You are on page 1of 8

MAKALAH

PENGANTAR SOSIOLOGI

JUDUL

“PENGANTAR SOSIOLOGI”

OLEH:

NAMA:MUH REZKY HIDAYAT

NIM:S1A120069

KELAS:B

JURUSAN ILMU ADMINISTRASI PUBLIK

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS HALU OLEO

KENDARI

2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat-Nya kepada
penulis,sehingga penulis bias menyelesaykan makalah yang berjudul “PENGANTAR SOSIOLOGI”dengan
tepat waktu.

Dalam kesempatan ini,penulis mengucapkan terima kasi kepada pihak-pihak yang turut
membantu dalam penyelesaian makalah ini, baik secara langsung maupun tidak langsung.

Penulis berharap dengan adanya makalah ini dapat membantu pihak yang memerlukan, terutama bagi
penulis sendiri.dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan, sehingga penulis dengan senang
hati akan menerima kritik serta saran yang membangun untuk memperbaikinya.akhir kata penulis
mengucapkan terima kasih semoga bermanfaat bagi kita semua.

KENDARI 25 OKTOBER 2020

PENULIS
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Secara etimologis, Sosiologi berasal dari kata latin,Socius yang berarti kawan dan dari kata
Yunani,yaitu Logos yang berarti kata atau yang berbicara.jadi sosiologi adalah berbicara mengenai
masyarakat. Bagi Comte, sosiologi merupakan ilmu pengtehuan kemasyarakatan berbicara mengenai
umum yang merupakan hasil akhir dari perkembangan ilmu pengtahuan.oleh karena itu, sosiologi di
dasarkan pada kemajuan yang telah di capai ilmu pengetahuan sebelumnya.

Secara umum Sosiologi adalah suatu ilmu pengetahuan yang mempelajari masyarakat secara
keseluruhan, yakni hubungan antara manusia dengan manusia, manusia dengan kelompok, kelompok
dengan kelompok, baik formal maupun material, baik statis maupun dinamis. Sosiologi juga dapat di
artikan sebagai ilmu yang mempelajari struktur social dan proses social, termasuk perubahan-perubahan
social. Sosiologi merupakan ilmu umum artinya sosiologi mempelajari gejala umum yang ada pada setiap
interaksi manusia, karena manusia adalah makhluk social yang hidup bermasyarakat dan selalu
melakukan interaksi dalam kehidupan sehari-hari. Di dalam penelitian ini peneliti melihat dari sudut
pandang sosiologi pendidikan.

1.2 Rumusan masalah

1.Apakah definisi sosiologi

2.Apakah definisi dari objek sosiologi menurut para tokoh

3.Apa sajakah komponen-komponen dasar suatu masyarakat

4.Pengartian dan Peran, status, nilai,dan Budaya dalam ilmu Sosiologi

1.3 Tujuan

makalah ini selain untuk memenuhi tugas saya,di samping itu, saya pun mencoba menjelaskan
tentang ilmu sosiologi.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Definisi Sosiologi

Secara etimologis, Sosiologi berasal dari kata latin, Socius yang berarti kawan dan dari kata Yunani, yaitu
Logos yang berarti kata atau yang berbicara. Jadi Sosiologi adalah berbicara mengenai masyarakat. Bagi
Comte, Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan kemasyarakatan umun yang merupakan hasil akhir dari
perkembangan ilmu pengetahuan.

Berikut ini adalah definisi Sosiologi menurut beberapa tokoh, diantaranya:

1. William F.Ogburn dan Meyer F. Nimkoff

Sosiologi adalah penelitian secara ilmiah terhadap interaksi sosial dan hasilnya yaitu organisasi social

2. J.A.A. Van Doorn dan C.J. Lammers

Sosiologi adalah ilmu pengetahuan tentang strukturstruktur dan peroses-proses kemasyarakatan yang
bersifat stabil.

3. Selo Soemardjan dan Soelaeman Soemardi

Sosiologi atau ilmu masyarakat ialah ilmu yang mempelajari struktur sosial dan proses-proses sosial,
termasuk perubahan-perubahan sosial. Struktur Sosial adalah keseluruhan jalinan antara unsurunsur
sosial yang pokok yaitu kaidah-kaidah social (norma-norma sosial), lembaga-lembaga sosial, kelompok-
kelompok serta lapisan-lapisan sosial. Proses sosial adalah pengaruh timbal balik antara berbagai segi
kehidupan bersama, umpamanya pengaruh timbal balik antara segi kehidupan ekonomi dengan segi
kehidpuan politik, antara segi kehidupan hukum dan segi kehidupan agama, antara segi kehidupan
agama dan segi kehidupan ekonomi dan lain sebagainya.

