You are on page 1of 20

MODUL PERKULIAHAN

[SEMINAR SKRIPSI]

[contoh Draf Makalah


Seminar Nasional ]

Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh


[Fakultas [PETERNAKAN] [PET074P] [Dr. Ir. Sundari, M.P.]
AGROINDUSTRI ]
03
DAFTAR ISI

PEMBAHASAN..................................................................................................................................3
LATIHAN .........................................................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………………………………………………………………………19

2020 [Magang Kerja Perusahaan] Pengembangan Materi Pembelajaran dan e-learning


[Dr. Ir. Sundari, M.P.] http://mercubuana-yogya.ac.id/ 2
PEMBAHASAN

PANDUAN PRESENTASI PEMAKALAH

1.Alokasi waktu untuk masing-masing presenter adalah 15 menit (presentasi 10 menit, pertanyaan dan
jawaban 5 menit). 2.Presenter dimohon sudah menyerahkan materi presentasi dalam bentuk power
point kepada panitia pada saat registrasi. 3.Presenter (pemakalah) dipersilakan berada di ruang
presentasi 5 menit sebelum sesi dimulai. 4.Presenter (pemakalah) diharuskan untuk tetap berada di
ruang presentasi. Semua ruangan akan dilengkapi dengan sebuah laptop/komputer, dan LCD
proyektor/layar. 5.Masing-masing presenter akan dibagi ke dalam 4 ruangan. Di setiap ruangan akan
dipandu moderator dan asisten yang mengoperasikan laptop. 6.Sertifikat presentasi dapat diambil di
bagian sekretariat konferensi nasional.

PEDOMAN UMUM

1.Makalah merupakan hasil karya sendiri dan bukan milik orang lain 2.Ditulis dalam bahasa Indonesia
dengan 1,5 spasi. 3.Menggunakan format kertas ukuran A4 dengan margin tepi kiri 4 cm, dan tepi
kanan 3 cm, atas dan bawah masing-masing 3 cm. 4.Menggunakan font Times New Roman ukuran 12
pt dengan menggunakan Microsoft Word. 5.Panjang naskah maksimal 15 halaman termasuk tabel
dan gambar, halaman tunggal (tidak bolak-balik) 6.Penomoran halaman dimulai dari halaman judul
disebelah tengah bawah dan seterusnya. 7.Penulisan nomor tabel berdasarkan nomor urut
(Tabel 1, Tabel 2 dan seterusnya) 8.Judul Bab diketik dengan huruf kapital semua, bold, font
Times New Roman, ukuran 12 pt, dan rata kanan-kiri Contoh: PENDAHULUAN PEMBAHASAN
KESIMPULAN DAN SARAN DAFTAR PUSTAKA Sub-bab diketik dengan huruf kapital pada awal kata; Bold;
Times New Roman 10 point; rata kanan-kiri) Contoh: 1.1Xxxxxxxxxx Xxxxxxxxx 1.2Xxxxxxxxxx Xxxxxxxxx

Jarak antara teks dengan judul tabel adalah satu spasi sama dengan jarak antara judul tabel dan
tabelnya. Sedangkan jarak setelah tabel ke teks berikutnya adalah dua spasi. Seperti contoh di bawah
ini. (kosong satu spasi tunggal)Tabel 1. Judul tabel diletakkan di atas tabel (10 pt, bold)(kosong satu spasi
tunggal)(kosong dua spasi tunggal)Gambar diletakkan di tengah halaman dan diberi jarak satu spasi
antara gambar dan teks di atasnya. Keterangan gambar terletak di bawah gambar dengan menggunakan
ukuran huruf 10 pt dan dicetak tebal. Jarak antara gambar dan keterangannya adalah satu spasi.
Jarak antara keterangan gambar dengan teks berikutnya adalah dua spasi. Contoh: (kosong satu
spasi tunggal)(kosong satu spasi tunggal)Gambar 1. Keterangan dibawah gambar (10 pt, bold)(kosong
dua spasi tunggal)Jika gambar yang digunakan adalah karya orang lain, penulis harus sudah
mendapatijin untuk diterbitkan dari pemiliknya. No.ABCD1--------2.--------

FORMAT PENULISAN FULL PAPER

Penulisan makalah terdiri dari Abstrak, Pendahuluan, Bahan dan Metode, Hasil dan Pembahasan.
Format penulisan artikel ini dapat bervariasi berdasarkan disiplin ilmu namun secara umum tetap
mengacu kepada format tersebut. 1.Ketentuan Umum Penulisan Naskah Makalah Ketentuan untuk
penulisan naskah ringkas adalah sebagai berikut: a.Naskah ringkas diketik menggunakan font Times
New Roman 12 pt dengan spasi 1,5 (line spacing = 1,5 lines). b.Ukuran kertas A4. c.Menggunakan
format satu kolom dan margins top 3 cm; left 4 cm; bottom 3 cm; right 3 cm. d.Panjang naskah adalah
maksimal 15 halaman, termasuk gambar, grafik atau tabel (jika ada). 2.Struktur Naskah Makalah
a.Judul Artikel Judul ditulis dengan menggunakan font Times New Roman 14 pt, cetak tebal, dengan

Panduan e-learning Bagi Pengelola


Page 3 Universitas Mercu Buana Yogyakarta
spasi 1 dan penulisan rata tengah. b.Nama Penulis 1)Nama penulis, ditulis di bawah judul. Jarak antara
judul dan nama penulis diberi satu spasi kosong. 2)Nama penulis ditulis tanpa menggunakan gelar
dengan huruf 12 pt. 3)Nama lembaga ditulis di bawah nama penulis. c.Abstrak 1)Abstrak memuat latar
belakang atau permasalahan, tujuan, metode penelitian, hasil, dan kesimpulan 2)Judul “Abstrak” dicetak
tebal dengan ukuran 12 pt dan rata tengah. Jarak antara nama penulis dan kata “Abstrak” diberi dua
spasi kosong.

