You are on page 1of 18

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

PUSAT PEMETAAN RUPABUMI DAN TOPONIM


BADAN INFORMASI GEOSPASIAL

SATUAN KERJA SEKRETARIAT UTAMA


PPK DEPUTI BIDANG INFORMASI GEOSPASIAL DASAR 1

PEKERJAAN PENYEDIAAN DATA PERAPATAN TITIK KONTROL


UNTUK ORTHOREKTIFIKASI WILAYAH ACEH DAN SEKITARNYA

TAHUN ANGGARAN 2017


KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)
PEKERJAAN PENYEDIAAN DATA PERAPATAN TITIK KONTROL
UNTUK ORTHOREKTIFIKASI WILAYAH ACEH DAN SEKITARNYA

1. LATAR BELAKANG Berdasarkan UU IG No. 4 tentang Informasi Geospasial


khususnya pada pasal 7 menyebutkan bahwa Peta
Rupabumi Indonesia (RBI) merupakan salah satu
komponen Informasi Geospasial Dasar (IGD). IGD
diselenggarakan secara bertahap dan sistematis untuk
seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia dan
wilayah yuridiksinya.
Kebutuhan penyediaan peta RBI skala besar khususnya
skala 1:5.000 terutama di seluruh wilayah Indonesia
memerlukan percepatan dalam pelaksanaannya. Salah
satu bentuk percepatan penyediaan peta RBI skala besar
adalah percepatan penyediaan data dasar dengan
penyediaan citra tegak resolusi sangat tinggi sebagai
alternatif pendukung data foto udara.
Berdasarkan Instruksi Presiden Nomor 6 tahun 2012
tentang Penyediaan, Penggunaan, Pengendalian Kualitas,
Pengolahan dan Distribusi Data Satelit Penginderaan
Jauh Resolusi Tinggi, yang menyatakan bahwa Badan
Informasi Geospasial (BIG) berkewajiban untuk
menyediakan citra tegak satelit penginderaan jauh
resolusi tinggi untuk keperluan survei dan pemetaan
nasional.
Citra satelit resolusi sangat tinggi yang digunakan untuk
pembuatan peta dasar skala 1:5.000 harus dikoreksi
terlebih dahulu untuk menghilangkan distorsi akibat sudut
pengambilan citra dan ketinggian (relief) di atas
permukaan bumi. Proses koreksi yang disebut dengan
orthorektifikasi citra ini memerlukan GCP (Ground Control
Point atau Titik Kontrol Tanah) yang tersebar di daerah
cakupan citra dengan jumlah dan sebaran tertentu
tergantung luasan dan posisi citranya. Di samping GCP,
juga diperlukan pengukuran ICP (Independent Check
Point atau Titik Uji Independen) yang akan digunakan
untuk menguji hasil orthorektifikasi nantinya.
Pada tahun 2014, Pusat Pemetaan Rupabumi dan
Toponim sudah mulai mengadakan kegiatan pengukuran
GCP untuk keperluan orthorektifikasi citra SPOT yang
memiliki resolusi 1,5 m. Mulai tahun 2015, BIG
menggunakan citra resolusi yang lebih tinggi yaitu 0,5-
0,65 m yang memerlukan titik kontrol (GCP dan ICP) yang
lebih rapat. Oleh karena itu, Pusat Pemetaan Rupabumi
dan Toponim, mengadakan kegiatan penyediaan data
perapatan titik kontrol yang akan digunakan untuk proses
orthorektifikasi citra satelit resolusi sangat tinggi.

2. MAKSUD DAN a. Maksud dari pekerjaan ini adalah menyediakan data


TUJUAN masukan utama untuk pengolahan (orthorektifikasi)
data citra tegak satelit resolusi sangat tinggi berupa
titik kontrol yang terdiri dari Ground Control Point
(GCP) dan Independent Control Point (ICP).

2 dari 18
b. Tujuan dari pekerjaan ini adalah melakukan
penyediaan data perapatan titik kontrol yang
digunakan untuk orthorektifikasi dan menghasilkan
citra satelit tegak resolusi sangat tinggi dalam rangka
percepatan penyediaan Informasi Geospasial Dasar
(IGD), khususnya skala besar.

3. TARGET/ SASARAN Target/sasaran yang ingin dicapai dari pengadaan ini yaitu
tersedianya titik kontrol (GCP dan ICP) untuk keperluan
Orthorektifikasi Citra Tegak Satelit Resolusi Sangat
Tinggi.

