You are on page 1of 14

POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA (PPNS)

MANAJEMEN PROYEK

MANAJEMEN PROYEK
Semester Ganjil Tahun 2020/ 2021

Oleh : Tjahjono Yudo


POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA (PPNS)
1
© 2018 Tjahjono Yudo
MATA KULIAH : MANAJEMEN PROYEK

MODUL II : RUANG LINGKUP DAN PROSES MANAJEMEN PROYEK

1. Definisi Manajemen Proyek


2. Ruang Lingkup Manajemen Proyek
3. Proses Manajemen Proyek
4. Knowledge Areas Manajemen Proyek
5. Process Group VS Knowledge Area
6. Project Life Cycle
7. Struktur Organisasi Proyek

© 2018 Tjahjono Yudo


MANAJEMEN PROYEK – DEFINISI

DEFINISI
PROYEK :
Sebuah kegiatan perusahaan yang bersifat sementara (waktu pekerjaan tertentu) dan
dilakukan untuk menghasilkan sebuah produk atau jasa yang bersifat unik dan khusus.

OPERASI :
Sebuah kegiatan perusahaan yang bersifat rutin, berulang, dan menerus.

MANAJEMEN PROYEK :
Adalah penggunaan : pengetahuan (knowledge), keahlian, peralatan, dan teknik-teknik, serta
prosedur didalam mengelola aktivitas proyek dalam rangka mencapai tujuan-tujuan yang
telah ditetapkan didalam sebuah proyek.

3
© 2018 Tjahjono Yudo
MANAJEMEN PROYEK – RUANG LINGKUP

4
© 2018 Tjahjono Yudo
PROSES MANAJEMEN PROYEK

1. Initiating Process Group ; adalah proses untuk mendefinisikan


sebuah proyek baru dengan cara memberikan otorisasi/
kewenangan untuk memulai proyek.
2. Planning Process Group ; adalah proses untuk menetapkan ruang
lingkup, sasaran-sasaran, dan rencana aksi untuk mencapai tujuan
proyek.
3. Executing Process Group ; adalah proses pelaksanaan kegiatan
untuk menyelesaikan pekerjaan yang telah didefinisikan
sebelumnya didalam project management plan.
4. Monitoring and Controlling Process Group ; adalah proses untuk
mengendalikan/ mengontrol/ memonitor progress dan kinerja dari
proyek dan menetapkan perubahan-perubahan yang diperlukan
terhadap rencana sebelumnya.
5. Closing Process Group ; adalah proses untuk finalisasi semua
kegiatan-kegiatan proyek dari semua proses-proses lainnya, dalam
rangka untuk menutup proyek secara resmi/ formal.

5
© 2018 Tjahjono Yudo
KNOWLEDGE AREAS MANAJEMEN PROYEK

1. Project Integration Management; meliputi proses dan aktivitas untuk


mengintegrasikan berbagai macam proses dan aktivitas manajemen proyek.
2. Project Scope Management; meliputi proses untuk memastikan ruang lingkup dan
semua kegiatan proyek yang diperlukan telah terdefinisi.
3. Project Time Management; adalah proses untuk mengelola waktu yang diperlukan
untuk menyelesaikan aktivitas-aktivitas proyek.
4. Project Cost Management; adalah proses untuk merencanakan anggaran/ budget
proyek yang diperlukan, beserta pengelolaan dan pengendalian biayanya.
5. Project Quality Management; adalah aktivitas untuk mengimplementasikan
quality system sehingga proyek dapat diselesaikan sesuai persyaratan.
6. Project HR Management; adalah proses untuk mengelola kebutuhan tenaga yang
diperlukan untuk menyelesaikan proyek.
7. Project Communication Management; adalah proses yang diperlukan untuk
mengelola komunikasi atas aktivitas proyek ke pihak-pihak terkait baik ke internal
Tim Proyek atau kepihak eksternal.
8. Project Risk Management; adalah proses untuk mengimplementasikan Risk Management didalam kegiatan proyek.
9. Project Procurement Management; adalah proses untuk mengelola kegiatan pengadaan material yang diperlukan proyek.
10. Project Stakeholder Management; adalah proses yang diperlukan untuk mengidentifikasi semua pihak yang terkait dari suatu
proyek, dan menganalisa ekspektasi dari pihak-pihak tersebut terhadap eksekusi proyek.
6
© 2018 Tjahjono Yudo
RUANG LINGKUP MANAJEMEN PROYEK – MATRIKS PROCESS GROUP VS KNOWLEDGE AREA

Source : A Guide to the Project Management Body of Knowledge (PMBOK® Guide) 7


© 2018 Tjahjono Yudo
PROJECT LIFE CYCLE

Project life cycle adalah siklus yang menunjukkan rangkaian tahapan yang dilalui oleh
sebuah proyek mulai dari awal (initiation) sampai dengan penutupannya (closing). Life
cycle ini merupakan kerangka untuk pengelolaan proyek.

Source : A Guide to the Project Management Body of Knowledge (PMBOK® Guide) 8


© 2018 Tjahjono Yudo
STRUKTUR ORGANISASI

Bentuk struktur organisasi proyek berkisar


dari organisasi yang berorientasi
fungsional sampai dengan yang
berorientasi proyek :
 Functional Organization
 Weak Matrix Organization
 Balanced Matrix Organization
 Strong Matrix Organization
 Projectized Organization

Source : A Guide to the Project Management Body of Knowledge (PMBOK® Guide)

9
© 2018 Tjahjono Yudo
FUNCTIONAL ORGANIZATION

Organisasi Fungsional disusun berdasarkan group/ kelompok keahlian seperti


marketing, produksi, engineering, dan keuangan. Masing-masing departemen akan
melaksanakan kegiatan proyek sesuai bidangnya masing-masing.

10
© 2018 Tjahjono Yudo
MATRIX ORGANIZATION

WEAK MATRIX ORGANIZATION Organisasi matrix menggambarkan gabungan antara karakter


fungsional maupun proyek. Organisasi matrix dapat
diklasifikasikan kedalam 3 kategori : weak, balanced, dan
strong, tergantung dari tingkat kewenangan dan tanggung
jawab yang diberikan antara Fungsional dan Manajer Proyek.
Sebagai contoh, untuk weak matrix organization, peran
Project Manager hanya sebagai Koordinator atau Expediter.
Untuk strong matrix organization, Project Manager memiliki
kewenangan yang besar dan bersifat full time.

STRONG MATRIX ORGANIZATION

BALANCED MATRIX ORGANIZATION

11
© 2018 Tjahjono Yudo Source : A Guide to the Project Management Body of Knowledge (PMBOK® Guide)
PROJECTIZED ORGANIZATION

Dalam organisasi berbasis proyek, seluruh sumber daya perusahaan terlibat dalam
kegiatan proyek, dan Project Manager memiliki kewenangan dan kebebasan yang
sangat besar. Seluruh departemen yang ada adalah dibawah koordinasi organisasi
proyek.

12
© 2018 Tjahjono Yudo
CONTOH : BALANCED TO STRONG MATRIX ORGANIZATION

MANAJEMEN
OPERASI

13
© 2018 Tjahjono Yudo
Terimakasih

14

You might also like