Professional Documents
Culture Documents
1208 2375 1 SM
1208 2375 1 SM
JURNAL ILMIAH
Disusun oleh :
Ahmad Wahyudi
105020100111055
Bahwa artikel Jurnal tersebut dibuat sebagai persyarctan ujian skripsi yang
dipertahankan di depan Dewan Penguji pada tanggal 07 Juli 2014.
Malang, T Juli20l4
Dosen Pembimbing,
Ahmad Wahyudi
Khusaini
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya
Email: ahmad.wahyud1@ymail.com
ABSTRACT
The aimed of this study is to analyze the factors affecting revenue toward dairy cow cooperative
member, case study :”SAE” members in Pujon district, Malang. The revenue of “SAE” members
became a dependent variable. Meanwhile, the independent variables in this study were age, number of
labor force, number of land for forage, category of work, number of dairy cow lactating, and work
experience. Population consist of “SAE” members in potential areas of production Sebaluh, Ngabab
and Jurangrejo. The selected sample are the member of upper middle income. OLS regression analysis
results showed that at the 95 percent confidence level, number of land for forage, category of work,
number of dairy cow lactating, and work experience had an effect on revenue of “SAE” members.
While age and number of labor force had no effect on member’s revenue.
Keywords : Revenue, “SAE” Members, Age, Number of Labor Force, Number of Land for Forage,
Category of Work, Number of Dairy Cow Lactating, Work Experience
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan anggota
koperasi peternakan sapi perah, studi kasus pada anggota koperasi “SAE” Kecamatan Pujon,
Kabupaten Malang. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah pendapatan yang diterima oleh
anggota koperasi “SAE” Pujon. Sementara, umur, jumlah tenaga kerja, kepemilikan lahan hijauan,
kategori usaha, kepemilikan sapi laktasi dan dan pengalaman kerja merupakan variabel independen.
Populasi berupa anggota koperasi “SAE” Pujon pada tiga area produksi potensial yaitu Sebaluh,
Ngabab dan Jurangrejo. Sampel yang dipilih adalah anggota dengan pendapatan menengah ke atas.
Hasil analisis regresi OLS menunjukan bahwa pada derajat keyakinan 95 persen, kepemilikan lahan
hijauan, kategori usaha, kepemilikan sapi laktasi dan dan pengalaman kerja mempunyai pengaruh yang
signifikan terhadap pendapatan anggota koperasi “SAE” Pujon. Sedangkan usia dan jumlah tenaga
kerja tidak berpengaruh terhadap pendapatan anggota.
Kata kunci: Pendapatan, Anggota Koperasi “SAE” Pujon, Usia, Jumlah Tenaga Kerja, Kepemilikan
Lahan Hijauan, Kategori Usaha, Kepemilikan Sapi Laktasi, Pengalaman Kerja
A. PENDAHULUAN
Pertumbuhan Koperasi di Berbagai Negara terus menunjukkan tren positif. Gerakan Koperasi
mampu menyatukan lebih dari 1 miliar orang di seluruh dunia. International Co-operative Alliances
(ICA), Perkumpulan Koperasi International memperkirakan bahwa kehidupan lebih dari 3 miliar
orang, atau setengah dari populasi penduduk dunia, dibuat aman dengan adanya koperasi masyarakat.
Fenomena ini menunjukkan bahwa sejatinya Koperasi memang masih booming dan begitu digandrungi
oleh masyarakat dunia. Meskipun dulu Koperasi diprediksi akan sulit bersaing dengan perusahaan dan
industri skala besar terutama terkait produktivitasnya, namun koperasi kini telah berkembang dan
tumbuh di tengah masyarakat dunia.
Di Indonesia sendiri sudah sejak lama kita kenal tiga pilar utama penyangga perekonomian
Nasional yang diharapkan berperan aktif mendorong roda perekonomian di tengah hegemoni
masyarakat yang semakin beraneka ragam, yaitu Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Badan Usaha
Milik Swasta (BUMS) dan Koperasi. Tentunya dari ketiga pilar perkekonomian tersebut memiliki
fungsi dan peran masing – masing sesuai dengan kapasitas dan kebutuhan masyarakat saat ini.
Dalam perkembangannya, dari ketiga pilar utama perekonomian Indonesia, Koperasi mempunyai
record perjalanan yang paling berliku jika dibandingkan dengan dua pilar usaha lain, mulai dari
koperasi yang tidak aktif hingga gulung tikar akibat ditinggal oleh anggotanya. Pakar Koperasi dan
Ekonomi, Bernhard Limbong mengungkapkan bahwa kondisi perkoperasian di Indonesia sampai tahun
2011 cukup memperihatinkan. Sebanyak 27 persen dari 177.000 koperasi yang ada di Indonesia atau
sekitar 48.000 koperasi tidak aktif (sumber : kompasiana.com).
