You are on page 1of 12
Mengingat Mengingat vite BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 1 TAHUN 2019 TENTANG SISTEM ONLINE PAJAK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI GARUT, bahwa dalam pelaksanaan pemungutan Pajak Daerah perla memperhatikan perkembangan teknologi informasi dan tuntutan —peningkatan —pelayanan —publik, —_ sehingga pemungutan Pajak Daerah perlu ditingkatkan melalui sistem elektronik yang merupakan perwujudan dari e-government, bahwa pelaksanaan peningkatan tata kelola pemungutan Pajak Daerah sebagai pelaksanaan kewenangan Daerah sesuai dengan ketentuan Pasal 2 ayat (2) Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah melalui Sistem Online Pajak Daerah dapat memberikan jaminan dan kepastian hukum serta transparansi dalam pemungutan pajak daerah; bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalain huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Bupati tentang Sistem Online Pajak Daerah; Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1950 __ tentang Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten Dalam Lingkungan Provinsi Jawa Barat (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 1950) sebagaimana telah diubah ~~ dengan Undang-Undang Nomer 14 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-Daerah Kabupaten Dalam Lingkungan Provinsi Jawa Barat (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1968 Nomor 31, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2851); Undang-Undang Nomor 28 ‘Tahun 1909 tentang Penyelenggara Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851); Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambanan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); 10. ti, 12. 2 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 _—_ tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355); Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggungjawab Keuangan Negara (Jembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400); Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah {Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438); Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (Lembaran Negara’ Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4843); Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomer 130, Tambahan Lembaran Negara Republik indonesia Nomor 5049); Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587), sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan — Lembaran Negara Republik _—_ Indonesia Nomor 8679); Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578); Peraturan Pemerintah Nomor 91 Tahun 2010 tentang Jenis Pajak Daerah yang Dipungut Berdasarkan Penetapan Kepala Daerah atau Dibayar Sendiri Oleh Wajib Pajak (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 153, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5179); Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2016 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Pemungutan Pajak Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia ‘Tahun 2016 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5950); -Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Peduman Pengelolaan Keuangan Daerah (Berita Negara Republik Indonesia ‘Tahun 2011 Nomor 310); 3 14, Peraturan Daerah Kabupaten Garut Nomor 1 Tahun 2016 tentang Pajak Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Garut Tahun 2016 Nomor 1, Tambahan Lembaran Deerah Kabupaten Garut Nomor 1); 15. Peraturan Daerah Kabupaten Garut Nomor 6 Tahun 2016 tentang Urusan Pemerintahan Konkuren Kabupaten Garut (Lembaran Daerah Kabupaten Garut Tahun 2016 Nomor 6); 16, Peraturan Dacrah Kabupaten Garut Nomor 