You are on page 1of 8

PROPOSAL PENELITIAN ILMIAH

MAKALAH

Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pendidikan Bahasa Indonesia

Yang Dibina Oleh

Hety Diana Septika, M.Pd

UNIVERSITAS MULAWARMAN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

SEPTEMBER 2022
1. PENDAHULUAN

Proposal (dari verba to propose ‘mengusulkan’) merupakan bentuk pengajuan


penawaran, baik berupa ide, gagasan, pemikiran, maupun rencana kepada pihak lain
untuk mendapatkan dukungan, izin, persetujuan, dana, dan lain-lain (Hariwijaya 2005
dalam Susanto 2010). Proposal terdiri atas beberapa jenis, yaitu proposal bisnis,
proposal proyek, proposal kegiatan, dan proposal penelitian. Dalam unit ini hanya
akan dibicarakan proposal penelitian yang terkait akademik.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata proposal merujuk pada rencana
kerja yang dituangkan dalam bentuk rancangan kerja.
Secara umum proposal penelitian adalah rencana penelitian yang diusulkan sebelum
penelitian dilaksanakan. Proposal penelitian menggambarkan bagaimana setiap tahap
penelitian akan dijalankan. Proposal penelitian dapat menjadi pegangan dalam
kegiatan penelitian yang akan dilakukan. Karena itu, proposal penelitian harus
disusun secermat mungkin. Bahkan, bila memungkinkan proposal diseminarkan lebih
dahulu untuk memperoleh umpan balik sehingga menambahkan bobot ilmiah
penelitian dan untuk menghindari kemungkinan penelitian gagal dijalankan.
Untuk menghasilkan proposal penelitian yang baik, terdapat tiga langkah penulisan,
yaitu persiapan, penulisan, dan pengeditan. kita juga harus memahami ciri-ciri serta
sistematika proposal penelitian, dan juga kesalahan yang terjadi dalam penulisan
proposal penelitian ilmiah sebelum menulis sebuah proposal penelitian.
II. PEMBAHASAN

A. Ciri Proposal Penelitian Ilmiah

B. Sistematika Proposal Penelitian Ilmiah


Setiap bidang ilmu mempunyai sistematika proposal yang berbeda-beda. Namun,
umumnya proposal penelitian memuat bagian-bagian judul, pendahuluan atau latar
belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, kegunaan
penelitian, metode penelitian, jadwal penelitian, anggaran penelitian, dan daftar
pustaka. Antarbagian yang terdaat dalam sistematika proposal tersebut harus saling
berkaitan. Berikut sistematika proposal penelitian dalam penelitian yang bersifat
kualitatif dan kuantitatif (Nasucha dkk. 2009 dengan modifikasi).

