Professional Documents
Culture Documents
Makalah Islam Dalam Lintas Sejarah
Makalah Islam Dalam Lintas Sejarah
Disusun Oleh :
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL..……………………………………………………….. i
KATA PENGANTAR………………………………………………………. ii
DAFTAR ISI………………………………………………………………… iii
BAB I………………………………………………………………………… 1
PENDAHULUAN…………………………………………………………… 1
1. 1 Latar Belakang…………………………………………………………. 1
1. 2 Rumusan Masalah……………………………………………………… 2
BAB II………………………………………………………………………... 2
PEMBAHASAN……………………………………………………………... 2
2. 1 Pengertian Islam Dalam Lintas Sejarah……………..……………….... 3
BAB III………………………………………………………………………. 7
PENUTUP…………………………………………………………………… 7
3. 1 Kesimpulan…………………………………………………………….. 7
3. 2 Saran…………………………………………………………………… 7
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………….. 8
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam sejarah kebudayaan umat manusia proses tukar-menukar dan interaksi
(intermingling) atau pinjam meminjam konsep antara satu kebudayaan dengan kebudayaan lain
memang senantiasa terjadi, seperti yang terjadi antara kebudayaan Barat dan peradaban Islam.
Dalam proses ini selalu terdapat sikap resistensi dan akseptansi. Namun dalam kondisi dimana
suatu kebudayaan itu lebih kuat dibanding yang lain yang tejadi adalah dominasi yang kuat
terhadap yang lemah. Istilah Ibn Khaldun, “masyarakat yang ditaklukkan, cenderung meniru
budayapenakluknya”. Islam menyajikan sistem tolong menolong antarumat dalam lapangan
politik, perekonomian, kehidupan sosial, bahkan sistem perdamaian. Islamlah yang mencetuskan
sistem perjanjian, konsulat, suaka politik, dan dakwah. Kerja sama dan kontak ekonomi
dibolehkan dengan pihak lain, seperti Yahudi,persiadanyunani.
Ketika Peradaban Islam menjadi sangat kuat dan dominan pada abad pertengahan, masyarakat
Eropa cenderung meniru atau “berkiblat ke Islam”. Kini ketika giliran kebudayaan Barat yang
kuat dan dominan maka proses peniruan itu juga terjadi. Terbukti sejak kebangkitan Barat dan
lemahnya kekuasaan politik Islam, para ilmuwan Muslim belajar berbagai disiplin ilmu termasuk
Islam ke Barat dalam rangka meminjam. Hanya saja karena Peradaban Islam dalam kondisi
terhegemoni maka kemampuan menfilter konsep-konsep dalam pemikiran dan kebudayaan Barat
juga lemah.