Professional Documents
Culture Documents
Resa Yuliani SAP 21200025
Resa Yuliani SAP 21200025
DOSEN PENGAMPU :
NS. MARIZKI PUTRI, S.KEP.,M.KEP
OLEH :
RESA YULIANI (21200025)
I. TUJUAN
1. Tujuan Instruksional Umum
Setelah melakukan penyuluhan ini diharapkan peserta dapat mengetahui apa itu Depresi dan
penatalaksanaannya.
2. Tujuan Instruksional Khusus
1) Menjelaskan defenisi depresi
2) Menjelaskan tingkat depresi
3) Menjelaskan penyebab depresi
4) Menjelaskan tanda dan gejala depresi
5) Menjelsakan cara penatalaksanaan depresi
II. METODE
1. Ceramah
2. Diskusi
III. MEDIA
1. Slide powerpoint
2. Leaflet
V. SUSUNAN KEGIATAN
Menjelaskan cara
penatalaksanaan depresi
b) Tanya jawab
Memberikan kebebasan
klien untuk bertanya
Menarik kesimpulan
b) Mengakhiri kegiatan
A. Defenisi
Depresi adalah gangguan alam perasaan (mood ) yang ditandai dengan kemurungan dan kesedihan
yang mendalam dan berkelanjutan sehingga hilangnya kegairaan hidup, tidak mengalami gangguan dalam
menilai realitas ( Reality Testing Ability/RTA, masihbaik), kepribadian tetap utuh (tidak mengalami
keretakan kepribadian/ splitting of personality) perilaku dapat terganggu tetapi dalam batas-batas normal
( Amir, 2011).
Depresi adalah suatu gangguan alam perasaan atau emosi yang disertai komponen psikologik: rasa
susah, murung, sedih, putus asa, dan tidak bahagia, serta komponen somatik : anoreksia, kostipasi, kulit
lembab (rasa dingin), tekanan darah dan denyut nadi menurun ( Dadang, 2013).
B. Tingkat Depresi
a. Depresi Ringan
Sementara, alamiah, adanya rasa pedih, perubahan proses pikir komunikasi social dan rasa tidak
nyaman.
b. Depresi Sedang
b) Proses pikir : perasaan sempit, berfikir lambat, berkurang komunikasi verbal, komunikasi non
verbal meningkat.
d) Partisipasi sosial : menarik diri tidak mau bekerja atau sekolah, mudah tersinggung
c. Depresi Berat
c) Sensasi somatik dan aktivitas motorik : diam dalam waktu lama, tiba-tiba hiperaktif, kurang
merawat diri, takmau makan dan minum, menarik diri,tidak peduli dengan lingkungan
C. Penyebab Depresi
a. Faktor biologis
b. Faktor psikologis
Seperti kepribadian, proses menua secara psikologis. Pada kepribadian introvert akan berusaha
mewujudkan tuntutan dari dalam dirinya dan keyakinannya, sedangkan kepribadian ekstrovert
membentuk keseimbangan dirinya dengan menyesuaikan keingina – keinginan dari orang lain atau
karena tekanan beban psikis, dampak pembelajaran perilaku terhadap suatu situasisosial.
c. Faktor sosio-lingkungan
Misalnya karena kehilangan pasangan hidup, kehilangan pekerjaan, paska bencana, dampak situasi
kehidupan sehari-hari lainnya.
a. CBT
Pendekatan CBT memusatkan perhatian pada proses berpikir klien yang berhubungan dengan kesulitan
emosional dan psikologi klien. Pendekatan ini akan berupaya membantu klien mengubah pikiran-
pikiran atau pernyataan diri negative dan keyakinan-keyakinan pasien yang tidak rasional jadi focus
teori ini adalah mengganti cara-cara berfikir yang tidak logis menjadi logis.
b. Terapi Interpersonal Terapi Interpersonal adalah bantuan psikoterapi jangka pendek yang berfokus
kepada hubungan antara orang-orang dengan perkembangan simtom penyakit kejiwaan.
c. Konseling kelompok dan dukungan social Konseling secara kelompok adalah pelaksanaan wawancara
konseling yang dilakukan antara seorang konselor professional dengan beberapa pasien sekaligus dalam
kelompok kecil
d. Berolahraga Keadaan mood yang negative seperti depresi, kecemasan, dan kebingungan disebabkan
oleh pikiran dan perasaan yang negative pula. Salah satu cara yang dapat dilakuakan untuk
menghasilkan pikiran dan perasaan positif yang dapat menghalangi munculnya mood negative adalah
dengan berolahraga.
e. Diet (mengatur pola makan) Simtom depresi dapat diperparah oleh ketidak seimbangan nutrisi di dalam
tubuh. Ketidak seimbangan nutrisi yang dapat menyebabkan depresi semakin parah yaitu:
Konsumsi kafein secara berkala.
Konsumsi sukrosa (gula)
Kekurangan biotin, asam folat dan vitamin B, C, kalsium, tembaga, magnesium
Kelebihan magnesium
Ketidak seimbangan asam amino
Alergi makanan
f. Terapi Humor
Sudah lama professional medis mengakui bahwa pasien yang mempertahankan sikap mental yang
positif dan berbagai tawa merespons lebih baik terhadap pengobatan. Respon spsiologis dari tertawa
termasuk meningkatkan pernapasan, sirkulasi, sekresi hormone dan enzim pencernaan, dan peningkatan
tekanan darah.
g. Berdoa
Banyak orang mempunyai kecenderungan alami untuk berpaling pada agama dalam memperoleh
kekuatan dan hiburan. Bagi yang percaya keyakinan yang kuat dan menjadi anggota aliran agama
tertentu serta tujuan yang sama dapat menanggulangi penderitaan dan depresi. Berdoa merupakan salah
satu cara untuk mengatasi depresi. Mengambil waktu untuk berdoa member kesempatan kepada kita
menghentikan kegiatan kita dan jalan arus hidup kita.