4. NAMA ORGANISASI Badan Informasi Geospasial


PENGADAAN Satuan Kerja Sekretariat Utama
BARANG/JASA PPK Deputi Bidang Informasi Geospasial Dasar 1

5. SUMBER DANA DAN a. Sumber dana yang diperlukan untuk pelaksanaan


PERKIRAAN BIAYA pekerjaan ini dari DIPA Badan Informasi Geospasial
Tahun Anggaran 2017
b. PAGU anggaran sebesar Rp2.128.656.000,- dengan
HPS pekerjaan sejumlah Rp2.009.895.000,00,- (Dua
Milyar Sembilan Juta Delapan Ratus Sembilan Puluh
Lima Ribu Rupiah)

6. RUANG LINGKUP a. Ruang lingkup pekerjaan ini sebagaimana Lampiran 1.


PENGADAAN/ Ruang Lingkup Pekerjaan.
LOKASI, VOLUME b. Lokasi pekerjaan di Wilayah Aceh dan sekitarnya
DAN FASILITAS sebagaimana Lampiran 2. Indeks Pekerjaan.
PENUNJANG c. Volume kegiatan adalah 699 titik kontrol.
d. Data yang diberikan oleh Pemberi Kerja adalah :
1) Data citra satelit sesuai wilayah pekerjaan dalam
format digital (.tif)
2) Rencana sebaran titik kontrol dalam format digital
(.shp)
3) Data titik Jaring Kontrol Geodesi (JKG) dan CORS
pada wilayah pekerjaan dalam format digital
4) Dokumen pendukung pelaksanaan pekerjaan
Untuk mendukung pelaksanaan pekerjaan, Penyedia Jasa
diperbolehkan untuk menggunakan data tambahan yang
tidak memerlukan pembiayaan. Data tambahan yang
dimaksud telah dikoordinasikan untuk mendapatkan
persetujuan Pemberi Kerja.

7. PRODUK YANG Hasil/ produk yang dihasilkan dari pelaksanaan pekerjaan


DIHASILKAN ini sebagaimana Lampiran 3. Hasil yang Diserahkan.

8. WAKTU Waktu yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan ini


PELAKSANAAN YANG adalah 85 (delapan puluh lima) hari.
DIPERLUKAN

9. TENAGA TERAMPIL Tenaga terampil yang dibutuhkan untuk melaksanakan


YANG DIBUTUHKAN pekerjaan ini sebagaimana Lampiran 4. Persyaratan
Personil

3 dari 18
Lampiran 1. Ruang Lingkup Pekerjaan

Secara garis besar lingkup pekerjaan yang dilakukan adalah sebagai berikut:

Tabel 1. Ruang Lingkup Pelaksanaan Pekerjaan


BOBOT
NO TAHAPAN
(%)
1. Persiapan 1.71
2. Persiapan Pengukuran GCP 12.36
3. Pengukuran GCP 84.90
4. Pelaporan 1.03
Total 100.00

5 dari 18
Lampiran 2. Indeks Lokasi Pekerjaan

Rencana sebaran titik kontrol yang sebagaimana Gambar 1.

Gambar 1. Rencana Sebaran Titik Kontrol

6 dari 18
Lampiran 3. Hasil yang Diserahkan
Hasil pekerjaan yang harus diserahkan sebagaimana Tabel 2.

Tabel 2. Hasil Pekerjaan


Tahapan/ Hasil
No Spesifikasi Format Volume
Pekerjaan
1 Persiapan
a Dokumen hasil Mencakup hasil pemeriksaan alat Cetak dan 1 rangkap
pemeriksaan dan personil pada tahapan digital cetak dan 1
kesiapan alat dan persiapan (*.pdf) set
personil file digital
b Dokumen rencana  Menjelaskan rencana detail Cetak dan 1 rangkap
detail pekerjaan pelaksanaan pekerjaan digital cetak dan 1
 Non Disclosure Agreement (*.pdf) set
(NDA) yang sudah ditandatangan file digital
c Laporan Tahapan Menjelaskan seluruh proses dan Cetak dan 1 rangkap
Persiapan hasil yang dilakukan pada tahap digital cetak dan 1
persiapan (*.pdf) set
file digital
2 Persiapan
Pengukuran GCP
a Dokumen hasil Mencakup hasil pemeriksaan alat Cetak dan 1 rangkap
pemeriksaan dan personil pada tahapan digital cetak dan 1
kesiapan alat dan persiapan pengukuran GCP (*.pdf) set
personil file digital
b Rencana titik kontrol  Berdasarkan rencana sebaran Digital 1 set file
yang sudah titik dari BIG (.gdb) mencakup
teridentifikasi dengan  Telah diisi dengan atribut yang 699 titik
citra ditentukan
 Memenuhi kriteria penentuan titik
kontrol
c File AOI titik kontrol  Berdasarkan rencana distribusi Cetak dan sejumlah 699
titik (point 2b) digital (.jpg) titik
 1 titik dalam 1 AOI
 Titik kontrol dapat terlihat jelas di
AOI
 Cetak minimal ukuran A3 pada
skala 1:2.500
Dilengkapi dokumen QC internal Cetak dan 1 rangkap
tahapan persiapan pengukuran GCP digital hasil cetak dan 1
scan (.pdf) set
file digital
d Dokumen rencana  Menjelaskan rencana detail Cetak dan 1 rangkap
detail pengukuran pelaksanaan pengukuran di digital cetak dan 1
lapangan (*.pdf) set
 Dilengkapi dengan hasil verifikasi file digital
peralatan
e Laporan Tahapan Menjelaskan seluruh proses dan Cetak dan 1 rangkap
Persiapan hasil yang dilakukan pada tahap digital cetak dan 1
Pengukuran GCP persiapan pengukuran GCP (*.pdf) set
file digital
3 Pengukuran GCP
a Dokumen hasil Mencakup hasil pemeriksaan alat Cetak dan 1 rangkap
pemeriksaan dan personil pada tahapan digital cetak dan 1
kesiapan alat dan pengukuran GCP (*.pdf) set

