Professional Documents
Culture Documents
29agus Modul Metode Penelitian
29agus Modul Metode Penelitian
Tujuan pembuatan modul metodologi penelitian ini agar mahasiswa dapat belajar
secara mandiri baik didalam maupun di luar kelas. Dengan demikian modul ini diharapkan
dapat menjawab permasalahan sehingga mahasiswa dapat berkembang lebih baik dan
mahasiswa aktif dalam pelaksanaan kegiatan belajar, mamahami dan menguasai materi
perkuliahan serta berhasil dalam menjawab soal-soal tes/evaluasi yang diberikan disetiap
kegiatan pembelajaran.
Akhirnya, penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang terkait
dengan penyusunan modul ini semoga modul ini bermanfaat bagi mahasiswa Fakultas
Pariwisata dan perhotelan.
Penulis
2019
ii FAKULTAS PARIWISATA DAN PERHOTELAN
DAFTAR ISI
2019
iii FAKULTAS PARIWISATA DAN PERHOTELAN
Uraian Materi .................................................................................................................. 97
UNIT 7 POPULASI, SAMPEL DAN TEKNIK SAMPLING, UKURAN SAMPEL ......... 117
Pendahuluan .................................................................................................................. 117
Rencana Pelaksanaan Perkuliahan : XI ....................................................................... 117
Uraian Materi ................................................................................................................ 119
UNIT 8 INSTRUMEN DAN TEKNIK PENGUMPULAN DATA .................................... 127
Pendahuluan .................................................................................................................. 127
Rencana Pelaksanaan Perkuliahan : XII ......................................................................... 127
Uraian Materi ................................................................................................................ 129
UNIT 9 TEKNIK ANALISIS DATA ................................................................................ 144
Pendahuluan .................................................................................................................. 144
Rencana Pelaksanaan Perkuliahan : XIII dan XIV...................................................... 144
Uraian Materi ................................................................................................................ 147
UNIT 10 PENULISAN PROPOSAL PENELITIAN ......................................................... 162
UNIT 11PENARIKAN KESIMPULAN DAN MENYUSUN LAPORAN PENELITIAN . 174
Pendahuluan .................................................................................................................. 174
Rencana Pelaksanaan Perkuliahan : XV ...................................................................... 174
2019
iv FAKULTAS PARIWISATA DAN PERHOTELAN
DAFTAR GAMBAR
2019
v FAKULTAS PARIWISATA DAN PERHOTELAN
DAFTAR TABEL
2019
vi FAKULTAS PARIWISATA DAN PERHOTELAN
RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER
( RPS )
Kode
Universitas Negeri Padang Dokumen
Fakultas Pariwisata dan Perhotelan
2019
7 FAKULTAS PARIWISATA DAN PERHOTELAN
pariwisata.
KK4 Mampu merancang dan dan menjalankan penelitian dengan
methodologi yang benar khusus nya terkait dengan
pengembangan bidang Tata Rias dan Kecantikan, Tata Boga,
Bidang Tata Busana, dan Bidang Pariwisata
CPMK
CPMK1 Mampu memahami Konsep dasar (pengertian , fungsi dan
tujuan penelitian, hakekat dan karakteristik penelitian dan
Paragdima peneltian
CPMK2 Mahasiswa mampu merumuskan permasalahan penelitian
CPMK3 Mahasiswa mampu merumuskan kajian teori, kerangka berfikir
dan hipotesis
CPMK4 Mampu Mampu menjelaskan berbagai pendekatan, jenis, dan
metode penelitian.
CPMK 5 Mampu menjelaskan tentang populasi dan ukuran sampel,
serta macam-macam teknik sampling dalam penelitian,
CPMK 6 Mampu menyusun instrumen, mampu mengumpulkan,
mengolah data dan menginterpretasi hasilnya secara logis dan
sistematis untuk menghindari plagiasi dg sikap
bertanggungjawab. (S1, KU1);
CPMK7 Mampu menyusun proposal penelitian dan mempresentasikan
nya dg kinerja mandiri, bermutu, dan terukur.
Diskripsi Pada mata kuliah ini mahasiswa belajar tentang pentingnya metode
Singkat MK penelitian ilmiah yang diterapkan dalam melaksanakan penelitian untuk
memecahkan masalah yang aktual dengan cara yang benar dan sistematis
yang meliputi: konsep, prinsip, kaedah berbagai pendekatan penelitian
(penelitian kuantitatif, kualitatif dan kombinasi penelitian kualitatif dan
kuantitatif), teknik-teknik penelitian dan langkah-langkah penelitian.
merumuskan permasalahan, membuat hipotesa, membuat rancangan
penelitian sesuai dengan metode yang dipilih nya, mengumpulkan dan
mengolah data hasil pengukuran dan menyusun proposal penelitian.
Bahan Kajian 1. Konsep Dasar (Pengertian, fungsi, dan tujuan serta manfaat penelitian),
(Materi Hakekat penelitian dan Karakteristik penelitian serta jenis-jenis
pembelajaran) pendekatan penelitian.
2. Masalah penelitian dan kretiria, Pengertian Masalah, Kriterian Masalah
yang baik, Sumber ide masalah dan Menentukan masalah
3. Perumusan Masalah: identifikasi masalah, perumusan masalah, tujuan
dan manfaat penelitian (kuantitatif, kualitatif)
4. Kerangka teoritis, perumusan hipotesis ; Tinjauan Pustaka/kajian teori,
variable, hipotesis
2019
8 FAKULTAS PARIWISATA DAN PERHOTELAN
5. Populasi dan sampel: alas an pemilihan sampel, karakteristik sampel,
metode penentuan sampel, desain sampel.
6. Pengembangan instrumen pengumpul data; spesifikasi instrumen,
pengujian instrumen, analisis hasil pengujian, validitas dan reliabilitas
instrumen, penentuan perangkat akhir instrumen.
7. Pengumpulan data dan pengolahan data; jenis data (kuantitatif,
kualitatif), data sekunder, data primer, dan pengolahan data statistik.
8. Rancangan proposal sederhana; anatomi proposal penelitian dan format
penyusunannya dan penyusunan laporan penelitian
Pustaka Utama:
1. Arikunto., Suharsimi (2000). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan
Praktik. Edisi revisi 2010 Jakarta: BinaAksara.
2. Creswell, J. W. (2008). Educational Research: Planning, Conducting,
and Evaluating Quantitative and Qualitative Research. New
Yersey. Pearson Merrill Prentice Hall.
3. Creswell, John W. (2019). Research Design. Pendekatan Metode
Kualitatif, Kuantitatif, dan Campuran. Diterjemahkan: Achmad
Fawaid dan Rianayati Kusmini Pancasari. Cetakan IV.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
4. Gay, L R. (1981). Educational research: Competence for analysis an
application (3th ed). New Jersey: Merrill Prentice Hall.
5. Kerlinger, Fred N. (1992). Asas- Asas Penelitian Behavioral.
Yogyakarta: Gajah Mada University Press.Terjemahkan
:Landung R. Simatupang.
6. Irawan, Prasetya. (1999). Logika dan Prosedur Penelitian. Jakarta:
STIA-L
7. Mc Millan, J.H, & Schumacher, Sally. (2011). Research in Education.
New York: Longman
8. Miles, M.B & Huberman A.M. (1984), Analisis Data Kualitatif.
Terjemahan oleh Tjetjep Rohendi Rohidi. (1992). Jakarta:
Penerbit Universitas Indonesia.
9. Sugiyono. (2005). Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: CV.
Alfabeta.
10. --------------- (2019). Metode penelitian Pendidikan (Kuantitatif,
Kualitatif, Kombinasi, R&D dan penelitian pendidikan).
Bandung: Alfabeta.
Pendukung:
11. Faisal, Sanapiah. 1990. Penelitian Kualitatif (dasar-dasar dan aplikasi).
Malang: Ya3 Malang
2019
9 FAKULTAS PARIWISATA DAN PERHOTELAN
12. Hadi, Sutrisno. 2015. Metodologi Research. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar
13. Kusaeri, 2014. Metodologi
penelitian.(https://core.ac.uk/download/pdf/146820340.pdf),
diakses Februari 2019.
14. Lubis, Syahron, (2009) Metodologi Penelitian, Padang: Sukabina
Press.
15. Marshall, C., Rossman0, G. B. 2011. Primary Data Collection Methods
Designing Qualitative Research. Los Angeles, CA: SAGE.
16. Margono, S. 2005. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: PT.
Rineka Cipta.
17. Nasir, Muhammad, Metodologi Penelitian, Jakarta : Ghalia, 1999.
18. Nana Syaodih Sukmadinata. (2010). Metode Penelitian Pendidikan.
Bandung: Remaja Rosdakarya
19. Suryabrata, Sumadi, 2010. Metodologi Penelitian, Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada
Media Perangkat lunak: Perangkat keras
Pembelajaran :
Slide Presentasi Materi LCD & Projector
Video
Aplikasi
Dosen Dra. Rahmiati., M.Pd., Ph.D., Yuliana., M.Si.; Prof. Dr. Ani Farida., M.Si.;
Pengampu Dra. Ernawati., M.Pd., Ph.D., Dra. Asmar Yulastri ., M.Pd., Ph.D., Dr.
Elida., M.Pd.
Matakuliah -
syarat
2019
10 FAKULTAS PARIWISATA DAN PERHOTELAN
Bo
bot
Sub-CPMK Bahan kajian/
Mg Metode Kriteria/Te Pe
(sbg Materi
Ke- Strategi Evaluasi knik nil Daftar
kemampuan pembelajaran
Pembelaj Penilaian aia Pustaka
akhir yg /pustaka
aran n
diharapkan)
(%
)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
1 Mampu 1. Konsep 1. Kuliah 1. Quiz/ 1. Penilaian 5 (3, 6, 10,
memahami Dasar 2. Belajar Test quiz 13)
dan (Pengertian,fun Mandiri objektif 2. Lembaran
menjelaskan gsi, dan (membu 2. Tulisan/ Penilaian
Konsep tujuan serta ka Makalah paper tugas
dasar:pengert materi di 3. Kriteria :
manfaat
ian , fungsi android)/ Rubrik
dan tujuan penelitian). discover
penelitian, y
2. Hakekat
hakekat dan learning
penelitian
karakteristik 3. Tugas:
3. Karakterisik
penelitian Menyusu
penelitian
n
ringkasa
n dalam
bentuk
makalah
tentang
pengertia
n,
fungsi,
dan
manfaat
penelitia
n)
2 Mahasiswa 1. Pendekatan 1. Kuliah 1. Quiz/test 1. penilaian 5 (3, 10,
mampu penelitian dan objektif quiz (soal 13)
mengidentifi Kuantitatif Diskusi 2. Tugas objektif
kasi dan 2. Belajar 2. Lembaran
menjelaskan 2. Pendekatan mandir penilaian
paragdigma penelitian i tugas
penelitian Kualitatif (memb Kriteria :
uka Rubrik
3. Gabungan android
penelitian 3. Pember
kualitatif dan ian
kuantitatif tugas :
4. Memba
ndingk
an
paradig
2019
11 FAKULTAS PARIWISATA DAN PERHOTELAN
ma
peneliti
an
antara
peneliti
an
kuantit
atif,
peneliti
an
kualitat
if dan
peneliti
an
campur
an
kualitat
if dan
kuantit
atif.
2019
12 FAKULTAS PARIWISATA DAN PERHOTELAN
asosiatif, 4. Pemberi f dan han
masalah an tugas merumusk penelitian
komparatif) an tujuan yang
penelitian. ditemukan
2.Tujuan dan 2. Quis .
Manfaat objektif 2. Ketepatan
penelitian merumusk
(Kuantitatif, an tujuan
Kualitatif) penelitian
3. Penilaian
objektif
5/6 Mampu 1. Pengertian 1. Kuliah 1. Quiz Kriteria: 10 (1, 2, 3,
menjelaskan Kajian teori, dan objektif Rubrik 10)
kajian teori, diskusi 2. Penugasa Deskriptif
sumber – 2. Penyusunan Belajar n: 1. Ketepatan
sumber kajian mandir Merumus perumusa
kajian teori, teori/kajian i/ kan teori n teori
konsep discove berdasark derdasark
pustaka,
menyusun ry an an
kajian teori 3. Manfaat learnin variabel variabel
berdasarkan g dan dan
kajian teori
variabel dan 2. Pember indikator indikator
Menyusun 4. Sumber- ian dan 2. Ketepatan
hipotesis tugas: kerangka kerangka
sumber
penelitian konseptu berfikir
dengan kajian teori Merum al/kerang berdasark
sumber uskan ka an
5. Variabel dan
rujukan yang Teori- berfikir variabel
bermutu, indicator teori yang
terukur dan berdasa diteliti.
6. Penyusuana
sahih rkan
n Kerangka variabe
berfikir l
16 UAS / Evaluasi Akhir Semester: Melakukan validasi penilaian akhir dan menentukan
kelulusan mahasiswa
2019
16 FAKULTAS PARIWISATA DAN PERHOTELAN
Daftar Pustaka
1. Airasian, Peter and L. R. Gay. 2000. Educational research: Competence for analysis
an application (6th ed). New Jersey: Merrill Prentice Hall.
10. Hoy, W.K., & Miskel, C.G. 1987. Educational Administration: Theory, Research,
and Practice. New York: Random House, Inc.
11. Irawan, Prasetya. 1999. Logika dan prosedur penelitian. Jakarta: STIA-LAN
12. Kerlinger, Fred. N dan Elazar Pedhazur. 1973. Multiple Regression in Behavioral
research. New-York: Holt, Rinehart and Winstons.
13. Kerlinger, Fred N. 1992. Asas- Asas Penelitian Behavioral. Yogyakarta: Gajah
MadaUniversity Press.Terjemahkan :Landung R. Simatupang.
2019
17 FAKULTAS PARIWISATA DAN PERHOTELAN
17. Margono, S. 2005. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
18. Marshall, C., Rossman, G. B. 2011. Primary Data Collection Methods Designing
Qualitative Research. Los Angeles, CA: SAGE.
20. Mc Millan, J.H, & Schumacher, Sally. 2011. Research in Education. New
York:Longman
21. Miles, M.B & Huberman A.M.. 1984, Analisis Data Kualitatif. Terjemahan oleh
Tjetjep Rohendi Rohidi. 1992. Jakarta : Penerbit Universitas Indonesia.
25. Sangadji, E.M dan Sopiah. 2010. Metodologi Pendidikan. Yogyakarta: ANDI.
26. Sekaran, Uma. 2002. Research Methods for business: A Skill Building Approach.
Singapore: John Wiley & Sons, Inc.
32. Suryabrata, Sumadi, 2010. Metodologi Penelitian, Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada
33. Tuckman, B.W. 1988. dalam Setyosari (hal.128). Metode Penelitian Pendidikan
dan Pengembangan. Jakarta:Kencana Prenada Media Group.
2019
18 FAKULTAS PARIWISATA DAN PERHOTELAN
Penanggung Jawab Padang, Agustus 2019
Koordinator Mata Kuliah
2019
19 FAKULTAS PARIWISATA DAN PERHOTELAN
UNIT I
KONSEP DASAR DAN HAKEKAT PENELITIAN
Pendahuluan
Perkuliahan pada unit ini difokuskan pada konsep dasar dan hakekat penelitian.
Kajian dalam unit ini meliputi pengertian, tujuan dan kegunaan penelitian dan hakekat
penelitian dan karakteristik penelitian. Unit ini merupakan pengantar dari unit-unit
sesudahnya, sehingga unit ini merupakan unit yang paling dasar dalam perkuliahan ini.
Dalam unit ini mahasiswa mengkaji tentang pengertian, fungsi dan tujuan penelitian,
hakekat dari penelitian dan karakteristik penelitian. Sebelum perkuliahan berlangsung, dosen
menampilkan slide konsep dasar penelitian dan hakekat penelitian, sehinga mahasiswa
memahami tentang apa yang dimaksud dengan penelitian. Mahasiswa diberi tugas untuk
membaca uraian materi yang ada pada modul.
Media pembelajaran sangat penting dalam penyampaian materi ini. Media yang
digunakan adalah LCD yang digunakan oleh dosen untuk penyampaian awal perkuliahan dan
menggunakan modul. Mahasiswa harus mempunyai Android untuk membaca modul. Modul
ini dapat dibaca oleh mahasiswa kapan dan dimana saja. Dengan membaca modul mahasiswa
dapat menguasai materi ini sebagai modal untuk pemahami materi selanjutnya.
Indikator
Pada akhir perkuliahan mahasiswa diharapkan dapat :
a) Mengidentifikasi Konsep Dasar penelitian (pengertian, fungsi, tujuan dan manfaat
penelitian).
b) Mengidentifikasi Hakekat penelitian
c) Mengidentifikasi Karakteristik penelitian
Waktu
2x 50 menit
2019
20 FAKULTAS PARIWISATA DAN PERHOTELAN
Materi Pokok
a) Konsep Dasar Penelitian (Pengertian, tujuan dan manfaat penelitian)
b) Hakekat penelitian
c) Karakteristik penelitian
Kegiatan Perkuliahan
Lembar Kegiatan
Membuat peta konsep tentang Konsep dasar dan hakekat penelitian, karakteristik
penelitian.
Tujuan
Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan, pengertian, fungsi dan tujuan penelitian
dan hakekat penelitian, karakteristik penelitian, melalui modul berbasis android dan
diskusi kelompok yang dituangkan dalam peta konsep.
2019
21 FAKULTAS PARIWISATA DAN PERHOTELAN
Peta Konsep
Langkah kegiatan
1. Membagi menjadi beberapa kelompok, setiap kelompok 5 orang, seticap kelompok
mendapatkan tugas.
2. Pilihlah satu orang ketua dari masing-masing kelompok.
3. Lakukan diskusi sesuai dengan topik yang diperoleh.
4. Tuliskan hasil diskusi
5. Presentasikan hasil diskusi
Uraian Materi
A. Pengertian
Secara etimologi penelitian berasal dari bahasa inggris “research” (re berarti kembali,
dan search berarti mencari). Sehingga dapat diartikan bahwa penelitian itu adalah
mencari kembali. Dikatakan mencari kembali karena sebelumnya sudah ada yang meneliti.
Dalam bahasa Indonesia, padanan kata riset sering digunakan istilah penelitian (Ma’unah,
2013).
2019
22 FAKULTAS PARIWISATA DAN PERHOTELAN
pose a question, 2) collect data to answer the question, 3) present an answer to the
question (Creswell, 2008).
2. Sugiyono (2019)
Menurut Sugiyono metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data
dengan tujuan dan kegunaan.
Cara Ilmiah: Kegiatan penelitian itu didasarkan pada ciri-ciri keilmuan yaitu
a. Rasional, Empiris, dan Sistematis.
Rasional : berarti kegiatan penelitian dilakukan dengan cara yang masuk
akal,oleh penalaran manusia sehingga terjangkau.
Empiris : merupakan cara-cara yang dilakukan yang dapat diamati oleh indra
manusia, sehingga orang lain dapat mengamati dan mengetahui cara-
cara yang digunakan.
Sistematis : Proses yang digunakan penelitian itu menggunakan langkah - langkah
tertentu yang bersifat logis.
b. Data yang digunakan dalam penelitian adalah data empiris (teramati) yang
mempunyai kriteria tertentu yaitu Valid dan Reliabel. Valid menunjukkan derajat
ketepatan, Reliabel berkenaan dengan konsistensi.
a) Mengambarkan
b) Pembuktian
c) Pengembangan
d) Penemuan
e) Menciptakan
2019
23 FAKULTAS PARIWISATA DAN PERHOTELAN
Kegunaan: melalui penelitian manusia dapat menggunakan penelitian untuk;
a) Memahami masalah
b) Memecahkan masalah
c) Mengantisipasi masalah
d) Membuat kemajuan
B. Tujuan Penelitian
Ada beberapa tujuan penelitian yang hendak dicapai oleh sipeneliti diantaranya:
2019
24 FAKULTAS PARIWISATA DAN PERHOTELAN
2. Mengembangkan dan menjelaskan
Tujuan yang kedua adalah mengembangkan dan menjelaskan. Fungsi kedua ini penting
dan bermanfaat secara signifikan ketika para peneliti berusaha menyelesaikan
permasalahan dengan tidak menginginkan terjadinya pengulangan kerja atau
penggunaaan tenaga yang sia-sia.
Perlu mengali dari variasi sumber-sumber pengetahuan yang relevan agar dapat
menerangkan pentingnya permasalahan yang hendak dipecahkan. Dengan melakukan
pengembangan dan usaha menjelaskan melalui teori yang didukung fakta-fakta
penunjang yang ada, penelitian akan dapat sampai pada pemberian pernyataan
sementara yang sering disebut sebagai hipotesa penelitian.
3. Menerangkan, memprediksi dan mengontrol sesuatu
Ubahan yang didalam istilah penelitian disebut variabel adalah simbol yang digunakan
untuk mentransfer gejala ke dalam data penelitian. Seorang peneliti perlu mengetahui
variabel, ada yang disebut dengan variabel bebas (independent variable) dan variabel
tergantung (dependent variable), sehingga ia dapat mengetahui secara pasti pengaruh
satu terhadap variabel yang lainnya. Dan kemudian dapat menerangkan keterkaitan dan
keterikatan variabel yang ada; dapat memprediksi apa yang terjadi di antara variabel
atau bahkan mengontrol mereka untuk memperoleh sesuatu yang bermanfaat. Tujuan
penelitian yang ke tiga ini penting dalam aspek akademika karena dengan memiliki
kemampuan yang mencakup menerangkan, memprediksi, dan mengontrol sesuatu,
dapat dikatakan bahwa seseorang tersebut adalah orang ahli yang memiliki kelebihan
apabila dibandingkan dengan orang awam.
Pada Umumnya penelitian dilakukan paling tidak untuk mencapai tiga tujuan yaitu;
2019
25 FAKULTAS PARIWISATA DAN PERHOTELAN
adanya pengaruh kualitas produk terhadap minat beli konsumen pada kosmetik
kecantikan kulit. Contoh lainnya adalah menguji efektivitas metode pembelajaran
yang telah dikembangkan dan diaplikasikan di suatu kelas.
c. Tujuan pengembangan, yakni penelitian dilaksanakan untuk mengembangkan sesuatu
yang telah ada, penelitian jenis ini dilakukan untuk mengembangkan atau
memperdalam ilmu pengetahuan yang telah ada.
( Kusaeri, 2014. Metodologi Penelitian: https://core.ac.uk/download/pdf/146820340.pdf)
C. Fungsi Penelitian
Secara umum fungsi penelitian, yaitu: (1) mendiskripsikan, memberikan data atau
informasi, (2) menerapkan data atau kondisi atau latar belakang terjadinya suatu
peristiwa atau fenomena, (3) meramalkan, mengistimasi, dan memproyeksi suatu
peristiwa yang mungkin terjadi berdasarkan data-data yang telah diketahui dan
dikumpulkan, (4) mengendalikan peristiwa maupun gejala-gejala yang terjadi, (5)
menyusun teori, dari kelima fungsi tersebut menuntut jenis dan kualitas penelitian yang
berbeda. Namun tidak pula berarti bahwa satu penelitian hanya boleh untuk satu fungsi
saja. Dalam batas tertentu akan terjadi penggabungan beberapa fungsi dalam satu
penelitian. Perlu digarisbawahi bahwa tujuan penelitian yang telah ditetapkan peneliti
akan menemukan arah, rancangan, dan prosedur penelitian yang akan dilakukannya.
D. Hakekat Penelitian
Hasrat ingin tahu manusia terpuaskan kalau dia memperoleh pengetahuan mengenai
hal yang dipertanyakannya. Pengetahuan yang diinginkannya adalah pengetahuan yang
benar, pengetahuan yang benar atau kebenaran yang dapat dicapai manusia, baik melalui
pendekatan ilmiah maupun pendekatan non ilmiah. Pendekatan ilmiah menuntut dilakukan
cara-cara atau langkah-langkah tertentu dengan perurutan tertentu agar dapat dicapai
pengetahuan yang benar. Namun, tidak semua orang dapat melewati tertib pendekatan
ilmiah tersebut untuk sampai kepada pengetahuan yang benar mengenai hal yang
dipertanyakan. Bahkan di kalangan masyarakat banyak sekali pendekatan non ilmiah yang
terjadi.
2019
26 FAKULTAS PARIWISATA DAN PERHOTELAN
1. Pendekatan Non-Ilmiah
Ada beberapa pendekatan non ilmiah yang banyak digunakan, yaitu (a) akal sehat,
(b) prasangka, (c) intuisi, (d) penemuan kebetulan dan coba-coba, (e) pendapat otoritas
ilmiah dan pikiran kritis.
a. Akal sehat (common sense)
Akal sehat dan ilmu adalah dua hal yang berbeda sekalipun dalam batas tertentu
keduannya mengandung persamaan. Menurut Conant dikutip Kerlinger (1986, h.4)
akal sehat adalah serangkaian konsep dan bagan konseptual (conseptual schemes)
yang memuaskan untuk penggunaan praktis bagi kemanusiaan. Konsep adalah kata
yang menyatakan abstraksi yang digeneralisasikan dari hal-hal yang khusus. Bagan
konsep adalah seperangkat konsep yang dirangkaikan dengan dalil-dalil hipotesis
dan teoritis. Walaupun akal sehat yang berupa konsep dan bagan konsep itu dapat
menunjukkan hal yang benar, namum dapat pula menyesatkan. Akal sehat banyak
digunakan oleh orang awam dalam mempersoalkan sesuatu hal.
b. Prasangka
Pencapaian pengetahuan secara akal sehat diwarnai oleh kepentingan orang yang
melakukannya. Hal yang demikian itu menyebabkan akal sehat mudah beralih
menjadi prasangka. Dengan akal sehat orang cendrung mempersempit
pengamatannya karena diwarnai oleh pengamatan itu, dan cenderung
mengkambinghitamkan orang lain atau menyokong sesuatu pendapat. Orang sering
tidak mengendalikan keadaan yang juga dapat terjadi pada keadaan lain. Orang
cenderung melihat hubungan antara dua hal sebagai hubungan sebab akibat yang
langsung dan sederhana, padahal sesungguhnya gejala yang diamati itu merupakan
akibat dari berbagai hal. Dengan akal sehat orang cenderung ke arah pembuatan
generalisasi yang terlalu luas, yang dulunya merupakan prasangka.
c. Pendekatan intuitif
Dalam pendekatan intuitif orang menentukan pendapat mengenai sesuatu
berdasarkan atas pengetahuan yang langsung atau didapat dengan cepat melalui
proses yang tak disadari atau yang tidak dipikirkan lebih dahulu. Dengan intuisi
orang memberikan penilaian tanpa didahului sesuatu renungan. Pencapaian
pengetahuan yang demikian itu sulit untuk dipercayai. Di sini tidak terdapat
langkah-langkah yang sistematik dan terkendalikan.
2019
27 FAKULTAS PARIWISATA DAN PERHOTELAN
d. Penemuan kebetualan (coba-coba)
Sepanjang sejarah manusia penemuan secara kebetulan itu banyak terjadi, dan
banyak diantaranya sangat berguna. Walaupun penemuan secara kebetulan sangat
berguna, namun penemuan tersebut bukan penemuan melalui pendekatan ilmiah.
Penemuan secara kebetulan tanpa rencana, tidak pasti, serta tidak melalui langkah-
langkah yang sistematik dan terkendalikan (terkontrol)
Penemuan coba-coba (trial and error) diperoleh tanpa kepastian akan diperolehnya
sesuatu kondisi tertentu atau pemecahan sesuatu masalah. Usaha coba-coba pada
umumnya merupakan serangkaian percobaan tanpa kesadaran akan pemecahan
tertentu.
Pemecahan terjadi secara kebetulan setelah dilakukan serangkaian usaha usaha yang
berikut biasanya agak lain, yaitu lebih maju, dari pada yang mendahuluinya.
Penemuan secara kebetulan pada umumnya tidak efisien dan tidak terkontrol.
e. Pendapat Otoritas ilmiah dan pikiran kritis
Otoritas ilmiah adalah orang-orang yang biasanya telah menempuh pendidikan
formal tertinggi atau mempunyai pengalaman kerja ilmiah dalam sesuatu bidang
cukup banyak. Pendapat-pendapat mereka sering diterima orang tanpa diuji, karena
pendapat tersebut tidak dihasilkan dari penelitian, melainkan hanya didasarkan atas
pemikiran logis. Kiranya jelas, bahwa pendapat-pendapat sebagai hasil pemikiran
yang demikian itu akan benar kalau premise-premisenya benar.
2. Pendekatan Ilmiah
Langkah-langkah penelitian yang teratur dan terkontrol itu terpolakan dan, sampai
batas tertentu, diakui umum. Pendekatan ilmiah akan menghasilkan kesimpulan yang
serupa bagi hampir setiap orang, karena pendekatan tersebut tidak diwarnai oleh
2019
28 FAKULTAS PARIWISATA DAN PERHOTELAN
keyakinan pribadi, bias, dan perasaan. Cara penyimpulannya bukan subjektif, melainkan
objektif.
E. Karakteristik Penelitian
Penelitian harus logis artinya penelitian tersebut memiliki alur pikir yang benar
dalam arti adanya kesesuaian antara instrumen, prosedur penelitian yang digunakan
dengan hasil penelitian yang diperoleh, sehingga memiliki alur pikir yang benar dan
bisa dinalar. Setiap pilihan dan keputusan harus logis dan rasional berdasarkan data
yang ada. Proposal atau laporan penelitian harus mengandung penjelasan yang logis
atau alasan yang kuat dalam menetapkan pilihan, langkah, dan prosedur penelitian.
2019
30 FAKULTAS PARIWISATA DAN PERHOTELAN
4. Penelitian Bersifat Redukatif
Replicable maksudnya dapat diteliti ulang dan transmitable dapat dipahami untuk
dapat digunakan hasil penelitiannya. Untuk itu laporan penelitian harus dapat dan
mudah dipahami oleh para pembaca. Sehingga penelitian harus bersifat terbuka dan
dibuat laporannya untuk dipublikasikan.
Selain ketentuan di atas, pihak peneliti juga harus mengacu kepada beberapa hal
dalam melakukan aktivitas penelitian yaitu sebagai berikut:
2. Serba relatif, bahwa kebenaran ilmiah yang diajukan bukanlah hal mutlak dan
hasilnya dimungkinkan dapat dibantah atau diuji kebenarannya.
3. Netral, dalam pengungkapan fakta yang sesungguhnya tidak berkaitan dengan nilai-
nilai baik atau buruk.
2019
31 FAKULTAS PARIWISATA DAN PERHOTELAN
5. Sederhana, tidak terlalu rumit dalam kerangka berpikir, perumusan pernyataan dan
pembuktiannya tetap berdasarkan kebenaran ilmiah yang baku.
F. Rangkuman
Penelitian merupakan salah satu cara untuk menyelesaikan suatu masalah atau
mencari jawaban dari persoalan yang dihadapi secara ilmiah, menggunakan cara berfikir
reflektif, berfikir keilmuan dengan prosedur yang sesuai dengan tujuan dan sifat
pendidikan. Penelitian bertujuan untuk Memperoleh informasi baru, Mengembangkan
dan menjelaskan dan dapat mengetahui secara pasti pengaruh satu terhadap variabel yang
lainnya. Secara umum fungsi penelitian, yaitu: (1) mendiskripsikan, memberikan data
atau informasi, (2) menerapkan data atau kondisi atau latar belakang terjadinya suatu
peristiwa atau fenomena, (3) meramalkan, mengistimasi, dan memproyeksi suatu
peristiwa yang mungkin terjadi berdasarkan data-data yang telah diketahui dan
dikumpulkan, (4) mengendalikan peristiwa maupung gejala-gejala yang terjadi, (5)
menyusun teori.
