You are on page 1of 9

PRAKTIKUM IKTIOLOGI

MORFOLOGI IKAN

OLEH

NAMA : JERNI
STAMBUK : I1C121047
KELOMPOK : III B ( Tiga)
ASISTEN PEMBIMBING : WA NULI

JURUSAN ILMU KELAUTAN


FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS HALUOLEO
KENDARI
2022
MORFOLOGI IKAN
Fish Morphology
Jerni1 dan Wa Nuli2
1
Mahasiswa Jurusan Ilmu Kelautan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan
Universitas Halu Oleo
Jln. H.E.A Mokodompit, Kampus Bumi Tridharma Anduonouhu Kendari,
Sulawesi Tenggara 93232

i1a118037wanuli@student.uho.ac.id

Abstrak
Praktikum morfologi ikan ini dilakukan pada hari Sabtu, tanggal 1 Oktober 2022 pukul
06.00-07.50. Bertempat di Laboratorium Manajemen Sumberdaya Perairan di
Universitas Haluoleo, Kendari. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui
morfologi ikan pisang-pisang merah dan ikan layang, mulai dari bentuk tubuh, mulut,
dan lainnya. Manfaat dari penelitian ini adalah kita dapat mengetahui banyak tentang
ikan pisang-pisang merah dan ikan layang,mulai dari morfologinya. Hasil pengamatan
morfologi ikan layang adalah bentuk tubuh fusiform, bentuk mulut tabung, dapat di
sembulkan,bentuk sirip ekor forked, sirip pelvic berpasangan, warna tubuh putih hitam,
tidak memiliki bar, tidak memiliki band, tidak dan memiliki linea lateralis. Hasil
pengamatan morfologi ikan pisang-pisang merah adalah bentuk tubuh fusiform, bentuk
mulut tabung, dapat disembulkan, berdasarkan letaknya terminal, bentuk sirip ekor
forked, sirip pelvic berpasangan, warna tubuh merah,
Kata Kunci : Morfologi, Ikan layang, Ikan pisang-pisang merah.
PENDAHULUAN
Ikhtiologi berasal dari bahasa Yunani yaitu “Ichtyes” yang artinya ikan dan
“Logos” artinya ilmu. Ikhtiologi adalah suatu ilmu pengetahuan yang mempelajari ikan
dengan segala aspek kehidupannya.Iktiologi merupakan salah satu cabang ilmu yang
mempelajari ikan dan merupakan dasar beberapa ilmu di bidang perikanan, antara lain
fisiologi hewan air, dinamika populasi ikan, pengelolaan sumberdaya perikanan,
budidaya ikan dan lain-lain. Penguasaan dan pemahaman tentang iktiologi tidak hanya
cukup dilakukan dengan pertemuan teori, karena teori pada umumnya dapat
diruntuhkan dengan fakta atau kenyataan yang ada di lapangan.Apalagi mengingat
bahwa iktiologi merupakan dasar salah satu cabang ilmu dalam bidang perikanan yang
sangat perlu untuk diketahui dan dipahami lebih lanjut.Untuk itu, praktikum tentang
iktiologi sangat penting untuk dilakukan.
Morfologi adalah studi tentang bentuk makhluk hidup, atau bagian-bagiannya.
Morfologi merupakan alat fundamental untuk identifikasi dan klasifikasi spesies.
Struktur ikan tidak terlepas dari morfologi ikan yaitu bentuk luar ikan yang merupakan
ciri-ciri yang dapat dilihat dan diingat dalam mempelajari jenis-jenis ikan.morfologi
ikan sangat berhubungan dengan habitat ikan tersebut di perairan, dalam mempelajari
jenis-jenis ikan pada perairan laut, payau maupun tawar.
Ikan merupakan hewan vetebrata aquatik berdarah dingin dan bernapas dengan
insang. Ikan didefinisikan sebagai hewan bertulang belakang (vetebrata) yang hidup di
air dan secara sistematik ditempatkan pada filum chordata dengan karakteristik
memiliki insang yang berfungsi untuk mengambil oksigen terlarut dari air dan sirip
digunakan untuk berenang. Ikan hampir dapat ditemukan di semua tipe perairan di
dunia dengan bentuk dan karakter yang berbeda-beda. Ciri-ciri umum dari golongan
ikan adalah mempunyai rangka dan mempunyai operculum, tubuh ditutupi sisik dan
berlendir serta mempunyai bagian tubuh yang jelasantara kepala, badan, dan ekor.
Ukuran ikan bervariasi mulai kecil sampai yang besar. Kebanyakan ikan berbentuk
torpedo, pipih, dan ada yang berbentuk tidak teratur (Fitrah et, al. 2016).
atau caput meliputi dari ujung bagian insang belakang sampai permulaan sirip
belakang. Bagian kepala ikan meliputi, mulut, mata, insang, tutup insang, otak serta
hidung. Secara umum tubuh ikan di bagi menjadi 3 bagian antara lain: Bagian kepala
(Caput) bagian badan Bagian Badan (Trucus) bagian badan atau trucus merupakan
bagian yang berada di tengah-tengah ikan, meliputi seluruh sirip yang dimiliki ikan
hingga alat pencernaan dan organ dalam ikan. Bagian Ekor (Cauda) Bagian ekor atau
cauda merupakan bagian ujung paling belakang, yang memiliki fungsi sebagai alat
pembantu dalam bergerak.
Ikan Pisang-pisang merah (Caesio chrysosonus) merupakan jenis ikan yang
sering dimanfaatkan secara intensif karena nilai komersilnya yang cukup tinggi, mudah
ditangkap dan kepadatannya tinggi. ikan ini termasuk kedalam family Caesionidae,
yang merupakan jenis ikan karang dan termasuk ke dalam ikan utama yaitu kelompok
ikan penting yang berperan dalam rantai makanan dan merupakan kelompok ikan yang
dapat dieksploitasi secara relatif besar-besaran karena sebagai pemakan plankton dan
juga membentuk kelompok yang relatif besar. Kelompok ikan laut ini hidup bebas di
alam sehingga sangat rentan terinfeksi cacing dari golongan digenea, nematoda,
acanthocephala, dan cestoda. Infeksi cacing-cacing ke tubuh ikan melalui makanan
seperti udang, kepiting, siput, ikan-ikan kecil yang semuanya merupakan inang
perantara dalam siklus hidup cacing (Pradipta et. al., 2014).
Morfologi adalah studi tentang bentuk makhluk hidup, atau bagian-bagiannya.
Morfologi merupakan alat fundamental untuk identifikasi dan klasifikasi spesies.
Struktur ikan tidak terlepas dari morfologi ikan yaitu bentuk luar ikan yang merupakan
ciri-ciri yang dapat dilihat dan diingat dalam mempelajari jenis-jenis ikan.morfologi
ikan sangat berhubungan dengan habitat ikan tersebut di perairan, dalam mempelajari
jenis-jenis ikan pada perairan laut, payau maupun tawar.
Ikan layang (Decapterus spp.) adalah ikan pelagis kecil yang memiliki nilai
ekonomis dan melimpah di perairan Indonesia. Ikan layang juga memberi kontribusi
yang cukup besar pada produksi perikanan tangkap dan telah dieksploitasi secara terus-
menerus sejak lama, baik oleh perikanan semi industri (pukat cincin besar dan sedang)
maupun oleh perikanan rakyat (pukat cincin mini, payang)
(Kusumaningrum et a., 2019l).
bagian luar tubuh ikan, mengamati morfologi letak/posisi bagian luar tubuh ikan.
Sedangkan manfaat dari adanya praktikum ini kita dapat mengidentifikasi bagian-
bagian luar dari tubuh ikan secara detail dan juga kita dapat membedakan berbagai jenis
spesies ikan melalui praktikum morfologi ikan. Pentingnya melakukan praktikum ini
mahasiswa dapat mengetahui atau mengenal bentuk, bagian, ciri-ciri tubuh ikan
sehingga diharapkan mahasiswa dapat membuat deskripsi tentang jenis ikan tertentu.
Berdasarkan uraian diatas maka perlu dilakukan praktikum morfologi ikan untuk
mengetahui bentuk tubuh pada ikan.
Metode Pratikum