7 dari 18
Tahapan/ Hasil
No Spesifikasi Format Volume
Pekerjaan
personil file digital
b Log sheet dan foto  Logsheet pengamatan yang telah Cetak, Sejumlah
dokumentasi diisi dengan lengkap pada saat digital (.jpg) 699 titik
pengukuran lapangan dan hasil
scan
 Foto obyek dari 4 (empat) arah
 Foto obyek jauh
c Data pengamatan  RAW Data Digital 1 set file
GNSS  RINEX Data
 Sesuai uraian pada tahapan
pengukuran GCP
d Report hasil  Ketelitian Horizontal masing- Digital (.pdf) 1 set file
pengolahan data masing titik ≤ 0,15 meter
GNSS  Ketelitian Vertikal masing-masing
titik ≤ 0,30 meter
 Disajikan per titik dan rekap
keseluruhan titik dalam sistem
koordinat geografis dan UTM
e Deskripsi titik kontrol Deskripsi titik kontrol (GCP dan ICP) Digital (.pdf) Sejumlah
yang telah dilengkapi dengan hasil 699 titik
survei lapangan
f Daftar titik kontrol  Mencakup keseluruhan titik Digital (.xls) 1 set file
 Dalam sistem koordinat: mencakup
o geografis, tinggi ellipsoid 699 titik
o UTM, tinggi orthometrik
 Hasil pengolahan koordinat
dalam SRGI2013
 Memenuhi ketelitian geometri
yang disyaratkan
Dokumen QC internal tahapan Cetak dan 1 rangkap
pengukuran GCP digital hasil cetak dan 1
scan (.pdf) set
file digital
g Laporan Tahapan Menjelaskan seluruh proses dan Cetak dan 1 rangkap
Pengukuran GCP hasil yang dilakukan pada tahap digital cetak dan 1
pengukuran GCP (*.pdf) set
file digital
4 Pelaporan
a Laporan akhir Berisi laporan keseluruhan Cetak dan 1 rangkap
pelaksanaan pekerjaan digital cetak dan 1
(*.pdf) set
file digital

Seluruh data hasil pekerjaan dalam format digital tersimpan dalam Hard disk eksternal dan
dilengkapi dengan daftar file yang tersimpan (daftar isi Hard disk eksternal atau struktur file)
yang diberikan pada akhir pekerjaan.

8 dari 18
Lampiran 4. Persyaratan Personil
Persyaratan personil untuk melaksanakan pekerjaan ini sebagaimana tabel 3.

Tabel 3. Persyaratan Personil


Pengalaman
Jumlah
No Tahapan/ Penugasan Pendidikan Minimal Minimum
Orang
(tahun)
Umum
1 Ketua Tim Pelaksana S1 Geodesi/ Geomatika 6 1
2 Staf Administrasi SMA/ SMK/ Sederajat 1 1
Tim Persiapan Pengukuran
GCP
1 Koordinator Pengukuran GCP S1 Geodesi/ Geomatika 3 2
2 Surveyor Pengukuran D1 0 7
SMA/ SMK/ Sederajat 4
Tim Pengukuran GCP
1 Koordinator Pengukuran GCP S1 Geodesi/ Geomatika 3 2
2 Surveyor Pengukuran D1 0 7
SMA/ SMK/ Sederajat 4
3 Asisten Surveyor Pengukuran SMA/ SMK/ Sederajat 1 7

Rincian tugas masing-masing unit organisasi adalah sebagai berikut:


1. Ketua Tim Pelaksana
a. Bertanggung jawab terhadap seluruh pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan
spesifikasi teknis yang ditetapkan
b. Memberikan arahan kepada seluruh tim pelaksana terkait pelaksanaan
pekerjaan
c. Mengkoordinasikan seluruh tim pelaksana dalam pelaksanaan pekerjaan,
dibantu koordinator
d. Melaksanakan monitoring dan evaluasi internal tim pelaksana sekurang-
kurangnya satu kali dalam satu bulan
e. Melaksanakan koordinasi dengan Tim BIG selama pelaksanaan pekerjaan
f. Menyusun laporan pelaksanaan pekerjaan, dibantu oleh para koordinator
2. Koordinator Pengukuran GCP
a. Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan tahapan pekerjaan sesuai bidang
tugasnya
b. Memberikan arahan kepada tim pelaksana dibawah koordinasinya terkait
pelaksanaan tahapan pekerjaan yang menjadi bidang tugasnya
c. Mengkoordinasikan tim pelaksana sesuai bidang tugasnya
d. Mengawasi pelaksanaan pekerjaan yang dilakukan oleh tim pelaksana
e. Melaksanakan monitoring dan evaluasi internal tim pelaksana sekurang-
kurangnya satu kali dalam satu minggu
f. Membantu Ketua Tim Pelaksana dalam melaksanakan koordinasi teknis
dengan Tim BIG selama pelaksanaan pekerjaan
g. Melaksanakan kontrol kualitas internal terhadap hasil pekerjaan yang
dilaksanakan oleh para surveyor
h. Melaksanakan penyiapan bahan untuk penyusunan laporan pelaksanaan
pekerjaan sesuai bidang tugasnya
i. Bertanggung jawab kepada Ketua Tim Pelaksana
3. Surveyor Pengukuran
a. Melaksanakan pekerjaan pengukuran titik kontrol berdasarkan petunjuk dan
arahan teknis dari Koordinator
b. Menguasai teknis pelaksanaan pada tahapan pekerjaan yang dilakukan
c. Melakukan identifikasi titik kontrol pada citra satelit

9 dari 18
d. Melakukan pembuatan AOI titik kontrol
e. Melaksanakan pekerjaan pengolahan data titik kontrol (GCP dan ICP)
f. Mengisi personal logbook dalam setiap pelaksaan pekerjaan
g. Bertanggung jawab kepada Koordinator Pengukuran GCP
4. Asisten Surveyor Pengukuran
a. Mengisi personal logbook dalam setiap pelaksaan pekerjaan
b. Mengisi formulir logsheet
c. Melakukan dokumentasi pelaksanaan pengukuran
d. Membantu surveyor pengukuran dalam melaksanakan tugasnya
e. Bertanggung jawab kepada Koordinator Pengukuran GCP
5. Staf Administrasi
a. Membantu Ketua Tim Pelaksana dalam hal administrasi pekerjaan
b. Bertanggung jawab kepada Ketua Tim Pelaksana
6. Tenaga Lokal (opsional)
a. Membantu pelaksanaan pemasangan titik ikat baru
b. Bertanggung jawab kepada Koordinator Pengukuran GCP

Dalam 1 Tim Pengukuran terdiri dari 1 orang Surveyor dan 1 orang Asisten Surveyor
Pengukuran. Penyedia Jasa diperkenankan untuk bekerjasama (Kerja Sama Operasional/
KSO) untuk memenuhi kebutuhan sumber daya yang diperlukan dalam pelaksanaan paket
pekerjaan.

Penyedia Jasa menyertakan jadwal penugasan personil dengan memperhatikan jadwal


pelaksanaan pekerjaan sebagaimana tabel berikut:

Tabel 4. Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan


No Tahapan Bulan 1 Bulan 2 Bulan 3
Minggu 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
1 Persiapan
2 Persiapan Pengukuran GCP
3 Pengukuran GCP
4 Pelaporan

Keterangan: jadwal berdasarkan hari kalender

10 dari 18
Lampiran 5. Diagram Alir Pekerjaan
Tahapan untuk pekerjaan ini dapat digambarkan sebagai berikut:

Mulai

Data Sebaran
Titik Kontrol

Data Citra - Rencana Detail Pelaksanaan Kegiatan


Satelit Persiapan - Formulir Penyiapan Personil dan
Peralatan
- Laporan Tahap Persiapan

Data JKG/
CORS

Persiapan
Pengukuran GCP

- Sebaran Titik Kontrol yang Sudah


- Formulir Penyiapan Personil dan Peralatan Diidentifikasi dengan Citra
- Rencana Detil Pengukuran Titik Kontrol - AOI Titik Kontrol (GCP dan ICP)
DITOLAK dilengkapi Hasil Verifikasi Alat
- Laporan Tahapan Persiapan Pengukuran GCP