Hakikat penelitian adalah kegiatan ilmiah yang dilakukan untuk mencari kebenaran
dari suatu permasalahan dengan cara yang sistematis dan logis yang dapat dilakukan
melalui kajian empiris serta pengamatan dilapangan secara langsung menggunakan
metode-metode ilmiah yang baik dan benar.
LATIHAN
REFERENCE
1. Creswell, J. W. 2008. Educational Research: Planning, Conducting, and
Evaluating Quantitative and Qualitative Research. New Yersey. Pearson
Merrill Prentice Hall.
2019
32 FAKULTAS PARIWISATA DAN PERHOTELAN
2. Hadari Nawawi, H. Murni Martini. 2015. Penelitian Terapan. Yogyakarta : Gajah
Mada University Press.
4. Irawan, Prasetya. 1999. Logika dan Prosedur Penelitian. Pengantar teori dan
panduan praktis penelitian sosial bagi mahasiswa dan peneliti pemula. Jakarta:
STILAN Press
7. Sekaran, Uma. 2002. Research Methods for business: A Skill Building Approach.
Singapore: John Wiley & Sons, Inc.
2019
33 FAKULTAS PARIWISATA DAN PERHOTELAN
UNIT 2
PARADIGMA PENELITIAN
Pendahuluan
Pada unit I, telah dijelaskan tentang pengertian, tujuan, hakekat penelitan dan
karakteristik penelitian. Setiap mahasiswa harus memahami tentang pengertian, tujuan, fungsi
penelitian dan hakekat suatu penelitian. Penelitian harus dijalankan secara bersinambungan
antara satu dan yang lainnya.
Pembahasan berikutnya adalah menjelaskan tentang paradigma penelitian yaitu
penelitian berdasarkan pendekatan yaitu pendekatan secara kuantitatif dan pendekatan secara
kualitatif serta pendekatan campuran antara penelitian kuantitatif dan kualitatif. Perbedaan
penelitian kuantitatif dengan penelitian kualitatif terletak dari data yang dihasilkan, penelitian
kuantitatif data berbentuk angka sedangkan pada penelitian kualitatif data berbentuk kata-
kata. Sedangkan penelitian campuran terdapat kedua bentuk data didalamnya baik bentuk
angka maupun bentuk kata-kata.
Indikator
Pada akhir perkuliahan mahasiswa diharapkan dapat :
a) Mengidentifikasi paradigma penelitian kuantitatif
b) Mengidentifikasi paradigma penelitian kualitatif
c) Mengidentifikasi paradigma kombinasi penelitian kualitatif dan kuantitatif
Waktu
2x 50 menit
Materi Pokok
a) Paradigma Pendekatan penelitian kuantitatif
b) Paradigma Pendekatan penelitian kualitatif
c) Paradigma penelitian kombinasi kualitatif dan kuantitatif
2019
34 FAKULTAS PARIWISATA DAN PERHOTELAN
Kegiatan Perkuliahan
Kegiatan awal (15 menit)
d) Membuka pelajaran dan apersepsi
e) Menjelaskan tujuan dan kompetensi pembelajaran hari ini
f) Menjelaskan manfaat pembelajaran hari ini
g) Brainstorming dengan mencermati slide yang ditampilkan oleh dosen tentang
paragdigma peneliti
h) Dosen membagi siswa beberapa kelompok (nilai yang ditanamkan: Adil dan
Demokratis)
2019
35 FAKULTAS PARIWISATA DAN PERHOTELAN
5. Menarik kesimpulan/ generalisasi (generalization) (mengkomunikasikan)
a) Dosen meluruskan konsep yang diragukan mahasiswa dan mencatat yang dibahas
oleh dosen.
b) Dosen bersama mahasiswa berdiskusi untuk membuat kesimpulan dari materi
pembelajaran.
Uraian Materi
Ada dua konsep pendekatan dalam penelitian yaitu penelitian kuantitatif dan penelitian
kualitatif. Dan banyak orang saat ini menghubungkan kedua pendekatan tersebut menjadi
penelitian dengan pendekatan Mix Method atau penelitian kombinasi. Perbedaan penelitian
kuantitatif dengan penelitian kualitatif terletak dari data yang dihasilkan, penelitian
kuantitatif data berbentuk angka sedangkan pada penelitian kualitatif data berbentuk kata-
kata.
2019
37 FAKULTAS PARIWISATA DAN PERHOTELAN
c. Bila ingin diketahui sejauh mana pengaruh perlakuan/treatment terhadap subyek tertentu.
Untuk kepentingan ini metode eksperimen paling cocok digunakan. Misalnya penelitian
untuk mengetahui pengaruh penggunaan media pembelajaran audio-visual terhadap
prestasi belajar siswa.
d. Bila peneliti bermaksud menguji hipotesis penelitian. Hipotesis penelitian dapat
berbentuk dugaan mengenai hubungan antar variabel (hipotesis asosiatif) ataupun
perbedaan skor variabel antar kelompok (hipotesis komparatif). Misalnya peneliti ingin
mengetahui perbedaan antara disiplin kerja guru laki-laki dengan guru perempuan.
Hipotesis komparatif yang diuji adalah: “Terdapat perbedaan disiplin kerja guru laki-laki
dengan guru perempuan”. Contoh lain misalnya peneliti ingin mengetahui hubungan
antara motivasi kerja dengan kinerja guru. Hipotesis asosiatif yang diuji dalam penelitian
ini adalah: “Terdapat hubungan antara motivasi kerja dengan kinerja guru”.
e. Bila peneliti ingin mendapatkan data yang akurat, berdasarkan fenomena yang empiris
dan dapat diukur. Misalnya ingin mengetahui IQ guru pada sekolah tertentu, maka
dilakukan pengukuran melalui tes IQ terhadap guru-guru pada sekolah yang
bersangkutan.
f. Bila peneliti ingin menguji terhadap adanya suatu keraguan tentang kebenaran
pengetahuan, teori, dan produk atau kegiatan tertentu. Misalnya peneliti ingin
mengetahui variabel yang lebih efektif apakah pembelajaran menggunakan metode
diskusi atau penugasan. Dalam hal ini, peneliti harus mengukur hasil belajar siswa yang
menggunakan metode diskusi dan hasil belajar siswa yang menggunakan metode
penugasan. Pada tahap selanjutnya hasil pengukuran tersebut dibandingkan.
Tujuan penelitian kuantitatif sangat berbeda dengan model tujuan kualitatif, baik dalam
hal bahasa maupun fokusnya dalam menghubungkan atau membandingkan variabel-
variabel dalam penelitian dan hubungan antar variabel tersebut, para partisipan, dan lokasi
penelitian. Tujuan ini ditulis dengan bahasa-bahasa yang berhubungan dengan penelitian
kuantitatif, dan kadang-kadang juga mencakup pengujian deduktif atas hubungan-
hubungan atau teori-teori tertentu. Tujuan penelitian kuantitatif biasanya dimulai dengan
mengidentifikasi variabel-variabel itu akan diukur atau diamati. Untuk menuliskan tujuan
penelitian kuantitatif, ada hal-hal yang perlu diperhatikan.
2019
38 FAKULTAS PARIWISATA DAN PERHOTELAN
B. Penelitian Kualitatif
Penelitian kualitatif berlandasan pada filsafat enterpretif atau postpositivisme. Dalam
metode ini penelitian bersifat naturalistik, induktif, enterpretif, discovery dan konstruktif.
Data yang utama yang terkumpul adalah data kualitatif. Penelitian kualitatif merupakan
payung semua jenis metode pendekatan penelitian yang digunakan untuk meneliti
kehidupan sosial yang natural/alamiah. Dalam penelitian ini, informasi yang diperoleh
dianalisis secara kualitatif. Informasi dapat berupa transkrip hasil wawancara, catatan
lapangan, dokumen dan bahan-bahan yang bersifat visual seperti foto, video, bahan dari
internet dan dokumen-dokumen lain tentang kehidupan manusia secara individual atau
kelompok (Sugiyono: 2019).
Kapan metode kualitatif digunakan untuk penelitian?.Metode penelitian kualitatif
akan cocok digunakan untuk meneliti dengan tujuan sebagai berikut:
1. Bila masalah belum jelas, masih remang-remang atau mungkin malah masih gelap.
Kondisi seperti ini cocok diteliti dengan metode kualitatif. Melalui penelitian model ini,
peneliti akan melakukan eksplorasi terhadap suatu objek untuk menemukan dan potensi
yang ada di objek tersebut. Contohnya tentang suatu kebudayaan yang belum dikenal
oleh orang banyak, seperti Malam Bainai di Sumatera Barat
2. Memahami keunikan dari objek yang diteliti. Metode kualitatif cocok digunakan untuk
meneliti objek yang diteliti, sehingga tidak perlu generalisasi. Selain itu metode
kualitatif juga cocok digunakan untuk memahami makna di balik data yang teramati.
Gejala sosial tidak bisa dipahami berdasarkan apa yang diucapkan dan dilakukan orang.
Setiap ucapan dan tindakan orang sering mempunyai makna tertentu. Sebagai contoh
orang yang menangis belum tentu sedih, bisa jadi menangis karena terharu atau
berpura-pura. Harus didalami mengapa dia menangis.
3. Untuk memahami proses atau interaksi sosial. Proses kerja dan interaksi sosial yang
kompleks hanya dapat diuraikan kalau peneliti melakukan penelitian dengan metode
kualitatif, dengan teknik pengumpulan data wawancara yang mendalam dan observasi
berperanserta untuk ikut merasakan apa yang dirasakan orang tersebut.
4. Untuk mengkonstruksi fenomena, menemukan, mengembangkan teori yang dibangun
melalui data yang diperoleh melalui lapangan.
5. Untuk memastikan kebenaran data. data sosial sering sulit dipastikan kebenarannya.
Dengan metode kualitatif, melalui teknik pengumpulan data triangulasi/gabungan maka
kepastian data akan terjamin.
2019
39 FAKULTAS PARIWISATA DAN PERHOTELAN
6. Selain itu dengan metode kualitatif, data yang diperoleh diuji kredibilitasnya,
penelitian berakhir setelah data itu jenuh, maka kepastian data akan dapat diperoleh.
Menurut (Creswell 2013, Hatch (2002) dan Marshall dan Rosman (2011) dalam
Creswell (2019, 247), karakteristik-karakteristik dari penelitian kualitatif adalah sebagai
berikut:
1. Lingkungan alamiah (natural setting); para peneliti kualitatif cendrung
mengumpulkan data lapangan di lokasi dimana para partisipan mengalami isu atau
masalah yang diteliti
2. Peneliti sebagai instrumen kunci (researcher as key instrument): para peneliti
kualitatif mengumpulkan sendiri data melalui dokumentasi, observasi prilaku, atau
wawancara dengan partisipan. Mereka, pada umumnya tidak menggunakan
kuesioner atau instrumen yang dibuat oleh peneliti lain.
3. Beragam sumber data (multiple sources of data): para peneliti kualitatif biasanya
memilih mengumpulkan data dari beragam sumber seperti wawancara, observasi,
dokumentasi, dan informasi audiovisual ketimbang hanya bertumpu pada satu
sumber saja
4. Analisis data induktif dan deduktif (inductive and deductive data analysis): para
peneliti kualitatif membangun pola, kategori dan temanya dari bawah ke atas
(induktif), dengan mengolah data ke dalam unit-unit informasi yang lebih abstrak.
5. Makna dari para partisipan (participant meaning): dalam keseluruhan proses
penelitian kualitatif, peneliti terus fokus pada usaha mempelajari makna yang
disampaikan para partisipan tentang masalah atau isu penelitian.
6. Rancangan yang berkembang (emergent design): bagi para peneliti kualitatif, proses
penelitian terus berkembang dinamis. Hal ini berarti bahwa rencana awal penelitian
tidak bisa secara ketat dipatuhi.
7. Reflektivitas (reflexivity): dalam penelitian kualitatif, peneliti merefleksikan
bagaimana peran mereka dalam penelitian dan latar belakang peribadi, budaya dan
pengalamannya berpotensi membentuk interpretasi, seperti tema-tema yang mereka
kembangkan dan makna yang mereka anggap sebagai sumber data.
8. Pandangan menyeluruh (holistic account): para peneliti kualitatif berusaha
membuat gambaran kompleks dari suatu masalah atau isu yang diteliti. Hal ini
melibatkan usaha pelaporan perspektif-perspektif, pengidentifikasian faktor-faktor
yang terkait dengan situasi tertentu.
2019
40 FAKULTAS PARIWISATA DAN PERHOTELAN
C. Penelitian Kombinasi/campuran
Saat ini, penelitian metode campuran telah berkembang menjadi seperangkat prosedur
yang dapat diterapkan para peneliti dalam mendesain penelitian metode campuran mereka.
Penelitian metode campuran ini relatif baru dalam ilmu sosial humaniora sebagai
pendekatan rancangan yang berbeda, maka peneliti perlu menyajikan definisi dasar
deskripsi pendekatan tersebut dalam bagian metode di proposal. Baru-baru ini sejumlah
journal mulai fokus pada penelitian campuran, seperti pada Journal of Mixed Methods
Research; Quality and Quantity, Field Methods dan International Journal of Multiple
Research Approaches. Selain Jurnal beberapa penelitian sosial humaniora juga banyak
menerapkan penelitian metode campuran dibidang-bidang yang beragam, seperti bidang
terapi okupasisional ( Lysack& krefting, 1994) komunikasi interpersonal ( Boneva, Kraut,
& Frolich, 20010 dalam Creswell 2019:290).
1. Landasan Filsafat penelitian Kombinasi
2019
43 FAKULTAS PARIWISATA DAN PERHOTELAN
4) Metode kombinasi model sequential explanatory, dimana pada tahap pertama
penelitian menggunakan metode kuantitatif dengan bobot yang lebih rendah
daripada metode Kualitatif (qual QUAN)
d. Kuadran IV
1) Metode kombinasi concurrent (kombinasi campuran) dengan bobot metode
Kualitatif yang lebih tinggi daripada kuantitatif, QUAL quan)
2) Metode kombinasi concurrent (kombinasi campuran) dengan bobot metode
Kuantitatif yang lebih tinggi daripada kualitatif, QUAN qual)
4. Model metode Penelitian Kombinasi
Terdapat dua model metode kombinasi yaitu model sequential (kombinasi
berurutan) dan model concurrent (kombinasi campuran).
a. Model Sequential
Creswell (2019) mengemukakan metode kombinasi model sequential adalah suatu
prosedur penelitian dimana peneliti mengembangkan hasil penelitian dari satu
metode dengan metode lain. Metode ini dikatakan sequential, karena penggunaan
metode dikombinasikan secara berurutan. Bila urutan pertama menggunakan
metode kuantitatif, dan urutan kedua menggunakan kualitatif, maka metode
tersebut dinamakan kombinasi model sequential explanotory dan bila urutan
pertama menggunakan metode kualitatif dan urutan kedua menggunakan metode
kuantitatif, maka metode tersebut dinamakan metode penelitian kombinasi model
sequential exploratory.
b. Model Concurrent
Metode kombinasi model campuran, merupakan prosedur penelitian dimana
peneliti menggabungkan data kuantitatif dan kualitatif agar diperoleh analisis yang
komprehensif guna menjawab masalah penelitian.
Dalam tipe sequential, pengabungan metode dilakukan secara berurutan dalam
waktu yang berbeda, sedangkan dalam tipe concurrent penggabungan dengan cara
dicampur dalam waktu yang sama. Dalam hal ini metode kuantitatif/kombinasi
digunakan untuk menjawab satu jenis rumusan masalah atau satu jenis pertanyaan
penelitian.
Ada tiga model pada tipe ini yaitu: Concurrent Tringulasition strategy; concurrent
embeded strategy, dan concurrent transformative strategy.
1) Concurrent Tringulasition strategy, dalam model ini, penelitian dilakukan
dalam satu tahap tetapi dengan menggunakan metode kuantitatif dan kualitatif
2019
44 FAKULTAS PARIWISATA DAN PERHOTELAN
secara bersama-sama. Bobot antara metode kuantitatif dan kualitatif yang
digunakan dalam penelitian meskinya seimbang, namun dalam prakteknya bisa
metode yang satu bobotnya lebih tinggi atau lebih rendah dari pada yang lain.
Penggabungan data dilakukan pada penyajian data, interpretasi dan
pembahasan.
2) Concurrent embeded strategy, merupakan metode penelitian yang
mengkombinasikan penggunaan metode penelitian kuantitatif dan kualitatif
secara simultan/bersama-sama (atau sebaliknya), tetapi bobot metodenya
berbeda. Pada model ini ada yang primer ada yang sekunder. Metode primer
digunakan untuk memperoleh data yang utama, dan metode sekunder
digunakan untuk memperoleh data guna mendukung data yang diperoleh dari
metode primer.
3) Concurrent transformative strategy, merupakan gabungan antara model
tringulasition dan embeded. Dua metode pengumpulan data dilakukan pada
satu tahap/fase penelitian dan pada waktu yang sama. Bobot metode ini bisa
sama dan bisa tidak sama. Pengabungan data dapat dilakukan dengan merging,
conecting atau embedding (mencampur dengan bobot sama, menyambung, dan
mencampur dengan bobot yang tidak sama).
Beberapa hal yang perlu dijelaskan terkait dengan sifat metode campuran dalam
suatu proposal (Creswell, 2019) adalah sebagai berikut:
a. Mulailah dengan mendefinisikan metode campuran. Definisi ini melibatkan
pengumpulan data kuantitatif dan data kualitatif sebagai respon terhadap rumusan
masalah atau hipotesis.
1) Definisi mencakup analisis kedua bentuk data.
2) Prosedur untuk pengumpulan dan analisis data kualitatif dan kuantitatif
perlu disimpulkan.
3) Dua bentuk data digabungkan dalam analisis rancangan melalui
peleburan data, pengabungan data, atau pelekatan data.
4) Prosedur ini digabungkan menjadi rancangan metode campuran berbeda
yang memasukkan waktu pengumpulan data serta penekanan setiap data
base.
b. Selain itu, kenali istilah-istilah berbeda yang sering digunakan untuk menyebutkan
penelitian ini.
2019
45 FAKULTAS PARIWISATA DAN PERHOTELAN
c. Edukasi pembaca tentang latar belakang metode campuran dengan mereview secara
singkat sejarah pendekatan ini untuk penelitian.
d. Setelah bagian ini, tuliskan pernyataan tentang nilai serta landasan pemikiran untuk
pemilihan metode campran.
e. Tulislah jenis rancangan metode campuran yang akan digunakan dalam penelitian
serta alasan pemilihannya.
Rangkuman
Pendekatan kuanlitatif menggunakan sejumlah teknik-teknik kuantitatif, penelitian
dengan pendekatan kuantitatif dalam pengelolaan datanya menggunakan teknik analisis.
Teknik analisis dilakukan menggunakan teknik statistik untuk mereduksi dan
mengelompokan data, menentukan hubungan serta mengidentifikasikan perbedaan antar
kelompok data. Penelitian kuantitatif berawal dengan adanya masalah yang dapat digali dari
sumber empiris dan teoritis, sebagai suatu aktivitas penelitian pendahuluan (pra riset).
Penelitian kualitatif bersifat deskriptif analitik. Data yang diperoleh seperti hasil dari
wawancara, pengamatan dan dokumentasi, catatan lapangan disusun oleh peneliti di
lapangan/di lokasi penelitian, tidak dituangkan dalam bentuk angka-angka. Peneliti segera
melakukan analisis data dengan memperkaya informasi, mencari hubungan, membandingkan,
menemukan pola atas dasar data aslinya.
Lembaran kegiatan
Buatlah perbandingkan karakteristik ketiga metode penelitian yaitu penelitian kuantitatif,
kualitatif dan campuran.
2019
46 FAKULTAS PARIWISATA DAN PERHOTELAN
Referensi
Creswell, John W. 2019. Research Design. Pendekatan Metode Kualitatif, Kuantitatif,
dan Campuran. Diterjemahkan: Achmad Fawaid dan Rianayati Kusmini
Pancasari. Cetakan IV. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
2019
47 FAKULTAS PARIWISATA DAN PERHOTELAN
UNIT 3
PERMASALAHAN PENELITIAN
Pendahuluan
Perkuliahan pada unit ini difokuskan pada masalah penelitian. Kajian dalam unit ini
meliputi sumber ide penelitian, masalah penelitian, pertanyaan masalah, perumusan masalah
penelitian. Sebelum perkuliahan berlangsung dosen menayangkan beberapa slide tentang
masalah penelitian sesuai dengan bidang studi, sehingga mahasiswa dapat mengetahui apa
yang dimaksud dengan penelitian, dan bagaimana memahami masalah penelitian guna
mempermudah mahasiswa untuk memahami dan melakukan penelitian secara efektif dan
efisien. Mahasiswa diberi tugas untuk membaca uraian materi yang sudah ada pada modul
berbasis android.
Penyiapan media dalam pembelajaran ini sangat penting. Dalam perkuliahan ini
memerlukan LCD dan laptop beserta HP android yang dapat membantu mahasiswa dalam
membaca uraian materi.
Indikator :
Pada akhir perkuliahan mahasiswa diharapkan dapat :
a. Menentukan permasalahan penelitian yang akan dilakukannya (latar belakang
masalah, identifikasi masalah dan batasan masalah sesuai dengan pendekatan
penelitian)
b. Merumuskan masalah secara jelas
c. Merumuskan tujuan dan manfaat penelitian
2019
48 FAKULTAS PARIWISATA DAN PERHOTELAN
Waktu :
2x2x 50 menit
Materi Pokok
a) Masalah penelitian dan kriterianya
b) Perumusan masalah,
c) Tujuan dan Manfaat penelitian (kuantitatif dan kualitatif )
Kegiatan Perkuliahan
Pertemuan3
Kegiatan awal (15 menit)
a) Membuka pelajaran dan appersepsi
b) Menjelaskan tujuan dan kompetensi pembelajaran
c) Menjelaskan manfaat pembelajaran hari ini
d) Brainstorming dengan mencermati slide yang ditampilkan oleh dosen tentang masalah
penelitian
e) Penjelasan pentingnya mempelajari Unit 3
2019
49 FAKULTAS PARIWISATA DAN PERHOTELAN
e) Mahasiswa membuat laporan diskusinya tentang masalah penelitian dan memberikan
contoh satu masalah penelitian baik kelompok/pribadi
f) Masing-masing kelompok/mahasiswa mendiskusikan hasil pengamatannya
3. Pembuktian (verification), dan ( menalar)
Salah satu kelompok/mahasiswa mempresentasikan hasil diskusinya ke depan kelas.
Sementara kelompok/siswa lain, menanggapi, memberikan pertanyaan dan
menyempurnakan apa yang dipresentasikan.
4. Menarik kesimpulan/ generalisasi (generalization) (mengkomunikasikan)
a) Dosen meluruskan konsep yang diragukan mahasiswa dan mencatat yang dibahas
oleh dosen.
b) Dosen bersama mahasiswa berdiskusi untuk membuat kesimpulan dari materi
pembelajaran.
Pertemuan 4
Kegiatan awal (15 menit)
a) Membuka pelajaran dan melakukan appersepsi
b) Menjelaskan tujuan dan kompetensi pembelajaran.
c) Menjelaskan manfaat pembelajaran hari ini
d) Brainstorming dengan mencermati slide yang ditampilkan oleh dosen tentang
permasalahan penelitian
e) Penjelasan pentingnya mempelajari Unit 3 dan 4 ini
2019
50 FAKULTAS PARIWISATA DAN PERHOTELAN
Kegiatan Penutup (10 menit)
a) Dosen memberikan ringkasan untuk pembelajaran hari ini
b) Dosen melakukan review atau tanya jawab terkait dengan materi yang dipelajari hari
ini
c) Dosen memberikan gambaran untuk materi selanjutnya .
Uraian Materi
1. Akal sehat
Salah satu sumber ide yang bisa diuji adalah bagian pengetahuan yang disebut
pendapat umum (Comman sense) yang diyakini benar. Misalnya “jika guru tidak
memberikan tugas rumah, apakah siswa cenderung tidak belajar di rumah” Apakah
siswa laki-laki lebih pintar mengerjakan stastitik dibandingkan siswa
perempuan”.Mengajukan pertanyaan yang demikian dapat melahirkan permasalahan
penelitian yang memiliki daya tarik, dampak pekerjaan rumah dan perbedaan jenis
kelamin terhadap prestasi anak.
Menguji sebuah ide logis bisa sangat berharga karena gagasan semacam itu tidak
serta merta terbukti benar, atau penelitian mungkin memperlihatkan bahwa dunia
nyata jauh lebih rumit dibandingkan dengan ide-ide logis yang diterima secara
2019
51 FAKULTAS PARIWISATA DAN PERHOTELAN
umum. Melakukan penelitian untuk menguji ide-ide logis sering kali memaksa untuk
keluar dari batasan teori.
2. Realitas atau Kenyataan
3. Riset Terdahulu
Sumber ketiga dari ide adalah riset sebelumnya. Mengkaji banyak riset yang
terkait dengan suatu topik merupakan cara terbaik untuk melahirkan ide untuk riset
baru. Umumnya temuan-temuan riset dipublikasikan. Oleh karena itu, para peneliti
bisa menggunakan sekumpulan literatur terdahulu tentang sebuah topik untuk terus
menerus memperdalam dan mengembangkan pengetahuannya. Publikasi hasil
penelitian biasanya juga ditulis dalam artikel yang dimuat di jurnal. Agar dapat
menemukan ide dari membaca artikel di jurnal, maka dapat dilatihkan keterampilan-
keterampilan berikut. Pertama, kajilah apakah topik artikel tersebut relevan jika
2019
52 FAKULTAS PARIWISATA DAN PERHOTELAN
diterapkan di tempat kita? Mengapa?. Suatu penelitian yang cukup menarik dan
dilakukan di tempat lain merupakan modal dasar untuk melakukan penelitian serupa.
Sebagai contoh, penelitian-penelitian pendidikan yang dilakukan di negara-negara
maju dapat dilakukan di Indonesia. Kedua, saran yang ditulis oleh sipeneliti. Saran
dapat digunakan sebagai titik tolak dalam melakukan penelitian lanjutan.
4. Pengalaman
5. Teori
Teori memiliki dua fungsi utama dalam meningkatkan pemahaman seseorang.
Pertama, teori mengorganisasi dan menjelaskan berbagai fakta atau deskripsi
tertentu. Fakta dan deskripsi semacam itu tidak bermakna dengan sendirinya.Begitu
pula teori diperlukan untuk meletakkan suatu kerangka pada fakta dan deskripsi
tersebut. Kerangka ini membuat dunia dapat lebih mudah dipahami dengan
memberikan beberapa konsep abstrak yang membantu mengorganisasi dan
menjelaskan sejumlah fenomena. Kedua, teori memandu pengamatan terhadap
dunia. Teori melahirkan hipotesis, dan peneliti melakukan kajian atau riset untuk
mengetahui kebenaran hipotesis. Jika studi itu menegaskan kebenaran hipotesis
tersebut, maka teori itu kuat. Ketika semakin banyak bukti terkumpul yang sejalan
dengan teori, maka semakin yakin bahwa teori itu benar.
2019
53 FAKULTAS PARIWISATA DAN PERHOTELAN
B. Masalah Penelitian
Pada dasarnya penelitian itu dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan data yang
dapat digunakan untuk penyelesaian masalah. Untuk itu setiap penelitian yang dilakukan
harus selalu berangkat dari masalah, seperti yang dikemukakan oleh Emory (1985)
bahwa, baik penelitian murni maupun penelitian terapan, semuanya berangkat dari
masalah, hanya untuk penelitian terapan, hasilnya langsung dapat digunakan untuk
membuat keputusan.
Jadi setiap penelitian yang akan dilakukan harus selalu berangkat dari masalah.
Walaupun diakui bahwa memilih masalah penelitian sering merupakan hal yang paling
sulit dalam proses penelitian (Tuckman, 1988: 25). Bila dalam penelitian telah dapat
menemukan masalah yang betul-betul merupakan masalah penelitian, maka sebenarnya
pekerjaan penelitian itu 50% telah selesai (Sugiyono, 2005). Oleh karena itu
menemukan masalah dalam penelitian merupakan pekerjaan yang tidak mudah, tetapi
setelah masalah dapat ditemukan pekerjaan penelitian akan segera dapat dilakukan.
Masalah (problem) adalah focus utama penelitian , jika tidak ada masalah, maka tidak
perlu melakukan penelitian. Dengan kata lain adanya masalah menyebabkan perlunya
penelitian. Menetapkan masalah merupakan langkah awal penelitian. Apakah masalah
itu? Apakah semua masalah perlu dan cocok diteliti? Apakah karakteristik masalah yang
cocok diteliti seseorang? Pertanyaan-pertanyaan ini perlu dijawab lebih dahulu sebelum
melangkah kepada kegiatan penelitian lainya. Jika pertanyaan tersebut tidak terjawab
dengan baik, maka dapat menyebabkan kegagalan dalam mencapai tujuan penelitian,
atau hasil penelitian itu tidak/kurang bermanfaat.
Apakah permasalahan penelitian? (Jhon Dewey, 1993; Kerlinger, 1986)
mengidentifikasi bahwa permasalahan secara faktual dapat berupa kesulitan yang
dirasakan oleh orang awam atau peneliti. Permasalahan juga dapat diartikan sebagai
sesuatu yang dijadikan target yang telah ditetapkan oleh peneliti, tetapi karena sesuatu
hal target tidak tercapai. Sesuatu yang tidak tercapainya target disebut masalah. Jadi
masalah adalah kesenjangan antara harapan dengan kenyataan. Perbedaan antara apa
yang seharusnya dengan apa yang terjadi. Dibidang pendidikan misalnya hasil belajar
diharapkan memuaskan tetapi kenyataan mengecewakan, perbedaan antara kinerja guru
yang terjadi di sekolah, kesenjangan antara teori dengan kenyataan dalam penerapannya,
ketiadaan informasi tentang keberadaan pendidikan tertentu pada hal sangat diperlukan.
Banyaknya para remaja mengalami kulit berjerawat, yang disebabkan oleh banyak faktor
seperti; hormon, kulit kurang bersih, pemakaian kosmetik tidak sesuai dengan jenis kulit.
2019
54 FAKULTAS PARIWISATA DAN PERHOTELAN
Hal ini menunjukkan adanya masalah yang perlu dicarikan solusi melalui penelitian.
Selanjutnya masalah itu perlu diperjelas dan dipertegas sehingga lebih spesifik dan
skopnya dibatasi, yaitu melalui perumusan masalah (problem statement) yang akan
dijelaskan kemudian.
Beberapa contoh permasalahan dari hasil pengamatan di lapangan:
a. Kulit berjerawat
Masalah kulit yang berjerawat ini dapat diteliti dengan tujuan untuk mengatasi
jerawat: apa yang bisa kita teliti bagaimana melakukan perawatan, kosmetik apa
yang digunakan, bagaimana langkah-langkah yang dilakukan untuk mengatasinya.
b. Destinasi Wisata
Bagaimana mengembangkan daerah ini yang punya peluang utk dijadikan daerah
wisata supaya orang berminat untuk mengunjunginya.
