You are on page 1of 4

SOP

DEKONTAMINASI, PEMBERSIHAN DAN STERILISASI ALAT


No. Dokumen No. Revisi Halaman
02/E/SOP/2014 - 1/5

Tanggal Terbit Disusun Ditetapkan


PUSKESMAS 8 Agustus 2014 Kepala UPTD Puskesmas Parang
PARANG Tim Medis
Puskesmas Parang
Dr. AVNIE FEBRIANA
NIP. : 19810208 200901 2 005
Pengertian Suatu tindakan pemrosesan alat tingkat akhir untuk membuat alat menjadi steril
sehingga dapat membunuh mikroorganisme, termasuk bakteri endospora.
Tujuan 1. Mensterilkan alat – alat (instrumen)
2. Mensterilkan sarung tangan bedah
3. Mensterilkan ruangan operasi
4. Mensterilkan linen / duk
5. Mensterilkan bahan habis pakai (kapas, kasa, tampon, dll)

Petugas Tenaga Medis dan Paramedis


Kebijakan Prinsip PI
Prosedur - Proses semua alat / instrumen habis pakai yang digunakan untuk serentetan
tindakan medis.
Dekontaminasi
 Memakai sarung tangan (Lihat SOP Memakai dan Melepas Handscoen).
 Menyiapkan bak perendaman yang diisi dengan larutan klorin 0,5 % dengan cara :
         Mencampur 1 sendok makan kaporit dengan 1 liter air.
         Mengaduk larutan sampai terlarut.
 Memasukkan alat – alat kesehatan atau alat laboratorium yang sudah terpakai dan
bisa digunakan lagi kedalam bak perendaman dengan cara :
         Mengambil satu persatu alkes dengan korentang.
         Memasukan satu persatu alkes atau peralatan laboratorium kedalam bak
perendaman klorin 0,5% dengan korentang.
 Biarkan selama kurang lebih 10 menit.

B.     Pencucian dan Pembilasan


1. Membuka kran air dengan cara memutar searah jarum jam (model kran
bukan putaran) dengan tangan kanan.
2.  Mengambil peralatan bekas pakai yang sudah didekontaminasi (hati-hati bila
memegang peralatan yang tajam, seperti gunting dan jarum jahit). Agar tidak
merusak benda – benda yang terbuat dari plastik atau karet, jangan dicuci secara
bersamaan dengan peralatan dari logam atau kaca.
Bila memungkinkan gunakan bak perendaman yang berbeda caranya dengan
mengambil satu persatu alkes atau peralatan laboratorium yang sudah
didekontaminasi dengan korentang.
3.   Mencuci dengan hati-hati semua benda tajam atau yang terbuat dari kaca dengan
cara :
 Menggunakan sikat dengan air dan sabun untuk menghilangkan sisa darah dan
kotoran dengan cara : menyikat dengan perlahan, searah dan berulang-ulang di
bawah air mengalir sampai sisa darah dan kotoran bersih di semua permukaan.
 Membuka engsel, gunting dan klem dengan cara memutar skrup secara
perlahan ke kiri sampai terlepas. Menyikat dengan seksama terutama pada
bagian sambungan dan sudut peralatan dengan cara : menyikat dengan
perlahan, searah dan berulang-ulang di bawah air mengalir sampai tidak tampak
noda darah atau kotoran.
 Memastikan sudah tidak ada sisa darah dan kotoran yang tertinggal pada
peralatan dengan cara melihat dengan membolak balik di bawah penerangan
yang cukup terang.
4. Mengulangi prosedur di atas setiap benda sedikitnya tiga kali ( atau lebih bila
perlu ) dengan air dan sabun atau detergen.
5. Membilas benda- benda tersebut dengan air bersih dengan cara :
         Mengambil satu persatu alkes dan peralatan laboratorium.
         Membilas satu persatu di bawah air mengalir.
6. Mengulangi prosedur tersebut untuk benda- benda lain. Jika peralatan akan
didesinfeksi tingkat tinggi secara kimiawi ( misalkan dalam larutan
klorin 0,5% ), tempatkan peralatan dalam wadah yang bersih dan biarkan kering
sebelum mulai proses ( DTT ) dengan cara :
         Menyiapkan baki yang bersih dan kering.
         Ambil alat satu-persatu sesuai dengan jenisnya ( mis : tabung reaksi dengan
tabung reaksi, beaker glass dengan beaker glass).
7. Peralatan yang akan di desinfeksi tingkat tinggi dengan cara dikukus / rebus, atau di
sterilisasi di dalam autoclave / oven panas kering, tidak perlu dikeringkan dulu
sebelum proses sterilisasi dimulai.
8. Selagi masih menggunakan sarung tangan, cuci sarung tangan dengan air dan
sabun, kemudian bilas dengan seksama menggunakan air bersih dengan cara :
         Meletakan tangan yang masih bersarung tangan di bawah air mengalir.
         Mengambil sabun.
         Menggosokkan kedua tangan dengan sabun sampai bersih.
9. Melepas sarung tangan (lihat SOP memasang dan melepas handscoen).
10. Menggantung sarung tangan dan biarkan kering dengan cara diangin-anginkan
dengan cara :
         Menggantung sarung tangan dengan posisi jari dari sarung tangan di bawah,
kemudian dijepit memakai jepitan yang telah dicuci di tempat jemuran.
         Meletakan jemuran di tempat yang tidak terkena sinar matahari secara
langsung.
11. Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir (lihat SOP mencuci tangan).