9 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Garut Tahun 2016 Nomor 9); 17. Peraturan Bupati Garut Nomor 27 Tahun 2016 tentang Kedudukan dan Susunan Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Garut (Berita Daerah Kabupaten Garut Tahun 2016 Nomor 27) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Bupati Garut Nomor 49 Tahun 2018 tentang tentang Perubahan Atas Peraturan Bupati Garut Nomor 27 Tahun 2016 tentang Kedudukan dan Susunan Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Garut (Berita Daerah Kabupaten Garut Tahun 2018 Nomor 49); MEMUTUSKAN: Menetapkan : — PERATURAN BUPATI TENTANG SISTEM ONLINE PAJAK DAERAH. BABI KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan: 1. 2. Bo Noa Daerah Kabupaten adalah Daerah Kabupaten Garut. Pemerintah Daerah Kabupaten adalah Bupati sebagai unsur penyclenggara Pemerintahan Daerah yang memimpin pelaksanaan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah otonom. Bupati adalah Bupati Garut. Sekretaris Daerah adaah Sekretaris Daerah Kabupaten Garut, Badan adalah Badan Pendapatan Daerah Kabupaten Garut. Kepala Badan adalah Kepala Badan Pendapatan Daerah Kabupaten Garut. Pajak Daerah yang selanjutnya disebut Pajak, adalah kontribusi wajib kepada Daerah yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang, dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dar digunakan untuk keperluan Daerah bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. Retribusi Daerah adalah pungutan Daerah sebagai pembayaran atas jasa atau pemberian izin tertentu yang khusus disediakan dan/atau diberikan oleh Pemerintah Daerah untuk kepentingan orang pribadi atau Badan. Subjek Pajak adalah orang pribadi atau badan yang dapat dikenakan pajak 10. ii. 12, 13. 14, 15, 16, Ly. 18, 19 21. 4 Wajib Pajak adalah orang pribadi atau Badan, meliputi pembayar pajak, pemotong pajak, dan pemungut pajak, yang mempunyai hak dan kewajiban perpajakun “sesuai dengan ketentuan peraturan” perundang-undangan perpajakan daerah. Surat Pemberitahuan Pajak Daerah, yang selanjutnya disingkat SPTPD, adalah surat yang oleh Wajib Pajak digunakan untuk melaporkan penghitungan dan/atau pembayaran pajak, objek pajak dan/atau bukan objck pajak, dan/atau harta dan kewajiban sesuai dengan ketentuan _ peraturan perundang-undangan perpajakan daerah. Elektronik Surat Pemberitahuan Pajak Daeran, yang selanjutnya disebut e-SPTPD adalah data SPTPD dalam bentuk elektronik yang dibuat oleh Wajib Pajak dengan menggunakan aplikasi e-SPTPD yang disediakan oleh Badan. Surat Setoran Pajak Daerah, yang selanjutnya disingkat SSPD adalah bukti pembayaran atau penyetoran pajak yang telah dilakukan dengan menggunakan formulir atau telah dilakukan dengan cara lain ke kas deerah melalui tempat pembayaran yang ditunjuk oleh Bupati. Bank Persepsi adalah Bank yang ditunjuk oleh Bupati untuk menerima setoran penerimaan Daerah. Pemeriksaan adalah serangkaian kegiatan menghimpun dan mengolah data, keterangan, dan/atau bukti yang dilaksanakan secara objektif dan profesional berdasarkan suatu standar pemeriksaan untuk menguji__kepatuhan pemenuhan kewajiban perpajakan daerah dan retribusi dan/atau untuk tujuan lain dalam rangka = melaksanakan —ketentuan _peraturan perundang-undangan perpajakan daerah Pemungutan Pajak adalah suatu rangkaian kegiatan mulai dari perhimpunan data objek dan subjek pajak, penentuan besarnya pajak terutang sampai kegiatan penagihan pajak kepada wajib pajak serta pengawasan penyetornya Sistem Online adalah sambungan langsung antara subsistem satu dengan subsistem lainnya secara elektronik dan terintregitas serta real time Sistem Elektronik adalah serangkaian perangkat dan