Professional Documents
Culture Documents
Analisis Film Habibie & Ainun
Analisis Film Habibie & Ainun
Arlies
- Melalui penggambaran perilakunya:
Menjadi teman yang baik kepada Ainun dengan menepati janji untuk menyembunyikan
penyakit Ainun dari Habibie.
Bandung, Indonesia
Sekolah: tempat Habibie dan Ainun bertemu dan menempuh pendidikan SMA
Rumah Habibie dan keluarga
Rumah Ainun dan keluarga: Habibie bertemu Ainun lagi
Bawah pohon: Habibie mengolok-olok Ainun di SMA
Becak: Habibie mengajak Ainun untuk menikah
Restoran: Habibie dan Ainun berdansa serta bertemu dengan sahabatnya Arlies dan
suaminya Sulis
Perusahaan IPTN (Industri Pesawat Terbang Nasional): tempat pembuatan pesawat
dan peluncuran perdana pesawat N250
Preussweg, Jerman
Flat (Apartemen): tempat tinggal Habibie Ainun membangun rumah tangga
Perusahaan kereta api di Tablot: tempat kerja Habibie
Hamburg, Jerman
Rumah: tempat tinggal keluarga Habibie
Perusahaan pesawat MBB: tempat kerja Habibie
Rumah sakit: Ainun dioperasi karena kanker ovarium dan Ainun bekerja sebagai
dokter
Dusseldorf, Jerman
Habibie dihubungi untuk menemui seorang Indonesia
Munich, Jerman
Rumah sakit: Ainun menjalani operasi kanker ovarium
Taman rumah sakit: Habibie melihat catatan obat yang dibuat oleh Ainun
Ruang perawatan intensif: tempat perawatan Ainun
Jakarta, Indonesia
Ruang rapat: Habibie melakukan presentasi program kerja
Rumah Presiden Soeharto: Presiden Soeharto memberikan Habibie rancangan industri
pesawat. Bertemu dengan Sumahadi yaitu anak Presiden Soeharto
Rumah Habibie di Patra Kuningan
Meja makan: Habibie Ainun sedang makan malam bersama Ibu Habibie.
Ruangan kantor: Pak habibie menolak ajakan dan tawaran Pak Sumahadi
Kamar: Habibie Ainun bercerita sebelum tidur
Istana negara: pernyataan Soeharto berhenti menjadi Presiden dan pernyataan Habibie
menjadi Presiden Indonesia
Studio foto: foto Habibie Ainun setelah menjadi presiden
Bank Mata: peresmian bank mata yang dihadiri Ainun
Perpusatakaan rumah Habibie: perdebatan Habibie Ainun
Rumah Sakit: Ainun dinyatakan kanker ovarium
Latar Suasana
Romantis
Habibie : “Tetapi satu hal yang pasti, saya akan menjadi suami terbaik
untukmu.”
Ainun : “Aku tidak bisa janji... Aku tak bisa janji akan menjadi istri yang baik.
Tapi aku janji akan selalu mendampingi kamu. Untuk memenuhi janjimu.”
Bahagia
Hari pernikahan Habibie dan Ainun
Haru
Saat Habibie dan Ainun berjuang hidup di apartemen kecil di Jerman
Tegang
Saat peluncuran perdana pesawat terbang N250 buatan Habibie
Sedih
Saat Ainun meninggal
Bangga
Pesawat terbang pertama di Indonesia buatan Habibie berhasil diterbangkan dengan
lancar
Reporter: “Sekarang Bangsa Indonesia punya pesawat terbang sendiri. Kita sudah
bisa membuktikan kepada dunia bahwa anak-anak Bangsa Indoensia mampu
membuat pesawat sendiri.”
H. Biografi penulis
Nama : Retna Ginatri S. Noer
Tempat dan tanggal lahir : Belitung, 24 Agustus 1985
Pekerjaan : Penulis, editor, wirausahawan, produser, sutradara
Tahun aktif : 2003 — sekarang
Pendidikan : Jurusan ilmu komunikasi di Universitas Indonesia (2006)
Ginatri S. Noer atau Gina S. Noer (lahir 24 Agustus 1985) adalah seorang pembuat film,
penulis buku, dan creativepreneur asal Indonesia. Kariernya sebagai pembuat film mencakup
penulis skenario, produser, dan sutradara. Dia juga merupakan Co-Founder dan Head of IP
Development dari Wahana Kreator Nusantara. Gina mencetak rekor sejarah sebagai penulis
skenario pertama Indonesia yang mendapatkan piala Penulis Skenario Asli Terbaik dan Penulis
Skenario Adaptasi Terbaik sekaligus pada ajang Festival Film Indonesia pada tahun yang sama.
