You are on page 1of 26

TUGAS

Keterkaitan Pihak-Pihak Pada Struktur Pasar Modal


Indonesia Dalam Perjanjian.

Mata Kuliah : Hukum Investasi dan Pasar Modal

Dosen : Dr. Marwanto, SH., M.Hum

Disusun Oleh:

Yosi Abdhan Pradana 1982411010

PROGRAM MAGISTER KENOTARIATAN


PROGRAM PASCASARJANA
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR
2020
BAB I
Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Pasar Modal adalah sumber dana segar jangka panjang. Keberadaan institusi ini bukan
hanya wahana sumber pembiayaan, tetapi juga sebagai sarana investasi yang melibatkan
seluruh potensi dana masyarakat, baik yang tersedia dalam negeri maupun diluar negeri.
Pasar modal merupakan pasar untuk berbagai instrumen keuangan yang bisa diperjualbelikan
baik dalam bentuk utang maupun modal sendiri.

Pasar modal mempunyai peranan besar bagi fungsi perekonomian suatu negara karena
pasar modal mempunyai dua fungsi sekaligus, fungsi ekonomi dan fungsi keuangan. Pasar
modal dikatakan mempunyai fungsi ekonomi karena pasar modal menyediakan fasilitas atau
wahana yang mempertemukan dua kepentingan yaitu pihak yang memiliki kelebihan dana
(investor) dan pihak yang memerlukan dana (issuer atau Emiten). Dengan adanya pasar
modal maka pihak yang memiliki kelebihan dana tersebut dengan harapan memperoleh
imbalan (return), sedangkan pihak issuer (yang dalam hal ini adalah perusahaan/Emiten)
dapat memanfaatkan dana tersebut untuk kepentingan investasi tanpa harus menunggu
tersedianya dana dari operasi perusahaan. Pasar modal dikatakan memiliki fungsi keuangan,
karena pasar modal memberikan kemungkinan dan kesempatan memperoleh imbalan (return)
bagi pemilik dana, sesuai dengan karakteristik yang dipilih.1

Pasar Modal yang kuat dapat memfasilitasi pertumbuhan ekonomi dengan


menyediakan pembiayaan modal bagi perusahaan-perusahaan yang tengah tumbuh. Pasar
Modal memiliki beberapa keuntungan dibandingkan pembiayaan lewat perbankan maupun
internal financing. Pertama, negara yang memiliki pasar modal yang kuat tidak terlalu
bergantung pada kredit perbankan. Perbankan sendiri merupakan industri yang kerap kali
mengalami masalah. Kedua, pasar modal mendorong perusahaan-perusahaan agar lebih
bergantung kepada modal saham dibandingkan dengan utang, yang akan memberikan
fleksibilitas dari sisi keuangan ketika sewaktu-waktu terjadi kemunduran ekonomi, dan lebih
mengurangi guncangan akibat kemunduran ekonomi tersebut. Ketiga, pasar modal
mendorong perusahaan-perusahaan untuk lebih bergantung pada pembiayaan eksternal dan
mengurangi pembiayaan internal, yang membantu pertumbuhan perusahaan- perusahaan

1
Tjiptono Darmadji dan Hendry M. Fakhruddin, Pasar Modal Indonesia, Salemba Empat , Jakarta,
2001, hal. 147
secara cepat, dan mendorong perusahaan-perusahaan agar lebih berfokus pada bisnis utama
yang menguntungkan daripada bisnis konglomerasi.2

Pasar Modal memainkan suatu peranan penting dalam kehidupan keuangan dan
ekonomi kita. Untuk pribadi, Pasar Modal menyediakan instrumen penting untuk
menjalankan kekayaan pribadi juga sebagai cara untuk mendiversifikasi, menyebarkan dan
mengurangi resiko yang kita hadapi.

Bagi perusahaan yang memilih pembiayaan melalui mekanisme pasar modal, tindakan
go public merupakan suatu keharusan. Go Public atau Initial Public Offering (IPO) atau
Penawaran Umum adalah suatu proses perubahan status perusahaan dari yang semula bukan
perusahaan publik menjadi perusahaan yang terbuka dan kepemilikannya dipegang oleh
publik. Motivasi perusahaan untuk go public berbeda pada tiap negara, bergantung pada
kondisi ekonomi, perbedaan institusi, perkembangan pasar modal, dan peraturan yang
berlaku pada suatu negara. Seperti halnya perkembangan IPO di Indonesia lebih dipengaruhi
oleh kondisi ekonomi dan kebijakan pemerintah. Perusahaan perusahaan yang ada lebih
memilih untuk mendapatkan modal melalui go publicdaripada menggunakan utang karena
tingkat bunga dan kondisi ekonomi yang sukar diprediksi.

