You are on page 1of 5

KARYA TULIS ILMIAH

KEPERAWATAN MEDICAL BEDAH


Karya Tulis IImiah ini Diajukan untuk Memenuhi Mata Kuliah Bahasa Indonesia
Oleh Dosen Pengampu : Bapak Kuslan Sunandar, SKM., M.Kep.Sp.Kom

DISUSUN OLEH :

ERICKO SATRIA PRAMUDYA


NIM : P17320122028
KELAS : 1-B

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN BANDUNG


JURUSAN KEPERAWATAN BANDUNG POLITEKNIK KESEHATAN
KEMENTRIAN KESEHATAN BANDUNG
TAHUN 2022
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Efusi perikardium ialah penimbunan cairan abnormal dalam rongga
perikardium, yaitu di antara lapisan perikardium parietal dan
visceral.Akumulasi cairan pada efusi perikardium bisa disebabkan
infeksi bakteri (tersering TB), infeksi virus gangguan inflamasi (lupus),
gagal ginjal dengan kadar darah yang kelebihan nitrogen, post operasi
jantung, pendarahan setelah tindakan pembedahan atau cedera dan
metastasis maligna ke pericardium.
Metastasis maligna ke cavum perikardium biasanya diikuti pula
dengan efusi pada cavum pleura. Keadaan ini disebut Primary
Intrathoracic Malignant Effusion (PIME). Sebagian besar proses
malignansi ini biasanya berasal dari tumor primer di paru atau
payudara, tetapi ada juga tumor primer yang tidak diketahui berasal
dari organ lain Jenis malignansi yang paling sering ditemukan yaitu
adenokarsinoma. Prevalensi dan kejadian efusi perikardium yang
disebabkan oleh perikarditis bakteri terutama bakteri tuberculosis (1-
2% dari seluruh kasus TB), dan dilaporkan bahwa 0,1-21% penderita
kanker yang sudah bermetastasis disertai metastasis pada perikardium
pada saat otopsi. Dalam satu seri kasus kanker yang diotopsi
didapatkan bahwa metastase perikardial merupakan penyebab
kematian langsung pada 35% kasus kanker dan penyebab tambahan
pada 50% kasus. Dengan mengetahui tahap penegakan diagnosis dan
penatalaksanaan yang tepat diharapkan dapat memperpanjang masa
hidup dan meningkatkan kualitas hidup penderita.
Diagnosis efusi perikardium didasarkan pada anamnesis, gejala
klinik dan pemeriksaan penunjang. Dari anamnesis keluhan berupa
sesak nafas, nyeri dada, terkadang demam, dan bengkak. 2 Sedangkan
gejala klinik efusi perikardium tergantung dari jumlah cairan dan
kecepatan penimbunan cairan dalam kavum perikardium. Penderita
efusi perikardial tanpa tamponade sering asimtomatik.
Kurang dari 30% penderita menunjukkan gejala seperti nyeri dada,
napas pendek, ortopnea atau disfagia. Pada pemeriksaan fisik tampak
vena leher terbendung, suara jantung terdengar jauh, tekanan nadi
mengecil dan takikardia. Pada pemeriksaan penunjang, pada EKG
didapatkan: elevasi ST difusi (konkaf ), depresi PR, gelombang T
terbalik; 4 stadium yang berkembang dalam hitungan jam hingga
minggu; voltase rendah dan perubahan elektris mungkin terlihat pada
efusi yang terjadi luas. Pemeriksaan CPK-MB atau troponin dapat
meningkat apabila mioperikarditis. Foto rontgen toraks: jika muncul
efusi, akan tampak kardiomegali atau jantung “seperti botol air” (>250
cc cairan); tanda seperti “biskuit Oreo”(rediolusen antara jantung
dengan perikardium anterior pada foto toraks posisi lateral). Dan pada
pemeriksaan ekokardiogram : mungkin normal atau terlihat efusi
pericardium terpisah (fibrin atau tumor). Tindakan diagnostik
selanjutnya dapat dilakukan perikardiosentesis dan dilakukan
pemeriksaan hitung sel, protein total (TP), LDH, glukosa, pewarnaan
gram, kultur, sitologi.

1.2 Rumusan Masalah


1.2.1 Apa penyebab terjadinya Efusi pericardium?
1.2.2 Apa Gejala Efusi pericardium?
1.2.3 Bagaimana Cara Mencegah terjadinya Efusi pericardium?
1.2.4 Bagaimana Cara Mengobati Efusi pericardium?
1.3 Tujuan Penulisan
1.3.1 Tujuan Umum
Tujuan umum pembuatan Karya Tulis Ilmiah ini adalah untuk
menerapkan Asuhan Keperawatan Pada Pasien Efusi Pericardium sesuai
dengan konsep dan teori yang didapatkan selama proses Pendidikan.
1.3.2 Tujuan Khusus
Setelah melakukan penulisan Karya Tulis Ilmiah ini, penulis
diharapkan mampu :
1. Melakukan pengkajian data pada pasien yang menderita penyakit
Efusi Pericardium baik melalui wawancara, observasi, dan
pemeriksaanfisik.
2. Merumuskan diagnosa keperawatan pada pasien Efusi Perikardium
3. Membuat rencana tindakan keperawatan pada pasien dengan Efusi
Perikardium.
4. Melaksanakan implementasi keperawatan pada pasien dengan Efusi
Perikardium.
5. Mengevaluasi atas tindakan keperawatan yang telah dilakukan pada
pasien Efusi Perikardium.
6. Mendokumentasi semua hasil pengkajian, analisa data, perumusan
diagnosa, rencana tindakan, tindakan yang telah dilakukan, serta
evaluasitindakan.
DAFTAR PUSTAKA

Dedi Irawan.Penyakit.efusi-perikardium.2021
https://www.sehatq.com/penyakit/efusi-perikardium
Kemenkes RI. 2018.Riset Kesehatan. Jakarta: Kemenkes RI 2018
Moorhead, dkk. 2017. Nursing Outcome Classification. Jakarta : Elsevier
http://repository.poltekeskupang.ac.id/1453/1/MA%20YULI%20FIX.pdf

You might also like