Dilain pihak, beberapa ekonom sepakat bahwa Koperasi di Indonesia merupakan “Ekonomi Soko
Guru” yang lahir dan berkembang sebagai suatu identitas tersendiri di tengah masyarakat yang
beragam. Sehingga koperasi bukan sekedar sebagai sistem namun juga telah mengalir menjadi karakter
perekonomian masyarakat Indonesia. Hal tersebut bukan tanpa alasan mengingat Koperasi di
Indonesia adalah kegiatan usaha yang paling sesuai dengan karakterisitik perekonomian Nasional
sebagaimana diamanatkan dalam UUD 1945 Pasal 33 Khususnya ayat 1 yang berbunyi “Perekonomian
disusun sebagai usaha bersama berdasar asas kekeluargaan”.
Perjalanan Koperasi di Indonesia sendiri memang cukup menarik, meskipun terdapat beberapa
kasus mengenai koperasi yang tidak aktif hingga gulung tikar, namun usaha Koperasi bersama UMKM
justru mampu membuktikan eksistensinya dalam menopang perekonomian Nasional. Pada tahun 1998
ketika terjadi krisis besar melanda tanah air serta berlanjut kepada Krisis Keuangan Global pada 2008,
Koperasi dan UMKM telah membuktikan diri sebagai satu-satunya usaha yang berdaya tahan tinggi
terhadap krisis ekonomi yang melanda Dunia, tidak terkecuali imbasnya pada goncangan hebat pada
perekonomian Domestik.
Menteri Koperasi dan UKM Sjarif Hassan juga menegaskan bahwa Koperasi dan UMKM telah
berkontribusi setidaknya 58% dari Pendapatan Domestik Bruto. Sumber lain, data dari Kementrian
Koperasi dan UKM yang dirilis pada tahun 2013 menyebutkan ada sekitar 200.818 unit koperasi di
Indonesia, termasuk di dalamnya 1.472 unit koperasi nelayan yang tersebar di 23 provinsi. Dengan
jumlah anggota mencapai lebih dari 33,6 juta orang. Pertumbuhan koperasi pun cukup signifikan yakni
mencapai tujuh sampai delapan persen per tahunnya (sumber : depkop.go.id).
Jawa tengah dan Jawa Timur adalah 2 provinsi yang berhasil medapatkan penghargaan atas
keberhasilannya dalam menjalankan program pembinaan terhadap Koperasi dan UMKM di
wilayahnya. Untuk Provinsi Jawa Timur sendiri pada tahun 2013 ini telah berhasil masuk sebagai
bagian dari 300 elit koperasi terbesar dan tersukses di dunia (World Co-operative Report 2013) melalui
usaha Koperasi Warga Semen Gresik Jawa Timur yang berada pada posisi 233 dunia.
Provinsi Jawa Timur juga terkenal dengan produktivitas di sektor pertanian dan peternakan. Hal
ini dapat dilihat dari hasil laporan perkembangan produktivitas susu sapi Nasional yang menempatkan
Provinsi Jawa Timur sebagai penghasil susu sapi terbesar Nasional (Dirjen Peternakan Nasional, 2014)
hampir sekitar 50% produksi susu sapi nasional disumbangkan oleh Provinsi Jawa Timur. Data pada
tahun 2009 menyebutkan, kontribusi produksi susu sapi Provinsi Jawa Timur pada produksi Nasional
adalah sebesar 55, 83 %. Sementara pada tahun 2010 adalah sebesar 58,07 %, 56,65 % pada tahun
2012 dan 57,76 % pada tahun 2013.
Sementara itu, secara umum produksi susu sapi Nasional tidak mampu memenuhi jumlah
permintaan masyarakat atas komoditi susu sapi oleh masyarakat. Tercatat pada tahun 2009 konsumsi
susu sapi nasional jauh berada di atas nilai produksi susu segar Nasional, itu artinya terjadi excess
demand sebesar 1298,13 ton, pada 2010 kembali meningkat pada posisi 1367,7 ton, kemudian 2198,65
ton pada 2011 dan 2535,11 ton pada tahun 2012. Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa sejauh ini
produksi susu segar Nasional memang masih jauh untuk mampu memenuhi permintaan yang dari
masyarakat.