2019
55 FAKULTAS PARIWISATA DAN PERHOTELAN
Gambar 3. Objek Wisata
Tidak semua masalah perlu dan cocok diteliti. Oleh sebab itu seorang peneliti perlu
memahami karakteristik masalah penelitian agar dia dapat memilih masalah penelitian
dengan tepat. Karakteristik masalah dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam
menetapkan masalah yang akan diteliti. Ada lima pertimbangan dalam memilih masalah
penelitian, yaitu sebagai berikut;
2019
56 FAKULTAS PARIWISATA DAN PERHOTELAN
a. Significance of the problem. Apakah masalah yang akan diteliti itu signifikan atau
tidak. Masalah yang signifikan adalah masalah yang besar dampaknya apabila tidak
diselesaikan, dan besar manfaatnya kalau diteliti dan dicarikan alternative
pemecahannya. Masalah seperti ini biasanya terkait dengan isu-isu utama atau isu
sentral yang tengah dihadapi. Contohnya saat ini terjadi wabah Covid 19, sebaiknya
masalah ini perlu diteli, bagaimana dampatnya terhadap pengelolaan salon kecantikan.
b. Manageable problem. Masalah yang akan diteliti sesuai dengan keadaan peneliti,
antara lain dilihat dari penguasaan bidang ilmu, kesempatan, pembiayaan, kemampuan,
dst. Peneliti perlu mempertimbangkan kemampuannya untuk meneliti masalah yang
akan diteliti.
c. Obtainable data. Begitu sebuah masalah dipilih untuk diteliti, peneliti sudah harus
memikirkan jenis data yang akan dikumpulkan, darimana data itu diperoleh, alat
pengumpul data yang akan digunakan serta ketersediaannya, dan kemungkinan
kendala-kendala yang dihadapi dalam proses pengumpulan data. Data yang valid dan
reliable sangat diperlukan dalam sebuah peneliti.
d. Interisting problem. Masalah yang akan diteliti hendaklah menarik, baik bagi peneliti
maupun bagi kelompok orang pada bidang tertentu. Apabila masalah yang akan diteliti
menarik, maka penelitian akan dilaksanakan dengan sungguh-sungguh, sebaliknya jika
masalah tidak menarik, maka dikawatirkan penelitian dilakukan tidak mengikuti
metode serta prosedur penelitian yang benar.
e. Availabiliy of literaturr dealing with the problem. Dalam memilih masalah penelitian
hendaknya dipertimbangkan juga tentang tersedianya literature (artikel-artikel, hasil-
hasil penelitian, buku, website, dll) berkenaan dengan masalah yang akan diteliti. Jika
literatur tidak tersedia atau sangat terbatas, peneliti akan mengalami kesulitan dalam
kajian teori dan dalam proses deduksi masalah yang diteliti. Dalam masalah literature
ini yang perlu diperhatikan tidak hanya ketersediaannya akan tetapi termasuk up-to-
date tidaknya informasi yang ada, dan juga kredibilitas pengarang/penulis.
Gay dan Airasian (2000: 42) mengemukakan empat karakteristik masalah penelitian
( research topic) yang baik yaitu:
a. Topik/masalah yang akan diteliti menarik (the topic is interesting).
b. Topik/masalah itu dapat diteliti (the topic is researchable)
c. Topik/masalah yang akan diteliti signifikan
d. Topic/masalah itu dikuasai/difahami oleh peneliti (the topic is manageable).
Ada kriteria tertentu yang dapat digunakan dalam menilai signifikan atau tidaknya
sebuah masalah. kriteria tersebut antara lain adalah:
a. Ideal, masalah yang diteliti hendaklah masalah yang pemecahannya memberikan
kontribusi terhadap pengembangan ilmu pendidikan.
b. Masalah yang diteliti hendaklah mengungkapkan masalah-masalah berikutnya yang
perlu diteliti (penelitian lanjutan).
c. Masalah adalah masalah yang dapat diteliti (tidak semua masalah dapat diteliti)
d. Masalah harus sesuai dengan peneliti tertentu; maksudnya sesuai bidang studi atau
bidang ilmu atau profesi si peneliti.
Memilih masalah penelitian yang tepat merupakan langkah yang paling sulit dalam
proses penelitian. Tidak sedikit peneliti menghabiskan waktu yang lama dalam memilih
dan menetapkan masalah yang akan diteliti, bahkan ada yang lebih lama dari waktu
penelitiannya sendiri. Banyak pula peneliti yang berkali-kali menukar atau merubah
masalah penelitiannya. Hal ini disebabkan yang bersangkutan kurang menguasai cara-cara
memilih masalah penelitian.
Dari mana masalah penelitian diperoleh? tiga sumber utama masalah penelitian
adalah: teori, pengalaman pribadi, dan replikasi. Gay dan Airasian (2000) mengantakan :
“Three major sourcer of research topics are theories, personal experiences, and
replications”. Selanjutnya Ary, Jacobs, dan Razavieh (1985) menjelaskan tiga sumber
2019
58 FAKULTAS PARIWISATA DAN PERHOTELAN
utama masalah penelitian , yaitu: pengalaman (experience), deduksi dari teori (deductions
froms theory), dan literature terkait (related literature).
Untuk mengarahkan dan memudahkan pemilihan masalah penelitian dianjurkan
membuat semacam agenda penelitian (atau disebut juga peta masalah). Agenda penelitian
terdiri dari sejumlah topik utama (the general problem area), dan masing-masing topik
utama dijabarkan menjadi topik-topik dan sub-sub topik penelitian. topik-topik dan sub-
sub topik mengandung masalah khusus yang secara spesifik mengemukakan masalah yang
akan diteliti. Dalam hubungan ini, Tuckman memberi contoh peta masalah penelitian,
yang disebut dengan “model for problem consideration.”
Salah satu model dalam mencari dan menetapkan masalah yang akan diteliti adalah
model pendekatan sistem (the system Approach Model). Model ini dikembangan sebagai
berikut:
Sarana dan Prasarana Perkembangan Iptek Soft skill Feedback dari DUDI
2019
59 FAKULTAS PARIWISATA DAN PERHOTELAN
Sub masalah dari masing- masing masalah yang diidentifikasi adalah
Standar Kompetensi
Profil siswa Kuantitatif
Lulusan
Evaluasi Dan
Prospek karir Distribusi
Pengembangan
Dst
3. Tujuan Penelitian
Apakah problematik penelitian dikemukakan dalam kalimat pertanyaan, maka tujuan
penelitian dirumuskan dalam kalimat pernyataan. Tujuan penelitian adalah rumusan
kalimat yang menujukkan adanya sesuatu hal yang diperoleh setelah penelitian selesai.
Sebenarnya apabila ditilik dari isinya sesuatu yang ingin dicapai, yang merupakan tujuan
penelitian sama dengan jawaban yang dikehendaki dalam problematik penelitian, yang
berbeda adalah rumusannya.
Contoh:
Cara menentukan tujuan dengan sangat sederhana ini hanya berlaku untuk peneliti
pemula atau mahasiswa strata I untuk menghasilkan skripsi. Untuk S2 dan S3, hubungan
problematik dengan tujuan bukan hanya sekedar kebalikan tetapi harus luas daripada
sekedar hal yang diproblemkan. Demikian juga hasil yang diperoleh yang berupa
kesimpulan atau jawaban yang diperoleh, harus lebih luas daripada sekedar jawaban yang
linier dengan pertanyaan.
Jika kita kaitkan antara problematik, tujuan penelitian dan kesimpulan dapat di
digambarkan sebagai berikut:
Kesimpulan
Jawaban yang
diperoleh
Antara ketiga hal ini harus sinkron. Contoh jika pada problem terdapat 3 hal yang
dipertanyakan maka ada tiga hal yang menjadi tujuan dan ada 3 jawaban yang
diharapkan, dan selesai penelitian akan ada 3 jawaban dalam kesimpulan.
Dalam kaitannya dengan hipotesis, jika penelitian mempunyai hipotesis maka kaitannya
tersebut menjadi kaitan antara problem, tujuan penelitian, hipotesis dan kesimpulan.
2019
62 FAKULTAS PARIWISATA DAN PERHOTELAN
Problematik Tujuan Penelitian
Hipotesis Kesimpulan
4. Kegunaan Penelitian
Rumusan tentang kegunaan hasil penelitian adalah kelanjutan dari tujuan penelitian.
Apabila peneliti sudah selesai mengadakan penelitian dan memperoleh hasil, ia diharapkan
dapat menyumbangkan hasil itu kepada negara, masyarakat, instansi, atau khususnya
kepada bidang yang diteliti. Dengan kata lain dapat dikatakan bahwa kegunaan penelitian
merupakan follow up penggunaaan informasi atau jawaban yang tertera dalam kesimpulan
penelitian.
Rangkuman
Berbagai sumber ide yang dapat dimanfaatkan untuk mendapatkan ide penelitian adalah
akal sehat, realitas atau kenyataan, riset terdahulu, pengalaman dan teori. Masalah (problem)
adalah focus utama penelitian.Pada dasarnya penelitian itu dilakukan dengan tujuan untuk
mendapatkan data yang dapat digunakan untuk penyelesaian masalah. Untuk itu setiap
penelitian yang dilakukan harus selalu berangkat dari masalah.
Pertimbangan-pertimbangan dalam memilih masalah yaitu; a) Significance of the
problem., b) Manageable proble, c) Obtainable data. d) Interisting problem, e) Availabiliy of
literaturr dealing with the problem. Tiga sumber utama masalah penelitian adalah:
2019
63 FAKULTAS PARIWISATA DAN PERHOTELAN
pengalaman (experience), deduksi dari teori (deductions froms theory), dan literature terkait
(related literature).
Masalah penelitian harus dirumuskan secara spesifik sehingga jelas masalah yang akan
diteliti. Dalam rumusan masalah akan terbaca jenis penelitian yang akan dilaksanakan,
variable-variabel yang akan diteliti, bentuk hubungan antara variabel-variabel tersebut,
populasi, skop atau setting penelitiannya. Karakteristik dari rumusan masalah yaitu: a)
menanyakan hubungan antara dua atau lebih variable, b) dinyatakan dengan jelas, biasanya
dalam kalimat tanya., c) dapat diuji/dijawab melalui pengalaman yaitu dimungkinkan untuk
memperoleh data untuk menjawab pertanyaan penelitian, c) tidak bertentangan dengan moral
dan etika.
Lembaran Kegiatan
Anda diminta untuk mencari sutu judul penelitian dan tentukan rumusan masalahnya, tujuan
penelitian dan manfaat penelitiannya.
Referensi
1. Airasian, Peter and L. R. Gay. 2000. Educational research: Competence for analysis
an application (6th ed). New Jersey: Merrill Prentice Hall.
2019
65 FAKULTAS PARIWISATA DAN PERHOTELAN
UNIT 4
PENYUSUNAN LANDASAN TEORI
DAN KERANGKA BERFIKIR
Pendahuluan
Perkuliahan pada unit ini difokuskan pada landasan , dan kerangka berfikir dalam
penelitian. Kajian dalam unit ini meliputi; penyusunan landasan teori, variabel dan indikator,
penyusunan kerangka berfikir.
Dalam unit ini mahasiswa mengkaji tentang kajian teori/landasan teori yang berhubungan
dengan variabel penelitian yang diperoleh dari berbagai sumber yang terkait. Sebelum
perkuliahan berlangsung, dosen menampilkan slide tentang konsep dari kajian
teoritis/pustaka, penyusunan kajian teori, variabel dan indikator serta kerangka berfikir,
sehingga mahasiswa memahami tentang penyusunan kajian teori/pustaka sesuai dengan
masalah yang diteliti. Mahasiswa diberi tugas untuk membaca uraian materi yang ada pada
modul berbasis android.
Media pembelajaran sangat penting dalam penyampaian materi ini. Media yang (daring)
digunakan adalah LCD yang digunakan oleh dosen untuk pencapaian awal perkuliahan dan
menggunakan modul berbasis android. Modul berbasis android ini dapat dibaca oleh
mahasiswa kapan dan dimana saja. Dengan membaca modul mahasiswa dapat menguasai
materi ini sebagai modal untuk memahami materi selanjutnya.
Indikator:
Pada akhir perkuliahan mahasiswa diharapkan dapat :
a) Mengidentifikasi landasan teori
b) Mengidentifikasi Penyusunan landasan teori
2019
66 FAKULTAS PARIWISATA DAN PERHOTELAN
c) Mengidentifikasi Variabel dan indikator
d) Mengidentifikasi Penyusunan kerangka berfikir
Materi Pokok
a) Landasan teori,
b) Penyusunan kajian teori,
c) Variabel dan indikator,
d) Penyusunan kerangka konseptual
Kegiatan Perkuliahan
Pertemuan 5
Kegiatan awal (15 menit)
a) Membuka pelajaran dan appersepsi
b) Menjelaskan tujuan dan kompetensi pembelajaran hari ini
c) Menjelaskan manfaat pembelajaran hari ini
d) Penjelasan pentingnya mempelajari Unit IV
2019
67 FAKULTAS PARIWISATA DAN PERHOTELAN
3. Pembuktian (verification), dan (menalar)
a) Salah satu kelompok/mahasiswa mempresentasikan hasil diskusinya ke depan kelas.
Sementara kelompok/siswa lain, menanggapi, memberikan pertanyaan dan
menyempurnakan apa yang dipresentasikan.
4. Menarik kesimpulan/ generalisasi (generalization) (mengkomunikasikan)
a) Dosen meluruskan konsep yang diragukan mahasiswa dan mencatat yang dibahas
oleh dosen.
b) Dosen bersama mahasiswa berdiskusi untuk membuat kesimpulan dari materi
pembelajaran.
Pertemuan 6
Kegiatan Awal (15 menit)
a) Membuka pelajaran dan appersepsi
b) Menjelaskan tujuan dan kompetensi pembelajaran hari ini
c) Menjelaskan Manfaat pembelajaran hari ini
d) Penjelasan Pentingnya mempelajari Unit IV
2019
68 FAKULTAS PARIWISATA DAN PERHOTELAN
Kegiatan Tindak Lanjut (5 menit)
Membuat peta konsep variabel dan indikator dan kerangka konseptual sesuai dengan
masalah yang diteliti
Uraian Materi
A. Pengertian
Setelah masalah penelitian dirumuskan, maka langkah kedua dalam proses penelitian
(kuantitatif) adalah mencari teori-teori, konsep-konsep dan generalisasi hasil penelitian
yang dapat dijadikan sebagai landasan teori untuk pelaksanaan penelitian. Teori adalah
seperangkat konsep, asumsi, dan generalisasi yang dapat digunakan untuk
mengungkapkan dan menjelaskan perilaku dalam berbagai organisasi. Ditegaskan agar
peneliti itu mempunyai dasar yang kokoh, dan bukan sekedar perbuatan coba-coba.
Adapun landasan teoritis ini merupakan ciri bahwa penelitian itu merupakan cara ilmiah
untuk mendapatkan data.
Penyusunan landasan teoritis tidak akan produkktif sebelum bahannya cukup banyak.
Karena itu perlu terlebih dahulu dibaca banyak-banyak sumber-sumber bacaan, baru
ditelaah, dibandingkan hasil pembacaan itu dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya, perlulah
hal tersebut dicatat, tidak ada aturan umumnya. Sementara yang menganggap informasi
minimal, yaitu informasi yang berisi hal-hal seperti yang tertulis dalam katalog di
perpustakaan telah cukup, sementara orang-orang yang lain menganggap bahwa catatan
itu perlu memuat inti-sari atau garis-garis besar isi bacaan untuk Indonesia, kiranya
pendapat yang kedua itulah yang lebih sesuai, karena pada umumnya sumber bacaan
sangat terbatas, sehingga ada kemungkinan sumber yang pernah dibaca tidak lagi
tersedia di perpustakaan sewaktu diperlukan kembali.
Cara pencatatannya, pada umumnya mengikuti salah satu dari dua sistem, yaitu (a)
system kartu, dan (b) system lembaran atau system kuarto. Sistem kartu menggunakan
kertas gambar berukuran kartu pos atau berukuran lebih kecil dari kartu pos, sedangkan
system lembaran (kuarto) menggunakan kertas (sering kali juga HVS) ukuran kuarto.
Keuntungan system kartu ialah bahwa kartu-kartu itu mudah diatur, disimpan, dan
dibawa kemana-mana. Kelemahannya, informasi yang dapat direkam pada setiap kartu
sangat terbatas. Sebaliknya, pada system lembaran (kuarto), masing-masing lembar dapat
memuat informasi yang jauh lebih banyak, tetapi mengatur, menyimpan, dan
membawanya lebih sukar. Namun, dengan tersediannya alat pelubang (perforator) dan
map yang sesuai dengan ukuran kuarto di toko-toko alat tulis dewasa ini, kelemahan
2019
69 FAKULTAS PARIWISATA DAN PERHOTELAN
system lembaran (kuarto) itu dapat diatasi.Dewasa ini, dengan tersediannya computer,
perekaman hasil bacaan itu dalam computer mungkin merupakan pilihan tepat.
Dari informasi-informasi yang telah terkumpul sebagai hasil kegiatan membaca itulah
peneliti melakukan penelaahan lebih lanjut terhadap masalah yang digarapnya. Dengan
dedukasi dia berusaha melakukan pemaduan dan pembuatan generalisasi-generalisasi,
dan akhirnya meramu kesemua bahan itu kedalam suatu sistem yang berupa kesimpulan-
kesimpulan teoretis, yang akan menjadi landasan bagi penyusun hipotesis penelitian.
Didalam kesimpulan-kesimpulan teoretis itu peneliti harus mengidentifikasikan hal-hal
atau faktor-faktor utama yang akan digarap dalam penelitiaanya. Faktor-faktor inilah
yang akan menjadi variabel-variabel yang akan digarap dalam penelitiannya. Peramuan
ini penting, karena disitulah letak mutu sistem pemikiran teoretis sipeneliti. Penyatuan
hasil-hasil bacaan secara kronologis dan kompilatif saja tidak cukup. Hasil-hasil itu harus
diramu berdasarkan suatu garis pemikiran yang konsisten. Garis pemikiran inilah yang
melandasi kesimpulan-kesimpulan teoretis yang menjadi dasar hipotesis penelitian.
B. Deskripsi Teori
Salah satu komponen penting dalam melakukan penelitian adalah menentukan teori
apakah yang akan digunakan untuk mengeksplorasi rumusan masalah. Teori adalah
seperangkat konstruk (konsep), definisi, dan proposisi yang berfungsi untuk melihat
fenomena secara sistematik, melalui spesifikasi hubungan antar variabel, sehingga dapat
berguna untuk menjelaskan dan meramalkan fenomena. Menurut Wiliam Wiersma
(1986) menyatakan bahwa : A theory is a generalization or series of generalization by
which we attempt to explain some phenomena in a systematic yang dapat digunakan
untuk menjelaskan berbagai fenomena secara sistematik.
Teori merupakan sistem yang bertujuan untuk menjelaskan suatu fenomen dengan
cara merinci konstruk-konstruk (yang membentuk fenomena itu), beserta hukum atau
aturan yang mengatur keterkaitan antara satu konstruk dengan lainnya. Para pakar
membagi teori menjadi dua, yaitu teori kecil dan teori besar. Teori kecil adalah teori
yang menjelaskan suatu fenomena dalam skala kecil dan terbatas. Seorang peneliti
biasanya membangun teori kecil didalam penelitiannya. Teori ini hanya melibatkan satu
atau dua variabel untuk menjelaskan sesuatu secara sangat terbatas. Teori besar adalah
teori yang menjelaskan suatu fenomena secara utuh dan menyeluruh. Apa yang dimaksud
2019
70 FAKULTAS PARIWISATA DAN PERHOTELAN
dengan teori penelitian dalam penelitiannya mengacu kepada teori kecil (Prasetya
Irawan, 1999)
Deskripsi teori dalam suatu penelitian merupakan uraian sistematis tentang teori (dan
bukan sekedar pendapat pakar atau penulis buku) dan hasil-hasil penelitian yang relevan
dengan variabel yang diteliti. Berapa jumlah kelompok teori yang perlu dikemukakan/
dideskripsikan, akan tergantung pada luasnya permasalahan dan secara teknik tergantung
pada jumlah variabel independent dan satu dependent, jika ada 3 variabel independent
dan satu variabel dependant maka kelompok teori yang perlu dideskripsikan ada empat
kelompok teori; yaitu kelompok teori yang berkenaan dengan tiga variabel independent
dan satu dependent. Oleh karena itu, semakin banyak variabel yang diteliti, maka akan
banyak teori yang perlu dikemukakan (Sugiyono, 2019:106)
Deskripsi teori paling tidak berisi tentang penjelasan terhadap variabel-variabel yang
diteliti, melalui pendefinisian, dan uraian yang lengkap dan mendalam dari berbagai
referensi, sehingga terhadap hubungan antar variabel ruang lingkup, kedudukan dan
prediksi terhadap hubungan antar variabel yang akan diteliti menjadi lebih jelas dan
terarah. Teori-teori yang dideskripsikan dalam proposal maupun laporan penelitian dapat
digunakan sebagai indikator apakah peneliti menguasai teori dan konteks yang diteliti
atau tidak. Variabel-vriabel penelitian yang tidak dapat dijelaskan dengan baik, baik dari
segi pengertian maupun kedudukan dan hubungan antar variabel yang diteliti,
menunjukkan bahwa peneliti tidak menguasai teori dan konteks penelitian.
Untuk menguasai teori, maupun generalisasi-generalisasi dari hasil penelitian, maka
peneliti harus rajin membaca. Orang harus membaca dan membaca, dan menelaah yang
dibaca itu setuntas mungkin agar ia dapat menegakkan landasan yang kokoh bagi
langkah-langkah berikutnya. Membaca merupakan keterampilan yang harus
dikembangkan dan dipupuk (Sumadi Suryabrata, 1996))
Setiap penelitian selalu menggunakan teori. Menurut Mark,1963 menyatakan bahwa
suatu teori akan memperoleh arti yang penting, bila ia lebih banyak dapat melukiskan,
menerangkan, dam meramalkan gejala yang ada. Selanjutnya Mark membedakan adanya
tiga macam teori. Ketiga teori yang dimaksud ini berhubungan dengan data empiris.
Dengan demikian dapat dibedakan antara lain :
1. Teori yang deduktif : memberi keterangan yang dimulai dari suatu perkiraan atau
pikiran spekulatif tertentu ke arah data akan diterangkan.
2. Teori yang induktif : cara menerangkan adalah dari data ke arah teori. Dalam bentuk
ekstrim titik pandang yang positivistis ini dijumpai pada kaum behaviorist.
2019
71 FAKULTAS PARIWISATA DAN PERHOTELAN
3. Teori yang fungsional : di sini nampak suatu interaksi pengaruh antara data dan
perkiraan teoritis, yaitu data mempengaruhi data pembentukan teori dan
pembentukan teori kembali mempengaruhi data.
Berdasarkan tiga pandangan ini dapatlah disimpulkan bahwa teori dapat dipandang
sebagai berikut :
1. Teori menunjuk pada sekelompok hukum yang tersusun secara logis. Hukum –
hukum ini biasanya sifat hubungan yang deduktif. Suatu hukum menujukkan suatu
hubungan antara variabel–variabel empiris yang bersifat ajeg dan dapat diramal
sebelumnya.
2. Suatu teori juga dapat merupakan suatu rangkuman tertulis mengenai suatu kelompok
hukum yang diperoleh secara empiris dalam suatu bidang tertentu. Di sini orang mulai
dari data yang diperoleh dan dari data yang diperoleh itu datang suatu konsep yang
teoritis ( induktif )
3. Suatu teori juga dapat menunjuk pada suatu cara menerangkan yang
menggeneralisasi. Di sini biasanya terdapat hubungan yang fungsional antara data dan
pendapat yang teoritis.
Teori empiris ini mempunyai dasar empiris. Suatu teori dapat memandang gejala
yang dihadapi dari sudut yang berbeda-beda, misalnya dapat dengan menerangkan, tetapi
dapat pula dengan menganalisa dan menginterprestasi secara kritis ( Habermas, 1968 ).
2019
72 FAKULTAS PARIWISATA DAN PERHOTELAN
variabel penelitiannya. Berapa jumlah variabel yang diteliti, dan apakah nama setiap
variabel, merupakan titik tolak untuk menentukan teori yang akan dikemukakan.
2. Cari sumber-sumber bacaan (buku, kamus, ensiklopedia, journal ilmiah, laporan hasil
penelitian, skripsi, tesis, disestasi) yang sebanyak-banyaknya dan yang relevan
dengan setiap variabel yang diteliti.
Setelah variabel ditentukan, maka langkah berikutnya adalah membaca buku–buku
dan hasil penelitian yang relevan. Buku–buku yang dibaca dapat berbentuk buku teks,
ensiklopedia, dan kamus. Hasil penelitian yang dapat dibaca adalah, laporan
penelitian, jurnal penelitian ilmiah, Skripsi, Tesis, dan Disertasi.
3. Lihat daftar isi setiap buku, dan pilih topik yang relevan dengan setiap variabel yang
akan diteliti. (Untuk referensi yang berbentuk laporan penelitian, lihat judul
penelitian, permasalahan, teori yang digunakan, tempat penelitian, sampel sumber
data, teknik pengumpulan data, analisis, kesimpulan dan saran yang diberikan.)
4. Cari definisi setiap variavel yang akan diteliti pada setiap sumber bacaan, bandingkan
antara satu sumber dengan sumber lain, dan pilih definisi yang sesuai dengan
penelitian yang akan dilakukan.
5. Baca seluruh isi topik buku yang sesuai dengan variabel yang akan diteliti, lakukan
analisa, renungkan, dan buatlah rumusan dengan bahasa sendiri tentang isi setiap
sumber data yang dibaca.
6. Deskripsikan teori-teori yang telah dibaca dari berbagai sumber ke dalam bentuk
tulisan dengan bahasa sendiri. Sumber-sumber bacaan yang dikutip atau yang
digunakan sebagai landasan untuk mendeskripsikan teori harus dicantumkan.
Penelitian kuantitatif, di sisi lain, menyertakan sejumlah besar literatur utama di awal
penelitian untuk memberikan arahan/petunjuk atas pertanyaan-pertanyaan dan hipotesis-
hipotesis penelitian. Penelitian kuantitatif juga menggunakan literatur untuk
memperkenalkan masalah atau menggambarkan secara detail literatur-literatur sebelumnya
dalam bagian khusus berjudul “ literatur terkait “ atau “tinjauan pustaka,” atau judul- judul
yang sejenis.
Selain itu, tinjauan pustaka dalam penelitian kuantitatif dapat ditulis untuk
memperkenalkan suatu teori, suatu penjelasan atau hubungan-hubungan yang diinginkan,
dan menjelaskan mengapa teori tersebut penting untuk dikaji. Pada akhir penelitian,
2019
73 FAKULTAS PARIWISATA DAN PERHOTELAN
peneliti meninjau kembali literatur yang ada dan membuat perbandingan antara hasil
penelitian dengan penemuan penemuan yang terdapat dalam literatur. Dalam hal ini,
peneliti kuantitaif menggunakan literatur secara deduktif sebagai kerangka kerja untuk
merancang rumusan masalah dan hipotesis-hipotesis penelitian. Tinjauan pustaka yang
bersifat integratif: peneliti menyimpulkan tema-tema umum yang terdapat dalam literatur.
Model berfikir deduktif yang diterapkan dalam penelitian kuantitatif tampak seperti
gambar dibawah ini.
Peneliti fokus pada teori-teori dalam berbagai literatur yang berhubungan dengan
masalah yang diteliti. Model ini biasanya banyak muncul dalam artikel-artikel jurnal, yang
di dalamnya penulis sering kali menjelaskan teori di bagian pendahuluan. Model terakhir
yang disarankan Cooper adalah tinjauan pustaka yang bersifat metodologis : peneliti fokus
pada metode-metode dan definisi- definisi. Tinjauan semacam ini biasanya menyajikan
ringkasan atas penelitian- penelitian sebelumnya, dan kritik atas kekuatan dan kelemahan
metodologis dalam penelitian- penelitian tersebut.
2019
74 FAKULTAS PARIWISATA DAN PERHOTELAN
Pada hakekatnya, pendekatan deduktif yang bisa diterapkan dalam penelitian
kuantitatif juga turut mempengaruhi peletakan teori didalammya. Opsi-opsi penempatan
teori dalam penelitian kuantitatif dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Dalam pendahuluan Sebagai pendekatan yang sering Sulit bagi pembaca untuk
ditemukan dalam artikel jurnal, familier memisahkan dan memilih dasar
bagi para pembaca, lebih bersifat teori dari lomponen –komponen
deduktif proses dan penelitian lain
(misalnya, dengan metode)
Dalam Tinjauan pustaka Teori-teori ditemukan di literatur, dan Pembaca sulit membedakan teori
penempatannya dalam tinjauan pustaka dengan tinjauan pustaka
semakin memperjelas dan membuatnya
runtut sesuai dengan literatur aslinya.
Setelah hipotesiss atau Pembahasan teori merupakan perluasan Peneliti bisa saja memasukkan
rumusan masalah sebagai logis dari hipotesis atau rumusan lagika teoritis setelah hipotesis
landasan masalah karena menerangkan dan rumusan masalah serta
bagaimana dan mengapa variabel- mengabaikan pembahasan detail
variabel dihubungkan tentang asal usul mula dan alasan
penggunaan teori tersebut.
Dalam bagian terpisah Pendekatan ini dengan jelas Pembahasan teori terpisah dari
membedakan teori dengan komponen- komponen-komponen penelitian
komponen proses penelitian lainnya, lain (misalnya, rumusan masalah
dan memungkinkan pembaca untuk atau metode dan pembaca
mengidentifikasi dan memahami secara mungkin tidak mudah
lebih baik dasar teori untuk penelitian. menghubungkannya dengan
komponen-komponen proses
penelitian lainnya.
2019
75 FAKULTAS PARIWISATA DAN PERHOTELAN
D. Tinjauan Pustaka untuk Penelitian Kualitatif
2019
76 FAKULTAS PARIWISATA DAN PERHOTELAN
Model ketiga, peneliti menyertakan bagian khusus, seperti “bacaan/litertaur terkait,“
di akhir penelitian. Penempatan ini dimaksudkan untuk membandingkan dan
membedakan hasil- hasil atau kategori-kategori yang muncul dalam penelitian dengan
hasil- hasil atau kategori-kategori yang terdapat dalam literatur. Model ini banyak
dijumpai dalam penelitian grouded theory, dan saya merekomendasikan model ketiga ini
karena penelitian grounded theory pada umumnya menggunakan literatur secara induktif.
Selanjutnya Cresswell, 2019 menjelaskan para peneliti menggunakan teori dalam
penelitian untuk tujuan-tujuan yang berbeda. Pertama, dalam penelitian kualitatif, teori
sering kali digunakan sebagai penjelasan atas perilaku dan sikap tertentu. Teori ini bisa
jadi sempurna dengan adanya variabel, konstrak, hipotesis penelitian. kedua para peneliti
kualitatif sering kali menggunakan perspektif teoretis (theorical lens or perspective in
qualitative reserach) sebagai panduan umum untuk meneliti gender, kelas, dan ras (atau
masalah lain mengenal kelompok marginal). Pandangan ini menjadi perspektif
transformatif dan dapat membantu peneliti untuk merancang rumusan masalah,
megumpulkan dan menganalisis data, serta membentuk call for action and change
(panggilan untuk melakukan aksi dan perubahan. Ketiga, dalam penelitian kualitatif,
teori sering kali digunakan sebagai poin akhir penelitian. Dengan menjadikan teori
sebagai poin akhir penelitian, berarti peneliti menerapkan proses penelitiannya secara
induktif yang berlangsung mulai dari data, lalu ke tema-tema umum, kemudian menuju
teori atau model tertentu (lihat Punch, 2005). Keempat, beberapa penelitian kualitatif
tidak menggunakan teori yang terlalu eksplisit. Kasus ini terjadi disebabkan dua hal: (1)
karena tidak ada satu pun penelitian kualitatif yang dilakukan dengan observasi yang
benar-benar murni, dan (2) karena struktur konseptual sebelumnya yang disusun dari
teori dan metode tertentu telah memberikan startig point bagi keseluruhan observasi
(Schwandt, 1993). Logika induktif dalam penelitian kualitatif dapat dilihat pada gambar
dibawah ini:
2019
77 FAKULTAS PARIWISATA DAN PERHOTELAN
Peneliti mengemukakan generalisasi-generalisasi atau teori-
teori dari leratur dan pengalaman-pengalaman pribadinya.
