Professional Documents
Culture Documents
Makalah KL.8
Makalah KL.8
PENGEMBANGAN SILABUS
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas M.K Perencanaan Pembelajaran Matematika
Dosen pengampu : Drs. Abdul Wahab Abdullah, M.Pd ,Taulia Damayanti, M.Pd
Disusun oleh
Kelompok 8 : 1. Kristiani Br Manik (1414422001)
2. Yoga Saputra Dani (411420057)
3. Nurlela Pakaya (411420098)
4. Nurlela A.Ts Nggoli (411420053)
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan silabus?
2. Apa manfaat dan tujuan dari silabus?
3. Apa saja Prinsip Pengembangan Silabus?
4. Bagaimana Pengembangan silabus?
5. Apa Komponen silabus?
6. Bagaimana Langkah-langkah Penyusunan/pengembangan Silabus ?
C. Tujuan Penulis
1. Mampu memahami pengembangan silabus
2. Dapat mendeskripsikan silabus dengan baik
3. Untuk mengetahui langkah-langkah dalam penyusunan silabus
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Silabus
Istilah Silabus dapat didefenisikan sebagai “garis besar, ringkasan, atau pokok-pokok isi
atau materi pelajaran”. Silabus digunakan untuk menyebut suatu produk pengembangan
kurikulum berupa penjabaran lebih lanjut dari standart kompetensi dan kemampuan dasar yang
ingin dicapai, dan pokok-pokok serta uraian materi yang perlu dipelajari siswa dalam mencapai
standart kompetensi dan kemampuan dasar (Majid, 2008: 38)
Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu atau kelompok mata pelajaran/tema
tertentu yang mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar, materi
pokok,/pembelajaran,kegiatan pembelajaran, indicator pencapaian kompetensi untuk
penilaian,penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar (Aisah, 2011: 3)
Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu kelompok mata pelajaran dengan tema
tertentu, yang mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar, materi pembelajaran,
indikator, penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar yang dikembangkan oleh setiap satuan
Pendidikan (Mulyasa, 2006: 190)
Dari uraian diatas kita dapat menarik kesimpulan bahwa silabus adalah rencana dan
pelaksanaan pembelajaran yang disusun berdasarkan Standar Isi, yang di dalamnya berisikan
Identitas Mata Pelajaran, Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD), Materi
Pokok/Pembelajaran, Kegiatan Pembelajaran, Indikator, Penilaian, Alokasi Waktu, dan
Sumber Belajar.
3
B. Manfaat dan Tujuan dari Silabus
a. Ilmiah, maksudnya bahwa keseluruhan materi dan kegiatan yang menjadi muatan dalam
silabus harus benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara keilmuan. Mengingat silabus
berisikan garis-garis besar isi/materi pembelajaran yang akan dipelajari siswa, maka materi/isi
pembelajaran tersebut harus memenuhi kebenaran ilmiah. Untuk itu, dalam penyusunan silabus
disarankan melibatkan ahli bidang keilmuan masing-masing mata pelajaran agar materi
pembelajaran tersebut memiliki validitas yang tinggi.
b. Relevan, maksudnya bahwa cakupan, kedalaman, tingkat kesukaran dan urutan penyajian
materi dalam silabus harus sesuai dengan tingkat perkembangan fisik, intelektual, sosial,
emosional, dan spritual peserta didik.
4
c. Sistematis, maksudnya bahwa komponen-komponen dalam silabus harus saling
berhubungan secara fungsional dalam mencapai kompetensi. Silabus pada dasarnya merupakan
suatu sistem, oleh karena itu dalam penyusunannya harus dilakukan secara sistematis.
d. Konsisten, maksudnya bahwa dalam silabus harus nampak hubungan yang konsisten (ajeg,
taat asas) antara kompetensi dasar, indikator, materi pokok, pengalaman belajar, sumber
belajar, dan sistem penilaian.
e. Memadai, maksudnya bahwa cakupan indikator, materi pokok, pengalaman belajar, sumber
belajar, dan sistem penilaian cukup memadai untuk menunjang pencapaian kompetensi dasar
yang pada akhirnya mencapai standar kompetensi.
f. Aktual dan Kontekstual, maksudnya bahwa cakupan indikator, materi pokok, pengalaman
belajar, sumber belajar, dan sistem penilaian memperhatikan perkembangan ilmu, teknologi,
dan seni mutakhir dalam kehidupan nyata, dan peristiwa yang terjadi.
