Professional Documents
Culture Documents
KAK PERAPATAN TKO ACEH 20170405 Signed
KAK PERAPATAN TKO ACEH 20170405 Signed
2 dari 18
b. Tujuan dari pekerjaan ini adalah melakukan
penyediaan data perapatan titik kontrol yang
digunakan untuk orthorektifikasi dan menghasilkan
citra satelit tegak resolusi sangat tinggi dalam rangka
percepatan penyediaan Informasi Geospasial Dasar
(IGD), khususnya skala besar.
3. TARGET/ SASARAN Target/sasaran yang ingin dicapai dari pengadaan ini yaitu
tersedianya titik kontrol (GCP dan ICP) untuk keperluan
Orthorektifikasi Citra Tegak Satelit Resolusi Sangat
Tinggi.
3 dari 18
Lampiran 1. Ruang Lingkup Pekerjaan
Secara garis besar lingkup pekerjaan yang dilakukan adalah sebagai berikut:
5 dari 18
Lampiran 2. Indeks Lokasi Pekerjaan
6 dari 18
Lampiran 3. Hasil yang Diserahkan
Hasil pekerjaan yang harus diserahkan sebagaimana Tabel 2.
7 dari 18
Tahapan/ Hasil
No Spesifikasi Format Volume
Pekerjaan
personil file digital
b Log sheet dan foto Logsheet pengamatan yang telah Cetak, Sejumlah
dokumentasi diisi dengan lengkap pada saat digital (.jpg) 699 titik
pengukuran lapangan dan hasil
scan
Foto obyek dari 4 (empat) arah
Foto obyek jauh
c Data pengamatan RAW Data Digital 1 set file
GNSS RINEX Data
Sesuai uraian pada tahapan
pengukuran GCP
d Report hasil Ketelitian Horizontal masing- Digital (.pdf) 1 set file
pengolahan data masing titik ≤ 0,15 meter
GNSS Ketelitian Vertikal masing-masing
titik ≤ 0,30 meter
Disajikan per titik dan rekap
keseluruhan titik dalam sistem
koordinat geografis dan UTM
e Deskripsi titik kontrol Deskripsi titik kontrol (GCP dan ICP) Digital (.pdf) Sejumlah
yang telah dilengkapi dengan hasil 699 titik
survei lapangan
f Daftar titik kontrol Mencakup keseluruhan titik Digital (.xls) 1 set file
Dalam sistem koordinat: mencakup
o geografis, tinggi ellipsoid 699 titik
o UTM, tinggi orthometrik
Hasil pengolahan koordinat
dalam SRGI2013
Memenuhi ketelitian geometri
yang disyaratkan
Dokumen QC internal tahapan Cetak dan 1 rangkap
pengukuran GCP digital hasil cetak dan 1
scan (.pdf) set
file digital
g Laporan Tahapan Menjelaskan seluruh proses dan Cetak dan 1 rangkap
Pengukuran GCP hasil yang dilakukan pada tahap digital cetak dan 1
pengukuran GCP (*.pdf) set
file digital
4 Pelaporan
a Laporan akhir Berisi laporan keseluruhan Cetak dan 1 rangkap
pelaksanaan pekerjaan digital cetak dan 1
(*.pdf) set
file digital
Seluruh data hasil pekerjaan dalam format digital tersimpan dalam Hard disk eksternal dan
dilengkapi dengan daftar file yang tersimpan (daftar isi Hard disk eksternal atau struktur file)
yang diberikan pada akhir pekerjaan.
8 dari 18
Lampiran 4. Persyaratan Personil
Persyaratan personil untuk melaksanakan pekerjaan ini sebagaimana tabel 3.
