You are on page 1of 5

TUGAS INDIVIDU 2

ISU ANALISIS INSTANSI

Nama : dr. Rima Dramuslimah

Nip : 199401172022032009

LATSAR CPNS Gol. III

Angkatan VI, Kelompok IV

ANALISIS ISU INSTANSI

TINGGINYA ANGKA KEJADIAN PENYAKIT TIDAK MENULAR (PTM) YAITU


HIPERTENSI DAN DM TIPE 2 PADA PASIEN DIWILAYAH KERJA PUSKESMAS
LUBUK DURIAN, BENGKULU UTARA.

1. Identifikasi Isu

PTM (Penyakit Tidak Menular) merupakan penyakit kronik atau kondisi medis
yang tidak dapat ditularkan dari satu individu ke individu lainnya. PTM saat ini
merupakan masalah serius dan masih mendapat perhatian khusus dibidang kesehatan
karena menjadi penyumbang terbesar penyebab kematian secara global maupun nasional.

Diabetes mellitus dan hipertensi merupakan penyakit tidak menular yang menjadi
ancaman serius kesehatan global maupun nasional. Kedua penyakit tersebut dapat
menyebabkan komplikasi penyakit kronik lainnya dan menyebabkan kematian apabila
tidak di kendalikan. World Health Organization (WHO) memprediksikan kenaikan
jumlah pasien diabetes mellitus di Indonesia dari 8,4 juta pada tahun 2000 menjadi 21,3
juta pada tahun 2030 (PERKENI,2015).

Hipertensi cenderung mengalami peningkatan dari tahun ke tahun di hitung dari


tahun 2018 hingga tahun 2020 mengalami peningkatan yang besar yaitu pada tahun 2018
penderita hipertensi yang tercatat sebesar 25.8% dan pada tahun 2020 mengalami
kenaikan menjadi 34.1%. Berdasarkan data yang di peroleh, dari Dinas Kesehatan
Provinsi Bengkulu, kabupaten Bengkulu Utara termasuk salah satu kabupaten terbanyak
penderita hipertensi dan Diabetes Melitus tipe 2.
Identifikasi isu yang muncul di instansi dimana penulis ditempatkan yaitu di
Puskesmas Lubuk Durian, Bengkulu Utara. dimana penulis menemukan masalah yang
akan dijabarkan sebagai berikut:

1. Tingginya angka kejadian pasien dengan Hipertensi dan Diabetes Melitus Tipe 2

2. Rendahnya kesadaran, keinginan serta kemampuan (financial) pasien untuk dilakukan


rujukan.

3. Kurangnya sarana dan prasarana puskesmas

2. Analisis dan Penetapan Isu Terpilih


Penetapan isu terpilih menggunakan dua macam metode analisis. Analisis yang
pertama adalah metode USG (Urgency, Seriousness, dan growth) dan yang kedua dengan
metode Fishbone.
Metode USG (Urgency, Seriousness, dan Growth). Urgency artinya seberapa
mendesak suatu isu harus dibahas. Seriousness merujuk pada seberapa serius suatu isu
harus harus dibahas dikaitkan dengan akibat yang ditimbulkan. Growth menekankan pada
seberapa besar kemungkinan memburuknya isu tersebut jika tidak ditangani segera.

Tabel 1. Analisis Prioritas Isu Melalui Skala Nilai Matriks USG

No ISU U S G Total Peringkat


Tingginya angka kejadian pasien
1.
dengan Hipertensi dan Diabetes 5 5 5 15 I
Melitus Tipe 2
2. Rendahnya kesadaran, keinginan serta
kemampuan (financial) pasien untuk 3 3 4 10 III
dilakukan rujukan
Kurangnya sarana dan prasarana
3. 4 4 3 11 II
penunjang laboratorium di puskesmas

Skoring :
1. sangat tidak mendesak
2. kurang mendesak
3. cukup mendesak
4. mendesak
5. sangat mendesak
- Metode Fishbone