Karier Gina sebagai penulis skenario diawali setelah memenangkan Close Up Movie
Competition pada tahun 2004 melalui film pendek Ladies Room. Ia mengawali karier
profesionalnya sebagai penulis skenario melalui film independen Foto, Kotak dan Jendela pada
tahun 2006. Gina S. Noer juga merupakan editor buku dan penulis buku biografi masa muda
Presiden Ketiga Republik Indonesia, BJ Habibie, yaitu Rudy: Kisah Muda Sang Visioner.
Beberapa karya terkenalnya antara lain: Jelangkung 3, Ayat-Ayat Cinta, Habibie & Ainun,
Rudy Habibie, Dua Garis Biru, dan Keluarga Cemara.
- Nilai Pendidikan
Pada Film ini diceritakan tentang perjuangan dua pasangan yang loyal, yaitu Rudy Habibie dan
Ainun. Rudy Habibie mempunyai cita-cita untuk menjadi seorang ahli pesawat terbang yang
dapat berjasa kepada Indonesia, sehingga ia menempuh pendidikan hingga ke jerman untuk
mewujudkan mimpinya. Dengan kejeniusannya, ia berhasil mencetus teori keretakan sayap
pesawat yang membuatnya berjasa di bidang pengetahuan pesawat terbang. Adapun Ainun
juga berhasil menyelesaikan pendidikannya di Indonesia dan berprofesi menjadi seorang
dokter yang hebat. Mereka berdua dalam kepercayaan satu sama lain membangun sebuah
keluarga kecil dan bersama-sama saling mendukung dan menggapai mimpi mereka.
Dari penyataan di atas dapat disimpulkan bahwa Film Habibie & Ainun mengandung nilai
pendidikan. Nilai pendidikan ini dapat terlihat jelas pada proses kehidupan yang dijalani dari
tokoh Rudy Habibie dan Ainun ketika mereka berusaha untuk menggapai tujuan hidup mereka.
- Nilai Nasionalisme
Pada Film Habibie & Ainun ini juga diceritakan bahwa Rudy Habibie memiliki impian untuk
menjadi ahli pesawat terbang dan dapat membuat pesawat terbang sendiri bagi Indonesia.
Adapun hal tersebut dilakukan dengan perjalanan yang tidak pendek, ia harus menempuh
pendidikan di negara asing dan hal tersebut tidak pernah membuat dirinya lupa bahwa ia
merupakan warga negara Indonesia. Setelah selesai menempuh pendidikan sampai
memperoleh gelar Doktor, akhirnya ia pulang dan ia berusaha mengajukan dirinya untuk dapat
membantu dan menyumbangkan pengetahuannya tentang pesawat terbang demi kemajuan
negara Indonesia.
Dari pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa Film Habibie & Ainun mengandung nilai
nasionalisme. Nilai nasionalisme ini dapat terlihat jelas dari tujuan dan kegigihan tokoh Rudy
Habibie yang ingin menyumbangkan dan membantu perkembangan teknologi ilmu pesawat
terbang di negaranya, yaitu Indonesia.
Dari pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa Film Habibie & Ainun mengandung nilai
moral dan religius. Nilai moral tersebut dapat diinterpretasikan dari sikap sosial Habibie dan
Ainun ketika berinteraksi dengan masyarakat atau satu sama lain. Kemudian untuk nilai
religius dapaat diinterpretasikan dari cara dimakamkannya mendiang Ainun menurut
kepercayaan agama yang dianut.
- Nilai Estetika
Dalam Film Habibie & Ainun juga diceritakan tentang kisah percintaan dan keromantisan
antara Rudy Habibie dengan Ainun. Mereka saling mendukung satu sama lain dalam karier
maupun pribadi masing-masisng. Adapun berbagai permasalahan yang menerpa mereka selalu
diselesaikan dengan kepala dingin. Mereka memperlihatkan bagaimana seharusnya suami dan
istri terus hidup bersama sampai maut yang memisahkan.
