You are on page 1of 98

PENGARUH BRAND IMAGE, PREFERENSI DAN

RELIGIUSITAS TERHADAP KEPUTUSAN NASABAH


DALAM MEMILIH PEMBIAYAAN DI BMT-MASLAHAH
CABANG KRUCIL

TUGAS AKHIR SKRIPSI

OLEH:
SELFIA DWI LAILATUL HIKMAH
NPM : 2018.12.07.31.0221

PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARIAH


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM ZAINUL HASAN
2022
PENGARUH BRAND IMAGE, PREFERENSI DAN
RELIGIUSITAS TERHADAP KEPUTUSAN NASABAH
DALAM MEMILIH PEMBIAYAAN DI BMT-MASLAHAH
CABANG KRUCIL

TUGAS AKHIR SKRIPSI

Diajukan kepada Universitas Islam Zainul Hasan


untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh
Gelar Sarjana Ekonomi

OLEH:
SELFIA DWI LAILATUL HIKMAH
NPM : 2018.12.07.31.0221

PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARIAH


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM ZAINUL HASAN
2022

i
LEMBAR PERSETUJUAN

Tugas Akhir Skripsi dengan Judul

PENGARUH BRAND IMAGE, PREFERENSI DAN RELIGIUSITAS


TERHADAP KEPUTUSAN NASABAH DALAM MEMILIH
PEMBIAYAAN DI BMT-MASLAHAH CABANG KRUCIL

Disusun oleh:
Selfia Dwi Lailatul Hikmah
NPM: 2018.12.07.31.0221

Telah memenuhi syarat dan disetujui oleh Dosen


Pembimbing untuk dilaksanakan Ujian Akhir Skripsi bagi
yang bersangkutan.

Kraksaan, ……………. 2022

Mengetahui,
Ketua Program Studi Perbankan Syariah

Ahmad Fajri, M.E


NIDN. 2112029006

Disetujui,

Pembimbing I Pembimbing II

Dr. Abd. Aziz, M. Ag. Nuntufa, S.E., M.M


NIDN. 2105046501 NIDN. 2109099101

ii
HALAMAN PENGESAHAN

Proposal Tugas Akhir Skripsi

PENGARUH BRAND IMAGE, PREFERENSI, DAN RELIGIUSITAS


TERHADAP KEPUTUSAN NASABAH DALAM MEMILIH
PEMBIAYAAN DI BMT-MASLAHAH CABANG KRUCIL

Disusun oleh:
Selfia Dwi Lailatul Hikmah
NPM: 2018.12.07.31.0221

Telah dipertahankan di depan Tim Penguji Tugas Akhir Skripsi


Program Studi Perbankan Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
Universitas Islam Zainul Hasan Genggong
Pada tanggal ..................... 2022
TIM PENGUJI
Nama/Jabatan Tanda Tangan Tanggal

Penguji I

……………………… ………………….

Penguji II

……………………… ………………….

Kraksaan, ………………. 2022


Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Islam Zainul Hasan
Dekan,

Nuntufa, S.E., M.M


NIDN. 2109099101

iii
SURAT PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini:


Nama : Selfia Dwi Lailatul Hikmah
NPM : 2018.12.07.31.0221
Program Studi : Perbankan Syariah
Judul Skripsi : Pengaruh Brand Image, Preferensi, dan Religiusitas
Terhadap Keputusan Nasabah dalam Memilih Pembiayaan
di BMT - Maslahah Cabang Krucil.
Menyatakan bahwa skripsi ini benar-benar karya sendiri. Sepanjang pengetahuan
saya tidak terdapat karya atau pendapat yang ditulis atau diterbitkan orang lain
kecuali sebagai acuan kutipan dengan mengikuti tata penulisan karya ilmiah yang
telah lazim.

Kraksaan,....................... 2022
yang menyatakan,

Selfia Dwi Lailatul Hikmah


NPM. 2018.12.07.31.0221

iv
MOTTO

‫سعا اها‬ ً ‫ّٰللاُ نا ْف‬


ْ ‫سا ا اَِّل ُو‬ ‫ِّف ه‬ُ ‫اَل يُكال‬

“Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya”.


(Al-Baqarah: 286)

v
ABSTRAK

Hikmah, Selfia Dwi Lailatul. 2022. Pengaruh Brand Image, Preferensi, dan
Religiusitas Terhadap Keputusan Nasabah dalam Memilih Pembiayaan di
BMT Maslahah Cabang Krucil.

Skripsi. Program Studi Perbankan Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis


Islam Universitas Islam Zainul Hasan Genggong. Pembimbing (I) Dr.
Abd. Aziz., M.Ag, (II) Nuntufa, S.E., M.M.

Kata Kunci : Brand Image, Preferensi, Religiusitas, Keputusan Nasabah

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh brand image,


prefeensi, dan religiusitas terhadap keputusan nasabah dalam memilih
pembiayaan di BMT Maslahah Cabang Krucil. Serta untuk mengetahui
variabel mana yang memiliki pengaruh terhadap keputusan nasabah dalam
memilih pembiayaan di BMT Maslahah Cabang Krucil. Metode penelitian
yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif, objek dalam penelitian ini
yaitu anggota BMT Maslahah Cabang Krucil yang melakukan pembiayaan
yang berjumlah 600 orang dan ditarik menggunakan rumus slovin didapat
86 orang. Pengumpulan data dilakukan dengan menyebarkan kuesioner.
Instumen dalam penelitian ini mencakup semua variabel yang digunakan
dalam penelitian ini.
Berdasarkan hasil uji validitas menunjukkan bahwa semua nilai r
hitung > r tabel (0.1786) maka dapat disimpulkan, bahwa keseluruhan
pernyataan yang digunakan dalam penelitian ini dinyatakan valid. Uji
reliabilitas menunjukkan bahwa variabel-variabel yang diteliti tersebut
memiliki nilai Cronbanch Alpha > 0.60, maka dapat disimpulkan seluruh
data dinyatakan reliable dan dapat digunakan untuk penelitian ini. Teknik
analisis data yang digunakan adalah regresi linier berganda, pengujian
hipotesis yang dilakukan yakni dengan uji t (parsial) dan uji f (simultan)
serta uji koefisien determinasi.
Hasil penelitian secara parsial/individu yang diperoleh adalah
brand image, berpengruh signifikan terhadap keputusan nasabah dalam

vi
memilih pembiayaan di BMT Maslahah Cabang Krucil. Sedangkan
preferensi dan religiusitas berpengaruh secara tidak signifikan terhadap
keputusan nasabah dalam memilih pembiayaan di BMT Maslahah Cabang
Krucil. Berdasarkan hasil penelitian secara simultan/bersama-sama yaitu
terdapat pengaruh signifikan antara Brand Image, Preferensi, dan
Religiusitas terhadap keputusan nasabah dalam memilih pembiayaan
dengan nilai siginifikansi sebesar 0.000 < 0.05 dan nilai F hitung 7.010> F
table 2.716.
Dari hasil penelitian ini disarankan agar dapat menjadi acuan bagi
BMT Maslahah Cabang Krucil untuk menambah anggota yang melakukan
pembiayaan. Untuk penelitian selanjutnya yakni agar dapat
mengembangkan penelitian ini dengan menggunakan variabel bebas yang
berbeda atau menambah variabel-variabel lain yang dapat mempengaruhi
dan meningkatkan keputusan nasabah dalam memilih pembiayaan di BMT
Maslahah Cabang Krucil.

vii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas berkat rahmat dan karunia-Nya,
sehingga penulis dapat menyelesaiakn Tugas Akhir Skripsi dalam rangka untuk
memenuhi sebagian persyaratan untuk mendapatkan gelar Sarjana Ekonomi
dengan judul “Pengaruh Brand Image, Preferensi, dan Religiusitas Terhadap
Keputusan Nasabah dalam Memilih Pembiayaan di BMT-Maslahah Cabang
Krucil” dapat disusun sesuai harapan. Shalawat serta salam tidak lupa kami
haturkan kepada Nabi Muhammad SAW yang senantiasa menjadi sumber
inspirasi dan teladan terbaik untuk umat manusia.
Tidak dapat disangkal bahwa butuh usaha keras, kegigihan, dan kesabaran
dalam menyelesaikan Tugas Akhir Skripsi ini numun penulis menyadari tanpa
adanya bantuan, dukungan serta bimbingan dari banyak pihak penulis tidak akan
mampu menyelesaikan Tugas Akhir Skripsi ini. Oleh karena itu berkenaan dengan
hal tersebut, penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada yang terhormat:

1. KH. Moh. Hasan Mutawakkil, Alallah, S.H.,M.M selaku ketua yayasan


2. Bapak Dr. Abd. Aziz, M.Ag. selaku Rektor Universitas Islam Zainul Hasan
Genggong
3. Bapak Nuntufa, S. E., M.M selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
4. Bapak Ahmad Fajri, M.E selaku Ketua Program Studi Perbankan Syariah
5. Bapak Dr. Abd. Aziz, M.Ag. selaku Dosen Pembimbig 1
6. Bapak Nuntufa, S. E., M.M selaku Dosen Pembimbig 2
7. Seluruh Dosen Perbankan Syariah yang telah memberikan ilmu dan
membimbing penulis sampai saat ini
8. Kedua orang tua saya yang telah memberikan dukungan, dan motivasi
sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal skripsi ini
9. Bapak Hamid Dahri selaku Kepala Kantor Cabang BMT-Masalaha Cabang
Krucil
10. Teman-teman Angkatan 2018 terutama perbankan syariah kelas B
11. Serta semua pihak, secara langsung maupun tidak langsung yang tidak dapat
disebutkan di sini atas bantuan dan perhatiannya selama penyusunan Tugas
Akhir Skripsi ini

viii
Akhirnya, semoga segala bantuan yang telah berikan semua pihak di atas
menjadi amalan yang bermanfaat dan mendapatkan balasan dari Allah SWT Yang
Maha Esa dan proposal skripsi ini menjadi informasi bermanfaat bagi pembaca
atau pihak lain yang membutuhkannya.

Kraksaan, ……………. 2022


Yang menyatakan,

Selfia Dwi Lailatul Hikmah


NPM. 2018.12.07.31.0221

ix
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ................................................................................... .i


LEMBAR PERSETUJUAN .......................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ iii
SURAT PERNYATAAN ............................................................................... iv
ABSTRAK ...................................................................................................... vi
KATA PENGANTAR .................................................................................... viii
DAFTAR ISI ................................................................................................... x
DAFTAR TABEL .......................................................................................... xii
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xiii
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xiv
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ........................................................... 1
B. Batasan Masalah ....................................................................... 6
C. Rumusan Masalah .................................................................... 6
D. Tujuan Penelitian ...................................................................... 7
E. Manfaat Penelitian .................................................................... 7
F. Kajian Penelitian Terdahulu ..................................................... 8
BAB II KAJIAN TEORI ............................................................................ 12
A. Brand Image ............................................................................. 12
B. Preferensi .................................................................................. 15
C. Religiusitas ............................................................................... 18
D. Nasabah .................................................................................... 20
E. Keputusan Nasabah .................................................................. 22
F. Kerangka Berpikir .................................................................... 23
G. Hipotesis Penelitian .................................................................. 24
BAB III METODE PENELITIAN.............................................................. 25
A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional .......................... 25
B. Pendekatan dan Jenis Penelitian ............................................... 27
C. Populasi dan Sampel................................................................. 28
D. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data ............................... 29
E. Validitas dan Reliabilitas Instrumen ........................................ 31

x
F. Teknik Analisis Data ................................................................ 31
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................ 36
A. Gambaran Umum Obyek Penelitian ......................................... 36
B. Karakteristik Responden .......................................................... 46
C. Deskripsi Angket ...................................................................... 48
D. Analisis Data ............................................................................ 54
E. Pembahasan .............................................................................. 65
BAB V PENUTUP ...................................................................................... 68
A. Kesimpulan ............................................................................... 68
B. Saran ......................................................................................... 69
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 70

xi
DAFTAR TABEL

No Tabel Halaman

1.1 Penelitian Terdahulu 8

3.1 Definisi Operasional 26

3.2 Skala Likert 30

4.1 Profil Responden Berdasarkan Jenis Kelamin 46

4.2 Profil Responden Berdasarkan Usia 47

4.3 Profil Responden Berdasarkan Pekerjaan 47

4.4 Tanggapan Responden Mengenai Variabel Brand Image 48

4.5 Tanggapan Responden Mengenai Variabel Preferensi 50

4.6 Tanggapan Responden Mengenai Variabel Religiusitas 51

Tanggapan Responden Mengenai Variabel Keputusan


4.7 52
Nasabah

4.8 Hasil Uji Validitas Brand Image 54

4.9 Hasil Uji Validitas Preferensi 55

4.10 Hasil Uji Validitas Religiusitas 55

4.11 Hasil Uji Validitas Keputusan Nasabah 56

4.12 Hasil Uji Reliabilitas 57

4.13 Hasil Uji Normalitas 58

4.14 Hasil Uji Multikolineritas 59

4.15 Hasil Uji Regresi Linier Berganda 61

4.16 Hasil Uji t (Parsial) 63

4.17 Hasil Uji F (Simultan) 64

4.18 Hasil Uji Koefisien Determinasi 64

xii
DAFTAR GAMBAR

No Gambar Halaman

2.1 Kerangka Bepikir 23

4.1 Logo BMT Maslahah 40

4.2 Struktur BMT Maslaha Cabang Krucil 40

4.3 Uji Heteroskedastisitas 60

xiii
DAFTAR LAMPIRAN

No Lampiran Halaman

Lampiran 1 Surat Ijin Penelitian 73

Lampiran 2 Kuesioner Penelitian 74

Lampiran 3 Hasil Uji Kualitas Data 78

Lampiran 4 Dokumentasi 82

xiv
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Populasi penduduk Indonesia yang mayoritas muslim merupakan


potensi sekaligus pasar yang spesifik bagi tumbuh kembang Lembaga
Keuangan Syariah (LKS).1 Termasuk Baitul Maal Wattamwil (BMT) yang
juga disebut koperasi jasa keuangan syariah. Lembaga keuangan mikro
mengalami perkembangan yang cukup pesat di Indonesia. Hal ini dapat
dilihat dari banyaknya usaha lembaga keuangan syariah yang hadir di
berbagai daerah.
Lembaga keuangan mikro melakukan kegiatan dibidang jasa
pengembangan usaha dan pemberdayaan mayarakat. Baik melalui
pinjaman atau pembiayaan dalam usaha mikro kepada anggota dan
masyarakat, pengelolaan simpanan maupun pemberian jasa konsultasi
pengembangan usaha yang salah satunya adalah Baitul Maal Wattamwil.
Baitul Maal Wattamwil (BMT) juga disebut koperasi jasa
keuangan syariah. Berawal dari kebijakan pengelolaan BMT yang
memfokuskan anggotanya pada sektor keuangan dalam hal penghimpunan
dana dan pendayagunaan dana tersebut, maka bentuk yang idealnya adalah
koperasi simpan pinjam syariah yang selanjutnya disebut KJKS (koperasi
jasa keuangan syariah) sebagaimana keputusan mentri koperasi RI
NO.91/KEP/M.KUKM/IX/2004. “Tentang petunjuk pelaksanaan kegiatan
koperasi jasa keuangan syariah”.2
Sektor keuangan mikro sangatlah berperan dalam memobilisasikan
dana masyarakat untuk berbagai tujuan mengalami peningkatan yang
sangat besar. Dahulu sektor keuangan mikro tersebut tidak lebih hanya
sebagai fasilitator kegiatan pemerintah daerah dan beberapa lembaga
usaha, dan kini telah berubah menjadi sektor yang sangat berpengaruh bagi

1
Saiful Bahri, “Mengapa Masyarakat Masih Enggan Dengan Bank Syariah?”, Jurnal
Ilmiah, 5 (Juni, 2016), 61.
2
Yulia Hamdani Putri, Ahmad Syathirin “Pengaruh Persepsi dan Minat Terhadap
Keberadaan Baitul Maal Wattamwil (BMT) di Kota Palembang ”, Jurnal Manajemen, 14
(September, 2016), 1.