1. Judul
Judul merupakan daya tarik pertama. Karena itu, judul perlu dibuat semenarik
mungkin, ringkas, jelas, padat, serta mendeskripsikan, isi proposal, yaitu variable
yang diteliti, lokasi, waktu, dan responden penelitian. Judul ditulis maksimal lima
belas kata. Jika panjang, judul dapat diikuti dengan subjudul. Namun, dalam
penulisannya, antara judul dan subjudul dibatasi dengan tanda baca titik dua atau
subjudul ditulis dalam tanda kurung. Jangan menggunakan singkatan apabila
singkatan itu belum dikenal umum. Judul boleh berubah setelah penelitian selesai.
2. Pendahuluan atau Latar Belakang
Pendahuluan atau latar belakang merupakan pengantar yang berisi alasan (teoretis,
metodologis,dan/atau praktis) yang ditulis secara meyakinkan mengapa perlu
dilakukan penelitian. Alasan penelitian dilakukan dapat disebabkan kesenjangan
antara penelitian terdahulu dan kondisi saat ini, adanya ketidakselarasan antara
teori dan kenyataandi lapangan, atau adanya celah (gap) yang belum diamati oleh
peneliti sebelumnya, tetapi penting dan mendesak untuk diteliti. Hal-hal itulah
yang dapat menjadi latar (konteks) di dalam pendahuluan. Di samping itu,
pendahuluan memberi pemahaman terhadap rumusan masalah yang disusun
peneliti. Dalam penulisannya, gunakan kutipan langsung atau tidak langsung,
laporkan literatur hasil membaca secara kritis, ringkaskan isi bacaan, dan
sintesiskan pendapat-pendapat ahli untuk mendukung pernyataan Anda.
3. Rumusan Masalah
Masalah penelitian perlu dirumuskan secara jelas, tegas, dan fokus (tidak terlalu
luas atau terlalu sempit kajiannya). Fokus diperlukan karena pertimbangan waktu
pelaksanaan penelitian, tenaga dan pikiran peneliti, serta dana. Dalam bagian ini
dirinci hal-hal apa saja yang akan dibahas atau akan dicari jawabannya. Cara yang
paling sederhana adalah merumuskan masalah dalam bentuk kalimat tanya, seperti
mengapa, bagaimana, apakah, dan sejauh mana. Upayakan agar masalah yang
diajukan signifikan, artinya memberikan kontribusi terhadap pengembangan ilmu
dan pemecahan masalah kehidupan (sekelompok) masyarakat.
4. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian disusun selaras dengan rumusan masalah (Widyamartaya &
Veroica Sudiati 1997). Tujuan penelitian dirumuskan untuk mendapatkan data dan
informasi atas pertanyaan (masalah) penelitian. Berbeda dengan masalah
penelitian yang dinyatakan dalam kalimat interogatif, tujuan penelitian dinyatakan
dalam kalimat deklaratif. Kata-kata kerja yang dapat digunakan adalah
menganalisis, membandingkan, mendeskripsikan, mengetahui, mengeksplorasi,
menggali, mengevaluasi, memetakan, mengidentifikasi, atau menjelaskan.
Contoh:
Penelitian ini bertujuan (a) untuk mengetahui pengaruh kemasan Pocari Sweat 500
ml terhadap minat beli konsumen (b) untuk mengetahui dimensi manakah dari
kemasan Pocari Sweat 500ml yang paling berpengaruh pada minat beli konsumen.
(Widagdo, 2010)
5. Kegunaan Penelitian
Penelitian hendaknya mengandung manfaat bagi pihak lain (kelompok atau
instansi) dan bagi dunia ilmu pengetahuan. Peneliti perlu menjelaskan secara
meyakinkan apa manfaat hasil penelitian dan untuk siapa hasil penelitian itu
ditujukan.
Manfaat penelitian mencakup manfaat teoretis dan atau manfaat praktis. Dalam
manfaat teoretis dijelaskan apakah hasil penelitian memberi sumbangan teori,
konsep, atau metode baru terhadap topic atau isu yang dikaji. Dalam manfaat
praktis ditekankan apakah hasil penelitian memberikan kontribusi atas pemecahan
masalah praktis dan pembuatan keputusan.
6. Kajian Literatur
Kajian literatur atau kajian pustaka adalah kegiatan menelaah secara kritis
sumber-sumbcr bacaan, seperti buku teks, ensiklopedia, artikel jurnal, makalah,
artikel koran, artikel majalah, artikel dalam website, skripsi, tesis, atau disertasi.
Karena merupakan kajian, peneliti perlu meninjau secara mcndalam pustaka yang
dibaca.
Fokus kajian pustaka adalah penafsiran sckaligus penilaian terhadap penelitian-
penelitian yang relevan. Dengan dilakukan kajian ini, pembaca dapat mengetahui
hasil-hasil penelitian sebelumnya. Dengan mengetahui hasil penelitian
sebelumnya, pencliti dapat belajar dari kekurangan penelitian sebelumnya dan
dapat mempertajam interpretasi hasil penelitiannya (Kuncoro, 2009). Pembaca
juga dapat melihat perbedaan penelitian yang akan dilakukan dengan yang sudah
dilakukan.
Dalam menulis tinjauan literatur, perhatikan hal-hal berikut.
 Kaji ulang hasil pcnelitian terdahulu secara kritis.
 Pilihlah kutipan yang betul-betul relevan dan mutakhir.
 Susunlah kutipan-kutipan dalam bentuk sintesis.
Dalam bidang tertentu, kajian literatur mencakup landasan atau kerangka teoritis.
Dalam kerangka teoretis diuraikan teori-teori yang ejeg yang digunakan peneliti
untuk menganalisis data. Kerangka teoritis memaparkan definisi, istilah atau
konsep penting terkait variabel yang akan diteliti (Umar, 2012). Dalam kerangka
teoretis juga dapat dibangun hipotesis, yaitu jawaban sementara tentang perilaku,
fenomena, atau keadaan tertentu yang telah atau akan terjadi dan perlu diuji
kebenarannya dalam penelitian. Hipotesis merupakan pernyataan penelitian
