You are on page 1of 25

TUGAS PESTISIDA DAN TEKNIK APLIKASI

ALAT DAN APLIKASI PESTISIDA

DISUSUN OLEH
KELOMPOK 1

ANGGOTA KELOMPOK
1. Ni Putu Ayu Natasya Wulandari 1906541001
2. Devih Lestari 1906541011
3. Dewa Ayu Putu Sri Wahyuni 1906541013
4. Intan Nur Laily Putri Manan 1906541014
5. A.A. Istri Mirah Puspita Dewi 1906541015
6. Rohani Simanjuntak 1906541016
7. Debby Clara Br. Ginting 1906541017
8. Plorensya Br. Limbong 1906541020
9. Ni Wayan Eka Puspita Dewi 1906541046
10. I Wayan Surya Aditya Wigunanda 1906541065
11. Aditya Rahmadani 1906541068
12. Ari Tokona Berutu 1906541103
13. Ruzwill Togap Tampubolon 1906541160

AGROEKOTEKNOLOGI A
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS UDAYANA
2021
KATA PENGANTAR
Pertama-tama marilah kita memanjatkan puja dan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha
Esa, karena atas berkat dan rahmatnya lah kami penulis bisa menyelesaikan makalah ini. Meskipun
banyak kesulitan yang kami hadapi dalam penyusunan makalah ini, namun atas karunianya penulis
dapat menyelasaikannya tepat pada waktunya.

Sejalan dengan program dan rencana studi mata kuliah Pestisida dan Teknik Aplikasi maka
mahasiswa ditugaskan untuk membuat makalah dengan judul “Alat dan Aplikasi Pestisda”.

Makalah ini dibuat untuk memenuhi kriteria pemenuhan tugas praktikum tersebut. Kiranya
makalah ini dapat memberikan manfaat kepada para pembacanya. Isi makalah ini jauh dari
kesempurnaan, untuk itu maka penulis mengharapkan adanya kritik dan saran yang membangun
dari pembaca dan penulis berharap akan ada yang mengembangkan laporan praktikum ini di masa
yang akan datang.

Denpasar, 29 Oktober 2021

Tim Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................................... ii

DAFTAR ISI.................................................................................................................................. iii

BAB I .............................................................................................................................................. 1

PENDAHULUAN .......................................................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ................................................................................................................. 1

1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................................ 2

1.3 Tujuan............................................................................................................................... 2

1.4 Manfaat............................................................................................................................. 2

BAB II............................................................................................................................................. 3

PEMBAHASAN ............................................................................................................................. 3

2.1 Pengertian Alat Pestisida .................................................................................................. 3

2.2 Fungsi dan Tujuan Alat Pestisida ..................................................................................... 3

2.3 Macam dan Tipe Alat Pestisida ........................................................................................ 4

2.4 Jenis-Jenis Nozzle .......................................................................................................... 11

2.5 Perawatan Alat-Alat Pestisida ........................................................................................ 16

BAB III ......................................................................................................................................... 19

PENUTUP..................................................................................................................................... 19

3.1 Kesimpulan ................................................................................................................. 19

3.2 Saran ........................................................................................................................... 19

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................... 21

iii
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pestisida adalah substansi kimia dan bahan lain serta jasad renik dan virus yang
digunakan untuk mengendalikan berbagai hama dan penyakit pada kegiatan budidaya tanaman.
Pestisida juga diartikan sebagai substansi kimia dan bahan lain yang mengatur atau
menstimulir pertumbuhan tanaman atau bagian – bagian tanaman. Sesuai konsep Pengendalian
Hama Terpadu (PHT) penggunaan pestisida ditujukan bukan untuk memberantas atau
membunuh hama namun lebih dititikberatkan untuk mengendalikan hama sedemikian rupa
hingga berada dibawah batas ambang ekonomi atau ambang kendali.