Kondisi lain yang mendorong perusahaan untuk go public adalah siklus perusahaan
(Life Cycle Theory) dimana apabila perusahaan berada pada kondisi industri yang mencapai
titik jenuh, perusahaan harus menyiapkan Langkah langkah agar dapat bertahan dalam
industri, langkah-langkah tersebut dapat berupa ekspansi usaha melalui joint venture atau
partnering, merger dan akui sisi.

Perusahaan (emiten) tentunya tidak menginginkan dalam pelaksanaan penawaran


umum (go public) timbul keraguan apakah efek yang dilepas ke pasar terjual habis atau tidak.
Bila setelah dilepas ke pasar tidak terjual habis, maka ini merupakan bencana bagi
perusahaan, hal mana selain mengakibatkan kerugian sebab dan biaya-biaya yang telah
dikeluarkan tidak dapat ditarik kembali, juga akan menjatuhkan reputasi perusahaan. Untuk
itu diperlukan perusahaan efek yang bertindak sebagaipenjamin emisi efek perusahaan.
Lembaga yang melakukan kegiatan penjaminan emisi ini disebut penjamin emisi efek atau
dalam istilah lain underwriter

2
Indra Surya dan Ivan Yustiavandana, Penerapan Good Corporate Governance Mengesampingkan
Hak-hak Istimewa demi Kelangsungan Usaha, Prenada Media Group , Jakarta, 2006, hal. 46-47.
Pasar modal Indonesia sebagai salah satu Lembaga yang memobilisasi dana
masyarakt dengan menyediakan sarana atau tempat untuk mempertemukan penjual dan
pembeli dana jangka Panjang disebut efek, dewasa ini telah merupakan salah satu pasar
modal negara berkembang yang berkembang secara fantastis atau dinamik.3

Hukum yang mengatur kegiatan pasar modal mencakup ketentuan mengenai


persyaratan perusahaan yang menawarkan saham atau obligasinya kepada masyarakat.
Persyaratan tersebut dibuat dalam rangka memberikan pemahaman kepada masyarakat
tentang keadaan perusahaan atau emiten. Dalam berinvestasi di pasar modala secara umum
terdapat 3 perjanjian yang dikenal dalam investasi dalam pasar modal yaitu; Perjanjian Jual-
Beli Saham (Share Purchase Agreement), Perjanjian Penerbitan Saham (Shares Subscription
Agreement), dan Perjanjian Antar Pemegang Saham (Shareholders Agreement).

Guna menunjang kegiatan di pasar modal, kehadiran profesi penunjang Pasar Modal
di Indonesia sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar
Modal, menjadi sangat penting untuk menjalankan fungsinya. Salah satu profesi penunjang
Pasar Modal adalah Notaris dan untuk dapat melaksanakan fungsinya seorang Notaris wajib
terlebih dahulu terdaftar di Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM).4

Berdasarkan latar belakang diatas, penulis tertarik untuk mengangkat judul penelitian
”Keterkaitan Pihak Pada Struktur Pasar Modal Indonesia Dalam Perjanjian.”

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana Struktur Pihak Pihak dalam Pasar Modal di Indonesia?

2. Bagaimana keterkaitan antara perjanjian-perjanjian pasar modal dengan pihak-pihak yang


ada dalam struktur pasar modal?

3
Syahrir dalam Najib A. Gisymar, Insider Trading dalam Transaksi Efek, Citra Aditya
Bakti, Bandung, 1998, halaman 9.
4
Kansil dan Christine Kansil, Pokok-Pokok Hukum Pasar Modal, cet.2, Pustaka Sinar Harapan,
Jakarta, 2002, hal.141.
BAB II

Pembahasan

2.1 STRUKTUR/BAGAN PASAR MODAL DI INDONESIA

A. Otoritas Jasa Keuangan

Berdasarkan UU RI No. 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan (OJK),


pemerintah menetapkan pembentukan OJK yang berfungsi menyelenggarakan system
peraturan dan pengawasan yang terintegrasi terhadap keseluruhan kegiatan di dalam sektor
jasa keuangan. Pemberlakuan UU RI No. 21 Tahun 2011 menetapkan OJK menggantikan
peran Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan Bapepam LK). Sejak 31
Desember 2012, OJK mengambil alih tugas Bapepam LK. Kewenangan OJK memiliki
cakupan yang lebih luas dibandingkan Bapepam LK. Selain bidang pasar modal dan jasa
keuangan, OJK juga mencakup pengaturan dan pengawasan pada sector perbankan. Pasal 5
UU RI No. 21 Tahun 2011 menyatakan bahwa OJK berfungsi menyelenggaran system
pengaturan dan pengawasan yang terintegrasi terhadap keseluruhan kegiatan di dalam sektor
jasa keuangan.