1
2

perekonomian, diantara lembaga keuangan mikro yang sangat berpengaruh


itu adalah Baitul Maal Wa Tamwil. Dari sekian banyak lembaga keuangan
syariah, BMT merupakan lembaga ekonomi islam yang dibangun berbasis
keumatan, sebab dibentuk dari, oleh dan untuk masyarakat. Dari segi
jumlah BMT merupakan lembaga keuangan syariah yang paling banyak di
bandingkan dengan lembaga-lembaga keuangan syariah lainnya. 3
Pada era globalisasi saat ini, produsen diharuskan untuk mengikuti
persaingan dalam mendominasi merek. Dalam dunia ekonomi khususnya
aktivitas bisnis lembaga keuangan syariah non pebankan seperti koperasi
syariah atau BMT (Baitul Maal Wat Tamwil) sangat diperlukan
keberadaannya oleh masyarakat yang membutuhkan alternatif pilihan yang
sesuai dengan syariah dalam menyimpan uang atau masyarakat yang
memerlukan modal dalam melakukan dan menunjang aktivitas bisnis.
Persaingan usaha yang semakin ketat dan penuh tantangan
menyebabkan lembaga keuangan syariah non perbankan khususnya pihak
manajemen BMT harus mampu merancang dan menyusun strategi
pemasaran yang mampu menjawab dan memenuhi tantangan pasar serta
menjadikan sebgai peluang pasar pada kancah persaingan bisnis baik masa
sekarang ataupun masa yang akan datang. Perusahaan yang memiliki
kapasitas untuk menyelesaikan persoalan pemasaran dan menemukan
peluang-peluang yang terjadi dipasar yang bisa memenangkan persaingan.
Kondisi dan situasi seperti ini, pihak manajemen BMT didorong agar lebih
aktif berperan dalam menyalurkan dan memperkenalkan produk-
produknya supaya nasabah bisa dipengaruhi terkait keputusan untuk
memilih produk pembiayaan yang tersedia.
Keputusan untuk memilih menjadi nasabah pada lembaga
keuangan tertentu sama dengan keputusan untuk membeli pada konsumen
terhadap produk tertentu pula. Hal ini disebabkan keputusan untuk
memilih menjadi nasabah, prosesnya tidak berbeda dengan keputusan
membeli. Kotler dan keler memberikan definisi tentang keputusan

3
Nurul Khoirun Nisa’, Persepsi, Perilaku, dan Preferensi Masyarakat Kecamatan
Margoyoso Terhadap Keputusan Memilih BMT di Wilayah Margoyoso Parti, (Semarang:
Universitas Islam Negeri Walisongo, 2018), 4.
3

pembelian, yaitu keputusan pembelian adalah proses dimana konsumen


melewati lima tahap, yaitu pengenalan masalah, pencarian informasi,
evaluasi alternatif, keputusan pembelian, dan perilaku pasca pembelian,
yang dimulai jau sebelum pembelian aktual dilakukan dan memiliki
dampak yang lama.
Brand image (citra merek) pada suatu produk yang dikeluarkan
oleh lembaga keuangan non syariah, seperti koperasi, KSU atau bank
konvensional dijadikan sebagai pedoman oleh nasabah sebelum
memberikan keputusan untuk memilih dan mempergunakan produk yang
dikeluarkan oleh Lembaga Keuangan Syariah, dengan demikian
perusahaaan tersebut harus mampu membangun citra merek sebagai
lembaga keuangan syariah yang lebih baik dari pada lembaga keuangan
konvensional dengan memberi penawaran produk yang lebih bagus dan
manfaat produk yang sesuai dengan kebutuhan dan keperluan masing-
masing nasabah. Shimp menyatakan bahwa, “citra merek dapat dianggap
sebagai jenis asosiasi yang muncul dalam benak konsumen ketika
mengingat suatu merek tertentu. Citra merek harus ditangani dengan baik
dan benar, karena dengan pembentukan citra merek yang tepat akan
menjadi acuan dalam penentuan metode promosi yang optimal.4
Merek merupakan suatu asset yang tak ternilai bagi perusahaan,
maka perusahaan berusaha untuk mengelola merek tersebut, yaitu dengan
melalui citra merek, dengan citra merek yang positif, maka perusahaan
akan dapat menarik dan mempertahankan konsumennya. Pengaruh brand
image produk syariah yang buruk kepada nasabah akan memberikan citra
yang buruk pula pada bank, jika hal ini akan menyebabkan nasabah
“beralih” meninggalkan bank dengan mencari bank lain yang brand image
nya lebih baik maka bank harus berusaha mempertahankan brand image
produk syariahnya.5

4
Rokhmat Subagiyo, “Pengaruh Brand Image Terhadap Keputusan Nasabah dalam
Memilih Pembiayaan Di BMT Sahara Tulungagung”, Malia, 1 (Desember, 2016), 2-3.
5
Hesti Sri Widiawati, “Pengaruh Brand Image Produk Syariah dan Religius Terhadap
Minat Menjadi Nasabah Bank Syariah di Kota Kediri”, Malia: Jurnal Ekonomi Islam, 1
(Desember, 2016), 2-3.
4

Calon nasabah dalam memilih sebuah bank, juga harus didukung


oleh preferensi. Peferensi merupakan pilihan-pilihan yang dibuat oleh para
konsumen atas produk-produk perbankan yang digunakan. Preferensi
seorang nasabah menunjukkan kesukaan nasabah dari berbagai pilihan
produk atau jasa perbankan yang ada, dengan demikian preferensi dapat
digunakan untuk menganalisis tingkat kepuasan bagi seorang nasabah
terhadap produk dan jasa yang digunakan. Dalam dunia perbankan syariah
beberapa hal yang menjadi preferensi nasabah dalam memilih produk bank
antara lain faktor syariah yaitu, aspek yang berkaitan dengan aturan atau
hukum-hukum yang berkaitan dengan perintah dan larangan sebagai
penuntun hidup.6
Menurut Omer, perilaku ekonomi sangat ditentukan oleh tingkat
keimanan seseorang atau masyarakat. Perilaku ini kemudian membentuk
kecenderungan perilaku konsumsi dan produksi di pasar. Pada arti lain
Religiusitas juga merupakan faktor pembentuk konsumen.
Religiusitas berasal dari region (agama). Pada pandangan Islam
adalah ad-din yang berarti nasehat, pedoman, dan aturan hidup. Agama
secara hakiki menyelaras kehidupan agar menjadi lebih baik selaras antara
duni dan akhirat. Kenyataanya bahwa mereka harus tunduk dan patuh
dibawah ketentuan yang berlaku di dalamnya. Menurut Suhardiyanto
religiuitas adalah hubungan pribadi dengan Ilahi Yang Maha Kuasa,
MahaPengasih dan Penyayang (Tuhan) yang berkonsekuensi hasrat untuk
berkenan melaksanakan kehendak-Nya dan menjauhi yang tidak
dikehendaki-Nya (larangan-Nya).7
BMT Maslahah Cabang Krucil salah satu lembaga keuangan mikro
syariah yang berdiri untuk memenuhi kebutuhan dana masyarakat dan
penghimpunan dana untuk kelebihan dana pada masyarakat. Koperasi
BMT Maslahah Cabang Krucil berdiri pada 23 Rabiul Awal 1431 H atau

6
Wahyuddin, Pengaruh Preferensi dan Strategi Pengembangan Nasabah Terhadap PT. Bank
Sulber Knator Cabang Syariah, (Makasar : Universitas Universitas Muhammadiyah Makasar,
2017), 2.
7
Fadilla Fatkhul Jannah, Pengaruh Tingkat Religiusitas, Literasi, dan Persepsi Tehadap Minat
Menabung Mahasiswa di Perbankan Syariah, (Puwokerto : Universitas Islam Negeri Prof. K. H.
Saifuddin Zuhri, 2022), 7.
5

10 Maret 2010, BMT Maslahah Cabang Krucil adalah unit usaha dari
BMT Maslahah yang berpusat di Maron kidul kecamatan Maron
kabupaten Probolinggo. Jika dilihat dari letak geografisnya BMT
Maslahah Cabang Krucil sangatlah strategis karena terletak di stand pasar
krucil, sehingga akses mudah dijangkau oleh anggota dan calon anggota.8
BMT Maslahah Cabang Krucil ini tidak bisa terlepas dari
persaingan terutama dengan perusahaan yang sejenis dan sebanding.
Dalam hal ini, sangat diperlukan peranan manager dalam menentukan
strategi yang tepat agar perusahaan dapat bersaing dan mendapatkan laba
yang optimal. Pemahaman perilaku nasabah terkait pembiayaan syariah
secara baik adalah sesuatu yang penting untuk keputusan pemasaran yang
tepat dalam lingkup yang lebih luas. Untuk menghadapi persaingan dan
memperluas pasar, maka perilaku nasabah terutama berhubungan
preferensi seseorang memutuskan untuk menjadi nasabah pembiayaan
pada BMT Maslahah Cabang Krucil sangat penting untuk diketahui dan
dipahami. Apalagi preferensi seseorang terkait dengan berbagai faktor
terutama karakteristik demografi yang melekat pada orang tersebut.9
BMT Maslahah Cabang Krucil juga harus membuat dan menyusun
strategi pemasaran yang membantu pembentukan citra mereknya. Salah
satunya adalah produk pembiayaan yang ada pada BMT Maslahah Cabang
Krucil yang memiliki banyak alternatif produk, seperti pembiayaan
perdagangan, pertanian, peternakan, jasa dan sektor lainnya. Hal ini
memberikan keluwesan nasabah untuk menentukan jenis pembiayaan
sesuai dengan kebutuhannya. BMT Maslahah Cabang Krucil cepat dalam
pelayanan pada nasabah, untuk proses pencairan bagi nasabah lama hanya
membutuhkan waktu 2 hari. Untuk nasabah baru butuh waktu paling cepat
3 hari dan paling lama sekitar 5 sampai 7 hari. Demikianlah citra merek
pada BMT Maslahah Cabang Krucil terkait produk pembiayaan nasabah.

8
Wawancara KCB BMT-Masalahah Cabang Krucil, pada tanggal 20 Desember 2021
9
Khairul Amri, Intan Qurratul’aini, Julianty “Preferensi Nasabah Memilih Produk
Pembiayaan Bank Aceh Syariah di Kota Banda Aceh”, Jurnal Samudra Ekonomi dan Bisnis, 1
(Januari, 2018), 32.
6

Dengan demikian, nasabah tersebut akan muncul rasa percaya dan


akan membentuk citra merek (brand image) yang berpengaruh terhadap
perilaku atau keputusan nasabah dalam memilih produk pembiayaan yang
ditawarkan oleh BMT Maslahah Cabang Krucil. Berdasarkan uraian
diatas, penulis tertarik melakukan sebuah penelitian dengan judul.
“Pengaruh Brand Image, Preferensi dan Religiusitas Terhadap
Keputusan Nasabah dalam Memilih Pembiayaan di BMT Maslahah
Cabang Krucil”.

B. Batasan Masalah

Berdasarkan paparan diatas maka penulis membatasi penelitian ini


hanya pada pengaruh brand image, preferensi, dan religiusitas terhadap
keputusan nasabah dalam memilih pembiayaan di BMT Maslahah Cabang
Krucil.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka rumusan masalah dalam


penelitian ini adalah:
1. Apakah terdapat pengaruh dari variabel Brand Image terhadap
keputusan nasabah dalam memilih pembiayaan di BMT Maslahah
Cabang Krucil?
2. Apakah terdapat pengaruh dari variabel Preferensi terhadap keputusan
nasabah dalam memilih pembiayaan di BMT Maslahah Cabang
Krucil?
3. Apakah terdapat pengaruh dari variabel Religiusitas terhadap
keputusan nasabah dalam memilih pembiayaan di BMT Maslahah
Cabang Krucil?
4. Variabel mana dari Brand Image, Preferensi, dan Religiuitas yang
berpengaruh dominan terhadap keputusan nasabah dalam memilih
pembiayaan di BMT Maslahah Cabang Krucil?
7

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan dari


penelitian yang ingin dicapai, adalah sebagai berikut:
1. Agar dapat mengetahui apakah brand image berpengaruh terhadap
keputusan nasabah dalam memilih pembiayaan di BMT-Maslahah
Cabang Krucil.
2. Agar dapat mengetahui apakah prefernsi berpengaruh terhadap
keputusan nasabah dalam memilih pembiayaan di BMT-Maslahah
Cabang Krucil.
3. Agar dapat mengetahui apakah religiusitas berpengaruh terhadap
keputusan nasabah dalam memilih pembiayaan di BMT-Maslahah
Cabang Krucil.
4. Agar dapat mengetahui variabel mana dari Brand Image, Preferensi,
dan Religiuitas yang berpengaruh dominan terhadap keputusan
nasabah dalam memilih pembiayaan di BMT Maslahah Cabang Krucil

E. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pihak-


pihak yang terkait. Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini
adalah sebagai berikut:
1. Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi perkembangan
ilmu pengetahuan secara khusus tentang pengaruh Brand Image,
Preferensi, dan Religiuitas terhadap keputusan nasabah dalam memilih
pembiayaan.
2. Manfaat Praktis
Diharapkan dengan adanya penelitian ini dapat memberikan
masukan berbagai pihak khususnya untuk meningkatkan Brand Image,
Preferensi, dan Religiuitas pada BMT Maslahah Cabang Krucil agar
dapat menarik minat masyarakat untuk menjadi nasabah di BMT
Maslahah Cabang Krucil. Bagi penulis diharapkan berguna dan
memberikan wawasan mnegenai Brand Image, Preferensi, dan
8

Religiuitas dalam memilih pembiayaan di BMT Maslahah Cabang


Krucil.

F. Kajian Penelitian Terdahulu

Tabel 1.1 : Penelitian Terdahulu

No Nama Judul Tujuan Hasil Penelitian


penelitian
1 Afifatur Pengaruh untuk Hasil uji dalam
Rodhiyah Brand mengetahui penelitian ini
(2020) Awareness dan seberapa besar
menunjukkan secara
Brand Image pengaruh brand
Terhadap awareness dan parsial bran
Brand brand image awareness dan bran
Preference terhadap brand
image memiliki
Nasabah di preference
Bank Syariah nasabah pengaruh signifikan
terhadap brand
preference nasabah.

2 Tio Bonardo Pengaruh untuk Hasil penelitian ini


JMH Sinaga Brand Image mengetahui dan secara parsial
(2020) dan Brand menganalisis menunjukkan bahwa
Awareness pengaruh brand brand image
Terhadap Minat image dan brand berpengaruh positif
Beli Konsumen awareness dan signifikan
Pada Kopi terhadap minat terhadap minat beli
Kenangan Sun beli konsumen konsumen, brand
Plaza Medan pada mahasiswa awareness
(Studi Kasus jurusan jurusan berpengaruh positif
Pada Manajemen dan signifikan
Mahasiswa Fakultas terhadap minat beli
FEB USU Ekonomi dan konsumen,
Bisnis mahasiswa Fakultas
Universitas Ekonomi dan Bisnis
Sumatera Utara Universitas Sumatra
Utara

3 Amdini Pengaruh Untuk Hasil penelitian


9

Yuliana Brand Image mengetahui menunjukkan bahwa


(2020) Terhadap bagaimana brand image (x1,
Keputusan pengaruh brand
x2, x3, x4, x5)
Nasabah Dalam image terhadap
Memilih keputusan berpengaruh positif
Produk dan nasabah dan terhadap keputusan
Jasa di Bank untuk
nasabah dalam
Syariah mengetahui
Mandiri Kantor indikator dari memilih produk dan
Pancor variabel brand jasa.
image yang mana
paling dominan
mempengaruhi
keputusan
nasabah dalam
memilih produk
dan jasa di bank
syariah mandiri
koantor cabang
pancor

4 Claudia Pengaruh Untuk Hasil penelitian ini


Meidisa, Preferensi dan mengetahui menunjukkan bahwa
Febsri Pengetahuan Pengaruh
Terdapat hubungan
Susanti Produk Preferensi dan
(2019) Terhadap Minat Pengetahuan yang tidak
Menabung Produk Terhadap signifikan antara
Mayarakat Minat Menabung
preferensi dengan
Pada Bank Mayarakat Pada
Nagari Unit Bank Nagari Unit minat menabung,
Layanan Layanan Syariah Terdapat hubungan
Syariah Cabang Cabang Pasar
yang signifikan
Pasar Raya Raya Padang
Padang antara pengetahuan
produk dengan
kinerja

5 Rokhmat Pengaruh untuk hasil variabel brand


Subagiyo Brand Image mengetahui image terdiri dari
(2016) Terhadap pengaruh brand
citra produsen dan
Keputusan image terdiri dari
Nasabah Dalam citra konsumen citra produk
10

Memilih dan citra produk memiliki pengaruh


Pembiayaan di terhadap signifikan terhadap
BMT Sahara keputusan
keputusan nasabah
Tulungagung nasabah dalam
memilih dalam memilih
pembiayaan di pembiayaan di BMT
BMT Sahara
Sahara
Tulungagung dan
untuk Tulungagung,
mengetahui
variabel brand
image
berpengaruh
paling dominan
terhadap
keputusan
nasabah dalam
memilih
pembiayaan di
BMT Sahara
Tulungagung.

6 Hesti Sri Pengaruh Untuk Hasil penelitian ini


Widiawati Brand Image mengetahui tidak terdapat
(2020) Produk Syariah pengaruh Brand
hubungan yang
dan Riligius Image Syariah
Terhadap Minat dan tingkat signifikan antara
Menjadi Religius terhadap brand image syariah
Nasabah Bank Minat Menjadi
terhadap minat
Syariah di Kota Nasabah Bank
Kediri Syariah di Kota menjadi nasabah
Kediri perbankan sayariah,
dan tidak terdapat
hubungan yang
sinifikan antara
tingkat rigiusitas
terhadap minat
menjadi nasabah
perbankan syariah.
11

7 Ahmad Pengaruh Untuk Hasil penelitian uji


Fathurrohman Religiusitas mengetahui koefisien kolerasi
(2019) Terhadap Pengaruh
nilai 0,305 yang
Keputusan Religiusitas
Menabung di Terhadap berarti antara
Bank Syariah Keputusan pengaruh
Menabung di
religiusitas dan
Bank Syariah
Cabang Bekasi keputusan
menabung di Bank
Syariah adalah
rendah.
BAB II
KAJIAN TEORI

A. Brand Image

1. Pengertian Brand Image


Menurut America Marketing Association, definisi merek
(Brand) adalah nama, istilah, tanda, simbol atau rancangan atau
kombinasi dari hal-hal tersebut. tujuan pemberian merek adalah untuk
mengidentifikasi produk atau jasa yang dihasilkan sehingga berbeda
dari produk atau jasa yang dihasilkan pesaing.
Pengertian Image secara umum, merupakan sekumpulan
keyakinan, ide, kesan, dan persepsi dari seseorang atau masyarakat
terhadap suatu produk, merek, figure, organisasi, perusahaan bahkan
Negara yang dibentuk melalui suatu informasi yang diperoleh melalui
berbagai sumber. Menurut Kolter, image yang positif memiliki 3
fungsi, yaitu:
a. Membentuk karakter produk atau perusahaan.
b. Image membentuk karakter tersebut dengan cara tersendiri,
sehimgga tidak keliru dengan pesaing.
c. Image menyalurkan kekuatan emosional.
Brand image juga merupakan hasil dari pandangan atau
penelitian konsumen terhadap suatu brand baik atau buruk. Hal ini
berdasarkan pertimbangan atau menyeleksi dengan membandingkan
perbedaan yang terdapat pada suatu brand, sehingga brand yang
penawarannya sesuai dengan kebutuhan akan terpilih. Image yang kuat
dan positif akan menjadi salah satu hal yang penting. Tanpa image
yang kuat dan positif, sangatlah sulit bagi perusahaan untuk menarik
pelanggan baru dan mempertahankan yang sudah ada.10 Dengan
menciptakan brand image yang tepat dari suatu produk tertentu akan

10
Aulia Fajriyati, Pengaruh Brand Image dan Nisbah Bagi Hasil Terhadap Keputusan
Nasabah Menabung di Bank Syariah,(Lampung: Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung,
2018), 16-17.

12
13

sangat berguna bagi para konsumen, karena brand image akan


mempengaruhi penilaian atas alternatif brand yang dihadapinya.
Dalam bukunya, Kolter memaknai Brand Image sebagai rasa
percaya, pemikiran, dan impresi seseorang terhadap sebuah merek.
Oleh karenanya, perilaku konsumen pada suatu merek betul-betul
terpengaruhi Brand Image. Sementara Durianto, mengemukakan,
Brand Image ialah Brand memunculkan suatu memori dalam benak
konsumen. Konsumen yang berkebiasaan memakai Brand khusus
berkecenderungan bersifat konsisten pada Brand Image. Brand Image
punya keterkaitan antara asosiasi dan brand sebab meningkatnya
impresi brand yang ada dalam benak konsumen diakibatkan karena
luasnya pengalaman konsumen dalam membeli brand itu.11
Brand Image itu sendiri memiliki arti kepada suatu pencitraan
sebuah produk dibenak konsumen secara massal. Setiap orang akan
memiliki pencitraan yang sama terhadap sebuah merek. Persaingan
dunia industri yang semakin ketat saat ini, menuntut perusahaan untuk
lebih kreatif dan membuat suatu keunggulan yang kompetitif, baik itu
dari segi kemasan, produk, saluran pemasaran maupun citranya, jika
tanggapan konsumen tentang penawaran suatu produk yang bersaing
tetap sebagai suatu hal yang sama atau biasa, maka konsumen akan
melihat merek atau suatu produk dengan tanggapan yang berbeda.
2. Faktor-faktor yang membentuk brand image
Faktor-faktor yang Membentu Brand Image di antaranya:
a. Kualitas, yakni ada keterkaitan dengan mutu produk yang
produsen tawarkan dengan suatu merek.
b. Reliabel, atau andal (bisa dipercaya) yakni ada keterkaitannya
dengan gagasan atau kesepakatan yang masyarakat buat perihal
produk yang dikonsumsinya.
c. Kemanfaatan, yakni berkenaan dengan fungsi produk yang
memberi manfaat bagi konsumennya.

