You are on page 1of 6

BAB I

PENDAHULUAN

1 . Latar Belakang

Kelompok rentan juga di sebut sebagai sub kelompok yang lebih mungkin untuk terkena masalah
kesehatan yang beresiko dari pada populasi lainnya. Populasi kelompok rentan lebih sensitive terhadap
resiko. Resiko bisa saja terdapat pada lingkungan yang berbahaya. Bahaya sosial, tingkah laku personal,
serta faktor biologi.

Kerentanan telah di defenisikan sebagai rentan terhadap cacat atau bahaya, atau beresiko miskin sosial
atau pisiko logis dan hasil fisiologis. Istilah rentan berasal dari kata latin yang berarti luka dan rentan
populasi adalah kelompok yang beresiko tinggi terhadap hasil kesehatan yang merugikan.

Disamping itu manusia juga merupakan makhluk individu yang mempunyai privasi, hak dan kewajiban.
Hak yang dimiliki manusia merupakan hak yang diberikan oleh Tuhan sejak di dalam kandungan. Hak
asasi manusia adalah hak yang dimiliki manusia yang telah diperoleh dan dibawanya bersamaan dengan
kelahiran atau kehadirannya di dalam kehidupan bermasyarakat

2. Rumasan Masalah

1. Apa yang di maksud dengan kelompok rentan?

2. Apa kebutuhan khusus pada masalah fisik?

3. Apa saja masalah disabilitas

4. Apakah terdapat perengaruh ras?

3. Tujuan

1. Untuk mengetahui apa yang di maksud dengan kelompok tentan.

2. Untuk mengetahui apa saja kebutuhan khusus pada masalah fisik.

3. Untuk mengetahui apa saja masalah disabilitas.

4. Untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan ras.

5. Untuk mengetahui dampak pada usia anak (<21 tahun)

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian

Kelompok rentan adalah masyarakat yang memiliki keterbatasan dalam menikmati kehidupan yang
layak. Faktor aksesibilitas terhadap sumber-sumber pemenuhan kesejahteraan sosial merupakan salah
satu hal baik sebagai penyebab juga menjadi akibat. Memetakan populasi dan kondisi kelompok rentan
secara tapat dan partisipatif merupakan awal dalam menentukan kegiatan dalam rangka penanganan
untuk membantuk kelompok ini. Mereka sering mengalami tingkat kematian yang lebih tinggi, akases
pelayanan kesehatan yang lebih rendah. Tidak di asuransikan atau kurang di asuransikan, memiliki
harapan hidup yang lebih rendah, dan kualitas hidup yang berkurang secara keseluruhan.

populasi rentan adalah orang miskin, suku terasing atau yang tinggal di tempat terpencil, ibu hamil,
lansia, anak-anak, orang dengan penyakit kronis, penyandang disabilitas dan lain sebagainya.

B. Kebutuhan khusus pada permasalahan fisik

Kelompok rentan tersebut memiliki kebutuhannya masing-masing seperti jaminan sosial, kesehatan
serta jaminan pendidikan. Dengan diberikan bantuan berupa charity, diharapkan kelompok rentan dapat
memenuhi kebutuhan hidupnya.

a) Masalah disabilitas
Disabilitas adalah inabilitas (ketidak mampuan) melakukan sesuatu, tetapi tidak semua inabilitas
termasuk disabilitas.
Ada 6 masalas fisik pada disabilitas yaitu :
1. Tuna netra
Istilah ini di pakai untuk mereka yang mengalami gangguan pengelihatan yang mengakibatkan
fungsi pengeluhatan tidak dapat di lakukan.
Anak tunanetra memiliki kebutuhan khusus yang menuntut adanya pelayanan khusus sehingga
potensi yang dimiliki oleh tunanetra dapat berkembang secara optimal.
2. Tunarunggu
Istilah tunarungu di kenakan bagi mereka yang mengalami gangguan pendengaran, mulai dari
yang ringan sapai dengan berat. Gangguan ini dapat terjadi sejak lahir.

3. Tunagrahita
Tunagrahita atau sering dikenal dengan cacat mental adalah kemampuan mental yang berda di
bawah normal. Tolak ukur yang sering di kenakan untuk ini adalah tingkat kecerdasan atau IQ.
4. Tunadaksa
Tunadaksa secara harfiah berarti cacat fisik. Oelh karena itu kecacatan ini, anak tersebut tidak
dapat melakukan aktivitas fisik secara normal. Anak yang kakinya tidak normal karena polio atau
yang anggota tubuhnya di amputasi karena penyakit dapat di kelompokan pada anak tunadaksa.
5. Tunalaras
Gangguan yang muncul pada anak ini berupa gangguan perilaku, seperti suka menyakiti diri
sendiri (seperti mencabik-cabik pakaian atau memukul-mukul kepalanya) suka menyerang
teman (agresif) atau bentuk prilaku penyimpangan yang lain.
6. Tunaganda
Istilah kelompok penyandang jenis ini adalah merka yang menyandang lebih dari satu kelainan.

b) Kelainan genetik
Beberapa penyabab yang paling banyak adalah sindromdown ( downsyndome), sindrom user
(usersyndome). Disamping itu, hambatan genetik juga dapat terjadi sejak lahir. Dengan adanya
kelainan kelamin pada organ tubuh seperti hydrocephaly, microcephaly akibat gangguan-
gangguan obat-obatan yang salah oleh ibunya pada masa kehamilan.
Kebutuhan khusus yang dapat kita berikan pada permasalahan kebutuhan pada kelainan genetik
kebutuhan fisik ini antaralain :
 Membawa anak ke puskesmas atau rumah sakit untuk di periksa tenaga medis secara rutin.
 Menindak lanjuti hasil pemeriksaan dari tenaga medis.
 Memasukan anak ke sekolah yang sesuai dan kembangkan potensi anak.
 Melakukan latihan rutin dan menggunakan alat bantu untuk mencegah bertabah kecacatan.

