You are on page 1of 11

TUGAS SEJARAH INDONESIA

Latih Ulangan Akhir Bab


Nama : Angelina Wahyuni S. T. (02)
Kelas : XI MIPA 3

1. Mengapa Jepang tampak begitu mudah memasuki Kepulauan Indonesia secara merata?
Jawaban :
Jepang tampak begitu mudah memasuki Kepulauan Indonesia secara merata karena alasan
tertentu, yakni sebagai berikut.
• Keberhasilan Jepang melakukan propaganda yang menarik simpati rakyat Indonesia
dan Jepang yang telah mengirim para spionase ke Indonesia bertahun-tahun
sebelumnya.

Jepang masuk ke Indonesia dengan cara baik-baik dan melakukan propaganda yang
sebenarnya bertujuan agar masyarakat Indonesia mengizinkan, bahkan memudahkan Jepang
masuk ke Nusantara secara merata. Sebenarnya, Jepang sejak lama memiliki keinginan untuk
menguasai Indonesia karena Indonesia kaya akan sumber daya alam. Jepang
memperkenalkan slogan Hakko Ichiu yang menyatakan bahwa Jepang dan Indonesia
serumpun. Slogan ini digunakan sebagai alat propaganda dan politik Jepang untuk mencapai
tujuannya. Tak hanya itu, untuk mewujudkan keinginannya, Jepang telah mengirim para
spionase ke Indonesia sebelum para tentara Jepang masuk wilayah nusantara untuk melihat
situasi negara yang ingin dikuasainya. Akibatnya, Jepang sangat mudah masuk ke Indonesia.

Pada awal kedatangannya, Jepang berjanji (berpropaganda) untuk membebaskan rakyat


Indonesia dari cengkeraman penjajahan Bangsa Barat dan juga berjanji untuk membantu
memajukan rakyat Indonesia. Jepang meyakinkan rakyat dengan propagandanya, yakni
Jepang adalah saudara tua Indonesia, propaganda Pan-Asia yang diteguhkan menggunakan
Gerakan Tiga A (Jepang Pelindung Asia, Jepang Cahaya Asia, dan Jepang Pemimpin Asia),
serta propaganda lewat doktrin Hakko Ichiu. Selain itu, Jepang juga mendapat simpati dan
dukungan rakyat karena perilaku mereka yang membenci Belanda.

1
• Jepang menghapus kebijakan era Hindia Belanda untuk menggerakkan dukungan rakyat
Indonesia
Untuk meneguhkan propaganda mereka, Jepang menghapus kebijakan yang ditetapkan di era
Hindia Belanda. Contohnya, Jepang mengizinkan Lagu Indonesia Raya perdengarkan (di
samping lagu Kimigayo) dan bendera Merah Putih juga dapat dikibarkan (berdampingan dengan
Bendera Jepang Hinomaru). Pada era Belanda, bendera Merah Putih tidak boleh dikibarkan.
Demikian juga dengan lagu kebangsaan Indonesia tidak boleh diperdengarkan. Selain itu, Jepang
juga banyak memenjarakan orang-orang Eropa. Rakyat Indonesia pun semakin percaya akan
Jepang, sehingga memudahkan Jepang untuk masuk ke Indonesia secara merata.
• Kejayaan fasisme Jepang, terutama dalam hal kemiliteran
Kejayaan fasisme terjadi sekitar tahun 1930 sampai tahun berakhirnya Perang Dunia II.
Negara-negara yang menganut fasisme, seperti Nazi Jerman, Italia, dan Jepang membangun
militer yang besar dengan peralatan yang canggih. Jumlah tentaranya sangat banyak. Hal ini
mempermudah Jepang untuk menaklukkan wilayah lain, termasuk masuk ke Indonesia dan
menguasainya. Terbukti, ketika Jepang mendarat di Jawa, mereka berhasil merebut setiap daerah
hampir tanpa perlawanan.
• Lokasi pendaratan strategis dan tidak terduga oleh Belanda
Keberhasilan Jepang untuk masuk dan menguasai Indonesia juga dapat disebabkan Jepang
mendarat di lokasi yang strategis dan tidak diprediksi Belanda sebelumnya. Pada 1 Maret 1942,
Jepang mendarat di Jawa pada tiga tempat, yaitu di Banten, di Eretan Wetan-Indramayu, serta di
sekitar Bojonegoro. Tiga tempat tersebut tidak diduga oleh Belanda bahwa Jepang akan masuk
lewat sana. Sementara, Jepang tidak menyerang Jakarta (pusat) karena Jakarta disiapkan Belanda
sebagai kota terbuka. Pendaratan ini mempermudah Jepang menyerang dan menaklukkan
Belanda, sehingga Jepang dengan mudah menguasai Indonesia.
• Belanda telah dikalahkan oleh Nazi Jerman
Pada tanggal 10 hingga 14 Mei 1940, tanah Belanda di Eropa ditaklukkan oleh Nazi Jerman.
Belanda menjadi repot mempersiapkan perlawanan bawah tanah melawan Nazi Jerman. Sehari
setelah insiden Pearl Harbor, Kekaisaran Jepang menyerang Hindia Belanda (terutama yang ada
di Pulau Jawa). Saat itu, tentu pertahanan Belanda sangat lemah akibat tentaranya dikirim untuk
melawan Nazi. Oleh sebab itu, Jepang dapat menguasai Kepulauan Indonesia secara cepat.