2019
78 FAKULTAS PARIWISATA DAN PERHOTELAN
konkuren dengan bobot dan prioritas yang seimbang antara data kualitatif dan kuantitatif,
peneliti bisa menyajikan literatur secara detail di setiap tahap kualitatif dan kuantitatif.
Singkatnya, penggunaan literatur dalam proyek metode campuran sangat bergantung
pada strategi dan bobot yang diberikan antara penelitian kualitatif dan kuantitatif.
F. Variabel
1. Pengertian
Semua penelitian berurusan dengan variabel, tanpa variabel maka tidak ada
penelitian. Apa yang dimaksud dengan variabel?. Ada beberapa pendapat tentang
variabel. Kerlinger (1973 menyatakan variabel adalah konstruk (constructs) atau sifat
yang dipelajari. Sedangkan Suryabrata (2010) menyatakan variabel diartikan sebagai
segala sesuatu yang akan menjadi objek pengamatan penelitian. Hadi menyatakan
variabel merupakan sebagai gejala yang bervariasi, misalnya jenis kelamin, berat
badan. Gejala adalah objek penelitian, sehingga variabel adalah objek yang
bervariasi.
Menurut Brown, 1987 Variabel didefinisikan sebagai “something that may
vary or differ”, definisi ini menyatakan bahwa variabel adaalah suatu yang berbeda
dan bervariasi). Definisi lain yang lebih detail mengatakan bahwa “variable is simply
symbol or a concept that can assume any one of a set of values (Davis, 1998:23)
(definisi ini menekankan yaitu simbol atau konsep yang diasumsikan sebagai
seperangkat nilai-nilai)
Jadi dapat disimpulkan variabel adalah segala sesuatu yang diteliti oleh
seorang peneliti. Sesuatu yang mungkin manusia, benda, sistem, dan lain-lain.
Variabel adalah suatu lambang (atribut) atau konstrak yang akan diteliti. Variabel
adalah karakteristik yang dapat berubah; dari waktu ke waktu pada orang atau benda
tertentu atau berubah/bervariasi dari individu ke individu atau dari objek ke objek.
Seringkali variabel disebut dengan sesuatu yang mempunyai variasi nilai. Sebagai
contoh adalah “jenis kelamin”, sebab jenis kelamin mempunyai varaisi nilai, yaitu
laki-laki dan perempuan Tetapi, laki-laki atau perempuan juga bisa jadi variabel,
sejauh mempunyai variasi nilai, misalnya laki-laki kawin, laki-laki bujangan,
perempuan kawin atau perempuan belum kawin. Tingkat pendidikan juga mempunyai
variasi nilai, yaitu SD, SMP, SMU, PT.
2019
79 FAKULTAS PARIWISATA DAN PERHOTELAN
2. Macam-macam variabel
Variabel pertama-tama dibedakan atas variabel kuantitatif dan variabel
kualitatif. Variabel kuantitatif adalah variabel yang menunjukkan keragaman dalam
kuantitas (jumlah), dan dinyatakan dalam bentuk angka. Misalnya: umur, hasil
belajar, jumlah siswa per kelas. Variabel kualitatif adalah variabel yang menunjukkan
variasi dalam jumlah kualitas dan dinyatakan dengan label/lambang tertentu;
Misalnya: jenis kelamin, tingkat pendidikan, IQ. Variabel jenis kelamin terdiri dari
kategori laki-laki dan perempuan; laki-laki dapat diberi kode angka 0 dan perempuan
dengan kode angka 1. Variabel IQ dapat digolongkan rendah, sedang dan tinggi
dengan kode berturut-turut 1, 2 dan 3.
Ditinjau dari jenis data yang terdapat pada variabel itu, dibedakan pula dua
macam variabel, yaitu variabel kategorikal dan variabel kontinue. Variabel
kategorikal disebut juga dengan variabel dikotomi, variabel diskrit atau variabel
diskontinue. Variabel kategorikal adalah variabel yang datanya adalah data nominal
(dikotomi) misalnya status perkawinan, tingkat pendidikan, pengalaman kerja dan
sebagainya. Variabel kontinue adalah variabel yang datanya berada di sepanjang skala
pengukuran; dengan kata lain, datanya sembarang nilai. Misalnya: hasil belajar, sikap,
persepsi, motivasi, IQ, minat, umur, pengalaman kerja seterusnya.
Berdasarkan kedudukannya dalam penelitian, variabel digolongkan menjadi
tiga macam yaitu;
a. Variabel bebas (independent variable),
b. Variabel terikat (dependent variable), dan
c. Variabel luar (intervening variable, exstraneous variable, confounding variable,
atau contaminating variabel).
Variabel bebas (independent), merupakan variabel stimulus atau variabel yang
mempengaruhi variabel lain atau variabel yang merupakan penyebab (cause),
variabel yang muncul lebih dulu (antecendent). Variabel bebas biasanya
variabelitasnya diukur, dimanipulasi atau dipilih oleh peneliti untuk menentukan
hubungan dengan suatu gejala yang diobservasi.
Variabel terikat (dependent) adalah variabel yang memberikan reaksi atau
respon jika hubungan dengan variabel bebas. Variabel terikat atau tergantung adalah
variabel yang menerima akibat dari variabel bebas (effect), variabel yang muncul
kemudian (consequence), variabel yang diukur, dan biasanya dinyatakan dengan huruf
Y.
2019
80 FAKULTAS PARIWISATA DAN PERHOTELAN
Salah satu cara untuk mengenal mana yang variabel bebas dan mana variabel
terikat ialah dengan jalan melihat ciri-ciri masing-masing variabel. Ciri-ciri variabel
bebas dan terikat adalah sebagai berikut;
Variabel bebas dapat dibedakan atas tiga macam yaitu; a) variabel bebas
atribut (attribute independent variabel), yaitu variabel bebas yang tidak bisa
dimanipulasi. Misalnya jenis kelamin, latar belakang sosial ekonomi, pengalaman
mengajar dan seterusnya; b) variabel bebas yang dapat dimanipulasi tetapi tidak
dimanipulasi dalam penelitian tertentu. Variabel ini tidak dimanipulasi karena tidak
dimungkinkan atau tidak diperkenankan. Misalnya salah satu variabel bebas yang
diteliti adalah kurikulum, sedangkan kurikulum tidak boleh dirubah; c) Variabel bebas
aktif (active independent variable) yaitu variabel bebas yang dapat dimanipulasi dan
dimanipulasi pada penelitian tertentu. Misalnya metode mengajar, media dan
seterusnnya. Apa yang dimaksud dengan manipulasi?, manipulasi dalam penelitian
eksperimen adalah pemilihan sampel melalui random acak. Dari populasi dipilih
sampel sebanyak grup yang diperlukan melalui random.
2019
81 FAKULTAS PARIWISATA DAN PERHOTELAN
tetapi tidak diteliti. Variabel luar tidak bisa dilihat, tidak bisa diukur, dan tidak bisa
dimanipulasi.
Masih ada dua jenis variabel lagi yang perlu dibicarakan, yaitu; 1) variabel
moderator, dan 2) variabel kontrol. Variabel moderator adalah variabel yang dipilih,
dimanipulasi, dan diukur oleh peneliti untuk membuktikan apakah variabel tersebut
mempengaruhi hubungan antara variabel bebas dengan variabel tergantung. Variabel
moderator adalah sejenis variabel bebas (merupakan variabel bebas tambahan).
Varibel kontrol adalah variabel yang dikontrol oleh peneliti untuk meniadakan
atau menetralisir pengaruhnya terhadap variabel tergantung. Variabel kontrol termasuk
variabel bebas yang tidak diteliti. Misalnya dalam penelitian tentang efektivitas metode
mengajar, selain metode mengajar yang digunakan, kecerdasan mungkin turut pula
mempengaruhi hasil belajar siswa. Kecerdasan tidak diteliti akan tetapi dikontrol.
Ada lima cara untuk mengontrol variabel bebas yang tidak turut diteliti, yaitu:
6. Kerangka Berfikir
Kerangka berfikir merupakan model konseptual tentang bagaimana teori
berhubungan dengan berbagai faktor yang telah diidentifikasi sebagai masalah yang
penting. Kerangka yang baik akan menjelaskan secara teoritis pertautan antar variabel
yang akan diteliti. Jadi secara teoritis perlu dijelaskan hubungan antar variabel
independent dan dependent. Bila dalam penelitian ada variabel moderator dan
2019
82 FAKULTAS PARIWISATA DAN PERHOTELAN
intervening, maka juga perlu dijelaskan, mengapa variabel itu ikut dilibatkan dalam
penelitian. Pertautan antar variabel tersebut dirumuskan ke dalam bentuk paradigma
penelitian. Oleh sebab itu pada setiap penyusunan paradigma penelitian harus didasarkan
pada kerangka teori.
Kerangka penelitian dalam suatu penelitian perlu dikemukakan apabila dalam
penelitian tersebut berkenaan dua variabel atau lebih. Apabila penelitian hanya
membahas sebuah variabel atau secara mandiri, disamping mengemukakan deskripsi
teoritis untuk masing-masing variabel juga argumentasi terhadap variasi besaran variabel
yang diteliti. Penelitian yang berkenaan dengan dua atau lebih variabel biasanya
dirumuskan hipotesis yang berbentuk komparasi maupun hubungan. Oleh karena itu
dalam rangka menyusun hipotesis penelitian yang berbentuk hubungan maupun
komparasi, maka perlu dikemukakan kerangka berfikir.
Seorang peneliti harus menguasai teori-teori ilmiah sebagai dasar bagi
argumentasi dalam menyusun kerangka pemikiran yang membuahkan hipotesis.
Kerangka pemikiran ini merupakan penjelasan sementara terhadap gejala-gejala yang
menjadi objek permasalahan. Kriteria utama agar suatu kerangka pemikiran bisa
meyakini sesama ilmuwan, adalah alur-alur yang logis dalam membangun suatu
kerangka berfikir yang membuahkan kesimpulan yang berupa hipotesis. Jadi kerangka
berfikir merupakan sintesa tentang hubungan antar variabel yang disusun dari berbagai
teori yang telah dideskripsikan. Berdasarkan teori-teori yang telah dideskripsikan
tersebut, selanjutnya dianalisis secara kritis dan sistematis sehingga menghasilkan
sintesa tentang hubungan antara variabel yang diteliti. Sintesa tentang hubungan
variabel tersebut selanjutnya digunakan untuk merumuskan hipotesis.
2019
83 FAKULTAS PARIWISATA DAN PERHOTELAN
Pada bagian bawah ini dapat dilihat proses penyusunan kerangka berfikir untuk
merumuskan hipotesis;
Variabel X Variabel Y
Kerangka Berfikir
Perumusan
Hipotesis
2019
84 FAKULTAS PARIWISATA DAN PERHOTELAN
Rangkuman :
2. Untuk menentukan kelompok teori apa yang perlu dikemukakan dalam menyusun
kerangka berfikir untuk pengajuan hipotesis, maka harus ditetapkan telebih dulu variabel
penelitiannya. Berapa jumlah variabel yang diteliti, dan apakah nama setiap variabel,
merupakan titik tolak untuk menentukan teori yang akan dikemukakan.
3. Cari sumber-sumber bacaan (buku, kamus, ensiklopedia, jurnal ilmiah, laporan hasil
penelitian, skripsi, tesis, dan disestasi) yang sebanyak-banyaknya dan yang relevan
dengan setiap variabel yang diteliti.
4. Setelah variabel ditentukan, maka langkah berikutnya adalah membaca buku–buku dan
hasil penelitian yang relevan. Buku–buku yang dibaca dapat berbentuk buku teks,
ensiklopedia, dan kamus. Hasil penelitian yang dapat dibaca adalah, laporan penelitian,
jurnal penelitian ilmiah, Skripsi, Tesis, dan Disertasi.
5. Lihat daftar isi setiap buku, dan pilih topik yang relevan dengan setiap variabel yang
akan diteliti. (Untuk referensi yang berbentuk laporan penelitian, lihat judul penelitian,
permasalahan, teori yang digunakan, tempat penelitian, sampel sumber data, teknik
pengumpulan data, analisis, kesimpulan dan saran yang diberikan.)
2019
85 FAKULTAS PARIWISATA DAN PERHOTELAN
Lembaran Kegiatan:
Diskusi dengan kelompok bagaimana fungsi teori dalam suatu penelitian. Apa perbedaan
teori untuk penelitian kuantitatif dan penelitian kualitatif.
Referensi:
1. Hoy, W.K., & Miskel, C.G. 1987. Educational Administration: Theory,
Research, and Practice. New York: Random House, Inc.
2. Irawan, Prasetya. 1999. Logika dan prosedur penelitian. Jakarta: STIA-LAN
3. Miles, M.B & Huberman A.M. 1984, Analisis Data Kualitatif. Terjemahan oleh
Tjetjep Rohendi Rohidi. 1992. Jakarta : Penerbit Universitas Indonesia.
2019
86 FAKULTAS PARIWISATA DAN PERHOTELAN
UNIT. 5
HIPOTESIS DAN PERTANYAAN PENELITIAN
Pendahuluan
Perkuliahan pada unit ini difokuskan pada hipotesis dan pertanyaan penelitian. Kajian
dalam unit ini meliputi pengertian hipotesis, macam-macam hipotesis, perbedaan hipotesis
dengan pertanyaan penelitian.
Dalam unit ini mahasiswa mengkaji tentang pengertian dari hipotesis, kapan hipotesis ada
dalam suatu penelitian, macam-macam hipotesis dan contohnya, dan apa itu pertanyaan
penelitian. Sebelum perkuliahan berlangsung, dosen menampilkan slide tentang konsep dari
hipotesis, macam-macam hipotesis dan pertanyaan penelitian sehingga mahasiswa
memahami tentang penyusunan hipotesis. Mahasiswa diberi tugas untuk membaca uraian
materi yang ada pada modul berbasis android.
Media pembelajaran sangat penting dalam penyampaian materi ini. Media yang
digunakan adalah LCD yang digunakan oleh dosen untuk pecampaian awal perkuliahan dan
menggunakan modul berbasis android. Modul berbasis android ini dapat dibaca oleh
mahasiswa kapan dan dimana saja. Dengan membaca modul mahasiswa dapat menguasai
materi ini sebagai modal untuk pemahami materi selanjutnya.
Indikator:
Pada akhir perkuliahan mahasiswa diharapkan dapat :
a) Mengidentifikasi hipotesis
b) Mengidentifikasi Pertanyaan penelitian
Waktu :
2x50 menit
2019
87 FAKULTAS PARIWISATA DAN PERHOTELAN
Materi Pokok
a) Pengertian Hipotesis
b) Macam-macam hipotesi dan
c) Pertanyaan penelitian
Kegiatan Perkuliahan
Pertemuan 7
Kegiatan awal (15 menit)
a) Membuka pelajaran dan appersepsi
b) Menjelaskan tujuan dan kompetensi pembelajaran hari ini
c) Menjelaskan manfaat pembelajaran
d) Brainstorming
e) Penjelasan Pentingnya mempelajari Unit VII
Uraian Materi
2019
88 FAKULTAS PARIWISATA DAN PERHOTELAN
1. Pengertian Hipotesis
Hipotesis adalah pernyataan tentatif yang merupakan dugaan tentang apa saja yang
diamati dalam usaha untuk memahaminya (Nasution, 2003). Hipotesis merupakan jawaban
sementara terhadap rumusan masalah penelitian, di mana rumusan masalah penelitian telah
dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan. Dikatakan sementara, karena jawaban yang
diberikan baru didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta empiris
yang diperoleh melalui pengumpulan data. Jadi hipotesis juga dapat dikatakan sebagai
jawaban teoritis terhadap rumusan masalah penelitian, belum jawaban yang empirik.
Fungsi hipotesis yang utama adalah membuka kemungkinan untuk menguji kebenaran
teori. Maka dari itu segala pernyataan berdasarkan suatu teori dalam bentuk yang dapat diuji
validitasnya disebut hipotesis. Akhirnya suatu hipotesis memberikan gambaran dan
pengertian yang lebih jelas tentang gejala yang berkenangan dengan hipotesis itu setiap kali
mengujinya secara empiris. Apabila hipotesis tidak terbukti kebenarannya , masih ada faedah
usaha untuk memperluas pengetahuan.
Jadi secara singkat dapat kita simpulkan bahwa hipotesis berfungsi untuk (1) menguji
kebenaran suatu teori, (2) memberi ide utk mengembangkan suatu teori, (3) memperluas
pemgetahuan mengenai gejala-gejala yang kita pelajari.
Dalam suatu penelitian, dapat terjadi ada hipotesis penelitian, tetapi tidak ada
hipotesis statistik. Penelitian yang dilakukan pada seluruh populasi mungkin akan terdapat
hipotesis penelitian tetapi tidak ada hipotesis statistik. Yang akan diuji adalah hipotesis kerja,
yang lawannya disebut dengan hipotesis nol (nihil). Hipotesis kerja disusun berdasarkan atas
teori yang dipandang handal, sedangkan hipotesis nol dirumuskan karena teori yang
digunakan masih diragukan kehandalannya.
Untuk lebih mudahnya membedakan antara hipotesis penelitian dan hipotesis statistic,
maka dapat dipahami melalui gambar di bawah ini;
2019
89 FAKULTAS PARIWISATA DAN PERHOTELAN
Data dikumpulkan dari populasi
Populasi Kesimpulan berlaku untuk populasi
Penelitian
1. Ada hubungan positif antara penghasilan dengan kemampuan daya beli masyarakat
(dalam populasi itu /hipotesis asosiatif).
2. Tidak terdapat perbedaan kemampuan daya beli antara kelompok masyarakat petani
dan nelayan (dalam Populasi itu/hipotesis komparatif) .
3. Tidak terdapat pengaruh kualitas layanan, harga terhadap kepuasan pelangan di salon
kecantikan kota Padang.
2019
90 FAKULTAS PARIWISATA DAN PERHOTELAN
2. Ada hubungan yang positif dan signifikan antara motivasi belajar dan hasil
belajar mahasiswa di Fakultas Pariwisata dan Perhotelan UNP (hipotesis
asosiatif).
Terdapat dua macam hipotesis penelitian yaitu hipotesis kerja dan hipotesis nol.
Hipotesis kerja dinyatakan dalam kalimat positif dan hipotesis nol dinyatakan dalam
kalimat negatif.
Dalam statistik juga terdapat dua macam hipotesis yaitu hipotesis kerja dan
hipotesis alternative (hipotesis alternative tidak sama dengan hipotesis kerja). Dalam
kegiatan penelitian, yang diuji terlebih dahulu adalah hipotesis penelitian terutama
pada hipotesis kerja. Bila penelitian akan membuktikan apakah hasil pengujian
hipotesis itu signifikansi atau tidak, maka diperlukan hipotesis statistik. Teknik
statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis statistik ini adalah statistif
inferensial. Statistik yang bekerja dengan data populasi adalah statistik deskriftif.
Reduksi
Sampel
2019
91 FAKULTAS PARIWISATA DAN PERHOTELAN
Dalam hipotesis statistik, yang diuji adalah hipotesis nol, hipotesis yang
menyatakan tidak ada perbedaan antara sampel, dan populasi. Yang diuji hipotesis nol
karena peneliti tidak berharap ada perbedaan antara sampel dan populasi atau statistik
dan parameter. Parameter adalah ukuran-ukuran yang berkenaan dengan populasi, dan
statistik disini diartikan sebagai ukuran-ukuran yang berkenaan dengan sampel.
Contoh;
1) Rumusan masalah deskriptif
Seberapa tinggi motivasi belajar mahasiswa pada Mata Kuliah Praktek di
Jurusan Tata Rias dan Kecantikan .
2) Hipotesis Deskriptif
Motivasi belajar mahasiswa pada mata kuliah praktek di jurusan Tata Rias
dan Kecantikan, X = 75%. Ini merupakan hipotesis nol, karena motivasi belajar
yang ada pada sampel diharapkan tidak berbeda secara signifikan dengan
motivasi belajar yang ada pada populasi.
Hipotesis alternatifnya adalah: motivasi belajar mahasiswa Pendidikan tata
rias dan kecantikan ≠ 75%. “ Tidak sama dengan” ini bearti lebih besar atau
lebih kecil dari 75%.
b. Hipotesis Komparatif
Hipotesis komparatif merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah
komparatif. Pada rumusan ini variabelnya sama tetapi populasi atau sampelnya
berbeda, atau keadaan itu terjadi pada waktu yang berbeda.
Contoh;
2019
92 FAKULTAS PARIWISATA DAN PERHOTELAN
1) Rumusan Masalah Komparatif
Bagaimana prestasi belajar mahasiswa yang diterima melalui SNMPTN
dibandingkan dengan prestesi belajar mahasiswa yang diterima melalui
SBMPTN FPP UNP.
2) Hipotesis Komparatif: berdasarkan rumusan masalah komparatif tersebut dapat
dikemukakan tiga model hipotesis nol dan alternative sebagai berikut.
Hipotesis Nol:
H0 : Tidak terdapat perbedaan prestasi belajar mahasiswa yang diterima melalui
SNMPTN dibandingkan dengan prestesi belajar mahasiswa yang diterima
melalui SBMPTN FPP UNP).
H0 : Prestasi belajar mahasiswa regular mandiri lebih besar atau sama dari
prestasi belajar mahasiswa regular)
H0 : Prestasi belajar mahasiswa regular mandiri lebih kecil atau sama dari
prestasi belajar mahasiswa regular.
3) Hipotesis Statistik dapat dirumuskan sebagai berikut:
H0 = µ1 = µ2, (tidak terdapat perbedaan prestasi belajar mahasiswa reguler dan
prestasi belajar mahasiswa reguler)
H0 : µ1 ≥ µ2
H0 : µ1 ≤ µ2
c. Hipotesis Asosiatif
Hipotesis asosiatif adalah jawaban sementara terhadap rumusan masalah asosiatif,
yaitu yang menanyakan hubungan antar dua variabel atau lebih.
1) Rumusan masalah Asosiatif
Adakah hubungan yang signifikan antara tinggi badan dengan pelayan toko
dengan barang terjual.
2) Hipotesis Penelitian
Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antar tinggi badan pelayan toko
dengan barang yang terjual.
3) Hipotesis Statistik
Ho : p = 0, berarti tidak ada hubungan.
Ha : p ≠ 0, bearti tidak sama dengan nol bearti lebih besar atau kurang (-) dari
nol bearti ada hubungan.
= nilai korelasi dalam formulasi yang dihipotesiskan.
2019
93 FAKULTAS PARIWISATA DAN PERHOTELAN
Ciri-ciri hipotesis yang baik adalah
1. Hipotesis harus menyatakan hubungan/perbedaan/pengaruh
2. Hipotesis harus sesuai dengan fakta
3. Hipotesis harus sesuai dengan ilmu
4. Hipotesis harus dapat diuji
5. Hipotesis harus sederhana
6. Hipotesis harus dapat menerangkan fakta.
Menurut Sugiyono (2019) Karakteristik hipotesis yang baik adalah;
1. Merupakan dugaan terhadap keadaan variabel mandiri, perbandingan keadaan
variabel pada berbagai sampel, dan merupakan hubungan antara dua variabel atau
lebih.
2. Dinyatakan dalam kalimat yang jelas, sehingga tidak menimbulkan berbagai
penafsiran
3. Dapat diuji dengan data yang dikumpulkan dengan metode-metode ilmiah.
Rangkuman :
Perumusan hipotesis penelitian merupakan langkah ketiga dalam penelitian, setelah
peneliti mengemukakan landasan teori dan kerangka berfikir.Hipotesis merupakan jawaban
sementara terhadap rumusan masalah penelitian, di mana rumusan masalah penelitian telah
dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan. Dikatakan sementara, karena jawaban yang
diberikan baru didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta empiris
yang diperoleh melalui pengumpulan data.
Lembaran Kegiatan:
Anda diminta untuk membuat Rumusan masalah sesuai dengan judul penelitian, dan
tentukan hipotesisnya.
Referensi
1. Irawan, Prasetya. 1999. Logika dan prosedur penelitian. Jakarta: STIA-LAN
2019
94 FAKULTAS PARIWISATA DAN PERHOTELAN
UNIT 6
Pendahuluan
Perkuliahan pada unit ini difokuskan pada macam-macam metode penelitian. Kajian
dalam unit ini meliputi: metode eksploratoris, metode deskriptif, metode eksplanatif, metode
kepustakaan, metode esperimen, metode survey, metode evaluasi, studi kasus dan metode
historis/sejarah. Sebelum perkuliahan berlangsung dosen menayangkan beberapa slide
tentang macam-macam metode penelitian sehingga mahasiswa dapat mengetahui bermacam-
macam metode penelitian yang dapat digunakan dalam penelitian dan bagaimana memahami
setiap metode sehingga tetap dalam pemilihannya. Mahasiswa diberi tugas untuk membaca
uraian materi yang sudah ada dalam android masing-masing.
Penyiapan media dalam pembelajaran ini sangat penting. Dalam perkuliahan ini
memerlukan LCD dan laptop beserta HP android yang dapat membantu mahasiswa dalam
membaca uraian materi.
Indikator :
Pada akhir perkuliahan mahasiswa diharapkan dapat :
a. Mengidentifikasi metode penelitian survey
b. Mengidentifikasi Penelitian Kausal komparatif (causal Comparative) atau disebut
juga Ex Post Facto Research.
c. Mengidentifikasi Metode Eksperimen
d. Mengidentifikasi Metode eksploratoris
e. Mengidentifikasi Metode evaluasi
f. Mengidentifikasi Metode Studi kasus
g. Mengidentifikasi Metode Sejarah
2019
95 FAKULTAS PARIWISATA DAN PERHOTELAN
Waktu : 2x 50 menit
Materi Pokok
a) Metode penelitian survey
b) Penelitian Kausal komparatif (causal Comparative) atau disebut juga Ex Post
Facto Research.
c) Metode Eksperimen
d) Metode eksploratoris
e) Metode evaluasi
f) Metode Studi kasus
g) Metode Sejarah
Kegiatan Perkuliahan
Pertemuan 10
Kegiatan awal (15 menit)
a) Membuka pelajaran dan appersepsi
b) Menjelaskan tujuan dan kompetensi pembelajaran hari ini
c) Menjelaskan Manfaat pembelajaran hari ini
d) Brainstorming dengan mencermati slide yang ditampilkan oleh dosen tentang macam-
macam metode penelitian
e) Penjelsan Pentingnya mempelajari Unit VI
Lembar Kegiatan
Membuat peta konsep tentang macam-macam metode penelitian
Uraian Materi
2019
97 FAKULTAS PARIWISATA DAN PERHOTELAN
metode sebagaimana dikemukakan di atas, dilandasi oleh adanya perbedaan pandangan
dalam menetapkan masing-masing metode. Uraian selanjutnya tidak akan mengungkap
semua jenis metode yang dikemukakan di atas tetapi membahas secara singkat beberapa
metode penelitian sederhana yang sering digunakan dalam penelitian pendidikan. Berikut ini
adalah penjelasan singkat terhadap beberapa jenis metode penelitian.
A. METODE SURVEY
Metode survey adalah salah satu metode yang banyak digunakan dalam penelitian
sosial. Secara umum, penelitian yang menggunakan metode survey dapat dideskripsikan
sebagai penelitian ilmiah yang datanya dikumpulkan dari sampel yang telah dipilih dari
keseluruhan populasi. Penggunaan sampel ini juga menyiratkan perbedaan antara survey dan
sensus. Metode sensus menggunakan populasi secara keseluruhan. Sedangkan metode survey
menggunakan sampelnya saja. Metode survey ini adalah metode yang paling sering dipakai
di kalangan mahasiswa. Desainnya sederhana, prosesnya cepat. Tetapi bila dilakukan dengan
sembrono, temuan survai ini cerderung superficial (dangkal) meskipun dalam analisisnya
peneliti menggunakan statistik yang rumit. Riset yang menggunakan metode survey biasa
disebut juga metode penelitian survey. Dalam survey, informasi dikumpulkan dari responden
menggunakan angket atau kuesioner yang didistribusikan secara langsung atau melalui
perantara seperti telepon atau media online.
Penelitian survei dengan kuesioner ini memerlukan responden dalam jumlah yang
cukup, agar validitas temuan bisa dicapai dengan baik. Hal ini wajar, sebab apa yang digali
dari kuesioner itu cenderung informasi umum tentang fakta atau opini yang diberikan oleh
responden. Karena informasi bersifat umum dan (cenderung) dangkal, maka diperlukan
responden dalam jumlah cukup, agar "pola" yang menggambarkan objek yang diteliti dapat
dijelaskan dengan baik.
Langkah-langkah yang sistematis dan logis dalam pelaksanaan penelitian survey, yang
dikembangkan dari proses penelitian kualitatif dapat dilihat daru bagan sebagai berikut;
2019
98 FAKULTAS PARIWISATA DAN PERHOTELAN
LB Masalah &
Rumusan
Masalah
Populasi Sampel
Landasan Teori
Pada gambar 12. Menjelaskan bahwa setiap penelitian kuantitatif (survey) berawal
dari suatu permasalahan, masalah yang dibawah oleh peneliti harus jelas yang ditunjukkan
dengan data yang valid. Permasalahan dijelaskan pada latar belakang masalah berisikan
tentang masalah yang terkait dengan variabel dependent (terikat/tergantung). Setelah
masalah ditunjukkan, selanjutkan diidentifikasi permasalahan, dibatasi masalah dan
selanjutkan dirumuskan masalah tersebut. Rumusan masalah dijelaskan dengan kalimat
pertanyaan. Dengan pertanyaan inilah akan memandu peneliti untuk melaksanakan
kegiatan penelitian berikutnya. Berdasarkan rumusan masalah inilah peneliti
menggunakan teori untuk memperjelas masalah dan menjawabnya. Jawaban terhadap
rumusan masalah yang baru dengan menggunakan teori yang dijelaskan disebut dengan
hipotesis.
Hipotesis yang telah dibuat akan diuji kebenarannya secara empiris di lapangan.
Untuk menguji kebenarannya, peneliti menggunakan populasi sebagai tempat untuk
pengujiannya dengan menyiapkan instrumennya berdasarkan teori yang telah dijelaskan
pada landasan teori. Instrumen yang akan digunakan untuk pengumpulan data harus valid
dan reliabel. Untuk itu sebelum digunakan instrumen harus diuji validitas dan
2019
99 FAKULTAS PARIWISATA DAN PERHOTELAN
reliabilitasnya. Ini penting dilakukan jika tidak dilakukan maka hasil penelitian diragukan.
Populasi yang luas dapat diambil sebagian dari populasi tersebut yang disebut dengan
sampel. Sampel harus diambil secara random dan refresentatif dengan tingkat kesalahan
tertentu.
Setelah instrumen teruji validitas dan reliabilitasnya, maka dapat digunakan untuk
mengukur variabel yang telah ditetapkan berdasarkan teori yang dileh dibahas pada bab 2
dalam proposal. Instrumen yang digunakan untuk pengumpulan data dapat berupa tes dan
non tes. Instrumen yang berbentuk tes dibuat pertanyaan berdasarkan teori/materi setiap
varibel. Untuk instrumen yang berbentuk non tes, dapat digunakan sebagai kuesioner,
pedoman observasi, pedoman wawancara.