QC

DITERIMA

Pengukuran GCP

- Data Pengamatan GNSS


- Report Hasil Pengolahan Data
- Formulir Penyiapan Personil dan - Daftar Titik Kontrol dan Titik Ikat Baru (jika
Peralatan ada)
DITOLAK - Deskripsi Titik Kontrol dan Titik Ikat Baru
- Logsheet
- Laporan Tahapan Pengukuran GCP (jika ada)

QC

DITERIMA

Pelaporan Laporan Akhir

Selesai

Gambar 2. Diagram Alir Pelaksanaan Pekerjaan

11 dari 18
Lampiran 6. Spesifikasi Teknis Peralatan

Spesifikasi minimum peralatan yang harus disediakan di setiap tahapan pekerjaan


disebutkan pada tabel 5.

Tabel 5. Peralatan yang Digunakan


No Tahapan Jenis Peralatan Jumlah Keterangan
(Unit)
1 Persiapan Laptop 2 untuk Ketua Tim Pelaksana
dan Staf Administrasi
PC Workstation 2 untuk Koordinator Pengukuran
GCP
GIS Software 2 untuk Koordinator Pengukuran
GCP
Printer A3 1
Scanner A4 1
2 Persiapan Laptop 2 untuk Ketua Tim Pelaksana
Pengukuran dan Staf Administrasi
GCP PC Workstation 9 untuk Koordinator Pengukuran
GCP dan Surveyor
Pengukuran
GIS Software 9 untuk Koordinator Pengukuran
GCP dan Surveyor
Pengukuran
Printer A3 1
Scanner A4 1
3 Pengukuran Laptop 11 untuk Ketua Tim Pelaksana,
GCP Staf Administrasi, Koordinator
Pengukuran GCP dan
Surveyor Pengukuran
GNSS Receiver dan 7 untuk masing-masing Tim
Kelengkapannya, Dual Pengukuran
Frequency
GPS Handheld dan 7 untuk masing-masing Tim
Kelengkapannya Pengukuran
Kamera Digital 7 untuk masing-masing Tim
Pengukuran
Kompas Digital 7 untuk masing-masing Tim
Pengukuran
GIS Software 2 untuk Koordinator Pengukuran
GCP
GNSS Processing 1
Software
Printer A3 1
Scanner A4 1
Harddisk (HD) 2 TB 2
4 Pelaporan Laptop 2 untuk Ketua Tim Pelaksana
dan Staf Administrasi
PC Workstation 2 untuk Koordinator Pengukuran
GCP
Printer A3 1
Scanner A4 1

12 dari 18
Keterangan:
1. Spesifikasi teknis peralatan:
Tabel 6. Spesifikasi Peralatan
No Jenis Peralatan Spesifikasi
1 Laptop Minimal setara Core i7 RAM ≥ 8 GB
2 PC Workstation Minimal setara Core i7 RAM ≥ 8 GB
dapat melakukan pengolahan dan pengelolaan data
3 GIS Software
GIS
GPS Handheld dan Dapat menunjukkan lokasi pendekatan berdasarkan
4
Kelengkapannya koordinat (untuk navigasi menuju titik kontrol)
5 Kamera Digital Resolusi minimal 5MP
6 Kompas Digital Dapat menunjukkan arah mata angin
7 Scanner A4 A4 berwarna
8 Printer A3 A3 berwarna
9 Hard disk Eksternal 2 TB
GNSS Receiver dan Dapat melakukan perekaman raw data pengamatan
10 kelengkapannya (Dual GNSS dengan kemampuan interval perekaman 15
Frequency) detik, tipe geodetik dual frekuensi
GNSS Processing Dapat digunakan untuk melakukan pengolahan data
11
Software hasil perekaman data GNSS Receiver

2. Sanggup menyediakan perangkat sebagaimana tersebut di atas yang dinyatakan


dengan:
a) Untuk perangkat milik sendiri : bukti kepemilikan
b) Untuk perangkat sewa: surat dukungan dari penyedia perangkat
3. Penyedia Jasa menyertakan jadwal pemakaian peralatan dalam pelaksanaan
pekerjaan (sesuai dengan format yang diberikan).