Praktikum ini dilaksanakan pada hari Sabtu, 1 Otober 2022. Pukul 06.00-07.50
WITA dan bertempat di Laboratorium Manajemen Sumber daya Perairan, Fakultas
Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Halu Oleo, Kendari. Alat dan bahan yang
digunakan dalam praktikum ini yaitu alat terdiri dari, baki, kertas laminating, kamera,
Sunglith, Lap kasar, dan tisu, serta bahan yang digunakan adalah ikan kerapu dan ikan
layang. Baki dan kertas laminating di gunakan untuk meletakkan objek pengamatan,
kamera digunakan untuk dokumentasi, sunglith dan tisu di gunakan untuk
membersihkan meja, serta ikan pisang-pisang merah dan ikan layang di gunakan
sebagai objek pengamatan.
Metode yang di lakukan pada praktikum ini yaitu pertama menyiapkan alat dan
bahan yang akan kita gunakan, mengambil sampel ikan kerapu dan ikan layang yang
diletakkan di baki, kemudian melakukan dokumentasi pada sampel, lalu mengambil
ikan layang dan ikan pisang-pisang merah yang akan di amati dan meletakkan ikan di
atas kertas laminating. Lalu melakukan pengamatan terhadap morfologi ikan. Kemudian
dicatat dan membuat laporan sementara. Langkah terakhir adalah membersihkan alat-
alat dan meja praktikum menggunakan sunglith dan dan tisu serta air.
Hasil dan pembahasan