Dari pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa Film Habibie & Ainun mengandung nilai
estetika. Nilai Estetika tersebut dapat terlihat dari teladan Habibie dan Ainun sebagai pasangan
suami istri yang sangat menginspirasi. Mereka menunjukkan bagaimana setiap permasalahn
keluarga dapat diselesaikan dengan baik-baik tanpa adanya perceraian atau kekerasan.
Film Habibie dan Ainun yang mengisahkan masa muda BJ Habibie ini benar-benar penuh
inspirasi, bagaimana melalui pendidikan membangun karakter manusia Indonesia, baik
karakter kinerja maupun karakter moral, di mana Pak Habibie atau Rudy Habibie menjadi
tokoh yang teladan dalam membangun negeri Indonesia ini.
"Rudy Habibie juga bukti bahwa siapa saja bisa punya kesempatan yang sama memperoleh
pendidikan di luar negeri untuk membangun masa depan Indonesia. Pendidikan membuka
jendela kesempatan yang sama bagi anak Indonesia meraih masa depan mereka," ujar Anies.
Bagi anak-anak muda, film ini makin menambah optimisme dan membuktikan bahwa manusia
Indonesia bisa menjadi yang terbaik dalam teknologi, atau ilmu pengetahuan dan berperan
penting dalam percaturan dunia, sejajar bahkan unggul berhadapan dengan bangsa-bangsa
lain,seperti yang dilakukan Rudy ini,beliau juga seorang Indonesia tapi berkat optimisme dan
kegigihannya beliau bisa pergi ke Jerman untuk belajar lebih tinggi lagi sehingga bisa
merancang sebuah pesawat,dan saat beliau pulang ke Indonesia,beliau tetap mengakui negeri
kebanggaannya dan menggunakan seluruh yang beliau dapat di Jerman agar bisa meningkatkan
kualitas Indonesia lagi.
Habibie adalah seorang jenius ahli pesawat terbang yang mempunyai mimpi besar untuk negara
Indonesia. Walaupun karirnya di sebuah perusahaan penerbangan Jerman menjanjikan, ia tidak
pernah lupa kepada tanah air. Berbakti kepada bangsa Indonesia dengan membuat pesawat
terbang mandiri untuk menyatukan Indonesia adalah cita-citanya. Di sisi lain, Ainun adalah
seorang dokter muda cerdas yang dengan jalur karir terbuka lebar untuknya. Pada tahun 1962,
dua kawan SMP ini bertemu lagi di Bandung. Habibie jatuh cinta seketika pada Ainun yang
sekarang menjadi sangat cantik karena dulunya Ainun merupakan seorang yang hitam sehingga
sering dipanggil gula jawa. Begitu juga dengan Ainun yang jatuh cinta kepada Habibie. Mereka
menikah dan terbang ke Jerman.
Ainun sangat mendukung pekerjaan dan tugas Habibie dengan tanpa mengeluh dan selalu
mencoba melakukan tugas dan kegiatannya dengan sebaiknya tanpa mengganggu konsentrasi
dan pekerjaan Habibie. Ainun juga memberikan saran yang saling mendukung satu sama lain
dan selalu menjaga serta mengontrol kesehatan Habibie dengan menyediakan makanan sehat.
Sebaliknya Habibie juga selalu melibatkan Ainun dalam setiap kegiatannya, menceritakan dan
meminta pertimbangan istrinya untuk setiap keputusan yang akan diambil. Habibie selalu
menjunjung semangat nasionalisme yang harus selalu dipupuk dan dikembangkan dalam setiap
jiwa insan bangsa Indonesia.
Memiliki mimpi besar memang tak akan pernah mudah. Habibie dan Ainun tahu akan hal itu.
Cinta mereka pun terbangun dalam perjalanan mewujudkan mimpi. Pengorbanan, rasa sakit,
konflik politik, kesendirian serta godaan harta selalu menghampiri mereka.