3)Teks abstrak ditulis dalam satu paragraf yang terdiri dari 150-200 kata dengan menggunakan huruf
Times New Roman 10 pt dengan spasi satu dan italic. 4) Di bawah teks abstrak dicantumkan kata
kunci (keyword) yang dicetak tebal (bold) dan terdiri atas 3 sampai 5 kata dan/atau kelompok
kata yang ditulis sesuai urutan abjad. Antara kata kunci dipisahkan oleh titik koma (;). 3-5 kata tersebut
ditulis dengan font Times New Roman, 10 pt, dan italic. d.Pendahuluan/Latar Belakang 1)Pendahuluan
umumnya terdiri atas latar belakang masalah, permasalahan dan tujuan penelitian. 2)Pendahuluan
ditulis setelah keyword, dengan jarak tiga spasi kosong. 3)Tulisan “PENDAHULUAN” menggunakan
huruf kapital, font Times New Roman, ukuran 12 pt, dan bold.

CONTOH TEMPLATE

Judul Artikel (14 pt, bold, centered) (kosong satu spasi tunggal)Penulis Pertama, Penulis Kedua, dan
Penulis Ketiga (12 pt) (kosong satu spasi tunggal)1. Department, Faculty, University, Address, City, Zip
Code, Country (10 pt)2. Departement, Faculty, University, Address, City, Zip Code, Country (10 pt)E-mail:
author@address.com(10 pt, italic)(kosong dua spasi tunggal)Abstrak (12 pt, bold)(kosong satu spasi
tunggal)Abstrak ditulis dalam bahasa Indonesia. Font yang digunakan adalah Times New
Romandengan ukuran 10 pt, spasi tunggal, dan italic. Abstrak memuatlatar belakang atau permasalahan,
tujuan, metode penelitian, hasil , dan kesimpulan. Abstrak ditulisdalam satu paragraf dan tidak lebih dari
200 kata.(kosong dua spasi tunggal)Kata Kunci:Abstrak disertai dengan kata kunci sebanyak 2-5
kata yang dituliskan di bawah abstrak (10 pt, italic)(kosong tiga spasi tunggal)

Contoh Draf Makalah Seminar Nasional

Pengaruh Nanopartikel Ekstrak Kunyit pada Kinerja Produksi

dan Perlemakan Daging Ayam Broiler

Zuprizal1, Tri Yuwanta1, Ronny Martien2 , Sundari3*

1
Faculty of Animal Science, Gadjah Mada University. Bulaksumur Yogyakarta 55281, Indonesia.

2
Faculty of Pharmacy, Gadjah Mada University. Sekip Utara Yogyakarta 55281, Indonesia

3
Faculty of Agroindustry, Mercu Buana Yogyakarta University. Sedayu-Bantul 55753, Indonesia.

*Corresponding Author sundari_umby@yahoo.com

Panduan e-learning Bagi Pengelola


Page 4 Universitas Mercu Buana Yogyakarta
INTISARI

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui level yang tepat penambahan nanokapsul ekstrak
kunyit dalam ransum ayam broiler. Ayam broiler jantan umur 2 minggu strain Lohman MB 202
berjumlah 72 ekor, dibagi secara acak ke dalam 5 perlakuan dengan 3 ulangan dan 4 ekor tiap unit
sangkar. Keenam perlakuan sebagai berikut: Ransum Basal+ bacitracin 50 ppm (T0), Ransum-Basal/ RB
(T1), RB+ nanokapsul 0,2% (T2), RB+ nanokapsul 0,4% (T3), RB+ nanokapsul 0,6% (T4), RB+ nanokapsul
0,8% (T5). Variabel yang dipelajari meliputi: Karakteristik usus (pH, viskositas digesta, jumlah dan
panjang villi/kripta), kinerja produksi (konsumsi pakan, kenaikan bobot badan, konversi pakan), kualitas
karkas (persentase karkas, lemak abdominal dan subkutan), kadar lipid : kadar asam lemak daging, profil
lipid (kolesterol total, HDL-C, LDL-C, TG/Tri Glycerida) serum, hati dan daging ayam broiler, uji kualitas
daging : kimia (kadar protein, lemak, air dan abu daging). Data di analisis dengan one way ANOVA, jika
ada perbedaan nyata dilanjutkan dengan Duncan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peningkatan
level nanokapsul signifikan (P<0,05) dapat meningkatkan jumlah dan tinggi villi serta kedalaman kripta
usus, sangat signifikan (P<0,01) menurunkan lemak abdominal dan signifikan (P<0,05) menurunkan
lemak subkutan, tidak signifikan (P>0,05) menurunkan total kolesterol dan konsumsi pakan serta
signifikan (P<0,05) menurunkan pertumbuhan pada level >0,2%, signifikan (P<0,05) meningkatkan
kualitas daging (disukai, tekstur lembut, WHC tinggi, rendah lemak, kaya protein, kaya EPA dan DHA)
pada level 0,4%. Kesimpulan nanokapsul ekstrak kunyit dapat dipakai sebagai feed additive dalam
ransum ayam broiler pada level 0,2-0,4%.

Kata kunci : Nanokapsul, Ekstrak kunyit, Pencernaan, Kinerja, Kualitas daging, Ayam broiler.