11
Afifatur Rodhiyah, Pengaruh Brand Awareness dan Brand Image Terhadap Brand
Preference Nasabah,(Malang: Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang,
2020), 24-25.
14

d. Pelayanan, yakni ada keterkaitannya dengan tugas produsen dalam


member layanan pada konsumennya.
e. Risiko, yaitu berkenaan dengan keuntungan dan kerugian yang
diderita konsumen.
f. Harga, yakni berkenaan dengan besar kecilnya jumlah uang yang
konsumen keluarkan untuk memberi pengaruh pada produk dan
memengaruhi citra jangka panjang.
g. Image, yang merek itu sendiri punyai, yakni contohnya pelanggan,
peluang, dan informasi yang ada keterkaitannya dengan merek dari
suatu produk.
3. Indikator Brand Image
Indikator-indikator yang membentuk brand image menurut
Aaker dan Biel adalah:
a. Citra pembuatan (Corporate Image), yaitu sekumpulan asosiasi
yang di persepsikan konsumen terhadap perusahaan yang membuat
suatu barang atau jasa. Meliputi: popularitas, kredibilitas, jaringan
perusahaan, serta pemakaian itu sendiri.
b. Citra produk/konsumen (Product Image), yaitu sekumpulan
asosiasi yang di persepsikan konsumen terhadap suatu barang atau
jasa. Meliputi: atribut dari produk, manfaat bagi konsumen, serta
jaminan.
c. Citra pemakai (User Image),yaitu sekumpulan asosiasi yang di
persepsikan konsumen terhadap pemakai yang menggunakan suatu
barang atau jasa. Meliputi: pemakai itu sendiri serta status
sosialnya.12
Berbagai cara dilakukan perusahaan untuk mendongkrak
penjualan produknya, salah satunya dengan membangun brand image
yang positif. Dalam hal ini BMT Maslahah Cabang Krucil mampu
mempertahankan merek (brand) dalam rangka meningkatkan jumlah
nasabah pembiayaan. Hal tersebut dilakukan dengan menaati ketentuan
islam seperti tidak menjiplak, meniru, atau memalsukan merek. Selain
12
Supriyadi, Yuntawati Fristin, Ginanjar Indra K.N, “Pengaruh Kualitas Produk dan Brand
Image Terhadap Keputusan Pembelian”, Jurnal Bisnis dan Manajemen, 1 (Januari, 2016), 137.
15

itu BMT Maslahah Cabang Krucil mampu bersaing dengan baik atas
merek-merek produk lembaga keuangan syariah yang berupa bank atau
non bank lainnya di wilayah Krucil karena brand image yang telah
bank ini miliki.
4. Manfaat Brand Image
Pandangan konsumen terhadap suatu brand merupakan hal
yang sangat penting dalam strategi pemasaran. Suatu image akan
membantu perusahaan untuk mengetahui apakah strategi pemasaran
yang dijalankan sudah tepat atau belum. Menurut sutisna, ada beberapa
manfaat dari brand image yang positif yaitu:
a. Konsumen dengan image yang positif terhadap suatu brand, lebih
memungkinkan untuk melakukan pembelian.
b. Perusahaan dapat mengembangkan lini produk dengan
memanfaatkan image positif yang telah terbentuk brand produk
lama
c. Kebijakan family branding dan leverage branding dapat dilakukan
brand produk yang telah ada positif.13
B. Preferensi

1. Pengertian Preferensi
Preference mempunyai makna pilihan atau memilih. Istilah
preferensi digunakan untuk mengganti kata preference dengan arti
yang sama atau minat terhadap sesuatu. Preferensi merupakan suatu
sifat atau keinginan untuk memilih.14
Preferensi berasal dari bahasa inggris preference yang artinya
adalah pilihan. Seperti yang dikutip dalam jurnal manajemen dan
organisasi, menurut Assael definisi preferensi adalah sebuah kesukaan.
Kesukaan yang dimaksud yaitu sebuah pilihan atau sesuatu yang lebih
disukai oleh konsumen.15 Sedangkan dalam kamus besar Bahasa

13
Aulia Fajriyati, op. cit., hal 19-20.
14
Nurul Khoirun Nisa’, op. cit., hal 28.
15
Ku Akmal Helmutz Saddam, Preferensi Masyarakat Muslim dalam Memilih Pembiayaan
Kendaran Bermotor (Studi Kasus di Kelurahan Petukangan Utara), (Jakarta: Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah, 2020), 10.
16

Indonesia, preferensi adalah (hak untuk) didahulukan dan diutamakan


dari pada yang lain; prioritas, pilihan, kecenderungan, atau kesukaan.16
2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Preferensi
Menurut Nugroho J. Setiadi, preferensi terhadap barang dan
jasa dipengaruhi oleh empat faktor, yaitu:
a. Faktor-faktor kebudayaan
Karakteristik budaya pada dasarnya merupakan pengertian
yang bersifat pengimplementasian adanya pemahaman mengenai
preferensi pelanggan dalam pengambilan keputusan sesuai dengan
karakteristik budaya yang mengarahkan pelanggan melihat bentuk
dan model produk yang dibeli, sesuai dengan karakteristik budaya
masing-masing.
b. Faktor-faktor sosial
Kelompok referensi, kelompok referensi seseorang terdiri
dari seluruh kelompok yang mempunyai pengaruh langsung
maupun tidak langsung terhadap sikap atau perilaku seseorang.
Beberapa diantaranya kelompok primer, yang dengan adanya
interaksi yang cukup berkesinambungan, seprti: keluarga, teman,
tetangga, dan teman sejawat. Kelompok sekunder, yang cenderung
lebih resmi dan yang mana interaksi yang terjadi kurang
berkesinambungan. Kelompok yang seseorang ingin menjadi
anggotanya disebut kelompok aspirasi. Sebuah kelompok
diasosiatif (memisahkan diri) adalah sebuah kelompok yang dinilai
atau perilakunya tidak disukai oleh individu.
Keluarga, kita dapat membedakan dua keluarga dalam
kehidupan pembeli, yang pertama ialah Keluarga Orientasi, yang
merupan orang tua seseorang, dari orang tualah seseorang
mendapat pandangan tentang agama, politik, ekonomi, dan
merasakan ambisi pribadi nilai atau harga diri dan cinta. Keluarga
prokreasi yaitu pasangan hidup, anak-anak seseorang, keluarga

16
Kamus Besar Bahasa Indonesia Online, preferensi, http://www.kbbi.id, diakses pada 05
Maret 2022, pukul 19.30 WIB
17

merupakan organisasi pembeli yang konsumen palingpenting


dalam suatu masyarakat dan telah diteliti secara intensif.
Peran dan status, seseorang umumnya berpatisipasi dalam
kelompok selama hidupnya keluarga, klub, organisasi, posisi
seseorang dalam setiap kelompok dapat di identifikasi dalam peran
dan status.
c. Faktor pribadi
Karakteristik pribadi adalah kemampuan dan eksistensi
yang ditunjukkan oleh setiap individu pelangggan berdasarkan
karakteristik yang dimilikinya. Karakteristik pribadi yang sangat
menentukan dalam mempengaruhi perilaku pelanggan mengambil
keputusan sangat ditentukan oleh pekerjaan yang diktekuni dan
gaya hidup yang ditunjukkan untuk menyatakan bahwa pribai
pelanggan sangat obyektif dalam menentukperilaku pembelian
suatu produk dari pelanggan. Secara eksplisit menjelaskan pribadi
individu yang mempengaruhi preferensi pelanggan dipengaruhi
oleh pekerjaan dan gaya hidup.
d. Faktor-faktor psikologis
1) Motivasi,beberapa kebutuhan biogenic, kebutuhan ini timbul
dari suatu keadaan fisiologis tertentu, seperti: rasa lapar, haus,
resah tidak nyaman. Adapun kebutuhan lain bersifat
psikogenik, yaitu kebutuhan yang timbul dari keadaan fisiologis
tertentu, seperti kebutuhan untuk diakui, kebutuhan harga diri
atu kebutuhan diterima.
Menurut Jeffrey proses motivasi terjadi karena adanya
kebutuhan, keinginan, maupun harapan yang tidak terpenuhi
yang menyebabkan timbulnya tegangan. Pada tingkat tertentu
guna memenuhi kebutuhan, keinginan dan hasratnya tersebut.
2) Persepsi, persepsi didefinisikan sebagai proses dimana
seseorang memilih, mengorganisasikan, mengartikan, masukan
informasi, untuk menciptakan suatu gambaran yang berarti dari
dunia ini.
18

3) Proses belajar, proses belajar menjelaskan perubahan dalam


perilaku seseorang yang timbul dari pengalaman.
4) Kepercayaan dan sikap, kepercayaan adalah suatu gagasan
deskriptif yang dimiliki seseorang terhadap sesuatu.
C. Religiusitas

1. Pengertian Religiusitas

Religiusitas dalam Al-Qur’an, konsep religiusitas dalam Al-


Qur’an dijabrkan secara jelas melalui nilai-nilai ketauhidan, dimana
nilai tauhid tersebut tergambar pada kepercayaan atas keesaan Allah,
sebagai pencipta semesta, yang maha mulia, maha abadi, dan seluruh
sifat- Nya yang agung seperti termaktub dalam ayat-ayat Al-Qur’an.
Ketika kepercayaan atas keesaan Allah terbentuk, maka seluruh
perintah yang diturunkannya akan berpengaruh besar bagi kehidupan
para umat-Nya. Pengaruh tersebut akan mengaliri seluruh sendi-sendi
hidup manusia, dan berbaur dalam budaya yang khas atas masing-
masing umat serta menjadi elemen inti dari tiap-tiap manusia.
Dengan demikian seluruh tindakan dan aktifitas yang dilakukan
harus dikarenakan atas Allah. Bukan hanya dalam bentuk ibadah
melainkan juga dalam segala kegiatan dunia. Memfokuskan kehidupan
kita pada pada satu tujuan, yaitu tauhid, akan membuat kita menjadi
lebih efisien.
Relgius berarti komitmen penuh kepada Allah dan kepercayaan
bahwa tiada Tuhan selain Allah, dan dan dengan keyakinan tersebut
kita tidak membiarkan tujuandan segala tindakan kita terpecah menjadi
dua tujuan yaitu kehidupan dunia dan kehidupan akhirat.17
Menurut Mukhlis yang dikutip oleh Asraf, Religiosity is the
degree to which an individual is commited to his/her religion.
Religiusitas adalah tingkat dimana seseorang komit/setia kepada
agamanya sedangkan menurut Magil yang dikutip oleh Asraf, dimana

17
Ahmad Fathurrohman, Pengaruh Religiusitas Terhadap Keputusan Menabung di Bank
Syariah Kota Bekasi, (Jakarta: Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, 2019), 13-14.
19

religiusitas merupakan sikap seseorang terhadap agama secara umum,


bukan hanya kepada satu aspek atau bidangnya saja dari agama, tetapi
lebih kepada sikap seseorang dalam memperlihatkan atau
menunjukkan intesitas seseorang untuk menjadi orang beragama.
Secara umum sudah diketahui bahwa agama berpengaruh
sangat kuat bagi seseorang, pengaruh tersebut akan terlihat pada
identitas atau karakter diri dan nilai seseorang yang akhirnya akan
berpengaruh terhadap cara seseorang bekomunikasi. Kemudia Masri
juga berpendapat bahwa religiusitas juga tidak terbatas pada kegiatan
yang nampak saja seperti, pengamalan ibadah, muamalah, (aktifitas
ekonomi) muasyaroh (aktifitas sosial), belajar agama, dakwah (amar
ma’ruf nahi mungkar) dan jihad (membela agama), tetapi juga kegiatan
yang tidak tampak atau hanya terjadi pada batin seseorang seperti iman
dan dzikir bathiniah kepada Allah.18
2. Aspek-aspek Religiusitas
Keadaan religiusitas seseorang dipengaruhi beberapa faktor,
menurut Drajadjat mengemukakan dua faktor, yaitu faktor
perkembangan yang berhubungan dengan perkembangan psikis yang
dilalui seseorang, serta faktor lingkungan yang merupakan faktor luar
yang mempengaruhi kehidupan beragama yakni keluarga, sekolah,
masyarakat dan latar belakang keagamaan. Sementara itu sejalan
dengan pandngan islam, Syaltut mengemukakan, religiusitas dalam
ajaran islam terdiri dari tiga bagian, yaitu: akidah (kepercayaan dan
keimanan), syariah (hokum-hukum agama yang meliputi ibadah dan
muamalah), dan akhlak (budi pekerti).
Menurut Sunaryo mengatakan bahwa dalam pelaksanaan ajaran
agama islam dikenal lima aspek religiusitas, yaitu:
a. Aspek Iman yaitu menyangkut keyakinan dan hubungan manusia
dengan Tuhan, Malaikat, para Nabi, dan sebagainya.

18
Yoiz Shofwa, Pengaruh Kualitas Produk dan Religiusitas Terhadap Keputusan Nasabah
Produk Simpanan Pada BSM Cabang Purwokerto, (Purwokerto: Institut Agama Islam Negeri
(IAIN) Purwokwerto, 2015), 13.
20

b. Aspek Islam yaitu menyangkut frekuensi, intensitas pelaksanaan


ibadah yang telah ditetapkan, misalnya: shalat, puasa, zakat dan
haji.
c. Aspek Ihsan yaitu menyangkut pengalaman dan perasaan tentang
kehdiran Tuhan, takut larangan dan sebagainya.
d. Aspek Ilmu yaitu menyangkut pengetahuan seseorang tentang
ajaran agamanya. Misalnya pengetahuan tentang fiqih, tauhid, dan
sebagainya.
e. Aspek Amal yaitu menyangkut bagaimana tingkah laku seseorang
dalam kehidupan bermasyarakat. Misalnya menolong orang lain,
membela orang yang lemah dan sebagainya.
Hal diats diperkuat dengan pendapat tersebut Nurcholish Madjid,
dkk menemukan lima faktor keberagaman yaitu; a). Iman, yaitu keyakinan
dan hubungan dengan Tuhan beserta perkara ghaib dalam ajaran agama.
b). Islam, yaitu frekuensi dan intensitas pelaksanaan ibadah. c). Ihsan,
yaitu pengalaman, perasaan, dan penghayatan seseorang. d). Ilmu, yaitu
pengetahuan seseorang tentang ajaran agamanya. e). Amal, yaitu perilaku
sesorang dalam kehidupan sosial.19

D. Nasabah

1. Pengertian Nasabah
Dalam perusahaan yang bergerak dibidang jasa, nasabah adalah
orang yang menggunakan jasa pelayanan. Nasabah adalah orang yang
berinteraksi dengan perusahaan setelah proses produksi selesai, karena
mereka adalah pengguna produk. Menurut Webster mengemukakan
bahwa nasabah adalah “seorang yang berapakali dating ketempat yang
samauntuk membeli suatu barang atau peralatan”.
Sedangkan menurut Irawan mengemukakan bahwa “Nasabah
adalah orang yang paling penting dalam perusahaan”, sedangkan
Rangkuti mengemukakan bahwa: “Nasabah aalah orang yang

Muhammad Zuhirsyan Nurlinda, “Pengaruh Religiusitas dan persepsi Nasabah Terhadap


19

Keputusan Memilih Bank Syariah”, AL-Amwal, 10 (Januari, 2018), 52.