Penentuan alokasi waktu pada setiap kompetensi dasar didasarkan pada jumlah minggu
efektif dan alokasi waktu mata pelajaran per minggu dengan mempertimbangkan jumlah
kompetensi dasar, keluasan, kedalaman, tingkat kesulitan, dan tingkat kepentingan kompetensi
dasar. Alokasi waktu yang dicantumkan dalam silabus merupakan perkiraan waktu rerata untuk
menguasai kompetensi dasar yang dibutuhkan oleh peserta didik yang beragam.
Silabus mata pelajaran disusun berdasarkan seluruh alokasi waktu yang disediakan untuk
mata pelajaran selama penyelenggaraan pendidikan di tingkat satuan pendidikan. Penyusunan
silabus memperhatikan alokasi waktu yang disediakan per semester, per tahun, dan alokasi
waktu mata pelajaran lain yang sekelompok. Implementasi pembelajaran per semester
menggunakan penggalan silabus sesuai dengan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar
untuk mata pelajaran dengan alokasi waktu yang tersedia pada struktur kurikulum
5
E. Pengembangan silabus
Untuk memperoleh silabus yang berkualitas dan sesuai dengan prinsipprinsip sebagaimana
telah diuraikan di atas, diperlukan prosedur pengembangan silabus yang tepat. Prosedur
pengembangan silabus yang disarankan yaitu melalui tahapan: perancangan, validasi,
pengesahan, sosialisasi, pelaksanaan, dan evaluasi. Secara singkat, langkah-langkah
pengembangan silabus dapat dijelaskan sebagai berikut.
a. Perancangan (Design). Tahap ini diawali dengan kegiatan menganalisis standar kompetensi
dan kompetensi dasar yang terdapat dalam standar isi, dilanjutkan dengan menetapkan materi
pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi, jenis penilaian,
alokasi waktu, dan sumber belajar yang diperlukan. Produk dari tahap ini yaitu berupa draf
awal silabus untuk setiap mata pelajaran (disarankan dalam bentuk matriks agar memudahkan
dalam melihat hubungan antar komponen).
b. Validasi. Tahap ini dilakukan untuk mengetahui apakah draf awal silabus yang telah disusun
itu sudah tepat atau masih memerlukan perbaikan dan penyempurnaan lebih lanjut, baik
berkenaan dengan ruang lingkup, urutan penyajian, substansi materi pokok, maupun cakupan
isi dalam komponenkomponen silabus yang lainnya. Tahap validasi bisa dilakukan dengan cara
meminta tang-gapan dari pihak-pihak yang dianggap memiliki keahlian untuk itu, seperti ahli
disiplin keilmuan mata pelajaran. Apabila setelah dilakukan validasi ternyata masih banyak hal
yang perlu diperbaiki, maka sebaiknya secepatnya dilakukan penyempurnaan atau perancangan
ulang sampai diperoleh silabus yang siap diimplementasikan. Hal ini terutama sekali apabila
silabus itu dikembangkan oleh suatu tim yang dibentuk dari perwakilan beberapa sekolah yang
hasilnya akan dijadikan acuan oleh guru dalam menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran.
c. Pengesahan. Tahap ini dilakukan sebelum silabus final dimplementasikan dengan tujuan agar
memperoleh pengesahan dari pihak yang dianggap kompeten. Tahap pengesahan ini
merupakan pertanda bahwa silabus tersebut secara resmi sudah bisa dijadikan pedoman oleh
guru dalam menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran, melaksanakan proses pembelajaran,
dan penilaian.