2
• Pembagian konsentrasi (kekuataan militer) oleh sekutu
Saat itu, sekutu banyak menguasai wilayah Asia Tenggara. Belum selesai melawan tentara
Nazi Jerman, sekutu harus menghadapi Kekaisaran Jepang yang dapat menyerang. Tentu saat itu
pertahanan mereka tidak optimal sebab kekuatan militer yang terbagi. Hal ini mempermudah
Jepang untuk masuk dan menaklukkan wilayah Asia Tenggara, terutama Indonesia.

2. Mengapa dibentuk pemerintahan militer di Sumatra, Jawa, dan juga Indonesia bagian timur?
Jawaban :
Jepang membentuk pemerintahan militer di Sumatra, Jawa, dan juga Indonesia bagian timur
adalah karena alasan berikut.
• Wilayah-wilayah tersebut rentan akan penjajahan (ancaman) sehingga Jepang perlu
memperkuat pertahanan militer agar kedudukannya tidak tergeser dari Indonesia.
Jepang membentuk pemerintahan militer di Sumatra, Jawa, dan juga Indonesia bagian timur
karena ketiga daerah tersebut rentan mengalami penjajahan dan Jepang perlu
mempertahankan wilayah tersebut dari serangan pihak lain. Pada saat itu, Jepang terlibat dalam
perang pasifik dengan sekutu (Amerika-Inggris). Namun, pertahanan militer di Indonesia,
terutama di Indonesia bagian timur tergolong lemah. Sumatra dan Jawa juga memiliki hasil
tambang yang membuatnya rawan akan penjajahan. Jepang harus siap, terutama menjaga Pulau
Jawa yang sebagai pusat Pemerintahan Indonesia (tepatnya Jakarta), jika ingin mempertahankan
posisinya di Indonesia. Serangan sekutu dapat datang kapan dan dari mana saja.

Karena itu, Jepang pun membagi pemerintahan militernya menjadi tiga wilayah
tersebut dengan tujuan untuk meningkatkan koordinasi mobilisasi pasukan sehingga dapat
dilakukannya pencegahan terhadap serangan sekutu di berbagai wilayah Indonesia, memudahkan
Pemerintah Jepang untuk melakukan pengaturan wilayah, pengawasan keamanan (baik terhadap
serangan sekutu atau tokoh nasionalis), serta memperkuat kedudukan jepang di Indonesia.

• Jepang memerlukan pasokan keperluan perang dari ketiga wilayah tersebut.


Alasan Jepang membentuk pemerintahan militer di wilayah Sumatra, Jawa, dan Indonesia
bagian timur adalah karena pada Sumatra, Jawa, dan Indonesia bagian timur kaya akan
Sumber Daya Alam (SDA) yang akan digunakan sebagai pasokan Perang Pasifik melawan
sekutu. Dengan pembentukan pemerintahan militer di wilayah-wilayah tersebut, Jepang menjadi
lebih mudah memungut dukungan untuk perang dapat dilakukan lebih cepat dan efisien.
Misalnya saja, di Sumatra dan Jawa terdapat banyak bahan tambang (minyak) yang akan

3
digunakan untuk melumasi mesin-mesin perang. Di Indonesia bagian timur juga terdapat
rempah-rempah yang berdaya jual tinggi dan dapat dimanfaatkan Jepang untuk keperluan
peperangan. Jepang juga tidak ingin wilayah pemasok SDA ini direbut oleh pihak lain, terutama
sekutu (pertahanan).

