Professional Documents
Culture Documents
Bab I Pendahuluan: A. Latar Belakang Masalah
Bab I Pendahuluan: A. Latar Belakang Masalah
BAB I
PENDAHULUAN
proses interaksi antara guru dengan siswa melalui kegiatan terpadu dari dua
bentuk kegiatan, yaitu kegiatan belajar siswa (pelajar) dan kegiatan mengajar
dalam misi pendidikan tampak terealisasi pada bentuk pembelajaran yang tidak
lagi menempatkan bahwa guru sebagai subjek dan pusat sumber belajar
2
kearah dunia nyata maka siswa akan tertantang untuk berlaku kreatif, inovatif,
berkembang saat ini. Dengan kecerdasan siswa tersebut membawa dampak positif
banyak menunggu sajian guru dari pada mencari dan menemukan sendiri
pengetahuan, ketrampilan atau sikap yang mereka butuhkan. Saat ini proses
yang dilakukan dengan cara konvensional, seperti ekspositori, drill atau ceramah.
yang didapat tidak seperti yang diharapkan. Dalam hal ini guru ingin
membuat siswa dapat belajar aktif dimana siswa lebih berpartisipasi aktif
sehingga kegiatan siswa dalam belajar jauh lebih dominan dari pada kegiatan
pelajaran dengan situasi dunia nyata dan memotivasi siswa agar mampu
mendorong munculnya lima bentuk aktivitas belajar siswa antara lain; (1) siswa
siswa dapat menemukan sendiri konsep-konsep baru; (3) siswa dapat menerapkan
konsep dan informasi di depan; (4) siswa dapat mengkoordinasikan konsep dan
informasi yang diperoleh dengan pelajaran; dan (5) siswa dapat menstransfer
konsep dan informasi yang dimiliki kepada pelajar lain (Nurhadi, 2002).
Pelajaran 2005/2006”.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
1. Bagi Peneliti
dan konstruktif
2. Bagi Guru
3. Bagi Lembaga/Sekolah
mutu pembelajaran.
4. Bagi Siswa
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
1. Pembelajaran Konstenstual
keluarga, warga negara, dan tenaga kerja (Nur, 2001). Lebih lanjut Nur
TABEL I
KONVENSIONAL KONTEKSTUAL
1. Menyandarkan kepada 1. Mendasarkan pada memori
hafalan spesial
2. Pemilihan informasi
2. Pemilihan informasi berdasarkan kebutuhan individu
ditentukan oleh guru siswa
3. Cenderung terfokus pada 3. Cenderung mengintegrasikan
satu bidang (disiplin) tertentu beberapa bidang (disiplin)
4. Memberikan tumpukan 4. Selalu mengaitkan informasi
informasi kepada siswa sampai dengan pengetahnan awal yang
pada saatnya diperlukan telah dimiliki siswa
5. Penilaian basil belajar 5. Menerapkan penilaian
hanya melalui kegiatan berupa autentik melalui penerapan praktis
ujian/ ulangan. dalam pemecahan masalah.
motivasi tinggi, hasilnya akan lebih baik. Siap disini bermakna siap
Dorongan bisa berasal dari dalam maupun dari luar diri siswa.
sifat sulit dikendalikan dalam waktu lama. Karena itu, perlu digunakan
visual, atau penegas verbal. Teknik yang paling dapat digunakan untuk
3) Pengulangan
belajar akan lebih baik. Pengulangan dilakukan dengan cara dan media
yang sama maupun dengan cara dan media yang berbeda. Perulangan
kata - kata isyarat tertentu seperti "sekali lagi saya ulang", dan "dengan
4) Umpan Balik
diperoleh siswa yang tidak lepas dari mana dan bagaimana siswa
selalu melakukan uji coba (trial and error), sehingga pada akhirnya
kesesuaian dengan tujuan dan dampak nyata (aut come) yang diharapkan
dari materi pelajaran tertentu. Dari tujuan dan out come materi pelajaran,
muncul ragam strategi penilaian yang dapat mengukur prestasi siswa dan
hanya menilai apa yang diketahui oleh siswa, tetapi juga menilai apa yang
gambar, atau semua hasil pekerjaan siswa yang berwujud fisik. Jika
ini, tekniknya pun berubah dari teknik pencil and paper test ke arah tes
2. Pembelajaran Kooperatif
siswa bekerja sama dalam kelompok kecil saling membantu dalam belajar.