d. Sosialisasi. Tahap ini dilakukan terutama apabila silabus dikembangkan pada level yang
lebih luas dan dilakukan oleh tim yang secara khusus dibentuk dan dipercaya untuk
6
mengembangkannya. Silabus final yang dihasilkan dan telah disahkan perlu disosialisasikan
secara benar dan tepat kepada guru sebagai pelaksana kurikulum.
e. Pelaksanaan. Tahap ini merupakan kulminasi dari tahap-tahap sebelumnya yang diawali
dengan kegiatan penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran sampai dengan pelaksanaan
dan evaluasi pembelajaran.
f. Evaluasi. Tahap ini dilakukan untuk mengetahui apakah silabus yang telah dikembangkan
itu mencapai sasarannya atau sebaliknya. Dari hasil evaluasi ini dapat diketahui sampai dimana
tingkat ketercapaian standar kompetensi dan kompetensi dasar yang telah ditetapkan. Dengan
demikian, silabus dapat segera diperbaiki dan disempurnakan.
F. Komponen silabus
1) Identitas Silabus
2) Standar Kompetensi
3) Kompetensi Dasar
4) Materi Pokok/Pembelajaran
5) Kegiatan Pembelajaran
6) Indikator
7) Penilaian
8) Alokasi Waktu
9) Sumber Belajar
1) Mengisi Identitas Silabus Identitas terdiri atas: nama sekolah, mata pelajaran, kelas dan
semester. Identitas silabus ditulis di atas matriks silabus
7
diharapkan dicapai pada mata pelajaran tertentu. Standar Kompetensi diambil dari Standar Isi
(Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar) Mata Pelajaran.
Sebelum menuliskan Standar Kompetensi, penyusun terlebih dahulu mengkaji Standar Isi mata
pelajaran dengan memperhatikan hal-hal berikut:
✓ urutan berdasarkan hierarki konsep disiplin ilmu dan/atau tingkat kesulitan Kompetensi
Dasar;
✓ keterkaitan antar Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar dalam mata pelajaran; dan
✓ keterkaitan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar antarmata pelajaran.
(a) tingkat kesahihan (validity): materi memang benar-benar teruji kebenaran dan
kesahihannya
8
(b) tingkat kepentingan (significance): materi yang diajarkan memang benar-benar
diperlukan oleh siswa diperlukan oleh siswa;
(c) tingkat kebermanfaatan (utility): materi tersebut memberikan dasar-dasar pengetahuan
dan keterampilan pada jenjang berikutnya;
(d) tingkat kelayakannya untuk dipelajari (learnability): materi layak dipelajari baik dari
aspek tingkat kesulitan maupun aspek pemanfaatan bahan ajar dan kondisi setempat;
(e) tingkat kemenarikan/minat (interest): materinya menarik minat siswa dan
memotivasinya untuk mempelajari lebih lanjut.
9
✓ Rumusan pernyataan dalam Kegiatan Pembelajaran minimal mengandung dua unsur
penciri yang mencerminkan pengelolaan kegiatan pembeljaran siswa, yaitu kegiatan
(siswa dan guru) dan objek belajar.
10
7) Penilaian
a. Teknik Penilaian
Ada beberapa teknik yang dapat dilakukan dalam rangka penilaian ini, yang secara garis besar
dapat dikategorikan sebagai teknik tes dan teknik nontes.Teknik tes merupakan cara untuk
memperoleh informasi melalui pertanyaan yang memerlukan jawaban betul atau salah,
sedangkan teknik nontes adalah suatu cara untuk memperoleh informasi melalui pertanyaan
yang tidak memerlukan jawaban betul atau salah.
• Pemilihan jenis penilaian harus disertai dengan aspek-aspek yang akan dinilai sehingga
memudahkan dalam penyusunan soal.
• Penilaian diarahkan untuk mengukur pencapaian indikator.
• Penilaian menggunakan acuan kriteria; yaitu berdasarkan apa yang bisa dilakukan
siswa setelah siswa mengikuti proses pembelajaran, dan bukan untuk menentukan
posisi seseorang terhadap kelompoknya.