Secara ringkas, informasi perkembangan produksi dan konsumsi susu sapi Nasional serta
sumbangsih produksi susu segar Provinsi Jawa Timur dapat dilihat pada gambar 1.1 berikut:
4000
3000 Konsumsi
Nasional
2000 Produksi
Nasional
1000
Produksi Jawa
0 Timur
2009 2010 2011 2012
Koperasi peternakan dan pemerahan susu sapi “SAE” Pujon adalah salah satu koperasi yang
cukup besar di Provinsi Jawa timur. Terletak di Kecamatan Pujon Kabupaten Malang, Koperasi ini
sudah memiliki 8.807 anggota hingga akhir tahun 2013, perkembangan yang cukup baik yang di awal
terbentuknya pada tahun 1962 hanya memiliki 22 orang anggota saja. Koperasi “SAE” Pujon juga
menjadi sumber mata pencaharian terbesar, usaha yang menguasai 63% penduduk sebagai anggota
yang aktif menjalankan usaha peternakan sapi perah ini (sumber : Database Supervisor Koperasi
“SAE” Pujon).
Sesuai laporan tahunan Koperasi “SAE” Pujon, selama lima tahun belakangan ini produktivitas
anggota cenderung mengalami penurunan, hal tersebut dapat dilihat dari produksi liter susu yang
dihasilkan. Satu-satunya peningkatan produksi hanya terjadi pada tahun 2010 yang meningkat sebesar
4.902.892,5 liter dari tahun 2009 yang mencapai 36.284.145,0 liter. Sementara pada tahun berikutnya
yakni pada tahun 2011 terjadi penurunan sebesar 1.429.923,5 liter. Begitu pula pada tahun 2012 dan
2013, secara berturut-turut produksi susu sapi menurun sebesar 4.633.986 liter dan 2.319.312,5 liter.
Sejalan dengan hal tersebut kepemilikan modal utama anggota berupa sapi ternak tercatat juga
mengalami penurunan pada tahun 2011 sebesar 1051 ekor sapi, 2012 kembali menurun sebesar 7132
ekor sapi. Begitu juga pada tahun 2013 yang mengalami penurunan sebesar 19 ekor sapi. Penambahan
jumlah kepemilikan sapi hanya terjadi pada tahun 2010 yaitu sebesar 2022 ekor sapi. Fenomena
tersebut menunjukkan bahwa kepemilikan sapi memiliki pengaruh positif terhadap produktivitas
anggota.
Selain itu juga disebutkan bahwa telah terjadi peningkatan jumlah anggota Koperasi “SAE” Pujon
selama beberapa tahun belakangan. Penambahan jumlah anggota yang bertindak sebagai tenaga kerja
produktif seharusnya dibarengi dengan peningkatan jumlah output produksi, hal ini dikarenakan telah
terjadi penambahan input produksi berupa faktor tenaga kerja. dari tahun 2010 hingga 2012 secara
berturut-turut terjadi penambahan anggota sebesar 339 orang, 368 orang dan 146 orang. Sedangkan
untuk tahun 2013 terjadi sedikit penurunan pada jumlah anggota sebesar 13 orang.
Mengutip pernyataan yang dikemukakan oleh Sadono Sukirno (2009) dalam bukunya Mikro
Ekonomi (Edisi Ketiga) mengenai hubungan antara produktivitas dengan upah uang (dalam hal ini
adalah pendapatan) yang diterima oleh tenaga kerja, menyebutkan ada keterkaitan yang sangat erat
antara kenaikan upah dengan tingkat produktivitas. Upah yang diterima pekerja akan tergantung sekali
kepada produktivitas/ produksi berupa output yang dihasilkan oleh tiap-tiap pekerja.
Pada data perkembangan anggota “SAE” Pujon ditemukan hubungan yang saling mempengaruhi
antara jumlah anggota yang bertidak sebagai tenaga kerja dalam menjalankan proses produksi, serta
ketersediaan modal berupa kepemilikan sapi laktasi terhadap produktivitas. Karena output yang
dihasilkan oleh anggota Koperasi “SAE” Pujon adalah pendapatan, yang berasal dari liter produksi
susu sapi dikalikan dengan harga jual, maka produktivitas anggota dapat ditimbang dengan
menggunakan satuan pendapatan. Keduanya mempunyai hubungan yang linier.
Berdasarkan uraian tersebut diatas kiranya perlu untuk dilakukan penelitian pada anggota
Koperasi “SAE” Pujon. Hubungannya dengan produktivitas anggota dalam memperoleh pendapatan,
maka penelitian ini digunakan untuk menganalisis variabel-variabel yang berpengaruh terhadap
pendapatan anggota Koperasi “SAE” Pujon.