Tak hanya untuk eksploitasi SDA, Jepang juga membentuk pemerintahan militer ini untuk
mengeksploitasi dan mempermudah menjangkau Sumber Daya Manusia (SDM) untuk
mendukung perang. Lalu, pada pertengahan tahun 1942, Markas Besar Tentara Jepang
memerintahkan penduduk di daerah setempat ikut serta dalam kegiatan pertahanan dan
kemiliteran. Oleh karena itu, dibentuklah pemerintahan militer di Sumatra, Jawa, dan Indonesia
bagian timur.

3. Apa maksud program “Pan Asia” dan apa hubungannya dengan ajaran Hakko ichiu?
Jawaban :
Sebelum membahas hubungan Pan Asia dengan Hakko Ichiu, berikut adalah pengertian dari
Pan Asia dan Hakko Ichiu itu sendiri.

Pan Asia sebuah ideologi yang mempromosikan persatuan politik dan ekonomi rakyat Asia.
Dengan kata lain, ideologi Pan Asia bertujuan untuk mempersatukan kawasan Asia.

Hakko Ichiu (Delapan Penjuru Dunia Di Bawah Satu Atap) adalah slogan dan ajaran tentang
kesatuan keluarga umat manusia. Ajaran ini berarti Jepang sebagai negara maju memiliki tanggung
jawab untuk membentuk kesatuan dalam keluarga umat manusia dengan memajukan serta
mempersatukan bangsa-bangsa di dunia, termasuk Indonesia. Dengan kata lain, Hakko Ichiu yang
merupakan slogan persaudaraan universal ini dipakai Jepang untuk menciptakan suatu Kawasan
Kemakmuran Bersama Asia Timur Raya dalam Perang Dunia II.

Hubungannya program Pan Asia dengan ajaran Hakko Ichiu adalah sama-sama
menciptakan penyatuan dan kemakmuran semua wilayah di kawasan Asia.

4. Mengapa dibentuk Putera dan apa tujuannya?


Jawaban :
Putera dibentuk karena Jepang memerlukan dukungan pasukan yang berasal dari rakyat
Indonesia untuk perang melawan sekutu dan tidak lepas pula dari kegagalan propaganda Gerakan
Tiga A yang dilakukan Jepang pada awal kedatangannya. Gerakan 3A tidak lagi populer dan dinilai
gagal menarik simpati rakyat untuk membantu Jepang dalam Perang Asia Timur Raya.

4
Jepang sangat membutuhkan dukungan dari rakyat Indonesia. Hal ini disebabkan Jepang mulai
dipojokkan oleh kekuatan Sekutu pada Perang Asia Timur Raya. Kekalahan Jepang di berbagai
medan peperangan menimbulkan rasa tidak percaya dari rakyat Indonesia terhadap Jepang. Karena
itu, Jepang berusaha menggerakkan seluruh rakyat melalui tokoh-tokoh nasionalis, seperti Ir.
Soekarno, Moh. Hatta, K. H. Mas Mansyur, Ki Hajar Dewantara, dan tokoh lainnya. Akhirnya,
dibentuklah Pusat Tenaga Rakyat (Putera) pada 16 April 1943.

Tujuan Putera adalah untuk membangun dan menghidupkan kembali segala hal yang telah
dihancurkan Belanda pada masa penjajahannya. Jika dikaitkan dengan alasan pembentukannya,
Putera bertujuan untuk membujuk kaum nasionalis dan intelektual (terutama para tokoh terkemuka)
untuk mengerahkan pikiran dan tenaga mereka untuk kepentingan perang melawan Sekutu. Oleh
karena itu, dengan adanya pemimpin orang Indonesia dalam organisasi tersebut, diharapkan rakyat
akan turut mendukung penuh kegiatan ini. Dengan kata lain, Putera bertugas untuk memusatkan
segala potensi masyarakat Indonesia untuk membantu Jepang dalam perang. Tak hanya dalam bidang
propaganda, Putera juga memiliki tugas untuk memperbaiki bidang sosial ekonomi.