B. Bursa Efek

Bursa Efek adalah Pihak yang menyelenggarakan dan menyediakan sistem dan atau
sarana untuk mempertemukan penawaran jual dan beli Efek Pihak-Pihak lain dengan tujuan
memperdagangkan Efek di antara mereka. (Pasal 1 Angka 4 UU No. 8 Tahun 1995 tentang
Pasar Modal)

C. Lembaga Kliring dan Penjaminan

Lembaga Kliring dan Penjaminan adalah Pihak yang menyelenggarakan jasa kliring
dan penjaminan penyelesaian Transaksi Bursa. (Pasal 1 Angka 9 UU No. 8 Tahun 1995
tentang Pasar Modal)

D. Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian

Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian adalah Pihak yang menyelenggarakan


kegiatan Kustodian sentral bagi Bank Kustodian, Perusahaan Efek, dan Pihak lain. (Pasal 1
Angka 10 UU No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal)

E. Perusahaan Efek

Perusahaan Efek adalah Pihak yang melakukan kegiatan usaha sebagai Penjamin
Emisi Efek, Perantara Pedagang Efek, dan atau Manajer Investasi.

1) Penjamin Emisi Efek (Underwriter) adalah pihak yang membuat kontrak dengan
emiten untuk melakukan penawaran umum bagi kepentingan emiten dengan atau
tanpa kewajiban untuk membeli sisa efek yang tidak terjual.
2) Manajer Investasi (Investment Manager) adalah pihak yang kegiatan usahanya
mengelola portofolio efek untuk para nasabah atau mengelola portofolio investasi
kolektif untuk sekelompok nasabah, kecuali perusahaan asuransi, dana pensiun dan
bank yang melakukan sendiri kegiatan usahanya berdasarkan undang-undang yang
berlaku.
F. Lembaga Penunjang

Lembaga penunjang pasar modal adalah institusi penunjang yang turut serta
mendukung pengoperasian pasar modal, bertugas dan berfungsi melakukan pelayanan kepada
pegawai dan masyarakat umum. Lembaga penunjang pasar modal terdiri atas Biro
Administrasi Efek (BAE), Kustodian, Wali Amanat (Trustee), Pemeringkat Efek (Rating
Company)

1) Bank kustodian atau disingkat kustodian adalah suatu lembaga yang bertanggung
jawab untuk mengamankan aset keuangan dari suatu perusahaan ataupun perorangan
2) Biro Administrasi Efek adalah pihak yang berdasarkan kontrak dengan Emiten
melaksanakan pencatatan pemilikan efek dan pembagian hak yang berkaitan dengan
efek
3) Wali Amanat adalah pihak yag mewakili pemegang efek yang bersifat utang
4) Pemeringkat Efek, adalah pihak yang menerbitkan peringkat bagi penerbitan surat
utang (debt securities), misalnya seperti obligasi dan commercial paper.

G. Profesi Penunjang

Profesi penunjang dalam pasar modal diatur pada pasal 64 UU No. 8 Tahun 1995
tentang Pasar Modal. Profesi penunjang diantaranya Akuntan, Konsultan Hukum, Penilai,
Notaris, dan Profesi lain yang ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah.

1) Notaris
Notaris adalah pejabat umum yang berwenang dalam membuat akta perubahan
anggaran dasar emiten. Notaris pasar modal juga menghadiri setiap Rapat Umum
Pemegang Saham (RUPS) dan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB)
yang diselenggarakan oleh emiten.
2) Konsultan hukum adalah ahli hukum yang memberikan dan menandatangani pendapat
hukum mengenai emisi atau emiten. Dalam proses go public, konsultan hukum
berfungsi memberikan pendapat dari segi hukum (legal opinion) mengenai keadaan
emiten. Untuk dapat melakukan kegiatan di Pasar Modal, Konsultan Hukum wajib
terlebih dahulu terdaftar di Bapepam (Pasal 64 ayat (2) UUPM, Peraturan Bapepam
No.: VIII.B.1), dan Konsultan Hukum bertugas melakukan pemeriksaan dari segi
hukum (legal audit) atas emiten atau reksa dana dalam rangka penyampaian
pernyataan pendaftaran dan memberikan pendapat dari segi hukum (legal opinion)
atas emiten atau reksa dana dalam rangka penyampaian pernyataan pendaftaran.
3) Penilai (appraiser) adalah pihak yang memberikan jasa profesional dalam menentukan
nilai wajar suatu aktiva suatu perusahaan. Sementara penasihat investasi (investmen
advisor), yaitu lembaga atau perorangan yang memberikan nasihat kepada emiten
atau calon emiten yang berkaitan dengan masalah keuangan, seperti nasihat mengenai
struktur modal yaitu menyangkut komposisi utang dan modal sendiri. Untuk dapat
melakukan kegiatan di Pasar Modal, Penilai wajib terlebih dahulu terdaftar di
Bapepam (Pasal 64 ayat (2) UUPM, Peraturan Bapepam No.: VIII.C.1), dan Penilai
mempunyai tugas memberikan pendapat atas nilai wajar aktiva yang disusun
berdasarkan pemeriksaan.