B. KERANGKA TEORITIS
Penelitian Terdahulu
Penelitian yang berjudul The factors affecting milk production and milk production cost :
Canakkale case, Biga yang dilakukan oleh Duygu AKTURK, Zeki BAYRAMOGLU, Ferhan
SAVRAN, dan F. Fusun TADLIDIL (2010) menyatakan bahwa 61,49% variasi produksi susu
dipengaruhi oleh penggunaan pakan hijauan dan konsentrat.
Penelitian yang dilakukan oleh Akhmad Nasrul Haq (Skripsi, 2007) yang berjudul Faktor-faktor
yang mempengaruhi produktivitas tenaga kerja bagian penyortiran pada koperasi Agrobisnis Tarutama
Nusantara (TTN) di Kabupaten Jember menunjukkan bahwa umur mempunyai pengaruh negatif
terhadap produktivitas tenaga kerja sementara masa kerja mempunyai hubungan yang positif. Dan
yang terakhir adalah variable tingkat pendidikan yang mempunyai pengaruh positif terhadap
peningkatan produktivitas tenaga kerja.
Sementara itu penelitian yang berjudul Efisiensi produksi usaha sapi perah rakyat (Studi kasus
pada peternak anggota koperasi usaha peternakan dan pemerahan sapi perah Kaliurang, Sleman,
Yogyakarta) yang dilakukan oleh Melani Astuti, Rini Widiati dan Yustina Yuni Saranindyah (2010)
menyatakan bahwa presentase induk laktasi dan jumlah ternak mempunyai pengaruh yang signifikan
positif terhadap produksi susu, sementara jumlah pakan hijauan dan konsentrat tidak berpengaruh
terhadap produksi susu.
Penelitian yang dilakukan oleh Rina Kurniawati (2012) dengan judul faktor-faktor yang
mempengaruhi produksi susu sapi perah (kasus peternak anggota kelompok ternak mekar jaya desa
cipayung, Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat) menyatakan bahwa
berdasarkan hasil pendugaan parameter fungsi produksi menunjukkan bahwa variabel konsentrat,
hijauan, ampas tahu, mineral dan air mempunyai pengaruh signifikan positif terhadap peningkatan
produksi susu para peternak sapi. Sementara untuk masa laktasi dan tenaga kerja mempunyai pengaruh
yang negative terhadap peningkatan produktivitas susu sapi perah.
Sementara beberapa penelitian yang berkaitan langsung dengan pendapatan, diantaranya adalah :
pertama, penelitian yang dilakukan oleh Christofel D. Nababan dengan judul analisis faktor-faktor
yang mempengaruhi pendapatan petani jagung di Kecamatan Tiga Binanga Kabupaten Karo, dengan
menggunakan data primer pada satu masa panen yang dimulai pada April 2008 - Agustus 2008 dengan
metode OLS. Hasil penelitian menyebutkan bahwa jumlah tenaga kerja, dan kepemilikan lahan
mempunyai peranan yang signifikan positif terhadap pendapatan petani, sedangkan harga pupuk tidak
berpengaruh signifikan dalam penelitian tersebut.
Selanjutnya Ratih Dewanti dan Ginda Sihombing lewat penelitiannya yang berjudul analisi
pendapatan usaha peternakan ayam buras (Studi kasus di Kecamatan Tegalombo, Kabupaten Pacitan).
Penelitian tersebut dilaksanakan mulai tanggal 2 Januari – 4 Februari, dengan metode survey dan
penentuan sampel menggunakan teknik purposive sampling. Hasil penelitian menyebutkan, besarnya
pendapatan dipengaruhi oleh biaya pembelian ayam dan biaya listrik, sementara biaya lain seperti
biaya pakan, obat/ vitamin dan jumlah tenaga kerja tidak berpengaruh signifikan terhadap pendapatan.
Dan yang terakhir adalah penelitian oleh Surya Amri Siregar, yang berjudul analisi pendapatan
peternak sapi potong di Kecamatan Stabat Kabupaten Langkat. Hasil penelitian menyebutkan bahwa
skala usaha (jumlah ternak sapi) berpengaruh sangat nyata terhadap pendapatan peternak sapi potong.
Sementara umur peternak, tingkat pendidikan, pengalaman beternak, motivasi beternak, jumlah
tanggungan keluarga dan jumlah tenaga kerja tidak berpengaruh signifikan terhadap pendapatan
peternak sapi potong.
