Professional Documents
Culture Documents
Bundelan Trapping Alhamdulillah Fixxxxx
Bundelan Trapping Alhamdulillah Fixxxxx
DISTILASI TRAPPING
I. TUJUAN
1. Menjelaskan prinsip dasar distilasi trapping
2. Melakukan pemisahan dan pemurnian minyak atsiri dari bahan tumbuhan
1. Distilasi sederhana
Tekanan uap suatu cairan akan meningkat seiring dengan bertambanya
temperatur, dan titik dimana tekan uap sama dengan tekanan eksternal cairan
disebut sebagai titk didih. Proses pemisahan campuran cairan biner A dan B
menggunakan distilasi dapat dijelaskan dengan hukum Dalton dan Raoult. Menurut
hukum Dalton, tekanan gas total suatu campuran biner, atau tekanan uap suatu
cairan (P), adalah jumlah tekanan parsial dari masing-masing komponen A dan B
(PA dan PB)
P = PA + PB …..1
Hukum Raoult menyatakan bahwa pada suhu dan tekanan tertentu, tekanan
parsial uap komponen A (PA) dalam campuran sama dengan hasil kali antara
tekanan uap komponen murni A (PA murni) dan fraksi molnya XA
PA = PA murni . XA …..2
Dari persamaan tersebut di atas diketahui bahwa tekanan uap total suatu campuran
cairan biner tergantung pada tekanan uap komponen murni dan fraksi molnya dalam
campuran1.
Distilasi Trapping
Praktikum Kimia Organik I
Tahun Ajaran 2021/2022
2. Distilasi fraksi
Distilasi sederhana yang dilakukan hanya sekali biasanya tidak akan dapat
memisahkan dua cairan secara sempurna. Cairan yang berasal dari uap
terkondensasi distilat akan mengandung komponen dengan titik didih lebih rendah
dengan proporsi yang lebih besar. Namun, masih mengandung komponen yang
memiliki titik didih lebih tinggi di dalamnya. Jika dilakukan distilasi satu kali lagi,
komponen dengan titik rendah akan banyak pada distilatnya. Dengan menggunakan
alat yang disebut dengan kolom fraksi yang berfungsi untuk meningkatkan efek
multipel distilasi ini, kita bisa melakukan multipel distilasi tanpa menggunakan waktu
yang banyak dan tidak akan kehilangan banyak sampel karena tertinggal di dalam
labu1.
Distilasi Trapping
Praktikum Kimia Organik I
Tahun Ajaran 2021/2022
untuk campuran yang tidak larut dalam air disemua temperatur, tetapi dapat
didistilasi dengan air. Hal ini dilakukan dengan cara mengalirkan uap air ke dalam
campuran sehingga bagian yang dapat menguap berubah menjadi uap pada
temperatur yang lebih rendah daripada dengan pemanasan langsung 3.
Distilasi Trapping
Praktikum Kimia Organik I
Tahun Ajaran 2021/2022
Distilasi Trapping
Praktikum Kimia Organik I
Tahun Ajaran 2021/2022
bahwa ekstrak mawar memiliki kandungan fenol, carvacrol, thymol, dan terpene
tinggi dapat membunuh hampir semua mikroba. Pada penelitian Windi juga
membuktikan minyak atsiri bunga mawar memiliki kemampuan dalam menghambat
metabolisme energi dan merusak dinding sel serta membran sel bakteri. Selain itu,
minyak atsiri juga mengandung gugus fungsi hidroksil (-OH) dan karboksil sehingga
kadar tinggi fenol akan menyebabkan koagulasi protein dan membran sel bakteri.
Serta bunga mawar membuktikan juga dapat menjadi antijamur pada penelitian Diah
(2016) yaitu terhadap Candida albicans dikarenakan zat aktif yang terkandung dalam
ekstrak mawar merah berfungsi sebagai antiseptik dan antifungi diantaranya zat
tanin dan sitronellol, dimana zat tanin ini merupakan senyawa kompleks yang
memiliki bentuk campuran polifenol, senyawa fenol yang ada pada tanin inilah yang
mempunyai aksi antiseptik dan antifungi5.