13 dari 18
Lampiran 7. Spesifikasi Teknis Pekerjaan
Pelaksanaan teknis pekerjaan dijelaskan sebagai berikut:

1. Umum untuk Setiap Tahapan Pekerjaan


Untuk setiap tahapan berlaku hal-hal sebagai berikut:
a. Menyiapkan personil dan peralatan yang digunakan dalam setiap tahapan
pekerjaan, sesuai dengan spesifikasi yang ditetapkan.
b. Pemberi Kerja melakukan pengecekan terhadap kesesuaian Tim Pelaksana
dan peralatan yang digunakan dalam pelaksanaan pekerjaan dengan
dokumen penawaran.
c. Melaksanakan QC internal terhadap semua hasil tahapan pekerjaan sesuai
dengan petunjuk pelaksanaan yang diberikan oleh Pemberi Kerja. Hasil QC
dituangkan dalam dokumen QC internal. Dokumen QC internal merupakan
salah satu kelengkapan yang diperlukan untuk proses QC oleh Pemberi Kerja.
d. Melaksanakan perbaikan data berdasarkan hasil QC dari Pemberi Kerja.
e. Pelaksanaan tahapan pekerjaan harus mengacu kepada dokumen petunjuk
pelaksanaan kegiatan.

2. Tahapan Persiapan
Tahapan persiapan mencakup hal-hal sebagai berikut:
a. Penyusunan rencana detail pelaksanaan pekerjaan sebagai acuan teknis
dalam pelaksanaan pekerjaan. Rencana detail pelaksanaan pekerjaan
sekurang-kurangnya mencakup:
1) Pendahuluan: latar belakang, maksud dan tujuan, volume pekerjaan, hasil
pekerjaan yang akan diserahkan
2) Pelaksanaan pekerjaan, meliputi:
i. Tahapan pelaksanaan pekerjaan yang dilengkapi dengan diagram alir
dan penjelasan rinci pada masing-masing tahapan pelaksanaan
pekerjaan.
ii. Jadwal pelaksanaan rinci.
iii. Organisasi pelaksanaan dilengkapi dengan deskripsi kerja masing-
masing unit organisasi. Dalam hal Penyedia Jasa merupakan
konsorsium harus dilengkapi dengan deskripsi tugas dan tanggung
jawab dari masing-masing perusahaan anggota konsorsium.
iv. Susunan personil pelaksana dilengkapi dengan jadwal penugasan
dan beban kerja masing-masing personil pada setiap tahapan
pekerjaan. Dalam hal Penyedia Jasa merupakan konsorsium, maka
perusahaan asal dari masing-masing personil pelaksana harus
dicantumkan.
v. Mekanisme kemajuan pekerjaan disajikan dalam tabel progres
pengukuran titik kontrol
vi. Prosedur kontrol kualitas (QC) internal terhadap output dari setiap
tahapan pekerjaan dilengkapi dengan formulir QC
3) Uraian sumber data yang digunakan dalam pelaksanaan pekerjaan.
4) Peralatan yang digunakan
5) Spesifikasi teknis pekerjaan wajib mengikuti yang tercantum dalam KAK.
b. Penyedia Jasa wajib mengikutsertakan para Koordinator dalam rapat
koordinasi teknis yang diselenggarakan oleh Pemberi Kerja untuk
menyamakan persepsi dalam pelaksanaan pekerjaan.
c. Penyedia Jasa wajib menandatangani pernyataan kesediaan (Non Disclosure
Agreement) untuk tidak memberikan seluruh data-data yang digunakan dalam
pelaksanaan pekerjaan ini maupun seluruh hasil pekerjaan kepada pihak lain
tanpa izin tertulis dari BIG

