Professional Documents
Culture Documents
Bab 2
Bab 2
TINJAUAN PUSTAKA
A. Demam
1. Pengertian
infeksi yang masuk ke dalam tubuh. Demam terajadi pada suhu > 37,
2016).
8
9
meningkat pada sore atau malam hari kemudian turun pada pagi
2. Etiologi
disebabkan karena kelainan dalam otak sendiri atau zat toksik yang
secara tepat dan holistik. Beberapa hal khusus perlu diperhatikan pada
demam adalah cara timbul demam, lama demam, tinggi demam serta
a. Suhu lingkungan.
b. Adanya infeksi.
c. Pneumonia.
d. Malaria.
e. Otitis media.
f. Imunisasi
3. Patofisiologi
humoral mukosa (igA) usus kurang baik, maka basil salmonella akan
2016)
12
4. Klasifikasi
a. Demam septik
malam hari dan turun kembali ketingkat diatas normal pada pagi
b. Demam remiten
Suhu badan dapat turun setiap hari tetapi tidak pernah mencapai
c. Demam intermiten
dalam satu hari. Bila demam seperti ini terjadi dalam dua hari
sekali disebut tersiana dan bila terjadi dua hari terbebas demam
d. Demam kontinyu
Variasi suhu sepanjang hari tidak berbeda lebih dari satu derajat.
hiperpireksia.
13
e. Demam siklik
jelas. Dalam praktek 90% dari para pasien dengan demam yang
Namun hal ini tidak berarti kita tidak harus tetap waspada terhadap
5. Manifestasi Klinis
b. Kulit kemerahan
e. Menggigil
f. Dehidrasi
14
a. Demam
c. Gangguan kesadaran
d. Relaps (kambuh)
6. Komplikasi
Menurut Lestari (2016) komplikasi yang dapat terjadi pada anak dmam
thypoid yaitu :
c. Anemia hemolitik
e. Hepatitis, koleolitis
7. Penatalaksanaan
a. Tindakan farmakologis
antipiretik berupa:
1) Paracetamol
jam.
suhu tubuh.
2) Ibuprofen
dapat diberikan ulang dengan jarak antara 6-8 jam dari dosis
5mg/Kg BB.
4) Memberikan kompres.
kain atau handuk yang telah dicelupkan pada air hangat, yang
penguapan.
B. Asuhan Keperawatan
1. Pengkajian
b. Riwayat kesehatan
panas.
saat masuk rumah sakit): sejak kapan timbul demam, sifat demam,
gelisah.
19
penyakit lain yang pernah diderita oleh anggota keluarga yang lain
2. Pemeriksaan fisik
3. Pemeriksaan persistem
2) Sistem pernafasan
3) Sistem kardiovaskuler
4) Sistem gastrointestinal
5) Sistem integument
6) Sistem perkemihan
3) Pola eliminasi
5. Pemeriksaan penunjang
a. Laboratorium
b. Foto rontgent
6. Diagnosa Keperawatan
7. Rencana Keperawatan
b. Temperature hilangnya
stabil : (36,5 - 0 kehangatan tubuh
37,50c) f. Berikan antipiretik
c. Tidak ada kejang jika perlu
d. Glukosa darah
stabil
e. Pengendalian
risiko :
hipertermia
f. Pengendalian
risiko :
hyportermia
g. Pengendalian
risiko : proses
menular
h. Pengendalian
risiko : paparan
sinar matahari
Resiko injuri Setelah dilakukan a. Sediakan
berhubungan tindakan keperawatan lingkungan yang
dengan infeksi selama 3x 24 jam nyaman untuk
mikroorganisme. anak bebas dari pasien
cidera dengan kriteria b. Identifikasi
hasil: kebutuhan
a. Menunjukan kenyamanan
homeostatis pasien sesuai
b. Tidak ada dengan kondisi
perdarahan fisik dan fungsi
mukosa dan kognitif pasien
bebas dari dan riwayat
komplikasi lain penyakit
terdahulu pasien
c. Menghindari
lingkungan yang
berbahaya
misalnya
memindahkan
perabotan
d. Memasang side
rail tempat tidur
e. Menyediakan
tempat tidur yang
nyaman dan
bersih
f. Membatasi
pengunjung
24
g. Memberikan
penerangan yang
cukup
h. Menganjurkan
keluarga untuk
menemani pasien
i. Mengontrol
lingkungan dari
kebisingan
j. Memindahkan
barang-barang
yang dapat
membahayakan
k. Berikan
penjelasan pada
pasien dan
keluarga atau
pengunjung
adanya perubahan
status kesehatan
dan penyebab
penyakit.
Resiko Setelah dilakukan Nutrition management:
ketidakseimbangan tindakan keperawatan a. Kaji adanya
nutrisi kurang dari selama 3x24 jam alergi makanan
kebutuhan nutrisi adekuat b. Kolaborasi dengan
berhubungan dengan kriteria hasil: ahli gizi untuk
dengan intake yang a. Adanya menentukanjumlah
kurang dan peningkatan berat kalori dan nutrisi
diaforesis. badan yang dibutuhkan
b. Berat badan ideal c. Berikan substansi
sesuai dengan gula
tinggi badan d. Berikan makanan
c. Tidak ada tanda- yang terpilih
tanda malnutrisi (sudah
d. Menunjukkan dikonsultasikan
peningkatan dengan ahli gizi)
fungsi e. Monitor jumlah
pengecapan dari nutrisi dan
menelan kandungan kalori
e. Tidak terjadi Nutrition monitoring
penurunan berat a. BB pasien Dalam
badan yang batas normal
berarti b. Monitor adanya
penurunan berat
badan
25
c. Monitor interaksi
anak atau orangtua
selama makan
d. Monitor
turgor kulit
e. Monitor mual
muntah
f. Monitor
kekeringan,
rambut kusam
dan
mudah patah
8. Implementasi Keperawatan
kesehatan lain.
9. Evaluasi Keperawatan
laporkan dokter/perawat
dan waktu
1. Pengertian
kompres yaitu kompres hangat dan kompres dingin. Pada penelitian ini
atau handuk yang telah dicelupkan pada air hangat, yang ditempelkan
3. Indikasi
d. Kekejangan otot
4. Pelaksanaan Tindakan
perpindahan panas dari tubuh ke kulit hingga delapan kali lipat lebih
panas tubuh.
dari permukaan kulit. Oleh karena itu, anak jangan “dibungkus” dengan
lap atau handuk basah atau didiamkan dalam air karena penguapan akan
(Irdawati, 2017).
a. Pengertian
b. Tujuan
c. Indikasi
persendian
4) Sepasme otot
3) Handuk pengering
4) Sarung tangan
5) Termometer
e. Prosedur Tindakan
2) Cuci tangan
30
terlalu basah
7) Apabila kain telah kering atau suhu kain relatif menjadi dingin,
menit
f. Evaluasi
1) Respon klien
g. Dokumentasi
1) Waktu pelaksanaan