PENDAHULUAN

Penggunaan antibiotik yang tidak terkendali dan tidak terbatas dapat menyebabkan akumulasi

residu yang tidak diinginkan pada hewan yang diobati dan produk mereka (Wachira et al . , 2011).

Residu antibiotik bila termakan konsumen dapat menimbulkan reaksi alergi dan keracunan serta

perkembangan kuman yang resisten terhadap antibiotik (Kusumaningsih et al., 1996). Penyakit jantung

koroner dan arteriosklerosis sangat terkait dengan asupan kolesterol dan asam lemak jenuh dan adalah

salah satu penyebab utama dari kematian manusia (Omojola et al., 2009 ). Penggunaan lemak atau

energi tinggi pada ransum menyebabkan kadar kolesterol daging paha 87,6 mg/100 g pada ayam broiler

(Daneshyar et al . , 2011 ). Kontroversi penggunaan antibiotik dan ransum berenergi tinggi pada pakan

broiler merupakan masalah dan memerlukan upaya untuk menemukan aditif pakan dari bahan-bahan

alami yang memiliki potensi untuk menggantikan fungsi antibiotik serta untuk menurunkan kolesterol.

Kurkumin sebagai bahan aktif yang diekstrak dari kunyit mempunyai aktivitas biologis yang luas seperti

Panduan e-learning Bagi Pengelola


Page 5 Universitas Mercu Buana Yogyakarta
antibiotik dan hipolipidemik, tetapi penggunaannya untuk terapi terbatas karena kurkumin mempunyai

kelarutan yang rendah, cepat dimetabolisme di sel usus dan cepat dieliminasi (Anand et al., 2007) atau

mempunyai bioavailabilitas sistemik rendah (Bisht et al., 2007). Aktivitas antibakteri kurkumin terkait

dengan polifenol dapat mendenaturasi protein ( Okoro et al . , 2009) dan merusak membran sel bakteri (

Bhawana et al . , 2011). Kurkumin mudah terdegradasi dalam larutan pH netral sampai basa dan cahaya

( Goel et al. , 2008). Agar manfaat kurkumin dapat dimaksimalkan maka aplikasi kurkumin diperlukan

teknologi dan polimer yang mampu membawa dan mengantarkannya untuk dapat terabsorbsi dengan

baik, seperti kitosan nanopartikel yang dicross-link dengan STTP menjadi nanocurcumin (Kar et al.,

2010). Penerapan nanocurcumin ke ternak seperti untuk obat kanker pada manusia dianggap mahal,

untuk itu dalam penelitian ini formulasi nanopartikel (NP) menggunakan ekstrak kunyit, untuk

menggantikan antibiotik sebagai aditif pakan dalam ransum. Pemberian dosis 160 ppm kurkumin dapat

digunakan sebagai penganti antibiotik sintetis (virginiamicin 50 ppm) untuk  pemacu pertumbuhan babi

(Sinaga et al., 2010). Al-Sultan (2003) menunjukan bahwa pemberian tepung kunyit 0,5% (setara dengan

165 ppm kurkumin setara 0,25% NP) dalam ransum ayam broiler menghasilkan pertambahan bobot

badan dan konversi ransum yang baik. Pemberian kurkumin pada tikus selama 10 minggu dengan dosis

400 mg/kg (setara 0,625 NP) bobot badan per hari lebih efektif dalam menurunkan level total

cholesterol, LDL-cholesterol dan pembentukan foam cell (Fikriah, 2007).

MATERI DAN METODE

Penelitian dikerjakan dengan rancangan percobaan acak lengkap pola searah, ayam broiler

jantan sebanyak 72 ekor umur 2-6 minggu dibagi secara acak ke dalam 6 kelompok perlakuan dengan 3

ulangan dan masing-masing ulangan berisi 4 ekor. Enam kelompok perlakuan penambahan feed

additive yakni : RB+ bacitracin 50 ppm (T0), Ransum-Basal/RB (Tabel 1) + nanokapsul 0,00% (T1), RB+

nanokapsul 0,2% (T2), RB+ nanokapsul 0,4% (T3), RB+ nanokapsul 0,6% (T4), RB+ nanokapsul 0,8%

(T5). Ayam broiler diberi pakan sesuai perlakuan dan air minum secara ad-libitum selama 4 minggu.

Panduan e-learning Bagi Pengelola


Page 6 Universitas Mercu Buana Yogyakarta
Prosedur pembuatannya nanopartikel menggunakan pendekatan bottom-up dengan metode

ionik gelasi. Misal untuk pembuatan 50 g bahan awal dalam 1L pelarut, terdiri dari: 20 g ekstrak kunyit

kemudian dilarutkan ke dalam 100 mL etanol, 20 g kitosan dilarutkan dalam buffer asetat pH4 sebanyak

800 mL, dan STTP 10 g dilarutkan ke dalam aquades 100 mL. Dengan memakai magnetic stirrer larutan

kitosan ditambahkan ke larutan ekstrak kunyit dihomogenkan selama 20 menit kemudian ditambah

larutan STTP distirrer terus sampai 20 menit lagi. Setelah selesai suspensi diatas dapat disaring dan

dikeringkan dengan oven 50C semalam selanjutnya diblender dan diayak 60 mesh menjadi serbuk dan

siap digunakan.