H. Pemodal

Orang yang mempunyai modal, orang yang biasa menanamkan modal, baik
pemodal/investor asing, maupun pemodal/investor domestik.

I. Emiten

Emiten adalah Pihak yang melakukan penawaran umum dalam rangka menjaring dana
bagi kegiatan usaha perusahaan atau pengembangan usaha perusahaan. Usaha mendapatkan
dana itu dilakukan dengan menjual efek kepada masyarakat luas melalui pasar modal.5

J. Perusahaan Publik

Perusahaan publik adalah Perseroan yang sahamnya telah dimiliki sekurang-


kurangnya oleh 300 (tiga ratus) pemegang saham dan memiliki modal disetor sekurang-
kurangnya Rp3.000.000.000,00 (tiga miliar rupiah) atau suatu jumlah pemegang saham dan
modal disetor yang ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah. (Pasal 1 Angka 22 UU No. 8
Tahun 1995 tentang Pasar Modal)

5
Irsan Nasarudin, dkk, Aspek Hukum Pasar Modal Indonesia, Kencana Prenada Media Group, Jakarta,
2014, halaman 151.
K. Reksa Dana

Reksa dana adalah wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari
masyarakat pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam Portofolio Efek oleh Manajer
Investasi. (Pasal 1 Angka 27 UU No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal).
2.2 KETERKAITAN ANTARA PERJANJIAN-PERJANJIAN PASAR MODAL
DENGAN PIHAK-PIHAK DALAM STRUKTUR PASAR MODAL

1. Perjanjian Pekerjaan Jasa Audit atas Laporan Keuangan.


Perjanjian pekerjaan PT. CITRA MARGA NUSAPHALA PERSADA, Tbk dengan Kantor
Akuntan Publik Kosasih, Nurdiyaman, Mulyadi, Tjahjo & Rekan.

Perjanjian dibawah tangan dibuat tanggal 30-11-2018 dengan Nomor 136/SPJK-


HK.04/XI/2018. Sesuai dengan UU No.8 tahun 1995 tentang Pasar Modal, peran profesi
akuntan menjadi sangat penting. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa peran dan
tanggung jawab akuntan terhadap perkembangan pasar modal sangat besar, jika pasar modal
menurun maka bisa menghambat kurangnya kepercayaan pada investor.

Dalam perjanjian ini terdapat beberapa pihak dalam struktur Pasar Modal:

1) PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk adalah Perusahaan publik atau perusahaan
terbuka yang sahamnya telah dimiliki sekurang-kurangnya oleh 300 (tiga
ratus) pemegang saham dan memiliki modal disetor sekurang-kurangnya
Rp3.000.000.000,00 (tiga miliar rupiah) atau suatu jumlah pemegang saham dan
modal disetor yang ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah.
2) Akuntan Publik Kosasih, Nurdiyaman, Mulyadi, Tjahjo & Rekan (KTMT&R) adalah
Profesi penunjang yang berada dalam struktur pasar modal Indonesia. Profesi
penunjang adalah pihak - pihak yang telah terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan, yang
persyaratan dan tata cara pendaftarannya ditetapkan dengan peraturan pemerintah.
Salah satu tugas pokok dari akuntan publik adalah pasar modal melakukan audit atas
laporan keuangan yang wajib disampaikan kepada regulator dan juga dipublikasikan
secara berkala kepada publik lewat media massa setiap kuartal, semester dan tahunan.

Akuntan Publik merupakan suatu profesi yang jasa utamanya dalam struktur pasar
modal di Indonesia adalah jasa audit atas laporan keuangan. Hasil pekerjaannya digunakan
perseroan sebagai pertimbangan penting dalam pengambilan keputusan. Akuntan Publik
tersebut mempunyai peran penting dalam peningkatan kualitas dan kredibilitas informasi
keuangan atau laporan keuangan perseroan. Dalam hal ini Akuntan Publik mengemban
kepercayaan masyarakat untuk memberikan opini atas laporan keuangan suatu entitas.

Profesi Penunjang Pasar Modal sebagaimana disebutkan dalam Pasal 64 ayat


(1)Undang-Undang No.: 8 Tahun 1995 adalah :

a. Akuntan;
b. Konsultan Hukum;
c. Penilai;
d. Notaris; dan
e. Profesi lain yang ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah.
Selanjutnya dalam ayat (2) nya menyebutkan bahwa “untuk dapat melakukan kegiatan
di bidang Pasar Modal sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) wajib terlebih dahulu terdaftar
di Bapepam”.