agar dapat bekerja sama dengan baik, misalnya menjadi pendengar yang baik,
materi belajarnya.
dan rendah.
c. Jika mungkin, anggota kelompok berasal dari ras, budaya, suku, jenis
TABEL II
lebih kuat pada sumber daya waktu dari pada model pembelajaran lain
lama bagi siswa untuk berinteraksi mengenai ide-ide penting dari waktu yang
diperlukan untuk menyajikan ide-ide secara langsung pada siswa. Untuk itu
berlangsung lebih efisien dan memberi suasana nyaman bagi guru dan siswa.
individu dan skor tim. Skor tim didasarkan pada peningkatan skor anggota tim
dibandingkan dengan skor yang lalu mereka sendiri. Kelebihan dari penskoran
siswa terlibat dalam preses pembelajaran. Sedangkan dengan adanya skor tim
TABEL III
TABE1 IV
URAIAN POIN
Skor tim yang diperoleh diumumkan secara tertulis, dan tim yang
ini membuat hubungan antara bekerja dengan baik dan mendapat pengakuan
menjadi jelas bagi siswa, dan dapat meningkatkan motivasi mereka untuk
peningkatan yang diperoleh tiap anggota tim dan membagi jumlah itu dengan
jumlah anggota tim yang mengerjakan kuis. Untuk menghitung skor tim, guru
perlu mencatat nilai perkembangan anggota tim pada lembar skor kuis.
B. Aktivitas Belajar
yang bertujuan untuk memperoleh ilmu sesuai dengan apa yang dipelajarinya.
ilmu pengetahuan.
pengertian.
2. Jenis-jenis Belajar
a. Belajar Keterampilan
sebab unsur kejasmanian (otot atau urat) diikut sertakan dalam proses
19
b. Belajar Sikap
dihadapinya.
baik bila menggali sumber pengetahuan yaitu memakai bahasa lisan atau
beberapa faktor, begitu juga aktivitas belajar yang ada di sekolah maupun di
a. Faktor Intern
1) Motivasi
ter tentu demi mencapai suatu tujuan bahkan motivasi dapat diartikan
yang telah menjadi aktif. Motif menjadi aktif pada saat-saat tertentu,
Minat adalah "suatu rasa lebih suka dan rasa keterikatan pada
182).
hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu di luar diri. Semakin kuat
3) Bakat
4) Sikap
b. Faktor Ekstern
1) Lingkungan Keluarga
inti".(Mahfud Shalahuddin,1990:91).
23
bahwa orang tua merupakan contoh (model) bagi anak. Maka anak
2) Lingkungan Masyarakat
dan bekerja sama cukup lama sehingga mereka dapat mengatur diri
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Objek Tindakan
guru kelas VI. Subjek penerima tindakan adalah 10 siswa kelas VI semester 1
Kepala Sekolah.
105).
hasil observasi ini nantinya dianalisis dan direfleksikan sebagai acuan untuk
Belajar PPKn.
26
Hasil analisis dan refleksi yang dilakukan bersama-sama dijadikan sebagai bahan
optimal. Hasil ini dijadikan dasar untuk menyusun tindakan dalam siklus II dan
seterusnya.
analisis yang digunakan adalah model alur, yaitu reduksi data, penyajian data, dan
kualitatif, baik yang bersifat linear (mengalir) maupun yang bersifat sirkuler.