Dari beberapa penelitian terdahulu tersebut di atas, dapat kita tarik kesimpulan sementara bahawa
variable-variabel yang mempengaruhi produktivitas tenaga kerja koperasi memang sngat bervariasi
dan memiliki tingak perngaruh yang berbeda-beda pula. Oleh karena itu, dalam penelitian kali ini
penulis berusaha untuk mencoba merangkum variable-variabel tersebut yang kemudian akan disusun
kedalam sistematika pemikiran yang dianggap paling sesuai dalam penelitian ini.
C. METODE PENELITIAN
Dalam penelitian ini digunakan pendekatan kuantitatif. Data yang digunakan adalah gabungan
antara data primer dan sekunder berupa data antar ruang cross section yang menjadi atribut anggota
Koperasi “SAE” Pujon sebagai objek penelitian ini. Data pendapatan dan pengalaman kerja diperoleh
secara langsung dari supervisor database, sementara untuk data usia, jumlah tenaga kerja, kepemilikan
lahan hijauan, kategori usaha dan kepemilikan sapi laktasi diperoleh dari responden melalui
wawancara secara langsung.
Populasi pada penelitian ini adalah seluruh anggota Koperasi “SAE” Pujon yang berada pada tiga
lokasi potensial wilayah produksi Koperasi “SAE” Pujon. ketiga lokasi tersebut adalah pos
penampungan Sebaluh, Ngabab dan Jurangrejo.
Teknik penentuan sampel yang digunakan adalah purposive sampling, menurut Sugiyono (2011),
teknik ini merupakan teknik pengambilan sampel dengan menggunakan pertimbangan tertentu. Dalam
penelitian ini, yang dijadikan sampel penelitian adalah anggota upper-middle income anggota dengan
alasan agar lebih memudahkan penelitian untuk melihat bagaimana anggota dapat meningkatkan
pendapatannya, sehingga dapat dijadikan pertimbangan untuk meningkatkan pendapatan di kelompok
lain. Pendapatan dihitung selama satu masa produksi, yakni pada 2 April – 15 April 2014 karena
anggota Koperasi “SAE” Pujon menerima pendapatan pada setiap satu periode produksi.
Pada tabel di atas terlihat bahwa, model yang diestimasi tidak terkena masalah autokorelitas,
multikolinearitas, heteroskedastisitas serta mempunyai distribusi error yang terdistribusi secara normal
(lolos uji normalitas). Oleh karena itu berdasarkan uji asumsi klasikmaka dapat disimpulkan bahwa
model tersebut layak untuk digunakan.
Kesimpulan
Sesuai dengan tema, judul penelitian, dan hasil pembahasan pada penelitian ini adalah bertujuan
untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan anggota Koperasi “SAE” Pujon.
penelitian ini kemudian lebih berfokus pada pengaruh usia anggota, jumlah tenaga kerja, kepemilikan
lahan hijauan, kategori usaha, kepemilikan sapi laktasi, dan pengalaman kerja anggota Koperasi “SAE
Pujon terhadap produktivitas yang diukur dengan menggunakan satuan pendapatan per 15 hari masa
produksi.
Kondisi produktivitas (produksi susu sapi) oleh anggota Koperasi “SAE” Pujon saat ini cenderung
fluktuatif/ naik-turun. Namun, sebagian besar cenderung mengalami penurunan. Terdapat hubungan
yang linier antara produktivitas dengan jumlah pendapatan yang diterima oleh anggota. Oleh karena
adanya penurunan produktivitas, maka jumlah pendapatan yang diterima dipastikan akan mengalami
penurunan seiring dengan produktivitas anggota.
Dalam penelitian ini ditemukan beberapa faktor yang mempengaruhi pendapatan anggota
Koperasi “’SAE” Pujon, diantaranya kepemilikan lahan hijauan yang berpengaruh signifikan positif,
kategori usaha yang berpengaruh signifikan negatif, kepemilikan sapi laktasi yang mempunyai
pengaruh signifikan positif, dan pengalaman kerja juga ditemukan berpengaruh signifikan positif.
Artinya, variabel-variabel tersebut secara statistik mempengaruhi besarnya pendapatan yang diterima
oleh anggota.
Selain itu juga ditemukan tidak berlakunya beberapa teori dalam penelitian ini. Hasil penelitian
menyebutkan bahwa pertambahann usia anggota tidak berpengaruh signifikan pada pendapatan
anggota Koperasi “SAE” Pujon, begitu juga dengan keberadaan jumlah tenaga kerja yang dimiliki oleh
anggota tidak berpengaruh pada jumlah pendapatan yang diterima anggota Koperasi “SAE” Pujon.