Minyak mawar adalah minyak atsiri bunga mawar yang didapat dari ekstraksi
bunga mawar, terutama dari spesies Rose damascena Mill. Minyak atsiri Mawar
(Rose damascena Mill) memiliki bau yang agak menyengat, aroma segar, memiliki
warna kuning hingga merah. Pada tanaman mawar, minyak atsiri hanya terdapat
dalam mahkota bunga. Minyak mawar mengandung geraniol dan citronellol dengan
konsentrasi keduanya mencapai 75% dari minyak. Selain itu, juga terdapat linalool
citral dan phenyl ethyl alcohol, nerol, farnesol, eugenol, serta nonylic aldehyde dalam
jumlah sedikit. Minyak atsiri mawar yang diekstrak dari bahan mahkota bunga
berfungsi menjaga kelembaban kulit dan membantu menyamarkan kerutan pada
kulit. Efek emosional dari minyak atsiri mawar adalah menenangkan, mengurangi
depresi, stres, ketegangan, mengendorkan saraf dan membantu mengatasi masalah
insomnia. Minyak atsiri mawar juga bermanfaat sebagai antiseptik, adstringen,
bakterisidal, diuretik, laksatif, dan sedatif5.
Taksonomi mawar adalah sebagai berikut5.
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Sub-divisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledone
Ordo : Rosanales
Famili : Rosaceae
Genus : Rosa
Spesies : Rosa damascene Mll
Distilasi Trapping
Praktikum Kimia Organik I
Tahun Ajaran 2021/2022
Distilasi Trapping
Praktikum Kimia Organik I
Tahun Ajaran 2021/2022
Distilasi Trapping
Praktikum Kimia Organik I
Tahun Ajaran 2021/2022
- Diukur volumenya
Distilasi Trapping
Praktikum Kimia Organik I
Tahun Ajaran 2021/2022
Keterangan gambar:
1. Trapping
2. Erlenmeyer
3. Labu didih
4. Penangas
5. Klem
6. Standar
7. Kondensor
8. Air masuk
9. Air keluar
Distilasi Trapping
Praktikum Kimia Organik I
Tahun Ajaran 2021/2022
gr
Berat jenis air =1 ⁄mL
gr
Berat jenis teori = 0,93 ⁄mL
4.2 Perhitungan
massa minyak atsiri
% Rendemen = × 100%
massa sampel
gr
0,2 mL × 0,93 ⁄mL
= × 100%
100 gr
= 0,186%
Distilasi Trapping
Praktikum Kimia Organik I
Tahun Ajaran 2021/2022
4.3 Pembahasan
Telah dilakukan distilasi trapping, distilasi trapping adalah suatu metoda pemisahan
senyawa dengan bantuan uap air panas yang dialirkan pada sampel. Prinsip dari
distilasi trapping ini adalah pemisahan minyak atsiri dari tumbuhan berdasarkan
perbedaan tekanan uap dengan bantuan media panas. Tujuan dari percobaan ini
adalah untuk menjelaskan prinsip dasar distilasi trapping dan melakukan pemisahan
dan pemurnian minyak atsiri dari bahan tumbuhan. Metode distilasi trapping
menggunakan sistem tertutup, sehingga saat pemanasan harus dijaga kerapatan
antar alatnya agar pada sistem penyambungan alat tidak terdapat celah, karena jika
terdapat celah maka akan ada kemungkinan uap yang keluar. Selain itu
kemungkinan sampel akan terkontaminasi oleh lingkungan luar jika pada sistem
masih terdapat celah. Sampel yang digunakan adalah bunga mawar merah yang
keadaannya tidak terlalu kering.
Persiapan sampel dilakukan dengan memotong kecil sampel menjadi beberapa
bagian namun tidak sampai dihaluskan. Pemotongan pada sampel ini bertujuan agar
minyak atsiri lebih mudah keluar. Selanjutnya, perlu dipersiapkan alat distilasi yang
akan digunakan. Pada setiap pertemuan alat, ditambahkan vaselin agar kedua alat
yang disambungkan dapat melekat erat dan tidak memiliki rongga udara. Perlu
diperhatikan pula nomor seri pada alat agar alat yang disambungkan bisa tepat
terpasang. Pada kondensor, dipasang selang air masuk melalui lubang bawah, agar
air dapat mengisi kondensor hingga penuh sehingga proses pendinginan uap selama
proses distilasi dapat berjalan dengan sempurna. Pemasangan alat yang benar
sangat berarti dalam percobaan ini karena kebocoran akan mempengaruhi distilat
yang dihasilkan.