Variabel yang dipelajari meliputi: kinerja produksi: konsumsi pakan, kenaikan bobot badan,

konversi pakan, persentase karkas, lemak abdominal (Fadilah et al., 2007), dan subkutan (AOAC, 1995);

kadar asam lemak daging (Gas Chromatografi) , profil lipid memakai kit enzim CHOD-PAP dan GPO-PAP,

produksi Diasys) untuk uji : TC, HDL-C, LDL-C dan TG dari serum, hati dan daging ayam broiler. Semua

data hasil penelitian dianalisis variansi (ANOVA), jika ada perbedaan nyata dilanjutkan dengan uji

Duncan dengan bantuan computer SPSS-16.

Letak Tabel 1.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Kinerja Produksi

Hasil penelitian Tabel 2 ransum basal yang ditambah 0,2% NP (T2) menghasilkan kinerja terbaik.

Pemberian nanokapsul 0,2% akan menurunkan pertumbuhan yang disertai penurunan kolesterol

(Tabel 4) dan 0,4% akan menurunkan konsumsi pakan, hal ini menuntun kita bahwa pemakaian

nanokapsul ekstrak kunyit optimal terhadap kinerja adalah 0,2% dan maksimal 0,4%. Pada level >0,4%,

ransum mulai tidak disukai (beracun / excess NP) diikuti peningkatan DHA secara signifikan pada

Panduan e-learning Bagi Pengelola


Page 7 Universitas Mercu Buana Yogyakarta
pemberian (Tabel 3). DHA digunakan oleh tubuh untuk mengurangi efek kurkumin sebagai antikoagulan

platelet (Chattopadhyay et al., 2004) menyebabkan meningkatkan pendarahan dan juga mendenaturasi

protein ( Okoro et al . , 2009) serta merusak membran sel bakteri ( Bhawana et al . , 2011). Hal ini sesuai

dengan pendapat peneliti terdahulu bahwa kurkumin pada level rendah akan berperan sebagai

antioksidan tetapi jika melebihi kemampuan tubuh untuk memetabolisme akan berperan sebaliknya

sebagai pro-oksidan (Lopez-Lazaro, 2008). Hasil penelitian ini sejalan dengan Hosseini-Vashan et al.

(2012) yang mengatakan bahwaa pemberian tepung rimpang kunyit sampai 0,8% (setara 0,4% NP) tidak

berefek pada konsumsi pakan.

Letak Tabel 2.

Pada penelitian ini pemberian ransum basal (T1, kaya lisin-metionin) menghasilkan persentase

lemak abdominal paling kecil secara nyata (P<0,05) dibandingkan perlakuan T3,T4 serta persentase

lemak subkutan berbeda nyata (P<0,05), yang lebih besar dibanding T4. Pada T0 menghasilkan

persentase lemak abdominal 1,54%, hasil ini lebih kecil dari yang dilaporkan (Wahyurinaningsih, 2001)

dengan ransum basal yang diberi topmix (dengan 42 ppm bacitracin) menghasilkan kadar lemak

abdominal 1,75%. Beberapa penulis terdahulu menyatakan bahwa pemakaian tepung kunyit

menyebabkan penurunan lemak abdominal (Al-Sultan, 2003; Zainali et al., 2009).

Letak Tabel 3.

Ransum yang ditambah nanopartikel 0,4% (T4) mampu menurunkan kadar lemak sub kutan

yang lebih banyak secara signifikan (P<0,05) pada daging ayam broiler dibandingkan ransum basal (T1).

Perbedaan lokasi penurunan deposisi lipid antara T1 dengan T3 (RB + NP 0,4%) ini menurut Ejaz et al.

(2009) karena curcumin dapat menghambat ekspresi PPARγ dan C/EBPα sebagai kunci faktor transkripsi

dalam adipogenesis dan lipogenesis pada jaringan adipos subkutan.

Komposisi asam lemak daging

Panduan e-learning Bagi Pengelola


Page 8 Universitas Mercu Buana Yogyakarta
Tabel 3 memperlihatkan bahwa perlakuan suplementasi nanokapsul ekstrak kunyit NP 0,4%

signifikan (P<0,05) meningkatkan EPA dan DHA, ini mengindikasikan bahwa curcumin pakan mampu

membelokan metabolisme AA (asam arakidonat) menjadi EPA dan DHA pada daging ayam broiler. Pada

pemberian NP ≤2%, curcumin berkontribusi pada produk primer yaitu peningkatan bobot badan (PBB),

>2% PBB akan menurun disertai peningkatan produk “sekundernya” yaitu perbaikan kualitas daging/

peningkatan kandungan asam lemak EPA dan DHA untuk adaptasi terhadap efek samping tingginya

kurkumin sebagai antikoagulan yang dapat memicu pendarahan karena lemahnya dinding endotel atau

rusaknya membrane sel akibat samping penurunan kolesterol hati, darah dan daging (Tabel 4).

Penurunan kadar kolesterol mengganggu pembentukan dan fungsi membrane sel.

Hasil penelitian ini sejalan dengan Sukandar et al.(2008) yang mengatakan bahwa ekstrak kunyit

dan bawang putih dosis 100 mg/kg bobot badan dapat meningkatkan waktu pendarahan dan

menghambat agregasi platelet. Kurkumin memperlihatkan aktivitas antikoagulan dengan menghambat

kolagen dan adrenalin yang menginduksi agregrasi platelet (Chattopadhyay et al. 2004). Adrenalin,

Adenosin diphosphate dan kolagen berfungsi dalam mempercepat agregasi trombosit (Ronaldo, 2006).