Beberapa cara dalam aplikasi pestisida yaitu dengan peyemprotan, Pengabutan dan
penaburan, dalam pengaplikasian pestisida harus tepat dosis, tepat konsentrasi, tepat sasaran,
tepat cara dan tepat waktu agar pengaplikasiannya efektif dan efisien (Rahmawati Reny, 2012).
Dosis merupakan kadar dari sesuatu (kimiawi, fisik, biologis) yang dapat mempengaruhi suatu
organisme secara biologis makin besar kadarnya, makin besar pula dosisnya untuk
pengaplikasian pestisida maka diperlukan dosis yang tepat, konsentrasi yaitu pencampuran
formulasi bahan aktif suatu pestisida dengan air atau kebutuhan pestisida per liter dalam
pengaplikasian harus memperhatikan konsentrasi bahan aktif pestisida tersebut, untuk
pengaplikasian pestisida harus memperhatikan waktu yang tepat agar pengaplikasian pestisida
tersebut efektif dan tepat sasaran, waktu yang tepat untuk pengaplikasian pestisida yaitu pada
saat pagi hari, sore hari dan pada waktu tidak hujan (Martoredjo, T. 1984).

Keberhasilan penggunaan pestisida sangat ditentukan oleh teknik aplikasi yang tepat,
yang menjamin pestisida tersebut mencapai jasad sasaran dimaksud, selain juga oleh faktor
jenis, dosis dan saat aplikasi yang tepat. Dengan kata lain tidak ada pestisida yang dapat
berfungsi dengan baik kecuali bila diaplikasikan dengan tepat. Penggunaan jenis alat semprot
dan mengetahui jumlah larutan yang harus disemprotkan per satuan luas atau tipe nozzle apa
yang harus digunakan dapat dengan mudah ditentukan berdasarkan perhitungan.Sedangkan
untuk kecepatan berjalan penyemprot, khususnya untuk alat semprot yang digendong, sulit

1
untuk dapat diatur atau diubah. Oleh karena itu, diperlukan adanya perhitungan dan percobaan
mengenai tipe-tipe alat semprot, volume semprot, dosis, dan aplikasi yang tepat.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang yang telah dimuat, rumusan masalah yang dapat disusun
adalah sebagai berikut :
1. Apa yang dimaksud dengan alat pestisida ?
2. Apa fungsi dan tujuan dari alat pestisida ?
3. Apa saja macam dan tipe alat pestisida ?
4. Apa saja jenis-jenis dari nozzle ?
5. Bagaimana cara perawatan alat-alat pestisida ?

1.3 Tujuan
Adapun tujuan penulisan laporan yang dapat disusun dari praktikum ini berdasarkan
rumusan masalah yang telah dimuat adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui pengertian alat pestisida.
2. Untuk mengetahui fungsi dan tujuan dari alat pestisida.
3. Untuk mengetahui macam dan tipe alat pestisida.
4. Untuk mengetahui jenis-jenis dari nozzle.
5. Untuk mengetahui cara perawatan alat-alat pestisida.

1.4 Manfaat
Adapun manfaat dari penulisan makalah ini , yaitu :
1. Segi Teoritis
Pembaca baik dari kalangan pelajar, mahasiswa dan umum mendapat wawasan
baru mengenai materi alat aplikasi pestisida pada tanaman.
2. Segi akademis
Secara akademis makalah ini bermanfaat untuk menambah referensi pengetahuan
di bidang pertanian khususnya mengenai Pestisida dan Teknik Aplikasi. Selain itu makalah
ini dapat digunakan sebagai referensi dalam tugas mata kuliah lain yang berkaitan dengan
materi alat-alat aplikasi pestisida.