• Sistem yang direncanakan adalah sistem penilaian yang berkelanjutan. Hasilnya
dianalisis untuk menentukan kompetensi dasar yang telah dan belum dimiliki siswa,
serta untuk mengetahui kesulitan siswa.
• Hasil penilaian dianalisis untuk menentukan tindakan perbaikan, berupa program
remedial. Siswa yang belum menguasai suatu kompetensi dasar tertentu harus
11
mengikuti proses pembelajaran ulang, sedangkan siswa yang sudah menguasai diberi
tugas pengayaan.
• Siswa yang telah menguasai semua atau hampir semua kompetensi dasar dapat diberi
tugas untuk mempelajari kompetensi dasar berikutnya.
• Dalam sistem penilaian berkelanjutan, guru harus membuat kisi-kisi penilaian dan
rancangan penilaian secara menyeluruh untuk satu semester dengan menggunakan
teknik penilaian yang tepat.
• Penilaian dilakukan untuk menyeimbangkan berbagai aspek pembelajaran: kognitif,
afektif, dan psikomotor dengan menggunakan berbagai model penilaian, baik formal
maupun nonformal secara berkesinambungan.
• Penilaian merupakan suatu proses pengumpulan dan penggunaan informasi tentang
hasil belajar siswa dengan menerapkan prinsip berkelanjutan, bukti-bukti outentik,
akurat, dan konsisten sebagai akuntabilitas publik.
• Penilaian merupakan proses identifikasi pencapaian kompetensi dan hasil belajar yang
dikemukakan melalui pernyataan yang jelas tentang standar yang harus dan telah
dicapai disertai dengan peta kemajuan hasil belajar siswa.
• Penilaian berorientasi pada Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar dan Penilaian
dilakukan secara berkelanjutan (direncanakan dan dilakukan terus menerus) guna
mendapatkan gambaran yang utuh mengenai perkembangan penguasaan kompetensi
siswa, baik sebagai efek langsung (main effect) maupun efek pengiring (nurturant
effect) dari proses pembelajaran.
• Sistem penilaian harus disesuaikan dengan kegiatan pembelajaran yang ditempuh
dalam proses pembelajaran. Misalnya, jika pembelajaran menggunakan pendekatan
tugas observasi lapangan, penilaian harus diberikan baik pada proses (keterampilan
proses) misalnya teknik wawancara maupun produk/hasil dengan melakukan observasi
lapangan yang berupa informasi yang dibutuhkan.
b. Bentuk Instrumen
Bentuk instrumen yang dipilih harus sesuai dengan teknik penilaiannya. Oleh karena itu,
bentuk instrumen yang dikembangkan dapat berupa:
❖ Tes tulis: dapat berupa tes esai/uraian, pilihan ganda, isian, menjodohkan, dan
sebagainya.
❖ Tes lisan: berbentuk daftar pertanyaan.
12
❖ Tes unjuk kerja: dapat berupa tes identifikasi, tes simulasi, dan uji petik kerja produk,
uji petik kerja prosedur, atau uji petik kerja prosedur dan produk.
❖ Penugasan: tugas proyek atau tugas rumah.
❖ Observasi: menggunakan lembar observasi.
❖ Wawancara: menggunakan pedoman wawancara.
❖ Portofolio: menggunakan dokumen pekerjaan, karya, dan atau prestasi siswa.
❖ Penilaian diri dengan menggunakan lembar penilaian diri.