Setelah persiapan sampel dan alat selesai, dimasukkan sampel ke dalam labu
distilasi dan diberi air sebagai pelarutnya sebanyak 2/3 volume labu didih. Pelarut
yang mudah dan murah didapatkan untuk memisahkan minyak atsiri dari sampel
adalah air. Air merupakan pelarut universal untuk melarutkan senyawa organik.
Penambahan air pada sampel bertujuan untuk memudahkan minyak atsiri
terpisah/keluar dari sampel tumbuhan tersebut. Selain itu, banyaknya sampel dan
pelarut perlu diperhatikan pada proses distilasi ini, karena jika sampel dan pelarut
terlalu banyak akan mengakibatkan naiknya sampel dan pelarut tersebut ke bagian
kondensor sehingga mengganggu proses pemisahan minyak atsiri dari sampel.
Naiknya sampel dan pelarut hingga ke kondensor dapat menyebabkan kondensor
rusak. Pada distilasi trapping ini, penggunaan batu didih tidak dibutuhkan karena
Distilasi Trapping
Praktikum Kimia Organik I
Tahun Ajaran 2021/2022
fungsi batu didih untuk meratakan panas dan mencegah bumping selama
pemanasan telah digantikan oleh sampel yang berupa padatan.
Dalam percobaan ini, trapping yang digunakan adalah trapping segitiga, karena
massa jenis air lebih besar daripada massa jenis sampel. Hal ini dapat diketahui
dengan menentukan massa jenis sampel dan massa jenis air. Secara teori, massa
jenis minyak mawar sebesar 0,9328 gr/mL sedangkan air massa jenisnya sebesar 1
gr/mL. Dari data tersebut dapat diketahui bahwa massa jenis sampel lebih kecil
daripada massa jenis air. Pada trapping akan tampak bidang batas antara minyak
atsiri dan air, dimana posisi minyak berada pada bidang bagian atas sedangkan air
berada pada bidang bagian bawah. Terbentuknya bidang batas ini karena perbedaan
dari massa jenis sampel dan massa jenis air yang diuji.
Distilasi dapat dihentikan ketika minyak atsiri telah didapatkan, atau ketika
pelarut air semakin sedikit volumenya di dalam labu didih. Distilasi juga dapat
dihentikan ketika air yang melewati batang segitiga sudah turun sepenuhnya menuju
labu. Jika volume pelarut sangat kecil di dalam labu akan menyebabkan terjadinya
bumping. Distilasi dapat dihentikan dengan cara mematikan pemanas yang
digunakan.
Dari hasil percobaan distilasi trapping, bau mawar pada minyak atsiri yang
didapatkan tidak begitu kuat. Ini dapat disebabkan karena proses distilasi minyak
atsiri yang masih belum sempurna sehingga masih bercampur minyak yang
didapatkan dengan air. Minyak atsiri yang didapatkan sebanyak 0,2 mL dengan
rendemen 0,186%. Ini menunjukkan bahwa minyak atsiri yang diperoleh hanya
sedikit, masih banyak minyak atsiri yang ada dalam sampelnya.
Kemungkinan kesalahan yang terjadi pada percobaan ini disebabkan oleh
sampel yang digunakan tidak terlalu kering, pemotongan sampel masih terlalu kasar
sehingga bidang sentuh dengan pelarut tidak terlalu besar dan pori-pori sampel tidak
dapat dilalui oleh uap air. Selain itu, terdapat celah antar sambungan pada alat yang
dapat mengakibatkan minyak atsiri menguap keluar dan hasil yang didapatkan
menjadi lebih sedikit, proses pendinginan yang pada kondensor yang belum optimal
sehingga uap air dan uap minyak atsiri tetap berada dalam fase gas dan keluar
melalui celah yang ada, serta lamanya waktu distilasi juga mempengaruhi banyaknya
jumlah minyak atsiri yang dihasilkan. Faktor yang mempengaruhi dan menentukan
minyak atsiri menguap bersama air, diantaranya yaitu besarnya tekanan uap yang
digunakan, berat sampel/molekul, dan kecepatan keluarnya minyak dari sampel.