9 dari 18
d. Melakukan pembuatan AOI titik kontrol
e. Melaksanakan pekerjaan pengolahan data titik kontrol (GCP dan ICP)
f. Mengisi personal logbook dalam setiap pelaksaan pekerjaan
g. Bertanggung jawab kepada Koordinator Pengukuran GCP
4. Asisten Surveyor Pengukuran
a. Mengisi personal logbook dalam setiap pelaksaan pekerjaan
b. Mengisi formulir logsheet
c. Melakukan dokumentasi pelaksanaan pengukuran
d. Membantu surveyor pengukuran dalam melaksanakan tugasnya
e. Bertanggung jawab kepada Koordinator Pengukuran GCP
5. Staf Administrasi
a. Membantu Ketua Tim Pelaksana dalam hal administrasi pekerjaan
b. Bertanggung jawab kepada Ketua Tim Pelaksana
6. Tenaga Lokal (opsional)
a. Membantu pelaksanaan pemasangan titik ikat baru
b. Bertanggung jawab kepada Koordinator Pengukuran GCP
Dalam 1 Tim Pengukuran terdiri dari 1 orang Surveyor dan 1 orang Asisten Surveyor
Pengukuran. Penyedia Jasa diperkenankan untuk bekerjasama (Kerja Sama Operasional/
KSO) untuk memenuhi kebutuhan sumber daya yang diperlukan dalam pelaksanaan paket
pekerjaan.
10 dari 18
Lampiran 5. Diagram Alir Pekerjaan
Tahapan untuk pekerjaan ini dapat digambarkan sebagai berikut:
Mulai
Data Sebaran
Titik Kontrol
Data JKG/
CORS
Persiapan
Pengukuran GCP
QC
DITERIMA
Pengukuran GCP
QC
DITERIMA
Selesai
11 dari 18
Lampiran 6. Spesifikasi Teknis Peralatan
12 dari 18
Keterangan:
1. Spesifikasi teknis peralatan:
Tabel 6. Spesifikasi Peralatan
No Jenis Peralatan Spesifikasi
1 Laptop Minimal setara Core i7 RAM ≥ 8 GB
2 PC Workstation Minimal setara Core i7 RAM ≥ 8 GB
dapat melakukan pengolahan dan pengelolaan data
3 GIS Software
GIS
GPS Handheld dan Dapat menunjukkan lokasi pendekatan berdasarkan
4
Kelengkapannya koordinat (untuk navigasi menuju titik kontrol)
5 Kamera Digital Resolusi minimal 5MP
6 Kompas Digital Dapat menunjukkan arah mata angin
7 Scanner A4 A4 berwarna
8 Printer A3 A3 berwarna
9 Hard disk Eksternal 2 TB
GNSS Receiver dan Dapat melakukan perekaman raw data pengamatan
10 kelengkapannya (Dual GNSS dengan kemampuan interval perekaman 15
Frequency) detik, tipe geodetik dual frekuensi
GNSS Processing Dapat digunakan untuk melakukan pengolahan data
11
Software hasil perekaman data GNSS Receiver
13 dari 18
Lampiran 7. Spesifikasi Teknis Pekerjaan
Pelaksanaan teknis pekerjaan dijelaskan sebagai berikut:
2. Tahapan Persiapan
Tahapan persiapan mencakup hal-hal sebagai berikut:
a. Penyusunan rencana detail pelaksanaan pekerjaan sebagai acuan teknis
dalam pelaksanaan pekerjaan. Rencana detail pelaksanaan pekerjaan
sekurang-kurangnya mencakup:
1) Pendahuluan: latar belakang, maksud dan tujuan, volume pekerjaan, hasil
pekerjaan yang akan diserahkan
2) Pelaksanaan pekerjaan, meliputi:
i. Tahapan pelaksanaan pekerjaan yang dilengkapi dengan diagram alir
dan penjelasan rinci pada masing-masing tahapan pelaksanaan
pekerjaan.
ii. Jadwal pelaksanaan rinci.
iii. Organisasi pelaksanaan dilengkapi dengan deskripsi kerja masing-
masing unit organisasi. Dalam hal Penyedia Jasa merupakan
konsorsium harus dilengkapi dengan deskripsi tugas dan tanggung
jawab dari masing-masing perusahaan anggota konsorsium.
iv. Susunan personil pelaksana dilengkapi dengan jadwal penugasan
dan beban kerja masing-masing personil pada setiap tahapan
pekerjaan. Dalam hal Penyedia Jasa merupakan konsorsium, maka
perusahaan asal dari masing-masing personil pelaksana harus
dicantumkan.
v. Mekanisme kemajuan pekerjaan disajikan dalam tabel progres
pengukuran titik kontrol
vi. Prosedur kontrol kualitas (QC) internal terhadap output dari setiap
tahapan pekerjaan dilengkapi dengan formulir QC
3) Uraian sumber data yang digunakan dalam pelaksanaan pekerjaan.