Kewajiban setiap Profesi Penunjang Pasar Modal menurut Pasal 66 UU No. 8 Tahun
1995 adalah “Setiap Profesi Penunjang Pasar Modal wajib menaati kode etik dan standar
profesi yang ditetapkan oleh asosiasi profesi masing-masing sepanjang tidak bertentangan
dengan undang-undang ini dan atau peraturan pelaksanaannya”.

Kemudian dalam Pasal 7 nya menyebutkan bahwa “Dalam melakukan


kegiatan usaha di bidang Pasar Modal wajib memberikan pendapat atau penilaian
yang independen”.
Tugas akuntan publik melaksanakan audit berdasarkan standar auditing yang
ditetapkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia. Di dalam standar tersebut Akuntan Publik
diharuskan untuk merencanakan dan melaksanakan audit agar memperoleh keyakinan yang
memadai bahwa laporan keuangan bebas dari salah saji yang material. Dalam hal ini
Akuntan Publik bertanggung jawab atas pendapat yang diberikan terhadap laporan keuangan
yang diauditnya..

Audit yang dilakukan oleh Akuntan Publik mencakup pemeriksaan atas pengujian
bukti-bukti yang mendukung jumlah-jumlah dan pengungkapan dalam laporan keuangan,
penilaian atas prinsip akuntansi yang dipergunakan dan estimasi signifikan yang dibuat oleh
manajemen serta penilaian terhadap penyajian laporan keuangan secara keseluruhan.

Dengan demikian, profesi Akuntan Publik memiliki peranan yang besar dalam
mendukung suatu perseroan pasar modal nasional yang sehat dan efisien serta meningkatkan
transparansi dan mutu informasi dalam bidang keuangan.
2. Perjanjian Pengelolaan Administrasi Saham Dan Agen Pelaksanaan Dalam Rangka
Penawaran Umum Terbatas I (Put I)
Pt Bank Oke Indonesia Tbk Dengan Pt.Ficomindo Buanaregistrar.

Akta Perjanjian Nomor 13, tanggal 08-10-2019 yang dibuat Doktor Agung Iriantoro, Sarjana
Hukum, Magister Hukum, Notaris di Jakarta.

Perjanjian ini termasuk dalam perjanjian penawaran umum saham.Adapun yang


dimaksud dengan penawaran umum yaitu penawaran efek yang dilakukan oleh emiten untuk
menjual efek kepada masyarakat berdasarkan tata cara yang diatur dalam peraturan
perundangundangan yang berlaku.

Dalam perjanjian ini terdapat beberapa pihak dalam struktur Pasar Modal:
1) Emiten
PT Bank Oke Indonesia Tbk adalah sebagai emiten dalam perjanjian ini. Emiten
adalah Pihak yang melakukan penawaran umum dalam rangka menjaring dana bagi
kegiatan usaha perusahaan atau pengembangan usaha perusahaan. Pengertian ini
diatur dalam pasal butir ke-6 UU Pasar Modal Nomor 8 Tahun 1995. Perusahaan yang
akan melkukan emisi harus terlebih dahulu menyampaikan pertanyaan pendaftaran
kepada BAPEPAM untuk
menjual atau menawarkan efek kepada masyarakat, dan setelah pernyataan
pendaftaran efektif, emiten dapat melakukan penawaran umum.

2) Biro Administrasi Efek

PT.Ficomindo Buanaregistrar dalam perjanjian ini adalah sebagai Biro Administrasi


Efek. Biro administrasi efek adalah pihak yang berdasarkan kontrak dengan emiten
melaksanakan pencatatan pemilikan efek dan pembagian hak yang berkaitan dengan
efek. Kontrak tersebut secara jelas menyebutkan hak dan kewajiban BAE dan emiten,
termasuk kewajiban pemegang efek.6

Biro Administrasi Efek (BAE) adalah perseroan yang dapat menyelenggarakan


kegiatan usaha berdasarkan kontrak dengan Emiten untuk pencatatan pemilikan Efek
dan pembagian hak yang berkaitan dengan Efek sebagai Biro Administrasi Efek dan
telah mendapat izin dari Otoritas Jasa Keuangan.
Biro Administrasi Efek (BAE) berperan dalam memberikan jasa berkaitan dengan
kepemilikan efek yang disimpan dalam penitipan kolektif di LPP, sehingga dapat