Distilasi Trapping
Praktikum Kimia Organik I
Tahun Ajaran 2021/2022
V. KESIMPULAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa:
1. Prinsip dasar distilasi trapping adalah melakukan pemisahan minyak atsiri
berdasarkan bantuan uap panas.
2. Distilasi trapping dilakukan untuk memisahkan senyawa atsiri dari sampel bahan
alam dengan air sebagai pelarutnya.
3. Untuk memisahkan minyak atsiri dari sampel tumbuhan digunakan distilasi
trapping jenis segitiga.
4. Banyakmya minyak atsiri yang didapat yaitu 0,2 mL dengan rendemen 0,186%.
5.2 Saran
Saran untuk percobaan selanjutnya yaitu :
1. Pastikan alat distilasi terpasang secara sempurna.
2. Hati-hati ketika proses pemanasan dilakukan.
3. Teliti ketika mengambil hasil minyak atsiri.
4. Pastikan sampel tidak dipotong terlalu kecil atau terlalu besar.
Distilasi Trapping
Praktikum Kimia Organik I
Tahun Ajaran 2021/2022
DAFTAR PUSTAKA
1 Wahab, A. W., & Nafie, N. La. (2017). Metode Pemisahan Dan Pengukuran 2
(Elektrometri Dan Spektrofotometri). Penulisan Buku Ajar, 2(1), 53.
2 Oktavani, Cindy. (2016). Distilasi Wear System Tanaman Kayu Manis. Jurnal
Universitas Diponegoro, 3-24.
5 Dwiyanti, A. (2018). Efek Ekstrak Bunga Mawar (Rosa damascena mill) Terhadap
Penyembuhan Angular Cheilitis yang Diinduksi Staphylococcus aureus dan
Candida albicans Pada Tikus Jantan Galur Wisata (Ratus norvegicus). Bagian
Ilmu Penyakit Mulut Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Hasanuddin, 1–85.
http://digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/YjYzNjVlZjI
1MTc4NzcwYzk1NjRkZjg5YzQwMGRmNWYzZjU4Y2QxMA==
Distilasi Trapping
Praktikum Kimia Organik I
Tahun Ajaran 2021/2022
Distilasi Trapping
Praktikum Kimia Organik I
Tahun Ajaran 2021/2022
1 Air (H2O)
2 Alkaloid
3 Saponin
4 Flavonoid
5 Sitronellol
6 Linalol
7 Geraniol
9 Oksida mawar
Distilasi Trapping
Praktikum Kimia Organik I
Tahun Ajaran 2021/2022
Pengaruh rasio bunga terhadap air dan waktu penyulingan bunga mawar damask
(Rosa damascena Mill.) terhadap kandungan dan komposisi minyak atsiri di
Himalaya bagian barat.
Hasil
IV. HASIL
1. Rasio bunga terhadap air berpengaruh nyata terhadap kandungan minyak atsiri
mawar damask. Namun, waktu distilasi tidak dapat mempengaruhi kandungan
minyak esensial dari 3 sampai 5 jam.
2. Minyak mawar dengan konsentrasi tinggi kandungan sitronelol + nerol (41,1 ±
0,2%) dapat diperoleh dengan destilasi bunga mawar dengan perbandingan
bunga terhadap air 1:2 selama 3 jam. Sehingga rasio bunga terhadap air 1:2 ini
memiliki kualitas yang bagus dari rasio bunga terhadap air lainnya.
3. Rasio bunga terhadap air dan waktu distilasi dapat diubah untuk menghasilkan
minyak mawar dengan sifat tertentu.
Distilasi Trapping
Praktikum Kimia Organik I
Tahun Ajaran 2021/2022
Distilasi Trapping