You are on page 1of 3

Soal I.

Diketahui informasi ekonomi makro suatu negara pada periode tertentu sebagai berikut: Konsumsi (C) =
100 + 0,80 Yd Investasi ( I ) = 200 Transfer Payment (Tr) = 20 Pajak (Tx) = 70 Pengeluaran Pemerintah
(G) = 100 Berdasarkan data di atas hitunglah:

Fungsi Komsumsi

C= 100 + 0,80 ( Y + Tr - Tx )

C= 100 + 0,80 ( Y + 20 - 70 )

C= 100 + 0,80 ( Y – 50 )

C= 100 + 0,80 Y -40

C= 60 + 0,80 Y

1) Besarnya pendapatan nasional keseimbangan (YE)


Y=C+I+G
Y = 60 + 0,80 Y + 200 + 100
Y – 0,80 Y = 60 + 200 + 100
0,20 Y = 360
Y = 1.800
2) Besarnya konsumsi keseimbangan dan tabungan keseimbangan (CE & SE)
Besarnya konsumsi keseimbangan
C= 60 + 0,80 Y, dan jika Y = 1.800 , maka
C= 60 + 0,80 Y ( 1.800 )
C= 60 + 1.440
C= 1.200
tabungan keseimbangan
Jika C= 60 + 0,80 Y, maka
S = -60 + 0,20 Y
Jika Y = 1.800, maka
S = -60 + 0,20 Y ( 1.800 )
S = -60 + 360
S = 300

Soal II.
Diketahui informasi ekonomi makro suatu negara pada periode tertentu sebagai berikut:
C = 20 + 0,75 Yd
X = 100
I = 120
M = 20 + 0,25 Y
Tx = 60
Tr = 100
G = 180

Fungsi Konsumsi
C = 20 + 0,75 ( Y + 100 – 60 )
C = 20 + 0,75 ( Y + 40 )
C = 20 + 0,75 Y + 30
C = 50 + 0,75 Y
Berdasarkan data di atas tentukan:
1) Besarnya pendapatan nasional keseimbangan, konsumsi keseimbangan dan tabungan
keseimbangan
Besarnya pendapatan nasional keseimbangan
Y=C+I+G+X–M
Y = 50 + 0,75 Y + 120 + 180 + 100 – 20 + 0,25 Y
Y – Y = 50 + 120 + 180 + 100 – 20
= 430
konsumsi keseimbangan
C = 50 + 0,75 Y (430)
C = 50 + 322,5
C = 372.5
dan tabungan keseimbangan
S = Yd – C
S = 430 + 100 – 60 – 372,5
S = 97,5

2) Posisi Neraca Perdagangan Luar Negeri (pada tingkat pendapatan nasional keseimbangan)
NPLM = X – M
NPLM = 100 – 20 + 0,25 Y
NPLM = 100 – 20 + 0,25 Y( 430 )
NPLM = 100 – 20 + 107,5
NPLM = 187,5

Soal III.
1.
 Percepatan infrastruktur
 Perkembangan sektor ekonomi potensial
 Perkembangan sektor industri
 Pengembangan sektor pertanian
 Pengembangan sektor pariwisata

2. Demi kelancaran perekonomian, penyelenggaraan jasa konstruksi pada masa pandemic covid-19 di
Indonesia harus tetap dilaksanakan tata cara/nilai pengadaan jasa konstruksi yang bersifat kompetitif. Hal
tersebut dapat meningkatkan pelayanan publik dan perekonomian nasional maupun daerah, serta
memberikan kesempatan lebih luas bagi pengusaha jasa konstruksi skala kecil untuk turut serta dalam
penyelenggaraan jasa konstruksi sebagaimana tercantum dengan Permen PUPR NOMOR
07/PRT/M/2019 tentang Standard an Pedoman Pengadaan Jasa Konstruksi melalui Penyedia.

Disebutkannya, Proyek Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) dengan


menggunakan Solicited di sektor Jalan Jembatan yaitu Jalan Trans Papua (ruas Jayapura-Wamena), O&M
Jembatan Suramadu, Jalan bebas hambatan Mamminasata, dan Jembatan Batam-Bintan masih tahap
persiapan. Untuk tahap tandatangan perjanjian KPBU adalah Jalan Lintas Timur Sumatera provinsi
Sumatera Selatan. Tahap konstruksi berjalan yaitu Jalan Tol Semarang-Demak.

Sedangkan, Proyek KPBU dengan menggunakan Unsolicited di Sektor Jalan dan Jembatan dengan tahap
prakualifikasi atau pengadaan pelelangan yaitu sistem transaksi tol nontunai berbasis Multi Lane Free
Flow (MLFF) dan jalan tol Solo-Yogyakarta-NYIA Kulonprogo. Untuk sektor Sumber Daya Air,
Perumahan, dan Permukiman adalah SPAM Regional Karian Serpong dan SPAM Regional Jatiluhur 1.

Strategi Pembangunan Infrastruktur PUPR Tahun 2020-2024 yaitu pertaman, melanjutkan pembangunan
infrastruktur (2015-2019) untuk mendukung pengembangan wilayah seperti KSPN, KEK, Kawasan
Industri, Kawasan Bandara/Pelabuhan, dan kawasan produktif lainnya. Kedua, Meningkatkan kompetensi
SDM, melalui sertifikasi tenaga kerja konstruksi & program link and match (magang) yang
mempertemukan industri jasa konstruksi & dunia pendidikan.

ULASAN : Untuk menjalankan pembangunan infrastruktur Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha
(KPBU) dengan menggunakan Solicited di sektor Jalan Jembatan yaitu Jalan Trans Papua, O&M
Jembatan Suramadu, Jalan bebas hambatan Mamminasata, dan Jembatan Batam-Bintan masih tahap
persiapan.

You might also like