Saran
Sesuai dengan hasil dan kesimpulan yang diperoleh dalam penelitian ini, ada beberapa saran yang
dapat penulis berikan guna melakukan perbaikan atas beberapa permasalahan yang ada. Dalam
penelitian ini, sampel yang diambil adalah anggota dengan tingkat produktivitas paling tinggi, dapat
dikatakan kategori kelompok pendapatan menengah ke atas di tiga titik pos potensial. Oleh karenanya,
diyakini bahwa masih banyak anggota Koperasi “SAE” Pujon terutama di pos-pos kecil yang
memiliki pendapatan relative rendah
Sejalan dengan hal tersebut untuk melakukan distribusi pendapatan perlu dilakukan upaya yang
mengarah pada peningkatan produktivitas, Koperasi “SAE” Pujon perlu mengupayakan program
distribusi atas kepemilikan hewan ternak agar lebih merata karena dalam penelitian ini kepemilikan
sapi laktasi terbukti signifikan meningkatkan pendapatan anggota. Melalui intensifikasi dan
pendampingan program “gaduhan” hewan ternak kepada anggota. Program gaduhan merupakan solusi
dari kredit ternak yang beresiko macet. Program ini juga diharapkan mampu memberikan ruang bagi
pihak Koperasi “SAE” Pujon untuk mengawasi distribusi dan kualitas hewan ternak yang dimiliki
anggota.
Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa keberadaan jumlah tenaga kerja tidak berpengaruh
signifikan pada peningkatan produktivitas sehingga terdapat peningkatan pendapatan anggota Koperasi
“SAE” Pujon. perlu diberikan stimulus untuk merangsang kinerja pekerja agar lebih baik. Stimulus
diberikan lewat insentif kerja. Insentif ini diperuntukkan untuk mendorong semangat dan motivasi
kerja yang lebih baik bagi pekerja, dan mendorong produktivitas tiap-tiap tenaga kerja. namun sebelum
itu perlu dilakukan spesialisai terhadap masing-masing pekerja. Misalnya dengan membagi pekerja
untuk menangani ternak yang berbeda, kemudian membandingkan kinerja dari output yang diperoleh.
Semakin besar output yang diperoleh maka insentif yang diberikan akan semakin besar. Tujuan akhir
dari kegiatan ini adalah, meningkatkan produktivitas pekerja agar mampu menghasilkan output
produksi yang lebih besar, sehingga mendorong penerimaan pendapatan kepada anggota.
Untuk mengatasi masalah kepemilikan lahan hijauan yang tidak merata, pihak Koperasi “SAE”
Pujon perlu mengupayakan pemenuhan nutrisi hewan ternak lewat upaya perbaikan kualitas dan mutu
pakan ternak agar mampu menjaga produksi susu sapi yang berkualitas dan stabil. Pakan pendamping
ini didistribusikan oleh Koperasi “SAE” Pujon dalam bentuk pakan “saeprofeed”. Contoh : melalui
perbaikan kandungan nutrisi pada saeprofeed, sebagai upaya mengatasi ketercukupan pakan hijauan
yang tidak dapat diperoleh dengan baik oleh anggota yang tidak memiliki lahan hijauan. Selain itu,
anggota Koperasi juga dapat memanfaatkan keberadaan lahan yang tidak produktif untuk bercocok
tanam. Seperti daerah lereng, daerah babatan hutan, dll untuk meningkatkan kepemilikan lahan hijauan
ini, karena terbukti kepemilikan lahan hijauan akan mampu menjaga stabilitas produksi susu sapi,
sehingga pendapatan anggota mengikuti.
Menghadapi tantangan persaingan usaha, baik skala lokal maupun global pihak Koperasi “SAE”
Pujon perlu menjaga dan terus menciptakan iklim persaingan yang sehat. Semacam pemberian reward
sebagai bentuk penghormatan kepada anggota yang mempunyai masa kerja yang cukup lama sehingga
pandangan dan loyalitas masyarakat kepada Koperasi “SAE” Pujon tetap tbaik meskipun nantinya
akan hadir kegiatan usaha sejenis lain di tengah-tengah masyarakat Kecamatan Pujon. Selain itu perlu
juga kiranya untuk memberikan suntikan motivasi kepada anggota, misalkan dengan memberikan
hadiah/ penghargaan kepada anggota yang paling produktif dan berhasil mengembangkan usahanya
dengan baik agar mampu memotivasi anggota lain dan akhirnya tercipta iklim persaingan yang sehat
antar anggota.