6
Ibid, halaman 171.
memberikan informasi kepada emiten mengenai perubahan kepemilikan.
BAE merupakan salahsatu lembaga penunjang pasar modal yang memegang peranan
penting di dalam menyelenggarakan administrasi perdagangan efek, baik pada saat
pasar perdana maupun pada pasar sekunder. Sebagai lembaga penunjang, BAE
menyediakan jasa kepada emiten dalam bentuk pencatatan dan pemindahkepemilikan
efek-efek.
Penyerahan efek kepada yang berhak menerima efek untuk disimpan oleh BAE adalah
merupakan kegiatan sehari-hari yang dilakukan oleh BAE, disamping penyampaian
laporan tahunan kepada emiten tentang posisi efek yang ditangani. Khusus pada
persiapan penawaran umum di pasar perdana, BAE juga membantu emiten dalam
pencatatan efek.
BAE membantu emiten untuk mengadministrasikan seluruh kegiatan yang berkaitan
dengan efek yang dikeluarkan oleh emiten kepada masyarakat dengan biaya yang
lebih rendah dan ekonomis daripada administrasi tersebut dilakukan sendiri oleh
emiten.
3) Notaris
Akta yang dibuat Notaris dalam rangka kegiatan di Pasar Modal pada umumnya
merupakan perjanjian bersyarat tangguh. Notaris adalah pejabat umum yang
berwenang dalam membuat akta perubahan anggaran dasar emiten. Notaris pasar
modal juga menghadiri setiap Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) dan Rapat
Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang diselenggarakan oleh emiten.
4) Bank Kustodian berarti Bank yang memberikan jasa penitipan atau melakukan jasa
kustodian sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Pasar Modal.
5) Bursa Efek berarti pihak yang menyelenggarakan dan menyediakan sistem dan/atau
sarana untuk mempertemukan penawaran jual dan beli Efek pihak-pihak lain dengan
tujuan memperdagangkan Efek diantara mereka yang dalam Perjanjian adalah PT
Bursa Efek Indonesia.
Otoritas Jasa Keuangan, yang selanjutnya disingkat OJK, adalah lembaga yang
independen dan bebas dari campur tangan pihak lain, yang mempunyai fungsi, tu
gas,dan wewenang pengaturan, pengawasan, pemeriksaan, dan penyidikan
sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011 (dua ribu
sebelas) tentang Otoritas Jasa Keuangan tertanggal 22-11-2011 (dua puluh dua bulan
Nopember tahun dua ribu sebelas) (selanjutnya disebut ”UU No. 21 Tahun 2011”),
dan sejak tanggal 31-12-2012 (tiga puluh satu bulan Desember tahun dua-- ribu dua
belas), fungsi, tugas, serta wewenang pengaturan dan pengawasan kegiatan jasa
keuangan di sektor Pasar Modal, beralih dari Menteri Keuangan dan Bapepamdan LK
ke OJK, sesuai dengan Pasal 55 UU Nomor 21 Tahun 2011, atau para pengganti dan
penerima hak dan kewajibannya.

Hal yang perlu diperhatikan penulis sebagai calon notaris dalam pembuatan Akta
Pengelolaan Administrasi Saham Pasal-Pasal Yang dimuat dalam perjanjian ini sebagai
berikut:

a. Jumlah saham yang akan dijual ke masyarakat


b. Penunjukkan Biro Administrasi Efek (BAE) sebagai pengelola saham
c. Kuasa dari Emiten untuk melakukan Penawaran Umum Saham
d. Hak & Kewajiban BAE (dalam Pasar Perdana & Sekunder)
e. Hak & Kewajiban Emiten
f. Imbalan Jasa BAE
g. Masa berlaku & berakhirnya perjanjian
h. Penyelesaian perselisihan. Perjanjian Pengelolaan Administrası Saham ini berlaku
jika Pemyataan
i. Pendaftaran telah efektif darı OJK dan saham telah dicatatkan pada Bursa.
3. Perjanjian Penjaminan Emisi Efek Penawaran Umum
Akta Perjanjian Penjaminan Emisi Efek Penawaran Umum PT. Power Telecom Tbk
bulan Oktober 2008 dibuat oleh Notaris di Jakarta, oleh dan antara PT. Power
Telecom, Tbk (“Emiten”) dan Penjamin Pelaksana Emisi Efek,

Penjamin Emisi Efek yaitu pihak yang membuat kontrak dengan emiten untuk
melakukan penawaran umum bagi kepentingan emiten dengan atau tanpa kewajiban untuk
membeli sisa efek yang tidak terjual.7

Perjanjian emisi efek mengatur hak dan kewajiban antara emiten dan penjamin emisi
dalam memasarkan efek yang dijaminkan serta tindakan-tindakan apa yang harus dilakukan
untuk mensukseskan penawaran umum. Secara teoritis, ada beberapa macam kontrak
penjaminan emisi yang dikenal seperti Full Commitment (kesanggupan penuh), PEE
bertanggung jawab untuk mengambil sisa efek yang tidak terjual, Best Effort Commitment
(kesanggupan terbaik), PEE tidak bertanggung jawab atas sisa efek yang terjual, tetapi PEE
akan berusaha sebaik-baiknya agar efek yang ditawarkan dapat terjual dalam kuantitas yang
paling tinggi, Standby Commitment (kesanggupan siaga), PEE berkomitmen agar saham yang
tidak terjual di pasar perdana dapat dibeli oleh PEE pada harga tertentu, dan All or None
Commitment (kesanggupan semua atau tidak sama sekali), PEE akan berusaha menjual semua
efek, agar laku semuanya, tetapi apabila efek tersebut tidak laku semuanya, maka transaksi
dengan pemodal yang ada akan dibatalkan. Jadi, semua efek dikembalikan kepada emiten dan
emiten tidak mendapatkan dana sedikit pun. Komitmen ini timbul dengan latar belakang
pemikiran bahwa perusahaan membutuhkan modal dalam jumlah tertentu. Bila jumlah itu
tidak tercapai maka investasi perusahaan kurang bermanfaat. Oleh karena itu, lebih baik tidak
jadi sama sekali.