Data hasil analisis disajikan dan diberi pembahasan. Penyajian data dapat
menggunakan tabel, tabel distribusi frekuensi, grafik batang, grafik garis, diagram dan
pitogram. Hasil penelitian yang disampaikan diberi pembahasan yang rasional dan
mendalam serta interfretasi terhadap data-data yang disajikan dengan menggunakan
referensi yang akurat dan hasil penelitian yang relevan. Setelah diberi pembahasan
kemudian disimpulkan. Kesimpulan berdasarkan rumusan masalah dan hipotesis yang
diajukandan selanjutnya diberi saran. Saran juga mengaju/ berdasarkan manfaat yang telah
dirumuskan pada bab 1.
B. Penelitian Kausal komparatif (Causal Comparative) atau disebut juga Ex Post Facto
Research.
Menurut Kerlinger (1973) penelitian kausal komparatif (causal comparative research)
yang disebut juga sebagai penelitian ex post facto adalah penyelidikan empiris yang
sistematis di mana ilmuwan tidak mengendalikan variabel bebas secara langsung karena
2019
100 FAKULTAS PARIWISATA DAN PERHOTELAN
eksistensi dari variabel tersebut telah terjadi, atau karena variabel tersebut pada dasarkan
tidak dapat dimanipulasi. Sementara itu, menurut Gay penelitian kausal komparatif
(causal comparative research) atau ex post facto adalah penelitian di mana peneliti
berusaha menentukan penyebab atau alasan, untuk keberadaan perbedaan dalam perilaku
atau status dalam kelompok individu. Dengan kata lain, telah diamati bahwa kelompok
berbeda pada beberapa variabel dan peneliti berusaha mengidentifikasi faktor utama yang
menyebabkan perbedaan tersebut. Jadi dapat disimpulkan penelitian kausal komparatif
adalah penelitian terhadap sesuatu yang telah terjadi (setelah fakta) untuk menyelidiki
akibatnya; meneliti pengaruh variabel bebas yang sudah berlaku terhadap variabel
tergantung. Peneliti tidak memanipulasi terhadap variabel bebas.
1. Kelebihan Metode penelitian kausal komparatif (ex post facto)
Menurut Ritz dalam Kusaeri (2004) menyatakan ada beberapa kelebihan dan
kelemahan penelitian kausal komparatif sebagai berikut:
a. Metode kausal komparatif adalah suatu penelitian yang layak dalam banyak hal bila
eksperimen tidak memungkinkan untuk dilakukan:
1) Apabila tidak memungkinkan memilih, mengontrol dan memanipulasi variabel
untuk studi hubungan sebab akibat (kausal) secara langsung;
2) Apabila pengontrolan semua variasi kecuali satau variabel bebas tunggal
mungkin sangat tidak realistik dan artifisial, mencegah interaksi yang normal
dengan variabel lain yang berpengaruh;
3) Apabila pengontrolan secara laboratorium untuk berbagai tujuan penelitian tidak
praktis, terlalu mahal, atau secara etika dipertanyakan.
b. Penelitian kausal komparatif akan menghasilkan informasi yang bermanfaat mengenai
hakekat fenomena; apa sesuai dengan apa, dibawah kondisi apa, dalam urutan dan
pola apa, dan seterusnya.
c. Memperbaiki teknik, metode, dan desain dengan pengontrolan fitur-fitur secara
parsial, dalam beberapa tahun belakang, studi ini lebih banyak dipertahankan.
Disamping kelebihan diatas, penelitian kausal kamparatif juga mempunyai kelemahan
sebagai berikut:
a. Tidak adanya kontrol terhadap variabel bebas. Di dalam keterbatasan pemilihan,
peneliti harus mengambil fakta sebagaimana ia temukan dengan tidak ada
kesempatan untuk mengatur kondisi atau memanipulasi variabel yang mempengaruhi
fakta di tempat pertama. Untuk memperkaya kesimpulan, peneliti harus
2019
101 FAKULTAS PARIWISATA DAN PERHOTELAN
memperhatikan semua kemungkinan alasan yang lain atau hipotesis tandingan yang
dapat dipercaya yang diperkirakan untuk hasil yang diperoleh.
b. Kesulitan dalam menentukan faktor penyebab yang relevan yang secara aktual
termasuk diantara banyak faktor di bawah penelitian.
c. Kesulitan bahwa tidak ada faktor tunggal yang menyebabkan suatu hasil, tetapi
merupakan kombinasi dan interaksi dari berbagai faktor yang berkaitan di bawah
kondisi tertentu untuk menghasilkan hasil yang ditentukan.
d. Suatu fenomena tidak hanya dihasilkan dari berbagai penyebab, tetapi juga dari suatu
kejadian dan dari penyebab yang lain dalam kejadian yang lain.
e. Apabila hubungan antara dua variabel telah terungkap, penentuan mana penyebab dan
mana akibat mungkin sulit
f. Terhadap fakta bahwa dua atau lebih faktor yang berhubungan tidak harus
mempunyai implikasi hubungan sebab akibat. Semuanya secara sederhana mungkin
berhubungan dengan suatu faktor tambahan yang belum tidak dikenal atau teramati.
g. Pengaplikasian subjek kedalam kelompok dikotomi untuk tujuan perbandingan penuh
dengan masalah, karena kategori seperti ini adalah samar, berubah-ubah, dan bersifat
sementara. Dengan demikian, penelitian tidak akan menghasilkan temuan yang
bermanfaat.
h. Studi perbandingan dalam situasi yang alamiah tidak memungkinkan pemilihan
subjek penelitain yang terkontrol. Penempatan kelompok subjek yang ada yang sama
dalam semua hal yang diharapkan untuk penampilan mereka pada suatu variabel
adalah sangat sulit.
2019
102 FAKULTAS PARIWISATA DAN PERHOTELAN
Penentuan kelompok yang memiliki karakteristik yang ingin dilteliti. Misalnya mhs
yang berrasal dari smk yang sudah mendapatkan keahlian tata rias, dapat dilakukan
dengan melihat kelompok homogen yang paling kecil yang memiliki variabel kritis
tersebut. Pemilihan kelompok pembanding dengan mempertimbangkan karakteristik atau
pengalaman yang membedakan kelompok harus jelas dan didefinisikan secara operasional
(masing-masing kelompok mewakili populasi yang berbeda). Mengontrol variabel ekstra
untuk membantu menjamin kesamaan kedua kelompok. Hal itu dapat dilakukan dengan:
a. Pemadanan pasangan yang adil pada anggota dari kedua kelompok;
b. Membandingkan sub kelompok yang sama (tinggi, sedang dan rendah)
c. Menyamakan kedua kelompok secara statistik dengan covariying variabel penelitian
Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan instrumen penelitian yang
memenuhi persyaratan validitas dan reliabilitas. analisis data dimulai dengan analisis
deskriptif menghitung rata-rata dan simpang baku. Selanjutkan dilakukan analisis
yang lebih mendalam dengan statistik inferensial.
1) Mengunakana t-test untuk melihat perbedaan rata-rata mean pada dua
kelompok.
2) Menggunakan ANAVA untuk melihat perbedaan rata-rata untuk tiga
kelompok atau lebih.
3) Menggunakan square test atau chi kuadrat untuk membandingkan
frekuaensi kelompok (jika peristiwa muncul lebih sering salam satu
kelompok).
Selanjutnya Kusaeri (2014) menjelaskan, Penelitian kausal komparatif
mengidentifikasi hubungan yang mengarah pada studi eksperimental. Hubungan sebab
akibat yang ditetapkan melalui penelitian kausal komparatif sangat sedikit dan tentatif.
Deseain penelitian kausal komparatif.Untuk melihat hubungan sebab akibat sebenarnya
hanya ada satu cara yaiut dengan melakukan eksperimen. Penelitian kausal komparatif
sering dilakukan karena alasan-alasan berikut:
1) Data mungkin sudah ada atau sudah terjadi
2) Penelitian kausal komparatif memungkinkan penyelidikan variabel yang tidak
dapat atau tidak boleh diteliti secara eksperimental
3) Penelitian kausal komparatif melengkapi petunjuk awal untuk studi
eksperimental
4) Penelitian kausal komparatif lebih murah daripada penelitian eksperimen.
2019
103 FAKULTAS PARIWISATA DAN PERHOTELAN
3. Desain Penelitian kausal Komparatif.
Menurut Gay desain dasar penelitian kausal komparatifadalah sangat sederhana
walaupun variabel bebas tidak dimanipulasi. Ada prosedur kontrol yang dapat
diterapkan. Studi komparatif juga melibatkan variasi teknik statistik yang luas.
Kasus A
Kelompok Variabel bebas Variabel terikat
(E) (X) O
(K) O
Atau
Kasus B
Kelompok Variabel bebas Variabel terikat
(E) (X1) O
(K) (X2) O
Gambar Desain dasar Penelitian Kausal Komparatif
Keterangan:
(E) = kelompok eksperimen (menunjukkan tidak ada manipulasi
(K) = kelompok kontrol
(X) = variabel bebas
O = varibel terikat
C. METODE EKSPERIMEN
2019
104 FAKULTAS PARIWISATA DAN PERHOTELAN
menyangkut validitas eksternal suatu hasil penelitian. Penelitian eksperimen pada
umumnya lebih menekankan pada pemenuhan validitas internal, yaitu dengan cara
mengontrol/mengendalikan/mengeliminir pengaruh faktor-faktor di luar yang
dieksperimenkan yang dapat mempengaruhi hasil eksperimen.
2019
105 FAKULTAS PARIWISATA DAN PERHOTELAN
kondisi yang t erkendalikan. Penelit ian eksper imen menggunakan
suat u percobaan yang dirancang secara khusus guna membangkitkan data yang
diperlukan unt uk menjawab pert anyaan penelit ian (Margono, 2005, hlm.
110).
2019
106 FAKULTAS PARIWISATA DAN PERHOTELAN
dikontrol, e) untuk menguji hipotesis yang diajukan oleh sipeneliti dan memprediksi
kejadian atau perist iwa di dalamlatar eksperimen, dan menarik generalisasi
hubungan antar variabel.
1. Macam-macam desai penelitian eksperimen
Terdapat beberapa bentuk desain eksperimen yang dapat dipergunakan dalam
penelitian yaitu; 1) Pre-experimental design, 2) True experimental design, 3) Factorial
experimental dan Quasi experimental. Keempat dari desainn eksperimen di atas dapat
dijelaskan sebagai berikut:
a . Pre-experimental design
Penelitian dengan desain pre experimental ini sering dipandang sebagai
eksperimen yang belum sempurna. Mengapa dikatakan tidak sempurna karena masih
terdapat variabel luar yang menpengaruhi terhadap terbentuknya variabel dependen.
Ada tiga jenis design yang termasuk kedalam pre-experimental design yaitu; 1) One
shot chas study, 2) One group pre test and post test, 3) intac group comparison.
1 ) One-shot case-study
Paradigma dalam penelitian eksperimen ini dapat digambarkan seperti berikut:
X O
X adalah treatmen atau perlakukan (variabel independen)
O adalah hasil Obserbasi setelah perlakuan (variabel dependent)
Desain ini sangat sederhana sehingga kurang bernilai ilmiah. Peneliti hanya
mengadakan treatmen satu kali yang diperkirakan ada pengaruh. Kemudian
dilakukan postes (dinilai). Dari hasil postes diambil kesimpulan dengan dua cara: a)
melihat rata-rata hasil dan dibandingkan dengan standar yang diinginkn; b)
dibandingkan dengan rata-rata test sebelum tratment, dianalisis dengan
menggunakan t test.
2) One-Group Pretest-Posttest Design
O1 X O2
2019
107 FAKULTAS PARIWISATA DAN PERHOTELAN
eksperimen dan sesudah eksperimen. Observasi yang dilakukan sebelum
eksperimen disebut dengan pre-test, sedangkan observasi yang dilakukan
setelah eksperimen disebut post-test. Perbedaan antara O1 dan O2 yakni
O2-O1diasumsikan efek dari perlakuan aau eksperimen.
3) Intact-group comparison
Pada desain ini terdapat satu kelompok yang digunakan untuk penelitian, tetapi
dibagi 2, yaitu setengah kelompok untk eksperimen dan setengah
untukkelompok kontrol. Dengan paragdigma penelitian sebagai berikut.
X O1
O2
R X O1
R O2
2019
108 FAKULTAS PARIWISATA DAN PERHOTELAN
R = data diambil secara random
O1 = Nilai setelah dilakukan perlakukan/eksperimen
O2 = Nilai yang diobservasi pada kelompok yang tidak diberi perlakuan (kontrol)
R O1 X O2
R O3 O4
Sifat dari eksperimen sunguhan ini adalah ketat maknanya dalam arti
definisinya/sifatnya harus jelas, tidak dapat berubah selama penelitian berlangsung.
Pengontrolan dilakukan secara ketat variabel-variabel yang menpengaruhi harus
dikontrol secara baik.
c) Factorial Design
Desain faktorial ini merupakan modifikasi dari design true eksperimental, yaitu
dengan memperhatikan kemungkinan adanya variabel moderator yang mempengaruhi
perlakukan (variabel indenpenden) terhadap hasil (variabel dependen). Pada desain
ini semua kelompok dipilih secara random, kemudian masing-masing diberi pretest.
Kelompok untuk penelitian dinyatakan baik, bila setiap kelompok nilai pretestnya
sama. Jadi : O1 = O3 = O5 = O7.
R O1 X Yi O2
R O3 Y1 O4
R O5 X Y2 O6
R O7 Y2 O8
2019
109 FAKULTAS PARIWISATA DAN PERHOTELAN
Perlakukan dicobakan pada kelompok eksperimen yang pertama telah diberi pretest
(O1 = kelompok jenis kulit berminyak) dan kelompok eksperimen ke dua
yang telah diberi pretest (O5 = kelompok jenis kulit kering). Pengaruh
perlakukan (X) terhadap perawatan untuk kulit berminyak = ( O2 - O1) –
(O4 - O3). Pengaruh masker lidah buaya untuk kelompok jenis kulit
kering = (O6 – O5) – (O8 – O8).
O1 O2 O3 O4 X O5 O6 O7 O8
Hasil pretest yang baik O1 = O2 = O3 =O4 dan hasil perlakukan yang baik
adalah O5 = O6 = O7 = O8. Besarnya pengaruh perlakukan adalah = (O5 + O6 +
O7 + O8) – ( O1 + O2 + O3 + O4).
2019
110 FAKULTAS PARIWISATA DAN PERHOTELAN
2) Rancangan Rangkaian Waktu dengan Kelompok Pembanding (Control Time
Series Design)
Pada dasarnya rancangan ini adalah rancangan rangkaian waktu, hanya dengan
menggunakan kelompok pembanding (kontrol). Rancangan ini lebih
memungkinkan adanya kontrol terhadap validitas internal, sehingga keuntungan
dari rancangan tersebut adalah sebagaimana tercantum di halaman berikut :
Kel. Eksperimen O1 O2 O3 O4 X O5 O6 O7 O8
O1 O2 O3 O4 X O5 O6 O7 O8
Kel. Kontrol
Kelompok Eksperimen O1 X O2
Kelompok Kontrol O1 X O2
R (Kel. Eksperimen) O2 X
R (Kel. Kontrol) X O2
D. METODE EKSPLORATORIS
Metode yang bersifat eksploratoris dipakai manakala kita belum tahu secara persis
dan spesifik objek penelitian kita. Kita baru pada tahap "membuka lahan". Secara teknis,
metode yang bersifat eksploratoris ini terwujud dalam bentuk penelitian survai (survey)
2019
111 FAKULTAS PARIWISATA DAN PERHOTELAN
dengan mengandalkan kuesioner atau observasi sekilas sebagai instrumen pengumpulan
data. Hasilnya pun cukup berbentuk angka-angka sederhana seperti frekuensi atau
prosentase.
Seandainya pun data dari kuesioner itu dianalisis dengan alat statistik yang lebih
rumit seperti korelasi atau regresi, hasil perhitungan ini pun cenderung hanya nampak
rumit di permukaan, tetapi pemahaman kita terhadap sesuatu itu tetap saja dangkal.
Karena itu, perlu ditekankan bahwa tingkat kedalaman penelitian kita terhadap sesuatu
tidak ditentukan oleh tingkat kerumitan alat statistik yang kita gunakan tetapi lebih oleh
bagaimana kita mengajukan pertanyaan penelitian kita dan bagaimana kita
mengumpulkan data yang kita perlukan. Statistik hanyalah suatu alat, dan alat yang logis
pastilah yang sesuai dengan sifat data dan kedalaman pertanyaan penelitian kita.
Penelitian deskriptif atau disebut juga dengan penelitian survey dilakukan dengan
mengeksplorasi (menemukan), mengidentifikasi, dan mendeskripsikan (menjelaskan)
keberadaan subjek, objek dan atau kejadian yang diteliti saat ini (currant status). Data
dikumpulkan untuk menjawab pertanyaan penelitian. Data dianalisis dengan statistif
deskriptif. Menurut Sukmadinata (2010) bahwa metode deskriptif mengkaji bentuk aktivitas,
karakteristik, perubahan , hubungan, persamaan dan perbedaannya dengan penomena yang
lain. Penelitian deskriptif bertujuan untuk mengetahui fenomena-fenomena atau perubahan
terhadap suatu aktivitas atau suatu kejadian. Penelitian deskriptif tidak hanya digunakan
didalam penelitian dengan menggunakan pendekatan kuantitatif, tetapi juga menggunakan
pendekatan kualitatif.
2019
112 FAKULTAS PARIWISATA DAN PERHOTELAN
sebagaimana adanya pada saat penelitian berlangsung. Melalui penelitian deskriptif, peneliti
berusaha mendeskripsikan peristiwa dan kejadian yang menjadi pusat perhatian tanpa
memberikan perlakukan khusus terhadap peristiwa tersebut. Variabel yang diteliti bisa
tunggal(satu variabel)bisa juga lebih satu variabel.Jika kita ingin meneliti satu atau dua aspek
dari sualu hal yang sudah terpetakan secara umum dan luas, maka kita masuk ke area
penelitian yang lebih mendalam, yaitu penelitian dengan metode deskriptif. Penelitian
deskriptif adalah penelitian yang bertujuan mendeskripsikan atau menjelaskan sesuatu hal
seperti apa adanya.
Menurut Nasir (1999) tujuan dari penelitian deskriptif adalah untuk membuat
deskripsi, gambaran secara sistematis, faktual, akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat atau
hubungan antar fenomena yang diselidiki. Menurt Whiney, metode deskriptif adalah
pencarian fakta dengan interpretasi yang tepat. Penelitian deskriptif mempelajari masalah-
amasalah di masyarakat serta tata cara yang berlaku di masyarakat dan situasi-situasi
tertentu, termasuk tentang hubungan, kegiatan-kegiatan, sikap, pandangan serta proses yang
sedang berlangsung dan pengaruh dari fenomena-fenomena.
Apa beda antara metode eksploratif dan metode deskriptif? Perbedaan keduanya terletak
pada kedalaman penjelasan itu sendiri. Jika metode eksploratif terfokus pada pertanyaan
"Bagaimama profil atau gambaran umum objek penelitian ini" ?, maka metode deskriptif
berfokus pada pertanyaan "Apa sebenarmya (apa esensi), objek penelitian ini ? sedang
metode eksplanatif berfokus pada pertanyaan "Mengapa objek penelitian ini seperti ini" ?
metode deskriptif memungkinkan peneliti untuk memilih satu objek penelitian untuk dikaji
secara mendalam dan bukanhanya membuat “peta umum" dari objek penelitian tersebut.
Secara teknis, penelitian dengan metode deskriptif ini paling jauh mengkaji pola hubungan
korelasional antara beberapa variabel. Pola hubungan yang lebih ketat, yaitu hubungan
pengaruh-mempengaruhi atau sebab-akibat tidak termasuk dalam penelitian deskriptif, tapi
eksplanatif.
Beberapa contoh tema penelitian dengan metode deskriptif adalah sebagai berikut:
1. Kajian terhadap Tata Rias pengantin Sumatera.
2. Analisis komparatif Hasil belajar mahasiswa yang diterima lewat jalur SNMPTN,
SBMPTN, dan Jalur Mandiri.
3. Studi korelasi antara jurusan yang diambil siswa di SMU (sosial, eksakta) dengan Indeks
Prestasi ketika siswa tersebut melanjutkan studi di Perguruan Tinggi
2019
113 FAKULTAS PARIWISATA DAN PERHOTELAN
E. METODE EVALUASI
Metode evaluasi digunakan apabila seorang peneliti ingin menilai sesuatu dengan cara
membandingkannya dengan suatu standar. Hasil dari penilaian ini mungkin digunakan untuk
meningkatkan kualitas sesuatu yang dinilai itu, atau membuat suatu keputusan. Dalam
kehidupan sehari-hari, penelitian evaluasi ini tercermin dalam berbagi kegiatan yang
esensinya sama, yaitu mengevaluasi. Dalam dunia bisnis, kita mengenal "auditing". Dalam
manajemen kita mengenal "controlling" atau"analisis kinerja". Bahkan seorang dokter yang
melakukan "diagnosis” terhadap pasiennya sebenarnya sedang melakukan "penelitian
evaluasi”.
Dan di dalam dunia pendidikan dan pelatihan, metode evaluasi sudah dikenal sejak
lama, baik berupa evaluasi hasil belajar atau evaluasimanajerial. Beberapa contoh penelitian
evaluasi adalah sebagai berikut:
F. METODE HISTORIS
Histori atau sejarah berhubungan dengan kejadian atau peristiwa di masa lalu. Tetapi
metode penelitian historis bukanlah hanya berarti "penelitian sejarah" yang biasa dipakai para
pakar sejarah untuk mengkaji masa lalu. Metode historis juga digunakan oleh mereka yang
sama sekali bukan pakar sejarah. Tetapi dalam hal ini, para peneliti yang menggunakan
metode historis ini sangat menggantungkan pada data-data yang terdapat di masa lalu, seperti
dokumen, buku harian tokoh sejarah, atau koran-koran kuno. Dengan memahami apa yang
terjadi di masa lalu ini, peneliti berharap dapat menemukan suatu pola atau benang merah
yang menghubungkan masa lalu dan masa kini. Dengan pola ini, arah masa depan diharapkan
dapat diramalkan.
Beberapa contoh tema penelitian dengan metode historis adalah sebagai berikut :
1. Penelusuran terhadap Busana Pengantin Sumatera barat zaman dahulunya.
2. Menganalisis tentang Acara Perkawinan di daerah Minang Kabau mulai dari meminang
sampai acara pesta /baralek.
2019
114 FAKULTAS PARIWISATA DAN PERHOTELAN
G. METODE STUDI KASUS
Metode atau.penelitian studi kasus tergolong pada penelitian kualitatif. Kata kunci dari
metode ini terletak pada kata "kasus" (case). Kata kasus ini mengandung makna khusus, unik,
spesial, ke luar dari pola biasanya. Metode studi kasus kita gunakan bila kita ingin mengkaji
suatu fenomena secara mendalam. Dalam hal ini, kita tertarik pada fenomena ini karena
memiliki ciri-ciri khusus yang tidak dimiliki fenomena lain. Karena itu, penemuan dalam
studi kasus tidak bisa dan tidak yang berkaitan dengan konsep generalisasi temuan seperti
populasi, sampel, statistik inferensial, atau validitas eksternal, tidak diperlukan di dalam studi
kasus. Ada juga pengertian lain, yakni hasil dari suatu penelitian sebuah kasus tertentu. Studi
kasus diartikan sebagai metode atau strategi dalam penelitian untuk mengungkap kasus
tertentu. Jika pengertian pertama lebih mengacu pada strategi penelitian, maka pengertian
kedua lebih pada hasil penelitian. Dalam sajian pendek ini diuraikan pengertian yang
pertama.
Selain studi kasus, ada fenomenologi, grounded theory, etnografi, dan etnometodologi
yang masuk dalam varian penelitian kualitatif. Penelitian studi kasus memusatkan perhatian
pada satu objek tertentu yang diangkat sebagai sebuah kasus untuk dikaji secara mendalam
sehingga mampu membongkar realitas di balik fenomena. Sebab, yang kasat mata
hakikatnya bukan sesuatu yang riel (realitas). Itu hanya pantulan dari yang ada di dalam.
Sebagaimana lazimnya perolehan data dalam penelitian kualitatif, data studi kasus dapat
diperoleh dari semua pihak yang bersangkutan, baik melalui wawancara, observasi,
partisipasi, dan dokumentasi. Data yang diperoleh dari berbagai cara itu hakikatnya untuk
saling melengkapi. Ada kalanya data yang diperoleh dari wawancara belum lengkap,
sehingga harus dicari lewat cara lain, seperti observasi, dan partisipasi.
Seperti metode lain, metode studi kasus mempunyai variasi-variasi. Metode studi kasus
bisa bersifat sederhana, bisa pula kompleks. Studi kasus bisa dilakukan di satu tempat (single
site case study) atau dibeberapa tempat sekaligus (multi-sites case study).
Beberapa contoh tema penelitian studi kasus adalah seperti berikut:
1. Analisis putus sekolah di Kab.Tanah Datar.
2. Analisis kualitas terhadap manajemen usaha salon kecantikan di Kota Padang.
3. Pengkajian terhadap implementasi program pengabdian masyarakat di UNP.
2019
115 FAKULTAS PARIWISATA DAN PERHOTELAN
Demikianlah penjelasan singkat beberapa metode penelitian yang relatif, sering
digunakan di penelitian ilmu sosial.
Referensi:
2019
116 FAKULTAS PARIWISATA DAN PERHOTELAN
UNIT 7
POPULASI, SAMPEL DAN TEKNIK SAMPLING, UKURAN
SAMPEL
Pendahuluan
Perkuliahan pada unit ini difokuskan pada populasi, sampel, teknik sampling dan
ukuran sampel. Dalam unit ini mahasiswa mengkaji tentang pengertian populasi, sampel,
macam-macam teknik pengambilan sampel dan ukuran sampel.
Sebelum perkuliahan berlangsung, dosen menampilkan slide tentang populasi, sampel
dan ukuran sample, sehinga mahasiswa memahami tentang apa yang dimaksud dengan
populasi, sampel, macam-macam teknik sampling dan ukuran sample. Mahasiswa diberi
tugas untuk membaca uraian materi yang ada pada modul berbasis android.
Media pembelajaran sangat penting dalam penyampaian materi ini. Media yang
digunakan adalah LCD yang digunakan oleh dosen untuk penyampaian awal perkuliahan dan
menggunakan modul berbasis android. Modul berbasis android ini dapat dibaca oleh
mahasiswa kapan dan dimana saja. Dengan membaca modul mahasiswa dapat menguasai
materi ini sebagai modal untuk pemahami materi selanjutnya.
Rencana Pelaksanaan Perkuliahan : XI
Indikator :
Pada akhir perkuliahan mahasiswa diharapkan dapat :
a) Mengidentifikasi Populasi dan Sampel
b) Mengidentifikasi Teknik sampling
c) Menentukan ukuran sample
Waktu :
2x 50 menit
2019
117 FAKULTAS PARIWISATA DAN PERHOTELAN
Materi Pokok
a) Populasi dan Sampel
b) Teknik sampling
c) Ukuran sampel
Kegiatan Perkuliahan
Pertemuan 11
Kegiatan awal (15 menit)
a) Membuka pelajaran dan appersepsi
b) Menjelaskan tujuan dan kompetensi pembelajaran hari ini
c) Menjelaskan Manfaat pembelajaran hari ini
d) Brainstorming dengan mencermati slide yang ditampilkan oleh dosen tentang
populasi, sampel, teknik sampling dan ukuran sample
e) Penjelasan Pentingnya mempelajari Unit VI
Kegiatan Inti (70 menit)
a) Dosen memperlihatkan slide tentang materi populasi, sampel, teknik sampling dan
ukuran sampel dan meminta mahasiswa untuk membuka materi pada androidnya
tentang populasi dan ukuran sampel, serta macam-macam teknik sampling dalam
penelitian.
b) Membagi Kelompok menjadi kelompok
c) Kelompok 1 : Populasi dan sampel
d) Kelompok II : Teknik pengambilan sampel
e) Kelompok III: Ukuran sampel
f) Mahasiswa berdiskusi tentang topik masing-masing
g) Presentasi
h) Mahasiswa dibawah bimbingan dosen menyimpulkan materi
Kegiatan Penutup (10 menit)
a) Mengundang pertanyaan dan komentar dari mahasiswa
b) Menyimpulkan materi yang telah dibahas
c) Memberikan pertanyaan untuk evaluasi diagnostik
d) Memberikan gambar umum tentang materi perkuliahan pada pertemuan berikutnya.
Kegiatan Tindak Lanjut (5 menit)
a) Memberikan tugas latihan menentukan populasi dan sampel serta teknik sampling dari
suatu permasalahan penelitian yang ada
b) Mempersiapkan perkuliahan selanjutnya
2019
118 FAKULTAS PARIWISATA DAN PERHOTELAN
Lembar Kegiatan
Membuat peta konsep tentang populasi dan ukuran sampel, serta macam-macam
teknik sampling dalam penelitian
Uraian Materi
A. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai
kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan
kemudian di tarik kesimpulannya. Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Jadi
populasi bukan hanya orang, tetapi juga objek dan benda-benda alam lain. Populasi juga
bukan sekedar jumlah yang ada pada obyek/subyek yang dipelajari, tetapi meliputi
seluruh karakteristik/sifat yang dimiliki oleh subyek atau obyek itu.
Misalnya akan melakukan penelitian di sekolah X, maka sekolah X ini merupakan
sebuah populasi. Sekolah X mempunyai sejumlah orang/subyek dan obyek yang lain.
Hal ini berarti populasi dalam arti jumlah/kuantitas. Tetapi sekolah X juga mempunyai
karakteristik orang-orangnya, misalnya motivasi kerjanya, disiplin kerjanya,
kepemimpinanya, iklim organisasinya dan lain-lain: dan juga mempunyai karakteristik
obyek yang lain. Misalnya kebijakan, prosedur kerja, tata ruang kelas, lulusan yang
dihasilkan dan lain-lain. Yang terakhir berarti populasi dalam arti
karakteristik.mempunyai berbagai karakteristik, misalnya gaya bicaranya, disiplin
pribadi, hobi, cara bergaul, kepemimpinan dan lain-lain. Misalnya akan melakukan
penelitian tentang kepemimpinan manajer Salon Y maka kepemimpinan itu merupakan
sampel dari semua karakteristik yang dimiliki manajer salon Y.
Dalam bidang kedokteran, satu orang sering bertindak sebagai populasi. Darah yang
ada pada setiap orang adalah populasi. Kalau akan diperiksa cukup diambil sebagian
darah yang berupa sampel. Data yang diteliti dari sampel tersebut selanjutnya
diberlakukan keseluruh darah yang dimiliki orang tersebut.
Populasi dapat dibedakan antara lain: 1) populasi target (target population) yaitu
keseluruhan subjek kemana kesimpulan penelitian diberlakukan, 2) populasi terjangkau
(accessible population), yaitu keseluruhan subjek yang dapat dijangkau oleh peneliti.
Contoh populasi target adalah seluruh guru SMK Tata kecantikan di seluruh Indonesia.
Sedangkan populasi terjangkau adalah seluruh guru SMK tata kecantikan di Sumatera
Barat.
2019
119 FAKULTAS PARIWISATA DAN PERHOTELAN
B. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi
tersebut. Bila populasi besar dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada
pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, waktu dan tenaga maka peneliti dapat
menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu. Apa yang dipelajari dari sampel itu
kesimpulannya akan dapat diberlakukan untuk populasi. Untuk itu sampel yang diambil
dari populasi itu harus betul-betul representatif (mewakili).
Kata-kata “mewakili” mengandung pengertian bahwa sampel tersebut merupakan
representasi dari populasi. Penelitian dilakukan terhadap sampel dan apabila sample-
sampel itu betul-betul representatif, maka kesimpulannya berlaku untuk populasi.
Sampel yang representatif diperoleh melalui random.