UCAPAN TERIMAKASIH
Ucapan terimakasih kami sampaikan kepada berbagai pihak yang telah membantu penulis
menyelesaikan penulisan artikel ilmiah ini. Khusus kepada asosiasi dosen dan Ketua Jurusan Ilmu
Ekonomi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya yang telah memungkinkan artikel
ilmiah ini untuk dipublikasikan pada Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Brawijaya (JIMFEB).
DAFTAR PUSTAKA
Akhmad, Nasrul. 2007. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Produktivitas Tenaga Kerja Bagian
Penyortiran pada Koperasi Agrobisnis Tarutama Nusantara (TTN) di Kabupaten Jember.
Skripsi: Fakultas Ekonomi, Universitas Jember.
Akmal, Yori. 2006. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Produktivitas Tenaga Kerja Industri
Kerupuk Sanjai di Kota Bukit Tinggi. Skripsi: Institut Pertanian Bogor
Ameliyah, Poppy. 2013. Pengaruh Pendidikan dan Kesehatan terhadap Produktivitas Tenaga Kerja Di
Kabupaten Tangerang Periode 2002-2011. Skripsi: Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan,
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Jakarta
Andayani, Dewi. 2007. Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Tenaga Kerja di Sumatera Utara.
Skripsi: Universitas Sumatera Utara
Astuti, Melani dkk. 2010. Efisiensi Produksi Usaha Sapi Perah Rakyat (Studi Kasus pada Peternak
Anggota Koperasi Usaha Peternakan dan Pemerahan Sapi Perah Kaliurang, Sleman,
Yogyakarta). Buletin Peternakan Vol. 34(1): 64-69, Februari 2010
Azadi, Hossein. et Al. 2010. Factors Influencing the Success of Animal Husbandry Cooperative : A
Case Study in Southwest Iran. Vol. 111 No. 2 (2010) 89-99
Center Study for Living Standard. 1998. Productivity: Key for Economic Success. Otawa: Center
Study for Living Standard
Daryanto A. 2007. Peningkatan Daya Saing Industri Peternakan. Jakarta: PT. Permata Wacana Lestari
Departemen Koperasi. 2013. Dua Koperasi Ditargetkan Masuk 300 Elite Dunia.
www.depkop.go.id/index.php?option=com_content&view=article&id=1370:2014-dua-
koperasi-ditargetkan-masuk-300-elite-dunia&catid=50:bind berita&Itemid=97 diakses
tanggal 7 April 2014 pukul 12.42
Departemen Pertanian. 2014. Tren Produksi dan Konsumsi Susu Segar. pertanian.go.id diakses tanggal
7 April 2014 pukul 11.59
Dewanti, Ratih dkk. 2012. Analisis Pendapatan Usaha Peternakan Ayam Buras (Studi Kasus di
Kecamatan Tegalombo, Kabupaten Pacitan). Buletin Peternakan Vol. 36 (1): 48-56, Februari
2012
Hoffman, Dennis. 2005. The Productivity and Prosperity Project: An Analysis of Economics
Competitiveness. Arizona: WP Carey School of Business
International Cooperative Alliances. 2006. Cooperative Growth For The 21st Century.
www.ica.coop/sites/default/files/attachments/Cooperative%20Growth%20for%20the%2021st
%20century.pdf diakses tanggal 6 April 2014 pukul 08.13
Karuniawati, Rina. 2012. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Produksi Susu Sapi Perah (Kasus
Peternak Anggota Kelompok Ternak Mekar Jaya Desa Cipayung, Kecamatan Megamendung,
Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat). Skripsi: Agribisnis, Fakultas Ekonomi dan
Manajemen Institut Pertanian Bogor
Karuniawati, Rina. 2012. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Produksi Susu Sapi Perah (Kasus
Peternak Anggota Kelompok Ternak Mekar Jaya Desa Cipayung, Kecamatan Megamendung,
Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat). Skripsi: Agribisnis, Fakultas Ekonomi dan
Manajemen Institut Pertanian Bogor
Koperasi “SAE” Pujon. 2013. Data Perkembangan Koperasi “SAE” Pujon. Supervisor Database
Koperasi “SAE” Pujon. Pujon
Nababan, Chritofel. 2009. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pendapatan Petani Jagung di
Kecamatan Tiga Binanga Kabupaten karo. Skripsi: Fakultas Ekonomi, Universitas Sumatera
Utara
Nasir, Nadia. 2008. Analisi Pengaruh Tingkat Upah, Masa Kerja, Usia Terhadap produktivitas Tenaga
Kerja. Skripsi: Ekonomi Pembangunan, Fakultas Ekonomi Universitas Brawijaya
Nuh Muchammad.2013. Pengaruh Reformasi Birokrasi Terhadap Produktivitas Tenaga Kerja Sektor
Publik (Studi Kasus Pada Lima Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara di Jawa Timur).