2.2. Objek Sosiologi


Masyarakat merupakan objek sosiologi. Berikut ini adalah pengertian masyarakat menurut para ahli,
diantaranya:
1. Maclver dan Page
Masyarakat adalah suatu sistem dari kebiasaan dan tatacara, dari wewenang dan kerja sama antara
berbagai kelompok dan penggolongan, dan pengawasan tingkah laku serta kebebasan-kebebasan
manusia.
2. Ralph Linton
Masyarakat merupakan setiap kelompok manusia yang telah hidup dan bekerjasama cukup lama
sehingga mereka dapat mengatur diri mereka dan menganggap diri mereka sebagai suatu kesatuan
sosial dengan batas-batas yang dirumuskan dengan jelas.
3. Selo Soemardjan
Masyarakat adalah orang-orang yang hidup bersama, yang menghasilkan  kebudayaan

Dengan pengetian di atas, terdapat beberapa unsur-unsur dari masyarakat, yaitu:


a.  Manusia yang hidup bersama. Di dalam Ilmu Sosial tidak ada ukuran mutlak  ataupun angka pasti
untuk menentukan berapa jumlah manusia yang harus ada.  Akan tetapi secara teoretis angka minimnya
adalah dua orang yang hidup  bersama.
b.  Bercampur untuk waktu yang cukup lama. Kumpulan dari manusia tidaklah
sama dengan kumpulan benda-benda mati seperti umpamanya kursi, meja dan
sebagainya. Oleh karena dengan berkumpulnya manusia akan timbul manusia-manusia baru. Manusia
itu juga dapat bercakap-cakap, merasa dan mengerti. Mereka juga mempunyai keinginan untuk
menyampaikan kesan-kesan atau perasaan-perasaannya. Sebagai akibat hidup bersama itu, timbulah
system komunikasi dan timbulah peraturan-peraturan yang mengatur hubungan antara manusia dalam
kelompok tersebut.
c.  Mereka sadar bahwa mereka merupakan satu kesatuan.
d.  Mereka merupakan suatu sistem hidup bersama. Sistem kehidupan bersama
menimbulkan kebudayaan oleh karena setiap anggota kelompok merasa dirinya  terikat satu dengan
lainnya.

2.3. Komponen-komponan dasar suatu masyarakat


1. Populasi
yakni warga-warga suatu masyarakat yang dilihat dari setiap sudut pandangan kolektif. Secara
sosiologis, maka aspek-aspek sosiologisnya yang diperlu dipertimbangkan adalah
aspek-aspek genetik yang konstan
variabel-variabel genetik
variabel-variabel demografis
2. Kebudayaan
Hasil karya, cipta dan rasa dari kehidupan bersama yang
mencakup :
sistem lambang-lambang
informasi
3. Hasil-hasil kebudayaan material
4. Organisasi Sosial
Yakni jaringan hubungan antara warga-warga masyarakat yang bersangkutan, yang antara lain
mencakup :
warga masyarakat secara individual
peranan-peranan
kelompok-kelompok sosial
kelas-kelas sosial
5. Lembaga-lembaga Sosial dan Sistemnya
2.4. Pengertian dari Peran, Status, Nilai, Norma dan Budaya dalam ilmu  Sosiologi

A. PERAN
Peranan merupakan aspek dinamis dari kedudukan, yaitu seorang yang melaksanakan hak-hak dan
kewajibannya. Artinya, apabila seseorang melaksanakan hak dan kewajibannya sesuai dengan
kedudukannya, maka dia telah menjalankan suatu peranan.

B. STATUS
Status atau kedudukan diartikan sebagai tempat atau posisi seseorang dalam suatu kelompok sosial.
Sedangkan kedudukan sosial (social status) artinya tempat seseorang secara umum dalam
masyarakatnya sehubungan dengan orang lain, dalam arti lingkungan pergaulannya, hak-hak dan
kewajiban-kewajibannya. Namun untuk mempermudah dalam pengertiannya maka dalam kedua istilah
di atas akan dipergunakan dalam arti yang sama dan digambarkan dengan istilah “kedudukan” (status)
saja.
Masyarakat pada umumnya mengembangkan dua macam kedudukan(status), yaitu
sebagai berikut :
1. Ascribed Status
yaitu kedudukan seseorang dalam masyarakat tanpa memerhatikan perbedaan-perbedaaan rohaniah
dan kemampuan.
2. Achieved Status
yaitu kedudukan yang dicapai oleh seseorang dengan usaha-usaha yang disengaja. Kedudukan ini
bersifat terbuka bagi siapa saja, tergantung dari kemampuan masing-masing dalam mengejar serta
mencapai tujuan-tujuannya.
3. Assigned Status
yaitu kedudukan yang diberikan. Status ini sering berhubungan erat dengan Achieved Status, dalam arti
bahwa suatu kelompok atau golongan memberikan kedudukan yang lebih tinggi kepada seseorang yang
berjasa yang telah memperjuangkan sesuatu untuk memenuhi kebutuhan dan kepentingan masyarakat.