prosedur elekuronik yang berfungsi_ mempersiapkan, mengumpulkan, mengolah, _ menganalisis, menyimpan, menampilkan, mengumumkan, mengirimkan, dan/atau menyebarkan Informasi Elektronik Informasi Elektronik adalah satu atau sekumpulan data clektronik, termasuk tetapi tidak terbatas pada tulisan, suara, gambar, peta, rancangan, foto, electronic data interchange (EDI), surat elektronik (electronic mai), telegram, teleks, telecopy atau sejenisnya, huruf, tanda, angka, kode akses, simbol, atau perforasi yang telah diolah yang memiliki arti atau dapat dipahami oleh orangyang mampu memahaminya Dokumen Elektronik adalah sctiap Informasi Elektronik yang dibuat, diteruskan, dikirimkan, diterima, atau disimpan dalam bentuk analog, digital, elektromagnetik, optikal, atau sejenisnya, yang dapat dilihat, ditampilkan, dan/atau didengar melalui komputer atau sistem elektronik, termasuk tetapi tidak terbatas pada tulisan, suara, gambar, peta, rancangan, foto atau sejenisnya, huruf, tanda, angka, kode akses, simbol atau perforasi yang memiliki makna atau arti atau dapat dipahami oleh orang yang mampu memahaminya, Rekonsiliasi adalah proses pencocokan data transaksi keuangan yang diproses dengan beberapa sistem/subsistem yang berbeda berdasarkan dokumen sumber yang sama (2) (1) (2) a (2) (3) 5 BAB IL MAKSUD DAN TUJUAN Pasal 2 Maksud ditetapkannya Peraturan Bupati ini sebagai pedoman bagi Perangkat Daerah dalam menerapkan Sistem Online Pajak dalam rangka pengembangan e-government di Daerah. Tujuan Sistem Online Pajak adalah: transparansi pembayaran dan penyetoran Pajak ke Kas Daerah; transparansi data (ransaksi usaha Wajib Pajak; transparansi pelaporan Pajak oleh Wajib Pajak kepada Pemerintah Daerah; d. percepatan penyampaian data dan informasi Pajak; dan Pp ° €. terintegrasinya sistem perizinan dan penegakan Peraturan Daerah dengan Pajak. BAB IIT SISTEM ONLINE PEMBAYARAN DAN PENYETORAN PAJAK Pasal 3 Wajib Pajak melakukan pembayaran dan penyetoran Pajak dengan Sistem Online. Jenis Pajak dengan yang menggunakan Sistem Online scbagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi: Pajak Hotel; Pajak Restoran; Pajak Hiburan; Pajak Reklame; enege Pajak Penerangan Jalan; Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan; Pajak Parkir; Pajak Air Tanah; ras i. Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan; j. Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan; dan k. Pajak Sarang Burung Walet. Pasal 4 Wajib Pajak melakukan pembayaran dan penyetoran Pajak melalui Bank Persepsi yang ditunjuk oleh Pemerintah Daerah sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan. Wajib Pajak melakukan pembayaran dan penyetoran Pajak dengan setoran tunai, transfer dan/atau menggunakan fasilitas pembayaran dan penyetoran yang disediakan oleh Bank persepsi ke rekening Kas Daerah Ban! Persepsi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat renyediakan itas pembayaran dan penyetoran Pajak melalui: a. Anjungan Tunai Mandiri (ATM); b. internet banking; mobile banking; d. Cash Management Service (CMS); dan/atau fasilitas lain yang dimiliki dan dikembangkan oleh Bank Persepsi Pasal 5 Bukti pembayaran dan penyetoran Pajak yang dikeluarkan dan diakui oleh Bank Persepsi dipersamakan dengan SSPD, Pembayaran dan penyetoran Pajak dengan cara transfer dan/atau menggunakan fasilitas pembayaran dan penyetoran sebagaimana dimaksud dalam Pasal + ayat (2), dinyatakan sah apabila telah dibukukan pada Kas De h. Pasal 6 Dalam hal tanggal jatuh tempo pembayaran dan penyetoran Pajak bertepatan dengan hari libur termasuk hari Sabtu, pembayaran atau penyetoran Pajak dapat dilakukan pada hari kerja pertama berikutnya. a) (2) a) (2) Pasal 