebut berujung pada dikeluarkanya keempat siswa tersebut dari sekolah. Keputusan
sekolah untuk mengeluarkan keempat siswa SMA Tanjung Pinang dari sekolah secara tidak
langsung telah melanggar hak mereka untuk mendapatkan pendidikan. Dalam UUD 1945 juga
telah dijelaskan dalam pasal 31 bahwa setiap warga negara berhak mendapat pendidikan.
Seyogyanya sekolah dapat membuat kebijakan yang lebih adil dalam penyelesaian kasus
tersebut. Sekolah dapat mengupayakan penyelesaian kasus tersebut dengan cara mengadakan
mediasi antara kedua belah pihak. Melalui mediasi, diharapkan kedua belah pihak dapat duduk
bersama dalam penyelesaian kasus. Dengan mediasi tersebut, sekolah juga dapat
mempertimbangkan keputusan sanksi yang seadil-adilnya terhadap keempat siswa tersebut.
Sanksi tidak harus berupa keputusan untuk  mengeluarkan siswa dari sekolah. Namun untuk
membuat efek jera dan agar tindakan tersebut tidak ditiru oleh siswa yang lain sanksi dapat
berupa pemberian skorsing terhadap siswa.

B. SARAN

Sebagai makhluk sosial kita harus mampu mempertahankan dan memperjuangkan HAM kita
sendiri. Di samping itu kita juga harus bisa menghormati dan menjaga HAM orang lain jangan
sampai kita melakukan pelanggaran HAM. Dan Jangan sampai pula HAM kita dilanggar dan
dinjak-injak oleh orang lain. Jadi dalam menjaga HAM kita harus mampu menyelaraskan dan
mengimbangi antara HAM kita dengan HAM orang lain.
DAFTAR PUSTAKA

Djarot, Eros & Haas, Robert. 1998. Hak-Hak Asasi Manusia dan Manusia (Human rightsand
The Media). Jakarta : Yayasan Obor Indonesia.
Prof. Dr. H. Zainudin Ali, M.A. 2006. Sosiologi Hukum. Jakrta : Sinar Grafika.
Kaelan. 2004. Pendidikan Pancasila. Yogyakarta : Paradigma.
Sadjiman, Djunaedi. 2009. Pendidikan Kewarganegaraan. Daerah :Tanpa Nama Penerbit.
Sumarsono, dkk. 2006. Pendidikan kewarganegaraan. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.

You might also like