2
BAB II

PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Alat Pestisida
Alat adalah suatu benda yang dipakai untuk mengerjakan sesuatu; perkakas,
perabot, yang dipakai untuk mencapai maksud (Kamus Besar Bahasa indonesia, 2005).
Alat biasanya digunakan untuk mempermudah pekerjaan yang dilakukan sehari-hari.
Sedangkan pestisida secara harfiah berarti pembunuh hama (Pest= hama, Cide=
Pembunuh). Jadi pestisida adalah zat kimia yang digunakan untuk membunuh hama (luas).
Alat pestisida merupakan benda yang digunakan untuk mengaplikasikan pestida pada
tanaman, dimana alat pestisida ini dapat mempermudah kerja para petani dan seiring
perkembangan zaman alat pestisida mengalami perkembangan yang cukup pesat. Menurut
PP No.7/1973 Pestisida adalah zat kimia atau bahan lain jasad renik dan virus yang
dipergunakan untuk :
1. Mengendalikan atau mencegah hama atau penyakit yang merusak tanaman, bagian
tanaman, atau hasil-hasil pertanian.
2. Mengendalikan rerumputan
3. Mengatur dan merangsang pertumbuhan yang tidak diinginkan
4. Mengendalikan atau mencegah hama-hama luar pada hewan piaraan atau ternak
5. Mengendalikan hama-hama air
6. Mengendalikan atau mencegah binatang-binatang yang dapat menyebabkan
penyakit pada manusia dan binatang-binatang yang dapat menyebabkan penyakit
pada manusia dan binatang-binatang yang perlu dilindungi, dengan penggunaan
pada tanaman, tanah, dan air.

2.2 Fungsi dan Tujuan Alat Pestisida


Fungsi utama dari alat pengendalian pestisida yaitu untuk membantu
mengendalikan suatu organisme pengganggu tanaman sasaran sehingga diperoleh hasil
yang efektif dan efisien. Berbagai jenis dan tipe alat pengendalian yang digunakan saat ini
sebagian besar adalah alat pengendalian untuk mengaplikasikan pestisida, dan beberapa
alat yang digunakan untuk pengendalian secara fisik/mekanik. Alat pengendalian untuk
aplikasi pestisida bertujuan untuk menghasilkan butiran-butiran cairan atau percikan-

3
percikan (droplet) yang berasal dari cairan yang ditempatkan di dalam salah satu bagian
dari alat tersebut.
Alat aplikasi pestisida yang efisien dapat menjamin penyebaran bahan yang rata
pada sasaran tanpa pemborosan. Selain itu pekerjaan dapat dilakukan dengan cepat dan
dengan jumlah tenaga kerja minimal. Cairan yang disemprotkan dapat berupa larutan,
emulsi, atau suspensi. Untuk saat ini tersedia berbagai macam jenis alat aplikasi pestisida
baik tipe maupun mereknya. Tergantung pada konstruksinya, alat semprot dapat
menghasilkan butiran halus (diameter 100 – 200 mikron), atau butiran sedang dengan
(diameter 250 – 400 mikron), dan butiran besar (diameter lebih dari 400 mikron).
Sebagai sumber tenaga dapat berupa tenaga manusia, atau mesin. Alat semprot
yang memerlukan tenaga manusia tergolong dalam alat semprot manual, sedang alat
semprot mesin disebut alat semprot bermotor. Untuk dapat memilih jenis alat yang efisien,
serta menggunakannya dengan baik, maka setiap pemakai alat aplikasi pestisida perlu
mengetahui macam serta fungsi semua komponen yang terdapat pada berbagai macam tipe
alat tersebut. Pengetahuan tentang alat aplikasi pestisida akan sangat bermanfaat pula
dalam usaha pemeliharaan dan mengatasi kerusakan-kerusakan alat aplikasi tersebut.

2.3 Macam dan Tipe Alat Pestisida


Dalam pengaplikasian pestisida dengan teknik semprot digunakan dengan alat-alat
aplikasi petisida. Alat-alat aplikasi ini sangat membantu untuk mengaplikasikan pestisida
ke tanaman. Berbagai macam alat aplikasi pestisida sudah banyak dikenalkan dan
digunakan di lapangan. Perlunya penggunaan pestisida dikarenakan pestisida merupakan
racun yang mempunyai nilai ekonomis terutama bagi petani. Pestisida memiliki
kemampuan membasmi organisme selektif (target organisme). Dengan adanya pestisida
ini, petani sangat terbantu dalam mencegah serangan hama dan penyakit yang mengganggu
hasil panen produk petani baik pra-tanam, tanam, pemeliharaan, panen sampai pasca
panen. Keberadaan pestisida ini memiliki andil dalam mempertahankan produk pertanian.
Macam-macam tipe alat aplikasi pestisida dapat dibagi menjadi beberapa bagian,
diantaranya :
1. Menurut cara pengoperasian :
- Penyemprot/penghembus tangan (Hand sprayer)