21

mengkonsumsi atau menggunakan produk atau jasa, melainkan cukup


hanya mengkonsumsi atau menggunakan produk atau jasa tersebut.
2. Macam-macam Nasabah
Nasabah dapat dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu:
a. Nasabah Intenal
Nasabah internal atau konsumen internal adalah orang-
orang yang terlibat dalam proses penyediaan jasa atau proses
produksi barang, sejak dari perencanaan, penciptaan jasa atau
pembuatan barang, sampai dengan pemasaran dan penjualan dan
pengadministrasian. Mereka itu antara lain adalah jajaran direksi,
manajer, pimpinan bagian, pimpinan seksi, penyediaan, dan para
pegawai organisasi komersial (perusahaan), pengurus dan pegawai
organisasi non komersial (nirlaba) pegawai adalah para instansi
pemerintah.
b. Nasabah Eksternal
Nasabah eksternal atau konsumen eksternal adalah semua
orang yang berada diluar organisasi komesil atau organisasi non
komersil, yang menerima layanan penyerahan barang atau jasa dari
organisasi (perusahaan). Apabila ditinjau dari segi kegiatan
komersil atau non komersil, nasabah eksternal tersebut dapat
dibedakan menjadi dua yaitu:
1) Kelompok nasabah dalam kegiatan komersil
Penerima layanan yang termasuk kelompok nasabah dalam
kegiatan komersil.
2) Kelompok nasabah dalam kegiatan non komersil
Penerima layanan yang termasuk kelompok nasabah kegiatan
non-komersil adalah mereka yang menerima layanan dari
penyedia layanan non-komersil yang sifat layanannya cuma-
Cuma atau dengan mengeluarkan pembayaran yang sepadan
dengan manfaat yang diperoleh.
Berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa
nasabah adalah seorang yang cecara kontinyu dan berulang kali
22

dating ke suatu tempat yang sama untuk memuaskan keinginan


dengan memiliki produk atau mendapatkan suatu jasa dan
membayar produk atau jasa tersebut.20

E. Keputusan Nasabah

1. Pengertian Keputusan
Kata “keputusan” atau dalam bahasa inggris choice, berarti
pilihan dari dua atau lebih dari kemungkinan yang terjadi. Keputusan
tidak merefleksikan benar atau salah, namun bersifat antara “hamper
benar” dan yang “mungkin salah”. Meskipun sebuah keputusan bisa
dikatakan sama dengan pilihan, namun terdapat perbedaan yang
signifikan dari keduanya.nkeputusan adalah “pilihan nyata” karena
pilihan diartikan sebagai pilihan tentang tujuan termasuk pilihan
tentang cara untuk mencapai tujuan itu, apakah pada tingkat
perorangan atau pada tingkat kolektif. Keputusan berhubungan dengan
proses merupakan keadaan akhir dari suatu proses yang lebih dinamis,
yang diberi label pengambilan keputusan. Keputusan dipandang
sebagai proses karena terdiri atas satu seri aktivitas yang berkaitan dan
tidak hanya dianggap sebagai tindakan bijaksana.
Pendapat yang disampaikan oleh Salusu tentang definisi
“keputusan nasasbah ialah proses memilih suatu alternatif cara
bertindak dengan metode yang efesien sesuai situasi.” Kemudian
pernyataan dari Amirullah “keputusan nasabah adalah suatu proses
penilaian dan pemilihan dari berbagai alternative sesuai dengan
kepentingan-kepentingan tertentu dengan menetapkan suatu pilihan
yang dianggap paling menguntungkan.
Pengambilan keputusan mempunyai arti penting bagi maju
mundurnya suatu organisasi, terutama karena masa depan suatu
organisasi banyak ditentukan oleh pengambilan keputusan sekarang.
Pentingnya pengambilan keputusan dilihat dari segi kekuasaan untuk

20
Intan Kautsari, Preferensi Nasabah dalam Memilih Pinjaman Kredit Usaha Rakyat
(KUR) Pada Bank Rakyat Indonesia (Studi di Desa Bengko),(Curup-Bengkulu: Institut Agama
Islam Negeri (IAIN) Curup, 2019), 17-24.
23

membuat keputusan, yaitu apakah mengikuti pola sentralisasi atau


desentralisasi. Pengambilan keputusan selain dilihat dari segi
kekuasaan juga dilihat dari segi kehadirannya, yaitu tanpa adanya teori
pengambilan keputusan administrative, kita tidak dapat mengerti,
apakah meramalkan tindakan-tindakan manajemen sehingga kita tidak
dapat menyempurnakan efektivitas manajemen.21
Keputusan nasabah juga diartikan sama dengan keputusan
pembelian. Keputusan pembelian adalah suatu keputusan seseorang
dimana dia memilih salah satu dari beberapa alternative pilihan yang
ada. Dengan adanya berbagai pilihan yang ditawarkan, konsumen
dapat mengambil keputusan yang terbaik yang ditawarkan. Proses
psikologi dasar memainkan peranan penting dalam memahami
bagaimana konsumen benar-benar membuat keputusan pembelian
mereka.22

F. Kerangka Berpikir

Berdasarkan kerangka penelitian tersebut dapat digambarkan paradigma


penelitian sebagai berikut:

Gambar 2.1 : Kerangaka Berfikir

Brand Image (X1)

Preferensi (X2) Keputusan Nasabah (Y)

Keterangan :
Religiusitas (X3)

21
Rokhmat Subagiyo, op. cit., hal 11-12
22
Amdini Yuliana, Pengaruh Brand Image Terhadap Keputusan Nasabah Dalam Memilih
Produk Dan Jasa di Bank Syariah Mandiri Kantor Pancor,(Mataram: Universitas Islam Negeri
Mataram, 2020), 10.
24

: Menjelaskan bahwa brand image, preferensi, dan


religiusitas secara parsial berpengaruh terhadap keputusan nasabah.
: Menjelaskan bahwa brand image, preferensi, dan
religiusitas secara simultan berpengaruh terhadap keputusan nasabah.

G. Hipotesis Penelitian

Hipotesis merupakan jawaban sementara yang masih lemah


kebenarannya, maka perlu diuji kebenarannya. Para ahli menafsirkan
hipotesis adalah dugaan sementara terhadap hubungan antara dua variabel
atau lebih.23 Berdasarkan rumusan masalah dan kerangka berfikir
penelitian maka peneliti merumuskan hipotesis sebagai berikut:
H1 : Diduga Brand Image berpengaruh terhadap keputusan nasabah dalam
memilih pembiayaan di BMT Maslahah Cabang Krucil.
H2 : Diduga Preferensi berpengaruh terhadap keputusan nasabah dalam
memilih pembiayaan di BMT Maslahah Cabang Krucil.
H3 : Diduga Religiusitas berpengaruh terhadap keputusan nasabah dalam
memilih pembiayaan di BMT Maslahah Cabang Krucil.
H4 : Diduga Brand Image memiliki pengaruh dominan terhadap keputusan
nasabah dalam memilih pembiayaan di BMT Maslahah Cabang Krucil.

23
Amdini Yuliana, op. cit., hal 19.
BAB III
METODE PENELITIAN

A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

1. Variabel Penelitian

Variabel penelitian menurut sugiono adalah sesuatu hal yang


berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari
sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut , dan kemudian
ditarik kesimpulannya. Menurut Hatch dan Fardahany secara teoritis
variabel sendiri dapat didefinisikan sebagai atribut seseorang atau
objek yang mempunyai variasi satu orang dengan yang lain atau satu
objek dengan objek yang lain. Penelitian ini menggunakan dua
variabel yaitu:24

a. Variabel dependen (Y) adalah variabel yang menjadi pusat


perhatian peneliti. Menurut Ferdinand dalam script analysis,
nuansa sebuah masalah tercermin dalam variabel dependen.
Hakekat sebuah masalah (the nature of a problem) mudah terlihat
dengan mengenali berbagai variabel dependen yang digunakan
dalam sebuah model. Variabel dependen yang digunakan dalam
penelitian ini adalah keputusan nasabah (Y).

b. Variabel independen (X) adlah variabel yang mempengaruhi


variabel dependen. Baik yang pengaruhnya positif maupun yang
pengaruhnya negatif. Menurut Ferdinand dalam script analysis,
akan terlihat bahwa variabel yang menjelaskan mengenai jalan
atau cara sebuah masalah dipecahkan adalah tidak lain variabel-
variabel independen. Variabel independen dalam penelitian ini
adalah: Brand image (X1), Prefrensi (X2), Religiusitas (X3).

24
Risda Seftiani, Pengaruh Brand Image, Kualitas Produk Terhadap Brand Prefrence dan
Imlikasinya Terhadap Minat Loyalitas, (Semarang: Universitas Diponegoro, 2014), 30.

25
26

2. Definisi Operasional

Tabel 3.1
Definisi Operasional

No Nama Variabel Definisi Indikator Skala

1 Brand Image Brand image adalah 1. Mudah Likert 1-5


pencitraan sebuah dikenali
produk dibenak 2. Disukai
konsumen. 3. Terkenal
4. Kenyamanan
2 Preferensi Preferensi adalah 1. Lebih suka Likert 1-5
sebuah kesukaan. 2. Lebih tepat
Kesukaan yang 3. Lebih yakin
dimaksud yaitu
sebuah pilihan atau
sesuatu yang lebih
disukai oleh
konsumen

3 Religiusitas Religiusitas adalah 1. Yakin dengan Likert 1-5


komitmen penuh adanya Allah
kepada Allah dan SWT.
kepercayaan bahwa 2. Beroperasi
tiada Tuhan selain sesuai dengan
Allah, denga tingkat prinsip
dimana seseorang syariah
komit/setia kepada 3. BMT
agamanya terhindar dari
riba
4. Adanya
ketertarikan
untuk
melakukan
pembiayaan di
BMT

4 Keputusan keputusan nasabah 1. Menggunakan Likert 1-5


Nasabah adalah suatu proses produk
penilaian dan pembiayaan di
pemilihan dari BMT-
27

berbagai alternative Maslahah


sesuai dengan Cab.Krucil
kepentingan-
kepentingan tertentu 2. Sesuai dengan
dengan menetapkan kebutuhan
suatu pilihan yang 3. Mempunyai
dianggap paling manfaat
menguntungkan
4. Ketepatan
dalam
memilih
produk/jasa di
BMT-
Maslahah
Cab.Krucil

B. Pendekatan dan Jenis Penelitian

Pada penelitian ini penulis menggunakan metode pendekatan


kuantitatif. Metode kuantitatif yaitu penelitian yang berlandaskan pada
filsafat positivism, digunakan untuk meneliti pada populasi pada sampel
tertentu, pengumpulan data, menggunakan instrument penelitian, analisis
data bersifat kuantitatif atau statistik dengan tujuan untuk menguji
hipotesis yang telah diterapkan.25

Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian analisis asosiatif,


yaitu bentuk analisis penelitian untuk menguji ada tidaknya hubungan
variabel dari kelompok data.26 Selain itu penulis menggunakan (library
research) guna membantu melengkapi data-data yang dibutuhkan dalam
penelitian.

25
Sugiyono, metode penelitian pendidikan pendekatan kuantitatif, kualitatif dan R&D,
Bandung: Alfabeta, 2009, hal. 14.
26
Syofian, metode penelitian kuantitatif, Jakarta:PT Fajar Interpratama Mandiri, 2013, hal
101.
28

C. Populasi dan Sampel

Populasi adalah keseluruhan objek yang akan diteliti. Populasi ini


sering disebut juga dengan universe. Anggota populasi dapat berupa benda
hidup maupun benda mati, dan manusia dimana sifat-sifat yang ada
padanya dapat diukur dan diamati.27 Pembatasan ini penting mengingat
bahwa suatu permasalahan dalam penelitian yang telah direncanakan
sebagai mana hendak dilakukan penelitian, keadaan demikian akan
menyulitkan peneliti menjangkaunya bahkan tidak mungkin untuk
dilaksanakan dengan sarana dan prasarana yang terbatas berkaitan dengan
biaya, tenaga, transportasi dan kemudahan-kemudahan lainnya, maka
populasi diambil dari jumlah nasabah BMT-Maslahah Cabang Krucil
sebanyak 600 nasabah,28 tetapi disini peneliti hanya mengambil populasi
dari nasabah yang telah melakukan pembiayaan di BMT-Maslahah
Cabang Krucil karena nasabah tersebut telah merasakan manfaat
pelayanan yang diberikan oleh perusahaan.

Sampel adalah bagian dari populasi yang menjadi objek penelitian


(sampel secara harfiah berarti contoh). Dalam pengambilan sampel dari
populasi mempunyai aturan, yaitu sampel respresentatif (mewakili)
terhadap populasinya.29 Mengingat begitu besar dan luasnya populasi
dalam penelitian ini, maka kurang memungkinkan jika melakukan
penelitian populasi secara keseluruhan. Oleh karena itu, dalam
menentukan besarnya sampel (sampel size) yang akan digunakan, peneliti
adalah rumus slovin sebagai berikut :

Dimana:
n = Ukuran sampel
N = Ukuran populasi
e = Margin of error

27
Sahrum, Metodologi Penelitian Kuantitaif, (Bandung: Citapusaka Media, 2014), hal.113.
28
Wawancara KCP BMT-Masalahah Cabang Krucil, pada tanggal 20 Desember 2021
29
Ibid, hal 114.
29

Diketahui :
N = 600 orang
e = 10%
Maka n = 600 / (1+ (600 x (0,1)2)
= 600 / (7)
= 85.714285714 dibulatkan menjadi 86 orang
Dengan demikian jumlah sampel adalah 86 nasabah. Teknik yang
digunakan adalah simple random sampling, yaitu pengambilan anggota
sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata
yang ada dalam populasi itu.dari perhitungan diatas dapat diketahui bahwa
sampel penelitian yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah sebanyak
86 sampel nasabah.

D. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data

1. Teknik Pengumpulan Data / Prosedur Penelitian

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini


adalah sebagai berikut:
a. Kuesioner
Kuisioner adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan
dengan cara calon peneliti memberikan pernyataan maupun pertanyaan
untuk dijawab oleh responden.30 Untuk melakukan teknik ini, peneliti
akan secara langsung guna mendapatkan data-data yang dibutuhkan
dalam penelitian, karena pada metode ini memerlukan relasi peneliti
dengan responden. Penyebaran kusioner ini di fokuskan pada nasabah
BMT-Maslaha Cabang Krucil.
b. Wawancara
Wawancara diperoleh melalui sekumpulan informasi dengan
cara melakukan tanya jawab dengan berdialog secara mendalam kepda
responden penelitian untuk memperoleh data yang lebih akurat dan

30
Sugiyono, Metodologi Penelitian Kuantitaif Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta,
2014), hal.199
30

lengkap karena menyangkut penjelasan lebih lanjut data kuisioner


yang telah dibagikan.
c. Studi Pustaka
Studi pustaka digunakan untuk mendapatkan data atau
informasi yang berhubungan dengan penelitian. Hal ini dilakukan
dengan mempelajari berbagai macam buku, penelitian terdahulu,
berita, dan artikel yang mempunyai refrensi didalamnya.31

2. Instrumen / Alat dan Bahan Penelitian

Instrument penelitian merupakan alat ukur dalam penelitian


yang digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang
diamati. Secara spesifik semua fenomena ini dinamakan variabel
penelitian.32 Instumen penelitian ini mencakup semua variabel yang
digunakan dalam penelitian ini yaitu di antaranya brand image (X1)
preferensi (X2), religiusitas (X3) dan keputusan nasabah (Y).
pengumpulan data penelitian ini menggunakan angket atau kuesioner
yang berisi pertanyaan atau pernyataan yang akan diisi oleh nasabah
BMT-Maslahah Cabang Krucil.
Dalam penelitian ini skala yang digunakan untuk instrument
penelitian ini adalah skala likert, dimana skala likert adalah skala yang
digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang
atau sekelompok orang tentang fenomena sosial.

Table 3.2
Tabel Skala Likert

No Keterangan Skor
1 Sangat setuju (SS) 5
2 Kurang setuju (KR) 4
3 Setuju (S) 3
4 Tidak setuju (TS) 2
5 Sangat tidak setuju (STS) 1

31
Aulia Fajriyati, op. cit., hal 65-67.
32
Sugiyono, Metodologi Penelitian Kuantitaif Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta,
2017), hal.102.
31

E. Validitas dan Reliabilitas Instrumen

1. Uji validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid


tidaknya kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pernyataan
pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan di
ukur oleh kuesioner tersebut.33 Validitas data penelitian ditentukan oleh
proses pengukuran yang akurat.
Validitas ditentukan dengan cara membandingkan r-hitung > r-tabel
dengan ketentuan:
a. Jika r-hitung > r-tabel, maka data valid.
b. Jika r-hitung < r-tabel, maka tidak valid
Pada uji instrument ini peneliti menggunakan Statistical Product and
Service Solutions atau lebih dikenal dengan SPSS.

2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas data adalah suatu uji yang dilakukan untuk
mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari suatu
variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal
jika jawaban seseorang dalam kuesioner konsisten atau stabil dari
waktu ke waktu. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika
memberikan nilai Cronbanch Alpha diatas 0,60. Pengujian ini dapat
dilakukan dengan bantuan program SPSS versi 25.0 for windows.34

F. Teknik Analisis Data

Analisis data merupakan proses pengolahan, penyajian data yang


diperoleh dari lapangan, dengan tujuan agar data yang disajikan

33
H, Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multi Variat dengan Program Spss, Semarang,
Badan Penerbit Univ. Diponorogo, 2007 hal 45.
34
Indo’sek, Faktor-faktor yang Mempengaruhi Preferensi Nasabah Bank Syariah Indonesi,
(Jambi: UIN Sulthan Thaha Saifuddin, 2021), 38-39.
32

mempunyai makna.35 Dalam penelitian ini menggunakan analisi sebagai


berikut:

1. Uji Asumsi Klasik


Uji asumsi klasik dilakukan dilakukan untuk memenuhi asumsi
regresi linear berganda yang digunakan untuk menjawab hipotesis
yang diajukan dalam penelitian ini. Uji asumsi klasik dalam penelitian
ini meliputi:
a. Uji Normalitas
Uji normalitas merupakan salah satu uji asumsi klasik yang
dilakukan sebelum menganalisis hasil regresi. Uji ini digunakan
untuk mengetahui apakah populasi data distribusi normal atau
tidak. Uji normalitas data dapat menggunakan uji Kolmogorov
Smirnov atau distribusi Chi-Kuadrat (X2). Data yang dinyatakan
berdistribusi normal jika signifikan lebih besar dari > 0,05.36
b. Uji Multikolineritas
Uji mutikolineritas adalah situasi adanya kolerasi variabel-
variabel bebas diantara satu dengan yang lainnya. Pengujian ini
bertujuan untuk mengetahui apakah tiap-tiap variabel saling
berhubungan secara linier. Uji multikolineritas dapat dilihat dari
Variance Inflation Faktor (VIF) dan nilai tolerance. Kedua ukuran
ini menunjukkan sikap variabel independen manakah yang
dijelaskan variabel independen lainnya. Multikolineritas terjadi jika
nilai tolerance < 0,10 atau sama dengan VIF > 10. Jika nilai VIF
tidak ada yang melebihi 10, maka dapat dikatakan bahwa
multikolineritas yang terjadi jika tidak berbahaya (lolos uji
multikolineritas).
c. Uji Heteroskedastisitas

35
Nanang Martono, Metodologi Penelitian Kuantitaif, (Jakarta: Rajawali Pers, 2012),
hal.143.
36
Lastri Wahyuningsih, Pengaruh Kualitas Produk, Brand Image dan Word Of Mouth
Terhadap Keputusan Anggota Melakukan Pembiayaan Murabahah di BMT Madani Sepanjang,
(Surabaya: UIN Sunan Ampel, 2018), 60.
33

Pengujian ini bertujuan untuk menguji apakah dalam


model regresi terjadi ketidak samaan variance dari residual satu
pengamatan kepengamatan yang lain tetap, maka disebut
homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteros kedastisitas. Uji
heteroskedastisitas dalam penelitian ini menggunakan uji statisti
Scatter Plot. Metode yang digunakan untuk menentuikan ada
tidaknya gejala heteroskedastisitas adalah melalui grafik plot antara
nilai prediksi variabel terikat (ZPRED) dengan residulnya
(SRESID).
Dalam penelitian ini untuk mendeteksi ada atau tidaknya
heteroskedastisitas dengan cara melihat grafik Scatter Plot.
Adapun dasar pengambilan keputusan yaitu sebagai berikut:
1) Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk
suatu pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar
kemudian menyempit), maka terjadi heteroskedastisitas.
2) Jika tidak ada pola jelas, seperti titik-titik menyebar diatas dan
dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi
heteroskedastisitas.37

2. Analisis Regresi Linier Berganda


Analisi regresi linier berganda dipakai untuk menghitung
besarnya pengaruh secara kuantitatif dari suatu perubahan kejadian
(variabel X) terhadap kejadian lainnya (variabel Y), dalam penelitian
ini Brand image (X1), Preferensi (X2), Religiusitas (X3) dan
Keputusan nasabah (Y). Persamaan umum regresi linier berganda
adalah:38
Y= a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + e
Dimana :
Y = Keputusan Nasabah
a = Konstanta (nilai Y apabila x1, x2,..xn=0)
b = Koefisien regresi

37
Indo’sek, op.cit., hal 40.
38
Sugiyono, Metodologi Penelitian Bisnis, Bandung: Alfabeta, 2010 hal.277.
34

X1 = Brand Image
X2 = Preferensi
X3 = Religiusitas
e = Standar error

3. Uji Hipotesis
a. Uji t (Uji parsial)
Uji parsial ini bertujuan untuk mengetahui besarnya
pengaruh masing-masing variabel independen secara individual
(parsial) terhadap variabel dependen. Adapun nilai taraf
signifikannya a sebesar 5% atau 0.05 yang telah ditetapkan (berada
pada daerah H0 ditolak dan H1 diterima), maka variasi dari model
regresi dapat menerangkan variasi dari variabel terikat (signifikan),
maka koefisien dalam model signifikan untuk digunakan. Uji T
(parsial) bertujuan untuk mengetahui apakah antara variabel brand
image (X1), preferensi (X2) dan religiusitas (X3), secara
individu/parsial berpengaruh terhadap keputusan nasabah dalam
memilih pembiayaan di BMT-Maslahah Cabang Krucil (Y).
b. Uji F (Uji simultanl)
Uji simultan dengan uji F ini bertujuan untuk mengetahui
pengaruh secara bersama-sama yaitu variabel independen terhadap
variabel dependen. Adapun taraf signifikannya a sebesar 5% atau
0.05,39 yang telah ditetapkan (berada pada daerah H0 ditolak dan H1
diterima), maka variasi dari model regresi dapat menerangkan
variasi dari variabel terikat (signifikan). Uji F (simultan) bertujuan
untuk mengetahui apakah variabel brand image (X1), preferensi
(X2) dan religiusitas (X3), secara bersama/simultan berpengaruh
terhadap keputusan nasabah dalam memilih pembiayaan di BMT-
Maslahah Cabang Krucil (Y).

