You are on page 1of 3

BAB II

IDE DAN PELUANG DALAM KEWIRAUSAHAAN

A. Ide Kewirausahaan
Menurut Zimmerer (1996) ide-ide yang berasal dari wirausaha dapat
menciptakan peluang untuk memenuhi kebutuhan riil di pasar. Ide-ide itu
menciptakan nilai potensial di pasar sekaligus menjadi peluang usaha.
Dalam mengevaluasi ide untuk menciptakan nilai-nilai potensial
(peluang usaha), wirausaha perlu mengidentifikasi dan mengevaluasi semua
risiko yang mungkin terjadi. Ada tiga risiko yang dapat dievaluasi, yaitu ;

1. Risiko Pasar Atau Risiko Persaingan


Risiko pasar terjadi akibat adanya ketidakpastian pasar.

2. Risiko Finansial
Risiko finansial terjadi akibat rendahnya hasil penjual dan tingginya biaya.

3. Risiko Teknik
Risiko teknik terjadi akibat adanya kegagalan teknik.

Hasil dari ide-ide secara keseluruhan adalah perubahan dalam bentuk


arahan atau petunjuk atau kreasi baru tentang barang yang dihasilkan. Banyak
wirausaha yang bukan atas ide sendiri tetapi hasil pengamatan dan penerapan
ide-ide orang lain dan bisa menjadi peluang.

B. Sumber-sumber Potensial Peluang


Agar ide-ide yang masih potensial menjadi peluang bisnis yang riil,
maka wirausaha harus bersedia melakukan evaluasi terhadap pelu-ang secara
terus menerus.
Proses penjaringan ide (skrining) merupakan suatu cara terbaik untuk
menuangkan ide potensial menjadi produk dan jasa riil. Adapun langkah
dalam penjaringan ide dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut.

1. Menciptakan Produk Baru dan Berbeda


Ketika ide dimunculkan secara riil atau nyata, misalnya dalam bentuk
barang dan jasa baru, maka produk dan jasa tersebut harus berbeda dengan
12
produk dan jasa yang ada di pasar. Ada dua unsur pasar yang harus
menjadi perhatian, yaitu ;
a. Permintaan terhadap barang dan jasa yang dihasilkan
b. Waktu penyerahan dan waktu permintaan barang dan jasa.

2. Mengamati Pintu Peluang


Wirausaha harus mengamti potensi-potensi yang dimiliki pesaing,
misalnya kemungkinan pesaing mengembangkan produk baru,
pengalaman keberhasilan dalam mengem-bangkan produk baru, dukungan
keuangan, dan keunggulan-keunggulan yang dimiliki pesaing di pasar.
Pintu peluang dapat diperoleh dengan cara sebagai berikut.

3. Analisis Produk dan Proses Produksi


Analisis ini sangat penting untuk menjamin apakah jumlah dan kualitas
produk yang dihasilkan memadai atau tidak. Berapa biaya yang
dikeluarkan untuk membuat produk tersebut ? Apakah biaya yang
dikeluarkan lebih efisien daripada biaya yang dikeluarkan oleh pesaing ?

4. Menaksir Biaya Awal


Berapa biaya awal yang diperlukan oleh usaha baru, dari mana sumbernya,
untuk apa digunakan, berapa biaya yang diperlukan untuk operasi, untuk
perluasan, dan untuk biaya lainnya ?

5. Memperhitungkan Risiko
Memperhitungkan risiko yang mungkin terjadi, baik risiko teknik, risiko
finansial, dan risiko pesaing.

a. Risiko Pesaing
Kemampuan dan kesediaan pesaing untuk mempertahankan posisinya
di pasar, risiko pesaing meliputi pertanyaan ;
1) Kemungkinan kesamaan dan keunggulan produk
apa yang dikembangkan pesaing ?
2) Tingkat keberhasilan apa yang telah dicapai oleh
pesaing dalam pengem-bangan produknya ?

13
3) Seberapa jauh dukungan keuangan pesaing bagi
pengembangan produk baru dan produk yang diperkenalkannya ?
4) Apakah perusahaan baru cukup kuat untuk
mengatasi serangan-serangan pesaing ?

b. Risiko Teknik
Risiko teknik berhubungan dengan proses pengembangan produk yang
cocok dengan yang diharapkan atau menyangkut suatu obyek penentu
apakah ide secara aktual dapat ditransformasi menjadi produk yang
siap dipasarkan dengan kapabilitas dan karakteristiknya.

c. Risiko Finansial
Risiko yang timbul sebagai akibat ketidakcukupan finansial baik dalam
phase pengembangan produk baru maupun dalam menciptakan dan
mempertahankan perusahaan dalam memberikan dukungan biaya
produk baru.

Analisis kelemahan, kekuatan, peluang, dan ancaman atau swot (strenght,


weaks, opportunity, and threat) sangat penting dalam menciptakan
keberhasilan perusahaan baru.

14

You might also like