4
Sprayer berukuran kecil, memiliki kapasitas tangki antara 0,25 – 2 liter. Alat yang
digerakkan satu tangan umumnya termasuk sprayer/penyemprot diskontinyu. Sedang
yang digerakkan oleh dua tangan umumnya termasuk penghembus diskontinyu.
Semprotan/hembusan terjadi pada saat handle ditekan, pada saat ditarik tidak terjadi
semprotan/hembusan. Biasa digunakan untuk penyemprotan tanaman individual,
seperti tanaman hias, tanaman dalam pot, bibit tanaman dalam polibag. Dengan hand
sprayer, kita dengan mudah mengarahkan hasil semprotan ke bagian tanaman yang sulit
dijangkau.
- Penyemprot/penghembus gendong
Ciri khas dari alat ini adalah digendong oleh yang mengoperasikan. Kapasitas
tangki antara 15 – 20 liter. Alat yang bertenaga manusia umumnya sprayer/penyemprot
baik yang kontinyu maupun yang diskontinyu. Sedang yang menggunakan tenaga
motor umumnya termasuk penyemprot/penghembus dan kontinyu. Penyemprot
gendong, terutama yang dioperasikan dengan tenaga manusia banyak digunakan oleh
para petani untuk menyemprot lahan pertanian. Sedang penyemprot/penghembus
gendong bertenaga motor banyak digunakan oleh perusahaan pertanian.
- Penyemprot/penghembus tarik/gandeng
Alat ini ditarik dan digerakkan oleh traktor. Kapasitasnya bisa jauh lebih
besar. Penyemprot/penghembus ini terdiri dari banyak nozel (penyemprot) yang
berjarak 0,5 – 1 meter, sehingga bisa lebih besar lebar kerjanya. Alat ini banyak
digunakan pada perusahaan besar, yang mempunyai lahan luas. Dengan hanya
mengandalkan dua orang operator, lahan puluhan hektar dapat dikerjakan dalam
waktu sehari d) Penyemprot/penghembus duduk/berdiri (stand/Portable)
Penyemprot/penghembus jenis ini digerakkan oleh motor, biasanya motor bensin
dua tak, meski banyak juga yang memakai jenis motor yang lain. Meski sifatnya
yang portable (bisa dipindah/diangkat), namun tidak semudah dengin jenis
Penyemprot/penghembus yang lain. Untuk mengatasinya, biasanya alat ini
dilengkapi dengan selang yang panjang, sehingga radius penyemprotannya bisa
lebih panjang.
2. Menurut proses pengabutan:
- Penyemprot

5
Cara pengabutannya adalah cairan yang bertekanan tinggi dilewatkan
lubang kecil (nozel)
- Penghembus
Cara pengabutannya adalah tetesan air yang dihembus oleh aliran aliran
udara (jet).
3. Menurut model penyemprotan
- Penyemprot/penghembus kontinyu
- Penyemprot/penghembus terputus-putus/diskontinyu
4. Menurut sumber tenaganya
- Penyemprot/penghembus bertenaga manusia (Hand sprayer)
- Penyemprot/penghembus bertenaga motor (listrik/bensin/diesel)
- Penyemprot/penghembus bertenaga traktor
5. Menurut bahan yang disemprotkan/dihembus
- Cairan (sprayer dan mist blower)
- Bubuk/tepung (duster/ dust blower)

6. Alat Penghembus
Alat Penghembus atau disebut duster merupakan alat untuk mengubah pestisida
tepung/dust menjadi debu dengan cara dihembuskan (dusting). Aplikasi formulasi ini
hanya diperuntukkan pengendalian hama di gudang karena bila digunakan di luar
ruangan pestisida yang dihembuskan sangat rentan terbawa angin.
Adapun macam dan tipe alat penghembus antara lain:
a) Alat Penghembus Debu bermotor
b) Alat Penghembus (blower)
c) Alat penghembus pompa
d) Alat penghembus beroda
• Alat penghembus beroda tipe tangan
• Alat penghembus beroda tipe punggung
e) Emposan Tikus
Alat ini berfungsi sebagai alat penghembus asap yang diproses dari hasil
pembakaran bahan bakar jerami kering atau sabut kelapa kering yg dicampur dg
belerang. Komponen utama dari alat emposan tikus ini terdiri dari: unit hembus (rumah

6
kipas, kipas, poros kipas, roda pemutar, sabuk pemutar dan engkol), tabung baker
ramuan dan tutup penyulut bahan bakar. Alat ini terbuat dari logam yang tahan karat
agar umur pemakaiannya lebih lama.