Skripsi: Ilmu Ekonomi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya
Ours, Jan C. van dan Lenny Stoeldraijer. 2010. Age, Wage and Productivity. Discussion Paper
No.4765, February.
Pajar. 2008. Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Produktivitas Kerja Karyawan Bagian
Keperawatan pada Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Surakarta. Skripsi: Universitas
Muhammadiyah Surakarta
Siregar, Surya. 2009. Analisis Pendapatan Peternak Sapi Potong Di Kecamatan Stabat Kabupaten
Langkat. Skripsi: Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara
Situmorang, Armin Thumran. 2007. Analisis Investasi dalam Human Capital dan Akumulasi Modal
Fisik Terhadap Peningkatan Produk Domestik Bruto. Thesis: Pascasarjana, Universitas
Sumatera Utara
Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Penerbit Alfabeta: Bandung
Sukirno, Sadono. 2009. Mikro Ekonomi : Teori Pengantar (Edisi Ketiga). Jakarta: PT RajaGrafindo
Persada
Suwarto. 2012. Produktivitas Usaha Tani Sesuai Kelembagaan Lahan (Suatu Tinjauan Teoriti). Journal
of Rural and Development, Vol. III No. I Februari 2012
Yusdja Y. 2005. Kebijakan Ekonomi Industri Agribisnis Sapi Perah di Indonesia. Bogor: Pusat
Analisis Sosial Ekonomi Dan Kebijakan Pertanian
Lampiran 1 : Hasil Estimasi Regresi dengan Aplikasi SPSS 17
Variables Entered/Removed
Variables Variables
Model Entered Removed Method
1 X6, X3, X1, X4, . Enter
X2, X5a
a. All requested variables entered.
Model Summaryb
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square Square Estimate Durbin-Watson
1 .995a .990 .988 1.955855E5 2.159
a. Predictors: (Constant), X6, X3, X1, X4, X2, X5
b. Dependent Variable: Y
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 1.435E14 6 2.391E13 625.055 .000a
Residual 1.454E12 38 3.825E10
Total 1.449E14 44
a. Predictors: (Constant), X6, X3, X1, X4, X2, X5
b. Dependent Variable: Y
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) -58243.345 242785.072 -.240 .812
1. Uji Autokorelasi
Model Summaryb
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square Square Estimate Durbin-Watson
1 .995a .990 .988 1.955855E5 2.159
a. Predictors: (Constant), X6, X3, X1, X4, X2, X5
b. Dependent Variable: Y
2. Uji Multikolinearitas
Model Summaryb
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square Square Estimate Durbin-Watson
1 .578a .334 .249 5.814682 1.791
a. Predictors: (Constant), X6, X3, X4, X2, X5
b. Dependent Variable: X1
Model Summaryb
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square Square Estimate Durbin-Watson
1 .822a .676 .634 .407651 1.086
a. Predictors: (Constant), X1, X4, X3, X6, X5
b. Dependent Variable: X2
Model Summaryb
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square Square Estimate Durbin-Watson
1 .982a .965 .960 .187946 2.024
a. Predictors: (Constant), X2, X6, X4, X1, X5
b. Dependent Variable: X3
Model Summaryb
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square Square Estimate Durbin-Watson
1 .699a .489 .424 .38378 1.336
a. Predictors: (Constant), X3, X6, X1, X2, X5
b. Dependent Variable: X4
Model Summaryb
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square Square Estimate Durbin-Watson
1 .985a .970 .966 .952161 1.973
a. Predictors: (Constant), X4, X1, X2, X6, X3
b. Dependent Variable: X5
Model Summaryb
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square Square Estimate Durbin-Watson
1 .624a .390 .311 5.461166 1.954
a. Predictors: (Constant), X5, X1, X4, X2, X3
b. Dependent Variable: X6
3. Uji Heteroskedastisitas
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 3.482E10 8.575E10 .406 .687
X1 -6.528E8 1.902E9 -.064 -.343 .733
X2 1.764E10 2.714E10 .174 .650 .519
X3 -1.298E10 5.886E10 -.179 -.221 .827
X4 3.256E10 2.882E10 .241 1.130 .266
X5 1.799E9 1.162E10 .137 .155 .878
X6 -1.343E9 2.026E9 -.130 -.663 .511
a. Dependent Variable: R2
4. Uji Normalitas