39
Muhammad Fauzan Arkan, Pengaruh Brand Image dan Religiusitas Terhadap
Pengambilan Keputusan Nasabah Menggunakan BNI Syariah,(Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah,
2019), 43.
35

4. Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi bertujuan untuk mengetahui seberapa
besar kemampuan variabel independen menjelaskan variabel
dependen. Dalam output SPSS, koefisien determinasi terletak pada
table model summary dan tertulis R square.40 Uji ini digunakan untuk
mengetahui besarnya pengaruh variabel independen terhadap variabel
dependen, jika R2 (R Square) = 100% berarti variabel independen
berpengaruh sempurna terhadap variabel dependen, demikian
sebaliknya jika R2 (R Square) = 0 berarti variabel independen tidak
berpengaruh terhadap variabel dependen.
Niali R2 (R Square) yang semakintinggi menjelaskan bahwa
semakin cocok variabel independen menjelaskan variabel dependen,
semakin kecil nilai R2 (R Square) berarti semakin sedikit kemampuan
variabel-variabel independen menjelakan variabel dependen. Hal-hal
tersebut perlu dijelaskan sebagai berikut:
1) Nilai R2 harus bekisar 0 sampai (0<R2<1)
2) Bila nilai R2 = 1 berarti terjadi kecocokan sempurna dari variabel
independen menjelaskan variabel dependen
3) Bila R2 = 0 berarti tidak ada hubungan sama sekali antara variabel
independen terhadap variabel dependen.
Oleh karena itu dalam analisis regresi linier berganda
menggunakan lebih dari satu variabel independen, maka nilai yang
diambil Adjusted R Square. 41

40
Ibid, 44-45.
41
Indo’sek, op.cit., hal 41.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Obyek Penelitian

1. Sejarah BMT Maslahah

BMT Maslahah berdiri berawal dari keprihatinan guru-guru


(asatidz) dan pengurus Madrasah Miftahul Ulum (MMU) Pondok
Pesantren (Ponpes) Sidogiri dan Madrasah-madrasah ranting atau
MMU Ponpes Sidogiri karena perilaku masyarakat yang kurang
memperhatian kaidah-kaidah syariah dibidang muamalat. Seperti
prakti-praktik ekonomi ribawi yang jelas secara tegas dilarang oleh
agama.
Dan kemudian setelah mengetahui bahaya atau dosanya
ekonomi ribawi maka asatidz dan pengurus MMU Ponpes Sidogiri
mencari gagasan agar menyelamatkan para pedagang kecil tersebut
dari jeratan rentenir dan memberantas ekonomi riba yang terjadi di
mayarakat. Maka dari itu, mereka bermusyawarah dengan ketua
pengurus Pondok Pesantren Sidogiri yaitu Almarhum KH. Nawawi
Thoyyib. Beliau memberi nasehat, bahwa untuk memberantas riba
yang terjadi di masyarakat tidak cukup hanya melalui majlis-majlis
dakwah/pengajian, namun harus bertindak nyata untuk melawan riba.
Tanpa bertindak nyata, akan sulit untuk memberantas riba yang sudah
sekian lama menjerat para pedagang kecil di pasar-pasar yang ada di
sekitar Desa Sidogiri.
Berdasarkan hasil musyawarah di putuskan bahwa mereka
menyetujui untuk membentuk tim kecil yang diketuai oleh H.Mahmud
Ali Zain untuk menyiapkan berdirinya koperasi, baik yang terkait
dengan keanggotaan, permodalan, legalitas koperasi dan system
operasionalnya. Tim berkonsultasi dengan pejabat kantor Dinas
Koperasi Perusahaan Kecil dan Menengah (PK&M) Kabupaten
Pasuruan untuk mendirikan Koperasi, di samping itu timkecil juga
mendapatkan tambahan informasi tentang BMT (Baitul Mal Wat

36
37

Tamwil) dari pengurus PINBUK (Pusat Inkubasi Bisnis Usaha Kecil)


pusat dalam acara perkoperasian yang diselenggarakan di Pondok
Pesantren Zainul Hasan Genggong, Probolinggo.
Setelah musyawarah dengan orang-orang yang telah ahli dalam
bidang ekonomi syariah, maka terbentuklah Lembaga Keuangan Mikro
Syariah yang namanya “Koperasi Baitul Mal Wat Tamwil-Maslahah
Mursalah Lil Ummah” kemudian di singkat menjadi BMT-MMU yang
bertempat di Kecamatan Wonorejo Pasuruan. Yaitu Jalan ke arah
pendirian koperasi didahului dengan rapat pembentukan Koperasi yang
diselenggarakan pada tanggal 25 Muharram 1418 H atau 1 Juni 1997.
Dan diantara Asatidz dan pengurus Madrasah Miftahul Ulum
(MMU) Ponpes SIdogiri yang aktif untuk memberikan pemikiran dan
terlibat dalam berdirinya koperasi BMT MMU yaitu:
a. M. Hadlori Abd. Karim menjabat sebagai Kepala MMU tingkat
Ibtidhaiyah Ponpes Sidogiri,
b. M. Dumairi Nor sebagai Wakil Kepala MMU tingkat Ibtidhaiyah
Ponpes Sidogiri,
c. Baihaqi Ustman sebagai tata usaha MMU tingkat Ibtidhaiyah
Ponpes Sidogiri,
d. H. Mahmud Ali Zain menjabat sebagai ketua Koperasi Pondok
Pesantren (Kopontren) Sidogiri dan salah satu dari ketua DTTM
(Dewan Tarbiyah wa Ta’lim Madrasy) dan
e. A. Muna’I Ahmad menjabat sebagai Wakil Kepala MMU tingkat
Ibtidhaiyah Ponpes Sidogiri.
Dari hasil musyawarah dari beberapa pihak, maka berdirilah Koperasi
BMT MMU tepatnya pada tanggal 12 Rabi’ul Awal 1418 H atau 17
Juli 1997 M. yang berkedudukan di Kecamatan Wonorejo Pasuruan.
Pembuakaannya dilaksanakan dengan acara selamatan pembukaan
yang diisi dengan pembacaan Shalawat Nabi Muhammad SAW.
Kantor pelayanan yang dipakai didapat dengan cara kontrak/sewa yang
luasnya 16,5 m2 dan pelayanan dilakukan oleh 3 orang karyawan.
Kemudian modal dipakai usaha didapat dari simpanan anggota yang
38

berjumlah RP. 13.500.000 (Tiga belas juta limaratus ribu rupiah)


dengan anggota yang berjumlah 384 orang. Kemudian BMT MMU
pada tahun 2013 menetapkan perubahan nama lembaga menjadi BMT
Maslahah atas instruksi dari kyai Sidogiri. Perubahan ini ditujukan
agar masyarakat luas lebih mudah mengenal BMT.42

2. Sejarah BMT-Maslahah Cabang Krucil


BMT Maslaha Cang Krucil bermula dari rasa keprihatinan atas
maraknya transaksi tidak halal dan banyak terjadi riba. Banyak
lembaga keuangan ataupun bank di area pasar Krucil yang masih
menerpkan transaksi riba dan seakan akan tidak ada transaksi yang
sesuai dengan Syariah Islam. Dari sinilah muncul keinginan untuk
mengajukan pendirian kantor cabang pembantu BMT Maslahah
Sidogiri. Dan di Tahun 2010 BMT Maslahah membuka cabang di
Probolinggo, yang dibagi menjadi 2 yaitu: Probolinggo: (Gending,
Maron, Krucil, Kertosuko, Tiris, Lumbang, Sukapura) dan
Probolinggo: (Condong, Wangakal, Seninan, Besuk, Kota anyar
paiton, Besuk agung.).
BMT Masalah Cabang Krucil adalah unit usaha dari BMT
Maslahah yang berpusat di Maron kidul kecamatan Maron kabupaten
Probolinggo. Berdiri pada 10 Maret 2010 atau 23 Rabiul Awal 1431 H
yang berada di Jln. Dewi Rengganis No 1. Desa Krucil Kecamatan
Krucil kabupaten Probolinggo, Letak kantor pelayanan BMT Maslahah
Cabang Krucil merupakn lokasi yang starategis yaitu terletak di stand
Pasar yang berada diwilayah Kecamatan Krucil, sehingga akses mudah
dijangkau oleh anggota dan calon anggota BMT. Keberadaan BMT
tersebuat diharapakan dapat membantu dan bermitra dengan mayarakat
sekitar pasar Krucil dalam bermuamalah sesuai syariah.43

42
Rabihul Awwalin, Strategi Pemasaran Produk Tabungan Umum Syariah Untuk
Meningkatkan Jumlah Nasabah Pada BMT-Maslahah Cabang Wagir Malang, (Malang : UIN
Maulana Malik Ibrahim, 2020), 44-46.
43
Wawancara KCB BMT-Masalahah Cabang Krucil, pada tanggal 20 Desember 2021
39

3. Visi dan Misi

Visi dari BMT-Maslahah adalah “Menjadi lembaga keuangan


syariah yang amanah, tangguh, professional dan mampu memberikan
pelayanan prima dalam meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan
anggota dan Masyarakat.”
Misi dari BMT-Maslahah yaitu:
a. Mengelola Koperasi dan unit usaha secara profesional dengan
menerapkan prinsip “Good Corporate Governance” untuk
menciptakan kesejahteraan anggota.
b. Meningkatkan pelayanan dan peran serta pengembangan
koperasi ke arah yang lebih maju dan produktif dalam
mewujudkan penerapan syariah kaffah.
c. Meningkatkan pembinaan anggota sebagai edukasi menuju
koperasi yang berkualitas.
d. Membangun kemitraan dengan pihak lain dalam pengembangan
koperasi.
e. Mengembangkan kepedulian sosial.
Atas dasar visi dan misi disusunlah tujuan dari BMT Maslahah,
antara lain : Koperasi ini bermaksud menggalang kerja sama untuk
membantu kepentingan ekonomi anggota pada khususnya adalah
masyarakat pada umumnya dalam rangka pemenuhan kebutuhan,
dan bertujuan memajukan kesejahteraan anggota dan masyarakat
serta ikut membangun perekonomian nasional dalam rangka
mewujudkan masyarakat madani yang berlandaskan pancasila dan
UUD 1945 serta di ridhoi oleh Allah SWT.
MOTTO:
Syariah menjadi berkah

4. Budaya Kerja
Budaya kerja yang terdapat di BMT Maslahah Sidogiri adalah:
40

a. Shidiq
Yaitu menjaga integritas pribadi yang bercirikan ketulusan niat,
kebersihan hati, kejernihan fikir, berkata benar, bersikap terpuji
dan mampu menjadi tauladan.
b. Tabligh
Kemampuan berkomunikasi atas dasar transparansi.
c. Amanah
Menjadi terpercaya, peka, obyektif dan disiplin serta penuh dengan
tanggung jawab.
d. Fathonah
Profesionalisme dengan penuh inovasi, cerdas, terampil dengan
semangat belajar dan berlatih dengan berkesinambungan.

5. Gambar Logo BMT-Maslahah

Gambar 4.1
Logo BMT-Maslahah Cabang Krucil

6. Struktur Organisasi
Gambar 4.2
Struktur BMT-Maslahah Cabang Krucil
41

Tugas, Tnggung Jawab, dan Wewenang Account Officer Simpanan dan


Pembiayaan (AOSP/Costomor Service)
a. Bertanggung jawab atas pencapaian target simpanan dan
pembiayaan, baik harian, pekanan, bulanan dan tahunan.
b. Melakukan pemasaran produk simpanan dan pembiayaan.
c. Memonitoring kelancaran pembayaran angsuran anggota
kolektibilitas lancer dan dalam perhatian khusus (DPK)
d. Melakukan penagihan terhadap anggota kolektibilitas lancer dan
DPK yang menunggak melalui telepon, kunjungan ataupun surat.
e. Melayani setoran angsuran pembiayaan dan tabungan anggota
diluar kantor sesuai ketentuan.
f. Melayani dan menerima proses pengajuan pembiayaan.
g. Merekap setoran tabungan, penarikan tabungan dan setoran
pembiayaan.
h. Memastikan transaksi tabungan dan pembiayaan sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.
i. Mengikuti rapat evaluasi dan planning kerja bersama KCP dan
KBS, serta rapat lainnya.
j. Bertanggung jawab atas pengamanan dokumen dan arsip transaksi
harian.
k. Mencetak buku tabungan anggota pasar/lapangan
l. Melayani complain dan keluahan anggota, serta memberikan
pelayanan yang baik untuk menjaga kepuasan anggota.
m. Bertanggung jawab atas kesesuaian dan penerimaan setoran,
penarikan tabungan dan angsuran pembiayaan.
n. Bertanggung jawab atas kebenaran pencatatan transakasi.
o. Membantu tugas lain jika diperlukan.

Tugas, Tnggung Jawab, dan Wewenang Account Officer Survey


Pembiayaaan (AOSP)
a. Melakukan pemeriksaan survey pembiayaan sesuai ketentuan dan
prosedur.
42

b. Bertanggung jawab atas kualitas portofolio pembiayaan (lancer dan


baik).
c. Merekap dan melaporkan hasil kinerja portofolio survey kepada
KCP (untuk kantor capem) dan KBS untuk kantor cabang.
d. Melakukan pemeriksaan analisa dan penilaian transaksi/appraisal
agunan.
e. Mengusulkan atau merekomendasikan jumlah persetujuan
pengajuan pembiayaan.
f. Menginformasikan maksimal plafond, syarat/ketentuan dan jadwal
pencairan.
g. Bertanggung jawab atas pengarsipan dan pengamanan
dokumen/berkas pembiayaan.
h. Bertanggung jawab atas perngarsipan dokumen AKA-AKP.
i. Membantu tugas lain yang diperlukan.

Tugas, Tnggung Jawab, dan Wewenang Account Officer Penagihan


(RO)
a. Memeriksa, mengidentifikasi dan menganalisa pembiayaan
bermasalah
b. Menetapkan skala prioritas penagihan pembiayaan sesuai dengan
klasifikasi pembiayaan bermasalah.
c. Membuat jadwal penagihan dengan skala prioritas berdasarkan
klasifikasi.
d. Melakukan penagihan seuai jadwal penagihan.
e. Mengevaluasi dan menindaklanjuti hasil penagihan.
f. Melaporkan hasil penagihan pembiayaan bermasalah kepada KCP
dan KBL.
g. Menerima laporan dan mendata kerusakan mobile printer.
h. Mengikuti rapat planning dan evaluasi pencapaina kinerja dengan
KCP dan KBL serta rapat lainnya.
i. Menandatangani berita acara kas opname harian.
j. Membuat dan menandatangani berita kas dan opname bulanan.
43

k. Melaksanakan kas opname/audit keuangan brankas (bulanan dan


insidentif).
l. Betanggung jawab atas keamanan dan pengarsipan/penyimpanan
bukti kepemilikan agunan dan barang agunan sesuai dengan
ketentuan.
m. Melaksanakan pemeriksaan agunan (bulanan dan insidentif).
n. Melaksanakan audit transaksi harian sesuai prosedur atau ketentuan
yang berlaku (pekanan).
o. Melakukan apparaisal eksekusi, penjualan dan daftar lelang agunan
pembiayaan bermasalah sesuai ketentuan dan melaporkan kepala
KCP (untuk kantor capem) dan KBL (untuk kantor cabang).
p. Melayani proses pengajuan restrukturisasi pembiayaan.
q. Bertanggung jawab atas pengamanan kunci brangkas.
r. Membuka tugas lain jika diperlukan.

Tugas, Tnggung Jawab, dan Wewenang Teller/Kasir (TLR)


a. Mengelola fisik kas dan terjaganya keamanan kas.
b. Bertanggung jawab terhadap kesesuaian, kelebihan dan kekurangan
kas teller.
c. Bertanggung jawab atas laporan kas harian.
d. Menerima dan mengeluarkan transaksi sesuai batas wewenang.
e. Mencatat setiap transaksi pemasukan atau pengeluaran keuangan
serta merapikan dan mengarsipkan bukti transaksi, slip,nota, dan
dokumen lain dengan baik.
f. Melakukan pengesahan pada bukti transaksi baik paraf maupun
validasi.
g. Membuat rekapitulasi transaksi masuk dan keluar serta meminta
validasi dari pihak berwenang.
h. Melakukan cross check antara rekapitulasi kas dengan mutase vault
dan maraca.
i. Melakukan kas opname dan bank opname harian.
j. Menyusun dan menyerahkan laporan keuangan bulanan (setiap
akhir bulan) kepda KCP atau KBL.
44

k. Melayani proses pembukaan rekening dan penutupan tabungan


sesuai ketentuan.
l. Melayani setoran dan penarikan tabungan serta simpanan
berjangka (deposito).
m. Melayani pencairan pembiayaan apabila semua dokumen sudah
lengkap dan benar.
n. Melayani setoran / angsuran.
o. Menerima dan memeriksa rekap hasil transaksi harian mobile
printer dari AOSP.
p. Melakukan verifikasi rekap transaksi harian mobile printer dengan
data di komputer (SIMBT).
q. Melaksanakan dan bertanggung jawab terhadap seluruh tugas yang
diberikan atasan.
r. Menerima transaksi tunai dan transaksi-transaksi yang terjadi di
koperasi.