4) Peralatan yang digunakan
5) Spesifikasi teknis pekerjaan wajib mengikuti yang tercantum dalam KAK.
b. Penyedia Jasa wajib mengikutsertakan para Koordinator dalam rapat
koordinasi teknis yang diselenggarakan oleh Pemberi Kerja untuk
menyamakan persepsi dalam pelaksanaan pekerjaan.
c. Penyedia Jasa wajib menandatangani pernyataan kesediaan (Non Disclosure
Agreement) untuk tidak memberikan seluruh data-data yang digunakan dalam
pelaksanaan pekerjaan ini maupun seluruh hasil pekerjaan kepada pihak lain
tanpa izin tertulis dari BIG
14 dari 18
3. Tahapan Persiapan Pengukuran GCP
Tahapan persiapan pengukuran GCP mencakup hal-hal sebagai berikut:
a. Identifikasi titik kontrol menggunakan data citra satelit. Kriteria obyek yang
dapat dijadikan sebagai titik kontrol adalah sebagai berikut:
i. Berdasarkan sebaran titik dari Pemberi Kerja
ii. Obyek dapat diidentifikasi secara jelas dan akurat baik pada citra dan di
lapangan
iii. Obyek harus berada pada permukaan tanah
iv. Obyek bukan merupakan bayangan
v. Obyek tidak memiliki pola yang sama
vi. Obyek merupakan permanen dan diam serta diyakini tidak akan
mengalami perubahan atau pergeseran pada saat pengukuran GNSS
vii. Bentuk obyek harus jelas dan tegas.
viii. Warna obyek harus kontras dengan warna disekitarnya.
ix. Terdapat akses menuju lokasi titik kontrol
x. Bukan berada di sudut atau pojok yang tertutup atap bangunan
xi. Mempertahankan sebaran titik kontrol untuk keperluan pengolahan
orthorektifikasi
b. Atribut file hasil identifikasi titik control disesuaikan dengan format dari pemberi
kerja:
i. Nama file: IDENTIFIKASI_<NAMAPAKET>_<YYYYMMDD>.shp
ii. Nama titik: ABC1234 untuk GCP dan IABC1234 untuk ICP
Keterangan: ABC : Tiga huruf yang menunjukkan paket
pekerjaan
1234 : nomor urut titik
c. Membuat dan mencetak AOI sesuai dengan hasil identifikasi titik kontrol.
i. Penomoran AOI disesuaikan dengan ketentuan dari Pemberi Kerja
ii. Layout cetak AOI sesuai dengan yang diberikan oleh Pemberi Kerja
iii. AOI yang dicetak dan yang akan dibawa ke lapangan merupakan AOI
yang dibuat dengan menggunakan titik sebaran yang sudah diidentifikasi
dan telah disetujui oleh Pemberi Kerja
d. Menyusun rencana pengukuran di lapangan yang memuat:
i. Rincian kegiatan disertai jadwal pengukuran
ii. Metode pengukuran yang akan digunakan, termasuk metode pengikatan
ke BASE dan pemilihan JKG atau CORS yang akan digunakan
iii. Rencana titik ikat baru jika diperlukan
iv. Metode pengolahan data yang akan dilakukan
v. Menjelaskan rencana lokasi basecamp dan rute survei
vi. Pembagian kerja untuk masing-masing tim dan pembagian alatnya
e. Verifikasi alat receiver GNSS dan kelengkapannya, serta penyiapan
perlengkapan yang akan dibawa pada saat tahapan Pengukuran GCP dengan
memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
i. Untuk peralatan GNSS Receiver dan kelengkapannya (Dual Frequency)
yang digunakan wajib dilakukan verifikasi oleh Pemberi Kerja untuk
menjaga supaya alat yang disediakan dapat digunakan di lapangan dan
mendapatkan hasil pengukuran yang sesuai dengan spesifikasi.