5. Mengapa dibentuk Barisan Pelopor, apa tujuannya?


Jawaban :
Alasan Barisan Pelopor dibentuk adalah awalnya karena atas dasar keputusan rapat Chuo-
Sangi-In (Dewan Pertimbangan Pusat) yang diadakan pada pertengahan tahun 1944, yang
dimana salah satu keputusan rapat tersebut adalah merumuskan cara untuk menumbuhkan
keinsyafan dan kesadaran yang mendalam pada rakyat untuk melakukan kewajiban mereka dan
membangun persaudaraan untuk mempertahankan tanah airnya dari serangan musuh. Adapun
sebagai wujud konkret dari kesimpulan rapat tersebut, dibentuklah organisasi “Barisan Pelopor”
pada 1 November 1944. Pembentukan barisan pelopor juga didukung oleh alasan Jepang yang
membutuhkan rakyat Indonesia untuk selalu siap mempertahankan kedudukannya di
Indonesia (dan juga keperluan perang).

Tujuan Barisan Pelopor adalah untuk membentuk kesadaran (minat) rakyat Indonesia agar
siap membantu Jepang mempertahankan wilayah Indonesia dengan memberikan pendidikan serta
pelatihan (militer) kepada para pemuda. Namun, Jepang memiliki tujuan tersembunyi dari
pembentukan organisasi ini, salah satunya yaitu untuk mendapatkan tenaga cadangan sebanyak-
banyaknya dari rakyat Indonesia untuk membantu dan mendukung kemenangan Jepang dalam
perang dunia II.

5
Ringkasnya, tujuan Barisan Pelopor adalah sebagai berikut.
• Meningkatkan kesadaran, minat, dan kemampuan rakyat Indonesia untuk membantu
Jepang dalam mempertahankan Indonesia.
• Menggerakkan massa atau rakyat Indonesia (sebagai tenaga militer atau tentara).
• Memberi pendidikan atau pelatihan kemiliteran bagi para pemuda.
• Meningkatkan pertahanan militer dari rebutan pihak lain (misalnya, sekutu), serta
melakukan kegiatan untuk kesejahteraan rakyat.

6. Jelaskan yang dimaksud dengan Ekonomi Perang?


Jawaban :
Ekonomi Perang adalah kebijakan untuk memanfaatkan dan mengerahkan semua
kekuatan ekonomi yang dimiliki suatu negara untuk menopang keperluan dalam
kegiatan peperangan. Ekonomi perang juga didefinisikan sebagai serangkaian upaya atau
tindakan ekonomi, yang dilakukan oleh negara modern untuk memaksimalkan ekonominya
untuk memenuhi kebutuhan perang.
Dengan kata lain, semua kekuatan ekonomi di Indonesia digali untuk menopang kegiatan
perang agar kekurangan dana, baik itu untuk persenjataan, dan lain sebagainya. Adapun
ekonomi perang dicetuskan oleh Panglima Angkatan Darat Ke-16. Adapun sistem ekonomi
perang awalnya diterapkan pada Tahun 1942.

7. Pada zaman Jepang, keadaan pendidikan dan aktivitas di bidang perkebunan mengalami
kemerosotan. Mengapa hal itu bisa terjadi? Coba lakukan telaah kritis!
Jawaban :
Pada zaman Jepang, memang benar adanya bahwa keadaan pendidikan dan aktivitas di
bidang perkebunan mengalami kemerosotan. Terjadi kemerosotan dalam bidang pendidikan
adalah karena adanya pembatasan pendidikan (penutupan sekolah, pengurangan murid dan
guru, pembatasan muatan kurikulum yang menyebabkan meningkatnya angka buta huruf dan
putus sekolah), serta Jepang mengeluarkan kebijakan yang menyebabkan pelajar lebih
diorientasikan pada kemiliteran untuk kepentingan pertahanan Indonesia dibandingkan
pendidikan umumnya. Sedangkan, Terjadi kemerosotan dalam bidang perkebunan karena
Jepang hanya membolehkan penanaman tumbuhan tertentu yang dapat dimanfaatkan
untuk keperluan perang, seperti padi, jarak, dan lain-lain.