c) masalah peerbedaan ras


Filosofi bhineka tunggal ika mengajak kita untuk menyakini bahwa dalam diri manusia
bersemayan potensi kemanusiaan yang bila dikembangkan melalui pendidikan yang baik dan
benar dapat berkembang tak terbatas. Dan peru diyakini pula bahwa potensi itu pun ada pada
diri setiap ABK. Karena , sepertinya hal ras, suku, dan agama di tanah indonesia keterbatasan
pafa ABK maupun keunggulan anak pada umunnya memiliki kedududukan yang sejajar.Suasana
tolong menolong seperti yang dikemukakan diatas dapat diciptakan melalui suasana belajar dan
kerjasama yang silih asah, silih asih, dan silih asuh( saling mencerdaskan,saling mencinta, dan
saling tenggang rasa).
Kebutuhan khusus yang dapat kita berikan pada permasalahan ras ini antara lain :
1) Ajak berpikir kritis dan terbuka perkenalan kepada anak dibawah keragaman yanga ada
dilingkungan sekitar adalah anugerah dari tuhan yang maha esa.
2) Ajak bersosialisasi dengan lingkungan .beri kebebasan kepada anak untuk berteman dengan
siapapun tan pa emandang amaga, suku, maupun ras.
3) Bangun rasa percaya dir. Bangun rasa percaya diri anak dengan cara melatih mencintai dirinya
sendiri.motivasi anak untuk meninjolkan kelebihan yang ada pada diri mereka sendiri
4) Bacakan cerita tentang perbedaan dan keberagaman.
5) Bertamasya. Ajak berkunjung ketempat- temoat yang penuh keragaman seperti ke taman mini
indonesia indah, museum, mal atau pertokoan. Gunakan jelajah museum atau lokasi-lokasi
wisata secara virtual selama masa pandemi covid-19. Kenalkan kepada anak bahwa indonesia
memiliki keberagaman suku, agama, budaya, dan adat istiadat.
6) Contoh teladan anak merupakan pembelajaran yang cepat, terlebih belajar dari sikap-sikap yang
ditnjukkan oleh orangtua.
7) Tanamkan karakter kebangsaan. Orang tua ataupun guru dapat mengajak anak mengikuti
kegiatan-kegiatan yang memebrikan semangat untuk tumbuhnya rasa nasionalisme dan
karakter kebangsaan.

d) masalah usia anak dibawah 21 tahun

Masa remaja terdiri atas 3 subfase yang jelas, yaitu masa remaja awal( usia 11 sampai 14 tahun), masa
remaja pertengahan (usia 15-17 tahun), dan masa remaja akhir (usia 18-21 tahun) (wong, 2008).

Kebutuhan kan informasi, pengsuhan (caregiving), kemarahan dan perasaan bersalah, komunikasi dan
perasaan terisolir dan masa depan merupakan permasalahan yang harus dijaga oleh keluarga terutama
oleh saudaranya yang dekat.

Kebutuhan yang dapa kita berikan pada anal berkebutuhan khusus dengan permasalahan fisik pada usia
< 21 tahun, antara lain :

 Jadilah pendegar yang baik


 Menghormati privasi anak
 Sepakati aturan penting
 Berikan motivasi untuk cita-citanya
 Berikan informasi dalam bergaul
 Sampaikan cara mengelola stres.
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

1. Anak berkebutuhan khsus (ABK) secara fisik memerlukan pendampingan baik dari segi
kesehatan, sosial, pendidikan dan kasih sayang.
2. ABK secara fisik dapat dibagi menjadi empat sumber yaitu masalah fisik, kelainan genetis,
perbedaan ras dan masalah pada kelompok usia dibawah 21 tahun.
3. ABK secara nyata miminal ada 6 masalah utama dari banyak masalah yang harus ada
pendampingan.
4. Masalah genetis umumnya berasal dari masa kehamilan berbagai factor.
5. Perbedaan ras dapat disejajarkan oleh undang-undang negara RI.
6. Masalah usia anak dibawah umur 21 yang ABK sangat berkaitan dengan kecemasaan masa
depannya.

Saran

1. Sebagai petugas kesehatan / bidan, kita perlua mengali lebih dalam mengenai kebutuhan khusus
pada anak dengan permasalahn fisik.
2. Perlunya kerjasama semua pihak dalam penatalaksanaan yang baik dalam melengkapi
kebutuhan khusus pada anak yang mengalami pemasalahan fisik
3. Lebih meningkatkan KIE kepada keluarga yang anaknya mengalammi kebutuhan khusus.
4. Kolaborasi dan melakukan rujukan agar semua permasalahan khusus dapat diangani.
DAFTAR PUSTAKA

https://jurnal.unpad.ac.id/share/article/view/2018

https://id.scribd.com/presentation/523013580/Pp-Abk-Fisik-Kelompok-i

https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=https://www.bphn.go.id/data/documents/
kelompok_rentan.pdf&ved=2ahUKEwiBu7iLtP33AhXPH7cAHYKhD9oQFnoECAkQAQ&usg=AOvVaw1faAB
Zla3s6C-YK-9Mktgb

https://perpustakaan.bnpb.go.id ›

You might also like