No. Gambar Penyemprotan (Sprayer) dan Keterangan


Pengembus (Blower)
1. Hand Sprayer • Penyemprot/penghembus tangan
(Hand sprayer)
• Menurut proses pengabutan
masukan ke dalam penyemprot
• Penyemprot/penghembus
terputus-putus/diskontinyu
• Penyemprot/penghembus
bertenaga manusia (Hand
sprayer)
2. Hand Sprayer • Penyemprot/penghembus tangan
(Hand sprayer)
• Menurut proses pengabutan
masukan ke dalam penyemprot
• Penyemprot/penghembus
kontinyu
• Penyemprot/penghembus
bertenaga manusia (Hand
sprayer)
• Menurut bahan yang
disemprotkan/dihembus berasal
dari cairan (sprayer dan mist
blower)

7
3. Pump Spray • Penyemprot/penghembus tangan
(Hand sprayer)
• Menurut proses pengabutan
termasuk ke dalam enghembus
• Penyemprot/penghembus
terputus-putus/diskontinyu
• Penyemprot/penghembus
bertenaga manusia (Hand
sprayer)
• Menurut bahan yang
disemprotkan/dihembus berasal
dari cairan (sprayer dan mist
blower)
4. Knapsack Sprayer • Penyemprot/penghembus
gendong
• Menurut proses pengabutan:
termasuk ke dalam penyemprot
• Penyemprot/penghembus
terputus-putus/diskontinyu
• Penyemprot/penghembus
bertenaga manusia (Hand
sprayer)
• Menurut bahan yang
disemprotkan/dihembus berasal
dari cairan (sprayer dan mist
blower)

8
5. Motor Sprayer • Pengoperasian dengan cara
penyemprot/penghembus
gendong.
• Menurut proses pengabutan:
termasuk ke dalam
penghembusan.
• Penyemprot/penghembus
kontinyu
• Penyemprot/penghembus
bertenaga motor
(listrik/bensin/diesel)
• Menurut bahan berupa
bubuk/tepung (duster/dust
blower)
6. Knapsack Sprayer • Pengoperasian dengan cara
penyemprot/penghembus
gendong.
• Menurut proses pengabutan:
termasuk ke dalam penyemprot
• Penyemprot/penghembus
kontinyu
• Penyemprot/penghembus
bertenaga motor
(listrik/bensin/diesel)
• Menurut bahan berupa
bubuk/tepung (duster/dust
blower)

9
7. Blower Sprayer • Penyemprot/penghembus
gendong
• Menurut proses pengabutan:
termasuk ke dalam penghembus.
• Penyemprot/penghembus
kontinyu
• Penyemprot/penghembus
bertenaga motor
(listrik/bensin/diesel)
• Menurut bahan berupa
bubuk/tepung (duster/dust
blower)
8. Power Sprayer • Penyemprot/penghembus
duduk/berdiri (stand/Portable)
• Menurut proses pengabutan:
termasuk ke dalam penyemprot
• Menurut model penyemprotan
termasuk penghembus kontinyu
• Penyemprot/penghembus
bertenaga motor
(listrik/bensin/diesel)
• Menurut bahan yang
disemprotkan berupa cairan
(sprayer dan mist blower)
9. Tractor Mounted Boom Sprayer • Penyemprot/penghembus
tarik/gandeng
• Menurut proses pengabutan:
termasuk ke dalam penyemprot
• Menurut model penyemprotan
termasuk penghembus kontinyu.

10
• Penyemprot/penghembus
bertenaga traktor
• Menurut bahan yang
disemprotkan/dihembus yaitu
Cairan (sprayer dan mist blower)

2.4 Jenis-Jenis Nozzle


Nozzle adalah bagian sprayer yang menentukan karakteristik semprotan ; yaitu
pengeluaran, sudut penyemprotan, lebar penutupan, pola semprotan, dan pola penyebaran
yang dihasilkan. Nozzle dibuat dalam bermacam-macam desain. Komponen-komponen
pada nozzle terdapat Body, Penyaring, Spuyer (nozzle tips)/ penutup, Nozzle cap.