ii. Penyedia jasa wajib menyediakan peralatan yang memenuhi
persyaratan verifikasi Pemberi Kerja sesuai dengan KAK.
iii. Menyiapkan perlengkapan pengukuran titik kontrol seperti: formulir
pengukuran (logsheet), tanda arah dan nama titik
4. Pengukuran GCP
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam pelaksanaan survei meliputi:
a. Mobilisisasi tim kerja:
15 dari 18
i. Masing-masing tim dilengkapi dengan peralatan dan data yang
diperlukan selama melakukan pengukuran di lapangan
ii. Pengarahan dan pertemuan teknis bersama seluruh personil lapangan
untuk pembagian tugas
b. Melakukan koordinasi dengan instansi dan pihak terkait di lokasi pengukuran
titik kontrol
c. Alat diletakkan pada obyek yang telah direncanakan sesuai dengan AOI yang
dibawa
d. Pengukuran titik kontrol menggunakan metode statik diferensial dengan
bentuk radial dengan ketentuan sebagai berikut:
i. Pengukuran titik kontrol bersifat independen antar titik pengamatan
(baseline dibentuk dengan stasiun CORS atau pilar JKG terdekat).
ii. Lama pengamatan tiap titik kontrol disesuaikan dengan panjang baseline
Jarak Baseline (km) Lama Pengamatan (menit)
0-30 45
30-50 60
50-100 120
iii. Bila jarak baseline >100 km maka dibuat titik ikat baru. Ketentuan
terkait pembuatan dan pengukuran titik ikat baru dapat dilihat pada
bagian 4f.
e. Pengaturan alat pada titik
BASE i. Arah antena menghadap ke utara (ditandai dengan
(titik ikat) mounting kabel antena mengarah ke utara dengan
bantuan kompas)
ii. Elevation mask diset 10o
iii. Interval perekaman data per 15 detik
Titik Ikat Baru – i. Arah antena menghadap ke utara (ditandai dengan
jika ada mounting kabel antena mengarah ke utara dengan
bantuan kompas)
ii. Elevation mask diset 10o
iii. Interval perekaman data per 30 detik
iv. Diukur selama 36 jam
ROVER i. GNSS Receiver terikat dengan BASE.
(titik kontrol) ii. Elevation mask diset 10o
iii. Interval perekaman data per 15 detik.
Meteorologi i. Interval perekaman data per 30 detik
Sensor – jika ada ii. Jam pada pengukuran meteorologi mengikuti UTC
(Coordinated Universal Time)
f. Dalam pembuatan dan pengukuran untuk titik ikat baru, memperhatikan hal-hal
sebagai berikut:
i. Penomoran titik ikat baru dikoordinasikan dengan BIG
ii. Spesifikasi Pilar sesuai dengan Pilar orde 1 SNI 19-6724-2002 JKHN
JKH
16 dari 18
iii. Titik ikat baru diamat independen selama 36 jam: 12 jam + 24 jam atau
24 jam + 12 jam, dimana Pengamatan 24 jam dimulai dari pukul 00
UTC.