BAB IV
A. Hasil Penelitian
Siklus 1
l. Perencanaan
2. Pelaksanaan
3. Observasi
dilaksanakan secara kolaborasi oleh dua pengamat, yakni guru Kelas VI dan
pembelajaran :
1) Aktivitas Guru
untuk kuis I .
29
TABEL V
KEMUNCULAN
NO KATEGORI AKTIVITAS GURU
YA TIDAK
1 Menyampaikan pendahuluan V
2 Menjelaskan materi/mendemonstrasikan
V
keterampilan
3 Memotivasi siswa dalam kelompok
V
kooperatif
4 Memberi latihan terbimbing dalam
V
kelompok kooperatif
5 Memeriksa pemahaman siswa dan
memberikan umpan balik bagi siswa yang
V
bertanya dan mengklarifikasi materi yang
kurang jelas
6 Resitasi/tanya jawab V
7 Membantu siswa melakukan refleksi V
2) Aktivitas Siswa
TABEL VI
KEMUNCULAN
NO KATEGORI AKTIVITAS SISWA
YA KRG TDK
1 Memperhatikan penjelasan guru V
2 Membaca/mengerjakan (buku siswa,
V
LKS, Soal)
3 Bekerja dalam kelompok kooperatif V
4 Mendemonstrasikan kegiatan yang ada
V
dalam LKS
5 Menyajikan hasil pengamatan dalam
V
diskusi kelompok kooperatif
6 Berdiskusi/tanya jawab antara guru dan
V
siswa
7 Merefleksikan materi pelajaran V
dirasa cukup selanjutnya guru mengadakan tes yang data prestasi siswa
TABEL VII
4. Fauzi 75
5. Hendro Rosyidi Setiawan 73
6. Hidayatul Ilma 66
7. Labib Istanda 55
8. Putri Nur Rahmawati 65
9. Selly Agustya Ningrum 74
10. Yanis Sugiana 76
Rata-rata klas 68.7
4. Refleksi
sebagai berikut:
b. Guru aktif memeriksa pemahaman siswa dan memberi umpan balik bagi
Siklus 2
1. Perencanaan
siswa bekerja dalam kelompok kooperatif dan memotivasi siswa untuk bekerja
kooperatif, (c) guru beusaha memberi latihan terbimbing dan lebih banyak
guru akan lebih banyak memberi contoh yang aplikasi dengan kehidupan nyata
siswa agar terbiasa bersikap positif, dan (e) guru berusaha menyesuaikan
tingkat kesulitan dan jumlah butir soal dengan waktu yang tersedia.
2. Pelaksanaan
dilanjutkan diskusi dan tanya jawab. Setelah selesai guru membantu siswa
3. Observasi
pembelajaran
1) Aktivitas Guru
TABEL VIII
KEMUNCULAN
NO KATEGORI AKTIVITAS GURU
YA TIDAK
1 Menyampaikan pendahuluan V
2 Menjelaskan materi/mendemonstrasikan
V
keterampilan
3 Memotivasi siswa dalam kelompok
V
kooperatif
4 Memberi latihan terbimbing dalam
V
kelompok kooperatif
5 Memeriksa pemahaman siswa dan
memberikan umpan balik bagi siswa yang
V
bertanya dan mengklarifikasi materi yang
kurang jelas
6 Resitasi/tanya jawab V
7 Membantu siswa melakukan refleksi V
34
2) Aktivitas Siswa
TABEL IX
KEMUNCULAN
NO KATEGORI AKTIVITAS SISWA
YA KRG TDK
1 Memperhatikan penjelasan guru V
2 Membaca/mengerjakan (buku siswa,
V
LKS, Soal)
3 Bekerja dalam kelompok kooperatif V
4 Mendemonstrasikan kegiatan yang ada
V
dalam LKS
5 Menyajikan hasil pengamatan dalam
V
diskusi kelompok kooperatif
6 Berdiskusi/tanya jawab antara guru dan
V
siswa
7 Merefleksikan materi pelajaran V
Berikut ini dipaparkan data tentang prestasi belajar siswa pada siklus
kedua.