14 dari 18
3. Tahapan Persiapan Pengukuran GCP
Tahapan persiapan pengukuran GCP mencakup hal-hal sebagai berikut:
a. Identifikasi titik kontrol menggunakan data citra satelit. Kriteria obyek yang
dapat dijadikan sebagai titik kontrol adalah sebagai berikut:
i. Berdasarkan sebaran titik dari Pemberi Kerja
ii. Obyek dapat diidentifikasi secara jelas dan akurat baik pada citra dan di
lapangan
iii. Obyek harus berada pada permukaan tanah
iv. Obyek bukan merupakan bayangan
v. Obyek tidak memiliki pola yang sama
vi. Obyek merupakan permanen dan diam serta diyakini tidak akan
mengalami perubahan atau pergeseran pada saat pengukuran GNSS
vii. Bentuk obyek harus jelas dan tegas.
viii. Warna obyek harus kontras dengan warna disekitarnya.
ix. Terdapat akses menuju lokasi titik kontrol
x. Bukan berada di sudut atau pojok yang tertutup atap bangunan
xi. Mempertahankan sebaran titik kontrol untuk keperluan pengolahan
orthorektifikasi
b. Atribut file hasil identifikasi titik control disesuaikan dengan format dari pemberi
kerja:
i. Nama file: IDENTIFIKASI_<NAMAPAKET>_<YYYYMMDD>.shp
ii. Nama titik: ABC1234 untuk GCP dan IABC1234 untuk ICP
Keterangan: ABC : Tiga huruf yang menunjukkan paket
pekerjaan
1234 : nomor urut titik
c. Membuat dan mencetak AOI sesuai dengan hasil identifikasi titik kontrol.
i. Penomoran AOI disesuaikan dengan ketentuan dari Pemberi Kerja
ii. Layout cetak AOI sesuai dengan yang diberikan oleh Pemberi Kerja
iii. AOI yang dicetak dan yang akan dibawa ke lapangan merupakan AOI
yang dibuat dengan menggunakan titik sebaran yang sudah diidentifikasi
dan telah disetujui oleh Pemberi Kerja
d. Menyusun rencana pengukuran di lapangan yang memuat:
i. Rincian kegiatan disertai jadwal pengukuran
ii. Metode pengukuran yang akan digunakan, termasuk metode pengikatan
ke BASE dan pemilihan JKG atau CORS yang akan digunakan
iii. Rencana titik ikat baru jika diperlukan
iv. Metode pengolahan data yang akan dilakukan
v. Menjelaskan rencana lokasi basecamp dan rute survei
vi. Pembagian kerja untuk masing-masing tim dan pembagian alatnya
e. Verifikasi alat receiver GNSS dan kelengkapannya, serta penyiapan
perlengkapan yang akan dibawa pada saat tahapan Pengukuran GCP dengan
memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
i. Untuk peralatan GNSS Receiver dan kelengkapannya (Dual Frequency)
yang digunakan wajib dilakukan verifikasi oleh Pemberi Kerja untuk
menjaga supaya alat yang disediakan dapat digunakan di lapangan dan
mendapatkan hasil pengukuran yang sesuai dengan spesifikasi.
ii. Penyedia jasa wajib menyediakan peralatan yang memenuhi
persyaratan verifikasi Pemberi Kerja sesuai dengan KAK.
iii. Menyiapkan perlengkapan pengukuran titik kontrol seperti: formulir
pengukuran (logsheet), tanda arah dan nama titik

4. Pengukuran GCP
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam pelaksanaan survei meliputi:
a. Mobilisisasi tim kerja:

15 dari 18
i. Masing-masing tim dilengkapi dengan peralatan dan data yang
diperlukan selama melakukan pengukuran di lapangan
ii. Pengarahan dan pertemuan teknis bersama seluruh personil lapangan
untuk pembagian tugas
b. Melakukan koordinasi dengan instansi dan pihak terkait di lokasi pengukuran
titik kontrol
c. Alat diletakkan pada obyek yang telah direncanakan sesuai dengan AOI yang
dibawa
d. Pengukuran titik kontrol menggunakan metode statik diferensial dengan
bentuk radial dengan ketentuan sebagai berikut:
i. Pengukuran titik kontrol bersifat independen antar titik pengamatan
(baseline dibentuk dengan stasiun CORS atau pilar JKG terdekat).
ii. Lama pengamatan tiap titik kontrol disesuaikan dengan panjang baseline
Jarak Baseline (km) Lama Pengamatan (menit)
0-30 45
30-50 60
50-100 120
iii. Bila jarak baseline >100 km maka dibuat titik ikat baru. Ketentuan
terkait pembuatan dan pengukuran titik ikat baru dapat dilihat pada
bagian 4f.
e. Pengaturan alat pada titik
BASE i. Arah antena menghadap ke utara (ditandai dengan
(titik ikat) mounting kabel antena mengarah ke utara dengan
bantuan kompas)
ii. Elevation mask diset 10o
iii. Interval perekaman data per 15 detik
Titik Ikat Baru – i. Arah antena menghadap ke utara (ditandai dengan
jika ada mounting kabel antena mengarah ke utara dengan
bantuan kompas)
ii. Elevation mask diset 10o
iii. Interval perekaman data per 30 detik
iv. Diukur selama 36 jam
ROVER i. GNSS Receiver terikat dengan BASE.
(titik kontrol) ii. Elevation mask diset 10o
iii. Interval perekaman data per 15 detik.
Meteorologi i. Interval perekaman data per 30 detik
Sensor – jika ada ii. Jam pada pengukuran meteorologi mengikuti UTC
(Coordinated Universal Time)

f. Dalam pembuatan dan pengukuran untuk titik ikat baru, memperhatikan hal-hal
sebagai berikut:
i. Penomoran titik ikat baru dikoordinasikan dengan BIG
ii. Spesifikasi Pilar sesuai dengan Pilar orde 1 SNI 19-6724-2002 JKHN
JKH

