You are on page 1of 9

SENI RUPA TRADISIONAL

Pengertian
Seni tradisional adalah unsur kesenian yang menjadi bagian hidup masyarakat dalam suatu
kaum/puak/suku/bangsa tertentu. Seni tradisional yang ada di suatu daerah berbeda dengan
yang ada di daerah lain, meski pun tidak menutup kemungkinan adanya seni tradisional yang
mirip antara dua daerah yang berdekatan.
Ciri-ciri
* Penciptaannya selalu berdasarkan pada filosofi sebuah aktivitas dalam suatu budaya, bisa
berupa aktivitas religius maupun seremonial/istanasentris.
*Terikat dengan pakem-pakem tertentu.
Contoh
Wayang kulit, wayang golek, wayang beber, ornamen pada rumah-rumah tradisional di tiap
daerah, batik, songket, dan lain-lain.

SENI RUPA MODERN


Pengertian
Seni rupa modern adalah seni rupa yang tidak terbatas pada kebudayaan suatu adat atau
daerah, namun tetap berdasarkan sebuah filosofi dan aliran-aliran seni rupa.
Ciri-ciri
*Konsep penciptaannya tetap berbasis pada sebuah filosofi , tetapi jangkauan penjabaran
visualisasinya tidak terbatas.
*Tidak terikat pada pakem-pakem tertentu.
Contoh
Lukisan-lukisan karya Raden Saleh Syarif Bustaman, Basuki Abdullah, Affandi,
S.Soedjojono dan pelukis era modern lainnya.
Seniman
Raden Saleh Syarif Bustaman, Abdulah Sr, Pirngadi, Basuki Abdullah, Wakidi, Wahid
Somantri, Agus Jaya Suminta, S. Soedjojono, Ramli, Abdul Salam, Otto Jaya S, Tutur, dan
Emira Sunarsa.

SENI RUPA KONTEMPORER


Pengertian
Seni Kontemporer adalah salah satu cabang seni yang terpengaruh dampak modernisasi.
Kontemporer itu artinya kekinian, modern atau lebih tepatnya adalah sesuatu yang sama
dengan kondisi waktu yang sama atau saat ini. Jadi seni kontemporer adalah seni yang tidak
terikat oleh aturan-aturan zaman dulu dan berkembang sesuai zaman sekarang. Lukisan
kontemporer adalah karya yang secara tematik merefleksikan situasi waktu yang sedang
dilalui. Misalnya lukisan yang tidak lagi terikat pada Rennaissance. Begitu pula dengan
tarian, lebih kreatif dan modern.
Ciri-ciri
*Tidak terikat oleh aturan-aturan zaman dulu dan berkembang sesuai zaman.
*Tidak adanya sekat antara berbagai disiplin seni, alias meleburnya batas-batas antara seni
lukis, patung, grafis, kriya, teater, tari, musik, hingga aksi politik.
Contoh
Karya-karya happening art, karya-karya Christo dan berbagai karya enviromental art.
Seniman
Gregorius Sidharta, Christo, dan Saptoadi Nugroho

2. Menjelaskan perkembangan seni rupa modern/kontemporer di Indonesia

Perjalanan Seni Rupa Modern


Ketika manusia memulai peradabannya di dunia ini, di mana manusia belum mengenal
tulisan bahkan teknologi seperti sekarang ini, manusia sudah mengenal seni rupa, meskipun
masih dalam taraf yang sangat sederhana. Sebagai bukti bahwa seni rupa sudah ada sejak
zaman Pra-sejarah adalah banyaknya peninggalan-peninggalan purbakala yang memiliki nilai
estetika seperti kapak dari batu (peninggalan zaman Neolitikum/batu muda), Menhir dan lain-
lain.