Penghambatan curcumin-dimediasi PAF( platelet-activating factor) dan diinduksi AA (Asam arakidonat),

agregasi trombosit melibatkan efek penghambatan pada sintesis tromboksan (TXA 2) dan Ca2+ signaling

(Shah et al., 1999). Berbagai rangsangan misalnya epinefrin, trombin, bardikinin, PAF (platelet

activating factor) dan interleukin-1, dapat mengaktifkan fosfolipase A 2 yang menghidrolisis AA

(Asam Arakidonat) pada membran fosfolipid (King, 2013). Di dalam jaringan otot AA

dimetabolisme melalui dua buah jalur yaitu 1). jalur COX, AA dimetabolisme menjadi PGH 2 yang

selanjutnya diubah menjadi PGE2, PGD2, PGF2α, PGI2, dan Tromboksan A2 (TXA2). 2).Melalui jalur

LOX, AA dimetabolisme menjadi LTA 4 yang kemudian bereaksi dengan glutation membentuk

LTB4, LTC4, LTD4. Dengan adanya kurkumin maka kedua jalur siklookigenase maupun

Panduan e-learning Bagi Pengelola


Page 9 Universitas Mercu Buana Yogyakarta
lipoksigenase tersebut dihambat, sehingga konversi AA menjadi PGE 2 dan LTB4 yang bersifat

proinflamasi sangat kuat dihambat (aksi curcumin anti-inflamasi). Selanjutnya karena jalur AA

sudah dihambat oleh kurkumin dan kebetulan enzim yang mengkatalisa AA dan EPA yaitu

delta-5-desaturase untuk penjenuhan rantai adalah sama maka jalur EPA menjadi lebih lancar.

Disamping itu oleh karena asam alfa linolenat (LNA) mempunyai ikatan rangkap yang lebih

banyak maka enzim-enzim yang bekerja di jalur tersebut cenderung bekerja lebih cepat pada

LNA (Smith and Borgeat, 1985 dalam Rusmana et al., 2008).

Pengaruh Nanokapsul ekstrak kunyit pada kolesterol darah, hati dan daging ayam broiler

Pada seluruh perlakuan nanokapsul ekstrak kunyit (Tabel 4) memberikan perbedaan tidak nyata

(P>0,05), pada kadar penurunan kolesterol darah, dan daging serta berbeda signifikan pada hati. THC

(tetra hidro curcumin, turunan kurkumin) pada level 80 mg/kg pakan kelinci hiperkolesterol dapat

menurunkan aktivitas HMG CoA reduktase (Prasanth et al., 2012) selain itu pemberian kurkumin ini

bersamaan dengan suplementasi lisin-metionin yang dapat meningkatkan insulin yang cenderung

meningkatkan aktivitas HMG CoA reduktase (Ness and Chambers, 2000). Kehadiran kurkumin dan insulin

secara bersamaan menyebabkan tidak adanya efek (netral) pada sintesis kolesterol. Hal tersebut sejalan

dengan Srinivan (2005) yang mengatakan bahwa pemberian kurkumin 0,5% dalam pakan tikus dapat

meningkatkan stimulasi produksi asam empedu (62%). Disamping itu pemberian nanokapsul ekstrak

kunyit akan menghambat uptake kolesterol pakan di usus, hal ini sesuai dengan pendapat Feng et al,

(2010) juga Zhao dan Dahlman-Wright (2010) yang mengatakan bahwa Curcumin menurunkan mRNA

yang mengkode sintesis protein plasma NPC1L1 yang merupakan kunci transport dari kolesterol pada

membrane sel sehingga dapat menghambat uptake kolesterol pada enterocytes. Hasil ini didukung oleh

data Tabel 4, pada T 3 terjadi penurunan lemak subkutan yang berbeda nyata (P<0,05) dibanding

Panduan e-learning Bagi Pengelola


Page 10 Universitas Mercu Buana Yogyakarta
perlakuan lainnya, hal tersebut karena kolesterol tubuh banyak ditarik ke hati untuk mensintesis

empedu sehingga deposit ke subkutan berkurang.

Letak Tabel 4.

KESIMPULAN

Nanokapsul ekstrak kunyit dapat dipakai sebagai feed additive dalam ransum ayam broiler pada :

1. Dosis optimal 0,2% menghasilkan kinerja dan konversi pakan terbaik.

2. Dosis maksimal 0,4% untuk meningkatkan kualitas karkas dan daging kaya EPA dan DHA.

UCAPAN TERIMA KASIH

Para penulis mengucapkan terima kasih kepada Direktorat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat,
Ditjen Dikti, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan di Indonesia atas dukungan keuangan.

DAFTAR PUSTAKA

Acar,N., G. F. Barbato, dan P. H. Patterson. 2001. The Effect of Feeding Excess Methionine on Live

Performance, Carcass Traits, and Ascitic Mortality. Poultry Science 80:1585–1589.

Al-Sultan S.I. 2003. The effect of curcuma longa (turmeric) on overall performance of broiler chickens.

Department of Public Health and Animal Husbandry, College of Veterinary Medicine and Animal

Resources, King Faisal University. Saudi Arabia. J.Poult. Sci.  2 (5): 351 - 353.

Anand, P.A., A. B. Kunnumakkara, R.A. Newman, dan B.B. Aggarwal, 2007. Bioavailability of Curcumin:

Problems and Promises. Mol. Pharmaceutics, 4 (6): 807-818• DOI: 10.1021/mp700113r.

AOAC. 1995. Official Methods of Analysis. 16 th ed. Assosiation of Official Analitycal Chemist..

Washington DC. USA.

Panduan e-learning Bagi Pengelola


Page 11 Universitas Mercu Buana Yogyakarta
Bhawana, R.K. Basniwal, H.S. Buttar, V.K. Jain, dan N. Jain, 2011. Curcumin nanoparticles: preparation,

characterization, and antimicrobial study. J. Agric. Food Chem. 59 (5):2056 - 2061.

