Professional Documents
Culture Documents
Materi 12
Materi 12
Pengertian
Seni tradisional adalah unsur kesenian yang menjadi bagian hidup masyarakat dalam suatu
kaum/puak/suku/bangsa tertentu. Seni tradisional yang ada di suatu daerah berbeda dengan
yang ada di daerah lain, meski pun tidak menutup kemungkinan adanya seni tradisional yang
mirip antara dua daerah yang berdekatan.
Ciri-ciri
* Penciptaannya selalu berdasarkan pada filosofi sebuah aktivitas dalam suatu budaya, bisa
berupa aktivitas religius maupun seremonial/istanasentris.
*Terikat dengan pakem-pakem tertentu.
Contoh
Wayang kulit, wayang golek, wayang beber, ornamen pada rumah-rumah tradisional di tiap
daerah, batik, songket, dan lain-lain.
Budaya rupa semacam ini masih bertahan sampai masuknya berbagai agama khususnya di
Indonesia. Era modernisme dimulai dari belahan dunia bagian barat (Eropa dan Amerika)
dengan banyaknya muncul seniman-seniman dari benua biru.
Di awal zaman raenessance, para seniman (perupa) masih belum bisa mendapatkan
kebebasan dalam menuangkan ekspresinya, karena pada masa ini, seniman masih berada di
bawah tekanan para bangsawan dan kaum gereja, dimana para seniman membuat sebuah
karya berdaarkan permintaan para diktator di atas. Dalam situasi ini, para diktator diktator
seni yang bisa memaksakan arah perkembangan seni, karena merekalah yang membiayainya.
Dengan mulainya masyarakat menyukai karya-karya seni seperti lukisan dan patung yang
ukurannya relative kecil, maka para seniman mulai menemukan kebebasannya dalam
berkarya, karena tidak bergantung lagi pada para bangsawan sebagai sponsor. Para seniman
dapat membiayai pembuatan karyanya sendiri yang kemudian banyak diminati oleh para
rakyat kecil.
Abad ke-15 dimana masa raenessance berkembang, merupakan awal mulainya seni modern.
Rene Descartes (1556-1650), Cugito Ergosum (1646-1716), Thomas Hobbes (1588-1679)
dan John Lockee (1632-1704), mereka adalah para filsuf peletak dasar modernisme dalam
dunia seni.
Pecahnya revolusi Perancis 1789, merupakan salah satu tanda kebangkitan seni rupa modern,
yang kemudian diikuti dengan munculnya pelukis dari Perancis yang bernama J.L. David.
Tidak hanya J.L. David, tetapi pelukis seperti Vincent Van Gogh dan Leonardo Da Vinci
juga seniman yang menjadi tanda kebangkitan era seni rupa modern
3. Menampilkan sikap apresiatif terhadap keunikan gagasan dan teknik dalam karya seni
rupa modern/kontemporer di Indonesia
1. Membuat karya seni rupa murni dan terapan yang dikembangkan dari beragam corak dan
teknik seni rupa
Seni murni :
Gaya atau corak atau aliran dalam seni rupa beraneka ragam. Secara garis besar, gaya karya
seni rupa dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu : tradisional, modern, dan postmodern.
1. Tradisional
Seperti halnya karya seni rupa Nusantara, perupa seni rupa mancanegara juga memiliki gaya
tradidional. Gaya ini juga terbagi menjadi dua, yaitu primitif dan klasik.
1. Modern
Gaya seni rupa modern adalah corak karya seni rupa yang sudah mengalami kemajuan,
perubahan, dan pembaharuan. Secara umum, modernisasi gaya seni rupa dapat dibedakan
menjadi tiga, yaitu: gaya representatif, depormatif, dan nonrepresentatif.
1. 1. Representatif
1. a) Romantisme
1. b) Naturalisme
1. c) Realisme
2. 2. Deformatif
1. a) Surealisme
1. c) Ekspressionisme
1. d) Kubisme
3. Nonrepresentatif (Abstraksionalisme)
1. Postmodern
Postmodern atau disingkat “Posmo” adalah gaya seni rupa pasca atau sesudah modern.
Sejalan dengan perkembangan budaya masyarakat dunia, seni rupa pun ikut mengalami
perkembangan gaya. Jika seni rupa tradisional memiliki ciri perpaduan antara
penyederhanaan bentuk dan sedikit ornamental. Gaya “posmo” lebih bebas dan cenderung
tidak memiliki aturan tertentu. Eksplorasi unsur rupa banyak dilakukan untuk gaya ini. Kritik
sosial dan kemasyarakatan merupakan tema yang cukup dominan untuk karya-karya posmo
Seni Terapan
Seni rupa terapan adalah hasil karya seni rupa yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari
dan mempunyai fungsi atau manfaat. Fungsi karya seni rupa dapat dibedakan menjadi dua,
yaitu fungsi estetis dan fungsi praktis. Fungsi estetis adalah untuk memenuhi kebutuhan
hidup manusia tentang rasa keindahan. Misalnya lukisan, patung,dan benda hias. Fungsi
praktis adalah untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia akan benda pakai. Misalnya vas
bunga, kursi ukir, dan bingkai foto.