Hasil

Adapun untuk lebih jelasnya dari penjelasan diatas mengenai hasil pengamatan
pada morfologi ikan layang dan ikan pisang-pisang merah dapat dilihat pada tabel
berikut.

Tabel 1. Hasil pengamatan morfologi ikan kerapu dan ikan layang


Parameter Keterangan Individu
1 2

-Bentuk tubuh Fusiform fusiform


-Bentuk mulut berdasarkan Tabung Tabung
bentuk
-Bentuk mulut berdasarkan Dapat Dapat
Dapat tidaknya
Disembulkan
-Bentuk mulut berdasarkan Terminal Terminal
-Sungut Tidak ada Tidak ada
-Bentuk sirip ekor Forked Forked
-Sirip pelvic Berpasangan Berpasangan
Sirip anal Tidak berpasangan Tidak berpasangan
-Warna tubuh Putih hitam Merah
-Bar Tidak ada Tidak ada
Band Tidak ada Ada
-Blotch Tidak ada Ada
-Doth Tidak ada Tidak ada
-Spot Tidak ada Tidak ada
-Stripe Tidak ada Ada
-Linea lateralis Ada Tidak ada
Pembahasan

Ikan layang (Decapterus spp.) adalah ikan pelagis kecil yang memiliki nilai
eknomis dan melimpah diperairan Indonesia. Ikan layang juga memberi kontribusi yang
cukup besar pada produksi perikanan tangkap dan telah di eksploitasi secara terus-
menerus sejak lama, baik oleh perikanan semi industri (pukat cincin besar dan sedang)
maupun oleh perikanan rakyat (pukat cincin mini, payang). Jenis ikan layang yang
umum ditemukan di Indonesia seperti D. mascrosoma, D.euselli, dan D. macarellus
merupakan jenis-jenis yang dominan dengan daerah penyebarannya luas, ditemukan
hamper di Seluruh wilayah perairan,(Cintya, 2018).
. Hasil pengamatan morfologi ikan layang adalah bentuk tubuh fusiform, bentuk
mulut tabung, dapat di sembulkan, tidak memiliki sungut, bentuk sirip ekor forked, sirip
pelvic berpasangan, sirip anal berpasangan, warna tubuh putih hitam, tidak memiliki
bar, tidak memiliki band, tidak memiliki blotch, tidak memiliki dot, tidak memiliki spot,
tidak memiliki stripe, dan tidak memiliki linea lateralis. (Mahmud, et. al., 2015).
Diskripsi ikan layang biasa (Decapterus russelli), badan memanjang, agak
gepeng. Dua sirip punggung.Sirip punggung pertama berjari-jari keras 9 (1 meniarap +
8 biasa), sirip punggung kedua berjari – jari keras 1 dan 30 – 32 lemah. Sirip dubur
berjari-jari keras 2 (lepas) dan 1 bergabung dengan 22 – 27 jari sirip lemah. Baik di
belakang sirip punggung kedua dan dubur terdapat 1 jari-jari sirip tambahan ( finlet )
termasuk pemakan plankton, diatomae, chaetognatha, copepoda, udangudangan, larva-
larva ikan,juga telur-telur ikan teri (Stolephorus sp,). Hidup di perairan lepas pantai,
kadar garam tinggi membentuk gerombolan besar. Dapat mencapai panjang 30 Cm,
umumnya 20 – 25 cm. Warna: biru kehijauan, hijau pupus bagian atas, putih perak
bagian bawah. Sirip-siripnya abu-abu kekuningan atau kuning pucat
(Ariyani dan Yennie, 2018
Ikan Pisang-Pisang Merah (C. Chrysosonus) merupakan jenis ikan yang sering
dimanfaatkan secara intensif karena nilai komersilnya yang cukup tinggi, mudah
ditangkap dan kepadatannya tinggi.ikan ini termasuk kedalam family Caesionide, yang
merupakan jenis ikan karang dan termasuk kedalam ikan utama yaitu kelompok ikan
penting yang berperan dalam rantai makanan dan merupakan kelompok ikan yang dapat
dieksploitasin secara telatif besarbesaran karena sebagai pemakan plankton dan juga
membentuk kelompok yang relatif besar (Pradipta et. al., 2014)
Berdasarkan hasil pengamatan morfologi Ikan Pisang Pisang Merah memiliki
warnah yang dominan merah dan sedikit berwarna putih, bentuk badan
fusiform ,memiliki ekor yang agak runcing, bentuk mulut seperti tabung, memiliki sirip
pelvic berpasangan, sirip anal tidak berpasangan dan sirip ekor. Hal ini sesuaidengan
pernyataan Masholl (2012) yang menyatakan bahwa, Ikan Pisang PisangMerah
memiliki Bentuk badan memanjang, terlihat langsing, sisik-sisik kecil dan ctenoid .
Dahi dan penutup insang bersisik, mulut ikan Pisang-pisang Merah kecilsehingga dapat
disembulkan, sirip punggung berjari-jari keras dan lemah, sisik-sisikdiatas dan dibawah
urat sisi tersusun horizontal. Pada bagian pangkal sirip punggungdan dubur hampir
setengahnya di tutupi sisik ( Yuliana et. al., 2019).
Simpulan