Setiap tipe butiran cairan yang khas dihasilkan oleh nozzle yang khas sesuai
dengan kebutuhan. Tipe-tipe nozzle, diantaranya :
a) Centrifugal nozzle yaitu bentuk nozzle yang paling banyak dijumpai, dibuat dengan
sudut penyemprotan yang lebar dan dengan berbagai model pola penyemprotan dan
kapasitas.
b) Flooding nozzle yaitu menghasil semprotan dengan model semburan. Nozzle ini
disebut juga fan spray nozzle.
c) Two-fluid atomizer yaitu menghasilkan droplet yang sangat halus dan menghindarkan
pemborosan cairan, tetapi membuthkan tenaga yang lebih besar daripada tipe-tipe yang
lain.

11
d) Rotary atomizer yaitu digunakan untuk pekerjaan besar, menyemprotkan cairan dalam
jumlah besar dengan gaya sentrifugal dan mempunyai pola penyebaran 360º.

Ada beberapa macam nozzle pada sprayer yaitu :

a) Cone nozzle.

Terdapat 2 jenis yaitu hollow cone nozzle yang menarik ke dalam nozzle
mengalami pemusingan/ pemutaran hingga penyebaran butiran cairannya akan berbentuk
cincin. Besar kecilnya ukuran sprayer kecuali ditentukan oleh tekanan yang diberikan juga
ditentukan oleh tekanan yang diberikan juga ditentukan oleh jarak pemusingan cairannya.
Makin panjang lintasan pemusingan yang ditempuh, makin besar ukuran spray, tetapi
makin kecil diameter penyebaran butiran sprayernya. Keuntungan penggunaan nozzle ini
karena dapat diperoleh penyebaran ukuran butiran spray yang seragam.
Jenis kedua yaitu Solid-cone nozzle atau Full cone nozzle. Nozzle ini merupakan
hasil modifikasi dari hallo cone nozzle. Prinsip pembentukan spray hampir sama dengan
hollo cone nozzle tetapi pada solid cone nozzle diberikan tambahan internal axiat jet yang
tepat ukurannya yang akan memukul cairan di dalam nozzle yang sedang berputar. Dengan
pemukulan tersebut cairannya akan menjadi makin turbulance dan aliran cairannya
menjadi hancur, meninggalkan nozzle dalam bentuk butiran spray, dengan penyebarannya
akan berbentuk lingkaran penuh.
b) Nozzle Kipas Standar (Flat Fan Nozzle)

12
Pola yang dihasilkan nozzle kipas standar cenderung berbentuk oval dan sebaran
cairan/droplet-nya merata dan biasanya dipakai untuk aplikasi tanaman fungisida dan
insektisida.
c) Nozzle Kipas Rata/Even Flat Fan Nozzle

Nozzle yang satu ini menghasilkan semprotan berbentuk garis dan terbilang rata untuk
penyebaran cairannya. Ada dua desain umum nosel kipas datar hidrolik yaitu lubang elips dan
defleksi. Untuk tekanan tinggi Nozzle Kipas Rata digunakan untuk aplikasi insektisida
sedangkan untuk tekanan rendah digunakan untuk aplikasi herbisida. Dampak semprotan
nozzle ini lebih tinggi jika dibandingkan dengan pola semprotan kerucut penuh atau berongga,
tetapi tidak setinggi nozzle aliran padat. Agar nozzle ini dapat menutupi suatu area, diperlukan
semacam gerakan relatif. Umumnya Gerakan ini ditimbulkan oleh produk dibawah
serangkaian nozzle atau nozzle itu sendiri yang melakukan gerakan.
d) Nozzle Polijet

