You are on page 1of 4

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SCIENTIFIC INQUIRY

TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR METAKOGNITIF SISWA


KELAS X SMAN…

Oleh:

Novia Alasca Gracia


NIM 140721603171

The Learning University

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS ILMU SOSIAL
JURUSAN GEOGRAFI
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI
SEPTEMBER 2017
Pengaruh Model Pembelajaran Scientific Inquiry terhadap Kemampuan
Berpikir Metakognitif Siswa Kelas X SMAN…
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Standar Pendidikan Sekolah Menegah Atas (SMA) mengalami
perkembangan pesat dalam rangka penyesuaian kriteria pendidikan global abad ke
dua puluh satu. Penyesuaian standar pendidikan dimaksudkan agar peserta didik
mampu bersaing dalam area global. Standar Pendidikan K12 di Amerika Serikat
mengharuskan siswa untuk melakukan investigasi dan mencoba penyidikan ilmiah
(National Research Council, 2012). Konsep utama kurikulum pendidikan di
Finlandia siswa dijadikan subjek pembelajaran utama (student’s active) dan fokus
pada proses praktek dan interpretasi informasi yang diperoleh berdasarkan
interaksi dengan siswa lain, guru dan pengalaman kehidupan sehari-hari (Finnish
National Board of education, 2003). Standar tersebut sama dengan penerapan di
Indonesia. Standar Pendidikan Kurikulum 2013 (K13) menuntut siswa mampu
mengaplikasikan teori kedalam kehidupan sehari-hari. Kegiatan pembelajaran
mengutamakan proses penemuan informasi dalam kajian keilmuan (scientific).
Mata pembelajaran Geografi di Sekolah Menengah Atas menekankan
proses Scientific. Siswa dalam kegiatan scientific dijadikan subjek utama kegiatan
pembelajaran (students centered). Guru dalam kegiatan belajar hanya sebagai
fasilitator yang membantu siswa dalam kesulitan belajar. Siswa dituntut memiliki
sifat keilmuan kritis, logis, dan inovatif. Siswa sebagai subjek utam proses belajar
mengumpulkan, mengasosiasi, dan menarik kesimpulan dari pengetahuannya dan
informasi (Lederman.dkk, 2013). Kegiatan scientific dalam mata pelajaran
Geografi didasarkan pola pikir keruangan, kelingkungan, dan kompleks wilayah
(Sumarmi, 2012). Siswa dalam hal ini harus mampu memahami karakteristik
keruangan dalam proses pemecahan masalah (problem solving).
Model pembelajaran Scientific Inquiry sesuai dengan standar pendidikan
Sekolah Menengah Atas. Model pembelajaran Scientific Inquiry melibatkan siswa
dalam masalah penyelidikan ilmiah, identifikasi permasalahan dalam kajian
keruangan (Joyce, 2003). Siswa dilatih agar terampil dalam memperoleh dan
mengolah informasi melalui aktivitas berpikir dengan mengikuti prosedur
(metode) ilmiah, seperti, terampil melakukan pengamatan, pengukuran,
pengklasifikasian, penarikan kesimpulan dan pengkomunikasian hasil temuan.
Model pembelajaran Scientific Inquiry memiliki beberapa kelebihan dan
kelemahan. Kelebihan model pembelajaran ini ialah (1) meningkatkan potensi
intelektual siswa, (2) memperoleh pengetahuan secara mendalam dan menyeluruh
melalui penemuannya, (3) dapat meningkatkan ingatan siswa. Sedangkan
kelemahan model pembelajaran ini ialah (1) guru sulit mengontrol tingkat
keberhasilan siswa, (2) memerlukan waktu yang panjang, (3) kriteria keberhasilan
model pembelajaran ditentukan oleh kemampuan siswa dalam menguasai materi
pembelajaran.
Model pembelajaran Scientific Inquiry cocok untuk diujicobakan dalam
meningkatkan kemampuan berpikir metakonitif siswa kelas X SMA Negeri 4
Blitar materi tata surya dan jagat raya.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah ada pengaruh pembelajaran scientific inquiry terhadap kemampuan
berpikir metakognitif siswa kelas X SMA...?

C. Hipotesis Penelitian
Terdapat pengaruh pembelajaran scientific inquiry terhadap peningkatan
kemampuan berpikir metakognitif siswa kelas X SMA…
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat teoritis, penelitian dijadikan sumbangan terhadap pengembangan
ilmu pengetahuan.
2. Manfaat praktis, penelitian dijadikan sebagai salah satu alternatif model
pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan berpikir metakognitif
siswa.

E. Ruang Lingkup Penelitian


Variabel independent: model pembelajaran scientific inquiry
Variabel dependent: peningkatan keterampilan metakognitif.
F. Definisi Operasional
1. Pembelajaran scientific inquiry
2. Kemampuan berpikir metakognitif

You might also like