Ada empat parameter yang menentukan kepresentatifan sebuah sampel, yaitu: 1)
variabelitas populasi, 2) besar sampel, 3) teknik penentuan sampel (teknik sampling), dan
4) kecermatan memasukkan ciri-ciri populasi dalam sampel ( Lubis, 2009:63).
C. Teknik Sampling
sampel yang akan digunakan dalam penelitian, terdapat berbagai teknik sampling yang
Teknik Sampling
2019
120 FAKULTAS PARIWISATA DAN PERHOTELAN
1. Probability sampling
Probability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang
yang sama bagi setiap unsur (anggota). Populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel.
Teknik ini meliputi:
a. Simple Random Sampling
Dikatakan simpel (sederhana) karena mengambil anggota sampel dari populasi
dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu. Cara
demikian dilakukan bila anggota populasi dianggap homogen.
Diambil secara
Sampel yang
Populasi relatif random
representatif
homogen
2019
121 FAKULTAS PARIWISATA DAN PERHOTELAN
2. Non Probability Sampling
Non probability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang tidak memberikan
peluang atau kesempatan sama bagi setiap unsure atau anggota populasi untuk dipilih
menjadi sampel. Teknik sampel ini meliputi sampling sistematis, kuota, aksidental,
purposif, jenuh, snowball.
a. Sampling Sistematis
Sampling sistematis adalah teknik pengambilan sampel berdasarkan urutan dari
anggota populasi yang telah diberi nomor urut. Misalnya anggota populasi yang
terdiri dari 100 orang. Dari semua anggota diberi nomor urut 1 sampai dengan 100.
Pengambilan sampel dapat dilakukan dengan nomor ganjil saja, genap saja atau
kelipatan dari bilangan tertentu.
b. Sampling Kuota
Sampling kuota adalah teknik untuk menentukan sampel dari populasi yang
mempunyai ciri-ciri tertentu sampai jumlah (kuota yang diinginkan).
c. Sampling Insidental
Teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara
kebetulan atau incidental bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel.
Bila dipandang orang, yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data.
d. Sampling Purposif
Sampling purposive adalah teknik penentuan sample dengan pertimbangan tertentu.
Misalnya, akan melakukan penelitian tentang kualitas makanan, maka sumber datanya
adalah orang-orang ahli makanan. Contoh lain melakukan penelitian tentang tata rias
penganting, maka sumber datanya adalah orang yang ahli dalam merias pengantin
(MUA)
2019
122 FAKULTAS PARIWISATA DAN PERHOTELAN
e. Sampling Jenuh
Sampel jenuh adalah sampel yang bila ditambah jumlahnya, tidak akan menambah
keterwakilan sehingga tidak akan mempengaruhi nilai informasi yang telah
diperoleh.Teknik sampling jenuh adalah teknik pengambilan sampel yang
memperhatikan nilai kejenuhan sampel. Sampel jenuh juga sering diartikan smpel
yang sudah maksimal, karena ditambah berapun jumlahnya tidak akan merubah
keterwakilan populasi.
Sampling jenuh berbeda dengan sampel total. Sampel total adalah teknik
penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Hal ini
sering dilakukan bila jumlah populasi relatif kecil, kurang dari 30 orang.
f. Snowball Sampling
Snowball sampling adalah teknik penentuan sampel yang mula-mulanya kecil,
kemudian membesar. Ibarat bola salju yang menggelinding yang lama-lama menjadi
besar. Dalam penentuan sampel, pertama-tama dipilih satu atau dua orang, tetapi
karena dua orang ini belum merasa lengkap terhadap data yang diberikan maka
peneliti mencari orang lain yang akan dipandang lebih mengetahui dan dapat
melengkapi data yang diberikan oleh dua orang sebelumnya.
D. Ukuran Sampel
Ukuran sampel sangat dipengaruhi oleh homogenitas populasi, semakin homogen
populasi semakin kecil ukuran sampel dan sebaliknya. Sub-sub populasi harus terwakili
dalam sampel. Menentukan ukuran sampel berdasarkan presentase seperti yang dulu
banyak dilakukan oleh orang sepertinya kini harus ditinggalkan, cara ini kurang tepat,
sampel kurang representatif (Lubis, 2009).
Agar diperoleh hasil penelitian lebih baik, diperlukan sampel yang baik pula, yakni
betul-betul mencerminkan populasi. Supaya perolehan sampel lebih akurat, diperlukan
rumus-rumus penentuan besarnya sampel, antara lain disebutkan dibawah ini.
1. Rumus William G Cochran
a. Ukuran sampel berdasarkan proporsi sub populasi
t²pg
no = ----------
d²
2019
123 FAKULTAS PARIWISATA DAN PERHOTELAN
dengan keterangan,
no = Ukuran sampel sebelum dikoreksi
t = Harga z sesuai dengan kekeliruan yang diperkenankan.
Jika taraf kepercayaan 95% (alpha=0,05) maka t =1,96.
P = proporsi variabel dikotomi pada populasi
g = (1-p)
d = besarnya kekeliruan mengambil sampel yang diperolehkan
(acceptable margin of error), misalnya 5% (= 0,05)
no
Jika ------- > 0,05 maka besar sampel harus dikoreksi dengan rumus berikut ini
N
no
n = -------------
no
1 + ------
N
n = besarnya sampel
N = besarnya populasi
no
Jika -------- > 0,05 maka besarnya sampel dikoreksi dengan rumus seperti diatas
N
L
N = ---- + u + 1
f²
dengan keterangan,
N = ukuran sampel
f² = Effect size
u = Banyaknya ubahan yang terkait dalam penelitian
2019
124 FAKULTAS PARIWISATA DAN PERHOTELAN
L = Fungsi power dari u, diperoleh dari tabel, t.s 1%
Power (p) = 0,95 dan effect size (f²) =0,1
Harga L tabel dengan t.s. 1% power 0,95 dan u = 5 adalah 19,76
Maka dengan rumus tersebyt didapat:
19,76
N = ----------- + 5 + 1 = 2013,6 dibulatkan 204
0,1
3. Rumus R.V. Crejcie dan D.W. Morgan
X² NP (1-P)
S = -----------------------------
d = (N-1) + X² P (1-P)
S = ukuran sampel
X² = harga tabel Chi Kuadrat pada derajat kebebasan 1 dan tingkat kepercayaan yang
dikehendaki.
N = besarnya populasi
P = proporsi dikotomi pada populasi
d = tingkat ketelitian, dinyatakan dalam proporsi.
Mislnya: alpha = 0,05
Rangkuman
Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian, Sampel adalah bagian dari jumlah dan
karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Populasi dapat dibedakan antara lain: 1)
populasi target (target population) yaitu keseluruhan subjek kemana kesimpulan penelitian
diberlakukan, 2) populasi terjangkau (accessible population), yaitu keseluruhan subjek yang
dapat dijangkau oleh peneliti.
Untuk menentukan sampel yang akan digunakan dalam penelitian, terdapat berbagai
teknik sampling yang digunakan secara skematis yaitu teknik probality sampling (Simple
random sampling, Proportionate stratified random sampling, Disproportionate stratified
random sampling, Area (cluster) sampling (sampling menurut daerah) dan teknik non
probality samping (sampling sistematis, sampling kuota, sampling incidental, purposive
sampling, sampling jenuh, dan snowball sampling).
2019
125 FAKULTAS PARIWISATA DAN PERHOTELAN
perolehan sampel lebih akurat, diperlukan rumus-rumus penentuan besarnya sampel dapat
menggunakan Rumus William G Cochran dan Rumus Jacob Cohen.
Lembaran kegiatan
Referensi
1. Creswell, John w. 2008. Educational Research, Planning, Conducting, and Evaluating
Quantitative ang qualitatif Research. New Jersey:
2. Lubis, Syahron, 2011. Metodologi Penelitian Pendidikan, Padang: Sukabina Press.
3. Sugiyono. 2019. Metode Penelitian Pendidikan. Kuantitatif, kualitatif, R&D, dan
penelitian pendidikan
2019
126 FAKULTAS PARIWISATA DAN PERHOTELAN
UNIT 8
INSTRUMEN DAN TEKNIK PENGUMPULAN DATA
Pendahuluan
Perkuliahan pada unit ini difokuskan pada instrumen dan teknik pengumpulan data.
Dalam unit ini mahasiswa mengkaji tentang fungsi dan jenis instrumen, macam-macam
teknik pengumpulan data dan pengembangan instrumen.
Sebelum perkuliahan berlangsung, dosen menampilkan slide fungsi dan jenis instrumen,
macam-macam teknik pengumpulan data, serta pengembangan instrumen, sehinga
mahasiswa memahami tentang apa yang dimaksud dengan fungsi dan jenis instrumen,
macam-mcam teknik pengumpulan data, serta pengembangan instrumen, Mahasiswa diberi
tugas untuk membaca uraian materi yang ada pada modul berbasis android.
Media pembelajaran sangat penting dalam penyampaian materi ini. Media yang
digunakan adalah LCD yang digunakan oleh dosen untuk pencapaian awal perkuliahan dan
menggunakan modul. Dengan membaca modul mahasiswa dapat menguasai materi ini
sebagai modal untuk pemahami materi selanjutny
Indikator :
Pada akhir perkuliahaan mahasiswa diharapkan dapat :
a) Mengidentifikasi fungsi dan jenis instrument
b) Mengidentifikasi teknik pengumpulan data (observasi, wawancara dan
kuesioner/angket)
c) Mengembangkan instrumen penelitian
Waktu :
2x 50 menit
2019
127 FAKULTAS PARIWISATA DAN PERHOTELAN
MateriPokok
a) Fungsi dan jenis instrumen
b) Teknik pengumpulan data
Observasi
Wawancara
Kuesioner/Angket
c) Pengembangan instrumen penelitian
Kegiatan Perkuliahan
Pertemuan 12
Kegiatan awal (15 menit)
a) Membuka pelajaran dan appersepsi
b) Menjelaskan tujuan dan kompetensi pembelajaran hari ini
c) Menjelaskan Manfaat pembelajaran hari ini
d) Brainstorming dengan mencermati slide yang ditampilkan oleh dosen tentang
instrumen penelitian dan pemgembangan instrumen .
2019
128 FAKULTAS PARIWISATA DAN PERHOTELAN
Kegiatan Tindak Lanjut (5 menit)
a) Memberikan tugas latihan
b) Mempersiapkan perkuliahan selanjutnya
Lembar Kegiatan
Membuat peta konsep tentang Fungsi dan jenis instrument, Menyusun Instrumen
Penelitian (Observasi, Wawancara, Kuesioner/Angket) dan Skala likert dan nilai
Uraian Materi
A. Instrumen Penelitian
Instrumen adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun
social (variable penelitian) yang diamati, yang biasa disebut dengan alat ukur dalam
penelitian. Instrumen yang baik harus valid (absah) dan reliabel (dapat dipercaya). Instrumen
valid adalah instrumen yang dengan tepat mengukur apa yang harus di ukur. Instrumen
reliable adalah bila hasil pengukuran itu ajeg (konsisten), jika dilakukan pengukuran berkali-
kali terhadap subjek/objek yang sama oleh orang yang berbeda hasilnya akan sama.
Ketepatan instrumen penelitian merupakan bagian yang sangat penting dari suatu proses
penelitian secara keseluruhan.
Instrumen penelitian adalah aspek pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian
ilmiah. Hasil instrumen penelitian ini kemudian dikembangkan atau dianalisa sesuai dengan
metode penelitian yang akan diambil. Dalam penelitian kualitatif dan kuantitatif memiliki
perbedaan yang cukup signifikan, misalnya dalam penelitian kualitatif menggunakan
instrumen penelitian wawancara, sedangkan dalam penelitian kuantitatif menggunakan
instrumen penelitian angket atau kuesioner.
Terdapat dua hal yang mempengaruhi kualitas data hasil penelitian, yaitu, kualitas
instrumen penelitian, dan kualitas pengumpulan data. Dalam penelitian kuantitatif kualitas
instrumen penelitian berkenaan dengan validitas dan reliabilitas instrumen dan kualitas
pengumpulan data berkenaan dengan ketepatan cara-cara yang digunakan untuk
mengumpulkan data.
Dalam penelitian kualitatif, yang menjadi instrumen atau alat penelitian adalah peneliti
sendiri. Oleh karena itu peneliti sebagai instrumen juga harus divalidasi seberapa jauh
peneliti kualitatif siap melakukan penelitian yang selanjutnya terjun ke lapangan. Validasi
2019
129 FAKULTAS PARIWISATA DAN PERHOTELAN
terhadap peneliti sebagai instrumen meliputi validasi terhadap pemahaman metode penelitian
kualitatif, penguasaan wawasan terhadap bidang yang diteliti, kesiapan peneliti untuk
memasuki objek penelitian, baik secara akademik maupun logistik (Sugiyono, 2005)
b. Non tes
1) Kuesioner/angket
2) Interview (Wawancara)
3) Observasi
4) Dokumentasi
2019
130 FAKULTAS PARIWISATA DAN PERHOTELAN
B. Teknik Pengumpulan data
Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategi dalam penelitian ,
karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Tanpa mengetahui
teknik/metode pengumpulan data, maka peneliti tidak akan mendapatkan data yang
memenuhi standar data yang ditetapkan.
Pengumpulan data dapat dilakukan dalam berbagai setting, berbagai sumber, dan
berbagai cara. Bila dilihat dari settingnya, data dapat dikumpulkan pada setting alamiah
(natural setting), pada laboratorium dengan metode eksperimen, di sekolah dengan
berbagai responden dll. Bila dilihat dari sumber datanya, maka pengumpulan data dapat
menggunakan sumber primer, dan sumber sekunder. Sumber primer adalah sumber data
yang langsung memberikan data kepada pengumpul data, dan sumber sekunder
merupakan sumber yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data,
misalnya melalui orang lain atau melalui dokumen.
2. Observasi
Observasi atau disebut juga dengan pengamatan. Di dalam pengertian psikologik,
observasi meliputi kegiatan pemuatan perhatian terhadap suatu objek dengan
menggunakan seluruh alat indera. Jadi observasi dapat dilakukan dengan penglihatan,
penciuman, perabaan, dan pengecapan. Observasi dilakukan untuk memperoleh
informasi tentang kelakuan manusia seperti yang terjadi dalam kenyataan. Menurut
Marshall (1995) melalui observasi, peneliti belajar tentang perilaku, dan makna dari
perilaku tersebut.
Dengan observasi sebagai alat pengumpul data dimaksud observasi yang
dilakukan secara sistematis bukan observasi sambil-sambilan atau secara kebetulan
saja. Dalam observasi diusahkan mengamati keadaan yang wajar dan yang sebenarnya
2019
132 FAKULTAS PARIWISATA DAN PERHOTELAN
tanpa usaha yang disengaja untuk mempengaruhi, mengatur, atau manipulasi
pelaksanaannya.
Faisal (1990) mengklasifikasikan observasi menjadi observasi berpartisipasi
(participant observation), observasi yang secara terang-terangan dan tersamar (overt
observation dan covert observation), dan observasi tak terstruktur (unstructured
observation). Untuk memudahkan pemahaman dapat dijelaskan sebagai berikut;
a. Observasi partisipatif
Dalam observasi ini, peneliti terlibat langsung kegiatan sehari-hari orang yang
sedang diamati atau yang digunakan sebagai sumber data penelitian. Sambil
melakukan pengamatan, peneliti ikut melakukan apa yang dikerjakan oleh sumber
data, dan ikut merasakan suka dukanya.
b. Observasi terang/tersamar.
Dalam hal ini, peneliti dalam melakukan pengumpulan data menyatakan terus
terang kepada sumber data, bahwa ia sedang melakukan penelitian. Jadi mereka
yang diteliti mengetahui sejak awal sampai akhir tentang aktivitas peneliti.
c. Obsercasi tak berstruktur
Observasi dalam penelitian kualitatif dilakukan dengan tidak berstruktur, karena
fokus penelitian belum jelas. Fokus observasi akan berkembang selama kegiatan
observasi berlangsung. Observasi tidak berstruktur adalah observasi yang tidak
dipersiapkan secara sistematis tentang apa apa yang akan diobservasi. Dalam
melakukan pengamatan peneliti tidak menggunakan instrumen yang telah baku,
tetapi hanya berupa rambu-rambu pengamatan.
3. Kuesioner/ angket
Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan/pernyatan tertulis yang digunakan untuk
memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan pribadinya, atau hal-hal
yang diketahuinya. Kuesioner dipakai untuk menyebutkan metode maupun instrumen.
Jadi dalam menggunakan metode angket atau kuesioner penelitian yang
dipakai/digunakan adalah angket/kuesioner.
Kuesioner dapat dibedakan atas beberapa jenis, tergantung dari sudut pandangan:
1) Dipandang dari cara menjawabnya;
a) Kuesioner terbuka, yang memberikan kesempatan kepada responden untuk
menjawab dengan kalimatnya sendiri.
2019
133 FAKULTAS PARIWISATA DAN PERHOTELAN
b) Kuesioner tertutup, yang sudah disediakan jawabannya sehingga responden
tinggal memilih.
2) Dipandang dari jawaban yang diberikan, ada:
a) Kuesioner langsung, yaitu responden menjawab tentang dirinya
b) Kuesioner tidak langsung, yaitu jika responden menjawab tentang orang lain.
3) Dipandang dari bentuknya, maka ada;
a) Kuesioner pilihan ganda, yang dimaksud sama dengan kuesioner tertutup
b) Kuesioner isian, yang dimaksud adalah kuesioner terbuka
c) Chek list, sebuah daftar, di mana responden tinggal membubuhkan tanda chek
(V) pada kolom yang sesuai.
d) Rating –scala (skala bertingkat), yaitu sebuah pernyataan diikuti oleh kolom-
kolom yang menunjukkan tingkat-tingkatan, misalnya; mulai dari sangat
setuju sampai ke sangat tidak setuju.
2019
134 FAKULTAS PARIWISATA DAN PERHOTELAN
5) dapat dibuat terstandar sehingga semua responden dapat diberi
pertanyaan/pernyataan yang benar-benar sama.
b. Kelemahan kuesioner
1) Responden sering tidak teliti dalam menjawab sehingga ada pertanyaan yang
terlewati,
2) sering sukar dicari validasinya
3) walaupun dibuat anonim, kadang-kadang responden dengan sengaja memberikan
jawaban yang tidak betul/tidak jujur.
4) sering tidak kembali, terutama yang dikirim lewat pos,
Maktrik pengembangan instrumen adalah matriks tabel yang terdiri dari beberapa
kolom, yang tujuannya untuk mempersiapkan instrumen penelitian yang akan kita buat.
Contoh dapat dilihat pada tabel berikut:
2019
135 FAKULTAS PARIWISATA DAN PERHOTELAN
Tabel 5. Kisi-kisi Instrumen Penelitian
No. Permasalahan Variabel Indikator Sumber Instrumen
penelitian data
Analisis Mutu Tangible Karyawan Kuesioner
mengenai mutu Pelayanan (nyata) salon Pedoman
pelayanan Salon observasi
kecantiikan di
Kota Padang Reliability Manajer Kuesioner
(keandalan) Pedoman
wawancara
1. Validitas
Instrumen yang digunakan dalam suatu penelitian itu harus valid dan reliabel.
Validitas adalah ketepatan atau kecermatan suatu instrument dalam pengukuran. Hasil
penelitian yang valid bila terdapat kesamaan antara data yang terkumpulkan dengan data
yang sesungguhnya terjadi pada objek yang diteliti. Instrumen yang valid berarti alat
ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid. Definisi yang paling
lazim mengenai validitas tercerminkan dalam pertanyaan: Apakah kita sungguh-sungguh
mengukur ihwal yang memang ingin kita ukur? Dalam pertanyaan ini yang ditekankan
adalah apa yang sedang diukur, berarti instrument tersebut dapat digunakan untuk
mengukur apa yang seharusnya diukur. Timbangan yang valid dapat mengukur berat,
karena timbangan memang untuk mengukur berat. Timbangan tidak akan valid jika
digunakan untuk mengukur panjang.
Penelitian yang reliabel, bila terdapat kesamaan data dalam waktu yang berbeda.
Hari ini diukur hasil belajar siswa pada suatu kelompok, kemudian 2 minggu lagi diukur
lagi hasilnya tetap sama, tidak berbeda secara signifikan. Dengan menggunakan
instrumen yang vaid dan reliabel dalam pengumpulan data, maka diharapkan hasil
2019
136 FAKULTAS PARIWISATA DAN PERHOTELAN
penelitian akan menjadi valid dan reliabel. Instrumen yang valid dan reliabel merupakan
syarat mutlak untuk mendapatkan hasil penelitian yang valid dan reliabel. Untuk
mendapatkan data yang valid dan reliabel, peneliti perlu juga mengendalikan objek
yang diteliti dan meningkatkan kemampuan dan menggunakan instrumen untuk
mengukur variable yang diteliti.
Instrumen-instrumen dalam ilmu alam, misalnya timbangan, meteran,
thermomether, biasanya telah diakui validitasnya dan reliabilitasnya (kecuali jika alat
tersebut sudah rusak atau palsu). Instrument-instrumen itu dapat dipercaya validitas dan
reliabilitasnya karena sebelum instrument itu digunakan dari pabrik telah diuji validitas
dan reliabilitasnya, Sugiyono (2019).
Dalam ilmu social, instrumen-instrumennya kadang kala sudah tersedia yang baku
(standart) yang telah teruji validitas dan reliabilitasnya, tetapi kadangkala juga ada belum
standar. Biasanya instrumen yang digunakan oleh mahasiswa dalam rangka pendidikan,
instrumen itu perlu disusun terlebih dahulu dan kemudian dilakukan uji validitas dan
reliabilitasnya. Instrumen yang reliabel belum tentu valid. Reliabilitas instrument
merupakan syarat untuk pengujian validitas instrument. Oleh karena itu walaupun
instrument yang valid umumnya pasti reliabel, tetapi pengujian reliabilitas instrument
perlu dilakukan.
Pada dasarnya terdapat dua macam instrumen, yaitu instrument yang berbentuk test
untuk mengukur prestasi belajar dan instrumen berbentuk non test unguk mengukur
sikap dan atau kreativitas. Instrumen yang berupa test jawabannya adalah “benar” atau
“salah”, sedangkan instrumen sikap, jawabannya tidak ada yang salah dan benar, tetapi
bersifat positif dan negatif. Secara garis besar ada dua macam validitas yaitu validitas
logis/ rasional (internal) dan validitas empiris (eksternal)
a. Validitas logis (validitas internal)
Istilah validitas logis mengandung kata “logis” berasal dari kata “logika” yang
berarti penalaran. Dengan makna demikian maka validitas logis untuk sebuah
instrument menunjukkan kondisi sebuah instrument yang memenuhi persyarataan
valid berdasarkan hasil penalaran. Misalnya dalam membuat suatu kondisi valid
tersebut dipandang terpenuhi karena instrument yang bersangkurtan sudah dirancang
secara baik, mengikuti teori dan ketentuan yang ada/relevan, lengkap dan mutakhir.
Relevan berarti teori yang digunakan mampu menunjukkan seluruh aspek dar setiap
variabel yang diteliti. Mutakhir berarti teori yang digunakan adalah teori yang baru
baik dari referensi, buku maupun jurnal.
2019
137 FAKULTAS PARIWISATA DAN PERHOTELAN
Ada dua macam validitas logis/validitas internal yang dapat dicapai oleh sebuah
instrument, yaitu validitas construct (konstrak) dan validitas content (isi). Validitas
konstrak sebuah instrument menunjukkan suatu kondisi sebuah instrument yang
disusun berdasarkan isi materi/variabel, jika instrumen tersebut dapat digunakan
untuk mengukur nilai variabel sesuai dengan yang didefinisikan. Misalnya untuk
mengukur kualitas layanan/produk suatu usaha/jasa, maka perlu didefinisikan terlebih
dahulu kualitas layanan/produk. Setelah itu dipersiapkan instrument untuk mengukur
kualitas layanan/produk sesuai dengan definisi yang telah dirumuskan. Untuk
melahirkan definisi, maka diperlukan teori-teori. Bila bangunan teorinya sudah benar,
maka hasil pengukuran dengan alat ukur yang berbasis pada teori itu sudah
dipandang sebagai hasil yang valid. Conten validity sebuah instrumen menunjukkan
suatu kondisi sebuah instrumen yang disusun berdasarkan penjabaran-penjabaran
setiap indikator menjadi butir instrumen. Oleh karena itu validitas isi diukur dari
kecukupan dan relevansi isi seluruh butir untuk mengukur lingkup setiap variable
yang diteliti. Validitas insternal instrumen dilakukan dengan konsultasi ahli. Untuk
instrumen penelitian S1 dapat sebagai ahlinya adalah tamatan S2 sesuai dengan
bidangnya. Sedangkan untuk instrumen yang dibuat oleh mahsiswa S2 dalam
mengerjakan tesisnya sebagai ahlinya lulusan S3 yang sesuai dengan bidangnya.
Untuk penelitian disertasi ahlinya dapat diambil dari tamatan S3 yang sudah
menduduki jabatan fungsionalnya Lektor kepala. Jumlah ahli untuk penelitian
S1minimal satu (1)orang, S2 minimal tiga (3)orang sedangkan untuk S3 minimal
lima (5) orang (Sugiyono, 2019).
b. Validitas empiris (validitas eksternal)
Istilah validitas empiris memuat kata empiris yang artinya pengalaman.
Sebuah instrumen dapat dikatakan memiliki validitas empiris apabila sudah diuji dari
pengalaman. Instrumen yang memiliki validitas eksternal apabila instrument
tersebut betul-betul telah terbukti mampu mengukur apa yang seharusnya diukur.
Untuk itu pengujian validitas eksternal dilakukan dengan cara mengujicobakan
instrumen pada sampel yang diambil dari populasi yang diteliti. Jumlah anggota
sampel untuk ujicoba sekitar 30 orang. Mengapa 30 orang, karena jumlah 30 orang
data itu sudah dapat membentuk kurve normal. Ujicoba instrumen dilakukan setelah
sudah lolos uji internal. Hasil uji coba eksternal dianalisi butir. Bila skor tiap butir
instrumen berkorelasi dengan skor total minimum 0,3, maka butir tersebut dinyatakan
valid. Instrumen yang berupa tes, selain dilakukan ujicoba validitas dan
2019
138 FAKULTAS PARIWISATA DAN PERHOTELAN
reliabilitasnya, juga perlu diuji daya beda dan insdeks kesukaran test. Instrumen yang
berupa test harus memenuhi construct validity dan content validity. Sedangkan untuk
instrumen yang non test untuk mengukur sikap cukup memenuhi validitas konstruksi.
Instrumen yang harus mempunyai validitas isi (content validity) adalah instrument
yang bersifat test yang sering digunakan untuk mengukur prestasi belajar dan
mengukur kreativitas, mengukur efektivitas pelaksanaan dari suatu program.
2. Reliabilitas
Pengertian reliabilitas (keandalan) berhubungan dengan masalah ketetapan
instrumen pengukur. Konsep reliabilitas ini tidak akan sulit dimengerti apabila telah
memahami konsep validitas. Reliabilitas terkait dengan pemotretan berkali-kali
dilakukan. Instrumen yang baik adalah instrumen yang dapat dengan ajeg/konsisten
memberikan data yang sesuai dengan kenyataan. Jadi uji reliabilitas digunakan untuk
mengetahui konsistensi alat ukur, apakah alat pengukur yang digunakan dapat
diandalkan dan tetap konsisten jika pengukuran tersebut diulang.
Pengukuran dibidang psikologi dan pendidikan sedikit banyaknya bervariasi
dari satu kejadian ke kejadian lain. Pengukuran itu bisa stabil dan relative dapat
diramalkan, atau bisa jadi tak stabil dan tak teramalkan. Pengukuran dapat konsisten
atau tidak konsisten. Jika pengukuran itu andal, kita dapat bergantung, bersandar,
padanya. Jika tidak andal, kita tidak dapat bersandar padanya (Kerlinger, 1992).
Definisi keandalan dapat didekati dengan tiga ancangan. Ancangan atau pendekatan
pertama terwakili dengan pertanyaan: jika kita mengukur himpunan objek yang sama
berulangkali, dengan instrumen yang sama atau mirip, kita akan mendapatkan hasil
yang sama atau serupa pula? Pertanyaan ini menyiratkan suatu definisi keandalan
dalam kaitan dengan stabilitas/kemantapan, ketepercayaan, dan keteramalan. Inilah
definisi yang paling sering diberikan dalam pembahasan elementer tentang ihwal ini.
Ancangan kedua terwakili oleh pertanyaan: apakah ukuran-ukuran yang
diperoleh dari suatu instrumen pengukur adalah ukuran yang sebenarnya untuk sifat
yang diukur itu? Inilah definisi yang berkaitan dengan ketetapatan alias kejituan atau
akurasi. Ancangan ketiga untuk mendefinisikan keandalan, yang bukan saja
membantu sekali dalam mendefinisikan dan memecahkan masalah-masalah teoritis
maupun praktis, melainkan juga mengandung ancangan-ancangan serta definisi-
definisi lainnya. Kita dapat menelaah berapa banyak galat pengukuran yang terdapat
dalam suatu instrumen pengukur. Ada dua tipe varian yakni yang sistematis dan yang
2019
139 FAKULTAS PARIWISATA DAN PERHOTELAN
acak. Varian sistematis condong ke satu arah: skor cendrung semuanya positif atau
semuanya negative atau semuanya tinggi atau semuanya rendah. Sedangkan varian
galat atau acak bersifat menebus atau mengimbangi diri sendiri, kadang-kadang skor
condong ke satu arah, dan satu kesempatan condong kearah lain.
Galat pengukuran adalah galat acak. Galat ini merupakan himpunan akibat dari
berbagai sumber pengaruh: unsur keletihan, fluktuasi daya ingat orang atau suasana
hati. Sebatas banyaknya galat dalam pengukuran yang dikandung oleh suatu
instrument pengukur, sejauh itu pulalah instrument yang bersangkutan bersifat tak
andal. Dengan kata lain, keandalan dapat didefinisikan sebagai ketiadaan-relatif galat
pengukuran dalam suatu instrumen pengukur.
3. Pengujian Validitas dan Reliabilitas Instrumen
a. Pengujian Validitas instrumen
1) Pengujian Validitas Konstrak
Pengujian validitas konstrak instrumen dapat dilakukan dengan cara
penggunaan pendapat ahli (judgment experts). Pengujian dengan pendapat
ahli dapat dilakukan setelah instrumen dikonstruksi tentang aspek-aspek yang
diukur dengan berlandaskan teori tertentu. Para ahli diminta pendapatnya
tentang instrumen yang telah disusun tersebut. Keputusan yang diberikan
oleh para ahli ada tiga kemungkinan: Instrumen dapat digunakan tanpa
perbaikan, instrumen dapat digunakan dengan perbaikan dan instrumen tidak
dapat digunakan atau dilakukan perobakan total.
Setelah pengujian konstrak dari ahli dan berdasarkan pengalaman,
maka diteruskan dengan uji coba instrumen. Instrumen dicobakan ke sampel
dari mana populasi diambil. Pengujian pengalaman empiris ditunjukkan pada
pengujian validitas eksternal. Jumlah anggota sampel yang digunakan sekitar
30 orang. Setelah data ditabulasi, maka pengujian validitas konstruksi
dilakukan dengan analisis faktor, yaitu dengan mengkorelasikan antar skor
item instrumen dalam suatu factor, dan mengkorelasikan skor factor dengan
skor total (Sugiyono, 2019).