❖
c. Contoh Instrumen
8) Menentukan Alokasi Waktu Alokasi waktu adalah jumlah waktu yang dibutuhkan untuk
ketercapaian suatu Kompetensi Dasar tertentu, dengan memperhatikan:
Sumber belajar merupakan segala sesuatu yang diperlukan dalam kegiatan pembelajaran, yang
dapat berupa: buku teks, media cetak, media elektronika, nara sumber, lingkungan alam sekitar,
dan sebagainya. Dalam pelaksanaan pembelajaran, silabus masih harus dijabarkan lebih
operasional ke dalam bentuk Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
Kelas/Semester : IV/1
13
Kompetensi Materi Kegiatan Indikator Penilaian Aloka- Sumber belajar
dasar pokok/pembe si
lajaran Pembelajaran waktu
• Mendeskripsikan
konsep faktor
suatu bilangan
• Menyebutkan arti
faktor suatu
bialngan
2.2. Menentuka
-n
kelipatan 2x35 • Buku Teks
dan factor • Mendiskusikan 1. Menentukan Matematika
Tertulis/Penil menit
bilangan cara menentukan kelipatan SD untuk
-aian kinerja
kelipatan suatu suatu bilangan siswa kelas IV
dalam bentuk
bilangan
komuikasi
• Lembar
• Menentukan Kerja(LK) dan
kelipatan suatu lembar
bilangan tugas(LT)
tentang KPK
dan FPB
Tertulis/Penil
• Mendiskusikan 2. Menentukan -aian kinerja • Kartu bilangan
cara menentukan faktor suatu dalam bentuk KPK dan FPB
faktor suatu bilangan komuikasi
bilangan
14
• Menentukan
faktor suatu
bilangan
1. Menentukan Tertulis/Penil 2x35
2.3. Menentuka • Mendiskusikan KP dua tau -aian kinerja menit
-n Konsep KPK
tiga dalam bentuk
kelipatan dalam bilangan komuikasi
KPK dan permasalahan
FPB sehari-hari
2. Menentukan Tertulis/Penil
• Mendiskusikan
KPK dua -aian kinerja
cara menentukan
atau tiga dalam bentuk
KPK dua atau
bilangan
tiga bilangan komuikasi
3. Menentukan Tertulis/Penil
• Menentukan
KPK dua atau FP dua atau -aian kinerja
tiga bilangan tiga dalam bentuk
bilangan komuikasi
Tertulis/Penil
• Menentukan FPB 5. Menentukan
KPK dan -aian kinerja
dan KPK dua
FPB dua dalam bentuk
atau tiga bilangan
atau tiga komuikasi
bilangan
15
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Dalam penulisan makalah ini, penulis menyadari masih jauh dari kesempurnaan,
masih banyak terdapat kesalahan-kesalahan, baik dalam bahasanya, materi dan
penyusunannya. Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritik, saran dan
masukan yang dapat membangun penulisan makalah ini.
16
DAFTAR PUSTAKA
Mukminan dkk. (2002). Pedoman Umum Pengembangan Silabus Berbasis Kompetensi Siswa
Sekolah Menengah Pertama (SMP). Yogyakarta: Program Pascasarjana UNY
Asep Herry Hernawan, dkk. 2003. Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran. Pusat
Penerbitan Universitas Terbuka Departemen Pendidikan Nasional. Jakarta.
Cece dan Rusyan, Kemampuan Dasar Guru Dalam Proses Belajar Mengajar, Remaja
Rosdakarya, Bandung, 1991. Departemen Pendidikan Nasional. 2003. Contoh Silabus
Berdiversifikasi dan Penilaian Berbasis Kelas Sekolah Dasar dan Madrasah
Ibtidaiyah. Jakarta.
17
LAMPIRAN
A. Soal
1. Prinsip-Prinsip apa saja yang perlu diterapkan dalam pengembangan silabus?(hal.
4)
2. Sebeperngaruh apa alokasi waktu dalam perencanaan pengembangan
silabus?(hal.5)
3. Kriteria seperti apa dalam merumuskan indikator pembelajaran yang nantinya
menjadi indikator pengembangan silabus?(hal.10)
4. Sebutkan langkah-langkah apa saja yang dilakukan dalam pengembangan silabus?
(hal.6, 7)
5. Apa tujuan validasi dilakukan dalam proses pengembangan silabus ? (hal.7)
6. Komponen-komponen aap saja yang termuat dalam silabus? ( hal. 8)
7. Apa yang dimaksud dengan teknik teks dan noteks dalam rangka penilaian?
(hal.12)
8. Hal apa saja yang perlu diterapkan dalam menentukan materi pokok
pembelajaran? (hal.9)
9. Sebutkan komponen penting dalam kegiatan penilaian (hal.12)
10. Jelaskan apa yang dimaksud dengan silabus? (hal. 4)
18