7. Produk Operasional Koperasi BMT Maslahah Cabang Krucil


Dalam mencapai tujuannya untuk kemaslahatan umat, Koperasi
Simpan Pinjam Syariah (BMT-Maslahah )memiliki produk-
produknyang dapat membantu masyarakat dalam memenuhi
kebutuhannya, produk yang ditawarkan oleh BMT Maslahah Cab.
Krucil kepada masyarkah antara lain:44
a. Produk Pembiayaan
1) Mudharabah
Adalah suatu bentuk peniagan dimana pemilik modal
menyetorkan modalnya kepada seorang pengusaha (mudharib)
untuk dikelola dengan pembagian kenuntungan antara kedua
belah pihak berdasarkan nisbah yang telah disepakati
sebelumnya

44
Nuruddin Armanto, Ayu Rizki Sholeha, “Strategi Baitrul Mal Wat Tamwil (BMT)
Maslahah Capem Wangkal Dalam Mengantisipasi Kredit Macet”, Jurnal Manajemen dan
Keuangan Syariah, 1 (2020), 103-104.
45

2) Murbahah
Adalah perjanjian jual beli antara pihak BMT Maslahah Cab.
Lrucil membeli barang yang diperlukan oleh nasabah dan
kemudian menjualnya kepada nasabah yang bersangkutan
sebesar harga perolehan ditambah dengan margin atau
keuntungan yang disepakati antara BMT dan nasabah.
3) Musyarakah
Adalah perjanjian diantara pemilik dana atau modal untuk
dicampurkan pada usaha tertentu, dengan pembagian
keuntungan di antara mereka berdasarkan nisbah yang
disepakati sebelumnya.
4) Ijarah
Adalah perjanjian antara BMT Maslahah Cabang Krucil dan
nasabah dalam memenuhi kebutuhan nasabah dalam bentuk
sewa .
5) Qard
Adalah penyediaan dana pinjaman berdasarkan kesepakatan
antara BMT Maslahah Cabang Krucil dan nasabah peminjam
yang mewajibkan nasabah peminjam melunasi hutangnya
setelah jangka waktu tertentu sesuai perjanjian.
b. Produk Simpanan
1) Tabungan Umum Syariah (keuntungan melimpah, bebas riba,
dan penuh berkah)
2) Tabungan Haji Al-Haromain/Umrah Al-Hasanah
(mewujudkan niatan hati menuju tanah suci)
3) Tabungan Aqiqah (Tabungan aqiqah adalah tabungan untuk
mempersiapkan acara aqiqah)
4) Tabungan Idul Fitri (tenang dan bahagia menjelang Idul Fitri)
5) Tabungan pendidikan (meningkatkan kepercayaan dan
kepedulian lembaga)
6) Tabungan Ziarah (tabungan untuk keperluan ziarah wali)
7) Tabungan Walimah (tabungan persiapan pernikahan).
46

B. Karakteristik Responden

pembiayaan di BMT-Maslahah Cabang Krucil Sedangkan teknik


pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik simple random
sampling, yaitu pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan
secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi
itu.menurut Slovin dengan jumlah sampel 86 orang responden. Jumlah
kuisioner yang disebarkan sebanyak 86 dan semua kuisioner kembali dan
responden mengisi kuisioner dengan benar sesuai petunjuk pengisian.
Selanjutnya dalam profil responden diperinci menurut nama, usia, jenis
kelamin, agama, pekerjaan. Adapun gambaran profil responden dari hasil
penyebaran kuisioner dapat disajikan pada tabel berikut ini:

Tabel 4.1
Profil Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

NO Jenis kelamin Jumlah Persentase

1 Laki-laki 54 62,7907

2 Perempuan 32 37,2093

Total 86 100

Profil resomden tabel 4.1 jenis kelamin menjelaskan bahwa jenis


kelamin yang terbesar dalam penelitian ini adalah laki-laki yaitu sebanyak
54 orang atau sebanyak 62,7907%, sedangkan jenis kelamin perempuan
sebanyak 32 orang atau 37,2093%. Dari persentasi profil responden
menurut jenis kelamin dapat dikatakan bahwa rata-rata anggota yang
melakukan pembiayaan di BMT-Maslahah Cabang Krucil rata-rata
berjenis kelamin laki-laki.
Kemudian akan disajikan profil responden berdasarkan umur
responden dapat dilihat pada tabel berikut:
47

Tabel 4.2
Profil Responden Berdasarkan Usia

NO Umur Jumlah Persentase

1 25-35 23 24,4186

2 35-45 56 61,6279

3 45-55 7 8,13953

4 55-65 5 5,81395

Total 86 100

Pada tabel 4.2 yaitu profil responden berdasarkan umur, dalam


tabel diatas menjelaskan bahwa umur responden terbesar dalam penelitian
ini adalah responden berumur 35-45 sebanyak 56 orang atau sebesar
61,6279%, kemudian yang berumur 25-35 tahun sebanya 23 orang atau
sebesar 24,4186%, antara 42-52 sebanyak 7 orang atau sebesar 8,13953%,
dan yang terakhir 55-65 sebanyak 5 orang atau sebesar 5,81395%,
Sehingga dapat disimpulkan bahwa rata-rata yang menjadi anggota BMT-
Maslahah Cabang Krucil yang melakukan pembiayaan adalah anggota
yang memiliki umur antara 35-45tahun atau sebanyak 61,627%.

Tabel 4.3
Profil Responden Berdasarkan Pekerjaan

NO Pekerjaan Jumlah Persentase

1 Pedagang 19 22,093

2 Petani 34 39,5349

3 Peternak 23 26,7442

4 Lain-lain 10 11,6279

Total 86 100
48

Berdasarkan tabel 4.3 yakni profil responden berdasarkan


pekerjaan responden yang terbesar dalam penelitian adalah petani
sebanyak 34 orang atau sebesar 39,5349%, kemudian pedagang sebanyak
19 orang atau sebesar 22,093%, peternak sebanyak 23 orang atau sebesar
26,7442%, dan lain-lain sebanyak 10 orang atau sebesar 11,6279%.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa rata-rata yang menjadi anggota BMT-
Maslahah Cabang Krucil yang melakukan pembiayaan adalah petani
sebanyak 34 orang atau sebesar 39,5349%.

C. Deskripsi Angket

a. Deskripsi Variabel Brand Image

Untuk melihat pernyataan atau jawaban responden terhadap indikator


brand image (X1) dapat diuraikan sebagai berikut:

Tabel 4.4
Tanggapan responden mengenai variabel brand image (X1)

Alternatif Jawaban X1
Total
Pernyataan SS S KS TS STS
Responden
F % F % F % F % F %

1 35 40.7 47 54.7 4 4.7 0 0 0 0 86 100%

2 31 36.0 50 58.1 5 5.8 0 0 0 0 86 100%

3 31 36.0 51 59.3 4 4.7 0 0 0 0 86 100%

4 35 40.7 49 57.0 2 2.3 0 0 0 0 86 100%

5 39 45.3 47 54.7 0 0 0 0 0 0 86 100%

6 29 33.7 54 62.8 3 3.5 0 0 0 0 86 100%

7 27 31.4 50 58.1 9 10.5 0 0 0 0 86 100%

8 32 37.2 52 60.5 2 2.3 0 0 0 0 86 100%

Pada tabel 4.4 diatas, dapat dilihat bahwa responden yang


menjawab pernyataan paling banyak adalah (S) setuju sebanyak 47
49

responden atau sekitar 54.7% hal ini menunjukkan bahwa BMT-


Maslahah Cabang Krucil bemberikan jaminan keamanan dalam
bertransaksi (X1.1).

Pada tabel 4.4 diatas, dapat dilihat bahwa responden yang


menjawab pernyataan paling banyak adalah (S) setuju sebanyak 50
responden atau sekitar 58.1% hal ini menunjukkan bahwa BMT-
Maslahah Cabang Krucil memberikan pelayanan yang sangat baik
pada anggotanya (X1.2).

Pada tabel 4.4 diatas, dapat dilihat bahwa responden yang


menjawab pernyataan paling banyak adalah (S) setuju sebanyak 51
responden atau sekitar 59.3% hal ini menunjukkan bahwa karyawan
BMT-Maslahah Cabang Krucil sangat ramah dan santun (X1.3).

Pada tabel 4.4 diatas, dapat dilihat bahwa responden yang


menjawab pernyataan paling banyak adalah (S) setuju sebanyak 49
responden atau sekitar 57.0% hal ini menunjukkan bahwa keluhan dan
saran nasabah selalu ditanggapi dengan baik oleh karyawan BMT-
Maslahah Cabang Krucil (X1.4).

Pada tabel 4.4 diatas, dapat dilihat bahwa responden yang


menjawab pernyataan paling banyak adalah (S) setuju sebanyak 47
responden atau sekitar 54.7% hal ini menunjukkan bahwa Karyawan
BMT-Maslahah Cabang Krucil selalu berpenampilan islami (X1.5).

Pada tabel 4.4 diatas, dapat dilihat bahwa responden yang


menjawab pernyataan paling banyak adalah (S) setuju sebanyak 54
responden atau sekitar 62.8% hal ini menunjukkan bahwa anggota
BMT merasa bangga menggunakan produk-produk di BMT-Maslahah
Cabang Krucil (X1.6).

Pada tabel 4.4 diatas, dapat dilihat bahwa responden yang


menjawab pernyataan paling banyak adalah (S) setuju sebanyak 50
responden atau sekitar 58.1% hal ini menunjukkan bahwa anggota
50

BMT merasa puas menggunakan produk-produk yang dikeluarkan


BMT-Maslahah Cabang Krucil (X1.7) .

Pada tabel 4.4 diatas, dapat dilihat bahwa responden yang


menjawab pernyataan paling banyak adalah (S) setuju sebanyak 53
responden atau sekitar 61.6% hal ini menunjukkan bahwa anggota
BMT percaya dengan BMT-Maslahah Cabang Krucil (X1.8).

b. Deskripsi Variabel Preferensi

Untuk melihat pernyataan atau jawaban responden terhadap indikator


preferensi (X2) dapat diuraikan sebagai berikut:

Tabel 4.5
Tanggapan responden mengenai variabel preferensi (X2)

Alternatif Jawaban X2
Total
Pernyataan SS S KS TS STS
Responden
F % F % F % F % F %

1 14 16.3 51 59.3 18 20.9 3 3.5 0 0 86 100%

2 15 17.4 47 54.7 20 23.3 4 4.7 0 0 86 100%

3 26 30.2 45 52.3 14 16.3 1 1.2 0 0 86 100%

4 18 20.9 53 61.6 13 15.1 2 2.3 0 0 86 100%

Pada tabel 4.5 diatas, dapat dilihat bahwa responden yang


menjawab pernyataan paling banyak adalah (S) setuju sebanyak 51
responden atau sekitar 59.3% hal ini menunjukkan bahwa fasilitas
yang disediakan BMT-Maslahah Cabang Krucil sesuai harapan (X2.1).

Pada tabel 4.5 diatas, dapat dilihat bahwa responden yang


menjawab pernyataan paling banyak adalah (S) setuju sebanyak 51
responden atau sekitar 59.3% hal ini menunjukkan bahwa fasilitas
yang disediakan BMT-Maslahah Cabang Krucil sesuai dengan
kebutuhan nasabah (X2.2).
51

Pada tabel 4.5 diatas, dapat dilihat bahwa responden yang


menjawab pernyataan paling banyak adalah (S) setuju sebanyak 45
responden atau sekitar 52.3% hal ini menunjukkan bahwa karyawan
BMT-Maslahah Cabang Krucil sangat memperhatikan nasabah (X2.3).

Pada tabel 4.5 diatas, dapat dilihat bahwa responden yang


menjawab pernyataan paling banyak adalah (S) setuju sebanyak 53
responden atau sekitar 61.6% hal ini menunjukkan bahwa nasabah
selalu merasa puas dengan pelayanan yang disediakan BMT-Masalah
Cabang Krucil sehingga mereka cenderung lebih sering
menggunakannya. (X2.4).

c. Deskripsi Variabel Religiusitas

Untuk melihat pernyataan atau jsawaban responden terhadap indikator


religiusitas (X3) dapat diuraikan sebagai berikut:

Tabel 4.6
Tanggapan responden mengenai variabel religiusitas (X3)

Alternatif Jawaban X3
Total
Pernyataan SS S KS TS STS
Responden
F % F % F % F % F %

1 34 39.5 47 54.7 5 5.8 0 0 0 0 86 100%

2 23 26.7 51 59.3 12 14.0 0 0 0 0 86 100%

3 22 25.6 61 70.9 3 3.5 0 0 0 0 86 100%

4 36 41.9 46 53.5 4 4.7 0 0 0 0 86 100%

Pada tabel 4.6 diatas, dapat dilihat bahwa responden yang


menjawab pernyataan paling banyak adalah (S) setuju sebanyak 47
responden atau sekitar 54.7% hal ini menunjukkan bahwa BMT-
Masalah Cabang Krucil Beroperasi sesuai dengan prinsip syariah
(X3.1).
52

Pada tabel 4.6 diatas, dapat dilihat bahwa responden yang


menjawab pernyataan paling banyak adalah (S) setuju sebanyak 51
responden atau sekitar 59.3% hal ini menunjukkan bahwa BMT-
Masalah Cabang Krucil tidak mengandung unsur riba (X3.2).

Pada tabel 4.6 diatas, dapat dilihat bahwa responden yang


menjawab pernyataan paling banyak adalah (S) setuju sebanyak 61
responden atau sekitar 70.9% hal ini menunjukkan bahwa nasabah
merasa dekat dengan Allah setelah menjauhi riba dengan
menggunakan produk-produk BMT-Masalah Cab.Krucil (X3.3).

Pada tabel 4.6 diatas, dapat dilihat bahwa responden yang


menjawab pernyataan paling banyak adalah (S) setuju sebanyak 46
responden atau sekitar 61.6% hal ini menunjukkan bahwa melakukan
transaksi di BMT-Masalah Cab.Krucil menguntungkan (X3.4).

d. Deskripsi Variabel Keputusan Nasabah

Untuk melihat pernyataan atau jawaban responden terhadap indikator


keputusan nasabah (Y) dapat diuraikan sebagai berikut:

Tabel 4.7
Tanggapan responden mengenai variabel keputusan nasabah (Y)

Alternatif Jawaban Y
Total
Pernyataan SS S KS TS STS
Responden
F % F % F % F % F %

1 30 34.9 55 64.0 1 1.2 0 0 0 0 86 100%

2 26 30.2 55 64.0 5 5.8 0 0 0 0 86 100%

3 17 19.8 65 75.6 4 4.7 0 0 0 0 86 100%

4 18 20.9 64 74.4 4 4.7 0 0 0 0 86 100%

5 23 26.7 57 66.3 6 7.0 0 0 0 0 86 100%

6 28 32.6 50 58.1 8 9.3 0 0 0 0 86 100%


53

Pada tabel 4.7 diatas, dapat dilihat bahwa responden yang


menjawab pernyataan paling banyak adalah (S) setuju sebanyak 55
responden atau sekitar 64.0% hal ini menunjukkan bahwa banyak
nasabah sebelum memutuskan memilih pembiayaan di BMT-Masalah
Cabang Krucil mereka merasa pembiayaan tersebut dapat membantu
memenuhi kebutuhannya (Y.1).

Pada tabel 4.7 diatas, dapat dilihat bahwa responden yang


menjawab pernyataan paling banyak adalah (S) setuju sebanyak 55
responden atau sekitar 64.0% hal ini menunjukkan bahwa sebelum
memutuskan memilih pembiayaan di BMT-Masalah Cabang Krucil
nasabah tersebut mencari tahu mengenai produk-produk pembiayaan
lainnya di berbagai media (Y.2).

Pada tabel 4.7 diatas, dapat dilihat bahwa responden yang


menjawab pernyataan paling banyak adalah (S) setuju sebanyak 65
responden atau sekitar 75.6% hal ini menunjukkan bahwa nasaba
terlebih dahulu mengevaluasi beberapa produk pembiayaan di BMT-
Masalah Cabang Krucil (Y.3).

Pada tabel 4.7 diatas, dapat dilihat bahwa responden yang


menjawab pernyataan paling banyak adalah (S) setuju sebanyak 64
responden atau sekitar 74.4% hal ini menunjukkan bahwa banyak
nasabah memilih produk pembiayaan di BMT-Masalah Cabang Krucil
setelah mengevaluasi alternatif produk pembiayaan tersebut (Y.4).

Pada tabel 4.7 diatas, dapat dilihat bahwa responden yang


menjawab pernyataan paling banyak adalah (S) setuju sebanyak 57
responden atau sekitar 66.3% hal ini menunjukkan bahwa banyak
nasabah yang merasa puas memilih produk pembiayaan di BMT-
Masalah Cabang Krucil dan akan mempromosikan produk pembiayaan
tersebut kepada keluarga, teman, dan saudara (Y.5).

Pada tabel 4.7 diatas, dapat dilihat bahwa responden yang


menjawab pernyataan paling banyak adalah (S) setuju sebanyak 50
54

responden atau sekitar 58.1% hal ini menunjukkan bahwa banyak


nasabah memilih melakukan pembiayaan di BMT-Masalah Cab.Krucil
karena kemauan sendiri (Y.6).