Hapir di seluruh penjuru dunia banyak ditemukan peninggalan-peninggalan yang berupa


karya seni rupa. Karya seni rupa zaman pra-sejarah, cenderung bersifat magis dan religius
seperti salah satu peninggalan karya seni rupanya yaitu menhir yang berupa sebuah patung
dari batu. Patung ini berfungsi sebagai tanda peringatan peristiwa pemujaan terhadap roh
nenek moyang dan terkadang dianggap sebagai tempat bersemayamnya roh nenek moyang
mereka.

Budaya rupa semacam ini masih bertahan sampai masuknya berbagai agama khususnya di
Indonesia. Era modernisme dimulai dari belahan dunia bagian barat (Eropa dan Amerika)
dengan banyaknya muncul seniman-seniman dari benua biru.

Di awal zaman raenessance, para seniman (perupa) masih belum bisa mendapatkan
kebebasan dalam menuangkan ekspresinya, karena pada masa ini, seniman masih berada di
bawah tekanan para bangsawan dan kaum gereja, dimana para seniman membuat sebuah
karya berdaarkan permintaan para diktator di atas. Dalam situasi ini, para diktator diktator
seni  yang bisa memaksakan arah perkembangan seni, karena merekalah yang membiayainya.
Dengan mulainya masyarakat menyukai karya-karya seni seperti lukisan dan patung yang
ukurannya relative kecil, maka para seniman mulai menemukan kebebasannya dalam
berkarya, karena tidak bergantung lagi pada para bangsawan sebagai sponsor. Para seniman
dapat membiayai pembuatan karyanya sendiri yang kemudian banyak diminati oleh para
rakyat kecil.

Abad ke-15 dimana masa raenessance berkembang, merupakan awal mulainya seni modern.
Rene Descartes (1556-1650), Cugito Ergosum (1646-1716), Thomas Hobbes (1588-1679)
dan John Lockee (1632-1704), mereka adalah para filsuf peletak dasar modernisme dalam
dunia seni.

Pecahnya revolusi Perancis 1789, merupakan salah satu tanda kebangkitan seni rupa modern,
yang kemudian diikuti dengan munculnya pelukis dari Perancis yang bernama J.L. David.
Tidak hanya J.L. David, tetapi pelukis seperti Vincent Van Gogh dan Leonardo Da Vinci
juga seniman yang menjadi tanda kebangkitan era seni rupa modern

3. Menampilkan sikap apresiatif terhadap  keunikan gagasan dan teknik dalam karya seni
rupa modern/kontemporer di Indonesia

Apresiasi karya seni rupa modern/kontemporer Indonesia


Karya seni rupa modern/kontemporer di Indonesia beragam bentuk, jenis, dan corak, antara
lain berupa karya seni rupa dua dimensi: seni lukis, grafis, batik, dll; tiga dimensi: seni
patung, keramik, seni instalasi, dll. Dengan kreativitas masing-masing, para seniman
Indonesia menciptakan suatu karya seni rupa sebagai perwujudan ekspresi jiwanya.
Kreativitas para seniman Indonesia telah meramaikan perkembangan seni rupa di Indonesia.
Munculnya berbagai karya seni rupa menyebabkan terjadinya komunikasi apresiasi untuk
memahami makna yang tersirat di baik karya-karya para seniman Indonesia tersebut.
Apresiasi adalah penghargaan atau penilaian. Apresiasi seni rupa adalah kegiatan dalam
menilai atau memberi penghargaan terhadap karya-karya seni rupa. Apresiasi terhadap karya-
karya seni rupa dapat ditunjukkan dengan sikap empati berupa ungkapan kata-kata atau
tanggapan secara lisan/tertulis. Beberapa seniman mengkomunikasikan pesan-pesan melalui
hasil karyanya dengan cara vulgar dan mudah dipahami, akan tetapi ada pula yang
mengkomunikasikan karyanya melalui simbol-simbol yang mengandung makna tertentu.
Kegiatan apresiasi dapat digolongkan menjadi tiga tingkatan, yaitu:

1. Apresiasi simpatik adalah merasakan tingkat keindahan suatu karya berdasarkan


pengamatan (kasat mata), seperti suka atau tidak suka.
2. Apresiasi empatik/estetik adalah merasakan secara mendalam nilai estetik yang tersirat
dalam suatu karya, seperti ada perasaan kagum atau terharu.
3. Apresiasi kritis adalah apresiasi yang disertai analisis terhadap suatu karya dengan
mempertimbangkan gagasan, teknik, unsur-unsur rupa, dan kaidah-kaidah komposisi seni
rupa.