2) Pengujian Validasi isi (Content Validity)
Untuk instrumen yang berbentuk test, pengujian validasi isi dapat
dilakukan dengan membandingkan antara isi instrumen dengan materi
pelajaran yang telah diajarkan. Contohnya; seorang dosen akan memberikan
soal ujian, soal ujian harus berdasarkan materi yang telah diajarkan, tidak
2019
140 FAKULTAS PARIWISATA DAN PERHOTELAN
boleh melenceng dari materi yang ada, jika berbeda dengan teori yang telah
diberikan, berarti instrumen ujian tersebut tidak mempunyyai validasi isi.
Secara teknis pengujian validasi konstrak dan validasi isi dapat dibantu
membuatnya dengan membuat kisi-kisi instrumen, atau maktriks
pengembangan instrumen. Dalam kisi-kisi terdapat variabel yang diteliti,
indikator sebagai tolak ukur dan nomor item. Pada setiap instrumen baik test
maupun non test terdapat butir-butir pertanyaan atau pernyataan. Untuk
menguji validasi butir-butir instrument lebih lanjut, maka setelah dikonsultasi
dengan ahli, maka selanjutnya diujicobakan dan dianalisis dengan analisis
item atau uji beda.
b. Pengujian Reliabilitas Instrumen
Pengujian reliabilitas instrumen dapat dilakukan secara eksternal maupun
internal. Secara eksternal dilakukan dengan test-retest (stability), equivalen, dan
gabungan keduanya. Secara internal reliabilitas instrumen dapat diuji dengan
menganalisis konsistensi butir-butir yang ada pada instrumen dengan teknik
tertentu. Pengujian secara eksternal dapat diuraikan sebagai berikut:
1) Test-retest.
Test retest maksudnya adalah instrumen penelitian dilakukan dengan cara
mencobakan beberapa kali pada responden. Dalam hal ini instrumennya sama,
respondennya sama, tetapi waktunya yang bebeda. Reliabilitas diukur dari
koefisien korelasi antara percobaan pertama dengan berikutnya. Bila koefisien
korelasi positif dan signifikan maka instrumen tersebut sudah dinyatakan
reliabel. Pengujian sering juga disebut dengan stability.
2) Ekuivalen
Instrumen yang ekuivalen adalah pertanyaan secara bahasa berbeda, tetapi
maksudnya sama. Sebagai contoh sudah berapa lama anda kuliah di jurusan
ini?, pertanyaan tersebut dapat ekuivalen dengan pertanyan berikut. Tahun
berapa anda masuk ke jurusan ini? Pengujian reliabilitas dengan cara ini dapat
dilakukan satu kali tetapi intrumennya dua, pada responden yang sama, waktu
sama dan instrumen berbeda. Reliabilitas instrumen dihitung dengan cara
mengkorelasikan antara data instrumen yang satu dengan data instrumen yang
dijadikan ekuivalen. Bila korelasi positif dan signifikan, maka instrumen dapat
dinyatakan reliabel.
2019
141 FAKULTAS PARIWISATA DAN PERHOTELAN
3) Gabungan
Cara ini merupakan gabungan cara pertama dengan cara yang kedua.
Pengujian ini dilakukan dengan cara mencobakan dua kali instrumen yang
ekuivalen itu beberapa kali, ke responden yang sama. Reliabilitas instrumen
dilakukan dengan cara mengkorelasikan dua instrumen, setelah itu
dikorelasikan pada pengujian kedua, dan selanjutnya dikorelasikan secara
silang.
4) Internal consistency
Pengujian reliabilitas instrumen dilakukan dengan cara mencobakan instrumen
satu kali saja, kemudian data yang diperoleh dianalisis dengan teknik tertentu.
Hasil dianalisis dengan menggunakan teknik tertentu. Teknik yang digunakan
adalah Teknik belah dua dari Spearman Brown (split half)), KR 20, KR 21 dan
Anova Hoyt.
Rangkuman :
Instrumen adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun
social (variable penelitian) yang diamati, yang biasa disebut dengan alat ukur dalam
penelitian. Instrumen yang baik harus valid (absah) dan reliabel (dapat dipercaya). Instrumen
penelitian adalah aspek pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ilmiah.
Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategi dalam penelitian ,
karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Tanpa mengetahui
teknik/metode pengumpulan data, maka peneliti tidak akan mendapatkan data yang
memenuhi standar data yang ditetapkan.
1. Interview (Wawancara)
2. Observasi
3. Kuesioner/ angket
Lembaran Kegiatan:
Cari satu variabel untuk dapat dijadikan variabel penelitian, kemudian dalam
pengembangan instrument harus berdasarkan teori anda diminta untuk mengembangkan suatu
instrument membuat kisi-kisi intrumen penelitian.
2019
142 FAKULTAS PARIWISATA DAN PERHOTELAN
Referensi
1. Esterberg, Kristin G,2002 ; Qualitative Methods Ins Social Research, Mc Graw Hill,
New York
2. Faisal, Sanapiah. 1990. Penelitian Kualitatif (dasar-dasar dan aplikasi). Malang: Ya3
Malang
3. Sugiyono. 2005. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: CV. Alfabeta.
4. Marshall, C., Rossman, G. B. 2011. Primary Data Collection Methods Designing
Qualitative Research. Los Angeles, CA: SAGE.
2019
143 FAKULTAS PARIWISATA DAN PERHOTELAN
UNIT 9
Pendahuluan
Perkuliahan pada unit ini difokuskan pada analisis data penelitian kuantitatif, data
penelitian kualitatif. Kajian pada unit ini adalah Teknik analisis data kuantitatif dan kualitatif.
Uji persyaratan analisis (Uji normalitas, uji homogenitas, dan uji linearitas) dan uji hipotesis
untuk penelitian kuantitatif dan uji keabsahan data untuk penelitian kualitatif.
2019
144 FAKULTAS PARIWISATA DAN PERHOTELAN
a) Mengidentifikasi teknik analisis data kuantitatif
b) Mengidentifikasi uji persyaratan analisis: uji normalitas, uji homogenitas, dan uji
linearitas.
c) Mengidentifikasi uji hipotesis.
d) Mengidentifikasi teknik analisis data kualitatif
e) Uji Keabsahan data pada penelitian kualitatif
Materi Pokok
a) Teknik analisis data kuantitatif (Uji persyaratan analisis: Ujinormalitas, uji
homogenitas, dan uji linearitas)
b) Uji hipotesis.
c) Teknik analisis data kuliatatif
d) Uji kebasahan data pada penelitian kualitatif
Kegiatan Perkuliahan
Pertemuan XIII
Kegiatan awal (15 menit)
a) Membuka pelajaran dan appersepsi
b) Menjelaskan tujuan dan kompetensi pembelajaran hari ini
c) Menjelaskan Manfaat pembelajaran hari ini
d) Brainstorming dengan mencermati slide yang ditampilkan oleh dosen tentang teknik
analisis data kuantitatif
e) Penjelasan Pentingnya mempelajari Unit IX
2019
145 FAKULTAS PARIWISATA DAN PERHOTELAN
c) Mahasiswa menemukan bagaimana teknik analisis data untuk penelitian deskriptif,
korelasional, comparative, dan bagaimana langkah-langkah dalam menganalisis sesuai
dengan permasalahan penelitian.
d) Mahasiswa membuat kesimpulan
Lembar kegiatan
Membuat pertanyaan beserta jawabannya tentang teknik analisis kuantitatif, langkah-
langkah analisis kuantitaif dan uji persyaratan analisis (uji normalitas, uji homogenitas, dan
uji linieritas serta uji hipotesis).
Tujuan
Mahasiswa dapat memahami konsep teknik analisis data kuantitatif, langkah-langkah
analisis kuantitatif melalui kreativitas ungkapan ide dari kelompok yang dituangkan dalam
bentuk membuat pertanyaan beserta jawaban dan menjawab dari pertanyan kelompok lain.
Langkah Kegiatan
1. Pilih seorang ketua kelompok dan penulis konsep hasil kerja
2. Diskusikan materi yang telah ditentukan
3. Tuliskan hasil diskusi dalam bentuk pertanyaan beserta jawabannya
4. Tukarkan pertanyaan pada kelompok lain
5. Tanyakan apa yang belum dipahami kepada dosen
6. Berikan tanggapan atau klarifikasi dari pertanyaan tersebut
Pertemuan 14
Kegiatan awal (15 menit)
a) Membuka pelajaran dan appersepsi
b) Menjelaskan tujuan dan kompetensi pembelajaran hari ini
c) Menjelaskan Manfaat pembelajaran hari ini
2019
146 FAKULTAS PARIWISATA DAN PERHOTELAN
d) Brainstorming hasil diskusi minggu lalu
Uraian Materi
2019
147 FAKULTAS PARIWISATA DAN PERHOTELAN
b. Editing data
Editing data mengacu pada persiapan pada kegiatan persiapan data sebelum
dianalisis. Dalam proses editing data ini, peneliti melakukan penelitian awal terhadap
data, untuk meyakini agar data tersebut tidak mengandung kesalahan atau cacat.
Peneliti melihat dengan cermat apakah kuesioner yang sudah diisi oleh responden,
ada halaman yang hilang, poin-poin penting dihilangkan.
Kegiatan yang paling dominan pada proses editing data ini terbatas pada “clerical
job”. Meskipun demikian, terjadi dibeberapa kasus, peneliti menemukan cacat yang
serius di dalam datanya sehingga peneliti itu sendiri terpaksa harus dihentikan atau
diulang kembali. Contohnya ada beberapa item yang tidak diisi oleh responden, pada
hal item itu merupakan penting dalam penelitian. Sehingga data yang akan diolah
tidak lengkap.
c. Koding data
Koding data adalah kegiatan pembuatan kode-kode (dalam bentuk angka) yang
mewakili data-data tertentu. Contohnya data yang perlu diberi kode adalah jenis
kelamin: laki-laki diberi kode = 1, sedangkan perempuan diberi kode =2; untuk jenis
pekerjaan; PNS = 1, ABRI= 2, S dan sebagainya. Swasta =3.
Mengapa kita membuat kode data?, kode data dibuat karena ada 2 hal; pertama,
jumlah variasi data banyak sehingga menyulitkan peneliti untuk mengingat-ingat
datanya sendiri; kedua, kode data mutlak diperlukan bila menggunakan program
komputer untuk menganalisis data kita. Tanpa kode data yang jelas, analisis data
dengan komputer akan mustahil kita lakukan.
d. Tabulasi data.
Setelah selesai diedit, dikoding, maka data siap untuk ditabulasikan. Tabulasi data
dapat dilakukan melalui dua cara, yaitu langsung dan tabulasi tidak langsung.
Tabulasi langsung peneliti langsung membuat tally terhadap data yang akan dihitung.
Cara tabulasi langsung ini dapat dilakukan hanya jika data bersifat sangat sederhana,
jumlahnya sedikit, dan analisis tidak rumit. Analisis sederhana yang dimaksud disini
adalah untuk menghitung frekuensi, rata-rata (mean, median, modus).
Tabulasi tidak langsung disarankan untuk dibuat oleh peneliti, baik data yang
berbetuk sederhana atau kompleks. Dengan cara tabulasi tidak langsung, peneliti
tidak langsung menghitung data-data yang berbeda dihadapannya, tetapi melalui
beberapa tahapan. Ada dua tahapan utama dalam sistem tabulasi tidak langsung,
yaitu pembuatan matriks tabulasi dan data entry.
2019
148 FAKULTAS PARIWISATA DAN PERHOTELAN
2. Membuat Rencana Analisis Data
Analisis data perlu direncanakan dengan baik. Peneliti harus membuat rencana analisis
agar proses analisis berjalan sistematik, terarah, efisien, dan efektif. Beberapa kegiatan
teknis yang diperlukan untuk membuat Rencana Analisis Data ini sebagai berikut:
a. Mengkaji kembali pertanyaan/hipotesis penelitian
Tujuan analisis data adalah agar data tersebut dibuat bermakna dan menghasilkan
informasi. Informasi yang dihasilkan ini tak lain adalaha jawaban terhadap
pertanyaan/hipotesis. Maka analisis datanya tentunya harus diarahkan kepada
penjawaban terhadap pertanyaan ini. Analisis terpenting tetap terfokus pada analisis
yang secara langsung terkait dengan pertanyaan penelitian tersebut.
b. Mengkaji karakteristik data
Analisis data sangat ditentukan oleh sifat atau karakteristik data. Sifat data menurut
skalanya, ada berbentuk nominal, ordinal, interval dan rasio. Dan juga data bersifat
normal bisa juga tidak, data bersifat kategorikal bisa pula kontinue. Apapun jesis data
dan sifat data yang dimiliki, hal ini sangat menentukan karakteristik analisis data.
Sebagai contoh hipotesis penelitian “ Terdapat perbedaan nilai mata kuliah Statistik
mahasiswa FPP yang diterima jalur masuk SNMPTN dengan diterima jalur
SBMPTN”.
Dari hipotesis tersebut, peneliti bisa menduga “bahwa data nilai mata kuliah statistik
bisa berskala interval (0-100) atau ordinal (A,B,C,D,E). Data penerimaan jalur masusk
(SNMPTN dan SBMPTN) adalah data nominal. Dari sini, barulah peneliti
mempertimbangkan jenis analisis datanya, misalnya menggunakan uji beda dengan t-
test antara dua rata-rata (mean) nilai statistik yang dibandingkan.
c. Menentukan alat analisis data
Dengan memahami karakteristik data dengan baik, peneliti akan dapat memastikan
alat analisis data apa yang digunakannya. Untuk analisis data satu variabel, peneliti
dapat menggunakan analisis deskriptif untuk mengetahui rerata (X), modus (mo),
median (md), frequensi (f), deviasi standar (SD), dan sebagainya. Untuk analisis 2
variable (bivariat), peneliti dapat memilih analisis sederhana seperti tabulasi silang,
analisis korelasi, atau analisis regresi.
Dengan demikian kita dapat menentukan alat analisis apa yang akan kita pakai
hanya kita sudah mengetahui dengan baik karakteristik data kita. Untuk analisis data
melihat hubungan, perbedaan ataupun pengaruh sebelum uji hipotesis dilakukan harus
2019
149 FAKULTAS PARIWISATA DAN PERHOTELAN
diawali dengan melakukan uji analisis persyaratan untuk melihat normalitas,
homogenitas ataupun linearitas.
d. Membuat Rencana Analisis Data
Rencana Analisis Data atau RAD adalah sejumlah kalimat positif atau kalimat perintah
yang mengandung perintah analisis data. RAD harus jelas, dan dapat dimengerti
minimal oleh penelitinya sendiri. Berikut adalah satu contoh RAD dengan dua versi.
Versi pertama menggunakan bahasa sederhana, versi kedua menggunakan bahasa lebih
teknis dengan bahasa statistik.
Contoh:
RAD untuk survey salon kecantikan versi 1
1) Hitunglah frequensi dan prosentase karyawan salon kecantikan berdasarkan latar
belakang pendidikan (SMU atau SMK Kecantikan)
2) Hitungan rata-rata umur karyawan salon kecantikan
3) Tabulasi silang antara latar belakang pendidikan karyawan salon dengan sikap
terhadap pelayanan klien
4) Tabulasi silang antara latar belakang pendidikan karyawan salon dengan jumlah
pendapatan.
5) Hitung korelasi antara latar belakang pendidikan klien dengan persepsi terhadap
perawatan kecantikan kulit.
RAD dapat berisi hanya beberapa instruksi analisis data. Tetapi RAD dapat terdiri
dari perpuluh-puluh kalimat perintah analisis data. Kompleksitas RAD ini sangat
tergantung pada kompleksitas data dan pertanyaan/hipotesis penelitian.
3. Menganalisis Data
Menganalisis data secara teknis adalah kegiatan aplikatif dari RAD. Namun secara teoritis
dan umum, analisis data adalah suatu kegiatan yang bersifat untuk mentransformasikan
2019
150 FAKULTAS PARIWISATA DAN PERHOTELAN
data menjadi informasi. Data adalah hasil suatu pencatatan. Informasi adalah makna dari
hasil pencatatan itu. Ada penafsiran terhadap analisis data. Analisis data yang dimaksud
dalam modul ini adalah kegiatan yang dimulai setelah RAD dan diakhiri pada
dihasilkannya hasil-hasil perhitungan.
Untuk itu ada dua cara analisis data, yaitu cara manual dan cara komputer. Dengan
cara manual, peneliti harus melakukan perhitungan secara manual dengan bantuan
kalkulator dalam perhitungannya. Cara ini sangat melelahkan, dan berkemungkinan
banyak terjadi kesalahan. Cara kedua menggunakan komputer, proses analisis menjadi
lebih sederhana dan cepat. Peneliti tidak perlu menghapal rumus-rumus statistik. Peneliti
dapat melakukan berbagai eksperimen dan improvisasi dalam proses analisis datanya.
Tetapi tentu saja peneliti harus sudah mengenal pengoperasian program komputer yang
digunakan untuk menganalisis data.
Hal-hal diperhatikan oleh peneliti pada waktu menganalisis datanya, yaitu
a. Penggunaan rumus harus memenuhi syarat-syaratnya
Suatu rumus biasanya didasarkan pada asumsi-asumsi atau syarat-syarat tertentu. Jika
syarat-syarat ini dilanggar, biasanya hasil perhitungan akan salah dan menyesatkan.
Untuk menggunakan tes Z, misalnya, n tidak boleh kurang dari 30. Jika kurang dari
30, maka akan timbul implikasi menyesatkan. Untuk dapat menggunakan rumus
korelasi tertentu, profil data harus normal. Jika tidak, maka hasil perhitungan pun akan
salah. Karena alasan-alasan ini, beberapa analisis pendahuluan kadangkala perlu
dilakukan.
b. Perlu cek ulang apabila ada hasil analisis yang “contra-common sense”
Seandainya pun rumus telah digunakan sesuai prosedur, kesalahan dapat saja terjadi.
Misalnya koefisien korelasi ternyata lebih besar dari 1 (koefisien korelasi maksimun
+1 atau -1). Tidak bisa dipungkiri, ini pasti terjadi kesalahan. Demikan pula bila SD >
mean (deviasi standar lebih besar dar reratanya). Semua ini mengharuskan peneliti
mengkaji ulang analisis data yang dilakukannya.
c. Jika perlu kaji ulang data mentah
Tidak jarang terjadi peneliti terpaksa harus mengkaji ulang data mentah yang ada di
instrumen, karena hasilnya jauh dari apa yang kita harapkan. Kadangkala peneliti
menentukan bahwa sebagian besar responden tidak memberikan jawaban terhadap
suatu pertanyaan. Peneliti juga wajib menengok ulang data mentahnya, mengapa hal
ini bisa terjadi. Kadang-kadang peneliti menemukan kejanggalan-kejanggalan antara
satu jawaban dengan jawaban lainnya. Di satu pertanyaan responden menyatakan
2019
151 FAKULTAS PARIWISATA DAN PERHOTELAN
setuju terhadap sesuatu. Di pertanyaan lain yang sejenis, responden menyatakan tidak
setuju.
Analisis data dalam penelitian kualitatif, dilakukan pada saat pengumpulan data
berlangsung, dan setelah selesai pengumpulan data dalam periode tertentu. Pada saat
wawancara, peneliti sudah melakukan analisis terhadap jawaban yang diwawancarai. Bila
jawaban yang diwawancarai setelah dianalisis terasa belum memuaskan, maka penelitian
akan melanjutkan pertanyaan lagi, sampai tahap tertentu, diperoleh data yang dianggap
kredibel. Miles dan Huberman (1984), mengemukakan bahwa aktivitas dalam analisis data
kualitatif dlakukan secara interaktif dan langsung secara terus menerus sampai tuntas,
sehingga datanya sudah jelas. Model interaktif dalam analisis data ditunjukkan pada gambar
dibawah ini
2019
152 FAKULTAS PARIWISATA DAN PERHOTELAN
Data
Colection
Data
Display
Data
Reduction
Conclusions:
drawing/verifyin
g
Data yang diperoleh di lapangan jumlahnya cukup banyak, untuk itu perlu dicatat
secara teliti dan rinci. Semakin lama peneliti di lapangan semakin banyak data yang
terkumpulkan, semakin rumit dan kompleks. Untuk itu data perlu segera dilakukan
analisis dengan mereduksi data. Mereduksi adalah melakukan memilih hal-hal yang
pokok, memfokuskan pada hal-hal yeng penting, dicari tema dan polanya. Dengan
demikian data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas dan
mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya. Reduksi data
dapat dilakukan dengan peralatan elektronik seperti komputer, dengan memberikan
kode pada aspek-aspek tertentu.
Dalam mereduksi data, setiap peneliti akan dipandu oleh tujuan yang akan
dicapai. Tujuan utama dari penelitian kualitatif adalah penemuan. Oleh karena itu,
apabila peneliti dalam melakukan penelitian, menemukan segala sesuatu yang
dipandang asing, tidak dikenal, belum memiliki pola justru itulah yang dijadikan
perhatian peneliti dalam melakukan reduksi data.
Reduksi data merupakan proses berfikir sensitif yang memerlukan kecerdasan
dan keluasan dan kedalaman wawasan yang tinggi. Bagi peneliti yang masih baru,
dalam melakukan reduksi data dapat berdiskusi pada teman atau orang yang
memahami atau dipandang ahli. Melalui diskusi, maka wawasan peneliti akan
berkembang, sehingga dapat mereduksi data-data yang memiliki nilai temuan dan
pengembangan teori yang signifik.
2019
153 FAKULTAS PARIWISATA DAN PERHOTELAN
Catatan lapangan
6Vn%TYD%$#&*3@Nh7 b n e
BVFR*+=09(*&PO*HVDC21654
87BGM#^*Lngtsb0OY*&^IrDVo
3tup)&FV
1!!3$%6*9+{{?+*&1,4yGAR05vt
SQs h BH N7^mn 7 a v g k y n h 3
4y fb B p 3 %T 3
U&%@vB+R$nh 4U7 rt d
36THVDC2165487BGMb#^*Lngt
sb0O
Y*&^1rDVo3tup)(&FV1!!3$%6*
9+-
b{{?+*&1,4yGn m 7 9 Ar05vtSQs
brt
rT3U&%@vB=R$ n 6 9 34 57 8 4
Reduksi Data
7
Memilih yang penting, membuat kategori (huruf besar, huruf kecil, angka)
membuang yang tidak terpakai
VTYDXNBVFRPO
Nhcgtsbrtuprtdngts 321654871132165
HVDCDGASQBHN
TUBRTHVDCBGM brotupnmvtsrv av 48
LOYDVFVGQTU gky nhr fx b g yt 711321654871
BRCDGASQNYE yctj n h ngts brtuprt 132165487113216
dngtsbrotupzmvtsr 54
871132165487111
65
Data Display: menyajikan ke dalam pola 4871132370
123456789
ABCDEFGH Abcdefghij
LMNOPQRS k
TUVY lmn op
qrstuvwxyz
Conclusion/verification
Memilih yang penting, membuat kategori (huruf besar,
huruf kecil, angka), membuang yang tidak terpakai
2019
154 FAKULTAS PARIWISATA DAN PERHOTELAN
b. Data Display (Penyajian data)
Langkah kedua dalam menganalisis data penelitian kualitatif adalah penyajian
data. Melalui penyajian data, maka data terorganisasikan, tersusun dalam pola
hubungan, sehingga akan semakin mudah untuk difahami. Penyajian data dapat
dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowchart
dan sejenisnya. Yang palaing sering dalam penelitian kualitatif penyajian data
digunakan adalah dengan teks yang bersifat naratif.
Dengan mendisplaykan data, maka akan memudahkan untuk memahami apa
yang terjadi, merencanakan kerja yang selanjutnya berdasarkan apa yang telah
dipahami tersebut. Disarankan untuk melakukan display data selain dengan teks yang
naratif, juga berupa; grafik, matrik, network (jejaring kerja) dan chart (Sugiyono,
2005).
Dalam ilustrasi yang digambarkan di atas terlihat bahwa, setelah peneliti
mampu mereduksi data ke dalam huruf besar, huruf kecil dan angka, maka
selanjutnya adalah mendisplay data. Dalam mendisplay data, huruf besar, huruf kecil
dan angka disusun ke dalam urutan sehingga strukturnya dapat difahami.
c. Conclusion Drawing/verification
Langkah ketiga dalam analisis data kualitatif menurut Miles and Huberman
(1984) adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi. Kesimpulan awal yang
dikemukakan masih bersifat sementara, dan akan berubah bila tidak ditemukan bukti-
bukti yang kuat yang mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya. Tetapi
apabila kesimpulan yang dikemukakan pada tahap awal, didukung oleh bukti-bukti
yang valid dan konsisten saat peneliti kembali ke lapangan mengumpulkan data, maka
kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang kridibel.
Kesimpulan dalam penelitian kualitatif adalah merupakan temuan baru yang
sebelumnya belum pernah ada. Temuan dapat berupa deskripsi atau gambaran suatu
objek yang sebelumnya masih remang-remang atau gelap sehingga setelah diteliti
menjadi jelas, dapat berupa hubungan kausal atau interakaktif, hipotesis atau teori.
2019
155 FAKULTAS PARIWISATA DAN PERHOTELAN
3. Analisis data Selama di lapangan Model Spradley
Analisis data penelitian kualitatif menurut Spradley berdasarkan tahapan penelitian dapat
diuraikan sebagai berikut;
a. Memilih situasi sosial (Place, Aktor, Activity)
b. Melaksanakan observasi partisipan
c. Mencatat hasil observasi dan wawancara
d. Melakukan observasi deskriptif
e. Melakukan analisis domain
f. Melakukan observasi terfokus
g. Melaksanakan analisis taksonomi
h. Melakukan observasi terseleksi
i. Melaksanakan analisis komponensial
j. Melakakukan analisis tema
k. Temuan budaya
Jadi proses penelitian berangkat dari yang luas, kemudian memfokuskan, dan
meluas lagi. Terdapat tahapan analisis data yang dilakukan dalam penelitian kualitatif,
yaitu analisis domain, taksonomi, dan komponensial serta analisis tema kultural
(Sugiyono, 2005)
a. Analisis domain
Memperoleh gambaran yang umum dan menyeluruh dari objek/penelitian atau
situasi sosial. Ditemukan berbagai domain atau kategori. Diperoleh dengan
pertanyaan grand dan miniatour. Peneliti menetapkan domain tertentu sebagai
pijakan untuk penelitian selanjutnya. Makin banyak domain domain yang dipilih,
maka semakin banyak waktu yang diperlukan untuk penelitian.
b. Analisis taksonomi
Domain yang dipilih tersebut selanjutnya dijabarkan menjadi lebih rinci, untuk
mengetahui struktur internalnya. Dilakukan dengan observasi terfokus.
c. Analisis komponensial
Mencari ciri spesifik pada setiap struktur internal dengan cara mengkontraskan
antar elemen. Dilakukan melalui observasi dan wawancara tersleksi dengan
pentanyaan yang mengkontraskan.
2019
156 FAKULTAS PARIWISATA DAN PERHOTELAN
d. Analisis Tema kultural
Mencari hubungan di antara domain, dan bagaimana hubungan dengan
keseluruhan, dan selanjutnya dinyatakan ke dalam tema/judul penelitian.
2019
158 FAKULTAS PARIWISATA DAN PERHOTELAN
sudah dapat dipercaya. Tetapi bila peneliti masih mendapatkan data-data yang
bertentangan dengan data yang ditemukan, maka peneliti mungkinkan merubah
temuannya. Hal ini sangat tergantung berapa besar kasus negatif yang muncul
tersebut.
Menggunakan bahan referensi, yang dimaksud dengan bahan referensi adalah
adanya pendukung untuk membuktikan data yang telah ditemukan oleh peneliti.
Sebagai contoh, data hasil wawancara perlu didukung dengan adanya rekaman
wawancara. Dalam laporan penelitian, sebaiknya data-data yang dikemukakan
perlu dilengkapi dengan foto-foto atau dokumen autentik, sehingga menjadi lebih
dapat dipercaya.
Mengadakan member check adalah, proses pengecekan data yang diperoleh peneliti
kepada pemberi data. Tujuan member check adalah untuk mengetahui seberapa
jauh data yang diperoleh sesuai dengan apa yang diberikan oleh pemberi data.
Apabila data yang ditemukan disepakati oleh pera pemberi data berarti datanya
data tersebut valid, sehingga semakin kredibel/dipercaya, tetapi apabila data yang
ditemukan peneliti dengan berbagai penafsirannya tidak disepakati oleh pemberi
data, maka peneliti harus merubah temuannya, harus menyesuaikan dengan apa
yang diberikan oleh pemberi data.
b. Pengujian Transferability
Transferability merupakan validitas eksternal dalam penelitian kuantitatif.
Validitas eksternal menunjukkan derajad ketepatan atau dapat diterapkannya hasil
penelitian ke populasi dimana sampel tersebut diambil. Bagi penelitian naturalistik,
nilai transfer bergantung pada pemakai, hingga maknanya hasil penelitian tersebut
dapat digunakan dalam konteks dan situasi sosial lain. Peneliti sendiri tidak menjamin
“validitas eksternal” ini.
Supaya orang lain dapat memahami hasil penelitian kualitatif sehingga ada
kemungkinan untuk menerapkan hasil penelitian tersebut, maka peneliti dalam
membuat laporannya harus memberikan uraian yang rinci, jelas, sistematis, dan dapat
dipercaya.
2019
159 FAKULTAS PARIWISATA DAN PERHOTELAN
c. Pengujian Depenability
Depenability disebut reliabiliti dalam penelitian kualitatif. Suatu penelitian
yang reliabel adalah apabila orang lain dapat mengulangi/mereplesikan proses
penelitian tersebut. Dalam penelitian kualitatif, uji depenability dilakukan dengan
melakukan audit terhadap keseluruhan proses penelitian. Kalau proses penelitian tidak
dilakukan tetapi datanya ada, maka penelitian tersebut tidak reliabel. Caranya
dilakukan oleh auditor independen, atau pembimbing untuk mengaudit keseluruhan
aktivitas peneliti dalam melakukan penelitian.
d. Pengujian Konfirmability
Pengujian konfirmability dalam penelitian kuantitatif disebut dengan uji obyektivitas
penelitian. Penelitian dikatakan obyektif bila hasil penelitian telah disepakati banyak
orang. Dalam penelitian kualitatif, uji konfirmability mirip dengan uji dependability,
sehingga pengujiannya dapat dilakukan secara bersamaan. Sehingga menguji
konfirmability bearti menguji hasil penelitian, dikaitkan dengan proses yang dilakukan.
Rangkuman
Pekerjaan analisis data pada penelitian kuantitatif meliputi: mengolah data, membuat
rencana analisis data, menganalisis data dan menafsirkan data. Pengolahan data merupakan
kegiatan yang dimulai dari penataan data mentah sampai dengan data siap untuk dianalisis.
Analisis data perlu direncanakan dengan baik. Peneliti harus membuat rencana analisis agar
proses analisis berjalan sistematik, terarah, efisien, dan efektif. Dengan demikian kita dapat
menentukan alat analisis apa yang akan kita pakai, hanya kita sudah mengetahui dengan baik
karakteristik data kita. Untuk analisis data melihat hubungan, perbedaan ataupun pengaruh
sebelum uji hipotesis dilakukan harus diawali dengan melakukan uji analisis persyaratan
untuk melihat normalitas, homogenitas ataupun linearitas. Kemudian dilanjutkan dengan
melakukan uji hipotesis jika persyaratan terpenuhi.
Analisis data kualitatif merupakan analisis yang mendasarkan pada adanya hubungan
semantik antar masalah penelitian. Analisis data lebih difokuskan selama proses di lapangan
bersamaan dengan pengumpulan data dari pada setelah selesai pengumpulan data. Analisis
data kualitatif dilakukan secara interaktif dan langsung secara terus menerus sampai tuntas,
2019
160 FAKULTAS PARIWISATA DAN PERHOTELAN
sehingga datanya sudah jenuh. Analisis kualitatif dilaksanakan dengan tujuan agar peneliti
mendapatkan makna dari data untuk menjawab masalah penelitian.