13
Nozzle yang satu ini menciptakan semprotan berbentuk garis atau cerutu. Berbeda
dengan nozzle lain yang berfungsi di aplikasi tanaman insektisida dan fungisida, nozzle polijet
justru ramai digunakan untuk aplikasi herbisida.
e) Air Induction nozzle

f) Nozzle Lubang Empat

14
g) Nozzle Senapan

h) Off Center Nozzle

i) Nozzle Cakram Putar

15
j) Air Assisted Nozzle

Fungsi lainnya dari nozzle adalah :

- Menentukan ukuran butiran semprot (droplet size)


- Mengatur flow rate (angka curah)
- Mengatur distribusi semprota, yang dipengaruhi oleh Pola semprotan, Sudut
semprotan, dan Lebar semprotan

2.5 Perawatan Alat-Alat Pestisida


Perawatan mencakup semua kegiatan yang merawat fasilitas dan peralatan untuk
bekerja baik sehingga sistem dapat melakukan kerjanya sebagaimana yang di inginkan.
Perawatan juga dapat disebut sebagai sistem manajemen aset yang menjaga kondisi
peralatan atau mesin dalam kondisi kerja optimal.

16
Secara umum tujuan atau manfaat yang dapat diambil dari usaha perawatan atau
perbaikan adalah sebagai berikut :
• Untuk memperpanjang usia kegunaan aset (yaitu setiap bagian dari suatu tempat keria,
bangunan dan lainnya).
• Untuk menjamin ketersediaan optimum peralatan yang dipasang untuk produksi atau
jasa dan mendapatkan laba investasi (return of investment) semaksimum mungkin.
Adapun tips merawat alat pertanian untuk pestisida khususnya sprayer, yaitu :
1. Pakai dan gunakan alat sesuai dengan peruntukannya.
2. Sering melihat/cek bagian yang rawan rusak, segel/packing yang ladang sering aus,
pengatur/kran yang sering kotor atau aus, spuyer yang sering digunakan membesar
dengan sendirinya atau katup macet karena kurangnya pelumas.
3. Sebelum digunakan sebaiknya cek alat, apakah terdapat kebococoran. Dan segera
lakukan perbaikan bila itu hanya kerusakan ringan.
4. Segera ganti spare part yang rusak dengan yang baru di toko pertanian, agar kerusakan
tidak merembet.
5. Gunakan air yang bersih bahan untuk pelarutnya, saat melakukan penyemprotan.
6. Sebelum disimpan cuci bersih alat yang habis pakai dengan air bersih.
Yang perlu diperhatikan setelah selesai kegiatan penyemprotan di ladang atau
kebun, alat pertanian perlu dicuci atau dibersihkan agar kandungan pestisida dalam tangki
sprayer menjadi rendah pada semua bagian alat semprot. Tahapan dari perawatan knapsack
sprayer adalah :
1. Tangki sprayer (Knapsack sprayer) dicuci sekurang-kurangnya tiga (3) kali dengan
menggunakan air
2. Bagian terakhir pencucian dibuang melalui selang
3. Biarkan air pencucian keluar melalui selang dan “spuyer”/”nozzle”
4. Air pencucian di buangke tanag yang jauh dari perairan umum
5. Perlengkapan lainnya juga dicuci dengan air sekurang-kurangnya 3 (tiga) kali.
Nozzle dapat tersumbat oleh pestisida dan/atau kotoran. Bila nozzle tersumbat
jangan meniup nozzle yang tersumbat tersebut karena tiupannya akan membalik ke
tahaarah muka, dan menyebabkan muka terpapar oleh pestisida. Maka bila Spuyer/Nozzle
tersumbat, yang harus dilakukan yaitu :

17
1. Buka nozzle dengan tangan menggunakan sarung tangan.
2. Bersihkan dengan membenamkan nozzle ke dalam air dan kalau perlu digosok dengan
tangkai kuas.
3. Bersihkan lagi dengan air.
4. Cuci tangan setelah selesai.
Tujuan membersihkan lubang dengan rumput, agar tidak merusak lubang nozzle
atau mempebesar lubangnya.