Teknik Analisis Isu Menggunakan FISHBONE

Manusia Metode

Kurangnya pengetahuan
masyarakat tentang Kurangnya program
V penyuluhan serta
penyakit HT dan DM
pemantauan berkala
Kurang Optimalnya terhadap pasien yang
koordinasi pengelola terdiagnosis
program dalam proses
pemantauan berkala
pasien Tingginya
penderita
HT dan DM
Alat penunjang
diagnosis yang tidak Sulitnya akses ke desa tempat
lengkap penduduk tinggal, serta letaknya
yang jauh dari puskesmas
Listrik yang tidak
stabil

sarana lingkungan

- Analisis SWOT
a. Strengths
Adanya 2 dokter umum di PKM lubuk durian yang dapat melakukan diagnosis dan
pengobatan pasien HT dan DM
b. Weakness
Kurangnya system pendataan pasien oleh nakes di pkm terkait. Hal ini menyebabkan
follow up pasien menjadi tidak efektif, sehingga pemantauan pasien baru dan lama
tidak maksimal
c. Opportunities
Kegiatan luar Puskesmas rutin dilakukan seperti posbindu dan mini loka karya lintas
sekto, hal ini memudahkan koordinasi dengan berbagai kalangan untuk monitoring
paisen HT dan DM.
d. Threat
Sulitnya akses ke desa karena jalan yang rusak dan letak desa yang jauh dari
puskesmas induk, membuat pemantauan sulit dilakukan. Serta kurangnya
pengetahuan masyarakat mengenai hipertensi dan DM tipe 2.
3. Dampak isu terpilih
Dari hasil metode analisis diatas dapat dilihat bahwa masalah prioritas di
Puskesmas Lubuk Durian adalah “ Tingginya angka kejadian pasien dengan hipertensi
dan diabetes mellitus tipe 2”. Sehingga apabila isu ini tidak segera dicarikan solusinya
maka dkhawatirkan akan timbul dampak yang buruk bagi pasien. Kerena hipertensi
merupakan penyakit silent killer dan diabetes mellitus tipe 2 ini sering terjadi akibat
lifestyle yang salah sehingga kedua penyakit tersebut akan menimbulkan komplikasi
yang serius seperti penyakit gagal ginjal, stroke, serangan jantung bahkan kematian.
4. Penetapan Gagasan Kegiatan

Melihat dampak yang akan terjadi dari masalah tersebut diatas maka perlu
dilakukan tindak lanjut agar masalah ini dapat diselesaikan. Maka ditemukan beberapa
solusi/gagasan yang diharapkan dapat membawa perubahan kearah yang lebih baik.
Gagasan pemecahan isu tersebut dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 2. Isu, Penyebab, dan Gagasan Penyelesaian isu

Isu Penyebab Terjadinya Isu Gagasan Kegiatan


Tingginya kejadian - Kurangnya pemahaman dan - Memberikan edukasi dan
penyakit hipertensi dan pengetahuan pasien dan keluarga pemahaman melalui
diabetes melitus tipe 2 tentang penyakit hipertensi dan penyuluhan secara berkala
diabetes melitus tipe 2 kepada pasien dan keluarga
tentang penyakit PTM
- Kurang Optimalnya seperti hepertensi dan DM
koordinasi pengelola program tipe 2 serta dampak yang
dalam proses pemantauan ditimbulkan
berkala pasien.
- Membuat leaflet yang bisa
- Terbatasnya sarana dan dibagikan ketika pasien
prasarana penunjang sedang berobat ke PKM
laboratorium untuk kebutuhan atau sedang mengikuti
penunjang diagnosis penyakit penyuluhan dengan
tersebut. mencantumkan sumber yang
akurat dan update.

- Meningkatkan kualitas
SDM Nakes di PKM dalam
pengelolaan progran HT
dan DM tipe 2 melalui
berbagai kegiatan seminar
atau pertemuan.

- Menyediakan alat
pemeriksaan untuk
penunjang diagnosis yang
layak seperti stetoskop,
tensimeter, dan alat
laboratorium penunjang.

You might also like