Berdasarkan hasil pengamatan yang telah di lakukan, maka dapat di simpulkan


bahwa hasil pengamatan morfologi ikan layang adalah bentuk tubuh fusiform, bentuk
mulut tabung, dapat di sembulkan,bentuk sirip ekor forked, sirip pelvic berpasangan,
warna tubuh putih hitam, tidak memiliki bar, tidak memiliki band, tidak dan memiliki
linea lateralis. Hasil pengamatan morfologi ikan pisang-pisang merah adalah bentuk
tubuh fusiform, bentuk mulut tabung, dapat disembulkan, berdasarkan letaknya
terminal, bentuk sirip ekor forked, sirip pelvic berpasangan, warna tubuh merah,

Saran

Adapun saran yang bisa di ajukan pada praktikum kali ini adalah sebaiknya di
laboratorium di sediakan makanan dan air minum untuk mengantisispasi apabila ada
salah satu praktian yang sakit.
DAFTAR PUSTAKA
Fitrah SS,Dewiyanti I,Rizwan T.2016.Identifikasi Jenis ikan di Perairan Laguna
Gampoeng pulot Kecamatan Leupung Aceh Besar.Jurnal Ilmiah Mahasiswa
Kelautan dan Perikanan Unsyiah.Vol(1):66-81
Kusumaningrum RC,Alfiatunnisa N,Setyabudi E.2019.Karakter Morfometrik dan
Meristik Ikan Layang di Pantai Selatan Daerah Istimewa
Yogyakarta,Indonesia.Jurnal Perikanan. Vol(23): 1-7
Lawadjo FW,Tuli M,Pasisingi N.2021.Hubungan Panjang Bobot dan faktor kondisi
ikan layang (Decaptures russeli) yang di daratkan pendaratan ikan tenda
gorontalo.jurnal perikanan tropis.Vol(05).
Maulina ID,Purbayanto A,Nurani TW.2021.Penggunaan Celah Pelolosan Pada Bubu
Untuk Mengurangi Tertangkapnya Kerapu Muda Di Pulau Karimun Jawa.
Journal Of Fishereies Science And Technology.Vol(17): 254-263
Mahmud A,Rita,Bubun.2015. Potensi Lestari Ikan Layang (decapterus spp)
Berdasarkan Hasil Tangkapan Pukat Cincin di perairan timur sulawesi
tenggara.jurnal teknologi perikanan dan kelautan.vol(6) hal 159-168.
Nugroho ED,Ibrahim,Rahayu DW,Rupa D.Studi morfologi ikan mudskippers
(GOOBIDAE:OXUDERCINAE).sebagai upaya karakterisasi biodiversitas
lokal pulau tarakan.Jurnal Harpodon Borneo.vol(9).
Pradipta PGH, Suratman NA, Oka IBM., 2014. Prevalensi infeksi cacing pada ikan
pisang-pisang (pterocaesio diagrammaq) dan ikan sulir kuning (caesio cuning)
yang dipasarkan di pasar ikan kedonganan,bandung. Jurnal bu7letin veteriner
udayana. Vol : 6(1) : 35-42.

Oi9c0u9g0iui7gi7

You might also like