iv. Pengamatan dilakukan dengan menggunakan antena yang digunakan
sudah terdaftar di IGS (International GNSS Service)
v. Koordinat pendekatan yang dicatat pada logsheet pengamatan adalah
koordinat di akhir pengukuran
g. File hasil pengamatan memperhatikan hal- hal sebagai berikut:
i. Nama file raw: <namatitik>.xx, dimana xx adalah jenis file ekstensi
sesuai dengan alat masing-masing yang digunakan
ii. Satu titik dalam satu DOY (Day Of Year) memiliki 1 RINEX
iii. Header RINEX berisikan informasi yang sesuai dengan logsheet (tipe
dan SN (serial number) receiver, tipe dan SN antena, tinggi alat)
iv. Penamaan file RINEX untuk titik control (GCP dan ICP): G123DOY0
Keterangan: G atau I : GCP atau ICP
17 dari 18
a) Satu titik dalam satu DOY memiliki 1 RINEX dengan penamaan:
<namatitik>.yym
b) File disimpan dengan menggunakan format delimiter comma dan
range to be saved: all data
h. Dokumentasi pelaksanaan pengukuran titik kontrol:
i. Mengisi dan melengkapi logsheet pada titik kontrol. Logsheet yang
telah lengkap diisi discan dan diberi nama sesuai dengan nama titik
kontrol.
ii. Melakukan dokumentasi obyek yang menunjukan empat arah mata
angin, disimpan dalam folder sesuai dengan nama titik kontrol.
Dokumentasi obyek pada saat alat sedang didirikan diperlukan untuk
keperluan rekonstruksi obyek pada saat pengolahan orthorektifikasi.
Arah utara menggunakan acuan arah utara obyek pada citra
iii. Foto obyek jauh yang menunjukkan arah utara dengan jarak ± 15m dari
obyek (yang dapat menggambarkan kenampakan obyek dan sekitarnya
untuk keperluan identifikasi pada saat proses pengolahan
orthorektifikasi)
iv. Data pengamatan titik kontrol disimpan dalam format RAW sesuai
dengan peralatan yang digunakan lalu dikonversi ke dalam format
RINEX
v. Rekap hasil pengukuran per hari untuk setiap tim beserta kelengkapan
file pendukungnya.
vi. Untuk efisiensi pelaksanaan pekerjaan, pelaksana melakukan
kompilasi hasil pengukuran (data perekaman GNSS dan
dokumentasinya), rekap, evaluasi dan QC internal harian untuk
memastikan bahwa titik yang diukur setiap harinya telah sesuai dengan
spesifikasi.
i. Pelaksana pekerjaan wajib menyampaikan kepada Tim BIG bila terdapat titik
kontrol yang tidak dapat diukur sesuai rencana (reposisi) karena ternyata tidak
dapat diakses atau karena adanya perubahan kondisi lapangan, dan faktor-
faktor lainnya. Reposisi tetap harus memperhatikan ketentuan pada bagian 3a.
j. Untuk titik reposisi, pelaksana membuat AOI reposisi sesuai dengan ketentuan
pada bagian 3c yang menunjukkan posisi reposisi.
k. Pengolahan data hasil pengamatan dengan metode statik differensial dilakukan
dengan perangkat lunak pengolah data GNSS berlisensi atau open source
untuk mendapatkan nilai koordinat horizontal dan vertikal titik GCP/ICP.
Maksimum nilai ketelitian koordinat horizontal dan vertikal titik kontrol (GCP dan
ICP) adalah 15 cm dan 30 cm.
l. Data hasil pengolahan titik kontrol (report) disajikan dalam sistem koordinat
geografis dan UTM per titik, serta dalam rekap keseluruhan titik.
5. Pelaporan
Hal-hal yang harus dilaksanakan dalam tahapan pekerjaan ini adalah:
Laporan pelaksanaan pekerjaan terdiri dari:
a. Laporan tahapan persiapan, mencakup hal-hal sebagai berikut :
i. Tanda serah terima data dasar dari pemberi kerja
ii. Penjelasan terkait kegiatan yang dilakukan pada saat persiapan
b. Laporan tahapan persiapan pengukuran GCP
c. Laporan tahapan pengukuran GCP
d. Laporan akhir
i. Laporan lengkap pelaksanaan pekerjaan
ii. Data-data hasil pekerjaan dalam format digital dalam Hard disk dan
dilengkapi dengan checklist daftar data yang tersimpan (daftar isi Hard
disk atau struktur folder)
18 dari 18