Pendekatan/metode dalam melakukan apresiasi karya seni rupa, yaitu:

1. Deskriptif  (paparan secara obyektif)


2. Analitis (paparan berdasarkan kaidah-kaidah estetika)
3. Interpretatif (paparan berdasarkan sudut pandang pengamat)
4. Penilaian (paparan dengan pengukuran nilai)
5. Interdisiplin (berbagai disiplin keilmuan)

Mengekspresikan diri melalui karya seni rupa

1. Membuat karya seni rupa murni dan terapan yang dikembangkan dari beragam corak dan
teknik seni rupa

Seni murni :

Gaya atau corak atau aliran dalam seni rupa beraneka ragam. Secara garis besar, gaya karya
seni rupa dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu : tradisional, modern, dan postmodern.

1. Tradisional

Seperti halnya karya seni rupa Nusantara, perupa seni rupa mancanegara juga memiliki gaya
tradidional. Gaya ini juga terbagi menjadi dua, yaitu primitif dan klasik.

1. Modern
Gaya seni rupa modern adalah corak karya seni rupa yang sudah mengalami kemajuan,
perubahan, dan pembaharuan. Secara umum, modernisasi gaya seni rupa dapat dibedakan
menjadi tiga, yaitu: gaya representatif, depormatif, dan nonrepresentatif.

1. 1. Representatif

Kata representatif berasal dari representasi yang mengandung pengertian


sesungguhnya, nyata, atau sesuai dengan keadaan. Perwujudan gaya seni rupa ini
menggambarkan keadaan yang nyata pada kehidupan masyarakat atau keadaan alam. Gaya
seni rupa yang tergolong representatif, antara lain : romantis, naturalis, dan realis.

1. a) Romantisme

Istilah romantisme berasal dari roman yang berarti cerita dan ismeyang


berarti aliran/gaya. Romantisme adalah gaya/aliran seni rupa yang menggambarkannya
mengandung cerita kehidupan manusia atau binatang. Perupa mancanegara yang
mempelopori gaya ini, antara lain : Fransisco Goya (Spanyol), Turner (Inggris), dan Rubens
(Belanda). Perupa Nusantara yang mengambil gaya itu adalah Raden Saleh.

1. b) Naturalisme

Istilah naturalisme berasal dari kata nature atau natural yang berarti alam dan isme yang


berarti aliar/gaya. Naturalisme adalah gaya/aliran seni rupa yang menggambarkannya sesuai
dengan keadaan alam atau alami. Pelukis gaya ini pada umumnya mengambil pemandangan
alam sebagai objeknya. Perupa mancanegara yang mengambil gaya ini antara lain Rubens,
Claude, Gainsborough, Constable, dan Turner. Perupa Nusantara yang mengambil gaya ini
antara lain Abdullah Suryosubroto, Wakidi, Mas Pringadi, dan Basuki Abdullah.

1. c) Realisme

Istilah realisme berasal dari kata real  yang berarti nyata dan ismeyang berarti gaya/aliran.


Realisme adalah gaya/alaran seni rupa yang menggambarkannya sesuai dengan kenyataan
hidup. Perupa nusantara yang mengambil gaya ini antara lain Trubus, Tarmizi, Wardoyo, dan
Dullah. Seedangkan perupa mancanegara yang mengambil gaya ini adalah Remandt van Rijn
(Belanda).