Teknik analisis data kualitatif dimulai dari mengumpulkan data, reduksi data, disply
data dan tarik kesimpulan (verifikasi). Langkah-langkah dalam menganalisis data kualitatif
adalah coding, kategorisasi dan meaning. Untuk keabsahan data dilakukan dengan cara: Uji
kredibilitas, pengujian transferability. pengujian Depenability, pengujian Konfirmability.
Latihan
Jawablah pertanyaan dibawah ini.
1. Jelaskan bagaiman teknik analisis data pada penelitian kuantitatif , apa syarat
yang harus terpenuhi sebelum melakukan uji hipotesis.
2. Bagaimana cara yang dilakukan untuk menentukan keabsahan data hasil
penelitian, uraikan.
Referensi
1. Irawan, Prasetiya, 1999. Logika dan Prosedur Penelitian, Jakarta: STIA-LAN Press
2. Miles, M.B & Huberman A.M. 1984, Analisis Data Kualitatif. Terjemahan oleh
Tjetjep Rohendi Rohidi. Jakarta : Penerbit Universitas Indonesia.
3. Sugiyono, 2005. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta
2019
161 FAKULTAS PARIWISATA DAN PERHOTELAN
UNIT 10
PENULISAN PROPOSAL PENELITIAN
Rancangan penelitian harus dibuat secara sitematis dan logis sehingga dapat dijadikan
pedoman yang dapat dan mudah untuk diikuti. Rancangan penelitian sering disebut dengan
proposal penelitian yang berisikan 3 komponen utama, yaitu (1) Permasalahan , (2) Landasan
Teori, Kerangka Berfikir dan Pengajuan Hipotesis (Jika ada), dan (3) Metode Penelitian.
BAB I. Pendahuluan
2019
162 FAKULTAS PARIWISATA DAN PERHOTELAN
(1) Mulai dari skop yg luas/isu sentral, kemudian dipersempit dan difokuskan pada
masalah penelitian.
(2) Tunjukkan masalah (kesenjangan ),
(3) Didukung oleh data/informasi yang memadai (survei awal/observasi
pendahuluan).
2. Identifikasi Masalah
Pada bagian identifikasi masalah ini perlu dituliskan berbagai masalah yang ada pada
objek yang diteliti. Semua masalah dalam objek, baik yang akan diteliti maupun yang
tidak diteliti sedapat mungkin dikemukakan.
Untuk dapat mengidentifikasi masalah dengan baik, maka peneliti perlu melakukan
studi pendahuluan ke objek yang diteliti, melakukan observasi, dan wawancara ke
berbagai sumber, sehingga semua permasalahan yang muncul dapat dapat diidentifikasi.
Berdasarkan berbagai permasalahan yang telah diketahui tersebut, selanjutnya
dikemukakan hubungan satu masalah dengan yang lain. Masalah yang akan diteliti itu
kedudukannya di mana diantara masalah yang ada. Masalah apa saja yang diduga
berpengaruh positif dan negatif terhadap masalah yang diteliti (dapat dikutip teori yang
berhubungan). Selanjutnya masalah tersebut dapat dinyatakan dalam bentuk variabel.
3. Batasan Masalah
Batasan masalah merupakan karena adanya keterbatasan waktu, tenaga, teori-teori, dan
supaya penelitian dapat dilakukan secara mendalam, maka tidak semua masalah yang
diidentifikasi akan diteliti. Untuk itu peneliti memberikan batasan, dimana akan
dilakukan penelitian, variabel apa saja yang akan diteliti, serta bagaimana hubungan
variabel satu dengan variabel yang lain.
4. Rumusan Masalah
Setelah masalah yang akan diteliti itu ditentukan (variabel apa saja yang akan diteliti,
dan bagaimana hubungan varibel satu dengan yang lain), dan supaya masalah dapat
terjawab secara akurat, maka masalah yang akan diteliti itu perlu dirumuskan secara
spesifik. Sebaiknya rumusan masalah dinyatakan dalam kalimat tanya. Jadi pola fikir
dalam merumuskan masalah itu ada empat tahapan yaitu:
2019
163 FAKULTAS PARIWISATA DAN PERHOTELAN
Latar Belakang Masalah
Berisikan tentang sejarah dan peristiwa yang terjadi pada objek yang akan diteliti,
tetapi peristiwa tersebut nampaknya ada penyimpangan dari standard keilmuan
maupun aturan. Peneliti perlu menuliskan mengapa hal itu terjadi.
Identifikasi Maslah
Semua masalah yang ada pada objek penelitian dikemukakan, baik masalah yang
akan diteliti maupun yang tidak. Tunjukkan hubungan masalah satu dengan masalah
yang diteliti. Masalah apa saja yang berpengaruh positif dan negative terhadap
masalah yang diteliti.
Batasan Masalah
Karena keterbatasan waktu, dana tenaga, teori dan supaya penelitian lebih mendalam
maka penelitian dibatasi pada beberapa variabel saja
Rumusan Masalah
Dinyatakan dalam kalimat tanya
5. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian berkait erat dengan rumusan masalah yang dituliskan. Rumusan
masalah berbentuk kalimat tanya, sedangkan tujuan penelitian berbentuk kalimat
pernyataan. Contoh: Bagaimanakah tingkat disiplin kerja pegawai di fakultas Pariwisata
dan Perhotelan UNP Padang?, maka tujuannya adalah; untuk mendeskripsikan/mengetahui
seberapa tinggi tingkat disiplin pegawai FPP UNP Padang. Jumlah tujuan penelitian harus
sama dengan jumlah rumusan masalah. Rumusan masalah dan tujuan penelitian ini
jawabannya terletak pada kesimpulan penelitian.
2019
164 FAKULTAS PARIWISATA DAN PERHOTELAN
6. Kegunaan Penelitian
Kegunaan hasil penelitian merupakan dampak dari tercapainya tujuan. Kalau tujuan
penelitian dapat tercapai, dan rumusan masalah dapat terjawab secara akurat maka
kegunaannya apa. Kegunaan hasil penelitian ada dua hal yaitu:
a. Kegunaan untuk mengembangkan ilmu/kegunaan teoritis.
b. Kegunaan praktis, yaitu membantu memecahkan permasalahan dan mengantisipasi
masalah yang ada pada objek yang diteliti.
1. Landasan Teori
Landasan teori adalah, teori-teori yang relevan yang dapat digunakan untuk menjelaskan
tentang variabel yang akan diteliti, serta sebagai dasar untuk memberikan jawaban
sementara terhadap rumusan yang diajukan (hipotesis), dan penyusunan instrument
penelitian.
Teori-teori yang digunakan bukan sekedar pendapat dari pengarang, pendapat
penguasa, tetapi teori-teori yang telah teruji kebenarannya. Di sini juga diperlukan
dukungan hasil-hasil penelitian yang telah ada sebelumnya yang ada kaitannya dengan
variabel yang diteliti. Jumlah teori yang dikemukakan tergantung dari jumlah variabel
yang diteliti.
Penyusunan landasan teoritis tidak akan produktif sebelum bahannya cukup banyak.
Karena itu perlu lebih dahulu dibaca banyak sumber bacaan, baru kemudian ditelaah,
dibanding-bandingkankan, lalu diambil kesimpulan-kesimpulan teoritisnya.
2. Kerangka Berfikir
Berdasarkan teori-teori yang telah dikemukakan, maka selanjutnya dapat digunakan
untuk menyususn kerangka berfikir. Kerangka konseptual/kerangka berfikir merupakan
sebagai penuntun, sekaligus mencerminkan alur berpikir si peneliti tentang penelitiannya
dan juga merupakan dasar bagi perumusan hipotesis. Kerangka konseptual dibuat secara
bagan/gambar dan diberi narasi.
2019
165 FAKULTAS PARIWISATA DAN PERHOTELAN
1. Hipotesis Penelitian
a. Apakah ada pengaruh kepemimpinan Dekan dan Wakil dekan terhadap motivasi
kerja pegawai FPP UNP?.
Maka hipotesisnya adalah Terdapat pengaruh yang signifikan kepemimpinan
dekan dan wakil terhadap motivasi kerja pegawai FPP UNP.
b. Apakah terdapat perbedaan hasil belajar pada mata kuliah metodologi
penelitian mahasiswa yang diterima melaui jalur SNMPTN dan mahasiswa
yang diterima melalui jalur mandiri di FPP UNP.
Maka Hipotesisnya adalah; terdapat perbedaan hasil belajar mata kuliah
metodologi penelitian mahasiswa yang diterima melaui jalur SNMPTN dan
mahasiswa yang diterima melaui jalur mandiri di FPP UNP.
c. Apakah terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara motivasi belajar
dengan Hasil belajar mahasiswa Program studi Pendidikan Tata Rias dan
kecantikan Jurusan Tata Rias dan Kecantikan FPP UNP.
Maka Hipotesisnya adalah terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara
motivasi belajar dengan Hasil belajar mahasiswa Program Studi pendidikan tata
Rias dan Kecantikan Jurusan KK FT UNP.
1. Metode Penelitian
Setelah hipotesis diajukan, maka selanjutnya adalah menentukan metode penelitian
yang digunakan. Metode penelitian yang digunakan antara lain: Survey, expost facto,
eksperimen, deskriptif kualitatif, evaluasi, historis dll. Selanjutnya ditentukan bagaimana
langkah selanjutnya supaya hipotesis tersebut dapat teruji secara empirik. Untuk itu
diperlukan langkah berikutnya.
2019
166 FAKULTAS PARIWISATA DAN PERHOTELAN
2. Menetukan populasi dan sampel
Dalam penelitian perlu dijelaskan populasi dan sampel yang dapat digunakan sebagai
sumber data. Bila hasil penelitian akan digeneralisasikan (kesimpulan data sampel yang
dapat diberlakukan untuk populasi), maka sampel yang digunakan sebagai sumber data
harus refresentatif dapat dilakukan dengan cara mengambil sampel dari populasi secara
random sampai jumlah tertentu. Perlu dilihat lagi teknik pengambilan sampel yang telah
dijelaskan sebelumnya.
3. Instrumentasi Penelitian.
Penelitian yang bertujuan untuk mengukur suatu gejala akan menggunakan instrument
penelitian. Jumlah instrument yang akan digunakan tergantug pada variabel yang diteliti.
Bila variabel yang diteliti jumlahnya dua, maka akan menggunakan dua instrument.
Dalam hal ini perlu dikemukakan instrument apa saja yang akan digunakan untuk
penelitia, skala pengukuran yang ada pada setiap jenis instrument, Likert, dll), prosedur
pengujian validitas dan reliabilitas instrument.
Untuk penelitian dengan pendekatan kuantitatif, maka teknik analisis data ini
berkenaan dengan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah dan pengujian
hipotesis yang diajukan. Bentuk hipotesis mana yang diajukan, akan menentukan teknik
statistik mana yang digunakan (lihat Bab teknik analisis data). Jadi sejak membuat
rancangan, maka teknik analisis data telah ditentukan. Bila peneliti tidak membuat
hipotesis, maka rumusan masalah penelitian itulah yang perlu dijawab. Tetapi kalau
2019
167 FAKULTAS PARIWISATA DAN PERHOTELAN
hanya rumusan masalah itu dijawab, maka sulit membuat generalisasi, sehingga
kesimpulan yang dihasilkan hanya dapat berlaku untuk sampel yang digunakan, tidak
berlaku untuk populasi.
BAB I Pendahuluan
2019
168 FAKULTAS PARIWISATA DAN PERHOTELAN
2. Fokus Penelitian
3. Rumusan Masalah
Rumusan masalah merupakan pertanyaan penelitian yang jawabannya dicarikan
melalui penelitian. Rumusan masalah merupakan panduan awal bagi peneliti untuk
penjelajahan pada objek yang diteliti. Namun rumusan masalah ini tidak sesuai dengan
kondisi objek penelitian, maka peneliti perlu menganti rumusan masalah penelitiannya.
Jadi rumusan masalah dapat berubah di lapangan, jika tidak sesuai dengan data yang ada
di lapangan.
Rumusan masalah dalam penelitian kualitatif tidak berkenaan dengan variabel
penelitian yang bersifat spesifik, tetapi lebih makro dan berkaitan dengan kemungkinan
apa yang akan terjadi pada objek/situasi sosial penelitian tersebut. Berikut ini
dicontohkan rumusan masalah penelitian kualitatif.
1. Bagaimana model penempatan orang-orang untuk menduduki posisi dalam struktur
organisasi di salon-salon kecantikan yang usahanya besar.
2. Bagaimana pola pengawasan dan pengendalian yang dilakukan oleh pimpinan pada
usaha salon kecantikan.
4. Tujuan Penelitian
Secara umum tujuan penelitian adalah untuk menemukan, mengembangkan dan
membuktikan pengetahuan. Sedangkan secara khusus tujuan penelitian kualitatif adalah
untuk menemukan. Menemukan berarti sebelumnya belum pernah ada atau belum
diketahui. Dengan metode kualitatif, maka peneliti dapat menemukan pemahaman
terhadap situasi sosial yang diteliti.
Tujuan penelitian dalam proposal penelitian kualitatif juga masih bersifat
sementara, dan akan berkembang setelah peneliti berada di lapangan. Dalam proposal
2019
169 FAKULTAS PARIWISATA DAN PERHOTELAN
tujuan penelitian terkait dengan rumusan masalah, yaitu untuk mengetahui segala sesuatu
setelah rumusan masalah itu terjawab melalui pengumpulan data.
5. Manfaat Penelitian
Untuk penelitian kualitaif, manfaat penelitian lebih bersifat teoritis, yaitu untuk
pengembangan ilmu, namun juga tidak menolak manfaat praktisnya untuk memecahkan
masalah. Bila peneliti kualitatif dapat menemukan teori, maka akan berguna untuk
menjelaskan, memperdiksi, dan mengendalikan suatu gejala.
Dalam penelitian kualitatif, teori yang dikemukakan bersifat sementara, dan akan
berkembang atau berubah setelah peneliti berada di lapangan. Selanjutnya dalam
landasan teori, tidak perlu dibuat kerangka berfikir sebagai dasar untuk perumusan
hipotesis, karena dalam penelitian kulitatif tidak akan menguji hipotesis, tetapi justeru
menemukan hipotesis
A. ……………………..
B. ……………………..
C. ……………………..
D. Dst
2019
170 FAKULTAS PARIWISATA DAN PERHOTELAN
2. Tempat Penelitian
Dalam hal ini dikemukakan tempat di mana situasi sosial sosial tersebut diteliti.
Misalnya di sekolah, di salon, di workshop dan lain-lainnya.
4. Instrumen Penelitian
2019
172 FAKULTAS PARIWISATA DAN PERHOTELAN
Rangkuman :
Rancangan penelitian harus dibuat secara sitematis dan logis sehingga dapat dijadikan
pedoman yang dapat dan mudah untuk diikuti. Rancangan penelitian sering disebut dengan
proposal penelitian yang berisikan 3 komponen utama, yaitu (1) Permasalahan penelitian, (2)
Landasan Teori/kal
Kajian Pustaka, Kerangka Konseptual dan Pengajuan Hipotesis (Jika ada), dan (3) Metode
Penelitian.
Referensi
2019
173 FAKULTAS PARIWISATA DAN PERHOTELAN
UNIT 11
PENARIKAN KESIMPULAN DAN MENYUSUN LAPORAN
PENELITIAN
Pendahuluan
Perkuliahan pada unit ini difokuskan pada bagaimana membuat kesimpulan dari hasil
penelitian dan menyusun laporan penelitian. Kajian pada unit ini adalah penarikan
kesimpulan dan penyusunan laporan penelitian.
Indikator :
Pada akhir perkuliahan mahasiswa diharapkan dapat :
a). Mengidentifikasi cara menarik kesimpulan hasil penelitian
b) Menyusun laporan hasil penelitian
Waktu : 2x 50 menit
Materi Pokok
a) Penarikan Kesimpulan
b) Menyusun laporan hasil penelitian
2019
174 FAKULTAS PARIWISATA DAN PERHOTELAN
Kegiatan Perkuliahan
Pertemuan XV
Kegiatan awal (15 menit)
a). Membuka pelajaran dan appersepsi
b). Menjelaskan tujuan dan kompetensi pembelajaran hari ini
c). Menjelaskan Manfaat pembelajaran hari ini
d).Brainstorming dengan mencermati slide yang ditampilkan oleh dosen tentang
Penjelasan Pentingnya mempelajari Unit XI
Lembar kegiatan
Membuat pertanyaan beserta jawabannya cara penarikan kesimpulan dan dan
menyusun laporan hasil penelitian.
Tujuan
Mahasiswa dapat memahami konsep menarik kesimpulan hasil penelitian dan
menyusun laporan hasil penelitianf melalui kreativitas ungkapan ide dari kelompok yang
dituangkan dalam bentuk membuat pertanyaan beserta jawaban dan menjawab dari pertanyan
kelompok lain.
2019
175 FAKULTAS PARIWISATA DAN PERHOTELAN
Langkah Kegiatan
1. Pilih seorang ketua kelompok dan penulis konsep hasil kerja
2. Diskusikan materi yang telah ditentukan
3. Tuliskan hasil diskusi dalam bentuk pertanyaan beserta jawabannya
4. Tukarkan pertanyaan pada kelompok lain
5. Tanyakan apa yang belum dipahami kepada dosen
6. Berikan tanggapan atau klarifikasi dari pertanyaan tersebut
Uraian Materi
A. Menarik Kesimpulan
Kesimpulan (conclusion) adalah sutau pernyataan umum dan logis yang ditarik dari
beberapa kasus, dan menunjukkan pola yang mengambarkan ciri-ciri kasus-kasus
tersebut. Kesimpulan juga ditarik dengan cara sebaliknya, yaitu suatu pernyataan umum
dan logis yang telah teruji kebenaran atau ketidakbenarannya melalui bukti-bukti.
Menarik kesimpulan penelitian selalu harus mendasarkan diri atas semua data yang
diperoleh dalam kegiatan penelitian. Dengan kata lain, penarikan kesimpulan hasur di
dasarkan atas data, bukan atas angan-angan atau keinginan peneliti. Salah besar apabila
kelompok peneliti membuat kesimpulan yang bertujuan menyenangkan hati pemesan,
dengan cara manipulasi data.
Jadi hakekat kesimpulan adalah kebenaran itu sendiri, yakni kebenaran ilmu.
Kebenaran ilmu harus diteriman sebagai kebenaran sebelum dibuktikan salah. Karena itu
kesimpulan identik dengan kebenaran, yang keduanya siap untuk dijuji (bukan
dibuktikan). Kesimpulan sebuah skripsi atau tesis hakekatnya adalah jawaban terhadap
pertanyaan penelitian yang diajukan pada awal yang telah dirumuskan pada
permasalahan penelitian. sehubungan dengan pertanyaan inilah peneliti memcoba
mencari jawaban sementara yang disebut dengan hipotesis, sedangkan kesimpulan yang
ditarik berdasarkan data yang telah dikumpulkan, adalah jawaban, benar-benar jawaban
yang dicari, walaupun tidak selalu menyenangkan hati (Arikunto, 1997).
2019
176 FAKULTAS PARIWISATA DAN PERHOTELAN
Hubungan antara problematik, hipotesis dan kesimpulan dapat digambarkan sebagai
berikut:
Problematik
Rumusan
masalah
Hipotesis Kesimpulan
Menurut Irawan (1999), ada tiga metode-metode yang berhubungan dengan penarikan
kesimpulan, yakni metode deduktif, induktif, dan gabungan (deduktif-induktif).
a. Metode deduktif
Metode deduktif mensyaratkan adanya pernyataan-pernyataan tentang suatu hipotesis,
dan kemudian menguji hipotesis tersebut secara empiris. Karena itu seorang peneliti
yang memformulasikan permasalahan penelitiannya dalam bentuk hipotesis, secara
sadar atau tidak sadar ia telah menerapkan prinsip berfikir deduktif. Ia mulai dari
kasus-kasus umum, dan kemudian menguji kembali kebenarannya pada kasus-kasus
yang lebih khusus.
Karena itu pula, kesimpulan yang mengikuti logika berfikir deduktif membawa
konsekwensi logis, bahwa kesimpulan itu berhubungan dengan penerimaan atau
penolakan hipotesis yang diuji. Apa yang diuji itu secara teksnis adalah hipotesis nol
(Ho, null hypotesis). Secara sederhana dikatakan bahwa penerimaan Ho berarti
penolakan terhadap Ha (Hipotesis alternatif). Sebaliknya, penolakan Ho berarti
penerimaan Ha.
b. Metode induktif
Metode induktif diperkebalkan dan dipelapori oleh Fancis Bacon pada permulaan
abad 17. Bacon banyak mengulas dasar-dasar pemikiran yang melatar belakangi
metode induktif ini. Tetapi secara singkat dan sederhana, metode induktif adalah
metode pengambilan kesimpulan yang dimulai dari pemahaman terhadap kasus-kasus
khusus kedalam bentuk kesimpulan umum.
2019
177 FAKULTAS PARIWISATA DAN PERHOTELAN
Dalam suatu penelitian, jika peneliti merumuskan permasalahan-permasalahan
penelitiannya dalam bentuk pertanyaan-pertanyaan terbuka, maka sadar tidak sadar ia
tengah menggunakan metode induktif. Dalam hal ini, kesimpulan penelitiannya nanti
akan ditarik dengan cara mensistensiskan jawaban-jawaban dari berbagai pertanyaan
penelitiannya itu.
Konsekwensi logis dari metode penyimpulan induktif ini, peneliti tidak perlu
membuat hipotesis-hipotesis di dalam penelitiannya. Teori-teori, asumsi-asumsi,
anggapan-angapan dasar mungkin masih diperlukan. Tetapi semua ini hanya sebagai
dasar untuk membuat pertanyaan-pertanyaan yang benar, bukan untuk mengajukan
suatu hipotesis.
c. Metode Induktif-Deduktif
Adakalanya peneliti mengabung metode deduktif dengan metode induktif. Pada
awalnya peneliti mengajukan pertanyaan-pertanyaan penelitian dan menjawabnya
secara induktif. Jawaban dari pertanyaan itu akan menghasilkan suatu kesimpulan.
Dari kesimpulan-kesimpulan yang telah ditarik secara induktif ini, kemudian
sipeneliti merubahnya menjadi hipotesis-hipotesis yang siap diuji kebenarannya. Ini
adalah penerapan metode deduktif.
2019
178 FAKULTAS PARIWISATA DAN PERHOTELAN
C. Penulisan laporan
Pada hakikatnya laporan adalah merupakan penyampaian informasi yang bersifat faktual
tentang sesuatu (seperti peristiwa, proses, mekanisme, organisasi, sistem, orang, atau ide) dari
suatu pihak (satu orang, satu tim, atau satu badan) kepada pihak lain (satu orang, satu tim,
atau satu badan). Dengan kata lain, laporan menyangkut tiga hal, yaitu apa yang dilaporkan,
siapa yang melaporkan, dan siapa yang menerima laporan itu.
Laporan penelitian harus dibuat sejelas mungkin dengan mengikuti aturan-aturan
penulisan ilmiah. Seharusnya disusun dengan format dan sistematika disesuaikan dengan
aturan yang berlaku di lembaga yang akan menerima laporan itu. Meskipun demikian, ada
keuniversalan dari isi yang dituangkan dalam laporan, yaitu sekurang-kurangnya terdiri dari
bab pendahuluan, bab yang menguraikan acuan teori, bab yang menjelaskan tentang
prosedur/metodologi penelitian, bab yang menjelaskan hasil penelitian dan pembahasannya,
dan bab yang menguraikan kesimpulan dan implikasi dan saran. Pada halaman awal biasanya
dicantumkan pula abstrak penelitian. Abstrak penelitian terdiri dari 3 paragraf yang berisi
uraian tentang permasalahan penelitian dan tujuan penelitian (paragraf 1), metodologi
penelitian (paragraf 2) dan hasil penelitian (paragraf 3)
Berikut ini akan disajikan sebuah model format laporan penelitian yang biasanya
digunakan oleh mahasiswa dalam penulisan skripsi/Tugas akhir.
PENELITIAN KUALITATIF
A. Bagian Awal Karya Ilmiah
Halaman Judul
Halaman Pengesahan
Halaman Identitas Tim Penguji
Halaman Pernyataan Orisinalitas
Halaman Persembahan
Halaman Kata Pengantar
Halaman Daftar Isi
Halaman Daftar Tabel
Halaman Daftar Gambar
Halaman Daftar Lampiran
Halaman Daftar Lambang & Singkatan
Abstract
2019
179 FAKULTAS PARIWISATA DAN PERHOTELAN
B. Bagian Isi Karya Ilmiah (skripsi)
A. Landasan Teori
B. Kerangka Berfikir dan
C. Pengajuan Hipotesis
Ban III Metodologi Penelitian
A. Metode Penelitian
B. Tempat dan waktu Penelitian
C. Populasi dan Sampel
D. Teknik Pengumpulan Data
E. Instrumen Penelitian
F. Teknik Analisis Data
A. Kesimpulan
B. Saran
Daftar Pustaka
Lampiran-lampiran
2019
180 FAKULTAS PARIWISATA DAN PERHOTELAN
Menurut Sugiyono (2019), Bab-bab dalam kerangka laporan penelitian kuantitatif antara satu
dengan yang lainnya mempunyai hubungan yang erat, bahkan bab-bab berikutnya merupakan
jawaban bab-bab sebelumnya. Kerangka laporan penelitian dapat digambarkan seperti berikut
ini:
2019
181 FAKULTAS PARIWISATA DAN PERHOTELAN
5. Saran yang diberikan pada laporan harus didasarkan pada data hasil penelitian, dan
dalam hal ini didasarkan pada kesimpulan.
PENELITIAN KUALITATIF
B. Bagian Isi
Bab I Pendahuluan
A. Permasalahan
B. Fokus Penelitian
C. Rumusan Masalah
D. Tujuan penelitian
E. Manfaat Penelitian
A. .....................
B. .....................
C. ....................
2019
182 FAKULTAS PARIWISATA DAN PERHOTELAN
Bab III Metodologi/Proses Penelitian
A. Metode Penelitian
B. Tempat Penelitian
C. Instrumen penelitian
D. Sumber data
E. Teknik Pengumpulan Data
F. Teknik Analisis data
G. Pengujian Keabsahan Data
A. Hasil Penelitian
Temuan Umum dan Temuan Khusus
B. Pembahasan
2. Abstrak
Abstrak berisikan temuan hasil penelitian yang ditulis secara singkat yang merupakan
ringkasan penelitian yang terdiri dari 3 paragraf, paragraf pertama berisikan permasalahan
dan tujuan penelitian, paragraf kedua berikan metode penelitian, paragraf ketiga berisikan
2019
183 FAKULTAS PARIWISATA DAN PERHOTELAN
hasil dan saran. Kadang kalanya ada yang menuliskan 4 paragraf, antara hasil dan saran
dipisahkan penulisannya, dibuat satu-satu paragraf.
3. Daftar isi
Daftar isi berisikan tentang uraian yang ada pada laporan penelitian, seperti yang diuraikan
di atas.
4. Daftar Tabel
Daftar tabel berisikan uraian nama-nama tabel yang ada dalam laporan penelitian. untuk
tabel biasanya judul ditulis di bagian atas tabel dengan penomoran yang berurut dari
awal/pertama.
5. Daftar Gambar
Daftar gambar berisikan tentang uraian nama-nama gambar yang ada pada laporan
penelitian. Judul gambar diletakkan pada bagian bawah gambar dengan nomor yang
berurutan dari awal. Penulisannya digunakan huruf kecil.
6. Bab Pendahuluan
Bab pendahuluan berisikan sub-sub bab yang terdiri dari, Latar Belakang Masalah, Fokus
Penelitian, Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian dan Manfaat Hasil Penelitian.
7. Bab Kajian Pustaka/Teori
Pada bab kajian pustaka/teori ini berisikan teori-teori baik dari buku, jurnal yang
digunakan dalam penelitian. Teori pada penelitian kualitatif tidak digunakan untuk
membangun kerangka berfikir seperti penelitian kuantitatif/survey. Tetapi teori berfungsi
sebagai bekal bagi sipeneliti untuk terjun ke lapangan memahami situasi sosial yang
diteliti, memahami objek yang diteliti, memandu peneliti untuk bertnya, mendeskripsikan
data, mereduksi data, mengkategorisasikan data dan mengkonstrksi hubungn antara
kategori ke dalam tema penelitin (Sugiyono, 2019). Jumlah teori yang digunakan sesuai
dengan fokus penelitian. Fokus penelitian bisa berubah dari awal proposal jika memang
fokus pada awalnya tidak ditemukan.
8. Temuan dan Pembahasan
Temuan adalah sesuatu yang baru yang sebelumnya belum pernah diungkapkan oleh orang
lain. Jumlah temuan disesuaikan dengan jumlah fokus. Temuan baru dalam penelitian
kualitatif dapat berupa: potensi dan masalah yang ada dalam objek yang diteliti, makna
suatu peristiwa atau proses suatu peristiwa. Temuan yang ditemukan perlu dibahas,
dengan tujuan untuk lebih memperjelas dari temuan dan memperkuat terhadap temuan,
dengan cara mengutif dari beberapa pendapat pakar atau informan yang kita anggap
kredibel, dan kemudian membandingkan dengan temuan yang sudah ada.
2019
184 FAKULTAS PARIWISATA DAN PERHOTELAN
9. Kesimpulan dan saran
Bagian kesimpulan berisikan jawaban atas rumusan masalah yang telah dikemukakan pada
bab 1, atau pencapaian tujuan penelitian. kesimpulan penelitian tersebut harus merupakan
temuan yang didukung oleh data yang diperoleh melalui proses penelitian.
Saran berkaitan dengan manfaat yang dicantumkan pada bab 1. Saran berangkat dari
temuan penelitian. jangan sampai memberikan saran hanya berdasarkan kehendak dari
sipeneliti yang tidak didukung oleh data.
10. Lampiran
Bagian ini berisikan lampiran seperti; surat izin peneliti, Foto-foto saat penelitian
dilakukan, dokumen2 yang terkait yang diperoleh dari hasil penelitian dan sebagainya
yang mendukung penelitian.
Rangkuman
Membuat kesimpulan dan menyusun laporan penelitian merupakan langkah terakhir dalam
melakukan suatu penlitian. Kesimpulan penelitian selalu harus mendasarkan diri atas semua
data yang diperoleh dalam kegiatan penelitian. Laporan penelitian harus dibuat sejelas
mungkin dengan mengikuti aturan-aturan penulisan ilmiah. Seharusnya disusun dengan
format dan sistematika disesuaikan dengan aturan yang berlaku di lembaga yang akan
menerima laporan itu. Meskipun demikian, ada keuniversalan dari isi yang dituangkan dalam
laporan, yaitu sekurang-kurangnya terdiri dari bab pendahuluan, bab yang menguraikan
acuan teori, bab yang menjelaskan tentang prosedur/metodologi penelitian, bab yang
menjelaskan hasil penelitian dan pembahasannya, dan bab yang menguraikan kesimpulan dan
implikasi dan lampiran. Pada halaman awal biasanya dicantumkan pula abstrak penelitian.
Reference
1. Irawan, Prasetya, 1999, Irawan, Prasetya. (1999). Logika dan prosedur penelitian.
Jakarta: STIA-LAN
2. Sugiyono, 2019. Metode penelitian Pendidikan (Kuantitatif, Kualitatif, Kombinasi,
R&D dan penelitian pendidikan). Bandung: Alfabeta
3. Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Edisi
revisi 2010 Jakarta: BinaAksara.
2019
185 FAKULTAS PARIWISATA DAN PERHOTELAN