D. Analisis Data

a. Uji Validitas dan Reliabilitas

1) Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid
tidaknya kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pernyataan
pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan di
ukur oleh kuesioner tersebut.45 Validitas ditentukan dengan cara
membandingkan r-hitung > r-tabel dengan ketentuan:
a) Jika r-hitung > r-tabel, maka data valid.
b) Jika r-hitung < r-tabel maka data tidak valid.
Hasil selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 4.8
Hasil Uji validitas Brand Image (X1)

Brand Image (X1)

Pernyataan r hitung r table Keterangan

1 0.609 0.1786 Valid

2 0.699 0.1786 Valid

3 0.679 0.1786 Valid

4 0.753 0.1786 Valid

5 0.557 0.1786 Valid

6 0.657 0.1786 Valid

7 0.779 0.1786 Valid

8 0.569 0.1786 Valid

45
H. Imam Ghazali., Aplikasi Analisis Multi Variat dengan Program Spss, Semarang,
Badan Penerbit Univ. Diponorogo, 2007 hal 45
55

Berdasarkan tabel 4.8 diatas pengelolaan data variabel brand image


(X1) menggunakan SPSS versi 25.0 for windows, menunjukkan bahwa
seluruh rhitung memiliki nilai lebih besar dari rtabel jadi seluruh pernyataan
tersebut valid.
Tabel 4.9
Hasil Uji validitas Preferensi (X2)

Preferensi (X2)

Pernyataan r hitung r tabel Keterangan

1 0.845 0.1786 Valid

2 0.839 0.1786 Valid

3 0.744 0.1786 Valid

4 0.839 0.1786 Valid

Berdasarkan tabel 4.9 diatas pengelolaan data variabel preferensi


(X2) menggunakan SPSS versi 25.0 for windows, menunjukkan bahwa
seluruh rhitung memiliki nilai lebih besar dari rtabel jadi seluruh pernyataan
tersebut valid.
Tabel 4.10
Hasil Uji validitas Religiusitas (X3)

Religiusitas (X3)

Pernyataan r hitung r table Keterangan

1 0.746 0.1786 Valid

2 0.795 0.1786 Valid

3 0.766 0.1786 Valid

4 0.674 0.1786 Valid

Berdasarkan tabel 4.9 diatas pengelolaan data variabel religiusitas


(X3) menggunakan SPSS versi 25.0 for windows, menunjukkan bahwa
seluruh rhitung memiliki nilai lebih besar dari rtabel jadi seluruh pernyataan
tersebut valid.
56

Tabel 4.11
Hasil Uji validitas Keputusan Nasabah (Y)

Keputusan Nasabah (Y)

Pernyataan r hitung r table Keterangan

1 0.640 0.1786 Valid

2 0.618 0.1786 Valid

3 0.653 0.1786 Valid

4 0.589 0.1786 Valid

5 0.762 0.1786 Valid

6 0.554 0.1786 Valid

Berdasarkan tabel 4.10 diatas pengelolaan data variabel


keputusan nasabah (Y) menggunakan SPSS versi 25.0 for windows,
menunjukkan bahwa seluruh rhitung memiliki nilai lebih besar dari rtabel
jadi seluruh pernyataan tersebut valid.

2) Uji Reliabilitas
Reliabilitas data adalah suatu uji yang dilakukan untuk
mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari suatu
variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal
jika jawaban seseorang dalam kuesioner konsisten atau stabil dari
waktu ke waktu. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika
memberikan nilai Cronbanch Alpha diatas 0,60.46 Hasil uji Reliabilitas
adalah sebagai berikut:

46 Indo’sek, Faktor-faktor yang Mempengaruhi Preferensi Nasabah Bank Syariah


Indonesi, (Jambi: UIN Sulthan Thaha Saifuddin, 2021), 38-39.
57

Tabel 4.12
Hasil Uji Reliabilitas

Variabel Nilai Cronbanch Alpha Nilai Alpha Keterangan

X1 0.819 0.60 Reliabel

X2 0.831 0.60 Reliabel

X3 0.730 0.60 Reliabel

Y 0.700 0.60 Reliabel

Berdasarkan tabel 4.12 diatas pengelolaan data menggunakan


SPSS versi 25.0 for windows, menunjukkan bahwa seluruh nilai
Cronbanch Alpha > 0.60, maka dapat disimpulkan seluruh data
dinyatakan reliable dan dapat digunkan untuk penelitian ini.

b. Uji Asumsi Klasik

1) Uji Normalitas
Uji normalitas merupakan salah satu uji asumsi klasik yang
dilakukan sebelum menganalisis hasil regresi. Uji ini digunakan
untuk mengetahui apakah populasi data distribusi normal atau
tidak. Uji normalitas data dapat menggunakan uji Kolmogorov
Smirnov atau distribusi Chi-Kuadrat (X2). Data yang dinyatakan
berdistribusi normal jika signifikan lebih besar dari>0,05.
Sedangkan signifikasi < 0.05 maka data dinyatakan berdistibusi
tidak normal.
58

Tabel 4.13
Kolmogorov Smirnov Test

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test


Unstandardized
Residual
N 86
Normal Parametersa,b Mean .0000000
Std. Deviation .17761292
Most Extreme Differences Absolute .109
Positive .109
Negative -.083
Test Statistic .109
Asymp. Sig. (2-tailed) .014c
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.

Berdasarkan tabel 4.13 Uji Normalitas dengan Kolmogorov


Smirnov Test didapatkan nilai sig lebih dari 0.05 maka data di
nyatakan normal.

2) Uji Multikolineritas
Uji mutikolineritas adalah situasi adanya kolerasi variabel-
variabel bebas diantara satu dengan yang lainnya. Uji
multikolineritas dapat dilihat dari Variance Inflation Faktor (VIF)
dan nilai tolerance. Multikolineritas terjadi jika nilai tolerance <
0,10 atau sama dengan VIF > 10. Jika nilai VIF tidak ada yang
melebihi 10, maka dapat dikatakan bahwa multikolineritas yang
terjadi jika tidak berbahaya (lolos uji multikolineritas).
59

Tabel 4.14
Hasil Uji Multikolineritas

Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients Collinearity Statistics
Model B Std. Error Beta t Sig. Tolerance VIF
1 (Constant) 16.695 3.259 5.123 .000
Brand .301 .067 .440 4.467 .000 .999 1.001
Image
Preferensi .003 .085 .004 .037 .971 .969 1.033
Religiusitas -.108 .118 -.092 -.917 .362 .968 1.033
a. Dependent Variable: Keputusan Nasabah

Berdasarkan hasil data tabel 4.13 dapat diketahui nilai


Tolerance untuk variabel Brand Image (X1) sebesar 0.999>0.1.
Variabel Preferensi (X2) sebesar 0.969 > 0.1. Variabel Religiusita (X3)
sebesar 0.968> 0.1. Nilai VIF untuk variabel Brand Image (X1)
sebesar 1.001<10, variabel Preferensi (X2) sebesar 1.033< 10, dan
variabel Religiusitas (X3) sebesar 1.033< 10. Maka dapat disimpulkan
bahwa semua variabel terbebas dari multikolineritas, karena memiliki
Tolerance di atas 0.1 dan VIF dibawah 10 sehingga tidak terjadi
masalah ataupun kasus multikolineritas dalam penelitian.

3) Uji Heteroskedastisitas
Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah
dalam model regresi terjadi ketidak samaan variance dari residual
satu pengamatan kepengamatan yang lain. Uji heteroskedastisitas
dalam penelitian ini menggunakan uji statisti Scatter Plot. Metode
yang digunakan untuk menentuikan ada tidaknya gejala
heteroskedastisitas adalah melalui grafik plot antara nilai prediksi
variabel terikat (ZPRED) dengan residulnya (SRESID).
60

Gambar 4.3
Hasil Uji Heteroskedastisitas

Berdasarkan hasil pengujian seperti yang tampak pada Scatter


Plot dapatbdilihat bahwa titik-titik data tidak membentuk pola tertentu
dan menyebar di atas dan bawah angka 0 pada sumbu Y, maka dari
hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas
artinya model regresi ini telah baik.

c. Uji Regresi Linier Beganda

Regresi linier berganda dipakai untuk menghitung besarnya


pengaruh secara kuantitatif dari suatu perubahan kejadian (variabel X)
terhadap kejadian lainnya (variabel Y), dalam penelitian ini Brand
image (X1), Preferensi (X2), Religiusitas (X3) dan Keputusan nasabah
(Y). Analisis regresi linier berganda digunakan untuk mengetahui
pengaruh Brand image (X1), Preferensi (X2), Religiusitas (X3) dan
Keputusan nasabah dalam memilih pembiayaan di BMT-Maslahah
Cabang Krucil (Y).
61

Tabel 4.15
Hasil Pengujian Regresi Linier Berganda

Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 16.695 3.259 5.123 .000
Brand Image (X1) .301 .067 .440 4.467 .000
Preferensi (X2) .003 .085 .004 .037 .971
Religiusitas (X3) -.108 .118 -.092 -.917 .362
a. Dependent Variable: Keputusan Nasabah (Y)

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat constanta (a) 16.695 dan


untuk store atmosphere yaitu Brand Image b1 sebesar 0.301,
Preferensi b2 sebesar 0.003, dan Religiusitas b3 sebesar 0.108
sehingga dapat diperoleh model persamaan umum regresi linier
berganda sebagai berikut: Y= a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + e

Y = 16.695 + 0.301(Brand Image) + 0.003 (Preferensi) + 0.108


(Religiusitas) + e

1) Nilai konstanta keputusan nasabah (Y) sebesar 16.695 yang


menyatakan jika variabel X1, X2, X3 sama dengan 0 maka
keputusan nasabah dalam memilih pembiayaan sebesar 16.695.
2) Koefisien X1 sebesar 0.301 yang berarti bahwa setiap terjadi
peningkatan variabel X1 sebesar 1% maka keputusan nasabah
dalam memilih pembiayaan meningkata sebesar 0.301 atau 30,1%
dengan asumsi variabel independen lainnya bernilai tetap.
3) Koefisien X3 sebesar 0.108 yang berarti bahwa setiap terjadi
peningkatan setiap X3 sebesar 1% maka keputusan nasabah
dalam memilih pembiayaan meningkata sebesar 0.108 atau 10,8%
dengan asumsi variabel independen lainnya bernilai tetap.
4) Koefisien X2 sebesar 0.003 yang berarti bahwa setiap terjadi
peningkatan setiap X2 sebesar 1% maka keputusan nasabah
62

dalam memilih pembiayaan meningkata sebesar 0.003 atau 0,3%


dengan asumsi variabel independen lainnya bernilai tetap.
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa X1, X2, dan X3 pada
penelitian ini berpengaruh terhadap Y.

d. Uji Hipotesis

1) Uji t (parsial)
Uji T (parsial) bertujuan untuk mengetahui apakah antara
variabel brand image (X1), preferensi (X2) dan religiusitas (X3),
secara individu/parsial berpengaruh terhadap keputusan nasabah
dalam memilih pembiayaan di BMT-Maslahah Cabang Krucil (Y).
Pengujian ini menggunakan tingkat signifikansi 5% (>0.05) dan
melakukan perbandingan antara t hitung dengan t tabel.
Uji t dinyatakan berpengaruh apabila t hitung > t tabel atau
nilai sig < 0.05, sedangkan apabila t hitung < t tabel atau nilai sig >
0.05 dinyatakan tidak berpengaruh. Untuk mengetahui hasil dari uji
ini diperlukan nilai t tabel yang kemudian dibandingkan dengan t
hitung dari perhitungan dengan SPSS. Dalam penelitian ini nilai
untuk t tabel dengan responden 86 orang adalah 1.989 dan t tabel
dapat dicari menggunakan rumus :
ttabel = t (a / 2: n-k-1)
= 86-3-1
= 82 ttabel dari 82 = 1.98932
Keterangan
a : Konstanta
n : jumlah sampel
k : jumlah variabel independen
63

Tabel 4.16
Hasil Uji t (parsial)

Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta T Sig.
1 (Constant) 16.695 3.259 5.123 .000
Brand Image (X1) .301 .067 .440 4.467 .000
Preferensi (X2) .003 .085 .004 .037 .971
Religiusitas (X3) -.108 .118 -.092 -.917 .362
a. Dependent Variable: Keputusan Nasabah (Y)

Berikut hasil pengujian hipotesis dengan Uji t

a) Diketahui nilai sig untuk pengaruh X1 terhadap Y adalah


sebesar 0.000 < 0.05 dan nilai thitung 4.467 > ttabel 1.989,
sehingga dapat disimpulkan bawa H1 diterima yang berarti
terdapat pengaruh X1 terhadap Y
b) Diketahui nilai sig untuk pengaruh X2 terhadap Y adalah
sebesar 0.971 > 0.05 dan nilai thitung 0.037 < ttabel 1.989,
sehingga dapat disimpulkan bawa H2 ditolak yang berarti tidak
terdapat pengaruh X2 terhadap Y
c) Diketahui nilai sig untuk pengaruh X3 terhadap Y adalah
sebesar 0.362 > 0.05 dan nilai thitung 0.917 < ttabel 1.989,
sehingga dapat disimpulkan bawa H3 ditolak yang berarti tidak
terdapat pengaruh X2 terhadap Y
2) Uji F (simultan)
Uji simultan dengan uji F ini bertujuan untuk mengetahui
pengaruh secara bersama-sama yaitu variabel independen terhadap
variabel dependen. Adapun taraf signifikannya a sebesar 5% atau
0.05. Dengan tigkat signifikan 5% dan rumus F tabel = (k; n-k)
maka F tabel didapat (3:86-4) = (3;82) yaitu 2.715.
64

Tabel 4.17
Hasil Uji F (simultan)

ANOVAa
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 69.985 3 23.328 7.010 .000b
Residual 272.899 82 3.328
Total 342.884 85
a. Dependent Variable: Keputusan Nasabah (Y)
b. Predictors: (Constant), Religiusitas (X3), Brand Image (X1), Preferensi (X2)

Berdasarkan output di atas diketahui niali signifikansi


untuk pengaruh X1, X2, dan X3 secara simultan terhadap Y adalah
sebesar 0.000 < 0.05 dan nilai F hitung 7.010 > F table 2.716,
sehingga dapat disimpulkan bahwa H4 diterima yang berrarti
terdapat pengaruh X1, X2, dan X3 secara simultan terhadap Y

3) Koefisien determinasi
Koefisien determinasi bertujuan untuk mengetahui seberapa
besar kemampuan variabel independen menjelaskan variabel
dependen. atau sejauh mana kontribusi variabel independen
mempengaruhi variabel dependen. Analisis koefisien determinasi
(R2) digunakan untuk mengetahui seberapa besar persentase (%)
pengaruh keseluruhan variabel independen terhadap variabel
dependen. Hasil uji dapat dilihat pada tabel dibawah ini

Tabel 4.18
Hasil R Square

Model Summary
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square Square Estimate
1 .452a .204 .175 1.82429
a. Predictors: (Constant), Religiusitas (X3), Brand Image (X1),
Preferensi (X2)
65

Pada tabel 4.18 didapat hasil analisis determinasi diperoleh


koefisien determinasi yaitu nilai R2 (R Square) sebesar 0.204 atau
20.4%. Kesimpulannya yaitu persentase sumbangan pengaruh
variabel bebas yaitu brand image, preferensi, religiusitas terhadap
keputusan nasabah dalam memilih pembiayaan di BMT-Maslahah
Cabang Krucil sebesar 20.4% dan 79.6% dipengaruhi variabel-
variabel lain diluar model penelitian.

E. Pembahasan

Pembahasan ini bertujuan untuk menjawab permasalahan yang


telah dirumuskan sebelumnya, untuk memperoleh data yaitu dengan
menggunakan angket/kuesioner untuk mendapatkan hasil yang akan
digunakan untuk mengukur empat variabel dalam penelitian ini yaitu
Brand Image, Preferensi, Religiusitas dan Keputusan Nasabah.
Berdasarkan data angket/kuesioner yang telah diolah dengan
bantuan Software Statistical Product and Service Solution (SPSS) Versi
25.0. Maka dapat diketahui bahwa hasil uji validitas menunjukkan bahwa
semua nilai r hitung dari keseluruhan penyataan yang diujikan bernilai
positif dan lebih besar dari nilai r tabel (0.1786) maka dapat diambil
kesimpulan, bahwa keseluruhan pernyataan yang digunakan dalam
penelitian ini lolos dalam uji validitas dan dinyatakan valid.
Uji reliabilitas menunjukkan bahwa nilai Cronbanch Alpha dari
variabel-variabel yang diteliti menunjukkan hasil yang beragam.
Pernyataan variabel independen (brand image, preferensi, religiusitas),
dan variabel dependen (kepiutusan nasabah) tersebut memiliki nilai
Cronbanch Alpha > 0.60, maka dapat disimpulkan seluruh data dinyatakan
reliable dan dapat digunakan untuk penelitian ini.
Hasil pengujian secara parsial (Uji t) variabel bebas brand image
(X1), preferensi (X2), dan religiusitas (X3) memiliki pengaruh terhadap
keputusan nasabah (Y) dalam memilih pembiayaan di BMT Maslahah
Cabang Krucil.
66

1. Pengaruh variabel Brand Image Terhdap Keputusan Nasabah dalam


Memilih Pembiayaan di BMT Maslahah Cabang Krucil.
Berdasarkan hasil uji t diiketahui nilai sig untuk pengaruh
variabel brand image (X1) terhadap keputusan nasabah (Y) adalah
sebesar 0.000 < 0.05 dan nilai thitung 4.467 > ttabel 1.989. Nilai tersebut
dapat membutikan bahwa hipotesis pertama diterima, maka dapat
diketahui bahwa brand imege secara parsial berpengaruh positif dan
signifikan terhadap keputusan nasabah dalam memilih pembiayaan di
BMT Maslahah Cabang Krucil.
Hasil penelitian sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh
Rokhmat Subagiyo (2016). Yang menyatakan bahwa brand image
berpengaruh signifikan terhadap keputusan nasabah dalam memilih
produk pembiayaan di BMT Sahara Tulungagung. Afifatur Rodhiyah
(2020) juga menyebutkan bahwa hasil uji dalam penelitiannya
menunjukkan secara parsial brand awareness dan bran image
memiliki pengaruh signifikan terhadap brand preference nasabah.

2. Pengaruh variabel Preferensi Terhadap Keputusan Nasabah dalam


Memilih Pembiayaan di BMT Maslahah Cabang Krucil
Berdasarkan hasil uji t diiketahui nilai sig untuk pengaruh
variabel preverensi (X2) terhadap keputusan nasabah (Y) adalah
sebesar 0.971 > 0.05 dan nilai thitung 0.037 < ttabel 1.989. Nilai tersebut
dapat membutikan bahwa hipotesis kedua ditolak, maka dapat
diketahui bahwa preferensi secara parsial tidak berpengaruh positif dan
signifikan terhadap keputusan nasabah dalam memilih pembiayaan di
BMT Maslaha Cabang Krucil.
Hasil penelitian sesuai dengan penelitan yang dilakukan oleh
Claudia Meidisa, Febsri Susanti (2019). Yang menyatakan bahwa
terdapat hubungan yang tidak signifikan antara preferensi dengan
minat menabung dan terdapat hubungan yang signifikan antara
pengetahuan produk dengan kinerja.
67

3. Pengaruh variabel Religiusitas Terhadap Keputusan Nasabah dalam


Memilih Pembiayaan di BMT Maslahah Cabang Krucil
Berdasarkan hasil uji t diiketahui nilai sig untuk pengaruh
variabel religiusitas (X3) terhadap keputusan nasabah (Y) adalah
sebesar 0.362 > 0.05 dan nilai thitung 0.917 < ttabel 1.989. Nilai tersebut
dapat membutikan bahwa hipotesis ketiga ditolak, maka dapat
diketahui bahwa religiusitas secara parsial tidak berpengaruh positif
dan signifikan terhadap keputusan nasabah dalam memilih pembiayaan
di BMT Maslaha Cabang Krucil.
Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitan yang dilakukan
oleh Hesti Sri Widiawati (2020). Yang menyatakan bahwa tidak
terdapat hubungan yang signifikan antara brand image syariah
terhadap minat menjadi nasabah perbankan sayariah, dan tidak terdapat
hubungan yang sinifikan antara tingkat religiusitas terhadap minat
menjadi nasabah perbankan syariah.