6
Berikut adalah penjelasan lanjut (telaah kritis) dari alasan di atas.

A. Bidang Pendidikan
Pada masa Jepang, kegiatan pendidikan mulai dibatasi. Jumlah sekolah dikurangi secara
drastis. Jumlah sekolah dasar menurun dari 21.500 menjadi 13.500 buah, sekolah lanjutan
dari 850 ke 20 buah. Tak hanya itu, jumlah murid di Sekolah Dasar berkurang 30% dan pada
sekolah lanjutan berkurang drastis hingga 90%. Adapun aktivitas pengajaran di perguruan
tinggi terhambat atau macet. Pengajarnya juga mengalami penurunan secara signifikan serta
muatan kurikulum di batasi, dimana Bahasa Indonesia sebagai mata pelajaran utama (juga
sebagai bahasa pengantar) dan Bahasa Jepang yang dijadikan mata pelajaran wajib di sekolah.

Tak hanya itu, kebijakan pemerintah Jepang turut mempengaruhi kemerosotan


pendidikan ini. Para pelajar harus menghormati budaya dan adat istiadat Jepang, dan
diwajibkan melakukan kerja bakti (kinrohosyi), seperti mengumpulkan bahan untuk perang,
menanam bahan makanan dan pohon jarak, memperbaiki jalan, serta membersihkan asrama.
Para pelajar diwajibkan juga mengikuti latihan kemiliteran, menyanyikan lagu Kimigayo,
hormat pada bendera Hinomaru dan melakukan taiso dan seikerei.

Akibatnya, angka buta huruf menjadi meningkat. Dapat disimpulkan bahwa kemunduran
pendidikan ini disebabkan oleh kebijakan pemerintah tadi, dimana pelajar lebih
diorientasikan pada kemiliteran dibandingkan pendidikan. Bagi Jepang, pelaksanaan
pendidikan bagi rakyat Indonesia bukan untuk membuat pandai, tetapi dalam rangka
pembentukan kader-kader yang memelopori program Kemakmuran Bersama Asia Timur
Raya. Sekolah menjadi tempat indoktrinasi kejepangan, seperti indoktrinisasi nilai-nilai
fasisme Jepang kepada generasi muda lewat pendidikan semi-militer, pelatihan fisik, dan
kerja bakti.

B. Bidang perkebunan
Kemunduran aktivitas perkebunan di masa Jepang berkaitan dengan kebijakan Jepang
yang memutuskan hubungan dengan Eropa. Padahal Eropa merupakan pusat perdagangan
dunia. Karena hasil perkebunan yang laku di pasaran dunia (tebu, teh, kopi, tembakau, dan
lainnya) tidak perlu lagi diperdagangkan (ke Eropa), maka Jepang tidak lagi
mengembangkan jenis tanaman tersebut.

7
Tanah-tanah perkebunan diganti menjadi tanah pertanian, sesuai dengan kebutuhan
Jepang saat itu; keperluan peperangan. Semua tanah tersebut ditanami tanaman padi (untuk
bahan makanan), serta tanaman lain yang sangat dibutuhkan untuk perang, misalnya tanaman
jarak (sebagai pelumas mesin, termasuk mesin pesawat terbang). Tanaman kina juga
dibutuhkan sebagai obat antimalaria, karena malaria dianggap melumpuhkan prajurit untuk
berperang.

Setelah itu, pabrik untuk tanaman yang laku di pasaran dunia, seperti pabrik gula, pabrik
the penderesan getah karet, dan lainnya sebagian besar mulai ditutup, sebab tanaman-
tanaman ini (tembakau, kopi, teh, dan lain-lain) mulai dikurangi, bahkan perkebunannya
mulai dirusak dan diganti dengan tanaman yang sesuai untuk keperluan perang. Oleh sebab
itu, hasil-hasil perkebunan di zaman Jepang menurun drastis.

8. Jelaskan dampak dari berbagai kebijakan Jepang itu terhadap kehidupan masyarakat!
Jawaban :
Tentu, secara garis besarnya, dampak dari kebijakan dan tindakan Jepang tersebut adalah
menambah penderitaan rakyat Indonesia. Bahan makanan sulit didapatkan karena petani
menjadi pekerja romusha. Kemiskinan semakin meluas di kalangan masyarakat, buktinya
gelandangan di kota-kota besar semakin banyak, seperti di Jakarta, Bandung, Semarang, dan
Surabaya. Sering ditemukan mereka banyak yang meninggal di jalanan atau di bawah jembatan
akibat mati kelaparan. Penyakit kulit seperti kudis menjangkiti masyarakat.