35
TABEL X
4. Refleksi
kelompok belajar untuk memotivasi siswa agar mereka dapat bekerja secara
kooperatif dengan teman sekelompoknya. Hal ini berarti suasana diskusi dalam
kelompok kooperatif lebih hidup dan arus diskusi menyebar, tidak tampak
siswa yang ingin menonjolkan diri. Namun pada siklus ini masih terdapat
36
Pada siklus II ini juga terjadi kenaikan prestasi belajar siswa, dimana rata-rata
klas untuk siklus I sebesar 68,7 menjadi 73,1 pada siklus II.
B. Pembahasan
pembentukan kelompok adalah pada saat siswa diminta duduk dalam kelompok
dan siswa kelompok lain menanggapi. Kegiatan ini berlangsung dalam keadaan
siswa dan guru sangat antusias. Banyak siswa aktif da1am kegiatan tanya jawab,
keaktifan siswa tersebut masih tampak menonjolkan diri sendiri dan bukan
siswa untuk bekerja kooperatif dan kurangnya guru memberi latihan terbirnbing
belajar siswa. Nilai yang diperoleh siswa masih belum maksimal, karena dari 12
siswa yang mendapatkan nilai di bawah 70 sebanyak 5 siswa. Ini berarti dari
belum tuntas.
operasional seperti yang sudah dibahas pada siklus pertama. Tujuan pembelajaran
yaitu mengaitkan informasi dengan pengetahuan awal yang telah dimiliki siswa.
dan memberi umpan balik bagi siswa yang bertanya, dan mengklarifikasi materi
yang kurang jelas. Guru berusaha agar contoh yang diberikan termasuk dalam
konteks yang digunakan siswa dan dapat mengembangkan sikap positif siswa.
siswa aktif menyajikan hasil pengamatan pada kelompok kooperatif. Dalam hal
hasil diskusi kelompok kooperatif di depan kelas. Hanya 2 kelompok yang tampil,
belajar siswa. Hasil tes pada siklus 2 terdapat peningkatan dari 10 siswa yang
siklus kedua 7 siswa dinyatakan tuntas belajarnya. Dan 3 siswa belum tuntas.
Secara klasikal nilai rata-rata untuk siklus II ini ada kenaikan yang semula
semakin tinggi dan berimbas pada hasil belajar siswa semakin meningkat.
39
BAB V
A. Kesimpulan
Lamongan. Hal ini ditunjukkan adanya kualifikasi siswa dalam belajar secara
pelajaran. Walaupun pada awal (siklus 1) banyak kendala yang dihadapi siswa
ketuntasan belajar siswa. Pada siklus I yang tuntas belajar sebanyak 4 siswa
B. Saran-saran
1. Guru
2. Siswa
3. Lembaga Sekolah
anjuran kepada para guru untuk selalu menggunakan multi pendekatan dalam
DAFTAR PUSTAKA
Kasihani dan Astini, Contextual Teaching and Learning dalam Pembelajaran Bahasa
Inggris Makalah pada Pelatihan TOT Guru Mata Pelajaran SLTP dan MA
dari Enam Propinsi. Di Surabaya tanggal 20 Juni s/d 6 Juli 2001.
Lampiran: 1
KEMUNCULAN
NO KATEGORI AKTIVITAS GURU
YA TIDAK
1 Menyampaikan pendahuluan
2 Menjelaskan materi/mendemonstrasikan
keterampilan
6 Resitasi/tanya jawab
Lampiran: 2
KEMUNCULAN
NO KATEGORI AKTIVITAS SISWA
YA KRG TDK
Lampiran: 3a
EVALUASI I
KUNCI JAWABAN
EVALUASI I
1. b 2. a 3. c 4. a 5. c
6. b 7. d 8. b 9. d 10. a
46
Lampiran: 4a
EVALUASI II
Lampiran: 4b
KUNCI JAWABAN
EVALUASI II
1. indah
4. tanah longsor
8. ibadah
10. kalpataru