Metode sterilisasi :
a. Panas : penguapan bertekanan tinggi menggunakan autoklaf / pemanasan
kering dengan menggunakan oven.
Standarisasi :
 Suhu 121°C (250°F)
 Tekanan 106 kpa ( 15 lbs / in2 )
 waktu 20 menit untuk alat tidak terbungkus dan 30 menit untuk alat yang di
bungkus
 pada suhu 132°C ( 270°C) tekanan harus berada pada 30 lbs/ in 2, 15 menit
untuk alat terbungkus
 pada suhu 170°C (340 °F) selama 1 jam
 pada suhu 160°C (320°F) selama 2 jam
caranya :
- masukkan instrumen – instrumen yang sudah kering setelah pencucian,
susun sedemikian rupa
- untuk linen, kapas, kassa, tampon dan pengikat tali pusat bungkus dengan
kain atau kertas. Letakkan pada bagian paling atas.
- Set tekanan (kpa/lbs/in2) tergantung dari jenis sterilisator yang ada ikuti
rekomendasi pabrik

b. Uap : paling efektif oleh karena 2 alasan :


1. Uap pekat adalah sebuah kendaraan energi termal yang sangat efektif
2. Lapisan luar mikroorganisme yang bersifat protektif dan resisten dapat
dilemahkan oleh uap sehingga terjadi koagulasi.
Syarat :
1. Kontak yang memadai
2. Suhu yang sangat tinggi
3. Waktu yang tepat
4. Kelembapan yang memadai

Caranya :
1. Proses dekontaminasi, pencucian, pembilasan dan pengeringan.
2. Peralatan berengsel harus terbuka atau tidak terkunci
3. Susun paket dalam ruangan untuk memudahkan sirkulasi yang bebas dan
penetrasi uap ke seluruh permukaan.
4. Instrumen bersih / bahan bersih dibungkus dengan kain katun ganda /
kertas koran
5. Putar suhu 121°C (250°F) selama 30 menit
6. Tunggu 20 hingga 30 menit (hingga terbaca 0)
7. Agar mencegah kondensasi ketika mengeluarkan paket – paket tersebut,
tempatkan baki dan paket steril pada permukaan yang dilapisi kertas atau
bahan kain.
8. Setelah sterilisasi, instrumen yang dibungkus dengan kain / kertas
dianggap steril sepanjang paket tersebut tetap bersih
9. Idealnya sebuah log sterilisator uap harus mempunyai catatan – catatan
waktu :
 Mulai panas
 Mempunyai suhu dan tekanan yang tepat
 Menurunkan panas
 Mematikan panas
c. Kimia : dengan menggunakan DTT, misal glutaraldehid dan
formaldehid.Merendam sekurang – kurangnya 10 jam dalam larutan
glutaraldehid seperti: cidex
d. Lalu dibilas dengan air steril, apabila tidak dibilas sisa ini akan mengganggu
(menyebabkan lengket)
Caranya :
1. Lakukan dekontaminasi, pencucian, pembilasan, pengeringan.
2. Rendam seluruh instrumen dalam wadah bersih yang diisi dengan larutan
kimia dan tutup wadah tersebut
3. Biarkan selama 10 jam
4. Angkat instrumen dari larutan dengan cunam steril bilas dengan air steril
dan keringkan di udara.
5. Simpan instrumen yang sudah disterilisasi dalam wadah steril dengan
penutup yang ketat apabila tidak akan digunakan dengan segera
e. Untraviolet : cahaya UV radiasi adalah sebuah metode yang bersifat kurang
praktis dan kurang efektif. Karena energi UV radiasi sangat terbatas, tidak
menetrasi debu, lendir / air. Sinar UV hanya dapat membunuh microorganisme
yang terkena secara langsung oleh cahaya UV. Untuk permukaan yang tidak
dapat dijangkau oleh sinar radiasi UV microorganisme tidak akan terbunuh.
Caranya :
1. Tutup semua ruangan yang akan disinari UV
2. Pasang kontak listrik UV, tekan tombolnya / nyalakan
3. Arahkan lampu sinar radiasi ke satu sudut dalam beberapa jam sesuai
petunjuk pabrik
4. Pindahkan ke sudut ruang lainnya sesuai prosedur 3
5. Pindah secara berurutan sampi semua sudut dan ruangan tersinari radiasi
UV
     f. METODE ALTERNATIF REBUS ATAU KUKUS
1) Mengambil panci dengan penutup yang rapat dengan cara :
         Menaruh panci di tempat yang datar berdekatan dengan alat
pemanas.
2) Merendam peralatan di dalam air sehingga semuanya terendam air dengan
cara :
         Mengisi panci dengan alat yang akan disterilkan.
         Menambahkan air setinggi kurang lebih 2,5 cm di atas alat yang
akan direbus.
         Pastikan semua alat yg akan di rebus telah di penuhi air.
         Menutup rapat panci.
3) Memulai memanaskan air.
4) Menghitung waktu saat air mulai mendidih dengan cara :
         Menghitung waktu saat air mulai mendidih dengan timer selama 20
menit.
5) Jangan tambahkan benda apapun ke dalam air mendidih setelah
penghitungan waktu mulai.
         Rebus selama 20 menit, catat lama waktu perebusan di dalam buku
khusus.
         Biarkan peralatan kering dengan cara diangin-anginkan sebelum
digunakan atau disimpan.
         Pada saat peralatan kering gunakan segera atau simpan dalam
wadah disinfeksi tingkat tinggi bertutup. Peralatan bisa disimpan sampai
satu minggu asalkan penutup tidak dibuka.
6) Mengganti air setiap kali mendisinfeksi peralatan dengan cara:
         Membuang sisa air
         Mengulangi kembali prosedur di atas

Unit Terkait Tenaga Medis dan Paramedis

You might also like