2. 2. Deformatif

Istilah deformatif berasal dari deformasi yang berarti perubahan bentuk. Bentuk alam diubah


sedemikian rupa sehingga menghasilkan bentuk baru, namun masi menyerupai bentuk
aslinya. Gaya seni rupa yang tergolong deformatif, antara lain : Surrealisme, impresionisme,
ekspresionisme, dan kubisme.

1. a) Surealisme

Istilah surrealisme berasal dari kata sur yang berarti melebih-lebihkan, kata real yang


berarti nyata, dan isme berartigaya/aliaran. Surrealisme adalah gaya/aliran seni rupa yang
menggambarkannya melebih-lebihkan kenyataan, bahkan ada yang menyebutnya otomatisme
psikis yang murni atau mimpi. Perupa mancanegara yang mempelopori gaya ini adalah
Salvador Dali.
1. b) Impressionisme

Impressionisme berasal dari kata impression yang berarti kesan sesaat dan isme yang berarti


gaya/aliran. Impressionalisme adalah gaya/aliran seni rupa yang penggambarannya sesuai
dengan kesan saat objek tersebut dilukis. Gaya ini dipelopori oleh perupa mancanegara
seperti Claude Monet, Paul Cezanne, Georges Seurat, dan Paul Gauguin. Perupa nusantara
yang mengambil gaya ini, antara lain S. Sudjojno.

1. c) Ekspressionisme

Ekspressionisme berasal dari kata expression yang berarti ungkapan jiwa yang


spontan dan isme yang berarti gaya/aliran. Ekspressionisme adalah gaya/aliran seni rupa
yang penggambarannya sesuai dengan keadaan jiwa perupa yang spontan pada saat melihat
objek. Gaya seni rupa ini diplopori oleh pelukis Belanda bernama Vincent van Gogh. Perupa
Nusantara yang mengambil gaya ini adalah Affandi.

1. d) Kubisme

Kubisme berasal dari kata kubus yang berarti bidang atau bentuk persegi


empat dan isme yang berarti gaya/alrian. Kubisme adalah aliran/gaya seni rupa yang
penggambarannya berupa bidang persegi empat atau bentuk dasarnya kubus. Gaya seni rupa
ini dipelopori oleh pelukis Spanyol yang bernama Pablo Picasso. Perupa Nusantara yang
mengikuti gaya ini adalah But Muchtar, Mochtar Apin, Srihadi, dan Fajar Sidik.

3. Nonrepresentatif (Abstraksionalisme)

Kata Nonrepresentatif atau abstrak mengandung pengertian suatu bentuk yang sukar


dikenali. Suatu gaya yang lebih sederhana bahkan bentuknya sama sekali meninggalkan
bentuk alam. Karya seni rupa abstrak berupa susunan garis, bentuk, dan warna yang terbebas
dari bentuk alam. Gaya seni rupa yang berbentuk abstrak ini ada yang abstrak ekspresionis
dan abstrak murni. Gaya ini dipelopori oleh perupa mancanegara, antara lain : Paul Klee, Piet
Mondrian, Wassily Kandinsky, dan Jackson Pollock. Perupa Nusantara yang mengikuti gaya
ini adalah Amry Yahya, Fajar Sidik, But Muchtar, dan Srihadi.

1. Postmodern

Postmodern atau disingkat “Posmo” adalah gaya seni rupa pasca atau sesudah modern.
Sejalan dengan perkembangan budaya masyarakat dunia, seni rupa pun ikut mengalami
perkembangan gaya. Jika seni rupa tradisional memiliki ciri perpaduan antara
penyederhanaan bentuk dan sedikit ornamental. Gaya “posmo” lebih bebas dan cenderung
tidak memiliki aturan tertentu. Eksplorasi unsur rupa banyak dilakukan untuk gaya ini. Kritik
sosial dan kemasyarakatan merupakan tema yang cukup dominan untuk karya-karya posmo

Seni Terapan

Seni rupa terapan adalah hasil karya seni rupa yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari
dan mempunyai fungsi atau manfaat. Fungsi karya seni rupa dapat dibedakan menjadi dua,
yaitu fungsi estetis dan fungsi praktis. Fungsi estetis adalah untuk memenuhi kebutuhan
hidup manusia tentang rasa keindahan. Misalnya lukisan, patung,dan benda hias. Fungsi
praktis adalah untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia akan benda pakai. Misalnya vas
bunga, kursi ukir, dan bingkai foto.