4. Variabel Brand Image memiliki pengaruh dominan terhadap keputusan


nasabah dalam memilih pembiayaan di BMT Maslahah Cabang Krucil.
Salah satu dari rumusan masalah dalam penelitian ini yakni
dengan mencantumkan variabel paling dominan, variabel paling
dominan dapat diketahui dari tabel 4.16 pada kolom Standardizerd
Coefficient Beta yang menunjukkan bahwa variabel Brand Image (X1)
mempunyai pengaruh paling dominan terhadap keputusan nasabah
dalam memilih pembiayaan di BMT Maslahah Cabang Krucil dengan
nilai Beta variabel Brand Image (X1) lebih menjauhi angka 0, yakni
sebesar 0.440 dibandingkan dengan nilai beta pada variabel Preferensi
(X2) sebesar 0.004 dan pada variabel Religiusitas (X3) sebesar 0.092
yang lebih mendekati angka 0. Sehingga dalam penelitin ini variabel
Brand Image (X1) menjadi variabel yang paling berpengaruh dominan
terhadap keputusan nasabah (Y) dalam memilih pembiayaan di BMT
Maslahah Cabang Krucil.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pengaruh brand


image, preferensi, dan religiusitas terhadap keputusan nasabah dalam
memilih pembiayaan di BMT Maslahah Cabang Krucil maka diperoleh
kesimpulan sebagai berikut:

1. Terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel brand image


(X1), preferensi (X2), dan religiusitas (X3) secara bersama-sama
(simultan) terhadap keputusan nasabah (Y) dalam memilih
pembiayaan di BMT Maslahah Cabang Krucil dengan nilai sig
sebesar 0.000 < 0.05 dan nilai F hitung 7.010 > F table 2.716,
sehingga dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak sehingga hipotesis
yang berbunyi adalah terdapat pengaruh yang signifikan antara
variabel X1, X2, X3 secara bersama-sama (simultan) terhadap
variabel keputusan nasabah (Y) dalam memilih pembiayaan di
BMT Maslahah Cabang Krucil. Artinya jika variabel itu bersama-
sama dapat pengaruh secara signifikan terhadap keputusan
nasabah.
2. Secara parsial diperoleh hasil bahwa varibel Brand Image (X1)
berpengaruh signifikan terhadap Keputusan Nasabah dalam
memilih pembiayaan di BMT Maslahah Cabang Krucil. Dengan
nilai sig sebesar 0.000 < 0.05 dan nilai t hitung 4.467 > t tabel 1.989,
sehingga dapat disimpulkan bawa H1 diterima yang berarti
terdapat pengaruh X1 terhadap Y.
3. Secara parsial diperoleh hasil bahwa variabel Preferensi (X2) tidak
berpengaruh signifikan terhadap Keputusan Nasabah dalam
memilih pembiayaan di BMT Maslahah Cabang Krucil. Dengan
nilai sig sebesar 0.971> 0.05 dan nilai t hitung 0.037< t tabel 1.989,
sehingga dapat disimpulkan bawa H2 ditolak yang berarti tidak
terdapat pengaruh X2 terhadap Y.

68
69

4. Secara parsial diperoleh hasil bahwa variabel Religiusitas (X3)


tidak berpengaruh signifikan terhadap Keputusan Nasabah dalam
memilih pembiayaan di BMT Maslahah Cabang Krucil. Dengan
nilai sig sebesar 0.362 > 0.05 dan nilai t hitung 0.917 < t tabel 1.989,
sehingga dapat disimpulkan bawa H3 ditolak yang berarti tidak
terdapat pengaruh X2 terhadap Y.
5. Dari ketiga variabel tersebut yaitu brand image (X1), preferensi
(X2), dan religiusitas (X3) yang paling dominan kontribusinya
terhadap variabel keputusan nasabah (Y) dalam memilih
pembiayaan di BMT Maslahah Cabang Krucil adalah Brand
Image.
B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan yang telah


dipaparkan diatas maka peneliti menyampaikan saran sebagai berikut :

1. Untuk BMT Maslahah Cabang Krucil penelitian ini agar dapat


menjadi acuan bagi BMT Maslahah Cabang Krucil untuk
menambah anggota yang melakukan pembiayaan, dan pihak BMT
harus mempertahankan brand image dan lebih ditingkatkan
sehingga dapat memberikan daya tarik yang lebih terhadap para
nasabahnyaagar kepuasan terhadap brand image itu sendiri dapat
terjaga dan terus bertambah dalam persaingan Lembaga Keuangan
Syariah saat ini.

2. Untuk penelitian selanjutnya yakni agar dapat mengembangkan


penelitian ini dengan menggunakan variabel bebas yang berbeda
atau menambah variabel-variabel lain yang dapat mempengaruhi
dan meningkatkan keputusan nasabah dalam memilih pembiayaan
di BMT Maslahah Cabang Krucil.
DAFTAR PUSTAKA

Amri, K., Qurratul’aini, I. Julianty. 2018. Preferensi Nasabah Memilih Produk


Pembiayaan Bank Aceh Syariah di Kota Banda Aceh, Jurnal Samudra
Ekonomi dan Bisnis, 9(1): 32.

Bahri, S., 2016. Mengapa Masyarakat Masih Enggan Dengan Bank Syariah?,
Jurnal Ilmiah, 5(1):61.

Fajriyati, A., 2018, Pengaruh Brand Image dan Nisbah Bagi Hasil Terhadap
Keputusan Nasabah Menabung di Bank Syariah, Skripsi. Universitas Islam
Negeri Raden Intan Lampung.

Fathurrohman, A., 2019, Pengaruh Religiusitas Terhadap Keputusan Menabung


di Bank Syariah Kota Bekasi, Skripsi. Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah, Jakarta.

Ghozali, H., I. 2007. Aplikasi Analisis Multi Variat dengan Program Spss,
Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Ghozali, H., I. 2016. Aplikasi Analisis Multi variate dengan Program IBM SPSS
23. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Indo’sek, Faktor-faktor yang Mempengaruhi Preferensi Nasabah Bank Syariah


Indonesi, Skripsi, UIN Sulthan Thaha Saifuddin, Jambi.

Jannah. F. F., 2022, Pengaruh Tingkat Religiusitas, Literasi, dan Persepsi


Tehadap Minat Menabung Mahasiswa di Perbankan Syariah, Skripsi.
Universitas Islam Negeri Prof. K. H. Saifuddin Zuhri, Puwokerto.

Kamus Besar Bahasa Indonesia Online, preferensi, http://www.kbbi.id, diakses


pada 05 Maret 2022, pukul 19.30 WIB

Kautsari, I., 2019, Preferensi Nasabah dalam Memilih Pinjaman Kredit Usaha
Rakyat (KUR) Pada Bank Rakyat Indonesia (Studi di Desa Bengko), Institut
Agama Islam Negeri (IAIN) Curup, Bengkulu.

Muhammad Fauzan Arkan, 2019. Pengaruh Brand Image dan Religiusitas


Terhadap Pengambilan Keputusan Nasabah Menggunakan BNI Syariah,
Skripsi. UIN Syarif Hidayatullah. Jakarta.

Nurul Khoirun Nisa’, 2018, Persepsi, Perilaku, dan Preferensi Masyarakat


Kecamatan Margoyoso Terhadap Keputusan Memilih BMT di Wilayah
Margoyoso Parti, Skripsi, Universitas Islam Negeri Walisongo, Semarang.

Putri, H. Y., Syathirin, H. 2016. Pengaruh Persepsi dan Minat Terhadap


Keberadaan Baitul Maal Wattamwil (BMT) di Kota Palembang, Jurnal
Manajemen.

70
71

Rodhiyah, A. 2020, Pengaruh Brand Awareness dan Brand Image Terhadap


Brand Preference Nasabah. Skripsi. Universitas Islam Negeri Maulana
Malik Ibrahim Malang, Malang.

Saddam, K. A. H.,2020, Preferensi Masyarakat Muslim dalam Memilih


Pembiayaan Kendaran Bermotor (Studi Kasus di Kelurahan Petukangan
Utara), Skripsi, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta.

Sahrum, 2014. Metodologi Penelitian Kuantitaif. Bandung: Citapusaka Media.

Shofwa, Y., 2015, Pengaruh Kualitas Produk dan Religiusitas Terhadap


Keputusan Nasabah Produk Simpanan Pada BSM Cabang Purwokerto,
Laporan Penelitian, Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Purwokwerto,
Purwokerto.

Seftiani, R., 2014. Pengaruh Brand Image, Kualitas Produk Terhadap Brand
Prefrence dan Imlikasinya Terhadap Minat Loyalitas,Universitas
Diponegoro, Semarang.

Siregar, S., 2013. Metode Penelitian Kuantitatif, Jakarta: PT Fajar Interpratama


Mandiri., Ida Bagoes Mantra, 2004, Filsafat Penelitian dan Metode
Penelitian Sosial, Yogyakarta: pustaka pelajar.

Subagiyo, R. 2016. Pengaruh Brand Image Terhadap Keputusan Nasabah dalam


Memilih Pembiayaan Di BMT Sahara Tulungagung, Malia, 8(1): 2-3.

Sugiyono, 2009. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif


Dan R&D, Bandung: Alfabeta

Sugiyono, 2010 . Metodologi Penelitian Bisnis, Bandung: Alfabeta.

Sugiyono, 2014. Metodologi Penelitian Kuantitaif Kualitatif dan R&D. Bandung:


Alfabeta.

Sugiyono, 2017. Metodologi Penelitian Kuantitaif Kualitatif dan R&D. Bandung:


Alfabeta.

Supriyadi, Fristin, Y., Ginanjar Indra K.N, 2016, Pengaruh Kualitas Produk dan
Brand Image Terhadap Keputusan Pembelian, Jurnal Bisnis dan
Manajemen, 3(1): 137.

Wahyuddin, 2017, Pengaruh Preferensi dan Strategi Pengembangan Nasabah


Terhadap PT. Bank Sulber Knator Cabang Syariah, Skripsi. Universitas
Universitas Muhammadiyah Makasar.

Wawancara KCP BMT-Masalahah Cabang Krucil, pada tanggal 20 Desember


2021
72

Widiawati, H., S. 2016. Pengaruh Brand Image Produk Syariah dan Religius
Terhadap Minat Menjadi Nasabah Bank Syariah di Kota Kediri, Malia:
Jurnal Ekonomi Islam, 1: 2-3

Yuliana, A., 2020. Pengaruh Brand Image Terhadap Keputusan Nasabah Dalam
Memilih Produk Dan Jasa di Bank Syariah Mandiri Kantor Pancor, Skripsi.
Universitas Islam Negeri Mataram, Mataram.

Wahyuningsih, L., 2018 Pengaruh Kualitas Produk, Brand Image dan Word Of
Mouth Terhadap Keputusan Anggota Melakukan Pembiayaan Murabahah
di BMT Madani Sepanjang, Skripsi. Universitas Islam Negeri Sunan Ampel,
Surabaya.

Awwalin, R, 2020. Strategi Pemasaran Produk Tabungan Umum Syariah Untuk


Meningkatkan Jumlah Nasabah Pada BMT-Maslahah Cabang Wagir
Malang, Skripsi. Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim, Malang.

Yusuf Al-Qardhawi, Peran Nilai dan Moral dalam Perkonomian Islam.

Zuhirsyan, M., Nurlinda, 2018, “Pengaruh Religiusitas dan persepsi Nasabah


Terhadap Keputusan Memilih Bank Syariah”, Jurnal AL-Amwal, 10(1): 52.
73

LAMPIRAN

Lampiran 1 (Surat ijin Penelitian)


74

Lampiran 2 (Kuesioner Penelitian)

KUESIONER PENELITIAN
Dengan hormat,
Sehubungan dengan kebutuhan penelitian skripsi yang akan saya lakukan
mengenai Brand Image dan Preferensi Nasabah, maka saya atas nama Selfia Dwi
Lailatul Hikmah, Mahasiswa Jurusan Perbankan Syariah UNZAH Kraksaan
memohon kesedian saudara/i untuk berpartisipasi menjadi responden dengan
mengisi kuesioner ini.
Responden yang terhormat, saya mengucapkan terimakasih atas kesediaan
anda sebagi responden penelitian saya. Penelitian ini bertujuan untuk melihat
Pengaruh Brand Image dan Preferensi Nasabah Terhadap Keputusan Nasabah
dalam Memilih Pembiayaan di BMT Maslahah Cabang Krucil. Tidak ada kriteria
benar dan salah dalam pengisian kuesioner ini, untuk itu saya memohon agar
saudara/i dapat memberikan jawaban pada setiap pernyataan.

A. Indentitas Responden
Berilah tanda sialng (X) sesuai dengan jawaban yang anda pilih.
1. Nama:
2. Usia:
3. Jenis Kelamin:
a. Laki-laki b. Permpuan
4. Agama:
a. Islam c. Budha
b. Kristen d. Hindu
5. Pekerjaan:
a. Pelajar/Mahasiswa d. Wiraswasta/Pedagang
b. Pegawai Negeri Sipil e. Ibu Rumah Tangga
c. Pegawai Swasta f. Lainnya.
B. Petunjuk Pengisian Kuesioner
Berilah tanda tanda (√) pada kolom jawaban yang menurut anda sesuai atau
paling tepat sebagai berikut:
Keterangan: SS : Sangat Setuju
75

S : Setuju
KS : Kurang Setuju
TS : Tidak Setuju
STS : Sangat Tidak Setuju

Citra Merek (Brand Image) (X1)


No Pernyataan SS S KS TS STS
1. BMT-Maslahah Cabang Krucil
bemberikan jaminan keamanan dalam
bertransaksi
2. BMT-Maslahah Cabang Krucil
memberikan pelayanan yang sangat
baik
3. BMT-Maslahah Cabang Krucil
mempunyai karyawan yang sangat
ramah dan santun.
4. Menurut saya keluhan dan saran
nasabah selalu ditanggapi dengan baik
oleh karyawan
5. Karyawan BMT-Maslahah Cabang
Krucil berpenampilan islami
6. Saya merasa bangga menggunakan
produk-produk di BMT-Maslahah
Cabang Krucil
7. Saya puas menggunakan produk-
produk yang dikeluarkan BMT-
Maslahah Cabang Krucil
8. Saya percaya dengan BMT-Maslahah
Cabang Krucil
Preferensi (X2)
9. Fasilitas BMT-Maslahah Cabang
Krucil sangat memenuhi harapan saya.
76

10. Fasilitas BMT-Maslahah Cabang


Krucil sangat sesuai dengan kebutuhan
saya.
11. Karyawan BMT-Maslahah Cabang
Krucil sangat memperhatikan nasabah
12. Saya merasa puas dengan layanan
yang disediakan di BMT-Masalah
Cabang Krucil sehingga saya
cenderung lebih sering
menggunakannya.
Religiusitas (X3)
13. BMT-Masalah Cab.Krucil Beroperasi
sesuai dengan prinsip syariah
14. BMT-Masalah Cab.Krucil tidak
mengandung unsur riba
15. Merasa dekat dengan Allah setelah
menjauhi riba dengan menggunakan
BMT-Masalah Cab.Krucil
16. Transaksi di BMT-Masalah Cabang
Krucil menguntungkan
Keputusan Nasabah (Y)
18. Sebelum saya memutuskan memilih
pembiayaan di BMT-Masalah Cabang
Krucil saya merasa pembiayaan
tersebut dapat membantu saya
memenuhi kebutuhan saya.
19. Sebelum saya memutuskan memilih
pembiayaan di BMT-Masalah Cabang
Krucil saya mencari tahu mengenai
produk-produk pembiayaan lainnya di
berbagai media.
20. Saya mengevaluasi beberapa produk
pembiayaan di BMT-Masalah Cabang
77

Krucil.
21. Saya memilih produk pembiayaan di
BMT-Masalah Cabang Krucil setelah
mengevaluasi alternatif produk
pembiayaan tersebut.
22. Saya merasa puas memilih produk
pembiayaan di BMT-Masalah Cabang
Krucil dan akan mempromosikan
produk pembiayaan tersebut kepada
keluarga, teman, dan saudara saya.
23. Memilih melakukan pembiayaan di
BMT-Masalah Cab.Krucil karena
kemauan sendiri
78

Lampiran 3 (Hasil Uji Kualitas Data)

A. Uji Validitas

1. Hasil Uji Validitas Variabel Brand Image (X1)

2. Hasil Uji Validitas Variabel Preverensi (X2)


79

3. Hasil Uji Validitas Variabel Religiusitas (X3)

4. Hasil Uji Validitas Variabel Keputusan Nasabah (Y)


80

B. Uji Reliabilitas

1. Hasil Uji Reliabilitas Brand Image (X1)

Case Processing Summary


N %
Cases Valid 86 100.0
Excludeda 0 .0
Total 86 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.

Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.819 8

2. Hasil Uji Reliabilitas Preferensi (X2)

Case Processing Summary


N %
Cases Valid 86 100.0
Excludeda 0 .0
Total 86 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.

Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.831 4
81

3. Hasil Uji Reliabilitas Religiusitas (X3)

Case Processing Summary


N %
Cases Valid 86 100.0
Excludeda 0 .0
Total 86 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.

Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.730 4

4. Hasil Uji Reliabilitas Keputusan Nasabah (Y)

Case Processing Summary


N %
Cases Valid 86 100.0
Excludeda 0 .0
Total 86 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.

Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.700 6
82

Lampiran 4 (Dokumentasi)

Foto bersama Bapak Hamid Dahri Penyebaran kuesioner pada BMT


selaku Kepala BMT Maslahah Maslahah Cab.Krucil
Cab.Krucil

Wawancara bersama Bapak Hamid


Dahri selaku Kepala BMT Maslahah
83

RIWAYAT HIDUP

Selfia Dwi Lailatul Hikmah, lahir di Probolinggo pada


tanggal 14 Januari 1999 dari pasangan suami istri Bapak
Abdul Hamid dan Ibu Suprihatin. Peneliti adalah anak
kedua dari 3 bersaudara. Bertempat tinggal di Jl. Dewi
Rengganis Desa Krucil Kecamatan Krucil Kabupaten
Probolinggo.

Pendidikan yang telah ditempuh oleh peneliti yaitu TK Dewi Rengganis


tahun 2003-2005, SDN Krucil 1 tahun 2005-2011, Mts. Al-islamiyah Krejengan
tahun 2011-2014, MA Zainul Hasan 3 Krejengan tahun 2014-2017. Kemudian
pada tahun 2018, melanjutkan di Universitas Islam Zainul Hasan Genggong.
Sampai dengan penulisan skripsi ini peneliti masih terdaftar sebagai Mahasiswa
Program S1 Perbankan Syariah di Universitas Islam Zainul Hasan Genggong.

You might also like