You are on page 1of 5

TB - MDR

No.Dokumen :
No. Revisi :
SOP TanggalTerbit :

Halaman :
PUSKESMAS BONTO Dr.Fachriany.S.Ked.M.Kes
MARANNU NIP. 19790808 200902 2 003

1.Pengertian Merupakan kegiatan untuk menemukan dan mengidentifikasi pasien yang


dicurigai menderita TB-MDR ( suspek TB-MDR ).
2.Tujuan Untuk menemukan dan mengidentifikasi suspek TB-MDR diantara seluruh
pasien yang datang berobat

3.Kebijakan Bahwa prinsip fundamental yang mendasari strategi penemuan kasus TB-
MDR adalah dengan melakukan identifikasi dan pemeriksaan sistematis
serta tepat waktu atas para suspek TB-MDR. Sehingga dapat segera dimulai
upaya pengobatan.
4.Referensi
Prosedur A. Persiapan alat dan bahan
a) Buku
b) Pulpen
c) Masker N 95
d) Hand Scoon
e) Hand Sanitizer
B. Langkah-langkah
 Identifikasi pasien suspek TB-MDR dilakukan oleh dokter atau
perawat
 Pasien di identifikasi sebagai suspek TB-MDR, apabila mempunyai
gejala TB (batuk berdahak> 2 minggu ), atau pun tanda gejala
tambahan ( gejala respiratorik : sesak nafas, nyeri dada, batuk
berdarah, atau gejala sistemik : berat badan menurun, malaise,
demam meriang>1 bulan ), dan memenuhi criteria dibawah ini :
1. kasus TB kronik / kasus TB gagal pengobatan kategori-2
2. kasusu TB yang tidak konversi pengobatan kategori-2
3. kasus TB yang pengobatan non DOTS
4. kasus TB gagal pengobatan kategori-1
5. kasus TB kambuh ( kategori-1 / kategori-2 )
6. kasus TB yang kembali pengobatan setelah lalai
7. kontakerat TB-MDR, yaitu seseorang yang tinggal bersama
pasien TB-MDR
5.Diagram Alir
6.Unit Terkait a) Penanggung jawab upaya kesehatan Masyarakat esensial dan
Keperawatan Kesehatan Masyarakat
b) Penanggung jawab upaya kesehatan masyarakat pengembangan
c) Penanggung jawab upaya kesehatan perseorangan, kefarmasian
dan laboratorium
d) Penanggung jawab jaringan pelayanan puskesmas dan jejaring
fasilitas pelayanan kesehatan
e) Tata Usaha

7.Dokumen Terkait a) hasil pelaksanaan kegiatan


b) rencana pelaksanaan kegiatan
PENANGANAN TB PARU BARU
No.Dokumen :
No. Revisi :
SOP TanggalTerbit :

Halaman :
PUSKESMAS BONTOA Dr.Fachriany.S.Ked.M.Kes
NIP. 19790808 200902 2 003

1.Pengertian TB paru adalah suatu penyakit yang menyerang organ paru-paru yang
disebabkan oleh bakteri yang bernama Mycobacterium tuberculosa.
2. Tujuan Agar penanggulangan TB dangan Strategi DOTS bisa memberikan daya
ungkit dalam penemuan dan penanganan kasus TB di masyarakat
3.Kebijakan Sebagai pedoman dalam penanganan TB dengan strategi DOTS
4.Referensi Buku pedoman Nasional Penanggulangan Tuberkulosis Tahun 2008
5.Prosedur A. Persiapan alat dan bahan
a) Buku
b) Pulpen
c) Masker N95
d) Hand Scoon
e) Hand Sanitizer
B. Langkah-langkah
1) Penanggungjawab Upaya P2P melakukan penjaringan tersangka TB
2) Penanggungjawab Upaya P2P mencatat hasil penjaringan dalam
buku TB 06
3) Penanggungjawab Upaya P2P membuat pengantar bagi pasien
tersangka TB untuk pemeriksaan BTA di lembar TB 05
4) Petugas laboratorium mencatat hasil pemeriksaan di buku TB 04
5) Penanggungjawab Upaya P2P mengkonsultasikan pasien dengan
hasil BTA positif ke dokter
6) Penanggungjawab Upaya P2P memberikan konseling tentang
penyakit TB, pencegahan, penularan dan pengobatan.
7) Penanggungjawab Upaya P2P mencatat data pasien, hasil
pemeriksaan BTA, diagnosa dan pengobatan di buku TB 01.
8) Penanggungjawab Upaya P2P membuat jadwal kontrol dan
pengambilan OATdi lembar TB 02.
9) Penanggungjawab Upaya P2P memberikan OAT yang pertama
untuk diminum di tempat pelayanan.
10) Penanggunjawab Upaya P2P mengobservasi efek samping minum
OAT selama 15 menit.
11) Penanggungjawab Upaya P2P mengisi buku laporan TB 03.
12) Penanggungjawab Upaya P2P menyerahkan lembar TB 02 dan OAT
untuk 14 hari,jika tidak ada efek samping minum obat.
13) Penanggungjawab Upaya P2P mengkonsultasikan pasien ke dokter,
jika mengalami efek samping minum obat.
14) Dokter memberikan resep tambah untuk penanganan efek samping.
15) Penanggungjawab Upaya P2P memberikan rujuk balik bagi pasien
luar wilayah.
16) Penaggungjawab Program TB melakukan evaluasi terhadap
pelaksaan Strategi DOTS setiap 2 bulan, 5 bulan dan akhir
pengobatan.
17) Penanggung jawab Program TB melakukan tindak lanjut terhadap
hasil evaluasi StrategiDOTS
6.Diagram Alir
7.Unit Terkait 1. Penanggung jawab upaya kesehatan Masyarakat esensial dan
Keperawatan Kesehatan Masyarakat
2. Penanggung jawab upaya kesehatan masyarakat pengembangan
3. Penanggung jawab upaya kesehatan perseorangan, kefarmasian
dan laboratorium
4. Penanggung jawab jaringan pelayanan puskesmas dan jejaring
fasilitas pelayanan kesehatan
Tata Usaha

8.Dokumen Terkait 1. hasil pelaksanaan kegiatan


2. rencana pelaksanaan kegiatan
PENGAMBILAN SPUTUM
No.Dokumen :
No. Revisi :
SOP TanggalTerbit :

Halaman :
PUSKESMAS BONTOA Dr.Fachriany.S.Ked.M.Kes
NIP. 19790808 200902 2 003

1.Pengertian Pengambilan sampel sputum pada saluran pernafasan pasien yang dicurigai
mengandung kuman Mycobacterium Tubercolosa dengan cara dibatukkan.
Sputum adalah sekret atau mukus yang dihasilkan dari paru-paru, bronkus
dan trakea.
2.Tujuan 1) Untuk mengetahui apakah didalam sputum pasien terdapat kuman
Mycobacterium Tuberculosa.
2) Untuk menegakka diagnosis TB paru dan pemberian OAT.
3.Kebijakan SK
4.Prosedur
A. Persiapan alat dan bahan
a) Buku
b) Pulpen
c) Masker N95
d) Hand Scoon
e) Hand Sanitizer
B. Langkah-langkah
1. Pasien diberi 2 buah pot yang di beri etiket pada sisi luaranya A dan
B untuk di bawa pulang ke rumah.
2. Pasien di berikan konseling cara mengeluarkan sputum Sebelum
mengisi 2 buah pot yang di berikan
3. Setelah menengisi 2 buah pot segera mengantar ke puskesmas dan
di serahkan ke petugas labaoratorium.
5.Unit Terkait 1) poli umum
2) laboratorium

You might also like