Selain itu karya seni rupa terapan juga dibedakan menjadi 3, yaitu hasil karya ukiran, hasil
karya patung, dan hasil karya batik.

 Menurut hasil karya ukiran, contoh benda-bendanya adalah ukiran kayu dari Jepara dan
ukiran kayu dari Bali.
 Menurut hasil karya patung, contoh benda-bendanya adalah patung kayu dari suku Asmat,
patung batu Pangeran Diponegoro, dan Patung kayu dari Bali.
 Menurut hasil karya batik, contoh benda-bendanya adalah baju, sprei, kain, gorden, dll

2. Membuat karya seni rupa murni dan terapan yang dikembangkan dari beragam unsur seni
rupa Nusantara

Unsur-unsur dasar karya seni rupa adalah unsur-unsur yang digunakan untuk mewujudkan
sebuah karya seni rupa. Unsur-unsur itu terdiri dari :
a. Titik /Bintik
Titik/bintik merupakan unsur dasar seni rupa yang terkecil. Semua wujud dihasilkan mulai
dari titik. Titik dapat pula menjadi pusat perhatian, bila berkumpul atau berwarna beda.Titik
yang membesar biasa disebut bintik.
b.Garis
Garis adalah goresan atau batas limit dari suatu benda, ruang, bidang, warna, texture, dan
lainnya. Garis mempunyai dimensi memanjang dan mempunyai arah tertentu, garis
mempunyai berbagai sifat, seperti pendek, panjang, lurus, tipis, vertikal, horizontal,
melengkung, berombak, halus, tebal, miring, patah-patah, dan masih banyak lagi sifat-sifat
yang lain. Kesan lain dari garis ialah dapat memberikan kesan gerak, ide, simbol, dan kode-
kode tertentu, dan lain sebagainya. Pemanfaatan garis dalam desain diterapkan guna
mencapai kesan tertentu, seperti untuk menciptakan kesan kekar, kuat simpel, megah ataupun
juga agung. Beberapa contoh symbol ekspresi garis serta kesan yang ditimbulkannya, dan
tentu saja dalam penerapannya nanti disesuaikan dengan warna-warnanya
c. Bidang
Bidang dalam seni rupa merupakan salah satu unsur seni rupa yang terbentuk dari hubungan
beberapa garis. Bidang dibatasi kontur dan merupakan 2 dimensi, menyatakan permukaan,
dan memiliki ukuran Bidang dasar dalam seni rupa antara lain, bidang segitiga, segiempat,
trapesium, lingkaran, oval, dan segi banyak lainnya
d. Bentuk
Bentuk dalam pengertian bahasa, dapat berarti bangun (shape) atau bentuk plastis (form).
Bangun (shape) ialah bentuk benda yang polos, seperti yang terlihat oleh mata, sekedar untuk
menyebut sifatnya yang bulat, persegi, ornamental, tak teratur dan sebagainya. Sedang bentuk
plastis ialah bentuk benda yang terlihat dan terasa karena adanya unsur nilai (value) dari
benda tersebut, contohnya lemari. Lemari hadir di dalam suatu ruangan bukan hanya sekedar
kotak persegi empat, akan tetapi mempunyai nilai dan peran yang lainnya.

