You are on page 1of 3

A.

Definisi Diare
Diare atau mencret didefinisikan sebagai buang air besar dengan feses
yang tidak berbentuk (unformed stools) atau cair dengan frekwensi lebih dari 3
kali dalam 24 jam. (Dr. dr. Umar Zein, DTM&H, SpPD, 2011). Tinja atau feses
yang keluar dapat berupa cairan encer atau sedikit berampas, kadang juga bisa
disertai darah dan lendir tergantung pada penyebabnya (Nurhayati, 2020)

B. Determinan Terjadinya Diare


Determinan atau penyebab terjadinya diare terbagi menjadi beberapa,
antara lain (Maryanti et al., 2022):
1. Infeksi bakteri dan virus
Beberapa bakteri penyebab diare adalah Escherichia coli, Vibrio cholera,
Aeromonas sp dan Clostridium botulinum, namun penyebab diare terbanyak
adalah Escherichia coli. Jenis virus penyebab diare meliputi Rotavirus, Norwalk,
Cytomegalovirus, dan virus hepatitis. Di antara jenis-jenis virus
tersebut, Rotavirus adalah virus yang paling sering menyebabkan diare pada
anak-anak.
2. Mal absorpsi
Mal absorpsi adalah kelainan fungsi usus yang menyebabkan gangguan
dalam proses penyerapan nutrisi dari makanan, seperti karbohidrat, protein,
lemak, vitamin dan mineral yang terjadi di dalam usus besar. Kondisi tersebut
dapat memicu terjadinya diare.
3. Alergi
Salah satu contoh dari alergi yang dapat menyebabkan diare adalah ketika
seseorang mengalami laktosa intoleransi, yaitu suatu keadaan dimana seseorang
tidak mampu membentuk laktosa dan biasanya terjadi pada bayi.
4. Keracunan
Keracunan disebabkan oleh racun yang dikandung dan diproduksi oleh
mikroba dalam makanan, misalnya Pseudomonas cocovenenans yang
menghasilkan racun asam.
C. Faktor Risiko Diare
Adapun faktor risiko kejadian diare di antaranya adalah (Maryanti et al.,
2022):
1. Faktor infeksi
Faktor infeksi penyebab diare dapat dibagi dalam infeksi parenteral dan
infeksi enteral.
2. Faktor umur
Semakin muda umur balita semakin besar kemungkinan terkena diare,
karena semakin muda umur balita keadaan integritas mukosausus masih belum
baik, sehingga daya tahan tubuh masih belum sempurna.
3. Faktor status gizi
Pada penderita kurang gizi, serangan diare terjadi lebih sering. Semakin
buruk keadaan gizi anak, semakin sering dan berat diare yang diderita. Diduga
bahwa mukosa penderita malnutrisi sangat peka terhadap infeksi karena daya
tahan tubuh yang kurang. Status gizi ini sangat dipengaruhi oleh kemiskinan,
ketidak tahuan dan penyakit. Begitu pula rangkaian antara pendapatan, biaya
pemeliharaan kesehatan dan penyakit, keadaan sosio ekonomi yang kurang,
hygiene sanitasi yang jelek, kepadatan penduduk rumah, pendidikan tentang
pengertian penyakit, cara penanggulangan penyakit serta pemeliharaan kesehatan.
4. Faktor lingkungan
Penularan penyakit diare sangat dipengaruhi oleh faktor lingkungan
dimana sebagian besar penularan melalui fecal oral yang sangat dipengaruhi oleh
ketersediaan sarana air bersih dan jamban keluarga yang memenuhi syarat
kesehatan serta perilaku hidup sehat dari keluarga. Oleh karena itu, dalam usaha
mencegah timbulnya diare yaitu melalui penyediaan fasilitas jamban keluarga
yang disertai dengan penyediaan air yang cukup, baik kuantitas maupun
kualitasnya.
DAFTAR PUSTAKA
Dr. dr. Umar Zein, DTM&H, SpPD, K. (2011). Diare Akut Pada Dewasa. 1–97.
Maryanti, E., Januariana, N. E., Napitupulu, L. H., & Suzan Fitriana Pakpahan.
(2022). Faktor Pemicu Terjadinya Diare Berdasarkan Kepada Sanitasi
Lingkungan. Global Aksara Pres.
Nurhayati. (2020). Ayo Cegah Diare. Pantera Publishing.

You might also like