Professional Documents
Culture Documents
Percakapan Konseling Kb-1
Percakapan Konseling Kb-1
Oleh Kelompok 1:
1. Adhelya Eka Puspita_10920001
2. Ellen Franciska Yuliana_10920002
Prodi S1 Kebidanan
Fakultas Kesehatan
Institut Ilmu kesehatan Bhakti Wiayata Kediri
Bidan: “Baiklah sebelum memulai konsultasi, saya ingin menginformasikan jika konsultasi ini akan
berlangsung selama 30-60 menit bu, apakah ibu berkenan?”
Ibu Ellen: “Iya bu bidan gapapa.”
Bidan: “Baik kita mulai ya bu ellen. Sebelumnya apakah suami ibu telah setuju ibu menggunakan Kb?”
Ibu Ellen: “Iya bu bidan, sudah setuju. Katanya tinggal terserah saya mau memilih Kb yang mana.”
Bidan: “Iya, ibu kemarin hari pertama haid terakhirnya kapan ya?”
Ibu Ellen: “tanggal 1 atau 2 kalau tidak salah.”
Bidan: “Apakah setiap bulannya teratur? biasanya tanggal datang haidnya maju atau mundur bu disetiap
bulannya?”
Ibu Ellen: “Teratur. Biasanya kalau maju sekitar 4-5 hari.”
Bidan: “Setiap haid apakah terasa nyeri?”
Ibu Ellen: “Tidak.”
Bidan: Apakah Ibu sering mengalami keputihan?
Ibu Ellen: “Tidak.”
Bidan: “Usia Pernikahan Ibu dengan bapak sudah berapa lama?”
Ibu Ellen: “Sudah 16 Tahun bu.”
Bidan: “Ibu Ellen anaknya berapa? Dan Usia anak terkecil berapa?”
Ibu Ellen: “Anak saya 3 bu, yang paling bersar 15 Tahun yang paling kecil 5 Tahun.”
Bidan: “Ibu Ellen Kbnya ini ingin menjarakan anak atau sudah cukup anaknya sekarang?”
Ibu Ellen: “Sudah cukup Bu bidan, udah rame 3 anak…. Hehehe.”
Bidan: “Sebelumnya apakah ibu memiliki riwayat penyakit seperti diabetes melitus, hipertensi, migrain,
epilepsi, atau perdarahan?”
Ibu Ellen: “Saya hipertensi Bu bidan. yang lainnya tidak ada.”
Bidan: “Selama jarak kelahiran antara anak-anak ibu apakah menggunakan kontrasepsi?”
Ibu Ellen: “Oo tidak bidan. Saya pakai Kb setelah anak terakhir lahir.”
Bidan: “Kontrasepsi apa yang digunakan sebelumnya bu?”
Ibu Ellen: “Pakai pil. Tetapi lama-lama saya merasa tidak cocok bu, kadang mual dan pusing.
Capek juga harus minum setiap hari. Kadang-kadang juga menggunakan kondom bu bidan.”
Bidan: “Oo…… begitu. Untuk riwayat kelahiran anaknya ibu anak pertama sampai terakhir apakah
lahirnya cukup bulan?”
Ibu Ellen: “Iya Bu bidan, Cukup bulan semua. lahirnya juga normal dibantu bidan.”
Bidan: “Lahirnya normal pervaginam ya bu?”
Ibu Ellen: “Iya. Anak saya perempuan tiga – tiganya.”
Bidan: “Di keluarga apakah ada riwayat penyakit DM, hipertensi, dll?”
Ibu Ellen: “Ada, ibu saya dulu juga hipertensi.”
Bidan: “Terkait mual muntah, ibu pola makan dan tidurnya bagaimana? Teratur?”
Ibu Ellen: “Iya, tetap makan 3 kali sehari. Tidur juga cukup.”
Bidan: “Baik bu, ini ada beberapa pilihan kontrasepsi untk ibu akan saya jelaskan terlebih dahulu.
Diantaranya yang bisa dipilihkan untuk ibu ada IUD, implant, suntik. Yang pertama IUD, jenisnya juga
bermacam2 ada yang spiral, Cu-T, dan progestasert (ada hormon progesteronnya). IUD akan
dipasangkan pada organ reproduksi ibu.
Keuntungannya:
Cocok untuk menjarangkan kehamilan dalam jangka panjang atau yang sudah cukup anak. Sebab
dapan mencegah kehamilan hingga 10 tahun.
Tidak mengandung hormon esterogen sehingga meminimalkan perasaan tidak nyaman seperti mual,
pusing, migrain dan aman untuk hipertensi ibu
Tidak berinteraksi dengan obat-obatan, jika ibu meminum obat hipertensi. Cocok untuk ibu yang
resiko kecil infeksi alat genital.
Kesuburan cepat kembali setelah IUD dicabut/ dibuka.