Di dalam Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal Pasal 39


dijelaskan bahwa Penjamin Emisi Efek (underwriter) wajib mematuhi semua ketentuan
dalam kontrak penjaminan emisi Efek sebagaimana dimuat dalam Pernyataan Pendaftaran.
Pernyataan pendaftaran ini dibuat bersama emiten untuk dicantumkan dalam prospektus.
Kontrak di sini dapat berupa full commitment underwriter harus membeli sisa efek yang tidak
terjual atau best effort underwriter berusaha sebaik-baiknya agar efek terjual namun tidak
bertanggung jawab membeli sisa. Umumnya perjanjian full commitment yang lebih
meyakinkan investor memperlihatkan bonafiditas reputasi emiten dan underwriter

7
Ana Rokhmatussa, Suratman. Hukum Investasi dan Pasar Modal, Sinar Grafika, Jakarta, 2018, halaman 177
 Dalam perjanjian ini terdapat beberapa pihak dalam struktur Pasar Modal:

PT Power Telecom Tbk telah menunjuk Lembaga Pasar Modal adalah


Perusahaan Efek (sebagai penjamin emisi efek), dan Biro Administrasi Efek
(BAE) dan Profesi Penunjang, yaitu Akuntan Publik. Konsultan Hukum, Penilai
dan Notaris dalam kegiatan Penawaran Umum Sahamnya. Lembaga dan Profesi
Penunjang tersebut telah mendapatkan ijin atau terdaftar di Bapepam.
1) Perusahaan Efek

adalah perusahaan yang telah mendapat izin usaha dari Bapepam untuk melakukan
kegiatan sebagai penjamin emisi efek, perantara pedagang efek atau manajer
investasi, atau kegiatan lain yang sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan oleh
Bapepam.

Perusahaan Efek sebagai Penjamin Emisi Efek tersebut telah Perjanjian Penjaminan
Emisi Efek dengan pihak PT Power Telecom Tbk secara sendiri- sendiri menyetujui
untuk menawarkan dan menjual Saham Perseroan kepada masyarakat sebesar Bagian
Penjaminan-nya masing-masing dengan kesanggupan penuh (full commitment)
sebesar 100% (seratus persen) dari emisi saham, sehingga mengikatkan diri untuk
membeli sendiri dengan Harga Penawaran sisa Saham yang tidak habis terjual pada
tanggal penutupan Masa Penawaran.8

Perjanjian tersebut di atas merupakan perjanjian lengkap, yang menggantikan semua


persetujuan yang mungkin telah dibuat sebelumnya mengenai perihal yang dimuat
dalam Perjanjian yang dibuat oleh para pihak yang isinya bertentangan dengan
Perjanjian tersebut.

2) Biro Administrasi Efek

Bertanggung jawab atas penerimaan pemesanan saham berupa Daftar Pemesanan


Pembelian Saham (DPPS) dan Formulir Pemesanan Pembelian Saham (FPPS) yang
telah dilengkapi dengan dokumen sebagaimana disyaratkan dalam pemesanan
pembelian saham dan telah mendapat persetujuan dari Penjamin Pelaksana Emisi
sebagai pemesanan yang diajukan untuk diberikan penjatahan saham serta melakukan

8
Nugroho Tri Jatmiko, Peranan Notaris dalam Penawaran Umum Saham Go Public, Tesis Fakultas
Hukum Universitas Indonesia, 2009, halaman 24
administrasi pemesanan pembelian saham sesuai dengan aplikasi yang tersedia pada
BAE.

Bersama-sama dengan Penjamin Pelaksana Emisi, BAE mempunyai hak untuk


menolak pemesanan pembelian saham yang tidak memenuhi persyaratan pemesanan
dengan memperhatikan peraturan yang berlaku.

Dalam hal terjadinya pemesanan yang melebihi jumlah saham yang ditawarkan, BAE
melakukan proses penjatahan saham dengan rumus penjatahan yang ditetapkan oleh
Manajer Penjatahan, mencetak Formulir Konfirmasi Penjatahan (FKP) dan
menyiapkan laporan penjatahan. BAE juga bertanggung jawab menerbitkan Surat
Kolektif Saham (SKS) apabila diperlukan, dan menyusun laporan Penawaran Umum
Perdana sesuai dengan peraturan yang berlaku.