Bisht S, G Feldmann, S Soni, R Ravi, C Karikar, A Maitra, and A Maitra, 2007, Polymeric Nanoparticle-

Encapsulated Curcumin ("nanocurcumin"): a Novel Strategy for Human Cancer Therapy. J

Biomaterial Sci. Polymer , 18: 205–221.

Chattopadhyay I., K.Biswas, U.Bandyopadhyay, dan R.K. Banerjee. 2004. Turmeric and curcumin:

Biological actions and medicinal applications. Curr. Sci. 87(1):44-53.

Daneshyar, M., M.A. Ghandkanlo, F.S. Bayeghra, F. Farhangpajhoh dan M. Aghaei. 2011. Effects of

dietary turmeric supplementation on plasma lipoproteins, meat quality and fatty acid

composition in broilers. Afr. J. Anim. Sci. 41(4) : 420-428.

Ejaz, A., D. Wu, P. Kwan, dan M. Meydani. 2009. Curcumin inhibits adipogenesis in 3T3-L1 adipocytes

and angiogenesis and obesity in C57/BL mice. J. of Nutr., 1( 18) : 919-925. Doi :

10.3945/jn.108.100966.

Fadilah, R. 2005. Panduan Mengelola Peternakan Ayam Broiler Komersial. Cet-3. PT AgroMedia Pustaka.

Jakarta.

Feng D., l. Ohisson, dan R.D. Duan. 2010. Curcumin inhibits cholesterol uptake in caco-2 cell by down-

regulation of NPC1L1 expression. Lipids in Health and Disease, 9:40 page 1-5. Doi: 10.1186/1476-

511X-9-40.

Fikriah, I., 2007. Effect of curcumin on the levels of total cholesterol, LDL cholesterol, the amount of f2-

isoprostan and foam cell in aortic wall of rats with atherogenic diet. Folia Medica Indonesiana

Vol. 43 No. 3 July-September : 136-140.

Goel A, S Jhurani, and BB Aggarwal, 2008. Multi-targeted therapy by curcumin: how spicy is it?. Mol

Nutr Food Res, 52: 1010-1030.

Panduan e-learning Bagi Pengelola


Page 12 Universitas Mercu Buana Yogyakarta
Hosseini-Vashan, S.J., A. Golian, A. Yaghobfar, A. Zarban, N. Afzali dan P. Esmaeilinasab. 2012.

Antioxidant status, immune system, blood metabolites and carcass characteristic of broiler

chickens fed turmeric rhizome powder under heat stress. African Journal of Biotechnology,

11(94) : 16118-16125.

Kar, K.S., A. Feroz, R. Gopessh dan P.A. Kumar. 2010. Curcumin nanoparticles and methods of production

the same. The Patent Office Journal 26/03/2010 , halaman 6748 .

King, Michael W. 2013. Acciones a través de los lípidos de aspirina moduladores de inflamación..

diakses 17 Okt 2013. http://themedicalbiochemistrypage.org/es/aspirin-sp.php#resolvins

Kusumaningsih, A., T.B. Murdiati, S. Bahri, 1996. Pengetahuan Peternak Tentang Waktu Henti Obat dan

Hubungannya Dengan Residu Antibiotika Pada Susu. Media Kedokteran Hewan , FKH. Universitas

Airlangga, Surabaya. 12:260-267.

Lopez-Lazaro, M. 2008. Anticancer and carcinogenic properties of curcumin: considerations for its

clinical development as a cancer chemopreventive and chemotherapeutic agent. Mol. Nutr. Food

Res. 52: 103-127.

Ness G.C. dan C.M. Chambers. 2000. Feedback and hormonal regulation of hepatic-3 hydroxy-3

methlglutaryl coenzyme A reductase; the concept of cholesterol buffering capacity. Proc soc Exp

Biol Med, 224(1) :8-19.

NRC. National Research Council. 1994. Nutrient requirements of poultry. 9 th rev. ed. National Academy

Press. Washington, USA.

Omojola A.B., S.S. Fagbuaro and A.A. Ayeni. 2009. Cholesterol Content, Physical and Sensory Properties

of Pork from Pigs Fed Varying Levels of Dietary Garlic (Allium sativum). World Applied Sciences

Journal 6 (7): 971-975.

Panduan e-learning Bagi Pengelola


Page 13 Universitas Mercu Buana Yogyakarta
Okoro IO, A Osagie and EO Asibor, 2010. Antioxidant and antimicrobial activities of polyphenols from

ethno medicinal plants of Nigeria. African Journal of Biotechnology, 9: 2989-2993.

Prasanth K. G., E. Kalpana, B. Dineshkumar, E. Monogaran, G.Geetha, dan R. Venkatanarayanan. 2012.

Tetrahydrocurcumin: Beneficial Effects on HMG-CoA Reductase enzyme and Lipoprotein Lipase

Enzymes in High-fat diet-induced Hypercholesteremia Rabbits. Pharmacognosy Communications,

2(2) : 50-60. www.phcogcommn.org. DOI: 10.5530/pc.2012.2.8

Ronaldo D., 2006. Perbedaan nilai agregasi trombosit antara sediaan darah segera dengan darah yang

mengalami penyimpanan pada hari pertama, ketiga, dan kelima. Artikel Penelitian. Program

Pendidikan Sarjana, Fakultas Kedokteran, UNDIP. Semarang.

Rusmana, D. , W.G.Piliang, A. Setiyono dan S. Budijanto. 2008. Pengaruh pemberian ransum

mengandung minyak ikan lemuru dan vitamin E terhadap kadar lemak dan kolesterol daging

ayam broiler. Animal Production 10(2): 110 – 116.