7 Setiap transaksi pembayaran dan penyetoran Pajak melalui Sistem Online akan dilakukan Rekonsiliasi antara Badan dan Bank Persepsi Hasil Rekonsiliasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dituangkan dalam Berita Acara Rekonsiliasi. BAB IV SISTEM ON LINE PELAPORAN TRANSAKSI Bagian Kesatu Kewenangan Pasal 8 Sisten Online pelaporan transaksi meliputi: a. Pajak Hotel; Pajak Restoran; Pajak Hiburan; peg Pajak Reklame; Pajak Penerangan Jalan; Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan; Pajak Parkir; Pajak Air Tanah; Pare i, Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan; j. Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan; dan k. Pajak Sarang Burung Walet. Sistem Online pelaporan transaksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dilaksanakan oleh Badan dengan menggunakan alat dan/atau sistem perekam, data transaksi usaha. (3) Jenis Pajak yang dapat dihubungkan dengan Sistem Online transaksi antara lain: (4) () (2) (3) (4) ‘s) Data transaks a, a. b, c. a 7 pelaporan Pajak Hotel; Pajak Restoran; Pajak Hiburan; dan Pajak Parkir, Bupati melalui Kepala Badan berwenang menghubungkon alat dan/atau sistem perekam data transaksi usaha sebagaimana dimaksud pada ayat (2) untuk dipasang pada sistem yang dimiliki oleh Wajib Pajak dan terhubung dengan sistem yang dimiliki oleh Badan. Pasal 9 Alat dan/atau sistem perekam data transaksi usaha sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat (1), merekam setiap transaksi pembayaran yang dilakukan oleh Subjek Pajak kepada Wajib Pajak secara real time yang dapat dipantau oleh Badan. Data transaksi usaha Wajib Pajak hanya digunakan untuk kepentingan perpajakan Daerah. Data transaksi usaha Wajib Pajak bersifat rahasia dan hanya dapat diketahui oleh Wajib Pajak yang bersangkutan dan Pejabat berwenang sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan. Untuk melaksanakan Sistem Online pelaporan transaksi, Bodan dapat melakukan kerjasama dengan pihak ketiga. Badan dapat melakukan penyesuaian Menu Sistem Online pelaporan transaksi apabila terdapat perubahan atau perkembangan data transaksi usaha yang, menjadi objek dasar perhitungan Pajak. Bagian Kedua Data Transaksi Usaha Wajib Pajak Pasal 10 usaha Wajib Pajak, meliputi: Pajak Hotel, terdiri dari: 1 2 3, a pembayaran sewa kamar (room); pembayaran makanan dan minuman (food and beverage); pembayaran jasa penunjang, untuk: a) cuci dan setrika; b) _ telepon, faksimile, internet, teleks dan fotokopi; ©} transportasi yang dikelola hotel atau yang dikerjasamakan oleh hotel dengan pihak lain; atau d) serviee charge pembayaran penggunaan fasilitas hiburan dan olah raga yang disediakan hotel; dan banquet, berupa’ a) persewaan ruang rapat; atau b) ruang pertemuan. Q) Pajak Restoran, terdiri dari 1. pembayaran makanan dan minuman; 2. pembayaran pemakaian ruang rapat atau ruang pertemuan di restoran (room charge); 3. pembayaran service charge; dan 4. pembayaran jasa boga/ catering. Pajak Hiburan untuk pembayaran atas room charge, harga tanda masuk/karcis/tiket_masuk/minimum charge/cover charge/ first drink charge dan sejenisnya, food and beverage dan service charge untuk objek pajak hiburan berupa’ 1. tontonan film; pagelaran kesenian, musik, tari, dan/atau busana; kontes kecantikan, binaraga, dan sejenisnya; pameran; ARON diskotik, karaoke, klub malam dan sejenisnya; sirkus, akrobat, dan sulap; permainan biliyar, dan bowling; pacuan kuda, kendaraan bermotor, dan permainan ketangkasan; panti pijat, refleksi, mandi uap/spa, pusat kebugaran (fitness centre); dan 10. pertandingan olah raga. COHrNe Pajak Parkir, terdiri dari: 1. pembayaran parkir berupa karcis/tiket/ smart card; 2. pembayaran penggunaan satuan ruang parkir untuk pelayanan vallet; dan 3. pembayaran parkir berlangganan. Bagian Ketiga Hak dan Kewajiban Pasal 11 Hak dan kewajiban Wajib Pajak dalam pelaksanaan Sistem Online pelaporan transaksi adalah sebagai berikut: a. Wajib Pajak berhak: 1. memperoleh fasilitas e-SPTPD; 2. menerima e-SSPD; 3. memperoleh hasil perckaman data transaksi usaha dan informasi terkait perpajakan daerah; mendapat jaminan kerahasiaan atas setiap data transaksi usaha; a menerima jaringan untuk Sistem Online yang dilaksanakan oleh Badan; 6. memperoleh jaminan _ pemasangan/penyambungan/penempatan Online sistem tidak mengganggu alat dan sistem yang sudah ada pada Wajib Pajak; dan 9 7. mendapatkan penggantian alat dan Sistem Online yang rusak atau tidak berfungsi/beroperasi yang disebabkan bukan karena perbuatan atau kesalahan Wajib Pajak b. Wajib Pajak berkewajiban: 1, menjaga dan memelihara dengan baik alat atau sistem perekam data transaksi usaha yang ditempatkan pada usaha Wajib Pajak; menyimpan data transaksi usaha berupa bill pembayaran, harga tanda masuk/ tiket/karcis untuk jangka waktu 5 (lima) tahun; 3. menyampaikan data transaksi usaha yang dilampirkan pada SPTPD atau e-SPTPD; 4. melaporkan dalam jangka waktu paling lama 1 x 24 (satu kali dua puluh empat) jam apabila alat atau sistem perekam data transaksi usaha yang mengalami kerusakan kepada Badan, jika kerusakan bertepatan dengan hari libur termasuk hari Sabtu, pelaporan dilakukan pada hari kerja pertama berikutnya; 5. memberikan kemudahan kepada Badan dalam pelaksanaan Sistem Online seperti menginstal/memasang/menghubungkan alat dan/atau sistem informasi pelaporan data transaksi pemibayaran pajak ditempat usaha/outlet Wajib Pajak; dan 6. memberikan informasi mengenai merk/type, sistem informasi data transaksi, jumlah perangkat dan sistem, serta informasi lain yang terkait dengan sistem data transaksi pemhayaran yang dimiliki Wajib Pajak, (2) Dalam pelaksanaan Sistem Online pelaporan transaksi, hak dan kewajiban Badan adalah sebagai berikut: a, Badan berhak: 1. memperoleh kemudahan pada saat pelaksanaan Sistem Online seperti menginstal/memasang/menghubungkan lat dan/atau sistem informasi pelaporan data transaksi pembayaran pajak di tempat usaha/ outlet Wajib Pajak; w memperoleh informasi mengenai merk/tupe, sistem informasi data transaksi, jumlah perangkat dan sistem, serta informasi lain yang terkait dengansistem informasi transaksi pembayaran yang dimiliki Wajib Pajak; 3. mendapatkan rekapitulasi data transaksi usaha dan laporan pembayaran Pajak dari Wajib Pajak; 4, memonitoring data transaksi usaha dan Pajak terutang; a mengakses hardware dan/atau software Sistem Online pelaporan tansaksi; 6. melakukan pengawasan dan pemeriksaan kepada Wajib Pajak apabila data yang tersaji dalam Sistem Online pelaporan data berbeda dengan laporan SPTPD atau e-SPTPD yang diberikan oleh Wajib Pajak; dan melaporkan kepada penegak hukum atas perbuatan baik yang disengaja atau karena kealpaan Wajib Pajak schingga terjadinya kerusakan dan/atau hilangnya perangkat dan/atau Sistem Oniine. b. Badan berkewajiban: x 1. menjaga kerahasiaan setiap data transaksi usaha Wajib Pajak, kecuali ditentukan lain oleh peraturan perundang-undangan_ perpajakan Daerah; 10 2. membangun dan menyediakan jaringan; 3. mengadakan, menyediakan, menyambung dan memelihara perangkat Sistem Online pelaporan transaksi dengan biaya dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah; 4. menjamin tidak terjadi kerusakan atau terganggunya perangkat dan sistem data transaksi pembayaran dimiliki oleh Wajib Pajak atas pelaksanaan Sistem Online; 5. melakukan