3) Penilai

Melaksanakan penilaian untuk memberikan pendapat mengenai nilai pasar dari aktiva
tetap Perseroan yang dinilai per 31 April 2008 yang terdiri dari tanah, bangunan-
bangunan dan peralatan bangunan, sarana pelengkap lainnya, perangkat
telekomunikasi dan peralatannya termasuk jaringan kabel serta kendaraan- kendaraan
dan aktiva Pola Bagi Hasil (PBH) yang tergabung dalam satu kesatuan dengan aktiva
tetap Perseroan tetapi tidak termasuk peralatan kantor, barang persediaan, goodwill
maupun aktiva tidak berwujud lainnya yang terletak di seluruh wilayah Perseroan.

4) Konsultan Hukum:

Tugas dan tanggung jawab Konsultan Hukum dalam rangka Penawaran Umum
Saham ini, sesuai dengan Standar Profesi dan Peraturan Pasar Modal yang berlaku,
meliputi pemeriksaan atas fakta yang ada mengenai Perseroan dan keterangan lain
yang berhubungan dengan itu yang disampaikan oleh Perseroan dan/atau pihak
terkait lainnya kepada Konsultan Hukum. Hasil pemeriksaan hukum tersebut dimuat
dalam Laporan Pemeriksaan Dari Segi Hukum yang menjadi dasar dari Pendapat
Hukum yang diberikan secara obyektif dan mandiri, serta guna meneliti informasi
yang dimuat dalam Prospektus sepanjang menyangkut segi hukum, sebagaimana
diharuskan dalam rangka penerapan prinsip-prinsip keterbukaan yang berhubungan
dengan Penawaran Umum Saham.9

5) Notaris

Akta yang dibuat Notaris dalam rangka kegiatan di Pasar Modal pada umumnya
merupakan perjanjian bersyarat tangguh. Notaris adalah pejabat umum yang
berwenang dalam membuat akta perubahan anggaran dasar emiten. Notaris pasar
modal juga menghadiri setiap Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) dan Rapat
Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang diselenggarakan oleh
emiten.10

Tugas dan kewajiban pokok notaris dalam penawaran umum perdana saham yakni
menyiapkan dan membuatkan akta-akta dalam rangka Penawaran Umum Saham,
antara lain perubahan seluruh anggaran dasar Perseroan dan Perjanjian Penjaminan
Emisi Efek sesuai dengan peraturan jabatan dan kode etik Notaris.

Hal yang perlu diperhatikan penulis sebagai calon notaris dalam pembuatan Akta
Perjanjian penjamin emisi Efek Pasal-Pasal Yang dimuat dalam perjanjian ini sebagai
berikut:

a. Jumlah saham yg dijual ke masy.


b. Penunjukkan Penjamin Pelaksana EE
c. Kuasa dr Emiten utk lakukan PUS
d. Penawaran Awal
e. Penyebaran Prospektus & pengumuman ringkasan Prospektus
f. Jadwal Waktu Penawaran Umum
g. Pernyataan Pendaftaran
h. Pernyataan & jaminan Emiten
i. Pernyataan & jaminan Penjamin Emisi Efek
j. Pembayaran dr PEE kpd PPEE & selanjutnya pembayaran PEE ke Emiten
k. Imbalan Jasa PPEE & PEE
l. Masa berlaku & pengakhiran perjanjian
m. Penyelesaian perselisihan

9
Ibid, halaman 25.
10
Ibid.
Daftar Pustaka

Buku:

Tjiptono Darmadji dan Hendry M. Fakhruddin, Pasar Modal Indonesia, Salemba


Empat , Jakarta, 2001.
Indra Surya dan Ivan Yustiavandana, Penerapan Good Corporate Governance
Mengesampingkan Hak-hak Istimewa demi Kelangsungan Usaha, Prenada Media
Group , Jakarta, 2006.
Syahrir dalam Najib A. Gisymar, Insider Trading dalam Transaksi Efek, Citra Aditya
BAkti, Bandung, 1998.
Kansil dan Christine Kansil, Pokok-Pokok Hukum Pasar Modal, cet.2, Pustaka Sinar
Harapan, Jakarta, 2002
Irsan Nasarudin, dkk, Aspek Hukum Pasar Modal Indonesia, Kencana Prenada Media Group,
Jakarta, 2014.

Ana Rokhmatussa, Suratman. Hukum Investasi dan Pasar Modal, Sinar Grafika, Jakarta,
2018.

Jurnal:

Nugroho Tri Jatmiko, Peranan Notaris dalam Penawaran Umum Saham Go Public, Tesis
Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2009.

Peratruran Perundang-undangan:

Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal

Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan

You might also like