Di tengah Habibie menjabat menjadi presiden, kesehatan Ainun semakin menurun. Ia tak
berani memberitahu suaminya karena tidak ingin menambah beban pikirannya. Sampai
akhirnya Ainun jatuh pingsan saat memberikan pidato. Saat mengetahuinya, Habibie merasa
sangat terpukul. Semenjak Ainun menghembuskan nafas terakhirnya di rumah sakit Ludwig
Maximilian University (LMU) Muenchen, Jerman, Habibie selalu merasa bahwa Ainun tetap
berada di sisinya.
Bagi Habibie, Ainun adalah segalanya. Ainun adalah mata untuk melihat hidupnya. Bagi
Ainun, Habibie adalah segalanya, pengisi kasih dalam hidupnya.
Kutipan amanat tidak langsung di atas adalah bahwa cinta itu butuh perjungan dan pengorbanan
dan ketika cinta itu timbul dari masing-masing hati maka seharusnya tidak harus lama untuk
mendekatkan, memahami sikap pasangan tersebut karena sebaiknya menikahlah lebih tepat
untuk menyatukan cinta yang suci tersebut . Dan setelah menikah maka seorang istri wajib
mengikuti suami kemanapun dia pergi karena suami itu adalah pemimpin kita dalam hal
berumah tangga, sehingga menjadi keluarga yang harmonis. Film Habibie dan Ainun ini juga
mengajarkan kita sebagai wanita harus sangat mendukung pekejaan dan tugas suami kita
dengan tanpa mengeluh. Memberikan masukan intelektual dan pertimbangan juga saran yang
saling mendukung satu sama lain. Selain itu, film ini mengajarkan kita untuk berusaha
semaksimal mungkin untuk meraih cita-cita. Kita harus benar-benar menghargai hidup,
menghargai semua pemberian Tuhan YME, tidak pantang menyerah bila menginginkan
sesuatu, dan tidak ada yang tidak mungkin asalkan kita mau berusaha,juga kita harus peduli
terhadap sesama. Ada 3 point penting amanat yang disampaikan film ini dengan subjek
orientasi yang berbeda, antara lain:
Pelajaran bagi para pemuda. Bagi generasi muda, film ini mampu mendorong generasi
muda untuk memiliki semangat juang yang tinggi. Berjuang mempersiapkan masa
depan dengan belajar keras meraih impian. Manusia Indonesia yang dianggap
terbelakang ternyata memiliki seorang Habibie yang berotak brilian. Mengingat
generasi muda saat ini lebih memilih hal-hal yang instan dan pramatis, film ini mampu
menginspirasi mereka agar menjalani hidup dengan penuh semangat. Kesuksesan
membutuhkan sebuah usaha keras dan sungguh-sungguh karena tidak ada kesuksesan
tanpa sebuah perjuangan.
Pelajaran bagi para pejabat negara. Bangsa ini membutuhkan para pejabat atau
penguasa yang jujur dan beretos kerja sebagai pelayan rakyat yang dipimpinnya.
Kejujuran adalah bagian dari keteladanan yang harus ditanamkan, karena
ketidakjujuran akan sangat merugikan rakyat yang dipimpin. Tokoh Habibie bukan
sekedar sebagai seorang yang jenius, tetapi juga seorang yang disiplin, jujur dan
berdedikasi tinggi. Tokoh Habibie memberi contoh anti terhadap sogok menyogok.
Tema ini menjadi sangat penting mengingat persoalan terbesar bangsa ini adalah
persoalan suap menyuap pejabat di dalam birokrasi bangsa ini. Sikap tegas menolak
sogokan mampu memberikan kritikan pedas kepada para pejabat yang rakus akan
kekuasaan dan kekayaan.
Pelajaran bagi para pengusaha. Kedudukan para penguasaha memiliki peran penting
dalam pembangunan bangsa ini. Keberadaan mereka memang sangat vital dalam
membantu pemerintah menyediakan lapangan kerja ataupun menyelesaikan proyek-
proyek besar penyediaan sarana umum di negeri ini. Di sinilah dibutuhkan sebuah
kejujuran dan keterbukaan dalam kerjasama antara pemerintah dan pengusaha. Dengan
begitu, dana rakyat yang dibelanjakan atas kerjasama itu tidak disalahgunakan karena
kelicikan dan kerakusan para pengusaha yang hanya mencari untung. Seorang
pengusaha yang jujur akan memberikan manfaat bagi banyak orang dalam
pembangunan bangsa dan negera.