Selain itu karya seni rupa terapan juga dibedakan menjadi 3, yaitu hasil karya ukiran, hasil
karya patung, dan hasil karya batik.
Menurut hasil karya ukiran, contoh benda-bendanya adalah ukiran kayu dari Jepara dan
ukiran kayu dari Bali.
Menurut hasil karya patung, contoh benda-bendanya adalah patung kayu dari suku Asmat,
patung batu Pangeran Diponegoro, dan Patung kayu dari Bali.
Menurut hasil karya batik, contoh benda-bendanya adalah baju, sprei, kain, gorden, dll
2. Membuat karya seni rupa murni dan terapan yang dikembangkan dari beragam unsur seni
rupa Nusantara
Unsur-unsur dasar karya seni rupa adalah unsur-unsur yang digunakan untuk mewujudkan
sebuah karya seni rupa. Unsur-unsur itu terdiri dari :
a. Titik /Bintik
Titik/bintik merupakan unsur dasar seni rupa yang terkecil. Semua wujud dihasilkan mulai
dari titik. Titik dapat pula menjadi pusat perhatian, bila berkumpul atau berwarna beda.Titik
yang membesar biasa disebut bintik.
b.Garis
Garis adalah goresan atau batas limit dari suatu benda, ruang, bidang, warna, texture, dan
lainnya. Garis mempunyai dimensi memanjang dan mempunyai arah tertentu, garis
mempunyai berbagai sifat, seperti pendek, panjang, lurus, tipis, vertikal, horizontal,
melengkung, berombak, halus, tebal, miring, patah-patah, dan masih banyak lagi sifat-sifat
yang lain. Kesan lain dari garis ialah dapat memberikan kesan gerak, ide, simbol, dan kode-
kode tertentu, dan lain sebagainya. Pemanfaatan garis dalam desain diterapkan guna
mencapai kesan tertentu, seperti untuk menciptakan kesan kekar, kuat simpel, megah ataupun
juga agung. Beberapa contoh symbol ekspresi garis serta kesan yang ditimbulkannya, dan
tentu saja dalam penerapannya nanti disesuaikan dengan warna-warnanya
c. Bidang
Bidang dalam seni rupa merupakan salah satu unsur seni rupa yang terbentuk dari hubungan
beberapa garis. Bidang dibatasi kontur dan merupakan 2 dimensi, menyatakan permukaan,
dan memiliki ukuran Bidang dasar dalam seni rupa antara lain, bidang segitiga, segiempat,
trapesium, lingkaran, oval, dan segi banyak lainnya
d. Bentuk
Bentuk dalam pengertian bahasa, dapat berarti bangun (shape) atau bentuk plastis (form).
Bangun (shape) ialah bentuk benda yang polos, seperti yang terlihat oleh mata, sekedar untuk
menyebut sifatnya yang bulat, persegi, ornamental, tak teratur dan sebagainya. Sedang bentuk
plastis ialah bentuk benda yang terlihat dan terasa karena adanya unsur nilai (value) dari
benda tersebut, contohnya lemari. Lemari hadir di dalam suatu ruangan bukan hanya sekedar
kotak persegi empat, akan tetapi mempunyai nilai dan peran yang lainnya.
Bentuk atau bangun terdiri dari bentuk dua dimensi (pola) dan bentuk tiga dimensi. Bentuk
dua dimensi dibuat dalam bidang datar dengan batas garis yang disebut kontur. Bentuk-
bentuk itu antara lain segitiga, segi empat, trapezium dan lingkaran. Sedang bentuk tiga
dimensi dibatasi oleh ruang yang mengelilinginya dan bentuk-bentuk itu antara lain limas,
prisma, kerucut, dan silinder.
Sifat atau karakteristik dari tiap bentuk dapat memberikan kesankesan tersendiri seperti :
1) Bentuk teratur kubus dan persegi, baik dalam dua atau tiga dimensi memberi kesan statis,
stabil, dan formal. Bila menjulang tinggi sifatnya agung dan stabil.
2) Bentuk lengkung bulat atau bola memberi kesan dinamis, labil dan bergerak.
3) Bentuk segitiga runcing memberi kesan aktif, energik, tajam, dan mengarah.
3. Menyiapkan karya seni rupa yang diciptakan untuk pameran sekolah atau luar sekolah
Pengertian
Hasil karya yang dipamerkan dikumpulkan dengan cara seleksi. Jenis karya ini terdiri dari
karya seni rupa yang meliputi dua dimensi dan tiga dimensi serta kerajinan tangan.