C.  NILAI
Nilai sosial adalah nilai yang dianut oleh suatu masyarakat, mengenai apa yang dianggap baik dan apa
yang dianggap buruk oleh masyarakat. Sebagai contoh, orang menanggap menolong memiliki nilai baik,
sedangkan mencuri bernilai buruk. Woods mendefinisikan nilai sosial sebagai petunjuk umum yang telah
berlangsung lama, yang mengarahkan tingkah laku dan kepuasan dalam kehidupan sehari-hari.
Drs. Suparto mengemukakan bahwa nilai-nilai sosial memiliki fungsi umum dalam masyarakat,
diantaranya:
a) Nilai-nilai dapat menyumbangkan seperangkat alat untuk mengarahkan masyarakat dalam berpikir
dan bertingkah laku.
b) Nilai sosial juga berfungsi sebagai penentu terakhir bagi manusia dalam memenuhi peranan-peranan
sosial.
c) Nilai sosial dapat memotivasi seseorang untuk mewujudkan harapan sesuai dengan peranannya.
Contohnya ketika menghadapi konflik, biasanya keputusan akan diambil berdasarkan pertimbangan nilai
sosial yang lebih tinggi.
d) Nilai sosial juga berfungsi sebagai alat solidaritas di kalangan anggota kelompok masyarakat. Dengan
nilai tertentu anggota kelompok akan merasa sebagai satu kesatuan.
e) Nilai sosial juga berfungsi sebagai alat pengawas (kontrol) perilaku manusia dengan daya tekan dan
daya mengikat tertentu agar orang berprilaku sesuai dengan nilai yang dianutnya.

Beberapa definisi Nilai Sosial menurut para ahli:

1
Kimball Young
Mengemukakan nilai sosial adalah asumsi yang abstrak dan sering tidak disadari tentang apa yang
dianggap penting dalam masyarakat.

2
A.W.Green
Nilai sosial adalah kesadaran yang secara relatif berlangsung disertai emosi terhadap objek

3
Woods

Mengemukakan bahwa nilai sosial merupakan petunjuk umum yang telah berlangsung lama serta
mengarahkan tingkah laku dan kepuasan dalam kehidupan sehari-hari

4
M.Z.Lawang
Menyatakan nilai adalah gambaran mengenai apa yang diinginkan,yang pantas,berharga,dan dapat
mempengaruhi perilaku sosial dari orang yang bernilai tersebut .

5
D.Hendropuspito
Menyatakan nillai sosial adalah segala sesuatu yang dihargai masyarakat karena mempunyai daya guna
fungsional bagi perkembangan kehidupan manusia.

D.  NORMA
Norma dalam sosiologi adalah seluruh kaidah dan peraturan yang diterapkan melalui lingkungan
sosialnya.
Dalam kehidupannya, manusia sebagai mahluk sosial memiliki ketergantungan dengan manusia lainnya.
Mereka hidup dalam kelompok-kelompok.
Kebutuhan yang berbeda-beda, secara individu/kelompok menyebabkan benturan kepentingan. Untuk
menghindari hal ini maka kelompok masyarakat membuat norma sebagai pedoman perilaku dalam
menjaga keseimbangan kepentingan dalam bermasyarakat.

E.  BUDAYA
Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sansekerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk
jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal
manusia. Dalam bahasa Inggris, kebudayaan disebut culture, yang berasal dari kata Latin Colere, yaitu
mengolah atau mengerjakan. Bisa diartikan juga sebagai mengolah tanah atau bertani. Kata culture juga
kadang diterjemahkan sebagai "kultur" dalam bahasa Indonesia.
Kebudayaan sangat erat hubungannya dengan masyarakat.
Melville J. Herskovits dan Bronislaw Malinowski mengemukakan bahwa segala sesuatu yang terdapat
dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri.
Istilah untuk pendapat itu adalah Cultural-Determinism. Herskovits memandang kebudayaan sebagai
sesuatu yang turun temurun dari satu generasi ke generasi yang lain, yang kemudian disebut sebagai
superorganic.
Menurut Andreas Eppink, kebudayaan mengandung keseluruhan pengertian,nilai norma, ilmu
pengetahuan serta keseluruhan struktur-struktur sosial, religius, dan lain-lain, tambahan lagi segala
pernyataan intelektual dan artistik yang menjadi ciri khas suatu masyarakat.
Menurut Edward B. Tylor, kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks, yang di dalamnya
terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, dan moral.
Dari berbagai definisi tersebut, dapat diperoleh pengertian mengenai kebudayaan yang mana akan
mempengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran
manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak. Sedangkan
perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang
berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata, misalnya pola-pola perilaku, bahasa,
peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan lain-lain, yang kesemuanya ditujukan untuk
membantu manusia dalam melangsungkan kehidupan bermasyarakat.

BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Sosiologi adalah berbicara mengenai masyarakat. Menurut, Selo Soemardjan Masyarakat adalah orang-
orang yang hidup bersama yang menghasilkan kebudayaan. Komponen-komponan dasar suatu
masyarakat, yaitu populasi, kebudayaan, lembaga-lembaga sosial dan sistemnya, hasil-hasil kebudayaan
material, dan organisasi social.

3.2. Saran
Saya hanya dapat menyarankan bahwa pada jaman sekarang ini ilmu sosiologi seharusnya dapat
dipelajari oleh masyarkat semua. Sebab dengan demikian, kita bisa lebih mengenal sesuatu yang
berkaitan antara individu satu dengan lainnya.

DAFTAR PUSTAKA

You might also like