Bentuk atau bangun terdiri dari bentuk dua dimensi (pola) dan bentuk tiga dimensi. Bentuk
dua dimensi dibuat dalam bidang datar dengan batas garis yang disebut kontur. Bentuk-
bentuk itu antara lain segitiga, segi empat, trapezium dan lingkaran. Sedang bentuk tiga
dimensi dibatasi oleh ruang yang mengelilinginya dan bentuk-bentuk itu antara lain limas,
prisma, kerucut, dan silinder.
Sifat atau karakteristik dari tiap bentuk dapat memberikan kesankesan tersendiri seperti :
1) Bentuk teratur kubus dan persegi, baik dalam dua atau tiga dimensi memberi kesan statis,
stabil, dan formal. Bila menjulang tinggi sifatnya agung dan stabil.
2) Bentuk lengkung bulat atau bola memberi kesan dinamis, labil dan bergerak.
3) Bentuk segitiga runcing memberi kesan aktif, energik, tajam, dan mengarah.

3. Menyiapkan karya seni rupa yang diciptakan untuk pameran sekolah atau luar sekolah

Mengumpulkan Hasil Karya

Pengertian

Hasil karya yang dipamerkan dikumpulkan dengan cara seleksi. Jenis karya ini terdiri dari
karya seni rupa yang meliputi dua dimensi dan tiga dimensi serta kerajinan tangan.
Pengumpulan karya ini sekaligus sebagai pengumpulan atau pemasukan nilai mata pelajaran
Seni Budaya dan Kerajinan.

Karya yang bisa dikerjakan secara pribadi (individu) dan kelompok (kolektif) adalah:

 Menggambar bentuk (benda), pemandangan, gambar reklame, karikatur, kartun, wayang


purwa gambar hiasan vignete, dan menggunakan huruf (kaligrafi).
 Mengukir atau ukiran pada kayu, cadas, tanah liat dan relief.
 Seni lukis.
 Seni pahat (seni patung).
 Seni kerajinan dengan membuat benda pakai dan benda hias.
 Merangkai bungan, merangkai sayur, merangkai janur, dan merangkai buah.
 Hasil karya menjahit, menyulam, kruistik, dan bordir.

Hasil karya seni tersebut disimpan di tempat khusus yang aman sehingga pada waktu yang
ditentukan untuk pameran siap untuk ditata.

Pengelompokan Hasil Karya

Untuk memudahkan kegiatan pengumpulan dan pendaftaran hasil karya dapat langsung
diselesaikan dengan mengadakan pengelompokan sebagai berikut:

1. Berdasarkan Jenis Karya

 Karya kerajinan tangan adalah hasil seni kriya/kerajinan karena kreativitas tangan.
 Karya seni rupa adalah karya seni yang dapat diraba, dilihat serta mempunyai wujud.
 Karya seni musik
 Karya seni tari.

1. Berdasarkan Dimensi

Ada dua dimensi dan tiga dimensi.

Yang termasuk dua dimensi , contohnya : gambar lukisan, mozaik, dan anyaman.

Yang termasuk tiga dimensi, contohnya : patung, perabot ukir, anyaman berkerangka.

2. Berdasarkan Ukuran
Kerajinan tangan dan seni rupa yang dibuat siswa tentu memiliki ukuran yang bervariasi.
Karya yang berukuran kecil dikelompokkan dengan ukuran kecil dan yang berukuran besar
dikelompokkan dengan yang besar. Pengelompokkan ini dilakukan untuk mempermudah
penataan karya dalam ruang pameran.

3. Berdasarkan Tema

Hasil karya yang dibuat tentunya memiliki tema yang berbeda-beda, untuk mempermudah
penataan karya dan urutannya.

Kelengkapan Pameran Kerajinan Tangan dan Seni Rupa

Kelengkapannya antara lain :

1. Meja untuk menempatkan karya-karya kerajinan tangan.


2. Meja untuk menempatkan karya-karya patung.
3. Sketsel atau papan panel, untuk menempatkan karya-karya gambar dan lukisan.
4. Meja untuk menempatkan buku tamu dan buku saran.
5. Katalog yang memuat daftar karya dan penciptaannya.
6. Tape recorder untuk memutar lagu atau musik instrumentalia.
7. Label untuk mencantumkan judul, media, penciptaan dan karya.
8. Lampu penerangan ruangan.
9. Spanduk untuk publikasi.