18
BAB III

PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Alat pestisida merupakan benda yang digunakan untuk mengaplikasikan pestida
pada tanaman. Fungsi utama dari alat ini yaitu untuk membantu mengendalikan suatu
organisme pengganggu tanaman sasaran sehingga diperoleh hasil yang efektif dan efisien.
Tujuannya sendiri adalah untuk menghasilkan butiran-butiran cairan atau percikan-
percikan (droplet) yang berasal dari cairan yang ditempatkan di dalam salah satu bagian
dari alat tersebut.
Beberapa macam tipe alat pestisida dibagi berdasarkan cara pengoperasiannya,
proses pengabutan, model penyemprotan, sumber tenaganya, bahan yang disemprotkan
dan berdasarkan alat penghembusnya. Jenis-jenis nozzle diantaranya Cone nozzle, Nozzle
Kipas Standar (Flat Fan Nozzle), Nozzle Kipas Rata/Even Flat Fan Nozzle, Nozzle Polijet,
Air Induction nozzle, Nozzle Lubang Empat, Nozzle Senapan, Off Center Nozzle, Nozzle
Cakram Putar dan Air Assisted Nozzle. Adapun tips merawat alat pertanian untuk pestisida
salah satunya adalah memakai dan menggunakan alat harus sesuai peruntukannya, sering
melakukan pemeriksaan kerusakan, dan pembersihan berkal.

3.2 Saran
1) Produsen pestisida sebaiknya memberikan takaran yang tepat dengan cara
membuat takaran pada tutup botol pestisida agar dapat mempermudah petani dalam
melakukan penakaran.
2) Petani tidak perlu melakukan pencampuran pestisida jika tidak memahami pola
pencampuran pestisida yang dianjurkan. Sebab jika petani tidak mengetahui pola
pencampuran pestisida akan mengakhibatkan terjadinya resistensi hama.
3) Petani harus meningkatkan kesadarannya akan pentingnya alat pelindung diri yang
digunakan agar tidak terjadi keracunan dan gangguan kesehatan lainnya yang
mungkin tidak dirasakan pada masa sekarang melainkan di masa mendatang.

19
4) Dinas pertanian sebaiknya secara berkala memberikan penyuluhan kepada setiap
anggota kelompok tani terkait cara penggunaan pestisida kimia yang baik dan
benar.

20
DAFTAR PUSTAKA

Anonymous. 2018. Alat Aplikasi Pestisida. Link: https://nanopdf.com/download/alat-


aplikasi-pestisida_pdf (diakses pada 29 November 2021 pukul 14.01 WITA)

Anonim. 2013. Bahan Ajar Alat Mesin Pertanian. (diakses pada 29 November 2021 pukul
14.10 WITA)

Apriyanti. 2015. Pengenalan Alat dan Aplikasi Pestisida. Laboratorium Hama dan
Penyakit Tumbuhan, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung. Link:
http://laporannn.blogspot.com/2017/04/2-pengenalan-alat-dan-aplikasi-
pestisida.html (diakses pada 29 November 2021 pukul 11.07 WITA)

Kurniawati. 2021. Pengenalan Alat Aplikasi Pestisida di Perkebunan. Link:


https://disbun.jatimprov.go.id/web/index.php?/baca/pengenalan-alat-aplikasi-
pestisida-di-perkebunan.html [Diakses pada 29 November 2021 pukul 11.17
WITA]

Novitasari, Diana. 2015. Pengenalan Alat dan Teknik Aplikasinya. Laboratorium Hama
dan Penyakit Tumbuhan, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung. Link:
https://www.slideshare.net/diananovitasari5/pengenalan-pestisida-dan-alat-
aplikasinya [Diakses pada 29 November 2021 pukul 11.08 WITA]

Soliha, Nadiatus. 2019. Pengenalan Alat Aplikasi Pertanian. Lampung. Link:


https://www.academia.edu/39094707/PENGENALAN_ALAT_APLIKASI_PER
TANIAN (diakses pada 29 November 2021 pukul 13.05 WITA)

Sugiarto, Teguh. 2012. Perawatan Alat Semprot Punggung (Sprayer). Link:


https://stockistnasa.com/perawatan-alat-semprot/ (diakses pada 29 November
2021 pukul 11. 20 WITA)

21
Zangetsu, Utami. 2015. Pengenalan Alat dan Mesin. Link:
https://slideplayer.info/slide/3074006/ (diakses pada 29 November 2021 diakses
pada 11.21 WITA)

22

You might also like