16 dari 18
iii. Titik ikat baru diamat independen selama 36 jam: 12 jam + 24 jam atau
24 jam + 12 jam, dimana Pengamatan 24 jam dimulai dari pukul 00
UTC.
iv. Pengamatan dilakukan dengan menggunakan antena yang digunakan
sudah terdaftar di IGS (International GNSS Service)
v. Koordinat pendekatan yang dicatat pada logsheet pengamatan adalah
koordinat di akhir pengukuran
g. File hasil pengamatan memperhatikan hal- hal sebagai berikut:
i. Nama file raw: <namatitik>.xx, dimana xx adalah jenis file ekstensi
sesuai dengan alat masing-masing yang digunakan
ii. Satu titik dalam satu DOY (Day Of Year) memiliki 1 RINEX
iii. Header RINEX berisikan informasi yang sesuai dengan logsheet (tipe
dan SN (serial number) receiver, tipe dan SN antena, tinggi alat)
iv. Penamaan file RINEX untuk titik control (GCP dan ICP): G123DOY0
Keterangan: G atau I : GCP atau ICP

123 : nomor titik


DOY : DOY hari pengukuran
0 : Nomor urut pengukuran pada 1 titik dalam
DOY yang sama, dimulai dari 0
v. Untuk file pengukuran di BASE, ukuran file minimal adalah 300kB (kilo
byte), data ukuran < 300kB tidak digunakan
vi. Meteorologi Sensor – jika ada:

17 dari 18
a) Satu titik dalam satu DOY memiliki 1 RINEX dengan penamaan:
<namatitik>.yym
b) File disimpan dengan menggunakan format delimiter comma dan
range to be saved: all data
h. Dokumentasi pelaksanaan pengukuran titik kontrol:
i. Mengisi dan melengkapi logsheet pada titik kontrol. Logsheet yang
telah lengkap diisi discan dan diberi nama sesuai dengan nama titik
kontrol.
ii. Melakukan dokumentasi obyek yang menunjukan empat arah mata
angin, disimpan dalam folder sesuai dengan nama titik kontrol.
Dokumentasi obyek pada saat alat sedang didirikan diperlukan untuk
keperluan rekonstruksi obyek pada saat pengolahan orthorektifikasi.
Arah utara menggunakan acuan arah utara obyek pada citra
iii. Foto obyek jauh yang menunjukkan arah utara dengan jarak ± 15m dari
obyek (yang dapat menggambarkan kenampakan obyek dan sekitarnya
untuk keperluan identifikasi pada saat proses pengolahan
orthorektifikasi)
iv. Data pengamatan titik kontrol disimpan dalam format RAW sesuai
dengan peralatan yang digunakan lalu dikonversi ke dalam format
RINEX
v. Rekap hasil pengukuran per hari untuk setiap tim beserta kelengkapan
file pendukungnya.
vi. Untuk efisiensi pelaksanaan pekerjaan, pelaksana melakukan
kompilasi hasil pengukuran (data perekaman GNSS dan
dokumentasinya), rekap, evaluasi dan QC internal harian untuk
memastikan bahwa titik yang diukur setiap harinya telah sesuai dengan
spesifikasi.
i. Pelaksana pekerjaan wajib menyampaikan kepada Tim BIG bila terdapat titik
kontrol yang tidak dapat diukur sesuai rencana (reposisi) karena ternyata tidak
dapat diakses atau karena adanya perubahan kondisi lapangan, dan faktor-
faktor lainnya. Reposisi tetap harus memperhatikan ketentuan pada bagian 3a.
j. Untuk titik reposisi, pelaksana membuat AOI reposisi sesuai dengan ketentuan
pada bagian 3c yang menunjukkan posisi reposisi.
k. Pengolahan data hasil pengamatan dengan metode statik differensial dilakukan
dengan perangkat lunak pengolah data GNSS berlisensi atau open source
untuk mendapatkan nilai koordinat horizontal dan vertikal titik GCP/ICP.
Maksimum nilai ketelitian koordinat horizontal dan vertikal titik kontrol (GCP dan
ICP) adalah 15 cm dan 30 cm.
l. Data hasil pengolahan titik kontrol (report) disajikan dalam sistem koordinat
geografis dan UTM per titik, serta dalam rekap keseluruhan titik.

5. Pelaporan
Hal-hal yang harus dilaksanakan dalam tahapan pekerjaan ini adalah:
Laporan pelaksanaan pekerjaan terdiri dari:
a. Laporan tahapan persiapan, mencakup hal-hal sebagai berikut :
i. Tanda serah terima data dasar dari pemberi kerja
ii. Penjelasan terkait kegiatan yang dilakukan pada saat persiapan
b. Laporan tahapan persiapan pengukuran GCP
c. Laporan tahapan pengukuran GCP
d. Laporan akhir
i. Laporan lengkap pelaksanaan pekerjaan
ii. Data-data hasil pekerjaan dalam format digital dalam Hard disk dan
dilengkapi dengan checklist daftar data yang tersimpan (daftar isi Hard
disk atau struktur folder)

18 dari 18

You might also like