Efek sampingnya Perubahan pola haid biasanya pada tiga bulan pertama pemakaian yakni:
Haid menjadi lebih lama dan lebih banyak. Perdarahan bercak (spotting) diantara siklus haid.
Siklus menjadi lebih pendek. Kadang-kadang nyeri haid.”
Bidan: “Bagaimana ibu, apa sudah mengerti? silahkan jika ada yang ingin ditanyakan.”
Ibu Ellen: “Kira-kira kapan saya bisa memasang KB ini?”
Bidan: “Dari semua Kb bisa dipasangkan kapan saja ibu.”
1. Suntik KB
Bila sedang haid atau masih 7 hari pertama siklus haid, ibu bisa langsung suntik KB. Di luar itu,
sebelum disuntik KB, ibu harus dipastikan tidak sedang hamil dan pasutri harus menggunakan
kontrasepsi tambahan atau menunda hubungan seksual sementara selama seminggu.
2. Implan
Implan boleh dipasang saat menstruasi atau setelah menstruasi selesai dengan catatan ibu sudah
dipastikan sedang tidak hamil. Apabila implan dipasang di luar haid, pakai kondom atau stop hubungan
seksual sementara selama 7 hari.
3. IUD atau AKDR (Alat Kontrasepsi Dalam Rahim)
Ibu harus menyampaikan pada dokter atau bidan sejak hamil apabila ingin memasang IUD. Jika
persalinan dilakukan secara Caesar, dokter akan memasang IUD langsung setelah plasenta lahir atau
paling lama 48 jam setelah bersalin. Akan tetapi, bila persalinan dilakukan via vagina, IUD baru dapat
dipasang setelah masa nifas selesai. Pada kasus keguguran, IUD dapat dipasang bila tidak ada tanda
infeksi atau setelah infeksi hilang. Agar IUD lebih mudah dipasang, kunjungi fasilitas kesehatan saat ibu
sedang haid.
Bidan: “Dari penjelasan tadi, kontrasepsi yang mana yang menjadi pilihan ibu ?”
Ibu Ellen: “Sesuai penjelasan bu bidan tadi saya memilih KB IUD saja bu. Jangka waktunya lebih
lama.”
Bidan: “Kb IUD ya bu. Boleh ibu paparkan lagi secara singkat menurut pemahaman ibu dari yang saya
jelaskan tadi terkait Kb IUD sebelum tindak pemasangan?”
Ibu Ellen: “Menurut pemahaman saya. Pertama IUD itu jenisnya bermacam – macam ada yang spiral,
Cu-T, dan progestasert (ada hormon progesteronnya). IUD akan dipasangkan pada organ reproduksi.
Benar begitu ya bu?
Bidan: “Iya benar bu Ellen. Lalu untuk keuntungan dan kerugiannya apa ibu Ellen ingat?”
Ibu Ellen: “Tentu ingat bu bidan. Keuntungannya:
Cocok untuk menjarangkan kehamilan dalam jangka panjang atau yang sudah cukup anak. Sebab
dapan mencegah kehamilan hingga 10 tahun.
Tidak mengandung hormon esterogen sehingga meminimalkan perasaan tidak nyaman seperti mual,
pusing, migrain dan aman untuk hipertensi saya
Tidak berinteraksi dengan obat-obatan, jika saya meminum obat hipertensi. Cocok untuk saya
dengan resiko kecil infeksi alat genital.
Kesuburan cepat kembali setelah IUD dicabut/ dibuka.
Efek sampingnya Perubahan pola haid biasanya pada tiga bulan pertama pemakaian yakni:
Haid menjadi lebih lama dan lebih banyak. Perdarahan bercak (spotting) diantara siklus haid.
Siklus menjadi lebih pendek. Kadang-kadang nyeri haid.”
Bidan: “Bagus, jadi ibu sudah paham betul ya… Kalau begitu Ibu mau dipasangkan hari ini atau
bagaimana?”
Ibu Ellen: “Saya pasangnya nunggu 1 hari selesai menstruasi saja boleh kan bu bidan?”
Bidan: “Baik bu boleh. berarti kira kira kalau ibu selesai haid tanggal 7 nih ibu kembali kesini tanggal
berapa?”
Ibu Ellen: “Tanggal 8 kan bu bidan?”
Bidan: “Iya benar jadi bisa pada saat ibu selesai haid atau 1 hari setelahnya ya bu Ellen.”
Ibu ellen: “Iya bu bidan.”
Bidan: “Baiklah Ibu sudah paham ya. Pada pertemuan selanjutnya saya harap ibu bisa datang bersama
suami agar ibu dansuami sama-sama bisa paham tentang alat kontrasepsi sehingga nantinya keputusan
bisa diambil bersama.”
Ibu Ellen: “Iya bu bidan. Terimakasih masukannya. Saya permisi dulu. Selamat pagi”
Bidan: “Sama-sama bu Ellen. Selamat Pagi”