Shah BH, Nawaz Z, Pertani SA, Roomi A, Mahmood H, Saeed SA, dan Gilani AH. 1999. Inhibitory effect of

curcumin, a food spice from turmeric, on platelet-activating factor- and arachidonic acid-mediated

platelet aggregation through inhibition of thromboxane formation and Ca2+ signaling. Biochem

Pharmacol. ,58(7):1167-72.

Sinaga, S., D.T.H. Sihombing, M. Bintang dan Kartiarso. 2010. The Effect of Ration Containing Curcumin

(Extrac Tumeric/Curcuma domestica) in Pigs Rations to Replace Antibiotic Sintetic as Growth.

Forum Pascasarjana 33(2) : 123-131.

Srinivasan K. 2005. Role of Spices Beyond Food Flavoring: Nutraceuticals with Multiple Health Effects.

Food Reviews International, 21:167–188.

Sukandar, E. Y., J. I. Sigit dan N. Fitriyani. 2008. Efek antiagregasi platelet ekstrak air bulbus bawang putih

(Allium sativum L.), ekstrak etanol rimpang kunyit (Curcuma domestica Val.) dan kombinasinya

pada mencit jantan galur Swiss Webster. Majalah Farmasi Indonesia, 19(1), 1 – 11.

Panduan e-learning Bagi Pengelola


Page 14 Universitas Mercu Buana Yogyakarta
Wachira WM, A Shitandi and R Ngure, 2011. Determination of the limit of detection of penicillin G

residues in poultry meat using a low cost microbiological method. International Food Research

Journal 18(3): 1203-1208.

Wahyurinaningsih, S. 2001. Persentase berat karkas, organ dalam dan lemak abdominal ayam broiler

yang diberi antibiotic zinc bacitracin, probiotik Bacillus sp. dan Saccharomyces cerevisiae dalam

ransumnya. Sripsi, Jurusan Ilmu Nutrisi dan Makanan Ternak, Fakultas Peternakan, IPB, Bogor.

Zainali A., A. Riasi, H. Kermanshahi, H. Farhangfar, dan H. Ziaie. 2009. Effect of Sodium Selenite and

Turmeric Powder on Growth Performance, Carcass Quality and Blood Antioxidant Metabolites of

Heat Stressed Broiler Chickens. Anim. Sci. Res. J., 19(2):69-85.

Zhao, C. dan K. Dahlman-Wright. 2010. Liver X receptor in cholesterol metabolism (review). Journal of

Endocrinology , 204: 233–240.

Panduan e-learning Bagi Pengelola


Page 15 Universitas Mercu Buana Yogyakarta
Tabel 1. Komposisi dan kandungan nutrien ransum basal 1)

Starter (0-3 minggu) Grower (3-6 minggu)


Bahan Pakan
(%) (%)
Jagung kuning giling 52,00 52,00
Dedak padi 10,00 12,50
Bungkil kedelai/SBM 45 21,00 19,50
Tepung ikan 55 12,00 9,50
Minyak sawit 3,70 5,10
Batu kapur 0,13 0,30
Garam NaCl 0,08 0,20
Masamix 2) 0,44 0,10
L-Lysine HCl 0,35 0,40
DL Metionin 0,30 0,40
Total 100,00 100,00
Kandungan Nutrien
Protein kasar (%) 22,13 20,21
ME (kcal/kg) 3143,99 3201,77
Lemak kasar (%) 5,3 5,41
Serat kasar (%) 3,14 3,35
Kalsium (%) 0,92 0,90
Fosfor tersedia (%) 0,5 0,43
Lisin (%)3) 1,51 1,41
Metionin (%)3) 1,41 1,35

Keterangan :
1) Standar kebutuhan nutrien ayam broiler (NRC, 1994): protein 20-22%; Lys 1,0%; Met
0,38%; energy 3200 kcal/kg, Ca 0,9%; P av 0,35%.
2) Komposisi masamix per kilogram : vit A 810000 IU, D3 212000 ICU, E 1,8 g, K3 0,18 g, B1 0,112 g,
B2 0,288 g, B6 0,3 g, B12 0,0036 g, Co 0,028 g, Cu 0,5 g, Fe 6,0 g; Mn 6 g; Iod 0,1 g; Zn 5 g, Se
0,025 g, DL-Met 212,5 g, L-Lys 31 g, As. Folat 0,11 g, As. panthotenat 0,54 g. Niacin (vit B3) 2,16 g,
CholinCl60% 75 g.
3) Melebihi NRC (1994) tetapi tidak excess untuk Lys (<3%) dan Met (<2%) (Acar et al., 2001).
4) Vit C (rerata 4 mg/hari/ekor melalui air minum).