Pengumpulan karya ini sekaligus sebagai pengumpulan atau pemasukan nilai mata pelajaran
Seni Budaya dan Kerajinan.
Karya yang bisa dikerjakan secara pribadi (individu) dan kelompok (kolektif) adalah:
Hasil karya seni tersebut disimpan di tempat khusus yang aman sehingga pada waktu yang
ditentukan untuk pameran siap untuk ditata.
Untuk memudahkan kegiatan pengumpulan dan pendaftaran hasil karya dapat langsung
diselesaikan dengan mengadakan pengelompokan sebagai berikut:
Karya kerajinan tangan adalah hasil seni kriya/kerajinan karena kreativitas tangan.
Karya seni rupa adalah karya seni yang dapat diraba, dilihat serta mempunyai wujud.
Karya seni musik
Karya seni tari.
1. Berdasarkan Dimensi
Yang termasuk dua dimensi , contohnya : gambar lukisan, mozaik, dan anyaman.
Yang termasuk tiga dimensi, contohnya : patung, perabot ukir, anyaman berkerangka.
2. Berdasarkan Ukuran
Kerajinan tangan dan seni rupa yang dibuat siswa tentu memiliki ukuran yang bervariasi.
Karya yang berukuran kecil dikelompokkan dengan ukuran kecil dan yang berukuran besar
dikelompokkan dengan yang besar. Pengelompokkan ini dilakukan untuk mempermudah
penataan karya dalam ruang pameran.
3. Berdasarkan Tema
Hasil karya yang dibuat tentunya memiliki tema yang berbeda-beda, untuk mempermudah
penataan karya dan urutannya.
Pengorganisasian Pameran
pengorganisasian Pameran
penentuan masalah tempat dan waktu seharusnya dibicarakan bersama setelah panitia
tersusun, sehingga merupakan suatu kesepakatan yang harus dipatuhi bersama.
4. Menata karya seni rupa yang diciptakan dalam bentuk pameran sekolah atau luar sekolah
Penyelenggaraan pameran dapat dilakukan dalam kelas ataupun sekolah. dimana pun
pameran digelar perlu persiapan agar pelaksanaan pameran dapat berlangsung sukses.
persiapan tersebut meliputi: pembentukan panitia pameran, menentukan materi atau karya
yang akan dipamerankan, penyiapan ruang pameran, persiapan publikasi serta dokumentasi,
dan lain sebagainya.
Setelah pembentukan panitia, maka semua anggota panitia segera bekerja sesuai dengan
tugasnya. Langkah awal adalah mengumpulkan karya seni rupa dari semua siswa berupa
karya seni rupa, baik dua dimensi maupun tiga dimensi. Selanjutnya, karya dibuat daftarnya
sehingga memudahkan untuk membuat katalog yang berisi nama pembuat karya, judul karya,
ukuran, teknik dan media yang dipakai untuk membuat karya.
Selanjutnya , menyiapkan ruang pameran. Ruang pameran harus ditata agar dapat
memberikan suasana nyaman. Selain itu, usahakan komunikasi antara pengunjung dengan
penyelenggara pameran dapat berjalan dengan baik.
Jalur lalu lintas dalam ruang pameran diatur dan diusahakan satu arah dengan membedakan
pintu masuk dan pintu keluar. Hal ini memudahkan mobilisasi pengunjung dalam pameran
tersebut.
Karya harus disusun yang menarik dan mudah dilihat. Jadi, tugas yang akan dibuat tidak
hanya menyiapkan hasil karya sendiri, tetapi juga menatanya dengan artistik. Penataan karya
seni yang dipamerkan dapat menarik pengunjung untuk menikmati dan mengapresiasi karya
tersebut.
Bentuk dokumentasi dapat berupa catatan jumlah pengunjung pameran, pesan, kesan, atau
saran pengunjung. Oleh karena itu, perlu adanya buku tamu yang disediakan d: dekat pintu
masuk clan dijaga oleh petugas. Pesan, kesan, clan saran pengunjung dapat ditampung pada
buku khusus yang diletakkan di atas meja dekat pintu keluar yang juga dijaga oleh penjaga.
Dokumentasi ini dapat menjadi bahan evaluasi atas pelaksanaan pameran.
Pada saat yang telah ditetapkan, pameran dibuka secara resmi. Pembukaannya dapat berupa
kata pengantar atau sambutan dan kepala sekolah atau yang mewakili. Dapat pula
dimeriahkan dengan hiburan berupa musik, teater, atau tari.
Kegiatan pameran dapat ditutup dengan diskusi dan mendatangkan para kritikus, seniman,
ataupun pengamat serta pemerhati seni rupa. Tujuan diskusi adalah untuk menambah
wawasan akan seni rupa. Selain itu, kegiatan tersebut dapat menjadi evaluasi terhadap
pelaksanaan pameran ataupun ajang kritik terhadap karya-karya yang baru saja dipamerkan.