tentang hubungan antarvariabel dalam penelitian secara spesifik. Hipotesis
berfungsi sebagai pedoman untuk mengarahkan penelitian agar sesuai dengan
yang diharapkan (Kuncoro, 2009).
7. Metode Penelitian
Dalam hal ini, perlu dibedakan antara metode dan teknik. Metode adalah
seperangkat langkah yang harus dikerjakan dan disusun secara sistematis. Teknik
adalah cara melakukan setiap langkah tersebut. Langkah-langkah penelitian perlu
dirinci sejelas-jelasnya sehingga pembaca dapat memahami bagaimana penelitian
dilakukan, apakah wajar dan rasional. Selain itu, langkah penelitian perlu
diuraikan agar dapat dilakukan verifikasi oleh peneliti lain.
 Jenis Penelitian
Berdasarkan data yang digunakan ada tiga jenis penelitian, yaitu
penelitian kualitatif, kuantitatit, dan gabungan kualitatif dan kuantitatif.
Penelitian kualitatif digunakan untuk memperoleh pemahaman mendalam
mengenai suatu gejala atau perilaku tertentu dalamm masyarakat atau
kelompok masyarakat. Hasil penelitian ini berupa data deskriptif
berbentuk penjelasan atau interpretasi mendalam dan menyeluruh
mengenai aspek tertentu.
Penelitian kualitatif bertujuan mengumpulkan dan menganalis data
kualitatif, yaitu data yang bukan angka, sedangkan penelitian kuntitatif
bertujuan mengumpulkan dan menganalisis data kuantitatif, yaitu data
yang berwujud angka (numerik).
 Sumber penelitian
Penelitian bersumber dari data yang dapat berasal dari populasi atau
sampel. Populasi adalah sekelompok orang, benda, atau hal yang menjadi
ssumbel pengambilan sampel (Widyamartaya & Veronica Sudiati, 1997).
Sampel adalah bagian dari populasi. Sampel perlu dipilih karena tidak
mungkin meneliti seluruh populasi. Berdasarkan sampel yang diteliti
itulah, dapat dibuat generalisasi tentang populasi penelitian.
Sampel dapat dipilih secara random (acak) (untuk data homogen),
convenient (secara kebetulan), purposive (berdasarkan alasan atau tujuan
tertentu), atau snowball (berdasarkan rujukan informan sebelumnya).
 Lokasi Penelitian
Penelitian lapangan biasanya mengambil satu atau beberapa tempat
penelitian, yaitu lokasi di mana sampel penelitian berada.
Misalnya, penelitian dilakukan di satu atau beberapa sekolah di Desa
Cibogo, Tangerang, di Fakultas Ekonomi Unika Atma Jaya, atau di
sebuah kelurahan di Tomang, Jakarta Barat.
 Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian kualitatif, pengumpulan data lazimnya dilakukan
melalui wawancara mendalam, diskusi kelompok terfokus (focus group
discussion/FGD), observasi, atau analisis dokumen. Dalam proposal,
dijelaskan mengapa teknik itu yang dipilih, untuk mengumpulkan data
apa, dan untuk menjawab tujuan penelitian yang mana. Adapun
pengumpulan data dengan menyebarkan kuesioner lazim dilakukan dalam
penelitian kuantitatif. Kuesioner dalam jumlah besar diolah dengan
perangkat lunak SPSS (Statistical Package for the Social Sciences).
 Teknik Analisis Data
Teknik analisis data merupakan cara yang dipilih peneliti untuk mengolah
data yang telah dikumpulkan. Data kualitatif diolah dan dianalisis dengan
membuat verbatim hasil wawancara, mengorganisasi data tersebut
menurut tema-tema yang muncul sesuai dengan tujuan penelitian
(kategorisasi), dan kemudian menginterpretasikan. Data kualitatif diolah
dengan lebih dahulu membuat kode untuk setiap variabel penelitian,
menginput data sesuai dengan kode ke dalam program SPSS, kemudian
program mengolah sesuai dengan jenis statistik yang dikehendaki, lalu
menganalisisnya. Hasilnya diinterpretasi sesuai dengan landasan teori,
dikaitkan dengan penelitian terdahulu.
8. Anggaran Penelitian
Tidak ada penelitian yang tidak mengeluarkan biaya. Anggaran penelitian perlu
dicantumkan di dalam proposal jika proposal tidak didanai sendiri, tetapi didanai
atau dikompetisikan untuk didanai oleh pihak sponsor. Jadi, jika penelitian
dilakukan untuk menyusun tugas akhir atau skripsi, peneliti tidak perlu
mencantumkan anggaran penelitian.
Dalam menyusun anggaran, peneliti perlu secara hati-hati memilih pos-pos apa
saja yang akan dianggarkan, dimulai dari pos-pos yang ada pada tahap persiapan,
tahap pelaksanaan, hingga tahap pelaporan. Anggaran ditulis secara wajar dan
rinci sesuai dengan kebutuhan penelitian.
9. Jadwal Penelitian
Penelitian tentu dibatasi oleh waktu, dana, dan tenaga. Susunlah jadwal kegiatan
dari awal hingga akhir penelitian dalam bentuk tabel waktu sehingga dapat
diketahui kapan waktu setiap tahap penelitian dilaksanakan. Jadwal ini, selain
berguna bagi peneliti agar ketat terhadap waktu penelitian, juga dapat menjadi
acuan bagi pembimbing atau pemberi dana untuk memantau pelaksanaan
penelitian.
10. Daftar Pustaka
Penulisan ilmiah, termasuk menulis proposal, tidak luput dari sumber referensi
atau acuan yang diambil dari artikel koran, artikel jurnal, buku teks, kamus,
ensiklopedia, makalah, atau laporan penelitian, bahkan komunikasi pribadi dengan
informan tertentu. Karena digunakan dalam menyusun proposal, sumber-sumber
tersebut harus disebutkan di dalam daftar acuan, kecuali komunikasi pribadi. Gaya
penulisan daftar pustaka/acuan/rujukan disesuaikan dengan ketentuan institusi

You might also like