Panduan e-learning Bagi Pengelola


Page 16 Universitas Mercu Buana Yogyakarta
Tabel 2. Pengaruh penambahan nanokapsul ekstrak kunyit pada ransum terhadap kinerja produksi :
konsumsi pakan, peningkatan bobot badan, konversi pakan dan bobot karkas ayam broiler

Konsumsi pakan Peningkatan Konversi Bobot karkas


Perlakuan (g) bobot badan (g) Pakan (g)
Reratans ± SEM Rerata*± SEM Reratans ± SEM Reratans ± SEM
T0 3428,3a ± 47,709 1925,5a ± 86,30 1,79ab ± 0 ,07 1588,3 ± 86,81
T1 3345,1a ± 45,150 1865,2a ± 69,14 1,79ab ± 0,05 1577,3 ± 20,09
T2 3436,3ab ± 78,470 2019,2ab ± 81,64 1,71ab ± 0,11 1591,7 ± 78,09
T3 3522,1ab ± 39,621 1834,8a ± 77,43 1,93b ± 0,07 1518,3 ± 33,46
T4 3415,8a ± 55,570 1830,7a ±105,72 1,88ab ± 0,14 1456,7 ± 67,88
T5 3377,5a ± 115,472 1890,0a ± 88,49 1,80ab ± 0,12 1490,7 ± 49,26

Keterangan : abSuperskrip yang berbeda pada kolom yang sama menunjukan perbedaan nyata P<0,05); ns
superskrip pada kolom yang sama menunjukan perbedaan non signifikan (P>0,05),
T0(RB+Bacitracin 50 ppm); T1(RB/Ransum Basal); T2(RB + Nanokapsul E 0,2%;
T3(RB+Nanokapsul E 0,4%); T4(RB + Nanokapsul E 0,6%); T5(RB + Nanokapsul E 0,8%).

Tabel 3. Pengaruh penambahan nanokapsul ekstrak kunyit pada ransum pada kadar
lemak abdominal, subkutan, EPA dan DHA daging ayam broiler (%)
Lemak Lemak
EPA (C20:5n3) DHA (C22:6n3)
Perlakuan Abdominal subkutan
Rerata** ± SEM Rerata* ± SEM Rerata** ± SE Rerata** ± SE
T0 1,54a ± 0,15 55,21ab ± 2,82 1,27a ± 0,28 1,67bc ± 0,07
ab bc ab
T1 1,50 ± 0,12 65,60 ± 10,86 1,86 ± 0,20 1,50b ± 0,04
T2 1,92c ± 0,10 53,05ab ± 8,43 1,28a ± 0,03 1,63bc ± 0,07
c a a
T3 1,90 ± 0,10 43,89 ± 0,83 1,38 ± 0,18 2,08d ± 0,00
T4 1,86bc ± 0,12 52,11ab ± 3,59 1,96ab ± 0,17 2,32de ± 0,04
bc ab b
T5 1,88 ± 0,06 57,06 ± 3,71 2,19 ± 0,16 2,45e ± 0,15
Keterangan : abc Superskrip yang berbeda pada kolom yang sama menunjukan perbedaan
nyata (P<0,05); T0(RB+Bacitracin 50 ppm); T1(RB/Ransum Basal); T2(RB + Nanokapsul E
0,2%; T3(RB+Nanokapsul E 0,4%); T4(RB + Nanokapsul E 0,6%); T5(RB + Nanokapsul E 0,8%).

Panduan e-learning Bagi Pengelola


Page 17 Universitas Mercu Buana Yogyakarta
Tabel 4. Pengaruh penambahan nanokapsul ekstrak kunyit pada ransum
Kolesterol serum, hati dan daging ayam broiler (mg/dl)

TC serum ns TC hati TC daging


Perlakuan P= 0,875 Rerata* ± SEM Reratans± SEM
P= 0,01 P= 0,093
T0 108,83 ± 18,83 387,27cd ± 60,00 13,33 ± 5,05
T1 103,92 ± 10,26 265,46bc ± 18,19 20,70 ± 5,44
T2 98,82 ± 19,19 294,55bcd ± 10,91 31,92 ± 8,04
T3 115,30 ± 7,80 223,64b ± 1,82 21,72 ± 5,82
T4 110,59 ± 16,47 169,09b ± 121,82 15,72 ±14,83
T5 101,18 ± 13,21 61,882a ± 25,46 12,04 ± 3,24

Keterangan : abc Superskrip yang berbeda pada kolom yang sama menunjukan
perbedaan nyata (P<0,05); : ns superskrip pada kolom yang sama menunjukan
perbedaan non signifikan (P>0,05), TC (Total Cholesterol), T0(RB+Bacitracin 50
ppm); T1(RB/Ransum Basal); T2(RB + Nanokapsul 0,2%; T3(RB+Nanokapsul
0,4%); T4(RB + Nanokapsul 0,6%); T5(RB + Nanokapsul 0,8%).

LATIHAN

Dari hasil penelitian saudara cobalah buat naskah seminar nasional yang di tawarkan di internet, masing-
masing event kadang-kadang mempunyai template sendiri.

Cobalah mengikuti salah satunya.

1. Lamanya waktu presentasi pada seminar nasional biasanya:


a. 40 menit, diskusi 20 menit
b. 30 menit, diskusi 15 menit
c. 20 menit, diskusi 10 menit
d. 10 menit, diskusi 5 menit
2. Font yang dianggap standar untuk penulisan karya ilmiah yaitu:
a. Time new roman 12
b. Calibri
c. Arial
d. Courier New
3. Panjang naskah umumnya maksimal berapa halaman?
a. 20

Panduan e-learning Bagi Pengelola


Page 18 Universitas Mercu Buana Yogyakarta
b. 15
c. 10
d. 5
4. Teks abstrak terdiri dari
a. 100-150 kata
b. 150-200 kata
c. 200-250 kata
d. 250-300 kata
5. Kata kunci biasanya maksimal terdiri dari berapa kata?
a. 7
b. 6
c. 5
d. 4

Panduan e-learning Bagi Pengelola


Page 19 Universitas Mercu Buana Yogyakarta
DAFTAR PUSTAKA

https://docplayer.info/31293300-Panduan-presentasi-pemakalah.html

Panduan e-learning Bagi Pengelola


Page 20 Universitas Mercu Buana Yogyakarta

You might also like