tindakan administrasi_ perpajakan sesuai dengan ketentuan Peraturan Perundang-undangan, apabila terjadi kerusakan pada alat atau sistem perekam data transaksi usaha schingga mengakibatkan tidak berfungsinya Sistem Online pelaporan iransaks dan 6. menyimpan data transaksi usaha Wajib Pajak pada database Pajak untuk jangka waktu 5 (lima) tahun. Bagian Keempat Larangan Pasal 12 Dalam pelaksanaan Sistem Online pelaporan transaksi Wajib Pajak dilarang: a b. a) (2) a) (2) dengan sengaja mengubah data Sistem Online dengan cara dan dalam bentuk apapun; dan/atau dengan sengaja merusak atau membuat tidak berfungsi/beroperasinya perangkat dan Sistem Online yang telah terpasang. BABV SISTEM ONLINE SPTPD Pasal 13 Sistem Online SPTPD dilaksanakan oleh Badan dengan menyediakar. fasilitas e-SPTPD. Jenis Pajak yang dapat dihubungkan dengan Sistem Online SPTPD antara lain: a. Pajak Hotel; s Pajak Restoran; Pajak Hiburan; ao Pajalk Parkir; Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan; Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan; Pajak sarang Burung Waet; dan samme Pajak Penerangan Jalan. Pasal 14 Wajib Pajalk dapat menyampaikan e-SPTPD melalui website Badan Hasil penyampaian e-SPTPD dinyatakan lengkap apabila seluruh data digitatnya telah diisi (3) (4) a) (2) (3) (4) (2) W Dalam hal penyampaian e-SPTPD dinyatakan lengkap sebagaimana dimaksud pada ayat (2), kepada Wajib Pajak diberikan Bukti Penerimaan Elektronik sebagai tanda terima penyampaian e-SPTPD. Bukti Penerimaan Elektronik sebagaimana dimaksud pada ayat (3) sebagai tanda bukti penerimaan yang sah. BAB VI SISTEM ONLINE INFORMASI DAN DOKUMEN YANG BERKAITAN DENGAN PAJAK Pasal 15 Sistem Online informasi dan dokumen yang berkaitan dengan Pajak, dilaksanakan oleh Badan dengan menyediakan sarana pengiriman Informasi Elektronik dan Dokumen Elektronik yang berkaitan dengan Pajak kepada Wajib Pajak. Jenis Pajak Dacrah yang dapat dihubungkan dengan Sistem Online informasi dan dokumen yang berkaitan dengan Pajak meliputi: a. Pajak Hotei; b. Pajak Restoran; c. Pajak Hiburan; d. Paj e f. ak Reklame; Pajak Penerangan Jalan; Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan; Pajak Parkir; Pajak Air Tanah; i, Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotean; j. Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan, Dan k. Pajak Sarang Burung Walet. Informasi Elektronik dan Dokumen Elektronik serta hasil cetaknya merupakan alat bukti perpajakan yang sah. Informasi Elektronik dan Dokumen Elektronik serta hasil cetakannya sebagaimana dimaksud pada ayat (3), menggunakan Sistem Elektronik yang disediakan oleh Badan. Pasal 16 Waktu pengiriman Informasi Elektronik dan Dokumen Elektronik ditentukan pada saat Informasi Elektronik dan Dokumen Elektronik telah dinyatakan terkirim oleh Sistem Elektronik, Waktu penerimaan suatu Informasi Elektronik dan Dokumen Elektronik ditentukan pada saat Informasi Elektronik dan Dokumen Elektronik telah dinyatakan diterima oleh Sistem Elektronik. BAB VIL PENGAWASAN Pasal 17 Badan meiakukan pengawasan atas pengeur dan penerapan informasi pelaporan data transaksi usaha Wajib Pajak secara Online/audit sister pelaporan data BAB VIII KETENTUAN PENUTUP Pasai i8 Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. jap orang meneetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Bupa gan penempatannya dalam Rerita Daerah Kabupaten Garut Ditetapkan di Garut pada tanggal 07 - 01 - 2019 BUPATI GARUT, ttd RUDY GUNAWAN Diundangkan di Garut pada tanggal 07 - 01 - 2019 Pj. SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN GARUT, ttd YATIE ROHAYATI BERITA DAERAH KABUPATEN GARUT TAHUN 2019 NOMOR 1

You might also like