Pengorganisasian Pameran

Pengorganisasian merupakan proses pengelolaan serta pengaturan, agar apa-apa yang


direncanakan dapat berjalan dengan lancar dan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.

Organisasi yang baik hendaknya memiliki persyaratan sebagai berikut:

 AD/ART (Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga)


 Susunan Panitia
 Program Kerja
 Kegiatan

pengorganisasian Pameran

penentuan masalah tempat dan waktu seharusnya dibicarakan bersama setelah panitia
tersusun, sehingga merupakan suatu kesepakatan yang harus dipatuhi bersama.

4. Menata karya seni rupa yang diciptakan dalam bentuk pameran sekolah atau luar sekolah

Penyelenggaraan pameran dapat dilakukan dalam kelas ataupun sekolah. dimana pun
pameran digelar perlu persiapan agar pelaksanaan pameran dapat berlangsung sukses.
persiapan tersebut meliputi: pembentukan panitia pameran, menentukan materi atau karya
yang akan dipamerankan, penyiapan ruang pameran, persiapan publikasi serta dokumentasi,
dan lain sebagainya.

Setelah pembentukan panitia, maka semua anggota panitia segera bekerja sesuai dengan
tugasnya. Langkah awal adalah mengumpulkan karya seni rupa dari semua siswa berupa
karya seni rupa, baik dua dimensi maupun tiga dimensi. Selanjutnya, karya dibuat daftarnya
sehingga memudahkan untuk membuat katalog yang berisi nama pembuat karya, judul karya,
ukuran, teknik dan media yang dipakai untuk membuat karya.

Selanjutnya , menyiapkan ruang pameran. Ruang pameran harus ditata agar dapat
memberikan suasana nyaman. Selain itu, usahakan komunikasi antara pengunjung dengan
penyelenggara pameran dapat berjalan dengan baik.

Jalur lalu lintas dalam ruang pameran diatur dan diusahakan satu arah dengan membedakan
pintu masuk dan pintu keluar. Hal ini memudahkan mobilisasi pengunjung dalam pameran
tersebut.

Karya harus disusun yang menarik dan mudah dilihat. Jadi, tugas yang akan dibuat tidak
hanya menyiapkan hasil karya sendiri, tetapi juga menatanya dengan artistik. Penataan karya
seni yang dipamerkan dapat menarik pengunjung untuk menikmati dan mengapresiasi karya
tersebut.

Penyelenggaraan pameran perlu dipublikasikan lewat pengumuman yang ditempel di papan


pengumuman atau menggunakan spanduk yang dipasang di tempat yang strategis.

Bentuk dokumentasi dapat berupa catatan jumlah pengunjung pameran, pesan, kesan, atau
saran pengunjung. Oleh karena itu, perlu adanya buku tamu yang disediakan d: dekat pintu
masuk clan dijaga oleh petugas. Pesan, kesan, clan saran pengunjung dapat ditampung pada
buku khusus yang diletakkan di atas meja dekat pintu keluar yang juga dijaga oleh penjaga.
Dokumentasi ini dapat menjadi bahan evaluasi atas pelaksanaan pameran.

Pada saat yang telah ditetapkan, pameran dibuka secara resmi.  Pembukaannya dapat berupa
kata pengantar atau sambutan dan kepala sekolah atau yang mewakili. Dapat pula
dimeriahkan dengan hiburan berupa musik, teater, atau tari.

Kegiatan pameran dapat ditutup dengan diskusi dan mendatangkan para kritikus, seniman,
ataupun pengamat serta pemerhati seni rupa. Tujuan diskusi adalah untuk menambah
wawasan akan seni rupa. Selain itu, kegiatan tersebut dapat menjadi evaluasi terhadap
pelaksanaan pameran ataupun ajang kritik terhadap karya-karya yang baru saja dipamerkan.

You might also like