Pasar gelap juga semakin banyak di kota-kota besar, sehingga barang keperluan sehari-hari
semakin sedikit dan sulit didapatkan. Adapun dari segi ekonomi, terjadi inflasi parah dan tidak
ada jaminan bagi uang yang dikeluarkan oleh Jepang. Tak hanya pangan, bahan sandang
(pakaian) juga sulit didapat, bahkan masyarakat terpaksa menggunakan karung goni sebagai
bahan pakaian. Obat-obatan semakin menipis persediaannya dan susah dicari. Tak hanya itu,
akibat perkebunan yang diganti paksa menjadi pertanian tanaman yang berguna dalam perang
mengakibatkan kemerostan perkebunan dan ekonomi. Kemunduran pendidikan juga terjadi
akibat pembatasan pendidikan.

8
Secara ringkas, berikut dampak negatif kebijakan Jepang tersebut bagi kehidupan
masyarakat Indonesia :
• Membuat rakyat Indonesia semakin tersiksa dan menderita akibat kebijakan kerja romusha.
• Bahan makanan, pakaian, dan obat-obatan sangat sulit didapatkan.
• Kemiskinan melanda masyarakat.
• Adanya pasar gelap di kota-kota besar yang menyebabkan inflasi keuangan yang parah. Hal
ini menyebabkan ekonomi Indonesia semakin memburuk.
• Kemerosotan dalam bidang perkebunan karena kebanyakan tanaman-tanaman perkebunan
(seperti teh dan kopi) tidak lagi ditanam. Hal ini juga menyebabkan perekonomian semakin
memprihatinkan. Pabrik pengolahan hasil perkebunan juga ditutup.
• Kerusakan lahan pertanian akibat ditanamnya tanaman dengan tidak memperhatikan musim
dan jenis tanamannya itu sendiri (hanya melihat keuntungan sebagai keperluan perang).
• Kemerosotan dalam bidang pendidikan akibat pembatasan sekolah dan pendidikan. Rakyat
Indonesia tidak dapat melakukan kegiatan belajar mengajar lagi karena Jepang tidak
memperbolehkan institusi atau pendidikan berkembang, tetapi hanya berfokus pada
kemiliteran (untuk mendukung perang).
• Jepang melarang kegiatan dan organisasi politik yang dibuat oleh orang Indonesia, tetapi jika
dibuat oleh Jepang, diperbolehkan karena dapat dengan mudah dilacak dan sebagai alat
propaganda. Jepang khawatir jika orang Indonesia sendiri yang membentuk organisasinya,
akan timbul pergerakan nasionalis untuk merdeka sesungguhnya. Jepang juga melarang rakyat
Indonesia untuk berserikat dan berkumpul, serta dilarang untuk membahas pergerakan tentang
peraturan dan susunan Negara.
• Struktur pemerintahan sesuai dengan keinginan Jepang.

Dampak positif dari kebijakan pelatihan militer dan pembentukan organisasi oleh Jepang :
Walaupun kebijakan dan tindakan Jepang atas Indonesia memberikan banyak dampak negatif,
tetapi ternyata ada beberapa hal yang dapat dijadikan dampak positif, yakni sebagai berikut.
• Jepang memberikan pendidikan militer lebih baik (daripada kebijakan yang ada di masa
Belanda) dan dapat dimanfaatkan sebagai persiapan pembentukan pertahanan bagi negara baru.
• Jepang memberikan ruang bagi rakyat Indonesia untuk merumuskan dasar negara sebagai
pemenuhan janji kemerdekaan.
• Jepang membentuk organisasi (seperti Putera, Barisan Pelopor, dan lain-lain) sehingga
memperkuat persatuan dan kesatuan secara tidak langsung di para anggotanya.

9
9. Jelaskan tentang perlawanan Rakyat Papua terhadap kekejaman Jepang!
Jawaban :
Pada masa pendudukan Jepang, penderitaan juga dialami oleh rakyat Papua. Mereka
mendapat penyiksaan di luar batas kemanusiaan dari Jepang, baik itu dijadikan budak belian,
dipukuli, dan dianiaya. Oleh karena itu, mereka melancarkan perlawanan terhadap Jepang.

Gerak perlawanan yang terkenal di Papua adalah “Gerakan Koreri” yang dipimpin
oleh L. Rumkorem dan berpusat di Biak (sebagai pusat pergolakan untuk melawan
pendudukan Jepang). Rakyat Papua memiliki semangat juang tinggi dan pantang menyerah,
walaupun hanya menggunakan persenjataan seadanya menghadapi Jepang. Jepang memberikan
hukuman pancung bagi para rakyat yang melawan, tetapi rakyat Papua tidak gentar.

Pada akhirnya, Jepang pun kewalahan dan menyerah melawan pejuang Papua (Irian)
tersebut. Jepang pun meninggalkan Biak, sehingga Pulau Biak merupakan daerah merdeka dan
bebas pertama dari Jepang di Indonesia.

Perlawanan di tanah Irian (Papua) meluas ke berbagai daerah, yakni dari Biak ke Yapen
Selatan, Papua. Perlawanan ini dipimpin oleh Silas Papare. Perlawanan ini berlangsung lama
hingga Jepang dikalahkan Sekutu. Sekutu juga memberi bantuan senjata kepada pejuang atau
rakyat Yapen Selatan untuk mengalahkan Jepang. Walau rakyat Yapen Selatan terus bergerilya
dalam waktu yang lama, mereka tidak menyerah.

10. Nilai- nilai apa yang dapat kamu peroleh setelah belajar tentang sejarah pendudukan di
Jepang di Indonesia?
Jawaban :
Nilai-nilai apa yang dapat saya peroleh setelah belajar tentang sejarah pendudukan di
Jepang di Indonesia yaitu nilai semangat nasionalisme dan patriotisme, semangat
persaudaraan, persatuan dan kesatuan, disiplin, pantang menyerah, dan semangat juang
yang tinggi. Jepang memberikan tekanan dan penderitaan terhadap rakyat Indonesia, para
pejuang tersebut pantang menyerah dan terus bangkit melawan Jepang. Disinilah tampak jiwa
nasionalisme dan patriotisme mereka, yakni rela berkorban demi bangsa yang dicintai, yakni
Bangsa Indonesia. Tak hanya itu, mereka menyatukan kekuatan mereka demi melawan Jepang,
mereka sadar bahwa mereka memiliki tujuan yang satu, yakni kemerdekaan Indonesia.

10
Berhubungan dengan diri saya sendiri, saya menyadari bahwa perjuangan para pahlawan
untuk melepaskan Indonesia dari pendudukan Jepang sangat berat. Banyak sekali rakyat yang
telah menjadi korban pendudukan Jepang. Namun, mereka tetap optimis dan pantang
menyerah menghadapinya, walau di tengah kesengsaraan. Demikian, saya juga harus
berjuang, selalu semangat, dan pantang menyerah untuk meraih cita-cita saya. Saya juga
harus mengembangkan rasa cinta tanah air Indonesia dalam jiwa saya. Selain itu, saya
juga sangat bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena Indonesia dapat merdeka dan
terus berkembang hingga saat ini.

Nilai pengetahuan juga didapatkan setelah mempelajari sejarah pendudukan di Jepang.


Karena perjuangan rakyat Indonesia di masa lampau, kita dapat merdeka seperti sekarang ini.
Sebagai generasi muda, kita perlu menghargai segala perjuangan mereka.

Selain itu, ketika Jepang datang ke Indonesia, rakyat Indonesia menyambut mereka tanpa
mengetahui motif untuk menduduki Indonesia. Dari sana, dapat kita pelajari bahwa kita perlu
waspada dan bijak terhadap orang lain yang mungkin baru bagi kita. Selain itu, kita juga
harus membalas perbuatan baik dengan perbuatan baik juga, jangan seperti Jepang yang malah
menyengsarakan Indonesia walau telah disambut.

Setelah belajar sejarah pendudukan Jepang di Indonesia, terdapat kekejaman yang


dilakukan oleh Jepang terhadap Indonesia. Ini merupakan nilai negatif yang tidak boleh kita
tiru dalam kehidupan kita. Seharusnya, kita tidak boleh merampas hak orang lain. Bahkan
kita tidak boleh menyusahkan dan memberatkan orang lain demi kepentingan kita sendiri.

11

You might also like